EKSISTENSI MAJELIS TAKLIM ANNISA’ DALAM MENINGKATKAN KESADARAN BERAGAMA PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA ULIDANG KECAMATAN TAMMERODO’ SENDANA KABUPATEN MAJENE

  EKSISTENSI MAJELIS TAKLIM ANNISA’ DALAM MENINGKATKAN

KESADARAN BERAGAMA PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA

ULIDANG KECAMATAN

  TAMMERODO’ SENDANA KABUPATEN MAJENE

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

  Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar

  Oleh :

NURELISA SYAMSUL

  NIM. 50200112003 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

  2016

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Nurelisa Syamsul NIM : 50200112003 Tempat/Tgl. Lahir : Ulidang, 07 Oktober 1993 Jur/Prodi/Konsentrasi : Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas/Program : Dakwah dan Komunikasi Alamat : Samata Gowa Judul :

  EKSISTENSI MAJELIS TAKLIM ANNISA’ DALAM MENINGKATKAN KESADARAN BERAGAMA PADA

  IBU RUMAH TANGGA DI DESA ULIDANG KECAMATAN TAMMAREDO’ SENDANA KABUPATEN MAJENE

  Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Makassar, 24 Maret 2016 Penulis, Nurelisa Syamsul NIM: 50200112003

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Pembimbing skripsi saudara NURELISA SYAMSUL dengan Nomor Induk Mahasiswa 50200112003 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama mengoreksi skripsi dengan judul

  “Eksistensi Majelis Taklim Annisa’ dalam

Meningkatkan Kesadaran Beragama pada Ibu Rumah Tangga di Desa Ulidang

Kecamatan Tammerodo’ Sendana Kabupaten Majene ”. Memandang bahwa

  skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk dilanjutkan ke ujian munaqasyah.

  Dengan persetujuan ini diberikan untuk proses selanjutnya.

  Makassar, 22 Maret 2016 Pembimbing I Pembimbing II Dr. Hj. Murniaty Sirajuddin, M.Pd Syamsidar, S.Ag., M.Ag NIP. 19530302 198403 2 001 NIP. 19730721 199703 2 002

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Skripsi yang berjudul ”Eksistensi Majelis Taklim Annisa’ dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama pada Ibu Rumah Tangga di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo’ Sendana Kabupaten Majene”, yang disusun oleh Nurelisa Syamsul, NIM: 50200112003, mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 24 Maret 2016 M, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (dengan beberapa perbaikan).

  Makassar, 24 Maret 2016 M DEWAN PENGUJI

  Ketua : Dr. Andi Syahraeni, M.Ag. ( ......................................) Sekertaris : Dr. H. Muh. Ilham, M.Pd. ( ......................................) Munaqisy I : Dra. Hj. Tri Nurmi, M.Pd.I ( ......................................) Munaqisy II : St. Rahmatiah, S.Ag., M.Sos.I ( ......................................) Pembimbing I : Dr. Hj. Murniaty Sirajuddin M.Pd ( ......................................) Pembimbing II: Syamsidar S.Ag., M.Ag ( ......................................)

  Diketahui Oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Dr. H. Abd. Rasyid Masri, S.Ag., M.Pd., M.Si., M.M.

  NIP. 19690827 199603 1 004

KATA PENGANTAR

  ََ َل ُلل ِدحَْ َ حنَم َنِِ َمحََْ ِت ََِئيََ حنِمَو َنِسُفح نََ ِرحوُرُش حنِم ِللهِبِ ُذوُعَ نَو حهُرِفحغَ تحسَنَو ُهُنح يِعَتحسَنَو ُهُدَمحَنَ َِِّلِلّ َدحمَحلْا َّنِإ

ُهُدحَْْ اادَّمَُُ َّنََ ُدَْحشَََو ُهَِ ََحَ ِرَش َلا ُهَدححَو ُلل َّلاِإ َهَِِإ َلا حنََ ُدَْحشَََو .ُهَِ َيِد َه ََ َل حلِلحضَُ حنَمَو ُهَِ َّلِضُم

. ,

  ؛ُدحعَ ب َّمََ ُهُِحوََُرَو

  Segala puji bagi Allah swt., Tuhan semesta alam atas limpahan rahmat, hidayah serta taufik-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi Penulis maupun bagi masyarakat luas. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan umat manusia yakni baginda Rasulullah saw., para keluarga, sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

  Penulisan skripsi ini, banyak menghadapi hambatan dan kendala, tetapi dengan pertolongan Allah swt., dan motivasi serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skipsi ini meskipun Penulis masih menyadari masih ada kekurangan yang tidak luput dari pengetahuan Penulis. Olehnya itu, peneliti sangat mengharap masukan dan kritikan yang membangun dalam melengkapi dan menutupi segala kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Kemudian Penulis menyampaikan perhargaan dan ucapan terima kasih terutama kepada yang terhormat:

  1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si selaku Rektor UIN Alauddin Makassar beserta Prof. Dr. Mardan, M.Ag selaku Wakil Rektor I, Prof. Dr. H. Lomba

  Wakil Rektor III dan Prof. Dr. Hamdan Juhannis selaku Wakil Rektor IV atas segala fasilitas yang diberikan.

