PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY LAB TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

  INQUIRY LAB TERHADAP

KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH

PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Biologi

  Oleh

  Ayu Ambarwati NPM. 1311060016 Jurusan: Pendidikan Biologi FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG 1439 H / 2017 M

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

  INQUIRY LAB TERHADAP

KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH

PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Biologi

  Oleh

  Ayu Ambarwati NPM. 1311060016 Jurusan : Pendidikan Biologi Pembimbing I : Drs. Sa’idy, M.Ag Pembimbing II : Aulia Novitasari, M.Pd FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H / 2017 M

  

ABSTRAK

  INQUIRY LAB TERHADAP PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH

PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PESERTA DIDIK KELAS X SMA YP UNILA

BANDAR LAMPUNG

Oleh:

Ayu Ambarwati

  

Rendahnya keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik yang diketahui

melalui nilai peserta didik disebabkan oleh proses pembelajaran di kelas masih bersifat

teoritis dan berpusat pada guru, sehingga lebih banyak terjadi komunikasi satu arah (One-

way Communication ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Inquiry

terhadap keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik pada materi

  Lab

pencemaran lingkungan kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung. Inti model

pembelajaran Inquiry Lab yaitu aktivitas belajar siswa untuk memahami proses dan

keterampilan berpikir layaknya ilmuan dan memahami karakteristik penelitian ilmiah..

  

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy eksperimen design dengan

desain posttest-only control design. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas

  

X SMA YP UNILA Bandar Lampung. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan

menggunakan teknik acak kelas, dari teknik tersebut didapat kelas X MIPA 7 sebagai

kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Lab dan X MIPA 8

sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Direct Intruction yang

digunakan oleh guru.

Uji Hipotesis yang dipakai pada penelitian ini adalah uji statistik anava dua jalur (two

ways anova) , dengan taraf signifikasi 5%. Taraf signifikansi

  0,05 yaitu 0,048 

sehingga H diterima, 0,000 sehingga H diterima, 0,003 sehingga H

  1

  1

  1

diterima. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat pengaruh

model pembelajaran Inquiry Lab terhadap keterampilan proses sains peserta didik pada

materi pencemaran lingkungan kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung, terdapat

pengaruh model pembelajaran Inquiry Lab terhadap sikap ilmiah peserta didik pada

materi pencemaran lingkungan kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung, (3) terdapat

pengaruh interaksi antara proses pembelajaran dengan sikap ilmiah peserta didik terhadap

keterampilan proses sains peserta didik kelas X pada materi pencemaran lingkungan

kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung.

  

Kata kunci : Model Pembelajaran Inquiry Lab, Keterampilan Proses Sains, dan Sikap

Ilmiah

  

MOTTO

  Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan

  1 Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah 58: 11)

1 Departemen Agama RI, Al Quran Tajwid & Terjemah (Bandung: CV Diponegoro,

  

PERSEMBAHAN

  Teriring do’a dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, Penulis persembahkan skripsi ini sebagai tanda bukti dan cinta kasihku yang tulus kepada:

  1. Kedua orang tuaku tercinta Ayahandaku Bunyamin, dan Ibundaku Runtati tercinta yang sangat kubanggakan dengan segenap kemampuan, yang tidak henti- hentinya selalu membimbing, mengarahkan, mendo’akan serta memberikan kasih sayang kepada penulis, sehingga penulis selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan.

  2. Adik-adikku tercinta Alfini Octavia dan Alya Nurhasanah yang selalu memberikan motivasi serta membantuku baik secara materi maupun non materi demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi.

  3. Sahabat-sahabatku tersayang Nike Jayanti Ulandari, Nirta Mala Sari, dan sahabat yang lain nya yang selalu memberikan bantuan, semangat serta dukungan yang tiada henti.

  4. Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

  

RIWAYAT HIDUP

Ayu Ambarwati lahir di Tulang Bawang pada tanggal 29 Januari 1995,

  Anak Pertama dari Tiga bersaudara dari pasangan Bapak Bunyamin dan Ibu Runtati.

