Diet untuk Penderita Alergi – adingpintar

ALERGI TERHADAP
MAKANAN

OLEH
YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.GZ, M.Pd
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

DEFINISI ALERGI TERHADAP MAKANAN

Alergi
makanan
suatu
kumpulan
gejala yang
mengenai
banyak organ
dan sistem
tubuh yang
ditimbulkan
oleh alergi
terhadap

makanan.

Alergi atau
hipersensitivitas
terhadap makanan
adalah suatu reaksi
imunologik yang
diperantarai oleh Ig-E
terhadap protein dalam
makanan yang secara
normal/biasanya tidak
menimbulkan reaksi.

APAKAH ANDA RESIKO ALERGI?

• Kedua
ortu
tidak
memiliki
riwayat

alergi 
5-15%
resiko
alergi.

• Satu org saudara sekandung terkena alergi 
25-30% resiko alergi.
• Salah satu ortu memiliki riwayat alergi  2040% resiko alergi.
• Kedua ortu memiliki riwayat alergi  40% 60% resiko alergi.
• Bila kedua ortu memiliki manifestasi yg sama
maka risiko alergi meningkat 60-80%.

BEDA ALERGI MAKANAN DAN
INTOLERANSI MAKANAN

1. Alergi
/hipersensitivitas
makanan. Alergi
Makanan 
Respons dari

sistem imun thd
komponen t3
makanan.

2. Intoleransi Makanan. Mrp btk
sensitif mak yg tdk melibatkan
mekanisme imunologik. Intoleransi
laktosa (def enzim laktase, sukrase),
zat farmakologik (kafein) dan BTM
(penyedap pemanis, pewarna,
perisa).

GEJALA ALERGI MAKANAN

Gangguan gastrointestinal, kulit,
pernafasan, THT, mata, sistem
hormonal,sistem saluran kemih, jaringan
otot dan tulang, dan sistem pembuluh
darah dan kardiovaskuler serta sistem
susunan saraf pusat/otak.


SISTEM
IMUN
PADA
ALERGI

Ig E  antibody alergi.
• SENSITISASI
• Suatu periode terpapar alergen pertama
kali.
• Selama periode sensitisasi, Ig diproduksi
berlebihan dan melapisi sel2 yang
berpotensi meledak dan mengandung
bahan kimia t3 dan ini akan menyebabkan
reaksi alergi pada paparan berikutnya.
• Sel mast ini merupakan mediator inflamasi
(pembengkakan).

PENYEBAB ALERGI MAKANAN (ALERGEN)


GEJALA TIMBUL ALERGI

• Alergi makanan
dapat terjadi
segera atau
sesudah
beberapa waktu
makan makanan
yang
mengandung
alergen.
• Reaksi yang
timbul segera
terjadi beberapa
menit sampai
beberapa jam
sesudah makan
dan hilang 24-48
jam sesudah
makan.

• Reaksi yang
timbul lambat,
terjadi 4-72 jam
sesudah makan
dan hilang
beberapa hari
kemudian.

DELAPAN BESAR
PENYEBAB ALERGI

USIA ALERGI

• Telur, susu
sapi, ikan,
kerang,
udang,
kacang
kedelai,
kacang2an

lain, gandum

• Puncak alergi  2 th
krn sistem sal pencern
relatif blm matang
• CMA (Cow’s Milk
Allergy) / ASS (Alergi
Susu Sapi).
• ASS : Enteropati akibat
sensitisasi thd protein
susu sapi yg ditandai
dg sindroma klinis
berupa muntah, diare
kronik (serta darah),
malabsorpsi, gangg
pertumbuhan dan pd
biopsi usus (mukosa
usus tdk normal)

TES ALERGI

 Tes gores
Untuk mengetes bakat
alergi terhadap
tekanan, dilakukan tes
menggores benda
tumpul membentuk
huruf tertentu pada
kulit hingga
menimbulkan tonjolan.
 Tes IgE RAST
(radio
allergosorbent)
Tes ini
dilakukan
hanya satu kali
tusukan untuk
mengambil
sampel darah
vena. Dari hasil
labnya bisa

diketahui 20
bakat alergi
yang dimiliki.
Tes ini
diperlukan jika
seseorang jg
memiliki alergi
tekanan pada
kulit.

