this file 1192 4749 1 PB

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN INVESTASI AKTIVA TETAP
(Studi Kasus Pada PT. Blue Sky Travel Surabaya)
Emmelia Doloksaribu
Moch. Dzulkirom AR.
Sri Mangesti Rahayu
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email : emmeliadoloksaribu@gmail.com

ABSTRACK

Competition in all sectors of the business makes the company should be able to improve and enhance their
business. In order to overcome those obstacles, PT. Blue Sky Travel Surabaya planned to replace fixed assets
on travel cars. The replacement of fixed assets was done because its cars has been entering its critical
economic period. In order to make business plan, we need a large amount of money, so that we need a precise
analysis and calculation. The use of capital budgeting to consider whether business plan is adequate to be
implemented or not. The analysis made by author resulted Accounting Rate of Return (ARR) 20,486% higher
than discount factor 6,651%, Payback Period (PP) resulted 4 years 1 day less than economical assets period
8 years, Net Present Value (NPV) resulted positive value of Rp. 755.413.522, Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)

resulted 1,7116, and Internal Rate of Return (IRR) resulted 20,9878% higher than discount factor 6,651%
that indicates the replacement investment program in PT Blue Sky Travel Surabaya is adequate to be
implemented.
Keyword : capital budgeting, investment, fixed assets

ABSTRAK
Persaingan pada semua sektor bisnis membuat perusahaan harus mampu memperbaiki dan meningkatkan
usahanya. Menghadapi hal tersebut, PT. Blue Sky Travel Surabaya merencanakan penggantian aktiva tetap
pada armada travel. Penggantian aktiva tetap ini dilakukan karna armada sudah memasuki batas umur
ekonomis sehingga kurang maksimal untuk digunakan. Membutuhkan dana yang tidak sedikit sehingga
perusahaan perlu membuat analisis dan perhitungan yang tepat. Penggunaan capital budgeting untuk menilai
rencana investasi aktiva tetap layak atau tidak dilaksanakan. Analisis yang dilakukan penulis menghasilkan
nilai Accounting Rate of Return (ARR) diperoleh nilai sebesar 20,486% lebih besar dari discount factor
6,651%, Payback Period (PP) diperoleh 4 tahun 1 hari kurang dari masa ekonomis aktiva 8 tahun, Net Present
Value (NPV) bernilai positif sebesar Rp. 755.413.522, Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) diperoleh nilai lebih
besar dari satu sebesar 1,7116, dan hasil Internal Rate of Return (IRR) diperoleh nilai sebesar 20,9878% lebih
besar dari discount factor 6,651% yang mengindikasikan bahwa rencana investasi penggantian armada pada
PT. Blue Sky Travel Surabaya layak dilakukan.
Kata kunci : capital budgeting, investasi, aktiva tetap


Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

96

PENDAHULUAN
Menghadapi persaingan dengan perusahaan lain,
perusahaan dituntut melakukan pengembangan dan
perluasan usaha, sehingga perusahaan perlu
mengambil
kebijakan-kebijakan
untuk
meningkatkan produktivitas dan meningkatkan
laba perusahaan. Investasi pada aktiva tetap akan
menghasilkan barang dan jasa, hal ini diharapkan
meningkatkan produktifitas perusahaan. Investasi
dalam aktiva tetap ini dapat dilakukan antara lain
dengan membeli aktiva baru, melakukan
penggantian aktiva tetap yang lama dengan aktiva
tetap baru yang tipenya sama, serta mengadakan

reparasi dan perbaikan modernisasi untuk
peningkatan operasi dan kinerja aktiva tetap.
Perusahaan yang sedang mempertimbangkan
untuk menjalankan sebuah program investasi
aktiva
tetap
sebaiknya
merencanakan
pendanaannya cukup jauh sebelumnya untuk
memastikan adanya ketersediaan dana. Proses
perencanaan investasi aktiva tetap membutuhkan
analisis yang tepat guna mengambil keputusan
investasi diperlukan perhitungan capital budgeting
untuk menilai rencana investasi yang akan
dilakukan perusahaan layak atau tidak dilakukan.
Analisis capital budgeting menggunakan beberapa
teknik diantaranya Average Rate of Return,
Payback Period, Net Present Value, Benefit Cost
Ratio, serta Internal Rate of Return.
PT. Blue Sky Travel merupakan salah satu

