PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 33 TAHUN 2000
TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 2000
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan dan atau perubahan keadaan,
dipandang perlu mengatur perkiraan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dengan mengubah Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2000;
Mengingat :

1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (2) dan ayat (4), dan Pasal 23 ayat (1) dan ayat (5)
Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua
Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Perbendaharaan Indonesia (Indische Comptabiliteitswet, Staatsblad
Tahun 1925 Nomor 448) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1968 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1968 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2860);
3. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3944);
Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN
2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN
2000.

Pasal I
Mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2000 sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 2 ayat (2), ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) diubah, sehingga keseluruhan
Pasal 2 menjadi sebagai berikut :
"Pasal 2
(1) Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2000 diperoleh dari sumbersumber :

a. Penerimaan Perpajakan;
b. Penerimaan Negara Bukan Pajak;
c. Penerimaan Hibah.
(2) Penerimaan Perpajakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakan sebesar
Rp 111.064.477.000.000,00 (seratus sebelas triliun enam puluh empat miliar empat ratus tujuh
puluh tujuh juta rupiah).
(3) Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b diperkirakan
sebesar Rp 82.870.585.000.000,00 (delapan puluh dua triliun delapan ratus tujuh puluh miliar
lima ratus delapan puluh lima juta rupiah).
(4) Penerimaan Hibah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c diperkirakan sebesar
Rp 211.064.000.000,00 (dua ratus sebelas miliar enam puluh empat juta rupiah).
(5) Jumlah anggaran Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2000 sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diperkirakan sebesar Rp 194.146.126.000.000,00
(seratus sembilan puluh empat triliun seratus empat puluh enam miliar seratus dua puluh enam
juta rupiah)."

2. Ketentuan Pasal 3 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 3
menjadi sebagai berikut :
"Pasal 3
(1) Penerimaan Perpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) terdiri dari :

a. Pajak Dalam Negeri;
b. Pajak Perdagangan Internasional;
(2) Penerimaan Pajak Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakan
sebesar Rp 104.610.308.000.000,00 (seratus empat triliun enam ratus sepuluh miliar tiga ratus
delapan juta rupiah).

(3) Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b
diperkirakan sebesar Rp 6.454.169.000.000,00 (enam triliun empat ratus lima puluh empat miliar
seratus enam puluh sembilan juta rupiah).
(4) Jumlah Penerimaan Perpajakan Tahun Anggaran 2000 sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) dan ayat (3) diperkirakan sebesar Rp 111.064.477.000.000,00 (seratus sebelas triliun enam
puluh empat miliar empat ratus tujuh puluh tujuh juta rupiah).
(5) Rincian Penerimaan Perpajakan Tahun Anggaran 2000 sebagaimana dimaksud dalam ayat
(4) dicantumkan dalam penjelasan ayat ini."

3. Ketentuan Pasal 4 ayat (2), ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) diubah, sehingga keseluruhan
Pasal 4 menjadi sebagai berikut :
"Pasal 4
(1) Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) terdiri dari :
a. Penerimaan Sumber Daya Alam;

b. Bagian Pemerintah atas Laba Badan Usaha Milik Negara;
c. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya.
(2) Penerimaan Sumber Daya Alam sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakan
sebesar Rp 70.186.045.000.000,00 (tujuh puluh triliun seratus delapan puluh enam miliar empat
puluh lima juta rupiah).
(3) Bagian Pemerintah atas Laba Badan Usaha Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) huruf b diperkirakan sebesar Rp 5.281.300.000.000,00 (lima triliun dua ratus delapan puluh
satu miliar tiga ratus juta rupiah).
(4) Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c
diperkirakan sebesar Rp 7.403.240.000.000,00 (tujuh triliun empat ratus tiga miliar dua ratus
empat puluh juta rupiah);
(5) Jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun Anggaran 2000 sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) diperkirakan sebesar Rp 82.870.585.000.000,00 (delapan
puluh dua triliun delapan ratus tujuh puluh miliar lima ratus delapan puluh lima juta rupiah).
(6) Rincian Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun Anggaran 2000 sebagaimana dimaksud
dalam ayat (5) dicantumkan dalam penjelasan ayat ini."

4. Ketentuan Pasal 5 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 5
menjadi sebagai berikut :
"Pasal 5

(1) Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 2000 terdiri dari :
a. Pengeluaran Rutin;

b. Pengeluaran Pembangunan.
(2) Pengeluaran Rutin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakan sebesar
Rp 181.680.200.000.000,00 (seratus delapan puluh satu triliun enam ratus delapan puluh miliar
dua ratus juta rupiah).
(3) Pengeluaran Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b diperkirakan
sebesar Rp 42.226.857.000.000,00 (empat puluh dua triliun dua ratus dua puluh enam miliar
delapan ratus lima puluh tujuh juta rupiah).
(4) Jumlah Pengeluaran Rutin dan Pengeluaran Pembangunan Tahun Anggaran 2000
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) diperkirakan sebesar
Rp 223.907.057.000.000,00 (dua ratus dua puluh tiga triliun sembilan ratus tujuh miliar lima puluh
tujuh juta rupiah).
(5) Rincian Pengeluaran Rutin dan Pengeluaran Pembangunan Tahun Anggaran 2000
sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) ke dalam sektor dan subsektor dicantumkan dalam
penjelasan ayat ini."