  Penulis mengawali pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Bumi Dipasena Makmur di Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang dan lulus pada tahun 2007, kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Rawajitu Timur di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang dan lulus pada tahun 2010. Selanjutnya melanjutkan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, penulis aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, seperti Organinasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA). Setelah lulus di SMA Negeri 2 Padang Cermin pada tahun 2013, penulis langsung melanjutkan pendidikan pada tingkat Perguruan Tinggi di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Biologi. Selain itu, penulis tercatat sebagai anggota Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) Pusat Kajian Ilmiah Mahasiswa (PUSKIMA) Periode 2013-2014 dan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HIMAPIBIO) pada periode 2014-2015.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahirobbil’alamiin, Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Pemelihara seluruh alam raya atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini. Shalawat serta salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya yang senantiasa menjadi uswatun bagi umat manusia. Skripsi ini dikerjakan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

  Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas. Terselesaikannya skripsi ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila penulis mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:

  1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan dalam mengikuti pendidikan hingga selesainya penulisan skripsi.

  2. Bapak Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku Ketua Jurusan dan ibu Dwijowati Asih Saputri, M.Sc selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  3. Bapak Drs. Sa’idy, M.Ag dan ibu Aulia Novitasari, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan pembimbing II yang telah memberikan waktu, bimbingan dan arahan kepada penulis dari sebelum penelitian hingga terselesainya skripsi ini.

  4. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas selama di bangku kuliah.

  5. Pimpinan perpustakaan beserta karyawannya, baik perpustakaan Universitas maupun Perpustakan Fakultas Tarbiyah, dan Perpustakan Jurusan, yang telah menyediakan sumber bacaan dan acuan dalam penulisan skripsi.

  6. Bapak Drs. H. Berchah Pitoewas, M.H selaku Kepala SMA YP UNILA Bandar Lampung yang mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.

  7. Ibu selaku guru mata pelajaran Biologi serta Qurratu Aini Na’ima, S.Pd dewan guru dan staf SMA YP UNILA Bandar Lampung yang telah membantu selama penulis mengadakan penelitian.

  8. Rekan-rekan seperjuangan Angkatan 2013 khususnya kelas Biologi A, yang selalu bersama penulis selama menempuh pendidikan, memotivasi dan memberikan semangat selama perjalanan penulis menjadi mahasiswa UIN Raden Intan Lampung.

  9. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HIMAPIBIO) yang selalu memberikan dukungan serta motivasi kepada penulis.

  10. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini baik langsung maupun tidak langsung.

  Semoga semua yang telah diberikan kepada penulis akan memperoleh pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Semoga Allah memberikan manfaat serta keberkahan pada skripsi ini. Aamiin.

  Bandar Lampung, 17 Oktober 2017 Penulis,

AYU AMBARWATI NPM. 1311060016

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i ABSTRAK .................................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ......................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 9 C. Batasan Masalah........................................................................................... 10 D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 11 E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 12 F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 12 G. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran IPA ...................................... 14 B. Tahapan Pembelajaran Berbasis Inkuiri....................................................... 16 C. Model Pembelajaran Inquiry Lab

  1. Langkah-langkah Model Inquiry Lab ................................................... 22

  D. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inquiry ..................................... 24

  E. Keterampilan Proses Sains

  1. Pengertian Keterampilan Proses ............................................................ 25

  2. Indikator Keterampilan Proses Sains ..................................................... 28

  F. Sikap Ilmiah

  1. Pengertian Sikap Ilmiah ......................................................................... 29

  2. Indikator-indikator Sikap Ilmiah ............................................................ 31

  G. Kajian Materi Pencemaran Lingkungan

  1. Pencemaran Air ...................................................................................... 34

  2. Pencemaran Udara ................................................................................ 35

  3. Pencemaran Tanah ................................................................................. 36

  4. Pencemaran Suara ................................................................................. 37

  H. Kerangka Pikir ............................................................................................. 39

  I. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 40

  BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 41 B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ..................................................... 41 C. Variabel Penelitian ....................................................................................... 42 D. Populasi dan Sampel .................................................................................... 42 E. Teknik Pengambilan Sampel........................................................................ 43 F. Prosedur Penelitian....................................................................................... 44 G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 46 H. Instrumen Penelitian..................................................................................... 49 I. Teknik Analisis Data .................................................................................... 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Instrumen Penelitian

  1) Uji Validitas Keterampilan Proses Sains .................................................. 58 2) Uji Tingkat Kesukaran Keterampilan Proses Sains .................................. 58 3) Uji Daya Beda Keterampilan Proses Sains ............................................... 59 4) Uji Reliabilitas Keterampilan Proses Sains ............................................... 59

  B. Uji Analisis Data Posttest 1) Uji Normalitas ........................................................................................... 60 2) Uji Homogenitas ....................................................................................... 61 3) Uji Hipotesis ............................................................................................. 61

  C. Data Hasil Penelitian 1) Data Nilai Keterampilan Proses Sains ...................................................... 62 2) Hasil Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................ 66 3) Hasil Nilai Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............... 69

  D. Pembahasan ................................................................................................... 71

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................................. 87 B. Saran ............................................................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 90

LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Halaman

  1.1 Indikator Keterampilan Proses Sains ................................................................. 28

  2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................................. 39

  3.2 Desain Faktorial 2x3 .......................................................................................... 41

  3.2 Kategorisasi Persentase Skor Penilaian Keterampilan Proses Sains .......................... 47

  Kriteria Sikap Ilmiah

  3.3 ........................................................................................... 49

  3.4 Interprestasi Indeks Korelasi “r”Product moment ................................................... 51

  Interprestasi Indeks Reabilitas

  3.5 ............................................................................... 52

  3.6 Klasifikasi Daya Pembeda .................................................................................... 52

  3.7 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes ........................................................ 53

  4.1 Hasil Uji Validitas Soal Keterampilan Proses Sains ........................................ 58

  4.2 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal ............................................................ 58

  4.3 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal .................................................................. 59

  4.4 Reliabilitas Tes Keterampilan Proses Sains ..................................................... 60

  4.5 Uji Normalitas Tes Keterampilan Proses Sains ................................................ 60

  4.6 Uji Homogenitas Tes Keterampilan Proses Sains ............................................ 61

  4.7 Data Nilai Tes Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah .......................... 62

  4.8 Hasil Uji Anava Dua Jalur ................................................................................ 63

  4.9 Rekapitulasi Hasil Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen .................... 65

  4.10 Rekapitulasi Hasil Postest Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......... 66

  4.11 Nilai Ketercapaian Indikator Keterampilan Proses Sains ............................... 67

  4.12 Perhitungan Sikap Ilmiah Peserta Didik ......................................................... 70

  DAFTAR GAMBAR Halaman

  Gambar 1 : Gambar Pengaruh Variabel Penelitian..................................................... 42 Gambar 2 : Diagram Persentase Masing-masing Indikator Keterampilan

  Proses Sains Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SMA YP UNILA Bandar Lampung .................................................................................... 69

  Gambar 2 : Diagram Persentase Masing-masing Indikator Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SMA YP UNILA

  Bandar Lampung .................................................................................... 71

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Perangkat Pembelajaran

  Lampiran 1 Nama Peserta Didik ...................................................................................... 1 Lampiran 2 Pedoman Wawancara Pra Penelitian ............................................................ 2 Lampiran 3 Silabus .......................................................................................................... 4 Lampiran 4 RPP ............................................................................................................... 10

  Lampiran Instrumen Penelitian

  Lampiran 5 Validitas ........................................................................................................ 27 Lampiran 6 Reliabilitas .................................................................................................... 28 Lampiran 7 Tingkat Kesukaran ........................................................................................ 29 Lampiran 8 Daya Beda..................................................................................................... 30 Lampiran 9 Kisi-kisi Keterampilan Proses Sains............................................................. 31 Lampiran 10 Soal Keterampilan Proses Sains ................................................................... 40 Lampiran 11 Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains ............................................. 43 Lampiran 12 Lembar Kerja Peserta Didik ......................................................................... 49 Lampiran 13 Kisi-kisi Angket Sikap Ilmiah ...................................................................... 55 Lampiran 14 Angket Sikap Ilmiah ..................................................................................... 59

