AKTIVITAS ANTIBAKTERI ANGKAK (Monascus purpureus) TERHADAP BAKTERI DALAM DAGING SAPI KURING KERING ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF ANGKAK (Monascus purpureus) ON BACTERIA IN DRIED CURED BEEF

  Perpustakaan Unika AKTIVITAS ANTIBAKTERI ANGKAK (Monascus purpureus) TERHADAP BAKTERI DALAM DAGING SAPI KURING KERING ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF ANGKAK (Monascus purpureus) ON BACTERIA IN DRIED CURED BEEF SKRIPSI Ditujukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Nama : Agnes Rachmayani Nim : 02.70.0142 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2006

  AKTIVITAS ANTIBAKTERI ANGKAK (Monascus purpureus) TERHADAP BAKTERI DALAM DAGING SAPI KURING KERING ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF ANGKAK (Monascus purpureus) ON BACTERIA IN DRIED CURED BEEF Oleh : Nama : Agnes Rachmayani Nim : 02.70.0142 Program Studi : Teknologi Pangan Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan dihadapan sidang penguji pada tanggal : 24 Januari 2006 Semarang, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Pembimbing I Dekan Ir. B. Soedarini, MP.

   V. Kristina Ananingsih, ST., MSc. Pembimbing II Ir. Lindayani, MP., PhD.

RINGKASAN

  Daging sapi merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan memiliki umur simpan yang singkat karena memiliki nilai nutrisi dan Aw yang tinggi sehingga menjadikan daging media yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Salah satu bahan pengawet yang biasa digunakan untuk memperpanjang umur simpan daging sapi adalah pengawet sintetik yaitu nitrit, namun pemakaian nitrit ini berbahaya karena bersifat karsinogenik. Salah satu alternatif pengganti nitrit adalah pengawet alami berupa angkak (Monascus

  purpureus ) yang memiliki senyawa antibakteria yang disebut monascidin. Tujuan dari

  penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan aktivitas antibakteria dari nitrit dan angkak pada berbagai konsentrasi yang diaplikasikan pada daging sapi segar. Selanjutnya daging sapi diberi perlakuan kuring kering dengan penambahan nitrit 200 ppm, angkak 2000 ppm, 3000 ppm dan 4000 ppm. Daging disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 4 C selama tujuh hari. Pertumbuhan bakteri dihitung setiap hari menggunakan Total Plate Count (TPC). Hasil yang didapatkan dari penelitian in adalah daging dengan penambahan angkak memberikan warna merah yang lebih stabil daripada daging yang diberi pengawet nitrit. Konsentrasi terbaik dari penambahan angkak yang digunakan sebagai pengawet pengganti nitrit untuk menghambat pertumbuhan bakteri adalah 4000 ppm.

SUMMARY

  Beef is a perishable food stuff and has short shelf life because of its nutritious content and A w value that suitable for bacterial growth. One kind of preservative that commonly used to prolong the shelf life of beef is synthetic preservative, nitrite, which has carcinogenic effect to human health. One alternative to replace the nitrite is natural preservative such as angkak (Monascus purpureus) that has antibacterial compound called monascidin. The aims of this research were to find out and to compare the antibacterial effect of nitrite and angkak in various concentrations that applied on dried cured beef. The beef was treated by addition of 200 ppm nitrite, 2000 ppm, 3000 ppm,

  o

  4000 ppm angkak for each treatment. Beef then were stores in a refrigerator at 4 C for 7 days. Each day the growth of bacteria was counted using Total Plate Count (TPC). The result of this research showed that beef with addition of angkak gave more stablility in red color than beef with addition of nitrite. The best concentration of angkak used as preservative to replace nitrite in order to inhibit bacterial growth was 4000 ppm.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh kegiatan dan penulisan skripsi yang berjudul :

  AKTIVITAS ANTIBAKTERI ANGKAK (Monascus purpureus) TERHADAP BAKTERI DALAM DAGING SAPI KURING KERING dengan baik. Penulis

  menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak baik dukungan, bimbingan, nasehat, arahan dan doa maka laporan ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.

  Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

  1. Yesus kekasih jiwaku yang telah memberi kekuatan, kemampuan dan berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. You are my inspiration!!