5. Ketentuan Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 7 menjadi
sebagai berikut :

"Pasal 7
(1) Dengan jumlah Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2000 sebesar
Rp 194.146.126.000.000,00 (seratus sembilan puluh empat triliun seratus empat puluh enam
miliar seratus dua puluh enam juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5), lebih
kecil dari jumlah Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 2000 sebesar
Rp 223.907.057.000.000,00 (dua ratus dua puluh tiga triliun sembilan ratus tujuh miliar lima puluh
tujuh juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4), maka dalam Tahun Anggaran
2000 diperkirakan terdapat defisit anggaran sebesar Rp 29.760.931.000.000,00 (dua puluh
sembilan triliun tujuh ratus enam puluh miliar sembilan ratus tiga puluh satu juta rupiah), yang
akan dibiayai dari Pembiayaan Anggaran.
(2) Pembiayaan Defisit Anggaran Negara Tahun Anggaran 2000 diperoleh dari sumber-sumber :

a. Pembiayaan dalam negeri diperkirakan sebesar Rp 18.138.881.000.000,00 (delapan
belas triliun seratus tiga puluh delapan miliar delapan ratus delapan puluh satu juta
rupiah).
b. Pembiayaan luar negeri bersih diperkirakan sebesar Rp 11.622.050.000.000,00 (sebelas
triliun enam ratus dua puluh dua miliar lima puluh juta rupiah).
(3) Rincian Pembiayaan Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2000 sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dicantumkan dalam penjelasan ayat ini."


6. Ketentuan Pasal 10 diubah, sehingga menjadi sebagai berikut :
"Pasal 10
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Anggaran 2000 diperkirakan sebesar
Rp 761.119.000.000,00 (tujuh ratus enam puluh satu miliar seratus sembilan belas juta rupiah)

yang akan menambah Sisa Anggaran Lebih tahun-tahun anggaran sebelumnya, dan digunakan
untuk membiayai defisit anggaran tahun-tahun anggaran berikutnya."
Pasal II
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan mempunyai daya laku surut
sejak tanggal 1 April 2000.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 20 Desember 2000
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
ABDURRAHMAN WAHID
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 20 Desember 2000
SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

ttd
DJOHAN EFFENDI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2000 NOMOR 245

PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 33 TAHUN 2000
TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 2000
UMUM
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2000 direncanakan dalam keadaan ekonomi yang
menghadapi tekanan yang cukup berat, terutama berkaitan dengan membengkaknya beban pengeluaran negara untuk
membiayai subsidi, dan pembayaran bunga utang, baik dalam negeri maupun luar negeri. Di lain pihak, kemampuan
dalam menghimpun pendapatan negara juga masih terbatas.
Namun demikian, dalam pelaksanaannya tekanan terhadap APBN Tahun Anggaran 2000 dapat diatasi dengan baik.
Meskipun perkembangan ekonomi domestik belum cukup memadai dalam menggerakkan sektor riil, perkembangan

ekonomi dalam enam bulan pertama pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2000 menunjukkan tanda-tanda perbaikan
yang cukup berarti. Hal tersebut tercermin dari cukup baiknya perkembangan berbagai indikator ekonomi makro, seperti
laju pertumbuhan ekonomi yang mulai positif, tingkat inflasi yang relatif terkendali, serta perkembangan suku bunga
yang relatif stabil. Di sisi eksternal, perkembangan harga minyak mentah yang mengalami peningkatan, dan cukup
baiknya perkembangan ekonomi global, juga memberikan pengaruh positif bagi perkembangan perekonomian nasional.
Hal tersebut berpengaruh terhadap pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2000. Sehubungan dengan itu, maka
terhadap APBN Tahun Anggaran 2000 sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000, perlu
dilakukan berbagai penyesuaian, agar lebih realistis dan sejalan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.
Di sisi pendapatan negara, realisasi anggaran pendapatan negara dan hibah diperkirakan lebih tinggi dibanding dengan
sasaran yang ditetapkan. Dengan adanya perkembangan tersebut, rasio pendapatan negara terhadap produk domestik
bruto (PDB) yang semula diasumsikan16,8 persen, realisasinya diperkirakan menjadi 20,7 persen. Lebih tingginya
perkiraan realisasi pendapatan negara dan hibah tersebut berkaitan dengan lebih tingginya perkiraan realisasi
pendapatan dalam negeri, baik yang bersumber dari penerimaan perpajakan maupun penerimaan negara bukan pajak,
meskipun terdapat pos penerimaan yang diperkirakan tidak mencapai sasaran seperti pajak/pungutan ekspor.
Di sisi belanja negara, realisasi pengeluaran rutin diperkirakan lebih tinggi dari yang direncanakan. Hal tersebut
terutama berkaitan dengan lebih tingginya kebutuhan anggaran untuk pembayaran bunga utang luar negeri dan
subsidi bahan bakar minyak (BBM), akibat dari melemahnya nilai tukar rupiah dan peningkatan harga minyak mentah di
pasar internasional. Sementara itu, realisasi pengeluaran pembangunan, baik pembiayaan rupiah maupun yang
bersumber dari pinjaman proyek diperkirakan tidak berbeda jauh dari yang direncanakan.
Sebagai akibat dari lebih tingginya perkiraan peningkatan pendapatan negara dan hibah dibandingkan dengan

