ANALISIS PROSES SELEKSI TENAGA KERJA DI DE BOLIVA CAFÉ SURABAYA TOWN SQUARE | Gadis | Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa 1009 1830 1 SM
ANALISIS PROSES SELEKSI TENAGA KERJA DI DE BOLIVA CAFÉ
SURABAYA TOWN SQUARE
Sonya Nuryani Gadis Setiawan
Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra, Surabaya, Indonesia
Abstrak: Penelitian ini dilakukan di De Boliva Café Surabaya Town Square. Tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui proses seleksi tenaga kerja. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif deksriptif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa proses seleksi tenaga kerja di De Boliva adalah
seleksi curriculum vitae (CV) beserta surat lamaran, tes tulis, wawancara video, dan
wawancara akhir.
Kata Kunci: Proses Seleksi, De Boliva Café
Abstract: The research was conducted at the De Boliva Café Surabaya Town Square.
The objectives of this research is to determine the employment selection process.
Analysis techniques used in this research is descriptive qualitative analysis. The
analysis shows that the employment selection processes in De Boliva are the selection
of a curriculum vitae (CV) also job application, a written test, a video interview, and
a final interview.
Keywords: Selection Process, De Boliva Café
Seiring dengan perkembangan jaman, maka kebutuhan masyarakat saat ini
menjadi sangat meningkat. Terutama kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pangan.
Hal ini dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk berbisnis restoran. . Restoran sudah
menjadi bagian dari pariwisata dan dikenal sebagai usaha bisnis yang banyak diminati
(Bartono, 2005, p.2). Karena bisnis restoran saat ini sangat diminati, hingga membuat
para pebisnis restoran saling bersaing untuk menarik pelanggannya. Berbagai cara
dilakukan untuk mengunggulkan restoran masing-masing.
Persaingan bisnis restoran sangat ketat, maka dari itu dibutuhkan upaya untuk
tetap bertahan dalam persaingan ini. Ketersediaan sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-tugas pada masa-masa yang akan datang adalah
sangat penting untuk memastikan bahwa kegiatan perusahaan dapat terlaksana
dengan baik (Hariandja, 2002, p.76). Faktor tenaga kerja merupakan salah satu faktor
produksi yang sangat penting untuk kelangsungan proses produksi (Murdiyatmoko,
2006, p.48).
Faktor tenaga kerja harus dikendalikan oleh suatu manajemen, karena tenaga
kerja tersebut mempunyai karakter masing-masing. Manajemen Sumber Daya
Manusia akan membantu perusahan untuk mendapatkan tenaga kerja yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat (Arifin, 2007, p.8).
483
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, perusahaan harus
melakukan sebuah proses seleksi. Proses seleksi umumnya digunakan untuk
memutuskan pelamar diterima atau tidak. Seleksi adalah proses pemilihan kandidat
(calon karyawan) yang disesuaikan dengan jabatan yang lowong (Soetjipto, 2008,
p.144).
De Boliva bergerak di bidang jasa, dimana dalam proses produksinya sangat
membutuhkan peran penting dari sumber daya manusia, sehingga De Boliva
membutuhkan proses seleksi sebelum menerima pegawai. Berdasarkan hasil
wawancara peneliti dengan Otta sebagai Marketing sekaligus orang kepercayaan
Andre Soenjoto sebagai pemilik, untuk mendapatkan pegawai yang sesuai
kebutuhannya De Boliva Café menetapkan beberapa standar untuk mendukung proses
seleksinya, yaitu: pengumpulan Curriculum Vitae (CV) dan surat lamaran ke outlet
De Boliva maupun ke kantor pusat, serta Wawancara.
RANGKUMAN KAJIAN TEORITIK
Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan penentu faktor produksi dalam sebuah
usaha atau bisnis. Berhasil atau tidaknya sebuah usaha dapat ditentukan salah satunya
dari sumber daya manusianya. Sumber daya manusia adalah keseluruhan penentuan
dan pelaksanaan berbagai aktivitas, policy, dan program yang bertujuan untuk
mendapatkan tenaga kerja, pengembangan, dan pemeliharaan dalam usaha
meningkatkan dukungannya terhadap peningkatan efektivitas organisasi dengan cara
yang etis dan sosial dapat dipertanggung jawabkan (Efendi, 2002, p.3).
Pengertian proses seleksi
Proses seleksi pada dasarnya merupakan usaha yang sistematis yang
dilakukan guna lebih menjamin bahwa mereka yang diterima adalah yang dianggap
paling tepat, baik dengan kriteria yang telah ditetapkan ataupun jumlah yang
dibutuhkan (Umar, 1998, p.8). Tepat tidaknya seseorang ditempatkan bergantung
pada kesesuaian pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan tuntuan pekerjaan.
Proses seleksi dilakukan setelah para pelamar yang dianggap memenuhi
syarat didapatkan dari penarikan. Proses ini akan membutuhkan cukup banyak waktu
dan ketepatan dalam melakukan penyeleksian, sebelum akhirnya diambil keputusan
untuk menerima atau menolak calon karyawan tersebut.