Tes Kulit /Skin
Prick test
Tes alergi jenis
tusukan ini banyak
dilakukan di RS.
Dilakukan 24
tusukan untuk
menguji 24 jenis
alergen umum.
Dilakukan

dengan tes
tusuk pada
lengan bawah
Positip bl
timbul reaksi :
bentol, merah
 khas
Positip alergi
jika
menimbulkan
tonjolan
selebar 2-3
mm .

DIET TES ALERGI
• Tujuan Diet :
Menegakkan
diagnosis alergi
terhadap bahan
makanan tertentu


Double Blind Placebo Control Food Challenge
(DBPCFC) :
 Merupakan uji baku emas yg dilakukan untuk
menegakkan diagnosis alergi makanan.
 Uji ini dilakukan berdasarkan riwayat alergi
makanan, hasil positif uji tusuk kulit dan uji
RAST.
 Jika alergi menghilang setelah diet eliminasi
selama 2-4 minggu, maka dilanjutkan dengan
diet provokasi yaitu memberikan makanan
yang diduga sebagai penyebab alergi.
 Uji provokasi dinyatakan positif jika gejala
alergi muncul kembali dan dinyatakan negatif
bila tidak timbul gejala.

ELIMINASI
DIET
menghindari
makanan
alergen

• Pd bayi diet eliminasi ini tanpa menghentikan
pemberian ASI.
• Diet eliminasi
If mak penyebab tdk dik dg jls, If mak penyebab hanya
sedikit
Dilakukan pd pasien yg sdh lama menderita
• Cara Pemberian
Mak yg dicurigai tdk diberi
Diberi mak yg jrg menimbulkan alergi
Bl gjl hlg/sgt berkrg beri jns BM yg dieliminasi dlm jlh
kcl dan dg jlh yg terus menerus ditingkatkan sedikit
demi sedikit
If dlm 1-2 mgg tdk timbul gjl, cb jns BM lain

ELIMINASI
DIET

1. Melakukan eliminasi untuk
menghindarkan bahan makanan
terduga mengandung alergen minimal
14 hari sebelum dilakukan tes
2. Antihistamin tidak boleh diberikan
sejak 3 hari sebelumnya, serta tidak
boleh mengkonsumsi steroid dan
bronkodilator sejak 1 hari sebelumnya
3. Selama eliminasi diobservasi gejala
alergi berkurang/hilang atau tidak

MACAM
ELIMINASI
DIET
a. Diet bebas serealia
b. Diet bebas serealia bebas buah,
c. Diet bebas zat pewarna dan
pengawet

MACAM
ELIMINASI
DIET

a. Diet bebas serealia
Syarat diet :
1. Menghindari BM serealia, susu, telur,
daging sapi, daging babi, ikan.
2. Bila setelah beberapa hari pasien tidak
menunjukkan
gejala
alergi
maka
berangsur ditambahkan sayur dan buah.
3. Bila 5 hari tidak ada gejala alergi
tambahkan havermouth, jagung, beras,
gandum
4. Sumber alergi yang kuat seperti telur,
susu diberikan terakhir.
5. Mineral dan vitamin perlu penambahan
selama menjalani diet ini.

MACAM
ELIMINASI
DIET

b. Diet bebas serealia bebas buah

 Diberikan kpd pasien yg alergi thd
makanan sprtdiet bebas sereralia,
buah-buahan ,bumbu dan aroma.
 BM yg diberikan dan dihindarkan sm
dg bh mak diet bebas serealia.
 Menghindari buah2an, soft drink,
gula-gula yg menggunakan aroma
dan asam sitrat.

