PENGAWASAN MUTU SIRUP DI PT KARTIKA POLASWATI MAHARDHIKA, KECAMATAN GUBUG, KABUPATEN PURWODADI LAPORAN KERJA PRAKTEK

  

PENGAWASAN MUTU SIRUP

DI PT KARTIKA POLASWATI MAHARDHIKA,

KECAMATAN GUBUG, KABUPATEN PURWODADI

  Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

  

Oleh:

Auw, Elyzabeth Dwi Asri

12.70.0060

  

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2015

  

PENGAWASAN MUTU SIRUP

DI PT KARTIKA POLASWATI MAHARDHIKA,

KECAMATAN GUBUG, KABUPATEN PURWODADI

  Oleh :

  

AUW, ELYZABETH DWI ASRI

NIM : 12.70.0060

Program Studi : Teknologi Pangan

Laporan kerja praktek ini telah disetujui dan dipertahankan

di hadapan sidang penguji pada tanggal 5 Juni 2015

  Semarang, 7 Juli 2015 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata

  Pembimbing Lapangan Dekan Hanum Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, M.Sc. Pembimbing Akademik

  Dra. Laksmi Hartajanie, MP

KATA PENGANTAR

  Ungkapan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus atas berkat dan penyertaan-Nya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek di PT Kartika Polaswati Mahardhika selama 20 hari masa kerja. Penulis menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul “PENGAWASAN MUTU SIRUP KARTIKA di PT KARTIKA POLASWATI MAHARDHIKA, KECAMATAN GUBUG, KABUPATEN PURWODADI”. Laporan Kerja Praktek ini disusun dan diselesaikan oleh penulis sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan.

  Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini dapat selesai berkat adanya bimbingan, usaha serta dorongan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberikan berkat serta anugerah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Kerja Praktek di PT Kartika Polaswati Mahardhika dan menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

  2. Keluarga tersayang, terutama Papa, Mama dan Kakak yang telah memberi izin, mendukung dan mendoakan penulis sehingga pelaksanaan Kerja Praktek dapat berjalan dengan baik.

  3. Ibu Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan ijin kepada Penulis untuk melasanakan Kerja Praktek.

  4. Ibu Dra. Laksmi Hartajanie, MP selaku Dosen Pembimbing Akademik Kerja Praktek yang telah dengan sabar membimbing Penulis dalam penyusunan dan penulisan laporan Kerja Praktek ini.

  5. Ibu Onny Puspita Setioputro selaku pimpinan PT Kartika Polaswati Mahardhika yang telah memberi ijin untuk Penulis melakukan Kerja Praktek.

  6. Bapak Hindarko Santoso selaku pimpinan PT Kartika Polaswati Mahardhika yang telah memberikan peluang dan kesediaan Penulis agar dapat melakukan Kerja Praktek.

  7. Bapak Albert Andy S. selaku pimpinan di PT Kartika Polaswati Mahardhika yang telah memberi kesempatan kepada Penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek di PT Kartika Polaswati Mahardika, Gubug.

  8. Ibu Hanum selaku pembimbing lapangan di PT Kartika Polaswati Mahardhika yang telah mengarahkan, membimbing, dan memberikan informasi kepada Penulis selama melakukan Kerja Praktek.

  9. Seluruh karyawan PT Kartika Polaswati Mahardhika yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu karena sudah menerima kehadiran penulis dengan penuh rasa kekeluargaan selama berlangsungnya Kerja Praktek serta telah memberikan informasi-informasi tambahan selama pengerjaan laporan Kerja Praktek.

  10. Cornelia Claudya Gunawan dan Renata Meilani sebagai sahabat seperjuangan dalam melaksanakan Kerja Praktek di PT Kartika Polaswati Mahardhika dan ikut membantu selama penyelesaian laporan Kerja Praktek ini.

  11. Semua teman-teman di Fakultas Teknologi Pertanian yang telah mendukung Penulis selama menyelesaikan laporan Kerja Praktek.

  12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu karena sudah membantu penulis dalam melaksanakan juga menyelesaikan Laporan Kerja Praktek. Penulis memahami bahwa penulisan dan penyusunan laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis memohon maaf jika selama pelaksanaan Kerja Praktek dan penyusunan Laporan Kerja Praktek masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis siap dalam menerima berbagai kritik dan saran dari semua pembaca. Harapan dari penulis adalah laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah informasi dan ilmu pengetahuan, terkhusus bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

  Semarang, 7 Juli 2015

  

DAFTAR ISI

  3.4.1. Pengawasan Mutu Bahan Baku ...................................... 23

  3.3.1.2. Proses Pendinginan ............................................ 19

  3.3.1.3. Proses Pencampuran .......................................... 20

  3.3.1.4. Pengisian Produk dan Pemasangan Tutup Botol ......................................................................................... 20