Langkah-Langkah Proses Seleksi
1. Seleksi surat lamaran
Seleksi surat lamaran artinya memilih surat-surat lamaran dan mengelompokkan
atas surat lamaran yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat. Lamaran
yang memenuhi syarat dipanggil untuk mengikuti seleksi berikutnya. Dalam surat
panggilan harus dicantumkan: waktu, tempat, dan alat-alat yang diperlukan untuk
mengikuti seleksi tersebut.
484
2. Pengisian blanko lamaran
Pelamar yang dipanggil harus mengisi blanko (formulir) lamaran yang telah
disediakan. Formulir ini memuat rincian data yang komplit dari pelamar seperti: nama
orang tua, pengalaman kerja, gaji yang diminta. Formulir lamaran akan digunakan
sebagai salah satu alat referensi pelamar bersangkutan.
3. Pemeriksaan referensi
Memeriksa referensi adalah meneliti siapa referensi pelamar, dipercaya atau tidak
untuk memberikan informasi mengenai sifat, perilaku, pengalaman kerja, dan hal-hal
lain yang dianggap penting dari pelamar. Referensi adalah seseorang yang dapat
memberikan informasi dan jaminan mengenai sifat, perilaku dan hal lain dari pelamar
tersebut.
4. Wawancara pendahuluan
Wawancara berarti tanya jawab dengan maksud memperoleh data atau informasi
lebih mendalam secara langsung dari pelamar. Dengan wawancara, pewawancara yang
berpengalaman dan jeli dapat menggali kemampuan pelamar. Dengan wawancara akan
diperoleh informasi dari setiap pelamar, kemudian dibandingkan satu per satu siapa yang
paling tinggi kemampuannya untuk melakukan pekerjaan itu.
5. Tes penerimaan
Tes penerimaan adalah proses untuk mencari data calon karyawan yang
disesuaikan dengan spesifikasi jabatan atau pekerjaan yang akan dijabat. Jenis tes
penerimaan calon karyawan adalah wawancara dan tertulis.
6. Tes psikologis
Tes psikologis adalah proses menguji atau mengetes kemampuan mental pelamar
untuk mengukur apakah mentalnya sesuai dengan yang diinginkannya.
7. Tes kesehatan
Tes kesehatan yaitu pemeriksaan kesehatan fisik pelamar apakah memenuhi
spesifikasi yang telah ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan. Misalnya
pendengaran, penglihatan (buta warna atau tidak), berpenyakit jantung atau tidak,
mempunyai cacat badan atau tidak.
8. Wawancara akhir dengan atasan langsung
Wawancara bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan praktis pelamar
dalam mengerjakan pekerjaan dan juga untuk memperoleh gambaran apakah pelamar
dapat diajak bekerja sama atau tidak. Wawancara akhir akan menentukan diterima atau
tidaknya pelamar menjadi calon karyawan pada perusahaan tersebut.
9. Memutuskan diterima atau ditolak
Top manajer akan memutuskan diterima atau ditolaknya pelamar setelah
memperoleh hasil dari seleksi-seleksi terdahulu. Pelamar yang tidak memenuhi
spesifikasi ditolak, sedangkan pelamar yang lulus diputuskan diterima dengan status
karyawan dalam masa percobaan (Hasibuan, 1998)
485
Kerangka Berpikir
De Boliva Café
Proses Seleksi Calon
Surabaya Town
Karyawan
Square
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui proses seleksi tenaga kerja yang dilakukan oleh De Boliva
Café Surabaya Town Square.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis meneliti De Boliva Café Surabaya Town Square
melalui ciri khas dan proses seleksi tenaga kerja yang dilakukannya. Penelitian ini
akan mengamati sebuah proses yaitu proses seleksi tenaga kerja, sehingga penelitian
ini sangat tepat dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif.
Dalam penelitian ini, penulis akan mewawancarai langsung informan yang
bersangkutan untuk meyakinkan validitas data yang diperoleh. Beberapa informan
yang telah ditetapkan oleh penulis yang memenuhi kriteria di atas adalah:
1. Owner dari De Boliva Café Surabaya Town Square.
2. Marketing dari De Boliva Café Surabaya Town Square.
3. Manajer dari De Boliva Café Surabaya Town Square.
4. 3 (tiga) orang pegawai De Boliva Café Surabaya Town Square
Para informan di atas sudah memenuhi pertimbangan-pertimbangan dari
peneliti, yaitu yang bersangkutan langsung dengan proses seleksi.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Data kualitatif merupakan
data yang tidak dinyatakan dalam angka atau bilangan.
Sumber data yang digunakan menurut Hermawan (2005) adalah :
a. Data Primer, merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh
peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang
dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal
dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey
ataupun observasi.
486
b. Data Sekunder, merupakan struktur data historis mengenai variabelvariabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak
lain. (p.168).
Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu bentuk tanya jawab dengan narasumber dengan
tujuan untuk mendapatkan keterangan, penjelasan, pendapat, fakta, bukti
tentang suatu masalah atau suatu peristiwa (Kamdhi, 2003, p.95). Dalam
metode wawancara ini, peneliti akan mencari informasi atau data-data dari
informan yang telah ditetapkan. Supaya proses wawancara dapat berjalan
dengan baik, peneliti harus mempersiapkan daftar pertanyaan-pertanyaan apa
yang nanti ingin ditanyakan kepada informan yang bersangkutan.
