Lembaga Penjaminan Mutu Renstra LPM

BAB I
[Type the document subtitle]
[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short
summary of the contents of the document. Type the abstract of the
document here. The abstract is typically a short summary of the contents
of the document.]

BRIDGE MANAGEMENT SYSTEM
NCP BRONZESTONE CYBERTECH
[Pick the date]

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan

Republik

Indonesia


No.

50

Tahun

2014

mengharuskan setiap perguruan tinggi memperhatikan mutu.
Mutu

pendidikan

tinggi

adalah

tingkat


kesesuaian

antara

penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar pendidikan
tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan
Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi
tersebut.

Pada

era

globalisasituntutan

masyarakat

terhadap

mutu


penyelenggaraan perguruan tinggi semakin besar, sehingga
persaingan antar perguruan tinggi semakin ketat. Selain itu
peraturan pemerintah yang selalu berkembang mewajibkan
setiap perguruan tinggi untuk menerapkan sistem penjaminan
mutu

internal

yang

berkelanjutan.

Kondisi

tersebut

mengharuskan Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung
melaksanakan
dengan


Sistem

Penjaminan

sungguh-sungguh.

Sistem

Mutu

Pendidikan

Penjaminan

Mutu

Tinggi
yang


dimaksud adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu
pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Tujuan

akhirnya adalah tumbuhnya budaya mutu dari semua civitas

academica di Itenas.

Begitu besarnya perhatian Itenas terhadap mutu, sehingga
ditetapkan lembaga penjaminan mutu (LPM) untuk menjamin
mutu kegiatan tridharma pendidikan. Agar LPM dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan, LPM perlu membuat Rencana
Strategis (Renstra LPM Itenas)yang merupakan serangkaian
rencana

tindakan

diimplementasikan

dan
dalam


kegiatan
rangka

mendasar

mencapai

tujuan

untuk
yang

diinginkan.

Lebih lanjut tujuan dari penetapan Renstra LPM adalah:
1. Merumuskan dan memperlihatkan apa yang ingin dicapai oleh
LPM.
2. Merumuskan strategi dan kebijakan yang harus dilakukan.
3. Merumuskan target kinerja yang ingin dicapai


1.2 Road map Sistem Penjaminan Mutu Internal ITENAS
Tuntutan regulasi yang ada, serta agar mampu tetap tampil
secara konsisten, responsive dan unggul pada persaingan yang
semakin ketat dalam lingkungan yang berubah sangat cepat
dewasa ini, maka Itenas harus dinamis dan menyesuaikan
kepada perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan tersebut
harus gradual, konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat
meningkatkan dan menghasilkan mutu yang diinginkan.
Pelaksana penjaminan mutu di Itenas melibatkan seluruh unit
dan individu dalam proses peningkatan mutu yang berkelanjutan,
sesuai dengan bidang masing-masing. Implementasi penjaminan
mutu dilakukan sesuai dengan permendikbud No 50 tahun 2014

tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Penjaminan
mutu dilakukan pada semua unit yang mendukung pendidikan,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan sumber daya
pendukungnya.

Mekanisme


pelaksanaan

dan

pengendalian

penjaminan mutu mengikuti konsep Penetapan-Pelaksanaan-

Evaluasi-Pengendalian-Peningkatan

(PPEPP)

dengan

siklus

sebagai berikut: Standar  Pelaksanaan  Monitoring  Evaluasi 
Audit Internal  Rumusan Koreksi  Peningkatan Mutu  Standar
baru.

Pentahapan sistem penjaminan mutu Itenas mengacu pada
tahapan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Itenas 2016 – 2030.
Tahapan penjaminan mutu Itenas dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Tahapan Penjaminan Mutu ITENAS

Tahap Pengembangan Sistem Manajemen Mutu (2014 –
2020)

Pada tahap ini diawali dengan koordinasi untuk membentuk
struktur

organisasi

yang

kuat

dengan


didukung

dengan

personalia yang mumpuni serta menyusun rencana kerja yang
akan dilaksanakan. Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu,
pengembangan
penjaminan

perangkat

mutu

dan

secara

panduan

bertahap,


pelaksanaan

konsisten

dan

berkesinambungan. Audit mutu internal dilakukan disamping
untuk mempersiapkan akreditasi

juga

sebagai

umpan

balik

pelaksanaan jaminan mutu yang sudah dilaksanakan. Sosialisasi
pada setiap civitas academica akan pentingnya budaya mutu
terus dilakukan. Koordinasi dengan Dikti, kopertis dan jejaring PT
lainnya dikembangkan dengan baik.
Tahap Memantapkan Sistem Penjaminan Mutu (2021 –
2025)
Pada

tahap

ini

dilakukan

pementapan

SPMI

yang

secara

keseluruhan sudah berjalan dengan baik. Fokus pegembangan
yaitu penguatan Sistem Penjaminan Mutu yang berhubungan
dengan riset. Hal ini sesui dengan Tahap Pengembangan Itenas
yang tertuang dalam RIP Itenas 2014-2030, tema tahap ini yaitu
Penguatan Riset. SPMI yang dikembangkan sudah tidak hanya
mengacu pada standar nasional dari Dikti, juga sudah mengacu
kepada standar internasional. Koordinasi dan kerjasama dengan
Dikti, kopertis dan jejaring internasional khususnya tentang riset
sudah berjalan. Audit dilakukan untuk memastikan sistem
penjaminan

mutu

penyempurnaan

sudah

sistem

berjalan

penjaminan

dengan
mutu

baik

sesuai

serta
dengan

perkembangan lingkungan internal dan eksternal.
Tahap pencapaian keunggulan mutu Itenas (2026 – 2030)
Pada tahap ini Sistem Penjaminan Mutu sudah berjalan dengan
baik sesuai dengan falsafah, visi, misi, dan tujuan pendidikan

