ppl2_6101409108_R112_1349839362. 83.37KB 2013-07-11 22:15:57

LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
DI SMP NEGERI 13 SEMARANG

Disusun Oleh :

Nama

: IRAWAN JAWANDONO

NIM

: 6101409108

Prodi

: PJKR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2012


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan PPL II ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL UNNES.
Hari

: kamis

Tanggal

: 06 Oktber 2012

Disahkan oleh :

Dosen Koordinator

Kepala Sekolah

Dra. Ninik Setyowani, M.Pd.


Drs. Siswanto, S.Pd, M.Pd.

NIP.19521030 197903 2 001

NIP. 195902281983031015

Kepala Pusat Pengembangan PPL UNNES

Drs. Masugino , M.Pd
NIP. 195207211980121001

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya laporan Praktik Pengalaman Lapangan 2 ini dapat
diselesaikan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada orang-orang yang senantiasa
mendukung perjalanan Praktik Pengalaman Lapangan saya di SMP Negeri 13

Semarang, yaitu :


Orang tua dan keluarga tersayang.



Prof. DR. H. Sudijono Sastro Atmodjo, M.Si selaku rektor UNNES.



Drs. Masugino, M.Pd. selaku Kepala Pusat Pengembangan PPL UNNES.



Dra. Ninik Setyowani, M.Pd. selaku koordinator dosen pembimbing
lapangan.




Drs. Siswanto, S.Pd, M. Pd. selaku kepala Sekolah SMP Negeri 13
Semarang.



Drs. Hapsoro Dewanggono, M. Pd selaku koordinator guru pamong.



Titik Herawati, S.Pd selaku guru pamong Mata Pelajaran Penjaskes.



Bapak dan Ibu guru serta karyawan SMP Negeri 13 Semarang.



Rekan-rekan PPL yang senantiasa membantu dalam setiap kesulitan.




Murid-murid SMP Negeri 13 Semarang yang selalu memberi semangat
dalam tiap langkah penulis.

Mudah-mudahan laporan PPL 2 ini dapat memberikan gambaran umum
praktikan di sekolah latihan, dan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkaitan dengan program praktik pengalaman lapangan ini.
Semarang, 27 September 2012
Penyusun

Irawan Jawandono

iii

DAFTAR ISI

Halaman judul………………………………………………………….......

i


Halaman pengesahan…………………………………………………........

ii

Kata pengantar…………………………………………………………......

iii

Daftar isi…………………………………………………………...............

iv

Daftar lampiran………………………………………………………….....

v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………….....

1


B. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan………………………………………

2

C. Manfaat PPL………………………………………………………..

2

BAB II LANDASAN TEORI
A. Dasar Pelaksanaan PPL 2…………………………………………..

4

B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan……………………………..

5

C. Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan………………………....…...


6

D. Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan………………………….....

6

E. Tugas Guru Praktikan........................................................................

6

F. Perangkat Pembelajaran Kurikulum…………………………...…...

7

BAB III PELAKSANAAN
A. Waktu………………………………………………………............

8

B. Tempat…………………………………………………………......


8

C. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan…………………………………….

8

D. Materi kegiatan………………………………………………..........

11

E. Proses Bimbingan…………………………………………………..

11

F. Faktor Pendukung dan Penghambat…………………………………

14

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan…………………………………………………………….

15

B. Saran…………………………………………………………...........

15

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv

Daftar Lampiran:

1. Daftar Hadir Dosen Koordinator
2. Daftar Hadir Dosen Pembimbing
3. Daftar Hadir Mahasiswa Praktikan
4. Kartu Bimbingan Praktikan Mengajar
5. Kalender Pendidikan
6. Perhitungan Miggu Efektif

