Perlindungan Hukum Terhadap Penggunaan Foto Selfie Oleh Pihak Lain Dalam Jejaring Sosial Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

ABSTRAK
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN FOTO SELFIE
OLEH PIHAK LAIN DALAM JEJARING SOSIAL
UU NO.19 TAHUN 2002
*) Adrian Hartanto
**) Syafruddin Hasibuan
***) Windha
Permasalahan perlindungan hukum terhadap karya foto selfie berkembang
sejalan dengan perkembangan dunia smartphone, yang pada saat ini dunia foto selfie
(menggunakan handpone) seiring dengan kemajuan teknologi sekarang berkembang
menjadi era dunia foto selfie digital. Foto selfie didalam jejaring sosial sangat mudah
untuk disalahgunakan dan diambil oleh setiap orang untuk dimanfaatkan dalam
berbagai kepentingan tanpa sepengetahuan pemiliknya. Hal inilah yang dapat
menimbulkan masalah-masalah hukum berkaitan dengan hak cipta, karena sebuah
foto selfie adalah sebuah karya cipta yang dilindungi oleh Undang-Undang hak cipta.
Apabila seseorang ingin menggunakan sebuah karya foto selfie harus mendapat izin
dari pemegang hak cipta foto tersebut. Adapun rumusan masalah di dalam skripsi ini
adalah bagaimana pengaturan hak Cipta dalam Undang-Undang nomor 19 tahun 2002
Hak Cipta, bagaimanakah kepemilikan foto selfie dalam jejaring sosial dan
bagaimanakah perlindungan hukum terhadap penggunaan foto selfie oleh pihak lain
dalam jejaring sosial.

Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif bersifat deskriptif
analisis. Sumber data penelitian ini didapatkan melalui data sekunder, sekunder dan
tertier. Alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
melalui studi pustaka. Analisa data yang digunakan adalah metode kualitatif.
Pengaturan hak Cipta dalam Undang-Undang nomor 19 tahun 2002 Hak Cipta
yakni Pasal 12 ayat (1), sedangkan pengaturan tentang Hak Cipta atas foto atau potret
diatur dalam Pasal 19-23, Pasal tersebut telah diatur mengenai foto atau potret selain
itu undang-undang tersebut mengatur tentang perlindungan terhadap orang yang
menjadi objek pemotretan. Perlindungan hukum yang diberikan kepada penggunaan
foto selfie oleh pihak lain dalam jejaring sosial, apabila foto selfie mempublikasikan
foto seseorang untuk pertunjukan yang bersifat komersial ataupun di jejaring sosial
tanpa meminta izin terlebih dahulu maka akan dikenakan sanksi. Sanksi ini untuk
memberikan foto selfie jera dengan perbuatannya yang mempublikasikan potret
seseorang tanpa meminta izin terlebih dahulu. Mekanisme hukum yang digunakan
apabila terjadi sengketa antara foto selfie di dalam jejaring sosial adalah melalui
pengajuan gugatan di Pengadilan Niaga dan arbitrase atau alternatif penyelesaian
sengketa.
Kata Kunci: perlindungan hokum, foto selfie, jejaring sosial
*) Mahasiswa Fakultas Hukum USU
**) Dosen Pembimbing I

***) Dosen Pembimbing II