PENGARUH PELAKSANAAN KURIKULUM 2004 BIDANG STUDI EKONOMI, PROFESIONALITAS GURU BIDANG STUDI EKONOMI, DAN KULTUR KELUARGA TERHADAP JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA

  

PENGARUH PELAKSANAAN KURIKULUM 2004 BIDANG STUDI

EKONOMI, PROFESIONALITAS GURU BIDANG STUDI EKONOMI,

DAN KULTUR KELUARGA TERHADAP JIWA KEWIRAUSAHAAN

SISWA

  Studi Kasus Pada Siswa-Siswi Di Tiga SMA Negeri dan Tiga SMA Swasta Di Kabupaten Sleman

  

Skripsi

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Disusun Oleh :

LUSIA KRISNI SETIANINGSIH

NIM : 011334081

PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  29 September 2006

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

  Yogyakarta, 29 September 2006 Penulis

  Lusia Krisni Setianingsih

  

ABSTRAK

PENGARUH PELAKSANAAN KURIKULUM 2004 BIDANG STUDI

EKONOMI, PROFESIONALITAS GURU BIDANG STUDI EKONOMI,

DAN KULTUR KELUARGA TERHADAP JIWA KEWIRAUSAHAAN

  

SISWA

  Studi Kasus pada Siswa-siswi di Tiga SMA Negeri dan Tiga SMA Swasta di Kabupaten Sleman Lusia Krisni Setianingsih

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2006 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa; (2) ada pengaruh profesionalitas guru bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahan siswa; (3) ada pengaruh kultur keluarga terhadap jiwa kewirausahaan siswa.

  Penelitian dilaksanakan di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Kabupaten Sleman pada bulan Oktober 2005-Desember 2005. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA di Kabupaten Sleman. Jumlah Sampel penelitian adalah 475 responden. Teknik pengumpulan sample yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner,dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah Chi Square.

  Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh pelaksanaan

  2

  kurikulum 2004 bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa (

  tabel χ

  2

  = 3,841 < = 15,22 ); (2) ada pengaruh profesionalitas guru bidang studi

  χ hitung

  2

  2

  ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa ( tabel = 3,841 < hitung = 22,38 );

  χ χ

  2

  (3) ada pengaruh kultur keluarga terhadap jiwa kewirausahaan siswa ( tabel =

  χ

  2 3,841 < hitung = 38,37).

  χ

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE ON IMPLEMENTATION OF CURRICULUM 2004

ON ECONOMIC SUBJECT,

TEACHER PROFESSIONALISM ON ECONOMIC SUBJECT, AND

  

FAMILY CULTURE TOWARD STUDENTS’ ENTREPRENEURSHIP SPIRIT

  A Case Study on students at three State-owned Senior High Schools and three Private Senior High Schools in District of Sleman

  Lusia Krisni Setianingsih Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2006

  This Research aimed at knowing whether: (1) there was an influence on implementation of curriculum 2004 economic subject toward students’ entrepreneurship spirit; (2) there was an influence on teacher professionalism on economic subject toward students’ entrepreneurship spirit; (3) there was an influence on family culture toward students’ entrepreneurship spirit.

  This research was done at three State-owned Senior High Schools and three private Senior High Schools in District of Sleman on October until December 2005. The population of this research was the entire Senior High School students in District of Sleman. The amount of research sample was 475 (four hundred and seventy-five) respondents. The sample collecting technique used was purposive sampling. Data collecting method that used were interviews, questionnaire, and documentation. Data analysis used was Chi Square.

  The research results showed that: (1) there was an influence on implementation on economic subject of curriculum 2004 toward students’

  2

  2

  entrepreneurship spirit ( = 3.841 < = 15.22); (2) there was an

  χ table χ count

  influence on teacher professionalism of economic subject toward students’

  2

  2

  entrepreneurship spirit ( table = 3.841 < count = 22.38); (3) there was an

  χ χ

  2

  influence on family culture toward students’ entrepreneurship spirit ( table =

  χ

  2 3.841 < = 38.37). count

  χ

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan kepada : ™ Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria pembimbing yang terus bekerja dalam hidupku.

  ™ Papi tercinta yang ada disurga bersama Bapa, serta Mami tercinta yang tak pernah berhenti mendampingiku dan mendoakanku. ™ Kakak-kakakku yang terkasih yang telah mendukung dan mendoakanku. ™ Seluruh keluarga besarku di Ambarawa, Lampung dan Serang terimakasih untuk semuanya. ™ Teman-temanku semua dan sahabatku.

  Berdoalah kepada Allah dalam badai, namun tetaplah mendayung (Pepatah Denmark) Apabila engkau memutuskan berbuat sesuatu, maka akan tercapai maksudmu, dan cahaya terang menyinari jalan-jalanmu (Ayub 22:28)

  Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “PENGARUH

  

PELAKSANAAN KURIKULUM 2004 BIDANG STUDI EKONOMI,

PROFESIONALITAS GURU BIDANG STUDI EKONOMI, DAN KULTUR

KELUARGA TERHADAP JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA” . Skripsi ini

  diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan berupa dorongan, motivasi, bimbingan, sarana, materi. Oleh karena dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan ini, antara lain :

  1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama SJ., M.Sc. Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. T. Sarkim., M.Ed.,Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak L. Saptono, S.Pd, M.Si Dosen Pembimbing I dalam penyusunan skripsi.

  5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  6. Bapak dan Ibu Kepala Sekolah di SMA Negeri I Sleman, SMA Negeri I Mlati, SMA Kolose de Brito, SMA Gama, SMA Kolombo, SMA Negeri I Depok yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

  7. Segenap responden yang telah membantu dalam pengumpulan data untuk penyelesaian skripsi ini.

  8. Papi tercinta yang berada di surga bersama Bapa. Pi, terimakasih banyak ya untuk semua yang telah papi berikan, dan akhirnya Krisni selesai juga. serta Mami tercinta yang tak pernah berhenti memberi dukungan berupa doa, semangat dan meteri. Serta perhatian dan kasih sayang yang tak pernah berhenti dalam hidupku.

  9. Keluarga besarku, kakak-kakakku (Mas Paulus dan Mbak Wanty, Mas Agus dan Mbak Anty, Mas Pram dan Mbak Narti, Mas Anto dan adikku Krisna, serta keponakan-keponakanku tercinta Felix, Tata, Lia, Cita dan Elvin. Terimakasih untuk doa, dan bantuannya serta casi yang diberikan untuk tante Ninie.

  10. Keluarga besar di Ambarawa, Lampung dan Serang yang telah banyak berdoa dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini terimakasih untuk semuanya.

  11. Teman-teman seperjuangan di PAK ’01 Erny, Ipun, Thomas, Yoan, Beni

  12. Teman-teman di PAK A, PAK B, PAK C yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu terimakasih untuk bantuan dan dukungannya.

  13. Komputer Silver ku yang banyak membantuku dalam penulisan skripsi ini, terimakasih untuk jasa mu, aku akan selalu menjagamu.

  14. Buat D.C. tersayang yang selalu setia anter jemput aku kemana-mana, dan pemilik Plat DK 6764 EI yang setia antar jemput tuan puteri selama penyelesaian skripsi ini, thanks ya Han yang rek’e.

  15. Mas Didik “Kidid” terimakasih untuk support dan waktunya yang selalu tersedia untuk membantu setiap saat.

  16. Semua pihak yang banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu terimakasih untuk semuannya ya.

  Dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, kekeliruan, dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kemajuan yang akan datang.

  Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan yang berguna bagi semua pembaca khususnya.

  Yogyakarta, September 2006

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL........................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ ii DAFTAR DEWAN PENGUJI............................................................................ iii LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv ABSTRAK .......................................................................................................... v ABSTRACT........................................................................................................ vi HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii DAFTAR ISI....................................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Batasan Masalah ................................................................................. 4 C. Rumusan Masalah............................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian................................................................................ 5 E. Manfaat Penelitian.............................................................................. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7 A. Kurikulum Bidang Studi Ekonomi 2004 ............................................ 7 1. Pengertian Kurikulum. .......................................................... 7

  1. Pengertian Profesionalitas ................................................... 13

  2. Ciri-ciri Profesionalitas........................................................ 18 C. Kultur Keluarga .................................................................................. 20

  1. Pengertian Kultur................................................................. 20

  2. Dimensi Kultur Keluarga..................................................... 23 D. Kewirausahaan.................................................................................... 25

  1. Pengertian Kewirausahaan .................................................. 25 2.

  Karakteristik Kewirausahaan............................................... 28

  E. Kerangka Teoretik .............................................................................. 32

  1. Pengaruh Pelaksanaan Kurikulum Bidang Studi Ekonomi 2004 Terhadap Jiwa Kewirausahaan Siswa.................................. 32

  2. Pengaruh Profesionalitas Guru Bidang Studi Ekonomi Terhadap Jiwa Kewirausahaan Siswa.................................. 33

  3. Pengaruh Kultur Keluarga Terhadap Jiwa Kewirausahaan Siswa.................................................................................... 34

  4. Pengaruh Pelaksanaan Kurikulum 2004, Profesionalitas Guru Bidang Studi Ekonomi, dan Kultur Keluarga Terhadap Jiwa Kewirausahaan Siswa .......................................................... 35

  F. Rumusan Hipotesis ............................................................................. 36

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 37

  C.

