Efektivitas serum otolog Intramuskular pada pasien flrtikarla Kronik Di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

MAJALAH KEDOKTERAN

SRIWIJAYA

ISSN 0852-383s

MKS, Th. 45, No.

I' Januari

2013

MAJALAH KBDOKTERAN

SRIWIJAYA

I

rssN

08s2-3835


MKS, Th.

.15

No. l..Ianuari 2013

MKS, Th. 45, No- l, Januari 2013

MAJALAH KEDOKTERAN SRTWIJAYA
ISSN 0852.3835''
:
i
i

:

:

JaE?b


:

prof

Pernimpin Umum

:

dr. Enrl Balrar, lvlSc

(€{ua P€nlrunting

:

Proi dr Uermgfah SpPD-KR

:

dr. Sl,arif Husin. MS


:

prof Dr

Paaoggung

.

..

Waliil Kenra
Anggota

Penylnting

Penlarting

dr. Zartasih Anwar, SpA(K)


dr. H.M.T. Kamaluddin- MSc

Prof dr. H. RrLsdi Ismail. SpA(K)
Prot dr. KHIr{. Arlad, DABK Sp.And
Prof dr. A Kurdi SYansuri- M.[,tedEd, SpOC(K)

Prol

'

dr. Chairil Anrvar, DAp&E, Sp.pai.k phD

Prof dr Ahnal S1a'roni. OfV. ipi'O-fn
Prof dr. Ali Ghanie, SpPD. KKV
Prof dr. 'lheresia L Toruaq SptiK(K)
Prof dr. Hardi Darmaw.an- DTM&FI MpH- FR RSTM
Prof dr. Tan Malaka. MOH. phD
Dr- dr. Yul.ono. M. Biomed
dr. Mutiara Budi AzJrar, SU,


Pela(sana Tata

Alamat

Usaha

Redaksi

l\,1

Medsc

:

N{asito Meiliani, A.Md

:

Fatuitas Kedo(teran Universiias Sn$ijal.a
Jln. Dr. Moh. Ali Kompleks RSMH palembang 3Ot2(,

Telp OTll-352312- Fa-r 071 l-37143E
'.
Email : jumalftunsri(d;yahoo.co.id

..-"..

n\

TIL 15, No- I , Januari 2013

Daftar Isi
Artikel Penelitfun
Nibi Diagnosik ftaprd yearl

re.rr untuk Diagnosis Kandidiasis

di Klinik Graha Sriwija_,-.a palembang.
&trladi Tjelqan. Athuf Tlnha ... ... .. .

Se&s Kornersial


RM

t

\rultor4irul

padtr $.anitn pekerja

I

Efek_ Pemberian Serbuk Teripang (Stichopus Variegarus) Jangka panjang Terfr.rdap
Darah Tihrs Putih Janran Galur Wistar Model Hiperglikemik.

t
-

nrriah, Theodon$, M.T. Kamaluddin .._...

I


Bo€sio Patembarg

Kadar Gula

j

Efelrivitas serum orolog lfiramustdar pada pasien urtikaria tfuonik di RSUp Dr. Mohammad

lut.

AthufThale. kM. S-ugadi Tjeklrm.-

-.

.........

Pengaruh Pernberian Etstrak Pane (Monardica charantia.L)Terhadap Stru(rur Histologi p.ostat
dar Vesitr a Semioalis Tikus Jarbn fRg-llrJ NorvegiL.tri) sttlrnsprague Dau1e1.
Meirinda HandalvnL Arsyod. Salni ..._._....


Li

Spesifikas! Pola Dermarogliti Penderita Rerardasi Mfltal pada Sis+a SLB ypAC palembanc
Rito Kustiati, Triwani, Hernan Yasin, Joko Morwoto

Sensitivitas dar Spesifisitas Metode pollmerase Chairi Reaction pada peneriksaan gnrgra
Malayi dt Desa Swgu Rengit lltumi Kabupalen Ban!,uasjn
Rini Praiwi. Chairil An$,qr, L|gs.Irsan Saleh, Theodons.............
............. 4l
Efek Neliotoprotetlif reripang Ema.s (stichoptrs l.at iegatus) pada Tikus Janlan De$,asa Galur

Wislar Yang Diindutsi Parasetarnol Dosis Toksik.

