KAJIAN YURIDIS TENTANG RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PT NEWMONT NUSA TENGGARA

  

JURNAL KARYA ILM IAH

KAJIAN YURIDIS TENTANG RENEGOSIASI KONTRAK KARYA

PT NEWMONT NUSA TENGGARA

Oleh:

  

NELASIA FEBRINA

D1A011262

F AK U L T AS H U K U M

U N IVE R S IT AS MAT AR AM

M AT AR A M

2 0 1 5

  Halaman Pengesahan Jurnal Ilmiah KAJIAN YURIDIS TENTANG RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PT NEWMONT NUSA TENGGARA Oleh:

NELASIA FEBRINA D1A011262

  Menyetujui, Pembimbing Pertama, Dr. H. Salim HS., S.H., M.S.

  NIP. 196004081986031004

  

KAJIAN YURIDIS TENTANG RENEGOSIASI KONTRAK KARYA

PT NEWMONT NUSA TENGGARA

Nelasia Febrina

D1A 011 243

  

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

Abstrak

  penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui mengapa renegosiasi Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tenggara dan Pemerintah perlu dilakukan dan mengetahui substansi-substansi apa saja yang direnegosiasi serta bagaimana Realisasi renegosiasi Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tenggara dan Pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Normatif.

  Berdasarkan hasil penelitian, alasan dilaksanakannya renegosiasi kontrak karya PT Newmont Nusa Tenggara dan Pemerintah yaitu Adanya kewajiban penyesuaian Kontrak Karya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009, serta adanya hak salah satu pihak untuk merubah isi kontrak selain itu adanya Ketidakmampuan PT Newmont melaksanakan kewajiban-kewajibanny sehingga Kontrak Karya perlu direnegosiasi, dalam renegosiasi Kontrak Karya Newmont menghasilkan 6 point renegosiasi yaitu Smelter, Divestasi Saham, Royalti , Luas wilayah, Perpanjangan Kontrak dan Penggunaan jasa pertambangan dalam negeri. Kata Kunci : Kontrak Karya

  

Abstract

THE JURIDICAL STUDY IN RENEGOTIATION OF CONTRACT OF

WORK

PT. NEWMONT NUSA TENGGARA

  This study aims to determine why the renegotiation of the Contract of Work of PT Newmont Nusa Tenggara and the Government needs to be done and to know what substances are renegotiated between them and also how the implementation of the renegotiation contract of work of PT Newmont Nusa Tenggara and the Government. This study uses normative research.

  Based on the research results, the reason of the implementation in renegotiation contract of work of PT Newmont Nusa Tenggara and Government are there’s a requirement adjustment in accordance with Law No. 4 of 2009 on Mineral and Coal Mining, the existence of one party's right to change the contents of the contract. In addition is inability of PT. Newmont to implement their obligations so contract of work needs to be renegotiated. On the Newmont renegotiation of the Contract of Work resulted 6 points renegotiation these are Smelter, Divestment of Stocks, Royalty, total area, Contract Extension mining and use of services in the country.

  Keywords: Contract of Work

I. PENDAHULUAN

  Sistem pengelolahan pertambangan di Indonesia bersifat pluralistik, hal ini disebabkan beranekaragam kontrak atau izin pertambangan yang berlaku saat ini, sehingga diperlukan kepastian berusaha dan kepastian hukum di industri pertambangan mineral dan batubara. Setelah tiga setengah tahun perdebatan alot, akhirnya disahkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan

  1 Mineral Dan Batubara pada 12 Januari 2009.

  Lahirnya UU No. 4 Tahun 2009 dari sisi muatan membawa perubahan yang cukup mendasar terhadap ketentuan pertambangan mineral dan batubara bagi perusahaan pertambangan di Indonesia, seperti yang terjadi dengan PT Newmont Nusa Tenggara. Perubahan rezim kontrak tersebut tentu akan berdampak pada Kontrak Karya yang telah di sepakati pada tanggal 2 Desember 1986 antara pemerintah Republik Indonesia dengan PT Newmont Nusa Tenggara, yang pada nyatanya telah ada jauh sebelum Undang-undang ini lahir dan masih berlaku hingga saat ini.

