Efektivitas serum otolog Intramuskular pada pasien flrtikarla Kronik Di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
MAJALAH KEDOKTERAN
SRIWIJAYA
ISSN 0852-383s
MKS, Th. 45, No.
I' Januari
2013
MAJALAH KBDOKTERAN
SRIWIJAYA
I
rssN
08s2-3835
MKS, Th.
.15
No. l..Ianuari 2013
MKS, Th. 45, No- l, Januari 2013
MAJALAH KEDOKTERAN SRTWIJAYA
ISSN 0852.3835''
:
i
i
:
:
JaE?b
:
prof
Pernimpin Umum
:
dr. Enrl Balrar, lvlSc
(€{ua P€nlrunting
:
Proi dr Uermgfah SpPD-KR
:
dr. Sl,arif Husin. MS
:
prof Dr
Paaoggung
.
..
Waliil Kenra
Anggota
Penylnting
Penlarting
dr. Zartasih Anwar, SpA(K)
dr. H.M.T. Kamaluddin- MSc
Prof dr. H. RrLsdi Ismail. SpA(K)
Prot dr. KHIr{. Arlad, DABK Sp.And
Prof dr. A Kurdi SYansuri- M.[,tedEd, SpOC(K)
Prol
'
dr. Chairil Anrvar, DAp&E, Sp.pai.k phD
Prof dr Ahnal S1a'roni. OfV. ipi'O-fn
Prof dr. Ali Ghanie, SpPD. KKV
Prof dr. 'lheresia L Toruaq SptiK(K)
Prof dr. Hardi Darmaw.an- DTM&FI MpH- FR RSTM
Prof dr. Tan Malaka. MOH. phD
Dr- dr. Yul.ono. M. Biomed
dr. Mutiara Budi AzJrar, SU,
Pela(sana Tata
Alamat
Usaha
Redaksi
l\,1
Medsc
:
N{asito Meiliani, A.Md
:
Fatuitas Kedo(teran Universiias Sn$ijal.a
Jln. Dr. Moh. Ali Kompleks RSMH palembang 3Ot2(,
Telp OTll-352312- Fa-r 071 l-37143E
'.
Email : jumalftunsri(d;yahoo.co.id
..-"..
n\
TIL 15, No- I , Januari 2013
Daftar Isi
Artikel Penelitfun
Nibi Diagnosik ftaprd yearl
re.rr untuk Diagnosis Kandidiasis
di Klinik Graha Sriwija_,-.a palembang.
&trladi Tjelqan. Athuf Tlnha ... ... .. .
Se&s Kornersial
RM
t
\rultor4irul
padtr $.anitn pekerja
I
Efek_ Pemberian Serbuk Teripang (Stichopus Variegarus) Jangka panjang Terfr.rdap
Darah Tihrs Putih Janran Galur Wistar Model Hiperglikemik.
t
-
nrriah, Theodon$, M.T. Kamaluddin .._...
I
Bo€sio Patembarg
Kadar Gula
j
Efelrivitas serum orolog lfiramustdar pada pasien urtikaria tfuonik di RSUp Dr. Mohammad
lut.
AthufThale. kM. S-ugadi Tjeklrm.-
-.
.........
Pengaruh Pernberian Etstrak Pane (Monardica charantia.L)Terhadap Stru(rur Histologi p.ostat
dar Vesitr a Semioalis Tikus Jarbn fRg-llrJ NorvegiL.tri) sttlrnsprague Dau1e1.
Meirinda HandalvnL Arsyod. Salni ..._._....
Li
Spesifikas! Pola Dermarogliti Penderita Rerardasi Mfltal pada Sis+a SLB ypAC palembanc
Rito Kustiati, Triwani, Hernan Yasin, Joko Morwoto
Sensitivitas dar Spesifisitas Metode pollmerase Chairi Reaction pada peneriksaan gnrgra
Malayi dt Desa Swgu Rengit lltumi Kabupalen Ban!,uasjn
Rini Praiwi. Chairil An$,qr, L|gs.Irsan Saleh, Theodons.............
............. 4l
Efek Neliotoprotetlif reripang Ema.s (stichoptrs l.at iegatus) pada Tikus Janlan De$,asa Galur
Wislar Yang Diindutsi Parasetarnol Dosis Toksik.
Ish.lnloro, Kamaluelin, M.7., ?'heodorus. Sulastri,
Ii............
....................
52
Pengaruh Pemberian lus Buah romat (sol 24 dengan pembagian
Lerdasarkan t-uartil. Dari 65 subjek yang diteliti' ll
(16,97o) subjek keiompok SO mengalami remisi
sempuma pada pekan ke-2, sedangkan kelompok
loraradin sebanyak 12 (18,5"/.') su!:je^r:. Perbedaan
derajat kesembuhan Pekan ke-2 dengan menggurnkan
uji Chi-squore tidak didapatkan betmakna pada kedua
diteliti.
Pada
uji statistik menggunalian uji Chi-Squre-
terdapat perbeda$ bermrlna derajd lesembuhan pelan
ke6 anlara kedua lielompoL Hasil aulsrs
der4al keseftDutta tr* n ke6 kedua kelompok disajilan
pada Tabel 12.
