artikelE43071515F93A9AC37E1DEEDB096D065
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA
MELALUI PENERAPAN PROGRAM JAM BACA SEKOLAH
DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PURI
SKRIPSI
OLEH
OLYNDA ADE ARISMA
NIM 208211416552
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
S1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
AGUSTUS 2012
1
2
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA
MELALUI PENERAPAN PROGRAM JAM BACA SEKOLAH
DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PURI
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana
Oleh
Olynda Ade Arisma
NIM 208211416552
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
S1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
AGUSTUS 2012
3
4
5
6
ABSTRAK
Arisma, Olynda Ade. 2012. Peningkatan Minat dan Kemampuan Memba ca
mela lui Penerapan Program Jam Baca Sekolah di Kela s VII SMP Negeri 01
Puri. Skripsi, Jurusan Pend. Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas
Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Nurchasanah, M.
Pd, (II) Dr. Muakibatul Hasanah, M.Pd.
Kata Kunci : minat membaca, kemampuan membaca, program jam baca sekolah.
Kemampuan membaca berhubungan dengan minat dan kebiasaaan
membaca. Setiap siswa dituntut untuk memiliki minat dan kemampuan membaca
yang baik karena besarnya manfaat membaca bagi seseorang. Namun, hal itu tidak
sesuai dengan fenomena yang terjadi saat ini. Rendahnya minat membaca siswa
berdampak pula pada kemampuan membacanya. Hal tersebut sesuai dengan hasil
penelitian di SMP Negeri 01 Puri yang membuktikan bahwa siswa memiliki minat
dan kemampuan membaca yang rendah. Oleh karena itu, peneliti melakukan
tindak lanjut dengan menerapkan program jam baca untuk meningkatkan minat
dan kemampuan membaca siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan kemampuan
membaca siswa kelas VIIE SMP Negeri 1 Puri dengan menerapkan program jam
baca. Penelitian ini berfokus pada: (1) proses penerapan program jam baca dalam
meningkatkan kemampuan membaca, (2) hasil program jam baca dalam
meningkatkan kemampuan membaca siswa, dan (3) hasil program jam baca dalam
meningkatkan minat membaca siswa. Masalah kemampuan membaca siswa yang
akan dikaji oleh peneliti yaitu terkait membaca pemahaman siswa, sehingga KD
yang akan dicapai oleh siswa adalah KD 7.2 mengomentari buku cerita yang
dibaca.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan
rancangan penelitian tindakan kelas. Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara
menggunakan instrumen pengumpul data yaitu peneliti sebagai instrumen utama.
Peneliti bertindak sebagai pengumpul data melalui teknik observasi, teknik
wawancara, teknik kuesioner, dan jurnal membaca.
Proses penerapan program jam baca terdiri atas empat tahap meliputi: (1)
tahap praprogram, (2) tahap awal program, (3) tahap inti program, dan (4) tahap
penutup program. Pada siklus 1, tahap praprogram adalah tahap pengumpulan
siswa di perpustakaan. Namun, pada siklus 2, jadwal mengalami perubahan yaitu
program dimulai 15 menit setelah jam pelajaran sekolah berakhir.
Tahap awal program adalah pemberian apersepsi terkait minat membaca
siswa di perpustakaan dan pengalaman menulis jurnal membaca dan pengarahan
tentang langkah-langkah pelaksanaan program. Selain itu, apersepsi yang
diberikan juga terkait perubahan minat membaca siswa dan kesulitan yang dialami
siswa dari pelaksanaan program pada petemuan sebelumnya dan pengarahan
diberikan terkait adanya perubahan metode.
Tahap inti program dilakukan dengan pemberian materi tentang
kompetensi “mengomentari buku cerita yang dibaca” dan pelatihan menulis
contoh jurnal dari cerita Legenda Batu Menangis. Tahap berikutnya yaitu
7
pemilihan bahan bacaan berdasarkan deret bangku. Tahap selanjutnya adalah
tahap membaca buku masing-masing oleh siswa. Pada tahap pembacaan hasil
komentar dan tanggapan siswa, pemilihan siswa dilakukan secara dengan
menggunakan metode talking stik.
Pada penutup program adalah pengungkapan kesan dan kesulitan yang
dialami siswa. Pada tahap terakhir yaitu pemberian motivasi oleh guru untuk
meningkatkan minat dengan menambah frekuensi membaca dan menambah
variasi bahan bacaan. Selain itu, motivasi juga diberikan melalui contoh tokoh
sukses Soekarno dan R. A. Kartini yang memiliki hobi membaca.
Peningkatan hasil kemampuan membaca melalui penerapan program jam
baca dapat dilihat dari nilai hasil jurnal membaca 25 siswa sesuai kualifikasi.
Siswa yang berkualifikasi sangat baik meningkat dari 12% (siklus 1) menjadi 36%
(siklus 2) dan siswa yang berkualifikasi baik meningkat dari 20% (siklus 1)
menjadi 40% (siklus 2). Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan kemampuan membaca melalui penerapan program jam baca.
Peningkatan kualitas hasil minat membaca melalui penerapan program jam
baca dapat dilihat dari peningkatan frekuensi membaca dan variasi bahan bacaan.
Ditinjau dari frekuensi membacanya, siswa yang berkualifikasi sedang meningkat
dari 12% (siklus 1) menjadi 56% (siklus 2) dan siswa yang berkualifikasi tinggi
meningkat dari 0% (siklus 1) menjadi 16% (siklus 2). Jika ditinjau dari variasi
bahan bacaan, siswa yang memiliki 2 variasi bacaan meningkat dari 1 siswa
(siklus 1) menjadi 21 siswa (siklus 2) dan siswa yang memiliki 3 variasi bacaan
dari tidak ada siswa (siklus 1) menjadi 1 siswa (siklus 2).
Berdasarkan temuan-temuan penelitian disarankan kepada Kepala Sekolah
agar meningkatkan fasilitas perpustakaan agar siswa merasa nyaman saat
membaca di perpustakaan. Saran bagi guru Bahasa Indonesia agar menerapkan
program jam baca secara terorganisasi untuk diikuti semua siswa. Guru juga perlu
melaksanakan pembelajaran membaca dengan memanfaatkan fasilitas ruang
perpustakaan untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa. Hal
tersebut dapat membantu pencapaian tujuan program jam baca.
8
ABSTRACT
Arisma, Olynda Ade. 2012. The Improvement of Interest and Skill in Reading
Ability Through the Application of Reading Hours School Progra m in
Grade VII Students on SMP Negeri 01 Puri. Thesis, Department of
Language Education, Indonesian and Region Literature, Faculty of
Literature, Universitas Negeri Malang. Supervisor: (I) Dr. Nurchasanah,
M.Pd, Co-Supervisor (II) Dr. Mukibatul Hasanah, M.Pd.
Key words : reading interest, reading ability, reading hours school program.
Reading ability closely related with interest and habit in reading. Each
student must have a good reading interest and ability because of the huge
advantages of reading itself. Nevertheless, those criteria are not sufficient with the
reality. The low Reading interest can impact the reading ability. The previous
statement is in line with the research result in SMP Negeri 01 Puri reveals that the
reading interest and the reading ability are very low. Consequently, the researcher
takes an action as the follow up by applying reading hour program for improving
the students’ interest and skill in reading.
This research is aimed to raise the interest and skill in reading for VIIE
students of SMP Negeri I Puri by applying reading hour program. This research
focuses on: (1) The process of reading hours application in the improvement of
reading ability, (2). The result of reading hour program in the improvement of
students’ reading ability, and (3). The result of reading hour program in the
improvement of students’ reading interest. The problems that will be discovered
by the researcher that is, related to identifying students’ understanding. With the
result, the KD that will be reached is KD 7.2 about giving comments toward the
books which is read.
This research uses qualitative approach by using research action design. The
data of this research is collected by using research instrument with the researcher
as the main instrument. The researcher acts as data collector through observation
technique, interview technique, questionnaire technique, and experiment test in
reading skill. The research instruments are used to answer research problems are
observation guide, interview guide, questionnaire, and test in reading skill.
There are four steps in the application of reading hour program. Those four
steps are: (1) pre-program, (2) beginning program, (3) core program, and (4)
closing program. At cycle 1, the stage is the stage praprogram students in the
library collection. However, in cycle 2, the schedule changes that the program
started 15 minutes after school hours ended.
The early stages of the program is the provision of related apperception
reading interests of students in the library and read journal writing experience and
guidance on program implementation steps. In addition, given apperception is also
related changes in reading interests of students and the difficulties experienced by
students from the implementation of the program and guidance given earlier
petemuan related changes in the method.
The core stage of the program conducted by administering material about
the competence " mengomentari buku cerita yang dibaca " and the training of
journal writing examples of Legenda Batu Menangis. The next stage is the
9
selection of reading materials based on the rows of benches. The next stage is the
stage reading their books by the students. At this stage of reading the comments
and responses of students, student selection is done using the talking stick.
On the program cover impression is disclosure and the difficulties
experienced by students. In the last stage of the motivation by the teachers to
increase interest by increasing the frequency of reading and reading materials add
variety. In addition, motivation is also provided through the example of successful
leaders Soekarno and R. A. Kartini who has a hobby of reading.
Improved literacy outcomes through the implementation of program hours
reading the results can be seen from reading the journals of 25 students according
to qualifications. Very well qualified students increased from 12% (cycle 1) to
36% (cycle 2) and well-qualified students increased from 20% (cycle 1) to 40%
(cycle 2). Based on these data concluded that an increased ability to read through
the application of program hours to read.
Improving the quality of the results of interest to read through the
application program can be seen from the read clock frequency increase reading
and variety of reading materials. Judging from the frequency of reading, students
who qualified are being increased from 12% (cycle 1) to 56% (cycle 2) and highly
qualified students increased from 0% (cycle 1) to 16% (cycle 2). If viewed from
the variation of reading material, students who have two variations of reading
students increased from 1 (cycle 1) to 21 students (cycle 2) and students who have
3 variations of no student reading (cycle 1) to be a student (cycle 2) .
Based on research findings suggested to the principal to improve library
facilities so that students feel comfortable while reading in the library.
Suggestions for Indonesian teachers to implement an organized program for
reading hour followed by all students. Teachers also need to carry out learning to
read by utilizing the library facilities to enhance students' reading interests and
abilities. It can aid in the achievement of program hours to read.
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Peningkatan Minat dan Kema mpuan Memba ca melalui Penerapan Progra m Jam
Baca Sekolah di Kela s VII SMP Negeri 1 Puri.
Sehubungan dengan itu, penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan. Oleh sebab itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak berikut.
1. Dr. Nurchasanah, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah berkenan
meluangkan waktu dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Muakibatul Hasanah, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah
berkenan meluangkan waktu dengan sabar memberikan dorongan, motivasi
serta saran-saran dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Prof. Dr. H. Suparno, selaku rektor Universitas Negeri Malang yang telah
memberikan kesempatan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Prof. Dr. H. Dawud, M.Pd, selaku dekan Sastra Indonesia yang telah
mendukung dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Prof. Dr. Suyono, M.Pd, selaku ketua jurusan Sastra Indonesia yang telah
memberikan dorongan serta berbagai fasilitas untuk menyelesaikan studi.
6. Kedua orang tuaku, Bapak Bambang Muharto dan Ibu Misini serta adik
tercinta Angelina Putri Wirandani dan kakak tersayang Rhendra Adie
Fandanata yang telah memberikan dorongan, semangat, serta doanya yang tak
pernah henti, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan studi ini.
7.
Mahar Luhur Pambudi, A. Md dan keluarga besar Drs. Slamet Basuki yang
telah memberikan semangat, doa, dan dukungan penuh dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
8. Teman-teman “Abilowo”, Adisti Astarina, dan Wayan Nana A. yang telah
memberikan bantuan, dorongan, dan hiburan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
11
9. Pihak-pihak yang belum dapat disebutkan satu per satu karena keterbatasan
penulisan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya dunia pendidikan.