perkiraan peningkatan belanja negara, defisit anggaran yang semula diperkirakan mencapai 4,8 persen dari PDB,
dalam realisasinya diperkirakan menurun menjadi 3,2 persen dari PDB. Pada sisi pembiayaan, penarikan pinjaman luar
negeri bruto yang semula direncanakan mencapai 3,0 persen dari PDB, dalam realisasinya diperkirakan menurun
menjadi 2,1 persen. Sementara itu, pembiayaan dalam negeri nonperbankan yang semula ditargetkan 2,8 persen dari
PDB, realisasinya diperkirakan hanya akan mencapai 2,0 persen dari PDB. Sedangkan realisasi pembayaran pokok
utang luar negeri diperkirakan tidak jauh berbeda dari yang direncanakan.

Dengan lebih rendahnya defisit anggaran dari jumlah pembiayaan yang dapat dihimpun, maka dalam tahun anggaran
2000 diperkirakan akan terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA).
Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut, maka Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2000
diperkirakan berubah menjadi Rp 194.146.126.000.000,00 (seratus sembilan puluh empat triliun seratus empat puluh
enam miliar seratus dua puluh enam juta rupiah), sedangkan Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 2000
diperkirakan berubah menjadi Rp 223.907.057.000.000,00 (dua ratus dua puluh tiga triliun sembilan ratus tujuh miliar
lima puluh tujuh juta rupiah). Dengan demikian, Defisit Anggaran dalam Tahun Anggaran 2000 diperkirakan menjadi
Rp 29.760.931.000.000,00 (dua puluh sembilan triliun tujuh ratus enam puluh miliar sembilan ratus tiga puluh satu juta
rupiah).
Sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 38, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3944), maka terhadap perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2000 perlu diatur dengan Undang-undang.

PASAL DEMI PASAL
Pasal I
Angka 1
Pasal 2
Cukup jelas
Angka 2
Pasal 3
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas

Ayat (5)
Penerimaan perpajakan sebesar Rp 111.064.477.000.000,00 yang terdiri dari :
(dalam rupiah)
a. Pajak dalam negeri

104.610.308.000.000,00

0110 Pajak penghasilan Nonmigas

40.143.900.000.000,00

0120 Pajak penghasilan migas

17.471.476.000.000,00

0130 Pajak pertambahan nilai barang dan
jasa, dan pajak penjualan atas barang
mewah (PPN dan PPnBM)

31.525.200.000.000,00

0140 Pajak bumi dan bangunan (PBB)

3.136.000.000.000,00

0150 Bea perolehan hak atas tanah dan
bangunan (BPHTB)

688.400.000.000,00

0160 Cukai
0170 Pajak lainnya (Bea meterai)
b. Pajak perdagangan internasional
0210 Bea masuk
0230 Pungutan (pajak) ekspor
Angka 3
Pasal 4
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Ayat (2)

10.631.732.000.000,00
1.013.600.000.000,00
6.454.169.000.000,00
6.116.030.000.000,00
338.139.000.000,00

Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Ayat (6)
Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 82.870.585.000.000,00 terdiri dari :
(dalam rupiah)
a. Penerimaan sumber daya alam

70.186.045.000.000,00

0310 Penerimaan minyak bumi

44.891.800.000.000,00

0320 Penerimaan gas alam

14.726.425.000.000,00

0330 Penerimaan pertambangan umum

619.966.700.000,00

0340 Penerimaan kehutanan

9.922.931.000.000,00

0350 Penerimaan perikanan

24.922.300.000,00

b. Bagian pemerintah atas laba badan usaha
milik negara
0410 Bagian laba dari BUMN
c. Penerimaan Negara Bukan Pajak lainnya
0510 Penjualan hasil produksi, sitaan
0511 Penjualan hasil pertanian, perkebunan
0512 Penjualan hasil peternakan

