BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 3.1 Bentuk Plesetan dalam Acara The Comment - PENGGUNAAN PLESETAN PADA ACARA THE COMMENT DI NET Repository - UNAIR REPOSITORY
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Penggunaan plesetan pada acara The Comment berupa kata, frasa maupun kalimat. Plesetan tersebut terbagi dalam bermacam-macam bentuk.
Dalam penggunaan plesetan pada acara The Comment terdiri atas lima bentuk plesetan. Bentuk plesetan tersebut terdiri atas pertama, bentuk plesetan pemendekan yaitu, singkatan dan akronim. Kedua, bentuk kata menjadi frasa plesetan. Ketiga, bentuk kata asing yang diplesetkan untuk mempermudah pelafalan. Keempat, bentuk perubahan pada salah satu unsur kata. Kelima, bentuk plesetan untuk berpleset. Berdasarkan pembagian di atas, maka bentuk plesetan yang terdapat dalam acara The Comment dapat diperjelas berdasarkan data berikut.
Bentuk plesetan pemendekan terbagi atas dua bentuk, yaitu bentuk singkatan dan akronim. Di bawah ini diklasifikasikan bentuk plesetan yang berdasarkan singkatan dan akronim. Analisisnya seperti pada data dibawah ini:
50
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Plesetan singkatan menampilkan singkatan dengan kata ataupun istilah yang sebenarnya sudah umum dan sering digunakan dalam masyarakat, sehingga pemirsa yang mendengar lebih cepat mengenal singkatan yang dimunculkan. Berikut data plesetan singkatan yang dimunculkan dalam acara
The Comment. Analisisnya seperti pada data dibawah ini:
(1) TLD Bentuk plesetan singkatan TLD terjadi dalam tuturan pembuka acara
The Comment di NET oleh pembawa acara Imam Darto. Perhatikan
percakapan berikut yang diperoleh dari tayangan acara The Comment di NET: Darto : “Welcome back to The Comment. Yes, selamat datang
commenters , kita akan bermain sebuah permainan yang kita beri nama permainan TLD. Tebak Lagunya Dong.
Tetapi untuk itu kita berkenalan dengan ketiga peserta kita, yang pertama ini dia adalah seorang penyanyi rock karakter suaranya dan dia mampu membius setiap wanita yang mendengarkannya dia bernyanyi.Kita panggilkan Virza.”
(Sumber: The Comment, 9 Februari 2015) Pada data (1) TLD yang secara umum merupakan singkatan dari „Top Level Domain.
‟ Namun, dalam acara The Comment singkatan TLD diplesetkan menjadi Tebak Lagunya Dong. Pembentukan plesetan tersebut bermaksud untuk mencari singkatan yang sudah ada pada tayangan televisi atau pada acara lain yang sedang populer dengan menyesuaikan kependekan dari maksud yang hendak disampaikan, sehingga pendengar maupun penonton yang menyaksikan memahami dan terhibur maksud singkatan yang
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
dituturkan oleh pembawa acara. Singkatan TLD ini ditampilakn sebagai hiburan dalam segmen bintang tamu untuk menebak lagu.
Bentuk plesetan singkatan TLD muncul dikarenakan terdapat segmen menebak judul-judul lagu yang akan dibacakan oleh pembawa acara Imam Darto, sehingga bintang tamu akan menebak judul-judul lagu yang akan dinyanyikan. Pada segmen ini, pembawa acara akan menampilkan segmen dengan tema
“Kuis Menebak Lagu” dengan menghadirkan bintang tamu Virza.
(2) AADC Bentuk plesetan singkatan AADC terjadi dalam tuturan acara The
Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
tayangan acara The Comment di NET: Darto : “Baiklah kalau gitu Sissy, lagi ehh AADC dua kapan? Kasih klu- klu donk.”
Sissy : “Belum, lo harus Tanya mbak Mira langsung. Gua juga belum tau masih nunggu calling an.”
Darto : “AADC , ajak-ajak dong coy.” (Sumber: The Comment, 11 Februari 2015)
Pada data (2) AADC yang secara umum merupakan singkatan dari film „Ada Apa Dengan Cinta.‟ Namun, dalam acara The Comment AADC
diplesetkan menjadi Ajak-Ajak Dong Coy. Hal ini didasarkan pada segmen ini didatangkan bintang tamu pemain film AADC, sehingga pembawa acara memplesetkan singkatan tersebut dalam perbincangan mereka dengan bintang
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
tamu pemain film AADC, maka sebab itu bentuk plesetan singkatan AADC terjadi spontanitas pembawa acara mengaitkan dengan judul film yang dibahas pada segmen tersebut. Hal ini dapat digunakan sebagai hiburan untuk mengundang tawa penonton dengan memperlihatkan keterampilan dalam bermain kata.
Bentuk Plesetan singkatan AADC terjadi dalam percakapan pembawa acara The Comment Imam Darto. Serta bintang tamu Sissy Priscilla.
Percakapan terjadi dalam segmen “Vivicu atau Video-Video Lucu.” Dalam percakapan ini Imam Darto membahas tentang film kedua AADC kepada bintang tamu Sissy Priscilla dan menanyakan kelanjutan film kedua akan ditayangkan. Namun, jawaban bintang tamu sedikit tegang. Agar suasana tidak terasa tegang Imam Darto memplesetkan kata AADC sehingga penonton menjadi terhibur.
(3) TDC Bentuk plesetan singkatan TDC terjadi dalam tuturan acara The
Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
tayangan acara The Comment di NET: Darto
: “Welcome back to The Comment lagi Imlekan.” Danang
: “Lagi Imlekan.” Darto : “Dan sekarang kita akan bermain, mainan yang kita sebut dengan TDC.” Sandra
: “Apa itu?” Darto
: “Tebak Dong Coy.” (Sumber: The Comment, 19 Februari 2015)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Pada data (3) TDC yang semula dikenal secara umum sebagai singkatan dari „Talent Development Center.‟ Namun, dalam acara The
Comment, TDC diplesetkan menjadi Tebak Dong Coy. Plesetan tersebut
didasarkan pada acuan pembawa acara yang sedang membawakan segmen kuis yang mengajak bintang tamu untuk bermain-main menebak gaya. Hal ini digunakan sebagai hiburan untuk mengundang tawa penonton. Bentuk plesetan singkatan Tebak Dong Coy terjadi dengan menyesuaikan acara televisi lain yang sedang ngetop pada saat ini, sehingga pendengar maupun penonton secara langsung memahami bentuk plesetan singkatan yang dituturkan oleh pembawa acara.
Bentuk plesetan TDC terjadi dalam percakapan pembawa acara The Comment Imam Darto dengan bintang tamu Sandra Dewi dan Ruben Onsu.
Dalam segmen tebak gaya. Saat itu Imam Darto dan Dimas Danang membawakan acara yang bertema “Imlek dengan mengajak Dewi Sandra dan Ruben Onsu Berduel dalam Permainan Menebak Gaya,” sehingga muncul penggunaan plesetan dalam bentuk singkatan yang sering disebut TDC.
(4) SPHI Bentuk plesetan singkatan SPHI terjadi dalam tuturan acara The
Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
tayangan acara The Comment di NET:
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Darto : “Lebih baiknya dari pada kita menggosip, kita panggilkan ini adalah salah satu pawang hujan yang telah bersertifikat.”
Danang : “Hah…?”
Darto : “Dari Sekolah Pawang Hujan Indonesia atau SPHI.”
(Sumber: The Comment, 24 Februari 2015) Pada data (4) SPHI dalam acara The Comment merupakan bentuk plesetan singkatan dari Sekolah Pawang Hujan Indonesia. Singkatan ini muncul karena pada saat itu acara The Comment mengangkat tema tentang sang pawang hujan. Diperkuat pula dengan dihadirkannya bintang tamu seorang pawang hujan yang cukup dikenal oleh masyarakat. Plesetan SPHI dituturkan oleh pembawa acara semata-mata seorang pawang hujan memiliki sekolah atau tempat pendidikan tinggi yang mengkhusus untuk para pawang hujan di Indonesia. Penggunaan plesetan singkatan yang digunakan oleh pembawa acara semata-mata untuk mengundang tawa. Peran plesetan yang ditampilkan di dalam acara The Comment menimbulkan humor dan mengundang tawa para pendengar maupun penontonnya.
Singkatan SPHI terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi pada tema “Sang Pawang
Hujan,” saat pembawa acara Imam Darto akan memanggilkan bintang tamu salah satu pawang hujan yang telah bersertifikat. Namun, Dimas Danang tidak
memahami tuturan Imam Darto, sehingga Imam Darto membuat plesetan agar suasana tidak tegang. Bahwa SPHI merupakan plesetan yang berupa singkatan, tujuan plesetan untuk memberikan nuansa kocak.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 1 Data Bentuk Plesetan SingkatanDari uraian bentuk plesetan singkatan dalam acara The Comment di atas, dapat di tabelkan sebagai berikut:
No Singkatan Makna secara umum Plesetan Singkatan dalam Acara The Comment
1. TLD top level domain tebak lagu dong
2. AADC ada apa dengan cinta ajak-ajak dong coy
3. TDC talent development tebak dong coy
center
4. SPHI _ sekolah pawang hujan Indonesia
Berbeda dengan singkatan, plesetan akronim merupakan jenis plesetan yakni plesetan yang pemendekkan kata atau lebih menjadi satu kata saja.
Berikut data plesetan akronim yang dimunculkan dalam acara The Comment. Analisisnya seperti pada data dibawah ini: (5) Sabur
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Bentuk plesetan akronim sabur terjadi dalam tuturan acara The di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
Comment
tayangan acara The Comment di NET: Darto
: “Lihat tu Nang sarapan bule tuh.” Danang
: “Makan bubur ayam aja enak kenyang.” Ridho
: “Enak lo bubur ayam.” Danang
: “Sabur, sarapan bubur.” Ridho
: “Sarapan bubur.” Darto dan Danang
: “Yoi man.” (Sumber: The Comment, 10 Februari 2015) Pada data (5) sabur dalam acara The Comment merupakan bentuk akronim dari sarapan bubur. Akronim ini muncul didasarkan pada acuan pembicaraan yang sedang dibicarakan dalam acara The Comment.
Pembicaraan saat itu mengenai sarapan, makan bubur ayam. Akronim tersebut ditampilkan sebagai hiburan untuk mengundang tawa pendengar dengan memperlihatkan keterampilan dalam mengolah kata-kata. Plesetan dalam bentuk akronim sabur dituturkan dengan menyesuaikan obrolan yang sedang marak dituturkan anak muda jika ingin makan pagi dengan bubur ayam, sehingga penonton maupun pendengar secara langsung memahami tuturan bentuk plesetan yang dituturkan oleh pembawa acara.
Plesetan akronim sabur terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara Dimas Danang dan Imam Darto. Dengan menghadirkan bintang tamu Ridho Roma, dalam sebuah segmen yang bertema “Lagu Dangdung Diberbagai Situasi.” Saat itu pembawa acara membahas tampilan gambar yang ditayangkan mengenai gambar menu sarapan Ridho Roma dipagi hari.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Kemudian muncul tampilan gambar makanan Ridho Roma di pagi hari bubur ayam, Dimas Danang sebagai mitra tutur memperlihatkan keterampilan dalam mengolah kata-kata, sehingga memplesetkan dalam bentuk pemendekan berupa akronim menjadi sabur.
(6) Paris Bentuk plesetan akronim Paris terjadi dalam tuturan acara The
Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
tayangan acara The Comment di NET: Aura : “Bad boy itu harusnya ganteng.” Darto : “Ini gua kan ganteng.” Aura : “Aku kan ngak bilang kamu ngak ganteng, harusnya ganteng.” Darto : “Iya, bad boy itu cuek men tampil apa adanya. Lihat dong ngak pakai kaos kaki. Kayak orang-orang Paris.
Cowok-cowok Paris, prapatan Ciamis . Hehehe.”
(Sumber: The Comment, 10 Februari 2015) Pada data (6) Paris yang secara umum memiliki makna „nama sebuah negara.‟ Namun, dalam acara The Comment, Paris diplesetkan menjadi
prapatan Ciamis . Plesetan yang dituturkan dapat dipahami dan mengundang
tawa penonton dikarenakan penonton memahami letak prapatan di jalan Ciamis yang di plesetkan dalam bentuk akronim oleh pembawa acara.
Plesetan akronim Paris yang diplesetkan menjadi prapatan Ciamis plesetan tersebut terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The
Comment yakni, Imam Darto dengan bintang tamu Aura Kasih. Tuturan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
terjadi dalam segmen membahas “Bad Boy Vs Nice Boy.” Saat itu Imam Darto sedang menjadi bad boy dan Dimas Danang sebagai nice boy. Imam Darto mempromosikan dirinya untuk dipilih oleh Aura Kasih. Dengan menunjukkan bahwa penampilan Imam Darto keren seperti cowok-cowok di Paris.
(7) Mujon Bentuk plesetan akronim mujon terjadi dalam tuturan acara The
Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
tayangan acara The Comment di NET: Darto
: “Wahhh keren.” Danang
: “Mujon itu apa mujon?” Koharo Tv
: “Muka jones.” Danang
: “Muka jomblo ngenes.” (Sumber: The Comment, 13 Februari 2015 Pada data (7) mujon dalam acara The Comment diplesetkan menjadi akronim muka jones, yang memilika makna „wajah jomblo ngenes (sedih).‟
Plesetan tersebut didasarkan pada saat tampilan video lucu yang menampilkan wajah sedih seorang jomblo. Plesetan ini menunjukkan kekreativan pembawa acara. Plesetan mujon yang dituturkan oleh bintang tamu spontan membuat penonton tertawa, sebab plesetan mujon kerap kali dituturkan oleh masyarakat kalangan anak muda.
Plesetan akronim mujon terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment Imam Darto dan Dimas Danang kepada bintang tamu Duo Harabata dan Koharo Tv dalam segmen “Video-Video Lucu.” Saat itu
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
sedang ditampilkan cuplikan video-video lucu karya Koharo Tv. Sebagai penutur Imam Darto memuji hasil karya tayangan video dari bintang tamu Koharo Tv. Dimas Danang sebagai mitra tutur menanyakan kepada bintang tamu Koharo Tv, plesetan kata mujon yang diplesetkan dalam tayangan video buatan Koharo Tv. Sebagai mitra tutur kedua, Koharo Tv menjelaskan akronim dari kata mujon.
(8) Cuwbeth Bentuk plesetan akronim cuwbeth terjadi dalam tuturan acara The
Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
tayangan acara The Comment di NET: Darto : “vivicu, tapi ada sebuah respon atau reaksi setiap kita nonton Lucu ngak lucu kita harus
video.
parah…parah...cuwbeth!!!cuwbeth!!!” Aldy
: “Pastilah gue menghargai lah.” Darto : “Harus kayak gitu, parah..parah… cuwbeth!!! cuwbeth!!!
cuwbeth itu adalah lucu banget
.” (Sumber: The Comment, 13 Februari 2015) Pada data (8) cuwbeth dalam acara The Comment diplesetkan menjadi
lucuw bangeth atau lucu banget. Plesetan tersebut didasarkan untuk memberi
respon terhadap video yang ditampilkan. Plesetan cuwbeth wajib dituturkan oleh pembawa acara dan bintang tamu dalam mengomentari video yang ditampilkan, baik video yang ditampilkan tersebut dianggap lucu maupun tidak lucu. Plesetan akronim cuwbeth ini selalu muncul dan diucapkan disetiap segmen video-video lucu. Baik diucapkan oleh pembawa acara Dimas
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Danang dan Imam Darto maupun bintang tamu yang dihadirkan di setiap segmennya.
Plesetan akronim cuwbeth terjadi di dalam percakapan pembawa acara
The Comment Imam Darto dengan bintang tamu Aldy Fairus, tuturan terjadi
dalam segmen yang be rtema “Video-Video Lucu Yang Parah Banget.” Saat itu Imam Darto menjelaskan kepada Adly Fairus untuk memberi respon setiap melihat video yang ditampilkan dengan menggucapkan akronim cuwbeth.
(9) Aksal Bentuk plesetan akronim aksal terjadi dalam tuturan acara The
Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
tayangan acara The Comment di NET: Darto : “Pacar kamu doyan main game ya?” Sonya : “Enggak sih, dia ngak suka main game.” Darto : “Gamers.” Sonya
: “Dia lebih yang ke olahraga.” Danang : “Wihh…” Darto : “Kalo olahraga ngajak-ngajak donk.” Sonya : “Kenapa? Maksudnya ngajak-ngajak main, kalau gue sih ngak terlalu bisa olahraga cuman kayak dia lagi main basket kadang nontonin, kalau dia main futsal aku temenin.”
Darto : “Waduhhh cheerleaderspribadi.” Danang : “Abas dan Aksal ya ternyata.”
Darto : “Anak basket dan anak futsal.”
(Sumber: The Comment, 16 Februari 2015) Pada data (9) aksal dalam acara The Comment diplesetkan dalam bentuk akronim menjadi anak futsal. Plesetan akronim tersebut ditampilkan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
sebagai hiburan untuk mengundang sarana humor, sehingga penonton menjadi tertawa mendengar tuturan plesetan dalam bentuk akronim tersebut.
Plesetan akronim askal terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi pada segmen yang bertema “Cara Menghadapi Pacar.” Dengan bintang tamu yang hadir yaitu, Sonya Pandarmawan. Saat itu, Imam Darto sebagai pembawa acara sedang bertanya mengenai kegiatan yang digemari kekasih Sonya Pandarmawan. Namun, secara tidak disengaja pembawa acara memplesetkan dalam bentuk akronim kata aksal yaitu anak futsal.
(10) Abas Bentuk plesetan akronim abas terjadi dalam tuturan acara The
Comment di NET. Berikut data percakapan:
Darto : “Pacar kamu doyan main game ya?”
Sonya : “Enggak sih, dia ngak suka main game.”
Darto : “Gamers.”
Sonya : “Dia lebih yang ke olahraga.”
Danang : “Wihh…”
Darto : “Kalo olahraga ngajak-ngajak donk.”
Sonya : “Kenapa? Maksudnya ngajak-ngajak main, kalau gue sih ngak terlalu bisa olahraga cuman kayak dia lagi main basket kadang nontonin, kalau dia main futsal aku temenin.”
Darto : “Waduhhh cheerleaderspribadi.”
Danang : “Abas dan aksal ya ternyata.”
Darto : “Anak basket dan anak futsal.”
(Sumber: The Comment, 16 Februari 2015)
Sama halnya dengan data sebelumnya, data (10) abas dalam acara The
Comment
diplesetkan dalam bentuk akronim menjadi anak basket. Plesetan akronim tersebut disesuaikan dengan konteks percakapan yang dituturkan pembawa acara dengan bintang tamu, sehingga pendengarnya spontan tertawa dan terhibur plesetan yang dituturkan oleh pembawa acara.
Plesetan akronim abas tersebut merupakan percakapan antara pembawa acara The Comment Dimas Danang dan Imam Darto. Sama halnya dengan data sebelumnya, data ini juga dihadirkan bintang tamu yaitu Sonya Pandaemawan. Saat itu, Imam Darto sebagai pembawa acara sedang bertanya mengenai kegiatan yang digemari kekasih Sonya Pandarmawan. Namun, secara tidak disengaja pembawa acara memplesetkan dalam bentuk akronim kata abas yaitu anak basket.
(11) Tembaga Bentuk plesetan akronim tembaga terjadi dalam tuturan acara The
Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
tayangan acara The Comment di NET: Darto : “Lu tau ngak bayangin 126 meter kalau dibuat dengan batu, kan ngak mungkin, kayak gunung kan?” Danang : “Bener.” Darto : “Makanannya dibuat dengan bahan yang lebih ringan.” Danang
: “Ahhh..apa itu?” Darto : “Aluminium foil.” Danang : “Lah kalau Alumunium foil kayak Sincandong pak.” Darto : “Tembaga.” Danang
: “Tembak nggak. Priben tembaga.”
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Darto : “Tambah nggak.”
(Sumber: The Comment, 20 Februari 2015) Pada data (11) tembaga secara umum merupakan „suatu unsur kimia.‟
Namun, dalam acara The Comment akronim tembaga diplesetkan menjadi
tembak nggak yang berarti menyatakan cinta atau tidak. Plesetan tersebut
didasarkan pada acuan pembicaraan yang sedang dibicarakan dalam acara The
Comment . Plesetan dalam bentuk akronim tersebut ditampilkan sebagai sarana
humor dan hiburan komunikasi dengan memperlihatkan keterampilan dalam permainan kata. Plesetan yang dituturkan oleh pembawa acara dengan menyesuaikan tuturan anak muda masa kini dengan menjadikan plesetan dalam bentuk akronim, sehingga membuat pendengar maupun penonton tertawa.
Plesetan akronim tembaga terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment yakni, Dimas Danang dan Imam Darto.
Pembicaraan saat itu mengenai bahan yang digunakan untuk membuat patung GWK (Garuda Wisnu Kencana). Tuturan tersebut terjadi dalam segmen “Kluyuran Ke Bali Part Two,” saat itu Imam Darto bertanya kepada Dimas Danang bahan yang digunakan untuk membuat patung GWK. Dimas Danang sebagai mitra tutur menjawab pertanyaan Imam Darto Salah. Sebagai penutur Imam Darto menjawab pertanyaannya dengan kata tembaga. Namun, sebagai mitra tutur Dimas Danang memplesetkan kata tembaga menjadi bentuk plesetan akronim menjadi tembak nggak.
(12) Kolaka Bentuk plesetan akronim kolaka terjadi dalam tuturan acara The
: “Kolaka itu bro. Habis dari mana kamu? Kolaka.” Danang : “Sekolah kak. Nah ini lagi di mall ya kan. Lagi lebaran tapi suasananya.Kolaka
Plesetan akronim Kolaka terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment yakni, Dimas Danang dan Imam Darto. Dengan menghadirkan bintang tamu Ayudi Bing Slamet. Tuturan terjadi dalam
yang selalu dituturkan anak-anak, sehingga penonton yang mendengar menjadi tertawa dan terhibur.
Comment. Pembicaraan saat itu mengenai liburan bintang tamu di kabupaten Kolaka. Plesetan tersebut dituturkan pembawa acara dengan menirukan kata
: “Iya, dia nawarin takjil hahaha.” (Sumber: The Comment, 25 Februari 2015) Pada data (12) Kolaka secara umum memiliki makna „kabupaten di pulau Sulawesi.‟ Namun, dalam acara The Comment akronim kata Kolaka diplesetkan menjadi sekolah kak yang berarti sekolah kakak. Plesetan tersebut didasarkan pada acuan pembicaraan yang sedang dibicarakan dalam acara The
: “Kolak kak.” Danang
.” Darto
: “Sulawesi Kolaka.” Darto
Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
: “Di mana lokasinya?” Ayudi
: “Goa.” Darto
: “Masak sih ini di goa?” Ayudi
: “Ini di Sulawesi di goa.” Darto
: “Wihhh di mana tuh?” Ayudi
tayangan acara The Comment di NET: Danang
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
segmen “Cara Menjadi Bahagia Dalam Hidup,” saat itu menampilkan gambar-gambar bintang tamu menghabiskan waktu bahagia dalam hidup dengan berlibur di tempat-tempat wisata dan pantai maupun goa di pulau Sulawesi. Sebagai pembawa acara Imam Darto bertanya kepada Ayudi Bing Slamet lokasi goa yang ia kunjungi. Ayudi Bing Slamet pun menjawab pertanyaan Imam Darto dengan menjawab Sulawesi Kolaka. Sebagai penutur Imam Darto memplesetkan kata Kolaka. Namun, secara spontan Dimas Danang sebagai mitra tutur menjawab tutran Imam Darto dengan memplesetkan dalam bentuk akronim.
Namun, plesetan akronim Kolaka juga diplesetkan menjadi „kolak kak
.‟ Plesetan tersebut terjadi di dalam percakapan pembawa acara The
Comment yakni, Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan juga terjadi dalam
segmen yang sama dengan data sebelumnya. Plesetan kata kolaka diplesetan menjadi dua bentuk akronim yaitu, sekolah kak dan kolak kak yang memiliki makna „jajanan takjil di waktu bulan Ramadhan.‟ (13) Vivicu
Bentuk plesetan akronim vivicu terjadi dalam tuturan acara The
Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
tayangan acara The Comment di NET:
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Darto : “Welcome back to…” Danang
: “The Comment. Bersama dua nona gadis cantik ini.” Darto
: “Ada siapa Nang?” Danang : “Ada Kiera, ada Dea.” Darto : “Apa kabar ni kalian? Kalian di acara ini butuh dihibur dengan yang lucu- lucu.”
Danang : “Iya donk. Kebetulan kita kali ini nona-nona, ada
Vivicu commenters.Video-video lucu commenters seperti memecu commenters
.” (Sumber: The Commenters, 26 Februari 2015) Pada data (13) vivicu dalam acara The Comment diplesetkan dalam bentuk akronim yaitu video-video lucu. Plesetan akronim tersebut disesuaikan dengan tema segmen yang akan dibawakan. Vivicu dalam acara The Comment digunakan sebagai nama segmen dalam menampilkan video lucu yang akan ditayangkan. Plesetan akronim tersebut selalu dituturkan setiap segmen penampilan video, sehingga penonton tertawa setiap tuturan tersebut dituturkan.
Plesetan akronim vivicu terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment yakni, Dimas Danang dan Imam Darto dengan menghadirkan bintang tamu Dea Lestari dan Kiera Shabira. Tuturan terjadi dalam segmen yang bertema “Vivicu commenters.” Dalam segmen ini Dimas Danang dan Imam Darto menjelaskan kepada bintang tamu mengenai segmendan istilah vivicu.
(14) Kadis
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Bentuk plesetan akronim kadis terjadi dalam tuturan acara The di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
Comment
tayangan acara The Comment di NET: Darto : “Ni misalnya lu di mobil, lu bisa kayak gue bikin-bikin
video seru men
.” Danang
: “Seru.” Darto
: “Seru abis. Ini dia…” Danang
: “Ohhh dasar kadis.” Darto
: “Apa tuh?” Danang
: “Kangen disko.” (Sumber: The Comment, 27 Februari 2015) Pada data (14) kadis merupakan sebuah kata yang secara umum memiliki makna „nama orang.‟ Namun, dalam acara The Comment, kadis diplesetkan menjadi kangen disko. Pembicaraan pada saat itu mengenai hal seru yang dilakukan di dalam mobil. Akronim tersebut ditampilkan sebagai hibur, sehingga penonton tertawa mendengar tuturan pembawa acara.
Plesetan akronim kadis terjadi di dalam percakapan pembawa acara
The Comment Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi dalam segmen
yang bertema “Tips Seru-Seruan Di Mobil.” Pada segmen ini membahas tentang tayangan video-video tentang hal-hal seru yang dilakukan banyak orang di dalam mobil. Sebagai penutur Imam Darto menunjukkan video tayangan Imam Darto lakukan di dalam mobil disela-sela kemacetan. Di dalam videonya Imam Darto mendengarkan musik dengan berjoget aliran musik disko. Namun, tanpa disengaja Dimas Danang menuturkan plesetan akronim kadis.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
(15) Memecu Bentuk plesetan akronim memecu terjadi dalam tuturan acara The
Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
tayangan acara The Comment di NET: Darto
: “Ok sekarang kita lihat.” Danang dan Darto
: “Memecu… Memecu…” Danang
: “Meme-meme lucuuu.” (Sumber: The Comment, 27 Februari 2015) Pada data (15) memecu dalam acara The Comment diplesetkan dalam bentuk akronim yaitu meme-meme lucu atau bermakna „tampilan gambar- gambar lucu.‟ Plesetan akronim tersebut disesuaikan dengan tema yang akan dibawakan. Memecu dalam acara The Comment digunakan sebagai nama segmen dalam menampilkan gambar-gambar lucu kiriman penonton yang akan ditayangkan. Plesetan tersebut dituturkan pembawa acara dengan mengunakan kata meme yang pada saat ini selalu diucapkan oleh masyarakat atau dikenal masyarakat, sehingga penonton mengerti dan tertawa plesetan yang dituturkan pembawa acara.
Plesetan akronim memecu terjadi di dalam percakapan pembawa acara
The Comment yakni, Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi dalam
segmen yang berte ma “Perbedaan Cewek dan Cowok,” dengan menghadirkan bintang tamu Cut Tari. Dalam segmen ini Dimas Danang dan Imam Darto membuka acara dengan menampilkan memecu bersama Cut Tari. Namun, segmen memecu terjadi setiap hari di tayangan acara The Comment sebab selalu menghadirkan memecu.
Tabel 2 Data Bentuk Plesetan Akronim
Dari uraian bentuk plesetan akronim dalam acara The Comment di atas, dapat di tabelkan sebagai berikut:
No Akronim Plesetan Akronim dalam Acara The Comment
Makna
1. Sabur sarapan bubur makan pagi dengan bubur
2. Paris prapatan Ciamis prempatan jalan Ciamis
3. Mujon muka jones wajah jomblo ngenes (tidak bahagia)
4. Cuwbeth lucuw bangeth lucu banget
5. Aksa anak futsal olahraga
6. Abas anak basket olahraga
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
7. Tembaga tembak nggak menyatakan cinta tidak
8. Kolaka sekolah kak, sekolah kakak, kolak kak jajanan lebaran kakak
9. Vivicu video-video lucu tayangan lucu
10. Kadis kangen disko rindu dunia malam
11. Memecu meme-meme lucu gambar-gambar lucu
Dalam acara The Comment juga menggunakan bentuk kata menjadi frasa plesetan. Bentuk kata menjadi frasa plesetan ini merupakan kata yang kemudian menjadi bentuk frasa plesetan yang menarik, sehingga menimbulkan sarana humor bagi pemirsa dan menunjukkan bentuk kekreativan atau inovasi dalam berbahasa. Hal ini dengan memunculkan kata menjadi frasa plesetan yang sudah dikenal oleh masyarakat. Analisisnya sebagai berikut:
(16) Luna Bentuk kata menjadi frasa plesetan Luna terjadi dalam tuturan acara
: “Pasti nama belakangnya, nanya-nanya aja lu.” Danang
Bentuk kata Luna menjadi frasa plesetan lunanya-nanya aja terjadi di
pendengarnya. Bentuk kata menjadi frasa plesetan Luna menarik penonton maupun pendengar untuk tertawa, karena pembawa acara memplesetkan dengan menggunakan nama artis Luna untuk memplesetkan.
nanya . Bentuk kata menjadi frasa plesetan ditampilkan sebagai sarana humor
Namun, dalam acara The Comment nama Luna mengalami pergantian frasa plesetan menjadi, lunanya-nanya aja yang memiliki makna sebenarnya „kamu tanya- tanya saja.‟ Bentuk kata menjadi frasa plesetan ini terjadi berdasarkan pada kata Luna mendapat imbuhan nya menjadi kata nanya atau dari kata dasar tanya, sehingga mempunyai kemiripan. Kata Luna menjadi lunanya-
: “Ia betul.” (Sumber: The Comment, 10 Februari 2015) Pada data (16) Luna secara umum merupakan „nama seorang wanita.‟
: “Lunanya-nanya aja lu.” Darto
: “Luna.” Darto
The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
: “Siapa namanya?” Danang
: “Hmmm…” Danang : “Saat dia tidak bersama dosen yang sama matakuliahnya.” Darto
: “Luna bilang kan dia suka dengan dosen.” Darto
: “Lanjut.” Danang
: “Selanjutnya.” Darto
tayangan acara The Comment di NET: Danang
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
dalam percakapan antara pembawa acara The Comment Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi pada segmen membahas “Kata-Kata Wise Di Sosial Media Dan Danang Silver Wise.
” Dalam segmen ini menampilkan
video-video commenters untuk mendapatkan kata-kata wise dari Danag silver wise . Salah satunya seorang wanita bernama Luna, kemudian Imam Darto dan
Dimas Danang saling menunjukkan bentuk-bentuk kekreativan mereka sebagai pembawa acara memplesetkan menjadi frasa plesetan lunanya-nanya
aja, sehingga membuat tawa penonton.
(17) Arab Bentuk kata menjadi frasa plesetan Arab terjadi dalam tuturan acara
The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
tayangan acara The Comment di NET: Darto
: “Baiklah, kalau begitu kita battle aja.” Danang
: “Battle.” Darto
: “Kita battle video ya. Gue tim Koharo.”‟ Danang
: “Gua tim?” Darto
: “Lu ka nada Arab-arabnya juga.” Danang
: “Arab bohong sama arab maklum.” (Sumber: The Comment, 13 Februari 2015) Pada data (17) Arab secara umum merupakan „sebuah etnis dari Timur
Tengah.‟ Namun, dalam acara The Comment kata Arab mengalami pergantian frasa plesetan menjadi, Arab maklum makna sebenarnya „harap maklum.‟
Bentuk kata menjadi frasa ini terjadi penghilangan fonem /h/ pada kata harap
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
dan /p/ yang diplesetkan menjadi fonem /b/, sehingga menjadi plesetan kata maka mempunyai kemiripan jika dilafalkan dan menarik perhatian
Arab,
penonton maupun pendengar tertawa. Bahasa humor yang ditampilkan tersebut menjadikan penonton terhibur.
Bentuk kata Arab menjadi frasa plesetan Arab maklum terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi pada segmen yang membahas “Bettle Dengan Menampilkan Tayangan Video-Video Lucu Bersama Bintang Tamu Duo Harabatah Dan Koharo Tv.” Imam Darto sebagai penutur menantang untuk
bettle video buatan Duo Harabatah dan Koharo Tv, Imam Darto bergabung
dengan Koharo Tv, Dimas Danang bergabung dengan Duo Harabatah golongan etnis Arab. Tanpa disadari Dimas Danang memplesetkan kata harap menjadi Arab.
(18) Melly Bentuk kata menjadi frasa plesetan Melly terjadi dalam tuturan acara
The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari
tayangan acara The Comment di NET: Darto
: “Melly.” Danang
: “Melly nama panjangnya siapa nona?” Melly :
“Nama aslinya Melly Herlina Firmansyah.” Danang
: “Ohhh ada hubungan saudara sama Anang?” Melly
: “Itu Hermansyah.” Danang
: “Ohhh iya…iya...”
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Darto : “Mellynya bukan itu kepanjangan nama Melly buat aku.
Belakangnya hat cintaku di matamu .”
