Pemanfaatan Serbuk Ban Bekas Sebagai Bahan Isian Karet Lembaran

18

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar ke-2 di dunia,

pada tahun 2011 menghasilkan sebesar 2.982.000 ton karet Alam dalam hal ini
Indonesia mempunyai Kontribusi terhadap produksi karet dunia sebesar 27,06%,
sebagian besar Karet Alam yang di hasilkan berasal dari perkebunan rakyat. Di
Indonesia karet merupakan salah satu hasil pertanian terkemuka karena banyak
menunjang perekonomian negara. Dengan meningkatnya hasil karet Indonesia,
peningkatan pada industri ban yang bahan utamanya adalah karet juga meningkat.
Sejalan dengan itu keberadaan ban-ban bekas yang sudah tidak terpakai juga semakin
banyak yang tentu saja menjadi masalah dalam pencemaran lingkungan. Karena
Produksi ban di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, seiring dengan itu
maka limbah ban-ban bekas yang tidak terpakai di lingkungan semakin meningkat.
Masalah ini semakin besar dikarenakan ban bekas tidak dapat terurai dengan mudah

apabila hanya dibiarkan begitu saja. (Shulan Zhao,LiliWang and Lian Duo , 2009).
Penggunaan ban-ban bekas yang berwawasan lingkungan banyak mendapat
perhatian. Sekitar enam ribu ton ban bekas dihasilkan setiap tahun di Eropa, Amerika
dan Jepang Hal ini akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya industri
otomotif dunia. Upaya pemusnahan dengan cara pembakaran yang biasa dilakukan
ternyata menghasilkan dampak polusi yang berbahaya karena berpengaruh buruk pada
kesehatan manusia.(M. Juma, 2006) Jika dibuang begitu saja, ban bekas tentunya akan

19

mencemari lingkungan sekitarnya mengingat ban bekas tidak dapat terurai dengan
mudah secara biologis (Bahruddin,2010).
Maka perlu dilakukan suatu usaha yang serius untuk menangani dan mengolah
limbah ban bekas tersebut agar tidak menimbulkan masalah terhadap lingkungan. Ada
dua cara utama yang dapat dilakukan terhadap ban-ban bekas, yakni mendaur ulang
dan menggunakan kembali karet ban bekas serta mereklamasi bahan baku karet
(Shulan Zhao,LiliWang and Lian Duo , 2009). Daur ulang ban bekas membutuhkan
teknik khusus karena ban bekas adalah bahan termoset, yang tidak dapat diolah
kembali seperti termoplastik (Shu Ling Zhang, Zhen Xiu Zhang,2010). Pengolahan
ban bekas menjadi serbuk ban bekas adalah salah satu teknik menarik untuk

pemanfaatan ban-ban bekas. Satu cara yang menjanjikan dalam mendaur ulang serbuk
ban bekas adalah dengan mencampurkan ke dalam lateks untuk mendapatkan karet
yang bagus kualitasnya (Bahruddin,2010).Oleh karena itu, di perlukan usaha untuk
mengubah limbah ban bekas menjadi sesuatu yang lebih berguna, salah satunya
memanfaatkan serbuk ban bekas menjadi bahan isian karet lembaran.
Erna Frida (2012) telah melakukan penelitian melihat pengaruh ukuran dan
komposisi serbuk ban bekas sebahai filler dengan kompatibeliser PP-g-MA pada
pencampuran polipropilena dan kompon SIR -20 terhadap sifat mekanik dan Termal.
Polipropilena yang diperkuat dengan serbuk ban bekas dengan ukuran 60 mesh 1mm,
dan komposisi serbuk ban bekas (30,40 dan 50 % berat). Sifat mekanik yang diamati
adalah kekuatan tarik, perpanjangan putus, modulus young, kekuatan sobek dan
kekuatan impact.
Nurdin bukit (2011) telah melakukan penelitian melihat pengaruh penambahan
bahan pengisi ukuran partikel pada komposit polipropilena yang berisi serbuk ban