  3.3.1.5. Pemasangan Segel dan Pemberian Label .......... 21

  3.3.1.6. Pengemasan ....................................................... 22

  3.4. Pengawasan Mutu ....................................................................... 23

  3.4.2. Pengawasan Mutu Bahan Saat Proses Produksi ............. 23

  3.3.1. Proses Produksi ................................................................ 18

  3.4.3. Pengawasan Mutu Produk Jadi ....................................... 24

  BAB 4. PEMBAHASAN ................................................................................... 25

  4.1. Bahan Baku ................................................................................. 25

  4.1.1. Bahan Baku Utama ......................................................... 25

  4.1.2. Bahan Baku Tambahan ................................................... 26

  4.1.2.1. Flavor ................................................................ 26

  4.1.2.2. Pewarna ............................................................. 27

  3.3.1.1. Proses Pemasakan dan Pencampuran Gula ....... 18

  3.3. Alur Produksi .............................................................................. 15

  Halaman KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... viii

  BAB 2. SPESIFIKASI PRODUK ...................................................................... 8

  BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

  1.1. Sejarah Perusahaan ..................................................................... 1

  1.2. Lokasi .......................................................................................... 2

  1.3. Visi Misi ...................................................................................... 2

  1.4. Struktur Organisasi ..................................................................... 2

  1.5. Ketenagakerjaan .......................................................................... 6

  2.1. Jenis Produk ................................................................................ 8

  3.2. Mesin dan Peralatan .................................................................... 13

  2.2. Kapasitas Produksi dan Strategi Pemasaran ............................... 9

  2.1.1. Kapasitas Produksi ......................................................... 9

  2.1.2. Strategi Pemasaran ......................................................... 10

  BAB 3. PROSES PRODUKSI ........................................................................... 12

  3.1. Bahan Baku ................................................................................. 12

  3.1.1. Bahan Baku Utama ......................................................... 12

  3.1.2. Bahan Baku Tambahan ................................................... 12

  4.1.2.3. Asam Benzoat .................................................... 27

  4.1.2.4. Asam Sitrat ........................................................ 28

  4.1.2.5. Pemanis Sintetis (Siklamat) ............................... 29

  4.2. Penerapan Pengawasan Mutu ..................................................... 29

  4.2.1. Pengawasan Mutu Bahan Baku ...................................... 30

  4.2.2. Pengawasan Mutu Bahan Dalam Proses Produksi ......... 31

  4.2.3. Pengawasan Mutu Produk Jadi ....................................... 32

  BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 33

  5.1. Kesimpulan ................................................................................. 33

  5.2. Saran ........................................................................................... 33

  BAB 6. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 34 BAB 7. LAMPIRAN .......................................................................................... 36

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Tetap PT Kartika Polaswati Mahardhika .......... 7 Tabel 2. Variasi Rasa Produk Sirup Kartika ...................................................... 8 Tabel 3. Jenis Sirup Dengan Presentase Gula yang Digunakan ......................... 10

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Tiga Jenis Sirup PT Kartika Polaswati Mahardhika ........................ 8 Gambar 2. Kemasan Botol Plastik Sirup Kartika Spesial .................................. 9 Gambar 3. Denah Lokasi Pemasaran Sirup PT Kartika Polaswati Mahardhika ............................................................................................................................. 11 Gambar 4. Diagram Alir Proses Produksi Sirup ................................................ 18 Gambar 5. Proses Pemasakan Air ...................................................................... 19 Gambar 6. Proses Pencampuran Gula dengan Air ............................................. 19 Gambar 7. Drum Pendingin Larutan Gula ......................................................... 20 Gambar 8. Tangki Pencampur Larutan Gula dan Bahan Baku Tambahan ........ 20 Gambar 9. Tangki Penampungan Sirup ............................................................. 21 Gambar 10. Mesin Pengisian Sirup Ke Dalam Botol ........................................ 21 Gambar 11. Pemasangan Segel Pada Botol Sirup .............................................. 21 Gambar 12. Penempelan Label Merk Pada Botol Sirup .................................... 22 Gambar 13. Pemberian Tanggal Kadaluarsa Sirup ............................................ 22 Gambar 14. Kemasan Sekunder Sirup : (A) Kardus Karton dan (B) Krat ......... 23

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Lokasi PT Kartika Polaswati Mahardhika ..................................... 36 Lampiran 2. Denah Tata Letak PT Kartika Polaswati Mahardhika ................... 37 Lampiran 3. Struktur Organisasi PT Kartika Polaswati Mahardhika ................ 38 Lampiran 4. Syarat Mutu Sirup SNI 01-3544-1994 ........................................... 39 Lampiran 5. Presensi Kerja Praktek ................................................................... 40

1. PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan

  Pada tanggal 5 Januari 1975, Bapak Santoso Hidayat memulai usahanya dalam bidang sirup yang saat ini bernama PT Kartika Polaswati Mahardhika. Awal mula perusahaan sirup ini berdiri dengan nama Usaha Dagang (UD) Kartika yang berada di Banyuwangi. Banyuwangi adalah lokasi pertama sirup Kartika berdiri, kemudian perusahaan tersebut dipindahkan ke kota Gubug dikarenakan di kota Gubug belum ada perusahaan sejenis sehingga dapat memudahkan pemasaran produk juga menghemat biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja yang ada di Gubug lebih murah jika dibandingkan biaya tenaga kerja yang ada di kota Banyuwangi. UD Kartika yang bergerak dibidang hasil bumi ini setelah berpindah ke kota Gubug, berubah bentuk hukum menjadi badan hukum persekutuan atau C.V. Kartika Makmur Santoso. UD Kartika berkembang setelah tahun 1976 menjadi sebuah Perseroan Terbatas atau PT Kartika Polaswati Mahardhika yang merupakan perusahaan swasta nasional dengan modal dari pemegang saham dan bantuan kredit dari bank. Pada saat ini, PT Kartika Polaswati Mahardhika dipimpin oleh Bapak Albert Andy S sebagai generasi kedua. Pada awalnya sirup yang diproduksi oleh PT Kartika Polaswati Mahardhika diberi label BINTANG. Namun merk dengan nama BINTANG ini kurang diminati oleh konsumen dan berakibat pada omset penjualan yang tidak memenuhi target. Dengan pertimbangan seperti diatas, pimpinan perusahaan akhirnya mengambil inisiatif untuk mengganti label BINTANG dengan nama KARTIKA. Sirup Kartika ini sudah terdaftar di Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor PIRT 109331508069 untuk sirup Kartika spesial, PIRT 109331508010 GED No. 136834 untuk sirup Kartika klasik dan PIRT 109331508008 untuk sirup Kartika water melon. Sirup Kartika awalnya diproduksi hanya berdasarkan permintaan atau pemenuhan kebutuhan pasar di daerah sekitar saja. Kemudian, perusahaan ini mulai mencari pemasaran di daerah yang baru guna memperluas pemasaran dan meningkatkan hasil penjualan sirup Kartika. Sampai saat ini, PT Kartika Polaswati Mahardhika masih terus memproduksi sirup dan produksinya semakin meningkat.