2. Observasi
Menurut Raco (2010) observasi adalah bagian dalam pengumpulan data.
Observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Data yang
diobservasi dapat berupa gambaran tentang sikap, kelakuan, perilaku,
tindakan, keseluruhan interaksi antar manusia. Proses observasi dimulai dari
mengidentifikasi tempat yang hendak diteliti (p.112). Observasi yang
dimaksud oleh penulis untuk penelitian ini adalah melihat berkas-berkas, surat
lamaran, dan Curiculum Vitae (CV) pada proses seleksi terdahulu.
Teknik Analisis Data
1. Analisa deskriptif
Analisa yang menguraikan data dan memberikan gambaran secara deskriptif
mengenai hasil observasi dan wawancara dengan informan.
2. Analisa evaluative
Analisa ini menjabarkan bahwa peneliti dalam penelitian ini akan
mengevaluasi data yang diperoleh.
3. Analisa konklusif
Hasil penelitian yang telah dianalisa dan dibahas dapat memberikan
kesimpulan dan memberikan saran dari sudut pandang peneliti untuk lebih
mempertegas penulisan (Bungin, 2007).
Untuk mengolah data dan menarik kesimpulan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode triangulasi, dimana teknik ini mengutamakan efektifitas proses
dan hasil yang diinginkan. Triangulasi merupakan kombinasi beberapa sudut pandang
yang seringkali digunakan untuk menguatkan data, sebab, lazimnya, strategi ini
diklaim memberikan gambaran yang lebih “lengkap” (Daymon, 2008, p.153).
Menurut Endraswara (2006), triangulasi meliputi empat hal, yaitu:
1. Triangulasi metode
Dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara
yang berdeda.
2. Triangulasi antar-peneliti (jika penelitian dilakukan dengan kelompok)
487
Dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu orang dalam
pengumpulan dan analisis data.
3. Triangulasi sumber data
Menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber
perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti
bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation), dokumen
tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan
gambar atau foto.
4. Triangulasi teori
Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau thesis
statement. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan perspektif
teori yang relevan untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan atau
kesimpulan yang dihasilkan (p. 110).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Proses Seleksi Tenaga Kerja
Berdasarkan data dari hasil wawancara dan observasi, diketahui bahwa
terdapat 4 (empat) langkah dalam proses seleksi tenaga kerja di De Boliva Café
Surabaya Town Square. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah proses
seleksi surat lamaran dan CV, pengisian blanko/written test, wawancara video,
dan wawancara akhir.
Sebelum proses seleksi dimulai, para pelamar diminta untuk menyerahkan
berkas-berkas lamaran seperti surat lamaran, Curriculum Vitae, dan foto 4 x 6 ke
outlet-outlet De Boliva di Surabaya Town Square, Raya Gubeng, Water Place,
dan kantor pusat De Boliva di Dharmahusada. Surat lamaran akan diseleksi oleh
oleh Owner yaitu Andre Soenjoto. Namun tidak menutup kemungkinan jika
Owner menyeleksi surat lamaran dan CV bersama Marketingnya yaitu Otta.
Yang menjadi kriteria utama dalam penyeleksian surat lamaran dan CV adalah
foto dari pelamar dan pengalaman kerja. Setelah langkah seleksi surat lamaran
dan CV selesai, pelamar akan dihubungi oleh pihak De Boliva untuk melakukan
langkah seleksi selanjutnya. Namun tidak menutup kemungkinan sewaktu
pelamar mengumpulkan surat lamaran dan CV akan langsung dilakukan proses
wawancara.
Sebelum proses wawancara dimulai, pelamar akan melalui langkah pengisian
blanko dan tes tulis. Dalam pengisian blanko dan tes tulis ini, calon pegawai
diminta untuk mengisi jawaban yang telah tertulis di dalam formulir. Format
blanko tersebut terdiri dari biodata (nama, alamat, tempat/tanggal lahir, usia,
nama orang tua) dan pertanyaan-pertanyaan mengenai kepribadian dan kondisi
pribadi pelamar. Pertanyaan umum yang tercantum di dalam formulir tersebut
juga sangat menentukan lolos atau tidaknya pelamar. Berikutnya pelamar akan
masuk ke proses wawancara. Wawancara yang pertama adalah wawancara
dengan menggunakan video.
488
Dalam langkah wawancara video ini, pelamar akan diberikan pertanyaan
mengenai motivasi kerja dan pengalaman kerja. Pelamar akan menjawab
pertanyaan tersebut secara lisan di depan kamera, yang nantinya akan direkam.
