PENDEKATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK DI DESA NGAWENSARI KECAMATAN RINGINARUM

  PENDEKATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK DI DESA NGAWENSARI KECAMATAN RINGINARUM k a b u p a t e n k e n d a l SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  Rl C£

  • f

  Disusun Oleh : SRI NURONDIYAH NIM. 111 03 047 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2008

DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiiia.ac.id E-mail :

  

D E K L A R A S I

B is millah irrah man i n ah i m

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi >r.ng pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 21 Februari 2008 Peneliti

  SRI NURONDlYAH NIM. 111 03 047

  Drs. Abdul Syukur, M.Si Dosen STAIN Salatiga NOTA PFMBIMBING Salatiga, 16 Februari 2008

  Lamp. : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Sdr. Sri Nurondiyah Ketua STAIN Salatiga di - SALATIGA Assalamu'alaikum Wr. Wb.

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreks: dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudari : Nama : Sri Nurondiyah NIM. : 111 03 047 Jurusan : Tarbiyah

  Progdi : PAI Judul : PENDEKATAN ORANG TUA DALAM

  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOS A L ANAK DI DESA NGAWENSARI KECAMATAN RINGINARUM KABUPATEN KENDAL Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah. sebagaimana mestinya.

  Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

  Pembimbing Drs. Abdul Syukur, M,Si

  NIP. 150 268 212

DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website :

  

PENGESAHAN

  Skripsi Saudara : Sri Nurondiyah dengar Nomor Induk Mahasiswa 111 03 047 yang berjudul : Pendekatan Orang Tua Dalam Pendidikan Agama Hubungannya Dengan

  

Perilaku Sosial Anak Di Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten

Kendal telah dimunaqosyahkan pada Sidang Panitia Ujian Sekolah Tinggi Agama Islam

  Negeri padi' hari : Sabtu, 8 Maret 2008 M yang bertepatan dengan tanggal 1 Rabbi’ul

  Awal 1429 H

  dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  Salatiga,

  8 Maret 2008 M

  1 Rabbi’ul Awal 1429 H

  

PANITIA UJIAN

Sekretaris Sidang ? Penguji I

  / Dr. Rahmat Harivadi. M.Pd j NIP. 150 254 238

  

Drs. Abdul Syukur M.Si

NIP. 150 268 212

  MOTTO

%esakahan itu datangnya dari diri kita dan kebenaran itu adaCafi

mutCak^hanya miCiUj^CCafi semata

  3 > ^ T 4 3 ^ 1 ^ i^ljTel fci; ' j j i d ^ 3

  @ ) j L J I O I J l p L 5 j

u<Ya dufian kami, berikah dgmi kebaikan di dunia dan kebaikan di

akhirat, dan Cindungikah kami dari azab neraka ;;

  

(Q S 'A b (Baqarah: 201)

  Skipsi ini penulis persembahkan kepada :

  1. Ayahanda (Umar) dan Ibunda (Ngatini) tercinta, yang selalu mencurahkan kasih sayang, pengorbanan dan do’a restu dalam menyelesaikan studiku.

  2. Suami tercinta (Mustofa) yang selalu setia menemani dan selalu memberi motivasi penulis dalam pembuatan skripsi ini.

  3. Adik-adikku yang kusayangi (Kanzul, Nur, dan Afid) yang selalu mendukung dan memberikan suport dalam studiku.

  4. Keluarga besar “Mapala MITAPASA” (Khususnya Evi, Nunik, lis, Obie, Chemot, Denok) yang selalu memberikan inspirasi disela-sela kelemahanku dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Semua teman-teman seperjuangan/ se-angkatan 2003 (Khususnya PAI A dan B).

  

KATA PENGANTAR

.

  «• ^

  Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul :

  “PENDEKATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL DI DESA NGAWENSARI KECAMATAN RINCiNARUM KABUPATEN KENDAL”

  Sholawat serta salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi dan Rasul akhiruzaman, pemberi syafa’at bagi seluruh umatnya yang beriman, dialah Muhammad saw, pembuka tabir kegelapan dan membawa kita pada Islam satu- satunya agama yang diridhoi Allah SWT.

  Tulisan ini semata-mata hanyalah sumbangan kecil yang dapat penulis berikan kepada umat Islam, penulisan ini merupakan awal untuk menuju masa depan dalam rangka menjaga dan menularkan serta melaksanakan perintah Allah SWT berupa ilmu yang telah penulis peroleh selama ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dalam penulisan skiipsi ini bukanlah semata-mata dari penulis sendiri melainkan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis haturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :

  1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si selaku pembimbing.