  1.2. Lokasi

  PT Kartika Polaswati Mahardhika saat ini berlokasi di Jalan Ahmad Yani nomor

  89 Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Purwodadi, Jawa tengah. Pemilihan lokasi Gubug sebagai berdirinya PT Kartika Polaswati Mahardhika ini dikarenakan tenaga kerja lebih mudah diperoleh selain itu biaya tenaga kerja di Gubug relatif murah dan lokasi perusahaan ini pun berada di pinggir jalan raya Semarang-Purwodadi. Lokasi yang strategis ini sangat memudahkan untuk dijangkau dengan kendaraan umum. Denah letak perusahaan PT Kartika Polaswati Mahardhika dapat dilihat pada lampiran 1.

  1.3. Visi Misi 1.3.1. Visi

  Berperan serta mengurangi jumlah pengangguran , menciptakan lapangan kerja dan mensejahterakan masyarakat sekitar.

1.3.2. Misi

  Meningkatkan kesejahteraan para karyawan dan membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya.

1.4. Struktur Organisasi

  Struktur organisasi garis dimana semua tugas langsung diinstruksikan oleh atasan kepada bawahan atau bisa dikatakan sebagai jalur tugas wewenang dan tanggung jawab dengan arah vertikal ke bawah adalah struktur yang dipakai PT Kartika Polaswati Mahardhika. Struktur organisasi garis digunakan oleh perusahaan dengan ciri-ciri organisasi masih kecil, jumlah karyawan tidak banyak, antara pimpinan dan karyawan saling mengenal dan belum ada spesialisasi kerja. Struktur organisasi PT Kartika Polaswati Mahardhika dapat dilihat pada lampiran 2.

  Berikut adalah pembagian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian : 1.4.1.

   Pimpinan

  Tugas dan wewenang seorang pimpinan adalah memutuskan dan menetapkan segala peraturan yang berlaku dalam perusahaan, memimpin perusahaan serta bertanggung jawab secara penuh atas kegiatan yang ada dalam perusahaan, memberikan bimbingan, koordinasi serta pengawasan terhadap pelaksanaan tugas yang didelegasikan kepada tiap-tiap bagian, mengusahakan hubungan kerjasama yang baik antara perusahaan, karyawan, pemerintah dan masyarakat, berhak mendapat pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan perusahaan dari wakil pimpinan serta melakukan dan menentukan perencanaan dalam pengembangan produk.

  1.4.2. Wakil Pimpinan

  Beberapa tugas dan wewenang yang dilakukan oleh seorang wakil pimpinan adalah menerima laporan dari tiap-tiap bagian yang dibawahinya apabila terdapat masalah yang harus disampaikan pada pimpinan, membantu pimpinan dalam mencapai semua hal guna memperlancarkan berlangsungnya kegiatan yang ada di perusahaan, berhak mendapat pertanggungjawaban atas pelaksaan kegiatan perusahaan mulai dari manager bagian produksi, bagian pemasaran, bagian administrasi, bagian umum dan bagian keuangan serta menggantikan fungsi pimpinan dalam perusahaan jika pimpinan tidak berada di perusahaan.

  1.4.3. Bagian Produksi

  Tugas dan wewenang pada bagian produksi antara lain bertanggungjawab dalam kelancaran proses produksi agar sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan, lalu menyusun serta mengatur penggunaan bahan baku, mesin dan tenaga kerja secara efektif dan efisien serta juga bertugas dalam membuat laporan secara berkala tentang hasil produksi dan diserahkan kepada pimpinan.

  1.4.4. Bagian Administrasi

  Bagian administrasi mendapat tugas dan wewenang seperti mengatur dan menyelenggarakan pembinaan personil serta hubungan yang baik dengan buruh kemudian bertugas dalam membuat dan mengatur surat penting serta mencatat abesnsi dari seluruh karyawan, mengurus hal lain yang berhubungan dengan administrasi perusahaan serta bagian administrasi berhak mendapat pertanggungjawaban atas berlangsungya kegiatan perusahaan dari para manager yang mengepalai pada bagian gudang.

  1.4.5. Bagian Pemasaran

  Tugas dan wewenang bagian pemasaran adalah melaksanan pengadaan bahan baku serta meneliti bahan yang akan digunakan lalu mendistribusikan hasil produksi kepada konsumen, berperan dalam mencari pelanggan maupun menjual hasil produksi sirup ke konsumen, melaksanakan usaha perluasan dalam pemasaran produk. Selain itu, bagian pemasaran juga berhak mendapat pertanggungjawaban atas berlangsungnya kegiatan perusahaan dari para manager yang mengepalai bagian penjualan dan juga membuat laporan secara berkala tentang hasil penjualan dan diserahkan pada pimpinan.

  1.4.6. Bagian Keuangan

  Pada bagian keuangan terdapat tugas dan wewenang yang dijalankan seperti merumuskan dan melaksanakan bidang pembelanjaan serta anggaran kemudian mempersiapkan dana untuk kelancaran kerja suatu mesin, mengurus urusan perpajakan dalam perusahaan juga bertugas dalam mempersiapkan dan membuat laporan secara berkala tentang keuangan dan diserahkan pada pimpinan.

  1.4.7. Mandor I

  Mandor I diberikan tugas dan wewenangnya dalam mengawasi jalannya pencucian botol yang dimulai dari pembersihan label, pembersihan kotoran dan perendaman botol lalu bertugas juga dalam mengatur jam kerja tim yang bertugas dalam pencucian botol juga mengatur persediaan air dan sabun yang dibutuhkan dalam proses pencucian botol. Kemudian mandor I juga berhak mendapat laporan dari staff pencucian serta menjaga kebersihan yang ada di tempat pencucian botol.