7. Program Tahunan (Prota)
8. Program Semester (Promes)
9. Silabus
10. RPP
11. Agenda Mengajar
12. Agenda Kegiatan Praktikan

v

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu universitas negeri yang
memiliki fungsi utama mendidik calon guru dan tenaga kependidikan yang
profesional. Guru sebagai salah satu tenaga profesional, dalam melaksanakan
tugas

profesi

kependidikan

harus

mampu

menunjukkan

keprofesionalannyayang ditandai dengan penguasaan kompetensi akademik
kependidikan dan kompetensi penguasaan substansi dan atau bidang studi
sesuai bidang ilmunya. Kompetensi calon gueu yang dimaksud meliputi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Dalam rangka menyiapkan
calon guru yang profesional, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), sebagaimana diamanatkan dalam
kurikulum.
Mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan merupakan bagian berkelanjutan
dari kurikulum pendidikan tenaga kependidikan berdasarkan kompetensi
yang termasuk di dalam program kurikulum UNNES. Oleh karena itu Praktik
Pengalaman Lapangan wajib dilaksanakan oleh mahasiswa UNNES. PPL
dilakukan dalam dua tahap yaitu PPL tahap 1 dan PPL tahap 2. Program PPL
diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan agar
menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) sehingga dapat memperoleh pengakuan tenaga pendidik
profesional, yang mampu beradaptasi dan melaksanakan tugas profesi
pendidik yang unggul, bermartabat, dan dibanggakan lembaga pendidikan
pengguna, masyarakat dan Bangsa Indonesia.

1

B. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan dari Praktik Pengalaman Lapangan (PPL II) adalah :
1. Melihat perangkat pembelajaran yang disusun oleh guru mata
pelajaran dan mengamati kesesuaiannya dengan materi yang ada dalam
Silabus.
2. Melatih mahasiswa agar dapat menyusun perangkat pembelajaran
sebagai bekal dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
3. Melatih mahasiswa agar dapat melakukan tugas fungsional, yakni
melakukan kegiatan pengajaran kelas.
4. Mempersiapkan para mahasiswa untuk menjadi sarjana pendidikan
yang siap sebagai agen pembaharuan

dan dapat mewujudkan

transformasi pendidikan.
5. Untuk memantapkan dan meningkatlkan pelaksanaan Tri Darma
Perguruan Tinggi dan untuk memperoleh

masukan-masukan yang

berharga bagi UNNES untuk selalu meningkatkan fungsinya sebagai
lembaga pendidikan.
C. Manfaat PPL
Dengan melaksanakan PPL diharapkan dapat memberikan manfaat
terhadap semua komponen yang terkait, yaitu mahasiswa (praktikan),
sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
1.

Manfaat bagi praktikan
a. Praktikan dapat mengetahui dan mempraktikkan secara
langsung

mengenai

cara-cara

pembuatan

perangkat

pembelajaran seperti Program Tahunan, Program Semester,
Silabus, serta Rencana Pelaksanaan Pengajaran

yang

dibimbing oleh guru pamong masing-masing.
b. Praktikan dapat mempraktekkan ilmu yang diperolehnya
selama dibangku kuliah melalui proses pengajaran yang
dibimbing oleh guru pamong di dalam kelas.
c. Mendewasakan pola berpikir, cara pandang, meningkatkan
daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan,

2

perumusan, dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di
sekolah.
2.

Manfaat bagi sekolah
a. Dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
b. Dapat menambah keprofesionalan guru.

3.

Manfaat bagi Universitas Negeri Semarang
a. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai
sebagai bahan pertimbangan penelitian.
b. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan
sekolah yang terkait.
c. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan
PPL, sehingga kurikulum, metode, dan pengelolaan proses
belajar mengajar di instansi atau sekolah dapat disesuaikan
dengan tuntutan yang ada di lapangan.