6.
kelompok Hasil alalisis perbandingaa derajat
Pe.bandiqa[ derajat kesetnbuhan pelan
Le-7
kelompok SO dengan loratadin
liesembuhan pekan ke-2 pada kedua kelompok disajikan
pada Tabel 8.
2.
pe*,o f€{'
lw
ah subyeli remisi sempuma sdelah I pel'an patgobaan
ieral,hir pada kelonpdi SO adalah 33 (50-8%) subjeli.
sedangkan kelompok loraladit sebut,t'al 23 (35.4Y1
(.'lisubjek Pada uji staistit dengan menggunalan uji
Perbandingan derqiat kesembuhan pekan ke-3
kelompok SO dengan loratadin
Dad 65 subjek yang diteliti, ledadi peningkatan jui ah
sublek mengalami remisi sempuma pada pekar ke3
dibandingliar dengan pekan ke-2. Pada kelompok SO
Sqtnre terdapal perbedaan bermaha derajar
kesembuhan pekan ke-7 pada kedua kelompok. Hasil
analisis perba.idingan derajat kesembuhan pekan ke-7
kedua kelompok disajika,'r Pada Tabel l3
loratadin seban,r'ak 17 (26-2%) subjek Dsrigan
menggunakan uii Chi-Sqtwe, perbedaan bermalina
7
didaparkan 22 (33,8yo) subjek mengalami remisi
sempuma pada pekan ke-3- sedanglan kelompok
derajat kesembuhan pekan kc-3 tidak didapalkan pada
kedua kelompok. Perbandingan dera1at kesembuhan
pekan ke-3 kedua kelompok disajikan pada Tabel 9
f-
Perbandingan der4at kesembuhan pekan
kelcmpok SO dengan lo.atadin
k€-ll
Setelah -5 pekan bebas pengobatan. terdapal penurunan
jumlah subjek mengalami remisi sempuma pada kedua
lelompok Jumlah subjel mengalami remrsi
sempuma
pada kelorr,pok SO mer'jaAt 32 (492Vo) sublek, sedangkan
Perbar,dingan derajat kesembuJran p€kan ke-4
kelompok SO dergan loraradin
ielompok loratadin rnenjadi 8 (12.3"/d subjek. Deraiat
k€senbulun p€Aarr ke' l I pcda tedm kdorryok didapaltst
perbedaan b:daal
Jurnlali sdbjek*lielomjtok loraradin dengan hasil ASST
(+) adalah t6 subje( ll (35.5"/.) subjek diantaranta
mengalarni remisi sernptrna- sedarykan l2 (38- 7"2) dari
Perbaadingan derajat kesembuhan UK dengar hasil
ASST (1) dengan ASST C) kelompok SO pada
Pada pekan
Perbandingan derajal k€sembubn tiK dengan hasil
ASST (+) d('lgan ASST (J lelompok lorar:din pada
pekan ke-7
Jrirnlah subjek kelompok SO dengan hasil ASST (+)
),ang rn€ngalami renisi sernpurna adalah 19 subjek
sedanglian 14 subjek dangan hasil ASST G). Hasil analisis
dis4jikan pada Tabel 15. tidal menwjulikan perbedaan
bermaloa derajar kesembuhan subjel denga-n hasil
ASST berbeda pada pekan ke-7- nilar p adalah 0,41 l.
2.
l$atadir
Perbandingan derajal kesembuhan UK dengan hasil
ASST (+) dsrsan ASST (-) iielompol, loratadin pada
pekan
derajar kesernbtrlnl zubjek
de:rgar ASST (+) dan ASST G) kdompok SO tidal
didapalkan bermalna DelapanbeJas (52.9%) subjek
derrgar ASST (+) mengalami ranisi sempuina. sedargkan
ASST (-) sebanrali l1 (4l2yA sublek perbandinga.'r
ke-ll
Flasil anaUsis disaJiLan pada Tabel 18. tidal menunlutka'r
pabedaan bermaloa dtra;al keser$uhan pada subjek
dengar hasil .ASST berbeda pada pekan ke-l I, nilai p
derajal kesembulw p€da ASST (+) dan ASST (-) kelornpok
I disajikan pada Tabel I6.
adalah 0.916.
SO pada pekan ke- I
l8
MKS, Th. 45, No. l, Jamnri 2013
Tabel
lS
P€rbandiDgan derajar kesembulun
t,K deo€rn hasit ASST (+) deneao ASST G) kelompok SO pada pekan ke-7.
D
t9
Re(Disi
Jundan
ASSr (-)
ASST (+)
Derajat
kesembuhan
t
(v0
(YA
p
n (V.)
(52-9%) tl(4+-tyot
33
(97,tyo)
semPwll:l
Perbaik n
0.11I
t5
(tl.tyol
34
(tov/o)
Tab€l 16. Perbardingao deraFt kesembu.ban uK dengan hasir Assr (+) denSai Assr
G) kelonpok so pada pekan ke l r.