Hasil rekaman akan diputar ulang berulang kali untuk di analisa kembali hasil
jawaban dari pelamar. Ada kemungkinan langkah wawancara video tidak
dilakukan apabila kebutuhan pegawai baru di De Boliva sangat mendesak,
sehingga membutuhkan waktu cepat untuk menyeleksi. Proses seleksi yang
terakhir adalah wawancara akhir dengan Owner De Boliva. Pertanyaan yang
diajukan biasanya lebih mendetail, gunanya untuk mendapatkan informasi yang
lebih dalam mengenai calon pegawainya. Tidak jarang juga pada saat wawancara
akhir untuk menerima atau menolak pelamar tersebut sebagai pegawai. Namun
tidak menutup kemungkinan jika wawancara akhir dilakukan oleh Manajer sesuai
dengan utusan Owner, tetapi hasil akhir akan tetap diputuskan oleh Owner.
Penyeleksi
Surat
Lamaran
dan CV
Tes Tulis
Wawancara
Video
Wawancara
Akhir
Diseleksi
Andre
Soenjoto
Hadi
Otta
Andi
Setiawan
Putra
Hanafi
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tabel 1
Triangulasi Proses Seleksi Tenaga Kerja
Berdasarkan tabel triangulasi proses seleksi tenaga kerja di atas, maka penulis
menyimpulkan bahwa tidak semua pegawai melalui proses wawancara video. Hal ini
dikarenakan keadaan De Boliva yang kurang pegawai mendesak untuk mendapatkan
segera pegawai baru utuk mengisi bagian yang kosong. Sehingga proses
wawancaranya dilakukan secara singkat.
KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pembahasan masalah pada bab 4 (empat), maka penulis
menarik kesimpulan yaitu:
1. Tahapan Proses Seleksi Tenaga Kerja
Terdapat 4 (empat) langkah utama dalam proses seleksi tenaga kerja di De
Boliva Café Surabaya Town Square yaitu Seleksi Surat Lamaran, Tes Tulis,
Wawancara Video, dan Wawancara Akhir. Diantara langkah-langkah tersebut, tidak
489
semua pegawai melalui proses Wawancara Video jika pada saat itu kondisi De Boliva
urgent membutuhkan pegawai. Sehingga mengharuskan proses wawancara yang
tadinya 2 (dua) kali harus dipersingkat.
2. Pertimbangan Dalam Memilih Tenaga Kerja
Penulis menyimpulkan bahwa pertimbangan utama memilih tenaga
kerja adalah penampilan yang menarik dan pengalaman kerja. Sedangkan
pertimbangan proses seleksi adalah sebagai berikut:
a. Seleksi Surat Lamaran
Merupakan tahap awal dimana pihak De Boliva akan menilai surat
lamaran dan CV yang masuk. Yang menjadi syarat utama adalah
penampilan wajah (face), dan pengalaman kerja.
b. Tes Tulis
Tes tulis dilakukan melalui formulir berisi pertanyaan. Jawaban
yang mendukung akan dianggap memenuhi syarat.
c. Wawancara Video
Wawancara ini digunakan untuk mengukur kepercayaan diri dari
pelamar, apakah pelamar gugup atau tidak berbicara di depan kamera.
Yang memenuhi syarat adalah pelamar yang percaya diri.
d. Wawancara Akhir
Wawancara akhir akan dilakukan secara bertatap muka. Pelamar
diberi pertanyaan yang mungkin bisa sama atau bisa berbeda dengan
wawancara awal, dan beberapa pertanyaan tambahan untuk mendapatkan
informasi lebih detail dari keadaan pelamar.
Saran
Dari kesimpulan di atas, penulis memiliki beberapa saran yang nantinya dapat
lebih meningkatkan proses seleksi tenaga kerja di De Boliva Café:
1. Wawancara Video seharusnya harus konsisten dilakukan walaupun
sebentar, karena menilai kepercayaan diri seseorang itu penting.
Seandainya menerima pegawai yang ternyata pemalu, akan menyusahkan
perusahaan dalam menjual produknya.
2. Tes kesehatan sebaiknya diadakan dengan cara yang sederhana, seperti
menggunakan formulir untuk mengetahui riwayat kesehatan calon
pegawai.
490
DAFTAR REFERENSI
Arifin J. (2007). Aplikasi excel dalam aspek kuantitatif manajemen sumber daya
manusia. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Bartono P.H. (2005). How to win in competitive market. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Bungin B. (2007). Penelitian kualitatif: komunikasi, ekonomi, kebijakan public, dan ilmu
sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Daymon, C. (2008). Metode-metode riset kualitatif dalam public relations dan marketing
communications. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
Efendi M.T. (2002). Manajemen sumber daya manusia pengadaan, pengembangan,
pengkompensasian, dan peningkatan produktivitas pegawai. Jakarta: PT.
Grasindo.
Endraswara S. (2006). Metode, teori, teknik penelitian kebudayaan. Sleman: Pustaka
Widyatama.
Hariandja M.T.E. (2002). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT. Grasindo.
Hasibuan M.S.P. (1998). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hermawan A. (2005). Penelitian bisnis paradigma kuantitatif. Jakarta: PT. Grasindo.
Kamdhi J.S. (2003). Terampil berwicara. Jakarta: PT. Grasindo.
Raco J.R. (2010). Metode penelitian kualitatif jenis, karakteristik dan keunggulannya.
Jakarta: PT. Grasindo.