Danang : “Ohhh mellyhat cintaku di matamu.Kalau aku
mellyindungimu setiap waktu
.” Darto
: “Iuhhh…” (Sumber: The Comment, 13 Februari 2015) Pada data (18) Melly secara umum merupakan „nama seorang artis skaligus seorang penyanyi wanita.‟ Namun, dalam acara The Comment nama
Melly diplesetkan menjadi dua kali penggunaan bentuk plesetan kata menjadi
frasa. Pada kata Melly mengalami pergantian kata menjadi frasa plesetan yaitu, pertama, Mellyhat cintaku di matamu yang secara umum memiliki makna sebenarnya „melihat cintaku di matamu.‟ Kedua, diplesetkan menjadi frasa plesetan Mellyindungimu setiap waktu yang secara umum memiliki makna sebenarnya ialah „melindungimu setiap waktu.‟ Bentuk kata menjadi frasa plesetan ini terjadi berdasarkan fonem /i/ pada kata melihat diplesetkan menjadi fonem /y/ dan penambahan fonem /l/, sehingga mempunyai kemiripan jika dilafalkan. Kata melihat diplesetkan menjadi „Mellyhat,‟ penonton maupun pendengar tertarik dan tertawa mendengar plesetan yang dituturkan pembawa acara.
Bentuk kata Melly menjadi frasa plesetan „Mellyhat cintaku‟ dan
„Mellyindungimu setap waktu‟ terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi pada segmen yang membahas
“Soundtrack India Terpopuler” dengan menampilkan
video soundtrack lagu-lagu India yang sedang populer di pertelevisian
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Indonesia. Dalam segmen ini menghadirkan bintang tamu Melly Mono. Bintang Tamu Melly Mono ditantang untung membawakan soundtrack lagu India dalam bentuk lagu sinden, karena sudah cukup dikenal Melly Mono sebagai sinden. Sebagai penutur Imam Darto mengawali acara dengan memplesetkan nama bintang tamu Melly dengan bentuk kata menjadi frasa plesetan tujuannya untuk merayu bintang tamu.
(19) Barongsai Bentuk kata menjadi frasa plesetan Barongsai terjadi dalam tuturan acara The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari tayangan acara The Comment di NET:
Danang : “Itu Barongsai.”
Darto : “Ituuu…”
Danang : “Barongsai itu bro. Sama pacar lu, lu nebeng
Barong sai
.” Darto dan Ruben : “Bareng Say.” (Sumber: The Comment, 19 Februari 2015) Pada data (19) Barongsai secara umum „merupakan sebutan naga orang Cina.‟ Namun, dalam acara The Comment kata Barongsai mengalami pergantian frasa plesetan menjadi barong say makna sebenarnya ialah „bareng say atau sayang.‟ Bentuk kata menjadi frasa plesetan ini terjadi berdasarkan fonem /e/ pada kata bareng diplesetkan menjadi fonem /o/ dan fonem /y/ pada kata say diplesetkan menjadi fonem /i/, sehingga mempunyai kemiripan jika dilafalkan. Plesetan dituturkan pembawa acara dengan menirukan bahasa yang sering digunakan oleh kaum anak muda saat ini, secara langsung penonton tertarik dan mengundang tawa para pendengarnya maupun penonton.
Bentuk kata Barongsai menjadi frasa plesetan barong say terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment Dimas Danang dan Imam Darto dengan menghadirkan bintang tamu Ruben Onsu. Tuturan terjadi pada segmen yang membahas “Video-Video LucuThe Comment Lagi
Imlekan.
” Dalam segmen ini menampilkan video Barongsai yang kemudian diplesetkan pembawa acara Dimas Danang dengan secara langsung diucapkan makna sebenarnya oleh Imam Darto dan bintang tamu yang dihadirkan yaitu Ruben Onsu.
(20) Tunggangan Bentuk kata menjadi frasa plesetan Tunggangan terjadi dalam tuturan acara The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari tayangan acara The Comment di NET:
Darto : “Terakhir kalau mau jadi pria idaman wanita, the perfect cowok lu juga harus punya tunggangan yang sempurna juga.”
Danang : “Tunggangan.”
Darto : “Tunggangan.”
Danang : “Wowww…”
Darto : “The perfect ride.”
Danang : “Tunggangan itu bro hari tua.”
Darto : “Hahhh?”
Danang : “Tunggangan hari tua.”
Darto : “Tunjangan hari tua.”
(Sumber: The Comment, 25 Februari 2015)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Pada data (20) tunggangan secara umum memiliki makna „menaiki.‟ Namun, dalam acara The Comment kata tunggangan mengalami pergantian frasa plesetan menjadi, tunggangan hari tua yang makna sebenarnya „tunjangan hari tua.‟ Bentuk kata menjadi frasa ini terjadi berdasarkan fonem /j/ pada kata tunjangan diplesetkan menjadi fonem /g/ dan penambahan fonem /g/ menjadi kata Tunggangan, sehingga mempunyai kemiripan jika dilafalkan, maka dari kemiripan kata jika dilafalkan menjadikan penonton tertarik dan tertawa mendengar plesetan yang dituturkan oleh pembawa acara.