Diajukan untuk memenuhi tugas mata kulia (1)

KONSEP DAN STRATEGI PEMASARAN
BANK BUKOPIN SYARIAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perbankan Syariah
Dosen Mata Kuliah : Deden Ibnu Suja, M.E.Sy

Disusun Oleh:
Pandu Riyanto
1138020190
Manajemen VII/E
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta Salam
senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW. eserta keluarga dan sahabatnya. berkat kodrat
dan iradat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Konsep dan
Strategi Pemasaran Bank Bukopin Syariah”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diajukan dosen pada mata kuliah
Manajemen Perbankan Syari’ah , di program studi Manajemen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik. Selanjutnya penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada dosen
mata kuliah Manajemen Perbankan Syari’ah Bapak Deden Ibnu Suja, ME. Sy. Dan kepada
rekan yang telah membantu dan mendukung dalam menyelesaikan Makalah ini. Semoga
Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca.
Penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu kepada dosen pembimbing penyusun meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan Makalah ini di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.

Bandung, Desember 2016

Penyusun

1

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Pemasaran..........................................................................................................3
1. Konsep Pemasaran Secara Umum......................................................................3
2. Pengertian Pemasaran Syariah............................................................................5
3. Konsep Pemasaran Syariah.................................................................................6
B. Strategi Pemasaran Bank Syariah...................................................................................7
1. Strategi Pemasaran Bank Bukopin Syariah.........................................................7
C. Keinginan dan Pentingnya Bank Syariah........................................................................9
D. Evaluasi Pemasaran Bank Syariah................................................................................11
E. Potensi Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah............................12
BAB III PENUTUP
3.1

Kesimpulan...................................................................................................................14


DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................15

2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia hingga saat ini
menunjukkan semakin banyak industri perbankan yang ingin membuka bank yang sesuai
dengan prinsip syariah. Ini dikarenakan perbankan syariah merupakan perbankan yang
memiliki sistem yang berbeda dengan perbankan konvensional, dan memiliki potensi pasar
yang cukup menjanjikan di masa yang akan datang.
Seiring dengan makin bertambahnya jumlah perbankan syariah yang beroperasi di
Indonesia, jumlah dana yang berhasil dihimpun perbankan syariah juga terus bertambah.
Pesatnya pertumbuhan dana masyarakat ini dipicu oleh beberapa faktor. Di samping karena
kinerja bank syariah yang mengesankan, sistem bagi hasil yang ditawarkan perbankan
syariah lebih stabil terhadap gejolak ekonomi makro. Di tengah terus menurunnya suku
bunga perbankan konvensional, margin bagi hasil memberikan keuntungan yang relatif
lebih tinggi dibandingkan bunga yang ditawarkan perbankan konvensional. Hal ini terjadi

karena sistem bagi hasil diberikan berdasarkan nisbah (perbandingan bagi hasil) keuntungan
yang disepakati saat nasabah membuka rekening. Tingginya tingkat bagi hasil yang
ditawarkan perbankan syariah tidak terlepas dari besarnya tingkat pembiayaan syariah.
Berbeda dengan perbankan konvensional yang fungsi intermediasinya dilakukan dengan
mengucurkan kredit secara tunai, pada perbankan syariah konsep pembiayaan tidak
dilakukan secara tunai tetapi dengan cara membiayai/mendanai langsung sejumlah
kebutuhan yang diajukan debitur, baik pembelian barang maupun pendirian suatu usaha.
Dengan melihat berbagai peluang dan masalah yang muncul dalam perkembangan
perbankan syariah, maka penyaji makalah akan menkaji lebih jauh mengenai konsep
pemasaran yang ada di perbankan syariah pada saat ini dan bagaimana prosek
pengembangan perbankan syariah di masa yang akan datang. Dengan ini diharapkan dapat
membantu perkembangan perbankan syariah agar lebih baik lagi dalam menyusun skema
atau strategi yang baru sehingga dapat unggul dan dapat menciptakan nilai di mata
masyarakat.

1

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan konsep pemasaran?