MACAM
ELIMINASI
DIET

c. Diet bebas zat pewarna dan
pengawet
 Diberikan kpd pasien yg alergi thd zat
pewarna dan pengawet.
 Menghindari semua mak dan min yang
mengandung zat pewarna dan pengawet
 Menghindari obat2an berupa tablet &
sirup, pasta gigi, pastiles, vit yg
menggnkan pewarna dan aroma sintetis.
 Menghindari permen, makanan kaleng,
dan botol, daging asap, kornet, sarden, yg
menggunakan sendawa, natrium benzoat,
natrium salisilat.

PROVOKASI
DIET

1.

Kelanjutan dari eliminasi diet ,bila dari hasil
eliminasi diet selama 2 mgg gejala berkurang
atau hilang
2. Caranya dg mencoba sedikit demi sedikit
bahan makanan tersebut dan dicatat reaksi
yang terjadi. Bila makanan tersebut penyebab
alergi, maka gejala akan berkurang apabila
makanan dieliminasi dan muncul kembali saat
provokasi
3. Besarnya dosis awal harus kurang dari dosis
yang diperkirakan akan menimbulkan reaksi,
bila tidak diketahui dimulai dengan dosis 400
mg makanan yang dikeringkan

PROVOKASI
DIET

4. Dosis kumulatif 8-10 g makanan yang
dikeringkan harus dicapai untuk menyatakan
bahwa hasil negatif
5. Lamanya periode observasi tergantung dari
reaksi yang timbul (minimal 2 jam setelah
provokasi selesai)
6. Persiapkan perlatan dan obat-obatan untuk
menangani reaksi anafilaktik
7. Bila tidak timbul gejala saat observasi, ortu
diberi catatan harian untuk mengamati dan
mencatat timbulnya gejala alergi yang muncul
kemudian

PROVOKASI
DIET

• Prosedur provokasi dilakukan dalam dosis kecil,
awalnya diteteskan susu formula pada bibir,
timbul reaksi sekitar 15 menit.
• Kalau tidak ada reaksi maka dimulai pemberian
CMP yang ditingkatkan bertahap selang waktu
setiap 30 menit dari 0,5 ml sampai 100 ml yang
diberikan secara bertahap.
• Lihat reaksi pada kulit atau saluran nafas.
Setelah 2 jam tidak ada reaksi, anak boleh
pulang.
• Orang tua dipesankan untuk melihat reaksi
lambat yang mungkin timbul setelah anak
diberikan CMP. CMP dari susu formula dapat
diberikan sebanyak 250 ml/hari pada minggu
berikutnya.

TATA LAKSANA DIET
ALERGI
• Tujuan Diet :
menghindari makanan
yg terbukti menjadi
penyebab alergi untuk
mengurangi frekuensi
dan intensitas
serangan serta
penggunaan obat
guna memperthankan
/meningkatkan status
gizi dan kualitas hidup
anak

• SYARAT :
1. Tidak mengandung
BM dan produk
makanan yg
merupakan
penyebab alergi
2. Mempertimbangkan
kemungkinan
kekurangan zat gizi
dalam makanan yg
dieliminasi, bila perlu
diberi suplemen
3. Syarat umum
makanan anak harus
tetap diikuti

DIET ALERGI SUSU SAPI
UNTUK BAYI YANG
MENDAPAT ASI
ESKLUSIF

1.

Diagnosis ditegakkan dg
cara eliminasi protein
susu sapi dari makanan
ibu selama 2-4 mgg
2. Bila gejala menghilang
setelah eliminasi, ibu
diperkenalkan kembali
dengan protein susu
sapi. Bila gejala timbul
kembali, maka dapat
ditegakkan diagnosis
alergi susu sapi, dan ibu
hrs menghindari susu
sapi dan produk
turunannya sampai bayi
umur 9-12 bulan atau
minimal 6 bulan.
3. Setelah mencapai usia
itu, uji provokasi dapat
diulang lagi. Bila gejala
tidak muncul berarti
anak sudah toleran dan
susu sapi dapat dicoba
untuk diberikan lg
kepada ibu. Bila gejala
timbul maka eliminasi
dapat dilanjutkan
kembali selama 6 bln
dst.

DIET ALERGI SUSU SAPI
1.

2.

3.

4.

5.

Diagnosis ditegakkan dg
cara eliminasi diet
selama 2-4 mgg
Bila gejala menghilang
stlh eliminasi 
diperkenalkan kembali
dengan susu sapi. Jika
gejala timbul kembali 
alergi susu sapi.
Gunakan formula khusus
jika alergi susu sapi.
Penggunaan formula
khusus diberikan sampai
9-12 bulan atau minimal
6 bulan.
Jika sufor yg ekstensif
tdk tersedia maka bisa
diganti susu kedelai
namun jangan diberikan
untuk bayi < 6 bulan.
Pd krun wkt t3 uji
provokasi dpt dilakukan
lg utk mengetahui
apakah anak sudah
toleran dan susu sapi
dpt diberikan lg. Bila
gejala timbul sufor
standar dieliminasi lg
selama 6 bln, dst

UNTUK BAYI YANG
MENDAPAT SUFOR
STANDAR

1.

Gejala rgnsdg ( susu
sufor
hidrolisat
ekstensif.
2. Gejala berat
(sufor AA
elemental

CONTOH ALERGEN
1.

Alergen makanan
(telur, ikan laut, seafood, kacang tanah, kacang
kedelai).

2. CONTOH ALERGEN SUSU SAPI
(susu sapi, produk olahannya :susu whole, susu
low fat, susu reduce fat, susu non fat, susu
evaporasi, susu kondensasi, mentega, es krim,
yoghurt, keju, dadih, dsb

CONTOH SUSU
KHUSUS

• Tersedia
produk
protein
hidrolisat
(pregestemil) untuk pengganti susu sapi
formula.
• Dlm formula ini protein sudah didegradasi ,
baik secara hidrolisis, degradasi enzimatik atau
ultrafiltrasi. Dg demikian alergenitas dikurangi
dan disebut Formula hipoalergenik. Keluhan
pasien adalah rasa yg tidak enak. Untuk pasien
yg sangat peka masih ada kemungkinan
terjdnya alergi, maka perlu hati-hati.
• Formula kacang kedelai (prosobee, Isomil,
Nutrisoya)

BAHAN MAKANAN YG DIANJURKAN
1.

SUMBER LEMAK (margarin, minyak kelapa,
minyak sayur)
2. Sumber protein (semua
yg non alergenik)
3. Sumber karbohidrat :
kentang, nasi, pasta, roti
(tanpa susu)

4. Semua buah dan sayur

5. Pemanis (gula, sirup,
madu)

• Alergi tidak bisa disembuhkan, tapi dengan
pencegahan
yang
efektif
akan
mengendalikan frekuensi dan intensitas
serangan,
penggunaan
obat,
serta
membantu memperbaiki kualitas hidup.

INGAT !!1

• Diet eliminasi/provokasi adalah untuk diagnostik.
Bila alergen telah diketemukan maka harus
dihindari sebaik mungkin dan makanan-makanan
yang tergolong hipoalergenik dipakai sebagai
pengganti.

• Pada bayi dari keluarga atopik, disarankan
menunda pemberian makanan makanan yang
dikenal sebagai makanan alergenik utama,
dengan cara :
• Eliminasi susu sapi sampai usia 1 tahun
• Eliminasi telur sampai usia 18-24 bulan
• Eliminasi kacang-kacangan dan ikan sampai usia 3
tahun

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian diet Alergi Susu Sapi :
1. Bila bayi sudah mdpt makanan padat, perlu
dihindari asupan MP-ASI dg protein susu
2. AAP (American Academy of Pediatric) tdk
merekomendasikan penggunan susu formula
kedelai untuk bayi prematur dan BB kurang dari
1800 gram
3. Susu kambing tdk direkomendasikan sbg
pengganti susu sapi krn berpotensi terjadinya
reaksi silang /cross reactivity dg β-lactoglobulin
pada susu sapi.

4. Pd busui yg menghindari susu sapi dpt diberikan
suplemen Ca dan vit D. Utk menambah asupan
kalsium, konsumsi sumber kalsium seperti
bayam, brokoli, remis besar/kijing, kerang, tiram,
ikan salem (jika tidak alergi ikan), ikan saluang
(ikan yg dikons dg tulang).