  2. Ibu Soedarini selaku pembimbing pertama yang telah memberikan ide tentang topik penelitian, mencurahkan kesabaran dalam membimbing dan memberi arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

  3. Ibu Lindayani selaku pembimbing dua yang telah membantu dan membimbing penulis dengan sabar dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

  4. Ibu Kristina Ananingsih selaku dekan Fakultas Teknologi Pertanian.

  5. Seluruh dosen pengajar Fakultas Teknologi Pangan, Ibu Laksmi Hartayanie selaku dosen wali yang banyak memberi dukungan pada penulis, Ibu Rika, Ibu Inneke, Ibu Ita, Ibu Retnaningsih, Ibu Fifi, Ibu Yovita, Pak Mardi, Pak Binardo, Pak Budi, Pak Probo yang telah banyak membantu penulis dalam menimba ilmu di perkuliahan.

  6. Mas Soleh, Mas Pri dan Mas Aris selaku laboran yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.

  7. Seluruh staff tata usaha Fakultas Teknologi Pertanian, Pak Agus, Mbak Ros, Mbak Wati yang telah banyak membantu penulis dalam urusan administrasi kuliah.

  8. Papi dan Mami yang sudah banyak memberikan dukungan doa, moral dan terutama dana untuk menyelesaikan kuliah.

  9. Maria, Dewi dan Billy yang sudah banyak memberikan dukungan doa selama ini.

  10. Ooh Eko terchayank yang sudah dengan setia menemaniku selama penelitian baik siang ataupun malam dan mendukungku sehingga akhirnya skripsiku berakhir.

  11. Teman-temanku seven dwarfs “Marini, Robert, Ferry, Linda, Ie Gwang dan Agus” yang telah banyak memberi dukungan baik mental maupun fisik dalam skripsi, kuliah dan semuanya. Thanx a lot my friends sudah setia bantu saat ngelab!!!! 12. Benny yang sudah bersabar dan sangat membantu mengajari prosedur kerja di lab mikro sehingga penelitianku dapat sukses.

  13. Linda, Any, Dion dan Ayusta yang telah banyak membantu dan mengajarkan tentang SPSS sehingga skripsi ini dapat terwujud.

  14. Cicil, Kamel, Febe, Mbak Indah, Ayusta, Elisa, Christof yang telah berjuang bersama di lab mikro.

  15. Make, Nita, Angel, Meme, Iin, Yenny dan Irene yang telah banyak mendukung selama ini sehingga penulis masih dapat tetap semangat setelah lelah di lab.

  16. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas segala dukungan serta bimbingannya semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai dan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu Amin.

  Semarang, Penulis

  DAFTAR ISI

  RINGKASAN………………………………………………………………………… i

  SUMMARY …………………………………………………………………..………... ii

  KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. iii DAFTAR ISI……………………………………………………………………….... iv DAFTAR TABEL………………………………………………………………….... v DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………… vi DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………… vii

  1. PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1

  2. MATERI DAN METODA……………………………………………………….. 9

  2.1 Bahan dan Alat……………………………………………………………….. 9

  2.2 Metoda………………………………………………………………………… 9

  2.2.1 Penelitian Pendahuluan………………………………………………… 9

  2.2.2 Penelitian Utama……………………………………………………….. 9

  2.2.21 Pembuatan Angkak……………………………………………... 10

  2.2.2.2 Persiapan Sampel………………………………………………. 11

  2.2.2.3 Analisa Mikrobiologis………………………………………….. 11

  2.2.2.4 Analisa Data……………………………………………………. 11

  3. HASIL PENELITIAN……………………………………………………………… 12

  3.1 Jumlah bakteri dalam daging sapi dalam berbagai perlakuan…………………. 12

  3.2 Grafik efektivitas antimikrobia dalam daging sapi selama penyimpanan……… 12

  4. PEMBAHASAN…………………………………………………………………... 19

  5. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………… 25

  5.1 Kesimpulan..….………………………………………………………………. 25

  5.2 Saran….………………………………………………………………………. 25

  6. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 26

  7. LAMPIRAN……………………………………………………………………… 29

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Komposisi kimia relatif daging sapi (persen berat daging sapi)…………….. 1 Tabel 2. Batas maksimal cemaran mikrobia pada daging …………………………..... 3 Tabel 3. Jumlah bakteri daging sapi pada berbagai perlakuan……………………….. 13