Derajat
ASST
kesernbulEn
.
(+) ASSTat-- J"-trt
nea
Remisi t8 ^(YO
(52,9W tt (1t.2%)
sempuwt
Perboikan I (2,9o/o, | (2,9ya)
Jomlrh
19 (55.9./t 15 (4-{.1./")
p
n (%t
32
(9+t
6
I,000
2 (5,9y.)
3r
( 100.7;)
Tab€l 17. Perbandiqgan d€raja! kesembulan UK dengan hasil ASST (:l) dengan ASST (-) kelompok loral.adin pada p€kar
ke-7
DeraJat
(+)
ASST
n (9O
kesembuhrn
ASST
(_)
n (Yu,
Jumlah
p
n (%)
sempuma
0.685
,f9@4ar' ___:_L!!J%)
Jun
ai
16 (51_6o/0)
Tab€l 18. PerbandinSan deBjat kesembdun UK dengan ll.sil ASST (+) dengan ASST
ffi
tesembuhan
t)
n(Y")
n (y.)
^(Y.)
1 (12;9/.1 4 (12-9'/0) I (25,8y0
se'nPrrD.l
Pcrbaftafi
J'fi
t
(3s-5yo\
23 ('74,2o/o)
t5 (1E.4yO
3t (tjv/o)
t
ab
4. Pembahasan
'..
Pada penelitian
ini, dari sejumlah rotal 65 subjek dir€iiti
didapatkan hasil ASST positif pada 35 (53.8%) subjek
Hasil ASST positif pada kelompok SO sebant.ak 19
(29.29") subjek da-n Lelompok loraradin sebanrall6
(24.6c/o\ subjek. Perularan itSST pada penel;riin rnr
menggunakan metoda Thaha 1aitu modifikasi metoda
Sabroe dengan sensitifitas 82,4o,/o
p
selain itu unnrli membandingkan perbedaan derajat
l:esembuhan p€ngobatan pada subjek dengan h.asil
ASST ( l ) dan (-) PenelttiaJilnr.
Pengolahan serum sebagai pengobalan pada penelitian
dengan metoda dilal:ukan Thaha untuk ASST.3 Serum
diolah dari -5 ml darah vena \'?tng didiamlian pada srfiu
kamar selama 30 menit pada ubung tanpa antikoagulan
sehingga reryadi penggumpalan dan alihimr.a plasma
lerpisah Plasma terdiri aja5 an. alburnirr. globulin dan
falror pernbehran (fi Lrinogan) sdringga unnrli mendaparkan
spesifisilrs
93,57o,4 sedangkan pemeriksaan ASST ],ang ;ilakutan
Sabroe memilih sensitifit?s 65-71 % da,.r spesi6srtas 788l%.72 HLsil ASST positif pada sebagian besar subjek
lain
I
ini berbeda dengan metoda pengolahan yaog dilatulian
Baiaj dkk. Pada p€n--litian ini pengolahan serum sesuai
dut
penelitian sesuai dengan kepustalaan
kelompok loiatadin pada pekan ke-l
!.an.q
squm tIlpo fib.inlgqr .lit"Inr-'r s€Dtnh€asi d€rrgm
mqryalaftan bah\\'a ASST positif teft,apat pada 4t-6'lyo
rvDlljElit sdaoa tj rD€nil pada
suijei. R*tu iO ouit lsfuk ormisaJrfa :d
dengan plasrna t€n4-da lidat ortra- sesinga uer
ditambah -r sarnpai l0 nnil nanno f-t. Uetq-+a
subjek lain dah krjadi
sebeltm 3O nenrr
selunrh pasien [IKj2 Tu.;Lran ASST dilah ian pada
parelrtian ini adalah untuk penapisa4 mengrdentifikasi
UKA- dimana inleki intradermal SO menimbulkan
wheal tipe cepat dur respon llarc tang menunjullan
kecepalar 25m
beberapa
adanva sirlrrJasi histamine releasing factor-t-te2-;s
19
Mnt- Th. 15. No-
Ha
be$ci-4' s&ef-
bdr-rn nerghasilkan
I.
.Iomnn 2OI3
prc
sunifigzsi sdam
15
reit
pada pekan ke-z. Histamin merniliki peran p€nting
dalarn menimbulkan unikaria Loraradin merupakan
ciran sen.r4 sdioga ditambditan
s'altu semrifirgasi selarna 5 sarnpai
l0 nenit
salah satu AHI generasi ke-2 yang bekerja mengurangi
garat uku-ar\ jurnlah dan durasi unika k€rja AHI tshadap
lesi rrtikaria adalah rnernp€ngaruhi a(livitas Hl terhadap
serabut aferen sarafC sehingga mengurangi gatal, selain
it sdfngga nengurdgr
itu bdierjarerhad4 retlek alsqt
Pada
subje! 5 rnl darah vena belum cukup wluk
morghasilkan 2 ml serun! seningg junlah darah yang
beberapa
dianrbil sebanyali 6 sampai 8 nrl. Pada penelitian Bajaj
dkL, selurr ah 2 nrl serrgn didapatkar da'i 5 ml da-ah
Serurn dipisahkan dengan mela(ltan sentrifugsi daralt
subje\ pada 200O rpm selama l0 menit.3t namun tidak
dijelaskan se;ara terperinci jenis tabung yang
digunalial apaleh spesimen lersebut juga digrunpalkan
pada suhu kamar dan bagaimana serum yang dihasilkan.