5.281.300.000.000,00
5.281.300.000.000,00
7.403.240.000.000,00
51.136.059.000,00
1.280.293.000,00
1.329.023.000,00

0513 Penjualan hasil perikanan

22.168.566.000,00

0514 Penjualan hasil sitaan

6.102.209.000,00

0515 Penjualan obat-obatan dan hasil farmasi lainnya

176.505.000,00

0516 Penjualan penerbitan, film, dan hasil cetakan
lainnya
0517 Penjualan dokumen-dokumen pelelangan
0519 Penjualan lainnya
0520 Penjualan aset tetap

11.906.498.000,00
7.032.139.000,00
1.140.826.000,00
22.859.073.000,00

0521 Penjualan rumah, gedung, bangunan, dan tanah

4.306.577.000,00

0522 Penjualan kendaraan bermotor

448.034.000,00

0523 Penjualan sewa beli

13.401.734.000,00

0529 Penjualan aset lainnya yang berlebih, rusak,
dihapuskan

4.702.728.000,00

0530 Pendapatan sewa

6.009.315.000,00

0531 Sewa rumah dinas, rumah negeri

3.357.102.000,00

0532 Sewa gedung, bangunan, gudang

1.067.156.000,00

0533 Sewa benda-benda bergerak

1.116.788.000,00

0539 Sewa benda-benda tak bergerak lainnya

468.269.000,00

0540 Pendapatan jasa I

293.395.902.000,00

0541 Pendapatan rumah sakit dan instansi kesehatan
lainnya

24.489.718.000,00

0542 Pendapatan tempat hiburan, taman, museum
0543 Pendapatan surat keterangan, visa, paspor, dan
SIM, STNK, BPKB

170.466.000,00

144.482.862.000,00

0544 Pendapatan jasa pertanahan

6.566.588.000,00

0545 Pendapatan hak dan perijinan

87.660.599.000,00

0546 Pendapatan sensor, karantina, pengawasan,
pemeriksaan

7.283.411.000,00

0547 Pendapatan jasa tenaga, jasa pekerjaan

14.325.243.000,00

0548 Pendapatan jasa Kantor Urusan Agama

3.075.078.000,00

0549 Pendapatan jasa bandar udara dan pelabuhan

5.341.937.000,00

0550 Pendapatan jasa II
0551 Pendapatan jasa lembaga keuangan (jasa giro)

938.815.564.000,00
172.544.635.000,00

0552 Pendapatan iuran hasil hutan, hasil laut, royalti dan
denda
422.662.917.000,00
0553 Pendapatan iuran lelang untuk fakir miskin

7.651.403.000,00

0554 Pendapatan jasa Kantor Catatan Sipil

3.889.047.000,00

0555 Pendapatan biaya penagihan pajak-pajak negara
dengan surat paksa
0556 Pendapatan uang pewarganegaraan
0557 Pendapatan bea lelang

1.837.515.000,00
11.564.290.000,00
85.675.478.000,00

0558 Pendapatan biaya pengurusan piutang negara dan
lelang negara

25.595.406.000,00

0559 Pendapatan jasa lainnya

207.394.873.000,00

0560 Pendapatan rutin dari luar negeri

256.163.000.000,00

0580 Pendapatan penjualan, sewa dan jasa swadana

1.123.818.900.000,00

0581 Pendapatan penjualan swadana

19.837.700.000,00

0582 Pendapatan sewa swadana

1.398.100.000,00

0583 Pendapatan jasa swadana
0610 Pendapatan kejaksaan dan peradilan
0611 Legalisasi tanda tangan
0612 Pengesahan surat di bawah tangan
0613 Uang meja (leges) dan upah pada panitera
badan pengadilan
0614 Hasil denda, denda tilang dan sebagainya
0615 Ongkos perkara
0619 Penerimaan kejaksaan dan peradilan lainnya

1.102.583.100.000,00
15.488.973.000,00
120.360.900,00
36.517.800,00

587.768.000,00
9.674.497.800,00
768.016.700,00
4.301.811.800,00

0710 Pendapatan pendidikan

6.146.437.000,00

0711 Uang pendidikan

2.663.089.000,00

0712 Uang ujian masuk, kenaikan tingkat, dan
akhir pendidikan
0713 Uang ujian untuk menjalankan praktek
0719 Pendapatan pendidikan lainnya