Itenas serta ketentuan yang ditetapkan oleh Dikti. Untuk riset
sudah siap menggunakan standar mutu internasional. Audit
dilakukan untuk memastikan sistem penjaminan mutu sudah
berjalan dengan baik serta penyempurnaan sistem penjaminan
mutu sesuai dengan perkembangan lingkungan internal dan
eksternal.

1.3 Dasar/Dokumen yang Digunakan
Data dan informasi yang berkaitan dengan penyusunan Renstra
LPM adalah:

1.

Permendikbud

No

50

tahun

2014

mengenai

Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

2.

Permenristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar
Pendidikan Nasional

3.

Rencana Induk Pengembangan (RIP) Itenas 2014 -2030

4.

Rencana Strategis Itenas 2016 – 2020

BAB 2
LANDASAN PENGEMBANGAN
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

2.1 Gambaran Umum Itenas dan LPM
Institut

Teknologi

Nasional

(Itenas)

merupakan

institusi

pendidikan tinggi yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni yang terletak di pusat Kota Bandung. Itenas didukung
oleh sumber daya yang berkualitas, yakni staf akademik yang
memiliki reputasi nasional dan internasional, seluruh program
studi yang terakreditasi, serta fasilitas lengkap yang meliputi
fasilitas pembelajaran, olah raga, kesehatan, keagamaan, dan
perbankan. Pada perkembangannya, Itenas telah mengalami
peningkatan mutu dalam bidang akademik maupun nonakademik
yang signifikan. Hal ini merupakan wujud nyata dari moto Itenas,
yaitu “Itenas Unggul dan Mandiri”. Keberlanjutan peningkatan
mutu Itenas dapat terlaksana dengan adanya perencanaan
strategis
dituangkan

untuk
dalam

setiap

kegiatan.

Rencana

Strategis

Perencanaan
Itenas

yang

tersebut
disusun

berdasarkan visi, misi, dan Rencana Induk Pengembangan (RIP)
Itenas 2014-2030.

Visi Itenas 2020 adalah sebagai berikut:
“Itenas menjadi perguruan tinggi terkemuka di bidang teknologi,
sains, dan seni, yang berperan aktif dalam pembangunan
berkelanjutan di lingkup nasional dan global, berlandaskan nilainilai integritas, kualitas, dan inovasi yang tinggi”.

Misi yang akan dilaksanakan oleh Itenas untuk mencapai visi
Itenas 2020 adalah:
1. Membangun

karakter

bangsa

melalui

penyelenggaraan

kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi yang berkualitas.
2. Menghasilkan

lulusan

yang

unggul

dalam

kecerdasan

intelektual serta memiliki integritas dan moral yang tinggi.
3. Menghasilkan

karya

ilmiah

dan

karya

inovatif

yang

bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
4. Mengembangkan infrastruktur dan sistem manajemen yang
berbasis sains dan teknologi untuk menumbuhkan suasana
akademik yang kondusif.

Visi LPM Itenas
Menjadi lembaga penjaminan mutu yang profesional, akuntabel
dan

selalu

relevan

dengan

tuntutan

perkembangan

dunia

pendidikan dan mampu membawa Itenas berperan aktif dalam
pembangunan berkelanjutan di lingkup nasional, berlandaskan
nilai nilai integritas, kualitas, dan inovasi yang tinggi

Misi LPM
-

Mengembangkan dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal
yang relevan dengan tuntutan nasional secara konsisten dan
berkesinambungan

-

Mendorong terwujudnya Sistem Penjaminan Mutu Internal
sebagai budaya pada setiap aras di Itenas

2.2 Analisis Kondisi LPM
2.2.1.

Struktur Organisasi Lembaga Penjaminan Mutu

(LPM)
Permendikbud No. 50 tahun 2014 pasal 11 ayat 3 menyatakan
bahwa perguruan tinggi mempunyai tugas dan wewenang
membentuk unit penjaminan mutu atau mengintegrasikan SPMI
pada

manajemen

ditetapkan

perguruan

Keputusan

YPDS

tinggi.

Berdasarkan

hal

ini

Nomor

011/Kpts/YPDS/II/2016

tentang Statuta Institut Teknologi Nasional Tahun 2016 pasal 87
yang menyatakan bahwa Lembaga Penjaminan Mutu, selanjutnya
disingkat LPM adalah pelaksana penjaminan mutu di institut.

