1. JAWABAN SANGGAHAN PEK. ARTHROSCOP, uploud.

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

SEKRETARIAT DAERAH
UNIT LAYANAN PENGADAAN
Jln. Sao-Siu Dok II Bawah Jayapura

Nomor
Lampiran
Perihal

:
:
:

10.a/ BA-ARTHROSCOPY/ ULP PAPUA/ XI / 2016
1 (satu) set
Tanggapan Sanggahan atas Pekerjaan Pengadaan Arthroscopy (DAK) Tahun 2016
Kode lelang 3466041

Kepada Yth :
Direktur Operasional PT. NONA RULI TASARy

d/ a. Jl. Puri Rambut Selako 55/ 1547 Bukit Lama Palembang
di palembang-Sumsel

Bersama ini, kami Pokja ULP Provinsi Papua telah melakukan rapat pembahasan atas
sanggahan yang dilakukan oleh Direktur Operasional perusahaan
PT. NONA
RULI TASARY Sdra. SOFYAN tanggal 25 Nopember 2016 terhadap paket Pekerjaan
Pengadaan Arthroscopy (DAK) di RSUD Jayapura Provinsi Papua, terkait penetapan
pemenang yang dilakukan oleh Pokja ULP terhadap PT. Tabi Anugerah Pharmindo,
yang diterima oleh pokja sesuai waktu server tanggal 25 Nopember 2016 jam 14.24.
Perlu kami jelaskan bahwa semua proses yang kami laksanakan telah sesuai dengan
dokumen pengadaan yang mengacu pada Perubahan Perpres No. 54 tahun 2010
tentang pengadaan barang/ jasa pemerintah, yang terakhir kali telah diubah melalui
Perpres No. 04 Tahun 2015, serta Perpres No. 84 tahun 2012 khusus tentang
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan Provinsi
Papua dan Provinsi Papua Barat.
Berdasarkan perihal tersebut diatas, setelah melalui kajian yang mendalam pokja
menetapkan PT. Tabi Anugerah Pharmindo sebagai pemenang lelang, yang telah
berorientasi pada aturan prinsip-prinsip pengadaan pada Perpres No. 04 Tahun 2015,
serta Perpres No. 84 tahun 2012. Penjelasan terinci atas lebih dari 10 (sepuluh)

pertanyaan yang saudara Direktur Operasional Bpk Sofyan sampaikan, dapat kami
jelaskan pada lampiran 1 (satu) dan 2 (dua) berikut ini.
Demikian Tanggapan sanggahan
ini dibuat dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen pengadaan dan bersifat mengikat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Jayapura, 29 Nopember 2016
Pokja ULP Provinsi Papua
Ketua

0

Lampiran 1. Jawaban atas sanggahan Pekerjaan Pengadaan Arthroscopy (DAK) (Kode
Lelang 3466041) di RSUD Jayapura
Nomor : 10.A/ BA-ARTHROSCOPY/ ULP PAPUA/ XI / 2016
Tanggal : 29 Nopember 2016

1


(Pertanyaan dari PT. NONA RULI TASARY). Berdasarkan PERKA LKPP RI No. 14
Tahun 2012 Lampiran BAB II.A.2.b.3)(5).(b) pada butir 4 penjelasan
dari
LKPP RI
No. B-39/ LKPP/ DI V.2/ 01/ 2013 tanggal 07 januari 2013 (copy terlampir)
menyatakan bahwa peralatan yang akan dibeli tidak boleh menjurus kepada
merk/ produk tertentu kecuali untuk pengadaan suku cadang (spare part) bukan unit .
Tanggapan Pokja :
(1) Dalam Perka 14/ 2012, memang disebutkan bahwa boleh menyebutkan merk,
apabila : (1) untuk pengadaan suku cadang, (2) pengadaan langsung karena tidak
ada kompetesi, (3) hanya ada (1) penyedia yang mampu memenuhi kebutuhan
sesuai dengan kriteria keadaan tertentu, atau barang khusus berdasarkan justifikasi
dan identifikasi yang telah dilakukan penunjukan langsung,...pasal 38), (4)
pekerjaan konstrksi yang bukan pekerjaan utama.
(2) Pada perpres 4/ 2015, disebutkan bahwa ada 2 area yang dapat menyebutkan
spesifikasi teknis, yaitu (1) Lingkup penyusunan Rencana Umum Pengadaan( RUP),
dan (2) Lingkup Rencana pelaksanaan pengadaan(RPP). RUP merupakan
tanggungjawab PA, sedangkan RPP merupakan tanggungawab dari PPK.
Pada Perpres 54/ 2010 pasal 22 ayat 4, bahwa KAK sebagai bagian dari RUP paling
sedikit memuat :

a. Uraian kegiatan yang dilaksanakan
b. Waktu pelaksanaan
c. Spesifikasi teknis barang/ jasa yang akan diadakan.
d. Besarnya total perkiraan biaya pekerjaan.
Pada Perpres 54/ 2010 pasal 11 ayat(1), tugas pokok dan kewenangan PPK
adalah menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/ jasa(RPP), yang
meliputi (1) Spesifikasi teknis barang/ jasa, (2) HPS, (3) Rancangan kontrak.
Kemudian penjelasan pasal 11 ayat 1 huruf a angka 1) menyebutkan bahwa dalam
menetapkan spesifikasi teknis tersebut, PPK memperhatikan spesifikasi teknis dalam
Rencana
Umum
Pengadaan
dan
Atas
masukan/ rekomendasi
dari
pengguna/ penerima akhir.
Selanjutnya pada pasal 81 tentang sanggahan, pada ayat 1 huruf b, peserta
pemilihan yang memasukkan dokumen kualifikasi atau penawaran yang merasa
dirugikan, baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lainnya, dapat

mengajukan sanggahan secara tertulis apabila menemukan salahsatunya adanya
rekayasa yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang tidak sehat. Rekayasa
tertentu adalah upaya yang dilakukan sehingga dapat mengakibatkan persaingan
tidak sehat.
Jadi yang dilarang adalah bukan menyebutkan merk, tapi yang dilarang adalah
melakukan rekayasa tertentu, sehingga mengakibatkan persaingan tidak sehat.
Penyebutan merk pada spesifikasi(KAK) oleh PPK inilah yang menjadi acuan Pokja.
Sehingga bagi pokja ULP, dapat saja menerima penjelasan tambahan dari Saudara
pimpinan PT. NONA RULI TASARY, apabila memang diperlukan. Terimakasih.

