Tinjauan Atas Perencanaan Dan Pengendalian Anggaran Kas Pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung

(1)

(2)

TINJAUAN ATAS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

ANGGARAN KAS PADA LEMBAGA KEMAHASISWAAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Review Of Planning And Control

Cash On Student Affairs Agency Budget Bandung Institute Of Technology

Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Tugas Akhir Guna Memperoleh Gelar AHLI MADYA

Program Studi Ekonomi

Oleh : Nurlaila Laksana

21309041

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

(4)

ii

Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Oleh : Nurlaila Laksana

ABSTRAK

Setiap perusahaan memerlukan perencanaan dan pengendalian anggaran kas khususnya pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung, kas memiliki kedudukan yang sangat penting dalam usaha menjaga kelancaran operasi unit kerja sehingga perlu dijalankan perencanaan dan pengendalian kas yang efektif agar tidak terjadi penyerapan anggaran yang belum dilaksanakan secara maksimal. Tujuan utama penelitian adalah mengetahui Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Kas pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif metode yang bertujuan untuk mengetahui gambaran unit kerja secara faktual, akurat, mengenai fenomena yang diselidiki.. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dengan pihak yang bersangkutan dan penelitian kepustakaan dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Hasil penelitian ini adalah perencanaan dan pengendalian anggaran kas tidak selamanya berjalan dengan lancar, hal tersebut dikarenakan adanya faktor-faktor yang menghambat kelancaran anggaran kas karena kesalahan prediksi dan penerapan sehingga terjadi kenaikan biaya dan keterbatasan pengajuan dana, sehingga pelaksanaan anggaran tidak maksimal.


(5)

i ABSTRACT

Every company needs a cash budget planning and control especially at Student Body Institute Of Technology Bandung, has a cash position is very important in maintaining the smooth operation of the business unit that needs to be run planning and effective cash controls to prevent absorption of the budget that has not been implemented to the fullest. The main purpose of the study was to determine Cash Budget Planning and Control Student at Institut Teknologi Bandung.

The method used in this research is descriptive method that aims to describe the unit of work in a factual, accurate, about the phenomenon under investigation .Data was collected through direct observation by the parties concerned, research literature by reading books related to the problem under study.

The results of this study is the planning and control of the cash budget is not always run smoothly, it is because the factors that hamper the cash budget because the prediction error and the application resulting in increased costs and the limited application of funds, so that the budget is not maximal.


(6)

iii Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang dilaksanakan di Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung.

Laporan yang penulis susun ini berjudul “Tinjauan Atas Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Kas pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung”. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menghadapi hambatan, namun berkat bantuan dan dorongan moril dari berbagai pihak maka penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

Penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat ujian sidang guna memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini belumlah sempurna baik dalam hasil, tema yang dibahas maupun bahasanya. Hal ini dikarenakan terbatasnya kemampuan, pengetahuan, serta pengalaman yang dimiliki oleh penulis.

Pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan secara material maupun moril dari awal hingga selesainya penyusunan Tugas Akhir ini, terutama kepada:


(7)

iv

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

4. Dr. Ely Suhayati, S.E., Ak.,M.Si., Selaku Dosen Wali.

5. Rini Septiani SE., M.Si., Selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan pengarahan dan masukan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Seluruh Staff Pengajar dan Karyawan Program Studi Akuntansi Diploma

III Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

7. Brian Yuliarto, Ph, D Selaku Kepala Lembaga kemahasiswan ITB.

8. Didi Sudiana, S. IP selaku Kepala Bagian Tata Usaha.

9. Riki Iskandar, SE selaku pembimbing penulis pada bagian Lembaga Kemahasiswan ITB.

10.Seluruh Staff dan Karyawan Lembaga Kemahasiswan ITB

11.Kedua orangtuaku tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil. (Semoga ALLAH SWT senantiasa memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat, Amin).

12.Sahabat-sahabatku, untuk Ratna, Ratih , Putri, Santi, Yanti, Adhe, Yayang, Wina, Icha, Riyana, Windi, Dini, Agan, Agung, Bany,Mulki dan Lingga, terimakasih untuk kebersamaannya dan semoga kita selalu kompak.


(8)

v

13.Untuk Agung terima kasih atas support dan kasih sayangnya yang tulus selama ini.

14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak dan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pihak yang memerlukan.

Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Bandung, Juli 2012

Nurlaila Laksana 21309041


(9)

vi LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Maksud Penelitian ... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 5

1.4Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 6


(10)

vii

1.5Lokasi dan Waktu Penelitian... 7

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 8

1.5.2 Waktu Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Penganggaran ... 9

2.1.2 Anggaran ... 10

2.1.3 Fungsi Anggaran ... 10

2.1.4 Tujuan Penyusunan Anggaran ... 13

2.1.5 Manfaat Anggaran ... 14

2.1.6 Syarat-syarat Penyusunan Anggaran ... 15

2.1.7 Jenis Anggaran ... 16

2.1.8 Faktor Penyusunan Anggaran ... 18

2.1.9 Keunggulan dan Kelemahan Anggaran ... 19

2.1.10 Prinsip Penyusunan Anggaran ... 21

2.1.11 Hubungan Penganggaran dengan Akunting ... 23

2.1.12 Perencanaan ... 23

2.1.13 Tujuan Prencanaan ... 24

2.1.14 Fungsi Perencanaan ... 24

2.1.15 Pendekatan perencanaan ... 24

2.1.16 Pengendalian ... 26


(11)

viii

2.1.21 Tujuan penyusunan anggaran kas... 30

2.1.22 Metode Penyusunan Anggaran Kas... 31

2.1.23 Macam- macam anggaran kas ... 32

2.1.24 Kegunaan Anggaran Kas ... 33

2.1.25 Faktor Anggaran Kas ... 34

2.2Kerangka pemikiran ... 35

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 39

3.2 Metode Penelitian ... 39

3.2.1 Desain Penelitian ... 41

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 43

3.2.3 Metode penarikan sampel ... 45

3.2.3.1Populasi ... 45

3.2.3.2Sampel ... 45

3.2.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.2.4.1Sumber Data ... 47

3.2.4.2Teknik Pengumpulan Data ... 48


(12)

ix

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 53

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 53

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 56

4.1.3 Deskripsi Tugas ... 58

4.1.3.1Bidang Kesejahteraan ... 58

4.1.3.2Bidang Non Kurikuler dan Kemasyarakatan ... 59

4.1.3.3Bidang Karakter dan Keprofesian ... 59

4.1.3.4Bagian Tata Usaha ... 60

4.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 61

4.1.4.1Bidang Non-Kulikuler dan Pengabdian Masyarakat ... 61

4.1.4.2Bidang Pengembang Karakter dan Keprofesian ... 64

4.1.4.3Bimbingan Konseling ... 65

4.1.4.4Bidang kesejahteraan ... 66

4.1.4.5Bagian Tata Usaha ... 68

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ... 68

4.2.1 Proses Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Kas pada Lembaga Kemahasiswaan ITB ... 68

4.2.2 Hambatan yang terjadi dalam Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Kas ... 75

4.2.3 Peranan Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Kas pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung ... 77


(13)

x

4.3.2 Hambatan yang terjadi dalam Perencanaan dan

Pengendalian Anggaran Kas ... 81

4.3.3 Peranan Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Kas pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan ... 85

5.2Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 88

LAMPIRAN ... 89


(14)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan pembangunan arus globalisasi dan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini menuntut bangsa Indonesia merespon dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sumber daya insani yang unggul. Sinergi dalam bentuk kerjasama antar komponen bangsa “Industri - Pemerintah - Pusat Penelitian - Perguruan Tinggi”, perlu dikembangkan semakin erat serta ditata dan diarahkan dalam program-program bersama. Untuk itu, Indonesia memerlukan kontribusi perguruan tinggi nasional dengan kekuatan sumber daya insani yang unggul, infrastruktur yang kuat, dan jejaring yang luas, untuk menghela kemajuan dan kemakmuran bangsa.