  Lampiran Analisis Data

  Lampiran 15 Daftar Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......................... 61 Lampiran 16 Pencapaian Indikator Keterampilan Proses Sains ....................................... 62 Lampiran 17 Perhitungan Keterampilan Proses Sains pada LKPD ................................... 67 Lampiran 18 Pencapaian Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................. 70 Lampiran 19 Pencapaian Aspek Sikap Ilmiah Tiap Indikator ............................................ 73 Lampiran 20 Uji Normalitas .............................................................................................. 84 Lampiran 21 Uji Homogenitas ........................................................................................... 85 Lampiran 22 Uji Analisis Variansi Dua Jalur .................................................................... 86

  Lampiran Dokumentasi

  Lampiran 23 Profil SMA YP UNILA Bandar Lampung ................................................... 93 Lampiran 24 Dokumentasi Peneletian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................... 99

  Lampiran Surat-Surat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

  dinamis dan sarat perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

  Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pendidikan sendiri dapat diartikan sebagai upaya mencerdaskan bangsa, menanamkan nilai-nilai moral dan agama, membina kepribadian, mengajarkan pengetahuan, melatih keterampilan, memberikan bimbingan dan arahan. Pendidikan pada dasarnya adalah interaksi antara

  1 pendidik dan peserta didik, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

  Pendidikan sebagai sebuah proses tentunya mencapai tujuan, dimana tujuan merupakan suatu arah yang ingin dicapai. Tujuan pendidikan ditentukan oleh dasar pendidikannya sebagai suatu landasan filosofis yang bersifat fundamental dalam pelaksanaan pendidikan, dalam hal ini masing-masing negara menentukan tujuan pendidikannya.

  Pendidikan tidak semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar, akan tetapi bagaimana memperoleh hasil atau proses belajar yang terjadi pada diri anak, 1 dalam pendidikan antara proses dan hasil belajar harus berjalan secara seimbang. Pendidikan yang hanya mementingkan salah satu diantaranya tidak akan dapat

  2

  membentuk manusia yang berkembang secara utuh. Proses pembelajaran, pengembangan potensi-potensi siswa harus dilakukan secara menyuluruh dan terpadu. Pengembangan potensi siswa secara tidak seimbang pada gilirannya menjadikan pendidikan cenderung lebih peduli pada pengembangan satu aspek kepribadian tertentu saja, bersifat partikular dan parsial, padahal sesungguhnya pertumbuhan dan perkembangan siswa merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh semua sekolah dan guru, dan itu berarti sangat keliru jika guru hanya bertanggung

  3 jawab menyampaikan materi pelajaran pada bidang studinya saja.

  Al- Qur’an telah menjelaskan dalam surat Surah al-Kahf ayat 66 yang berbunyi :

  اًدْشُر َتْمِلُع اَمِم ِهَمِلَعُتّ ْنَأ ٰىَلَع َكُعِبَتَّأ ْلَه ٰىَسوُم ُهَل َلاَق

  Artinya:

  ”Musa berkata kepada Khidhr “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu

mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan

4 kepadamu” (QS. 18: 66)”.

  Ayat tersebut menyatakan bahwa peran seorang guru adalah sebagai fasilitator, tutor, tentor, pendamping dan yang lainnya. Peran tersebut dilakukan agar anak didiknya sesuai dengan yang diharapkan oleh bangsa negara dan agamanya. Memberi tahu kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi dalam menuntut ilmu, hal ini 2 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Kencana Prenadamedia Group,2006), h.2. 4 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta,2009), h. 4. diperlukan karena zaman akan selalu berubah seiring berjalannya waktu, dan kalau kita tidak mengikutinya maka akan menjadikan anak yang tertinggal.

  Belajar bukan hanya sekedar menghafal, melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang dalam kegiatan pembelajaran. Guru dan peserta didik dalam pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, pendidikan akan berfungsi baik jika terwujudnya interaksi antara guru dan peserta didik yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Keberhasilan peserta didik tidak terlepas dari perjuangan, bimbingan, dan tuntunan dari para guru dan begitu juga sebaliknya, para guru akan dikatakan berhasil jika mampu membimbing, membina dan mengajarkan peserta didik dengan baik dan professional.