1

2

No.
(Pertanyaan dari PT. NONA RULI TASARY). Pada
Dokurnen
Pcngadaan
02/ Arthroscopy-RSUDJ/ ULP PAPUA/ Xl/ 2016 Tanggal 10 Nopembcr 2016
disini

dengan j elas-jelas telah mengarah kepada merk-merk/ produk tertentu karena
dengan menuliskan spesifikasi yang sangat menjurus sekali.
Tanggapan Pokja :
- Dalam pelelangan, pelarangan penyebutan merek dilarang apabila penyebutan merk
hanya dapat dipenuhi oleh satu peserta pelelangan saja. Bila penyedia bisa
memenuhi untuk suatu merek tertentu dalam suatu pelelangan, hal tersebut tidak
melanggar prinsip terbuka.
-

3

Dalam pelelangan cepat (perpres 4 tahun 2015), penyebutan merek diporbelahkan
karena sifat barangnya sudah standar dan penyedianya banyak. Kalau hanya dapat
dipenuhi oleh satu penyedia, maka dapat dilakukan dengan penunjukan langsung
walaupun dilaksanakan dengan lelang cepat. Sejak awal sudah diketahui
spesifikasinya, yang memang diperuntukkan untuk fasilitas kesehatan(tidak boleh
sembarang asal murah seperti merek buatan Cina, yang melaksanakan pekerjaan ini
dapat siapa saja yang penting memenuhi ketentuan pengadaan dibidang Alkes,
maka dapat disebutkan Mereknya.


(Pertanyaan dari PT. NONA RULI TASARY). Kami tanggal 11 Nopember 2016
mengajukan permohonan dukungan dan harga kepada PT. HOSPI MEDI KA melalui email
dan karena ada beberapa peralatan kesehatan dibeli oleh PT. I DS Medikal I ndonesia,
Kami mengajukan permohonan dukungan dan dijawab oleh PT. JDS Medical I ndonesia
tidak menjadi Distributor(bukti terlampir).
Tanggapan Pokja :
(1) Terkait dengan permohonan dukungan dan harga dari PT. NONA RULI TASARY
ajukan terhadap PT. Hospi Medika melalui Email, karena ada beberapa peralatan
kesehatan yang dibeli oleh PT. I DS Medika I ndonesia selaku Distributor, pada
prinsipnya kami tidak perlu meneliti sejauh itu, yang terpenting bahwa dari pihak
pokja tidak ada intervensi apapun, terkait permintaan saudara untuk mendapatkan
surut dukungan dimaksud.
Namun setelah kami telusuri, PT. Hospi Medika yang beralamat di Kirana Boutiqe
C2/ 1 Kelapa Gading–Jakarta Utara. (Telp :
021-29365368, email :
info@hospimedik.com), perusahaan ini memiliki produk unggulan, sebagai berikut :
-

Upper and Lower GI Video Endoscopy


-

Spiro Ergometry

-

Vital Signs Monitors

-

Radiographic & Fluoroscopic X-Rays

-

ECG Recorder

-

Digital Radiography


-

AED & Bi-Phasic Defibriliators

-

C-Arms & Mammography

-

Electro Surgery Generators

-

Portable & Mobile Ultrasound Scanner

-

Anesthesia Machines


-

Echocardiography

-

Operating Theater Lights

-

Sutures

-

Operating tables

-

Hernia Meh


-

I CU Ventilators

-

Pressure Transducer

-

Resting & Stress ECG System,

-

Safe Draw Blood Collection System

-

Holters,

-

Baby and Adult Weighting Scales

-

ABPM

-

Blood Glucose Meters

- Spirometry
- Rapid Test System.
Dari seluruh produk unggulan yang ditawarkan oleh PT. Hospi Medika
I ndonesia, tidak tercantum Pengadaan Arthroscopy, yang dibutuhkan.

2

pokja berpendapat, diduga ketiadaan alat tersebut yang menyebabkan
permohonan dukungan dan harga dari PT. NONA RULI TASARY, kurang
mendapat balasan/ tanggapan dengan resmi.
(2) Apabila kedepannya memang benar dugaan saudara, bahwa perusahaan
distributor tersebut secara sengaja atau tidak kooperatif permohonan
saudara, maka patut diragukan kemampuan dan kredibilitas dari perusahaan
distributor tersebut. Kami juga sangat menyayangkan tindakan yang
diperbuat oleh distributor tersebut, apabila terbukti menyebabkan persaingan
tidak sehat, sekaligus tindakan tersebut dapat dituntut karna ada indikasi
untuk menghalang-halangi penyedia untuk mengikuti proses pelelangan.
(3) Terkait bukti terlampir yang saudara sampaikan, kami telah membacanya
dengan seksama. Namun perlu kami sampaikan bahwa terkait permohonan
dukungan seyogyanya anda tidak hanya mengacu pada PT. JDS Medical
I ndonesia, disamping itu sebenarnya saudara masih punya waktu yang cukup
untuk melakukan komunikasi baik dengan distributor karna waktu
pengumuman yang cukup panjang (± 7 HK), serta saudara tidak
mempertanyakan
perihal
tersebut
pada
saat
penjelasan
pekerjaan(Aanwizing).
(4) Secara implisit, pokja tidak dapat melakukan intervensi kepada distributor
untuk membantu saudara dalam mengikuti proses pelelangan ini. Demikian
penjelasan kami.
4

(Pertanyaan dari PT. NONA RULI TASARY). Berarti benar peralatannya adalah PT.
CONMED milik PT Hospi Medika, karena tidak ada Tanggapan dari PT. Hospi
Medika dan kami mengaj ukan dukungan untuk alat Conmed ke PT. Surgika
Alkestron tetapi yang diberikan R. Wolf yang kami upload sebagai pengganti
dari pada kami tidak mempunyai dukungan dan ini kami tahu barang yang
karni tawarkan bukan sesuai dengan yang drminta oleh RSUD Jayapura yait u
CONMED, dan terbukti dari hasil evaluasi Pokja Pemerintah Provinsi Papua bahwa alat
yang dimnta bukan dari Richard Wolf, terbukti menjurus.
Tanggapan Pokja :
1. Kami sangat menghargai upaya dari Direktur Operasional perusahaan PT. NONA
RULI TASARY Sdra. SOFYAN, untuk mendapatkan surat dukungan dari PT Hospi
Medika. Namun perlu kami jelaskan bahwa jika memang benar PT Hospi Medika
selaku pemberi dukungan, maka masih ada PT. PETAN DAYA MEDI CA yang ber
alamat Kantor Sales dan Marketingnya di APL Tower lantai 12 Suite 2, Podomoro City,
Jl Letjen S. Parman Kav. 28 Jakarta. Jadi tudahan saudara bahwa PT. CONMED milik
PT Hospi Medika hanya karena tidak adanya Tanggapan dari PT. Hospi Medika hingga
saudara mengalikan pengambilan surat dukungan ke PT. Surgika Alkestron, tidaklah
berdasar sekaligus mengada-ada.
2. Sebagaimana spesifikasi teknis yang terdapat didalam KAK, merujuk dari pengalaman
saudara yang cukup dibidang pengadaan ALKES, seharusnya saudara lebih proaktif dan
teliti untuk mendapatkan surat dukungan dari berbagai produk yang ada. Namun
demikian kami tidak dapat menyalahkan perusahaan saudara, karna semua usaha dan
upaya saudara telah menunjukkan sebuah keseriusan dan kerjakeras yang berlebih untuk
mengikuti kegiatan proses lelang ini. Untuk itu kami menyampaikan penghargan yang
sebesar-besarnya atas kerja keras saudara. Namun dibalik itu semua, tidak ada niat kami
sedikit pun untuk mempersulit saudara dalam mengikuti lelang ini, selain hanya
melaksanakan proses lelang sebaik mungkin tanpa merugikan pihak manapun.

3

5

(Pertanyaan dari PT. NONA RULI TASARY). Disini kembali kami

pertanyakan akan

kualitas dari seluruh Anggota POKJA ULP Pemerint ah Provinsi
Papua yang
masih harus belajar lebih banyak lagi akan tata c a r a pelelangan yang
ditetapkan didalam PERPRES.
a. Untuk surat kuasa adalah dengan jelas diatur didalam Pasal 103 UU No .
40/ 2007 dan LKPP RI juga sudah menjelaskan dengan suratnya
No. 134681/ LKPP/ D-I V.1.1./ 10/ 20122 tanggal 19 Oktober 2011.
b Didalam penawaran kami, ada beberapa kekurangan seharusnya Pokja
dapat melakukan Klanfikasi dan tolong dibaca BAB I I I I KP (I nstruksi kepada
No 02/ arthroscopy-RSUDJ/ ULP
peserta) Pasal 27.10.e dokumen pengadaan
PAPUA/ XI / 2016 Tanggal 10 Nopernber 2016, apabila
dalam melakasannkan
evaluasi menemukan data penawaran peserta/ penyedia yang meragukan,
jangan mengambil keputusan
yang berarti Pokja sudah melanggar
Dokumen Pengadaan yang dibuat .
Tanggapan Pokja :
(1) Jika saudara mempertanyakan akan kualitas dari seluruh Anggota POKJA
ULP Pemerint ah Provinsi Papua yang masih harus belajar lebih banyak
lagi akan tata cara pelelangan yang ditetapkan didalam PERPRES, mungkin saja
ada benarnya. Namun sangat penting kami sampaikan, bahwa kami Pokja ULP Provinsi
Papua, khususnya pokja kami selalu berusaha bekerja secara profesional sesaui keahlian
kami masing-masing, demi kemajuan provinsi Papua secara umum atas partisipasi dari
semua penyedia yang ada diseluruh I ndonesia, dengan tetap merujuk pada aturan dan
ketentuan yang berlaku dengan tetap memperhatikan kekhu susan yang berlaku di
Papua melalui Perpres No. 84 tahun 2012.
(2) Terkait dengan Surat kuasa, sebagaima yang diatur didalam Pasal
103 UU No .
40/ 2007, pada prinsipnya kami juga tidak menerimanya 100% , karna
apabila saudara baca hasil evaluasi penawaran, telah jelas disampaikan
bahwa setelah dilakukan koreksi aritmatika, tahap selanj utnya dilakukan
evaluasi administrasi, teknis dan harga. Dari hasil evaluasi administrasi,
meskipun keabsahan saudara selaku pihak yang berwewenang untuk
menandatangani kontrak dan dokumen penawaran kami persoalkan, namun
secara keseluruhan kami masih LULUS kan saudara pada tahapan evaluasi
administrasi. Namun pada saat evaluasi teknis dilakukan, penawaran
saudara telah GUGUR(Tidak Memenuhi Syarat), sebagaimana yang telah
dijelaskan.
(3) Untuk surat kuasa adalah dengan jelas diatur didalam Pasal
. 40/ 2007, dapat kami jelaskan sebagai berikut :
a.

103 UU No

Direksi dapat memberi kuasa tertulis kepada 1(satu) orang karyawan
pereroan atau lebih atau kepada orang lain untuk dan atas nama
perseroan melakukan perbuatan hukum tertentu sebagaimana yang
diuraikan dalam surat kuasa. Yang dimaksud dengan “ kuasa” adalah
kuasa khusus untuk perbuatan tertentu sebgaimana yang disebutkan
dalam paal 103 UU PT.

b. Sedangkan dasar hukum yang mengatur mengenai surat kuasa sesuai
pasal 1792 kitab UU Hukum Perdata, pada dasarnya penerima kuasa
seharusnya tidak diperbolehkan melakukan tindakan yang melampaui
tindakan si pemberi kuasa yang diberikan kepadanya, sesuai pasal 1797
KUH Perdata.
c.

Sebagai penjelasan lebih rinci, mari kita teliti kembali Surat Kuasa yang
saudara lampirkan.

