BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber dan Jenis Data 3.1.1 Sumber Data - 12.60.0173 Renata Arieska BAB III

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Sumber dan Jenis Data

3.1.1 Sumber Data

  Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder (Marzuki, 1977:55).

  3.1.1.1 Data Primer

  Data primer yaitu data dari tangan pertama atau berasal langsung dari sumbernya (Marzuki, 1977:55). Data primer berupa penjelasan mengenai sistem yang digunakan dalam perusahaan yang berasal dari tanya jawab.

  3.1.1.2 Data Sekunder

  Data sekunder yaitu data dari tangan kedua, ketiga, dan seterusnya atau data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti (Marzuki, 1977:56). Data- data sekunder yang didapatkan yaitu file company profile PT. Berkat Manunggal Jaya, standar operational prosedur (SOP), daftar akun, laporan buku pembantu piutang (Maret 2014), dan laporan stock opname (Maret 2014).

3.1.2 Jenis Data

  Jenis data menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul

  “Metodologi Penelitian Bisnis” yaitu:

  3.1.2.1 Data Kuantitatif

  Data kuantitatif yaitu data berupa angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2006:14). Data kuantitatif yang digunakan yaitu laporan buku pembantu piutang (Maret 2014) dan laporan stock opname (Maret 2014).

  3.1.2.2 Data Kualitatif

  Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar (Sugiyono, 2006:14).

  Data kualitatif yang digunakan berupa file company profile PT. Berkat Manunggal Jaya, standar operational prosedur (SOP), dan daftar akun.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: 1) Observasi

  Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala / fenomena yang diselidiki (Marzuki, 1977:58). Observasi dilakukan dengan mengamati proses kerja bagian akuntansi dan proses kerja produksi genset PT. Berkat Manunggal Jaya.

  2) Wawancara Wawancara yaitu cara mengumpulkan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Marzuki, 1977:62). Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan Accounting Supervisor dan IT

  manager PT. Berkat Manunggal Jaya.

  3) Dokumentasi Dokumentasi yaitu cara mengumpulkan data melalui arsip atau catatan yang didapatkan dari perusahaan (Marzuki, 1977:64). Dalam penelitian ini, data-data yang dikumpulkan berupa file company profile PT. Berkat Manunggal Jaya, standar operational prosedur (SOP), daftar akun, laporan buku pembantu piutang (Maret 2014), dan laporan stock opname (Maret 2014).

3.3 Metode Analisis Data

  Metode analisis data yang digunakan adalah metode RAD (Rapid

  Application Development ) yang merupakan strategi pengembangan sistem

  yang memprioritaskan pada kecepatan dan keakuratan sistem yang dibuat melalui suatu model (prototype) yang lebih efektif sehingga hasil

  prototype sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan pihak user. Proses

  pengembangan yang cepat ditempuh melalui keterlibatan pemakai secara luas dalam proses konstruksi serangkaian prototype yang terus dikembangkan hingga akhirnya menjadi sistem yang jadi (final system) yang dapat bekerja sepenuhnya (Whitten, 2004:112).

  3.4 Gambaran Umum Obyek Penelitian

  PT. Berkat Manunggal Jaya (BMJ) adalah perusahaan manufaktur perakitan genset merk Mitsubishi yang berlokasi di jalan Gatot Subroto Kawasan Industri Candi Blok B1 Semarang. PT. Berkat Manunggal Jaya memiliki 3 grup perusahaan dan 9 cabang. PT. Berkat Manunggal Jaya adalah sebuah perusahaan dengan pengalaman bertahun-tahun di Power

  Generation Bisnis. Setelah diberi license sebagai Distributor Eksklusif

  Mesin Mitubishi dan MGS Generator Set untuk Indonesia pada tahun 2003, BMJ telah menunjukkan kinerja yang cukup antara lain, mencapai

  Award The MGS Top Penjualan dari Mitsubishi Heavy Industries selama tiga tahun berturut-turut.

  BMJ menghasilkan merek sendiri yang popular, dikenal, dan telah berhasil memainkan peran penting dalam pasokan energi listrik di dalam negeri. Menggunakan mesin asli Mitsubishi dengan berbagai kekuatan line

  up mulai dari kecepatan seri kecil (4-6 silinder), kecepatan tinggi / big series (6 sampai 16 silinder), kecepatan rendah dan menengah (6-18 silinder), baik menggunakan diesel, gas, MFO dan HFO. Produk ini juga didukung sepenuhnya oleh teknisi yang berkualitas di Divisi Product

  Support dan memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

  Menggabungkan berbagai macam produk berkualitas tinggi dengan pengalaman panjang dalam melayani Proyek IPP, BMJ telah mengambil langkah-langkah untuk bergabung pada fase berikutnya dari solusi daya, tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga pasar global. Melihat perusahaan yang terus berkembang, banyak cabang yang dimiliki perusahaan, dan kebutuhan perusahaan yang semakin kompleks tetapi tidak diikuti dengan perkembangan sistem (yaitu masih berupa sistem sederhana dengan menggunakan Microsoft Excell), maka sistem akuntansi yang ada saat ini dinilai belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan perusahaan.

  

3.5 Gambaran Umum Sistem Akuntansi yang ada di PT. Berkat

Manunggal Jaya

  1) Pembelian Tunai

  Purchasing staff menerima permintaan barang / jasa kemudian

  memeriksa permintaan pembelian tersebut dengan pertimbangan

  budget control . Setelah itu dilakukan validasi pembelian barang, jika

  tidak disetujui maka purchasing staff akan mengembalikan permintaan barang / jasa untuk diperbaiki, jika disetujui maka kepala departemen

  purchasing memberikan persetujuan kemudian akan dilakukan evaluasi supplier atau seleksi supplier baru untuk pembelian barang / jasa tersebut.

  Setelah menentukan supplier yang dipilih (serta memberikan penjelasan pada penawaran tersebut mengapa disetujui, kemudian arsip bersama penawaran yang tidak disetujui), purchasing staff membuat PO lalu mengirimkannya kepada supplier. Purchasing staff akan menerima invoice dari supplier kemudian memeriksanya. Jika invoice tidak di-approve maka akan dikembalikan ke supplier, jika di-approve maka purchasing staff akan meng-copy invoice dan menyerahkan

  

invoice ke finance. Setelah itu dilakukan pembayaran. Kemudian

purchasing staff melakukan konfirmasi ke supplier dengan

  menunjukkan bukti transfer. Purchasing staff melakukan monitoring sampai barang datang. Jika barang yang datang adalah barang produksi maka dilakukan serah terima material dan komponen, apabila bukan barang produksi maka barang akan diterima oleh departemen terkait.

  Kemudian akan dilakukan pengecekan apakah barang sesuai atau tidak dengan pesanan. Jika sesuai maka akan dilakukan evaluasi supplier, jika tidak sesuai maka purchasing staff akan menghubungi supplier dan mengirimkan surat retur kepada supplier.

  2) Pembelian Kredit

  Purchasing staff menerima permintaan barang / jasa kemudian

  memeriksa permintaan pembelian tersebut dengan pertimbangan

  budget control . Setelah itu dilakukan validasi pembelian barang, jika

  tidak disetujui maka purchasing staff akan mengembalikan permintaan barang / jasa untuk diperbaiki, jika disetujui maka kepala departemen

  purchasing memberikan persetujuan kemudian akan dilakukan

  evaluasi supplier atau seleksi supplier baru untuk pembelian barang / jasa tersebut.

  Setelah menentukan supplier yang dipilih (serta memberikan penjelasan pada penawaran tersebut mengapa disetujui, kemudian arsip bersama penawaran yang tidak disetujui), purchasing staff membuat PO lalu mengirimkannya kepada supplier. Purchasing staff akan menerima invoice dari supplier. Kemudian supplier akan mengirimkan barang. Jika barang yang datang adalah barang produksi maka dilakukan serah terima material dan komponen, apabila bukan barang produksi maka barang akan diterima oleh departemen terkait. Kemudian akan dilakukan pengecekan apakah barang sesuai atau tidak dengan pesanan. Jika sesuai maka akan dilakukan evaluasi supplier dan memberikan laporan pembelian pada staff bagian account payable, jika tidak sesuai maka purchasing staff akan menghubungi supplier dan mengirimkan surat retur kepada supplier.