  1.4.8. Mandor II

  Mandor II juga memiliki tugas dan wewenang dalam mengatur jalannya proses pemasakan, penyaringan, pengisian sirup ke dalam botol dan penutupan botol agar dapat berjalan dengan baik sekaligus mengawasi kerja tim pemasakan, penyaringan, pengisian sirup ke dalam botol dan penutupan botol secara berurutan. Mandor II wajib menyusun laporan hasil kerja dan menyerahkannya pada bagain angkutan terlebih dahulu karena pekerjaan mandor II berhubungan dengan transportasi. Selain tugas-tugas tersebut mandor II berhak mendapat laporan dari staff bagian pemasakan, penyaringan, pengisian sirup ke dalam botol dan penutupan botol.

  1.4.9. Bagian Pencucian Botol

  Pencucian botol juga memiliki tugas dan wewenang yang harus dilakukan. Tugas pada bagian pencucian botol antara lain membersihkan label dan segel yang masih menempel pada botol, lalu membersihkan kotoran yang masih menempel di bagian luar maupun bagian dalam botol, melakukan perendaman botol dengan air sampai tidak ada bekas sabun, lalu menata rapi botol basah bersih ke dalam krat, menyerahkan krat yang berisi botol-botol kepada staff penjemuran, mengatur jalannya penjemuran botol. Bagian pencucian botol juga berwenang dalam mendapat laporan pertanggungjawaban dari staff penjemuran botol dan wajib memberikan laporan hasil kerja kepada mandor I.

  1.4.10. Bagian Penjemuran Botol

  Tugas dan wewenang pada bagian penjemuran adalah menjemur botol sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan setelah melakukan penjemuran lalu membalik botol sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan juga. Selain itu bagian penjemuran juga dapat memerintahkan staff pemsangan logountuk memasang logo untuk memasangkan logo ke botol, turut mengawasi jalannya proses pemasangan logo pada botol dan wajib menyerahkan laporan hasil kerja kepada staff pencucian botol.

  1.4.11. Bagian Pemasakan

  Bagian pemasakan bertugas dalam memasak air yang dialirkan dari PDAM, membuat larutan gula dengan cara memasak gula dan air serta bertugas dalam menyerahkan laporan hasil kerja kepada mandor II.

  1.4.12. Bagian Penyaringan

  Tugas dan wewenang bagian penyaringan adalah mendinginkan larutan gula yang sudah dibuat oleh staff pemasakan kemudian menyaring larutan gula yang suhunya sudah diturunkan juga bertuga dalam membuat laporan hasil kerja kepada mandor II.

  1.4.13. Bagian Pengisian Botol

  Bagian pengisian botol bertugas dalam pengecekan mutu sirup yang sudah selesai diproduksi, lalu pengecekan suhu sirup yang akan diisikan kedalam botol agar tidak terjadi retak pada botol. Pengisian sirup ke dalam botol dan pembuatan laporan hasil kerja kepada mandor II juga merupakan tugas dari bagian pengisian botol.

  1.4.14. Bagian Penutupan Botol

  Bagian terakhir adalah bagian penutupan botol. Dimana bagian penutupan botol ini bertugas dalam menutup botol sirup dengan tutup botol asli dari PT Kartika Polaswati Mahardhika serta menyerahkan hasil kerja (berupa botol sirup yang telah ditutup dengan tutup botol) serta laporan hasil kerja kepada mandor II.

1.5. Ketenagakerjaan

  Penetapan jam kerja para karyawan PT. Kartika Polaswati Mahardhika disesuaikan dengan peraturan ketenagakerjaan Indonesia. Jam kerja karyawan PT. Kartika Polaswati Mahardhika berlangsung selama 7 hari (Senin-Jumat) mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB dengan waktu istirahat selama satu jam mulai mukul 12.00-13.00 WIB. Sedangkan untuk hari sabtu jam kerja karyawan PT. Kartika Polaswati Mahardhika lebih singkat hanya 5 jam yang dimulai pukul 08.00-13.30 WIB dengan waktu istirahat selama 30 menit dari pukul 11.00-11.30 WIB. Jika waktu kerja melebihi dari batas jam kerja maka diperhitungkan sebagai lembur. Hal ini dapat terjadi jika permintaan konsumen sedang meningkat.

  PT. Kartika Polaswati Mahardhika memiliki karyawan dengan jumlah 97 orang dan dapat dilihat rinciannya pada Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Tetap di PT. Kartika Polaswati Mahardhika. Sedangkan untuk sistem pembagian gaji pada PT. Kartika Polaswati Mahardhika terbagi menjadi tiga yaitu sistem pembagian gaji bulanan, sistem pembagian gaji mingguan dan sistem pembagian gaji borongan. Sistem pembagian gaji bulanan hanya berlaku bagi karyawan tetap seperti karyawan bagian keuangan, sopir, administrasi, pembuatan sirup dan tenaga marketing. Lalu untuk sistem pembagian gaji mingguan hanya berlaku bagi karyawan yang bekerja dibagian pencucian botol, tukang panggul, serta karyawan yang melakukan kerja lembur (terdiri dari sebagian karyawan tetap dan karyawan tidak tetap). Sistem yang ketiga adalah sistem pembagian gaji borongan dimana sistem ini berlaku bagi tenaga kerja angkutan atau karyawan tidak tetap. Untuk gaji borongan yang diperoleh disesuaikan dengan hasil borongan yang tercapai dalam satu hari. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Tetap di PT. Kartika Polaswati Mahardika Divisi Bagian Jumlah (Orang) Bagian Produksi Bagian pencucian botol

  32 Bagian pembuatan sirup

  17 Bagian Administrasi

  2 Bagian Pemasaran Marketing

  15 Sopir

  15 Buruh kasar

  15 Bagian Keuangan

  4 Total 100

  Dalam penarikan tenaga kerja baru, dibutuhkan informasi mengenai pasar kerja yang ada sehingga calon kerja yang nantinya akan ditarik sudah siap kerja, selain itu harus dilakukan penetapan prosedur penerimaan tenaga kerja yang sesuai. Pengembangan karyawan di PT. Kartika Polaswati Mahardhika dilakukan dengan menggunakan metode On the Job Training, metode ini adalah usaha pengembangan atau penambahan ketrampilan dan pengetahuan karyawan yang dilakukan langsung ke karyawan dengan mendapat bantuan dan bimbingan dari rekan sekerja yang lebih berpengalaman.