4

(A). Bunyi surat kuasa yang terlampir adalah sbb:
SURAT KUASA
Yang bertanda
Nama
Jabatan
Alamat

tangan dibawah ini :
:
Nona Rulytasari
:
Direktur Utama PT. Nona Rulit asary
:
JI . Putri Rambut Selako 55/ 1547,B Lama I lir Barat, Palembang 30139

Dengan ini memberi kuasa sepenuhnya kepada :
Nama
:
Sofyan
Jabatan
:
Direktur Operasional PT. Nona Rulit asary

Untuk:
1) Menanda tangani semua berkas Surat Penawaran Harga beserta lampiran-lampirannya pada
Dinas Kesehatan Kab/kota/Provinsi yang diikuti oleh PT. Nona Rulitasary
2) Menanda tangani semua berkas Surat Penawaran Harga beserta lampiran-lampirannya pada
RSUD Kab/Kota/Provinsi yang diikuti oleh PT. Nona Rulitasary
3) Menanda
tangani
semua surat
Sanggahan-Sanggahan
banding
dan melakukan
pelaporan/pengaduan kepada Pihak Berwajib/Penegak Hukum apabila dinilai pelelangan tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan ada indikasi KKN.
4) Meminta data pelelangan kepada Pokja/ULP/Panitia Pengadaan apabila telah terjadi pelelangan
yang tidak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat kuasa ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk keperluan semua
pelelangan yang diikuti oleh PT. Nona Rulitasary diseluruh Instansi Pemerintah maupun Swasta
Yang menerima Kuasa

Yang Memberikan Kuasa

Sofyan

Nona Rulitasary

Direktur Operasional

Direktur Utama

d. Penelitian/ Penjelasan Pokja terhadap Surat Kuasa Saudara (Point A), sbb:.
- Menurut pokja, penggunaan kata “ sepenuhnya ” adalah tidak
memenuhi ketentuan, sebagaimana yang tertera pada pasal 1792
kitab UU Hukum Perdata, bahwa pada dasarnya penerima kuasa
seharusnya tidak diperbolehkan melakukan tindakan yang melampaui
tindakan si pemberi kuasa yang diberikan kepadanya, sesuai pasal
1797 KUH Perdata.
- Kalimat yang menyatakan : “ Menanda tangani semua berkas Surat
lampiran-lampirannya pada Dinas
Penawaran
Harga
beserta
Kesehatan Kab/ kota/ Provinsi

m enanda tangani

yang diikuti oleh PT. Nona Rulitasary dan

semua berkas

Surat

Penawaran

Harga

beserta

lampiran-lampirannya pada RSUD Kab/ Kota/ Provinsi yang diikuti oleh
PT. Nona Rulitasary” , kami menilai bahwa kewenangan dari penerima
kuasa telah melebihi dari pemberi kuasa.
- Kalimat yang menyatakan, ” Menanda
tangani
semua
surat
Sanggahan-sanggahan
banding”, hal ini juga tidak tepat karena sejak
tahun 2015 telah dikeluarkan perubahan keempat perpres 54 tahun 2010 ,
nomor 4 tahun 2015, bahwa pasal tentang sanggahan banding sudah tidak
ada lagi(telah dihapus).

(B). contoh Surat Kuasa sesuai Perpres No. 4 tahun 2015, sebagai berikut:

SURAT KUASA
5

Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama
: ......................
Jabatan : ........................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan, BERDASARKAN AKTA NOTARIS
.................di .................. Nomor ................ tanggal .............beserta akta perubahannya yang berkedudukan
di ......................(alamat perusahaan).
Yang selanjutnya disebut sebagai pemberi Kuasa.
Memberi Kuasa kepada : ..............................
Nama : ................
Jabatan : .....................
Alamat : ........................
yang selanjutnya disebut sebagai penerima Kuasa.
KHUSUS
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, maka Penerima Kuasa mewakili dalam hal melakukan tahapan
klarifikasi teknis dan menyampaikan dokumen untuk pembuktian kualifikasi untuk paket pekerjaan
Pengadaan Arthroscopy (DAK) di RSUD Jayapura Kode lelang 3466041. Dalam hal ini saya
menyatakan jawaban dan alasan yang diberikan oleh penerima Kuasa adalah bersifat
MENGI KAT terhadap penawaran tersebut.
Surat Kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.............., ............2016

Penerima Kuasa

Pemberi Kuasa

materai 6000

.......................

..........................

e. Dengan demikian setelah melalui penelitian yang mendalam, perlu dilihat
kembali bahwa surat kuasa yang diberikan oleh Direksi PT. NONA
RULI TASARY, oleh penerima kuasa sudah melebihi kewenangan yang
seharusnya dari si pemberi kuasa(Dirut), dan telah melenceng dari
ketentuan Surat Kuasa yang sebenarnya yang tercantum dalam Perpres
No. 4 Tahun 2015.
6

(Pertanyaan dari PT. NONA RULI TASARY). Sesuai IKP BAB I I I Pasal 4 Dokurnen
10
Pengadaan No. 02/ ARTHROSCOPY-RSUDJ/ ULP PAPUA/ Xl/ 2016 Tanggal
Nopember 2016 (didalamnya sudah termasuk PEPRES 84/2012) dengan jelas
perbuatan Kolusi, Korupsi dan nepotisme (KKN) serta Diskriminasi dilarang
dalam pengadaan .. Ketentuan i n i diadopsi dari Pasal 10, Pasal 17, Pasal 22
dan Pasal 25 Undang-undang n o 5 tahun 1999 tentang monopoli. maka
dengan tidak memberikan dukungan dan harga kepada PT Nona Ruliyt asari
adalah salahsatu perbuatan diskriminasi antara peserta/ penyedia pengadaan.
Kami Menduga pemenang lelang sudah dipersiapkan.
Tanggapan Pokja :
(1). Pada I KP BAB I I I Pasal 4 Dokumen Pengadaan No. 02/ ARTHROSCOPYRSUDJ/ ULP PAPUA/ XI / 2016 tanggal 10 nopember (didalamnya sudah
termasuk Perpres 84/ 2012), disebutkan bahwa perbuatan Kolusi, Korupsi
dan Nepotisme (KKN) serta Diskriminasi dilarang dalam pengadaan.
Ketentuan ini diadopsi dari Pasal 10, Pasal 17, Pasal 22 dan Pasal 25
Undang-undang n o 5 tahun 1999 t entang monopoli. Terkait dengan hal
ini, kami sangat sepakat dan mendukung pasal tersebut.
(2). Namun demikian, dengan tidak diberikannya surat dukungan dan harga
kepada PT Nona Rulit asari, kami tidak dapat menilai dan memutuskan bahwa telah terjadi

6

perbuatan diskriminasi antara peserta/ penyedia pengadaan, disebabkan oleh karena penyedia yang
ditunjuk sebagai pemenang, dalam hal ini adalah PT. TABI ANEGERAH PHARMI NDO, dalam
Hospi
Medika,
mendapatkan surat dukungan dan harga, didapatkan bukan dari PT
sebagaimana permohonan saudara kepada PT. HOSPI MEDI KA, tetapi didapatkan dari
PT. PETAN DAYA MEDI CA. Artinya bahwa perusahaan PT. HOSPI MEDI KA tidak
mengeluarkan Surat dukungan dan harga kepada PT. TABI ANEGERAH MEDI KA. Jadi
dugaan saudara kami anggap mengada-ada dan menimbulkan kecurigaan yang
berlebihan, sekaligus saudara tidak profesional menerima kekurangan saudara. Hal ini
sangat kami sesalkan selaku penyedia yang profesional dan memiliki daya saing.
7