k
€filqn danjuga be\eda terliadap srdotel kapiler sehiruga
meigirr.angi ei&ialasasi dan pembenrirkan urtika.26
Loratadin memiliki a$.itan keda cepat,'.'ailu dalam I
Jarn setelah pemberian durasi kelja yang relatif lama
(sampai 24 jarn).'e$ Kemungkinan dengan alasan
tersebut loraladin lebih unggul dibandinglar SO yang
Perbedaan skor keparahan klinis pra ekpetimental
dangar skor keparahan Uinis tiap pekan pengamatan
pada kelompok SO dan loratadin adalah bennakna
Rerara ikor keparahan klinis tiap pekan pengamatatr
lebih rendah dibandingkan dengan pra eksperimental
dengan nilai
merupakan metoda psngobdan desentisisasi memedukan
pembsian d6is berulang sehingga mencapai tole.abilitas
diinginlian
p pada seluruh pekan penganatan
adalah
ataupun
0,000. Berdasarkan hal tersebul, baik SO
loratadin efekif dalam hal p€nurutuu skor tiiparahan
-
Pada penilaian pekan ke-3, perbedaan rerata skor total
keparatun klinis kedua kelonrpok tidak didapatkan
bermakna
682,+ 3,040 dibandingkut der\gaa 7,43
x 2,143'aitu
dengan nilai
p=0-312,
nilai
tersebut
tolzl pada
pekan ke-3 kedua pengobatan tersebut sebfiding
menandakan bahrva penunman rerata skor
klinis urtikaria
namur didapatkan perbedaan be.malsE hanya pada skor
keluhan sistemik dimana SO lebih rendah dibandingkan
Pada peoelirian ini, penilaian skor keparahan klinis
kedua kelompok dilal-ukan pada tiap pekan kunjurgan
pangobatan yaitu pada pekan ke2 setelah pengobatan
pekan pertama hingga pekan ke-? atau I pekan setelah
p€ngobalan te.akhir dan pada pekan ke l I alau 5 peksn
setelah pengobalan terakhir. Injeki dilaliulian I kali tiap
pekan dengan alasan baiwa peningkatan makrofag
akibat penFr,tikan se,rum sebesar 5-22olo alian mentrnrn
setelah 5 sampai'7 hari, oleh karena itu penyuntikan
harus diulang tiap pekan. Penilaian skor keparahan
urtikaria ],ang dilakukan tiap pekan pada penelirian ini
adalah untuk meliha! trend penunman skor keparahan
klinis secara seksam4 sehingga dapat j€las dikahhui
kelebihan dan kekurangan nrasing-masing pengobatan
tersebut masih sebarding.
berdasarkan perubahan skor keparahan kiinis. Penilaia.n
terhadap penurunan skor keparahan ini berbeda dengan
penilaian yang dila-kukan Staubach dkli. yang menilai
pada pekan taakhir pengobatan dan 4 pekan setelah
pcngobatanr{ dan Bajaj
menilai pada peka.r
leraldir p€ngobaran dan 12 pekan setelah pengobatan38
Pada pekan ke-5 rerata skor total keparahan klinis
kelompok SO masih didapatkan lebih rendah bermaha
dibandingkan dengan loratldirL kecuali pada rerata skor
druasi urtika dan urtika rvalaupun slior kelompok SO
lebih rendah dibandingkan dengan loratadin
dtli
dengan Joratad in.
Penilaian pekan ke-4 harnpir didapatkan perbedaan
bermakna seluruh skor keparahan pada kedua kelompok
penelitial dengan rerata skor total keparahan klinis
ketompok
SO lebih rendah dibandingkan
dengan
loraladin (5,06 + 3,123 dibardingkan dengan 7,42 +
l,9l l, nilai p=o,001), dapat disirnpulkan bah$'a setelah
3 pekan pengobatarl SO lebih baik dalant hal penurunan
skor total keparaian klinis pada penelitian ini. namun
pada penunman skor durasi urtika kedua p€ngobatan
:' -
Pada pekan teralihir psnSobalan (pekan ke-6) dan I
Pada pekan ke-2- masing-masing kelompok pengobalan
mengatami penumnan skor keparahan kl-rnis. Perbedaan
rerata skor total keparahan tidak didapatkan bermalna
pekan sdelah p€ngobdan lerkhf (p€kan ke-7), pobedaan
nasing-masing reratr skor keparahan klints kedua
kelompok didapartan bennal'I)a (p:0,000) hal tersebd
mentmlulikan bahna SO lebih baik dibandingfan
dengan lorahdin dalatn hal p€rumnan slor durasi rqtila
slor u-tika skor distribrai shor gaal slior kel$an sigettit
dan skor total k€padt n Hinis- Flasil dari p
SRIWIJAYA
ISSN 0852-383s
MKS, Th. 45, No.