  Hakikat dari sains terdiri dari tiga komponen utama dasar yang tidak terpisahkan yaitu, biologi sebagai produk, proses, dan sikap ilmiah. Biologi sebagai produk diartikan biologi sebagai tubuh pengetahuan yang terorganisir terdiri dari fakta, konsep, hukum, teori, dan generalisasi. Biologi sebagai proses diartikan sebagai proses berpikir, bagaimana siswa menemukan dan mengembangkan sendiri apa yang sedang mereka pelajari, salah satunya keterampilan proses sains. Biologi sebagai sikap diartikan sebagai sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh siswa seperti

  5 obyektif dan jujur.

  Pembelajaran Biologi saat ini umumnya lebih terorientasi pada aspek produk sains sehingga kurang mengembangkan proses sains dan sikap ilmiah. Pembelajaran Biologi yang terorientasi pada produk cenderung bersifat teoritis dan berpusat pada 5 guru, dimana guru menjadi sumber pengetahuan, sehingga siswa bersifat pasif dalam pembelajaran, selain itu guru jarang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan atau eksperimen. Siswa hanya dijejali dengan konsep tanpa ada proses ilmiah untuk menemukan konsep tersebut. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.

  Pembelajaran akan lebih bermakna apabila siswa menemukan sendiri konsep yang dipelajari melalui proses ilmiah. Kegiatan pengamatan atau eksperimen dapat menimbulkan dan mengembangkan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah pada siswa. Keterampilan proses sains dan sikap ilmiah dapat memfasilitasi siswa untuk mencapai pembelajaran sains, demi tercapainya tujuan dari pembelajaran Biologi yang ideal maka dibutuhkan serangkaian keterampilan proses sains yang dikemas dalam bentuk pembelajaran riil yang dapat menggiring siswa dalam penemuan konsep. Keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya ialah ada dalam diri siswa. Keterampilan proses sains dapat mendorong siswa untuk menemukan sendiri fakta, konsep, pengetahuan serta menumbuhkan nilai yang

  6 dituntut dan sikap ilmiah. 6 Sri Wulanningsih, Baskoro Adi Prayitno, Riezky Maya Probosar , Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains ditinjau dari Kemampuan Akademik Siswa SMA Negeri 5 Surakarta , Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 4, No. 2, (FKIP UNS : Sikap ilmiah adalah perbuatan yang berdasarkan pada pendirian/pendapat/ keyakinan. Sikap ilmiah dalam pembelajaran sains sering dikaitkan dengan sikap terhadap sains. Sikap ilmiah sangat penting bagi peserta didik karena dapat meningkatkan daya kritis peserta didik terhadap fenomena alam yang dihadapi. Sikap harus ada dalam diri peserta didik, karena sikap menentuka n keberhasilan belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Seseorang yang berminat dalam suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal, oleh karena itu semua pendidik harus mampu membangkitkan minat semua peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

  Penilaian sikap ilmiah dalam pembelajaran sains, penting dilaksanakan oleh karena dalam pembelajaran Biologi berkaitan dengan kemampuan, sehingga menjadi acuan siswa mampu atau tidak mampu pada pembelajaran, namun kenyataan dilapangan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik belum terberdayakan. Peserta didik yang memiliki keterampilan proses sains tinggi mampu menemukan sendiri konsep yang dipelajari melalui proses ilmiah, namun kenyataan dilapangan menunjukkan keterampilan proses sains masih rendah. Hasil analisis kebutuhan keterampilan proses sains yang penulis lakukan di kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung dari membagikan soal keterampilan proses sains, menunjukkan bahwa dari delapan kelas (X MIPA 1-X MIPA 8) dengan jumlah anggota 262 peserta didik menunjukkan hasil indikator keterampilan proses sains memprediksi sebesar 44%, melakukan komunikasi sebesar 33%, mengajukan hipotesis sebesar 41%, merencanakan percobaan sebesar 36%, mengumpulkan alat/bahan/sumber sebesar 40%. Hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan pada kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung dalam penilaian sikap ilmiah peserta didik masih rendah, hal ini dibuktikan dari lembar angket sikap ilmiah yang dibagikan kepada 262 peserta didik menunjukkan nilai hasil indikator sikap ilmiah yang terdiri dari bekerja sama sebesar 34%, rasa ingin tahu sebesar 36%, bertanggung jawab sebesar 39%, toleran sebesar 37%, teliti sebesar 40%.

  Keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik masih rendah, disebabkan oleh proses pembelajaran di kelas masih bersifat teoritis dan berpusat pada guru, hal ini sesuai dengan hasil wawancara guru mata pelajaran Biologi di SMA YP UNILA Bandar Lampung yang dilakukan oleh penulis dengan melakukan wawancara bahwa guru menyatakan pada pembelajaran konvensional guru menjadi sumber pengetahuan sehingga siswa bersifat pasif dalam pembelajaran. Guru menyatakan bahwa model pembelajaran Inquiry Lab belum diterapkan dalam proses pembelajaran di SMA YP UNILA Bandar Lampung, kemudian keterampilan proses sains belum pernah dilatihkan dalam pembelajaran dan dalam penilaian sikap ilmiah peserta didik, guru belum memiliki skala sikap ilmiah, sehingga penilaian sikap ilmiah peserta didik dilakukan secara langsung saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Padahal dalam pembelajaran biologi selain tercapainya materi pembelajaran, siswa juga dituntut untuk memiliki keterampilan proses sains dan sikap mengakibatkan peserta didik jarang diberi kesempatan untuk mengembangkan diri, dan siswa cenderung mudah bosan.

  Hasil wawancara dengan guru tersebut, diperkuat dengan hasil wawancara peserta didik yang dilakukan di kelas bahwa guru tidak menggunakan laboratorium sebagai penunjang pembelajaran, peserta didik tidak paham dengan penyampaian materi biologi, peserta didik tidak aktif saat proses pembelajaran berlangsung.

  Keterampilan proses sains dan sikap ilmiah belum dilatihkan dalam proses pembelajaran.

  Pemberdayaan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah dapat dilakukan melalui pembelajaran kepada siswa dalam kegiatan laboratorium dengan melakukan percobaan inkuiri. Hal ini disebabkan pada pelaksanaan kegiatan laboratorium siswa

  7

  banyak menggunakan keterampilan proses secara ilmiah. Berkenaan dengan model pembelajaran yang dibutuhkan di atas, solusi yang dibutuhkan adalah model pembelajaran yang mampu mengembangkan daya pikir ilmiah peserta didik. Salah satunya adalah Model Pembelajaran Inquiry Lab.

  Melalui model ini siswa belajar tentang hakikat sains sekaligus pengetahuan sains. Siswa tidak hanya tahu sekedar fakta tetapi proses mencari tahu fakta tersebut melalui kegiatan laboratorium, dengan mencari sendiri siswa akan memiliki kemampuan berpikir dan dapat menerapkan ilmunya serta meningkatkan life skill yang dimiliki. Siswa belajar cara membangun dasar pengetahuan dengan diskusi. 7 Muh. Tawil, Liliasari, Keterampilan-keterampilan Sains dan Implementasinya dalam Siswa belajar ilmu pengetahuan alam dengan menggunakan pemahaman bukan dengan sekedar hafalan. Model ini salah satu tipe pembelajaran inkuiri. Tujuan yang ingin dicapai oleh model pembelajaran inkuiri laboratorium adalah kemampuan siswa untuk memiliki keterampilan proses yang baik melalui penyelidikan ilmiah.

  Laporan kegiatan praktikum dapat berfungsi sebagai cara untuk mengembangkan kompetensi komunikasi ilmiah. Dengan model pembelajaran berwawasan inkuiri siswa dapat lebih terlibat aktif dalam kegiatan laboratorium serta dapat mengembangkan aspek afektik dan psikomotor. Selain itu kegiatan eksperimen dalam laboratorium dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman konseptual

  8 dan mengembangkan keterampilan proses sains yang relevan.

  Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah materi Pencemaran Lingkungan dengan KD 3.1 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan-perubahan tersebut bagi kehidupan dan KD 4.1 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan. Materi pencemaran lingkungan dipilih dalam penelitian ini karena fenomena pencemaran lingkungan merupakan salah satu materi pelajaran yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga peneliti ingin mencoba menggunakan model pembelajaran Inquiry Lab untuk meningkatkan pemahaman materi pencemaran lingkungan tersebut.