Amin.
Malang, 04 Juli 2012
Penulis
12
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................
1.3 Manfaat Penelitian ..........................................................................
1.4 Asumsi Pemelitian ..........................................................................
1.5 Ruang Lingkup Penelitian...............................................................
1.6 Definisi Operasional .......................................................................
1
6
6
7
8
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Membaca ........................................................................
2.1.1 Tujuan Membaca ........................................................................
2.1.2 Faktor-faktor dalam Membaca ....................................................
2.1.3 Kemampuan Membaca ...............................................................
2.1.4 Hakikat Membaca Pemahaman ...................................................
2.1.5 Pembelajaran Membaca ...............................................................
2.2 Minat Membaca .............................................................................
2.2.1 Faktor-faktor yang Menentukan Minat Baca Anak ......................
2.3 Tinjauan Program Jam Baca ..........................................................
11
12
13
13
14
16
17
19
20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian ....................................................................
3.2 Peranan Peneliti .............................................................................
3.3 Kancah Penelitian ..........................................................................
3.4 Subjek Penelitian ...........................................................................
3.5 Data dan Sumber Data ...................................................................
3.6 Rancangan Tindakan ......................................................................
3.7 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
3.7.1 Observasi ....................................................................................
3.7.2 Wawancara ..................................................................................
3.7.3 Angket ........................................................................................
3.7.4 Jurnal Membaca ..........................................................................
3.8 Analisis Data, Evaluasi, dan Refleksi .............................................
3.8.1 Analisis Data ..............................................................................
22
23
24
26
26
27
29
29
30
31
32
32
33
13
3.8.2 Evaluasi ...................................................................................... 33
3.8.3 Refleksi ...................................................................................... 34
3.9 Prosedur Penelitian ........................................................................ 34
BAB IV PAPARAN DAN TEMUAN DATA
4.1 Studi Pendahuluan .........................................................................
4.2 Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus 1 ...............................
4.2.1 Proses Penerapan Program Jam Baca dalam Peningkatan
Kemampuan Membaca ...................................................................
4.2.2 Hasil Penerapan Program Jam Baca ...........................................
4.2.2.1 Hasil Program Jam Baca dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca ......................................................................................
4.2.2.2 Hasil Program Jam Baca dalam Meningkatkan Minat
Membaca .....................................................................................
4.2.3 Temuan Penelitian .......................................................................
4.2.4 Refleksi dan Tindak Lanjut .........................................................
4.3 Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus 2 ...............................
4.3.1 Proses Penerapan Program Jam Baca dalam Peningkatan
Kemampuan Membaca ...................................................................
4.3.2 Hasil Penerapan Program Jam Baca ............................................
4.3.2.1 Hasil Program Jam Baca dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca .......................................................................................
4.3.2.2 Hasil Program Jam Baca dalam Meningkatkan Minat
Membaca .......................................................................................
4.3.3 Temuan Penelitian .......................................................................
4.3.4 Refleksi dan Tindak Lanjut .........................................................
38
41
41
47
47
54
57
61
63
63
69
69
75
80
83
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Proses Penerapan Program Jam Baca pada Siswa
SMP Negeri 01 Puri ........................................................................ 84
5.2 Hasil Penerapan Program Jam Baca pada Siswa
SMP Negeri 01 Puri........................................................................ 89
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................... 97
6.2 Saran ............................................................................................. 99
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................... 100
14
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1 Kualifikasi Minat Baca pada Program Jam Baca ........................................ 33
4.1 Hasil Kemampuan Membaca tiap Indikator Studi Pendahuluan .................. 137
4.2 Hasil Observasi Penerapan Program Jam Baca Siklus 1 ............................. 46
4.3 Hasil Kemampuan Membaca tiap Indikator Siklus 1 ................................. 138
4.4 Hasil Kemampuan Membaca Siklus 1 ........................................................ 49
4.5 Minat Baca Siklus 1 ................................................................................... 56
4.6 Hasil Observasi Penerapan Program Jam Baca Siklus 2 ............................ 68
4.7 Hasil Kemampuan Membaca tiap Indikator Siklus 2 ................................. 139
4.8 Hasil Kemapuanl Membaca Siklus 2 ......................................................... 70
4.9 Hasil Kemampuan Membaca Studi Pendahuluan, Siklus 1, dan Siklus 2 .... 75
4.11 Minat Baca Siklus 2 ................................................................................ 79
4.12 Variasi Bacaan Studi Pendahuluan, Siklus 1, dan Siklus 2 ........................ 79
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
4.1 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Sangat Baik (SB)................... 50
4.2 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Baik (B) ................................ 51
4.3 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Cukup (C) ............................. 52
4.4 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Kurang (K)............................ 53
4.5 Diagram Frekuensi Membaca Siklus 1 ....................................................... 56
4.6 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Sangat Baik (SB)................... 71
4.7 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Baik (B) ................................ 72
4.8 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Cukup (C) ............................. 74
4.9 Diagram Frekuensi Membaca Siklus 2 ....................................................... 76
4.10 Diagram Frekuensi Membaca Studi Pendahuluan, Siklus 1, dan Siklus 2 . 77
16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Surat Ijin Penelitian ..................................................................................... 102
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................. 103
3. Data Mentah ................................................................................................ 114
4. Data Tersaji ................................................................................................. 138
5. Foto Proses Pembelajaran ............................................................................ 141
17
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian ini disajikan latar belakang, rumusan masalan, manfaat
penelitian, asumsi penelitian, ruang lingkup penelitian, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang
Kurikulum memberikan amanat penting agar pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah diselenggarakan secara lebih bermakna. Melalui
pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa memperoleh kemampuan untuk
berkomunikasi dengan baik, yaitu membaca, menulis, berbicara, dan menyimak
dalam berbagai aspek berbahasa. Untuk itu, pengajar dan siswa harus memiliki
kerja sama yang baik dalam proses pembelajaran bahasa.
Setiap proses pembelajaran berbahasa hendaknya lebih diperhatikan agar
tepat sasaran dan mampu meningkatkan kemampuan berbahasa siswa. Termasuk
di dalamnya adalah keterampilan membaca yang memiliki banyak manfaat dalam
perkembangan berbahasa siswa. Melalui kegiatan membaca siswa mampu
memperoleh banyak pengetahuan. Oleh sebab itu, guru sebaiknya memiliki
perhatian khusus dalam kompetensi membaca ini karena selain manfaatnya yang
besar bagi siswa, membaca juga merupakan kegiatan yang kompleks. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Nurhadi (1987:13) yang menyatakan bahwa membaca
adalah sebuah proses yang kompleks dan rumit. Kompleks artinya dalam proses
membaca terlibat faktor internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor internal
18
dapat berupa intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca, dan
sebagainya. Faktor eksternal bisa dalam membentuk sarana membaca, teks bacaan
(sederhana-berat, mudah-sulit), faktor lingkungan, atau faktor latar belakang
sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.
Selain kompleksitas membaca, guru juga perlu memperhatikan rendahnya
minat baca siswa yang kini menjadi masalah besar di Indonesia. Sesuai
pernyataan Kusmana (2009), berdasarkan hasil penelitian Programme for
Interna tiona l Student Assessment, diketahui minat baca siswa kita rendah. Jika
dibandingkan dengan negara-negara di Asia Timur, siswa Indonesia termasuk
paling rendah. Dari 42 negara yang disurvey, siswa Indonesia menduduki
peringkat ke-39, sedikit di atas Albania dan Peru. Kemampuan siswa kita itu
masih di bawah siswa Thailand yang menduduki peringkat ke-32. Demikian pula
dengan penguasaan materi dari bacaan, siswa kita hanya mampu menyerap 30%
dari materi bacaan yang tersaji dalam bahan bacaan.
Fenomena tersebut merupakan masalah besar bagi para guru, khususnya
guru Bahasa Indonesia. Sebagai tenaga pendidik profesional, masalah ini harus
menjadi tantangan utama yang harus segera dicari jalan keluarnya karena
rendahnya minat baca juga dapat mempengaruhi kemampuan membaca siswa. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Supriyoko (2009) yang menyatakan bahwa secara
teoritis ada hubungan yang positif antara minat baca (reading interest) dengan
kebiasaan membaca (rea ding habit) dan kemampuan membaca (reading ability).
Rendahnya minat baca masyarakat menjadikan kebiasaan membaca yang rendah,
dan kebiasaan membaca yang rendah ini menjadikan kemampuan membaca
menjadi rendah. Itulah yang sedang terjadi pada masyarakat kita sekarang ini.
19
Menurut Siauseni (2010), hal-hal yang menjadi kendala dalam meningkatkan
kegemaran membaca anak adalah derasnya arus hiburan serta permainan dari
media elektronik.
Dalam meningkatkan minat dan kemampuan membaca, siswa dapat
dibiasakan sejak dini untuk mengunjungi perpustakaan. Selain memiliki dampak
besar dalam perkembangan minat dan kemampuan membaca siswa, perpustakaan
juga merupakan alternatif yang efektif dan efisien. Hal tersebut diperkuat oleh
pendapat Munaf (2002:247) yang menyatakan bahwa dalam menumbuhkan minat
baca erat sekali hubungan dengan perpustakaan. Boediono (2004) juga
menyatakan bahwa untuk membiasakan anak untuk membaca, sebenarnya adalah
alternatif yang lebih murah dari membeli buku, yaitu anak bisa meminjam
ataupun menumpang baca buku di perpustakaan. Perpustakaan sebagai rumah
kedua di mana kita bisa asyik membaca tanpa mengeluarkan biaya. Oleh karena
itu, tidaklah berlebihan jika perpustakaan dianggap sebagai salah satu wahana
pendidikan masyarakat umum.
Di sekolah, guru dan komite sekolah dapat bekerja sama memanfaatkan
perpustakaan sekolah sebagai fasilitas dalam upaya peningkatan hasil
pembelajaran. Sesuai dengan pengertiannya perpustakaan sekolah merupakan
semua perpustakaan umum yang diselenggarakan di sekolah baik tingkat Sekolah
Dasar maupun Sekolah Lanjutan guna menunjang proses belajar mengajar di
sekolah, maka perpustakaan dapat digunakan sesuai fungsinya (Nurhadi, 1983:9).
Pemanfaatan perpustakaan tersebut juga harus memperhatikan suasana dan
kondisinya agar mampu menarik minat baca siswa. Menurut pendapat Rosidi
(2009), yang perlu dilakukan oleh pihak sekolah untuk meningkatkan minat baca
20
siswa yaitu penciptaan atmosfir kelas yang mendukung dengan menempel
pajangan hasil karya siswa dengan rapi serta slogan-slogan ajakan agar siswa
gemar membaca, penyediaan buku-buku bacaan yang memadai, baik dari segi
kuantitas judul buku maupun kualitas buku di perpustakaan dan setiap ruang
kelas, rak buku yang dipajang rapi dan menarik untuk dieksplorasi isinya dengan
ditampilkan laksana “gedung bioskop” atau “gedung teater”, dan ada
display/pajangan atau informasi buku-buku baru dan bestseller dengan gaya
yang atraktif di perpustakaan.
Besarnya kendala dalam memerangi rendahnya minat baca siswa
menghendaki kesadaran dan kerja keras dari para guru. Guru hendaknya memiliki
kebijakan khusus, seperti yang telah diterapkan oleh SMAN 1 Wonosari yaitu jam
wajib baca. Program tersebut mulai diterapkan pada tahun ajaran 2010/2011.
Pelaksanaan jam wajib baca ini belum dilaksananakan setiap hari, tetapi dimulai
sekali dalam seminggu dahulu. Dalam penerapannya pun belum dapat murni
dilaksanakan selama 1 jam pelajaran (45 menit), tetapi baru 25 menit dahulu pada
hari Jumat.