perusahaan yang bisnisnya bergerak di bidang jasa
tour dan travel. armada yang dimiliki perusahaan
sudah memasuki batas umur ekonomis,
kecenderungan konsumen memilih mobil terbaru
dan perusahaan memperkirakan armada lama tidak
bisa digunakan secara maksimal sedangkan biaya
pada operasionalnya juga akan meningkat sehingga
perusahaan berencana mengganti armada lama.
Agar perusahaan tidak salah dalam melakukan
pengambilan keputusan yang dapat menyebabkan
kerugian maka perlu dilakukan suatu analisis
perencanaan investasi yang tepat. Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut
: Analisis capital budgeting sebagai dasar
pengambilan keputusan investasi aktiva tetap
(Studi Kasus pada PT. Blue Sky Travel Surabaya)

KAJIAN PUSTAKA
Investasi

Investasi adalah komitmen untuk menambahkan
sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan
memperoleh keuntungan di masa datang
(Tandelilin, 2007:1). Investasi merupakan
komitmen untuk mengorbankan konsumsi
sekarang (sacrifice current consumption) dengan
tujuan memperbesar keuntungan di masa datang.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap merupakan salah satu sumber daya
berwujud yang dimiliki oleh perusahaan,
dipergunakan dalam kegiatan operasi perusahaan
dan tidak dimaksudkan untuk dijualbelikan, aktiva
tetap dicatat sebesar harga perolehan.
Depresiasi
Purwanti dan Nugraheni (2007:72) menjelaskan
bahwa depresiasi adalah proses berkurangnya nilai
aktiva tetap. Perusahaan memperoleh manfaat dari
pemakaian tetap yang dimilikinya, oleh karena itu
penyusutan aktiva tetap tersebut dianggap sebagai
biaya.

Capital Budgeting
Analisis perhitungan dalam perencanaan
investasi aktiva tetap dan keputusan menggunakan
dana yang terkait invesati dilakukan dengan suatu
analisis perhitungan capital budgeting. Mengenai
capital budgeting dikemukakan oleh Margaretha
(2007:177) bahwa capital budgeting adalah proses
pengambilan keputusan yang digunakan dalam
pengambilalihan aktiva tetap.
Dalam
menganalisis
perhitungan
capital
budgeting, terdapat dua metode yang bisa
digunakan, yaitu:
a. Teknik perhitungan capital budgeting tanpa
memperhatikan nilai waktu uang:
1. Average Rate of Return
2. Payback Period
b. Teknik

perhitungan capital budgeting
mempertimbangka nilai waktu uang :
1. Net Present Value
2. Benefit Cost Ratio
3. Internal Rate of Return
Initial Investment
Initial investment menunjuk kepada cash flow
(aliran kas) relevan guna menilai proyek-proyek
capital expenditure (Syamsuddin, 2009:419).
Faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan
initial investment adalah harga beli aktiva, biaya
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

97

instalasi, penghasilan penjualan aktiva, dan pajak
dari penjualan aktiva.
Aliran Kas (Cash Flow)
Pengelolahan aliran kas merupakan salah satu

hal
yang
terpenting
dalam
menunjang
kelangsungan operasi perusahaan. Peusahaan bisa
saja mendapat profit, namun jika tidak memiliki
kas yang mencukupi, perusahaan juga bisa
bangkrut.
Biaya Modal
Riyanto (2010:245) menjelaskan bahwa biaya
modal merupakan penentu besarnya penggunaan
modal dari masing-masing sumber dana dan
penentuk biaya modal rata-rata dari keseluruhan
dana yang dipakai oleh perusahaan sebagai tingkat
biaya penggunaan modal perusahaan.
Nilai Waktu Uang
Menurut Martono dan Harjito (2008:20) konsep
nilai waktu uang berkaitan dengan tingkat bunga
yang dipakai pada hitungan aliran kas. Nilai uang