Soetjipto B.W. (2008). Kisah sukses para kampium SDM. Jakarta: Salemba Empat.
Umar H. (1998). Riset SDM dalam organisasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
491
SURABAYA TOWN SQUARE
Sonya Nuryani Gadis Setiawan
Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra, Surabaya, Indonesia
Abstrak: Penelitian ini dilakukan di De Boliva Café Surabaya Town Square. Tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui proses seleksi tenaga kerja. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif deksriptif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa proses seleksi tenaga kerja di De Boliva adalah
seleksi curriculum vitae (CV) beserta surat lamaran, tes tulis, wawancara video, dan
wawancara akhir.
Kata Kunci: Proses Seleksi, De Boliva Café
Abstract: The research was conducted at the De Boliva Café Surabaya Town Square.
The objectives of this research is to determine the employment selection process.
Analysis techniques used in this research is descriptive qualitative analysis. The
analysis shows that the employment selection processes in De Boliva are the selection
of a curriculum vitae (CV) also job application, a written test, a video interview, and
a final interview.
Keywords: Selection Process, De Boliva Café
Seiring dengan perkembangan jaman, maka kebutuhan masyarakat saat ini
menjadi sangat meningkat. Terutama kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pangan.
Hal ini dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk berbisnis restoran. . Restoran sudah
menjadi bagian dari pariwisata dan dikenal sebagai usaha bisnis yang banyak diminati
(Bartono, 2005, p.2). Karena bisnis restoran saat ini sangat diminati, hingga membuat
para pebisnis restoran saling bersaing untuk menarik pelanggannya. Berbagai cara
dilakukan untuk mengunggulkan restoran masing-masing.
Persaingan bisnis restoran sangat ketat, maka dari itu dibutuhkan upaya untuk
tetap bertahan dalam persaingan ini. Ketersediaan sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-tugas pada masa-masa yang akan datang adalah
sangat penting untuk memastikan bahwa kegiatan perusahaan dapat terlaksana
dengan baik (Hariandja, 2002, p.76). Faktor tenaga kerja merupakan salah satu faktor
produksi yang sangat penting untuk kelangsungan proses produksi (Murdiyatmoko,
2006, p.48).
Faktor tenaga kerja harus dikendalikan oleh suatu manajemen, karena tenaga
kerja tersebut mempunyai karakter masing-masing. Manajemen Sumber Daya
Manusia akan membantu perusahan untuk mendapatkan tenaga kerja yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat (Arifin, 2007, p.8).
483
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, perusahaan harus
melakukan sebuah proses seleksi. Proses seleksi umumnya digunakan untuk
memutuskan pelamar diterima atau tidak. Seleksi adalah proses pemilihan kandidat
(calon karyawan) yang disesuaikan dengan jabatan yang lowong (Soetjipto, 2008,
p.144).
De Boliva bergerak di bidang jasa, dimana dalam proses produksinya sangat
membutuhkan peran penting dari sumber daya manusia, sehingga De Boliva
membutuhkan proses seleksi sebelum menerima pegawai. Berdasarkan hasil
wawancara peneliti dengan Otta sebagai Marketing sekaligus orang kepercayaan
Andre Soenjoto sebagai pemilik, untuk mendapatkan pegawai yang sesuai
kebutuhannya De Boliva Café menetapkan beberapa standar untuk mendukung proses
seleksinya, yaitu: pengumpulan Curriculum Vitae (CV) dan surat lamaran ke outlet
De Boliva maupun ke kantor pusat, serta Wawancara.
RANGKUMAN KAJIAN TEORITIK
Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan penentu faktor produksi dalam sebuah
usaha atau bisnis. Berhasil atau tidaknya sebuah usaha dapat ditentukan salah satunya
dari sumber daya manusianya. Sumber daya manusia adalah keseluruhan penentuan
dan pelaksanaan berbagai aktivitas, policy, dan program yang bertujuan untuk
mendapatkan tenaga kerja, pengembangan, dan pemeliharaan dalam usaha
meningkatkan dukungannya terhadap peningkatan efektivitas organisasi dengan cara
yang etis dan sosial dapat dipertanggung jawabkan (Efendi, 2002, p.3).
Pengertian proses seleksi
Proses seleksi pada dasarnya merupakan usaha yang sistematis yang
dilakukan guna lebih menjamin bahwa mereka yang diterima adalah yang dianggap
paling tepat, baik dengan kriteria yang telah ditetapkan ataupun jumlah yang
dibutuhkan (Umar, 1998, p.8). Tepat tidaknya seseorang ditempatkan bergantung
pada kesesuaian pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan tuntuan pekerjaan.
Proses seleksi dilakukan setelah para pelamar yang dianggap memenuhi
syarat didapatkan dari penarikan. Proses ini akan membutuhkan cukup banyak waktu
dan ketepatan dalam melakukan penyeleksian, sebelum akhirnya diambil keputusan
untuk menerima atau menolak calon karyawan tersebut.