Penerapan jam baca yang rutin dilaksanakan di sekolah-sekolah akan
memberikan dampak positif bagi peningkatan perilaku membaca anak bangsa di
masa yang akan datang. Namun, dalam penerapannya tidak hanya membutuhkan
partisipasi dari para siswa, tetapi juga membutuhkan kerja sama dari kepala
sekolah, guru, dan petugas perpustakaan.
Penelitian terkait program jam baca sebelumnya pernah diangkat oleh
Qurrota A’yun, mahasiswi program studi pendidikan bahasa, sastra Indonesia dan
daerah Universitas Negeri Malang, melalui penelitian peningkatan minat baca
21
siswa kelas IV MI Muawanah Banjaranyar Paciran, Lamongan melalui penerapan
program jam baca pada tahun 2008. Pada penelitian ini hanya mengangkat
masalah rendahnya minat baca siswa kelas IV SD sedangkan, penelitian yang
diangkat oleh peneliti kali ini tidak hanya meningkatkan rendahnya minat baca
tapi juga kemampuan membaca siswa melalui program jam baca. Tindakan ini
juga dilakukan pada siswa kelas VII SMP yang lebih tinggi jenjangnya.
Menurut hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal
30 September 2011, minat dan kemampuan membaca siswa kelas VIIE SMP
Negeri 1 Puri tergolong rendah. Rendahnya minat membaca siswa terbukti dari
hasil jawaban angket siswa yang diperoleh yaitu 100% siswa menjawab menyukai
kegiatan membaca namun, frekuensi membaca mereka masih rendah. Hal tersebut
terbukti dari kunjungannya ke perpustakaan hanya 52% siswa yang ke
perpustakaan hanya sekali dalam seminggu, sedangkan 48% siswa lain mengaku
tidak pernah mengunjungi perpustakaan. Indikator lain untuk mengetahui minat
membaca siswa yaitu kesediaan dalam memperoleh bahan bacaan. Melalui hasil
angket diperoleh hasil kesediaan siswa untuk mendapatkan bahan bacaan dengan
meminjam buku di perpustakaan hanya 48 % siswa yang menjawab jarang
meminjam buku, sedangkan 41% siswa tidak pernah meminjam buku di
perpustakaan.
Masalah kemampuan membaca siswa yang akan dikaji oleh peneliti yaitu
terkait membaca pemahaman siswa, sehingga KD yang akan dicapai oleh siswa
adalah KD 7.2 mengomentari buku cerita yang dibaca. Alasan pemilihan KD
tersebut oleh peneliti dikarenakan dalam pencapaian KD siswa tidak hanya
dituntut untuk memahami isi dari suatu teks bacaan sastra, tetapi siswa juga harus
22
kritis dalam memahami suatu teks sastra agar mampu mengomentari buku cerita
tersebut, baik dari segi isi maupun bahasa. Berdasarkan hasil uji kompetensi pada
studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 30 September 2011,
diperoleh hasil hanya terdapat 24% siswa memperoleh skor lebih dari Kriteria
Kelulusan Minimal (KKM), sedangkan 76% siswa memperoleh hasil di bawah
KKM.
Berdasarkan masalah tersebut peneliti akan mengadakan penelitian pada
siswa SMP Negeri 1 Puri untuk meningkatkan perilaku membaca meliputi minat
dan kemampuan membacanya melalui program jam baca sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dijabarkan rumusan masalah
sebagai berikut.
(1) Bagaimanakah proses penerapan program jam baca dalam meningkatkan
kemampuan membaca siswa kelas VIIE SMP Negeri 01 Puri?
(2) Bagaimanakah hasil program jam baca pada siswa kelas VIIE SMP Negeri 01
Puri:
(a) dalam meningkatkan kemampuan membaca dan
(b) dalam meningkatkan minat membaca?
1.3 Manfaat Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian dan tujuan penelitian yang dikemukakan
sebelumnya, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai
berikut.
23
(1) Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu siswa mengatasi
masalah minat dan kemampuan membaca yang rendah.
(2) Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan baru
yang bisa dimanfaatkan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk
meningkatkan minat dan kemampuan membaca dengan menerapkan program
jam baca.
(3) Bagi Sekolah, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai acuan untuk
menerapkan program jam baca di sekolah dan memaksimalkan fungsi
perpustakaan sekolah.
(4) Bagi peneliti, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai rujukan dalam
melakukan penelitian yang sejenis.
(5) Bagi pengembangan teori, hasil penelitian ini bermanfaat dalam
pengembangan ilmu tentang metode peningkatan minat dan kemampuan
membaca.
1.4 Asumsi Penelitian
Penelitian peningkatan minat dan kemampuan memba ca melalui
penerapan progra m jam ba ca sekolah di kelas VII SMP Negeri 01 Puri memiliki
asumsi sebagai berikut.
1)
Program jam baca digunakan sebagai sarana untuk membiasakan siswa
untuk membaca.
2)
Penerapan program jam baca mempermudah peserta didik dalam menguasai
kompetensi dalam kemampuan mengomentari buku cerita.
24
3)
Pemberian motivasi dalam program jam baca secara langsung akan
merangsang berkembangnya pola pikir peserta didik sehingga peserta didik
menyukai kegiatan membaca.
4)
Kegiatan mengisi jurnal membaca dan membacakan komentar terhadap
buku cerita yang dibaca dimaksudkan untuk memberikan dasar-dasar
membaca pemahaman yang benar dan diperlukan oleh peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan membaca selanjutnya.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah peningkatan minat dan kemampuan
membaca siswa kelas VIIE SMP Negeri 1 Puri dengan menerapkan program jam
baca. Penelitian ini berfokus pada: (1) proses penerapan program jam baca dalam
peningkatan kemampuan membaca, (2) hasil program jam baca dalam
peningkatan kemampuan membaca siswa, dan (3) hasil program jam baca dalam
peningkatan minat membaca siswa.
Pada penelitian proses program jam baca dalam peningkatan kemampuan
membaca, kegiatan difokuskan pada saat proses penerapan program jam baca
yang meliputi: (1) proses saat praprogram jam baca, (2) proses saat kegiatan awal
program jam baca, (3) proses saat kegiatan inti program jam baca, dan (4) proses
saat kegiatan penutup program jam baca.
Pada penelitian hasil program jam baca dalam peningkatan kemampuan
membaca siswa, kegiatan difokuskan pada uji kompetensi siswa terhadap
kemampuan membaca pemahaman siswa yang yang dibatasi pada kemampuan
membaca kritis siswa. Pada penelitian hasil kemampuan membaca kritis siswa
difokuskan pada: (1) kemampuan menulis identitas buku, (2) kemampuan siswa
25
menuliskan ringkasan bacaan, (3) kemampuan memberikan komentar terhadap
bacaan dengan disertai alasan, dan (4) kemampuan menuliskan kutipan dari
bagian bacaan yang dikomentari.
Pada penelitian hasil program jam baca dalam peningkatan minat
membaca siswa, kegiatan difokuskan pada: (1) frekuensi membaca siswa dan (2)
variasi bahan bacaan.
1.6 Definisi Operasional
Adapun definisi yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Program jam baca adalah program jam wajib baca bagi siswa untuk
meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa yang dilaksanakan di
luar jam sekolah satu kali dalam seminggu selama 60 menit dengan indikator
kegiatan meliputi: persiapan selama 10 menit, proses membaca secara
individual selama 25 menit, pengisian jurnal membaca secara individual
selama 15 menit, dan proses mengemukakan komentar tentang hasil bacaan
selama 10 menit.
(2) Membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mengkritisi
suatu bahan bacaan dengan waktu 25 menit yang dilaksanakan dengan cara
membandingkan gagasan dalam bacaan dengan pengetahuan yang dimiliki,
menganalisis keakuratan dan kesesuaian, serta menarik kesimpulan atas
kelebihan atau kekurangan dalam unsur bahan bacaan.
(3) Minat membaca adalah suatu keinginan yang kuat disertai usaha-usaha untuk
membaca yang diwujudkan melalui indikator frekuensi membaca dan jumlah
variasi bahan bacaan yang tinggi.
26
(4) Kemampuan membaca adalah kecakapan siswa dalam melakukan kegiatan
membaca yang diukur melalui indikator meliputi: (1) mampu menulis
identitas buku, (2) mampu menuliskan ringkasan, (3) mampu memberi
komentar serta alasan yang sesuai, dan (4) mampu menuliskan kutipan dari
bacaan yang sesuai dengan bagian yang dikomentari.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian ini akan disajikan tinjauan membaca, tinjauan minat membaca,
dan tinjauan program jam baca. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
2.1 Tinjauan Membaca
Membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan
satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan (Tampubolon, 1987:5),
sedangkan menurut Soedarso (2004:4), membaca adalah aktivitas yang kompleks
dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah, meliputi: orang
harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat.
Membaca dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Selain itu, membaca
merupakan suatu aktivitas yang memiliki banyak manfaat. Melalui membaca,
seseorang diharapkan antara lain sebagai berikut, (1) memperoleh informasi dan
tanggapan yang tepat, (2) mencari sumber, menyimpulkan, menjaring, dan menyerpa
informasi dari bacaan, dan (3) mampu mendalami, menghayati, menikmati, dan
mengambil manfaat dari bacaan (Syafi’ie, 1993:2). Pendapat lain dikemukakan oleh
Rahim (2001:163) yang menyatakan bahwa membaca meliputi informasi tekstual
yang dihubungkan dengan istilah skemata menunjukkan kelompok konsep yang
27
28
tersusun dalam otak seseorang yang berhubungan dengan objek-objek, tempattempat, tindakan-tindakn atau peristiwa-peristiwa.
Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan
manusia sepanjang masa karena pertama, membaca itu merupakan satu alat
komunikasi yang amat diperlukan dalam suatu masyarakat berbudaya, kedua bahwa
bahan bacaan yang dihasilkan dalam setiap kurun waktu zaman dalam sejarah
sebahagian besar dipengaruhi oleh latar belakang sosial tempatnya berkembang, dan
ketiga bahwa sepanjang masa sejarah terekam. Oleh karena itu, dengan membaca
dapat diketahui sejarah suatu bangsa, kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa
waktu lampau, maupun waktu sekarang di tempat lain, atau berbagai cerita yang
menarik tentang masalah kehidupan di dunia ini (Munaf, 2002:241).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
membaca adalah salah satu dari kemampuan berbahasa yang memiliki banyak
manfaat yang bersifat kompleks dan rumit dengan tujuan memperoleh pemahaman
yang bersifat menyeluruh.
2.1.1 Tujuan Membaca
Suatu kegiatan yang akan dilakukan hendaknya disertai dengan adanya tujuan.
Begitu pula dengan kegiatan membaca, hendaknya pembaca memiliki tujuan sebelum
melakukannya. Tujuan dalam membaca akan menentukan arah dan hasil yang akan
diperoleh oleh pembaca.
Setiap pembaca memiliki tujuan yang berbeda-beda. Penentuan tujuan
tersebut didasarkan pada kebutuhan individu masing-masing. Berdasarkan pendapat
29
Rahim (2008:11), adapun macam-macam tujuan membaca yaitu: (1) kesenangan; (2)
menyempurnakan membaca nyaring; (3) menggunakan strategi tertentu; (4)
memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik; (5) mengaitkan informasi yang
baru dengan informasi yang telah diketahuinya; (6) memperoleh informasi untuk
laporan lisan atau tertulis; (7) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi; (8)
menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari
suatu teks dalam cara lain dan mempelajari tentang struktur teks; (9) menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
2.1.2 Faktor-Faktor dalam Membaca
Menurut Pandawa, dkk (2009) ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
proses pemahaman. Faktor-faktor tersebut adalah: 1) faktor kognitif, 2) faktor afektif,
3) faktor teks bacaan,dan 4) faktor penguasaan bahasa. Faktor yang pertama berkaitan
dengan pengetahuan, pengalaman, dan tingkat kecerdasan (kemampuan berpikir)
seseorang. Faktor kedua berkaitan dengan kondisi emosional, sikap, dan situasi.