saat ini tidak sama dengan nilai uang tersebut di
waktu mendatang karena adanya faktor bunga.
Peramalan untuk Penggangaran
Peramalan atau prediksi merupakan kegiatan
untuk memperkirakan yang akan terjadi di masa
yang akan datang pada saat sekarang (Kasmir dan
Jakfar, 2007:81).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan studi kasus. Tujuan dari penelitian
kasus adalah mempelajari secara intensif tentang
latar belakang keadaan sekarang dan interaksi
lingkungan sesuatu unit sosial : individu, kelompok
dan masyarakat . Penelitian deskriptif akan
mendapatkan gambaran pada saat ini, kemudian
dianalisis dan diinterpretasikan agar diperoleh
keputusan tepat untuk dilakukan tindakan
selanjutnya.
Fokus penelitian dipusatkan pada :

1. Laporan keuangan periode tahun 2012 - 2014
2. Perhitungan capital budgeting terdiri dari:
a. Average Rate of Return
b. Payback Period (PP)
c. Net Present Value
d. Internal Rate of Return (IRR)
e. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)

Adapun langkah-langkah analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Melakukan penentuan dan penghitungan
jumlah initial investment yang diperlukan
perusahaan untuk melakukan penggantian
investasi aktiva tetap.
2. Melakukan penghitungan biaya modal (Cost of
Capital) dari sumber pembiyaan investasi.
Biaya modal dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagi berikut :
a. Jika pembiayaan investasi menggunakan
modal sendiri dapat dihitung dengan rumus

:
L
ROE =
Sumber : Sartono (2012: 122)
b. Jika pembiayaan investasi menggunakan
modal pinjaman, dapat dihitung dengan
rumus :
Ki = Kd ( 1 – t )
Dimana :
Ki = Biaya modal pinjaman setelah pajak
Kd = Biaya modal pinjaman sebelum pajak
t = Tingkat pajak
Sumber : Martono dan Harjito (2008:204)
c. Jika pembiayaan menggunakan dua sumber
modal, menggunakan modal rata-rata
tertimbang (weighted average cost of
capital)
3. Menghitung discount factor
4. Menghitung
proyeksi
pendapatan,
opererasional armada, operasional kantor,
biaya gaji dengan menggunakan metode trend
linier , yaitu melalui fungsi persamaan :
Y = a + bx
Sumber : Harmono, (2009:87)
5. Menghitung beban depresiasi per tahun dengan
menggunakan metode garis lurus, yaitu dengan
rumus :
ℎ − � �

Depresiasi =
6.
7.
8.

9.



Sumber : Baridwan (2008:308)
Menghitung besarnya anggsuran pinjaman
Menghitung proyeksi pajak pendapatan
Melakukan proyeksi laba setelah pajak dan
cash inflow untuk menggambarkan kondisi kas
perusahaan di masa yang akan datang
Analisis investasi dengan menggunakan
teknik-teknik perhitungan dalam Capital
Budgeting yaitu :
a. Average Rate of Return (ARR)
Metode Average Rate of Return didasarkan
atas keuntungan bersih sesudah pajak

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

98

(EAT) yang terdapat pada laporan laba
rugi. Average rate of return didasarkan
pada keuntungan bersih sesudah pajak
dapat dihitung dengan rumus sebagi
berikut:
R −
EAT
ARR =
R −
v
Sumber : Sartono, 2012 : 193
b. Payback Period (PP)
Metode Payback Period menghitung
jangka waktu yang diperlukan untuk
menutup initial investment dari investasi
yang dilakukan dengan menggunakan cash
inflow. Payback Periode dapat dirumuskan
sebagai berikut :

Payback Periode = t

Sumber : Sartono, 2012: 193
c. Net Present Value (NPV)
Metode Net Present Value adalah
perhitungan yang memperhatikan nilai
waktu yang paling banyak digunakan. NPV
dapat dirumuskan sebagi berikut :
NPV = Present Cash Inflow – PV Initial
Investment
Sumber : Sartono, 2012:195
d. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
Benetif Cost Ratio atau biasa disebut
sebagai profitabilitas index menghitung
perbandingan
antar
nilai
sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih di masa
yang akan datang dengan nilai sekarang
investasi. Perhitungan B/C Ratio dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
ℎ�
B/C Ratio =
� � �



Sumber : Syamsuddin, 2009:438
e. Internal Rate of Return (IRR)
Perhitungan Internal Rate of Return
dilakukan dengan cara coba-coba (trial dan
error ) sampai akhirnya akan diperoleh
tingkat discount yang akan menyebabkan
nilai NPV = 0. Perhitungan IRR dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
��
��
+ + �� + … +
IRR = NCF0 +
�� �
+ �� �

+ ��

=0

Sumber : Sartono, 2012:198
10. Menarik kesimpulan terhadap analisis yang
telah dilakukan yaitu layak atau tidaknya
investasi dilakukan oleh perusahaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Initial Investment
Dalam investasi aktiva tetap ini, perusahaan
berencana akan mengganti 9 armada yang lama
menjadi 9 armada baru.
a) Menjual unit armada lama
Total Penjualan armada Rp 975.000.000
Nilai buku armada
Rp 312.020.819 Keuntungan penjualan Rp 662.979.181
Pajak keuntungan 10 % = Rp 66.297.918
b) Besarnya Pembelian Armada Baru
2 Toyota Avanza
Rp 346.800.000
2 Kijang Inova
Rp 467.400.000
2 Daihatsu Xenia
Rp 371.800.000
3 Microbus Izusu Elf Rp. 784.200.00 +
Rp 1.970.200.000
c) Perhitungan besarnya initial investment
Harga beli armada baru Rp 1.970.200.000
Proceeds penjualan
Rp 975.000.000Rp 995.200.000
Pajak keuntungan 10% Rp 66.297.918 +
Total initial investment Rp 1.061.497.918
Biaya Modal
Sumber dana yang digunakan oleh perusahaan
untuk melakukan investasi aktiva tetap berasal dari
dua sumber, yaitu dari modal sendiri dan modal
pinjaman,
sehingga
biaya
modalnya
mempertimbangkan semua biaya yang keluarkan
pada biaya modal. Hasil rata-rata tertimbang
dijadikan discount factor. Perhitungan dari biaya
modal adalah 6,651%.
Estimasi Pendapatan Armada
Perhitungan perkiraan pendapatan armada PT.
Blue Sky Travel pada Tahun 2015-2022, secara
lebih rinci disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Estimasi Pendapatan Armada pada Tahun
2015-2022
Tahun
Sebelum Armada di Sesudah Armada
Ganti
di Ganti
2015
752.632.534
940.790.667
2016
776.763.734
970.954.667
2017
800.894.934
1.001.118.667
2018
825.026.134
1.031.282.667
2019
849.157.334
1.061.446.667
2020
873.288.534
1.091.610.667
2021
897.419.734
1.121.774.667
2022
921.550.934
1.151.938.667

Sumber : Data diolah

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

99

Estimasi Biaya Operasional
Perhitungan perkiraan biaya operasional armada
PT. Blue Sky Travel pada Tahun 2015-2022, secara
rinci disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 2. Estimasi Biaya Operasional Armada pada
Tahun 2015-2022
Tahun
Sebelum Armada Sesudah Armada
di Ganti
di Ganti
2015
263.336.667
210.669.334
2016
292.781.667
234.225.334
2017
322.226.667
257.781.334
2018
351.671.667
281.337.334
2019
381.116.667
304.893.334
2020
410.561.667
328.449.334
2021
440.006.667
352.005.334
2022
469.451.667
375.561.334

Sumber : Data diolah
Estimasi Biaya Operasional Kantor, Biaya Gaji
Perhitungan perkiraan biaya operasional kantor
dan biaya gaji PT. Blue Sky Travel pada Tahun
2015-2022, secara rinci disajikan dalam tabel
berikut ini :
Tabel 3. Estimasi Biaya Operasional Kantor, Biaya
Gaji Tahun 2015-2022
Tahun
Biaya Operasional Biaya Gaji
Kantor
2015
17.306.867
370.708.267
2016
17.363.417
371.275.517
2017
17.419.967
371.842.767
2018
17.476.517
372.410.017
2019
17.533.067
372.977.267
2020
17.589.617
373.544.517
2021
17.646.167
374.117.767
2022
17.702.717
374.679.017

