PERBANYAKAN BAHAN TANAMAN JARAK PAGAR ME

PERBANYAKAN BAHAN TANAMAN JARAK PAGAR MELALUI MICRO CUTTING
Mohammad Cholid dan Heri Istiana
Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat

PENDAHULUAN
Bahan tanaman merupakan penentu keberhasilan dalam pengembangan tanaman jarak pagar. Kenyataannya terjadi kesenjangan antara
permintaan bahan tanaman unggul untuk pengembangan jarak pagar dengan kemampuan Kebun Induk Jarak Pagar (KIJP) dalam memproduksi
benih unggul. Untuk mengatasi kesenjangan ini perlu dukungan teknologi perbanyakan yang mampu menyediakan bahan tanaman dalam jumlah
yang besar dalam waktu singkat, sehingga beredarnya bahan tanaman (biji/stek) asalan yang tidak jelas secara genetik dan potensi produksinya
dapat dihindari. Salah satu alternatif yang dapat ditempuh adalah melalui stek tunas pucuk micro-cutting secara ex-vitro, dimana jumlah tunas
yang dihasilkan dari pohon induk dapat ditingkatkan dengan aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT) regenerasi tunas, dan dapat langsung ditanam
pada media tanah dengan aplikasi ZPT induksi akar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ZPT terhadap pertumbuhan tunas, akar,
dan tingkat keberhasilan perbanyakan tanaman jarak pagar melalui teknik perbanyakan ex vitro (micro cutting). Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Maret hingga Desember 2008 di KP. Karangploso, Malang. Peneltian ini merupakan 2 set kegiatan yaitu : (1) regenerasi tunas jarak pagar
untuk menghasilkan calon micro cutting; dan (2) induksi perakaran dari micro cutting. Penelitian teknik perbanyakan ex vitro (micro cutting) diawali
dengan uji pendahuluan untuk menentukan media yang sesuai untuk induksi perakaran pada bak plastik.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pohon Induk disiapkan terlebih dahulu yang berasal dari
bibit dalam polibag, kemudian ditanam d ilapangan dengan
jarak tanam 1 m X 1 m.


Hasil pengujian jenis media untuk induksi perakaran menunjukkan
bahwa sekam merupakan media yang terbaik diikuti dengan media
arang sekam dan pasir dengan tingkat pembentukan kalus masingmasing 47%, 16,67% dan 7,14%.

Persentase tunas (%)

Persentase Pembentukan Kalus pada Berbagai Media Induksi Perakaran

60
50
40
30
20
10
0

1

2


3

Tahap Pembentukan Kalus
Sekam

Pasir

Arang

Bokasi

Sekam+Bokasi

Keterangan: Skor 1:tunas mati; 2: tunas hidup tanpa kalus; 3: tunas berkalus; 4: tunas berkalus dan berakar

Gambar 1. Pertanaman pohon induk untuk kegiatan micro cutting

Pengaruh ZPT terhadap Jumlah Tunas dan Tunas Siap Panen


Jumlah Tunas (bh)

Pemangkasan di lakukan setelah tanaman berumur 3 bulan,
dengan memangkas pucuk batang kemudian diaplikasikan
ZPT regenerasi tunas sesuai perlakuan yaitu: (1) ITA, (2)
ITB, dan kontrol/tanpa ZPT. Tunas dipanen setelah mencapai
panjang 7-10 cm.

Gambar 4. Persentase pembentukan kalus pada beberapa media induksi perakaran
Penyemprotan ZPT regenarasi tunas ITA1 memberikan jumlah tunas dan
tunas siap panen tertinggi yaitu 20,3 tunas dan 9,2 tunas per pohon;
diikuti ITA2 (18,3 tunas dan 6,8 tunas per pohon).

25
20
15
10
5
0
ITA1


ITA2

ITB1

ITB2

K

ZPT Regenerasi Tunas
Jumlah tunas

Jumlah tunas siap panen

Gambar 5. Jumlah tunas dan tunas siap panen per pohon dari beberapa
ZPT regenerasi tunas
Aplikasi zat perangsang perakaran IPA1 pada bak persemaian
memberikan persentase tunas hidup tertinggi (92,01%).

Gambar 2. Aplikasi ZPT regenerasi tunas, dan penyiapan tunas

untuk induksi perakaran pada bak persemaian
Setelah perlakuan aklimasi perakaran di bak persemaian
selama 4 minggu, bibit dipindahkan ke dalam polibag di
bawah paranet dengan naungan 65%. Pembibitan di polibag
berlangsung selama 4 minggu, selanjutnya bibit dapat
dipindah ke lapang.

Persentase Tunas Hidup (%)

Persentase Tunas Hidup pada Media Bak Plastik
100
80
60
40
20
0
ITA1

ITA2


ITB1

ITB2

K

ZPT Induksi Perakaran

Gambar 5. Persentase tunas hidup dari beberapa ZPT induksi perakaran

KESIMPULAN
Penyemprotan ZPT regenerasi tunas ITA1 (½ dosis rekomendasi)
memberikan jumlah tunas dan tunas siap panen tertinggi yaitu 20,3
tunas dan 9,2 tunas per pohon. Aplikasi zat perangsang perakaran IPA1
pada bak persemaian memberikan persentase tunas hidup tertinggi
(92,01%).
Dengan didapatkannya teknologi perbanyakan jarak pagar melalui stek
pucuk micro cutting ex-vitro diharapkan dapat mengurangi kesenjangan
persediaan bahan tanaman unggul, serta mendukung pengembangan
provenan unggul jarak pagar yang berasal dari hasil seleksi di KIJP.

Gambar 3. Pemindahan bibit dalam polibag di bawah paranet