Analisis hubungan antara rasio keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui : studi kasus pada PT BPR Tugu Kencana Kartasura - USD Repository

  

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN

CALON DEBITUR DENGAN JUMLAH KREDIT YANG DISETUJUI

Studi Kasus pada PT BPR Tugu Kencana Kartasura

S K R I P S I

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi Oleh :

  Rosiana Maria Tresnanti M NIM : 00 2114 063

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  Halaman Persembahan Segala yang kulalui ini kupersembahkan kepada  Yesus sahabatku, Bapa, dan tujuan hidupku.

   Bapak ibu yang dengan cinta membimbingku dan selalu mendoakanku hingga aku menjadi seorang manusia seperti ini.  Adik-adikku Nia dan Nino yang mengisi hidupku dengan keceriaan.  Kakakku Leo yang selalu menyertaiku, mengantarku, melindungiku, dan mencintaiku di setiap kehidupan yang sering qta lalui bersama.

  Trima kasih ice_cream & taronya.  Eyang Putri yang selalu mendoakanku dengan tekun setiap hari.  PSM “Cantus Firmus" yang …menjadikanku hidup… Selalu menjadi rumah & keluargaku. Tempatku bernyanyi & menemukan jati diriku.

  Terimakasih telah menguatkanku bertahan di Sanata Dharma dengan keceriaan & musik...  Mas Ponco yang telah menjadi ayah, kakak, sahabat, dan pembimbingku. Trimakasih telah mengajariku bernyanyi & mengajariku untuk jadi diri sendiri dengan mengenalkan aku pada diriku.  Pak Joko Siswanto yang telah menjadi ayah & pembimbingku. Trima kasih telah mengajariku untuk berdoa, bersyukur & menyerahkan diri utuh pada Tuhan.  Pak Hansiadi yang telah jadi kawan curhat. Trimakasih atas kebijaksanaannya.

   Rm Hari yang telah menceriakan hari2ku dengan foto2 & curhat semasa PSM.  Dik Wawan atas persahabatan & penghiburannya.  Dik Nita yang telah menemaniku disaat sepi. Trimakasih atas persahabatan & keceriaannnya.  Eyang & para Bulikku: B’Tut,’B’Diah, B’Ani serta om2ku atas doanya, serta kado di stiap ultahku.  Temen2 kost STM M’Siel,Wulan,M’Oq, M’Kristin, M’Deta.  Anak kampus: Tata, Candra, Nana, M’Rini, kak Ross, Anik, Katrin,

  Iyut, Peyank, Nita PBI  Juga bagi orang2 yang selalu mencintaiku & merindukanku dari jauh. Trimakasih atas doanya yang selalu terangkai tanpa putus.

  ABSTRAK

  

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON DEBITUR

DENGAN JUMLAH KREDIT YANG DISETUJUI

Studi Kasus pada PT BPR Tugu Kencana Kartasura

ROSIANA MARIA TRESNANTI M.

  UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara rasio keuangan calon debitur dengan jumlah kredit yang disetujui oleh pihak bank. Penelitian ini dilakukan pada PT BPR Tugu Kencana Kartasura pada bulan Januari- Maret 2005. Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi.

  Teknik analisa data yang digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan adalah teknik analisis korelasi dengan rumus Spearman dan uji signifikansi hasil korelasi.

  Berdasarkan analisis data, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1) terdapat korelasi positif antara current ratio, acid test ratio, time interest earned

  

ratio , dan profit margin ratio dengan jumlah kredit dan hubungan tersebut signifikan;

  2) terdapat korelasi negatif antara total asset to total liabilities ratio dan debt equity ratio dengan jumlah kredit yang disetujui dan hubungan tersebut signifikan.

  ABSTRACT

  

ANALYSIS OF RELATIONSHIP BETWEEN

THE DEBTOR APPLICANT’S FINANCIAL RATIO

AND THE AMOUNT OF APPROVED CREDIT

A Case Study on PT BPR Tugu Kencana Kartasura

  ROSIANA MARIA TRESNANTI M. SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2007

  The purpose of this research was to know the relation between the debtor applicant’s financial ratio and the amount of approved credit. This research was held in PT BPR Tugu Kencana Kartasura on January – March 2005. The type of research was case study and the data gathering techniques were interview and documentation.

  The data analysis techniques used to answer the problems were correlation coefficient using the Spearman correlation formula and the statistical significances test of the corellation coefficient.

  Based on data analysis, the writer reached the following conclusions: 1) there was a positive relation between current ratio, acid test ratio, time interest earned ratio, profit margin ratio and the amount of approved credit, and the relation was significant; 2) there was a negative relation between total assets to total liabilities ratio, debt to equity ratio and the amount of approved credit, and the correlation was significant.

KATA PENGANTAR

  Adalah tangan Tuhan yang berkarya dalam tulisan ini. Terima kasih Bapa atas segala berkat, rahmat, penghiburan, dan kasihMu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan tergenapi oleh kuasa mukjizatMu sendiri. Alleluia! Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Skripsi ini disusun berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT BPR Tugu Kencana Kartasura, dengan mengambil judul “ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RASIO KEUANGAN CALON DEBITUR DENGAN JUMLAH KREDIT YANG DISETUJUI”.

  Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan doa dan dorongan semangat dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Ir. Drs. Hansiadi YH, M.Si., Akt., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang menyediakan waktu untuk memberikan dukungan moril dan konsultasi.

  3. Drs. G. Anto Listianto, MSA., Akt., selaku Dosen Pembimbing I, yang memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

  4. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Akt., selaku Dosen Pembimbing II, yang

  5. Bpk Sumadi, selaku pimpinan PT BPR Tugu Kencana, Kartasura yang telah memberikan ijin, masukan, serta bimbingan dan doa selama penulis melakukan penelitian.

  6. Mbak Sisil yang menyemangati dan mendukung dengan doa dan nasehat.

  7. Crew Tugu Kencana: Mas Aan, Mas Johan, Mbak Tita, Mas Agung, Mas Romi, Mbak Iin, Mbak Muryani, Mbak Tari, Pak Yatno, Pak Madi, Pak Sukir, Mbak Anik, dan Mbak Luki, yang telah membantu dan memberikan dukungan selama peneliti melakukan penelitian.

  8. Semua Pimpinan Perusahaan calon debitur yang telah berkenan memberikan data dan informasi serta bimbingan selama penelitian.

  9. Bpk/Ibu St Muljadi, adikku Nia dan Nino, serta kakakku Leo, atas dukungan doa.

  10. Eyang putri, eyang kakung, dan saudara-saudaraku yang selalu mendoakanku.

  11. Semua rekan dan sahabat, baik dari PSM Cantus Firmus, kampus, Mudika, dan semua kawan yang menemani dan memberi dukungan selama penulisan skripsi.

  12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kekurangan, baik segi teori, materi, penyusunan, dan pembahasannya. Oleh karena itu, semua kritik, saran, nasehat, dan petunjuk untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini sangat penulis harapkan dan tidak lupa penulis menghaturkan terima kasih.

  Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………… iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………… v ABSTRAK ………………………………………………………………………. vi ABSTRACT ……………………………………………………………………... vii KATA PENGANTAR …………………………………………………………... viii DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. x DAFTAR TABEL …….………………………………………………………… xv DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………….. xvi BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………….

  1 A. Latar Belakang Masalah …………………………………………..

  1 B. Rumusan Masalah ……..………………………………………….

  4 C. Batasan Masalah …………………………………………………..

  4 D. Tujuan Penelitian ………………………………………………….

  4 E. Manfaat Penelitian ………………………………………………...

  5 F. Sistematika Penulisan ……………………………………………..

  5 BAB II. LANDASAN TEORI …………………………………………………

  7 A. Bank ………………………………………………………………

  7

  2. Jenis Perbankan ……………………………………………….

  7

  a. Bank Umum ………………………………………………

  7 b. Bank Perkreditan Rakyat ………………………………….

  8 B. Kredit ……………………………………………………………...

  9 1. Pengertian Kredit ……………………………………………...

  9

  2. Unsur-unsur Kredit ……………………………………………

  9 3. Sasaran Kredit ………………………………………………...

  9 4. Fungsi Kredit ………………………………………………….

  10 5. Jenis-jenis Kredit ……………………………………………...

  12 a. Kredit Dilihat dari Segi Tujuannya ……………………….

  12

  b. Kredit Dilihat dari Segi Jangka Waktu ……………………

  13

  c. Kredit Dilihat dari Segi Jaminannya ……………...………

  13

  d. Kredit Dilihat dari Segi Penggunaannya ……….…………

  13

  6. Analisis Kredit Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Calon Debitur ………………………………………………………..

  14 a. Pengertian Analisis Kredit ………………………………...

  14 b. Pendekatan-pendekatan Analisis ………………………….

  14 1) Pendekatan Kualitatif dengan Menggunakan Prinsip 6C

  14 2) Pendekatan Kuantitatif Sebagai Penunjang …………..

  16 7. Jaminan Kredit / Collateral …………………………………...

  17

  8. Rasio-rasio Pokok yang Digunakan oleh Perbankan untuk Menilai Tingkat Kesehatan Debitur …………………………..

  19

  b. Rasio Leverate …………………………………………….

  22 c. Rasio Aktivitas ..……………….………………………….

  24

  d. Profitability Ratio …………………………………………

  26

  9. Jumlah Kredit yang Disetujui …………………………………

  30 a. Pedoman Maksimum Fasilitas Pemberian Kredit ………...

  30

  b. Pendekatan atas Aspek-aspek Perusahaan …………………

  30 c. Keputusan Kredit …………………………………………..

  32

  10. Hubungan Rasio Keuangan Calon Debitur dengan Jumlah Kredit yang Disetujui …………………………………………

  32 C. Penelitian Pendahuluan …………………………………………...

  33 BAB III. METODA PENELITIAN …………………………………………….

  36 A. Jenis Penelitian ……………………………………………………

  36 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………..…………………….

  36 C. Subjek dan Objek Penelitian ……………………………………..

  36 D. Populasi dan Sampel ……………………………………………...

  36 E. Data yang Diperlukan ……………………………………………..

  37 F. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………..

  37 G. Teknik Analisis Data ……………………………………………...

  38 BAB IV. GAMBARAN UMUM ………………………………………………..

  44 A. Sejarah dan Perkembangan BPR ………………………………….

  44 B. Lokasi dan Wilayah Kerja ….……………………………………..

  44 C. Fungsi dan Maksud Pendirian …..………………………………...

  44

  2. Maksud dan Tujuan Pendirian ………………………………...

  51 5. Account Officer ………………………………………………..

  60 6. Perusahaan F ………………………………………………….

  59 5. Perusahaan E ………………………………………………….

  58 4. Perusahaan D ………………………………………………….

  57 3. Perusahaan C ………………………………………………….

  55 2. Perusahaan B ………………………………………………….

  55 1. Perusahaan A ………………………………………………….

  54 H. Data Calon Debitur PT.BPR Tugu Kencana ……………………..

  8. Pegawai Sumber Daya Manusia ………………………………

  54

  53 7. Kasir …………………………………………………………...

  52 6. Pegawai Administrasi Kredit ………………………………….

  4. Bagian Pembukuan ……………………………………………

  45 D. Macam-macam Kredit …………………………………………….

  50

  49 3. Bagian Dana ..………………………………………………….

  2. Direksi …………………………………………………………

  49

  49 1. Komisaris ……………………………………………………...

  48 G. Fungsi Masing-masing Bagian ……………………………………

  47 F. Struktur Organisasi ………………………………………………..

  2. Prosedur Permohonan Kredit ………….………………………

  46

  46 1. Syarat-syarat Permohonan Kredit ……...……………………...

  45 E. Syarat dan Prosedur Permohonan Kredit ………………………..

  62

  BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………………..

  65 A. Analisis Korelasi dan Uji Signifikansi antara Current Ratio, Acid

  Test Ratio, Time Interest Earned Ratio, dan Profit Margin Ratio Calon Debitur dengan Jumlah Kredit yang Disetujui ……………..

  65 B. Analisis Korelasi dan Uji Signifikansi Hasil Korelasi antara Total

  Assets to Total Liabilities dan Debt to Equity Ratio Calon Debitur dengan Jumlah Kredit yang Disetujui ……….............................

  92 BAB VII. PENUTUP ……………………………………………………………. 100

  A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 100

  B. Keterbatasan ……..……………………………………………….. 100

  C. Saran ……………………………………………………………… 101 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel V.1. Permohonan Kredit dan Jumlah Kredit yang Disetujui …………...

  65 Tabel V.2. Current Ratio, Acid Test Ratio, Time Interest Earned Ratio, dan

  Profit Margin Ratio Calon Debitur BPR Tugu Kencana …............. 80 Tabel V.3. Korelasi Spearman untuk Current Ratio ….…………………...…..

  82 Tabel V.4. Korelasi Spearman untuk Acid Test Ratio ………………………...

  82 Tabel V.5. Korelasi Spearman untuk Time Interest Earned Ratio ….………...

  83 Tabel V.6. Korelasi Spearman untuk Profit Margin Ratio …………….……...

  84 Tabel V.5. Total Assets To Total Liabilities Ratio dan Debt To Equity Ratio Calon Debitur BPR Tugu Kencana Kartasura ................................... 93 Tabel V.8. Korelasi Spearman untuk Total Assets To Rotal Liabilities Ratio ...

  94 Tabel V.8. Korelasi Spearman untuk Debt Equity Ratio ……………………...

  95

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Lampiran 2. Bagan Struktur Organisasi PT. BPR Tugu Kencana Kartasura Lampiran 3. Keterangan Laporan Keuangan Perusahaan-Perusahaan Debitur Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Perkeditan Rakyat merupakan suatu jenis bank yang diharapkan dapat

  membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia karena dapat menjangkau lapisan terendah dari masyarakat baik di kota maupun di daerah pedesaan. Keterkaitannya dengan nasib rakyat kecil tampak jelas pada setiap bentuk dari BPR. Lahirnya BPR di tengah-tengah penderitaan pegawai negeri dan petani yang terjerat oleh rentenir dan pengijon serta usahanya untuk menunjang perekonomian dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pemerataan pendapatan, menunjukkan bahwa Bank Perkreditan Rakyat sebagai unit ekonomi mempunyai watak sosial.

  Kegiatan usaha BPR diarahkan pada mobilitas dana. Hal ini dimaksudkan untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit. Dengan demikian, kegiatan pemberian kredit oleh BPR merupakan kegiatan usaha pokok yang dijadikan sebagai sumber penghasilan utama.

  Kegiatan perkreditan BPR memiliki karakteristik tersendiri karena diarahkan untuk usaha produktif di pedesaan dan jumlah kreditnya relatif kecil. Usaha produktif di pedesaan sebagian besar didominasi oleh pengusaha kecil yang memiliki keterbatasan baik dalam permodalannya maupun dalam pengelolaannya sehingga

  2 strategi dan pola pembiayaan yang tepat bagi usaha kecil. Kunci sukses perkreditan dalam BPR terletak pada lokasi yang dekat dengan masyarakat, prosedur pelayanan nasabah yang lebih sederhana, menggunakan pendekatan personal, serta fleksibilitas pola dan model pinjaman.

  Kegiatan pemberian kredit memiliki resiko yang paling besar. Resiko kredit atau default risk merupakan suatu resiko akibat kegagalan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan (Abdullah, 2003:29). Penyebab utama terjadinya resiko kredit adalah kegagalan debitur dalam usahanya, sehingga dalam pelaksanaan pemberian kredit, bank harus memperhatikan prinsip kehati-hatian dan asas-asas perkreditan yang sehat. Bank harus meneliti apakah permohonan kredit tersebut memenuhi syarat kelayakan atau tidak.

  Plafon kredit yang diusulkan oleh calon debitur tidak langsung disetujui oleh BPR. Dalam menganalisis kredit modal kerja, biasanya pihak BPR melakukan analisis terhadap kesehatan calon debitur sebagai salah satu dasar menetapkan jumlah kredit yang akan diberikan. Kredit yang diberikan bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari yang diusulkan sesuai dengan kebijakan pihak BPR yang bersangkutan.

  Dalam menganalisis kelayakan kredit, BPR menggunakan analisis kuantitatif, yang memberikan gambaran terutama tentang aspek keuangan peminjam. Aspek ini berkaitan dengan laporan keuangan yang dapat menggambarkan keadaan atau perkembangan finansial perusahaan, yaitu neraca yang menggambarkan nilai aktiva, hutang, dan modal sendiri pada suatu waktu, dan rugi/laba menggambarkan hasil

  3 kelemahan periode lalu, yang dipakai untuk menyusun rencana yang akan datang disertai perbaikan atas kelemahan tersebut. Selain itu analisis keuangan dapat digunakan untuk membantu meramalkan laba perusahaan di masa yang akan datang.

  Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis rasio.

  Dalam menganalisis kredit, BPR pada umumnya menggunakan beberapa rasio keuangan pokok, yaitu: Cash Ratio, Average Collection Period Ratio, Return to

  

Assets Ratio, Return on Equity Ratio, dan Inventory Turnover. Sedangkan dalam teori

  akuntansi juga dikenal beberapa rasio keuangan penting yang lain, seperti: Current

  

Ratio, Acid Test Ratio, Total Assets to Total Liabilities Ratio, Debt to Equity Ratio,

Time Interest Earned Ratio, dan Profit Margin Ratio. Menurut beberapa peneliti,

  hasil analisis laporan keuangan calon debitur dengan menggunakan rasio-rasio keuangan ini cukup akurat untuk menentukan apakah calon debitur mendapatkan kredit sesuai dengan plafon yang diusulkan atau tidak, sehingga rasio-rasio ini juga dapat dijadikan indikator yang baik bagi pertimbangan pemberian kredit.

  Gambaran awal tentang kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang penting untuk diketahui agar kekhawatiran pihak perbankan dapat diminimalkan. Dari gambaran tersebut informasi nilai pinjaman yang sesuai dan aman bagi perusahaan dapat diketahui. Para peminjam dapat melunasi hutangnya tepat waktu tanpa terasa membebani hanya jika kapasitas pelunasan hutangnya sama atau lebih besar daripada nilai pelunasan yang telah disepakati. Dengan mengetahui nilai pinjaman yang sesuai, dapat diperoleh gambaran tentang keamanan dari kredit itu sendiri.

  Berdasarkan uraian diatas, penulis akan mengadakan penelitian mengenai

  4 disetujui oleh BPR. Maka dari itu, penulis memilih judul :

   Analisis Hubungan

Antara Rasio Keuangan Calon Debitur dengan Jumlah Kredit yang Disetujui “

  B. Rumusan Masalah

  1. Adakah korelasi positif yang signifikan antara current ratio, acid test ratio, time

  interest earned ratio, dan profit margin ratio dengan jumlah kredit yang

  disetujui?

  2. Adakah korelasi negatif yang signifikan antara total assets to total liabilities ratio dan debt to equity ratio dengan jumlah kredit yang disetujui?

  C. Batasan Masalah

  Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio,

  acid test ratio, total assets to total liabilities ratio, debt to equity ratio, time interest earned ratio, dan profit margin ratio.

  D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi positif yang signifikan antara current

  ratio, acid test ratio, time interest earned ratio, dan profit margin ratio dengan jumlah kredit yang disetujui.

  2. Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi negatif yang signifikan antara total

  assets to total liabilities ratio dan debt to equity ratio dengan jumlah kredit yang disetujui.

  5 E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi PT. BPR Tugu Kencana Kartasura

  a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak bank sebagai suatu pedoman dalam mengevaluasi kebijakan- kebijakan kredit yang telah ditempuh.

  b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak bank sebagai dasar penetapan kebijaksanaan peningkatan volume usaha lebih lanjut.

  2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan khasanah pustaka bagi pihak-pihak yang berminat dalam dunia perbankan.

  3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini memperdalam pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dan memperoleh pengalaman dari kegiatan penelitian yang dilakukan.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan teori-teori yang digunakan sebagai landasan penelitian.

  6 BAB III METODA PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai jenis, waktu, dan tempat, subyek dan obyek penelitian serta akan menjelaskan teknik dalam pengumpulan data dan analisis data.

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menguraikan gambaran umum perusahaan Bank Perkreditan Rakyat, sejarah BPR, lokasi bank, kegiatan usaha BPR, struktur organisasi, daerah pemasaran kredit, dan jenis kredit serta beberapa informasi mengenai calon debitur Bank Perkreditan Rakyat.

  BAB V PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai analisis kredit berdasarkan pada data laporan keuangan yang diperoleh, dan didasarkan pada landasan teori serta metoda penelitian yang ada.

  BAB IV PENUTUP Bab ini berisi mengenai saran, penutup, dan keterbatasan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Bank

  1. Pengertian Bank

  Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (UU Perbankan No. 10 /1998, 1998:3)

  2. Jenis Perbankan

  Menurut UU Perbankan nomor 10 tahun 1998, jenis perbankan terdiri atas Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

  a. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasar prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberi jasa dalam lalu lintas pembayaran. (UU Perbankan No.10/1998, 1998:3)

  Menurut UU No 10 Thn 1998 usaha-usaha Bank Umum adalah : 1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/ atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2) Memberikan kredit. 3) Menerbitkan surat pengakuan hutang.

  8

  4) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: surat-surat wesel, surat pengakuan hutang, kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan Pemerintah, SBI, obligasi, surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun, surat berharga lain sampai satu tahun.

  5) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.

  6) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.

  7) Menjalankan usaha-usaha lain yang lazim dilakukan oleh bank umum.

  b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasar prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. (UU Perbankan No.10/1998, 1998:3)

  Menurut UU No 10 Thn 1998 usaha-usaha BPR adalah : 1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

  2) Memberikan kredit. 3) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan BI kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas.

  9 B. KREDIT

  1. Pengertian kredit

  Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. (UU Perbankan No.10/1998, 1998:11)

  2. Unsur- unsur Kredit

  Unsur yang terdapat dalam kredit adalah: (Suyatno, 2003:14)

  a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan baik dalam bentuk uang, barang, dan jasa, akan benar-benar diterima kembali dalam jangka waktu tertentu di masa datang.

  b. Waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.

  c. Degree of risk, yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara prestasi dengan kontraprestasi.

  d. Prestasi, atau objek kredit diberikan dalam bentuk uang, dan dalam bentuk barang atau jasa.

  3. Sasaran Kredit

  Proses kegiatan perkreditan antara lain meliputi kegiatan pemberian kredit, dokumentasi / administrasi kredit, pengelolaan / pembinaan kredit, pengawasan kredit, dan penagihan / penyelamatan kredit.

  10 Suyatno (1990:2) menunjukkan kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya untuk

  merealisasikan sasaran-sasaran kredit sebagai berikut :

  a. Terpeliharanya keamanan kredit, dalam arti menerima kembali nilai ekonomi kredit tersebut dengan wajar.

  b. Penggunaan kredit terarah, dalam arti setiap pemakaian dana pembiayaan yang berupa kredit bank disesuaikan dengan perencanaan yang telah dibuat dan disetujui.

  c. Menciptakan manfaat (benefit), dalam arti meningkatkan citra dan penghasilan perusahaan, bank, dan masyarakat.

  d. Menumbuhkan keyakinan, dalam arti masyarakat bertambah keyakinannya bahwa uang yang dititipkannya dapat kembali dengan baik.

4. Fungsi Kredit

  Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut: (Suyatno, 2003:16) a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang.

  Para pemilik uang / modal dapat langsung meminjamkan uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan dan dapat menyimpan uangnya pada lembaga- lembaga keuangan.

  b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

  Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro, dan wesel, sehingga dapat meningkatkan peredaran uang giral. Kredit bank yang ditarik secara tunai dapat

  11

  meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalu lintas uang akan berkembang pula.

  c. Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang.

  Dengan mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi bahan jadi, sehingga daya guna barang menjadi meningkat. Kredit dapat pula meningkatkan peredaran barang, baik melalui penjualan secara kredit maupun dengan membeli barang dari satu tempat dan menjualnya ke tempat lain. Hal itu berarti bahwa kredit tersebut dapat pula meningkatkan manfaat suatu barang.

  d. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi.

  Untuk menekan laju inflasi, arus kredit diarahkan pada sektor-sektor yang produktif dengan pembatasan kualitatif dan kuantitatif. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga bisa diekspor.

  e. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha.

  Bantuan kredit yang diberikan oleh bank dapat mengatasi ketidakmampuan para pengusaha di bidang permodalan, sehingga pengusaha dapat meningkatkan usahanya.

  f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.

  Dengan bantuan kredit para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Hal itu akan membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut. Dengan tertampungnya tenaga-

  12 g. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional.

  Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha, dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Begitu juga negara- negara maju yang mempunyai cadangan devisa dan tabungan yang tinggi dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit kepada negara-negara yang sedang berkembang untuk membangun. Bantuan dalam bentuk kredit tidak hanya dapat mempererat hubungan ekonomi antar negara yang bersangkutan tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.

5. Jenis- Jenis Kredit.

  Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat dapat dilihat dari berbagai sudut, yaitu: (Suyatno, 2003:25) a. Kredit dilihat dari segi tujuannya

  1) Kredit konsumtif Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang dan kebutuhan lain yang bersifat konsumtif.

  2) Kredit produktif Kredit produktif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi.

  3) Kredit perdagangan Kredit perdagangan adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang untuk dijual kembali.

  13

  b. Kredit dilihat dari segi jangka waktu 1) Kredit jangka pendek

  Kredit jangka pendek adalah kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun.

  2) Kredit jangka menengah Kredit jangka menengah adalah kredit yang berjangka waktu satu sampai dengan tiga tahun.

  3) Kredit jangka panjang Kredit jangka panjang adalah kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.

  c. Kredit dilihat dari segi jaminannya.

  1) Kredit tanpa jaminan 2) Kredit dengan jaminan d. Kredit dilihat dari segi penggunaannya.

  1) Kredit eksploitasi Kredit eksploitasi adalah kredit yang berjangka waktu pendek yang diberikan oleh bank kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan lancar. 2) Kredit investasi

  Kredit investasi adalah kredit jangka menengah atau panjang yang diberikan oleh bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman modal.

  14

6. Analisis Kredit Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Calon Debitur

  a. Pengertian Analisis Kredit Menurut Lukman Dendawijaya (2001:91), analisis kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisis atau menilai suatu permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur kredit sehingga dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank cukup layak.

  b. Pendekatan-pendekatan Analisis Menurut Thomas Suyatno (1990: 31), pendekatan-pendekatan analisis kredit meliputi: pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif sebagai penunjang. Kedua pendekatan ini pada dasarnya untuk menilai tingkat kesehatan debitur.

  1) Pendekatan Kualitatif dengan Menggunakan Prinsip 6C Menurut Lukman Dendawijaya (2001: 92) dan Abdussalam (1991), analisis kredit berdasarkan Prinsip 6C (5C + 1C) meliputi : a) Character, yaitu analisis mengenai watak / karakter berkaitan dengan integritas dari calon debitur. Integritas ini sangat mempengaruhi willingness to

  pay atau kemauan untuk membayar kembali nasabah atas kredit yang telah

  dinikmati. Umumnya hal ini sangat sulit dilakukan secara sempurna mengingat perkenalan dengan calon debitur tersebut relatif dalam waktu singkat. Namun hal ini bisa diatasi dengan mencari informasi sebanyak mungkin, mengenai karakter dari calon debitur tersebut melalui berbagai

  15

  sumber informal (tokoh masyarakat / pengusaha setempat, asosiasi, debitur- debitur prima, dan sebagainya) disamping sumber informasi bank yang resmi.

  b) Capital, yaitu penilaian terhadap permodalan yang erat hubungannya dengan nilai modal yang dimiliki calon nasabah guna membiayai proyek yang akan dijalankan. Perlu diteliti dengan sungguh-sungguh apakah calon debitur mempunyai cukup modal dalam rencana pembiayaan proyek yang telah disetujui bersama antara calon debitur dan bank. Untuk meyakinkan bank dapat ditempuh berbagai cara seperti pembiayaan proyek dengan modal sendiri lebih dulu sampai pada batas kewajiban dana sendiri terpenuhi, atau dengan menyetorkan dana sendiri tersebut ke bank (dalam bentuk deposito, giro, atau tabungan), dengan menggunakan yang proposional dengan penarikan kredit.

  c) Capacity, yaitu penilaian terhadap calon debitur dalam hal kemampuan memenuhi kewajiban yang telah disepakati dalam perjanjian pinjaman atau akad kredit, yakni melunasi pokok pinjaman disertai bunga sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diperjanjikan. Yang dimaksud dengan

  capacity adalah kapasitas / skala proyek atau dengan kata lain kelayakan dari

  proyek. Sedangkan tujuan dari analisis ini adalah mengetahui apakah kapasitas proyek memadai terhadap kapasitas pasar yang tersedia, mengetahui secara teknis apakah unit produksi mencapai kapasitas permintaan pasar, lokasi unit produksi yang sesuai dilihat dari sumber dayanya, bahan baku dan manajemen produksi yang sudah memadahi.

  16

  d) Condition of Economy, yaitu penilaian terhadap faktor-faktor bisnis yang berada di lingkungan sekitar lokasi proyek yang mempunyai pengaruh kuat terhadap ciri bisnis atau proyek yang akan dibangun. Perlu diperhatikan kondisi ekonomi pada saat proyek akan dilaksanakan, apakah memungkinkan.

  Misalnya dalam suasana adanya bermacam-macam deregulasi, atau ekonomi yang lesu harus berhati-hati dalam melakukan investasi.

  e) Collateral, yaitu penilaian terhadap barang-barang yang diserahkan peminjam kepada bank sebagai jaminan atas kredit atau pinjaman yang diterimanya.

  f) Constrains, yaitu faktor hambatan berupa faktor-faktor sosial psikologis yang ada pada suatu daerah atau wilayah tertentu yang menyebabkan suatu proyek tidak dapat dilaksanakan. 2) Pendekatan Kuantitatif Sebagai Penunjang.

  Menurut Suyatno (1990: 31) dan Ali (1990), disamping analisis kualitatif perlu ditunjang oleh analisis kuantitatif, yang dapat memberikan gambaran terutama tentang aspek keuangan peminjam. Aspek ini ada kaitannya dengan laporan keuangan yang dapat menggambarkan keadaan finansial perusahaan.

Dokumen yang terkait

Analisis hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kepausan kerja karyawan : Suatu studi pada PT. Bank Pembangunan daerah Jawa Timur Cabang Jember)

0 19 89

Analisis hubungan antara karakteristik nasabah yang menabung dengan multi atribut jasa pada PT. BPR syariah "Artha Sinar Mentari" di kecamatan Rambipuji Jember

0 4 115

Analisis hubungan kualitas antara jumlah uang beredar dengan pendapatan Nasional di Indonesia Tahun 1968-1999

0 9 70

Analisis hubungan antara pelaksanaan audit management dengan efektivitas pelaksanaan anggaran pendapatan : studi kasus pada PDAM kota Bogor

0 8 68

Analisis pengaruh jumlah tabungan, giro dan deposito terhadap jumlah kredit dan jumlah sertifikat bank Indonesia (SBI) : studi kasus pada 10 bank umum devisa nasional

1 9 90

Analisis rasio keuangan dalam memprediksi kondisi finacial distress perusahaan : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia Periode 2007-2010

0 4 152

Analisis kinerja laporan keuangan dengan rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas pada pt. Pln (persero) area Surabaya selatan - Perbanas Institutional Repository

0 1 15

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis penilaian kredit dan laporan keuangan calon debitur terhadap keputusan pemberian kredit pada PT Mandala Finance TBK Cabang Bangka (studi kasus pada usaha kontrakan Yoggi untuk penggunaan kredit investasi dan

0 1 11

BAB V PENUTUP - Analisis penilaian kredit dan laporan keuangan calon debitur terhadap keputusan pemberian kredit pada PT Mandala Finance TBK Cabang Bangka (studi kasus pada usaha kontrakan Yoggi untuk penggunaan kredit investasi dan usaha dagang kaset Ris

0 0 14

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan dunia yang dipicu oleh kasus subprime mortgage di - Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kolektibilitas kredit debitur pada cabang area ii jakarta - pt bank xyz tbk - Repository Sekolah Bisnis IPB

0 0 10