I' Januari
2013
MAJALAH KBDOKTERAN
SRIWIJAYA
I
rssN
08s2-3835
MKS, Th.
.15
No. l..Ianuari 2013
MKS, Th. 45, No- l, Januari 2013
MAJALAH KEDOKTERAN SRTWIJAYA
ISSN 0852.3835''
:
i
i
:
:
JaE?b
:
prof
Pernimpin Umum
:
dr. Enrl Balrar, lvlSc
(€{ua P€nlrunting
:
Proi dr Uermgfah SpPD-KR
:
dr. Sl,arif Husin. MS
:
prof Dr
Paaoggung
.
..
Waliil Kenra
Anggota
Penylnting
Penlarting
dr. Zartasih Anwar, SpA(K)
dr. H.M.T. Kamaluddin- MSc
Prof dr. H. RrLsdi Ismail. SpA(K)
Prot dr. KHIr{. Arlad, DABK Sp.And
Prof dr. A Kurdi SYansuri- M.[,tedEd, SpOC(K)
Prol
'
dr. Chairil Anrvar, DAp&E, Sp.pai.k phD
Prof dr Ahnal S1a'roni. OfV. ipi'O-fn
Prof dr. Ali Ghanie, SpPD. KKV
Prof dr. 'lheresia L Toruaq SptiK(K)
Prof dr. Hardi Darmaw.an- DTM&FI MpH- FR RSTM
Prof dr. Tan Malaka. MOH. phD
Dr- dr. Yul.ono. M. Biomed
dr. Mutiara Budi AzJrar, SU,
Pela(sana Tata
Alamat
Usaha
Redaksi
l\,1
Medsc
:
N{asito Meiliani, A.Md
:
Fatuitas Kedo(teran Universiias Sn$ijal.a
Jln. Dr. Moh. Ali Kompleks RSMH palembang 3Ot2(,
Telp OTll-352312- Fa-r 071 l-37143E
'.
Email : jumalftunsri(d;yahoo.co.id
..-"..
n\
TIL 15, No- I , Januari 2013
Daftar Isi
Artikel Penelitfun
Nibi Diagnosik ftaprd yearl
re.rr untuk Diagnosis Kandidiasis
di Klinik Graha Sriwija_,-.a palembang.
&trladi Tjelqan. Athuf Tlnha ... ... .. .
Se&s Kornersial
RM
t
\rultor4irul
padtr $.anitn pekerja
I
Efek_ Pemberian Serbuk Teripang (Stichopus Variegarus) Jangka panjang Terfr.rdap
Darah Tihrs Putih Janran Galur Wistar Model Hiperglikemik.
t
-
nrriah, Theodon$, M.T. Kamaluddin .._...
I
Bo€sio Patembarg
Kadar Gula
j
Efelrivitas serum orolog lfiramustdar pada pasien urtikaria tfuonik di RSUp Dr. Mohammad
lut.
AthufThale. kM. S-ugadi Tjeklrm.-
-.
.........
Pengaruh Pernberian Etstrak Pane (Monardica charantia.L)Terhadap Stru(rur Histologi p.ostat
dar Vesitr a Semioalis Tikus Jarbn fRg-llrJ NorvegiL.tri) sttlrnsprague Dau1e1.
Meirinda HandalvnL Arsyod. Salni ..._._....
Li
Spesifikas! Pola Dermarogliti Penderita Rerardasi Mfltal pada Sis+a SLB ypAC palembanc
Rito Kustiati, Triwani, Hernan Yasin, Joko Morwoto
Sensitivitas dar Spesifisitas Metode pollmerase Chairi Reaction pada peneriksaan gnrgra
Malayi dt Desa Swgu Rengit lltumi Kabupalen Ban!,uasjn
Rini Praiwi. Chairil An$,qr, L|gs.Irsan Saleh, Theodons.............
............. 4l
Efek Neliotoprotetlif reripang Ema.s (stichoptrs l.at iegatus) pada Tikus Janlan De$,asa Galur
Wislar Yang Diindutsi Parasetarnol Dosis Toksik.
Ish.lnloro, Kamaluelin, M.7., ?'heodorus. Sulastri,
Ii............
....................
52
Pengaruh Pemberian lus Buah romat (sol 24 dengan pembagian
Lerdasarkan t-uartil. Dari 65 subjek yang diteliti' ll
(16,97o) subjek keiompok SO mengalami remisi
sempuma pada pekan ke-2, sedangkan kelompok
loraradin sebanyak 12 (18,5"/.') su!:je^r:. Perbedaan
derajat kesembuhan Pekan ke-2 dengan menggurnkan
uji Chi-squore tidak didapatkan betmakna pada kedua
diteliti.
Pada
uji statistik menggunalian uji Chi-Squre-
terdapat perbeda$ bermrlna derajd lesembuhan pelan
ke6 anlara kedua lielompoL Hasil aulsrs
der4al keseftDutta tr* n ke6 kedua kelompok disajilan
pada Tabel 12.
6.
kelompok Hasil alalisis perbandingaa derajat
Pe.bandiqa[ derajat kesetnbuhan pelan
Le-7
kelompok SO dengan loratadin
liesembuhan pekan ke-2 pada kedua kelompok disajikan
pada Tabel 8.
2.
pe*,o f€{'
lw
ah subyeli remisi sempuma sdelah I pel'an patgobaan
ieral,hir pada kelonpdi SO adalah 33 (50-8%) subjeli.
sedangkan kelompok loraladit sebut,t'al 23 (35.4Y1
(.'lisubjek Pada uji staistit dengan menggunalan uji
Perbandingan derqiat kesembuhan pekan ke-3
kelompok SO dengan loratadin
Dad 65 subjek yang diteliti, ledadi peningkatan jui ah
sublek mengalami remisi sempuma pada pekar ke3
dibandingliar dengan pekan ke-2. Pada kelompok SO
Sqtnre terdapal perbedaan bermaha derajar
kesembuhan pekan ke-7 pada kedua kelompok. Hasil
analisis perba.idingan derajat kesembuhan pekan ke-7
kedua kelompok disajika,'r Pada Tabel l3
loratadin seban,r'ak 17 (26-2%) subjek Dsrigan
menggunakan uii Chi-Sqtwe, perbedaan bermalina
7
didaparkan 22 (33,8yo) subjek mengalami remisi
sempuma pada pekan ke-3- sedanglan kelompok
derajat kesembuhan pekan kc-3 tidak didapalkan pada
kedua kelompok. Perbandingan dera1at kesembuhan
pekan ke-3 kedua kelompok disajikan pada Tabel 9
f-
Perbandingan der4at kesembuhan pekan
kelcmpok SO dengan lo.atadin
k€-ll
Setelah -5 pekan bebas pengobatan. terdapal penurunan
jumlah subjek mengalami remisi sempuma pada kedua
lelompok Jumlah subjel mengalami remrsi
sempuma
pada kelorr,pok SO mer'jaAt 32 (492Vo) sublek, sedangkan
Perbar,dingan derajat kesembuJran p€kan ke-4
kelompok SO dergan loraradin
ielompok loratadin rnenjadi 8 (12.3"/d subjek. Deraiat
k€senbulun p€Aarr ke' l I pcda tedm kdorryok didapaltst
perbedaan b:daal
Jurnlali sdbjek*lielomjtok loraradin dengan hasil ASST
(+) adalah t6 subje( ll (35.5"/.) subjek diantaranta
mengalarni remisi sernptrna- sedarykan l2 (38- 7"2) dari
Perbaadingan derajat kesembuhan UK dengar hasil
ASST (1) dengan ASST C) kelompok SO pada
Pada pekan
Perbandingan derajal k€sembubn tiK dengan hasil
ASST (+) d('lgan ASST (J lelompok lorar:din pada
pekan ke-7
Jrirnlah subjek kelompok SO dengan hasil ASST (+)
),ang rn€ngalami renisi sernpurna adalah 19 subjek
sedanglian 14 subjek dangan hasil ASST G). Hasil analisis
dis4jikan pada Tabel 15. tidal menwjulikan perbedaan
bermaloa derajar kesembuhan subjel denga-n hasil
ASST berbeda pada pekan ke-7- nilar p adalah 0,41 l.
2.
l$atadir
Perbandingan derajal kesembuhan UK dengan hasil
ASST (+) dsrsan ASST (-) iielompol, loratadin pada
pekan
derajar kesernbtrlnl zubjek
de:rgar ASST (+) dan ASST G) kdompok SO tidal
didapalkan bermalna DelapanbeJas (52.9%) subjek
derrgar ASST (+) mengalami ranisi sempuina. sedargkan
ASST (-) sebanrali l1 (4l2yA sublek perbandinga.'r
ke-ll
Flasil anaUsis disaJiLan pada Tabel 18. tidal menunlutka'r
pabedaan bermaloa dtra;al keser$uhan pada subjek
dengar hasil .ASST berbeda pada pekan ke-l I, nilai p
derajal kesembulw p€da ASST (+) dan ASST (-) kelornpok
I disajikan pada Tabel I6.
adalah 0.916.
SO pada pekan ke- I
l8
MKS, Th. 45, No. l, Jamnri 2013
Tabel
lS
P€rbandiDgan derajar kesembulun
t,K deo€rn hasit ASST (+) deneao ASST G) kelompok SO pada pekan ke-7.
D
t9
Re(Disi
Jundan
ASSr (-)
ASST (+)
Derajat
kesembuhan
t
(v0
(YA
p
n (V.)
(52-9%) tl(4+-tyot
33
(97,tyo)
semPwll:l
Perbaik n
0.11I
t5
(tl.tyol
34
(tov/o)
Tab€l 16. Perbardingao deraFt kesembu.ban uK dengan hasir Assr (+) denSai Assr
G) kelonpok so pada pekan ke l r.
Derajat
ASST
kesernbulEn
.
(+) ASSTat-- J"-trt
nea
Remisi t8 ^(YO
(52,9W tt (1t.2%)
sempuwt
Perboikan I (2,9o/o, | (2,9ya)
Jomlrh
19 (55.9./t 15 (4-{.1./")
p
n (%t
32
(9+t
6
I,000
2 (5,9y.)
3r
( 100.7;)
Tab€l 17. Perbandiqgan d€raja! kesembulan UK dengan hasil ASST (:l) dengan ASST (-) kelompok loral.adin pada p€kar
ke-7
DeraJat
(+)
ASST
n (9O
kesembuhrn
ASST
(_)
n (Yu,
Jumlah
p
n (%)
sempuma
0.685
,f9@4ar' ___:_L!!J%)
Jun
ai
16 (51_6o/0)
Tab€l 18. PerbandinSan deBjat kesembdun UK dengan ll.sil ASST (+) dengan ASST
ffi
tesembuhan
t)
n(Y")
n (y.)
^(Y.)
1 (12;9/.1 4 (12-9'/0) I (25,8y0
se'nPrrD.l
Pcrbaftafi
J'fi
t
(3s-5yo\
23 ('74,2o/o)
t5 (1E.4yO
3t (tjv/o)
t
ab
4. Pembahasan
'..
Pada penelitian
ini, dari sejumlah rotal 65 subjek dir€iiti
didapatkan hasil ASST positif pada 35 (53.8%) subjek
Hasil ASST positif pada kelompok SO sebant.ak 19
(29.29") subjek da-n Lelompok loraradin sebanrall6
(24.6c/o\ subjek. Perularan itSST pada penel;riin rnr
menggunakan metoda Thaha 1aitu modifikasi metoda
Sabroe dengan sensitifitas 82,4o,/o
p
selain itu unnrli membandingkan perbedaan derajat
l:esembuhan p€ngobatan pada subjek dengan h.asil
ASST ( l ) dan (-) PenelttiaJilnr.
Pengolahan serum sebagai pengobalan pada penelitian
dengan metoda dilal:ukan Thaha untuk ASST.3 Serum
diolah dari -5 ml darah vena \'?tng didiamlian pada srfiu
kamar selama 30 menit pada ubung tanpa antikoagulan
sehingga reryadi penggumpalan dan alihimr.a plasma
lerpisah Plasma terdiri aja5 an. alburnirr. globulin dan
falror pernbehran (fi Lrinogan) sdringga unnrli mendaparkan
spesifisilrs
93,57o,4 sedangkan pemeriksaan ASST ],ang ;ilakutan
Sabroe memilih sensitifit?s 65-71 % da,.r spesi6srtas 788l%.72 HLsil ASST positif pada sebagian besar subjek
lain
I
ini berbeda dengan metoda pengolahan yaog dilatulian
Baiaj dkk. Pada p€n--litian ini pengolahan serum sesuai
dut
penelitian sesuai dengan kepustalaan
kelompok loiatadin pada pekan ke-l
!.an.q
squm tIlpo fib.inlgqr .lit"Inr-'r s€Dtnh€asi d€rrgm
mqryalaftan bah\\'a ASST positif teft,apat pada 4t-6'lyo
rvDlljElit sdaoa tj rD€nil pada
suijei. R*tu iO ouit lsfuk ormisaJrfa :d
dengan plasrna t€n4-da lidat ortra- sesinga uer
ditambah -r sarnpai l0 nnil nanno f-t. Uetq-+a
subjek lain dah krjadi
sebeltm 3O nenrr
selunrh pasien [IKj2 Tu.;Lran ASST dilah ian pada
parelrtian ini adalah untuk penapisa4 mengrdentifikasi
UKA- dimana inleki intradermal SO menimbulkan
wheal tipe cepat dur respon llarc tang menunjullan
kecepalar 25m
beberapa
adanva sirlrrJasi histamine releasing factor-t-te2-;s
19
Mnt- Th. 15. No-
Ha
be$ci-4' s&ef-
bdr-rn nerghasilkan
I.
.Iomnn 2OI3
prc
sunifigzsi sdam
15
reit
pada pekan ke-z. Histamin merniliki peran p€nting
dalarn menimbulkan unikaria Loraradin merupakan
ciran sen.r4 sdioga ditambditan
s'altu semrifirgasi selarna 5 sarnpai
l0 nenit
salah satu AHI generasi ke-2 yang bekerja mengurangi
garat uku-ar\ jurnlah dan durasi unika k€rja AHI tshadap
lesi rrtikaria adalah rnernp€ngaruhi a(livitas Hl terhadap
serabut aferen sarafC sehingga mengurangi gatal, selain
it sdfngga nengurdgr
itu bdierjarerhad4 retlek alsqt
Pada
subje! 5 rnl darah vena belum cukup wluk
morghasilkan 2 ml serun! seningg junlah darah yang
beberapa
dianrbil sebanyali 6 sampai 8 nrl. Pada penelitian Bajaj
dkL, selurr ah 2 nrl serrgn didapatkar da'i 5 ml da-ah
Serurn dipisahkan dengan mela(ltan sentrifugsi daralt
subje\ pada 200O rpm selama l0 menit.3t namun tidak
dijelaskan se;ara terperinci jenis tabung yang
digunalial apaleh spesimen lersebut juga digrunpalkan
pada suhu kamar dan bagaimana serum yang dihasilkan.