3

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Dasar Pelaksanaan PPL
Pelaksanaan PPL II ini mempunyai dasar hukum sebagai landasan
pelaksanaannya, yaitu :
1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah No.60 Tahun

1999 tentang Pendidikan

Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
5. Keputusan Presiden :
a. No. 271 Tahun 1965 tentang pengesahan pendirian IKIP
Semarang.
b. No. 124/M Tahun 1999 tentang perubahan-perubahan Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung dan
Medan menjadi Universitas.
c. No. 100/M Tahun 2002 tentang pengangkatan Rektor
Universitas Negeri Semarang.
6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia :
a. No. 0114/V/1991 tentang angka kredit untuk masing-masing
kegiatan bagi dosen yang mengasuh program pendidikan
profesional untuk pengangkatan penetapan jabatan dan
kenaikan pangkat.
b. No. 278/O/1999 tentang organisasi dan tata kerja Universitas
Negeri Semarang.
7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional :

4

A. No.

304/U/1999

tentang

perubahan

penggunaan

nama

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Departemen
Pendidikan Nasional.
B. No. 225/O/2000 tentang Status Universitas Negeri Semarang.
C. No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar.
8. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang :
a. No. 45/ O/ 2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di
Universitas Negeri Semarang.
b. No. 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di
Lingkungan Fakultas Serta Program Studi Pada Program
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
c. No.

10/O/2003

tentang

Pedoman

Praktek

Pengalaman

Lapangan bagi mahasiswa program kependidikan Universitas
Negeri Semarang.
d. No. 25/O/2004 tentang Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang.

B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik

Pengalaman

Lapangan

ini

dilaksanakan

dalam

mempersiapkan tenaga kependidikan yang profesional sebagai guru
pengajar dan pembimbing atau konselor. Praktik Pengalaman Lapangan
ini adalah merupakan kegiatan mahasiswa yang diadakan dalam rangka
menerapkan ketrampilan dan berbagai ilmu pengetahuan yang diperoleh
serta

memperoleh

pengalaman

dalam

penyelenggaraan

kegiatan

pembelajaran secara terpadu di sekolah. Dalam penyelenggaraan
kegiatannya, mahasiswa praktikan bertindak sebagai guru pembimbing di
sekolah, yaitu melakukan praktik mengajar, praktik administrasi, praktik
bimbingan dan konseling serta kegiatan pendidikan lain yang bersifat
intrakurikuler dan ekstrakurikuler yang ada di sekolah maupun
masyarakat.

5

C. Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan
Melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di sekolah ini,
diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan dan meningkatkan
wawasan, pengetahuan, ketrampilan serta sikap dalam melakukan
tugasnya sebagai guru yang profesional, baik dalam bidang studi yang
ditekuninya maupun dalam pelayanan bimbingan dan konseling terhadap
siswa di sekolah nanti yang lebih jauh dan dapat meningkatkan nilai
positif dari tingkat kemampuan mahasiswa itu sendiri.
Untuk

itu,

maka

Praktik

Pengalaman

Lapangan

yang

diselenggarakan di sekolah diharapkan benar – benar dapat memberikan
pembekalan ketrampilan dari setiap mahasiswa yang nantinya akan
banyak mendukung kerja pelayanan bimbingan dan konseling yakni
dalam pekerjaannya sebagai guru pembimbing atau konselor kelak.
D. Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan mempunyai sasaran agar mahasiswa
praktikan memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang menunjang tercapainya penguasaan kompetensi profesional,
kompetensi personal, dan kompetensi kemasyarakatan.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di
sekolah latihan meliputi kegiatan orientasi, observasi, pengajaran
terbimbing, pelatihan mengajar, dan kegiatan lain yang sesuai.
E. Tugas Guru Praktikan
Tugas guru praktikan selama mengikuti Praktik Pengalaman
Lapangan 2 adalah:
1. Observasi dan orientasi di tempat praktik;
2. Pengajaran model atau pelatihan pengajaran terbimbing;
3. Pelatihan pengajaran mandiri dan ujian mengajar;
4. Kegiatan kurikuler seijin kepala sekolah tempat praktik;
5. Membantu memperlancar arus informasi dari UNNES ke sekolah
latihan dan sebaliknya;
6. Menyusun laporan hasil observasi dan orientasi di tempat praktik;

6

7. Menyusun pengurus kelompok praktikan di tempat praktik;
8. Mengisi format rencana kegiatan dan format bimbingan PPL yang
dijadwalkan.
F. Tinjauan tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan
KTSP mengacu pada Standar Isi(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan(SKL)
dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh
BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah.