  3. Bapak Fatchurrohman, M.Pd selaku Progdi Tarbiyah (PAI).

  4. Bapak /Ibu dosen yang telah mendidik penulis selama menuntut ilmu di STAIN Salatiga.

  5. Bapak Kepala Desa Ngawensari beserta jajarannya.

  6. Bapak, ibu, suamiku dan adik-adikku tercinta yang selalu memberi motivasi serta do’a restunya.

  7. Masyarakat Desa Ngawensari.

  8. Mas Yuli (Sahabat Comp) beserta crew-crewnya.

  9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Dengan harapan semoga kebaikan bapak, ibu, saudara serta handaitulan dicatat oleh Allah SWT sebagai amal dan memperoleh balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Amin

  Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis (khususnya) serta kepada pembaca yang budiman (umumnya). Dan di samping itu kritik dan saran selalu penulis harapkan demi kebaikan di masa yang akan datang.

  Salatiga, Februari 2008 Penulis

  NIM. 111 03 047

  

DAFTAR ISI

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  A. Gambaran Umum Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum

   BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  TABEL I STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA TABEL II JUMLAH PENDUDUK DESA NGAWENSARI TAHUN

  TABEL III JUMLAH PENDUDUK MENURUT MATA TABEL VII DATA NILAI/HASIL ANGkET TENTANG PENDEKATAN

  ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI

  TABEL X DATA NILAI/HASIL ANGKET TENTANG PERILAKU

  TABEL X;i FREKUENSI ALTERNATIF JAWABAN DAN

  a

  T BEL XIII DISTRIBUSI FREKUENSI PENDEKATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA

  ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK DI DESA NGAWENSARI KECAMATAN RINGINARUM KABUPATEN KENDAL......................................................... 52

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Angket Kepada Orang Tua Lampiran 2

  Angket Kepada Anak Lampiran 3 Permohonan Izin Penelitian Lampiran 4

  Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Kepala Desa Ngawensari

  Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan paling utama, di

  mana anak memperoleh pendidikan yang pertama kali. Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagaimana pepatah mengatakan : “Mendidik anak di waktu kecil bagai melukis di atas batu, sedangkan mendidik anak di waktu besar bagai melukis di atas air”. 1

  Dalam pepatah tersebut, dapat dipahami bahwa apabila pendidikan yang ditanamkan pada anak itu pendidikan yang baik, maka anak akan tumbuh dewasa dengan baik, tetapi apabila pendidikan yang ditanamkan pada anak adalah pendidikan yang kurang baik, maka ada kemungkinan dia akan tumbuh kurang baik pula. Lebih-lebih lingkungan keluarga adalah yang paling awal dalam kehidupan anak.

  Di sini jelas bahwa pemeliharaan ibu-bapak terhadap anak ialah dengan jalan mendidik, mengasuh dan mengajarnya dengan moral atau akhlak yang tingg: dan menyingkirnya dari teman-teman yang kurang baik. Oleh karena itu pendidikan anak adalah tanggung jawab keluarga/orang tua, terutama pendidikan agama. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS Al Tahrim ayat 6 : 2

  1 Athiyah Al Aberasy, Alih Bahasa oleh H. Bustani A Gani, Djohar Bahry L. I. S. Dasar- Dasar Pokok Pendidikan Islam, B ulai Bintang, Jakarta, 1983, him. 106

  2 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, PT. Qomari

  . . . j a j j I ^

1 I I^3 \ y-j*\&

  nu/ orang-orang yang oeriman, jagaian ainmu aan iceiuargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu". Dengan melihat firman di atas, maka keluarga / orang tua merupakan pusat lembaga pendidikan, di mana di dalamnya terjadi proses pendidikan dan pengajaran menurut cara-cara tersendiri yang tidak sama dengan pendidikan formal. Maka dengan pendidikan tersebut diharapkan jiwa agama bagi anak tetap bertahan sehingga anak akan mendpat kebahagiaan dunia dan akhirat.

  Dalam pendidikan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya tidak terlepas dari aspek-aspek ajaran Islam yang meliputi kehidupan rohaniah dan jasmaniyah, duniawiyah dan ukhrowiyah yang mencakup aspek :

  1. Masalah Aqidah

  2. Masalah ibadah

  3. Masalah Akhlak

  4. Masalah Mu’amalah (kerr. a syarak atan) Maka jelas bahwa proses pendidikan merupakan rangkaian usaha membimbing, mengarahkan potensi yang ada pada anak yang berupa kemampuan ajarnya pengaruh dari luar sehingga terjadi perubahan dalam diri pribadi anak dan dalam lingkungan keluarga.

  Pendidikan anak pada dasamya adalah tanggung jawab orang tua. Hanya karena keterbatasan kemampuan orang tua, maka perlu adanya bantuan orang lain yang mampu dan mau membantu orang tua daiam pendidikan anak-

  3

  anaknya, terutama dalam mengajarkan berbagai ilmu dan kctrampilan yang selalu berkembang dan dituntut perkembangannya bagi kepentingan manusia/ Oleh karena skripsi ini berjudul “PENDEKATAN ORANG TUA

  DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK”. Penulis akan menjelaskan sedikit tentang masalah akhlak (perilaku). Akhlak adalah implementasi dari iman dalam segala bentuk perilaku.4

  Diantara contoh akhlak (perilaku) yang harus diajarkan kepada anak, yaitu :

  1. Akhlak anak terhadap ibu bapak.

  2. Akhlak anak terhadap orang lain.

  3. Akhlak dalam penampilan diri.

  Dengan melihat, kesibukan orang tua, kemungkinan tidak sempat mmperhatikan pendidikan agama anaknya. Namun ada juga keluarga yang walaupun sibuk dengan pekerjaannya masih sempat memberikan pendidikan agama pada anak-anaknya. Hal ini dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Dengan latar belakang masalah inilah, peneliti ingin mengetahui lebih mendalam tentang “PENDEKATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK DI DESA NGAWENSARI KECAMATAN RINGINARUM KABUPATEN KENDAL”.

  J Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. CV. Ruhama, Jakarta, 1903, him. 53

  4 B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan pokok-pokok pemasalahan sebagai berikut:

  1. Pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam yang bagaimanakah yang digunakan oleh para orang tua untuk mendidik anak-anaknya di Desa Ngawensari Kecamatnn Ringinarum Kabupaten Kendal ?

  2. Bagaimana perilaku sosial anak di Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal ?

  3. Apakah ada hubungannya antara pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam dengan perilaku sosial ?

  C. Penegasan Istilah Skripsi ini berjudul “PENDEKATAN ORANG TUA DALAM

  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL DI DESA NGAWENSARI KECAMATAN RINGINARUM KABUPATEN KENDAL”.

  Sebelum menjelaskan lebih lanut, penulis terlebih dahulu akan memberikan penegasan istilah dan pembahasan dari judul tersebut di atas.

  Diharapkan dengan penegasan istilah ini dapat memperjelas maksud yang terkandung di dalam judul tersebut dan memperjelas sekitar masalah yang diteliti.

  5

  1. Pendekatan Orang Tua Pendekatan berasal dari kata dasar dekat, yang berarti tidak jauh.5

  Kemudian mendapat awalan pen dan akhiran an menjadi pendekatan, yang berarti kata sifat.

  Sedangkan orang tua yang dimaksudkan penulis di sini adalah bukan hanya ayah dan ibu kandung, melainkan juga orang tua yang bertanggung jawab terhadap pendidikan, pengajaran dan perkembangan keimanan anak.

  Jadi bisa berarti paman, guru, kakak ataupun orang lain yang mengambil alih tugas dan peranan sebagai orang tua anak.

  Dari penegasan istilah tentang pendekatan orang tua di atas, yang dimaksudkan oleh penulis adalah pendekatan orang tua dalam pendidikan agama Islam bagi anak-anaknya. Seberapa dekat orang tua kepada anak- anaknya sehingga mudah untuk menyampaikan pendidikan agama Islam kepada anaknya.

  2. Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmani maupun rohani.6

  Chobib Thoha dalam bukunya yang berjudul Kapita Selekta

  

Pendidikan Islam , memberikan pengertian tentang pendidikan Islam yaitu

  3 WJS. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1976, him. 237

6 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Agama Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di

  6

  pendidikan yang falsafah, dasar dan tujuan serta teori-teori yang dibangun untuk melaksanakan praktek pendidikan didasarkan nilai-nilai dasar Islam yang terkandung dalam Al Qur'an dan hadits Nabi.'

  Adapun Pendidikan Agama Islam yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah usaha yang dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya agar dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam sebagai pegangan hidup.

  3. Anak Anak adalah seseorang atau sekelompok orang yang belum dewasa, masih dalam taraf perkembangan yang memerlukan bimbingan o dan pembinaan dari orang dewasa.

  4. Perilaku Perilaku adalah sifat yang layak bagi manusia yang berupa tingkah laku atau perbuatan. 7

  8

  9 Perilaku yang dimaksud penulis di sini adalah perilaku atau perbuatan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.

  5. Sosial Sosial adalah segala sesuatu yang mengenai atau berkaitan dengan maiyarakat. 10

  7 Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996, him. SN

8 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970, him. 1 I 1

   WJS. Poerwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982, him. 553

  7 Penulis mengartikan sosial adalah sebagai wujud dari sifat-sifat manusia, misalnya : sifat saling membantu antara sesama.

  Jadi perilaku social adalah suatu perbuatan/aktifitas manusia yang dilakukan dengan berorientasi atau dipengaruhi oleh orang lain.

  Dari penegasan istilah di atas, maka dapat dipahami bahwa penelitian berkisar tentang pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam hubungannya dengan perilaku sosial serta upaya keluarga dalam menghadapi kendala dan hasil yang dicapai dalam Pendidikan Agama Islam di desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal.

  Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu : variable skor 1 dan variable skor 2.

  1. Variabel skor 1, yaitu pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam dengan indikator sebagai berikut:

  • Cara menyampaikan pendidikan agama Islam pada anak

  Melatih dan membimbing anak untuk berperilaku yang baik

  2. Variabel skor 2, yaitu perilaku social anak dengan indikator sebagai berikut:

  • Berperilaku terhadap Allah SWT (beribadah, sholat tepat waktu, dan mengaji).

  Berperilaku terhadap sesama (menghormati orang yang lebih tua, - jujur, dan selalu bersikap baik kepada sesama) Berperilaku kepada makhluk lain (menjaga lingkungan)

  8 D. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan maslaah di atas, maka tujuan penelitian sebagai berikut:

  1. Bagaimana pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam yang digunakan untuk mendidik anak di Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal ?

  2. Bagaimana perilaku sosial anak di Desa Ngawensari Kec. Ringinarum kab. Kendal ?

  3. Apakah ada hubungannya antara pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam dengan perilaku sosial anak di Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal ?

  E. Manfaat Hasil Penelitian Selelah kegiatan penelitian selesai, maka hasilnya diharapkan dapat bermanfaat untuk :

  1. Untuk mengetahui pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam yang digunakan untuk mendidik anak di Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal.

  2. Untuk mengetahui perilaku sosial anak di Desa Ngawensari Kec.

  Ringinarum kab. Kendal.

  3. Untuk mengetahui hubungan antara pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam dengan perilaku sosial anak di Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal.

  9 F. Hipotesis

  Hipotesis adalah dugaan sementara dari hasil penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis yakni semakin baik pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam yang digunakan, maka akan semakin baik pula perilaku sosial anak di Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal.

  G. Metodologi Penelitian Riset adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah atau dugaan sementara yang masih perlu diuji kebenarannya. Sedangkan metode ilmiah untuk kepentingan riset (research) disebut metodologi riset.11

  Adapun metode yang digunakan dalam beberapa ada beberapa macam, tetapi dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga metode, yaitu : metode penelitian subyek, metode pengumpulan data dan metode analisa data.

  1. Metode Penentuan Subyek

  a. Popu’asi Me.ode penentuan subyek sering juga disebut sebagai metode penentuan sumber data, yaitu menetapkan populasi sebagai tempat memperoleh data, yang dimaksud populasi di sini adalah keseluruhan subyek penelitian. 12

  11 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, Offset, Yogyakarta, 1981, him. 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,

  10

  b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.13

  Menurut pendapat Suharsimi Arikunto, dalam masalah sampel : “Bilamana subyek dan populasi kurang dari 100 orang, maka dapat diambil semua, tetapi bila lebih dari jumlah tersebut, dapat diambil sampel antara 10 - 15 % atau 20 - 25 %”. 14 1

  5 Di dalam penentuan obyek lokasi penelitian dan subyek penelitian, maka penulis menetapkan jumlah populasi secara keseluruhan kemudian penulis ambil secara sampel. Selanjutnya untuk mendapatkan data yang akurat dan representatif dan hasil penelitian, maka digunakan teknik

  

random sampling , yaitu kanena di dalam pengambilan sampelnya peneliti

  “mencampur” subyek-subyek di dalam populasi sehingga dianggap sama.1'' Karena jumlah populasi di dalam lokasi penelitian terlalu banyak (2.191 jiwa) maka penulis hanya mengambil sampel sebanyak 30 jiwa dari 2.191 jiwa.

  Sesuai dengan judul, maka yang menjadi subyek penelitian adalah pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam dan anak-anak yang beragama Islam di Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal.

  Kemudian demi kelengkapan data yang ingin diperoleh, maka perlu adanya interview secukupnya dengan obyek penelitian.

13 Ibid., 117

  11

  2. Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode, yaitu : a. Metode Observasi

  Metode observasi cara yang paling efektif untuk melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Foimat yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. 16

  Data pada penelitian metode observasi ini penulis gunakan untuk meneliti model pendidikan dan pengamatan ajaran Agama Islam yang dilakukan oleh orang tua / pendidik dan anak-anaknya sebagai subyek didik, pengamatan ini penulis gunakan secara langsung dan tidak langsung.

  b. Metode Angket Metode angket adalah suatu daftar yang berisikan pertanyaan mengenai suatu hal atau dalam bidang tertentu. 17 Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam dan perilaku sosial anak. Daftar tersebut diperoleh dan orang tua, daftar angket atau pertanyaan yang berisikan tentang :

  16 Ibid., him. 197 Masri Singarimbun, Sufian Effendi (Penyunting), Metode Penelitian Survey, LP3ES,

  12 1) Pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam.

  2) Upaya keluarga dalam menghadapi kendala dalam Pendidikan Agama Islam.

  3) Perilaku Sosial Anak 4) Hasil yang dicapai dalam Pendidikan Agama Islam di Desa Ngawensari Kec. Ringinamm Kab. Kendal.

  5) Dan beberapa hal lain yang ada sangkut pautnya dengan penelitian penulis.

  c. Metode Interview Metode interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab langsung antara si penanya dan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide.

  Metode ini digunakan untuk melaksanakan wawancara dengan perangkat desa, dan para orang tua dan anak-anak d: Desa Ngawensari dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada interviewer (orang yang diwawancarai) kemudian dinilai secara terbuka dan bebas.

  d. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.1

  8

  19

18 Moh. Nazir, Ph. D., Metode Penelitian, PN. Galia, Indonesia, 1989, him. 234

  13 Metode dokumentasi ini penulis gunakan untuk memperoleh

  data dengan cara melihat dan mencatat dan dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian.

  3. Metode Analisis Data Dalam hal ini digunakan dua teknik analisa data :

  a. Teknik Analisa Kualitatif Metode ini digunakan untuk menganalisa data yang tidak berwujud angka, yaitu dengan cara menggunakan tiga cara berfikir:

  1) Metode deduktif, yaitu metode berfikir yang bermula dengan menggunakan kaidah-kaidah umum, yaitu dan kaidah umum tersebut penulis menarik kesimpulan yang bersifat khusus.2b

  2) Metode induktif, metode ini berdasarkan atas fakta-fakta yang ada atau berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti, kemudian dan faktor itu penulis menarik kesimpulan yang bersifat umum.2

  21 3) Metode komparatif, yaitu cara menyimpulkan yang diambil dengan cara membandingkan pendapat yang satu dengan yang 1 ain.22 b. Teknik Analisa Kwantitatif

  Dalam hal ini penulis menggunakan analisis data yang terkumpul selama penelitian berjalan, kemudian dianalisis guna

  20 Sutrisno Hadi, op. cit., him. 36 ' 5 Ibid., him. 42

22 Muhammad Ali, Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, CV. Angkasa, 1987,

  14

  menjawab permasalahan-permasalahan yang sudah diajukan sebelumnya.

  Adapun cara menganalisis data kwantitalif yang penulis gunakan ada dua tahap, yaitu : 1) Analisis Awal

  Dalam analisis awal ini penulis mengadakan penghitungan awal dari data-data yang terkumpul. Dalam hal ini penulis menggunakan analisis prosentase untuk mengetahui pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam hubungannya dengan perilaku sosial di Desa Ngawensari Kec. Ringinarum Kab. Kendal, rumus yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

  P = — x 100%

  N

  Keterangan :

  P : Angka prosentase yang dicari F : Frekuensi dari jawaban N : Jumlah responden

  2) Analisis Lanjutan Analisis akhir ini penulis lakukan dengan menganalisis ar.tara variabel X (pendekatan orang tua dalam pendidikan agama

  Islam) dan variabel Y (perilaku sosial anak) dalam hal ini untuk mengetahu' adakah hubungan antara pendidikan orang tua dalam pendidikan agama Islam dengan perilaku sosial anak di Desa

  15 Ngawensari Kec. Ringinarum Kab. Kendal, penulis menggunakan

  korelasi product moment, dengan rumus sebagai berikut:

  (LX)(ZY)

  ZArY - ±

  N r*y =

  I X 2 -

  23 Keterangan : r-y : Koefisien antara variabel X dan variabel Y

  XY : Perkalian antara X dan Y X : Variabel skor I (pendekatan orang tua dalam pendidikan

  agama Islam)

  Y : Variabel skor II (perilaku sosial anak) N : Jumlah sampel yang diteliti Z : Sigma

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika ini dimaksud sebagai gambaran umum dari penulis dari skripsi nanti, serta untuk memudahkan dalam memahami skripsi, maka penulis menggunakan sistematika yang telah tersusun sebagai berikut:

  BAB I : PEND \HULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Penegasan istilah D. Tujuan Penelitian

  16 E. Man%at Hasil Penelitian

  F. Hipotesis

  G. Metodologi Penelitian

  H. Sistematika Penulisan Skripsi

  BAB II : LANDASAN TEORI A. Pendekatan Orang Tua B. Pendidikan Agama Islam

  1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

  2. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam

  3. Materi Pendidikan Agama Islam

  4. Tujuan Pendidikan Agama Islam

  C. Perilaku Sosial

  D. Pendekatan Orang Tua dalam Pendidikan Agama Islam Hubungannya dengan Perilaku Sosial

  BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal

  1. Letak Geografis

  2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Ngawensari

  3. Keadaan Desa Ngawensari (jumlah penduduk, mata pencaharian dan kondisi agama) B. Penyajian Data Penelitian

  17 BAB IV : ANALISIS

  Diperoleh dari hasil penelitian tentang pendekatan orang tua dalam Pendidikan Agama Islam Hubungannya dengan perilaku sosial di Desa Ngawensari Kecamatan RinginE.rum Kabupaten kendal.

  BAB V : PENUTUP Dalam hal ini terdiri dari kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.

  

BABII

LANDASAN TEORI

A. Pendekatan Orang Tua

  Pendekatan berasal dari kata dasar dekat yang berarti tidak jauh.1 Kemudian mendapat awalan pen dan akhiran an menjadi pendekatan, yang berarti kata sifat.

  Sedangkan orang tua yang dimaksudkan penulis adalah bukan hanya ayah dan ibu kandung, melainkan juga orang tua yang bertanggung jawab terhadap pendidikan, pengajaran dan perkembangan keimanan anak. Jadi bisa berari paman, guru, kakak ataupun orang lain yang mengambil alih tugas dan peranan sebagai orang tua anak.

  Adapun pendekatan orang tua yang dimaksudkan oleh penulis di atas adalah pendekatan orang tua dalam pendidikan agama Islam bagi anak- anaknya. Seberapa dekat orang tua kepada anak-anaknya sehingga mudah untuk menyampaikan pendidikan agama Islam kepada anak-anaknya.

B. Pendidikan Agama Islam

  1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberikannya awalarn “pen” dan akhiran “kan” mengandung arti perbuatan, hal atau cara.

  Istilah pendidikan semula berasal dari bahawa Yunani, yaitu “paedagogi” yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan “education” yang berarti

1 WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta,

  19

  pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan.

  Sedangkan Agama Islam menurut Endang Saifuddin Anshari dalam bukunya Kuliah Al Islam Pendidikan Agama Islam di Perguruan

  Tinggi adalah rebagai berikut:

  Wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada umat manusia, sepanjang masa.2 Suatu sistem keyakinan dan tata ketentuan Illahi yang mengatur segala perikehidupan dan penghidupan asasi manusia dalam berbagai hubungan, baik hubungan manusia dengan Tuhan, rnaupun hubungan manusia dengan sesama manusia ataupun hubungan manusia dengan makhluk lainnya.3 Bertujuan : keridhaan Allah kebahagiaan di dunia dan akhirat, rahmat bagi segenap alam.4 Bersumberkan kitab suci, yaitu wahyu Allah SWT untuk semua umat manusia di atas bumi ini, yaitu Al-Qur’anul Karim sebagai penyempurnaan wahyu-wahyu Allah sebelumnya, sejak manusia digelarkan kertas persada buana ini, yang ditafsirkan oleh sunnah Rasulullah SAW.5

2 H. Endang Saifuddin Anshari, M.A., Kuliah Al Islam Pendidikan Agama Islam di

  Perguruan Tinggi, Rajawali, Jakarta, 1992, him. 81

  3 1 hid., him. 82

4 Ibid, him. 82

  20 Jadi pendidikan Agama Islam berarti usaha-usaha secara

  sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam.6 Dari pengertian di atas diambil kesimpulan bahwa pendidikan

  Agama Islam adalah pengetahuan yang berasal dari pengamatan studi dan pengalaman yang disusun dalam satu system untuk menentukan hakikat dan prinsip-prinsip tentang agama Islam, yaitu wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada segenap manusia yang bertujuan : keridhaan Allah, kebahagiaan di dunia dan akhirat, rahmat bagi segenap alam, bersumberkan kitab suci Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.7

  2. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam Dasar artinya berpijak atau berlandaskan, yang dimaksud disini adalah Al-Qur’an dan Al-Hadist, keduanya merupakan dasar pokok dalam melakukan segala aktifitas yang Islami. Dasar atau tundamen suatu bangunan adalah merupakan keteguhan bagi berdirinya bangunan itu.

  Demikian juga dasar pendidikan agama Islam berfungsi untuk menjalin pendidikan agama Islam itu teguh berdirinya, serta memberikan arah da tujuan yang ingin dicapai,

  a. Al-Qur’an Al Qur'an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad saw di dalamnya terkandung ajaran

6 Zuhairini dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, Surabaya, 1981,

  21

  pokok yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek o kehidupan melalui ijtihad.

  Umat Islam memiliki kitab suci Al-Qur’an yang lengkap dengan petunjuk yang meliputi seluruh aspek kehidupan dan bersifat universal, sehingga sudah seharusnya dasar pendidikannya berdasar kepada Al-Qur’an.

  Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik pertama, pada masa awal pertumbuhan Islam telah menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar pendidikan Islam disamping sunnah beliau. Kedudukan Al-Qur’an sebagai dasar pokok pendidikan Islam dapat kita pahami dari ajaran- ajarannya yang banyak berisi prinsip-prinsip yang berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan. Seperti dalam QS. Lukman ayat 12-19 yang berisi kisah Lukman dalam mengajari anak-anaknya tentang prinsip iman, akhlak, ibadah, sosial dan ilmu pengetahuan. QS.

  Lukman ayat 17 :

  t _ f ^ S \ A

  Cr? ^ O! Artinya : “Wahai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

  mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting .”8

  9

  8 Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Ilmu Pendidikan Islam, PPPTA/IAIN, Jakarta, 1982/1983, him. 19

9 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Edisi Revisi), PT. Komari Prima

  22 Melihat dari ayat tersebut di atas maka jelaslah bahwa orang tua

  wajib memberikan pendidikan agama Islam bagi anak-anaknya dan orang tua juga wajib bertanggung jawab atas itu.

  b. Al-Hadist Al Hadist (As Sunnah) ialah perkataan, perbuatan ataupun pengakuan Rasul Allah SWT. Yang dimaksud dengan pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain yang diketahui Rasulullah dan beliau membiarkan saja perbuatan atau kejadian itu berjalan.10 As Sunnah juga berisi aqidah dan syari’ah.

  Oleh karena itu, dasar pendidikan yang kedua setelah Al-Qur’an a W. adalah Al Hadist atau sunnah Rasulullah S Amalan yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW dalam proses perubahan sikap hidup sehari-hari menjadi sumber utama pendidikan agama Islam, karena Allah SWT menjadikan Muhammad SAW sebagai teladan bagi umatnya.

  3. Materi Pendidikan Agama Islam Adapun materi yang disampaikan dalam pendidikan agama Islam antara lain menyangkut amalan ibadah sehari-hari seperti Al-Qur’an, keimanan, akhlak oan fiqih.

  a. Al-Qur’an

  • Membaca, mengartikan, menyalin dan menghafal surat-surat pilihan

  (surat-surat pendek)

  23

  • Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin, mim mati, al syamsiyah dan al qomariyah.

  b. Keimanan

  • Beriman kepada Allah dan memahami sifat-sifatnya
  • Beriman kepada malaikat Allah dan memahami tugas-tugasnya
  • Beriman kepada kitab Allah dan memahami arti beriman kepada kitab Allah.
  • Beriman kepada Rasul-rasul Allah.
  • Beriman kepada hari akhir
  • Beriman kepada Qodho dan Dodar

  c. Akhlak

  • Berperilaku dengan sifat-sifat terpuji
  • Menghindari sifat-sifat tidak terpuji

  d. Fiqih

  • Thoharoh / bersuci
  • Sholat wajib
  • Sholat Jum’at
  • Sholat jamak qoshor
  • Rukun Islam

  4. Tujuan Pendidikan Agama Islam Setelah mengetahui pengertian pendidikan Islam, maka sampailah pada pembicaraan mengenai tujuan pendidikan Islam yang dimaksud di sini adalah pendidikan agama Islam. Tujuan pendidikan agama Islam

  24

  secara umum adalah mencapai tujuan hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT.

  Athiyah Al Abrasy berpendapat bahwa tujuan pendidikan agama Islam bukan sekedar memenuhi otak murid-murid dengan ilmu pengetahuan, tetapi tujuannya adalah mendidik akhlak dengan memperhatikan segi-segi kesehatan, pendidikan fisik dan mental, perasaan dan praktek serta menyiapkan manusia dengan anggota masyarakat."

  Manusia juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Seperti firman Allah SWT dalam QS. Al Baqoroh ayat 201 :

  ~£jj ja Lh jjT j lijl*

  • - * j h ^ J 3

  1 _^ w L p Artinya : “Dan di antara mereka ada orang yang berdoa : Ya Tuhan kami,

  berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka

  ".1

  1 Menurut penulis, bahwa Allah di atas juga menunjukkan adanya tujuan pendidikan agama Islam, itu berpangkal pada maksud Allah SWT menciptakan manusia yaitu untuk mengabdi kepada Allah SWT, baik secara lahir maupun batin, yaitu dengan menjalankan syari’at Islam untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Maka tujuan pendidikan agama

  12

11 Chalib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996, him. 103.

  25 Islam adalah untuk membentuk pribadi muslim, rnenjadi manusia yang dikehendaki Tuhan (Allah SWT).

  Tegasnya pendidikan agama Islam bertujuan membentuk manusia yang berjiwa tauhid, beriman kepada Allah, beiibadah kepada Allah, berakhlak mulia dan sanggup menghadapi persoalan hidup yang dihadapi.

C. Perilaku Sosial

  Perilaku adalah cara berbuat atau menjalankan sesuatu sesuai dengan sifat yang layak bagi manusia.13 Sosial adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat.14

  Jadi perilaku sosial menurut penulis adalah cara berlaku atau berbuat seseorang yang sesuai dengan sifat yang layak bagi kemas>arakatan.