2.677.793.000,00
11.015.000,00
794.540.000,00

0780 Pendapatan pendidikan swadana

630.353.400.000,00

0781 Pendapatan pendidikan swadana

630.353.400.000,00

0810 Pendapatan kembali belanja tahun anggaran
berjalan

420.346.693.000,00

0811 Penerimaan kembali belanja pegawai pusat

31.038.300.000,00

0812 Penerimaan kembali belanja daerah otonom

22.960.607.000,00

0813 Penerimaan kembali belanja pensiun
0814 Penerimaan kembali belanja rutin lainnya

349.751.737.000,00
7.680.507.000,00

0815 Penerimaan kembali belanja pembangunan
rupiah murni

8.915.542.000,00

0820 Pendapatan dari penerimaan kembali belanja
tahun anggaran yang lalu

141.690.933.000,00

0821 Penerimaan kembali belanja pegawai pusat
0822 Penerimaan kembali belanja pegawai otonom

97.793.410.000,00
3.885.375.000,00

0823 Penerimaan kembali belanja pensiun

7.899.115.000,00

0824 Penerimaan kembali belanja rutin lainnya

7.362.545.000,00

0825 Penerimaan kembali belanja pembangunan
rupiah murni

24.750.488.000,00

0840 Pendapatan pelunasan piutang

2.815.750.000.000,00

0841 Pendapatan pelunasan piutang

2.815.750.000.000,00

0880 Pendapatan lain-lain swadana

41.984.800.000,00

0881 Pendapatan lain-lain swadana

41.984.800.000,00

0890 Pendapatan lain-lain
0891 Penerimaan kembali persekot, uang muka gaji

639.280.951.000,00
2.642.370.000,00

0892 Penerimaan denda keterlambatan
penyelesaian pekerjaan

12.520.515.000,00

0893 Penerimaan kembali ganti rugi atas kerugian
yang diderita oleh negara

6.612.341.000,00

0894 Penerimaan kembali perhitungan sisa lebih
subsidi gaji PNS daerah otonom berdasarkan
SPM nihil KPKN

23.518.000,00

0895 Pendapatan atas denda administrasi BPHTB
0899 Pendapatan anggaran lainnya

139.907.000,00
617.342.300.000,00

Angka 4
Pasal 5
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Ayat (5)
Pengeluaran rutin sebesar Rp 181.680.200.000.000,00 terdiri dari :
(dalam rupiah)
01 SEKTOR INDUSTRI

111.145.418.000,00

01.1 Subsektor Industri

111.145.418.000,00

02 SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN

9.280.380.520.000,00

02.1 Subsektor Pertanian

290.945.207.000,00

02.2 Subsektor Kehutanan

8.989.435.313.000,00

03 SEKTOR PENGAIRAN

15.347.327.000,00

03.1 Subsektor Pengembangan Sumber Daya Air

0.00

03.2 Subsektor Irigasi

15.347.327.000,00

04 SEKTOR TENAGA KERJA

349.310.947.000,00

04.1 Subsektor Tenaga Kerja

349.310.947.000,00

05 SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN
USAHA NASIONAL, KEUANGAN DAN KOPERASI

126.481.865.581.000,00

05.1 Subsektor Perdagangan Dalam Negeri

104.567.907.000,00

05.2 Subsektor Perdagangan Luar Negeri

67.787.156.000,00

05.3 Subsektor Pengembangan Usaha Nasional
05.4 Subsektor Keuangan

0,00
126.287.670.917.000,00

05.5 Subsektor Koperasi dan Pengusaha Kecil
06 SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI
DAN GEOFISIKA

21.839.601.000,00

329.725.523.000,00

06.1 Subsektor Prasarana Jalan

18.917.552.000,00

06.2 Subsektor Transportasi Darat

31.341.312.000,00

06.3 Subsektor Transportasi Laut

163.939.133.000,00

06.4 Subsektor Transportasi Udara
06.5 Subsektor Meteorologi, Geofisika, Pencarian
dan Penyelamatan (SAR)

61.028.597.000,00

54.498.929.000,00

07 SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI 325.899.770.000,00
07.1 Subsektor Pertambangan

19.428.616.000,00

07.2 Subsektor Energi

6.471.154.000,00

08 SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI
08.1 Subsektor Pariwisata

110.222.081.000,00
31.330.831.000,00

08.2 Subsektor Pos dan Telekomunikasi

78.891.250.000,00

09 SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN TRANSMIGRASI

17.742.862.329.000,00

09.1 Subsektor Pembangunan Daerah
09.2 Subsektor Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan
10 SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG
10.1 Subsektor Lingkungan Hidup
10.2 Subsektor Tata Ruang

17.731.412.502.000,00
11.449.827.000,00
369.432.555.000,00
9.390.063.000,00
360.042.492.000,00

11 SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN NASIONAL,
KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA,
PEMUDA DAN OLAH RAGA

