FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA TARAKAN | Dewi | Tax & Accounting Review 3077 5774 1 SM

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA TARAKAN
Olivia Dewi dan Retnaningtyas Widuri
Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah faktor pada wajib pajak (tax payer ), yaitu
kesadaran wajib pajak, pemahaman terhadap peraturan perpajakan, dan persepsi terhadap kualitas pelayanan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan penerimaan pajak daerah Kota Tarakan baik secara
parsial maupun simultan, serta bagaimanakah tingkat efektivitas pajak daerah dalam meningkatkan PAD dan
seberapa besar kontribusi pajak daerah terhadap PAD. Data diperoleh dari kuisioner yang diisi oleh responden
yang membayar pajak daerah. Dengan menggunakan teknik regresi berganda, hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemahaman terhadap peraturan perpajakan berpengaruh positif terhadap keberhasilan penerimaan pajak
daerah Kota Tarakan. Semakin tinggi pemahaman yang dimiliki wajib pajak terhadap peraturan perpajakan
maka akan meningkatkan keberhasilan penerimaan pajak daerah Kota Tarakan. Sedangkan kesadaran wajib
pajak dan persepsi terhadap kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan pajak
daerah Kota Tarakan. Selain itu, tingkat efektivitas pajak daerah sudah menunjukkan hasil yang efektif,
sedangkan tingkat kontribusi pajak daerah belum memberikan kontribusi yang baik terhadap PAD.


Kata Kunci : kesadaran wajib pajak, pemahaman terhadap peraturan perpajakan, persepsi terhadap kualitas
pelayanan.

ABSTRACT

The purpose of this study was know whether the factors of the taxpayer (tax payer) such as the
awareness of tax payer, the comprehension on tax laws, and the perceptions of service quality have a significant
impact on the success of the local tax revenue of Tarakan either partially or simultaneously, and how the
effectiveness rate in increasing PAD and how much the contribution of the local taxes to PAD. The data were
obtained by questionnaires completed by respondents that pa y the local taxes. By using multiple regression
techniques, the result showed that the comprehension of tax laws had a positive influence on the success of local
tax revenue of Tarakan. The higher comprehension of the tax payer to the tax laws then it will increase the
success of the local tax revenue Tarakan city. Whereas the awareness of tax payer and perceptions of service
quality did not influence on the success of the local tax revenue of Tarakan. Moreover, the effectiveness rate
already showed that the results of effectiveness, whereas local tax contribution did not give good contribution to
PAD.

Keyword: awareness of tax payer, the comprehension on tax laws, and perceptions of service quality.


1

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013

mengembangkan pembangunan daerah dan fasilitas yang

PENDAHULUAN

terdapat di kota Tarakan dan menargetkan untuk melakukan

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu

pemungutan pajak yang efektif guna pencapaian tujuan

proses dimana pemerintah daerah dan seluruh

pembangunan daerah.

komponen masyarakat mengelola berbagai sumber


Tabel 1. Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kota

daya yang ada pada daerahnya masing-masing dan

Tarakan Tahun 2010-2013

membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah
daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu
lapangan kerja baru dan dapat mendorong terciptanya
peningkatan kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
Dalam rangka pencapaian target pembangunan yang
lebih baik, pemerintah pusat membuat suatu kebijakan
yaitu penyerahan kekuasaan kepada pemerintah
daerah untuk mengelola keuangan daerahnya masingmasing, yang disebut dengan desentralisasi fiskal.