7

BAB III
PELAKSANAAN
A. Waktu
Praktik Pengalaman Lapangan II dilaksanakan mulai tanggal 27
Agustus 2012 sampai dengan 20 Oktober 2012. Sedangkan waktu
pelaksanaannya yaitu setiap hari Senin s/d kamis pukul 07.00 – 13.20
WIB dan hari Jum’at s/d sabtu mulai pukul 07.00–11.00 WIB.
B. Tempat
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II bertempat di SMP
Negeri 13 Semarang, Jl. Lamongan Raya Semarang.
C. Tahapan Kegiatan
I. Penerjunan ke sekolah latihan
Program Pengalaman Lapangan dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang ditentukan oleh UPT PPL UNNES yaitu mulai tanggal 30
Juli s/d 20 Oktober 2012. Adapun penyerahan mahasiswa PPL kepada
Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Semarang, dilaksanakan pada hari
Selasa tanggal 31 Juli 2011 oleh dosen koordinator PPL UNNES.
II. Kegiatan di Sekolah
a. Pengenalan Lapangan
Kegiatan pengenalan lapangan di SMP Negeri 13 Semarang
sebenarnya telah dilaksanakan pada PPL I. Namun pada PPL II ini
dilakukan sekedar untuk mengingat kembali. Dengan demikian
data pengenalan lapangan tidak dilampirkan kembali karena sudah
dilampirkan pada PPL I.
b. Pengajaran Model
Pengajaran

model

adalah

kegiatan

yang

dilakukan

praktikan dengan cara mengamati guru pamong dalam melakukan
proses pembelajaran terhadap siswa, sehingga melalui kegiatan ini
praktikan dapat mengetahui bagaimana guru mengajar tentang
proses mengajar dan permasalahan yang terjadi didalam kelas.
c. Pengajaran Terbimbing

8

Pengajaran terbimbing adalah kegiatan pengajaran yang
dilakukan oleh praktikan dengan bimbingan guru pamong.
Pengajaran ini memberikan informasi kepada praktikan tentang
kemampuan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Membuka Pelajaran.
Dalam

mengawali

proses

belajar

mengajar

praktikan

mengawali dengan salam, mengkondisikan kelas agar siswa
siap untuk mengikuti pelajaran, memberikan pertanyan materi
sebelumnya dan merangkaikan materi yang akan disampaikan.
2. Komunikasi dengan siswa.
Komunikasi dengan siswa sudah berjalan dengan baik dalam
kegiatan pelajaran maupun diluar jam pelajaran.
3. Metode pembelajaran
Metode yang digunakan praktikan dalam kegiatan belajar
mengajar adalah dengan interaksi, dimana siswa dilibatkan
secara aktif dalam proses pembelajran, selain itu juga terdapat
tanya jawab dan penugasan, sedangkan pendekatan yang
dilakukan adalah KTSP dan pembelajaran konstektual.
4. Variasi dalam pembelajaran
a. Variasi Suara
Dalam penyampaian materi pelajaran guru praktikan harus
mampu mengatur suaranya, karena dalam hal ini PBM
dilaksanakan di kelas oleh karena itu suara guru harus keras
agar dapat didengar oleh siswa.
b. Variasi Teknik
Teknik KTSP variasi teknik ini mengutamakan peran aktif
siswa dalam proses belajar mengajar di kelas.
c. Variasi Media
Media yang digunakan harus bervariasi dan disesuaikan
dengan bidang studi yang bersangkutan dan sesuai dengan
pokok bahasan yang diajarkan sehingga akan membantu