6.941.398.206.000,00

11.1 Subsektor Pendidikan

6.403.035.053.000,00

11.2 Subsektor Pendidikan Luar Sekolah dan Kedinasan
11.3 Subsektor Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
11.4 Subsektor Pemuda dan Olah Raga
12 SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA SEJAHTERA
12.1 Subsektor Kependudukan dan Keluarga Berencana

420.064.949.000,00

107.462.218.000,00
10.835.986.000,00
470.847.468.000,00
470.847.468.000,00

13 SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN,
PERANAN WANITA, ANAK DAN REMAJA

666.939.831.000,00

13.1 Subsektor Kesejahteraan Sosial

59.028.653.000,00

13.2 Subsektor Kesehatan
13.3 Subsektor Peranan Wanita, Anak dan Remaja

607.911.178.000,00
0,00

14 SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

24.482.754.000,00

14.1 Subsektor Perumahan dan Permukiman

7.110.507.000,00

14.2 Subsektor Penataan Kota dan Bangunan

17.372.247.000,00

15 SEKTOR AGAMA

1.230.487.686.000,00

15.1 Subsektor Pelayanan Kehidupan Beragama

279.980.483.000,00

15.2 Subsektor Pembinaan Pendidikan Agama

950.507.203.000,00

16 SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
16.1 Subsektor Teknik Produksi dan Teknologi
16.2 Subsektor Ilmu Pengetahuan Terapan dan Dasar
16.3 Subsektor Kelembagaan Prasarana dan Sarana Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
16.4 Subsektor Kelautan
16.5 Subsektor Kedirgantaraan
16.6 Subsektor Sistem Informasi dan Statistik
17 SEKTOR HUKUM

494.027.491.000,00
0,00
284.613.071.000,00

43.373.028.000,00
0,00
2.045.708.000,00
163.995.684.000,00
983.470.934.000,00

17.1 Subsektor Pembinaan Hukum Nasional

862.364.847.000,00

17.2 Subsektor Pembinaan Aparatur Hukum

121.106.087.000,00

17.3 Subsektor Sarana dan Prasarana Hukum
18 SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN
18.1 Subsektor Aparatur Negara
18.2 Subsektor Pendayagunaan Sistem dan
Pelaksanaan Pengawasan
19 SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI,
PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA

0,00
5.920.214.965.000,00
5.577.993.371.000,00

342.221.594.000,00

1.579.750.614.000,00

19.1 Subsektor Politik

123.576.197.000,00

19.2 Subsektor Hubungan Luar Negeri

1.408.492.313.000,00

19.3 Subsektor Penerangan, Komunikasi dan Media Massa
20 SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN
20.1 Subsektor Rakyat Terlatih dan Perlindungan Masyarakat
20.2 Subsektor Tentara Nasional Republik Indonesia
20.3 Subsektor Kepolisian
20.4 Subsektor Pendukung

47.682.104.000,00
8.252.388.000.000,00
0,00
5.108.123.002.000,00
2.983.801.740.000,00
160.463.258.000,00

Pengeluaran pembangunan sebesar Rp 42.226.857.000.000,00 terdiri dari :
(dalam rupiah)

Rupiah

Nilai Rupiah
Pinjaman Proyek
dan Kredit Ekspor

Jumlah

01 SEKTOR INDUSTRI

81.283.400.000,00

58.682.000.000,00

139.965.400.000,00

01.1 Subsektor Industri

81.283.400.000,00

58.682.000.000,00

139.965.400.000,00

02 SEKTOR PERTANIAN DAN
KEHUTANAN

1.050.177.400.000,00

1.686.436.000.000,00

2.736.613.400.000,00

02.1 Subsektor Pertanian

1.041.094.700.000,00

1.627.611.000.000,00

2.668.705.700.000,00

02.2 Subsektor Kehutanan

9.082.700.000,00

58.825.000.000,00

67.907.700.000,00

03 SEKTOR PENGAIRAN

719.960.800.000,00

.395.444.000.000,00

2.115.404.800.000,00

03.1 Subsektor Pengembangan
Sumber Daya Air

213.096.000.000,00

709.825.000.000,00

922.921.000.000,00

03.2 Subsektor Irigasi

506.864.800.000,00

685.619.000.000,00

1.192.483.800.000,00

0,00

357.351.000.000,00

04 SEKTOR TENAGA KERJA
04.1. Subsektor Tenaga Kerja
05 SEKTOR PERDAGANGAN,
PENGEMBANGAN USAHA
NASIONAL, KEUANGAN
DAN KOPERASI