Langkah-Langkah Proses Seleksi
1. Seleksi surat lamaran
Seleksi surat lamaran artinya memilih surat-surat lamaran dan mengelompokkan
atas surat lamaran yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat. Lamaran
yang memenuhi syarat dipanggil untuk mengikuti seleksi berikutnya. Dalam surat
panggilan harus dicantumkan: waktu, tempat, dan alat-alat yang diperlukan untuk
mengikuti seleksi tersebut.
484
2. Pengisian blanko lamaran
Pelamar yang dipanggil harus mengisi blanko (formulir) lamaran yang telah
disediakan. Formulir ini memuat rincian data yang komplit dari pelamar seperti: nama
orang tua, pengalaman kerja, gaji yang diminta. Formulir lamaran akan digunakan
sebagai salah satu alat referensi pelamar bersangkutan.
3. Pemeriksaan referensi
Memeriksa referensi adalah meneliti siapa referensi pelamar, dipercaya atau tidak
untuk memberikan informasi mengenai sifat, perilaku, pengalaman kerja, dan hal-hal
lain yang dianggap penting dari pelamar. Referensi adalah seseorang yang dapat
memberikan informasi dan jaminan mengenai sifat, perilaku dan hal lain dari pelamar
tersebut.
4. Wawancara pendahuluan
Wawancara berarti tanya jawab dengan maksud memperoleh data atau informasi
lebih mendalam secara langsung dari pelamar. Dengan wawancara, pewawancara yang
berpengalaman dan jeli dapat menggali kemampuan pelamar. Dengan wawancara akan
diperoleh informasi dari setiap pelamar, kemudian dibandingkan satu per satu siapa yang
paling tinggi kemampuannya untuk melakukan pekerjaan itu.
5. Tes penerimaan
Tes penerimaan adalah proses untuk mencari data calon karyawan yang
disesuaikan dengan spesifikasi jabatan atau pekerjaan yang akan dijabat. Jenis tes
penerimaan calon karyawan adalah wawancara dan tertulis.
6. Tes psikologis
Tes psikologis adalah proses menguji atau mengetes kemampuan mental pelamar
untuk mengukur apakah mentalnya sesuai dengan yang diinginkannya.
7. Tes kesehatan
Tes kesehatan yaitu pemeriksaan kesehatan fisik pelamar apakah memenuhi
spesifikasi yang telah ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan. Misalnya
pendengaran, penglihatan (buta warna atau tidak), berpenyakit jantung atau tidak,
mempunyai cacat badan atau tidak.
8. Wawancara akhir dengan atasan langsung
Wawancara bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan praktis pelamar
dalam mengerjakan pekerjaan dan juga untuk memperoleh gambaran apakah pelamar
dapat diajak bekerja sama atau tidak. Wawancara akhir akan menentukan diterima atau
tidaknya pelamar menjadi calon karyawan pada perusahaan tersebut.
9. Memutuskan diterima atau ditolak
Top manajer akan memutuskan diterima atau ditolaknya pelamar setelah
memperoleh hasil dari seleksi-seleksi terdahulu. Pelamar yang tidak memenuhi
spesifikasi ditolak, sedangkan pelamar yang lulus diputuskan diterima dengan status
karyawan dalam masa percobaan (Hasibuan, 1998)
485
Kerangka Berpikir
De Boliva Café
Proses Seleksi Calon
Surabaya Town
Karyawan
Square
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui proses seleksi tenaga kerja yang dilakukan oleh De Boliva
Café Surabaya Town Square.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis meneliti De Boliva Café Surabaya Town Square
melalui ciri khas dan proses seleksi tenaga kerja yang dilakukannya. Penelitian ini
akan mengamati sebuah proses yaitu proses seleksi tenaga kerja, sehingga penelitian
ini sangat tepat dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif.
Dalam penelitian ini, penulis akan mewawancarai langsung informan yang
bersangkutan untuk meyakinkan validitas data yang diperoleh. Beberapa informan
yang telah ditetapkan oleh penulis yang memenuhi kriteria di atas adalah:
1. Owner dari De Boliva Café Surabaya Town Square.
2. Marketing dari De Boliva Café Surabaya Town Square.
3. Manajer dari De Boliva Café Surabaya Town Square.
4. 3 (tiga) orang pegawai De Boliva Café Surabaya Town Square
Para informan di atas sudah memenuhi pertimbangan-pertimbangan dari
peneliti, yaitu yang bersangkutan langsung dengan proses seleksi.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Data kualitatif merupakan
data yang tidak dinyatakan dalam angka atau bilangan.
Sumber data yang digunakan menurut Hermawan (2005) adalah :
a. Data Primer, merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh
peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang
dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal
dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey
ataupun observasi.
486
b. Data Sekunder, merupakan struktur data historis mengenai variabelvariabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak
lain. (p.168).
Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu bentuk tanya jawab dengan narasumber dengan
tujuan untuk mendapatkan keterangan, penjelasan, pendapat, fakta, bukti
tentang suatu masalah atau suatu peristiwa (Kamdhi, 2003, p.95). Dalam
metode wawancara ini, peneliti akan mencari informasi atau data-data dari
informan yang telah ditetapkan. Supaya proses wawancara dapat berjalan
dengan baik, peneliti harus mempersiapkan daftar pertanyaan-pertanyaan apa
yang nanti ingin ditanyakan kepada informan yang bersangkutan.