Faktor ketiga berkaitan dengan tingkat kesukaran dan keterbacaan suatu bacaan yang
dipengaruhi oleh pilihan kata, struktur, isi bacaan, dan penggunaan bahasanya.
Selanjutnya faktor terakhir berkaitan dengan tingkat kemampuan berbahasa yang
berkaitan dengan penguasaan perbendaharaan kata, struktur, dan unsur-unsur
kewacanaan.
2.1.3 Kemampuan Membaca
Menurut Tampubolon (1987:7), kemampun membaca ialah kecepatan
membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Siswa yang memiliki kemampuan
30
membaca yang memadai akan mampu menyerap berbagai informasi yang dibutuhkan
(Syamsi dan Kusmiyatun, 2006:219-220). Ia juga menyimpulkan bahwa berdasarkan
temuan lapangan, ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya
kemampuan membaca pemahaman siswa. faktor penyebab tersebut dapat
digolongkan dalam faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
ada dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal adalah dari luar diri siswa.
faktor internal dapat berupa motivasi, semangat, kemampuan dan lainnya, sedangkan
faktor eksternal dapat berupa guru, model belajar, pendekatan dan teknik belajar,
media, sarana, dan sebagainya.
2.1.4 Hakikat Membaca Pemahaman
Menurut Syamsi dan Kusmiyatun (2006:219-220), membaca komprehensif
atau membaca pemahaman adalah membaca yang ditujukan untuk memahami bacaan
sesuai kebutuhan dan harapan penulisnya. Selain itu, Faris menyatakan bahwa
membaca pemahaman terdiri atas tiga bagian, yakni (1) suatu proses konstruktif dan
aktif; (2) suatu proses berpikir sebelum, selama, dan sesudah membaca; dan (3) suatu
interaksi antara pembaca, teks, dan konteks (Runtu:2004).
Menurut Burns yang dikemukakan oleh Runtu (2004) membaca pemahaman
ada beberapa jenis pemahaman yang dapat diperoleh pembaca, yaitu meliputi (1)
pemahaman literal, yakni jenis pemahaman yang paling dasar, dan (2) pemahaman
tingkat tinggi, yang mencakup (a) pemahaman interpretatif, (b) pemahaman kritis,
dan (3) pemahaman kreatif.
(a) Pemahaman Literal
31
Pemahaman literal adalah pemahaman yang diperoleh dengan membaca apa yang
dinyatakan secara langsung dalam teks bacaan. Khususnya, bagian dari paragraf
atau bab yang dinyatakan secara eksplisit yang memuat informasi dasar, seperti
rincian yang mendukung gagasan utama hubungan sebab akibat, inferensi, dan
sebagainya. Untuk menemukan rincian-rincian tersebut secara efektif, dapat
digunakan pertanyaan dengan kata tanya: apa, siapa, di mana, kapan, bagaimana,
dan mengapa.
(b) Pemahaman tingkat tinggi
Pemahaman tingkat tinggi adalah pemahaman yang melebihi pemahaman literalteks. Pemahaman literal-teks didasarkan pada proses berpikir tingkat tinggi,
seperti menginterpretasi, menganalisis, dan mensintesis informasi.
Membaca interpretatif adalah membaca antarbaris untuk memperoleh inferensi.
Membaca interpretatif meliputi pembuatan simpulan, misalnya tentang gagasan
utama, hubungan sebab akibat, serta analisis bacaan seperti menemukan tujuan
pengarang menulis bacaan.
Membaca kritis adalah membaca mengevaluasi materi tertulis, yakni
membandingkan gagasan yang tercakup dalam materi dengan standar yang
diketahui dan menarik kesimpulan tentang keakuratan, kesesuaian, dan urutan
waktu, pembaca kritis harus menjadi pembaca aktif bertanya, meneliti faktafakta, dan menggantungkan penilaian sampai ia mempertimbangkan semua
materi.
(c) Membaca kreatif adalah membaca yang berusaha mencari makna di balik materi
yang dinyatakan oleh penulis. Seperti halnya membaca kritis, membaca kreatif
32
menuntut pembaca untuk berpikir ketika mereka membaca dan menuntut mereka
menggunakan imajinasi mereka. Dengan membaca seperti itu, pembaca akan
menghasilkan gagasan-gagasan baru.
2.1.5 Pembelajaran Membaca
Pembelajaran adalah sesuatu kegiatan yang sangat kompleks karena adanya
interaksi pada semua komponen pembelajaran yaitu interaksi antara siswa dengan
guru, interaksi siswa dengan media, interaksi siswa dengan siswa lainnya. Dalam
proses pembelajaran semua unsur penunjang perlu diperhatikan, yaitu materi, metode
pembelajaran, sumber, media, alat penilaian, dan instrumen penilaian.
Kompleksitas dalam kegiatan pembelajaran juga terdapat pada pembelajaran
membaca. Pembelajaran membaca harus memperhatikan kebiasaan cara berfikir
teratur dan baik. Hal ini disebabkan membaca sebagai proses yang sangat kompleks
dengan melibatkan semua proses mental yang lebih tinggi, seperti ingatan, pemikiran,
daya khayal, pengaturan, penerapan, dan pemecahan masalah (Iskandarwassid,
2009:264).
Pembelajaran membaca tidak berdiri sendiri sebagai sebuah mata pelajaran.
Pembelajaran membaca merupakan salah satu aspek pembelajaran bahasa Indonesia
yang diarahkan untuk mengembangkan kompetensi membaca. Dengan demikian,
pembelajaran membaca dapat dilakukan terpadu dengan pembelajaran keterampilan
berbahasa lainnya. Kemampuan yang disampaikan dalam pembelajaran membaca
adalah kemampuan berbahasa dan bersastra. Oleh karena itu, wacana dalam
33
pembelajaran membaca bisa berupa wacana sastra maupun nonsastra (Depdiknas,
2009).
2.2 Minat Membaca
Secara operasional, Hasanah, dkk (2011:34) menyatakan bahwa minat baca
merupakan hasrat yang kuat seseorang baik disadari ataupun tidak yang terpuaskan
lewat perilaku membacanya. Minat menentukan kegiatan dan frekuensi membaca,
mendorong pembaca untuk memilih jenis bacaan yang dibaca, menentukan tingkat
partisipasi di kelas dalam mengerjakan tugas, bertanya-jawab, dan kesanggupan
membaca di luar kelas. Selain itu, Lilawati juga mengartikan minat membaca adalah
suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap
kegiatan membaca sehingga mengarahkan anak untuk membaca dengan kemauannya
sendiri (Sandjaya, 2005).
Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, kesadaran akan
manfaat membaca, frekuensi membaca, dan jumlah buku yang dibaca anak.
Sedangkan menurut Sinambela yang dikutip oleh Sandjaya (2005) bahwa minat
membaca adalah sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri anak terhadap
aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku bacaan. Aspek minat membaca
meeliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca, dan kesadaran akan menfaat
membaca.
Menurut Hernowo (2002:68), kebiasaan membaca bersifat individual, tidak
bisa disamaratakan. Namun, kebiasaan yang baik adalah kebiasaan yang terprogram
34
atau terencana. Hal-hal yang berkaitan dengan masalah kebiasaan membaca adalah
sebagai berikut.
Waktu membaca
Membaca kapan saja dan di mana saja belum menjadi budaya masyarakat
Indonesia. Masyarakat indonesia lebih suka berbicara dan menyimak dibanding
membaca dan menulis sehingga menganggap tidak terlalu penting untuk
mengalokasikan waktu untuk membaca.
Sebenarnya alokasi jam baca tidak memerlukan waktu yang terlalu lama. Cukup
45 menit dalam seminggu untuk membaca apa saja yang menarik minatnya untuk
membaca.
Frekuensi membaca
Frekunsi membaca tiap orang berbeda. Hal tersebut tergantung pada minat
seseorang dalam membaca dan kepentingan tertentu yang mendasari orang
membaca. Seseorang bisa saja membaca tiga kali sehari rutin dalam seminggu,
bisa juga seseorang membaca hanya sekali setahun ketika ia berada dalam keadaan
yang mengharuskan ia harus membaca.
Sikap membaca
Adapun sikap-sikap dalam membaca adalah sebagai berikut.
1) Sabar
Kesabaran diperlukan saat membaca karena bila tergesa-gesa dalam memaknai
suatu gagasan, bisa jadi kesimpulan yang didapt akan salah.
2) Telaten
35
Ketelatenan mengambil makna-makna yang tersebar di sepanjang halaman buku
kemudian mengumpulkan dan menghimpunnya kembali amat diperlukan karena
kalau tidak, akan banyak gagasan hilang.
3) Tekun
Ketekunan diperlukan untuk membantu kita menyisir himpunan kata, kalimat,
alinea, bab, dan bagian demi bagian yang menyimpan gagasan pokok dan hal-hal
penting yang perli diperhatikan.
4) Gigih
Kegigihan akan mendorong seseorang untuk mengulang lebih dari sekali bahan
bacaan yang belum dipahaminya.
5) Sungguh-sungguh
Kesungguhan dalam menemukan makna dan memahami maksud penulis sangat
penting dalam proses membaca.
2.2.1 Faktor-faktor yang Menentukan Minat Baca Anak
Minat membaca seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut
Hasanah, dkk (2011:54), minat baca dipengaruhi oleh aspek-aspek internal yang
menyebabkan tumbuhnya motivasi intrinsik dan aspek-aspek eksternal yang berkaitan
dengan motivasi ekstrinsik. Unsur eksternal berkaitan dengan: tingkat sosial
pembaca, karakteristik bacaan itu sendiri, asal-usul tempat tinggal pembaca.
Pendapatt tersebut serupa dengan pendapat Purves dan Beach yang dikutip oleh
Sandjaya (2005) yang menyatakn bahwa ada dua kelompok besar faktor yang
36
mempengaruhi minat membaca anak, yaitu faktor personal dan faktor institusional
yang dijabarkan sebagai berikut.
Faktor Personal
Faktor personal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri anak, yaitu meliputi
usia, jenis kelamin, intelegensi, kemampuan membaca, sikap, dan kebutuhan
psikologis.
Faktor institusional
Faktor institusional adalah faktor-faktor di luar diri anak, yaitu meliputi
ketersediaan jumlah buku-buku bacaan dan jenis-jenis bukunya, status sosial ekonomi
orang tua dan latar belakang etnis, kemudian pengaruh orang tua, guru, dan teman
sebaya.
2.3 Tinjauan Program Jam Baca
Membaca merupakan kegiatan yang memberikan banyak manfaat bagi
pembacanya. Namun, tidak semua orang memiliki kesadaran akan manfaat membaca.
Bagi orang-orang yang memiliki kesadaran tersebut pada umumnya memiliki jam
baca. Jam baca merupakan waktu yang secara khusus digunakan oleh seorang
pembaca untuk membaca dengan tujuan tertentu. Setiap pembaca memiliki alokasi
dan frekuensi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.
Program jam baca adalah suatu program khusus yang sengaja diselenggarakan
untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa dengan memanfaatkan
perpustakaan sekolah di luar jam pelajaran. Program ini bertujuan meningkatkan
minat dan kemampuan membaca siswa dengan pembiasaan siswa untuk membaca
37
secara rutin di perpustakaan. Dengan begitu siswa akan dilatih untuk gemar membaca
dengan adanya motivasi-motivasi akan pentingnya kegiatan membaca pada saat
program jam baca.
Program jam baca memberikan banyak keuntungan, terutama pada siswa.