Sumber : Data diolah
Biaya Penyusutan Armada Baru
Penyusutan armada baru diperkirakan nilai
residu 12,5% dengan masa ekonomis sebesar 8
tahun. Berikut ini disajikan penyusutan armada
baru dengan menggunakan metode garis lurus :
ℎ −�� �

Depresiasi =
.

.



.



=
= 215.490.625


.

.

Bunga Pinjaman
PT. Blue Sky Travel dalam investasi aktiva tetap
berencana menggunakan dana pinjaman yang
berasal dari bank sebesar 40% dari initial
investment. Tingkat bunga pada saat peminjaman

sebesar 13,5 % dengan masa pinjam selama lima
tahun.
Besar pinjaman = Rp 1.061.497.918 x 40%
= Rp 424.599.167
.
.
Anggsuran = − + ,5% −5
,5%

= 122.195.859

Tarif Pajak Penghasilan
Pajak yang dikenakan pada penghasilan PT. Blue
Sky Travel adalah sebesar 12,5%. Tarif pajak ini
didasarkan pada UU pajak penghasilan no.36 tahun
2008.
Proyeksi Aliran kas
Proyeksi Cash Inflow dilakukan untuk
menggambarkan kondisi kas masuk perusahaan di
masa mendatang. Proyeksi Cash inflow dihitung
dengan cara menghitung Incremental EAT.
Analisis Capital Budgeting
a) Average Rate of Return(ARR)
ARR digunakan untuk menilai jumlah tingkat
keuntungan rata-rata yang akan diperoleh dari
pelaksanaan investasi.


x 100%
ARR =
.



.





=
x 100%
.
.
= 20,486 %
Berdasarkan hasil diatas, nilai ARR yang
didapat adalah sebesar 20,486%. Nilai tersebut
melebihi tingkat keuntungan yang di inginkan
oleh perusahaan sebesar 6,651%. Hal ini
menandakan
bahwa
investasi
layak
dilaksanakan.

b) Metode Payback Period (PP)
Payback Period digunakan untuk menilai
jangka waktu yang diperlukan agar menutup
pengeluaran initial investment dengan
menggunakan aliran kas masuk.

Payback Period = t +
.

.

.

− .


.

.

=4+
.
.
.
− .
.
.
= 4 + 0,04098
0,040988 x 12 bulan = 0,4918 = 0 bulan
0,040988 x 30 hari = 1,2296 = 1 hari
= 4 tahun 1 hari
Berdasarkan hasil hitungan tersebut, payback
period investasi pada tahun ke 4 hari ke 1, hal
ini menandakan investasi layak karena
pengembalian lebih kecil dari pada manfaat
(masa depresiasi) armada yaitu 8 tahun.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

100

c) Metode Net Present value (NPV)
NPV digunakan untuk menilai selisih nilai
sekarang suatu investasi dengan nilai sekarang
perolehan kas bersih di masa yang akan
mendatang. Perhitungan net present value
menggunakan discount factor dari biaya modal
sebesar 6,651%.
NPV = PV cash inflow – Intial Investment
Total PV cash inflow = 1.816.911.440
Initial investment
= 1.061.497.918 NPV
= 755.413.522
Berdasarkan perhitungan diatas nilai Present
Value Cash Inflow yang dihasilkan sebesar Rp
755.413.522 .Rencana investasi layak
dilaksanakan karena menghasilkan nilai NPV
positif atau lebih dari nol.
d) Metode Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
Metode B/C Ratio digunakan untuk menilai
nilai sekarang setiap rupiah yang di gunakan
untuk investasi. Perhitungan B/C Ratio adalah
sebagai berikut :

� ℎ
B/C ratio = �
� �
.

.

.

