Analisis Pengaruh Penanaman Modal Asing

Juni 2015

ANALISIS PENGARUH PENANAMAN MODAL ASING (PMA)
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
(Studi Kasus Di Indonesia Tahun 1983-2012)
Siti Rizka Amalia
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Email: sitirizkaamalia@gmail.com
Dosen Pembimbing
Tony S. Chendrawan, ST., SE., M.Si

ABSTRACT
This research starts from a background of Foreign Direct Investment (FDI) and
Growth Domestic Product (GDP) indicates as economic growth. This research is aimed
to analyze the effect of FDI to economic growth during the year 1983 to 2012, the
effect of FDI in the previous year to economic growth in Indonesia. This research uses
time series data consist of FDI and GDP in Indonesia during the year 2010-2012. The
independent variable in this research is Foreign Direct Investment and economic
growth as the dependent variable. Analytical methods to be used in this study is the
econometric model with cointegration approach and a dynamic model approach to
ECM (Error Correction Model). Use of this model aims to analyze theoretically and

empirically whether the resulting model is consistent with the theory or not.
The results of this research indicate FDI in the previous year significant effect on
economic growth. Regression results show that we can know the Foreign Direct
Investment (FDI) influence on the economic growth in Indonesia using an estimated
ECM. In the short term if the variable Foreign Direct Investment increased by 1%,
ceteris paribus, it will increase the value of economic growth in Indonesia at 3%.
Keywords: Foreign Direct Investment, FDI, Economic Growth, GDP.

1

Juni 2015

dengan masuknya dana ke dalam sistem

I. PENDAHULUAN
Pertumbuhan

ekonomi

sebagai


ekonomi suatu negara.

indikator utama terhadap baik tidaknya

Indonesia sebagai negara yang baru

perekonomian suatu negara, menjadi hal

merdeka, dengan keadaan yang masih jauh

yang penting dalam suatu pembangunan

tertinggal, namun dengan yakin menjalin

negara itu pula. Pertumbuhan ekonomi

hubungan dengan luar negeri yaitu dengan

berarti


yang

penanaman

yang

modal asing tersebut juga berdampak

masyarakat

terhadap perekonomian dan pertumbuhan

bertambah dan kemakmuran masyarakat

ekonomi yang meningkat. Pada tahun

meningkat

2002).


1967 menjadi tahun bahwa sudah mulai

Perekonomian negara berkembang sering

masuk perusahaan asing yang masuk

kali mengalami kesulitan untuk tumbuh

Indonesia, yaitu PT. Freeport. Bahkan

karena kekurangan modal. Untuk lepas

Indonesia pernah memiliki suatu kondisi

dari persoalan itu, suatu negara harus

perekonomian yang cukup menjanjikan

mampu


pada

perkembangan

menyebabkan

kegiatan

barang

diproduksikan

dan

jasa

dalam

(Sadono


melakukan

Sukirno,

akumulasi

kapital

modal

awal

dekade

asing.

Penanaman

1980-an


sampai

melalui tabungan masyarakat, sehingga

pertengahan dekade 1990-an. Hal ini

dapat dipergunakan untuk mendorong

ditunjukkan dengan angka inflasi yang

pertumbuhan

tahap

stabil, jumlah pengangguran yang cukup

karena

rendah seiring dengan kondusifnya iklim


masyarakat yang belum cukup mapan ini

investasi yang ditandai dengan kesempatan

tidak memiliki tabungan yang cukup, maka

kerja

akumutasi kapital tidak terjadi. Salah satu

kemiskinan yang cukup berhasil ditekan,

alternatif

ahli

dan sebagainya. Namun perekonomian

pembangunan untuk mengatasi masalah ini


Indonesia akhirnya runtuh oleh terjangan

adalah pemanfaatan dana pinjaman dari

krisis ekonomi yang melanda secara global

luar negeri, dengan cara ini kebutuhan

di seluruh dunia pada tahun 1997. Hal ini

investasi dapat dijembatani. Pertumbuhan

menyebabkan tingginya angka inflasi, nilai

ekonomi merupakan

kurs

berikutnya.


ekonomi
Akan

yang

pada
tetapi,

ditawarkan

para

proses kenaikan

yang

terus

Rupiah


yang

meningkat,

terus

angka

melemah,

output per kapita dalam jangka panjang

tingginya angka pengangguran seiring

dan

dengan kecilnya kesempatan kerja, dan

merupakan

ukuran

keberhasilan

pembangunan. Kondisi ini, ditunjukkan

ditambah

lagi

dengan

semakin

membesarnya jumlah utang luar negeri
2

Juni 2015

Indonesia

akibat

kurs

Rupiah

yang

Tahun

semakin melemah karena utang luar negeri

1983

95.900.000.000

7.430.000.000

1984

103.000.000.000

2.100.000.000

1985

106.000.000.000

3.750.000.000

1986

113.000.000.000

4.420.000.000

1987

119.000.000.000

1.030.000.000

1988

126.000.000.000

14.900.000.000

1989

138.000.000.000

19.600.000.000

1990

150.000.000.000

56.500.000.000

1991

163.000.000.000

41.100.000.000

1992

175.000.000.000

29.500.000.000

1993

188.000.000.000

39.500.000.000

1994

202.000.000.000

53.300.000.000

1995

219.000.000.000

69.900.000.000

1996

236.000.000.000

101.000.000.000

1997

247.000.000.000

120.000.000.000

1998

215.000.000.000

60.700.000.000

1999

216.000.000.000

55.600.000.000

2000

227.000.000.000

88.200.000.000

2001

235.000.000.000

58.600.000.000

2002

246.000.000.000

25.300.000.000

2003

258.000.000.000

48.500.000.000

2004

270.000.000.000

36.700.000.000

2005

286.000.000.000

50.600.000.000

2006

302.000.000.000

163.000.000.000

2007

321.000.000.000

189.000.000.000

2008

340.000.000.000

20.400.000.000

investasi yang ditandai dengan kesempatan

2009

356.000.000.000

37.800.000.000

2010

378.000.000.000

49.000.000.000

kerja

2011

402.000.000.000

58.700.000.000

2012

427.000.000.000

65.600.000.000

Indonesia semuanya dalam bentuk US
Dollar.
Pada tahun 1967 menjadi tahun bahwa
sudah mulai masuk perusahaan asing yang
masuk Indonesia, yaitu PT. Freeport.
Bahkan Indonesia pernah memiliki suatu
kondisi

perekonomian

yang

cukup

menjanjikan pada awal dekade 1980-an
sampai pertengahan dekade 1990-an. Hal
ini ditunjukkan dengan angka inflasi yang
stabil, jumlah pengangguran yang cukup
rendah seiring dengan kondusifnya iklim

yang

terus

meningkat,

angka

kemiskinan yang cukup berhasil ditekan,

GDP harga konstan (Rp)

PMA (Rp)

Sumber : Badan Pusat Statistik

dan sebagainya. Namun perekonomian

Berdasarkan tabel diatas, pada lima

Indonesia akhirnya runtuh oleh terjangan

tahun terakhir yaitu tahun 2008-2012,

krisis ekonomi yang melanda secara global

GDP Indonesia mengalami peningkatan

di seluruh dunia pada tahun 1997. Hal ini

walau tidak banyak namun merambat naik,

menyebabkan tingginya angka inflasi, nilai

seiring dengan kenaikan PMA pula. Pada

kurs

melemah,

tahun 2007 PMA lebih kecil daripada

tingginya angka pengangguran seiring

tahun 2008 , namun pertumbuhan ekonomi

Rupiah

yang

terus

dengan kecilnya kesempatan kerja, dan
ditambah

lagi

dengan

semakin

membesarnya jumlah utang luar negeri
Indonesia

akibat

kurs

Rupiah

yang

tetap semakin meningkat. Ini terjadi karena
saat tersebut Amerika sedang mengalami
krisis sehingga berimbas pada penanaman
modal,

namun

GDP

Indonesia

tetap

semakin melemah karena utang luar negeri

meningkat, ini menggambarkan bahwa

Indonesia semuanya dalam bentuk US

Indonesia dapat bertahan walau krisis dan

Dollar.

penanaman

modal

asing

terhadap

indonesia menurun. Sebagaimana yang
telah kita ketahui, salah satu faktor GDP

3

Juni 2015

Indonesia besar karena tingkat konsumsi

sebagai proses kenaikan kapasitas produksi

masyarakat yang tinggi. Oleh karena itu

suatu perekonomian yang diwujudkan

GDP

dalam

kita

tetap

kekokohan

meningkat,

karena

fundamental

ekonomi

Indonesia yang kuat.

bentuk

kenaikan

pendapatan

nasional. Menurut teori Harrod-Domar,
untuk menumbuhkan suatu perekonomian
diperlukan pembentukan modal sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA

tambahan stok modal (M. Todaro, 2000).
II.1. Pertumbuhan Ekonomi

Menurut

teori

Harrod dan Domar memberikan peranan
pertumbuhan

ekonomi Neo Klasik Solow-Swan dalam
Sukirno

(2006),

faktor-faktor

yang

berperan dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi yaitu tenaga kerja, akumulasi
modal serta tingkat kemajuan teknologi.
Menurut Mankiw (2006), pengeluaran
pemerintah untuk pembelian barang dan
jasa bagi pemenuhan pelayanan publik
merupakan

salah

satu

komponen

kunci kepada investasi di dalam proses
pertumbuhan
modal

ekonomi.

tersebut

pengeluaran

Pembentukan

dipandang

yang

akan

sebagai
menambah

kesanggupan suatu perekonomian untuk
menghasilkan

barang-barang

maupun

sebagai pengeluaran yang akan menambah
permintaan efektif seluruh masyarakat
(Sadono Sukirno, 2002).
II.2. Penanaman Modal Asing (PMA)

pembentuk GDP yang akan menyebabkan
adanya pertukaran output barang dan jasa
dalam

perekonomian.

perkembangan

Dengan

begitu,

infrastruktur

dapat

digunakan sebagai indikator pertumbuhan
ekonomi suatu daerah yang baik yang
dilihat dari variabel GDP.

Teori

Robock

menyatakan

dan

Simond(1989),

bahwa penanaman

modal

asingdijelaskan melalui pendekatan global,
pendekatan pasar yang tidak sempurna,
pendekatan

internalisasi,

siklus produk,

produksi

model

internasional,

model imperialisasi Maxis. Penanaman
Menurut

Sukirno

pertumbuhan

ekonomi

perkembangan

kegiatan

(2000)

modal sering juga disebut sebagai investasi

berarti

asing. Investasi dapat diartikan sebagai

dalam

pengeluaran

penanaman

modal

atau

perekonomian yang menyebabkan barang

perusahaan untuk membeli barang-barang

dan

modal

jasa

yang

diproduksikan

dalam

dan

perlengkapan-perlengkapan

masyarakat bertambah dan kemakmuran

produksi untuk menambah kemampuan

masyarakat

memproduksi barang-barang dan jasa-jasa

meningkat.

Sehingga

pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga

yang

tersedia

dalam

perekonomian
4

Juni 2015

(Sukirno, 2012). Di Indonesia penanaman

II.4. Hipotesis

modal asing (PMA) didasarkan pada
ketentuan UU No. 1 tahun 1967. Investasi
asing langung sangat penting peranannya
bagi

perekonomian

sebagai

salah

Indonesia.