Adapun kelebihan dari penerapan program jam baca ini adalah mampu fasilitas
sekolah yaitu perpustakaan sesuai dengan tujuannya, biaya yang diperlukan tida
MELALUI PENERAPAN PROGRAM JAM BACA SEKOLAH
DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PURI
SKRIPSI
OLEH
OLYNDA ADE ARISMA
NIM 208211416552
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
S1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
AGUSTUS 2012
1
2
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA
MELALUI PENERAPAN PROGRAM JAM BACA SEKOLAH
DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PURI
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana
Oleh
Olynda Ade Arisma
NIM 208211416552
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
S1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
AGUSTUS 2012
3
4
5
6
ABSTRAK
Arisma, Olynda Ade. 2012. Peningkatan Minat dan Kemampuan Memba ca
mela lui Penerapan Program Jam Baca Sekolah di Kela s VII SMP Negeri 01
Puri. Skripsi, Jurusan Pend. Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas
Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Nurchasanah, M.
Pd, (II) Dr. Muakibatul Hasanah, M.Pd.
Kata Kunci : minat membaca, kemampuan membaca, program jam baca sekolah.
Kemampuan membaca berhubungan dengan minat dan kebiasaaan
membaca. Setiap siswa dituntut untuk memiliki minat dan kemampuan membaca
yang baik karena besarnya manfaat membaca bagi seseorang. Namun, hal itu tidak
sesuai dengan fenomena yang terjadi saat ini. Rendahnya minat membaca siswa
berdampak pula pada kemampuan membacanya. Hal tersebut sesuai dengan hasil
penelitian di SMP Negeri 01 Puri yang membuktikan bahwa siswa memiliki minat
dan kemampuan membaca yang rendah. Oleh karena itu, peneliti melakukan
tindak lanjut dengan menerapkan program jam baca untuk meningkatkan minat
dan kemampuan membaca siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan kemampuan
membaca siswa kelas VIIE SMP Negeri 1 Puri dengan menerapkan program jam
baca. Penelitian ini berfokus pada: (1) proses penerapan program jam baca dalam
meningkatkan kemampuan membaca, (2) hasil program jam baca dalam
meningkatkan kemampuan membaca siswa, dan (3) hasil program jam baca dalam
meningkatkan minat membaca siswa. Masalah kemampuan membaca siswa yang
akan dikaji oleh peneliti yaitu terkait membaca pemahaman siswa, sehingga KD
yang akan dicapai oleh siswa adalah KD 7.2 mengomentari buku cerita yang
dibaca.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan
rancangan penelitian tindakan kelas. Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara
menggunakan instrumen pengumpul data yaitu peneliti sebagai instrumen utama.
Peneliti bertindak sebagai pengumpul data melalui teknik observasi, teknik
wawancara, teknik kuesioner, dan jurnal membaca.
Proses penerapan program jam baca terdiri atas empat tahap meliputi: (1)
tahap praprogram, (2) tahap awal program, (3) tahap inti program, dan (4) tahap
penutup program. Pada siklus 1, tahap praprogram adalah tahap pengumpulan
siswa di perpustakaan. Namun, pada siklus 2, jadwal mengalami perubahan yaitu
program dimulai 15 menit setelah jam pelajaran sekolah berakhir.
Tahap awal program adalah pemberian apersepsi terkait minat membaca
siswa di perpustakaan dan pengalaman menulis jurnal membaca dan pengarahan
tentang langkah-langkah pelaksanaan program. Selain itu, apersepsi yang
diberikan juga terkait perubahan minat membaca siswa dan kesulitan yang dialami
siswa dari pelaksanaan program pada petemuan sebelumnya dan pengarahan
diberikan terkait adanya perubahan metode.
Tahap inti program dilakukan dengan pemberian materi tentang
kompetensi “mengomentari buku cerita yang dibaca” dan pelatihan menulis
contoh jurnal dari cerita Legenda Batu Menangis. Tahap berikutnya yaitu
7
pemilihan bahan bacaan berdasarkan deret bangku. Tahap selanjutnya adalah
tahap membaca buku masing-masing oleh siswa. Pada tahap pembacaan hasil
komentar dan tanggapan siswa, pemilihan siswa dilakukan secara dengan
menggunakan metode talking stik.
Pada penutup program adalah pengungkapan kesan dan kesulitan yang
dialami siswa. Pada tahap terakhir yaitu pemberian motivasi oleh guru untuk
meningkatkan minat dengan menambah frekuensi membaca dan menambah
variasi bahan bacaan. Selain itu, motivasi juga diberikan melalui contoh tokoh
sukses Soekarno dan R. A. Kartini yang memiliki hobi membaca.
Peningkatan hasil kemampuan membaca melalui penerapan program jam
baca dapat dilihat dari nilai hasil jurnal membaca 25 siswa sesuai kualifikasi.
Siswa yang berkualifikasi sangat baik meningkat dari 12% (siklus 1) menjadi 36%
(siklus 2) dan siswa yang berkualifikasi baik meningkat dari 20% (siklus 1)
menjadi 40% (siklus 2). Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan kemampuan membaca melalui penerapan program jam baca.
Peningkatan kualitas hasil minat membaca melalui penerapan program jam
baca dapat dilihat dari peningkatan frekuensi membaca dan variasi bahan bacaan.
Ditinjau dari frekuensi membacanya, siswa yang berkualifikasi sedang meningkat
dari 12% (siklus 1) menjadi 56% (siklus 2) dan siswa yang berkualifikasi tinggi
meningkat dari 0% (siklus 1) menjadi 16% (siklus 2). Jika ditinjau dari variasi
bahan bacaan, siswa yang memiliki 2 variasi bacaan meningkat dari 1 siswa
(siklus 1) menjadi 21 siswa (siklus 2) dan siswa yang memiliki 3 variasi bacaan
dari tidak ada siswa (siklus 1) menjadi 1 siswa (siklus 2).
Berdasarkan temuan-temuan penelitian disarankan kepada Kepala Sekolah
agar meningkatkan fasilitas perpustakaan agar siswa merasa nyaman saat
membaca di perpustakaan. Saran bagi guru Bahasa Indonesia agar menerapkan
program jam baca secara terorganisasi untuk diikuti semua siswa. Guru juga perlu
melaksanakan pembelajaran membaca dengan memanfaatkan fasilitas ruang
perpustakaan untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa. Hal
tersebut dapat membantu pencapaian tujuan program jam baca.
8
ABSTRACT
Arisma, Olynda Ade. 2012. The Improvement of Interest and Skill in Reading
Ability Through the Application of Reading Hours School Progra m in
Grade VII Students on SMP Negeri 01 Puri. Thesis, Department of
Language Education, Indonesian and Region Literature, Faculty of
Literature, Universitas Negeri Malang. Supervisor: (I) Dr. Nurchasanah,
M.Pd, Co-Supervisor (II) Dr. Mukibatul Hasanah, M.Pd.
Key words : reading interest, reading ability, reading hours school program.
Reading ability closely related with interest and habit in reading. Each
student must have a good reading interest and ability because of the huge
advantages of reading itself. Nevertheless, those criteria are not sufficient with the
reality. The low Reading interest can impact the reading ability. The previous
statement is in line with the research result in SMP Negeri 01 Puri reveals that the
reading interest and the reading ability are very low. Consequently, the researcher
takes an action as the follow up by applying reading hour program for improving
the students’ interest and skill in reading.
This research is aimed to raise the interest and skill in reading for VIIE
students of SMP Negeri I Puri by applying reading hour program. This research
focuses on: (1) The process of reading hours application in the improvement of
reading ability, (2). The result of reading hour program in the improvement of
students’ reading ability, and (3). The result of reading hour program in the
improvement of students’ reading interest. The problems that will be discovered
by the researcher that is, related to identifying students’ understanding. With the
result, the KD that will be reached is KD 7.2 about giving comments toward the
books which is read.
This research uses qualitative approach by using research action design. The
data of this research is collected by using research instrument with the researcher
as the main instrument. The researcher acts as data collector through observation
technique, interview technique, questionnaire technique, and experiment test in
reading skill. The research instruments are used to answer research problems are
observation guide, interview guide, questionnaire, and test in reading skill.
There are four steps in the application of reading hour program. Those four
steps are: (1) pre-program, (2) beginning program, (3) core program, and (4)
closing program. At cycle 1, the stage is the stage praprogram students in the
library collection. However, in cycle 2, the schedule changes that the program
started 15 minutes after school hours ended.
The early stages of the program is the provision of related apperception
reading interests of students in the library and read journal writing experience and
guidance on program implementation steps. In addition, given apperception is also
related changes in reading interests of students and the difficulties experienced by
students from the implementation of the program and guidance given earlier
petemuan related changes in the method.
The core stage of the program conducted by administering material about
the competence " mengomentari buku cerita yang dibaca " and the training of
journal writing examples of Legenda Batu Menangis. The next stage is the
9
selection of reading materials based on the rows of benches. The next stage is the
stage reading their books by the students. At this stage of reading the comments
and responses of students, student selection is done using the talking stick.
On the program cover impression is disclosure and the difficulties
experienced by students. In the last stage of the motivation by the teachers to
increase interest by increasing the frequency of reading and reading materials add
variety. In addition, motivation is also provided through the example of successful
leaders Soekarno and R. A. Kartini who has a hobby of reading.
Improved literacy outcomes through the implementation of program hours
reading the results can be seen from reading the journals of 25 students according
to qualifications. Very well qualified students increased from 12% (cycle 1) to
36% (cycle 2) and well-qualified students increased from 20% (cycle 1) to 40%
(cycle 2). Based on these data concluded that an increased ability to read through
the application of program hours to read.
Improving the quality of the results of interest to read through the
application program can be seen from the read clock frequency increase reading
and variety of reading materials. Judging from the frequency of reading, students
who qualified are being increased from 12% (cycle 1) to 56% (cycle 2) and highly
qualified students increased from 0% (cycle 1) to 16% (cycle 2). If viewed from
the variation of reading material, students who have two variations of reading
students increased from 1 (cycle 1) to 21 students (cycle 2) and students who have
3 variations of no student reading (cycle 1) to be a student (cycle 2) .
Based on research findings suggested to the principal to improve library
facilities so that students feel comfortable while reading in the library.
Suggestions for Indonesian teachers to implement an organized program for
reading hour followed by all students. Teachers also need to carry out learning to
read by utilizing the library facilities to enhance students' reading interests and
abilities. It can aid in the achievement of program hours to read.
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Peningkatan Minat dan Kema mpuan Memba ca melalui Penerapan Progra m Jam
Baca Sekolah di Kela s VII SMP Negeri 1 Puri.
Sehubungan dengan itu, penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan. Oleh sebab itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak berikut.
1. Dr. Nurchasanah, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah berkenan
meluangkan waktu dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Muakibatul Hasanah, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah
berkenan meluangkan waktu dengan sabar memberikan dorongan, motivasi
serta saran-saran dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Prof. Dr. H. Suparno, selaku rektor Universitas Negeri Malang yang telah
memberikan kesempatan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Prof. Dr. H. Dawud, M.Pd, selaku dekan Sastra Indonesia yang telah
mendukung dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Prof. Dr. Suyono, M.Pd, selaku ketua jurusan Sastra Indonesia yang telah
memberikan dorongan serta berbagai fasilitas untuk menyelesaikan studi.
6. Kedua orang tuaku, Bapak Bambang Muharto dan Ibu Misini serta adik
tercinta Angelina Putri Wirandani dan kakak tersayang Rhendra Adie
Fandanata yang telah memberikan dorongan, semangat, serta doanya yang tak
pernah henti, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan studi ini.
7.
Mahar Luhur Pambudi, A. Md dan keluarga besar Drs. Slamet Basuki yang
telah memberikan semangat, doa, dan dukungan penuh dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
8. Teman-teman “Abilowo”, Adisti Astarina, dan Wayan Nana A. yang telah
memberikan bantuan, dorongan, dan hiburan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
11
9. Pihak-pihak yang belum dapat disebutkan satu per satu karena keterbatasan
penulisan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya dunia pendidikan.