Ish.lnloro, Kamaluelin, M.7., ?'heodorus. Sulastri,

Ii............

....................


52

Pengaruh Pemberian lus Buah romat (sol 24 dengan pembagian
Lerdasarkan t-uartil. Dari 65 subjek yang diteliti' ll
(16,97o) subjek keiompok SO mengalami remisi
sempuma pada pekan ke-2, sedangkan kelompok
loraradin sebanyak 12 (18,5"/.') su!:je^r:. Perbedaan
derajat kesembuhan Pekan ke-2 dengan menggurnkan
uji Chi-squore tidak didapatkan betmakna pada kedua

diteliti.

Pada

uji statistik menggunalian uji Chi-Squre-

terdapat perbeda$ bermrlna derajd lesembuhan pelan
ke6 anlara kedua lielompoL Hasil aulsrs
der4al keseftDutta tr* n ke6 kedua kelompok disajilan
pada Tabel 12.


6.

kelompok Hasil alalisis perbandingaa derajat

Pe.bandiqa[ derajat kesetnbuhan pelan

Le-7

kelompok SO dengan loratadin

liesembuhan pekan ke-2 pada kedua kelompok disajikan
pada Tabel 8.

2.

pe*,o f€{'

lw

ah subyeli remisi sempuma sdelah I pel'an patgobaan
ieral,hir pada kelonpdi SO adalah 33 (50-8%) subjeli.
sedangkan kelompok loraladit sebut,t'al 23 (35.4Y1
(.'lisubjek Pada uji staistit dengan menggunalan uji

Perbandingan derqiat kesembuhan pekan ke-3
kelompok SO dengan loratadin

Dad 65 subjek yang diteliti, ledadi peningkatan jui ah
sublek mengalami remisi sempuma pada pekar ke3
dibandingliar dengan pekan ke-2. Pada kelompok SO

Sqtnre terdapal perbedaan bermaha derajar
kesembuhan pekan ke-7 pada kedua kelompok. Hasil
analisis perba.idingan derajat kesembuhan pekan ke-7
kedua kelompok disajika,'r Pada Tabel l3

loratadin seban,r'ak 17 (26-2%) subjek Dsrigan
menggunakan uii Chi-Sqtwe, perbedaan bermalina

7

didaparkan 22 (33,8yo) subjek mengalami remisi
sempuma pada pekan ke-3- sedanglan kelompok

derajat kesembuhan pekan kc-3 tidak didapalkan pada
kedua kelompok. Perbandingan dera1at kesembuhan
pekan ke-3 kedua kelompok disajikan pada Tabel 9

f-

Perbandingan der4at kesembuhan pekan
kelcmpok SO dengan lo.atadin

k€-ll

Setelah -5 pekan bebas pengobatan. terdapal penurunan

jumlah subjek mengalami remisi sempuma pada kedua

lelompok Jumlah subjel mengalami remrsi

sempuma

pada kelorr,pok SO mer'jaAt 32 (492Vo) sublek, sedangkan

Perbar,dingan derajat kesembuJran p€kan ke-4
kelompok SO dergan loraradin

ielompok loratadin rnenjadi 8 (12.3"/d subjek. Deraiat
k€senbulun p€Aarr ke' l I pcda tedm kdorryok didapaltst
perbedaan b:daal

Jurnlali sdbjek*lielomjtok loraradin dengan hasil ASST
(+) adalah t6 subje( ll (35.5"/.) subjek diantaranta
mengalarni remisi sernptrna- sedarykan l2 (38- 7"2) dari

Perbaadingan derajat kesembuhan UK dengar hasil
ASST (1) dengan ASST C) kelompok SO pada

Pada pekan

Perbandingan derajal k€sembubn tiK dengan hasil
ASST (+) d('lgan ASST (J lelompok lorar:din pada
pekan ke-7

Jrirnlah subjek kelompok SO dengan hasil ASST (+)
),ang rn€ngalami renisi sernpurna adalah 19 subjek
sedanglian 14 subjek dangan hasil ASST G). Hasil analisis
dis4jikan pada Tabel 15. tidal menwjulikan perbedaan
bermaloa derajar kesembuhan subjel denga-n hasil
ASST berbeda pada pekan ke-7- nilar p adalah 0,41 l.