  2. Dr. H. Abd. Rasyid Masri, S.Ag., M.Pd., M.Si., M.M., Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar beserta Dr. Misbahuddin, M.Ag selaku Wakil Dekan I, Dr. H. Mahmuddin, M.Ag selaku Wakil Dekan II dan Dr. Nur Syamsiah M.Pd.I selaku Wakil Dekan III atas segala fasilitas yang diberikan dan senantiasa memberikan motivasi serta bimbingan kepada Penulis.

  3. Dr. A. Syahraeni, M.Ag., dan Dr. H. Muh. Ilham, M.Pd.selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar yang selalu memberikan semangat dan arahan kepada penulis.

  4. Dr. Hj. Murniaty Sirajuddin, M.Pd., selaku pembimbing I dan Syamsidar, S.Ag., M.Ag., selaku pembimbing yang banyak membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  5. Dra. Hj. Sitti Trinurmi, M.Pd, selaku Munaqisy I dan St. Rahmatiah, S.Ag.,M.Sos.I selaku Munaqisy II yang senantiasa memberikan arahan dan kritikan yang membangun bagi penulis.

  6. Kepada para dosen UIN Alauddin Makassar, khususnya para dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang banyak memberikan ilmu bagi penulis sehingga penulis dapat menjadi orang yang berguna sesuai dengan khazanah keilmuannya.

  7. Kepada seluruh karyawan dan karyawati Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta seluruh karyawan perpustakaan UIN Alauddin Makassar, yang memberikan pelayanan bagi penulis dalam menyiapkan segala referensi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan karya ini.

  8. Kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Barat dan Bupati Majene beserta semua staf pegawai Kabupaten Majene yang memberikan pelayanan administrasi dalam menyediakan penelitian dan kepada Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik

  (Kesbangpol) Provinsi dan Kabupaten yang memberikan surat rekomendasi penelitian bagi penulis.

  9. Kepada Ketua Majelis Taklim Annisa’ ibu Asmiati S.Pd, yang memberikan izin untuk menyediakan penelitian di lembaga Majelis Taklim Annisa’ di Desa

  Ulidang Kecamatan Tammerodo’ Sendana Kabupaten Majene dan kepada para pengurus serta anggota Majelis Taklim Annisa’ yang banyak membantu penulis dalam memberikan data tentang topik yang menjadi kajian penulis .

10. Teman-teman di Komunitas Peduli Anak Bangsa (KOMPAS), di Dewan

  Pengurus Komisariat Ikatan Pemuda Mahasiswa Indonesia Mandar Majene (DPK IPMIMM), dan di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Betapa pentingnya memiliki banyak kesibukan-kesibukan yang positif, membuat penulis belajar dari tidak tahu menjadi tahu tentang keorganisasian dan kebersamaaan dan kepada semua teman-teman seangkatan penulis yang telah membantu dan memberikan dorongan dalam suka dan duka selama menjalani masa studi.

  11. Kepada orang tua penulis (Ayahanda yang tercinta, Syamsul D. dan Ibu yang tercinta, Asliah Nur) yang begitu banyak memberikan motivasi, inspirasi, nasehat serta membiayai penulisi, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Peneliti menyadari bahwa masih banyak pihak yang terkait dalam menyelesaikan skripsi ini, sebab kesuksesan yang diraih itu bukan dari hasil usaha sendiri, tetapi bayak pihak yang terlibat di dalamnya. Hanya kepada Allah penulis meminta pertolongan, dan hanya kepada-Nya pula penulis bertawakkal. Akhirnya semoga semua pihak yang membantu penulis mendapat pahala di sisi Allah swt, serta semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua orang khususnya bagi penulis sendiri. Semoga skripsi ini bernilai ibadah di sisi-Nya dan menjadi amal jariyah bagi penulisnya. Amin.

  Samata-Gowa, Maret 2016 Penulis

  Nurelisa Syamsul

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. .............................................................. i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. .................................................. iii PEDOMAN TRANSLITERASI. .......................................................................... iv KATA PENGANTAR. ......................................................................................... xi DAFTAR ISI. ...................................................................................................... xiv ABSTRAK. ......................................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. ........................................................................... 1 B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus. ..................................................... 6 C. Rumusan Masalah. .................................................................................... 7 D. Kajian Pustaka / Penelitian Terdahulu. ..................................................... 7 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian. ............................................................. 11 BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Pengertian Majelis Taklim. ....................................................................... 13 B. Tujuan dan Fungsi Majelis Taklim. .......................................................... 17 C. Pengertian Kesadaran Beragama............................................................... 19 D. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Kesadaran Beragama. ........................ 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian. ...................................................................... 30 B. Pendekatan Penelitian. .............................................................................. 31 C. Sumber Data. ............................................................................................. 32 D. Metode Pengumpulan Data. ...................................................................... 33 E. Instrumen Penelitian. ................................................................................. 35 F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data. ..................................................... 36 BAB IV HASIL PENELITIAN

  A.

  Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo’ Sendana Kabupaten Majene. ............................................... 38 B. Keberadaan Majelis Taklim Annisa’ dalam Meningkatkan Kesadaran

  Beragama Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo’

  Sendana Kabupaten Majene. ..................................................................... 48 C. Faktor pendukung dan Penghambat Majelis Taklim Annisa’ dalam

  Meningkatkan Kesadaran Beragama pada Ibu Rumah Tangga di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo’ Sendana Kabupaten Majene. .............. 57

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan. .............................................................................................. 63 B. Implikasi Penelitian. .................................................................................. 64 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

TRANSLITERASI A.

   Transliterasi Arab-Latin

  Huruf bahasa arab dan transliterasinya kedalam huruf latin dapat dilihat pada tabel berikut:

1. Konsonan Huruf Arab

  Tidak dilambangkan

  Kha Kh ka dan ha

  

Nama Huruf Latin Nama

ا

  Zai Z Zet

  ز

  Ra R Er

  ر

  Zal Z zet (dengan titik di atas)

  ذ

  Dal D De

  د

  خ

  ب

  Ha H ha (dengan titk di bawah)

  Alif Tidak dilambangkan

  Jim J Je

  ج

  Sa S es (dengan titik di atas)

  ث

  Ta T Te

  ت

  Be

  Ba B

  ح

  Sin S Es

  س

  Syin Sy es dan ye

  ش

  Sad S es (dengan titik di

  ص

  bawah) Dad D de (dengan titik di

  ض

  bawah) Ta T te (dengan titik di

  ط

  bawah) Za Z zet (dengan titk di

  ظ

  bawah) apostrop terbalik ‘ain ‘

  ع

  Gain G Ge

  غ

  Fa F Ef

  ف

  Qaf Q Qi

  ق

  Kaf K Ka

  ك

  Lam L El

  ل

  Mim M Em

  م

  Nun N En

  ن

  Wau W We

  و

  Ha H Ha

  ه

  Hamzah , Apostop

  ء

  Ya Y Ye

  ي

  Hamzah ( yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda

  ء)

  apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akh ir, maka ditulis dengan tanda (‘).

2. Vokal

  Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

  Vokal tungggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut : Tanda Nama Huruf Latin Nama

  Fathah A A Kasrah

  I I

  Dammah U U

  Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu :

  Tanda Nama Huruf Latin Nama fathah dan ya Ai a dan i fathah dan wau Au a dan u 3.

   Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,

  transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu : Harkat dan Huruf

  Nama Huruf dan Tanda Nama

  fathah dan alif atau ya

  a a dan garis di atas

  kasrah dan ya

  I i dan garis di atas

  dammah dan U u dan garis di wau atas

  4. Ta’ Marbutah Transliterasi untuk ta marbutah ada dua, yaitu: ta marbutah yang hidup atau mendapat harkat fathah, kasrah, dan dammah, yang transliterasinya adalah [t].

  Sedangkan ta marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun transliterasinya adalah [h].

  Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta

  marbutah itu transliterasinya dengan [h].

  5. Syaddah (Tasydid) Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan

  sebuah tanda tasydid, dalam transliterasinya ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah. Jika huruf ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah

  ي maka ia ditransliterasikan seperti huruf maddah (i). ( ي),

  6. Kata Sandang

  Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf (alif

  لا

lam ma’arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi seperti

  biasa, al-, baik ketika ia di ikuti oleh huruf syamsiah Maupun huruf qamariah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-).

  7. Hamzah

  Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrop ( ) hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

  8. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia

  Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya kata Al-

  Qur’an (dari al-Qur’an), sunnah, khusus

  dan umum. Namun, bila kata-katatersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka mereka harus ditransliterasi secara utuh.

  9. Lafz al-Jalalah ( الله)

  Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai mudaf ilaih (frase nominal), ditransliterasi tanpa huruf hamzah.

  Adapun ta marbutah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz a-ljalalah, ditransliterasi dengan huruf [t].

  10. Huruf Kapital

  Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (AL-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK,DP, CDK, dan DR).

B. Daftar Singkatan

  Beberapa singkatan yang dibakukan adalah: 1. swt.

  = subhanahu wa ta’ala 2. saw.

  = sallallahu ‘alaihi wa sallam 3. a.s.

  = ‘alaihi al-salam 4. H

  = Hijriah 5. M

  = Masehi 6. SM

  = Sebelum Masehi 7.

  1.

  = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja) 8. w.

  = Wafat tahun 9. QS …/ 04:09 = QS an-nisa /04:09 10.

  HR = Hadis Riwayat

  

ABSTRAK

Peneliti : Nurelisa Syamsul Nim : 50200112003 Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Judul Penelitian : Eksistensi Majelis Taklim Annisa’ dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Ulidang Kecamatan Tamm erodo’ Sendana Kabupaten Majene.

  Skripsi ini membahas mengenai eksistensi majelis taklim Annisa’ dalam meningkatkan kesadaran beragama pada ibu rumah tangga di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo’ Sendana Kabupaten Majene. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keberadaan majelis taklim Annisa’ yang kemudian mampu meningkatkan kesadaran beragama pada ibu rumah tangga di Desa Ulidang dan faktor-faktor yang menghambat serta mendukung majelis taklim

  Annisa’ dalam meningkatkan kesadaran beragama ibu rumah tangga. Penulis mengumpulkan data melalui penelitian lapangan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul penulis mengolah dan menganalisa data dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakuka n oleh Majelis Taklim Annisa’ dalam meningkatkan kesadaran beragama adalah pengajian, tadarrus, salat berjamaah, mengikuti lomba keagamaan dan melaksanakan kegiatan sosial yang kesemuanya itu sangat berpengaruh terhadap peningkatan kesadaran beragama ibu rumah tangga di Desa Ulidang. Sehingga eksistensi dari majelis taklim Annisa’ ini sangat dirasakan manfaatnya. Disamping itu, terdapat banyak faktor yang mendukung eksistensi majelis taklim Annisa’ yaitu penduduk yang ada di Desa Ulidang seratus persen beragama Islam, dukungan dari penceramah/ muballigh, motivasi yang kuat dari pengurus dan pembina majelis taklim, dukungan dari Pembina BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim) Kabupaten Majene dalam pembentukan BKMT di tingkat Kecamatan dan Desa, bantuan dari Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Barat berupa bantuan materil serta dukungan dari pejabat daerah dan beberapa partai politik. . Adapun yang menjadi faktor penghambat dari kegiatan majelis taklim ini yaitu dana dan kurangnya kesadaran sebagian anggota majelis taklim untuk aktif menghadiri setiap kegiatan.

  Penelitian ini memiliki implikasi bagi majelis taklim Annisa’ agar tetap meningkatkan perannya dalam membina dan meningkatkan kesadaran beragama ibu rumah tangga serta diharapkan pula kepada ketua majelis taklim serta anggotanya agar tetap aktif dan konsisten dalam melaksanakan setiap kegiatan. Selain itu, diharapkan pula kepada semua pihak yang berkompeten seperti pembina dan guru/ muballigh, agar dapat membantu membina ibu rumah tangga sebagai anggota majelis taklim.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya untuk mewujudkan masyarakat madani akan ditentukan oleh kualitas

  peradaban masyarakatnya. Peradaban suatu bangsa akan tumbuh dari sistem pendidikan yang digunakan bangsa tersebut. Masyarakat yang beradab adalah masyarakat yang berpendidikan dan untuk memperoleh pendidikan masyarakat dapat

  1 ditempuh melalui pendidikan formal, informal dan non formal.

  Zaman yang semakin modern, saat ini masyarakat tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan sekolah yang berada di bawah naungan pemerintah maupun swasta yang menawarkan sistem pendidikan yang bermutu tinggi. Hal tersebut perlu diimbangi dengan adanya kemauan masyarakat untuk belajar agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan disekitar, demikian pula dalam hal agama sebagai

  2 kendali kemajuan teknologi yang menguntungkan sekaligus mengesankan.

  Perkembangan zaman dan arus globalisasi yang melanda seluruh pelosok dunia saat ini, begitu banyak permasalahan yang perlu penanganan khusus seperti masalah pendidikan dan ekonomi masyarakat. Kegiatan bimbingan yang dilakukan

  1 Joko Susanto, Pengaruh Keaktifan Mengikuti Majelis Taklim Terhadap Perilaku

Keagamaan Ibu Rumah Tangga di Dusun Canden Desa Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali

(Skripsi: STAIN Salatiga, 2010), h. 1. 2 Joko Susanto, Pengaruh Keaktifan Mengikuti Majelis Taklim Terhadap Perilaku

  

Keagamaan Ibu Rumah Tangga di Dusun Canden Desa Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten

  2

  oleh sebuah majelis taklim mampu memberikan pemecahan atas masalah-masalah yang dihadapi umat Islam dewasa ini dan aktivitas kegiatannya pun sudah amat luas, sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan zaman. Akan tetapi pendidikan formal yang mereka miliki tidak cukup untuk membentuk akhlak dan pribadi nahi

  

mungkar yaitu menyuruh berbuat baik dan mencegah dari perbuatan buruk.

  Berdasarkan hal tersebut, Allah swt berfirman dalam QS Al-Imran/ 3: 110 ٗ

  ا ۡلٱ مَُّلَّ ۡيَخ َناَكَل ِبََٰتِك

  ۡ نِ م ۡهَأ َنَماَء ۡوَلَو َِِّۗللّٱِب َنوُنِمۡؤُ تَو ِرَكنُم ُمُه ُل ۡلٱ ِنَع َنۡوَهۡ نَ تَو ِفوُرۡعَمۡلٱِب َنوُرُمَۡتَ ِساَّنلِل ۡتَجِرۡخُأ ٍةَّمُأ َرۡ يَخ ۡمُتنُك

  ۡلٱ ۡلٱ َنوُقِسََٰف

  ۡكَأَو َنوُنِمۡؤُم ُمُهُرَ ث

  Terjemahnya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma

  ’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-

  3 orang yang fasik.