( Pertanyaan dari PT. NONA RULI TASARY). Kami tanggal 23 Nopember 2016, jam 10.00
WI B, telepon ke PT. Hospi Medika I ndonesia dan dijawab memang benar masih sebagai
agent/ distributor produk merk Conmed – USA, berarti ada perbuatan disengaja untuk tidak
memberikan dukungan kepada PT. NONA RULI TASARY dan terbukti telah melakukan
diskriminasi.
Tanggapan Pokja :
(1) Pengadaan ARTHROSCOPY ini dilakukan diatas fondasi dengan memegang teguh
prinsip-prinsip pengadan yang Efisien, Efektif, Terbuka dan bersaing, Transparan, dan
Adil/ tidak diskriminatif dan akuntable. Khusus pada perbuatan diskriminasi, kami
sampaikan bahwa proses pengadaan ini diperlakukan sama terhadap semua calon yang
berminat sehingga pokja telah berupaya untuk mewujudkan adanya persaingan sehat
dan tidak ada niat yang mengarah kepada pemberian keuntungan kepada pihak tertentu
dengan dan atau alasan apapun.
(2) Kami memperlakukan semua peserta/ penyedia dengan adil dan tidak memihak, sama
sekali tidak ada conflict of interest terkait pengadaan ini. Hal ini terlihat pada dokumen
pengadaan dan saat penjelasan pekerjaan, yang tidak ada memberikan pertanyaan
kepada pokja.
(3) I nformasi yang diberikan oleh pokja ULP juga telah akurat, dan tidak ada upaya
memanfaatkan untuk kepentingan siapapun, selain hanya demi kepentingan Rumah
Sakit Umum Daerah Jayapura yang sangat mendesak dibutuhkan guna meningkatkan
pelayanan masyarakat dibidang ortophedy. Bila mana ada kekurangan atau ketidak
sempurnaan dokumen pengadaan, hal tersebut tidak bermaksud untuk melakukan
tindakan diskriminasi, karena kegiatan ini berasal dari APBD Perubahan yang notabene
sangat mendesak dan dibutuhkan akibat kekurangan peralatan ini.
(4) Tindakan dari PT. Hospi Medika I ndonesia, yang tidak memberikan dukungan dan harga,
sepenuhnya hal tersebut adalah hak privasi dari perusahaan tersebut, tanpa d iketahui
penyebabnya. Namun hal ini kami sarankan agar saudara dapat mengadukannya
kepada Komisi Persaingan Tidak Sehat.

8

( Pertanyaan dari PT. NONA RULI TASARY). Undang-undang No. 5 Tahun 1999
derajatnya lebih tinggi dari PEPRES, karena PEPRES juga dibuat berdasarkan
undang-undang, maka PT. HOSPI MEDI KA, sudah terbukti t elah melakukan perbuatan
DI SKRI MI NASl, karena hanya mernberikan dukungan kepada satu perusahan
saja yait u PT. TABI AUGERAH PHARMI NDO.

Tanggapan Pokja :
(1). Sebagaimana penjelasan paa point 7 (tujuh) diatas, kembali kami tegaskan bahwa
kegiatan pelelangan Pengadaan ARTHROSCOPY ini dilakukan atas 7(tujuh) prinsip-

7

prinsip pengadan yaitu Efisien, Efektif, Terbuka dan bersaing, Transparan, dan Adil/ tidak
diskriminatif dan akuntable. Khusus pada perbuatan diskriminasi, kami sampaikan bahwa
proses pengadaan ini diperlakukan sama terhadap semua calon yang berminat sehingga
pokja telah berupaya untuk mewujudkan adanya persaingan sehat dan tidak ada niat
yang mengarah kepada pemberian keuntungan kepada pihak tertentu dengan dan atau
alasan apapun.
(2). Terkait UU No 5 Tahun 1999 yang derajatnya lebih tinggi dari Perpres, memang benar
bahwa Perpre juga dibuat bersasarkan Undang-undang. Namun kami tegaskan bahwa
kami belum mengetahui secara pasti dan jelas apakah PT. HOSPI MEDI KA telah
melakukan perbuatan diskriminasi. Dan apabila memang menimbulkan sistem
persaingan tidak sehat yang menimbulkan tindakan diskriminasi, silahkan dilaporkan saja
kepada Komisi Persingan Tidak Sehat.
(3). Menurut UU No 5 Tahun 1999, sudah jelas akan larangan praktek monopoli dan
persaingan tidak usaha tidak sehat. Pada pasal 17, dijelaskan bahwa (a) pelaku usaha
dilarang untuk melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan
atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan at au persaingan
usaha tidak sehat, (b) Pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan
atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), apabila : (i) barang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada subsitusinya,
atau (ii) mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk kedalam persaingan usaha
barang dan atau jasa yang sama, atau (iii) satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku
usaha menguasai lebih dari 50% pangsa pasar atau jenis barang atau jasa tertentu.
(4). Pada pasal 18 tentang monopoli, dijelaskan bahwa :
a. Pelaku usaha dilarang menguasai penerimaan pasokan atau menjdi pembeli tunggal
atas barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat mengakibatkan
terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
b.

Pelaku usaha patut diduga atau dianggap menguasai penerimaan pasokan atau
menjadi pembeli tunggal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila satu pelaku
usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% pangsa
pasarsatu jenis barang atau jenis tertentu.

(5). Dari penjelasan UU no 5 tahun 1999, pasal 17 dan 18 kami menyimpulkan bahwa kami
telah bekerja melakukan proses tahapan lelang dengan sebaik mungkin sebag aimana
dokumen KAK yang diberikan oleh PPK, namun terkait praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat kami belum dapat menyimpulkan dan penting dilakukan
aduan kepada Komisi Pengawas Persaingan usaha (KPPU), apabila memang diduga
melakukan pelanggaran tersebut.
9.