Selain

sumber

untuk

satu

meningkatkan devisa, investasi langsung
juga berfungsi sebagai transfer teknologi,
dan menmbah lapangan pekerjaan baru.
Selain sebagai pendanaan pembangunan,
penanaman modal asing akan membawa
pengaruh positif terhadap sektor moneter.
Meningkatnya

investasi

maka

akan

Hipotesis adalah pendapat sementara
dari suatu penelitian serta pedoman dalam
penelitian yang disusun berdasarkan pada
teori terkait dimana suatu hipotesis selalu
dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang
menghubungkan dua variabel atau lebih.
Pada penelitian ini, terdapat hipotesa yang
dapat

dianalisis

penanaman

negara. Dengan cadangan devisa yang

H1 ; β ≠ 0

cukup maka nilai tukar rupiah diharapkan

Ket:

terhadap

H0 = Tidak terdapat hubungan antara
Penanaman Modal Asing terhadap

uang.

Pertumbuhan Ekonomi dalam jangka

II.3. Kerangka Pemikiran

Kerangka
sebuah

asing

penelitian ini adalah
H0 ; β = 0

disebabkan oleh melemahnya nilai tukar

modal

pengaruh

pertumbuhan ekonomi. Hipotesis dalam

mendorong peningkatan cadangan devisa

akan stabil dan tidak terjadi inflasi yang

mengenai

panjang

pemikiran

pemahaman

yang

merupakan

H1 = Terdapat hubungan antara Penanaman

melandasi

Modal Asing terhadap Pertumbuhan

pemahaman- pemahaman yang lainnya,

Ekonomi dalam jangka panjang

sebuah pemahaman yang paling mendasar
dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran
selanjutnya. Kerangka berpikir penelitian

III.

METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Jenis Data

yang sedang dipahami pada Analisis

Penelitian ini menggunakan data

Pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA)

sekunder berupa data kuantitatif yaitu

terhadap Pertumbuhan Ekonomi adalah

Gross Domestic Product (GDP) dan

sebagai berikut:

Penanaman

Penanaman Modal
Asing (PMA)

Pertumbuhan
Ekonomi

Modal

Asing

(PMA)

di

Indonesia tahun 1983-2012

5

Juni 2015

Sementara

hubungan

jangka

pendek

dinyatakan dengan persamaan sebagai

III.2. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini adalah
metode kepustakaan dan dokumentasi

berikut :
DLnGDPPt =β0 +β1DLnPMAt + β2
ECTt-1 +μt

yang didapat dari beberapa sumber, yaitu
Badan Pusat Statistik (BPS) .
Keterangan :
IIII.3. Teknik Analisis Data

Teknik

analisis

data

yang

digunakan dalam penelitian ini adalah
model ekonometrik dengan pendekataan
kointegrasi dan model dinamis dengan
pendekatan

ECM

(Error

Correction

Model). Metode ECM ini mempunyai

beberapa

kelebihan

sebagai

analisis

pendekatan dinamis sehingga model ini
dapat diterapkan sebagai alat analisis
ekonomi.

Persamaan

ECM

β0 = konstanta
ΔLnGDP = first difference dari logaritma
Gross Domestic Product (GDP)
ΔLnPMA = first difference dari logaritma
Penanaman Modal Asing (PMA)
ECTt-1 = Error-corection term lagged one
period

β1,β2 = koefisien regresi
μ = error term
t = menunjukkan waktu

(Error
Dalam

Corection Model) jangka panjang sebagai

berikut :
LnGDPt = β0 +β1LnPMAt +β2ECT

gantungan

perekonomian

variabel

dependen

keterdengan

variabel independen jarang terjadi dalam
waktu yang singkat atau seketika, tetapi
membutuhkan kelambanan waktu atau

Keterangan:
β0 = konstanta
β1, β2, = koefisien regresi
LnGDPt = logaritma nilai GDP pada
periode t
LnPMAt = logaritma penanaman modal
asing pada periode t
ECT = Error Correction Term

time

lag.