LPM dipimpin oleh LPM yang bertanggung jawab kepada Rektor.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, Kepala LPM dibantu oleh 2
Wakil Kepala LPM yang bertanggung jawab kepada Kepala LPM,
yaitu Wakil Kepala LPM

Bidang Pengembangan Standar Mutu

Wakil Kepala LPM Bidang Pengawasan Internal. Selain itu Kepala
LPM dibantu secara fungsional oleh peer group, auditor, dan
Satuan Pengawas Internal. Peer group adalah wakil dari jurusan
yang membantu pelaksanan SPMI di level institut dan jurusan.
2.2.2.

Evaluasi Kondisi LPM

Statuta 2012 menyatakan

bahwa Lembaga Penjaminan Mutu

adalah unit yang membantu Rektor dalam menyelenggarakan
Penjaminan mutu Internal di lingkungan institut, sehingga
kegiatan penjaminan mutu harus sesuai dengan rencana dan
pola kerja pimpinan Itenas dan berkaitan erat masalah aktual
yang sedang dihadapi Itenas, sehingga kegiatan penjaminan
mutu harus disesuaikan dengan budaya Itenas, dan sedapat
mungkin memakai sistem / alat yang sudah ada, misalnya dosen

pengampu,

prosedur-prosedur

yang

berjalan

dengan

baik,

kuesioner pembelajaran, untuk kemudian melakukan perbaikan
berkelanjutan.
Beberapa kegiatan yang rutin telah dilakukan adalah :
1. Monitoring dan Evaluasi Reakreditasi Prodi
Kegiatan ini dilakukan untuk membantu program studi dalam
persiapan reakreditasi.

Kegiatan ini telah berlangsung sejak

tahun 2014 dengan kegiatan pendampingan untuk Teknik
Informatika, Desain Produk, Perencanaan Wilayah dan Kota,
Teknik Sipil, Teknik Industri. Hasil reakreditasi adalah Teknik
Informatika, Desain Produk, dan Perencanaan Wilayah Kota,
dan Teknik Sipil adalah B, sedangkan Teknik Industri masih
menunggu hasil dari BAN PT. Hasil ini masih belum mencapai
target yang telah direncanakan sesuai Renstra.
2. Pengembangan Standar
Kegiatan SPMI dimulai dengan ketersediaan dokumen SPMI.
Saat ini telah tersedia 24 standar SPMI yang mengacu pada
Permendiknas No 49 tahun 2014. Standar yang dibuat masih
perlu dilakukan revisi sehingga bisa lebih mudah dipahami dan
diimplementasikan oleh semua unit kerja. Saat ini telah dibuat
Panduan Penyusunan Dokumen SPMI Itenas yang dijadikan
acuan dalam penyusunan dokumen SPMI lainnya (manual,
standar dan formulir). Dokumen SPMI perlu dilengkapi minimal
24 standar sesuai dengan Permenristekdikti No 44 tahun 2015
dengan nara sumber dari Statuta dan berbagai SK Rektor
3. Perbaikan Prosedur dan Instruksi Kerja bagi Unit
Dokumen

penjaminan

mutu

lainnya

adalah

ketersediaan

Standar Operasional Prosedur/Prosedur dan Instruksi Kerja bagi
unit yang bertujuan untuk memberikan petunjuk pelaksanaan.
Prosedur dan Instruksi Kerja harus tetap mutakhir (up-to-date)
seiring dengan adanya perubahan internal pada unit tersebut.
Saat ini beberapa unit sudah mempunyai SOP/prosedur dan

Instruksi

Kerja

dalam

pelaksanaan

suatu

kegiatan.

SOP/Prosedur dan Instruksi Kerja harus diberi nomor identitas
atau label, yang berfungsi untuk mengendalikan dokumen dan
referensi. Penomoran Dokumen SPMI adalah pemberian nomor
dokumen untuk keperluan klasifikasi dokumen SPMI sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Itenas
4. Sosialisasi Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal
Agar pengembangan budaya mutu di Itenas berjalan dengan
baik, maka LPM perlu secara berkala menyampaikan hasil
kegiatan yang telah dilakukan. Informasi disampaikan kepada
pihak

internal

maupun

eksternal.

Dengan

memberikan

informasi tersebut kepada civitas academica Itenas dan pihak
eksternal , maka sosialisasi perubahan budaya mutu dapat
disebar luaskan kepad semua pihak yang berkepentingan.
5. Audit Internal
Audit

Internal

di

Itenas

telah

dilakukan

pada

kegiatan

akademik, sarana prasarana, dan keuangan. Hasil audit
disampaikan

pada

Rapat

Tinjauan

Manajemen

untuk

merencanakan tindak lanjut terhadap permasalahan yang ada
dan juga melihat ketercapaian atas kegiatan pada tahun
sebelumnya. Audit keuangan dilakukan terhadap keterserapan
dana

dan

pelaksanaan

kegiatan

yang

sebelumnya

direncanakan dalam RKA. Audit sarana prasarana perlu dikaji
kembali proses auditnya agar bisa lebih baik dari proses audit
sebelumnya. Kegiatan audit perlu dilakukan pada setiap unit
yang ada di Itenas.
6. Evaluasi pembelajaran oleh mahasiswa (Quesioner)
Mahasiswa sebagai objek dari proses pembelajaran sangat
diperlukan untuk memberikan evaluasi terhadap kegiatan
perkuliahan. Evaluasi diberikan melalui kuesioner secara on

line yang harus diisi oleh mahasiswa sesudah UTS untuk setiap

mata kuliah. Hasil kuesioner akan diproses dan hasilnya
dikembalikan ke jurusan. Diharapkan hasil evaluasi dari
mahasiswa ini dapat menjadi masukan bagi dosen untuk
memperbaiki

kinerjanya

guna

meningkatkan

mutu

pembelajaran.
7. Program Q-day
Budaya mutu harus dipupuk dan dikembangkan dengan
melibatkan seluruh civitas academica Itenas. Salah satu cara
adalah mengadakan perlombaan yang melibatkan seluruh
academica dalam mempraktekkan budaya mutu dalam lingkup
kegiatan masing-masing, dan memberi penghargaan kepada
mahasiswa, karyawan dan unit kerja yang menunjukkan
prestasi dalam kegiatan penjaminan mutu.
8. Lokakarya perbaikan proses pembelajaran Berdasarkan
Hasil Audit
Setelah kegiatan audit semesteran LPM akan menyampaikan
hasil audit kepada pimpinan dan pihak fakultas, untuk
selanjutnya merencanakan kegiatan yang perlu dilakukan
untuk memperbaiki hasil dari audit yang masih kurang.
Kegiatan lokakarya perbaikan proses pembelajaran perlu
melibatkan

pimpinan

terkait

sehingga

perbaikan

dapat

dilakukan secara berkelanjutan.
9. Pelatihan dan Penyegaran Peer group
Staf

penjaminan

mutu

Jurusan/peer

group

bertugas

melaksanakan penjaminan mutu di jurusan dan kelompok
pemikir

untuk

pengembangan

penjaminan

mutu

Itenas.

Penyegaran ini juga dapat mengakrabkan anggota per group
baru dan yang lama. Kegiatan yang direncanakan adalah
penyusunan dokumen SPMI di prodi masing masing.
2.3 Analisis SWOT

Renstra LPM merupakan penjabaran dari penjabaran visi misi
LPM

yang

diturunkan

dari

visi

misi

ITENAS.

Selanjutnya

penjabaran tersebut dianalisa berdasarkan situasi kekuatan dan
kelemahan internal yang diasarkan evaluasi diri serta kekuatan
dan ancaman yang ada dalam lingkungan eksternal.

Berdasarkan analisis SWOT dapat diidentifikasi pemalahan atau
isu strategis pada level internal yang selanjutnya ditentukan
alternatif pemecahan permasalahannya dalam bentuk strategi
perencanaan, pengembangan dan model sistem penjaminan
mutu yang dipilih.

2.3.1.

Analisis Lingkungan Internal

A. Kekuatan
-

LPM sudah menetapkan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan yang

-

sejalan & mendukung Renstra Itenas
Telah mempunyai struktur organisasi dan deskripsi kerja

-

yang jelas
Adanya dukungan penuh dari Yayasan dan Rektorat dalam

-

pengem-bangan mutu
Mempunyai staf yang

-

fasilitasor SPMI wilayah
Telah
dilakukan
Audit

-

pembelajaran serta audit RKA secara rutin
Terdapat peergroup yang merupakan wakil dari jurusan

telah

tersertifikasi

internal

terhadap

menja-di
proses

/prodi yang bisa menjadi media informasi timbal balik
-

dengan LPM
Terdapat auditor

-

kompetensi sebagai auditor
Terdapat tim SPI yang telah mengikuti pelatihan mengenai

-

audit keuangan
Terdapat Sistem Informasi yang sudah dikembangkan

internal

yang

Itenas DAN dimanfaatkan oleh LPM

dianggap

memiliki

-

Ketersediaan Buku Panduan Penyusunan Dokumen SPMI
Kegiatan audt internal sudah rutin dilakukan untuk proses
pembelajaran, sarana prasarana, dan keuangan

B. Kelemahan
-

Kegiatan audit internal belum dilakukan pada semua unit

-

kerja.
Masih kurangnya perangkat dan panduan pelaksanaan

-

penjaminan mutu
Keterbatasan SDM yang kompeten tentang SPMI, termasuk

-

misalnya tenaga auditor internal
Masih kurangnya keterlibatan seluruh civitas academica

-

dalam pengembangan mutu
Beberapa auditor yang sudah tidak aktif.
Masih kurangnya perangkat dan panduan pelaksanaan

-

penjaminan mutu
Keterbatasan SDM yang kompeten tentang SPMI, termasuk

-

misalnya tenaga auditor internal
Masih kurangnya keterlibatan seluruh civitas academica

-

dalam pengembangan mutu
Kegiatan audit mutu internal belum mencakup semua unit

-

kerja
Ada unit kerja yang belum mempunyai prosedur atau
formulir yang jelas

-

Penomoran dokumen masih berbeda antar unit

2.3.2.

Analisis Lingkungan Eksternal

A. Peluang
-

Dikti

selalu

penjaminan

mengembangkan
mutu

ketentuan

perguruan

tinggi

tentang
dan

-

mensosialisasikannya pada semua perguruan tinggi
Tersedianya bantuan dana dari pemerintah mengenai

-

sistem penjaminan mutu internal
Kerja sama dengan institusi lain dalam pengembangan
SPMI

-

Banyaknya perguruan tinggi yang telah menimplementa-

-

sikan SPMPT secara konsisten
Antar instansi pembina ada perbedaan persepsi
Peraturan pemerintah yang mewajibkan PT

untuk

menerapkan SPMI secara utuh dan berkelanjutan
Ancaman
-

Perubahan aturan yang cenderung cepat
BA2. Antar instansi pembina sering tidak konsisten
BA3. Tuntutan mutu penyelenggaraan PT semakin
meningkat

BAB 3
GARIS BESAR RENSTRA
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

6.1

Visi dan Misi LPM

Kegiatan SPMI di Itenas mencakup semua kegiatan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat beserta sumber daya
yang digunakannya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan
Tinggi. Semua kegiatan harus mempunyai acuan yang jelas
dengan ketersediaan standar, manual, dan formulir. Pelaksanaan
standar perlu dievaluasi ketercapaiannya sesuai dengan indikator
yang ditetapkan dalam renstra ITENAS.

Visi dan misi LPM harus sejalan dan mendukung Renstra Itenas
tahun 2016 – 2020, sehingga visi LPM tahun 2020 adalah:
Menjadi lembaga penjaminan mutu yang profesional,
akuntabel

dan

selalu

relevan

dengan

tuntutan

perkembangan dunia pendidikan dan mampu membawa
Itenas berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan

di lingkup nasional, berlandaskan nilai nilai integritas,
kualitas, dan inovasi yang tinggi

Untuk mendukung visi perlu dirumuskan misi LPM, sehingga
diperoleh
Dengan

panduan
misi

ini

tentang

apa

semua

pihak

berkepentingan dapat mengenal,
untuk

mencapainya.

Sebagai

yang

harus

atau

dilaksanakan.

komponen

yang

mengetahui serta berperan

bagian

suatu

lembaga

yang

dibentuk untuk mendukung keberhasilan Itenas, maka misi yang
disusun harus sejalan dan mendukung misi

yang ditetapkan

dalam Renstra Itenas tahun 2016 - 2020. Misi LPM tahun 2020
adalah:
1. Mengembangkan dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal
yang relevan dengan tuntutan nasional secara konsisten dan
berkesinambungan
1. Mendorong terwujudnya Sistem Penjaminan Mutu Internal
sebagai budaya pada setiap aras di Itenas

6.2

Tujuan dan Sasaran

Tujuan

merupakan

penjabaran

atau

implementasi

dari

pernyataan misi dan mempertajam fokus pelaksanaan misi.
Dalam pelaksanaannya tujuan meletakan kerangka prioritas
untuk memfokuskan arah semua program dan aktivitas sehingga
terlihat hasil akhir yang akan dicapai dalam jangka waktu 1
(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan harus konsisten
dengan

tugas

dan

fungsi,

secara

menggambarkan arah strategis LPM

kolektif

dengan

dan perbaikan–perbaikan

yang ingin diciptakan. Tujuan merupakan jawaban dari prioritas
atau permasalahan yang teridentifikasi dalam kajian lingkungan

internal dan eksternal serta dikembangkan untuk menjawab isu–
isu strategis.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan
dicapai melalui tindakan berupa kebijakan alokasi sumber daya,
program dan kegiatan.Penetapan tujuan dan sasaran LPM pada
umumnya didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan
yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi.
Berikut ini merupakan pernyataan tujuan Itenas, yaitu:
1. Menghasilkan lulusan yang berwawasan luas, beretika, dan
berkemampuan melestarikan makna budaya nasional dalam
menjawab kebutuhan bangsa dan negara.
2. Menghasilkan karya ilmiah, seni, budaya untuk kesejahteraan
masyarakat.
3. Mengembangkan

potensi

institut

untuk

menunjang

pembangunan nasional.
Tujuan LPM mendukung tujuan Itenas secara keseluruhan sesuai
dengan fungsinya. Rumusan tujuan dan sasaran LPM diturunkan
dari masing–masing misi yang ditetapkan sebelumnya dengan
penjabaran sebagai berikut :
Misi 1:

Mengembangkan dokumen Sistem Penjaminan Mutu
Internal yang relevan dengan tuntutan nasional dan
global dengan konsisten dan berkesinambungan
Tujuan

pertama

yang

akan

dicapai

adalah

menjamin mutu pelaksanaan kegiatan tridharma
pendidikan dan sumber daya pendukungnya
Sasarannya adalah ketersediaan dokumen SPMI
Indikator sasaran yaitu :
a. Ketersediaan dokumen kebijakan SPMI
b. Jumlah dokumen standar SPMI
c. Jumlah dokumen manual SPMI
d. Jumlah formulir manual SPMI

Tujuan

kedua

Ketersediaan

yang

akan

dicapai

perangkat

dan

adalah
panduan

(SOP/instruksi kerja)
Sasarannya

adalah

Ketersediaan

perangkat

dan

panduan (SOP/instruksi kerja)
a. Jumlah unit kerja yang mempunyai prosedur/SOP
yang sesuai dengan standar LPM
b. Jumlah unit kerja yang mempunyai instruksi kerja
yang sesuai dengan standar LPM
Misi 2 : Mendorong

terwujudnya

Sistem

Penjaminan

Mutu

Internal sebagai budaya pada setiap aras di Itenas
Tujuan

pertama

yang

peningkatan mutu yang

akan

dicapai

adalah

sesuai dengan visi dan

misi Itenas serta standar nasional
Sasaran adalah meningkatnya pemahaman unit kerja
terhadap pelaksanaan kegiatan audit internal dan audit
eksternal.
Indikator sasaran yaitu
a. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan rutin oleh LPM
b. Mengikutksertakan anggota LPM untuk kegiatan SPMI
c. Peringkat Akreditasi Institut
d. Jumlah Program studi yang terakreditasi A
Tujuan kedua terlaksananya kegiatan evaluasi
dan

pengendalian

Sistem

Penjaminan

Mutu

Internal dan Eksternal
Sasarannya adalah terimplementasinya program audit
internal pada semua unit kerja
Indikator sasaran yaitu
a. Jumlah unit yang mempunyai standar assesmen

b. Jumlah audit internal yang dilakukan pada unit kerja
di Itenas
c. Jumlah RTM yang dilakukan pada unit di Itenas

BAB 4
SASARAN, PROGRAM STRATEGIS
& INDIKATOR KINERJA

10.1 Sasaran dan Program Strategis
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
diperlukan suatu strategi,

yang selanjutnya dijabarkan dalam

kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan adalah pedoman
pelaksanaan tertentu untuk mempertajam makna dari strategi
dan menjadi

pedoman bagi

keputusan

- keputusan yang

mendukung strategi. Dari strategi ditetapkan kegiatan-kegiatan
yang dapat merealisasikan yang yang direncanakan.
Strategi dan kebijakan LPM Itenas ditetapkan dengan bantuan
Analisis SWOT. SWOT adalah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan

(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).
Keempat faktor tersebut yang membentuk akronim SWOT

(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dan mengidentifikasi
faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut.
Keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang
telah duturunkan dalam analisa SWOT tercantum dalam Tabel V1.

Tabel V.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi
VISI
Menjadi lembaga
penjaminan mutu
yang profesional,
akuntabel dan selalu
relevan dengan
tuntutan
perkembangan dunia
pendidikan dan
mampu membawa
Itenas berperan aktif
dalam pembangunan
berkelanjutan di
lingkup nasional,
berlandaskan nilai
nilai integritas,
kualitas, dan inovasi
yang tinggi.

MISI
Mengembangkan
dokumen Sistem
Penjaminan Mutu
Internal yang
relevan dengan
tuntutan nasional
dan global dengan
konsisten dan
berkesinambungan
Mendorong
terwujudnya Sistem
Penjaminan Mutu
Internal sebagai
budaya pada setiap
aras di Itenas

TUJUAN
Menjamin mutu
pelaksanaan
kegiatan tridharma
pendidikan dan
sumber daya
pendukungnya
Tercapainya
pemahaman seluruh
civitas akademika
mengenai
pelaksanaan
penjaminan mutu
Terwujudnya
peningkatan mutu
yang sesuai dengan
visi dan misi Itenas
serta standar
nasional
Terlaksananya
kegiatan evaluasi
dan pengendalian
Sistem Penjaminan
Mutu Internal dan

SASARAN

STRATEGI

Sasaran 1.
Ketersediaan
dokumen SPMI

Mengembangkan
dan melengkapi
dokumen SPMI

Sasaran 2.
Ketersediaan
perangkat dan
panduan
(SOP/instruksi kerja)

Mengembangkan
dan memperbaharui
perangkat dan
panduan
(Prosedur/SOP,
Instruksi Kerja)

Sasaran 3.
Meningkatnya
pemahaman unit
kerja terhadap
pelaksanaan
kegiatan audit
internal dan audit
eksternal
Sasaran 4.
Terimplementasinya
program audit
internal pada semua
unit kerja

Melaksanakan
sosialisasi secara
rutin kepada unit
kerja
Melaksanakan
sosialisasi secara
rutin kepada unit
kerja

Eksternal.