=
.
.
.
= 1,7116
Berdasarkan perhitungan tersebut nilai
profitability index yang di dapat adalah sebesar
1,7116 atau B/C Ratio > 1 sehingga rencana
investasi layak dilakukan.

e) Metode Internal Rate of Return (IRR)
Metode Internal Rate of Return digunakan
untuk menghitung tingkat bunga yang akan
menyamakan present value cash inflow dengan
jumlah initial investment dari rencana investasi
yang akan dinilai. Perhitungan IRR dilakukan
secara coba-coba (trial and error ) sampai
menghasilkan nilai NPV positif negatif.
NPV positif dan negatif berada pada discount
rate 20% dan 21% maka proses trial and eror
dilanjutkan
dengan
interpolasi
untuk
menentukan IRR sebenarnya.
��
��
+ + �� + … +
IRR = NCF0 +
�� �
+ �� �

+ ��

dikeluarkan sebesar 6,651% sehingga rencana
investasi layak dilaksanakan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah
dilakukan, diperoleh kesimpulan yaitu, Rencana
pengambilan keputusan atas investasi aktiva tetap
pada PT Blue Sky Travel mengganti armada 9
armada lama menjadi 9 armada baru agar layak di
pakai dan mempertahankan kinerja armada.
Rencana pengambilan keputusan investasi ini
dianalisis menggunakan analisis capital budgeting
dapat dikatakan layak untuk dilaksanakan karena
telah memenuhi kriteria-kriteria penilaian investasi
yang telah digunakan. Accounting Rate of Return
(ARR) diperoleh nilai sebesar 20,486% lebih besar
dari discount factor 6,651%, Payback Periode (PP)
diperoleh 4 tahun 1 hari kurang dari masa
ekonomis aktiva 8 tahun, Net Present Value (NPV)
bernilai positif sebesar Rp. 755.413.522, Benefit
Cost Ratio (B/C Ratio) diperoleh nilai lebih besar
dari satu sebesar 1,7116, dan hasil Internal Rate of
Return (IRR) diperoleh nilai sebesar 20,9878%
lebih besar dari discount factor 6,651%
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis dalam
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Pentingnya perusahaan dalam menganalisa
rencana investasi aktiva tetap dengan
menggunakan Capital Budgeting, guna
mengantisipasi resiko maupun kerugian yang
tidak diharapkan dalam pelaksanaan investasi
aktiva tetap.
2. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang
telah dilakukan, sebaiknya PT. Blue Sky Travel
segera melaksanakan rencana penggantian
armada mobil pada divisi travel agar dapat
memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik
dan terhindar dari kerugian akibat armada lama
yang umur ekonomisnya hampir habis
(menurunnya
kinerja
armada
lama)
berdasarkan hasil analisis menggunakan
Capital Budgeting layak untuk dilaksanakan.

=0
.

.

IRR = 20% +
x (21% -20 %)
.
.
= 20% + 0,9878 x 1%
= 20,9878 %
Berdasarkan perhitungan tersebut, nilai IRR
yang dihasilkan sebesar 20,9878%. Nilai
tersebut lebih besar daripada biaya modal yang

DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2008 . Intermediate Accounting.
Edisi Kedelapan. Yogyakarta : BPFE
Harmono. 2009 . Manajemen Keuangan. Jakarta :
Bumi Aksara
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

101

Kasmir dan Jakfar. 2007 . Studi Kelayakan Bisnis.
Edisi Kedua. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
Margaretha, Farah. 2007. Manajemen Keuangan
Bagi Industri Jasa , Jakarta: Grasindo.
Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen
Keuangan. Yogyakarta : Ekonisia
Purwanti, Rita, E., Nugraheni, Indah. 2007. Siklus
Akuntansi. Yogyakarta: Kanisius

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasasr
Pembelajaan Perusahaan. Yogyakarta :

BPFE Yogyakarta.
Sartono, Agus. 2012. Manajemen keuangan:
Teori dan aplikasi. Edisi Kempat.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen
Keuangan Perusahaan. Edisi Baru. Jakarta

: PT. Raja Grafindo Persada.
Tandelilin, Eduardus. 2007. Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio. Yogyakarta :

BPFE Yogyakarta.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

102