Kemampuan

ECM

dalam

meliputi banyak variabel dalam analisis
fenomena ekonomi jangka pendek dan
jangka panjang. ECM adalah salah satu
model autoregresif, mengikut sertakan
pengaruh

pertimbangan

lag

dalam

análisisnya sehingga model ini sesuai
diterapkan dalam penelitian menggunakan
data yang berbentuk time series. Alat
pengolah

data

dalam

penelitian

ini
6

Juni 2015

menggunakan Software Microsoft Excel
dan Eviews 8.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Error Correction Model (ECM)
Pada pengujian kointegrasi yang
telah dilakukan, ditemukan bahwa data
dalam

penelitian

ini

tidak

memiliki

hubungan keseimbangan jangka panjang
antara

variabel

variabel

independen

dependen.

Walaupun

dengan
tidak

terdapat keseimbangan jangka panjang,
dalam jangka pendek mungkin saja terjadi
keseimbangan. Untuk menguji apakah
variabel-variabel memiliki pengaruh dalam
jangka pendek, maka dilakukan analisis
dengan

pendekatan

Error

Correction

Model. Hasil Adjusted R2 pada ECM

dalam jangka pendek menunjukkan nilai
0,24 yang artinya variabel penanaman
modal asing dapat dijelaskan dalam model
ini sebesar 24%, sisanya dapat dijelaskan
oleh variabel-variabel lainnya. Secara
simultan semua variabel berhubungan
signifikan positif. Hasil regresi ECM
dalam jangka pendek

ialah sebagai

berikut:

Untuk menyatakan apakah model yang
digunakan

benar

atau

tidak,

maka

koefisien Error Correction Term harus
signifikan. Nilai koefisien ECT pada tabel
dapat dilihat pada nilai resid01(-1) sebesar
0,060146

yang

berarti

bahwa

ketidaksesuaian pertumbuhan GDP aktual
dengan GDP potensial akan dieliminasi
atau dihilangkan dalam suatu periode
penelitian sebesar 6%. Dapat dilihat bahwa
nilai

t-Statistic

cukup

tinggi

yakni

2.538219 yang lebih tinggi dari 2 dan nilai
probabilitas ECT sebesar 0.0175 yang
lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti ECT

DLnGDPt=1.17E+10+0.030246*DLPMA
-0.060146*ECT

t

sudah signifikan pada tingkat kepercayaan
α = 5% dan menunjukkan bahwa model
dari pengujian ECM ini sudah valid.

Keterangan:
DLnGDPt = Perubahan PDB periode t
DLPMA = Total Dana Penanaman Modal
Asing (jangka pendek)
ECT = Error Correction Term

Penelitian

ini

bertujuan

untuk

menganalisis pengaruh Penanaman Modal
Asing terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia tahun 1983-2012.
7

Juni 2015

V. KESIMPULAN
Setelah melakukan analisis dan
pembahasan

terhadap

hasil

penelitian

sebagaimana diuraikan dalam bab - bab
sebelumnya,

maka

dapat

diambil

kesimpulan pertama, bahwa tidak terdapat
kointegrasi (hubungan) pada variabel PMA
dengan

variabel

GDP

dalam

jangka

panjang. Kedua, terdapat hubungan PMA
terhadap

pertumbuhan

ekonomi

yang

berpengaruh positif dan signifikan sebesar
3%, berarti setiap kenaikan PMA 1% akan
meningkat pula pertumbuhan ekonomis
sebesar 3% pada jangka pendek. Ketiga,
keterkaitan

variable

PMA

yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di
Indonesia yang signifikan dalam jangka
pendek.