  Salat merupakan tiang agama bagi setiap muslim dan muslimah dalam ajaran Islam yang juga merupakan pondasi bagi kehidupan beragama, begitupun dengan ungkapan bahwa wanita adalah tiang negara. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dimaknai bahwasanya seorang wanita sangat tinggi pula derajatnya di mata Allah swt. Jika suatu negara dihuni oleh wanita-wanita yang tidak baik maka negara itu niscaya akan hancur dan begitupun sebaliknya, apabila suatu negara dihuni oleh wanita yang baik maka negara itu juga akan dihindarkan dari malapetaka oleh Allah swt. 3 Depertemen Agama RI, Mushaf Al-hikmah: Al-Quran dan Terjemahnya (Cet. 10; Jakarta: wanita yang baik maka negara itu juga akan dihindarkan dari malapetaka oleh Allah swt.

  Wanita harus menjaga harkat dan martabatnya apabila sudah menjadi ibu rumah tangga yang harus mengontrol segala hal dalam rumah tangganya, membantu dan menghormati suami serta menjaga dan mendidik anak-anaknya, baik dalam ilmu agama maupun ilmu umum. Olehnya itu wanita harus memperdalam ilmu agamanya agar bisa di terapkan dalam rumah tangga dan kehidupan sehari-harinya.

  Wanita sebagai ibu rumah tangga harus mampu untuk berpikir secara positif agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki guna menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Seorang wanita sebagai ibu rumah tangga harus dapat menyiasati adanya perubahan nilai dalam kehidupan masyarakat. Wanita sebagai ibu rumah tangga harus dapat mengubah pandangan masyarakat yang tidak sesuai

  4 dengan perkembangan zaman.

  Upaya pengembangan wawasan keagamaan yang dilakukan masyarakat antara lain dengan mendirikan dan mengembangkan majelis taklim. Majelis taklim berfungsi sebagai sarana untuk membimbing umat dan menjalin keakraban sesama anggota kelompok, dan banyak fungsi-fungsi lainnya yang bersifat positif.

  Pedesaan dengan alam yang sejuk dan masyarakat yang memiliki nilai-nilai kekeluargaan yang erat dan cenderung statis, serta mayoritas di Indonesia mengalami kemiskinan dari berbagai unsur seperti ilmu dan harta. Kehadiran majelis taklim sebagai wadah pendidikan masyarakat berperan untuk mengatasi kemiskinan dengan

  5

  menyusun program, metode, dan kualitas yang selalu meningkat. Program yang dapat dilakukan adalah mengadakan bimbingan belajar dan pembinaan pemberdayaan ekonomi umat seperti membuka suatu usaha.

  Kesadaran akan kurangnya pengetahuan tentang agama di masyarakat mendorong dibentuknya pengajian-pengajian, baik di rumah-rumah, di masjid maupun di kantor-kantor. Awalnya pengajian tersebut diadakan untuk membahas tentang ajaran agama, kemudian kegiatannya berkembang dengan melakukan

  6

  kegiatan. Kegiatan yang dimaksud seperti mengadakan perlombaan keagamaan dan tausyiah setiap minggu ataupun setiap satu bulan sekali.

  Keberadaan majelis taklim dimasyarakat bermula dari pengajian ibu-ibu yang di adakan di rumah-rumah atau di masjid. Pengajian yang dilatarbelakangi kurangnya pemahaman ajaran agama, yang menyebabkan umat Islam dalam kehidupan sehari- hari, masih banyak yang belum sesuai dengan ajaran Islam yaitu al-Quran dan al- Hadis yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw, ditambah dengan masalah sosial yang timbul akibat dari modernisasi, globalisasi, informasi tanpa batas, menyebabkan banyak masalah sosial yang perlu penanganan khusus, kemorosotan moral yang melanda masyarakat. Hal ini dapat disaksikan dalam penayangan kasus-

  5 Kustini, Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pendalaman Ajaran Agama Melalui

Majelis Taklim (Departemen Agama RI Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2007), h. 26. 6 Dewi Anggariani, Perempuan dalam Dinamika Beragama Suatu Tinjauan Antropologi kasus kebejatan moral di televisi, sehingga menjadi semakin kompleks permasalahan

  7 yang dihadapi oleh umat Islam.

  Berkembangnya majelis taklim diantaranya juga ditentukan oleh sumber daya para pengurusnya disamping keterlibatan dan peran serta masyarakat. Hal tersebut memungkinkan majelis taklim dapat berperan sebagai lembaga pembinaan umat, sekaligus sebagai wadah pemberdayaan ekonomi umat. Peran majelis taklim sebagai pemberdayaan ekonomi umat sudah mulai tampak. Namun dari segi jumlah, majelis

  8

  taklim yang melakukan pemberdayaan ekonomi umat relatif masih sedikit. Jumlah tersebut kemungkinan besar akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlunya pengetahuan agama yang dapat diperoleh.

  Kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota majelis taklim tidak dapat dipungkiri, bahwa kegiatan tersebut banyak menyentuh kebutuhan masyarakat, termasuk pembinaan yang mengarah pada kesadaran beragama bagi para wanita dan ibu rumah tangga pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

  Arah pembinaan diprioritaskan pada bidang spiritual sesuai dengan ajaran agama Islam, sehingga eksistensi para ibu rumah tangga dalam membenahi dirinya dapat terwujud sebagaimana mestinya. Majelis taklim dewasa ini menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat mulai dari jumlah anggota yang semakin bertambah hingga kegiatan-kegiatannya pun menjadi semakin meningkat 7 Dewi Anggariani, Perempuan dalam Dinamika Beragama Suatu Tinjauan Antropologi Agama , h. 161. 8 Kustini, Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pendalaman Ajaran Agama Melalui

  mulai dari pengajian tingkat kecamatan hingga sampai ke tingkat provinsi. Khususnya majelis taklim yang berada di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo ’ Sendana Kabupaten Majene.

  Kegiatan yang dilakukan oleh majelis taklim Annisa’ dalam meningkatkan kesadaran beragama ibu rumah tangga diantaranya: kegiatan belajar mengaji setiap minggu, salat berjamaah satu kali dalam satu minggu pada waktu salat maghrib dan pengajian yang dihadiri oleh ustadz atau penceramah setiap dua minggu sekali dan setiap bulan, melaksanakan kegiatan sosial serta melakukan perlombaan dibeberapa kegiatan seperti lomba salawat, hafalan, dan tadarrus bersambung.

  Pembinaan keagamaan yang dilakukan oleh majelis taklim di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo

  ’ Sendana Kabupaten Majene, sangat dirasakan oleh masyarakat setempat, akan tetapi dalam melaksanakan aktivitasnya tentu semuanya tidak berjalan dengan lancar, hal ini disebabkan oleh adanya kendala-kendala yang dialami oleh majelis taklim sendiri misalnya menyangkut masalah kondisi lingkungan sekitar dan masalah pendanaan setiap kegiatan yang dilakukan oleh majelis taklim serta partisipasi anggota .

  Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti termotivasi untuk meneliti lebih jauh tentang eksistensi majelis taklim Annisa’ dalam meningkatkan kesadaran beragama pada ibu rumah tangga di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo

  ’ Sendana Kabupaten Majene.

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus 1.

  Fokus Penelitian Penelitian ini akan difokuskan pada eksistensi majelis taklim Annisa’ dalam meningkatkan kesadaran beragama pada ibu rumah tangga di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo’ Sendana Kabupaten Majene.

2. Deskripsi Fokus

  Berdasarkan pada fokus penelitian di atas, dapat dideskripsikan bahwa eksistensi majelis taklim Annisa’ adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran beragama pada ibu rumah tangga untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan dari nilai-nilai moral dan akhlak. Adapun hal-hal yang dilaksanakan oleh majelis taklim Annisa’ dalam meningkatkan kesadaran beragama ibu rumah tangga adalah dengan melakukan beberapa kegiatan seperti pengajian rutin, tadarrus, salat berjamaah, mengikuti lomba keagamaan dan melakukan kegiatan sosial.

C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan pokok permasalahan yaitu “Bagaimana Eksistensi Majelis Taklim Annisa’ dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Ulidang Kecamatan

  Tammerodo’ Sendana Kabupaten Majene”, dan dari pokok masalah tersebut maka dapat dirumuskan beberapa sub masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana keberadaan majelis taklim Annisa’ dalam meningkatkan kesadaran beragama di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo’ Sendana Kabupaten Majene ? 2. Faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat majelis taklim Annisa’ dalam meningkatkan kesadaran beragama di Desa Ulidang Kecamatan

  Tammerodo’ Sendana Kabupaten Majene ?

D. Kajian Pustaka 1.

  Kaitannya dengan Buku-Buku Mencermati beberapa judul buku yang berkaitan dengan eksistensi majelis taklim dalam meningkatkan kesadaran beragama, maka penulis akan menggambarkan pandangan atau isi dari beberapa judul buku yang diantaranya :

  Buku ”Perempuan dalam Dinamika Beragama, Suatu Tinjauan Antropologi

  Agama

  ” yang disusun oleh Dewi Anggariani yang menjelaskan tentang peran perempuan yang merupakan jumlah mayoritas umat Islam Indonesia yang juga ikut mencerdaskan bangsa Indonesia melalui dakwah dan pendidikan. Di dalamnya juga dijelaskan bahwa organisasi majelis taklim berkembang sebagai lembaga pendidikan Islam non formal yang menitikberatkan pada pewarisan-pewarisan nilai-nilai agama yang tidak terlepas dari kedudukannya sebagai alat dan media pembinaan kesadaran

  9 beragama baik di kota-kota maupun di desa-desa.

  Buku

  “Psikologi Agama Memahami Perilaku dengan Mengaplikasikan Prinsip-prinsip Psikologi 9 “, disusun oleh Jalaluddin yang menjelaskan tentang Dewi Anggariani, Perempuan dalam Dinamika Beragama Suatu Tinjauan Antropologi kemantapan jiwa orang dewasa dalam memberikan gambaran tentang bagaimana

  10

  sikap keberagamaan pada orang dewasa. Di dalam buku ini juga dijelaskan bahwa orang dewasa sudah memiliki tanggung jawab terhadap sistem nilai yang dipilihnya, baik sistem nilai yang bersumber dari ajaran agama maupun yang bersumber dari norma-norma lain dalam kehidupan.