2.

l$atadir

Perbandingan derajal kesembuhan UK dengan hasil
ASST (+) dsrsan ASST (-) iielompol, loratadin pada
pekan

derajar kesernbtrlnl zubjek

de:rgar ASST (+) dan ASST G) kdompok SO tidal
didapalkan bermalna DelapanbeJas (52.9%) subjek
derrgar ASST (+) mengalami ranisi sempuina. sedargkan
ASST (-) sebanrali l1 (4l2yA sublek perbandinga.'r

ke-ll

Flasil anaUsis disaJiLan pada Tabel 18. tidal menunlutka'r
pabedaan bermaloa dtra;al keser$uhan pada subjek
dengar hasil .ASST berbeda pada pekan ke-l I, nilai p

derajal kesembulw p€da ASST (+) dan ASST (-) kelornpok
I disajikan pada Tabel I6.

adalah 0.916.

SO pada pekan ke- I

l8

MKS, Th. 45, No. l, Jamnri 2013

Tabel

lS

P€rbandiDgan derajar kesembulun

t,K deo€rn hasit ASST (+) deneao ASST G) kelompok SO pada pekan ke-7.
D

t9

Re(Disi

Jundan

ASSr (-)

ASST (+)

Derajat
kesembuhan

t

(v0

(YA

p

n (V.)

(52-9%) tl(4+-tyot

33

(97,tyo)

semPwll:l
Perbaik n

0.11I
t5

(tl.tyol

34

(tov/o)

Tab€l 16. Perbardingao deraFt kesembu.ban uK dengan hasir Assr (+) denSai Assr
G) kelonpok so pada pekan ke l r.

Derajat

ASST

kesernbulEn

.

(+) ASSTat-- J"-trt
nea

Remisi t8 ^(YO
(52,9W tt (1t.2%)
sempuwt
Perboikan I (2,9o/o, | (2,9ya)
Jomlrh
19 (55.9./t 15 (4-{.1./")

p

n (%t

32

(9+t

6
I,000

2 (5,9y.)

3r

( 100.7;)

Tab€l 17. Perbandiqgan d€raja! kesembulan UK dengan hasil ASST (:l) dengan ASST (-) kelompok loral.adin pada p€kar
ke-7

DeraJat

(+)

ASST
n (9O

kesembuhrn

ASST

(_)

n (Yu,

Jumlah

p

n (%)

sempuma

0.685

,f9@4ar' ___:_L!!J%)
Jun

ai

16 (51_6o/0)

Tab€l 18. PerbandinSan deBjat kesembdun UK dengan ll.sil ASST (+) dengan ASST

ffi
tesembuhan

t)

n(Y")
n (y.)
^(Y.)
1 (12;9/.1 4 (12-9'/0) I (25,8y0

se'nPrrD.l
Pcrbaftafi

J'fi

t

(3s-5yo\

23 ('74,2o/o)

t5 (1E.4yO

3t (tjv/o)

t

ab

4. Pembahasan

'..

Pada penelitian

ini, dari sejumlah rotal 65 subjek dir€iiti
didapatkan hasil ASST positif pada 35 (53.8%) subjek
Hasil ASST positif pada kelompok SO sebant.ak 19
(29.29") subjek da-n Lelompok loraradin sebanrall6
(24.6c/o\ subjek. Perularan itSST pada penel;riin rnr
menggunakan metoda Thaha 1aitu modifikasi metoda

Sabroe dengan sensitifitas 82,4o,/o

p

selain itu unnrli membandingkan perbedaan derajat
l:esembuhan p€ngobatan pada subjek dengan h.asil
ASST ( l ) dan (-) PenelttiaJilnr.
Pengolahan serum sebagai pengobalan pada penelitian

dengan metoda dilal:ukan Thaha untuk ASST.3 Serum
diolah dari -5 ml darah vena \'?tng didiamlian pada srfiu
kamar selama 30 menit pada ubung tanpa antikoagulan
sehingga reryadi penggumpalan dan alihimr.a plasma
lerpisah Plasma terdiri aja5 an. alburnirr. globulin dan
falror pernbehran (fi Lrinogan) sdringga unnrli mendaparkan

spesifisilrs
93,57o,4 sedangkan pemeriksaan ASST ],ang ;ilakutan
Sabroe memilih sensitifit?s 65-71 % da,.r spesi6srtas 788l%.72 HLsil ASST positif pada sebagian besar subjek

lain

I

ini berbeda dengan metoda pengolahan yaog dilatulian
Baiaj dkk. Pada p€n--litian ini pengolahan serum sesuai

dut

penelitian sesuai dengan kepustalaan

kelompok loiatadin pada pekan ke-l

!.an.q

squm tIlpo fib.inlgqr .lit"Inr-'r s€Dtnh€asi d€rrgm

mqryalaftan bah\\'a ASST positif teft,apat pada 4t-6'lyo

rvDlljElit sdaoa tj rD€nil pada
suijei. R*tu iO ouit lsfuk ormisaJrfa :d
dengan plasrna t€n4-da lidat ortra- sesinga uer
ditambah -r sarnpai l0 nnil nanno f-t. Uetq-+a
subjek lain dah krjadi
sebeltm 3O nenrr

selunrh pasien [IKj2 Tu.;Lran ASST dilah ian pada
parelrtian ini adalah untuk penapisa4 mengrdentifikasi
UKA- dimana inleki intradermal SO menimbulkan
wheal tipe cepat dur respon llarc tang menunjullan

kecepalar 25m

beberapa

adanva sirlrrJasi histamine releasing factor-t-te2-;s

19

Mnt- Th. 15. No-

Ha

be$ci-4' s&ef-

bdr-rn nerghasilkan

I.

.Iomnn 2OI3

prc

sunifigzsi sdam

15

reit

pada pekan ke-z. Histamin merniliki peran p€nting
dalarn menimbulkan unikaria Loraradin merupakan

ciran sen.r4 sdioga ditambditan

s'altu semrifirgasi selarna 5 sarnpai

l0 nenit

salah satu AHI generasi ke-2 yang bekerja mengurangi
garat uku-ar\ jurnlah dan durasi unika k€rja AHI tshadap
lesi rrtikaria adalah rnernp€ngaruhi a(livitas Hl terhadap
serabut aferen sarafC sehingga mengurangi gatal, selain
it sdfngga nengurdgr
itu bdierjarerhad4 retlek alsqt

Pada

subje! 5 rnl darah vena belum cukup wluk
morghasilkan 2 ml serun! seningg junlah darah yang
beberapa

dianrbil sebanyali 6 sampai 8 nrl. Pada penelitian Bajaj
dkL, selurr ah 2 nrl serrgn didapatkar da'i 5 ml da-ah
Serurn dipisahkan dengan mela(ltan sentrifugsi daralt
subje\ pada 200O rpm selama l0 menit.3t namun tidak
dijelaskan se;ara terperinci jenis tabung yang
digunalial apaleh spesimen lersebut juga digrunpalkan
pada suhu kamar dan bagaimana serum yang dihasilkan.

k

€filqn danjuga be\eda terliadap srdotel kapiler sehiruga
meigirr.angi ei&ialasasi dan pembenrirkan urtika.26
Loratadin memiliki a$.itan keda cepat,'.'ailu dalam I
Jarn setelah pemberian durasi kelja yang relatif lama
(sampai 24 jarn).'e$ Kemungkinan dengan alasan
tersebut loraladin lebih unggul dibandinglar SO yang

Perbedaan skor keparahan klinis pra ekpetimental
dangar skor keparahan Uinis tiap pekan pengamatan
pada kelompok SO dan loratadin adalah bennakna
Rerara ikor keparahan klinis tiap pekan pengamatatr
lebih rendah dibandingkan dengan pra eksperimental
dengan nilai

merupakan metoda psngobdan desentisisasi memedukan
pembsian d6is berulang sehingga mencapai tole.abilitas

diinginlian

p pada seluruh pekan penganatan

adalah
ataupun

0,000. Berdasarkan hal tersebul, baik SO
loratadin efekif dalam hal p€nurutuu skor tiiparahan

-

Pada penilaian pekan ke-3, perbedaan rerata skor total
keparatun klinis kedua kelonrpok tidak didapatkan
bermakna
682,+ 3,040 dibandingkut der\gaa 7,43

x 2,143'aitu
dengan nilai

p=0-312,

nilai

tersebut

tolzl pada
pekan ke-3 kedua pengobatan tersebut sebfiding
menandakan bahrva penunman rerata skor

klinis urtikaria

namur didapatkan perbedaan be.malsE hanya pada skor
keluhan sistemik dimana SO lebih rendah dibandingkan

Pada peoelirian ini, penilaian skor keparahan klinis
kedua kelompok dilal-ukan pada tiap pekan kunjurgan
pangobatan yaitu pada pekan ke2 setelah pengobatan
pekan pertama hingga pekan ke-? atau I pekan setelah
p€ngobalan te.akhir dan pada pekan ke l I alau 5 peksn
setelah pengobalan terakhir. Injeki dilaliulian I kali tiap
pekan dengan alasan baiwa peningkatan makrofag
akibat penFr,tikan se,rum sebesar 5-22olo alian mentrnrn
setelah 5 sampai'7 hari, oleh karena itu penyuntikan
harus diulang tiap pekan. Penilaian skor keparahan
urtikaria ],ang dilakukan tiap pekan pada penelirian ini
adalah untuk meliha! trend penunman skor keparahan
klinis secara seksam4 sehingga dapat j€las dikahhui
kelebihan dan kekurangan nrasing-masing pengobatan

tersebut masih sebarding.

berdasarkan perubahan skor keparahan kiinis. Penilaia.n
terhadap penurunan skor keparahan ini berbeda dengan
penilaian yang dila-kukan Staubach dkli. yang menilai
pada pekan taakhir pengobatan dan 4 pekan setelah
pcngobatanr{ dan Bajaj
menilai pada peka.r
leraldir p€ngobaran dan 12 pekan setelah pengobatan38

Pada pekan ke-5 rerata skor total keparahan klinis
kelompok SO masih didapatkan lebih rendah bermaha
dibandingkan dengan loratldirL kecuali pada rerata skor
druasi urtika dan urtika rvalaupun slior kelompok SO
lebih rendah dibandingkan dengan loratadin

dtli

dengan Joratad in.

Penilaian pekan ke-4 harnpir didapatkan perbedaan
bermakna seluruh skor keparahan pada kedua kelompok

penelitial dengan rerata skor total keparahan klinis
ketompok

SO lebih rendah dibandingkan

dengan

loraladin (5,06 + 3,123 dibardingkan dengan 7,42 +
l,9l l, nilai p=o,001), dapat disirnpulkan bah$'a setelah

3 pekan pengobatarl SO lebih baik dalant hal penurunan
skor total keparaian klinis pada penelitian ini. namun
pada penunman skor durasi urtika kedua p€ngobatan

:' -

Pada pekan teralihir psnSobalan (pekan ke-6) dan I

Pada pekan ke-2- masing-masing kelompok pengobalan
mengatami penumnan skor keparahan kl-rnis. Perbedaan
rerata skor total keparahan tidak didapatkan bermalna

pekan sdelah p€ngobdan lerkhf (p€kan ke-7), pobedaan
nasing-masing reratr skor keparahan klints kedua

kelompok didapartan bennal'I)a (p:0,000) hal tersebd
mentmlulikan bahna SO lebih baik dibandingfan
dengan lorahdin dalatn hal p€rumnan slor durasi rqtila
slor u-tika skor distribrai shor gaal slior kel$an sigettit
dan skor total k€padt n Hinis- Flasil dari p