Qaiser Abbas, et.al. Impact of
Foreign Direct Investment on Gross
Domestic Product. Volume 11 Issue 8
Version 1.0. G l o b a l J o u r n a l
o f
M a n a g e m e n t an d
B u si n ess
R e searc h.
August, 2011. The University of Lahore,
Pakistan.
Suryawati.
Peranan
Investasi
Asing Langsung Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Di Negara-Negara Asia Timur .
Jurnal Ekonomi Pembangunan Kajian
Ekonomi Negara Berkembang, Vol. 5 No.
2, 2000, hal 101-113, Faculty of
Economics, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
Elvany Noor Afia.
Pengaruh
PMA, PMDN, dan Belanja Modal
Terhadap PDRB Provinsi Jawa Tengah.
Semarang. 2010. Universitas Diponegoro.
M. Khairin Majid. Analisis
Pengaruh Utang Luar Negeri (ULN),
Penanaman Modal Asing (PMA) Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun
1986-2011. Malang. 2013. Universitas
Brawijaya.
http// www.bps.go.id

DAFTAR PUSTAKA
Boediono.
Teori
Pertumbuhan
Ekonomi. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu
Ekonomi Edisi 1. Cetakan Ke 5. BPFE:
Jogyakarta. 1992.
Mankiw, N. Gregory.
Ekonomi
Makro Edisi 6. Salemba Empat : Jakarta.
2012.

http://statistikceria.blogspot.com/2
014/02/error-correction-mechanismecm.html
http://wajibstat.blogspot.com/2013/
05/prosedur-analisis-error-correction.html

8

Juni 2015

LAMPIRAN
Uji Unit Root / Stasioneritas


GDP

Null Hypothesis: D(GDP_HARGA_KONSTAN) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

Augmented Dickey-Fuller test statistic
Test critical values:
1% level
5% level
10% level

t-Statistic

Prob.*

-3.100587
-3.689194
-2.971853
-2.625121

0.0380

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.



PMA

Null Hypothesis: D(PMA,2) has a unit root
Exogenous: Constant
Lag Length: 8 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

Augmented Dickey-Fuller test statistic
Test critical values:
1% level
5% level
10% level

t-Statistic

Prob.*

-5.976279
-3.831511
-3.029970
-2.655194

0.0001

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Uji Kointegrasi : Johansen
Date: 06/20/15 Time: 22:05
Sample (adjusted): 6 30
Included observations: 25 after adjustments
Trend assumption: Linear deterministic trend
Series: GDP_HARGA_KONSTAN PMA
Lags interval (in first differences): 1 to 4
Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)
Hypothesized
No. of CE(s)

Eigenvalue

Trace
Statistic

0.05
Critical Value

Prob.**

None
At most 1

0.377686
0.101049

14.52095
2.663163

15.49471
3.841466

0.0697
0.1027

Trace test indicates no cointegration at the 0.05 level
* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level
**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

9

Juni 2015

Uji Regresi
Dependent Variable: GDP_HARGA_KONSTAN
Method: Least Squares
Date: 06/20/15 Time: 11:16
Sample: 1983 2012
Included observations: 30
Variable

Coefficient

Std. Error

t-Statistic

Prob.

C
PMA

1.77E+11
0.994155

2.37E+10
0.347318

7.455245
2.862374

0.0000
0.0079

R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)

0.226374
0.198744
8.30E+10
1.93E+23
-795.8125
8.193187
0.007873

Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat

2.29E+11
9.28E+10
53.18750
53.28091
53.21738
0.272220

Uji ECM
Dependent Variable: D(GDP_HARGA_KONSTAN)
Method: Least Squares
Date: 06/20/15 Time: 11:27
Sample (adjusted): 1984 2012
Included observations: 29 after adjustments
Variable

Coefficient

Std. Error

t-Statistic

Prob.

C
D(PMA)
RESID01(-1)

1.17E+10
0.030246
0.060146

1.71E+09
0.040659
0.023696

6.871217
0.743888
2.538219

0.0000
0.4636
0.0175

R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)

0.242829
0.184586
9.15E+09
2.17E+21
-704.7256
4.169182
0.026886

Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat

1.14E+10
1.01E+10
48.80866
48.95011
48.85296
1.534084

10

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63