  Dokumentasi........................................................................ 45

  Pengujian Hipotesis ............................................................. 49

  2. Uji Normalitas ..................................................................... 49 3.

  1. Deskripsi Data ..................................................................... 48

  2. Pengujian Reliabilitas .......................................................... 47 G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 48

  Pengujian Validitas.............................................................. 46

  F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas................................................... 46 1.

  2. Wawancara .......................................................................... 45 3.

  Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................... 37

  1. Kuesioner ............................................................................. 45

  4. Variabel Pembentukan Jiwa Kewirausahaan....................... 43 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 45

  Variabel Kultur Keluarga .................................................... 42

  2. Variabel Profesionalitas Guru Bidang Studi Ekonomi........ 40 3.

  Variabel Pelaksanaan Kurikulum 2004 Bidang Studi Ekonomi............................................................................... 38

  D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya............................................. 38 1.

  BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ................................................... 53 A. Sejarah Berdirinya Sekolah-sekolah Yang Diteliti............................. 53

  b.

  a. Sejarah Berdirinya Sekolah.......................................... 64 b.

  Sumber Daya Manusia Sekolah ................................... 70

  b. Visi dan Misi Sekolah .................................................. 69 c.

  Sejarah Berdirinya Sekolah.......................................... 69

  4. SMA GAMA...................................................................... 69 a.

  e. Struktur Organisasi Sekolah......................................... 68

  Sarana, Prasarana dan Fasilitas Sekolah ...................... 66

  c. Sumber Daya Manusia Sekolah ................................... 65 d.

  Visi dan Misi Sekolah .................................................. 64

  3. SMA KOLESE DE BRITO ............................................... 64

  Visi dan Misi Sekolah .................................................. 53

  e. Struktur Organisasi Sekolah......................................... 63

  d. Sarana, Prasarana dan Fasilitas Sekolah ...................... 61

  Sumber Daya Manusia Sekolah ................................... 59

  b. Visi dan Misi Sekolah .................................................. 59 c.

  Sejarah Berdirinya Sekolah.......................................... 58

  2. SMA NEGERI I SLEMAN................................................ 58 a.

  e. Struktur Organisasi Sekolah......................................... 57

  Sarana, Prasarana dan Fasilitas Sekolah ...................... 55

  c. Sumber Daya Manusia Sekolah ................................... 54 d.

  5. SMA KOLOMBO ............................................................. 71

  c.

  Sumber Daya Manusia Sekolah ................................... 72

  d. Sarana, Prasarana dan Fasilitas Sekolah ...................... 73 e.

  Struktur Organisasi Sekolah......................................... 74

  6. SMAN I DEPOK .............................................................. 75

  a. Sejarah Berdirinya Sekolah.......................................... 75 b.

  Visi dan Misi Sekolah .................................................. 75

  c. Sumber Daya Manusia Sekolah ................................... 75 d.

  Sarana, Prasarana dan Fasilitas Sekolah ...................... 77

  BAB V ANALISIS DATA .............................................................................. 79 A. Deskripsi Data .................................................................................... 79

  1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............. 79

  2. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua.. 80

  3. Deskripsi Pelaksanaan Kurikulum 2004 Bidang Studi Ekonomi ............................................................................. 80

  4. Deskripsi Profesionalitas Guru Bidang Studi Ekonomi..... 85

  5. Deskripsi Kultur Keluarga ................................................. 90

  6. Deskripsi Jiwa Kewirausahaan Siswa................................ 95

  B. Analisis Data....................................................................................... 99 C.

  Pengujian Hipotesis ............................................................................ 101

  D. Pembahasan ........................................................................................ 111

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN 120 A. Kesimpulan......................................................................................... 120 B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 120 C. Saran……. .......................................................................................... 121 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 124 LAMPIRAN ............................................................................................. 126

   BAB

  I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Semakin maju peradaban hidup manusia mengakibatkan adanya banyak tuntutan yang harus dipenuhi untuk dapat hidup. Ketatnya persaingan membuat para pencari tenaga kerja (unit usaha) semakin selektif dalam menentukan macam sumber daya manusia (SDM) yang memang benar-benar bisa dihandalkan. Bagi SDM yang memiliki kualifikasi andal, mereka akan lebih mudah mendapatkan lapangan pekerjaan yang diinginkan dan begitu juga sebaliknya. Mutu SDM tersebut berhubungan dengan mutu proses pendidikan formal pada strata pendidikan yang telah ditempuhnya. Dengan kata lain, lembaga pendidikan dapat dikatakan berhasil apabila dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing.