2. Bagaimana strategi pemasaran Bank Bukopin Syariah?
3. Bagaimana target dan pentingnya Bank Syariah?
4. Bagaimana proses dari evaluasi pemasaran Bank Syariah?
5. Bagaimana potensi prefensi dan perilaku masyarakat terhadap Bank Syariah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang konsep pemasaran.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran Bank Bukopin Syariah.
3. Untuk mengetahui target dan keinginan Bank Syariah.
4. Untuk mengetahui cara yang digunakan dalam evaluasi pemasaran Bank Syariah.
5. Untuk mengetahui potensi prefensi dan perilaku masyarakat terhadap Bank Syariah.

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Pemasaran
1. Konsep Pemasaran Secara Umum
Beberapa ahli memberikan beragam definisi tentang pemasaran (marketing) antara lain:
1) Nystrum dalam bukunya “Handbook of Marketing”, bahwa pemasaran meliputi segala

aktivitas dunia usaha dalam bidang benda-benda dan jasa-jasa dari produsen ke
konsumen.
2) Philip dan Duncan dalam buku mereka “Marketing Principles and Methods” bahwa
pemasaran meliputi semua tindakan atau aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk
menyampaikan benda-benda ketangan konsumen.
3) Converse, Huegy dan Matchell dalam buku mereka “Element of Marketing”
berpendapat bahwa pemasaran meliputi tindakan-tindakan membeli dan menjual,
yang mencakup kegiatan-kegiatan dunia usaha dalam hal menyalurkan benda-benda
dan jasa-jasa antara para produsen dan konsumen.
4) Converse dan Jones dalam buku mereka “Introduction to Marketing” bahwa usaha
(business) dibagi menjadi dua bagian yaitu produksi dan pemasaran. Produksi
berhubungan dengan penciptaan benda-benda. Distribusi atau pemasaran berhubungan
dengan usaha memindahkan benda-benda tersebut dari produsen ke tangan para
konsumen.
5) Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam buku mereka “Marketing Management”
bahwa pemasaran berhubungan dengan Mengidentifikasikan dan memenuhi
kebutuhan manusia dan masyarakat.
6) American marketing association (2004) pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan
seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan dan menyerahkan nilai
kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.

3

Diatas sudah dijelaskan pemasaran secara umum, dan sedangkan definisi pemasaran
spesifik, pemasaran lembaga keuangan menurut para ahli adalah:
1) Menurut Muhammad, bahwa pemasaran bagi lembaga/jasa keuangan adalah
mengidentifikasi pasar yang paling menguntungkan sekarang dan di masa yang akan
dating, menilai kebutuhan/anggota saat ini dan masa yang akan dating, menciptakan
sasaran pengembangan bisnis dan membuat rencana untuk mencapai sasaran tersebut,
dan promosi untuk mencapai sasaran.
2) Menurut Solati Siregar, pemasaran lembaga keuangan/jasa keuangan adalah usaha
untuk menciptakan dan melayani permintaan pasar/nasabah sehingga memperoleh
keinganan bagi lembaga keuangan dan masyarakat.
Menurut Muhammad, bahwa untuk memahami konsep pemasaran, diperlukan
mengetahui istilah-istilah yang mendasari pemasaran. yaitu antara lain, kebutuhan (needs),
keinginan (wants), permintaan (demands), produk (product), nilai (value), biaya (cost),
kepuasan (satisfaction), pertukaran (exchange), dan pasar (market).
Definisi tentang istilah-istilah yang mendasari pemasaran antara lain sebagai berikut:
1) Kebutuhan (needs), suatu keadaan dimana seseorang merasa kekurangan terhadap

pemuas dasar tertentu/hakikat biologis.
2) Keinginan (wants), merupakan hastrat atau kehendak yang kuat akan pemuas
kebutuhan spesifik.
3) Permintaan (demands), adalah jumlah barang ekonomi yang pembelinya bersedia
membeli pada tingkat harga, waktu, dan pasar tertentu.
4) Produk (product), yaitu barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau
nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses itu.
5) Nilai (value), yaitu kekuatan tukar suatu narang atau jasa untuk mendapatkan barang
atau jasa lain yang diukur secara kuantitatif dengan jumlah satuan barang atau uang.
6) Biaya (cost), yaitu semua pengeluaran uang yang digunakan untuk membayar suatu.
7) Kepuasan (satisfaction), yaitu perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau (atau hasil) suatu produk dan
harapan-harapannya.
8) Pertukaran (exchange), yaitu tindakan memperoleh produk yang dikehendaki dari
seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.