357.351.000.000,00
357.351.000.000,00

0,00

357.351.000.000,00

440.632.500.000,00

171.849.000.000,00

612.481.500.000,00

05.1. Subsektor Perdagangan
Dalam Negeri

14.664.400.000,00

21.730.000.000,00

36.394.400.000,00

05.2. Subsektor Perdagangan Luar
Negeri

36.124.000.000,00

2.376.000.000,00

05.3. Subsektor Pengembangan Usaha
Nasional
3.113.200.000,00
05.4 Subsektor Keuangan

250.570.900.000,00

0,00
139.876.000.000,00

05.5. Subsektor Koperasi dan
Pengusaha Kecil

136.160.000.000,00

7.867.000.000,00

05 SEKTOR TRANSPORTASI,
METEOROLOGI DAN
GEOFISIKA

869.774.400.000,00

2.642.468.000.000,00

38.500.000.000,00

3.113.200.000,00
390.446.900.000,00

144.027.000.000,00

3.512.242.400.000,00

06.1 Subsektor Prasarana Jalan

616.542.400.000,00

1.361.404.000.000,00

1.977.946.400.000,00

06.2. Subsektor Transportasi Darat

111.864.000.000,00

484.276.000.000,00

596.140.000.000,00

06.3. Subsektor Transportasi Laut

55.834.000.000,00

440.404.000.000,00

496.238.000.000,00

06.4. Subsektor Transportasi Udara

79.605.000.000,00

356.384.000.000,00

435.989.000.000,00

06.5. Subsektor Meteorologi, Geofisika,
Pencarian dan Penyelamatan (SAR)

5.929.000.000,00

07 SEKTOR PERTAMBANGAN DAN
ENERGI
398.857.400.000,00
07.1 Subsektor Pertambangan
07.2 Subsektor Energi
08 SEKTOR PARIWISATA, POS
DAN TELEKOMUNIKASI
08.1 Subsektor Pariwisata
08.2 Subsektor Pos dan Telekomunikasi

0,00

5.929.000.000,00

1.375.513.000.000,00

1.774.370.400.000,00

0,00

37.055.400.000,00

7.055.400.000,00
361.802.000.000,00

1.375.513.000.000,00

56.907.900.000,00
26.588.900.000,00
30.319.000.000,00

1.737.315.000.000,00

706.290.000.000,00

763.197.900.000,00

20.000.000.000,00

46.588.900.000,00

686.290.000.000,00

716.609.000.000,00

09 SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH
DAN TRANSMIGRASI
16.000.387.900.000,00

1.159.861.000.000,00 17.160.248.900.000,00

09.1 Subsektor Pembangunan Daerah 15.636.031.000.000,00

1.159.861.000.000,00 16.795.892.000.000,00

09.2 Subsektor Transmigrasi dan
Pemukiman Perambah Hutan

364.356.900.000, 00

10 SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP
DAN TATA RUANG

104.937.200.000,00

10.1 Subsektor Lingkungan Hidup
10.2 Subsektor Tata Ruang
11 SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN NASIONAL, KEPERCAYAAN
TERHADAP TUHAN YANG MAHA
ESA, PEMUDA DAN OLAH RAGA
11.1 Subsektor Pendidikan
11.2 Subsektor Pendidikan Luar
Sekolah dan Kedinasan

68.132.000.000,00
36.805.200.000,00

2.548.903.500.000,00
2.354.185.300.000,00

133.041.800.000,00

0,00

418.354.000.000,00
339.865.000.000,00
78.489.000.000,00

364.356.900.000,00

523.291.200.000,00
407.997.000.000,00
115.294.200.000,00

2.866.301.000.000,00 5.415.204.500.000,00
2.754.970.000.000,00 5.109.155.300.000,00

111.061.000.000,00

244.102.800.000,00

11.3 Subsektor Kebudayaan
Nasional dan Kepercayaan
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

30.740.600.000,00

11.4 Subsektor Pemuda dan Olah Raga

30.935.800.000,00

270.000.000,00

31.205.800.000,00

142.397.300.000,00

225.217.000.000,00

367.614.300.000,00

12 SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN
KELUARGA SEJAHTERA
12.1 Subsektor Kependudukan dan
Keluarga Berencana