(Pertanyaan dari PT. NONA RULI TASARY) . Dimana dalam
pembukaan UndangN0 5 Tahun 1999 dengan jelas
menyebutkan bahwa penyusunan
undang
spesifikasi yang menjurus adalah perbuatan monopoli karena pengadaan USG ini
sudah sangat menjurus kepada product Conmed= I M8000-USA.
Tanggapan Pokja :
(1). Dalam
pembukaan Undang-undang N0 5 TAHUN 1999 dengan jelas
menyebutkan bahwa adanya larangan praktek monopoli dan persaingan usaha
tidak sehat, yang mana KPPU menjalankan tugas uuntuk mengawasi perihal, yaitu
perjanjian
yang
dilarang
dengan
pihak
lain
untuk
bersama-sama
mengontrolproduksi dan/ atau pemasaran barang dan/ atau jasayang dapat
menyebabkan praktek monopoli dan/ atau persaingan usaha tidak sehat seperti
perjanjian penetapan harga, diskrimiasi harga, boikot perjanjian tertutup, oligopoli,
predatry pricing, pembagian wilayah, kartel, trust(persekutuan), dan perjanjian

8

dengan pihak luarnegeri yang dapat menyebabkan persaingan usaha tidak sehat.
Kehadiran KPPU diharapkan dapat mengawal UU No 5 Tahun 1999. Kami selaku
pokja sepakat, bahwa apabila terjadi kekeliruan proses lelang ini akan dibawa ke
KPPU.
(2).

Penyusunan
pengadaan
pelelangan
pengadaan

spesifikasi yang menjurus adalah Perbuatan monopoli, terhadap
USG adalah tidak benar. Perlu kami ralat bahwa pada
ini tidak ada kegiatan pengadaan USG, tapi yang ada adalah
Arthroscopy.

(3). Namun terkait penyebutan spesifikasi teknis yang menjurus, kami jelaskan
sebagai berikut.
Merujuk pada pasal 22 ayat 4: RUP paling sedikit memuat antar a lain
uraian kegiatan yang akan dilaksanakan, waktu pelaksanaan, spesifikasi
teknis dan total perkiraan pekerjaan. Sedangkan pada pasal 11 ayat 1
huruf a Perpres 4/ 2015, menyebutkan bahwa PPK bertugas/ dan
berkewenangan “ menetapkan Rencana Pelaksanaan Pengadaan Barang
(yaitu Orthroscopy)” yang meliputi “ SPESI FI KASI TEKNI S BARANG/ JASA.
Jadi kami berpendapat bahwa dalam menetapkan spesifikasi teknis
tersebut, PPK telah memperhatikan spesifikasi teknis dalam RUP, dan telah
menerima masukan/ rekomendasi dari PA/ KPA. Jadi kami mohon maaf,
apabila hal tersebut dianggap oleh penyedia sebagai “ penyusunan
spesifikasi yang menjurus perbuatan monopoli” , yang menurut pemikiran kami
tidaklah demikian.
(4). Pada kegiatan ini, yang dimaksud dengn monopoli adalah penguasaan atas
produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa
tertentuoleh satu kelompok pelaku usaha. Sedangkan praktek monopoli
adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha
yang mengakibatkandikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang
dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak
sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Kegiatan yang menjurus
kepada produk Conmed-I M8000-USA adalah upaya untuk menjamin
kualitas barang demi kepentingan pemeriksaan medis, yang benar-benar
terjamin dan dapat dihandalkan, karna dikuatirkan apabila tidak disebutkan
akan didapatkan kualitas barang yang rendah, tidak tahan lama serta
berakibat fatal bagi pasien pada saat dilakukan operasi. Hal inilah yang
mendasari dicantumkannya langsung produknya guna menghindari barang
yang asal-asalan dan justru membahayakan masyarakat.
10 (Pertanyaan dari PT. NONA RULI TASARY) . Kami tidak akan berhenti sampai dengan
sanggahan saja, kami akan melanjutkan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPURI ) hingga ke Pengadilan karena dengan jelas-jelas pelelangan menurut
kami kuat dugaan telah terjadi pengaturan dengan membuat spesifikasi yang
sangat menjurus sekali dan perlakuan Diskriminasi adalah merupakan perbuatan
Monopoli dapat dimasukkan dalam perbuatan Pidana yang sekarang sedang
digalakkan oleh Presiden Jokowi untuk diberantas.

Tanggapan Pokja :
(1) Kami menyampaikan bahwa selaku Aparat Sipil Negara(ASN), kami sangat mendukung
upaya persaingan usaha yang sehat, dan menghindari monopoli karena memang itulah

9

tujuan utama kami selaku pokja. Kami juga sangat mendukung upaya menghapus
kegiatan monopoli yang telah disampaikan dari paling kita hormati Bapak Presiden
Jokowi. Namun perlu kami sampaikan pula, bahwa perlu juga pendalam an pemahaman
dan pengertian tentang “Persaingan usaha dan Monopoli”.
(2) Pada prinsipnya, pokja hanya berusaha sebaik mungkin dan secara profesional
mempertaruhkan segala tenaga dan kemampuan untuk mendapatkan produk yang
diinginkan oleh PPK, yaitu barang yang berkualitas tinggi, tahan lama, dan serta
mempermudah tenaga medis menggunakan alat sekalgus meningkatkan persentase
pengobatan kepada masyarakat.
(3) Pokja tidak ada niat sedikitpun untuk menghambat penyedia lainnya khususnya PT.
NONA RULI TASARY yang berkedudukan di Puri Rambut Selako Bukit Lama Palembang.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas segala koreksi dan masukan yang
diberikan kepada kami selaku Pokja.
Kami memohon maaf, apabila ada hal yang kurang berkenan dari penyampaikan, demi
perbaikan yang lebih baik lagi kedepannya.