  UU Nomor 4 Tahun 2009 melalui aturan peralihannya menimbulkan perdebatan bagi banyak kalangan. Walaupun pada Pasal 169 huruf a UU No. 4 Tahun 2009 menyatakan secara eksplisit menghormati keberadaan kontrak karya yang telah ada saat UU ini diundangkan dan berlaku sampai masa berlakunya berakhir. Tetapi 1 Salim. HS. Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara, cet.1, Sinar Grafika, Jakarta, pada Pasal 169 huruf b pemegang Kontrak Karya diharuskan untuk menyesuaikan isi kontraknya dengan aturan yang diatur dalam UU No. 4 Tahun 2009 dengan jangka waktu paling lama 1 tahun setelah UU ini diundangkan.

  Pada tataran implementasinya, dalam pelaksanaan Kontrak Karya antara PT Newmont Nusa Tenggara dengan masyarakat menimbulkan berbagai persoalan, sengketa yang sering muncul saat ini adalah pembebasan tanah dan PHK secara sepihak. Konflik dengan Pemerintahpun tidak dapat dihindari mengingat wilayah pertambangan yang dimiliki oleh PT Newmont sangatlah luas, sedangkan royalti yang diberikan kepada pemerintah sangat kecil tidak sesuai dengan dampak lingkungan yang terjadi akibat penambangan. Selain itu, setidaknya ada enam point utama dalam Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tengggara yang perlu disesuaikan yaitu terkait dengan: Pemurnian mineral (smelter), Luas wilayah, Divestasi saham perusahaan pertambangan, perpanjangan kontrak, royalti, dan penggunaan jasa

  2 pertambangan dalam negeri.

  Sehingga untuk penyesuaian dengan keadaan masyarakat dan dengan adanya UU No. 4 Tahun 2009, maka Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tenggara perlu dilakukan renegosiasi. Jadi renegosiasi antara PT Newmont Nusa Tenggara dengan pemerintah harus memuat substansi tersebut.

2 Indonesia Finance,

  http://www.imaapi.com/index.php?option=com_content&view

=category&id=47&layout=blog&Itemid=98&lang=en&limitstart=208. Diakses pada 17 oktober 2014. Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan yang akan dibahas adalah :

  1. Mengapa renegosiasi Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tenggara dan Pemerintah perlu dilakukan ?. 2. Substansi-substansi apa saja dari Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tenggara yang direnegosiasi dan bagaimana realisasinya ?

  Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui mengapa renegosiasi Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tenggara dan Pemerintah perlu dilakukan dan mengetahui substansi-substansi apa saja yang direnegosiasi serta bagaimana Realisasi renegosiasi Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tenggara dan Pemerintah.

  Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan seperti masyarakat sekitar, PT Newmont Nusa Tenggara, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Republik Indonesia sebagai landasan dalam pengambilan keputusan, serta sebagai informasi kepada peneliti selanjutnya.

  Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif yang merupakan penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka menggunakan peraturan perundang-undangan, keputusan pengadilan, teori hukum, dan pendapat para ahli hukum, dan lain-lain yang bersifat hukum.

  

II. PEMBAHASAN

Alasan Renegosiasi Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tenggara Dan

Pemerintah Perlu Dilakukan

  Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan bahwa alasan renegosiasi Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tenggara Dan Pemerintah perlu dilakukan yaitu Adanya kewajiban penyesuaian Kontrak Karya sesuai dengan Pasal 169 Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa Kontrak Karya yang telah ada sebelum lahirnya Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009, akan tetap berlaku sampai jangka waktu berakhirnya Kontrak Karya tersebut. Secara sederhana Pasal 169 ini dapat diartikan bahwa status Kontrak Karya tetap diakui keberadaannya.

  Namun, Pasal 169 ini juga menegaskan bahwa ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal Kontrak Karya tersebut wajib disesuaikan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak Undang-bundang Nomor 4 Tahun 2009 diundangkan, kecuali mengenai penerimaan Negara,. Artinya, Kontrak Karya harus disesuaikan dan jika tidak, maka Kontrak Karya tidak berlaku lagi.

  Selain Pasal 169 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 alasan lain yang menjadi dasar renegosiasi Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tenggara yaitu isi dari Pasal 23 Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tenggara menyebutkan, setiap waktu selama berlakunya Kontrak Karya, atas permintaan salah satu pihak dapat membicarakan/berkonsultasi untuk kemungkinan perubahan-perubahan isi Kontrak Karya tanpa merugikan salah satu pihak. Konsultasi tersebut harus dilaksanakan dengan semangat kerja sama serta dengan memperhatikan sepenuhnya maksud dan tujuan dari masing-masing pihak.