2. SPESIFIKASI PRODUK 2.1. Jenis Produk

  Terdapat 3 macam jenis sirup yang diproduksi oleh PT Kartika Polaswati Mahardhika diantaranya yaitu sirup Kartika Spesial, sirup Kartika Klasik dan sirup Kartika Water Melon. Tiga jenis sirup Kartika dapat dilhat pada Gambar 1 di bawah ini. Sedangkan sirup yang diproduksi oleh PT Kartika Polaswati Mahardhika terbagi menjadi berbagai macam variasi rasa dari tiga jenis sirup yang dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.

  Gambar 1. Tiga Jenis Sirup PT Kartika Polaswati Mahardhika Tabel 2. Variasi Rasa Produk Sirup Kartika

  Jenis Sirup Varian Rasa Jenis Rasa Sirup Kartika Spesial

  16 Jeruk, frambozen, rosen, es krim soda, melon, leci, nanas, anggur, strawberry, cocopandan, vanila, kawisto,blewah, kopi, mocca, jambu dan sirsat. Sirup Kartika Klasik

  8 Jeruk, frambozen, es krim soda, melon, leci, nanas, kopi dan jambu. Sirup Kartika

  3 Nanas, frambozen dan Watermelon melon

  Ketiga jenis sirup ini memiliki perbedaan pada harga produknya dan bahan pembuatannya. Sirup Kartika Special dan sirup Kartika Klasik adalah sirup dengan grade yang tinggi sedangkan sirup dengan grade rendah adalah sirup

  Kartika Water Melon. Untuk sirup dengan grade rendah ditujukan kepada konsumen dari kalangan menengah ke bawah. Bahan pembuat sirup Kartika dengan grade tinggi terdiri dari campuran gula dan air sedangkan sirup Kartika dengan grade rendah terdiri dari campuran air, gula, siklamat (pemanis buatan). Sirup yang diproduksi PT Kartika Polaswati Mahardhika dikemas dalam kemasan botol kaca 620 ml, ada juga sirup Kartika Special yang dikemas dengan botol plastik 400 ml. Tiga jenis sirup yang ada pada Tabel 2 diatas dikemas dalam kemasan botol kaca. Namun sekarang ini untuk Sirup Kartika Spesial ada yang dikemas dalam kemasan botol plastik berukuran 400 ml dengan varian 6 rasa seperti frambozen, melon, anggur, kawisto, nanas palembang, dan tropical fruit mix sedangkan sirup Kartika Water Melon hanya diproduksi jika ada permintaan khusus dari konsumen saja. Dapat dilihat pada Gambar 1. Untuk Sirup Kartika Spesial yang dikemas dalam botol plastik.

  

Gambar 2. Kemasan botol plastik Sirup Kartika Spesial

2.2.

   Kapasitas Produksi dan Strategi Pemasaran 2.2.1. Kapasitas Produksi

  PT Kartika Polaswati Mahardhika memproduksi sirup dengan kapasitas produksi rata-rata mencapai 563.400 botol/tahun. Dalam sehari rata-rata produksi sirup Kartika kurang lebih ada 800 botol. Di Jawa Tengah sirup Kartika cukup terkenal oleh masyarakat luas. Proses produksi sirup Kartika ini dilakukan setiap hari guna mencukupi kebutuhan konsumen dan juga mencegah terjadinya kelangkaan barang di pasar.

  Jenis sirup yang diproduksi oleh PT Kartika Polaswati Mahardhika dibedakan berdasarkan tingkatan komposisi gula sebagai berikut : Tabel 3. Jenis Sirup dengan Presentase Gula yang Digunakan

  Tingkat Nama Sirup % Gula

  1 Kartika Spesial 73,3%

  2 Kartika Klasik 71%

  3 Kartika Water Melon 38,3% Dalam proses produksi, sirup Kartika rasa frambozen adalah yang paling banyak diproduksi. Menjelang hari raya seperti lebaran atau saat musim panas produksi sirup dapat meningkat sampai 30%, berbeda jika saat musim penghujan jumlah produksi menurun sekitar 10-20% untuk semua produksi sirup Kartika.

2.2.2. Strategi Pemasaran

  Ada dua strategi yang digunakan dalam pemasaran sirup Kartika yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pemasaran secara tidak langsung adalah pemasaran dengan menjual produk sirup Kartika ke konsumen melalui tenaga pemasaran yang menggunakan mobil pengangkutan barang sebagai sarana pengiriman hasil produksi. Kemudian untuk pemasaran secara langsung dilakukan dengan cara konsumen memesan langsung ke perusahaan PT Kartika Polaswati Mahardhika atau perusahaan menjual produk langsung ke konsumen. Pada waktu dahulu, proses pemasaran sirup Kartika ini menggunakan sistem rayon. Terdapat 5 rayon yang digunakan dalam sistem pemasaran ini, rayon A yaitu semarang, rayon B yaitu lokal dan sekitar pabrik, rayon C yaitu demak, rayon D yaitu Kudus dan rayon E yaitu Purwodadi. Tiap-tiap rayon dikoordinasi oleh satu orang. Promosi yang dilakukan adalah dengan memberikan diskon atau potongan harga untuk pembelian 1-10 krat. Namun saat ini, PT Kartika Polaswati Mahardhika memperluas daerah pemasarannya hingga mencapai Provinsi Jawa

  Tengah, meliputi bagian barat Gubug yang terdiri dari Tegowanu, Karangawen, Mranggen, Penggaron, Semarang, Kendal, Weleri dan Pekalongan. Lalu pada bagian utara Gubug terdiri dari Demak, Kudus dan Pati. Pada bagian timur Gubug terdiri dari Purwodadi dan Blora. Sedangkan pada bagian selatan Gubug terdiri dari Salatiga, Ambarawa, Magelang dan Yogyakarta. Berikut denah lokasi pemasaran sirup PT Kartika Polaswati Mahardhika.