Perkembangan pembangunan ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang semakin pesat serta menempatkan suatu tujuan untuk menentukan apa yang harus dilakukan, mengembangkan rencana yang efektif, serta menentukan sasaran. Tanpa tujuan yang pasti maka segala yang dicapai akan menjadi sia-sia karena tidak ada standar yang mengukur antara perencanan dengan hasil yang dicapai, dimana fungsi perencanaan merupakan awal dari berbagai kelemahan yang dimiliki oleh banyak perusahaan di Indonesia. Penjabarannya menjadi rencana yang realistis, sederhana, dan terperinci guna untuk menjalankan aktivitas perusahaan.


(15)

Hampir semua transaksi bermula dan berakhir pada penerimaan dan pengeluaran kas. Kas itu sendiri sering dijadikan dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu, perencanaan kas yang dimaksud adalah pembuatan anggaran kas yang dapat memperhatikan posisi kas dimasa yang akan datang karena anggaran kas memberikan pemikiran mengenai kas dengan jalan memilih alternatif yang tepat mengenai penerimaan dan pengeluaran.

Dengan adanya anggaran kas perusahaan dapat melihat bagaimana posisi kas dimasa mendatang dan bagaimana pengendalian yang tepat dapat dilaksanakan terhadap proses-proses penerimaan serta pengeluaran yang terjadi sehingga kelancaran posisi keuangan dapat terjamin dengan baik. Anggaran kas merupakan pedoman bagi manajemen dalam melaksanakan operasi perusahaan, anggaran kas juga merupakan alat bantu bagi manajemen dalam melaksanakan pengendalian, anggaran kas tidak akan berjalan lancar tanpa adanya pengendalian kas. Oleh karena itu, anggaran kas disusun sebagai pengendalian kegiatan perusahaan, pengendalian pada dasarnya adalah membandingkan antara rencana dengan pelaksanaan.

Menurut Don R. Hansen dan M. Mowen menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang erat antara anggaran, pengendalian, dan perencanaan yaitu :

“Dimana perencanaan digunakan untuk melihat kedepan terkait dengan tindakan apa yang seharusnya diambil untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan pengendalian lebih melihat kebelakang, menentukan apa yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan perencanaan. Komponen utama dari perencanaan itu sendiri adalah anggaran. Sebelum anggaran dibuat, perusahaan harus membuat perencanaan yang strategis, dimana dalam perencanaan yang strategis tersebut diidentifikasi untuk aktivitas dan operasi masa yang akan datang”.


(16)

Riki Iskandar sebagai Staf Keuangan pada Lembaga Kemahasiswaan ITB mengemukakan bahwa dalam perencanaan dan pengendalian anggaran kas pada Lembaga Kemahasiswaan ITB memiliki aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pimpinan Lembaga Kemahasiswaan yang sudah memenuhi aturan yang telah ditetapkan, namun pada kenyataannya meskipun perencanaan dan pengendalian anggaran telah ditetapkan, masih terdapat penyusunan anggaran yang belum mampu mengefektifkan penggunaan dana yang tidak sesuai dengan perencanaan anggaran kas, sehingga mengalami pemborosan atau kenaikan biaya diluar rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya, dan keterbatasan pengajuan dana yang berimbas pada realisasi penyerapan anggaran sehingga terdapat sisa anggaran yang belum terserap. Hal ini mengakibatkan terhambatnya kegiatan operasional di Lembaga Kemahasiswaan ITB.

Untuk menghadapi semua hambatan tersebut tentunya harus mempunyai strategi yang lebih baik dari sebelumnya supaya dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga penggunaan dana dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan pengendaliannya.

Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis bermaksud membuat laporan penelitian,dan menetapkan judul yaitu:

“TINJAUAN ATAS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN ANGGARAN KAS PADA LEMBAGA KEMAHASISWAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG”.


(17)

1.2 Identifilasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Untuk menyelesaikan permasalahan yang akan dibahas dibab-bab selanjutnya, perlu adanya pengidentifikasian masalah, sehingga hasil analisa selanjutnya dapat terarah dan sesuai dengan tujuan peneliti. Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang terjadi pada Lembaga Kemahasiswaan ITB adalah sebagai berikut :

1 Masih terdapat penyusunan anggaran yang belum mampu

mengefektifkan penggunaan dana yang tidak sesuai dengan perencanaan anggaran kas, sehingga mengalami pemborosan atau kenaikan biaya diluar rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.

2 Keterbatasan pengajuan dana yang berimbas pada realisasi penyerapan

anggaran sehingga penyerapan anggaran tidak dapat dilaksanakan secara maksimal.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dalam latar belakang, penulis merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1 Bagaimana proses perencanaan dan pengendalian anggaran kas pada lembaga kemahasiswaan institut teknologi bandung.

2 Bagaimana hambatan yang terjadi dalam perencanaan dan

pengendalian anggaran kas pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung.


(18)

3 Bagaimana peranan perencanaan dan pengendalian anggaran kas pada lembaga kemahasiswaan institut teknologi bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun Maksud pelaksanaan penelitian adalah mengetahui

perencanaan dan pengendalian anggaran kas pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam permasalahan yang telah diidentifikasi diatas adalah:

1. Untuk mengetahui proses penyusunan perencanaan dan pengendalian

anggaran kas terhadap Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung.

2. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi dalam perencanaan dan

pengendalian anggaran kas pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung.

3. Untuk mengetahui peranan perencanaan dan pengendalian anggaran kas pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung.


(19)

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis adalah kegunaan yang ditujukan kepada instansi

tempat dilakukannya penelitian, dalam hal ini adalah Lembaga

Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung secara keseluruhan dan bagi petugas pada bagian anggaran, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagi Lembaga Kemahasiswaan ITB

Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan masukan dalam hal mengenai Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Kas, khususnya pada bagian Anggaran pada Lembaga Kemahasiswaan ITB.

2. Bagi Petugas pada bagian Anggaran

hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk perbaikan dalam menyusun perencanaan anggaran, dapat menjadi bahan pertimbangan bagi bagian anggaran untuk lbih teliti, memperhatikan dan mengawasi dalam perencanaan dan pengendalian anggarannya, sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja yang lebih baik lagi, dan dapat melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang telah direncanakan.


(20)

1.4.2 Kegunaan akademis

Kegunaan akademis ini mencakup kegunaan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, kegunaan bagi peneliti dan kegunaan bagi peneliti selanjutnya yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bagi Pengembang Ilmu Pengetahuan

Diharapkan dapat memberikan masukan atau sumbangan pemikiran dalam meninjau perencanaan dan pengendalian anggaran kas, guna dalam meningkatkan kualitas secara keseluruhan.

2. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan memperluas pola pikir dalam meninjau perencanaan dan pengendalian anggaran kas.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penulisan penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat, salah satunya untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis lainnya.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan Tugas Akhir ini peneliti memilih Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung. Adapun rincian dari lokasi dan waktu penelitian, yaitu :


(21)

1.5.1 Lokasi Penelitian

Penelitian di laksanakan di Institut Teknologi Bandung yang berlokasi di Jalan Ganesha 10 Bandung 40132.

1.5.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan penelitian dari mulai Tanggal 01 April 2012 sampai dengan 31 Juni 2012, dengan melakukan penelitian pada hari Selasa dan Kamis.

Tabel 1.1 Waktu penelitian

TAHAP PROSEDUR

BULAN

Maret April Mei Juni Juli

2012 2012 2012 2012 2012

I Tahap Persiapan :

1. Membuat outline dan proposal TA

2. Mengambil formulir penyusunan TA

3. Menentukan tempat penelitian

II Tahap Pelaksanaan :

1. Mengajukan outline dan Tugas Akhir

2. Bimbingan Tugas Akhir

3. Penelitian dan Pengumpulan Data

4. Penyusunan Tugas Akhir

III Tahap Pelaporan :

1. Menyiapkan draftTugas Akhir

2. Sidang Akhir Tugas Akhir

3. Penyempurnaan Laporan Tugas

Akhir


(22)

9

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1Kajian Pustaka

2.1.1 Penganggaran (budgeting)

Definisi anggaran menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu adalah sebagai berikut :

“Penganggaran merupakan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil dari rencana kegiatan penganggaran adalah anggaran (budget)”.

(2007:3) Sedangkan menurut M Nafarin menjelaskan bahwa :

“Penganggaran merupakan proses menyusun anggaran sehingga anggaran adalah hasil dari penganggaran. Dengan demikian, penganggaran berarti menghitung, menjelaskan, dan menyusun anggaran baik perusahaan maupun non perusahaan.”

(2007:5)

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penganggaran merupakan kegiatan dalam menghasilkan anggaran serta proses kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi budget seperti fungsi pedoman kerja, alat perencanaan kerja dan alat pengendalian kerja.


(23)

2.1.2 Anggaran (budget)

Menurut RA Supriyono dalam buku Tendi Haruman dan Sri

Rahayu mengemukakan bahwa :

“Anggaran adalah suatu rencana terperinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dinyatakan dalam satuan uang, untuk perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu,biasanya satu tahun”.

(2007:3) Menurut M. Nafarin menjelaskan bahwa :

Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan”.

(2007:11) Dengan demikian dari penjelasan tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengendalian yang baik hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa, dan mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, serta konsekuensi yang ada.

2.1.3 Fungsi Anggaran

Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu menjelaskan

beberapafungsi anggaran dalam proses manajemen adalah sebagai berikut : “Fungsi anggaran adalah sebagai berikut :

1. Dibidang perencanaan (Planning)

2. Dibidang pengkoordinasian (Coordinating) 3. Dibidang pengendalian (Controlling).”


(24)

Adapun beberapa penjelasan tentang fungsi anggaran yaitu :

1. Dibidang perencanaan (Planning)

a) Membantu manajemen meneliti dan mempelajari semua

masalah yang berkaitan dengan aktivitas yang akan

dilaksanakan

b) Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada

diperusahaan dalam menentukan arah aktivitas yang paling menguntungkan.

c) Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan pemerintah

d) Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan

e) Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedian

f) Membantu pemakaian alat-alat fisik secara lebig efektif.

2. Dibidang pengkoordinasian (Coordinating)

a) Membantu mengkoordinir faktor sumber daya manusia dengan perusahaan.

b) Membantu menilai kesesuaian antara rencana aktivitas

perusahaan dengan keadaan lingkungan usaha yang dihadapi

c) Membantu menempatkan pemakaian modal pada

saluran-saluran yang menguntungkan sesuai dan seimbang dengan program perusahaan

d) Membantu mengetahui kelemahaan dalam organisasi

3. Dibidang pengendalian (Controlling)


(25)

b) Membantu mencegah pemborosan

c) Membantu menetapkan standar baru

Sedangkan menurut M. Nafarin, fungsi anggaran merupakan alat manajemen dalam melaksanakan fungsinya. Proses dari fungsi manajemen tersebut dapat diilustrasikan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Fungsi Anggaran

Gambar tersebut menunjukkan bahwa fungsi manajemen dimulai dari fungsi perencanaan, kemudian diadakan pelaksanaan dan perencanaan memberikan proses umpan maju dalam arti agar dapat memberikan arahan kepada setiap manajer dalam mengambil keputusan operasional sehari-hari. Setelah dilakukan pelaksanaan barulah diadakan pengawasan yang memberikan proses umpan balik dalam perencanaan, artinya pengawasan melakukan evaluasi dengan cara membandingkan rencana dengan realisasi (apakah pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai rencana).

PERENCANAAN

Umpan balik Umpan maju


(26)

2.1.4 Tujuan Penyusunan Anggaran

Berdasarkan ilustrasi yang telah digambarkan sebelumnya, M Nafarin mengemukakan bahwa tujuan penyusunan anggaran adalah :

“Tujuan penyusunan anggaran yaitu sebagai berikut : 1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal.

2. Mengadakan pembatasan jumlah dana

3. Mencari jenis sumber sana maupun jenis investasi dana 4. Merasionalkan sumber dana maupun investasi dana 5. Menyempurnakan rencana yang disusun

6. Menampung dan menganalisis keuangan.”

(2007:19) Adapun beberapa penjelasan tentang tujuan penyusunan anggaran yaitu sebagai berikut :

1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana.

2. Mengadakan pembatasan jumlah dana, dalam hal ini sumber dana akan membatasi jumlah dana yang terlalu tinggi dan akan mengurangi jumlah dana tersebut.

3. Mencari jenis sumber sana maupun jenis investasi dana sehingga dapat mempermudah pengendalian.

4. Merasionalkan sumber dana maupun investasi dana agar dapat

mencapai hasil yang maksimal.

5. Menyempurnakan rencana yang disusun, karena dengan anggaran

menjadi lebih jelas dan nyata dilihat.

6. Menampung dan menganalisis keuangan dengan memutuskan setiap


(27)

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan penyusunan anggaran adalah untuk menyempurnakan rencana yang telag disusun, merinci jenis sumber dana dan penggunaan dana agar perusahaan dapat mempermudah pengawasan dalam operasionalnya sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

2.1.5 Manfaat Anggaran

Menurut M. Nafarin, anggaran mempunyai banyak manfaat antara lain:

“Manfaat anggaran adalah :

1. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.

2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan.

3. Dapat memotivasi karyawan

4. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan

5. Menghindari pemborosan dan pengeluaran yang kurang perlu. 6. Alat pendidikan bagi para manajer.”

(2007:20) Adapun penjelasannya sebagai berikut :

1. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.

Anggaran merupakan target yang harus dicapai oleh perusahaan yang menggunakannya, oleh karena itu seluruh bagian perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai target yang telah ditentukan dalam anggaran

2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan


(28)

Anggaran digunakan untuk melihat bagaimana kinerja para pegawai dalam melakukan tugas-tugasnya.

3. Dapat memotivasi karyawan

Anggaran merupakan suatu target perusahaan, dimana dengan adanya target tersebut dapat memotivasi karyawan agar lebih kreatif dalam pencapaian tujuan yang maksimal.

4. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan.

Karyawan akan lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, karena hasil yang telah dikerjakan harus sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan.

5. Menghindari pemborosan dan pengeluaran yang kurang perlu.

Penganggaran digunakan agar tidak terjadi pemakaian biaya yang tidak semestinya.

6. Alat pendidikan bagi para manajer.

Suatu alat para manajer dalam mengembangkan ilmu yang telah dimilikinya.

2.1.6 Syarat-Syarat Penyusunan Anggaran

Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu, syarat-syarat penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :

“Syarat-syarat penyusunan anggaran adalah : 1. Realistis

2. Luwes 3. Kontinyu.”


(29)

Adapun penjelasan dari syarat-syarat penyusunan anggaran kas yaitu : 1. Realistis, artinya sangat mungkin untuk dicapai sesuai dengan keadaan

saat ini, tidak terlalu optimis dan juga tidak terlalu pesimis

2. Luwes, artinya tidak kaku sehingga terdapat peluang untuk perubahan sesuai dengan dengan situasi dan kondisi.

3. Kontinyu, artinya bahwa anggaran perusahaan memerlukan perhatian

secara terus menerus dan bukan merupakan suatu usaha yang bersifat insidental.

2.1.7 Jenis Anggaran

Jenis anggaran menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu adalah sebagai berikut :

“Jenis-jenis anggaran :

1. Berdasarkan Luang Lingkup 2. Berdasarkan fleksibilitas 3. Berdasarkan jangka waktu.”

(2007:6) Adapun uraian dari beberapa jenis anggaran yaitu :

1. Berdasarkan ruang lingkup

a) Anggaran komprehensif, yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang menyeluruh serta mencakup seluruh kegiatan aktivitas perusahaan.

b) Anggaran parsial, yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas yang hanya mencakup sebagian dari kegiatan perusahaan.


(30)

2. Berdasarkan fleksibilitas

a) Anggaran fixed, yautu anggaran yang disusun untuk periode tertentu, dimana volumenya sudah ditentukan dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expense, serta tidak diadakan revisi secara periodik.

b) Anggaran kontinyu, yaitu anggaran yang disusun untuk periode tertentu dimana volumenya sudah ditentukan dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expense, tetapi diadakan revisi secara periodik dan ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya.

3. Berdasarkan jangka waktu.

a) Anggaran jangka pendek, yaitu anggaran operasional yang

menunjukkan rencana operasi atau kegiatan untuk satu periode akuntansi (biasanya satu tahun) yang akan dating.

b) Anggaran jangka panjang, yaitu anggaran yang menunjukkan

jangka investasi dalam tahun anggaran dengan waktu lebih dari satu tahun.


(31)

2.1.8 Faktor Penyusunan Anggaran

Faktor-faktor yang mempengaruhu penyusunan anggaran menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu adalah sebagai berikut :

“Faktor Penyusunan Anggaran : 1. Faktor Intern

2. Faktor Ekstern.”

(2007:8-9) Adapun penjelasannya sebagai berikut :

1. Faktor Intern antara lain berupa :

a) Data penjualan pada tahun-tahun yang lalu

b) Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah

harga jual, syarat-syarat pembayaran yang dijual

c) tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlah maupun keahliannya

d) modal kerja yang dimiliki perusahaan e) fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan 2. Faktor Ekstern

Faktor Ekstern antara lain berupa :

a) Keadaan persaingan

b) Agama, adat istiadat

c) Berbagai kebijaksanaan pemerintah

d) Keadaan ekonomi nasional maupun internasional


(32)

2.1.9 Keunggulan dan Kelemahan Anggaran

Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu, ulasan yang telah

dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa keunggulan yang dapat diperoleh dengan penyusunan anggaran yang baik, antara lain :

“Keunggulan dalam penyusunan anggaran :

1. Hasil yang direncanakan dari suatu rencana tertentu diproyeksikan sebelum rencana terebut dilaksanakan

2. diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan

3. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja

4. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi.”

(2007:7) Adapun beberapa penjelasan mengenai keunggulan tersebut yaitu : 1. Hasil yang direncanakan dari suatu rencana tertentu diproyeksikan

sebelum rencana terebut dilaksanakan. Bagi manajemen hasil proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan.

2. Dalam penyusunan anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut.

3. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan

patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh.

4. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik

sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan

kewajibannya. Anggaran sekaligus berfungsi sebagai alat


(33)

Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu disamping beberapa keunggulan diatas, terdapat pula beberapa kelemahan antara lain :

“Kelemahan penyusunan anggaran yaitu :

1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi 2. Anggaran hanya merupakan rencana

3. Anggaran hanya merupakan suatu alat bantu manajemen 4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan

orang yang diramalkan sebelumnya.”

(2007:7) Adapun beberapa penjelasan mengenai keunggulan tersebut yaitu : 1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (permintaan efektif,

kapasitas produksi, dan lain-lain) maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi tersebut.

2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru

berhasil apabila dilaksanakan cengan sungguh-sungguh.

3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk

membantu manajemen dalam melaksanakan tugas-tugasnya, bukan menggantikannya.

4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan orang yang diramalkan sebelumnya, sebab itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.

Disamping mempunyai banyak keunggulan, anggaran juga

mempunyai kelemahan, sebab anggaran dibuat berdasarkan asumsi. Bila asumsunya berubah maka anggaran menjadi kurang bermanfaat, kecuali direvisi sesuai dengan perubahan asumsi.


(34)

2.1.10 Prinsip Penyusunan Anggaran

Tendi Haruman dan Sri Rahayu mengemukakan bahwa Prinsip – prinsip dasar yang harus dipenuhi dan ditaati agar suatu anggaran dapat disusun dan silaksanakan adalah sebagai berikut :

“Prinsip-prinsip dasar penyusunan anggaran yaitu : 1. Manajemen involvement

2. Organizational Adaptation 3. Responsibility Accounting 4. Goal Orientation

5. Full Communication 6. Realistis exprctation 7. Timeliness

8. Flexible Application 9. Reward and Punishment.”

(2007:10) Adapun beberapa penjelasan tentang prinsip penyusunan anggaran yaitu :

1. Manajement involvement

Keterlibatan manajemen dalam penyusunan rencana mempunyai makna bahwa manajemen mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai sesuatu yang direncanakan.

2. Organizational Adaptation

Suatu rencana keuangan harus disusun berdasarkan struktur organisasi dimana ada ketegasan garis wewenang dan tanggung jawab.Seorang manajemen tidak dapat memindahkan tanggungjawab atas suatu pekerjaan walaupun dia dapat melimpahkan sebagian wewenangnya kepada bawahannya.


(35)

3. Responsibility Accounting

Agar rencana keuangan dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus didukung dengan adanya suatu sistem responsibility accounting yang polanya disesuaikan dengan pertanggungjawaban organisatoris.

4. Goal Orientation

Penetapan tujuan yang realistis akan menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.Jadi konsep Manajement dapat diterapkan.

5. Full Communication

Suatu perencanaan dan pengendalian dapat berjalan secara efektif apabila antara tingkatan manajemen mempunyai pemahaman yang sama tentang tanggung jawab dan sasaran yang harus dicapai.

6. Realistis exprctation

Dalam perencanaan, manajemen harus menghindari konservatisme dan optimisme yang berlebiahan yang menjadi sasaran yang tidak dicapai.

7. Timeliness

Laporan-laporan berupa informasi mengenai realisasi rencana harus duterima oleh manajemen yang berkompeten tepat pada waktunya agar informasi tersebut efektif dan berguna bagi manajemen.

8. Flexible Application

Perencanaan tidak boleh kaku tetapi harus terdapat celah untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi.


(36)

9. Reward and Punishment

Manajemen harus melakukan penilaian kinerja manajer berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan.

2.1.11 Hubungan Penganggaran dengan Akunting

Sedangkan menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu hubungan

penganggaran dan akunting sapat dijabarkan sebagai berikut : “Hubungan penganggaran dengan akunting :

1. Akunting menyediakan berbagai historis untuk tujuan analisis dalam menyusun rencana perusahaan

2. Komponen penganggaran yang dinyatakan secara finansial, disusun berdasarkan format akunting

3. Akunting menyediakan data actual yang digunakan untuk evaluasi.”

(2007:12) Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara penganggaran dengan akunting sangat erat kaitannya guna untuk menyusun rencana kerja perusahaan dan sebagai sumber informasi bagi akunting.

2.1.12 Perencanaan

Salah satu perencanaan Menurut M. Nafarin berpendapat bahwa : “Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan”.

(2007:4) Maka dapat disimpulkan bahwa Perencanaan (planning) merupakan fungsi yang memegang peran yang sangat penting karena merupakan dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi yang lain.


(37)

2.1.13 Tujuan Perencanaan

Adapun tujuan utama perencanaan menurut M. Nafarin yaitu :

“Untuk memberikan proses umpan maju agar dapat memberikan arahan kepada setiap manajer dalam pengambilan keputusan operasional sehari-hari”.

(2007:4) Dapat disimpulkan bahwa tujuan perencanaan sangat penting untuk

mengambil keputusan kegiatan operasional serta berupaya untuk

mengantisipasi sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik.

2.1.14 Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan menurut M Nafarin yaitu :

“Fungsi perencanaan dengan menggunakan anggaran merupakan perencanaan dana yang seefisien mungkin, untuk menghitungkan berbagai kemungkinan belanja dana yang ada dan menentukan kemungkinan mana yang paling menguntungkan bagi perusahaan.”

(2007:28) Dari pernyataan tersebut maka dapat disimpulakan bahwa fungsi perencanaan sangat berguna bagi perusahaan untuk menentukan rencana belanja dan sumber dana yang seefisien mungkin.

2.1.15 Pendekatan perencanaan

Proses perencanaan menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda.

Menurut Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen menjelaskan bahwa


(38)

Proses perencanaan antara lain :

1. Perencanaan inside-out dan outside-in 2. Perencanaan Top Down dan Bottom Up 3. Perencanaan Contingency.”

(2009:17) Adapun penjelasan dari pendekatan perencanaan adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan inside-out, meliputi perencanaan dengan focus pada apa yang sudah dilakukan tetapi mengusahakan untuk melakukan yang terbaikyang dapat dilakukan, sedangkan perencanaan outside-in meliputi analisis lingkungan eksternal dan membuat rencana untuk mengeksploitasi kesempatan dan meminimasikan masalah yang ada.

2. Perencanaan top down dan perencanaan bottom up

Perencanaan top down (atas ke bawah) manajemen puncak

merumuskan tujuan secara luas dan membolehkan manajer bawah untuk membuat perencanaan dengan menggunakan batasan yang ada, sedangkan bottom up, dengan merencanakan yang dikembangkan oleh tingkat bawah tanpa batasan dan diteruskan ke atas dengan batasan.

3. Perencanaan Contingency, perencanaan alternative yang dapat

diimplementasikan seandainya saat perencanaan orosonil tidak sesuai karena perubahan keadaan.


(39)

2.1.16 Pengendalian

Menurut Nanang Fattah berpendapat bahwa :

“Pengendalian adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.”

(2007:176) Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian dilakukan dengan tujuan supaya apa yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai.

2.1.17 Fungsi Pengendalian

Menurut M Nafarin anggaran merupakan alat pengawasan atau

pengendalian dengan cara : “Fungsi Pengendalian :

1. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran)

2. Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu atau terdapat penyimpangan yang merugikan.

(2007:30) Dapat disimpulkan bahwa fungsi anggaran dijadikan pegangan sebagai alat pengendalian oleh manajer yang bertanggung jawab melaksanakan tugasnya untuk mengadakan penilaian dari hasil yang dicapainyan. Dapatan sesungguhnya yang diperoleh maupun beban sesungguhnya yang dikorbankan, dapat dinilai dengan baik atau buruk bila dikaitkan dengan data yang telah dianggarkan dan perubahan kondisi sejak anggaran disusun.


(40)

2.1.18 Kas

Menurut M. Nafarin, berpendapat bahwa :

Kas merupakan asset yang paling likuid, semakin besar kas yang dimiliki perusahaan semakin tinggi tingkat likuiditas, semakin tinggi tingkat kemampuan membayar kewajiban jangka pendek (utang lancar).”

(2007:308)

Sedangkan kas menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini

adalah sebagai berikut :

“Kas merupakan alat bayar atau alat ukur dalam transaksi keuangan, agar kas perusahaan aman dari segala macam pencurian, penggelapan, manipulasi maka setiap penerimaan uang segera disetorkan melalui bank, sedangkan setiap pengeluaran kas maka digunakan cek atau goro bilyet.”

(2009:143) Sedangkan menurut PSAK NO.2 IAI mendefinisikan yaitu :

“Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas )cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan sebagai kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.”

(2009:22) Dapat disimpulkan bahwa kas adalah alat pembayaran yang siap digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Demikian dengan perusahaan harus memiliki anggaran kas untuk menjaga posisi likuiditas dan untuk mengetahui defisit dan surplus kas. Perusahaan yang melebihi kelebihan kas dapat dibelikan surat-surat berharga yaitu obligasi, saham biasa dan saham preferen.


(41)

2.1.19 Jenis-jenis kas

Adapun jenis-jenis kas menurut M Nafarin yaitu : “Jenis-jenis kas adalah :

1. Uang kartal 2. Uang giral.”

(2007:309) Adanya penjelasan mengenai jenis-jenis kas tersebut yaitu :

1. Uang kartal adalah uang yang resmi diwilayah suatu Negara, misalnya mata uang rupiah yang diedarkan oleh Bank Indonesia berlaku resmi diwilayah Indonesia.

2. Uang giral adalah uang yang berasal dari simpanan giro, misalnya cek yang siap diuangkan dan bilyet giro yang siap dipindahbukukan.

2.1.20 Anggaran Kas

Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu mendefinisikan anggaran

kas sebagai berikut:

“Anggaran kas adalah perencanaan mutasi dan posisi kas dalam jangka waktu tertentu, yang terdiri dari :

a. Perencanaan penerimaan kas (aliran kas masuk) b. Perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar) c. Penetapan sisa kas minimum.”

(2007:141)

Sifat aliran kas, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar yang bersifat kontinyu (rutin) misalnya pengeluaran kas untuk pembelian bahan baku dan bahan rutin (utang), atau pembayaran upah, gaji dan kesejahteraan


(42)

karyawan. Contoh aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu (insidentil) misal pengeluaran kas untuk :

a. Pembayaran bunga

b. Pembayaran deviden

c. Pembayaran pajak penghasilan

d. Pembayaran angsuran hutang

e. Pembelian kembali saham perusahaan

f. Pembelian aktiva tetap.

Contoh aliran kas masuk yang bersifat kontinyu misal peneriman kas yang berasal dari hasil penjualan produk secara tunai dan hasil pelunasan piutang.

Contoh aliran kas masuk yang bersifat tidak kontinyu (insidentil) misal penerimaan kas yang berasal dari :

a. Penyertaan pemilik perusahaan

b. Penjualan saham

c. Penerimaan kredit bank

d. Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi Sedangkan menurut M. Nafarin, mengemukakan bahwa :

Anggran kas merupakan anggara yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan (digunakan), sehingga tampak kelebihan dan kekurangan kas dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.”


(43)

2.1.21 Tujuan penyusunan anggaran kas

Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu, tujuan penyusunan anggaran kas antara lain :

a. Menunjukkan posisi kas sebagai perencanaan operasi

b. Menunjukkan kelebihan atau kekurangan kas

c. Menunjukkan kebutuhan mencari pinjaman atau menunjukkan

tersedianya kas yang menganggur untuk investasi jangka pendek.

d. Mengkoordinir kas dengan :

Total modal kerja Penjualan

Investasi Utang

e. Menetapkan dasar pengkreditan yang sehat

f. Menetapkan dasar yng sehat untuk pengendalian posisi kas.

Sedangkan menurut M. Nafarin, tujuan utama penyusunan anggaran kas adalah :

Merencanakan posisi likuiditas sebagai dasar untuk menentukan pinjaman dimasa yang akan datang dan investasi yang akan dilakukan”.


(44)

2.1.22 Metode Penyusunan Anggaran Kas

Tendi Haruman dan Sri Rahayu mengemukakan bahwa ada dua pendekatan pokok yang dipakai untuk penyusunan anggaran kas yaitu sebagai berikut :

“Metode penyusunan anggaran kas :

1. Metode Penerimaan dan Pengeluaran kas 2. Metode Aliran kas.”

(2007:142) Adapun beberapa penjelasan tentang prinsip penyusunan anggaran yaitu :

1. Metode Penerimaan dan Pengeluaran kas

Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, berasal dari transaksi maupun pelunasan piutang atau transaksi lainnya, sedangakan pengeluaran kas yaitu uang kas yang dikeluarkan secara tunai untuk melunasi biaya yang telah disetujui seperti halnya pengeluaran kas tergantung pada bidang usaha perusahaan.

2. Metode aliran kas

Metode aliran kas merupakan metode yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi penerimaan dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan.


(45)

2.1.23 Macam- macam anggaran kas

Ada dua macam anggaran kas menurut Tendi Haruman dan Sri

Rahayu yaitu :

“Macam-macam anggaran kas : 1. Anggaran Kas Jangka Pendek 2. Anggaran Kas Jangka Panjang.”

(2007:145) Adapun penjelasan dari macam-macam anggaran kas yaitu :

1. Anggaran Kas Jangka Pendek

Anggaran ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anggaran ini berfungsi sebagai alat pemberian otoritas kas keluar yang secaraterus menerus yang disesuaikan dengan kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.

2. Anggaran Kas Jangka Panjang

Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yang disesuaikan dengan perencanaan perusahaan yang telah disusun. Anggaran ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari sumber-sumber internal dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran.


(46)

2.1.24 Kegunaan Anggaran Kas

Menurut M. Nafarin mengemukakan bahwa :

“Anggaran kas berguna bagi manajemen sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai keperluan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, manajemen perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan kas serta kepastian memperolehnya”.

(2007:310)

Sedangkan menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu yaitu :

“Anggaran kas berguna bagi perusahaan karena dengan adanya anggaran kas dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisif ataupun surplus sebagai akibat dari operasi perusahaan.”

(2007:146) Adapun kegunaan anggaran kas menurut M Nafarin antara lain : “Kegunaan anggaran kas sebagai berikut :

1. Menggunakannya sebagai dasar yang sehat

2. Menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan 3. Menggunakan sebagai dasar kebijakan pemberian kredit 4. Menggunakannya dalam menentukan kemampuan

perusahaan

5. Menggunakannya dalam meningkatkan kemampuan pembayaran.”

(2007:310) Adapun penjelasan mengenai kegunaan anggaran kas yaitu :

1. Menggunakannya sebagai dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara terus-menerus.

2. Menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan pinjaman


(47)

modal sendiri untuk menutupi defisit kas. Dicari sumber dana yang paling menguntungkan

3. Menggunakan sebagai dasar kebijakan pemberian kredit. Dengan

anggaran kas dapat diketahui kemampuan perusahaan perusahaan mengangsur/membayar kredit.

4. Menggunakannya dalam menentukan kemampuan perusahaan

membayar deviden kepada pemegang saham

5. Menggunakannya dalam meningkatkan kemampuan membayar

kewajiban jangka pendek.

2.1.25 Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Kas Menurut M. Nafarin berpendapat bahwa :

“Anggaran kas masuk bank kas keluar besar kecilnya dipengaruhi oleh faktor kegiatan perusahaan, yaitu :

1. kegiatan operasi, 2. kegiatan investasi, 3. kegiatan pendanaan.”

(2007:310) Adapun penjelasan mengenai kegunaan anggaran kas yaitu :

1. Kegiatan operasi.

Kegiatan operasi adalah kegiatan perusahaan yang bersifat rutin dan terus menerus dilakukan.