4

9) Pasar (market) ada beberapa definisi:
a.


Pasar (market) adalah tempat umum untuk menjual dan membeli barang, bertemunya
penjual dan pembeli barang atau jasa, tidak selalu ada tempat secara fisik.

b.

Dalam ilmu ekonomi ala Marshall, bahwa pasar (market) adalah suatu daerah di mana
secara ideal harga-harga pada waktu tertentu adalah sama untuk semua pembeli dan
penjual.
Konsep inti dari pemasaran adalah pertukaran. Pemasaran mencakup perolehan

produk yang diinginkan dari seorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya.
Menurut Philip dan kevin, ada lima syarat yang harus dipenuhi agar muncul potensi
pertukaran, yaitu sebagai berikut :
1) Sekurang-kurangnya ada dua pihak.
2) Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin bernilai bagi pihak lain.
3) Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan sesuatu.
4) Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran pertukaran.
5) Masing-masing yakin bahwa bertransaksi dengan pihak lain merupakan hal yang
tepat dan diinginkan.


2. Pengertian Pemasaran Syariah
Pemasaran syariah sendiri menurut definisi adalah penerapan suatu disiplin bisnis
strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Jadi Pemasaran syariah dijalankan
berdasarkan konsep keislaman yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Menurut
Hermawan Kartajaya, nilai inti dari Pemasaran syariah adalah Integritas dan transparansi,
sehingga marketer tidak boleh bohong dan orang membeli karena butuh dan sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan, bukan karena diskonnya.
Pemasaran adalah garis depan suatu bisnis, yakni orang-orang yang bertemu langsung
dengan konsumen sehingga setiap tindakan dan ucapannya berarti menunjukkan citra dari
barang dan perusahaan. Namun pandangan masyarakat saat ini menganggap pemasar
diidentikkan dengan penjual yang dekat dengan kecurangan, penipuan, paksaan dan lainnya
yang telah memperburuk citra seorang pemasar. Tidak terelakkan lagi banyak promosi
usaha yang kita lihat sehari-hari tidak menjelaskan secara detail tentang produknya, yang
mereka harapkan adalah konsumen membeli produk mereka dan banyak dari konsumen
merasa tertipu atau dibohongi ketika mencoba produk yang dijual pemasar tersebut.
5

3. Konsep Pemasaran Syariah
Konsep pemasaran syariah sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh dari konsep

pemasaran yang kita kenal. Konsep pemasaran yang kita kenal sekarang, pemasaran adalah
sebuah ilmu dan seni yang mengarah pada proses penciptaan, penyampaian, dan
pengkomunikasian values kepada para konsumen serta menjaga hubungan dengan para
stakeholdersnya. Namun pemasaran sekarang menurut Hermawan juga ada sebuah
kelirumologi yang diartikan untuk membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya atau
pemasaran yang pada akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya padahal produknya tidak
bagus atau membujuk dengan segala cara agar orang mau bergabung dan belanja.
Berbedanya adalah marketing syariah mengajarkan pemasar untuk jujur pada konsumen
atau orang lain. Nilai-nilai syariah mencegah pemasar terperosok pada kelirumologi itu tadi
karena ada nilai-nilai yang harus dijunjung oleh seorang pemasar.
Pemasaran syariah bukan hanya sebuah pemasaran yang ditambahkan syariah karena
ada nilai-nilai lebih pada pemasaran syariah saja, tetapi lebih jauhnya pemasaran berperan
dalam syariah dan syariah berperan dalam pemasaran. Pemasaran berperan dalam syariah
diartikan perusahaan yang berbasis syariah diharapkan dapat bekerja dan bersikap
profesional dalam dunia bisnis, karena dengan profesionalitas dapat menumbuhkan
kepercayaan kosumen. Syariah berperan dalam pemasaran bermakna suatu pemahaman
akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga diharapkan
perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi keuntungan pribadi saja ia
juga harus berusaha untuk menciptakan dan menawarkan bahkan dapat merubah suatu
values kepada para stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat menjaga keseimbangan
laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang sustainable.
Dalam hal teknisnya pemasaran syariah, salah satunya terdapat syariah marketing
strategi untuk memenangkan mind-share dan syariah marketing value untuk memenangkan
heart-share. Syariah marketing strategy melakukan segmenting, targeting dan positioning
market dengan melihat pertumbuhan pasar, keunggulan kompetitif, dan situasi persaingan
sehingga dapat melihat potensi pasar yang baik agar dapat memenangkan mind-share.
Selanjutnya syariah marketing value melihat brand sebagai nama baik yang menjadi
identitas seseorang atau perusahaan, sehingga contohnya perusahaan yang mendapatkan
best customer service dalam bisnisnya sehingga mampu mendapatkan heart-share. Konsep
marketing syariah ini sendiri saat ini baru berkembang seiring berkembangnya ekonomi
6