  Gambar 3. Denah Lokasi Pemasaran Sirup PT Kartika Polaswati Mahardhika

3. PROSES PRODUKSI 3.1. Bahan Baku 3.1.1. Bahan Baku Utama

  Bahan baku utama dalam pembuatan sirup adalah air dan gula pasir. Bahan tersebut memiliki spesifikasi tertentu agar dihasilkan kualitas produk yang baik. Air yang digunakan untuk proses pembuatan sirup oleh PT Kartika Polaswati Mahardhika berasal dari air PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum. Sebelum air ini digunakan, terlebih dahulu dilakukan filtrasi untuk menghilangkan impuritas dalam air. Air yang digunakan disuplai langsung dari Gubug untuk menghemat biaya transportasi, biaya produksi sehingga harga jual produk sirup dapat terjangkau oleh masyarakat dan kualitasnya juga baik. Gula pasir yang digunakan dalam pembuatan sirup di PT Kartika Polaswati Mahardhika adalah gula rafinasi.

3.1.2. Bahan Baku Tambahan

  Selain penggunaan bahan baku utama seperti gula dan pasir, digunakan pula bahan tambahan seperti flavor, pewarna, pemanis buatan, natrium benzoat dan asam sitrat. Tujuan penambahan bahan baku tambahan ini adalah untuk menjaga dan mempertahankan sifat fisik atau penampilan sirup, rasa, aroma juga umur simpan produk. Pemberian bahan tambahan ini ke dalam sirup tetap mengacu pada aspek keamanan pangan seperti penggunaan natrium benzoat yang masih di bawah batas aman. Bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan sirup adalah flavor, pewarna, benzoat, asam sitrat dan pemanis buatan. Flavor adalah bahan yang dapat memberikan aroma serta rasa tertentu pada sirup sesuai keinginan. Flavor juga dapat berperan sebagai pemberi warna dasar, contohnya seperti essence nanas memberikan warna dasar kuning, essence jeruk keprok memberikan warna dasar orange, essence frambozen memberikan warna dasar merah dan lain-lain. Flavor yang ditambahan berbentuk cair agar mudah larut saat proses pencampuran. Beberapa jenis flavor atau essence yang digunakan oleh PT Kartika Polaswati Mahardhika adalah frambozen, rosen, orange (jeruk keprok), leci, kopi, mocca, es krim soda, blewah, strawberry, vanilla, coco pandan, melon, nanas, anggur, sirsak, mangga, kawisto, jambu biji merah dan tropical fruit mix. Untuk essence

  

tropical fruit mix telah disesuaikan dengan rasa yang diinginkan oleh perusahaan.

  Pewarna adalah bahan tambahan yang ditambahakan guna untuk memberi warna sesuai dengan warna flavor. Pewarna yang digunakan oleh PT Kartika Polaswati Mahardhika dalam pembuatan sirup antara lain pewarna Carmoisine CL No. 14720 dan Ponceau 4R CI 16285 untuk warna merah, Tartazine dan Sunset Yellow FCF untuk warna kuning serta Brown HT CI 20285 untuk warna coklat. Sedangkan bahan tambahan berikutnya adalah benzoat dimana bahan tersebut adalah salah satu bahan pengawet yang berguna dalam memperpanjang umur simpan produk. Benzoat memiliki sifat tidak mudah larut air sehingga lebih sering digunakan dalam bentuk garam yaitu natrium benzoat. Natrium benzoat ini digunakan oleh PT Kartika Polaswati Mahardhika sebagai pengawet sintetis dalam proses produksi sirupnya.

  Asam sitrat merupakan bahan untuk mendapatkan rasa sedikit asam pada sirup. Asam sitrat ini ditambahkan setelah proses penyaringan selesai dan asam sitrat yang digunakan dalam pembuatan sirup ini berbentuk kristal putih. Lalu untuk pemanis buatan adalah bahan yang ditambahkan untuk memberikan rasa lebih manis dari gula pasir. PT Kartika Polaswati Mahardhika menggunakan pemanis natrium siklamat. Bahan pemanis ini tidak menghasilkan kalori tetapi memberikan rasa yang sangat manis.

3.2. Mesin dan Peralatan

  Mesin dan peralatan yang digunakan oleh PT Kartika Polaswati Mahardhika dalam memproduksi sirup sudah berdasarkan perencanaan yang baik agar standart produksi dapat dipenuhi. Tiap-tiap peralatan memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan tahapan proses produksi. Beberapa mesin dan perlatan yang digunakan PT Kartika Polaswati Mahardhika dalam memproduksi sirup adalah tangki yang digunakan dalam proses produksi sirup Kartika terbuat sari stainless steel yang anti karat, tahan korosi, tidak perlu perawatan khusus. Ada tiga jenis tangi yang digunakan untuk menampung sirup yaitu tangki besar, sedang dan kecil. Tangki besar dapat digunakan untuk memproduksi sirup sebanyak 10080 botol sirup atau 420 krat sirup. Tangki sedang dapat memproduksi sirup sebanyak 3360 botol sirup atau 140 krat sirup dan tangi kecil dapat memproduksi sirup sebanyak 336 botol atau 14 krat sirup. Tangki besar dan tangki sedang dipergunakan untuk proses produksi sirup dengan varian rasa frambozen, leci dan nanas sedangkan pada tangki kecil dipergunakan untuk memproduksi sirup dengan varian rasa kawisto, kopi dan lainnya. Pembagian tangki ini didasarkan pada produk yang cepat habis di pasaran. Peralatan berikutnya adalah wajan penampung yang digunakan untuk menampung dan merebus gula dengan air sebagai bahan baku pembuatan sirup. Wajan besar ini berkapasitas 820 kg gula, sedangkan wajan kecil hanya berkapasitas 410 kg gula. Wajan besar memiliki volume 1000 liter sedangkan wajan kecil memiliki volume 500 liter. Untuk proses pencampuran larutan gula dengan bahan baku tambahan agar homogen digunakan alat pencampur atau mixer.