2. Observasi
Menurut Raco (2010) observasi adalah bagian dalam pengumpulan data.
Observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Data yang
diobservasi dapat berupa gambaran tentang sikap, kelakuan, perilaku,
tindakan, keseluruhan interaksi antar manusia. Proses observasi dimulai dari
mengidentifikasi tempat yang hendak diteliti (p.112). Observasi yang
dimaksud oleh penulis untuk penelitian ini adalah melihat berkas-berkas, surat
lamaran, dan Curiculum Vitae (CV) pada proses seleksi terdahulu.
Teknik Analisis Data
1. Analisa deskriptif
Analisa yang menguraikan data dan memberikan gambaran secara deskriptif
mengenai hasil observasi dan wawancara dengan informan.
2. Analisa evaluative
Analisa ini menjabarkan bahwa peneliti dalam penelitian ini akan
mengevaluasi data yang diperoleh.
3. Analisa konklusif
Hasil penelitian yang telah dianalisa dan dibahas dapat memberikan
kesimpulan dan memberikan saran dari sudut pandang peneliti untuk lebih
mempertegas penulisan (Bungin, 2007).
Untuk mengolah data dan menarik kesimpulan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode triangulasi, dimana teknik ini mengutamakan efektifitas proses
dan hasil yang diinginkan. Triangulasi merupakan kombinasi beberapa sudut pandang
yang seringkali digunakan untuk menguatkan data, sebab, lazimnya, strategi ini
diklaim memberikan gambaran yang lebih “lengkap” (Daymon, 2008, p.153).
Menurut Endraswara (2006), triangulasi meliputi empat hal, yaitu:
1. Triangulasi metode
Dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara
yang berdeda.
2. Triangulasi antar-peneliti (jika penelitian dilakukan dengan kelompok)
487
Dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu orang dalam
pengumpulan dan analisis data.
3. Triangulasi sumber data
Menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber
perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti
bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation), dokumen
tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan
gambar atau foto.
4. Triangulasi teori
Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau thesis
statement. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan perspektif
teori yang relevan untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan atau
kesimpulan yang dihasilkan (p. 110).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Proses Seleksi Tenaga Kerja
Berdasarkan data dari hasil wawancara dan observasi, diketahui bahwa
terdapat 4 (empat) langkah dalam proses seleksi tenaga kerja di De Boliva Café
Surabaya Town Square. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah proses
seleksi surat lamaran dan CV, pengisian blanko/written test, wawancara video,
dan wawancara akhir.
Sebelum proses seleksi dimulai, para pelamar diminta untuk menyerahkan
berkas-berkas lamaran seperti surat lamaran, Curriculum Vitae, dan foto 4 x 6 ke
outlet-outlet De Boliva di Surabaya Town Square, Raya Gubeng, Water Place,
dan kantor pusat De Boliva di Dharmahusada. Surat lamaran akan diseleksi oleh
oleh Owner yaitu Andre Soenjoto. Namun tidak menutup kemungkinan jika
Owner menyeleksi surat lamaran dan CV bersama Marketingnya yaitu Otta.
Yang menjadi kriteria utama dalam penyeleksian surat lamaran dan CV adalah
foto dari pelamar dan pengalaman kerja. Setelah langkah seleksi surat lamaran
dan CV selesai, pelamar akan dihubungi oleh pihak De Boliva untuk melakukan
langkah seleksi selanjutnya. Namun tidak menutup kemungkinan sewaktu
pelamar mengumpulkan surat lamaran dan CV akan langsung dilakukan proses
wawancara.
Sebelum proses wawancara dimulai, pelamar akan melalui langkah pengisian
blanko dan tes tulis. Dalam pengisian blanko dan tes tulis ini, calon pegawai
diminta untuk mengisi jawaban yang telah tertulis di dalam formulir. Format
blanko tersebut terdiri dari biodata (nama, alamat, tempat/tanggal lahir, usia,
nama orang tua) dan pertanyaan-pertanyaan mengenai kepribadian dan kondisi
pribadi pelamar. Pertanyaan umum yang tercantum di dalam formulir tersebut
juga sangat menentukan lolos atau tidaknya pelamar. Berikutnya pelamar akan
masuk ke proses wawancara. Wawancara yang pertama adalah wawancara
dengan menggunakan video.
488
Dalam langkah wawancara video ini, pelamar akan diberikan pertanyaan
mengenai motivasi kerja dan pengalaman kerja. Pelamar akan menjawab
pertanyaan tersebut secara lisan di depan kamera, yang nantinya akan direkam.
Hasil rekaman akan diputar ulang berulang kali untuk di analisa kembali hasil
jawaban dari pelamar. Ada kemungkinan langkah wawancara video tidak
dilakukan apabila kebutuhan pegawai baru di De Boliva sangat mendesak,
sehingga membutuhkan waktu cepat untuk menyeleksi. Proses seleksi yang
terakhir adalah wawancara akhir dengan Owner De Boliva. Pertanyaan yang
diajukan biasanya lebih mendetail, gunanya untuk mendapatkan informasi yang
lebih dalam mengenai calon pegawainya. Tidak jarang juga pada saat wawancara
akhir untuk menerima atau menolak pelamar tersebut sebagai pegawai. Namun
tidak menutup kemungkinan jika wawancara akhir dilakukan oleh Manajer sesuai
dengan utusan Owner, tetapi hasil akhir akan tetap diputuskan oleh Owner.