  Berdasarkan pasal 13 Kontrak Karya PT Newmont, seharusnya ada banyak pungutan yang dapat dihasilkan oleh Negara dari PT Newmont, tetapi pada nyatanya PT Newmont belum mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan Negara. Polemik di PT Newmont Nusa Tenggara tidak hanya berkutat pada persoalan divestasi saham, tetapi juga seputar potensi kerugian penerimaan negara dari royalti perusahaan asal Amerika Serikat tersebut. Menurut hitungan Indonesia Corruption

  

Watch (ICW), pembayaran royalti Newmont kepada negara sebesar US$ 237,4 US$

  3 selama periode 2004 hingga 2010.

  ICW meminta pemerintah segera melakukan renegosiasi kepada Newmont agar kerugian negara berkurang. Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW, menjelaskan, selama rentang waktu 6 tahun Newmont membayar kewajiban royalti sebesar US$ 144,8 juta. Berdasarkan perhitungan ICW, seharusnya negara menerima royalti dari Newmont sebesar US$ 382,2 juta dari royalti emas, perak, dan tembaga yang diproduksi oleh Newmont. Jadi, terhadap berbagai permasalahan tersebut maka Kontrak Karya PT Newmont dan pemerintah perluh direnegosiasi.

3 Akhmad Nurismarsyah, detikFinance, “Dituding ICW Kurang Bayar Royalti US$ 297 Juta,

  Newmont Membantah” https://firdausilyas.wordpress.co.id-web./2011/05/20/dituding-icw-

kurang.bayar royalti-us-297-juta-newmont-membantah/ Diakses pada Selasa 02 desember 2014, 10:25

pm wita.

  

Substansi-Substansi Dari Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tenggara Yang

Direnegosiasi dan Hasil Realisasinya.

  Pelaksanaam renegosiasi yang melibatkan pihak Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Pemerintah Pusat dan PT Newmont Nusa Tenggara menghasilkan penandatanganan Memorandum of Understanding

  4

  (MoU) pada 3 September Tahun 2014 menghasilkan beberapa substansi, yaitu: 1). Smelter : Terkait kewajiban pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri, PT Newmont diharapkan untuk membangu smelter sendiri dan PT Newmont telah memberikan jaminan US$ 25 juta kepada pemerintah untuk pelaksanaan pembangunannya; 2). Divestasi Saham : hingga saat ini pihak nasional memiliki 44% saham. Terkait realisasi renegosiasi Kontrak Karya PT Newmont, dicapai kesepkatan yang mengharuskan pihak Newmont mendivestasikan sahamnya sebesar 51% ke pihak Nasional; 3). Royalti : pada saat penandatanganan Memorandum of

  

Understanding (MoU) dicapai kesepakatan antara Pemerintah dan PT Newmont Nusa

  Tenggara didapatkan kesepakatan bahwa PT Newmont bersedia menaikkan royalti yakni royalti emas dari 1% menjadi 3,75%, tembaga dari 3,5% menjadi 4%, dan perak dari 1% menjadi 3,25%; 4). Luas wilayah : Terkait luas wilayah pertambanga dalam MoU PT Newmont Nusa Tenggara bersedia menciutkan lahan kerja 4 Newmont, Apa Saja yang Disepakati?”

  TEMPO.CO, “Renegosiasi http://www.tempo.co/read/news/2014/09/03/090604115/Renegosiasi-Newmont-Apa-Saja-yang- Disepakati-- Diakses pada 02 Desember 2014, 10:18 pm Wita. pertambangannya dari 87.000 hektare menjadi 66.422 hektar. 5). Perpanjangan Kontrak : Terkait periode kontrak, dicapai kesepakatan bahwa akan dimungkinkan perpanjangan kontrak jika PT Newmont dapat melaksanaan divestasi saham sebesar 51% dan pembangunan smelter; 6). Penggunaan jasa pertambangan dalam negeri : Terkait dengan hasil renegosiasi Kontrak Karya PT Newmont terhadadap permasalahn Kewajiban penggunaan perusahaan jasa pertambangan lokal dan nasional, PT Newmont Nusa Tenggara bersedia menggunakan jasa pertambangan lokal dan nasional, dikecualikan untuk tugas yang tidak mampu dikerjakan perusahaan jasa pertambangan lokal dan nasional dapat menggunakan jasa perusahaan asing.