142.397.300.000,00

0,00

225.217.000.000,00

367.614.300.000,00

2.480.724.000.000,00

13 SEKTOR KESEJAHTERAAN
SOSIAL, KESEHATAN, PERANAN
WANITA, ANAK DAN REMAJA

841.088.000.000,00

1.639.636.000.000,00

13.1 Subsektor Kesejahteraan Sosial

170.690.000.000,00

84.575.000.000,00

13.2 Subsektor Kesehatan
13.3 Subsektor Peranan Wanita,
Anak dan Remaja

660.442.000.000,00

9.956.000.000,00

30.740.600.000,00

255.265.000.000,00

1.555.061.000.000,00 2.215.503.000.000,00

0,00

9.956.000.000,00

14 SEKTOR PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN

225.564.400.000,00

555.168.000.000,00

780.732.400.000,00

14.1 Subsektor Perumahan
dan Permukiman

218.744.000.000,00

546.821.000.000,00

765.565.000.000,00

8.347.000.000,00

15.167.400.000,00

14.2 Subsektor Penataan Kota
dan Bangunan

6.820.400.000,00

15 SEKTOR AGAMA

31.385.800.000,00

4.723.000.000,00

36.108.800.000,00

15.1 Subsektor Pelayanan
Kehidupan Beragama

20.654.100.000,00

4.723.000.000,00

25.377.100.000,00

15.2 Subsektor Pembinaan
Pendidikan Agama

10.731.700.000,00

16 SEKTOR ILMU PENGETAHUAN
DAN TEKNOLOGI

370.701.500.000,00

16.1 Subsektor Teknik Produksi
dan Teknologi

89.563.600.000,00

16.2 Subsektor Ilmu Pengetahuan
Terapan dan Dasar
16.4 Subsektor Kelembagaan
Prasarana dan Sarana Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi

28.489.200.000,00

41.916.700.000,00

0,00

336.919.000.000,00

194.338.000.000,00

0,00

38.911.000.000,00

10.731.700.000,00

707.620.500.000,00

283.901.600.000,00

28.489.200.000,00

80.827.700.000,00

16.4 Subsektor Kelautan
16.5 Subsektor Kedirgantaraan
16.6 Subsektor Sistem Informasi
dan Statistik

32.190.400.000,00
25.479.800.000,00

153.061.800.000,00

5.520.000.000,00

37.710.400.000,00

59.481.000.000,00

84.960.800.000,00

38.669.000.000,00

191.730.800.000,00

0,00

122.798.400.000,00

17 SEKTOR HUKUM

122.798.400.000,00

17.1 Subsektor Pembinaan
Hukum Nasional

14.668.000.000,00

17.2 Subsektor Pembinaan Aparatur
Hukum

33.854.200.000,00

0,00

33.854.200.000,00

17.3 Subsektor Sarana dan Prasarana
Hukum

74.276.200.000,00

0,00

74.276.200.000,00

18 SEKTOR APARATUR NEGARA
DAN PENGAWASAN

361.287.900.000,00 198.783.000.000,00

560.070.900.000,00

18.1 Subsektor Aparatur Negara

311.336.600.000,00

510.119.600.000,00

18.2 Subsektor Pendayagunaan
Sistem dan Pelaksanaan
Pengawasan
19 SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN
LUAR NEGERI, PENERANGAN,
KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA
19.1 Subsektor Politik
19.2 Subsektor Hubungan Luar Negeri
19.3 Subsektor Penerangan,
Komunikasi dan Media Massa
20 SEKTOR PERTAHANAN DAN
KEAMANAN
20.1 Subsektor Rakyat Terlatih
Dan Perlindungan Masyarakat

49.951.300.000,00

41.411.300.000,00
1.595.000.000,00
10.986.000.000,00

28.830.300.000,00

0,00

14.668.000.000,00

198.783.000.000,00

0,00

0,00
0,00
0,00

0,00

49.951.300.000,00

41.411.300.000,00
1.595.000.000,00
10.986.000.000,00

28.830.300.000,00

861.049.000.000,00 1.158.356.000.000,00 2.019.405.000.000,00

5.941.400.000,00

0,00

5.941.400.000,00

20.2 Subsektor TNI

411.290.600.000,00

0,00

411.290.600.000,00

20.3 Subsektor Kepolisian

127.000.000.000,00

0,00

127.000.000.000,00

20.4 Subsektor Pendukung

316.817.000.000,00 1.158.356.000.000,00 1.475.173.000.000,00

Angka 5

Pasal 7
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Pembiayaan dalam negeri sebesar Rp 18.138.881.000.000,00 terdiri dari :
(dalam rupiah)
a. Privatisasi 0,00
b. Penjualan aset program restrukturisasi perbankan

18.900.000.000.000,00

c. Penjualan obligasi dalam negeri

0,00

Dikurangi dengan :
d. Pembiayaan perbankan dalam negeri

761.119.000.000,00

Pembiayaan luar negeri bersih sebesar Rp 11.622.050.000.000,00 terdiri dari :
a. Penarikan pinjaman luar negeri bruto
– Penarikan pinjaman program
– Penarikan pinjaman proyek

19.684.936.000.000,00
3.296.000.000.000,00
16.388.936.000.000,00

Dikurangi dengan :
b. Pembayaran cicilan pokok hutang luar negeri
Angka 6
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal II
Cukup jelas

8.062.886.000.000,00

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4047