syariah. Beberapa perusahaan dan bank khususnya yang berbasis syariah telah menerapkan
konsep ini dan telah mendapatkan hasil yang positif. Kedepannya diprediksikan marketing
syariah ini akan terus berkembang dan dipercaya masyarakat karena nilai-nilainya yang
sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat yaitu kejujuran.
B. Strategi Pemasaran Bank Syariah
1. Strategi Pemasaran Bank Bukopin Syariah
Strategi yang diterapkan pada PT. Bank Bukopin Syariah menggunakan beberapa
pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan, segmentai pasar dan sasaran yang dituju.
Hal tersebut dianalisa dan diimplelmentasikan dari empat hal, yang dikenal dengan empat
(4) P yaitu, place (tempat), product (produk), price (harga) dan promotion (promosi), yang
dijabarkan sebagai berikut:
a. Place (tempat)
Pemilihan lokasi yang tepat akan berdampak cukup signifikan terhadap penjualan
terutama perusahaan yang bergerak dibidang jasa khususnya perbankan. Sehingga Bank
Bukopin Syariah, tepatnya di Jl. RE Marthadinata No. 142 Bndung, Jawa Barat.
Pemilihan lokasi ini disebabkan oleh beberapa hal:


Jl. Marthadinata merupakan jalan utama menuju pusat bisnis di Bandung.



Aksesnya yang mudah untuk ditempuh menggunakan berbagai sarana transportasi,
baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.



Tepat berada didekat kawasan pelajar dan mahasiswa, serta dekat dengan pertigaan
jalan lampu merah, sehingga secara langsung maupun tidak langsung setiap orang
yang melintas di jalan tersebut akan melihat kantor Bank Bukopin Syariah
Disamping dari pemilihan lokasi yang tepat, Bank Bukopin Syariah cabang juga

mendesain kantor tempat bertransaksi secara langsung dengan nasabah sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan jaman, yaitu dengan konsep modern minimalis. Hal ini
terlihat dari bentuk bangunan yang simpel namun elegan, desain ruangan yang simpel
namun membawa nuansa nyaman dan modern. Sehingga diharapkan nasabah merasa
nyaman dengan situasi dan kondisi kantor yang bersih dan modern.

7

b. Product (produk)
Karena tujuan utama dari prinsip perbankan syariah adalah terhindar dari transaksi riba,
maka produk yang ditawarkan tentu saja berbeda dengan produk bank umum atau
konvensional. Perbedaan utama terletak pada prinsip syariahnya. Selain produk Bank
Bukopin Syariah berbeda dengan bank konvensional. Perusahaan ini juga melakukan
beberapa strategi guna bersaing dengan bank konvensional dan syariah lainnya.
Beberapa strategi yang diterapkan guna bersaing dengan bank lain, baik konvensional
maupun syariah, antara lain:


Diferensiasi atau perbedaan produk
Diferensiasi (perbedaan) produk yang dilakukan Bank Bukopin Syariah dengan bank
konvensional adalah dengan prinsip syariahnya. Sedangkan yang diferensiasi atau
perbedaan produk dengan bank syariah lain yaitu dari jenis produk yang ditawarkan.
Salah satu produk diferensiasi tersebut adalah talangan haji, menurut manajer
pemasaran perbedaan tersebut paling menonjol pada sisi akadnya. Bagi nasabah yang
ingin menunaikan ibadah haji, namun kekurangan dana akan ditalangi terlebih dahulu
oleh Bank Bukopin Syariah, sesuai dengan akad (perjanjian) yang telah disepakati.