  Perilaku sering juga disebut dengan moral. Membahas perilaku atau moral kita tidak bisa mengatakan seorang anak yang baru lahir bermoral atau tidak bermoral. Karena moral itu tumbuh dan berkembang dari pengalaman- pengalaman yang dilalui oleh anak-anak sejak lahir. Pembinaan moral atau perilaku, terjadi melalui pengalaman-pengalaman dan pembiasaan-pembiasaan yang ditanamkan sejak kecil oleh orang tua. Yang mulai dengan pembiasaan hidup sesuai dengan nilai-nilai moral, yang ditirunya dari orang tua dan mendapat latihan-latihan untuk itu.

  Moralitas itu tidak dapat terjadi, hanya melalui pengertian-pengertian tanpa latihan-latihan, pembiasaan-pembiasaan, dan contoh-contoh yang diperoleh sejak kecil. Kebiasaan itu tertanam dengan berangsur-angsur sesuai

  'J WJS. Feo^adarm inta, op. cit., him. 553

  26

  dengan pertumbuhan kecerdasannya, sesudah itu, barulah si anak diberi pengert:an-pengertian tentang moral.

  Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan sangat penting, karena nilai-nilai moral yang datang dari agama, tetap tidak berubah-ubah oleh waktu dan tempat.13

  Dari penjelasan di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa peranan agama sangat penting dalam pengendalian moral seseorang.

  

D. Pendekatan Orang Tua dalam Pendidikan Agama Islam Hubungannya

dengan Perilaku Sosial

  Pendidikan agama Islam adalah model atau bentuk pendidikan yang digunakan untuk memberikan atau menyampaikan pendidikan agama Islam kepada anak. Dari sini diharapkan anak dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan sungguh-sungguh melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang yang beragama Islam dan didukung oleh kesadaran yang tinggi serta berperilaku sebagaimana mestinya menurut aturan-aturan yang berlaku yang berdasarkan ajaran agama Islam.

  Pendidikan harus searah dengan agama yaitu mengarahkan manusia kepada jalan yang benar dan pengukuran perikemanusiaan dalam tindakan, pikiran, keyakinan dan pandangan.

  Agama mampu mendorong manusia untuk berperilaku yang benar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Hajj ayat 24 ; 1

  5

  27 JLj^Aji-T Jp

  I IjwLAj (J^aJ Artinya : “Da/? mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan

  ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang Terpuji .”16

  Berdasarkan ayat di atas, bahwa agama mempunyai kekuatan spiritual yang dapat mendorong manusia untuk senantiasa patuh dan taat pada perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

  Di sini pemikiran manusia dirangsang oleh kekuatan spiritual, sehingga merefleksikan kepada perilaku yang sesuai dengan perintah agama.

  Semakin ia meyakini dan memahami semakin kuat pula pengaruh agama pada dirinya, yaitu perilaku-perilaku yang agamis.

  Apabila anak sudah menerima dasar moral yang baik, maka kesempatan selanjutnya anak (remaja) akan mengalami pengembangan perilaku sosial yang baik pula, dengan catatan bahwa apa yang diberikan kepada anak bukan hanya bersifat informatif saja. Tetapi lebih dari itu adalah keteladanan, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Ahzab ayat 21 :

  »

  Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

  yang baik.”11

  Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa model pendidikan agama Islam bagi anak dengan perilaku sosial ada hubungan yang sangat erat.

16 Departemen Agama RI, op. cii. Him. 446

  

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Desa Ngawensari Kecamatan Ringinarum Kabupaten

Kendal

  1. Letak Geografis Desa Ngawensari berada di wilayah Kecamatan Ringinarum

  Kabupaten Kendal, yang mempunyai luas wilayah 116.615 ha, yang jumlah penduduknya adalah 2.191 jiwa dengan jumlah laki-laki 1.084 jiwa dar perempuan 1.075 jiwa. Adapun batas-batas wilayah Desa Ngawensari adalah sebagai berikut a. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Caruban

  b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Tegalrejo

  c. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Sumber Agung

  d. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Pager Dawung

  2. Struktur Organisasi Adapun struktur organisasi Desa Ngawensari Kecamatan

  Ringinarum Kabupaten Kendal dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

  29 TABEL I

  STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA NGAWENSARI KEPALA DESA Suyadi

  BPD Carik Komari

  Kau r U m Kaur Keu Supangat Ragil M. Fathuddin

  Mod i n Ulu-Ulu Kamituwo Kamituwo Kamituwo Ismunaji Sugiyo S u ward i

  A. Busro Supriyatin

  3. Keadaan Dera Ngawensari

  a. Jumlah Penduduk Menurut data monografi yang ada di kantor kepala Desa