Amin.
Malang, 04 Juli 2012
Penulis
12
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................
1.3 Manfaat Penelitian ..........................................................................
1.4 Asumsi Pemelitian ..........................................................................
1.5 Ruang Lingkup Penelitian...............................................................
1.6 Definisi Operasional .......................................................................
1
6
6
7
8
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Membaca ........................................................................
2.1.1 Tujuan Membaca ........................................................................
2.1.2 Faktor-faktor dalam Membaca ....................................................
2.1.3 Kemampuan Membaca ...............................................................
2.1.4 Hakikat Membaca Pemahaman ...................................................
2.1.5 Pembelajaran Membaca ...............................................................
2.2 Minat Membaca .............................................................................
2.2.1 Faktor-faktor yang Menentukan Minat Baca Anak ......................
2.3 Tinjauan Program Jam Baca ..........................................................
11
12
13
13
14
16
17
19
20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian ....................................................................
3.2 Peranan Peneliti .............................................................................
3.3 Kancah Penelitian ..........................................................................
3.4 Subjek Penelitian ...........................................................................
3.5 Data dan Sumber Data ...................................................................
3.6 Rancangan Tindakan ......................................................................
3.7 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
3.7.1 Observasi ....................................................................................
3.7.2 Wawancara ..................................................................................
3.7.3 Angket ........................................................................................
3.7.4 Jurnal Membaca ..........................................................................
3.8 Analisis Data, Evaluasi, dan Refleksi .............................................
3.8.1 Analisis Data ..............................................................................
22
23
24
26
26
27
29
29
30
31
32
32
33
13
3.8.2 Evaluasi ...................................................................................... 33
3.8.3 Refleksi ...................................................................................... 34
3.9 Prosedur Penelitian ........................................................................ 34
BAB IV PAPARAN DAN TEMUAN DATA
4.1 Studi Pendahuluan .........................................................................
4.2 Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus 1 ...............................
4.2.1 Proses Penerapan Program Jam Baca dalam Peningkatan
Kemampuan Membaca ...................................................................
4.2.2 Hasil Penerapan Program Jam Baca ...........................................
4.2.2.1 Hasil Program Jam Baca dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca ......................................................................................
4.2.2.2 Hasil Program Jam Baca dalam Meningkatkan Minat
Membaca .....................................................................................
4.2.3 Temuan Penelitian .......................................................................
4.2.4 Refleksi dan Tindak Lanjut .........................................................
4.3 Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus 2 ...............................
4.3.1 Proses Penerapan Program Jam Baca dalam Peningkatan
Kemampuan Membaca ...................................................................
4.3.2 Hasil Penerapan Program Jam Baca ............................................
4.3.2.1 Hasil Program Jam Baca dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca .......................................................................................
4.3.2.2 Hasil Program Jam Baca dalam Meningkatkan Minat
Membaca .......................................................................................
4.3.3 Temuan Penelitian .......................................................................
4.3.4 Refleksi dan Tindak Lanjut .........................................................
38
41
41
47
47
54
57
61
63
63
69
69
75
80
83
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Proses Penerapan Program Jam Baca pada Siswa
SMP Negeri 01 Puri ........................................................................ 84
5.2 Hasil Penerapan Program Jam Baca pada Siswa
SMP Negeri 01 Puri........................................................................ 89
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................... 97
6.2 Saran ............................................................................................. 99
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................... 100
14
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1 Kualifikasi Minat Baca pada Program Jam Baca ........................................ 33
4.1 Hasil Kemampuan Membaca tiap Indikator Studi Pendahuluan .................. 137
4.2 Hasil Observasi Penerapan Program Jam Baca Siklus 1 ............................. 46
4.3 Hasil Kemampuan Membaca tiap Indikator Siklus 1 ................................. 138
4.4 Hasil Kemampuan Membaca Siklus 1 ........................................................ 49
4.5 Minat Baca Siklus 1 ................................................................................... 56
4.6 Hasil Observasi Penerapan Program Jam Baca Siklus 2 ............................ 68
4.7 Hasil Kemampuan Membaca tiap Indikator Siklus 2 ................................. 139
4.8 Hasil Kemapuanl Membaca Siklus 2 ......................................................... 70
4.9 Hasil Kemampuan Membaca Studi Pendahuluan, Siklus 1, dan Siklus 2 .... 75
4.11 Minat Baca Siklus 2 ................................................................................ 79
4.12 Variasi Bacaan Studi Pendahuluan, Siklus 1, dan Siklus 2 ........................ 79
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
4.1 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Sangat Baik (SB)................... 50
4.2 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Baik (B) ................................ 51
4.3 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Cukup (C) ............................. 52
4.4 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Kurang (K)............................ 53
4.5 Diagram Frekuensi Membaca Siklus 1 ....................................................... 56
4.6 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Sangat Baik (SB)................... 71
4.7 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Baik (B) ................................ 72
4.8 Contoh Jurnal Membaca dengan Kualifikasi Cukup (C) ............................. 74
4.9 Diagram Frekuensi Membaca Siklus 2 ....................................................... 76
4.10 Diagram Frekuensi Membaca Studi Pendahuluan, Siklus 1, dan Siklus 2 . 77
16
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Surat Ijin Penelitian ..................................................................................... 102
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................. 103
3. Data Mentah ................................................................................................ 114
4. Data Tersaji ................................................................................................. 138
5. Foto Proses Pembelajaran ............................................................................ 141
17
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian ini disajikan latar belakang, rumusan masalan, manfaat
penelitian, asumsi penelitian, ruang lingkup penelitian, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang
Kurikulum memberikan amanat penting agar pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah diselenggarakan secara lebih bermakna. Melalui
pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa memperoleh kemampuan untuk
berkomunikasi dengan baik, yaitu membaca, menulis, berbicara, dan menyimak
dalam berbagai aspek berbahasa. Untuk itu, pengajar dan siswa harus memiliki
kerja sama yang baik dalam proses pembelajaran bahasa.
Setiap proses pembelajaran berbahasa hendaknya lebih diperhatikan agar
tepat sasaran dan mampu meningkatkan kemampuan berbahasa siswa. Termasuk
di dalamnya adalah keterampilan membaca yang memiliki banyak manfaat dalam
perkembangan berbahasa siswa. Melalui kegiatan membaca siswa mampu
memperoleh banyak pengetahuan. Oleh sebab itu, guru sebaiknya memiliki
perhatian khusus dalam kompetensi membaca ini karena selain manfaatnya yang
besar bagi siswa, membaca juga merupakan kegiatan yang kompleks. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Nurhadi (1987:13) yang menyatakan bahwa membaca
adalah sebuah proses yang kompleks dan rumit. Kompleks artinya dalam proses
membaca terlibat faktor internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor internal
18
dapat berupa intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca, dan
sebagainya. Faktor eksternal bisa dalam membentuk sarana membaca, teks bacaan
(sederhana-berat, mudah-sulit), faktor lingkungan, atau faktor latar belakang
sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.
Selain kompleksitas membaca, guru juga perlu memperhatikan rendahnya
minat baca siswa yang kini menjadi masalah besar di Indonesia. Sesuai
pernyataan Kusmana (2009), berdasarkan hasil penelitian Programme for
Interna tiona l Student Assessment, diketahui minat baca siswa kita rendah. Jika
dibandingkan dengan negara-negara di Asia Timur, siswa Indonesia termasuk
paling rendah. Dari 42 negara yang disurvey, siswa Indonesia menduduki
peringkat ke-39, sedikit di atas Albania dan Peru. Kemampuan siswa kita itu
masih di bawah siswa Thailand yang menduduki peringkat ke-32. Demikian pula
dengan penguasaan materi dari bacaan, siswa kita hanya mampu menyerap 30%
dari materi bacaan yang tersaji dalam bahan bacaan.
Fenomena tersebut merupakan masalah besar bagi para guru, khususnya
guru Bahasa Indonesia. Sebagai tenaga pendidik profesional, masalah ini harus
menjadi tantangan utama yang harus segera dicari jalan keluarnya karena
rendahnya minat baca juga dapat mempengaruhi kemampuan membaca siswa. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Supriyoko (2009) yang menyatakan bahwa secara
teoritis ada hubungan yang positif antara minat baca (reading interest) dengan
kebiasaan membaca (rea ding habit) dan kemampuan membaca (reading ability).
Rendahnya minat baca masyarakat menjadikan kebiasaan membaca yang rendah,
dan kebiasaan membaca yang rendah ini menjadikan kemampuan membaca
menjadi rendah. Itulah yang sedang terjadi pada masyarakat kita sekarang ini.
19
Menurut Siauseni (2010), hal-hal yang menjadi kendala dalam meningkatkan
kegemaran membaca anak adalah derasnya arus hiburan serta permainan dari
media elektronik.
Dalam meningkatkan minat dan kemampuan membaca, siswa dapat
dibiasakan sejak dini untuk mengunjungi perpustakaan. Selain memiliki dampak
besar dalam perkembangan minat dan kemampuan membaca siswa, perpustakaan
juga merupakan alternatif yang efektif dan efisien. Hal tersebut diperkuat oleh
pendapat Munaf (2002:247) yang menyatakan bahwa dalam menumbuhkan minat
baca erat sekali hubungan dengan perpustakaan. Boediono (2004) juga
menyatakan bahwa untuk membiasakan anak untuk membaca, sebenarnya adalah
alternatif yang lebih murah dari membeli buku, yaitu anak bisa meminjam
ataupun menumpang baca buku di perpustakaan. Perpustakaan sebagai rumah
kedua di mana kita bisa asyik membaca tanpa mengeluarkan biaya. Oleh karena
itu, tidaklah berlebihan jika perpustakaan dianggap sebagai salah satu wahana
pendidikan masyarakat umum.
Di sekolah, guru dan komite sekolah dapat bekerja sama memanfaatkan
perpustakaan sekolah sebagai fasilitas dalam upaya peningkatan hasil
pembelajaran. Sesuai dengan pengertiannya perpustakaan sekolah merupakan
semua perpustakaan umum yang diselenggarakan di sekolah baik tingkat Sekolah
Dasar maupun Sekolah Lanjutan guna menunjang proses belajar mengajar di
sekolah, maka perpustakaan dapat digunakan sesuai fungsinya (Nurhadi, 1983:9).
Pemanfaatan perpustakaan tersebut juga harus memperhatikan suasana dan
kondisinya agar mampu menarik minat baca siswa. Menurut pendapat Rosidi
(2009), yang perlu dilakukan oleh pihak sekolah untuk meningkatkan minat baca
20
siswa yaitu penciptaan atmosfir kelas yang mendukung dengan menempel
pajangan hasil karya siswa dengan rapi serta slogan-slogan ajakan agar siswa
gemar membaca, penyediaan buku-buku bacaan yang memadai, baik dari segi
kuantitas judul buku maupun kualitas buku di perpustakaan dan setiap ruang
kelas, rak buku yang dipajang rapi dan menarik untuk dieksplorasi isinya dengan
ditampilkan laksana “gedung bioskop” atau “gedung teater”, dan ada
display/pajangan atau informasi buku-buku baru dan bestseller dengan gaya
yang atraktif di perpustakaan.
Besarnya kendala dalam memerangi rendahnya minat baca siswa
menghendaki kesadaran dan kerja keras dari para guru. Guru hendaknya memiliki
kebijakan khusus, seperti yang telah diterapkan oleh SMAN 1 Wonosari yaitu jam
wajib baca. Program tersebut mulai diterapkan pada tahun ajaran 2010/2011.
Pelaksanaan jam wajib baca ini belum dilaksananakan setiap hari, tetapi dimulai
sekali dalam seminggu dahulu. Dalam penerapannya pun belum dapat murni
dilaksanakan selama 1 jam pelajaran (45 menit), tetapi baru 25 menit dahulu pada
hari Jumat.