10.2 Sasaran, Stategi dan Indikator Pencapaian
Strategi pencapaian pada sasaran yang tercantum dalam sasaran
LPM 2016-2020 diuraikan pula indikator capaian sasaran

yang

tercantum dalam Tabel IV.2
Tabel V.2. Sasaran, Strategi dan Indikator Pencapaian
Base
Pencapaian/Pelaksanaan
Sasaran, Strategi, dan Indikator
line
Ketercapaian
2016
2017
2018
2019
2020
SASARAN 1. KETERSEDIAAN DOKUMEN SPMI
Strategi : Mengembangkan dan melengkapi dokumen SPMI
S.1.1
Ketersediaan dokumen kebijakan
na
ada
ada
ada
ada
ada
SPMI
S.1.2
Jumlah dokumen standar SPMI
8
24
30
35
40
45
S.1.3
Jumlah dokumen manual SPMI
2
10
24
30
35
40
S.1.4
Jumlah formulir manual SPMI
2
10
24
30
35
40
SASARAN 2. KETERSEDIAAN PERANGKAT DAN PANDUAN (SOP/INSTRUKSI KERJA)
Strategi : Mengembangkan dan memperbaharui perangkat dan panduan (Prosedur/SOP,
Instruksi Kerja)
S.2.1
Jumlah unit kerja yang
mempunyai prosedur/SOP yang
2
2
4
6
8
10
sesuai dengan standar LPM
S.2.2
Jumlah unit kerja yang
mempunyai instruksi kerja yang
2
2
4
6
8
10
sesuai dengan standar LPM
SASARAN 3. MENINGKATNYA PEMAHAMAN UNIT KERJA TERHADAP PELAKSANAAN
KEGIATAN AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNAL
Strategi : Melaksanakan sosialisasi secara rutin kepada unit kerja
S.3.1
Kegiatan sosialisasi yang
5
6
6
8
8
8
dilakukan rutin oleh LPM
S.3.2
Mengikutksertakan anggota LPM
1
2
2
3
3
3
untuk kegiatan SPMI
S.3.3
Peringkat Akreditasi Institut
na
na
B
B
B
B
S.3.4
Jumlah Program studi yang
2
2
4
5
6
6
terakreditasi A
SASARAN 4. TERIMPLEMENTASINYA PROGRAM AUDIT INTERNAL PADA SEMUA UNIT
KERJA
Strategi : Melakukan audit internal secara menyeluruh
Jumlah unit yang mempunyai
S.4.1
2
2
6
10
10
10
standar assesmen
Jumlah audit internal yang
S.4.2
dilakukan pada unit kerja di
2
2
6
10
10
10
Itenas
Jumlah RTM yang dilakukan pada
S.4.3
2
4
6
8
10
10
unit di Itenas

10.3 Pelaksanaan dan Monev Renstra
Kegiatan penyelenggaraan pelaksanaan program LPM membutuhkan
kegiatan monitoring dan evaluasi sebagai alat pengendalian mulai
dari kegiatan penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan,
peningkatan. Kegiatan monitoring dan evaluasi membutuhkan suatu
aturan, ukuran, dan kriteria sebagai indikator keberhasilan suatu
kegiatan.
Fungsi kegiatan monev adalah:
1. Melihat kesesuaian kegiatan yang terlaksana dengan kegiatan
yang direncanakan
2. Memberikan masukan penyelesaian masalah agar kualitas hasil
capaian meningkat
3. Memberikan masukan mengenai kelemahan yang ada di LPM
bukan mencari kesalahan
4. Menjaga pelaksana program agar tetap berada pada koridor yang
sesuai dengan perencanaan
Untuk tim monitoring dan evaluasi akan ditentukan oleh Wakil Rektor
Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Promosi. Kegiatan monev
dilakukan dengan melihat ketercapaian pada setiap indikator kinerja
yang telah ditetapkan setiap tahun.

BAB 5
STRATEGI, PROGRAM & INDIKATOR
KEBERHASILAN

5.1

Strategi dan Kebijakan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
diperlukan suatu strategi,

yang selanjutnya dijabarkan dalam

kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan adalah pedoman
pelaksanaan tertentu untuk mempertajam makna dari strategi
dan menjadi

pedoman bagi

keputusan

- keputusan yang

mendukung strategi. Dari strategi ditetapkan kegiatan-kegiatan
yang dapat merealisasikan yang yang direncanakan.
Strategi dan kebijakan LPM Itenas ditetapkan dengan bantuan
Analisis SWOT. SWOT adalah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan

(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).
Keempat faktor tersebut yang membentuk akronim SWOT

(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dan mengidentifikasi
faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut.
Strategi, dan kebijakan yang telah duturunkan dalam analisa
SWOT tercantum dalam Tabel V-1.

V-24

Tabel V. 1
Sasaran, Strategi dan Kebijakan
NO.
1

SASARAN
Bertambahnya jumlah
dokumen yang relevan
dengan kebutuhan
pendidikan tinggi dan
standar nasional

STRATEGI

KEBIJAKAN

Mengembangkan Sistem Penjaminan
Mutu Internal di Institut, dalam rangka
pencapaian standar sesuai falsafah, visi,
misi, dan tujuan pendidikan Institut serta
ketentuan yang ditetapkan oleh
pemerintah
Aktif melakukan koordinasi yang intensif
dengan Dikti, Perguruan Tinggi dan
lembaga lainnya untuk pengembangan
dokumen SPMI
Mendorong keterlibatan seluruh civitas
academica untuk terlibat langsung dalam
pengembangan dokumen SPMI sehingga
tercipta rasa tanggungjawab bersama

Percepatan pengembangan sistem
penjaminan mutu dengan
meningkatkan keterlibatan dan
tanggungjawab setiap unit kerja
yang ada
Berperan aktif dalam tim
penjaminan mutu yang
dikoordinasikan oleh Dikti maupun
kopertis Wilayah IV
Seluruh civitas academica harus
mempunyai kesadaran yang tinggi
pentingnya jaminan mutu

2

Tersedinya perangkat dan
panduan pelaksanaan
penjaminan mutu

Mengembangkan perangkat dan panduan
pelaksanaan penjaminan mutu yang
mudah dipahami

Pembuatan panduan dilakukan
secara bertahap berdasarkan skala
prioritas

3

Terimplementasikannya
sistem penjaminan mutu

Mendorong dan mendukung peran serta
aktif sivitas akademika untuk
menciptakan budaya mutu

Budaya mutu akan diterapkan
pada civitas academica
Mengembangkan kondisi yang
kondunsif agar terbentuk
kesadaran pentingnya mutu

V-25

NO.

SASARAN

STRATEGI

KEBIJAKAN

Meningkatkan sumber daya LPM Itenas
serta stakeholder terkait dengan
penerapan mutu

Menambah auditor yang
mempunyai sertifikat

Melaksanakan sosialisasi secara rutin
kepada unit-unit dan individu untuk
memberikan pemahaman pentingnya
penyelenggaraan kegiatan yang bermutu

Tahap pertama dengan
meningkatkan pemahaman
tentang pentingnya mutu,
kemudian meningkatkan
keterlibatan semua unit dan
individu dalam penjaminan mutu,
dan akhirnya meningkatkan sistem
mutu di sumua unit

Pelatihan dan sosialisasi akan
diadakan pada setiap unit dan
individu

4

Terimplementasikan program
audit internal dan eksternal

Reward dan punishment adalah
penghargaan dan hukuman dalam
penerapan mutu

Pengembangan penghargaan
(reward) berbasis kinerja dan mutu

Melakukan audit mutu internal secara
menyeluruh, bertahap, konsisten dan
berkesinambungan.

Membuat sistem audit internal
yang mudah untuk dilaksanakan
sehingga audit dapat dilakukan
secara menyeluruh, konsisten dan
berkesinambungan

V-26

NO.

SASARAN

`

STRATEGI

KEBIJAKAN

Melaksanakan program pengawasan
(pemantauan dan evaluasi) serta
memberikan saran perbaikan sebagai
tindakan penyempurnaan atau
peningkatan mutu yang berkelanjutan

Membuat teknologi sistem
informasi untuk pemantauan dan
evaluasi

Melibatkan mahasiswa dan masyarakat
dalam pengendalian mutu dari semua
bidang

Hasil evaluasi pembelajaran oleh
mahasiswa (Quesioner) akan
ditindaklanjuti dengan perbaikanperbaikan
Pengembangan jejaring dengan
stakeholder internal dan eksternal

5

Menigkatnya jurusan yang
mendapatkan akreditasi A
BAN PT

Memfasilitasi setiap jurusan dalam
mempersiapkan diri untuk melaksanakan
akreditasi BAN PT.

Melakukan monitoring dan evaluasi
reakreditasi prodi dilakukan
secara terencana dengan waktu
yang cukup
Melakukan pertukaran pengalaman
di internal maupun eksternal
dalam proses akreditasi

V-27

5.2

Indikator Renstra LPM (2016 – 2020)

Berikut ini disampaikan target dari sasaran jangka menengah
yaitu lima tahun kedepan, sebagaimana tabel berikut ini.
Tabel V.2
Target Kinerja Sasaran Jangka Menengah
NO
.
1

2

3

SASARAN

INDIKATOR SASARAN

Bertambahnya
jumlah dokumen
yang relevan
dengan kebutuhan
pendidikan tinggi
dan standar
nasional

Jumlah standar SPMI yang
sudah ditetapkan (buah)
Tersedianya manual SPMI
yang sudah ditetapkan
(buah)
Tersedianya formulir SPMI
yang sudah ditetapkan
(buah)
Jumlah instruksi kerja
SPMI yang
ditetapkan(buah)
Jumlah standar SOP
pelaksanaan kegiatan
yang ditetapkan (buah)

Tersedianya
perangkat dan
panduan
pelaksanaan
penjaminan mutu
Terimplementasika
n-nya sistem
penjaminan mutu

Jumlah unit yang telah
menerapkan SPMI
Jumlah lulusan pelatihan
SPMI
Pelaksanaan sosialisasi
penjaminan mutu

INDIKATOR RENSTRA
201 201 201 201 202
6
7
8
9
0

24

30

35

40

45

10

24

30

35

40

10

24

30

35

40

10

20

20

20

20

10

20

20

20

20

2

6

10

10

10

2

3

3

4

4

2

6

10

10

10

2

6

10

10

10

4

4

9

9

9

Bertambahnya penerima
reward penerapan
jaminan mutu
4

5

Terimplementasika
n program audit
internal

Menigkatnya
jurusan yang
mendapatkan
akreditasi A BAN
PT

Jumlah init kerja yang
mempunyai standar
assesmen
Terlaksananya audit
internal pada setiap unit
kerja di Itenas
Jumlah jurusan yang
mendapatkan akreditasi
A BAN PT

I-28

I-29