2. Kegiayan investasi

Kegiatan investasi adalah kegiatan yang dapat meningkatkan dan menurunkan asset tak lancer yang digunakan perusahaan, seperti


(48)

menjual dan membeli asset tetap (tanah, bangunan, kendaraan, dan lain-lain).

3. Kegiatan pendanaan

Kegiatan pendanaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan modal sendiri, seperti menerima uang dalam bentuk utang yang berasal dari kreditor dan membayar pokok utang kepada kreditor.

2.2Kerangka Pemikiran

Para pengelola perusahaan atau unit kerja akan selalu berupaya bertindak secara profesional dalam apa yang menjadi tujuannya. Agar tujuan dapat dicapai sesuai rencana maka pelaksanaan kegiatan harus dikendalikan.Dalam usaha untuk merencanakan dan mengendalikan penerimaan dan pengeluaran kas sangatlah diperlukan suatu perencanaan yang berupa anggaran kas. Beberapa analisis menggunakan analisis anggaran kas untuk mengidentifikasi tanpa bahaya mengenai situasi keuangan perusahaan.

Menurut M. Nafarin menjelakan bahwa anggaran kas adalah :

“Anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas, dan arus kas keluar sebagai arus kas digunakan sehingga tampak kelebihan dan kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi”.

(2007:337)

Penjelasan lainnya menurut M. Nafarin dalam buku penganggaran

perusahaan mengemukakan bahwa :

”Anggaran kas bukan hanya menunjukkan jumlah keseluruhan pembelanjaan yang diperlukan, anggaran kas ini menunjukkan


(49)

jumlah kas yang diperlukan setiap bulan, minggu, bahkan setiap hari yang merupakan alat manajemen keuangan yang paling penting”.

(2007:308) Berdasarkan pengertian diatas, maka kas memiliki kedudukan yang sangat penting dalam menjaga kelancaran operasi perusahaan. Jumlah kas kurang atau lebih dapat berakibat kurang baik pada perusahaan, kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban, seperti hutang gaji, bunga bank, dan sebagainya. Sebaliknya kas yang berlebih dapat menyerap dana modal kerja sehingga dapat menaikkan beban perusahaan. Sedangkan anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas selama tahun anggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas dan pengeluaran kas (aliran kas keluar).

Dalam menentukan berapa jumlah kas yang dibutuhkan selaras dengan penggunaannya, maka Unit kerja Lembaga Kemahasiswaan ITB membuat suatu perencanaan kas yang dituangkan dalam bentuk anggaran kas, untuk memudahkan perencanaan tersebut, unit kerja melakukan sistem pengendalian guna untuk membantu membuat dan mengkoordinasikan perencanaan jangka panjang, sebagai alat komunikasi, alat untuk memotivasi, dan untuk mengevaluasi prestasi para pekerja terhadap pusat tanggung jawab yang dipimpinnya. Penyusunan anggaran kas pada Lembaga Kemahasiswaan ITB meliputi penyusunan transaksi-transaksi berupa penerimaan dan pengeluaran kas sesuai dengan rencana operasional unit kerja, menyusun perkiraan kebutuhan dana dari bank atau sumber dana lainnya, menyusun kembali perkiraan seluruh transaksi dari penerimaan dan pengeluaran kas.


(50)

Pada unit kerja Lembaga Kemahasiswaan ITB, kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid dan dikelola serta dikendalikan dengan sebaik-baiknya,agar posisi tetap berada sedemikian rupa sesuai dengan tingkat kebutuhan yang tepat posisi kas untuk mencerminkan keadaan yang likuid serta mampu menjaga kelancaran kegiatan operasi yang diharapkan, sehingga penerapan Perencanaan dan pengendalian kas berada pada posisi optimum dalam arti berkesinambungan atau terus menerus tersedia dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dalam membiayai keuangan di Lembaga Kemahasiswaan ITB, akan tetapi perencanaan dan pengendalian anggaran kas belum mampu mengefektifkan penggunaan dana yang tidak sesuai dengan perencanaannya, sehingga mengalami pemborosan atau kenaikan biaya diluar rencana, adapun masalah yang timbul dalam penyerapan anggaran yang belum maksimal, sehingga kegiatan operasional menjadi terhambat

Dari penjelasan diatas maka peneliti dapat menarik kesimpulan tentang adanya perencanaan dan pengendalian anggaran kas pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disusun bagan kerangka pemikiran sebagai berikut :


(51)

Gambar 2.2 Kerangka pemikiran Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung

Anggaran Kas

Perencanaan Pengendalian

Pemborosan dan kenaikan biaya, dan penyerapan dana

yang belum dilakukan

secara maksimal

Perencanaan dan

Pengendalian Anggaran Kas pada Lembaga


(52)

85

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Kas pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses perencanaan dan pengendalian anggaran kas merupakan salah satu

kegiatan Lembaga Kemahasiswaan ITB yang cukup sesuai dengan teori, dimana proses perencanaan anggaran kas dilaksanakan dengan cara membuat laporan kinerja keuangan setelah satu bulan berjalan. Metode yang digunakan Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung dalam proses perencanaan dan pengendalian anggaran kas adalah metode campuran antara bottom up dan top down. Dengan adanya metode tersebut, maka perencanaan dan pengendalian anggaran kas dapat disesuaikan dengan kondisi, fasilitas, dan kemampuan masing-masing bagian, serta adanya partisipasi dan komunikasi aktif antara manajemen puncak sampai manajemen bawah.

2. Secara garis besar, hambatan-hambatan yang terjadi dalam perencanaan dan pengendalian anggaran kas pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung adalah adanya kenaikan biaya diluar rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya, serta penyerapan anggaran yang tidak dapat


(53)

dilaksanakan secara maksimal, sehingga terdapat sisa anggaran yang cukup besar.

Hambatan-hambatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung mengganggu kelancaran dalam perencanaan dan pengendalian anggaran kas pada Lembaga Kemahasiswaan ITB.

3. Lembaga Kemahasiswaan ITB memiliki tiga elemen belanja untuk

kegiatan operasional yang berupa belanja pegawai, belanja barang, dan belanja jasa, akan tetapi peranan perencanaan dan pengendalian anggaran kas belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena adanya faktor penghambat kelancaran kegiatan operasional namun, dengan menyusun anggaran kas maka unit kerja dapat menentukan, menghitung, meramalkan, dan memperkirakan kemungkinan belanja dana yang bersumber dari berbagai pihak dengan jumlah dana yang tersedia, manajemen akan melakukan evaluasi terhadap kemampuan unit kerja selaras dengan tugas dan tanggung jawabnya

5.2 Saran

Setelah dilakukannya penelitian yang dilakukan penulis pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung mengenai perencanaan dan pengendalian anggaran kas, penulis mencoba memberi saran kepada instansi atau unit kerja dan saran yang disampaikan semoga dapat memberikan manfaat. Salah satu manfaat dari saran adalah untuk memberikan informasi-informasi atau masukan-masukan dalam mencapai tujuan yang akan dicapai. Adapun saran yang akan disampaikan penulis adalah sebagai berikut :


(54)

1. Perlu dilakukan penyusunan rencana kegiatan yang cukup detail dari setiap kegiatan sehingga persiapan dan pelaksanaan program dapat dilakukan dengan lebih baik dan tidak terburu-buru.