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Sumber kontaminan dari para pekerja dan ruangan tempat pemotongan ternak yang kurang bersih………………………………………………….. 4 Gambar 2. Sumber kontaminasi dari wadah tempat peletakan daging setelah dipotong………………………………………………………………….... 4 Gambar 3. Kondisi tempat peletakan daging yang terbuka …………………………... 5 Gambar 4. Angkak segar (Monascus purpureus)…………………………………….. 10 Gambar 5. Angkak yang telah dikeringkan dan ditepungkan………………………… 10 Gambar 6. Grafik aktivitas bakteri selama tujuh hari penyimpanan dengan berbagai perlakuan………………………………………………………………… 12 Gambar 7. Daging sebelum perlakuan……………………………………………….. 14 Gambar 8. Daging dengan penambahan (a) nitrit 200 ppm, (b) angkak 4000 ppm,

  (c) angkak 3000 ppm, (d) angkak 2000 ppm dan (e) tanpa penambahan (kontrol) pada penyimpanan hari ke-1....................................................... 15

  Gambar 9. Daging dengan penambahan (a) nitrit 200 ppm, (b) angkak 4000 ppm, (c) angkak 3000 ppm, (d) angkak 2000 ppm dan (e) tanpa penambahan

  (kontrol) pada penyimpanan hari ke-2…………………………………. 15 Gambar 10. Daging dengan penambahan (a) nitrit 200 ppm, (b) angkak 4000 ppm, (c) angkak 3000 ppm, (d) angkak 2000 ppm dan (e) tanpa penambahan

  (kontrol) pada penyimpanan hari ke-3…………………………………. 16 Gambar 11. Daging dengan penambahan (a) nitrit 200 ppm, (b) angkak 4000 ppm, (c) angkak 3000 ppm, (d) angkak 2000 ppm dan (e) tanpa penambahan

  (kontrol) pada penyimpanan hari ke-4…………………………………. 17 Gambar 12. Daging dengan penambahan (a) nitrit 200 ppm, (b) angkak 4000 ppm, (c) angkak 3000 ppm, (d) angkak 2000 ppm dan (e) tanpa penambahan

  (kontrol) pada penyimpanan hari ke-5………………………………….. 17 Gambar 13. Daging dengan penambahan (a) nitrit 200 ppm, (b) angkak 4000 ppm, (c) angkak 3000 ppm, (d) angkak 2000 ppm dan (e) tanpa penambahan

  (kontrol) pada penyimpanan hari ke-6…………………………………... 18

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Angkak (Monascus Purpureus) Sebagai Pewarna

34 155 71

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes SECARA IN VITRO

3 28 54

IDENTIFIKASI KONTAMINASI BAKTERI COLIFORM PADA DAGING SAPI SEGAR YANG DIJUAL DI PASAR SEKITAR KOTA BANDAR LAMPUNG IDENTIFICATION OF COLIFORM CONTAMINATION ON FRESH RAW BEEF SOLD IN THE MARKET AROUND BANDAR LAMPUNG

11 88 51

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI AKTIF TERSTANDAR FLAVONOID DARI DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) ANTIBACTERIAL ACTIVITY ASSAY OF STANDARDIZED ACTIVE FRACTION FROM BELIMBING WULUH LEAF (Averrhoa Bilimbi L.) Dyah Aryantini, Fita Sari, Juleha

0 0 8

PERMINTAAN DAGING SAPI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DEMAND FOR BEEF IN THE PROVINCE OF YOGYAKARTA Sulistiya

0 0 9

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI PATOGEN DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF EKSTRAK KULIT KAYU RARU (Vatica leucocapra) ANTIBACTERIA ACTIVITY EXPERIMENT ON PATHOGEN BACTERIA AND ACTIVE COMPOUND IDENTIFICATION ON RARU WOOD BARK (Vatica leucocapra)

0 1 9

KAJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ANGKAK TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Bacillus cereus DAN Bacillus stearothermophillus

0 2 11

Perbandingan Efektivitas Ekstrak Angkak (Monascus purpureus) dan Simvastatin Terhadap Penurunan Kolesterol Total, LDL dan HDL pada Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) Galur Sprague Dawley dengan Hiperlipidemia

0 0 7

FORMULASI SEDIAAN BUBUK KOMPAK MENGGUNAKAN EKSTRAK ANGKAK SEBAGAI PEWARNA

1 1 13

FORMULASI SEDIAAN LIPSTIK MENGGUNAKAN EKSTRAK ANGKAK (Monascus purpureus) SEBAGAI PEWARNA

0 0 12