  3) Penjualan Dimulai dari dealer kemudian ke Sales Nasional / Overseas menerima inquiry, kemudian mengecek ketersediaan komponen utama

  (cek ke Exim Departemen untuk stock komponen yang harus diimpor dan cek ke Production Planning and Inventory Control (PPIC) untuk

  stock komponen lokal) dan jika perlu reengineering serahkan pada Product Development untuk perumusan kebutuhan konsumen dan

  spesifikasi unit custom, dilanjutkan oleh engineering yang kemudian mengeluarkan output yaitu product design/upgrading. Terdapat input berupa product costing kemudian ke Product Development untuk proses perhitungan harga, proses selanjutnya jika tidak perlu reengineering serahkan pada Sales Nasional / Overseas untuk memperhitungkan perkiraan waktu pengerjaan dan menginformasikan waktu penyerahan dan harga ke dealer. Jika diterima tanda tangan

  sales contract , pendistribusian PO ke Finance Department, dan

  penagihan uang muka oleh invoicing. Kemudian verifikasi Information Order (IO) ke Engineering Department untuk product non standard.

  Selanjutnya serahkan IO ke PPIC dan monitoring proses produksi.

  Sales Nasional / Overseas akan melakukan penentuan jadwal test load,

  mengatur pelaksanaan test load, menerima info unit siap kirim, serta melakukan koordinasi pengiriman unit dan dokumen pelengkap.

  4) Persediaan

  Inventory staff menerima kebutuhan spare part berupa item request dan parts delivery order kemudian melakukan pemeriksaan inventory melalui sistem. Apabila mencukupi maka pemintaan

  pengeluaran barang akan diterima, jika tidak maka inventory staff akan memeriksa stock dari gudang lain. Jika stock dari gudang lain tidak mencukupi maka dilakukan permintaan spare part. Jika stock dari gudang lain mencukupi namun tidak bisa langsung kerja ke customer maka inventory staff akan mengajukan penjualan antar cabang kemudian menerima barang, tetapi jika bisa langsung kerja ke

  customer maka inventory staff akan mengajukan untuk dikirim ke

  lokasi customer melalui sistem Parts Delivery Order, kemudian meminta tanda terima dari pengiriman spare part yang telah diterima, selanjutnya mengirimkan tanda terima Parts Delivery Order ke BMJ dan inventory staff akan meng-input data Goods Receiving Note pada sistem.

  5) Laporan Akuntansi

  Accounting Staff menerima data laporan transaksi yang

  dilampiri dengan berkas-berkas pendukung, kemudian Accounting

  Staff akan memeriksa apakah data laporan transaksi tersebut sesuai

  dengan berkas-berkas pendukungnya. Jika tidak sesuai maka

  Accounting Staff akan mengembalikan dokumen untuk diperbaiki oleh

  pihak terkait, tetapi jika sudah sesuai Accounting Staff akan melakukan input jurnal, memeriksa jurnal transaksi dan approval jurnal transaksi.

  Kemudian Accounting Staff akan me-review spreadsheet dan reconsile

  sub ledger . Setelah itu Section Head akan membuat draft laporan

  keuangan dan analisa laporan keuangan yang kemudian diperiksa oleh

  Department Head Accounting . Jika draft laporan keuangan tidak

  disetujui oleh Department Head Accounting maka Accounting Staff akan membuat adjustment laporan keuangan, tetapi jika disetujui,

  Department Head Accounting akan mengajukan approval ke Direksi.

  Jika laporan keuangan tidak disetujui oleh Direksi maka Accounting

  Staff akan membuat adjustment laporan keuangan, tetapi jika disetujui, Department Head Accounting akan mendistribusikan laporan

  keuangan ke pihak terkait.