  Buku “Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pendalaman Ajaran

  Agama Melalui Majelis Taklim ”, yang disusun oleh Kustini yang menjelaskan

  11

  tentang kajian masalah-masalah aktual keagamaan dan kerukunan umat beragama, melalui Departemen Agama RI. Badan Litbang dan Diklat Puslitbang kehidupan keagamaan yang menjabarkan tentang panduan/ pedoman organisasi majelis taklim.

2. Kaitannya dengan Penelitian Terdahulu

  Penelitian terdahulu yang terkait dengan eksistensi majelis taklim Annisa’ dalam meningkatkan kesadaran beragama pada ibu rumah tangga di Desa Ulidang

  Kecamatan Tammerodo’ Sendana Kabupaten Majene diantaranya yaitu:

  Penelitian yang dilakukan oleh Joko Susanto dengan judul skripsiPengaruh

  

Keaktifan Mengikuti Majelis Taklim Terhadap Perilaku Keagamaan Ibu Rumah

Tangga di Dusun Canden Desa Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali

  ”.

  10 Jalaluddin, Psikologi Agama Memahami Perilaku dengan Mengaplikasikan Prinsip-prinsip Psikologi (Cet. 16; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), h. 107 11 Kustini, Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pendalaman Ajaran Agama Melalui Penelitian berfokus pada pentingnya keaktifan ibu rumah tangga untuk tergabung

  12 dalam kegiatan majelis taklim guna meningkatkan perilaku keberagamaan.

  Penelitian yang dilakukan oleh Syamsidar, dengan judul penelitian “Strategi

  

Majelis Taklim Sebagai Media Peningkatan Kesadaran Beragama Masyarakat di

Kecamatan Rappoccini Kota Makassar

  ”. Kajian yang tercakup dalam judul penelitian ini adalah strategi majelis taklim sebagai media atau lembaga pendidikan non formal dalam mencerdaskan umat dan meningkatkan kesadaran beragama umat

  13 Islam khususnya masyarakat di Kecamatan Rappocini Kota Makassar. . Penelitian

  yang dilakukan oleh Hasni, dengan judul skripsi

  “Peranan Remaja Masjid Nurul

Rahman dalam peningkatan Kesadaran Beragama di Kelurahan Palattae

Kecamatan Kahu Kabupaten Bone ”. Arah pembinaan di perioritaskan pada bidang

  14 spiritual sesuai dengan ajaran agama Islam. .

  Berdasarkan buku-buku dan hasil penelitian sebelumnya, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa eksistensi majelis taklim sangatlah berpengaruh dalam meningkatkan kesadaran beragama, khususnya pada ibu rumah tangga karena ibu rumah tangga tersebut sudah digolongkan sebagai orang dewasa yang memiliki identitas yang jelas dan kepribadian yang mantap serta memiliki sikap keberagamaan 12 Joko susanto, Pengaruh Keaktifan Mengikuti Majelis Taklim Terhadap Perilaku

  

Keagamaan Ibu Rumah Tangga di Dusun Canden Desa Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten

Boyolali, 13 h. 10.

  Syamsidar, Strategi Majelis Taklim Sebagai Media Peningkatan Kesadaran Beragama

Masyarakat di Kecamatan Rappocini Makasassar (Laporan Penelitian: DIPA APBN Pusat Penelitian

dan Penerbitan UIN Alauddin Makassar, 2014 ), h. 10-11 14 Hasni, Peranan Remaja Mesjid Nurul Rahman dalam Peningkatan Kesadaran Beragama

  

Bagi Remaja di Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone (Skripsi : UIN Alauddin yang matang. Adapun perbedaannya, penelitian terdahulu berfokus pada ajaran- ajaran Islam sedangkan penelitian ini difokuskan pada strategi majelis taklim sebagai media peningkatan kesadaran beragama yang ditujukan kepada masyarakat.

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui eksistensi majelis taklim Annisa’ dalam meningkatkan kesadaran ibu rumah tangga di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo’ Sendana

  Kabupaten Majene.

  b.

  Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat majelis taklim Annisa’ dalam meningkatkan kesadaran beragama pada ibu rumah tangga di Desa Ulidang Kecamatan Tammerodo’ Sendana Kabupaten Majene.

2. Kegunaan Penelitian a.

  Kegunaan Ilmiah Diharapkan dapat menjadi rujukan bagi mahasiswa yang melakukan penelitian mengenai eksistensi majelis taklim yang khususnya terkait dengan peningkatan kesadaran beragama pada ibu rumah tangga. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan dalam rangka memperkaya referensi dalam penelitian di masa depan dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

  b.

  Kegunaan Praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi ibu rumah tangga, pembina majelis taklim dan pemerintah setempat terutama sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam upaya meningkatkan kesadaran beragama pada ibu rumah tangga.

  c.

  Sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S.sos) dalam bidang Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Pengertian Majelis Taklim Menurut bahasa Majelis taklim terdiri d ari dua kata yakni : “majelis” berarti

  15

  tempat duduk atau sidang, Jadi majelis taklim berarti “taklim berarti pelajaran”. suatu komunitas muslim yang secara khusus menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran tentang ajaran Islam.