  Salah satu tujuan penting dalam pembelajaran ekonomi di Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah untuk membekali siswa nilai-nilai serta etika ekonomi dan memiliki jiwa wirausaha (Depdiknas, 2004:6). Sedangkan fungsi dari pembelajaran mata pelajaran ekonomi di sekolah sendiri adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan

  Sejalan dengan tujuan dan fungsi pembelajaran tersebut diharapkan lulusan SMA memiliki pengetahuan yang cukup tentang ekonomi dan memiliki jiwa kewirausahaan. Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh sekolah dalam mewujudkan tujuan kurikulum tersebut adalah menyelenggarakan sistem pendidikan yang tersusun secara sistematis. Setiap guru mata pelajaran diwajibkan untuk menyusun silabus, untuk mengatur jalannya pembelajaran selama satu semester, menentukan standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa, seperti menetapkan standar kompetensi lintas kurikulum, menetapkan standar kompetensi bahan kajian, menetapkan standar kompetensi mata pelajaran, dan menetapkan rambu-rambu yang dapat memperlancar proses pembelajaran yang mengena.

  Namun demikian kadang kala harapan itu tidak selalu sesuai dengan kenyataannya. Saat ini banyak lulusan SMA tidak dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan akhirnya menganggur. Sedikitnya 2,5 juta lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia terpaksa menganggur akibat ketiadaan biaya untuk melanjutkan pendidikan dan tidak memiliki keterampilan untuk bekerja (http//www.google.com.pikiran rakyat). Hal tersebut kemungkinan disebabkan lulusan tidak siap untuk bekerja dan belum mampu menciptakan pekerjaan bagi diri mereka sendiri. Dengan demikian tujuan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi diduga kuat untuk mengakomodasi hal tersebut. pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi, profesionalitas guru bidang studi ekonomi, dan kultur keluarga. Pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi di sekolah yang sesuai dengan tujuan dari kurikulum itu sendiri yang dimaksud di sini, yang dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada diri siswa. Di dalam kurikulum 2004 bidang studi ekonomi terdapat tujuan-tujuan yang salah satunya adalah untuk membekali siswa dengan nilai- nilai serta etika ekonomi dan memiliki jiwa kewirausahaan. Maka dari itu pelaksanaan kurikulum yang baik dan benar diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada diri siswa SMA. Guru bidang studi ekonomi adalah salah satu fasilitator untuk menyampaikan pembelajaran di sekolah yang sesuai dengan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi. Guru yang menyampaikan materi pelajaran dengan profesional akan dapat mencapai tujuan dari kurikulum yang salah satunya adalah memiliki jiwa kewirausahaan. Kultur keluarga adalah faktor yang banyak menanamkan nilai-nilai dan norma-norma pada diri siswa dan menyebabkan terbentuknya karakter pada diri siswa. Perlakuan dan contoh mengenai kewirausahaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pembentukan jiwa kewirausahaan pada diri siswa. Misalkan orang tua siswa mempunyai mata pencaharian sehari-hari sebagai pedagang, maka secara tidak langsung, sedikit banyak akan berpengaruh pada penanaman jiwa kewirausahaan pada diri siswa tersebut, melalui banyak cara misalnya seperti dengan melihat, saat diminta orang tua

  Berdasarkan uraian permasalahan yang ada di atas, maka penulis akan mengambil judul penelitian “PENGARUH PELAKSANAAN KURIKULUM 2004, PROFESIONALITAS GURU BIDANG STUDI EKONOMI, DAN KULTUR KELUARGA TERHADAP JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA”.

  Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa-siswi di 3 SMA Negeri dan 3 SMA Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

  B. Batasan Masalah

  Penelitian ini memfokuskan perhatian pada faktor-faktor yang diduga kuat menentukan pembentukan jiwa kewirausahaan siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain sikap siswa terhadap pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi, profesionalitas guru bidang studi ekonomi, dan kultur keluarga. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat kontribusi faktor-faktor tersebut pada pembentukan jiwa kewirausahaan siswa.

  C. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

  1. Apakah ada pengaruh pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa?

  2. Apakah ada pengaruh profesionalitas seorang guru bidang studi ekonomi

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa.

  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara profesionalitas seorang guru bidang studi ekonomi terhadap jiwa kewirausahaan siswa.

  3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara kultur keluarga terhadap jiwa kewirausahaan siswa.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi peneliti yang sejenis dan sebagai sumber informasi bagi mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah kewirausahaan.

  2. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk dapat menyiapkan lulusan yang mempunyai jiwa kewirausahaan melalui evaluasi pelaksanaan kurikulum 2004 bidang studi ekonomi dan evaluasi terhadap kinerja para guru khususnya bidang studi ekonomi.

  3. Bagi Peneliti ekonomi yang mampu memenuhi standar-standar profesi keguruan dan mampu mewujudkan tujuan-tujuan pembelajaran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum Bidang Studi Ekonomi 2004

1. Pengertian Kurikulum

  Pengertian kurikulum menurut kamus Webster’s New International Dictionary (1953) adalah :

  “The curriculum is a specified fixed course of study, as in a school or college, as one leading to a degree”

  Pengertian di atas memandang bahwa kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus dikuasai untuk mencapai suatu tingkat pendidikan (Usman Mulyadi 1988:2). Sedangkan Oemar Hamalik (Usman Mulyadi,1988:2-3) mengungkapkan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh murid untuk memperoleh ijazah.

  Sedangkan pandangan yang lain mengenai kurikulum yang sejalan dengan perkembangan jaman adalah menurut Romine (Usman Mulyadi, 1988:4), yang menyatakan bahwa :

  “Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses, activities and experiences which pupils have under the direction of the school, wether in the classroom or not”

  Kegiatan kurikuler tidak terbatas dalam ruangan kelas saja, melainkan mencakup juga kegiatan di luar kelas. Karena itu kegiatan intra kurikuler yang bertujuan memberikan pengalaman pendidikan bagi siswa adalah kurikulum.

  Lebih lanjut Mehl Mills Donglass (Usman Mulyadi, 1988:5-6) mengungkapkan bahwa :

  

“The curriculum is as broad and varied as the child’s school

environment, broadly conceived, the curriculum embraces not only

subject matter but also varians aspects of the physical and environment. The school brings the chil with his impelling flow of school facilities subject matter, other children, and teachers from the interaction or the child with these elements learning results. Not only is the learner an

ever-changing personality resulting from a continous series of new

experiences, but the consituent elements of his environment are

constantly evolving and unfolding”

  Pandangan ini mengatakan bahwa kurikulum adalah merupakan program pendidikan yang disediakan oleh sekolah untuk siswa. Melalui program yang direncanakan itu siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhan siswa, sesuai dengan pendidikan yang telah ditentukan. Dengan melalui program kurikuler, sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa untuk berkembang, karena itu kurikulum disusun sedemikian rupa agar memungkinkan siswa melakukan berbagai ragam kegiatan. Kurikulum tidak hanya terbatas pada mata pelajaran-mata pelajaran saja, tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti bangunan sekolah, alat-alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, karyawan tata usaha, lingkungan sekolah dan lain-lain. bertujuan memberikan pengalaman pendidikan bagi siswa, seperti kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan intra kurikuler yang yang harus ditempuh oleh murid untuk memeperoleh ijazah atau meluluskan sekolahnya.

2. Fungsi dan Tujuan Kurikulum Bidang Studi Ekonomi 2004

  Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Fungsi mata pelajaran ekonomi di sekolah adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta berlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat. Sedangkan tujuannya adalah (Depdiknas, 2004:6) :

  a. Membekali siswa sejumlah konsep ekonomi untuk mengetahui dan mengerti peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari- hari, terutama yang terjadi di lingkungan setingkat individu atau rumah tangga, masyarakat dan negara.

  b.

  Membekali siswa sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi pada jenjang selanjutnya. d.

  Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerjasama dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional.

  Pelaksanaan kurikulum ekonomi 2004 dapat dilihat dalam pembuatan perencanaan pembelajaran seperti : silabus yang dibuat oleh para guru, penyediaan sarana pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum ekonomi 2004, dan lain- lain. Selain itu juga siswa diharapkan mempunyai kompetensi yang telah dirumuskan dalam kurikulum ekonomi 2004, yaitu antara lain (Depdiknas, 2004:7) : a. Memiliki keyakinan, mempunyai hak, menjalankan kewajiban dan berperilaku sesuai dengan agama yang dianutnya, serta menyadari bahwa setiap orang perlu saling menghargai dan merasa aman.

  b.

  Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain.

  c. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep dan teknik- teknik numerik dan spasial, serta mampu mencari dan menyusun pola, struktur, dan hubungan.

  d. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber serta menilai manfaatnya.

  e. Memahami dan menghargai dunia fisik, makhluk hidup, dan f.

  Memahami konteks budaya, geografi, dan sejarah, serta memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan, serta berinteraksi dan berkontribusi dalam masyarakat dan budaya global.

  g. Berpartisipasi dalam kegiatan kreatif di lingkungan untuk saling menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkan nilai- nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat beradab.

  h. Menunjukkan kemampuan berpikir konsekuen, berpikir lateral, berfikir kritis, memperhitungkan peluang dan potensi, serta siap untuk mengahadapi berbagai kemungkinan. i. Menunjukkan motivasi dan percaya diri dalam belajar, mampu bekerja mandiri, dan mampu bekerja sama dengan orang lain.

  Kurikulum bidang studi ekonomi 2004 yang berbasis kompetensi berbentuk matrik yang meliputi : standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok. Yang dimaksud dengan standar kompetensi adalah pernyataan yang mencakup penegetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan bertindak dan berpikir setelah siswa menyelesaikan suatu aspek atau sub aspek mata pelajaran dalam satu kelas. Yang dimaksud dengan kompetensi dasar adalah merupakan pernyataan minimal atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan, pelajaran tertentu. Yang dimaksud dengan indikator adalah merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran. Yang dimaksud dengan materi pokok adalah materi pelajaran yang akan dipelajari di kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

  Seseorang yang dinyatakan kompeten di bidang tertentu adalah seseorang yang menguasai kecakapan kerja atau keahlian selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan dan dengan demikian ia mempunyai wewenang dalam pelayanan sosial di masyarakatnya.

  Kompetensi keguruan menunjuk kuantitas serta kualitas layanan pendidikan yang dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan secara standar (A. Samana, 1995:44). Kompetensi keguruan meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

  Kompetensi kepribadian dan sosial keguruan menunjuk perlunya struktur kepribadian dewasa yang mantap, susila, dinamik, reflektif serta berupaya untuk maju, dan bertanggung jawab (A. Samana, 1995:53-54). Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan rincian dari kompetensi personal sosial yang disarankan adalah (A. Samana, 1995:55-57).

  a. Guru menghayati serta mengamalkan nilai hidup termasuk nilai moral dan keimanan.

  b. Guru hendaknya bertindak jujur dan bertanggung jawab. d.

  Guru bersikap bersahabat dan terampil berkomunikasi dengan siapa pun demi tujuan yang baik.

  e.

  Guru mampu berperan serta aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya masyarakatnya.

  f. Dalam persahabatan dengan siapapun guru tidak kehilangan prinsip serta nilai hidup yang diyakininya.

  g. Guru bersedia ikut berperan serta dalam berbagai kegiatan sosial.

  h.

  Guru adalah pribadi yang bermental sehat dan stabil. i. Guru tampil secara pantas dan rapi. j. Guru mampu berbuat kreatif dan penuh perhitungan. k.

  Dalam keseluruhan relasi sosial dan profesionalnya guru hendaknya mampu bertindak tepat waktu dalam janji dan penyelesaian tugas- tugasnya. l. Guru hendaknya dapat menggunakan waktu luangnya di luar tuntutan tugas keguruannya secara bijaksana dan produktif.

B. Profesionalitas Guru 1. Pengertian Profesionalitas

  Istilah “profesionalitas” berasal dari kata sifat yaitu “profesional” yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim, dan sebagainya. itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain (Nana Sudjana, 1988); (Moh.Uzer Usman, 1997:14).

  Profesional sering diartikan sebagai suatu keterampilan teknis yang dimiliki seseorang. Profesional memiliki makna ahli (expert), tanggung jawab (resposibility), baik tanggung jawab intelektual maupun tanggungjawab moral dan memiliki rasa kesejawatan (Piet A. Sahertian, 1994:29-30).

  Seorang pekerja profesional dalam bahasa keseharian disebut juga sebagai seorang pekerja yang terampil atau cakap dalam kerjanya, biarpun keterampilan atau kecakapan tersebut sekedar produk dari fungsi minat dan belajar dari kebiasaan. Sebagai pekerja profesional dituntut mengusai visi yang mendasari keterampilannya yang menyangkut wawasan filosofis, pertimbangan rasional, dan memiliki sikap yang positif dalam melaksanakan serta memperkembangkan mutu karyanya ( T. Raka Joni, 1980:6 ; A. Samana, 1995:27).