9

mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran
yang diajarkan.
5. Memberikan Penguatan
Untuk materi yang dianggap penting, praktikan memberikan
penguatan dengan menyampaikan secara berulang serta
memberikan gambaran atau contoh yang mudah dimengerti
siswa, misalnya dengan memberikan contoh yang berkaitan
dengan pengalaman siswa dan apa yang terdapat pada
lingkungan terdekat siswa.
6. Menulis poin-poin penting di papan tulis
Agar siswa lebih mudah memahami terhadap materi yang
disampaikan, praktikan menulis keterangan tentang materi yang
dianggap penting dipapan tulis.
7. Mengkondisikan situasi belajar
Cara yang dilakukan praktikan untuk mengkondisikan situasi
belajar dengan memberikan perhatian dan motivasi para siswa.
Praktikan berusaha membuat kondisi kelas agar tidak ramai
dengan menegur atau memberi pertanyaaan kepada siswa
sehingga siswa akan cenderung aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
8. Memberikan pertanyaan
Untuk

menghidupkan

suasana,

praktikan

memberikan

pertanyaan kepada siswa tentang materi yang sudah diberikan
maupun yang belum. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
materi mana yang sudah dipahami dan yang belum dipahami
oleh siswa.
9. Menilai hasil belajar.
Untuk menilai hasil belajar siswa, praktikan memberikan
beberapa tugas dan ulangan harian. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dan penguasaan siswa
terhadap materi yang telah disampaikan.

10

10. Menutup Pelajaran
Pada akhir pembelajaran praktikan menutup pelajaran
dengan menyimpulkan materi yang telah disampaikan atau
memberikan tugas untuk materi selanjutnya
d. Pengajaran Mandiri
Pengajaran mandiri adalah kegiatan pelatihan mengajar dan
tugas keguruan lainnya

dengan mengkonsultasikan dahulu

perangkat pembelajarannya pada guru pamong.
e. Pelaksanaan Ujian Praktik Mengajar
Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilakukan oleh guru
pamong dan dosen pembimbing. Guru pamong minimal 7 kali
latihan sedangkan dosen pembimbing menilai minimal 3 kali
latihan.
D. Materi Kegiatan
Materi yang kami peroleh berasal dari kegiatan pembekalan,
upacara penerjunan dan acara penyerahan selama melaksanakan praktik
mengajar. Ketika pembekalan kami mendapatkan materi tentang PPL,
sekolah dan kegiatan belajar serta berbagai permasalahannya, yang
disampaikan oleh koordinator dari masing – masing fakultas, sedangkan
materi yang lain diberikan oleh Kepala Sekolah serta guru pamong
masing-masing paraktikan.
Peraturan atau sistem yang diterapkan bagi praktikan tidak jauh
beda dengan ketika PPL I. Praktikan harus datang setiap hari tepat waktu
dan pulang setelah siswa pulang, tetapi juga boleh mengajukan izin
apabila mempunyai kepentingan yang mendesak. Praktikan harus selalu
berada di sekolah baik itu ada jadwal mengajar maupun tidak.
E. Proses Bimbingan
Bimbingan dari dosen pembimbing maupun guru pamong selama
kegiatan PPL berlangsung secara efektif dan efesien. Praktikan selalu
bertanya dahulu kepada guru pamong tentang apa yang sebaiknya
diajarkan. Kemudian membuat rencana pembelajaran. Sebelum masuk

