PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999 2000

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2000
TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 1999/2000
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan dan atau perubahan keadaan,
dipandang perlu mengatur perkiraan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dengan mengubah Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000;
Mengingat :
1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (2) dan ayat (4), Pasal 23 ayat (1) dan ayat (5), dan Pasal
33 Undang-Undang Dasar 1945;
2. Indische Comptabiliteitswet (Staatsblad Tahun 1925 Nomor 448) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1968 tentang
Perubahan Pasal 7 Indische Comptabiliteitswet (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1968 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2860);
3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Tahun Anggaran 1999/2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3819);
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN
1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN
1999/2000.

Pasal I
Mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 sebagai berikut :
1. Ketentuan Pasal 2 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal
2 menjadi sebagai berikut :
"Pasal 2
(1) Anggaran Pendapatan Negara Tahun Anggaran 1999/2000 diperoleh dari :
a. Sumber-sumber Penerimaan Dalam Negeri;
b. Sumber-sumber Penerimaan Luar Negeri.
(2) Penerimaan Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakan

sebesar Rp 201.692.438.000.000,00 (dua ratus satu triliun enam ratus sembilan puluh dua miliar
empat ratus tiga puluh delapan juta rupiah).
(3) Penerimaan Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b diperkirakan sebesar
Rp 43.632.659.000.000,00 (empat puluh tiga triliun enam ratus tiga puluh dua miliar enam ratus
lima puluh sembilan juta rupiah).
(4) Jumlah Anggaran Pendapatan Negara Tahun Anggaran 1999/2000 sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) dan ayat (3) sebesar Rp 245.325.097.000.000,00 (dua ratus empat puluh lima
triliun tiga ratus dua puluh lima miliar sembilan puluh tujuh juta rupiah)."
2. Ketentuan Pasal 3 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 3 menjadi sebagai berikut :
"Pasal 3
(1) Penerimaan Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) terdiri dari
sumber-sumber penerimaan :
a. Penerimaan perpajakan sebesar Rp 107.121.906.000.000,00 (seratus tujuh triliun
seratus dua puluh satu miliar sembilan ratus enam juta rupiah);
b. Penerimaan dari sektor minyak bumi dan gas alam sebesar Rp 56.302.615.000.000,00
(lima puluh enam triliun tiga ratus dua miliar enam ratus lima belas juta rupiah);
c. Penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp 38.267.917.000.000,00 (tiga puluh delapan
triliun dua ratus enam puluh tujuh miliar sembilan ratus tujuh belas juta rupiah).
(2) Penerimaan Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) terdiri dari
sumber-sumber penerimaan :

a. Pinjaman program sebesar Rp 25.361.911.000.000,00 (dua puluh lima triliun tiga ratus
enam puluh satu miliar sembilan ratus sebelas juta rupiah);
b. Pinjaman proyek sebesar Rp 18.270.748.000.000,00 (delapan belas triliun dua ratus
tujuh puluh miliar tujuh ratus empat puluh delapan juta rupiah)."
3. Ketentuan Pasal 4 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal
4 menjadi sebagai berikut :

"Pasal 4
(1) Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 terdiri dari :
a. Pengeluaran Rutin;
b. Pengeluaran Pembangunan.
(2) Pengeluaran Rutin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakan
sebesar Rp 166.880.508.000.000,00 (seratus enam puluh enam triliun delapan ratus
delapan puluh miliar lima ratus delapan juta rupiah).
(3) Pengeluaran Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b
diperkirakan sebesar Rp 78.311.193.000.000,00 (tujuh puluh delapan triliun tiga ratus
sebelas miliar seratus sembilan puluh tiga juta rupiah).
(4) Jumlah Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) sebesar Rp 245.191.701.000.000,00 (dua ratus
empat puluh lima triliun seratus sembilan puluh satu miliar tujuh ratus satu juta rupiah)."

4. Ketentuan Pasal 5 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 5 menjadi sebagai berikut :
"Pasal 5
(1) Pengeluaran Rutin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) terdiri dari :
(dalam rupiah)
01

SEKTOR INDUSTRI

109.014.212.000,00

02

SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN

746.469.020.000,00

03

SEKTOR PENGAIRAN


50.466.901.000,00

04

SEKTOR TENAGA KERJA

400.234.938.000,00

05

SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA
NASIONAL, KEUANGAN DAN KOPERASI

114.253.988.526.000,00

06

SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN GEO
FISIKA


382.424.732.000,00

07

SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI

345.952.197.000,00

08

SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI

127.776.892.000,00

09

SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN TRANS
MIGRASI

19.425.020.726.000,00


10

SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG

431.507.484.000,00

11

SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDA YAAN NASIONAL,
KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA,
PEMUDA DAN OLAH RAGA

6.180.961.253.000,00

12

SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
SEJAHTERA


447.517.722.000,00

13

SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN,
PERANAN WANITA, ANAK DAN REMAJA

836.735.038.000,00

14

SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

28.022.299.000,00

15

SEKTOR AGAMA

1.787.319.934.000,00


16

SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

505.036.868.000,00

17

SEKTOR HUKUM

980.355.925.000,00

18

SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN

6.507.235.652.000,00

19


SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI,
PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA

2.589.842.681.000,00

20

SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN

10.744.625.000.000,00

(2) Rincian sektor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ke dalam subsektor
dicantumkan dalam penjelasan ayat ini.
(3) Pengeluaran Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) terdiri
dari :
(dalam rupiah)
01

SEKTOR INDUSTRI


455.921.000.000,00

02

SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN

3.315.899.300.000,00

03

SEKTOR PENGAIRAN

2.654.229.300.000,00

04

SEKTOR TENAGA KERJA

1.174.155.800.000,00

05

SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA
NASIONAL, KEUANGAN DAN KOPERASI

28.582.937.600.000,00

06

SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN
GEOFISIKA

5.760.532.600.000,00

07

SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI

3.861.565.600.000,00

08

SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI

600.880.300.000,00

09

SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN
TRANSMIGRASI

12.532.668.300.000,00

10

SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG

787.454.300.000,00

11

SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYA AN NASIONAL,
KEPERCAYAAN TER HADAP TUHAN YANG MAHA ESA,
PEMUDA DAN OLAH RAGA

6.949.405.300.000,00

12

SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
SEJAHTERA

387.880.400.000,00

13

SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN,
PERANAN WANITA, ANAK DAN REMAJA

4.100.294.500.000,00

14

SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

2.738.242.500.000,00

15

SEKTOR AGAMA

510.249.800.000,00

16

SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

793.344.400.000,00

17

SEKTOR HUKUM

223.474.900.000,00

18

SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN

701.038.200.000,00

19

SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI,
PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA

111.975.900.000,00

20

SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN

2.069.043.000.000,00

(4) Rincian sektor sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) ke dalam subsektor
dicantumkan dalam penjelasan ayat ini."
5. Ketentuan Pasal 9 diubah, sehingga menjadi sebagai berikut :
"Pasal 9
(1) Sisa Kredit Anggaran proyek-proyek pada pengeluaran pembangunan Tahun
Anggaran 1999/2000 yang masih diperlukan untuk penyelesaian proyek, dengan
Peraturan Pemerintah dipindahkan ke Tahun Anggaran 2000 menjadi Kredit
Anggaran Tahun Anggaran 2000.

(2) Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan Badan Pemeriksa Keuangan selambatlambatnya pada akhir Triwulan I Tahun Anggaran 2000."
6. Ketentuan Pasal 10 diubah, sehingga menjadi sebagai berikut :
"Pasal 10
Sisa Anggaran Lebih Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan sebesar Rp
133.396.000.000,00 (seratus tiga puluh tiga miliar tiga ratus sembilan puluh enam juta
rupiah) yang akan menambah Sisa Anggaran Lebih tahun-tahun anggaran sebelumnya,
dan digunakan untuk membiayai Anggaran Belanja Negara tahun-tahun anggaran
berikutnya."
Pasal II
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan mempunyai daya laku surut
sejak tanggal 1 April 1999.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 26 April 2000
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
ABDURRAHMAN WAHID
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 26 April 2000
Pj. SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
ttd
BONDAN GUNAWAN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2000 NOMOR 53

PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2000
TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 1999/2000

I. UMUM
Kondisi ekonomi dalam negeri secara umum mulai menunjukkan perkembangan yang cukup baik dalam satu tahun terakhir,
meskipun belum sepenuhnya pulih. Perkembangan ekonomi tersebut telah memberikan pengaruh yang cukup positif terhadap
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000. Hal tersebut antara lain ditandai oleh relatif
stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, terkendalinya tingkat inflasi, serta kecenderungan penurunan tingkat bunga.
Demikian pula laju pertumbuhan ekonomi pada Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan mengalami perbaikan dibandingkan
dengan asumsi pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan sebelumnya. Berbagai perkembangan tersebut tidak terlepas dari
langkah-langkah yang telah ditempuh, berupa upaya antisipasi penyediaan kebutuhan pokok masyarakat, antara lain melalui
impor beras dan gula, serta penyediaan subsidi Bahan Bakar Minyak, pangan dan listrik. Di sisi eksternal, perkembangan harga
minyak yang cenderung mengalami peningkatan, dan cukup baiknya perkembangan ekonomi global dalam Tahun Anggaran
1999/2000, juga memberikan pengaruh positif bagi perkembangan perekonomian nasional. Berbagai perkembangan tersebut
berpengaruh terhadap pencapaian pendapatan dan belanja Negara dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 1999/2000. Berkaitan dengan hal itu, terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 1999/2000 sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999, perlu dilakukan berbagai
penyesuaian kembali, agar lebih realistis dan sejalan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam Tahun Anggaran
1999/2000.
Di sisi Pendapatan Negara, realisasi Anggaran Pendapatan Negara dalam Tahun Anggaran 1999/2000 pada umumnya
diperkirakan lebih tinggi dibanding dengan sasaran yang ditetapkan. Lebih tingginya realisasi Pendapatan Negara tersebut
berkaitan dengan lebih tingginya perkiraan realisasi penerimaan dalam negeri, baik yang bersumber dari penerimaan minyak
bumi dan gas alam (migas) maupun penerimaan bukan migas, meskipun terdapat beberapa pos penerimaan yang diperkirakan
tidak mencapai sasaran seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pajak/pungutan ekspor dan penerimaan privatisasi.
Di sisi Belanja Negara, realisasi pengeluaran rutin diperkirakan lebih tinggi dari yang direncanakan. Hal tersebut terutama
berkaitan dengan lebih tingginya kebutuhan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai akibat dari meningkatnya harga minyak
mentah di pasar internasional, serta menampung beban pembiayaan subsidi tahun-tahun anggaran sebelumnya yang baru dapat
diselesaikan pembayarannya dalam Tahun Anggaran 1999/2000. Sementara itu, realisasi pengeluaran pembangunan, baik yang
berasal dari pembiayaan rupiah maupun yang bersumber dari nilai lawan (rupiah) pinjaman proyek dan kredit ekspor diperkirakan
lebih rendah dari yang direncanakan. Hal tersebut terutama berkaitan dengan suasana transisi yang ditandai dengan terjadinya
berbagai perubahan sosial politik di dalam negeri yang secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan terjadinya
keterlambatan dalam pembangunan berbagai proyek, baik yang dibiayai melalui pembiayaan rupiah, maupun pembiayaan
proyek.
Dengan adanya berbagai perubahan tersebut, maka Anggaran Pendapatan Negara Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan
berubah menjadi Rp 245.325.097.000.000,00 (dua ratus empat puluh lima triliun tiga ratus dua puluh lima miliar sembilan puluh
tujuh juta rupiah), sedangkan Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan berubah menjadi Rp
245.191.701.000.000,00 (dua ratus empat puluh lima triliun seratus sembilan puluh satu miliar tujuh ratus satu juta rupiah).
Dengan demikian, dalam Tahun Anggaran 1999/2000 terdapat sisa anggaran lebih sebesar Rp 133.396.000.000,00 (seratus tiga
puluh tiga miliar tiga ratus sembilan puluh enam juta rupiah).
Sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 1999/2000 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3819), maka
terhadap perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 perlu diatur dengan Undangundang.

II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I

Angka 1
Pasal 2
Cukup jelas
Angka 2
Pasal 3
Ayat (1)

Penerimaan perpajakan sebesar terdiri dari :

Rp 107.121.906.000.000,00
(dalam rupiah)

0110

Pajak Penghasilan (PPh)

54.940.502.000.000,00

0120

Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPN dan PPn BM)

32.981.515.000.000,00

0140

Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (PBB
dan BPHTB)

3.650.024.000.000,00

0210

Bea masuk

3.747.792.000.000,00

0220

Cukai

0230

Pungutan (pajak) ekspor

834.900.000.000,00

0240

Bea meterai

568.528.000.000,00

10.398.645.000.000,00

Penerimaan dari sektor minyak bumi dan gas alam sebesar terdiri dari :

Rp 56.302.615.000.000,00
(dalam rupiah)

0310

Penerimaan minyak bumi

36.293.766.000.000,00

0320

Penerimaan gas alam

20.008.849.000.000,00

Penerimaan negara bukan pajak sebesar terdiri dari :

Rp 38.267.917.000.000,00
(dalam rupiah)

0410

Pendapatan pendidikan

8.000.000.000,00

0411

Uang pendidikan

3.884.000.000,00

0412

Uang ujian masuk, kenaikan tingkat,
dan akhir pendidikan

0480

3.344.000.000,00

0413

Uang ujian menjalankan praktek

14.000.000,00

0419

Pendapatan pendidikan lainnya

758.000.000,00

Pendapatan pendidikan swadana

573.064.000.000,00

0481
0510

0520

0530

0540

Pendapatan pendidikan swadana

Penjualan hasil produksi, sitaan

573.064.000.000,00
34.661.000.000,00

0511

Penjualan hasil pertanian, perkebunan

1.445.000.000,00

0512

Penjualan hasil peternakan

1.972.000.000,00

0513

Penjualan hasil perikanan

0514

Penjualan hasil sitaan

0515

Penjualan obat-obatan dan hasil farmasi lainnya

929.000.000,00

0516

Penjualan penerbitan, film, dan hasil cetakan lainnya

930.000.000,00

0517

Penjualan dokumen-dokumen pelelangan

10.575.000.000,00

0519

Penjualan lainnya

13.861.000.000,00

49.000.000,00
4.900.000.000,00

Penjualan aset tetap

62.435.000.000,00

0521

Penjualan rumah, gedung, bangunan, dan tanah

14.442.000.000,00

0522

Penjualan kendaraan bermotor

0523

Penjualan sewa beli

20.150.000.000,00

0529

Penjualan aset lainnya yang berlebih, rusak, dihapuskan

27.273.000.000,00

Pendapatan sewa

570.000.000,00

41.988.000.000,00

0531

Sewa rumah dinas, rumah negeri

4.890.000.000,00

0532

Sewa gedung, bangunan, gudang

2.160.000.000,00

0533

Sewa benda-benda bergerak

1.398.000.000,00

0539

Sewa benda-benda tak bergerak lainnya

Pendapatan jasa I
0541

Pendapatan rumah sakit dan instansi kesehatan lainnya

0542

Pendapatan tempat hiburan, taman, museum

0543

Pendapatan surat keterangan, visa, paspor dan SIM, STNK, BPKB

0544

Pendapatan sertifikat pendaftaran tanah

0545

Pendapatan hak dan perizinan

0546

Pendapatan sensor, karantina, pengawasan, pemeriksaan

33.540.000.000,00
498.496.000.000,00
54.268.000.000,00
358.000.000,00
139.275.000.000,00
36.972.000.000,00
196.553.000.000,00
4.025.000.000,00

0547

Pendapatan jasa tenaga, jasa pekerja

41.458.000.000,00

0548

Pendapatan jasa kantor urusan agama

6.677.000.000,00

0549

Pendapatan jasa bandar udara dan
pelabuhan

0550

0560

0580

0610

Pendapatan jasa II

18.910.000.000,00
1.109.516.000.000,00

0551

Pendapatan jasa lembaga keuangan (jasa giro)

60.787.000.000,00

0552

Pendapatan iuran hasil hutan, hasil laut, royalti dan denda

0553

Pendapatan iuran lelang untuk fakir miskin

7.421.000.000,00

0554

Pendapatan jasa kantor catatan sipil

5.535.000.000,00

0555

Pendapatan biaya penagihan pajak-pajak Negara dengan Surat Paksa

3.813.000.000,00

0556

Pendapatan uang pewarganegaraan

7.002.000.000,00

0557

Bea lelang

79.382.000.000,00

0558

Pendapatan biaya pengurusan piutang negara dan lelang negara

37.453.000.000,00

0559

Pendapatan jasa lainnya

96.188.000.000,00

811.935.000.000,00

Pendapatan rutin dari luar negeri

230.000.000.000,00

0569

Penerimaan rutin luar negeri lainnya

230.000.000.000,00

Pendapatan penjualan, sewa dan jasa swadana

3.504.960.000.000,00

0581

Pendapatan penjualan swadana

25.606.000.000,00

0582

Pendapatan sewa swadana

86.434.000.000,00

0583

Pendapatan jasa swadana

Pendapatan kejaksaan dan peradilan

3.392.920.000.000,00
18.165.000.000,00

0611

Legalisasi tanda tangan

104.000.000,00

0612

Pengesahan surat di bawah tangan

0613

Uang meja (leges) dan upah pada panitera badan peradilan

0614

Hasil denda, denda tilang dan sebagainya

9.567.000.000,00

0615

Ongkos perkara

1.020.000.000,00

0619

Penerimaan kejaksaan dan peradilan lainnya

6.815.000.000,00

42.000.000,00
617.000.000,00

0710

0810

Pendapatan dari investasi

8.869.506.000.000,00

0711

Bagian laba dari BUMN

5.758.606.000.000,00

0713

Pelunasan piutang (penerimaan kembali pinjaman)

3.110.900.000.000,00

Pendapatan kembali belanja tahun anggaran berjalan
0811

0820

0880

0890

214.893.000.000,00

Penerimaan kembali belanja
pegawai pusat

10.151.000.000,00

0812

Penerimaan kembali belanja pegawai daerah otonom

19.100.000.000,00

0813

Penerimaan kembali belanja pensiun

54.210.000.000,00

0814

Penerimaan kembali belanja rutin lainnya

71.121.000.000,00

0815

Penerimaan kembali belanja pembangunan rupiah lainnya

60.311.000.000,00

Pendapatan kembali belanja tahun anggaran yang lalu

62.507.000.000,00

0821

Penerimaan kembali belanja pegawai pusat

6.389.000.000,00

0822

Penerimaan kembali belanja pegawai daerah otonom

2.314.000.000,00

0823

Penerimaan kembali belanja pensiun

6.273.000.000,00

0824

Penerimaan kembali belanja rutin lainnya

7.043.000.000,00

0825

Penerimaan kembali belanja pembangunan rupiah lainnya

40.488.000.000,00

Pendapatan lain-lain swadana

8.551.000.000,00

0881

8.551.000.000,00

Pendapatan lain-lain swadana

Pendapatan lain-lain
0891

Penerimaan kembali persekot, uang muka gaji

0892

Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan

0893

Penerimaan kembali, ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh Negara

0894

Penerimaan kembali perhitungan sisa lebih subsidi gaji PNS daerah
otonom berdasarkan SPM nihil KPKN

0895

Penerimaan hasil penjualan saham Pemerintah pada BUMN

0899

Pendapatan anggaran lainnya

Ayat (2)

23.031.175.000.000,00
1.592.000.000,00
11.245.000.000,00
7.002.000.000,00
300.081.000.000,00

3.670.550.000.000,00

19.040.705.000.000,00

Cukup jelas
Angka 3
Pasal 4
Cukup jelas
Angka 4
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)

Pengeluaran rutin sebesar terdiri dari :

Rp 166.880.508.000.000,00
(dalam rupiah)

01

02

03

04

05

06

SEKTOR INDUSTRI

109.014.212.000,00

01.1

109.014.212.000,00

Subsektor Industri

SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN

746.469.020.000,00

02.1

Subsektor Pertanian

268.769.103.000,00

02.2

Subsektor Kehutanan

477.699.917.000,00

SEKTOR PENGAIRAN

50.466.901.000,00

03.1

Subsektor Pengembangan Sumber Daya Air

21.870.070.000,00

03.2

Subsektor Irigasi

28.596.831.000,00

SEKTOR TENAGA KERJA

400.234.938.000,00

04.1

400.234.938.000,00

Subsektor T enaga Kerja

SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA NASIONAL, KEUANGAN
DAN KOPERASI

114.253.988.526.000,00

05.1

Subsektor Perdagangan Dalam Negeri

100.126.808.000,00

05.2

Subsektor Perdagangan Luar Negeri

05.4

Subsektor Keuangan

05.5

Subsektor Koperasi dan Pengusaha Kecil

149.192.464.000,00

SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

382.424.732.000,00

81.013.172.000,00
113.923.656.082.000,00

07

08

09

11

12

13

06.1

Subsektor Prasarana Jalan

35.541.270.000,00

06.2

Subsektor Transportasi Darat

36.104.023.000,00

06.3

Subsektor Transportasi Laut

06.4

Subsektor Transportasi Udara

70.966.131.000,00

06.5

Subsektor Meteorologi, Geofisika, Pencarian dan Penyelamatan (SAR)

62.716.185.000,00

177.097.123.000,00

SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI

345.952.197.000,00

07.1

Subsektor Pertambangan

339.719.979.000,00

07.2

Subsektor Energi

SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI

6.232.218.000,00
127.776.892.000,00

08.1

Subsektor Pariwisata

32.477.675.000,00

08.2

Subsektor Pos dan Telekomunikasi

95.299.217.000,00

SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN TRANSMIGRASI

19.425.020.726.000,00

09.1

Subsektor Pembangunan Daerah

19.322.220.099.000,00

09.2

Subsektor Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan

102.800.627.000,00

10

SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG

431.507.484.000,00

10.1

Subsektor Lingkungan Hidup

10.2

Subsektor Tata Ruang

11.074.897.000,00
420.432.587.000,00

SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN NASIONAL, KEPERCAYAAN TERHADAP
TUHAN YANG MAHA ESA, PEMUDA DAN OLAH RAGA

6.180.961.253.000,00

11.1

Subsektor Pendidikan

5.575.662.984.000,00

11.2

Subsektor Pendidikan Luar Sekolah dan Kedinasan

476.543.300.000,00

11.3

Subsektor Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa

116.782.034.000,00

11.4

Subsektor Pemuda dan Olah Raga

11.972.935.000,00

SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA SEJAHTERA

447.517.722.000,00

12.1

447.517.722.000,00

Subsektor Kependudukan dan Keluarga Berencana

SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN, PERANAN WANITA, ANAK
DAN REMAJA

836.735.038.000,00

13.1

148.985.520.000,00

Subsektor Kesejahteraan Sosial

13.2
14

15

16

17

18

19

20

Subsektor Kesehatan

687.749.518.000,00

SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

28.022.299.000,00

14.1

Subsektor Perumahan dan Permukiman

20.271.561.000,00

14.2

Subsektor Penataan Kota dan Bangunan

7.750.738.000,00

SEKTOR AGAMA

1.787.319.934.000,00

15.1

Subsektor Pelayanan Kehidupan Beragama

280.565.283.000,00

15.2

Subsektor Pembinaan Pendidikan Agama

1.506.754.651.000,00

SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

505.036.868.000,00

16.2

Subsektor Ilmu Pengetahuan Terapan dan Dasar

316.019.643.000,00

16.3

Subsektor Kelembagaan Prasarana dan Sarana Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi

16.5

Subsektor Kedirgantaraan

16.6

Subsektor Sistem Informasi dan Statistik

46.777.574.000,00

2.568.540.000,00
139.671.111.000,00

SEKTOR HUKUM

980.355.925.000,00

17.1

Subsektor Pembinaan Hukum Nasional

861.233.577.000,00

17.2

Subsektor Pembinaan Aparatur Hukum

119.122.348.000,00

SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN

6.507.235.652.000,00

18.1

Subsektor Aparatur Negara

6.115.276.873.000,00

18.2

Subsektor Pendayagunaan Sistem dan Pelaksanaan Pengawasan

SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI, PENERANGAN, KOMUNIKASI
DAN MEDIA MASSA
19.1

Subsektor Politik

19.2

Subsektor Hubungan Luar Negeri

19.3

Subsektor Penerangan, Komunikasi dan Media Massa

391.958.779.000,00
2.589.842.681.000,00

124.278.001.000,00
1.853.429.586.000,00
612.135.094.000,00

SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN

10.744.625.000.000,00

20.2

Subsektor ABRI

10.511.945.726.000,00

20.3

Subsektor Pendukung

Ayat (3)
Cukup jelas

232.679.274.000,00

Ayat (4)

Pengeluaran pembangunan sebesar Rp 78.311.193.000.000,00 terdiri dari:
(dalam rupiah)
Rupiah

01

02

03

04

05

06

Nilai Rupiah Pinjaman Proyek
dan Kredit Ekspor

Jumlah

SEKTOR INDUSTRI

208.292.900.000,00

247.628.100.000,00

455.921.000.000,00

01.1

208.292.900.000,00

247.628.100.000,00

455.921.000.000,00

SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN

2.209.458.700.000,00

1.106.440.600.000,00

3.315.899.300.000,00

02.1

Subsektor Pertanian

2.193.683.300.000,00

963.558.200.000,00

3.157.241.500.000,00

02.2

Subsektor Kehutanan

15.775.400.000,00

142.882.400.000,00

158.657.800.000,00

1.394.828.100.000,00

1.259.401.200.000,00

2.654.229.300.000,00

348.452.200.000,00

715.955.400.000,00

1.064.407.600.000,00

1.046.375.900.000,00

543.445.800.000,00

1.589.821.700.000,00

SEKTOR TENAGA KERJA

1.119.798.400.000,00

54.357.400.000,00

1.174.155.800.000,00

04.1

Subsektor Tenaga Kerja

1.119.798.400.000,00

54.357.400.000,00

1.174.155.800.000,00

SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN
USAHA NASIONAL, KEUANGAN DAN
KOPERASI

28.389.970.300.000,00

192.967.300.000,00

28.582.937.600.000,00

216.921.700.000,00

9.792.200.000,00

226.713.900.000,00

34.547.400.000,00

8.502.900.000,00

43.050.300.000,00

3.171.107.900.000,00

0,00

3.171.107.900.000,00

23.507.893.100.000,00

141.793.000.000,00

23.649.686.100.000,00

1.459.500.200.000,00

32.879.200.000,00

1.492.379.400.000,00

SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI
DAN GEOFISIKA

2.660.171.600.000,00

3.100.361.000.000,00

5.760.532.600.000,00

06.1

Subsektor Prasarana Jalan

2.189.026.200.000,00

1.370.353.300.000,00

3.559.379.500.000,00

06.2

Subsektor Transportasi Darat

167.969.700.000,00

900.246.400.000,00

1.068.216.100.000,00

06.3

Subsektor Transportasi Laut

165.562.800.000,00

203.282.500.000,00

368.845.300.000,00

06.4

Subsektor Transportasi Udara

118.955.400.000,00

597.502.900.000,00

716.458.300.000,00

Subsektor Industri

SEKTOR PENGAIRAN
03.1

Subsektor Pengembangan Sumber
Daya Air

03.2

Subsektor Irigasi

05.1

Subsektor Perdagangan Dalam
Negeri

05.2

Subsektor Perdagangan Luar Negeri

05.3

Subsektor Pengembangan Usaha
Nasional

05.4

Subsektor Keuangan

05.5

Subsektor Koperasi dan Pengusaha
Kecil

06.5

07

08

Subsektor Meteorologi, Geofisika,
Pencarian dan Penyelamatan (SAR)

18.657.500.000,00

28.975.900.000,00

47.633.400.000,00

769.094.900.000,00

3.092.470.700.000,00

3.861.565.600.000,00

51.194.100.000,00

10.998.100.000,00

62.192.200.000,00

717.900.800.000,00

3.081.472.600.000,00

3.799.373.400.000,00

SEKTOR PARIWISATA POS DAN TELEKOMU
NIKASI

46.751.500.000,00

554.128.800.000,00

600.880.300.000,00

08.1

Subsektor Pariwisata

32.623.200.000,00

22.625.400.000,00

55.248.600.000,00

08.2

Subsektor Pos dan Telekomunikasi

14.128.300.000,00

531.503.400.000,00

545.631.700.000,00

10.351.427.200.000,00

2.181.241.100.000,00

12.532.668.300.000,00

9.467.458.500.000,00

2.181.241.100.000,00

11.648.699.600.000,00

883.968.700.000,00

0,00

883.968.700.000,00

SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA
RUANG

547.279.600.000,00

240.174.700.000,00

787.454.300.000,00

10.1

Subsektor Lingkungan Hidup

501.133.200.000,00

202.793.900.000,00

703.927.100.000,00

10.2

Subsektor Tata Ruang

46.146.400.000,00

37.380.800.000,00

83.527.200.000,00

SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDA YAAN
NASIONAL, KEPERCAYAAN TERHADAP
TUHAN YANG MAHA ESA, PEMUDA DAN
OLAH RAGA

4.781.251.500.000,00

2.168.153.800.000,00

6.949.405.300.000,00

11.1

Subsektor Pendidikan

4.438.087.300.000,00

2.105.041.800.000,00

6.543.129.100.000,00

11.2

Subsektor Pendidikan Luar Sekolah
dan Kedinasan

225.059.200.000,00

63.112.000.000,00

288.171.200.000,00

11.3

Subsektor Kebudayaan Nasional
dan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa

58.934.600.000,00

0,00

58.934.600.000,00

11.4

Subsektor Pemuda dan Olah Raga

59.170.400.000,00

0,00

59.170.400.000,00

SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
SEJAHTERA

146.181.700.000,00

241.698.700.000,00

387.880.400.000,00

12.1

146.181.700.000,00

241.698.700.000,00

387.880.400.000,00

2.874.883.600.000,00

1.225.410.900.000,00

4.100.294.500.000,00

313.761.500.000,00

212.523.300.000,00

526.284.800.000,00

SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI
07.1

Subsektor Pertambangan

07.2

Subsektor Energi

09

SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN
TRANSMIGRASI

09.1

Subsektor Pembangunan Daerah
09.2

10

11

12

13

Subsektor Transmigrasi dan
Pemukiman Perambah Hutan

Subsektor Kependudukan dan
Keluarga Berencana

SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL,
KESEHATAN, PERANAN WANITA, ANAK DAN
REMAJA
13.1

Subsektor Kesejahteraan Sosial

14

15

16

17

18

19

13.2

Subsektor Kesehatan

2.000.924.800.000,00

996.305.800.000,00

2.997.230.600.000,00

13.3

Subsektor Peranan Wanita, Anak
dan Remaja

560.197.300.000,00

16.581.800.000,00

576.779.100.000,00

SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

1.711.970.000.000,00

1.026.272.500.000,00

2.738.242.500.000,00

14.1

Subsektor Perumahan dan
Permukiman

1.704.701.100.000,00

939.378.600.000,00

2.644.079.700.000,00

14.2

Subsektor Penataan Kota dan
Bangunan

7.268.900.000,00

86.893.900.000,00

94.162.800.000,00

311.299.200.000,00

198.950.600.000,00

510.249.800.000,00

SEKTOR AGAMA
15.1

Subsektor Pelayanan Kehidupan
Beragama

22.757.000.000,00

1.594.400.000,00

24.351.400.000,00

15.2

Subsektor Pembinaan Pendidikan
Agama

288.542.200.000,00

197.356.200.000,00

485.898.400.000,00

SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI

555.010.100.000,00

238.334.300.000,00

793.344.400.000,00

16.1

Subsektor T eknik Produksi dan
Teknologi

174.018.400.000,00

113.246.400.000,00

287.264.800.000,00

16.2

Subsektor Ilmu Pengetahuan
Terapan dan Dasar

47.808.700.000,00

1.781.700.000,00

49.590.400.000,00

16.3

Subsektor Kelembagaan Prasarana
dan Sarana Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi

64.640.600.000,00

117.862.100.000,00

182.502.700.000,00

16.4

Subsektor Kelautan

58.675.500.000,00

3.607.600.000,00

62.283.100.000,00

16.5

Subsektor Kedirgantaraan

32.722.500.000,00

0,00

32.722.500.000,00

16.6

Subsektor Sistem Informasi dan
Statistik

177.144.400.000,00

1.836.500.000,00

178.980.900.000,00

217.577.000.000,00

5.897.900.000,00

223.474.900.000,00

SEKTOR HUKUM
17.1

Subsektor Pembinaan Hukum
Nasional

23.252.700.000,00

0,00

23.252.700.000,00

17.2

Subsektor Pembinaan Aparatur
Hukum

53.958.800.000,00

0,00

53.958.800.000,00

17.3

Subsektor Sarana dan Prasarana
Hukum

140.365.500.000,00

5.897.900.000,00

146.263.400.000,00

SEKTOR APARATUR NEGARA DAN
PENGAWASAN

409.321.800.000,00

291.716.400.000,00

701.038.200.000,00

18.1

Subsektor Aparatur Negara

397.411.100.000,00

291.716.400.000,00

689.127.500.000,00

18.2

Subsektor Pendayagunaan Sistem
dan Pelaksanaan Pengawasan

11.910.700.000,00

0,00

11.910.700.000,00

83.746.900.000,00

28.229.000.000,00

111.975.900.000,00

SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR

NEGERI, PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN
MEDIA MASSA

20

19.1

Subsektor Politik

4.462.100.000,00

0,00

4.462.100.000,00

19.2

Subsektor Hubungan Luar Negeri

16.598.700.000,00

0,00

16.598.700.000,00

19.3

Subsektor Penerangan, Komunikasi
dan Media Massa

62.686.100.000,00

28.229.000.000,00

90.915.100.000,00

1.252.130.000.000,00

816.913.000.000,00

2.069.043.000.000,00

10.498.900.000,00

0,00

10.498.900.000,00

SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN
20.1

Subsektor Rakyat Terlatih dan
Perlindungan Masyarakat

20.2

Subsektor ABRI

944.204.800.000,00

816.913.000.000,00

1.761.117.800.000,00

20.3

Subsektor Pendukung

297.426.300.000,00

0,00

297.426.300.000,00

Angka 5
Pasal 9
Ayat (1)
Tahun anggaran yang semula berlaku tanggal 1 April sampai dengan 31 Maret, diubah menjadi tanggal 1 Januari sampai dengan
31 Desember. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 2 T ahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara T ahun
Anggaran 2000, sebagai masa transisi, khusus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2000, berlaku
tanggal 1 April sampai dengan 31 Desember 2000.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Angka 6
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal II
Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3951