  

III. PENUTUP

KESIMPULAN

  1. Alasan dilaksanakannya renegosiasi Kontrak Karya PT Newmont Nusa Tenggara dengan Pemerintah yaitu: a. Adanya kewajiban penyesuaian Kontrak Karya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009; b. Adanya hak salah satu pihak untuk merubah isi kontrak; c. Ketidakmampuan PT Newmont melaksanakan kewajiban- kewajibannya. 2. Bahwa ada 6 poin yang perlu direnegosiasi dalam Kontrak Karya antara PT Newmont Nusa Tenggara dan Pemerintah dan hasil realisasi renegosiasinya, yaitu: a. Luas wilayah; b. Divestasi saham; c. Royalti; d. Luas wilayah; e. Perpanjangan Kontrak; f. Penggunaan jasa pertambangan dalam negeri.

  SARAN

  1. Bagi Pemerintah diharapkan menetapkan suatu peraturan khusus yang menyatakan secara rinci jangka waktu pelaksanaan hasil renegosiasi agar perusahaan tidak mengulur waktu dan pemerintah juga harus menetapkan sanksi yang tegas apabila dalam pelaksanaan hasil renegosiasi PT Newmont Nusa Tenggara melakukan pelanggaran atau tidak sesuai dengan perjanjian. 2. Bagi PT Newmont Nusa Tenggara diharapkan melaksanakan hasil renegosiasi yang sudah disepakati.

  

DAFTAR PUSTAKA

Buku & Dokumen Pemerintah

  Kontrak Karya antara Pemerintah Republik Indonesia dan PT. Newmont Nusa Tenggara.

  Salim.Hs, “Hukum Pertambangan Indonesia”, Cet.3, Rajawali Pers, Depok, 2012. .”Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara”, cet.1, Sinar Grafika, Jakarta, 2012.

  Peraturan Perundang-Undangan

  Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Umum Pokok- Pokok Pertambangan

  Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Mineral dan Batubara

  Internet

  Indonesia Finance, http://www.imaapi.com/index.php?option=com_content&view =category&id=47&layout=blog&Itemid=98&lang=en&limitstart=208. Akhmad Nurismarsyah, detikFinance, “Dituding ICW Kurang Bayar Royalti US$ 297

  Juta, Newmont Membantah” https://firdausilyas.wordpress.co.id-

  web./2011/05/20/dituding-icw-kurang.bayar royalti-us-297-juta-newmont- membantah/ TEMPO.CO, “Renegosiasi Newmont, Apa Saja yang Disepakati?”

  http://www.tempo.co/read/news/2014/09/03/090604115/Renegosiasi- Newmont-Apa-Saja-yang-Disepakati--

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PILIHAN HUKUM DALAM KONTRAK KARYA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PT NEWMONT NUSA TENGGARA

0 4 18

FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA PERSOALAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT AKIBAT OPERASI PT NEWMONT NUSA TENGGARA

0 3 108

PERANAN PT NEWMONT NUSA TENGGARA TERHADAP PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

0 3 107

PELAKSANAAN RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN MINERBA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

0 4 12

SKRIPSI PELAKSANAAN RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN MINERBA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

2 10 13

PENDAHULUAN PELAKSANAAN RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN MINERBA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

0 3 26

PENUTUP PELAKSANAAN RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN MINERBA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

0 3 7

ANALISIS YURIDIS TERHADAP KONTRAK KARYA ANTARA PEMERINTAH INDONESIA DAN PT NEWMONT NUSA TENGGARA TENTANG KEWAJIBAN PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN DI DALAM NEGERI DITINJAU DARI BUKU III KITAB UNDANG-UNDANG.

0 0 1

ANALISIS RENEGOSIASI KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN ANTARA PT NEWMONT NUSA TENGGARA DENGAN PEMERINTAHAN INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG MINERAL BATUBARA DIKAITKAN DENGAN ASAS HUKUM KONTRAK INDONESIA.

0 0 1

ANALISIS KLAUSULA PASAL KONTRAK KARYA PT. NEWMONT NUSA TENGGARA DENGAN PEMERINTAH INDONESIA YANG TIDAK SESUAI DENGAN ASAS ITIKAD BAIK DAN ASAS PROPORSIONAL.

0 0 17