Penerapan jam baca yang rutin dilaksanakan di sekolah-sekolah akan
memberikan dampak positif bagi peningkatan perilaku membaca anak bangsa di
masa yang akan datang. Namun, dalam penerapannya tidak hanya membutuhkan
partisipasi dari para siswa, tetapi juga membutuhkan kerja sama dari kepala
sekolah, guru, dan petugas perpustakaan.
Penelitian terkait program jam baca sebelumnya pernah diangkat oleh
Qurrota A’yun, mahasiswi program studi pendidikan bahasa, sastra Indonesia dan
daerah Universitas Negeri Malang, melalui penelitian peningkatan minat baca
21
siswa kelas IV MI Muawanah Banjaranyar Paciran, Lamongan melalui penerapan
program jam baca pada tahun 2008. Pada penelitian ini hanya mengangkat
masalah rendahnya minat baca siswa kelas IV SD sedangkan, penelitian yang
diangkat oleh peneliti kali ini tidak hanya meningkatkan rendahnya minat baca
tapi juga kemampuan membaca siswa melalui program jam baca. Tindakan ini
juga dilakukan pada siswa kelas VII SMP yang lebih tinggi jenjangnya.
Menurut hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal
30 September 2011, minat dan kemampuan membaca siswa kelas VIIE SMP
Negeri 1 Puri tergolong rendah. Rendahnya minat membaca siswa terbukti dari
hasil jawaban angket siswa yang diperoleh yaitu 100% siswa menjawab menyukai
kegiatan membaca namun, frekuensi membaca mereka masih rendah. Hal tersebut
terbukti dari kunjungannya ke perpustakaan hanya 52% siswa yang ke
perpustakaan hanya sekali dalam seminggu, sedangkan 48% siswa lain mengaku
tidak pernah mengunjungi perpustakaan. Indikator lain untuk mengetahui minat
membaca siswa yaitu kesediaan dalam memperoleh bahan bacaan. Melalui hasil
angket diperoleh hasil kesediaan siswa untuk mendapatkan bahan bacaan dengan
meminjam buku di perpustakaan hanya 48 % siswa yang menjawab jarang
meminjam buku, sedangkan 41% siswa tidak pernah meminjam buku di
perpustakaan.
Masalah kemampuan membaca siswa yang akan dikaji oleh peneliti yaitu
terkait membaca pemahaman siswa, sehingga KD yang akan dicapai oleh siswa
adalah KD 7.2 mengomentari buku cerita yang dibaca. Alasan pemilihan KD
tersebut oleh peneliti dikarenakan dalam pencapaian KD siswa tidak hanya
dituntut untuk memahami isi dari suatu teks bacaan sastra, tetapi siswa juga harus
22
kritis dalam memahami suatu teks sastra agar mampu mengomentari buku cerita
tersebut, baik dari segi isi maupun bahasa. Berdasarkan hasil uji kompetensi pada
studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 30 September 2011,
diperoleh hasil hanya terdapat 24% siswa memperoleh skor lebih dari Kriteria
Kelulusan Minimal (KKM), sedangkan 76% siswa memperoleh hasil di bawah
KKM.
Berdasarkan masalah tersebut peneliti akan mengadakan penelitian pada
siswa SMP Negeri 1 Puri untuk meningkatkan perilaku membaca meliputi minat
dan kemampuan membacanya melalui program jam baca sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dijabarkan rumusan masalah
sebagai berikut.
(1) Bagaimanakah proses penerapan program jam baca dalam meningkatkan
kemampuan membaca siswa kelas VIIE SMP Negeri 01 Puri?
(2) Bagaimanakah hasil program jam baca pada siswa kelas VIIE SMP Negeri 01
Puri:
(a) dalam meningkatkan kemampuan membaca dan
(b) dalam meningkatkan minat membaca?
1.3 Manfaat Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian dan tujuan penelitian yang dikemukakan
sebelumnya, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai
berikut.
23
(1) Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu siswa mengatasi
masalah minat dan kemampuan membaca yang rendah.
(2) Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan baru
yang bisa dimanfaatkan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk
meningkatkan minat dan kemampuan membaca dengan menerapkan program
jam baca.
(3) Bagi Sekolah, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai acuan untuk
menerapkan program jam baca di sekolah dan memaksimalkan fungsi
perpustakaan sekolah.
(4) Bagi peneliti, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai rujukan dalam
melakukan penelitian yang sejenis.
(5) Bagi pengembangan teori, hasil penelitian ini bermanfaat dalam
pengembangan ilmu tentang metode peningkatan minat dan kemampuan
membaca.
1.4 Asumsi Penelitian
Penelitian peningkatan minat dan kemampuan memba ca melalui
penerapan progra m jam ba ca sekolah di kelas VII SMP Negeri 01 Puri memiliki
asumsi sebagai berikut.
1)
Program jam baca digunakan sebagai sarana untuk membiasakan siswa
untuk membaca.
2)
Penerapan program jam baca mempermudah peserta didik dalam menguasai
kompetensi dalam kemampuan mengomentari buku cerita.
24
3)
Pemberian motivasi dalam program jam baca secara langsung akan
merangsang berkembangnya pola pikir peserta didik sehingga peserta didik
menyukai kegiatan membaca.
4)
Kegiatan mengisi jurnal membaca dan membacakan komentar terhadap
buku cerita yang dibaca dimaksudkan untuk memberikan dasar-dasar
membaca pemahaman yang benar dan diperlukan oleh peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan membaca selanjutnya.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah peningkatan minat dan kemampuan
membaca siswa kelas VIIE SMP Negeri 1 Puri dengan menerapkan program jam
baca. Penelitian ini berfokus pada: (1) proses penerapan program jam baca dalam
peningkatan kemampuan membaca, (2) hasil program jam baca dalam
peningkatan kemampuan membaca siswa, dan (3) hasil program jam baca dalam
peningkatan minat membaca siswa.
Pada penelitian proses program jam baca dalam peningkatan kemampuan
membaca, kegiatan difokuskan pada saat proses penerapan program jam baca
yang meliputi: (1) proses saat praprogram jam baca, (2) proses saat kegiatan awal
program jam baca, (3) proses saat kegiatan inti program jam baca, dan (4) proses
saat kegiatan penutup program jam baca.
Pada penelitian hasil program jam baca dalam peningkatan kemampuan
membaca siswa, kegiatan difokuskan pada uji kompetensi siswa terhadap
kemampuan membaca pemahaman siswa yang yang dibatasi pada kemampuan
membaca kritis siswa. Pada penelitian hasil kemampuan membaca kritis siswa
difokuskan pada: (1) kemampuan menulis identitas buku, (2) kemampuan siswa
25
menuliskan ringkasan bacaan, (3) kemampuan memberikan komentar terhadap
bacaan dengan disertai alasan, dan (4) kemampuan menuliskan kutipan dari
bagian bacaan yang dikomentari.
Pada penelitian hasil program jam baca dalam peningkatan minat
membaca siswa, kegiatan difokuskan pada: (1) frekuensi membaca siswa dan (2)
variasi bahan bacaan.
1.6 Definisi Operasional
Adapun definisi yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Program jam baca adalah program jam wajib baca bagi siswa untuk
meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa yang dilaksanakan di
luar jam sekolah satu kali dalam seminggu selama 60 menit dengan indikator
kegiatan meliputi: persiapan selama 10 menit, proses membaca secara
individual selama 25 menit, pengisian jurnal membaca secara individual
selama 15 menit, dan proses mengemukakan komentar tentang hasil bacaan
selama 10 menit.
(2) Membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mengkritisi
suatu bahan bacaan dengan waktu 25 menit yang dilaksanakan dengan cara
membandingkan gagasan dalam bacaan dengan pengetahuan yang dimiliki,
menganalisis keakuratan dan kesesuaian, serta menarik kesimpulan atas
kelebihan atau kekurangan dalam unsur bahan bacaan.
(3) Minat membaca adalah suatu keinginan yang kuat disertai usaha-usaha untuk
membaca yang diwujudkan melalui indikator frekuensi membaca dan jumlah
variasi bahan bacaan yang tinggi.
26
(4) Kemampuan membaca adalah kecakapan siswa dalam melakukan kegiatan
membaca yang diukur melalui indikator meliputi: (1) mampu menulis
identitas buku, (2) mampu menuliskan ringkasan, (3) mampu memberi
komentar serta alasan yang sesuai, dan (4) mampu menuliskan kutipan dari
bacaan yang sesuai dengan bagian yang dikomentari.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian ini akan disajikan tinjauan membaca, tinjauan minat membaca,
dan tinjauan program jam baca. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.
2.1 Tinjauan Membaca
Membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan
satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan (Tampubolon, 1987:5),
sedangkan menurut Soedarso (2004:4), membaca adalah aktivitas yang kompleks
dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah, meliputi: orang
harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat.
Membaca dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Selain itu, membaca
merupakan suatu aktivitas yang memiliki banyak manfaat. Melalui membaca,
seseorang diharapkan antara lain sebagai berikut, (1) memperoleh informasi dan
tanggapan yang tepat, (2) mencari sumber, menyimpulkan, menjaring, dan menyerpa
informasi dari bacaan, dan (3) mampu mendalami, menghayati, menikmati, dan
mengambil manfaat dari bacaan (Syafi’ie, 1993:2). Pendapat lain dikemukakan oleh
Rahim (2001:163) yang menyatakan bahwa membaca meliputi informasi tekstual
yang dihubungkan dengan istilah skemata menunjukkan kelompok konsep yang
27
28
tersusun dalam otak seseorang yang berhubungan dengan objek-objek, tempattempat, tindakan-tindakn atau peristiwa-peristiwa.
Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan
manusia sepanjang masa karena pertama, membaca itu merupakan satu alat
komunikasi yang amat diperlukan dalam suatu masyarakat berbudaya, kedua bahwa
bahan bacaan yang dihasilkan dalam setiap kurun waktu zaman dalam sejarah
sebahagian besar dipengaruhi oleh latar belakang sosial tempatnya berkembang, dan
ketiga bahwa sepanjang masa sejarah terekam. Oleh karena itu, dengan membaca
dapat diketahui sejarah suatu bangsa, kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa
waktu lampau, maupun waktu sekarang di tempat lain, atau berbagai cerita yang
menarik tentang masalah kehidupan di dunia ini (Munaf, 2002:241).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
membaca adalah salah satu dari kemampuan berbahasa yang memiliki banyak
manfaat yang bersifat kompleks dan rumit dengan tujuan memperoleh pemahaman
yang bersifat menyeluruh.
2.1.1 Tujuan Membaca
Suatu kegiatan yang akan dilakukan hendaknya disertai dengan adanya tujuan.
Begitu pula dengan kegiatan membaca, hendaknya pembaca memiliki tujuan sebelum
melakukannya. Tujuan dalam membaca akan menentukan arah dan hasil yang akan
diperoleh oleh pembaca.
Setiap pembaca memiliki tujuan yang berbeda-beda. Penentuan tujuan
tersebut didasarkan pada kebutuhan individu masing-masing. Berdasarkan pendapat
29
Rahim (2008:11), adapun macam-macam tujuan membaca yaitu: (1) kesenangan; (2)
menyempurnakan membaca nyaring; (3) menggunakan strategi tertentu; (4)
memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik; (5) mengaitkan informasi yang
baru dengan informasi yang telah diketahuinya; (6) memperoleh informasi untuk
laporan lisan atau tertulis; (7) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi; (8)
menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari
suatu teks dalam cara lain dan mempelajari tentang struktur teks; (9) menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
2.1.2 Faktor-Faktor dalam Membaca
Menurut Pandawa, dkk (2009) ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
proses pemahaman. Faktor-faktor tersebut adalah: 1) faktor kognitif, 2) faktor afektif,
3) faktor teks bacaan,dan 4) faktor penguasaan bahasa. Faktor yang pertama berkaitan
dengan pengetahuan, pengalaman, dan tingkat kecerdasan (kemampuan berpikir)
seseorang. Faktor kedua berkaitan dengan kondisi emosional, sikap, dan situasi.