(11) (Pertanyaan dari PT. NONA RULI TASARY). Dengan penunjukkan pemenang PT.
TABI AUGERAH PHARMI NDO, kami duga terjadi penggelebungan harga (markup) hampir Rp. 200.000.000,00 (Dua Ratus Juta Rupiah). PPK/ Pokja ULP Pemerintah
Provinsi Papua sudah melanggar I KP BAB I I I Pasal 4 D o k u m e n Pengadaan No
02/ ARTHROSCOPY-RSUDJ/ ULP PAPUA/ Xl/ 2016 Tanggal 1O November 2016
yang dibuat sendiri oleh Pokja serta melanggar Perka LKPP RI No 14 Tahun
2012 yang merupakan petunjuk pelaksanaan pelelangan yang ditetapkan oleh
LKPP
Rl dijelaskan kembali oleh dengan surat LKPP RI No :
B39/ LKPP/ DI V.2/ 01/ 2013 tanggal 07 Januari 2013.
Tanggapan Pokja :
(1) Pernyataan saudara terkait adanya penggelembungan harga(mark-up), sangat
bombastis dan tidak berdasar, tanpa melakukan klarifikasi lebih dahulu kepada PPK,
Pokja ataupun distributor utama, meskipun saudara menyampaikan bahwa DI DUGA
terjadi penggelembungan harga (mark-up) sebesar Rp. 200.000.000,- Dalam hal ini
secara tegas kami sampaikan, bahwa harga penawaran dari PT. TABI AUGERAH
PHARMI NDO, merupakan harga yang terbaik setelah dilakukan proses
evaluasi administrasi, teknis dan harga.
(2) Tapi kami perlu jelaskan, bahwa dalam penyusunan HPS oleh PPK, telah memenuhi
standart biaya(cost) antara lain : Harga dasar, biaya over head(± 10% ), biaya kirim
dan Biaya PPN (10% ). Pokja telah memastikan nilai HPS ini telah benar-benar valid
dan benar, sesuai dengan daftar permintaan harga yang dilakukan oleh PPK kepada
Distributor. Pokja telah melakukan finaslisasi nilai HPS melalui Kaji Ulang dokumen
pengadaan, sehingga harga yang tertera pada HPS, sudah memenuhi ketentuan
tata cara penyusunan HPS. Artinya : tidak benar telah terjadi penggelembungan
harga yang dituduhkan penyedia Direktur Operasional
dari
PT. NONA
RULI TASARY, kepada Pokja maupun PPK sebesar Rp. 200.000.000,- Besarnya
anggaran ini telah melalui perhitungan yang akurat tanpa adanya unsur KKN.
(3) Terkait Surat Perka LKPP RI No. 14 tahun 2012, sebagai Petunjuk pelaksanaan
pelelangan:
(a) Apabila dipandang perlu, maka dapat dilakukan penjelasan pekerjaan(dikenal
: Aanwizing) lanjutan atau diulang.
(b) Penegasan kepada dokumen apa saksi memaraf dokumen penawaranasli yang
bukan miliknya.
(c) Penegasan walaupun peserta tidak mau menandatangani BA Pembukaan
Penawaran, maka BAPP tersebut tetap sah.

10

(d) Penegasan tanggal penerbitan Surat Keterangan Fiskal(SKF) yang digunakan
sebagai pemenuhan persyaratan perpajakan, serta
(e) Aturan negosiasi kepada calon pemenang cadangan 1 dan 2, apabila pemenang
mengundurkan diri pada pelelangan umum dihapuskan.

12.

Terkait SURAT KUASA.
Catatan : (Pertanyaan dari PT. NONA RULITASARY)..........
Surat Kuasa
tolong
POKJA ULP
Pemerintah
Provinsi
1. Mengenai
Papua baca lampiran surat penawarn kami No. 01/ USG-Jayapura/ XI / 2016
tanggal 15 Nopember 2016 dengan jelas LKPP RI menjelaskan dalam suratnya
No.: B-468.I / LKPP/ D-I V.1.1/ 10/ 2011 tanggal 19 Oktober 2011 (terlampir).
2 Karena Kuasa ini diat ur didalam Pasal 103 Undang- undan g No. 40
Tahun 2007 t ent an g Per ser oan Ter bat as( PT) , disini Pokja sudah
sejak pemberian penj elasan masih kurang membaca literature-lit erature
dan masih harus belajar kembali tata cara pelelangan yang benar yang
diatur didalam
undang-undang yang
menjadi dasar hukurn
dari
pembuat an PEPRES.
3

Maka saya berhak untuk menandatangani sejak Surat Penawaran sampai dengan
pengaduan kemanapun karena saya berdasarkan hukum yang diatur didalam
Undang-undang vang derajat hukum di I ndonesia jauh lebih tinggi dari
Perpres jadi saya Tidak akan untuk melakukan sesuatu diluar Hukum.
Tanggapan Pokja :
A. Terkait Kuasa Direktur.
1. Berdasarkan Pasal 1 UU PT No. 40/ 2007 pengertian Perseroan Terbatas
(Perseroan) adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal,
didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
2. Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang
dibuat oleh notaris ) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan
terbatas, modal, bidang usaha, alamat perusahaan, dan lain-lain. Akta ini
harus disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
I ndonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin dari menteri
kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan
kesusilaan

Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang
Jadi berdasarkan ketentuan tersebut, sudah jelas bahwa Kuasa Direktur, yang
diberikan kepada Direktur Operasional Sdra. SOFYAN, haruslah yang terdaftar
di Akta Notaris.
B.

Terkait Sanggahan dari Penyedia, dijelaskan pada Perpres No 04 tahun 2015,
disebutkan :
(33.1) Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan
secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada
Pokja ULP dalam waktu yang telah ditetapkan dengan disertai bukti terjadinya
penyimpangan dan dapat ditembuskan secara offline (di luar aplikasi SPSE)
kepada PPK, PA/ KPA dan API P sebagaimana tercantum dalam LDP.

(33.2) Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi penyimpangan
prosedur meliputi:

11

a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur

(33.3)

(33.4)

C.

dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya dan yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan
usaha yang sehat; dan/ atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/ atau pejabat yang
berwenang lainnya.
Pokja ULP wajib memberikan Tanggapan secara elektronik atas
semua sanggahan paling lambat [ 5 (lima) hari kalender (untuk
pelelangan umum} setelah menerima surat sanggahan.
Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP menyatakan
pelelangan gagal.

Keabsahan Kuasa Direkt ur .