11

kelas, rencana pembelajaran tersebut dikonsultasikan kepada guru
pamong untuk memperoleh berbagai masukan. Beberapa kali guru
pamong mengikuti proses belajar mengajar dikelas dan memberi
penilaian pada mahasiswa PPL serta memberikan masukan berupa kritik
dan saran agar pengajaran berikutnya menjadi lebih baik. Selain membuat
Rencana Pembelajaran, praktikan juga dibimbing membuat Silabus,
Rincian Minggu Efektif, Program Semester dan Program Tahunan.
1. Guru Pamong
Guru pamong yang membimbing mahasiswa praktikan mata
pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan adalah Titik Herawati, S.Pd,
Beliau merupakan salah satu guru di SMP Negeri 13 Semarang yang telah
memberikan banyak ilmu dan pengalaman baru bagi saya sebagai bekal
menjadi seorang guru yang profesional. Beliau mempunyai kemampuan
yang bagus, karena mampu menguasai materi dengan baik, selain itu juga
materi disampaikan dengan suasana santai, sehingga mudah dimengerti
oleh siswa. Guru pamong juga mampu menghidupkan suasana kelas dan
memberi penguatan pada siswa untuk lebih memperhatikan guru yang
sedang menyampaikan pelajaran.
2. Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing untuk mahasiswa praktikan mata pelajaran
Penjaskes adalah Aris Mulyono, S.Pd, M.Pd. Beliau membimbing kami
selama kegiatan PPL II sehingga dapat berlangsung dengan sangat baik
mulai dari proses awal penerjunan sampai penarikan akhir.
Sama halnya dengan guru pamong, dosen pembimbing kami juga
mengamati praktikan selama kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu
kami juga saling berdiskusi untuk memecahkan persoalan yang dihadapi
praktikan dalam mengajar. Dosen pembimbing juga membantu praktikan
bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran dengan baik di kelas.

12

F. Faktor Pendukung dan Penghambat
Seperti pada umumnya setiap kegiatan, selama pelaksanaan PPL di
SMP Negeri 13 Semarang dijumpai banyak hal, baik itu yang mendukung
maupun menghambat pelaksanaan PPL tersebut.


Faktor – faktor yang mendukung antara lain :
1. Penyediaan tempat khusus untuk para praktikan PPL sehingga
memungkinkan untuk dilakukannya diskusi yang menyangkut
tentang kegiatan mahasiswa PPL secara lebih terbuka.
2. Guru pamong yang setiap hari dapat ditemui untuk di minta saran
dan bimbingan.
3. Guru pamong yang selalu memberi masukan kepada praktikan
mengajar selalu setelah selesai mengajar.
4. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar
mengajar.
5. Dosen pembimbing yang memberikan dorongan dan masukan bagi
mahasiswa PPL.



Adapun faktor-faktor yang menghambat antara lain :
1. Kurangnya pemahaman praktikan terhadap tugas dan tanggung
jawabnya selama di sekolah latihan.
2. Keterbatasan waktu bagi praktikan untuk mengadakan latihan
pengajaran yang lebih maksimal.
3. Kurang representatifnya kondisi kelas yang menyebabkan
praktikan sering kesulitan dalam pengkondisian kelas.

13

BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan sejak
tanggal 30 Juli s.d. 20 Oktober 2012 di SMP N 13 Semarang, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Selama melaksanakan kegiatan praktik pengalaman lapangan ( PPL )
kami mendapatkan banyak pengalaman dan ketrampilan yang sangat
kami butuhkan kelak bila kami benar – benar menjadi seorang guru.
2. PPL sebagai media dan sarana bagi mahasiswa kependidikan untuk
berlatih menjadi tenaga pengajar yang profesional dan kompeten di
bidangnya.
3. Guru harus senantiasa menguasai bahan atau materi yang akan
diajarkan.
4. Guru harus terampil menguasai dan memanfaatkan media dan
memilih sumber belajar yang baik
B. Saran
Untuk lebih meningkatkan kualitas SMP Negeri 13 Semarang,
maka kami selaku mahasiswa PPL memberikan saran – saran sebagai
berikut :
1. Untuk Mahasiswa PPL


Senantiasa menjaga dan menjalin komunikasi yang baik dengan
sesama mahsiswa PPL maupun dengan guru-guru dan staf
karyawan sekolah.



Senantiasa saling membantu selama pelaksanaan PPL

2. Untuk Sekolah


Senantiasa lebih meningkatkan motivasi siswa untuk meningkatkan
semangat belajar dan tetap selalu memberikan motivasi bagi setiap
mahasiswa PPL dalam melaksanakan kegiatan PPL.