Sistem Manajemen Produk
Guna menjaga kualitas produk dari segi pelayanan maupun kepuasan pelanggan Bank
Bukopin Syariah juga menyiapkan sistem manajemen produk, dimana sistem
manajemen ini adalah otoritas penuh dari Bank Bukopin Syariah, sehingga Bank
Bukopin Syariah hanya menyesusaikan dengan kebijakan. Dimana manajemen produk
ini disesuaikan dengan keinginan konsumen, tuntutan jaman serta persaingan yang
ada sehingga mutu dan kualitas merk tetap terjaga.



Strategi berbagai produk
Guna menjawab tantangan yang ada, Bank Bukopin Syariah juga melakukan strategi
berbagai produk, diantaranya mengeluarkan beberapa produk unggulan seperti
pembiayaan Talangan Haji, pembiayaan Umroh, pembiayaan Bank Bukopin Syariah
Implan, Griya Bank Bukopin Syariah, Tabungan Bank Bukopin Syariah, Tabungan
Berencana, Tabungan TIC. Dari masing-masing produk tersebut memiliki keunggulan
dan keunikan dibanding dengan pesaingya.

8

c. Price (harga)
Dalam menentukan harga jual baik yang berupa akad maupun saldo minimal setoran
awal, Bank Bukopin Syariah menerapkan beberapa strategi, yaitu penerapan harga lebih
murah daripada bank lain. Karena menurut Bank Bukopin Syariah melalui manajemen
pusatnya bahwa persaingan dunia perbankan khususnya perbankan syariah cukup tinggi
dan merupakan suatu kecenderungan maka Bank Bukopin Syariah menerapkan harga
sama dengan para pesiang untuk produk-produk standar misalnya: Tabungan Simpatik
Bank Bukopin Syariah dengan setoran minimal awal sebesar Rp 25.000, dan Tabungan
Bank Bukopin Syariah dengan setoran minimal awal sebesar Rp 80.000.
d. Promotion (promosi)
Dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat pada umumnya dan masyarakat
kota Salatiga khususnya, Bank Bukopin Syariah menggunakan bererapa saluran promosi
baik yang secara langsung maupun tidak langsung. Saluran promosi langsung yang
digunakan antara lain dengan personal selling (penjualan pribadi), sedangkan promosi
yang secara tidak langsung dilakukan dengan beberapa cara seperti pemasangan
spanduk, kerjasama dengan berbagai instansi, menjadi sponsor pada acara tertentu.
Selain melakukan promosi secara skala wilayah kota, Bank Bukopin Syariah melalui
kantor pusatnya juga berpromosi dengan beberapa hal seperti iklan melalui media
elektronik ataupun cetak, serta adanya website Bank Bukopin Syariah yaitu
www.syariahbukopin.co.id yang memuat tentang seluk beluk Bank Bukopin Syariah
mulai dari produk, keunggulan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan Bank Bukopin
Syariah.

C. Keinginan dan Pentingnya Bank Syariah
Bagi dunia perbankkan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit,
kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu
keharusan untuk dijalankan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan
keinginan pelanggannya terpenuhi. Karena itu, bagi dunia usaha apalagi seperti usaha
perbankkan perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus menerus
melakukan riset pasar, karena dengan melakukan riset pemasaran bisa diketahui keinginan
dan kebutuhan konsumen atau nasabah sebenarnya.

9

Dalam praktiknya kebutuhan konsumen atau nasabah adalah sebagai berikut:
1) Kebutuhan akan produk dan jasa
2) Kebutuhan rasa aman dalam mengguanakan produk atau jasa tersebut.
3) Kebutuhan kenyamanan menggunakan produk atau jasa.
4) Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
5) Kebutuhan untuk persahabatan
6) Kebutuhan untuk diberi perhatian.
7) Kebutuhan status (prestise) dan kebutuhan aktualisasi diri.
Keinginan konsumen atau nasabah adalah merupakan kebutuhan yang dibentuk oleh
kultur dan kepribadian individu. Contoh keinginan konsumen adalah sebagai berikut:
1) Ingin memperoleh pelayanan yang cepat
2) Ingin agar bank bisa menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
3) Ingin memperoleh komitmen bank.
4) Ingin memperoleh pelayanan yang bermutu (cepat dan memuaskan) dan lain-lain.
5) Ingin memperoleh keamanan dari setiap transaksi yang berhubungan dengan bank.
6) Ingin memperoleh perhatian oleh seluruh karyawan bank.
Dalam pengertian nasabah maka dapat disimpulkan bahwa nasabah adalah setiap
orang yang datang bertransaksi ke bank, setiap orang yang menghubungi bank yang
mendapatkan informasi. Pepatah pemasaran mengatakan bahwa nasabah adalah raja, maka
ia wajib dilayani dengan tulus dan ikhlas.
Sebagai nasabah tentu memiliki keinginan-keinginan terhadap bank syariah, sehingga
ia nantinya ia mnjadi pelanggan bank syariah, keinginan-keinginan yang harapannya dapat
diperoleh dari bank syariah adalah:


Tersenyum dan disapa dengan ramah



Disebut namanya saat komunikasi



Didengar dengan dengan baik saat menyampaikan kebutuhan dan kesulitannya



Ingin benar-benar di pahami



Penjelasan/jalan keluar sesuai dengan keinginannya



Kejutan bila penjelasan atau jalan keluar bisa dilihat lebih dari yang diinginkan



Tidak membagi perhatiannya dengan yang lain



Cepat , tanggap dan akurat



Hal istimewa pada dirinya mendapat pujian
10



Penjelasan pasti mengapa harus menunggu



Tidak disalahkan atau di debat



Penjelasan logis bila terjadi penolakan



Ucapan terima kasih dan ucapan akhir yang manis



Banking Hall yang bersih dan nyaman



Tempat parkir yang luas dan mudah
Adapun seberapa penting nasabah bagi bank syariah, maka pentingnya nasabah bagi

bank syariah karena:


Bank ibarat ikan, nasabah ibarat air



Nasabah yang membayar gaji kita



Membuat kita kehilangan nasabah lain



Membantu kita mendapat nasabah lain



Menentukan citra bank



Aset perusahaan yang sebenarnya



Nasabah tidak tergantung pada kita namun kitalah yang tergantung pada nasabah



Nasabah bukan pengganggu, justru merekalah tujuan kita bekerja



Kita bukan menlong nasabah

namun nasabahlah yang menoolong kita dengan

memberi peluang melayani mereka


Kepuasan nasabah adalah kepuasan kita

D. Evaluasi Pemasaran Bank Syariah
Dalam tahap evaluasi tentunya perbankan syariah harus melihat dari perkembangan
strategi yang telah di terapkannya. Tentunya dalam hal ini harus menganalisis dari berbagai
faktor yang terkait dari mekanisme strategi tersebut. setelah melakukan hal tersebut, maka
perbankan syariah bisa menetapkan apakah strategi yang telah diterapkan itu sesuai dengan
planning. Jika dalam masa berlakunya strategi tersebut menghadapi kendala, maka dengan
siap perbankan dalam mengubah jenis strategi tersebut agar berjalan dengan target dalam
planning. Berjalan atau tidaknya strategi tersebut, bisa dilihat dari segi finance perbankan
terhadap nasabah, terutama terkait dengan pertumbuhan bank tersebut. selain itu harus
memperhatikan terkait hal pinjaman yang diberikan kepada nasabah. Karena dalam ini
perbankan syariah, tentunya akan beda penerapannya.

11

Belum lama ini, Gubernur Bank Indonesia mengumumkan bahwa pertumbuhan
perbankan syariah lebih tinggi dibandingkan dengan bank konvensional. Dengan adanya hal
tersebut mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakan akan bank syariah membaik. Dan
kepercayaan tersebut harus terus dijaga dan ditingkatkan lagi.