  Dengan berlandaskan dari pengertian ini, maka pengertian profesionalitas guru adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Dengan kata lain profesionalitas guru adalah orang yang terdidik dan terlatih terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik di dalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan-landasan kependidikan seperti yang tercantum dalam kompetensi guru yang telah diatur.

  Profesionalitas seorang guru dapat dilihat pada (Masidjo, 1995:11): 1. Kemampuannya dalam menguasai bahan pelajaran yaitu bidang studi dalam kurikulum, pendalaman atau aplikasi.

  2. Kemampuan mengelola proses belajar mengajar : yaitu dalam merumuskan tujuan pengajaran, mengenal dan menggunakan metode mengajar, memilih dan menyusun prosedur pengajaran, melaksanakan PBM, mengenal peserta didik, dan melaksanakan pengajaran remedial.

  3. Kemampuan dalam mengelola kelas : yaitu mengatur tata ruang kelas, dan menciptakan iklim belajar yang serasi.

  4. Kemampuan menggunakan media : yaitu kemampuan dalam

  menggunakan dan membuat media, mengelola dan mengembangkan laboratorium, dan menggunakan perpustakaan dan micro teaching.

  5. Kemampuan dalam mengelola interaksi PBM

  6. Kemampuan dalam menguasai landasan pendidikan 7.

  Kemampuan dalam menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran

  10. Kemampuan memahami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan.

  Profesionalitas yang dituntut pada seorang guru adalah keterampilan teknis lebih rinci, serta kepribadian tertentu. Kriteria atau tolok ukur keprofesionalan seorang guru adalah sejauh mana guru telah memenuhi kriteria profesionalisme, segala upaya menuju profesionalisasi guru.

  Moh. Fakry Gaffar (1999:98) mengemukakan bahwa untuk menjadi seorang guru yang profesional harus memiliki lima hal, yaitu :

  1. Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya.

  2. Guru menguasai secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang akan diajarkan dan mengajarkannya kepada siswa.

  3. Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi.

  4. Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.

  5. Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat.

  Sedangkan menurut T. Raka Joni (1994); (A. Samana, 1995:26) mengemukakan beberapa ciri guru yang profesional adalah sebagai berikut :

  1. Guru diharapkan mampu berperan sebagai agen pembaharuan sosial, peran sosialnya di luar jalur sekolah (dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

  2. Guru diharapkan mampu bertindak sebagai organisator pengajaran, menjadi fasilitator belajar siswa dalam hal yang teknis (didaktis metodis) guru tersebut mampu membimbing belajar siswa.

  3. Sebagai perluasan dari tugas keguruan, seorang guru mesti pantas menjadi teladan bagi siswa dan sesama warga masyarakat di lingkungannya.

  4. Guru bertanggung jawab secara profesional untuk secara terus menerus meningkatkan kecakapan keguruannya, baik yang menyangkut dasar keilmuan, kecakapan teknis didaktis, maupun sikap keguruannya.

  5. Guru hendaknya menjunjung tinggi kode etik profesionalnya. Guru dituntut mematuhi serta mengejawantahkan norma yang termuat dalam rumusan kode etik guru tersebut dalam tindakan nyata, sehingga tindakan keguruannya dapat menggerakkan diri siswa dan warga masyarakat sekelilingnya untuk bertingkah laku yang baik.

  Kemudian ditambahkan oleh Surra J. Kitti mengenai bagaimana menjadi guru yang baik dan profesional, yang antara lain : a.

  Dapat tampil di muka kelas dengan prima, dengan menguasai materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. d.

  Dapat mengendalikan emosi.

  e. Dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa.

  f.

  Memiliki rasa malu dan takut. Yang dimaksud dengan rasa malu adalah malu untuk melakukan perbuatan salah, sementara rasa takut adlah takut dari akibat perbuatan salah yang kita lakukan.

  g.

  Dapat menerima hidup ini sebagaimana adanya, berusaha hidup sederhana sesuai dengan kenyataan yang ada.

  h.

  Tidak sombong di hadapan murid, tidak membanggakan diri sendiri. i. Dapat berlaku adil, dalam memberikan penilaian kepada siswa.