Pasal 86, sangat jelas disampaikan sebagai berikut :
(1) PPK menyempurnakan rancangan Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa untuk
ditandatangani.
(2) Penandatanganan
Kontrak
Pengadaan
Barang/ Jasa dilakukan setelah
DI PA/ DPA ditetapkan.
(2a) Dalam
hal
proses
pemilihan
Penyedia
Barang/ Jasa dilaksanakan
mendahului pengesahan DI PA/ DPA dan alokasi anggaran dalam DI PA/ DPA
tidak disetujui atau ditetapkan kurang dari nilai Pengadaan Barang/ Jasa yang
diadakan, proses pemilihan Penyedia Barang/ Jasa dilanjutkan ke tahap
penandatanganan kontrak setelah dilakukan revisi DI PA/ DPA atau proses
pemilihan Penyedia Barang/ Jasa dibatalkan.
(3) Para pihak menandatangani Kontrak setelah Penyedia Barang/ Jasa
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan.
(4) Penandatanganan
Kontrak
Pengadaan
Barang/ Jasa yang kompleks
dan/ atau
bernilai
diatas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus
miliar
rupiah) dilakukan setelah memperoleh pendapat ahli hukum Kontrak.
(5) Pihak
yang
berwenang
menandatangani
Kontrak Pengadaan
Barang/ Jasa
atas
nama
Penyedia Barang/ Jasa adalah Direksi yang
disebutkan namanya dalam Akta
Pendirian/ Anggaran
Dasar
Penyedia
Barang/ Jasa, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan perundangundangan.
(6) Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam
Akta Pendirian/ Anggaran Dasar sebagaimana
dimaksud
pada ayat
(5), dapat menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa, sepanjang pihak
tersebut adalah pengurus/ karyawan perusahaan yang berstatus sebagai
tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang
yang sah dari Direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta
Pendirian/ Anggaran Dasar untuk menandatangani Kontrak Pengadaan
Barang/ Jasa.

4.

Sebagai konsekuensinya penunjukkan pemenang lelang PT. TABI
AUGERAH PHARMI NDO, JI. Kelapa Dua Ent rop - Jayapura Selatan t elah
melanggar
Dokumen Pengadaan yang dibuat secara serta pepres 54/ 2010

12

beserta perubahannya, maka pelelangan harus dibat alkan dan dilakukan
pemeriksaan
secara
menyeluruh
terhadap
Pokja ULP
Pemerintah Provinsi Papua, PPK/ KPA
mengapa
perbuatan
mi
dilakukan,karena
sebagai
pelaksana
pelelangan Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah sudah Lulus dan mempunyai Sertifikat Pengadaan, ada
apa??
Mengapa tetap melakukan perbuatan ini, dan patut pertanyakan?
Tanggapan Pokja :
(1) Dengan tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada saudara pimpinan
Direktur Operasional PT. NONA RULI TASARY yth. Bpk Sofyan, maka pokja
memohon ma’af yang sebesar-besarnya, karena tidak dapat mengikuti usulan
saudara
untuk
membatalkan
lelang
ini,
sebagaimana
dengan
argumen/ pernyataan
melalui
bukti-bukti
yang
saudara
sampaikan,
kenyataannya tidaklah demikian adanya.
(2) Permintaan saudara untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh
terhadap Pokja ULP Pemerintah Provinsi Papua, dan PPK/ KPA pada prinsipnya
kami siap dan bersedia dengan uluran tangan terbuka, karena tidak ada niat
kami untuk berupaya menguntungkan atau merugikan siapapun dalam hal ini
penyedia.
(3). Namun kami juga sangat menyesalkan tindakan saudara, yang secara terangterangan langsung secara bombastis, menuduh dan melakukan tuduhan/ vonis
berupa pertanyaan................ (Kelulusan dan Sertifikat Pengadaan, ada
apa??, Mengapa tetap melakukan perbuatan ini, dan patut pertanyakan?
Atas semua pernyataan saudara yang dari semua paragraf dari lembar ke
lembar semua penjelasan saudara, tiada kalimat selain SALAH 100% ,
seolah kami ini belum memiliki sertifikat pengadaan hingga kami dengan
mudahnya melakukan kesalahan besar atas tindakan pokja dalam memilih
penyedia, hingga merugikan negara dan merugikan penyedia PT. Nona
Rulitasary. Namun kami hanya menyampaikan dihadapan ketulusan hati dan
iman percaya kami, kami masih berdiri atas kebenaran dan berpijak diatas
aturan dan ketentuan yang berlaku Perpres 4/ 2015..
(4) Meskipun demikian,
pokja juga menyadari mungkin saja ada
kekeliruan/ kesalahan penilaian administrasi, atau salah menilai dokumen
penawaran saudara PT. Nona Rulitasary, namun jikalau pun terdapat
kekurangan atau kesalahan tanpa sengaja dari kami selaku pokja, dengan ini
kami katakan bahwa kami adalah manusia yang tidak sempurna yang tidak
luput dari ketidaksempurnaan. Oleh karena itu kami menyampaikan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila memang ada kekurangan
untuk menjadi perbaikan yang lebih baik lagi kedepannya.
Demikian Tanggapan Pokja atas sanggahan ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

POKJA ULP PROVI NSI PAPUA
Ketua

Lampiran. 3 Contoh Surat Kuasa Direktur dari Notaris.
13

SURAT KUASA DIREKTUR
Nomor : ...........
... Pada hari ini,......... tanggal ..........................menghadap kepada saya, ..........., Sarjana Hukum,
notaris di ......., dengan dihadiri oleh para saksi yang saya, --notaris, kenal dan akan disebutkan
pada
bagian
akhir
akta-ini : ----------------------------------------------------........................................................Penghadap telah dikenal oleh saya, notaris. -------------Penghadap
dengan
ini
telah
memberi
kuasa
kepada
:
-------..........................................................---------------------- K H U S U S -----------------------untuk
dan atas nama penghadap bertindak sebagaimana ------tersebut di atas demikian sah mewakili
Direktur dari dan -sebagai demikian untuk dan atas nama perseroan ...........tersebut di atas,
mengurus segala
hal
urusan
keuangan
----perseroan
..........
tersebut,
termasuk
perbankan, khusus-dalam
menangani
segala
pelaksanaan
pekerjaan/ proyek
:
---.....................................................Untuk : --------------------------------------------------a.
menagih
dan menerima seluruh pembayaran termin yang ---diperuntukan guna pekerjaan/ proyek tersebut ;
---------b.
melakukan
segala pembayaran-pembayaran
termasuk
-------melunasi
segala
pembayaran pajak-pajak dan denda-denda-yang berhubungan dengan pekerjaan/ proyek tersebut
dan -meminta kwitansi untuk pembayaran-pembayaran tersebut ;c. membuka rekening atas nama
perseroan tersebut pada ----Cabang ......., secara giro atau dengan cara lain -----mengambil
kembali uang-uang itu dan untuk itu ---------menanda-tangani dan memberi cheque-cheque, ----------.............., ............2016

Penerima Kuasa

materai 6000
.......................

Pemberi Kuasa

..........................

POKJA ULP PROVI NSI PAPUA

Ketua

14