CONTOH PASI YANG BEREDAR DI INA
NO

GOLONGAN

NAMA DAGANG

1

Formula awal lengkap (FA)
Manis (Complete Starting
Formula)

SGM, Lactogen,
Morinaga, Meiji,
Bebelac No. 1

2

Formula Awal Adaptasi (FA)
(Adapted Starting Formula)

Vitalac, S26,
Nutrilon, NAN

3

Rendah Laktosa

LLM, Milupa
Aptamil

4

Bebas Laktosa

Almiron, Al 110,
Dispacid B,
Portagen

5

Mengandung MCT

Caprilon,
Portagen

6

Dengan Kacang Kedele

Prosobee,
Isomil, Nutri
Soya

7

Dengan Protein Hidrolisat

Nutramigen

8

Dengan Protein Hidrolisat
Glukosa Polimer dan MCT

Pregestemil

9

Khusus untuk BBLR

Nenata-1

CONTOH FORMULA

Penyakit

Diet

Jenis formula

Laktosa
intolerance

Rendah / bebas
laktosa

Nutrilon low laktose, LLM, sinosa
BL, bebelac FL, bimbi Lola, Olac,
susu kacang kedelai

Malabsorpsi
protein

Protein hidrolisat

Nutramigen, pregestemil, pepti
yunior, pregomin

Malabsorpsi
lemak

Lemak MCT

Portagen, pregestimil, alfare, pepti
yunior, pregomin, susu minyak
jagung, skim gula minyak (SGM),
dll

Alergi protein
susu sapi

Protein kacang
kedelai

Prosobee, nutrilon soya, isomil,
nursoya

CONTOH PASI YANG BEREDAR DI INA

Beberapa contoh sufor khusus (formula
diet):
1.
Formula Prematur : Nenatal dan
Enfalac
2.
Formula Rendah/Tanpa Laktosa : LLM
(Low Lactose Milk), Almiron, Bebelac FL
3.
Formula dg Asam Lemak MCT tinggi :
Portagen
4.
Formula Protein Hidrolisat :
Nutramigen
5.
Formula Kacang Kedelai : Nutri-soya
dan Prosobee
6. Formula Semi Elementer : Pregestimil
dan Pepti-junior

DIET INTOLERANSI MAKANAN

Intoleransi makanan adalah reaksi simpang
makanan non imunologik yg disebabkan oleh
defisiensi enzim (laktase, sukrase, dll), zat
farmakologik (kafein), dan bahan tambahan
makanan (penyedap, pemanis, pewarna dan perisa)

Gejala akibat intoleransi makanan meliputi
gastrointestinal, kulit, pernafasan, yg hampir sama
dg gejala alergi makanan, sehingga perlu
dipertimbangkan sebagai diagnosa pembanding
dg alergi makanan.
Gejala bs sama tapi tatalaksana berbeda.

EDUKASI DAN KONSELING
1. Baca label kemasan jika membeli makanan jadi
2. Mengetahui BM pengganti yg hipoalergenik
3. Mengetahui cara mengolah makanan di rumah

4. Menandai dan
membedakan
BM
yg
hipoalergenik
dan
tidak
(misal dg stiker,
dll)

4. Pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan
5. Jika bayi mengkonsumsi susu formula, dapat
digunakan susu formula protein hidrolisat atau
susu formula kedelai

EDUKASI DAN KONSELING
6.

Mengenalkan makanan padat sampai bayi
mencapai umur 6 bulan. Menunda pemberian
kacang-kacangan dan ikan laut sampai anak
mencapai 3-4 tahun.

7. AAP menganjurkan
pemberian susu
sapi setelah usia
12 bulan, telur
setelah usia 24
bulan

8.

Dianjurkan
tidak
terburu-buru
dalam
memperkenalkan berbagai jenis makanan
dengan cara memperkenalkan 1 jenis makanan
tiap 3-4 hari agar dapat dilakukan penilaian
terhadap toleransi dan reaksi alergi bila terjadi.