2. Ciri-ciri Profesionalitas

  Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan di atas, diketahui bahwa suatu profesi menuntut persyaratan yang mendasarkan keterampilan teknis lebih rinci, serta kepribadian tertentu. Untuk lebih memperjelas ciri-ciri yang dimaksud, berikut ini akan disampaikan oleh ahli yang mengemukakan batasan atau ciri-ciri sekaligus syarat-syarat dari suatu profesi.

  Robert Rickey (Piet A. Sahertian, 1994:27-28) mengemukakan ciri-ciri profesi sebagai berikut : a.

  Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan dengan kepentingan pribadi. b.

  Memerlukan waktu yang relatif panjang untuk mempelajari konsep- konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.

  c. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut.

  d. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan cara kerja.

  e. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.

  f.

  Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri dalam profesi, serta kesejahteraan anggotanya.

  g. Memberi kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirian.

  h.

  Memandang profesi sebagai suatu karier hidup (alive career) dan menjadikan seseorang anggota yang permanen.

  Menurut Lieberman dan Eric Hoyle, ciri suatu profesi adalah sebagai berikut (Piet A. Sahertian 1994:27-28) :

  1. Suatu profesi menampakkan diri dalam bentuk layanan sosial.

  Hakekat suatu profesi adalah seseorang itu lebih mengutamakan tugasnya sebagai suatu layanan sosial.

  2. Suatu profesi dilandasi dan diperoleh atas dasar pengetahuan yang sistematis.

  3. Suatu profesi membutuhkan jangka waktu panjang untuk dididik dan dilatih.

5. Suatu profesi umumnya juga ditandai oleh adanya pertumbuhan dalam jabatan.

  Menurut C.V. Good (ed) 1973:440, (A. Samana, 1995:27) menjelaskan bahwa jenis pekerjaan yang berkualifikasi profesional memiliki ciri-ciri tertentu antar lain : 1. memerlikan pendidikan atau atau persiapan khusus bagi calon pelakunya dengan kata lain membutuhkan pendidikan pra-jabatan yang relevan.

  2. Kecakapan seorang pekerja profesional dituntut memenuhi persyaratan yang telah dibakkan oleh pihak yang berwenang, contoh organisasi profesional, konsorsium, dan pemerintah.

  3. Mendapat pengakuan dari masyarakat atau negara dengan segala civil effect-nya.

  Berbicara mengenai profil guru dalam konteks profesional berarti berbicara tentang kualifikasi guru. Guru yang profesional mempunyai kualifikasi tertentu, baik kualifikasi personal (guru yang baik, guru yang berhasil, guru yang efektif), maupun kualifikasi profesional (kualifikasi kompetensi) (Piet A. Sahertian, 1994:24-26).

C. Kultur Keluarga 1. Pengertian kultur

  

“ a pattern of basic assumption invented, or developed by a group as it

learns to cope with its problems of exsternal adaption and internal

integration that has worked well enough to be considered valid and

therefore to be taught to new members as the correct way to perceived,

think, and feel in relation to those problem”.

  Kultur merupakan asumsi dasar yang ditemukan, dipahami dan dikembangkan oleh anggota kelompok atau grup. Karena asumsi terbukti benar saat digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi kelompok, baik masalah adaptasi dengan lingkungan eksternal organisasi maupun integrasi dalam tubuh grup itu sendiri, maka asumsi tersebut diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara pandang, pola pikir, dan perasaan yang benar ketika menghadapi masalah di masa mendatang.

  Clayde Kluckhon, sebagaimana dikutip Erez dan Early (1993:41), menyatakan bahwa :

  

“Culture consists of patterned ways of thinking, feeling, and reacting,

acquired and transmitted mainly by symbols, constituting the distinctive

achievement of human group, including their embodiments in artijacts,

the essential, core of culture consists of traditional (r.e. historically

derived and selected) ideas and especially their attached values”.

  Esensi kultur adalah nilai-nilai. Nilai-nilai diderivasi dan diseleksi berdasarkan pengalaman sejarah masa lalu. Nilai-nilai merupakan hasil dari sebuah proses yang panjang. Mengingat nilai-nilai telah terinternalisir ke dalam diri masing- masing diri anggota kelompok, maka nilai-nilai tersebut sulit untuk berubah. Perwujudan nilai-nilai tampak dalam bentuk artifak-artifak, misalnya : pola pikir, rasa, dan reaksi

  

“ Culture is always a collective phenomenon, because it is at least partly

shared with people who live or leved within the same social environment,

which is where it was learned. It is the collective programming of the

mind which distinguishes the members of one group or category of

people another”