20

bekas, pada penelitian itu ban bekas dibuat komposit dengan mencampurkan PP/
serbuk ban bekas (30%, 40%, 50% berat) dan kompon SIR-20 ( 40%,30%,20% berat)
serta ukuran ban bekas ( 60 mesh dan 1 mm) dan diuji sifat mekanik ( kekuatan tarik,

perpanjangan saat putus, modulus young).
Pada penelitian ini digunakan serbuk ban bekas dari ban mobil ( ban standar),
yang akan di campurkan dengan karet alam dengan ukuran 60 mesh dan komposisi
serbuk ban bekas (40%, 45% dan 50% berat) adapun komposisi yang saya buat
mengacu dari kedua penelitian terdahulu, kemudian di uji untuk melihat pengaruhnya
terhadap sifat mekanika karet lembaran.
Karet lembaran adalah salah satu komponen bagian dari pembuatan karpet, sol
sepatu, alas kaki,

dalam hal ini akan dilakukan pengujian mekanik diantaranya

tegangan putus, perpanjangan putus, Perpanjangan tetap, kekerasan, bobot jenis,
ketahanan sobek, ketahanan kikis, bobot jenis,

ketahanan retak lentur . berdasarkan

uraian diatas maka peneliti mencoba untuk memanfaatkan limbah ban bekas (dalam
bentu serbuk, dengan karet alam melalui proses pencampuran bahan-bahan kimia yang
lain untuk membuat sebuah karet lembaran.
1.2


Perumusan Masalah
1.

Bagaimana sifat mekanik karet lembaran yang di hasilkan dari
pemanfaatan serbuk ban bekas

2.

Apakah pemanfaatan serbuk ban bekas dapat digunakan sebagai bahan
isian karet lembaran.

3.

Apakah karet lembaran

yang dibuat dari serbuk ban bekas sudah

memenuhi syarat mutu karet lembaran SNI 0778-2009


21

1.3

Batasan Masalah
1.

Sampel yang digunakan adalah sampel karet lembaran hasil campuran
ban bekas yang berasal dari Balai Penelitian Sungei Putih

2.

Campuran pada proses pembuatan karet lembaran divariasikan dari 40%,
45%, 50%, serbuk ban bekas dengan 60%, 55%, 50%, Lateks

3.

Ukuran serbuk ban bekas yang digunakan sebagai bahan isian adalah 60
mesh


4.

Analisis parameter untuk karet lembaran dari hasil pencampuran serbuk
ban bekas yaitu : variasi perbandingan serbuk ban bekas, uji Tegangan
Putus, uji Perpanjangan Putus, Kekerasan , uji Ketahanan sobek, uji
Perpanjangan tetap 50 % , uji Bobot jenis, Ketahanan kikis, ketahanan
retak lentur.

5.

Analisis kualitas sampel karet lembaran dilakukan sesudah proses
pencampuran serbuk ban.

1.4

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Bagaimana sifat mekanik karet lembaran yang di
hasilkan dari pemanfaatan serbuk ban bekas
2. Untuk mengetahui apakah karet lembaran yang dibuat dari serbuk ban
bekas sudah memenuhi syarat mutu karet lembaran SNI 0778-2009

3. Untuk mengetahui hasil terbaik pemanfaatan serbuk ban bekas dapat
digunakan sebagai bahan isian karet lembaran.

22

1.5

Manfaat Penelitian
Dari Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.

Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa karet lembaran hasil dari
ban bekas dapat di gunakan untuk pembuatan karpet, sol sepatu, lapisan
ban dll.

2.

Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa serbuk ban bekas dapat
digunakan sebagai bahan isian karet lembaran dan bernilai jual tinggi


3.

Memberikan informasi bahwa karet lembaran dari bahan isian ban bekas
mempunyai mutu sesuai dengan Standar Nasional Indonesia

4.

Membantu masyarakat mengetahui cara mudah dengan biaya yang relatif
murah dalam mengolah limbah ban bekas

5.

Membantu Pemerintah dalam mengatasi Limbah Ban Bekas yang semakin
hari semakin bertambah jumlahnya.

6.

Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mencanangkan program
pengelolaan limbah ban bekas menjadi barang yang memiliki nilai yang
sangat tinggi untuk menanambah pendapatan Negara maupun masyarakat


7.

Menambah wawasan penulis dan sebagai bahan referensi bagi peneliti
selanjutnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA