PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1999 2000
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2000
TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 1999/2000
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan dan atau perubahan keadaan,
dipandang perlu mengatur perkiraan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dengan mengubah Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000;
Mengingat :
1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (2) dan ayat (4), Pasal 23 ayat (1) dan ayat (5), dan Pasal
33 Undang-Undang Dasar 1945;
2. Indische Comptabiliteitswet (Staatsblad Tahun 1925 Nomor 448) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1968 tentang
Perubahan Pasal 7 Indische Comptabiliteitswet (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1968 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2860);
3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 1999/2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3819);
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN
1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN
1999/2000.
Pasal I
Mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 sebagai berikut :
1. Ketentuan Pasal 2 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal
2 menjadi sebagai berikut :
"Pasal 2
(1) Anggaran Pendapatan Negara Tahun Anggaran 1999/2000 diperoleh dari :
a. Sumber-sumber Penerimaan Dalam Negeri;
b. Sumber-sumber Penerimaan Luar Negeri.
(2) Penerimaan Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakan
sebesar Rp 201.692.438.000.000,00 (dua ratus satu triliun enam ratus sembilan puluh dua miliar
empat ratus tiga puluh delapan juta rupiah).
(3) Penerimaan Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b diperkirakan sebesar
Rp 43.632.659.000.000,00 (empat puluh tiga triliun enam ratus tiga puluh dua miliar enam ratus
lima puluh sembilan juta rupiah).
(4) Jumlah Anggaran Pendapatan Negara Tahun Anggaran 1999/2000 sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) dan ayat (3) sebesar Rp 245.325.097.000.000,00 (dua ratus empat puluh lima
triliun tiga ratus dua puluh lima miliar sembilan puluh tujuh juta rupiah)."
2. Ketentuan Pasal 3 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 3 menjadi sebagai berikut :
"Pasal 3
(1) Penerimaan Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) terdiri dari
sumber-sumber penerimaan :
a. Penerimaan perpajakan sebesar Rp 107.121.906.000.000,00 (seratus tujuh triliun
seratus dua puluh satu miliar sembilan ratus enam juta rupiah);
b. Penerimaan dari sektor minyak bumi dan gas alam sebesar Rp 56.302.615.000.000,00
(lima puluh enam triliun tiga ratus dua miliar enam ratus lima belas juta rupiah);
c. Penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp 38.267.917.000.000,00 (tiga puluh delapan
triliun dua ratus enam puluh tujuh miliar sembilan ratus tujuh belas juta rupiah).
(2) Penerimaan Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) terdiri dari
sumber-sumber penerimaan :
a. Pinjaman program sebesar Rp 25.361.911.000.000,00 (dua puluh lima triliun tiga ratus
enam puluh satu miliar sembilan ratus sebelas juta rupiah);
b. Pinjaman proyek sebesar Rp 18.270.748.000.000,00 (delapan belas triliun dua ratus
tujuh puluh miliar tujuh ratus empat puluh delapan juta rupiah)."
3. Ketentuan Pasal 4 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal
4 menjadi sebagai berikut :
"Pasal 4
(1) Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 terdiri dari :
a. Pengeluaran Rutin;
b. Pengeluaran Pembangunan.
(2) Pengeluaran Rutin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakan
sebesar Rp 166.880.508.000.000,00 (seratus enam puluh enam triliun delapan ratus
delapan puluh miliar lima ratus delapan juta rupiah).
(3) Pengeluaran Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b
diperkirakan sebesar Rp 78.311.193.000.000,00 (tujuh puluh delapan triliun tiga ratus
sebelas miliar seratus sembilan puluh tiga juta rupiah).
(4) Jumlah Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) sebesar Rp 245.191.701.000.000,00 (dua ratus
empat puluh lima triliun seratus sembilan puluh satu miliar tujuh ratus satu juta rupiah)."
4. Ketentuan Pasal 5 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 5 menjadi sebagai berikut :
"Pasal 5
(1) Pengeluaran Rutin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) terdiri dari :
(dalam rupiah)
01
SEKTOR INDUSTRI
109.014.212.000,00
02
SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN
746.469.020.000,00
03
SEKTOR PENGAIRAN
50.466.901.000,00
04
SEKTOR TENAGA KERJA
400.234.938.000,00
05
SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA
NASIONAL, KEUANGAN DAN KOPERASI
114.253.988.526.000,00
06
SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN GEO
FISIKA
382.424.732.000,00
07
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI
345.952.197.000,00
08
SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI
127.776.892.000,00
09
SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN TRANS
MIGRASI
19.425.020.726.000,00
10
SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG
431.507.484.000,00
11
SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDA YAAN NASIONAL,
KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA,
PEMUDA DAN OLAH RAGA
6.180.961.253.000,00
12
SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
SEJAHTERA
447.517.722.000,00
13
SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN,
PERANAN WANITA, ANAK DAN REMAJA
836.735.038.000,00
14
SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
28.022.299.000,00
15
SEKTOR AGAMA
1.787.319.934.000,00
16
SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
505.036.868.000,00
17
SEKTOR HUKUM
980.355.925.000,00
18
SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN
6.507.235.652.000,00
19
SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI,
PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA
2.589.842.681.000,00
20
SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN
10.744.625.000.000,00
(2) Rincian sektor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ke dalam subsektor
dicantumkan dalam penjelasan ayat ini.
(3) Pengeluaran Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) terdiri
dari :
(dalam rupiah)
01
SEKTOR INDUSTRI
455.921.000.000,00
02
SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN
3.315.899.300.000,00
03
SEKTOR PENGAIRAN
2.654.229.300.000,00
04
SEKTOR TENAGA KERJA
1.174.155.800.000,00
05
SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA
NASIONAL, KEUANGAN DAN KOPERASI
28.582.937.600.000,00
06
SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN
GEOFISIKA
5.760.532.600.000,00
07
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI
3.861.565.600.000,00
08
SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI
600.880.300.000,00
09
SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN
TRANSMIGRASI
12.532.668.300.000,00
10
SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG
787.454.300.000,00
11
SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYA AN NASIONAL,
KEPERCAYAAN TER HADAP TUHAN YANG MAHA ESA,
PEMUDA DAN OLAH RAGA
6.949.405.300.000,00
12
SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
SEJAHTERA
387.880.400.000,00
13
SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN,
PERANAN WANITA, ANAK DAN REMAJA
4.100.294.500.000,00
14
SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
2.738.242.500.000,00
15
SEKTOR AGAMA
510.249.800.000,00
16
SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
793.344.400.000,00
17
SEKTOR HUKUM
223.474.900.000,00
18
SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN
701.038.200.000,00
19
SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI,
PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA
111.975.900.000,00
20
SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN
2.069.043.000.000,00
(4) Rincian sektor sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) ke dalam subsektor
dicantumkan dalam penjelasan ayat ini."
5. Ketentuan Pasal 9 diubah, sehingga menjadi sebagai berikut :
"Pasal 9
(1) Sisa Kredit Anggaran proyek-proyek pada pengeluaran pembangunan Tahun
Anggaran 1999/2000 yang masih diperlukan untuk penyelesaian proyek, dengan
Peraturan Pemerintah dipindahkan ke Tahun Anggaran 2000 menjadi Kredit
Anggaran Tahun Anggaran 2000.
(2) Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan Badan Pemeriksa Keuangan selambatlambatnya pada akhir Triwulan I Tahun Anggaran 2000."
6. Ketentuan Pasal 10 diubah, sehingga menjadi sebagai berikut :
"Pasal 10
Sisa Anggaran Lebih Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan sebesar Rp
133.396.000.000,00 (seratus tiga puluh tiga miliar tiga ratus sembilan puluh enam juta
rupiah) yang akan menambah Sisa Anggaran Lebih tahun-tahun anggaran sebelumnya,
dan digunakan untuk membiayai Anggaran Belanja Negara tahun-tahun anggaran
berikutnya."
Pasal II
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan mempunyai daya laku surut
sejak tanggal 1 April 1999.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 26 April 2000
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
ABDURRAHMAN WAHID
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 26 April 2000
Pj. SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
ttd
BONDAN GUNAWAN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2000 NOMOR 53
PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2000
TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 1999/2000
I. UMUM
Kondisi ekonomi dalam negeri secara umum mulai menunjukkan perkembangan yang cukup baik dalam satu tahun terakhir,
meskipun belum sepenuhnya pulih. Perkembangan ekonomi tersebut telah memberikan pengaruh yang cukup positif terhadap
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000. Hal tersebut antara lain ditandai oleh relatif
stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, terkendalinya tingkat inflasi, serta kecenderungan penurunan tingkat bunga.
Demikian pula laju pertumbuhan ekonomi pada Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan mengalami perbaikan dibandingkan
dengan asumsi pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan sebelumnya. Berbagai perkembangan tersebut tidak terlepas dari
langkah-langkah yang telah ditempuh, berupa upaya antisipasi penyediaan kebutuhan pokok masyarakat, antara lain melalui
impor beras dan gula, serta penyediaan subsidi Bahan Bakar Minyak, pangan dan listrik. Di sisi eksternal, perkembangan harga
minyak yang cenderung mengalami peningkatan, dan cukup baiknya perkembangan ekonomi global dalam Tahun Anggaran
1999/2000, juga memberikan pengaruh positif bagi perkembangan perekonomian nasional. Berbagai perkembangan tersebut
berpengaruh terhadap pencapaian pendapatan dan belanja Negara dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 1999/2000. Berkaitan dengan hal itu, terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 1999/2000 sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999, perlu dilakukan berbagai
penyesuaian kembali, agar lebih realistis dan sejalan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam Tahun Anggaran
1999/2000.
Di sisi Pendapatan Negara, realisasi Anggaran Pendapatan Negara dalam Tahun Anggaran 1999/2000 pada umumnya
diperkirakan lebih tinggi dibanding dengan sasaran yang ditetapkan. Lebih tingginya realisasi Pendapatan Negara tersebut
berkaitan dengan lebih tingginya perkiraan realisasi penerimaan dalam negeri, baik yang bersumber dari penerimaan minyak
bumi dan gas alam (migas) maupun penerimaan bukan migas, meskipun terdapat beberapa pos penerimaan yang diperkirakan
tidak mencapai sasaran seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pajak/pungutan ekspor dan penerimaan privatisasi.
Di sisi Belanja Negara, realisasi pengeluaran rutin diperkirakan lebih tinggi dari yang direncanakan. Hal tersebut terutama
berkaitan dengan lebih tingginya kebutuhan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai akibat dari meningkatnya harga minyak
mentah di pasar internasional, serta menampung beban pembiayaan subsidi tahun-tahun anggaran sebelumnya yang baru dapat
diselesaikan pembayarannya dalam Tahun Anggaran 1999/2000. Sementara itu, realisasi pengeluaran pembangunan, baik yang
berasal dari pembiayaan rupiah maupun yang bersumber dari nilai lawan (rupiah) pinjaman proyek dan kredit ekspor diperkirakan
lebih rendah dari yang direncanakan. Hal tersebut terutama berkaitan dengan suasana transisi yang ditandai dengan terjadinya
berbagai perubahan sosial politik di dalam negeri yang secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan terjadinya
keterlambatan dalam pembangunan berbagai proyek, baik yang dibiayai melalui pembiayaan rupiah, maupun pembiayaan
proyek.
Dengan adanya berbagai perubahan tersebut, maka Anggaran Pendapatan Negara Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan
berubah menjadi Rp 245.325.097.000.000,00 (dua ratus empat puluh lima triliun tiga ratus dua puluh lima miliar sembilan puluh
tujuh juta rupiah), sedangkan Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan berubah menjadi Rp
245.191.701.000.000,00 (dua ratus empat puluh lima triliun seratus sembilan puluh satu miliar tujuh ratus satu juta rupiah).
Dengan demikian, dalam Tahun Anggaran 1999/2000 terdapat sisa anggaran lebih sebesar Rp 133.396.000.000,00 (seratus tiga
puluh tiga miliar tiga ratus sembilan puluh enam juta rupiah).
Sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 1999/2000 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3819), maka
terhadap perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 perlu diatur dengan Undangundang.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
Angka 1
Pasal 2
Cukup jelas
Angka 2
Pasal 3
Ayat (1)
Penerimaan perpajakan sebesar terdiri dari :
Rp 107.121.906.000.000,00
(dalam rupiah)
0110
Pajak Penghasilan (PPh)
54.940.502.000.000,00
0120
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPN dan PPn BM)
32.981.515.000.000,00
0140
Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (PBB
dan BPHTB)
3.650.024.000.000,00
0210
Bea masuk
3.747.792.000.000,00
0220
Cukai
0230
Pungutan (pajak) ekspor
834.900.000.000,00
0240
Bea meterai
568.528.000.000,00
10.398.645.000.000,00
Penerimaan dari sektor minyak bumi dan gas alam sebesar terdiri dari :
Rp 56.302.615.000.000,00
(dalam rupiah)
0310
Penerimaan minyak bumi
36.293.766.000.000,00
0320
Penerimaan gas alam
20.008.849.000.000,00
Penerimaan negara bukan pajak sebesar terdiri dari :
Rp 38.267.917.000.000,00
(dalam rupiah)
0410
Pendapatan pendidikan
8.000.000.000,00
0411
Uang pendidikan
3.884.000.000,00
0412
Uang ujian masuk, kenaikan tingkat,
dan akhir pendidikan
0480
3.344.000.000,00
0413
Uang ujian menjalankan praktek
14.000.000,00
0419
Pendapatan pendidikan lainnya
758.000.000,00
Pendapatan pendidikan swadana
573.064.000.000,00
0481
0510
0520
0530
0540
Pendapatan pendidikan swadana
Penjualan hasil produksi, sitaan
573.064.000.000,00
34.661.000.000,00
0511
Penjualan hasil pertanian, perkebunan
1.445.000.000,00
0512
Penjualan hasil peternakan
1.972.000.000,00
0513
Penjualan hasil perikanan
0514
Penjualan hasil sitaan
0515
Penjualan obat-obatan dan hasil farmasi lainnya
929.000.000,00
0516
Penjualan penerbitan, film, dan hasil cetakan lainnya
930.000.000,00
0517
Penjualan dokumen-dokumen pelelangan
10.575.000.000,00
0519
Penjualan lainnya
13.861.000.000,00
49.000.000,00
4.900.000.000,00
Penjualan aset tetap
62.435.000.000,00
0521
Penjualan rumah, gedung, bangunan, dan tanah
14.442.000.000,00
0522
Penjualan kendaraan bermotor
0523
Penjualan sewa beli
20.150.000.000,00
0529
Penjualan aset lainnya yang berlebih, rusak, dihapuskan
27.273.000.000,00
Pendapatan sewa
570.000.000,00
41.988.000.000,00
0531
Sewa rumah dinas, rumah negeri
4.890.000.000,00
0532
Sewa gedung, bangunan, gudang
2.160.000.000,00
0533
Sewa benda-benda bergerak
1.398.000.000,00
0539
Sewa benda-benda tak bergerak lainnya
Pendapatan jasa I
0541
Pendapatan rumah sakit dan instansi kesehatan lainnya
0542
Pendapatan tempat hiburan, taman, museum
0543
Pendapatan surat keterangan, visa, paspor dan SIM, STNK, BPKB
0544
Pendapatan sertifikat pendaftaran tanah
0545
Pendapatan hak dan perizinan
0546
Pendapatan sensor, karantina, pengawasan, pemeriksaan
33.540.000.000,00
498.496.000.000,00
54.268.000.000,00
358.000.000,00
139.275.000.000,00
36.972.000.000,00
196.553.000.000,00
4.025.000.000,00
0547
Pendapatan jasa tenaga, jasa pekerja
41.458.000.000,00
0548
Pendapatan jasa kantor urusan agama
6.677.000.000,00
0549
Pendapatan jasa bandar udara dan
pelabuhan
0550
0560
0580
0610
Pendapatan jasa II
18.910.000.000,00
1.109.516.000.000,00
0551
Pendapatan jasa lembaga keuangan (jasa giro)
60.787.000.000,00
0552
Pendapatan iuran hasil hutan, hasil laut, royalti dan denda
0553
Pendapatan iuran lelang untuk fakir miskin
7.421.000.000,00
0554
Pendapatan jasa kantor catatan sipil
5.535.000.000,00
0555
Pendapatan biaya penagihan pajak-pajak Negara dengan Surat Paksa
3.813.000.000,00
0556
Pendapatan uang pewarganegaraan
7.002.000.000,00
0557
Bea lelang
79.382.000.000,00
0558
Pendapatan biaya pengurusan piutang negara dan lelang negara
37.453.000.000,00
0559
Pendapatan jasa lainnya
96.188.000.000,00
811.935.000.000,00
Pendapatan rutin dari luar negeri
230.000.000.000,00
0569
Penerimaan rutin luar negeri lainnya
230.000.000.000,00
Pendapatan penjualan, sewa dan jasa swadana
3.504.960.000.000,00
0581
Pendapatan penjualan swadana
25.606.000.000,00
0582
Pendapatan sewa swadana
86.434.000.000,00
0583
Pendapatan jasa swadana
Pendapatan kejaksaan dan peradilan
3.392.920.000.000,00
18.165.000.000,00
0611
Legalisasi tanda tangan
104.000.000,00
0612
Pengesahan surat di bawah tangan
0613
Uang meja (leges) dan upah pada panitera badan peradilan
0614
Hasil denda, denda tilang dan sebagainya
9.567.000.000,00
0615
Ongkos perkara
1.020.000.000,00
0619
Penerimaan kejaksaan dan peradilan lainnya
6.815.000.000,00
42.000.000,00
617.000.000,00
0710
0810
Pendapatan dari investasi
8.869.506.000.000,00
0711
Bagian laba dari BUMN
5.758.606.000.000,00
0713
Pelunasan piutang (penerimaan kembali pinjaman)
3.110.900.000.000,00
Pendapatan kembali belanja tahun anggaran berjalan
0811
0820
0880
0890
214.893.000.000,00
Penerimaan kembali belanja
pegawai pusat
10.151.000.000,00
0812
Penerimaan kembali belanja pegawai daerah otonom
19.100.000.000,00
0813
Penerimaan kembali belanja pensiun
54.210.000.000,00
0814
Penerimaan kembali belanja rutin lainnya
71.121.000.000,00
0815
Penerimaan kembali belanja pembangunan rupiah lainnya
60.311.000.000,00
Pendapatan kembali belanja tahun anggaran yang lalu
62.507.000.000,00
0821
Penerimaan kembali belanja pegawai pusat
6.389.000.000,00
0822
Penerimaan kembali belanja pegawai daerah otonom
2.314.000.000,00
0823
Penerimaan kembali belanja pensiun
6.273.000.000,00
0824
Penerimaan kembali belanja rutin lainnya
7.043.000.000,00
0825
Penerimaan kembali belanja pembangunan rupiah lainnya
40.488.000.000,00
Pendapatan lain-lain swadana
8.551.000.000,00
0881
8.551.000.000,00
Pendapatan lain-lain swadana
Pendapatan lain-lain
0891
Penerimaan kembali persekot, uang muka gaji
0892
Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan
0893
Penerimaan kembali, ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh Negara
0894
Penerimaan kembali perhitungan sisa lebih subsidi gaji PNS daerah
otonom berdasarkan SPM nihil KPKN
0895
Penerimaan hasil penjualan saham Pemerintah pada BUMN
0899
Pendapatan anggaran lainnya
Ayat (2)
23.031.175.000.000,00
1.592.000.000,00
11.245.000.000,00
7.002.000.000,00
300.081.000.000,00
3.670.550.000.000,00
19.040.705.000.000,00
Cukup jelas
Angka 3
Pasal 4
Cukup jelas
Angka 4
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Pengeluaran rutin sebesar terdiri dari :
Rp 166.880.508.000.000,00
(dalam rupiah)
01
02
03
04
05
06
SEKTOR INDUSTRI
109.014.212.000,00
01.1
109.014.212.000,00
Subsektor Industri
SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN
746.469.020.000,00
02.1
Subsektor Pertanian
268.769.103.000,00
02.2
Subsektor Kehutanan
477.699.917.000,00
SEKTOR PENGAIRAN
50.466.901.000,00
03.1
Subsektor Pengembangan Sumber Daya Air
21.870.070.000,00
03.2
Subsektor Irigasi
28.596.831.000,00
SEKTOR TENAGA KERJA
400.234.938.000,00
04.1
400.234.938.000,00
Subsektor T enaga Kerja
SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA NASIONAL, KEUANGAN
DAN KOPERASI
114.253.988.526.000,00
05.1
Subsektor Perdagangan Dalam Negeri
100.126.808.000,00
05.2
Subsektor Perdagangan Luar Negeri
05.4
Subsektor Keuangan
05.5
Subsektor Koperasi dan Pengusaha Kecil
149.192.464.000,00
SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
382.424.732.000,00
81.013.172.000,00
113.923.656.082.000,00
07
08
09
11
12
13
06.1
Subsektor Prasarana Jalan
35.541.270.000,00
06.2
Subsektor Transportasi Darat
36.104.023.000,00
06.3
Subsektor Transportasi Laut
06.4
Subsektor Transportasi Udara
70.966.131.000,00
06.5
Subsektor Meteorologi, Geofisika, Pencarian dan Penyelamatan (SAR)
62.716.185.000,00
177.097.123.000,00
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI
345.952.197.000,00
07.1
Subsektor Pertambangan
339.719.979.000,00
07.2
Subsektor Energi
SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI
6.232.218.000,00
127.776.892.000,00
08.1
Subsektor Pariwisata
32.477.675.000,00
08.2
Subsektor Pos dan Telekomunikasi
95.299.217.000,00
SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN TRANSMIGRASI
19.425.020.726.000,00
09.1
Subsektor Pembangunan Daerah
19.322.220.099.000,00
09.2
Subsektor Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan
102.800.627.000,00
10
SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG
431.507.484.000,00
10.1
Subsektor Lingkungan Hidup
10.2
Subsektor Tata Ruang
11.074.897.000,00
420.432.587.000,00
SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN NASIONAL, KEPERCAYAAN TERHADAP
TUHAN YANG MAHA ESA, PEMUDA DAN OLAH RAGA
6.180.961.253.000,00
11.1
Subsektor Pendidikan
5.575.662.984.000,00
11.2
Subsektor Pendidikan Luar Sekolah dan Kedinasan
476.543.300.000,00
11.3
Subsektor Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
116.782.034.000,00
11.4
Subsektor Pemuda dan Olah Raga
11.972.935.000,00
SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA SEJAHTERA
447.517.722.000,00
12.1
447.517.722.000,00
Subsektor Kependudukan dan Keluarga Berencana
SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN, PERANAN WANITA, ANAK
DAN REMAJA
836.735.038.000,00
13.1
148.985.520.000,00
Subsektor Kesejahteraan Sosial
13.2
14
15
16
17
18
19
20
Subsektor Kesehatan
687.749.518.000,00
SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
28.022.299.000,00
14.1
Subsektor Perumahan dan Permukiman
20.271.561.000,00
14.2
Subsektor Penataan Kota dan Bangunan
7.750.738.000,00
SEKTOR AGAMA
1.787.319.934.000,00
15.1
Subsektor Pelayanan Kehidupan Beragama
280.565.283.000,00
15.2
Subsektor Pembinaan Pendidikan Agama
1.506.754.651.000,00
SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
505.036.868.000,00
16.2
Subsektor Ilmu Pengetahuan Terapan dan Dasar
316.019.643.000,00
16.3
Subsektor Kelembagaan Prasarana dan Sarana Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
16.5
Subsektor Kedirgantaraan
16.6
Subsektor Sistem Informasi dan Statistik
46.777.574.000,00
2.568.540.000,00
139.671.111.000,00
SEKTOR HUKUM
980.355.925.000,00
17.1
Subsektor Pembinaan Hukum Nasional
861.233.577.000,00
17.2
Subsektor Pembinaan Aparatur Hukum
119.122.348.000,00
SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN
6.507.235.652.000,00
18.1
Subsektor Aparatur Negara
6.115.276.873.000,00
18.2
Subsektor Pendayagunaan Sistem dan Pelaksanaan Pengawasan
SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI, PENERANGAN, KOMUNIKASI
DAN MEDIA MASSA
19.1
Subsektor Politik
19.2
Subsektor Hubungan Luar Negeri
19.3
Subsektor Penerangan, Komunikasi dan Media Massa
391.958.779.000,00
2.589.842.681.000,00
124.278.001.000,00
1.853.429.586.000,00
612.135.094.000,00
SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN
10.744.625.000.000,00
20.2
Subsektor ABRI
10.511.945.726.000,00
20.3
Subsektor Pendukung
Ayat (3)
Cukup jelas
232.679.274.000,00
Ayat (4)
Pengeluaran pembangunan sebesar Rp 78.311.193.000.000,00 terdiri dari:
(dalam rupiah)
Rupiah
01
02
03
04
05
06
Nilai Rupiah Pinjaman Proyek
dan Kredit Ekspor
Jumlah
SEKTOR INDUSTRI
208.292.900.000,00
247.628.100.000,00
455.921.000.000,00
01.1
208.292.900.000,00
247.628.100.000,00
455.921.000.000,00
SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN
2.209.458.700.000,00
1.106.440.600.000,00
3.315.899.300.000,00
02.1
Subsektor Pertanian
2.193.683.300.000,00
963.558.200.000,00
3.157.241.500.000,00
02.2
Subsektor Kehutanan
15.775.400.000,00
142.882.400.000,00
158.657.800.000,00
1.394.828.100.000,00
1.259.401.200.000,00
2.654.229.300.000,00
348.452.200.000,00
715.955.400.000,00
1.064.407.600.000,00
1.046.375.900.000,00
543.445.800.000,00
1.589.821.700.000,00
SEKTOR TENAGA KERJA
1.119.798.400.000,00
54.357.400.000,00
1.174.155.800.000,00
04.1
Subsektor Tenaga Kerja
1.119.798.400.000,00
54.357.400.000,00
1.174.155.800.000,00
SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN
USAHA NASIONAL, KEUANGAN DAN
KOPERASI
28.389.970.300.000,00
192.967.300.000,00
28.582.937.600.000,00
216.921.700.000,00
9.792.200.000,00
226.713.900.000,00
34.547.400.000,00
8.502.900.000,00
43.050.300.000,00
3.171.107.900.000,00
0,00
3.171.107.900.000,00
23.507.893.100.000,00
141.793.000.000,00
23.649.686.100.000,00
1.459.500.200.000,00
32.879.200.000,00
1.492.379.400.000,00
SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI
DAN GEOFISIKA
2.660.171.600.000,00
3.100.361.000.000,00
5.760.532.600.000,00
06.1
Subsektor Prasarana Jalan
2.189.026.200.000,00
1.370.353.300.000,00
3.559.379.500.000,00
06.2
Subsektor Transportasi Darat
167.969.700.000,00
900.246.400.000,00
1.068.216.100.000,00
06.3
Subsektor Transportasi Laut
165.562.800.000,00
203.282.500.000,00
368.845.300.000,00
06.4
Subsektor Transportasi Udara
118.955.400.000,00
597.502.900.000,00
716.458.300.000,00
Subsektor Industri
SEKTOR PENGAIRAN
03.1
Subsektor Pengembangan Sumber
Daya Air
03.2
Subsektor Irigasi
05.1
Subsektor Perdagangan Dalam
Negeri
05.2
Subsektor Perdagangan Luar Negeri
05.3
Subsektor Pengembangan Usaha
Nasional
05.4
Subsektor Keuangan
05.5
Subsektor Koperasi dan Pengusaha
Kecil
06.5
07
08
Subsektor Meteorologi, Geofisika,
Pencarian dan Penyelamatan (SAR)
18.657.500.000,00
28.975.900.000,00
47.633.400.000,00
769.094.900.000,00
3.092.470.700.000,00
3.861.565.600.000,00
51.194.100.000,00
10.998.100.000,00
62.192.200.000,00
717.900.800.000,00
3.081.472.600.000,00
3.799.373.400.000,00
SEKTOR PARIWISATA POS DAN TELEKOMU
NIKASI
46.751.500.000,00
554.128.800.000,00
600.880.300.000,00
08.1
Subsektor Pariwisata
32.623.200.000,00
22.625.400.000,00
55.248.600.000,00
08.2
Subsektor Pos dan Telekomunikasi
14.128.300.000,00
531.503.400.000,00
545.631.700.000,00
10.351.427.200.000,00
2.181.241.100.000,00
12.532.668.300.000,00
9.467.458.500.000,00
2.181.241.100.000,00
11.648.699.600.000,00
883.968.700.000,00
0,00
883.968.700.000,00
SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA
RUANG
547.279.600.000,00
240.174.700.000,00
787.454.300.000,00
10.1
Subsektor Lingkungan Hidup
501.133.200.000,00
202.793.900.000,00
703.927.100.000,00
10.2
Subsektor Tata Ruang
46.146.400.000,00
37.380.800.000,00
83.527.200.000,00
SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDA YAAN
NASIONAL, KEPERCAYAAN TERHADAP
TUHAN YANG MAHA ESA, PEMUDA DAN
OLAH RAGA
4.781.251.500.000,00
2.168.153.800.000,00
6.949.405.300.000,00
11.1
Subsektor Pendidikan
4.438.087.300.000,00
2.105.041.800.000,00
6.543.129.100.000,00
11.2
Subsektor Pendidikan Luar Sekolah
dan Kedinasan
225.059.200.000,00
63.112.000.000,00
288.171.200.000,00
11.3
Subsektor Kebudayaan Nasional
dan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
58.934.600.000,00
0,00
58.934.600.000,00
11.4
Subsektor Pemuda dan Olah Raga
59.170.400.000,00
0,00
59.170.400.000,00
SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
SEJAHTERA
146.181.700.000,00
241.698.700.000,00
387.880.400.000,00
12.1
146.181.700.000,00
241.698.700.000,00
387.880.400.000,00
2.874.883.600.000,00
1.225.410.900.000,00
4.100.294.500.000,00
313.761.500.000,00
212.523.300.000,00
526.284.800.000,00
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI
07.1
Subsektor Pertambangan
07.2
Subsektor Energi
09
SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN
TRANSMIGRASI
09.1
Subsektor Pembangunan Daerah
09.2
10
11
12
13
Subsektor Transmigrasi dan
Pemukiman Perambah Hutan
Subsektor Kependudukan dan
Keluarga Berencana
SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL,
KESEHATAN, PERANAN WANITA, ANAK DAN
REMAJA
13.1
Subsektor Kesejahteraan Sosial
14
15
16
17
18
19
13.2
Subsektor Kesehatan
2.000.924.800.000,00
996.305.800.000,00
2.997.230.600.000,00
13.3
Subsektor Peranan Wanita, Anak
dan Remaja
560.197.300.000,00
16.581.800.000,00
576.779.100.000,00
SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
1.711.970.000.000,00
1.026.272.500.000,00
2.738.242.500.000,00
14.1
Subsektor Perumahan dan
Permukiman
1.704.701.100.000,00
939.378.600.000,00
2.644.079.700.000,00
14.2
Subsektor Penataan Kota dan
Bangunan
7.268.900.000,00
86.893.900.000,00
94.162.800.000,00
311.299.200.000,00
198.950.600.000,00
510.249.800.000,00
SEKTOR AGAMA
15.1
Subsektor Pelayanan Kehidupan
Beragama
22.757.000.000,00
1.594.400.000,00
24.351.400.000,00
15.2
Subsektor Pembinaan Pendidikan
Agama
288.542.200.000,00
197.356.200.000,00
485.898.400.000,00
SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
555.010.100.000,00
238.334.300.000,00
793.344.400.000,00
16.1
Subsektor T eknik Produksi dan
Teknologi
174.018.400.000,00
113.246.400.000,00
287.264.800.000,00
16.2
Subsektor Ilmu Pengetahuan
Terapan dan Dasar
47.808.700.000,00
1.781.700.000,00
49.590.400.000,00
16.3
Subsektor Kelembagaan Prasarana
dan Sarana Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
64.640.600.000,00
117.862.100.000,00
182.502.700.000,00
16.4
Subsektor Kelautan
58.675.500.000,00
3.607.600.000,00
62.283.100.000,00
16.5
Subsektor Kedirgantaraan
32.722.500.000,00
0,00
32.722.500.000,00
16.6
Subsektor Sistem Informasi dan
Statistik
177.144.400.000,00
1.836.500.000,00
178.980.900.000,00
217.577.000.000,00
5.897.900.000,00
223.474.900.000,00
SEKTOR HUKUM
17.1
Subsektor Pembinaan Hukum
Nasional
23.252.700.000,00
0,00
23.252.700.000,00
17.2
Subsektor Pembinaan Aparatur
Hukum
53.958.800.000,00
0,00
53.958.800.000,00
17.3
Subsektor Sarana dan Prasarana
Hukum
140.365.500.000,00
5.897.900.000,00
146.263.400.000,00
SEKTOR APARATUR NEGARA DAN
PENGAWASAN
409.321.800.000,00
291.716.400.000,00
701.038.200.000,00
18.1
Subsektor Aparatur Negara
397.411.100.000,00
291.716.400.000,00
689.127.500.000,00
18.2
Subsektor Pendayagunaan Sistem
dan Pelaksanaan Pengawasan
11.910.700.000,00
0,00
11.910.700.000,00
83.746.900.000,00
28.229.000.000,00
111.975.900.000,00
SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR
NEGERI, PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN
MEDIA MASSA
20
19.1
Subsektor Politik
4.462.100.000,00
0,00
4.462.100.000,00
19.2
Subsektor Hubungan Luar Negeri
16.598.700.000,00
0,00
16.598.700.000,00
19.3
Subsektor Penerangan, Komunikasi
dan Media Massa
62.686.100.000,00
28.229.000.000,00
90.915.100.000,00
1.252.130.000.000,00
816.913.000.000,00
2.069.043.000.000,00
10.498.900.000,00
0,00
10.498.900.000,00
SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN
20.1
Subsektor Rakyat Terlatih dan
Perlindungan Masyarakat
20.2
Subsektor ABRI
944.204.800.000,00
816.913.000.000,00
1.761.117.800.000,00
20.3
Subsektor Pendukung
297.426.300.000,00
0,00
297.426.300.000,00
Angka 5
Pasal 9
Ayat (1)
Tahun anggaran yang semula berlaku tanggal 1 April sampai dengan 31 Maret, diubah menjadi tanggal 1 Januari sampai dengan
31 Desember. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 2 T ahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara T ahun
Anggaran 2000, sebagai masa transisi, khusus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2000, berlaku
tanggal 1 April sampai dengan 31 Desember 2000.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Angka 6
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal II
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3951
NOMOR 3 TAHUN 2000
TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 1999/2000
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan dan atau perubahan keadaan,
dipandang perlu mengatur perkiraan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dengan mengubah Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000;
Mengingat :
1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (2) dan ayat (4), Pasal 23 ayat (1) dan ayat (5), dan Pasal
33 Undang-Undang Dasar 1945;
2. Indische Comptabiliteitswet (Staatsblad Tahun 1925 Nomor 448) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1968 tentang
Perubahan Pasal 7 Indische Comptabiliteitswet (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1968 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2860);
3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 1999/2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3819);
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN
1999 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN
1999/2000.
Pasal I
Mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 sebagai berikut :
1. Ketentuan Pasal 2 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal
2 menjadi sebagai berikut :
"Pasal 2
(1) Anggaran Pendapatan Negara Tahun Anggaran 1999/2000 diperoleh dari :
a. Sumber-sumber Penerimaan Dalam Negeri;
b. Sumber-sumber Penerimaan Luar Negeri.
(2) Penerimaan Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakan
sebesar Rp 201.692.438.000.000,00 (dua ratus satu triliun enam ratus sembilan puluh dua miliar
empat ratus tiga puluh delapan juta rupiah).
(3) Penerimaan Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b diperkirakan sebesar
Rp 43.632.659.000.000,00 (empat puluh tiga triliun enam ratus tiga puluh dua miliar enam ratus
lima puluh sembilan juta rupiah).
(4) Jumlah Anggaran Pendapatan Negara Tahun Anggaran 1999/2000 sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) dan ayat (3) sebesar Rp 245.325.097.000.000,00 (dua ratus empat puluh lima
triliun tiga ratus dua puluh lima miliar sembilan puluh tujuh juta rupiah)."
2. Ketentuan Pasal 3 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 3 menjadi sebagai berikut :
"Pasal 3
(1) Penerimaan Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) terdiri dari
sumber-sumber penerimaan :
a. Penerimaan perpajakan sebesar Rp 107.121.906.000.000,00 (seratus tujuh triliun
seratus dua puluh satu miliar sembilan ratus enam juta rupiah);
b. Penerimaan dari sektor minyak bumi dan gas alam sebesar Rp 56.302.615.000.000,00
(lima puluh enam triliun tiga ratus dua miliar enam ratus lima belas juta rupiah);
c. Penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp 38.267.917.000.000,00 (tiga puluh delapan
triliun dua ratus enam puluh tujuh miliar sembilan ratus tujuh belas juta rupiah).
(2) Penerimaan Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) terdiri dari
sumber-sumber penerimaan :
a. Pinjaman program sebesar Rp 25.361.911.000.000,00 (dua puluh lima triliun tiga ratus
enam puluh satu miliar sembilan ratus sebelas juta rupiah);
b. Pinjaman proyek sebesar Rp 18.270.748.000.000,00 (delapan belas triliun dua ratus
tujuh puluh miliar tujuh ratus empat puluh delapan juta rupiah)."
3. Ketentuan Pasal 4 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal
4 menjadi sebagai berikut :
"Pasal 4
(1) Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 terdiri dari :
a. Pengeluaran Rutin;
b. Pengeluaran Pembangunan.
(2) Pengeluaran Rutin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diperkirakan
sebesar Rp 166.880.508.000.000,00 (seratus enam puluh enam triliun delapan ratus
delapan puluh miliar lima ratus delapan juta rupiah).
(3) Pengeluaran Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b
diperkirakan sebesar Rp 78.311.193.000.000,00 (tujuh puluh delapan triliun tiga ratus
sebelas miliar seratus sembilan puluh tiga juta rupiah).
(4) Jumlah Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) sebesar Rp 245.191.701.000.000,00 (dua ratus
empat puluh lima triliun seratus sembilan puluh satu miliar tujuh ratus satu juta rupiah)."
4. Ketentuan Pasal 5 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 5 menjadi sebagai berikut :
"Pasal 5
(1) Pengeluaran Rutin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) terdiri dari :
(dalam rupiah)
01
SEKTOR INDUSTRI
109.014.212.000,00
02
SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN
746.469.020.000,00
03
SEKTOR PENGAIRAN
50.466.901.000,00
04
SEKTOR TENAGA KERJA
400.234.938.000,00
05
SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA
NASIONAL, KEUANGAN DAN KOPERASI
114.253.988.526.000,00
06
SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN GEO
FISIKA
382.424.732.000,00
07
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI
345.952.197.000,00
08
SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI
127.776.892.000,00
09
SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN TRANS
MIGRASI
19.425.020.726.000,00
10
SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG
431.507.484.000,00
11
SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDA YAAN NASIONAL,
KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA,
PEMUDA DAN OLAH RAGA
6.180.961.253.000,00
12
SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
SEJAHTERA
447.517.722.000,00
13
SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN,
PERANAN WANITA, ANAK DAN REMAJA
836.735.038.000,00
14
SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
28.022.299.000,00
15
SEKTOR AGAMA
1.787.319.934.000,00
16
SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
505.036.868.000,00
17
SEKTOR HUKUM
980.355.925.000,00
18
SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN
6.507.235.652.000,00
19
SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI,
PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA
2.589.842.681.000,00
20
SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN
10.744.625.000.000,00
(2) Rincian sektor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ke dalam subsektor
dicantumkan dalam penjelasan ayat ini.
(3) Pengeluaran Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) terdiri
dari :
(dalam rupiah)
01
SEKTOR INDUSTRI
455.921.000.000,00
02
SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN
3.315.899.300.000,00
03
SEKTOR PENGAIRAN
2.654.229.300.000,00
04
SEKTOR TENAGA KERJA
1.174.155.800.000,00
05
SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA
NASIONAL, KEUANGAN DAN KOPERASI
28.582.937.600.000,00
06
SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN
GEOFISIKA
5.760.532.600.000,00
07
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI
3.861.565.600.000,00
08
SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI
600.880.300.000,00
09
SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN
TRANSMIGRASI
12.532.668.300.000,00
10
SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG
787.454.300.000,00
11
SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYA AN NASIONAL,
KEPERCAYAAN TER HADAP TUHAN YANG MAHA ESA,
PEMUDA DAN OLAH RAGA
6.949.405.300.000,00
12
SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
SEJAHTERA
387.880.400.000,00
13
SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN,
PERANAN WANITA, ANAK DAN REMAJA
4.100.294.500.000,00
14
SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
2.738.242.500.000,00
15
SEKTOR AGAMA
510.249.800.000,00
16
SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
793.344.400.000,00
17
SEKTOR HUKUM
223.474.900.000,00
18
SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN
701.038.200.000,00
19
SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI,
PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA
111.975.900.000,00
20
SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN
2.069.043.000.000,00
(4) Rincian sektor sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) ke dalam subsektor
dicantumkan dalam penjelasan ayat ini."
5. Ketentuan Pasal 9 diubah, sehingga menjadi sebagai berikut :
"Pasal 9
(1) Sisa Kredit Anggaran proyek-proyek pada pengeluaran pembangunan Tahun
Anggaran 1999/2000 yang masih diperlukan untuk penyelesaian proyek, dengan
Peraturan Pemerintah dipindahkan ke Tahun Anggaran 2000 menjadi Kredit
Anggaran Tahun Anggaran 2000.
(2) Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan Badan Pemeriksa Keuangan selambatlambatnya pada akhir Triwulan I Tahun Anggaran 2000."
6. Ketentuan Pasal 10 diubah, sehingga menjadi sebagai berikut :
"Pasal 10
Sisa Anggaran Lebih Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan sebesar Rp
133.396.000.000,00 (seratus tiga puluh tiga miliar tiga ratus sembilan puluh enam juta
rupiah) yang akan menambah Sisa Anggaran Lebih tahun-tahun anggaran sebelumnya,
dan digunakan untuk membiayai Anggaran Belanja Negara tahun-tahun anggaran
berikutnya."
Pasal II
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan mempunyai daya laku surut
sejak tanggal 1 April 1999.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 26 April 2000
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
ABDURRAHMAN WAHID
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 26 April 2000
Pj. SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
ttd
BONDAN GUNAWAN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2000 NOMOR 53
PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2000
TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 1999/2000
I. UMUM
Kondisi ekonomi dalam negeri secara umum mulai menunjukkan perkembangan yang cukup baik dalam satu tahun terakhir,
meskipun belum sepenuhnya pulih. Perkembangan ekonomi tersebut telah memberikan pengaruh yang cukup positif terhadap
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000. Hal tersebut antara lain ditandai oleh relatif
stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, terkendalinya tingkat inflasi, serta kecenderungan penurunan tingkat bunga.
Demikian pula laju pertumbuhan ekonomi pada Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan mengalami perbaikan dibandingkan
dengan asumsi pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan sebelumnya. Berbagai perkembangan tersebut tidak terlepas dari
langkah-langkah yang telah ditempuh, berupa upaya antisipasi penyediaan kebutuhan pokok masyarakat, antara lain melalui
impor beras dan gula, serta penyediaan subsidi Bahan Bakar Minyak, pangan dan listrik. Di sisi eksternal, perkembangan harga
minyak yang cenderung mengalami peningkatan, dan cukup baiknya perkembangan ekonomi global dalam Tahun Anggaran
1999/2000, juga memberikan pengaruh positif bagi perkembangan perekonomian nasional. Berbagai perkembangan tersebut
berpengaruh terhadap pencapaian pendapatan dan belanja Negara dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 1999/2000. Berkaitan dengan hal itu, terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 1999/2000 sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999, perlu dilakukan berbagai
penyesuaian kembali, agar lebih realistis dan sejalan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam Tahun Anggaran
1999/2000.
Di sisi Pendapatan Negara, realisasi Anggaran Pendapatan Negara dalam Tahun Anggaran 1999/2000 pada umumnya
diperkirakan lebih tinggi dibanding dengan sasaran yang ditetapkan. Lebih tingginya realisasi Pendapatan Negara tersebut
berkaitan dengan lebih tingginya perkiraan realisasi penerimaan dalam negeri, baik yang bersumber dari penerimaan minyak
bumi dan gas alam (migas) maupun penerimaan bukan migas, meskipun terdapat beberapa pos penerimaan yang diperkirakan
tidak mencapai sasaran seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pajak/pungutan ekspor dan penerimaan privatisasi.
Di sisi Belanja Negara, realisasi pengeluaran rutin diperkirakan lebih tinggi dari yang direncanakan. Hal tersebut terutama
berkaitan dengan lebih tingginya kebutuhan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai akibat dari meningkatnya harga minyak
mentah di pasar internasional, serta menampung beban pembiayaan subsidi tahun-tahun anggaran sebelumnya yang baru dapat
diselesaikan pembayarannya dalam Tahun Anggaran 1999/2000. Sementara itu, realisasi pengeluaran pembangunan, baik yang
berasal dari pembiayaan rupiah maupun yang bersumber dari nilai lawan (rupiah) pinjaman proyek dan kredit ekspor diperkirakan
lebih rendah dari yang direncanakan. Hal tersebut terutama berkaitan dengan suasana transisi yang ditandai dengan terjadinya
berbagai perubahan sosial politik di dalam negeri yang secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan terjadinya
keterlambatan dalam pembangunan berbagai proyek, baik yang dibiayai melalui pembiayaan rupiah, maupun pembiayaan
proyek.
Dengan adanya berbagai perubahan tersebut, maka Anggaran Pendapatan Negara Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan
berubah menjadi Rp 245.325.097.000.000,00 (dua ratus empat puluh lima triliun tiga ratus dua puluh lima miliar sembilan puluh
tujuh juta rupiah), sedangkan Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan berubah menjadi Rp
245.191.701.000.000,00 (dua ratus empat puluh lima triliun seratus sembilan puluh satu miliar tujuh ratus satu juta rupiah).
Dengan demikian, dalam Tahun Anggaran 1999/2000 terdapat sisa anggaran lebih sebesar Rp 133.396.000.000,00 (seratus tiga
puluh tiga miliar tiga ratus sembilan puluh enam juta rupiah).
Sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 1999/2000 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3819), maka
terhadap perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 perlu diatur dengan Undangundang.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
Angka 1
Pasal 2
Cukup jelas
Angka 2
Pasal 3
Ayat (1)
Penerimaan perpajakan sebesar terdiri dari :
Rp 107.121.906.000.000,00
(dalam rupiah)
0110
Pajak Penghasilan (PPh)
54.940.502.000.000,00
0120
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPN dan PPn BM)
32.981.515.000.000,00
0140
Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (PBB
dan BPHTB)
3.650.024.000.000,00
0210
Bea masuk
3.747.792.000.000,00
0220
Cukai
0230
Pungutan (pajak) ekspor
834.900.000.000,00
0240
Bea meterai
568.528.000.000,00
10.398.645.000.000,00
Penerimaan dari sektor minyak bumi dan gas alam sebesar terdiri dari :
Rp 56.302.615.000.000,00
(dalam rupiah)
0310
Penerimaan minyak bumi
36.293.766.000.000,00
0320
Penerimaan gas alam
20.008.849.000.000,00
Penerimaan negara bukan pajak sebesar terdiri dari :
Rp 38.267.917.000.000,00
(dalam rupiah)
0410
Pendapatan pendidikan
8.000.000.000,00
0411
Uang pendidikan
3.884.000.000,00
0412
Uang ujian masuk, kenaikan tingkat,
dan akhir pendidikan
0480
3.344.000.000,00
0413
Uang ujian menjalankan praktek
14.000.000,00
0419
Pendapatan pendidikan lainnya
758.000.000,00
Pendapatan pendidikan swadana
573.064.000.000,00
0481
0510
0520
0530
0540
Pendapatan pendidikan swadana
Penjualan hasil produksi, sitaan
573.064.000.000,00
34.661.000.000,00
0511
Penjualan hasil pertanian, perkebunan
1.445.000.000,00
0512
Penjualan hasil peternakan
1.972.000.000,00
0513
Penjualan hasil perikanan
0514
Penjualan hasil sitaan
0515
Penjualan obat-obatan dan hasil farmasi lainnya
929.000.000,00
0516
Penjualan penerbitan, film, dan hasil cetakan lainnya
930.000.000,00
0517
Penjualan dokumen-dokumen pelelangan
10.575.000.000,00
0519
Penjualan lainnya
13.861.000.000,00
49.000.000,00
4.900.000.000,00
Penjualan aset tetap
62.435.000.000,00
0521
Penjualan rumah, gedung, bangunan, dan tanah
14.442.000.000,00
0522
Penjualan kendaraan bermotor
0523
Penjualan sewa beli
20.150.000.000,00
0529
Penjualan aset lainnya yang berlebih, rusak, dihapuskan
27.273.000.000,00
Pendapatan sewa
570.000.000,00
41.988.000.000,00
0531
Sewa rumah dinas, rumah negeri
4.890.000.000,00
0532
Sewa gedung, bangunan, gudang
2.160.000.000,00
0533
Sewa benda-benda bergerak
1.398.000.000,00
0539
Sewa benda-benda tak bergerak lainnya
Pendapatan jasa I
0541
Pendapatan rumah sakit dan instansi kesehatan lainnya
0542
Pendapatan tempat hiburan, taman, museum
0543
Pendapatan surat keterangan, visa, paspor dan SIM, STNK, BPKB
0544
Pendapatan sertifikat pendaftaran tanah
0545
Pendapatan hak dan perizinan
0546
Pendapatan sensor, karantina, pengawasan, pemeriksaan
33.540.000.000,00
498.496.000.000,00
54.268.000.000,00
358.000.000,00
139.275.000.000,00
36.972.000.000,00
196.553.000.000,00
4.025.000.000,00
0547
Pendapatan jasa tenaga, jasa pekerja
41.458.000.000,00
0548
Pendapatan jasa kantor urusan agama
6.677.000.000,00
0549
Pendapatan jasa bandar udara dan
pelabuhan
0550
0560
0580
0610
Pendapatan jasa II
18.910.000.000,00
1.109.516.000.000,00
0551
Pendapatan jasa lembaga keuangan (jasa giro)
60.787.000.000,00
0552
Pendapatan iuran hasil hutan, hasil laut, royalti dan denda
0553
Pendapatan iuran lelang untuk fakir miskin
7.421.000.000,00
0554
Pendapatan jasa kantor catatan sipil
5.535.000.000,00
0555
Pendapatan biaya penagihan pajak-pajak Negara dengan Surat Paksa
3.813.000.000,00
0556
Pendapatan uang pewarganegaraan
7.002.000.000,00
0557
Bea lelang
79.382.000.000,00
0558
Pendapatan biaya pengurusan piutang negara dan lelang negara
37.453.000.000,00
0559
Pendapatan jasa lainnya
96.188.000.000,00
811.935.000.000,00
Pendapatan rutin dari luar negeri
230.000.000.000,00
0569
Penerimaan rutin luar negeri lainnya
230.000.000.000,00
Pendapatan penjualan, sewa dan jasa swadana
3.504.960.000.000,00
0581
Pendapatan penjualan swadana
25.606.000.000,00
0582
Pendapatan sewa swadana
86.434.000.000,00
0583
Pendapatan jasa swadana
Pendapatan kejaksaan dan peradilan
3.392.920.000.000,00
18.165.000.000,00
0611
Legalisasi tanda tangan
104.000.000,00
0612
Pengesahan surat di bawah tangan
0613
Uang meja (leges) dan upah pada panitera badan peradilan
0614
Hasil denda, denda tilang dan sebagainya
9.567.000.000,00
0615
Ongkos perkara
1.020.000.000,00
0619
Penerimaan kejaksaan dan peradilan lainnya
6.815.000.000,00
42.000.000,00
617.000.000,00
0710
0810
Pendapatan dari investasi
8.869.506.000.000,00
0711
Bagian laba dari BUMN
5.758.606.000.000,00
0713
Pelunasan piutang (penerimaan kembali pinjaman)
3.110.900.000.000,00
Pendapatan kembali belanja tahun anggaran berjalan
0811
0820
0880
0890
214.893.000.000,00
Penerimaan kembali belanja
pegawai pusat
10.151.000.000,00
0812
Penerimaan kembali belanja pegawai daerah otonom
19.100.000.000,00
0813
Penerimaan kembali belanja pensiun
54.210.000.000,00
0814
Penerimaan kembali belanja rutin lainnya
71.121.000.000,00
0815
Penerimaan kembali belanja pembangunan rupiah lainnya
60.311.000.000,00
Pendapatan kembali belanja tahun anggaran yang lalu
62.507.000.000,00
0821
Penerimaan kembali belanja pegawai pusat
6.389.000.000,00
0822
Penerimaan kembali belanja pegawai daerah otonom
2.314.000.000,00
0823
Penerimaan kembali belanja pensiun
6.273.000.000,00
0824
Penerimaan kembali belanja rutin lainnya
7.043.000.000,00
0825
Penerimaan kembali belanja pembangunan rupiah lainnya
40.488.000.000,00
Pendapatan lain-lain swadana
8.551.000.000,00
0881
8.551.000.000,00
Pendapatan lain-lain swadana
Pendapatan lain-lain
0891
Penerimaan kembali persekot, uang muka gaji
0892
Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan
0893
Penerimaan kembali, ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh Negara
0894
Penerimaan kembali perhitungan sisa lebih subsidi gaji PNS daerah
otonom berdasarkan SPM nihil KPKN
0895
Penerimaan hasil penjualan saham Pemerintah pada BUMN
0899
Pendapatan anggaran lainnya
Ayat (2)
23.031.175.000.000,00
1.592.000.000,00
11.245.000.000,00
7.002.000.000,00
300.081.000.000,00
3.670.550.000.000,00
19.040.705.000.000,00
Cukup jelas
Angka 3
Pasal 4
Cukup jelas
Angka 4
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Pengeluaran rutin sebesar terdiri dari :
Rp 166.880.508.000.000,00
(dalam rupiah)
01
02
03
04
05
06
SEKTOR INDUSTRI
109.014.212.000,00
01.1
109.014.212.000,00
Subsektor Industri
SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN
746.469.020.000,00
02.1
Subsektor Pertanian
268.769.103.000,00
02.2
Subsektor Kehutanan
477.699.917.000,00
SEKTOR PENGAIRAN
50.466.901.000,00
03.1
Subsektor Pengembangan Sumber Daya Air
21.870.070.000,00
03.2
Subsektor Irigasi
28.596.831.000,00
SEKTOR TENAGA KERJA
400.234.938.000,00
04.1
400.234.938.000,00
Subsektor T enaga Kerja
SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA NASIONAL, KEUANGAN
DAN KOPERASI
114.253.988.526.000,00
05.1
Subsektor Perdagangan Dalam Negeri
100.126.808.000,00
05.2
Subsektor Perdagangan Luar Negeri
05.4
Subsektor Keuangan
05.5
Subsektor Koperasi dan Pengusaha Kecil
149.192.464.000,00
SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
382.424.732.000,00
81.013.172.000,00
113.923.656.082.000,00
07
08
09
11
12
13
06.1
Subsektor Prasarana Jalan
35.541.270.000,00
06.2
Subsektor Transportasi Darat
36.104.023.000,00
06.3
Subsektor Transportasi Laut
06.4
Subsektor Transportasi Udara
70.966.131.000,00
06.5
Subsektor Meteorologi, Geofisika, Pencarian dan Penyelamatan (SAR)
62.716.185.000,00
177.097.123.000,00
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI
345.952.197.000,00
07.1
Subsektor Pertambangan
339.719.979.000,00
07.2
Subsektor Energi
SEKTOR PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI
6.232.218.000,00
127.776.892.000,00
08.1
Subsektor Pariwisata
32.477.675.000,00
08.2
Subsektor Pos dan Telekomunikasi
95.299.217.000,00
SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN TRANSMIGRASI
19.425.020.726.000,00
09.1
Subsektor Pembangunan Daerah
19.322.220.099.000,00
09.2
Subsektor Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan
102.800.627.000,00
10
SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA RUANG
431.507.484.000,00
10.1
Subsektor Lingkungan Hidup
10.2
Subsektor Tata Ruang
11.074.897.000,00
420.432.587.000,00
SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN NASIONAL, KEPERCAYAAN TERHADAP
TUHAN YANG MAHA ESA, PEMUDA DAN OLAH RAGA
6.180.961.253.000,00
11.1
Subsektor Pendidikan
5.575.662.984.000,00
11.2
Subsektor Pendidikan Luar Sekolah dan Kedinasan
476.543.300.000,00
11.3
Subsektor Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
116.782.034.000,00
11.4
Subsektor Pemuda dan Olah Raga
11.972.935.000,00
SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA SEJAHTERA
447.517.722.000,00
12.1
447.517.722.000,00
Subsektor Kependudukan dan Keluarga Berencana
SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL, KESEHATAN, PERANAN WANITA, ANAK
DAN REMAJA
836.735.038.000,00
13.1
148.985.520.000,00
Subsektor Kesejahteraan Sosial
13.2
14
15
16
17
18
19
20
Subsektor Kesehatan
687.749.518.000,00
SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
28.022.299.000,00
14.1
Subsektor Perumahan dan Permukiman
20.271.561.000,00
14.2
Subsektor Penataan Kota dan Bangunan
7.750.738.000,00
SEKTOR AGAMA
1.787.319.934.000,00
15.1
Subsektor Pelayanan Kehidupan Beragama
280.565.283.000,00
15.2
Subsektor Pembinaan Pendidikan Agama
1.506.754.651.000,00
SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
505.036.868.000,00
16.2
Subsektor Ilmu Pengetahuan Terapan dan Dasar
316.019.643.000,00
16.3
Subsektor Kelembagaan Prasarana dan Sarana Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
16.5
Subsektor Kedirgantaraan
16.6
Subsektor Sistem Informasi dan Statistik
46.777.574.000,00
2.568.540.000,00
139.671.111.000,00
SEKTOR HUKUM
980.355.925.000,00
17.1
Subsektor Pembinaan Hukum Nasional
861.233.577.000,00
17.2
Subsektor Pembinaan Aparatur Hukum
119.122.348.000,00
SEKTOR APARATUR NEGARA DAN PENGAWASAN
6.507.235.652.000,00
18.1
Subsektor Aparatur Negara
6.115.276.873.000,00
18.2
Subsektor Pendayagunaan Sistem dan Pelaksanaan Pengawasan
SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI, PENERANGAN, KOMUNIKASI
DAN MEDIA MASSA
19.1
Subsektor Politik
19.2
Subsektor Hubungan Luar Negeri
19.3
Subsektor Penerangan, Komunikasi dan Media Massa
391.958.779.000,00
2.589.842.681.000,00
124.278.001.000,00
1.853.429.586.000,00
612.135.094.000,00
SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN
10.744.625.000.000,00
20.2
Subsektor ABRI
10.511.945.726.000,00
20.3
Subsektor Pendukung
Ayat (3)
Cukup jelas
232.679.274.000,00
Ayat (4)
Pengeluaran pembangunan sebesar Rp 78.311.193.000.000,00 terdiri dari:
(dalam rupiah)
Rupiah
01
02
03
04
05
06
Nilai Rupiah Pinjaman Proyek
dan Kredit Ekspor
Jumlah
SEKTOR INDUSTRI
208.292.900.000,00
247.628.100.000,00
455.921.000.000,00
01.1
208.292.900.000,00
247.628.100.000,00
455.921.000.000,00
SEKTOR PERTANIAN DAN KEHUTANAN
2.209.458.700.000,00
1.106.440.600.000,00
3.315.899.300.000,00
02.1
Subsektor Pertanian
2.193.683.300.000,00
963.558.200.000,00
3.157.241.500.000,00
02.2
Subsektor Kehutanan
15.775.400.000,00
142.882.400.000,00
158.657.800.000,00
1.394.828.100.000,00
1.259.401.200.000,00
2.654.229.300.000,00
348.452.200.000,00
715.955.400.000,00
1.064.407.600.000,00
1.046.375.900.000,00
543.445.800.000,00
1.589.821.700.000,00
SEKTOR TENAGA KERJA
1.119.798.400.000,00
54.357.400.000,00
1.174.155.800.000,00
04.1
Subsektor Tenaga Kerja
1.119.798.400.000,00
54.357.400.000,00
1.174.155.800.000,00
SEKTOR PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN
USAHA NASIONAL, KEUANGAN DAN
KOPERASI
28.389.970.300.000,00
192.967.300.000,00
28.582.937.600.000,00
216.921.700.000,00
9.792.200.000,00
226.713.900.000,00
34.547.400.000,00
8.502.900.000,00
43.050.300.000,00
3.171.107.900.000,00
0,00
3.171.107.900.000,00
23.507.893.100.000,00
141.793.000.000,00
23.649.686.100.000,00
1.459.500.200.000,00
32.879.200.000,00
1.492.379.400.000,00
SEKTOR TRANSPORTASI, METEOROLOGI
DAN GEOFISIKA
2.660.171.600.000,00
3.100.361.000.000,00
5.760.532.600.000,00
06.1
Subsektor Prasarana Jalan
2.189.026.200.000,00
1.370.353.300.000,00
3.559.379.500.000,00
06.2
Subsektor Transportasi Darat
167.969.700.000,00
900.246.400.000,00
1.068.216.100.000,00
06.3
Subsektor Transportasi Laut
165.562.800.000,00
203.282.500.000,00
368.845.300.000,00
06.4
Subsektor Transportasi Udara
118.955.400.000,00
597.502.900.000,00
716.458.300.000,00
Subsektor Industri
SEKTOR PENGAIRAN
03.1
Subsektor Pengembangan Sumber
Daya Air
03.2
Subsektor Irigasi
05.1
Subsektor Perdagangan Dalam
Negeri
05.2
Subsektor Perdagangan Luar Negeri
05.3
Subsektor Pengembangan Usaha
Nasional
05.4
Subsektor Keuangan
05.5
Subsektor Koperasi dan Pengusaha
Kecil
06.5
07
08
Subsektor Meteorologi, Geofisika,
Pencarian dan Penyelamatan (SAR)
18.657.500.000,00
28.975.900.000,00
47.633.400.000,00
769.094.900.000,00
3.092.470.700.000,00
3.861.565.600.000,00
51.194.100.000,00
10.998.100.000,00
62.192.200.000,00
717.900.800.000,00
3.081.472.600.000,00
3.799.373.400.000,00
SEKTOR PARIWISATA POS DAN TELEKOMU
NIKASI
46.751.500.000,00
554.128.800.000,00
600.880.300.000,00
08.1
Subsektor Pariwisata
32.623.200.000,00
22.625.400.000,00
55.248.600.000,00
08.2
Subsektor Pos dan Telekomunikasi
14.128.300.000,00
531.503.400.000,00
545.631.700.000,00
10.351.427.200.000,00
2.181.241.100.000,00
12.532.668.300.000,00
9.467.458.500.000,00
2.181.241.100.000,00
11.648.699.600.000,00
883.968.700.000,00
0,00
883.968.700.000,00
SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN TATA
RUANG
547.279.600.000,00
240.174.700.000,00
787.454.300.000,00
10.1
Subsektor Lingkungan Hidup
501.133.200.000,00
202.793.900.000,00
703.927.100.000,00
10.2
Subsektor Tata Ruang
46.146.400.000,00
37.380.800.000,00
83.527.200.000,00
SEKTOR PENDIDIKAN, KEBUDA YAAN
NASIONAL, KEPERCAYAAN TERHADAP
TUHAN YANG MAHA ESA, PEMUDA DAN
OLAH RAGA
4.781.251.500.000,00
2.168.153.800.000,00
6.949.405.300.000,00
11.1
Subsektor Pendidikan
4.438.087.300.000,00
2.105.041.800.000,00
6.543.129.100.000,00
11.2
Subsektor Pendidikan Luar Sekolah
dan Kedinasan
225.059.200.000,00
63.112.000.000,00
288.171.200.000,00
11.3
Subsektor Kebudayaan Nasional
dan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
58.934.600.000,00
0,00
58.934.600.000,00
11.4
Subsektor Pemuda dan Olah Raga
59.170.400.000,00
0,00
59.170.400.000,00
SEKTOR KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
SEJAHTERA
146.181.700.000,00
241.698.700.000,00
387.880.400.000,00
12.1
146.181.700.000,00
241.698.700.000,00
387.880.400.000,00
2.874.883.600.000,00
1.225.410.900.000,00
4.100.294.500.000,00
313.761.500.000,00
212.523.300.000,00
526.284.800.000,00
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI
07.1
Subsektor Pertambangan
07.2
Subsektor Energi
09
SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH DAN
TRANSMIGRASI
09.1
Subsektor Pembangunan Daerah
09.2
10
11
12
13
Subsektor Transmigrasi dan
Pemukiman Perambah Hutan
Subsektor Kependudukan dan
Keluarga Berencana
SEKTOR KESEJAHTERAAN SOSIAL,
KESEHATAN, PERANAN WANITA, ANAK DAN
REMAJA
13.1
Subsektor Kesejahteraan Sosial
14
15
16
17
18
19
13.2
Subsektor Kesehatan
2.000.924.800.000,00
996.305.800.000,00
2.997.230.600.000,00
13.3
Subsektor Peranan Wanita, Anak
dan Remaja
560.197.300.000,00
16.581.800.000,00
576.779.100.000,00
SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
1.711.970.000.000,00
1.026.272.500.000,00
2.738.242.500.000,00
14.1
Subsektor Perumahan dan
Permukiman
1.704.701.100.000,00
939.378.600.000,00
2.644.079.700.000,00
14.2
Subsektor Penataan Kota dan
Bangunan
7.268.900.000,00
86.893.900.000,00
94.162.800.000,00
311.299.200.000,00
198.950.600.000,00
510.249.800.000,00
SEKTOR AGAMA
15.1
Subsektor Pelayanan Kehidupan
Beragama
22.757.000.000,00
1.594.400.000,00
24.351.400.000,00
15.2
Subsektor Pembinaan Pendidikan
Agama
288.542.200.000,00
197.356.200.000,00
485.898.400.000,00
SEKTOR ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
555.010.100.000,00
238.334.300.000,00
793.344.400.000,00
16.1
Subsektor T eknik Produksi dan
Teknologi
174.018.400.000,00
113.246.400.000,00
287.264.800.000,00
16.2
Subsektor Ilmu Pengetahuan
Terapan dan Dasar
47.808.700.000,00
1.781.700.000,00
49.590.400.000,00
16.3
Subsektor Kelembagaan Prasarana
dan Sarana Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
64.640.600.000,00
117.862.100.000,00
182.502.700.000,00
16.4
Subsektor Kelautan
58.675.500.000,00
3.607.600.000,00
62.283.100.000,00
16.5
Subsektor Kedirgantaraan
32.722.500.000,00
0,00
32.722.500.000,00
16.6
Subsektor Sistem Informasi dan
Statistik
177.144.400.000,00
1.836.500.000,00
178.980.900.000,00
217.577.000.000,00
5.897.900.000,00
223.474.900.000,00
SEKTOR HUKUM
17.1
Subsektor Pembinaan Hukum
Nasional
23.252.700.000,00
0,00
23.252.700.000,00
17.2
Subsektor Pembinaan Aparatur
Hukum
53.958.800.000,00
0,00
53.958.800.000,00
17.3
Subsektor Sarana dan Prasarana
Hukum
140.365.500.000,00
5.897.900.000,00
146.263.400.000,00
SEKTOR APARATUR NEGARA DAN
PENGAWASAN
409.321.800.000,00
291.716.400.000,00
701.038.200.000,00
18.1
Subsektor Aparatur Negara
397.411.100.000,00
291.716.400.000,00
689.127.500.000,00
18.2
Subsektor Pendayagunaan Sistem
dan Pelaksanaan Pengawasan
11.910.700.000,00
0,00
11.910.700.000,00
83.746.900.000,00
28.229.000.000,00
111.975.900.000,00
SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR
NEGERI, PENERANGAN, KOMUNIKASI DAN
MEDIA MASSA
20
19.1
Subsektor Politik
4.462.100.000,00
0,00
4.462.100.000,00
19.2
Subsektor Hubungan Luar Negeri
16.598.700.000,00
0,00
16.598.700.000,00
19.3
Subsektor Penerangan, Komunikasi
dan Media Massa
62.686.100.000,00
28.229.000.000,00
90.915.100.000,00
1.252.130.000.000,00
816.913.000.000,00
2.069.043.000.000,00
10.498.900.000,00
0,00
10.498.900.000,00
SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN
20.1
Subsektor Rakyat Terlatih dan
Perlindungan Masyarakat
20.2
Subsektor ABRI
944.204.800.000,00
816.913.000.000,00
1.761.117.800.000,00
20.3
Subsektor Pendukung
297.426.300.000,00
0,00
297.426.300.000,00
Angka 5
Pasal 9
Ayat (1)
Tahun anggaran yang semula berlaku tanggal 1 April sampai dengan 31 Maret, diubah menjadi tanggal 1 Januari sampai dengan
31 Desember. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 2 T ahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara T ahun
Anggaran 2000, sebagai masa transisi, khusus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2000, berlaku
tanggal 1 April sampai dengan 31 Desember 2000.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Angka 6
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal II
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3951