  Peralatan selanjutnya yang digunakan adalah kain penyaring, dimana kain penyaring pada produksi sirup ini berfungsi sebagai penutup bagian atas tangki untuk mencegah serangga dan debu masuk ke dalamnya. Selain itu kain penyaring ini berfungsi sebagai penyaring sirup dari adanya pengotor maupun serangga. Sirup yang tidak lolos seleksi karena ada pengotor didalamnya akan disaring dengan menggunakan kain saring dan sirup yang sudah disaring dimasukkan ke botol secara manual untuk selanjutnya dipasang tutup botol, label dan segel. Mesin yang digunakan dalam proses pengisian sirup adalah mesin filling sirup dimana mesin ini digunakan untuk mempermudah pengisian sirup ke dalam kemasan botol. Mesin ini dapat mengisi 24 botol sirup dalam satu kali putaran. Penggunaan mesin ini juga dapat membuat tenaga kerja menjadi lebih efisien. Kemudian juga terdapat lampu penyortir yang digunakan untuk menyeleksi kemasan dan produk yang tidak memenuhi syarat mutu yang sudah ditetapkan. Lampu penyortir yang digunakan ada 4 buah. Lampu sortir pertama digunakan untuk menyeleksi botol kosong apakah terdapat kotoran, retak, serangga dan lainnya. Lampu sortir kedua digunakan untuk mengontrol sirup apakah di dalam sirup terdapat pengotor atau tidak. Lampu sortir ketiga digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada pengotor dalam sirup dan memastikan label tertempel dengan baik. Lampu sortir keempat digunakan untuk menyeleksi isi botol dan memastikan bahwa seal kemasan tertutup dengan benar.

  Pada kemasan botol juga terdapat label kertas yang berfungsi sebagai pembeda antara merk yang satu dengan merk yang lainnya atau bisa dikatakan sebagai identitas dari perusahaan. Label kertas ini digunakan agar konsumen dapat mendapat informasi mengenai produk yang dibelinya. Penempelan label pada botol sirup Kartika dilakukan menggunakan mesin dengan bantuan lem. Lem yang digunakan terbuat dari campuran tepung tapioka dan tepung beras. Kemudian untuk kemasan dan segel kemasan, PT Kartika Polaswati Mahardhika menggunakan segel pada tutup botol sirup dengan maksud bahwa produk tersebut baik dan layak untuk dikonsumsi juga dipasarkan. Pengepakan produk sirup dalam kemasan sekunder dilakukan secara manual oleh tenaga manusia. Kemasan sekunder yang digunakan adalah karton dimana untuk pemasaran ke supermarket satu karton berisikan 12 botol dan untuk pemasaran ke toko-toko digunakan krat dimana satu krat berisi 24 botol.

3.3. Alur Produksi

  Berikut adalah diagram alir proses produksi sirup oleh PT Kartika Polaswati Mahardhika.

  Air PDAM Filtrasi

  Impuritas Botol kosong layak pakai Pencucian botol Gula

  Mixing

  dengan air panas Pendinginan hingga 75ºC

  Pencucian botol Flavor, pewarna, sodium benzoat,

  Pengeringan botol Mixing asam sitrat, dan natrium siklamat

  Pengisian sirup dalam botol

  Tutup botol Label dan segel

  Penutupan botol Pelabelan dan penyegelan primer

  Sirup Kartika Keterangan : : Bahan : Proses : Limbah : Produk

  Krat dan kardus Pengemasan sekunder karton

  Gambar 4. Diagram Alir Proses Produksi Sirup 3.3.1.

   Proses Produksi

  Proses produksi yang dilakukan oleh PT Kartika Polaswati Mahardhika dengan dua macam yaitu manual dan otomatis. Proses produksi yang dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia mulai dari proses pemasakan hingga proses pengemasan primer. Sedangkan proses produksi yang dilakukan secara otomatis adalah proses produksi dengan menggunakan mesin. Untuk produksi sirup Kartika Spesial dan Klasik dilakukan dengan otomatis sedangkan sirup Kartika Water Melon diproduksi dengan bantuan tenaga manusia atau manual. Tahapan proses produksi sirup di PT Kartika Polaswati Mahardhika meliputi pemasakan air, pencampuran gula, pendinginan, pencampuran, pengisian ke dalam botol, pemasangan tutup botol, pemasangan segel primer, pemberian label, dan pengemasan sekunder.

3.3.1.1. Proses Pemasakan dan Pencampuran Gula

  Proses pemasakan yang dilakukan PT Kartika Polaswati Mahardhika menggunakan seperangkat alat pemanas hingga suhu 100 C. Alat pemanas tersebut terbuat dari bahan stainless steel. Air dari PDAM terlebih dahulu dilakukan proses penyaringan untuk menghilangkan impuritas atau kotoran yang ada pada air tersebut.

  Tangki Pemasakan air Gambar 5. Proses Pemasakan Air

  Setelah air dipanaskan, air dialirkan melalui pipa untuk masuk ke dalam wajan yang sudah berisi gula pasir untuk dilakukan pencampuran sampai seluruhnya larut dan homogen. Proses pencampuran gula dilakukan dalam wajan terbuka dan pada suhu ruang yang dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.

  Alat Pengaduk Gula

  Gambar 6. Proses Pencampuran Gula dengan Air 3.3.1.2.

   Proses Pendinginan

  Setelah gula dan air tercampur rata, larutan gula tersebut didinginkan dengan tujuan mencegah rusaknya bahan baku karena panas yang berlebihan. Pendinginan larutan gula ini dilakukan dalam keadaan drum tertutup yang terbuat dari stainless steel dan dipinggir drum terdapat air yang berfungsi dalam menurunkan suhu larutan gula. Proses pendinginan ini dilakukan sampai suhunya turun menjadi ±75

  C. Proses pendinginan bertujuan agar saat pengisian sirup tidak terjadi pecah pada botol.

  Gambar 7. Drum Pendingin Larutan Gula 3.3.1.3.