Penyeleksi
Surat
Lamaran
dan CV
Tes Tulis
Wawancara
Video
Wawancara
Akhir
Diseleksi
Andre
Soenjoto
Hadi
Otta
Andi
Setiawan
Putra
Hanafi
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tabel 1
Triangulasi Proses Seleksi Tenaga Kerja
Berdasarkan tabel triangulasi proses seleksi tenaga kerja di atas, maka penulis
menyimpulkan bahwa tidak semua pegawai melalui proses wawancara video. Hal ini
dikarenakan keadaan De Boliva yang kurang pegawai mendesak untuk mendapatkan
segera pegawai baru utuk mengisi bagian yang kosong. Sehingga proses
wawancaranya dilakukan secara singkat.
KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pembahasan masalah pada bab 4 (empat), maka penulis
menarik kesimpulan yaitu:
1. Tahapan Proses Seleksi Tenaga Kerja
Terdapat 4 (empat) langkah utama dalam proses seleksi tenaga kerja di De
Boliva Café Surabaya Town Square yaitu Seleksi Surat Lamaran, Tes Tulis,
Wawancara Video, dan Wawancara Akhir. Diantara langkah-langkah tersebut, tidak
489
semua pegawai melalui proses Wawancara Video jika pada saat itu kondisi De Boliva
urgent membutuhkan pegawai. Sehingga mengharuskan proses wawancara yang
tadinya 2 (dua) kali harus dipersingkat.
2. Pertimbangan Dalam Memilih Tenaga Kerja
Penulis menyimpulkan bahwa pertimbangan utama memilih tenaga
kerja adalah penampilan yang menarik dan pengalaman kerja. Sedangkan
pertimbangan proses seleksi adalah sebagai berikut:
a. Seleksi Surat Lamaran
Merupakan tahap awal dimana pihak De Boliva akan menilai surat
lamaran dan CV yang masuk. Yang menjadi syarat utama adalah
penampilan wajah (face), dan pengalaman kerja.
b. Tes Tulis
Tes tulis dilakukan melalui formulir berisi pertanyaan. Jawaban
yang mendukung akan dianggap memenuhi syarat.
c. Wawancara Video
Wawancara ini digunakan untuk mengukur kepercayaan diri dari
pelamar, apakah pelamar gugup atau tidak berbicara di depan kamera.
Yang memenuhi syarat adalah pelamar yang percaya diri.
d. Wawancara Akhir
Wawancara akhir akan dilakukan secara bertatap muka. Pelamar
diberi pertanyaan yang mungkin bisa sama atau bisa berbeda dengan
wawancara awal, dan beberapa pertanyaan tambahan untuk mendapatkan
informasi lebih detail dari keadaan pelamar.
Saran
Dari kesimpulan di atas, penulis memiliki beberapa saran yang nantinya dapat
lebih meningkatkan proses seleksi tenaga kerja di De Boliva Café:
1. Wawancara Video seharusnya harus konsisten dilakukan walaupun
sebentar, karena menilai kepercayaan diri seseorang itu penting.
Seandainya menerima pegawai yang ternyata pemalu, akan menyusahkan
perusahaan dalam menjual produknya.
2. Tes kesehatan sebaiknya diadakan dengan cara yang sederhana, seperti
menggunakan formulir untuk mengetahui riwayat kesehatan calon
pegawai.
490
DAFTAR REFERENSI
Arifin J. (2007). Aplikasi excel dalam aspek kuantitatif manajemen sumber daya
manusia. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Bartono P.H. (2005). How to win in competitive market. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Bungin B. (2007). Penelitian kualitatif: komunikasi, ekonomi, kebijakan public, dan ilmu
sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Daymon, C. (2008). Metode-metode riset kualitatif dalam public relations dan marketing
communications. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
Efendi M.T. (2002). Manajemen sumber daya manusia pengadaan, pengembangan,
pengkompensasian, dan peningkatan produktivitas pegawai. Jakarta: PT.
Grasindo.
Endraswara S. (2006). Metode, teori, teknik penelitian kebudayaan. Sleman: Pustaka
Widyatama.
Hariandja M.T.E. (2002). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT. Grasindo.
Hasibuan M.S.P. (1998). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hermawan A. (2005). Penelitian bisnis paradigma kuantitatif. Jakarta: PT. Grasindo.
Kamdhi J.S. (2003). Terampil berwicara. Jakarta: PT. Grasindo.
Raco J.R. (2010). Metode penelitian kualitatif jenis, karakteristik dan keunggulannya.
Jakarta: PT. Grasindo.
Soetjipto B.W. (2008). Kisah sukses para kampium SDM. Jakarta: Salemba Empat.
Umar H. (1998). Riset SDM dalam organisasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
491