Faktor ketiga berkaitan dengan tingkat kesukaran dan keterbacaan suatu bacaan yang
dipengaruhi oleh pilihan kata, struktur, isi bacaan, dan penggunaan bahasanya.
Selanjutnya faktor terakhir berkaitan dengan tingkat kemampuan berbahasa yang
berkaitan dengan penguasaan perbendaharaan kata, struktur, dan unsur-unsur
kewacanaan.
2.1.3 Kemampuan Membaca
Menurut Tampubolon (1987:7), kemampun membaca ialah kecepatan
membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Siswa yang memiliki kemampuan
30
membaca yang memadai akan mampu menyerap berbagai informasi yang dibutuhkan
(Syamsi dan Kusmiyatun, 2006:219-220). Ia juga menyimpulkan bahwa berdasarkan
temuan lapangan, ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya
kemampuan membaca pemahaman siswa. faktor penyebab tersebut dapat
digolongkan dalam faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
ada dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal adalah dari luar diri siswa.
faktor internal dapat berupa motivasi, semangat, kemampuan dan lainnya, sedangkan
faktor eksternal dapat berupa guru, model belajar, pendekatan dan teknik belajar,
media, sarana, dan sebagainya.
2.1.4 Hakikat Membaca Pemahaman
Menurut Syamsi dan Kusmiyatun (2006:219-220), membaca komprehensif
atau membaca pemahaman adalah membaca yang ditujukan untuk memahami bacaan
sesuai kebutuhan dan harapan penulisnya. Selain itu, Faris menyatakan bahwa
membaca pemahaman terdiri atas tiga bagian, yakni (1) suatu proses konstruktif dan
aktif; (2) suatu proses berpikir sebelum, selama, dan sesudah membaca; dan (3) suatu
interaksi antara pembaca, teks, dan konteks (Runtu:2004).
Menurut Burns yang dikemukakan oleh Runtu (2004) membaca pemahaman
ada beberapa jenis pemahaman yang dapat diperoleh pembaca, yaitu meliputi (1)
pemahaman literal, yakni jenis pemahaman yang paling dasar, dan (2) pemahaman
tingkat tinggi, yang mencakup (a) pemahaman interpretatif, (b) pemahaman kritis,
dan (3) pemahaman kreatif.
(a) Pemahaman Literal
31
Pemahaman literal adalah pemahaman yang diperoleh dengan membaca apa yang
dinyatakan secara langsung dalam teks bacaan. Khususnya, bagian dari paragraf
atau bab yang dinyatakan secara eksplisit yang memuat informasi dasar, seperti
rincian yang mendukung gagasan utama hubungan sebab akibat, inferensi, dan
sebagainya. Untuk menemukan rincian-rincian tersebut secara efektif, dapat
digunakan pertanyaan dengan kata tanya: apa, siapa, di mana, kapan, bagaimana,
dan mengapa.
(b) Pemahaman tingkat tinggi
Pemahaman tingkat tinggi adalah pemahaman yang melebihi pemahaman literalteks. Pemahaman literal-teks didasarkan pada proses berpikir tingkat tinggi,
seperti menginterpretasi, menganalisis, dan mensintesis informasi.
Membaca interpretatif adalah membaca antarbaris untuk memperoleh inferensi.
Membaca interpretatif meliputi pembuatan simpulan, misalnya tentang gagasan
utama, hubungan sebab akibat, serta analisis bacaan seperti menemukan tujuan
pengarang menulis bacaan.
Membaca kritis adalah membaca mengevaluasi materi tertulis, yakni
membandingkan gagasan yang tercakup dalam materi dengan standar yang
diketahui dan menarik kesimpulan tentang keakuratan, kesesuaian, dan urutan
waktu, pembaca kritis harus menjadi pembaca aktif bertanya, meneliti faktafakta, dan menggantungkan penilaian sampai ia mempertimbangkan semua
materi.
(c) Membaca kreatif adalah membaca yang berusaha mencari makna di balik materi
yang dinyatakan oleh penulis. Seperti halnya membaca kritis, membaca kreatif
32
menuntut pembaca untuk berpikir ketika mereka membaca dan menuntut mereka
menggunakan imajinasi mereka. Dengan membaca seperti itu, pembaca akan
menghasilkan gagasan-gagasan baru.
2.1.5 Pembelajaran Membaca
Pembelajaran adalah sesuatu kegiatan yang sangat kompleks karena adanya
interaksi pada semua komponen pembelajaran yaitu interaksi antara siswa dengan
guru, interaksi siswa dengan media, interaksi siswa dengan siswa lainnya. Dalam
proses pembelajaran semua unsur penunjang perlu diperhatikan, yaitu materi, metode
pembelajaran, sumber, media, alat penilaian, dan instrumen penilaian.
Kompleksitas dalam kegiatan pembelajaran juga terdapat pada pembelajaran
membaca. Pembelajaran membaca harus memperhatikan kebiasaan cara berfikir
teratur dan baik. Hal ini disebabkan membaca sebagai proses yang sangat kompleks
dengan melibatkan semua proses mental yang lebih tinggi, seperti ingatan, pemikiran,
daya khayal, pengaturan, penerapan, dan pemecahan masalah (Iskandarwassid,
2009:264).
Pembelajaran membaca tidak berdiri sendiri sebagai sebuah mata pelajaran.
Pembelajaran membaca merupakan salah satu aspek pembelajaran bahasa Indonesia
yang diarahkan untuk mengembangkan kompetensi membaca. Dengan demikian,
pembelajaran membaca dapat dilakukan terpadu dengan pembelajaran keterampilan
berbahasa lainnya. Kemampuan yang disampaikan dalam pembelajaran membaca
adalah kemampuan berbahasa dan bersastra. Oleh karena itu, wacana dalam
33
pembelajaran membaca bisa berupa wacana sastra maupun nonsastra (Depdiknas,
2009).
2.2 Minat Membaca
Secara operasional, Hasanah, dkk (2011:34) menyatakan bahwa minat baca
merupakan hasrat yang kuat seseorang baik disadari ataupun tidak yang terpuaskan
lewat perilaku membacanya. Minat menentukan kegiatan dan frekuensi membaca,
mendorong pembaca untuk memilih jenis bacaan yang dibaca, menentukan tingkat
partisipasi di kelas dalam mengerjakan tugas, bertanya-jawab, dan kesanggupan
membaca di luar kelas. Selain itu, Lilawati juga mengartikan minat membaca adalah
suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap
kegiatan membaca sehingga mengarahkan anak untuk membaca dengan kemauannya
sendiri (Sandjaya, 2005).
Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, kesadaran akan
manfaat membaca, frekuensi membaca, dan jumlah buku yang dibaca anak.
Sedangkan menurut Sinambela yang dikutip oleh Sandjaya (2005) bahwa minat
membaca adalah sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri anak terhadap
aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku bacaan. Aspek minat membaca
meeliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca, dan kesadaran akan menfaat
membaca.
Menurut Hernowo (2002:68), kebiasaan membaca bersifat individual, tidak
bisa disamaratakan. Namun, kebiasaan yang baik adalah kebiasaan yang terprogram
34
atau terencana. Hal-hal yang berkaitan dengan masalah kebiasaan membaca adalah
sebagai berikut.
Waktu membaca
Membaca kapan saja dan di mana saja belum menjadi budaya masyarakat
Indonesia. Masyarakat indonesia lebih suka berbicara dan menyimak dibanding
membaca dan menulis sehingga menganggap tidak terlalu penting untuk
mengalokasikan waktu untuk membaca.
Sebenarnya alokasi jam baca tidak memerlukan waktu yang terlalu lama. Cukup
45 menit dalam seminggu untuk membaca apa saja yang menarik minatnya untuk
membaca.
Frekuensi membaca
Frekunsi membaca tiap orang berbeda. Hal tersebut tergantung pada minat
seseorang dalam membaca dan kepentingan tertentu yang mendasari orang
membaca. Seseorang bisa saja membaca tiga kali sehari rutin dalam seminggu,
bisa juga seseorang membaca hanya sekali setahun ketika ia berada dalam keadaan
yang mengharuskan ia harus membaca.
Sikap membaca
Adapun sikap-sikap dalam membaca adalah sebagai berikut.
1) Sabar
Kesabaran diperlukan saat membaca karena bila tergesa-gesa dalam memaknai
suatu gagasan, bisa jadi kesimpulan yang didapt akan salah.
2) Telaten
35
Ketelatenan mengambil makna-makna yang tersebar di sepanjang halaman buku
kemudian mengumpulkan dan menghimpunnya kembali amat diperlukan karena
kalau tidak, akan banyak gagasan hilang.
3) Tekun
Ketekunan diperlukan untuk membantu kita menyisir himpunan kata, kalimat,
alinea, bab, dan bagian demi bagian yang menyimpan gagasan pokok dan hal-hal
penting yang perli diperhatikan.
4) Gigih
Kegigihan akan mendorong seseorang untuk mengulang lebih dari sekali bahan
bacaan yang belum dipahaminya.
5) Sungguh-sungguh
Kesungguhan dalam menemukan makna dan memahami maksud penulis sangat
penting dalam proses membaca.
2.2.1 Faktor-faktor yang Menentukan Minat Baca Anak
Minat membaca seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut
Hasanah, dkk (2011:54), minat baca dipengaruhi oleh aspek-aspek internal yang
menyebabkan tumbuhnya motivasi intrinsik dan aspek-aspek eksternal yang berkaitan
dengan motivasi ekstrinsik. Unsur eksternal berkaitan dengan: tingkat sosial
pembaca, karakteristik bacaan itu sendiri, asal-usul tempat tinggal pembaca.
Pendapatt tersebut serupa dengan pendapat Purves dan Beach yang dikutip oleh
Sandjaya (2005) yang menyatakn bahwa ada dua kelompok besar faktor yang
36
mempengaruhi minat membaca anak, yaitu faktor personal dan faktor institusional
yang dijabarkan sebagai berikut.
Faktor Personal
Faktor personal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri anak, yaitu meliputi
usia, jenis kelamin, intelegensi, kemampuan membaca, sikap, dan kebutuhan
psikologis.
Faktor institusional
Faktor institusional adalah faktor-faktor di luar diri anak, yaitu meliputi
ketersediaan jumlah buku-buku bacaan dan jenis-jenis bukunya, status sosial ekonomi
orang tua dan latar belakang etnis, kemudian pengaruh orang tua, guru, dan teman
sebaya.
2.3 Tinjauan Program Jam Baca
Membaca merupakan kegiatan yang memberikan banyak manfaat bagi
pembacanya. Namun, tidak semua orang memiliki kesadaran akan manfaat membaca.
Bagi orang-orang yang memiliki kesadaran tersebut pada umumnya memiliki jam
baca. Jam baca merupakan waktu yang secara khusus digunakan oleh seorang
pembaca untuk membaca dengan tujuan tertentu. Setiap pembaca memiliki alokasi
dan frekuensi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.
Program jam baca adalah suatu program khusus yang sengaja diselenggarakan
untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa dengan memanfaatkan
perpustakaan sekolah di luar jam pelajaran. Program ini bertujuan meningkatkan
minat dan kemampuan membaca siswa dengan pembiasaan siswa untuk membaca
37
secara rutin di perpustakaan. Dengan begitu siswa akan dilatih untuk gemar membaca
dengan adanya motivasi-motivasi akan pentingnya kegiatan membaca pada saat
program jam baca.
Program jam baca memberikan banyak keuntungan, terutama pada siswa.
Adapun kelebihan dari penerapan program jam baca ini adalah mampu fasilitas
sekolah yaitu perpustakaan sesuai dengan tujuannya, biaya yang diperlukan tida