2. Jika besarnya biaya yang dianggarkan itu tidak sesuai dengan perencanaan sebelumnya, maka Lembaga Kemahasiswaan ITB harus melakukan pemeriksaan dan peninjauan kembali rencana kerja anggarannya, supaya

perencanaan dan pengendalian anggaran kas pada Lembaga

Kemahasiswan ITB tidak terhambat dan tepat waktu.

3. Perhatikan terhadap penggunaan anggaran kas, setidaknya diakhir bulan perlu dilaksanakan rapat koordinasi sehingga tidak terjadi sisa anggaran yang tidak terserap.


(55)

88

DAFTAR PUSTAKA

Dewan Standar Akuntansi Keuangan. 2009. Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta : Menteng.

Ely suhayati, dan Sri Dewi Anggadini. 2009. Akuntansi Keuangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen, 2009. Akuntansi Manajerial.

Penerjemah : Deny Arnos Kway. Jakarta : Salemba Empat.

Istijanto. 2007. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

M. Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat.

Nanang Fattah. 2007. Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Tendi Haruman, dan Sri Rahayu. 2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, dan Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi : GENESIS.

Sumber Lain :

http://www.iaiglobal.or.id


(56)

104

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurlaila Laksana

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 07 Januari 1990

Agama : Islam

Orangtua : Ayah (Dindin Rosadi)

Ibu (Sumarsih)

Alamat : Jalan Gegerkalong Hilir No:42 Rt/Rw 01/07

BANDUNG 40153

Email : ntie90@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

No Jenjang Pendidikan Formal Tahun

1 SDN CIPEDES BANDUNG 1996-2002

2 SMPN 29 BANDUNG 2002-2005

3 SMA PASUNDAN BANDUNG 2005-2008

4 UNIKOM 2009-Sekarang

ORGANISASI YANG PERNAH DI IKUTI

No Jenis Organisasi Keterangan Tahun

1 OSIS Anggota 2008


(1)

Gambar 2.2 Kerangka pemikiran Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung

Anggaran Kas

Perencanaan Pengendalian

Pemborosan dan kenaikan biaya, dan penyerapan dana yang belum dilakukan secara maksimal

Perencanaan dan

Pengendalian Anggaran Kas pada Lembaga


(2)

85 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Kas pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses perencanaan dan pengendalian anggaran kas merupakan salah satu kegiatan Lembaga Kemahasiswaan ITB yang cukup sesuai dengan teori, dimana proses perencanaan anggaran kas dilaksanakan dengan cara membuat laporan kinerja keuangan setelah satu bulan berjalan. Metode yang digunakan Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung dalam proses perencanaan dan pengendalian anggaran kas adalah metode campuran antara bottom up dan top down. Dengan adanya metode tersebut, maka perencanaan dan pengendalian anggaran kas dapat disesuaikan dengan kondisi, fasilitas, dan kemampuan masing-masing bagian, serta adanya partisipasi dan komunikasi aktif antara manajemen puncak sampai manajemen bawah.

2. Secara garis besar, hambatan-hambatan yang terjadi dalam perencanaan dan pengendalian anggaran kas pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung adalah adanya kenaikan biaya diluar rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya, serta penyerapan anggaran yang tidak dapat


(3)

dilaksanakan secara maksimal, sehingga terdapat sisa anggaran yang cukup besar.

Hambatan-hambatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung mengganggu kelancaran dalam perencanaan dan pengendalian anggaran kas pada Lembaga Kemahasiswaan ITB.

3. Lembaga Kemahasiswaan ITB memiliki tiga elemen belanja untuk kegiatan operasional yang berupa belanja pegawai, belanja barang, dan belanja jasa, akan tetapi peranan perencanaan dan pengendalian anggaran kas belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena adanya faktor penghambat kelancaran kegiatan operasional namun, dengan menyusun anggaran kas maka unit kerja dapat menentukan, menghitung, meramalkan, dan memperkirakan kemungkinan belanja dana yang bersumber dari berbagai pihak dengan jumlah dana yang tersedia, manajemen akan melakukan evaluasi terhadap kemampuan unit kerja selaras dengan tugas dan tanggung jawabnya

5.2 Saran

Setelah dilakukannya penelitian yang dilakukan penulis pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung mengenai perencanaan dan pengendalian anggaran kas, penulis mencoba memberi saran kepada instansi atau unit kerja dan saran yang disampaikan semoga dapat memberikan manfaat. Salah satu manfaat dari saran adalah untuk memberikan informasi-informasi atau masukan-masukan dalam mencapai tujuan yang akan dicapai. Adapun saran yang akan disampaikan penulis adalah sebagai berikut :


(4)

87

1. Perlu dilakukan penyusunan rencana kegiatan yang cukup detail dari setiap kegiatan sehingga persiapan dan pelaksanaan program dapat dilakukan dengan lebih baik dan tidak terburu-buru.

2. Jika besarnya biaya yang dianggarkan itu tidak sesuai dengan perencanaan sebelumnya, maka Lembaga Kemahasiswaan ITB harus melakukan pemeriksaan dan peninjauan kembali rencana kerja anggarannya, supaya perencanaan dan pengendalian anggaran kas pada Lembaga Kemahasiswan ITB tidak terhambat dan tepat waktu.

3. Perhatikan terhadap penggunaan anggaran kas, setidaknya diakhir bulan perlu dilaksanakan rapat koordinasi sehingga tidak terjadi sisa anggaran yang tidak terserap.


(5)

88

DAFTAR PUSTAKA

Dewan Standar Akuntansi Keuangan. 2009. Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta : Menteng.

Ely suhayati, dan Sri Dewi Anggadini. 2009. Akuntansi Keuangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen, 2009. Akuntansi Manajerial. Penerjemah : Deny Arnos Kway. Jakarta : Salemba Empat.

Istijanto. 2007. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

M. Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat.

Nanang Fattah. 2007. Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Tendi Haruman, dan Sri Rahayu. 2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, dan Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi : GENESIS.

Sumber Lain :

http://www.iaiglobal.or.id


(6)

104

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurlaila Laksana

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 07 Januari 1990

Agama : Islam

Orangtua : Ayah (Dindin Rosadi)

Ibu (Sumarsih)

Alamat : Jalan Gegerkalong Hilir No:42 Rt/Rw 01/07 BANDUNG 40153

Email : ntie90@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

No Jenjang Pendidikan Formal Tahun

1 SDN CIPEDES BANDUNG 1996-2002

2 SMPN 29 BANDUNG 2002-2005

3 SMA PASUNDAN BANDUNG 2005-2008

4 UNIKOM 2009-Sekarang

ORGANISASI YANG PERNAH DI IKUTI

No Jenis Organisasi Keterangan Tahun

1 OSIS Anggota 2008