E. Potensi Preverensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah
Potensi dimaksud dapat dipandang dari sumber daya dan aktivitas perekonomian
suatu wilayah serta dari pola sikap atau preferensi dari perilaku ekonomi terhadap produk
dan jasa bank syariah. Oleh karena itu, seluruh kebijakan bank Indonesia yang berkaitan
dengan bank syariah harus bersifat research-based policy. Sesuai dengan wilayah penelitian,
maka resume hasil penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Gambaran wilayah Jawa Barat
Secara umum performa bank syariah saat ini masih kalah jauh dibandingkan
dengan bank konvensional. Hal ini ditandai dengan:
a. Orang memilih bank karena pertimbangan pelayanan, fasilitas, kredibilitas, dan
status bank, cenderung tidak mau menggunakan bank syariah. Hal ini menunjukan
bahwa fasilitas bank masih dianggap kurang dibandingkan dengan bank
konvensional.
b. Orang-orang terbuka terhadap informasi dan memiliki akseptabilitas yang luas
cenderung tidak meneruskan menjadi nasabah bank syariah (bagi yang sudah
mengadopsi) atau tidak mau mengadopsi bank syariah (bagi yang belum menjadi
nasabah). Hal ini juga menunjukan bahwa kinerja bank syariah dimata masyarakat
masih dibawah bank-bank konvensional.
2) Gambaran wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Dari hasil penelitian potensi, preferensi dan perilaku Masyarakat Bank Syariah di
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, disimpulkan bahwa:
a. Potensi ekonomi yang menunjukan tentang akseptabilitas wilayah serta tingkat
pengeluaran keluarga, maka terlihat ada kabupaten yang berkategori tinggi (Kota
Semarang, Pekalongan, Kendal, Tegal, Surakarta, dan Yogyakarta), sementara yang
berkategori rendah antara lain kabupaten Rembang, Jepara, Kudus, Demak,
Boyolali, dan Cilacap.

12

b. Preferensi terhadap keuntungan relatif yang mencerminkan pandangan responden
tentang perbankan syariah mempunyai nilai lebih jika dibandingkan dengan bank
konvensional.
c. Preferensi terhadap tingkat kompatibilitas yang menunjukan tingkat kecocokan
terhadap system perbankan syariah maka terlihat sebagian besar masyarakat tidak
setuju terhadap tingkat kompatibilitas dari perbankan syariah.
3) Gambaran Wilayah Jawa Timur
Hasil penelitian tentang potensi, preferensi dan perilaku masyarakat terhadap bank
syariah di Jawa Timur disimpulkan bahwa penelitian ini mengklasifikasikan
masyarakat-masyarakat sebagai responden penelitian ke dalam dua kelompok yaitu
kelompok masyarakat individual dan masyarakat perusahaan.

13

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seiring dengan perkembangan perbankan syariah kedepan diharapkan dapat
membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat menengah
kebawah. Perbankan syariah sebagai sarana intermediasi dibidang investasi dan binis harus
menciptakan pengaruh yang positif bagi pengembangan dunia usaha.
Strategi pemasaran merupakan salah satu instrumen paling penting dalam
menjalankan bisnis perbankan syariah, karena disinilah perbankan syariah diuji
eksistensinya ditengah persaingan global perbankan yang semakin sengit, sehingga
diperlukan strategi yang paling efektif dalam pemasaran sehingga perlu dipilih strategi yang
paling tepat dan efisien. Adapun hal pertama sebelum penentuan dalam pemilihan strategi
pemasaran yang tepat maka bank harus menganalisis dengan metode SWOT sehingga dapat
menganalisa strategi pemasaran mana yang paling aman dan paling prospek kedepannya.
Ada beberapa strategi yang dapat dijalankan oleh perbankan syariah yaitu strategi pentrasi
pasar, strategi pengembangan produk, strategi pengembangan pasar, strategi integrasi,
strategi diversifikasi.
Dari keempat variabel: place (tempat), product (produk), price (harga) dan promotion
(promosi), variabel promosi adalah variabel yang paling dominan terhadap keputusan
pembelian pada Bank Bukopin Syariah. Aspek ini erat kaitannya dalam hal promosi yang
bersifat edukatif dan persuasif seperti voucher pembelian, serta promo pada media luar
ruang yang memuat promo atau event bulanan sangat efektif mempengaruhi keputusan
pembelian produk pada pencapaian target Bank Bukopin Syariah.

DAFTAR PUSTAKA
14

Buku


Muhammad, Dr, M.Ag, 2011, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta, UPP STIM
YKPN

Situs


https://nayaakyasazilvi.wordpress.com/2014/07/09/siklus-kehidupan-produk/



https://namakulialutfiah.blogspot.com/2010/03/analisis-swot-pada-bank-syariahbukopin.html






http://makalah-makalah-makalah.blogspot.co.id/2014/03/manajemen-pemasaranbank-syariah.html
http://strategipemasaranbanksyariahdwiutari.blogspot.co.id/2016/04/makalahpemasaran-bank-syariah.html
http://richodock.blogspot.co.id/2016/02/makalah-manajemen-pemasaran-dan.html

15