Analisis Sistem Informasi Diagram Alir D

Analisis Sistem Informasi – Diagram
Alir Data (DAD)/ Data 
Flow Diagram(DFD)
http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/01/08/analisis-sistem-informasi-diagramalir-data-dad-data-flow-diagramdfd/
Materi Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ 
Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan:


Pengertian DFD



Latar Belakang DFD



Manfaat DFD



Tujuan DFD




Notasi/Simbol DFD



Langkan membuat/mengambar DFD



Kesalahan dalam menggambar DFD



Tips dalam membuat DFD



Contoh kasus DFD (Perpustakaan)


Pengertian DFD
Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram
yang menggunakan notasi­notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang 
penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan 
jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan  DFD ini sering 
disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja,
atau model fungsi.
Latar belakang DAD
Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow 
diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. 
DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi­bagi menjadi suatu bagian 
sub­sistem yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang 

tersebut diatas. Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih rinci sehingga dapat 
terlihat model­model yang terdapat di dalamnya.
Tujuan DFD
Tujuan DFD adalah :
1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak 
melalui sistem

2. Menggambarkan fungsi­fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data
Manfaat DFD
Manfaat DFD adalah :


Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai
suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan
alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.



DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering
digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang
lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh
sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang
memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.




DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur
data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Simbol DFD

TERMINATOR/KESATUAN LUAR (EXTERNAL ENTITY)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem 
dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di 
lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di 
lingkungan luarnya yang akan membeikan input atau menerima output dari sistem 
(Jogiyanto, 1989).
Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak.

Notasi terminator/Kesatuan Luar di DFD
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam 
organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat 
modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang

berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

ARUS DATA (DATA FLOW)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara 
proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data 
ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari 
proses sistem.

Notasi Arus Data di DFD
Arus Arus data  data dapat dapat berbentuk berbentuk sebagai sebagai berikut berikut : :


Formulir atau atau dokumen dokumen yang yang digunakan digunakan
perusahaan perusahaan



Laporan tercetak tercetak yang yang dihasilkan dihasilkan sistem sistem




Output dilayar komputer



Masukan untuk komputer komputer



Komunikasi ucapan



Surat atau memo



Data yang dibaca atau atau direkam di file




Suatu isian yang yang dicatat pada buku agenda



Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain

PROSES (PROCESS)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer 
dan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dilakukan arus data yang 
akan keluar dari prises. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau 
dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut­sudutnya tumpul.

Notasi Proses di DFD
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :


Proses harus memiliki input dan output.




Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau
proses melalui alur data.



Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional
sistem digambarkan dengan komponen proses.

SIMPANAN DATA (DATA STORE)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa file atau 
database di sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja 
seseorang, tabel acuan manual, agenda atau buku. Simpanan data di DFD dapat 
disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

Simbol dari Simpanan Data di DFD
Syarat Memuat DFD

Syarat­syarat pembuatan DFD ini adalah :

1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
Tips-tips dalam membuat DFD
Berikut ini tips­tips dalam membuat DFD :
1.

Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi
dapat dibaca dengan mudah

2.

Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda

3.


Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten
(identitas perlu)

4.

Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya

5.

Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya

6.

Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7
proses

7.

Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan
aliran data ke storage yang sama)


8.

Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan
didekomposisi

9.

Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data
harus sudah spesifik

10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external
entity
11. Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada
aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report
12. Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang
tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel),
yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.
Langkah membuat/menggambar DFD
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, 
secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

IDENTIFIKASI ENTITAS LUAR, INPUT DAN OUTPUT

Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.

BUAT DIAGRAM KONTEKS (DIAGRAM CONTEXT)

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan 
sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :


Tentukan nama sistemnya.



Tentukan batasan sistemnya.



Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.



Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.



Gambarkan diagram konteks.

BUAT DIAGRAM LEVEL ZERO (OVERVIEW DIAGRAM)

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :



Tentukan proses utama yang ada pada sistem.



Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari
sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang
keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang
masuk/keluar pada level berikutnya).



Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.



Hindari perpotongan arus data



Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

(klik gambar untuk resolusi yang lebih baik)

BUAT DIAGRAM LEVEL SATU

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Caranya :


Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada
di level zero.



Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari
sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.



Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.



Hindari perpotongan arus data.



Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan
dekomposisi dari proses sebelumnya.C ontoh : 1.1, 1.2, 2

-Level dalam DFD

Kesalahan dalan pembuatan DFD
Umumnya kesalahan dalam pembuatan   DFD adalah :
(klik gambar untuk resolusi yang lebih baik)

1.

Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini
disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam
proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang
hitam.

2.

Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input.
Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output
tanpa pernah menerima input.

3.

Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses

4.

Data Store tidak memiliki keluaran

5.

Data Store tidak memiliki masukan

6.

Hubungan langsung antar entitas luar

7.

Masukan langsung entitas data store

8.

Keluaran langsun dari data store ke Entitas luar

9.

Hubungan langsung antar data store

10. Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63