  Menurut istilah, majelis taklim adalah suatu lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dibimbing oleh alim ulama, yang bertujuan membina dan mengajarkan hubungan antara manusia dengan Allah swt. Dan antara manusia dengan sesama manusia yang bertujuan untuk membina masyarakat yang

  16 bertakwa dan beriman kepada Allah swt .

  Majelis taklim menurut pengertian Islam ialah upaya mempersiapkan anak dan menumbuhkannya baik dari segi jasmani, akal pikiran dan rohaninya, dengan pertumbuhan terus menerus agar dapat hidup dengan penghidupan yang sempurna dan akan menjadi anggota masyarakat yang bertakwa kepada Allah swt.

  Pertumbuhan majelis taklim sebagai media bimbingan penyuluhan agama dikalangan masyarakat, menunjukkan kebutuhan dan hasrat anggota masyarakat akan 15 Warson Munawir, Kamus Al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap (Yogyakarta: Unit Pengadaan Buku Ilmiah Ponpes Al-Munawwir Krapyak, 1994), h. 126. 16 Tim Penyusun Proyek Peningkatan Tenaga Keagamaan, Pedoman Pembinaan Majelis

  

Taklim (Direktorat Jendral Bimas Islam dan Urusan Haji Proyek Peningkatan Tenaga Keagamaan; siraman-siraman rohani dan ajaran agama Islam, bahkan dalam perkembangan selanjutnya menunjukkan kebutuhan dan hasrat masyarakat yang lebih luas lagi, yaitu usaha memecahkan masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia.

  Majelis taklim suatu lembaga pendidikan non formal yang memiliki kurikulum tersendiri, dan mempunyai banyak jamaah serta diselenggarakan secara berkala dan teratur. Sebenarnya majelis taklim yang merupakan pendidikan tertua dan berkesinambungan dengan pendidikan yang dilaksanakan oleh Rasulullah saw

  17 yang pertama-tama dipusatkan di rumah Arqam bin Abi Arqam.

  Majelis taklim sebagai wadah untuk menuntut ilmu, tumbuh dan berkembang yang didasarkan pada asas kekeluargaan untuk memenuhi kebutuhan beragama. Atas dasar ini, majelis taklim tumbuh dengan pesat. Melihat perkembangan tersebut timbul inisiatif Tuty Alawiah untuk mengorganisir kelompok-kelompok majelis taklim yang ada di Jakarta ibu kota Negara Indonesia di bentuklah badan kontak majelis taklim (BKMT) dengan tujuan khusus meningkatkan kemampuan dan peranan majelis taklim serta mewujudkan masyarakat baldatun thayyiban wa rabbul

  

ghafur (AD BKMT). Adapun tujuan umumnya untuk meningkatkan kualitas

  pemahaman dan amalan keagamaan setiap pribadi muslim Indonesia yang mengacu pada keseimbangan antara iman dan takwa dengan ilmu pengetahuan dan

  18 teknologi. 17 Tim Penyusun Proyek Peningkatan Tenaga Keagamaan, Pedoman Pembinaan Majelis Taklim , h. 9. 18 Dewi Anggariani, Perempuan dalam Dinamika Beragama Suatu Tinjauan Antropologi

  Terbentuknya BKMT dan diangkatnya Tuty Alawiyah sebagai ketua umum BKMT pusat, Tuty Alawiyah melihat ada potensi besar yang dapat dikembangkan

  19

  dari majelis taklim. yang kemudian berkembang dengan anggota yang didominasi oleh kaum perempuan. Mungkin ini salah satu sebab mengapa anggota majelis taklim didominasi oleh perempuan.

Dokumen yang terkait

GAMBARAN INTENSI MINUM OBAT PENCEGAH FILARIASIS PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA CITALAHAB KECAMATAN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA

0 0 7

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM DI DESA BANGUN I KECAMATAN PARBULUAN KABUPATEN DAIRI TAHUN 2014

0 1 29

GAMBARAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM DI DESA BANGUN I KECAMATAN PARBULUAN KABUPATEN DAIRI TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 11

PENERAPAN AKUNTANSI DALAM RUMAH TANGGA (STUDI FENOMENOLOGI PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA KEBOAN ANOM KABUPATEN SIDOARJO) - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - PENERAPAN AKUNTANSI DALAM RUMAH TANGGA (STUDI FENOMENOLOGI PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA KEBOAN ANOM KABUPATEN SIDOARJO) - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI DESA SAWARU KECAMATAN CAMBA KABUPATEN MAROS

1 1 96

PEMBERDAYAAN MAJELIS TAKLIM SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA NON FORMAL DESA SUMBERJO KECAMATAN WONOMULYO KABUPATEN POLEWALI MANDAR

0 0 94

METODE DAKWAH MAJELIS TAKLIM MAR ATUN AMALIYAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH DI DESA WAY HUI DUSUN V KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 1 93

PERANAN MAJELIS TAKLIM RAUDHATUL HUDA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA DATAR LEBAR KABUPATEN MUARA ENIM SUMATERA SELATAN - Raden Intan Repository

0 0 91

PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-MUNAWWARAH DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN MOSSO DHUA KECAMATAN SENDANA KABUPATEN MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

0 1 86