8 Suastra,Implementasi pembelajaran sains berbasis inkuiri di SLTP. Jurnal Pendidikan

  Pada Model Pembelajaran Inquiry Lab peserta didik belajar dengan melakukan observasi untuk menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, merencanakan pemecahan masalah, melaksanakan eksperimen, melakukan pengamatan dan pengumpulan data, analisis data, penarikan kesimpulan dan penemuan.

  Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Inquiry Lab Terhadap Keterampilan Proses Sains dan

  Sikap Ilmiah Peserta Didik Pada Materi Pencemaran Lingkungan Kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung ”.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Rendahnya keterampilan proses sains peserta didik kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung.

  2. Rendahnya sikap ilmiah peserta didik kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung.

  3. Pembelajaran biologi di kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung pada materi pencemaran lingkungan menggunakan model Direct Instruction (DI) dimana komunikasi model Direct Instruction (DI) lebih banyak terjadi komunikasi satu arah (One-way Communication), maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran sangat terbatas pula disamping itu, komunikasi satu arah dapat mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki peserta didik akan terbatas pada apa yang diberikan.

C. Batasan Masalah

  Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran pada penelitian ini, maka ruang lingkup peneltian ini adalah:

  1. Model pembelajaran Inquiry Lab adalah tipe pembelajaran yang terdiri dari lima langkah meliputi fase berhadapan dengan masalah, fase pengumpulan data pengujian, fase pengumpulan data dalam eksperimen, fase formulasi dan penjelasan, fase analisis proses inquiry.

  2. Keterampilan proses sains yang diukur meliputi mengamati/observasi, mengelompokkan/klasifikasi, menafsirkan/interpretasi, meramalkan/prediksi, melakukan komunikasi, mengajukan pertanyaan, mengajukan hipotesis, merencanakan percobaan/penyelidikan, menggunakan alat/bahan/sumber, menerapkan konsep, melaksanakan percobaan/penyelidikan.

  3. Sikap ilmiah yang digunakan yang dikembangkan oleh Herlen meliputi rasa ingin tahu, bertanggung jawab, toleran, teliti dan bekerja sama.

  4. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung, yang terdiri dari kelas X MIPA 7 (kelas eksperimen) dan X MIPA 8 (kelas kontrol).

  5. Materi dalam pembelajaran untuk penelitian ini adalah materi perubahan dan pelestarian lingkungan hidup dengan KD 3.1 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan-perubahan tersebut bagi kehidupan dan KD 4.1 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Inquiry Lab terhadap keterampilan proses sains peserta didik pada materi pencemaran lingkungan kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung?

  2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Inquiry Lab terhadap sikap ilmiah peserta didik pada materi pencemaran lingkungan kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung?

  3. Apakah terdapat interaksi antara proses pembelajaran dengan sikap ilmiah peserta didik terhadap keterampilan proses sains peserta didik kelas X pada materi pencemaran lingkungan kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung?

  E. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

  1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inquiry Lab terhadap keterampilan proses sains peserta didik pada materi pencemaran lingkungan kelas

  X SMA YP UNILA Bandar Lampung.

  2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inquiry Lab terhadap sikap ilmiah peserta didik pada materi pencemaran lingkungan kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung.

  3. Untuk mengetahui interaksi antara proses pembelajaran dengan sikap ilmiah peserta didik terhadap keterampilan proses sains peserta didik kelas X pada materi pencemaran lingkungan kelas X SMA YP UNILA Bandar Lampung.

  F. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi:

  1. Peneliti, memberikan pengalaman mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Inquiry Lab.

  2. Peserta didik, yaitu dapat mengembangkan keterampilan proses sains sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami materi pencemaran lingkungan.

  3. Guru, yaitu dapat menjadi masukan dan memberi solusi terhadap peningkatan keterampilan proses sains.

  4. Sekolah, yaitu model pembelajaran Inquiry Lab yang digunakan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Biologi di SMA YP UNILA Bandar

  Lampung dan sebagai masukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran disekolah, dan dapat menggali keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik.

G. Ruang Lingkup Penelitian

  Untuk menghindari perbedaan masalah yang dimaksud dan memperhatikan judul dalam penelitian ini, maka ruang lingkup dari penelitian ini adalah:

  1. Penelitian ini akan meneliti tentang pengaruh model pembelajaran Inquiry Lab terhadap keterampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik. Model pembelajaran Inquiry Lab adalah aktivitas belajar siswa untuk memahami proses dan keterampilan berpikir layaknya ilmuan dan memahami karakteristik penelitian ilmiah. Pembelajaran ini difokuskan pada eksperimen, dimana siswa dengan bimbingan dari guru menguji teori yang telah dipelajari.

  2. Penelitian ini akan diterapkan pada peserta didik kelas X semester genap di SMA YP UNILA Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017 pada materi pencemaran lingkungan. Terdapat dua kelas penelitian yaitu kelas X MIPA 7 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 8 sebagai kelas kontrol.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran IPA Kegiatan laboratorium merupakan komponen yang penting dalam

  pembelajaran IPA. Kegiatan laboratorium pada hakikatnya ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman, kemampuan kognitif, berpikir kreatif dan sikap ilmiah melalui keterlibatannya dalam hand-on activity. Kegiatan laboratorium adalah salah satu metode pengajaran yang paling penting untuk memberikan pembelajaran yang efektif dan bermakna dalam pendidikan sains.

  Praktikum adalah istilah yang biasa digunakan di Indonesia untuk menunjuk kegiatan yang dikerjakan di laboratorium. Untuk menunjuk hal yang sama, literatur AS biasa menggunakan istilah kerja laboratorium (laboratory work), sedangkan literatur Inggris menggunakan istilah kerja praktik (practical work). Definisi kerja laboratorium adalah suatu bentuk kerja praktik yang bertempat dalam lingkungan yang disesuaikan dengan tujuan agar siswa terlibat dalam lingkungan yang disesuaikan dengan tujuan agar siswa terlibat dalam pengalaman belajar yang terencana, berinteraksi dengan peralatan untuk mengobservasi dan memahami

1 Jadi laboratorium merupakan wahana belajar. Kegiatan apapun yang

  fenomena.

  dilakukan di laboratorium, khususnya guru, harus selalu memperhatikan tujuan- tujuan instruksional yang antara lain diharapkan siswa dapat: (1) mengembangkan keterampilan dalam pengamatan, pencatatan data, pengukuran dan manipulasi alat yang diperlukan serta pembuatan alat-alat yang sederhana

  (2) bekerja dengan teliti dan cermat dalam mencatat dan menyusun laporan hasil percobaannya secara jelas dan objektif (3) bekerja secara teliti dan cerma serta mengenal batas-batas kemampuannya dalam pengukuran (4) mengembangkan kekuatan-kekuatan penalarannya secara kritis (5) memperdalam pengetahuan inkuiri dalam pemahaman terhadap cara pemecahan masalah (6) mengembangkan sikap ilmiah (7) memahami, memperdalam dan menghayati IPA yang dipelajarinya (8) dapat mendesain dan melaksanakan percobaan lebih lanjut dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana.

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARANLEARNING CYCLE TIPE 7E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI FLUIDA STATIS - Raden Intan Repository

0 4 239

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY LESSON TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SAINS DAN SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 123

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBASIS MEDIA FLASH CARD TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI PROTISTA DI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 264

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION TERHADAP PENINGKATAN LITERASI SAINS PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP AL-AZHAR 1 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 105

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI TEKNIK DIAGRAM VEE TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK MATERI FUNGI KELAS X MAN 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 2 185

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP LITERASI SAINS DAN SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Me

1 3 104

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY LAB TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK KELAS X MAN 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 90

PENGEMBANGAN MODUL BERORIENTASI POE (PREDICT,OBSERVE,EXPLAIN) PADA MATERI JAMUR UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 133

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LIFE SKILL TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS BIOLOGI DITINJAU DARI SELF REGULATION PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA 12 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

1 3 309

PENGARUH METODE STUDENT CREATED CASE STUDIES TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 201