14

REFLEKSI DIRI
Segala puja dan puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan
berkah, rahmat dan segala kemudahan kepada kita semua. Tidak lupa shalawat
serta salam senan tiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita kepada cahaya terang menuji ridho dan karunia Allah SWT. Serta
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada kepala sekolah SMP Negeri 13
Semarang yang telah menerima kami untuk melakukan praktik mengajar di
sekolah ini, juga kepada guru pamong yang senantiasa membimbing dan
mengarahkan kami dalam pelaksanaan pembelajaran dalam kelas.
Praktik Pengalaman Lapangan merupakan semua kegiatan kurikuler yang
wajib dilakukan oleh mahasiswa Program Kependidikan di Universitas Negeri
Semarang, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam
kegiatan perkuliahan semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan
yang telah ditetapkan agar mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman
danketerampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di
sekolah atau tempat yang lainya. Praktik pengenalan lapangan ini bertujuan untuk
membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang
profesional sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi,
yang meliputi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial. Sekaligus sebagai alat untuk mengkoreksi diri dalam
mempersiapkan kematangan pribadi menjadi calon guru yang berkompeten.
Kegiatan Praktik Lapangan meliputi: praktik mengajar, praktik administrasi,
praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kurikuler yang
berlaku di sekolah latihan.
Program Praktek pengalaman lapangan universitas negeri semarang terdiri
dari 2 (dua tahap) yaitu prakterk pengalaman lapangan 1 (PPL 1) dan praktik
pengalaman lapangan 2 (PPL 2). PPL 1 dilaksanakan dilaksanakan mulai tanggal
30 Juli sampai dengan 11 Agustus 2012 dan PPL 2 dilaksanakan mulai 27 agustus
sampai dengan 20 oktober 2012. Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II)
merupakan kegiatan membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran terbimbing dan mandiri, yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan
di sekolah latihan. Mahasiswa melakukan pengajaran tebimbing oleh guru
pamongmasing-masing cara mengajar yang baik dan bener sera efektifa dan
efisien, kemudian mahasiswa melakukan pengajaran secara mandiri dengan secara
langsung mengajar siswa-siswa tanpa di temani oleh guru pamong. Pada
pelaksana PPL II guru pamong menilai pengajaran praktikan pada pengajaran
mandiri.
1. Kekuatan Dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Yang
Ditekuni
a. Kekuatan Pembelajaran Mata Pelajaran Penjasorkes
Penjasorkes merupakan pembelajaran aktifitas jasmani dan rokhani
yang di lakukan di seklolah melalui aktifitas gerak secara maksimal
dan memupuk nilai-nilai kejujuran, setia kawan dan sportifitas. Oleh
karaenanya pembelajaran pejas orkes merupakan mata pelajaran yang

15

bnyak di gemari oleh sebagian siswa karena dalam pembelajaran siswa
d tuntut untuk selalu bergerak dan berfikir sehingga dalam
pembelajaran tidak ada rasa jenuh dan bosan.
b. Kelemahan pembelajaran mata pelajaran penjasorkes
Kelemahan dari mata pelajaran penjasorkes adalah sebagian siswa
tidak memiliki buku referensi, sehingga dalam pembelajaran guru
selalu memberikan catatan kepada siswanya untuk di catat sebagai
penganan atau pedoman materi pembelajaran. Hal ini tentunya dapat
mengurangi keefektifan pembelajaran. Faktor siswa yang kurang
memperhatikan dan bermain-main sendiri tidak mendengarkan materi
yang di berikan oleh guru. Hal tersebut membuat kondisi kelas yang
menjadi gaduh oleh siswa yang menjaili teman yang sedang
mendengarkan pembelajaran. Namun hal tersebut dapat di atasi dengan
pengkondisian kelas dan strategi pembelajaran yang baik dapat
mengatasi dan meminimalisir masalah tersebut. Waktu yang di berikan
oleh pihak sekolah untuk melaksanakan pembelajaran hanya 2 (dua)
jam pelajaran dalam satu minggu.
2. Ketersediaan Sarana Dan Prasarana PBM Di Sekolah Latihan
Sarana dan prasana di SMP N 13 semarang dapat dikatakan sudah cukup
untuk terlaksananya pembelajaran penjasorkes. Adanya lapangan bolas
basket, bola volly, sepak takraw dan sedikit lapangan rumput, dengan
prasarana dan sarana yang ada pembelajaran dapat berjalan lancar dengan
memodivikasi pembelajaran penjasorkes.
3. Kualitas Guru Pamong Dan Dosen Pembibing
a. Kualitas guru pamong
Guru pamong yang di tunjuk oleh pihak sekolah SMP N 13 Semarang
adalah Titik Herawati, S.Pd, yang mengampu seluruh kelas XIII
(delapan) dan sebagian kelas XII (tujuh). beliau merupan guru yang
telah memiliki segudang pengalaman dan sangat matan dalam
mengajar penjasorkes disamping itu juga beliau lulusan Universitas
Negeri Semarang (UNNES) dengan berbagai penghargaan yang d
berkan kepada beliau sebagai atlet olahraga di fakultasnya bahkan
membawa nama kampusnya. Jadi tidak diragukan kemampuan dalam
membimbing dengan ilmu dan pengalaman yang telah matang.
b. Kualitas dosen pembimbing
Dosen pamong yang di tunjuk untuk membimbing di SMP N 13
Semarang adalah Aris Mulyono, S.Pd, M.Pd. beliau adalah salah satu
dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES yang kualitasnya tidak
diragukan lagi karena banyak pengalaman dan telah menciptakan
banyak tenaga pengajar dibidang penjasorkes.
4. Kualitas Pembelajaran Di Sekolah Latihan
Secara menyeluruh kualitas pembelajaran di SMP N 13 Semarangsudah
sangat baik, dilihat dari segi iput dan outout siswa, kemudian dari segi

16

proses pembelajaran yang menerapkan disiplin yang sangat kuat pada
guru, siswa dan seluruh tenaga pendidik dan karyawan yang ada di
sekolah.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Dalam melaksanakan PPL, mahasiswa telah dibekali berbagai macam ilmu
pengetahuan tentang kependidikan dan bidang studi masing-masing
sehingga secara teori telah siap dan mampu melaksanakan praktek
pengajaran lapangan kegiatan PPL 1 merupakan langkah awal mahasiswa
untuk melakukan pengajaran lapangan.
6. Nilai Tambah Yang Diperoleh Setelah Melaksanakan PPL 1
Dalam PPL II ini, banyak pengetahuan dan pengalaman yang praktikan
peroleh. Sebagai calon guru, praktikan menyadari tidak ringan bagi
seseorang guru dalam menjalankan perannnya. Selain harus memiliki
kemampuan profesional, guru juga harus memiliki kemampuan pedagogik,
kemampuan sosial dan kemampuan kepribadian. PPL II ini praktikan
mengetahui karakter dari siswa-siswa SMP 13 Semarang. Hal tersebut
penting diketahui sebagai langkah dalam strategi pembelajaran agar meteri
yang akan disampaikan dapat berjalan dengan baik. Praktikan dapat
memperoleh pengalaman dalam mengelola kelas dengan baik.
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Dan Unnes
Saran yang dapat diberikan praktikan kaitannya dengan pembelajaran
penjasorkes di SMP N 13 Semarang antara lain penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi akan lebih mendukung siswa dalam PMB
dan pemeliharaan yang lebih baik sarana dan prasarana pendukung agar
dapat dimanfaatkan demi kemajuan belajar siswa.
Secara keseluruan SMP N 13 Semarang merupakan sekolah yang sudah
baik dalam berbagai aspek. Hal ini perlu dipertahankan dan terus
ditingkatkan.
Demikan refleksi diri yang dapat praktikan sampaikan, semoga dapat
bermanfaat dan dapat menjadi masukan bagi semua pihak.

Semarang, 6 Oktober 2012
Mengetahui,
Guru Pamong

Guru Praktikan

Titik Herawati, S.Pd
NIP. 195903181981032007

Irawan Jawandono
NIM. 6101409108

17