   Proses Pencampuran

  Pada tahapan ini larutan gula dicampur dengan bahan baku tambahan seperti flavor, asam benzoat, asam sitrat, pemanis buatan, pengental dan pewarna. Bahan baku tambahan tidak disertakan saat gula dilarutkan dalam suhu tinggi, hal ini bertujuan agar bahan tambahan tersebut tidak rusak akibat suhu pemanasan yang tinggi.

  Gambar 8. Tangki Pencampur Larutan Gula dan Bahan Baku Tambahan 3.3.1.4.

   Pengisian Produk dan Pemasangan Tutup Botol

  Pada tahapan pengisian produk, larutan gula yang sudah dicampur dengan bahan tambahan lainnya diisikan ke dalam botol yang berukuran 620 ml. Pengisian ini dilakukan dengan menggunakan mesin filling. Sebelum sirup diisikan ke dalam kemasan botol, sirup terlebih dahulu ditampung dalam tangki penampungan yang bertujuan untuk menurunkan kembali suhu sirup. Setelah botol diisi dengan sirup selanjutnya tutup botol dipasang dengan menggunakan mesin sealing.

  Gambar 9. Tangki Penampungan Sirup Sirup yang diisikan ke dalam botol

  Gambar 10. Mesin Pengisian Sirup Ke Dalam Botol 3.3.1.5.

   Pemasangan Segel dan Pemberian Label

  Setelah sirup diisikan ke dalam kemasan botol dan ditutup dengan penutup botol, tahapan selanjutnya adalah pemasangan segel dan pemberian label. Pemasangan segel ini berfungsi untuk memberikan tanda bahwa produk sirup yang diterima konsumen dalam keadaan baik dan layak konsumsi sedangkan pemberian label adalah sebagai identitas produk dari sirup. Label yang ditempelkan dalam botol adalah label yang sudah diberi keterangan tanggal kadaluarsa 2 tahun dari tanggal pembuatan. Botol sirup yang sudah ditutup akan dipasang dengan segel pada bagian tutup dan penempelan label.

  Pemasangan Segel

  Gambar 11. Pemasangan Segel Pada Botol Sirup

  Penempelan Label

  Gambar 12. Penempelan Label Merk Pada Botol Sirup Gambar 13. Pemberian Tanggal Kadaluarsa Sirup 3.3.1.6.

   Pengemasan Pada tahapan pengemasan, kemasan primer yang digunakan adalah botol kaca.

  Botol kaca yang dipilih juga bermacam-macam. Botol kaca bening digunakan untuk sirup dengan kelas tinggi seperti Kartika Spesial, untuk kelas sedang seperti Kartika Klasik digunakan botol yang berwarna gelap dan bervariasi sedangkan untuk sirup Water Melon digunakan pengemas botol yang kurang baik seperti botol yang terdapat goresan-goresan. Pemilihan botol kaca ini bertujuan untuk melindungi produk sirup dari kerusakan dan sebagai daya tarik konsumen dalam membeli. Pengemasan dengan menggunakan botol plastik dilakukan dengan tujuan agar konsumen mudah dalam membawa sirup juga memudahkan pendistribusian produk sirup dari PT Kartika Polaswati Mahardhika yang menggunakan pengemas sekunder berupa kardus karton dan krat. Adanya pengemas sekunder ini bertujuan agar produk dapat terjaga selama penyimpanan dan memudahkan pengangkutan juga saat produk didistribusikan. Kardus karton yang digunakan sebagai kemasan sekunder ini dapat memuat 12 botol yang tiap botolnya berisi 620 ml sirup sedangkan untuk krat dapat menampung botol sirup sebanyak 24 botol.

  (A) (B) Gambar 14. Kemasan Sekunder Sirup : (A) Kardus karton dan (B) Krat 3.4.

   Pengawasan Mutu

  Pengawasan mutu adalah kegiatan untuk memastikan bahwa mutu atau standart dapat tercermin pada hasil akhir. Pengawasan mutu juga dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempertahankan mutu dan kualitas suatu barang yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan. Pengawasan mutu semua produk yang dihasilkan harus tetap diawasi dan dikontrol agar sesuai dengan standart yang ada dan apabila terjadi penyimpangan harus dicatat dan dianalisis untuk memperbaiki proses produksi pada masa mendatang. Pengawasan mutu yang dilakukan oleh PT Kartika Polaswati Mahardhika meliputi pengawasan mutu bahan baku, proses produksi dan produk jadi.

  3.4.1. Pengawasan Mutu Bahan Baku

  Bahan baku adalah salah satu faktor yang penting dalam penentuan kualitas produk. Kualitas dari bahan baku sangat berpengaruh pada kualitas produk akhir. PT Kartika Polaswati Mahardhika melakukan pengawasan mutu bahan baku seperti gula dengan cara pengawasan secara manual dan melihat secara kasat mata apakah ada kontaminasi dari serangga, kerikil dan lainnya.

  3.4.2. Pengawasan Mutu Bahan Saat Proses Produksi

  Saat proses produksi sedang berjalan, produk dalam proses tidak dapat diperiksa setiap saat sehingga yang diperhatikan adalah bagaimana karyawan bagian produksi dapat menyelesaikan proses produksinya. Pengawasan dalam proses produksi dilakukan dengan melihat apakah pelaksanaan proses berjalan dengan baik dan dibandingkan dengan petunjuk standart proses yang ada. PT Kartika Polaswati Mahardhika melakukan pengawasan saat proses produksi pada pemasakan gula menjadi larutan gula dengan mengontrol suhunya menggunakan termometer. Selain menggunakan termometer, dilakukan juga pengujian kimiawi dengan menggunakan refraktometer untuk uji tingkat kemanisan.

3.4.3. Pengawasan Mutu Produk Jadi