k
€filqn danjuga be\eda terliadap srdotel kapiler sehiruga
meigirr.angi ei&ialasasi dan pembenrirkan urtika.26
Loratadin memiliki a$.itan keda cepat,'.'ailu dalam I
Jarn setelah pemberian durasi kelja yang relatif lama
(sampai 24 jarn).'e$ Kemungkinan dengan alasan
tersebut loraladin lebih unggul dibandinglar SO yang
Perbedaan skor keparahan klinis pra ekpetimental
dangar skor keparahan Uinis tiap pekan pengamatan
pada kelompok SO dan loratadin adalah bennakna
Rerara ikor keparahan klinis tiap pekan pengamatatr
lebih rendah dibandingkan dengan pra eksperimental
dengan nilai
merupakan metoda psngobdan desentisisasi memedukan
pembsian d6is berulang sehingga mencapai tole.abilitas
diinginlian
p pada seluruh pekan penganatan
adalah
ataupun
0,000. Berdasarkan hal tersebul, baik SO
loratadin efekif dalam hal p€nurutuu skor tiiparahan
-
Pada penilaian pekan ke-3, perbedaan rerata skor total
keparatun klinis kedua kelonrpok tidak didapatkan
bermakna
682,+ 3,040 dibandingkut der\gaa 7,43
x 2,143'aitu
dengan nilai
p=0-312,
nilai
tersebut
tolzl pada
pekan ke-3 kedua pengobatan tersebut sebfiding
menandakan bahrva penunman rerata skor
klinis urtikaria
namur didapatkan perbedaan be.malsE hanya pada skor
keluhan sistemik dimana SO lebih rendah dibandingkan
Pada peoelirian ini, penilaian skor keparahan klinis
kedua kelompok dilal-ukan pada tiap pekan kunjurgan
pangobatan yaitu pada pekan ke2 setelah pengobatan
pekan pertama hingga pekan ke-? atau I pekan setelah
p€ngobalan te.akhir dan pada pekan ke l I alau 5 peksn
setelah pengobalan terakhir. Injeki dilaliulian I kali tiap
pekan dengan alasan baiwa peningkatan makrofag
akibat penFr,tikan se,rum sebesar 5-22olo alian mentrnrn
setelah 5 sampai'7 hari, oleh karena itu penyuntikan
harus diulang tiap pekan. Penilaian skor keparahan
urtikaria ],ang dilakukan tiap pekan pada penelirian ini
adalah untuk meliha! trend penunman skor keparahan
klinis secara seksam4 sehingga dapat j€las dikahhui
kelebihan dan kekurangan nrasing-masing pengobatan
tersebut masih sebarding.
berdasarkan perubahan skor keparahan kiinis. Penilaia.n
terhadap penurunan skor keparahan ini berbeda dengan
penilaian yang dila-kukan Staubach dkli. yang menilai
pada pekan taakhir pengobatan dan 4 pekan setelah
pcngobatanr{ dan Bajaj
menilai pada peka.r
leraldir p€ngobaran dan 12 pekan setelah pengobatan38
Pada pekan ke-5 rerata skor total keparahan klinis
kelompok SO masih didapatkan lebih rendah bermaha
dibandingkan dengan loratldirL kecuali pada rerata skor
druasi urtika dan urtika rvalaupun slior kelompok SO
lebih rendah dibandingkan dengan loratadin
dtli
dengan Joratad in.
Penilaian pekan ke-4 harnpir didapatkan perbedaan
bermakna seluruh skor keparahan pada kedua kelompok
penelitial dengan rerata skor total keparahan klinis
ketompok
SO lebih rendah dibandingkan
dengan
loraladin (5,06 + 3,123 dibardingkan dengan 7,42 +
l,9l l, nilai p=o,001), dapat disirnpulkan bah$'a setelah
3 pekan pengobatarl SO lebih baik dalant hal penurunan
skor total keparaian klinis pada penelitian ini. namun
pada penunman skor durasi urtika kedua p€ngobatan
:' -
Pada pekan teralihir psnSobalan (pekan ke-6) dan I
Pada pekan ke-2- masing-masing kelompok pengobalan
mengatami penumnan skor keparahan kl-rnis. Perbedaan
rerata skor total keparahan tidak didapatkan bermalna
pekan sdelah p€ngobdan lerkhf (p€kan ke-7), pobedaan
nasing-masing reratr skor keparahan klints kedua
kelompok didapartan bennal'I)a (p:0,000) hal tersebd
mentmlulikan bahna SO lebih baik dibandingfan
dengan lorahdin dalatn hal p€rumnan slor durasi rqtila
slor u-tika skor distribrai shor gaal slior kel$an sigettit
dan skor total k€padt n Hinis- Flasil dari p