Kota

Salah satu misi dari pelaksanaan otonomi daerah dan
desentralisasi


fiskal

adalah

untuk

masing-masing.

otonomi

daerah

setiap

Di

dalam

daerah


agar penerimaan pajak daerah Kota Tarakan bisa

untuk

dianggap berhasil dan Kota Tarakan dapat dikatakan
sebagai daerah yang mampu mandiri secara keuangan

(PAD). Sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah

yaitu yang dapat membiayai daerahnya sendiri.

antara lain berupa pajak daerah, retribusi daerah, hasil

Faktor-faktor

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan

law

penting dalam berkontribusi dalam penerimaan yaitu


meningkatkan

dan

melaksanakan

otonomi,

Tarakan

merupakan

kota

yang

administration

pada salah satu faktor saja, yaitu faktor tax payer yang

diduga dapat mempengaruhi keberhasilan penerimaan

mampu

pajak daerah Kota Tarakan.

pengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Kota

tax

policy

2008). Penelitian ini akan memfokuskan penelitian

memeratakan

yaitu

Perpajakan),


tax

dilihat dari sisi wajib pajak) (dalam Harimulyono,

kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian daerah
mampu

Perpajakan),

(Administrasi Perpajakan) dan tax payer (Faktor yang

pembiayaan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
untuk

(Undang-Undang

(Kebijakan


dari pajak daerah. Diharapkan pajak daerah mampu

daerah

keberhasilan

mempengaruhi keberhasilan perpajakan adalah tax

rumah tangga daerahnya yang mempunyai peranan

sumber

mempengaruhi

(1994), dan Tubagus Chairul (1992), faktor yang

untuk membiayai pembangunan dan segala kebutuhan

satu


yang

perpajakan menurut Fuad Bawazier (1993), Guritno

lain-lain PAD yang sah. Pendapatan Asli Daerah

salah

lebih

memaksimalkan sumber-sumber potensi pajak daerah

mengupayakan peningkatan Pendapatan Asli Daerah

menjadi

agar

realisasi penerimaan pajak daerah serta mampu


pelaksanaan

dituntut

diharapkan

meningkatkan upaya-upaya agar dapat mencapai

menciptakan

efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya
daerah

Tarakan

Dalam penelitian Fraternesi (2002), variabel

sedang

kesadaran perpajakan dan pendapat wajib pajak

berkembang dan bertumbuh serta terus berupaya

terhadap pelayanan fiskus berpengaruh secara positif

menjadi kota yang potensial dan meningkat secara

dan signifikan terhadap keberhasilan penerimaan

intensif, dari segi pertambangan, bisnis perdagangan

pajak. Pada penelitian Rachman, Rindah dan Gita

dan industri jasa. Upaya tersebut dilakukan dengan

(2009) menyatakan bahwa variabel kesadaran wajib

2

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
pajak berpengaruh secara signifikan namun variabel

yang berlaku agar sehingga wajib pajak dapat mengisi

pemahaman wajib pajak tidak berpengaruh signifikan

secara benar jumlah pajak terutang serta membayar

terhadap

keberhasilan

Pada

pajak tepat pada waktunya tanpa ada tindakan

penelitian

Fauziyah

bahwa

pemaksaan, dan memasukkan dan melaporkan pada

variabel kesadaran perpajakan dan pemahaman wajib

waktunya infomasi yang diperlukan sesuai dengan

pajak

terhadap

peraturan perpajakan yang berlaku yang dapat

keberhasilan penerimaan pajak. Pada Penelitian

meningkatkan keberhasilan penerimaan pajak daerah.

Hartinah (2013) menyatakan variabel pengetahuan

Dalam melakukan pemungutan pajak daerah dan

dan pemahaman wajib pajak tentang peraturan

melayani wajib pajak, Dinas Pendapatan, Pengelolaan

perpajakn

pertumbuhan

Keuangan dan Aset Kota Tarakan harus memberikan

penerimaan pajak restoran di Makassar, sedangkan

kualitas pelayanan terbaik yaitu dari segi pelayanan,

pendapat wajib pajak terhadap pelayanan fiskus

pengetahuan,

berpengaruh negatif serta kesadaran dan kejujuran

diberikan kepada wajib pajak yang dapat memberikan

wajib pajak tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan

kepuasan yang dapat menghasilkan persepsi yang

penerimaan pajak restoran. Pada penelitian Suhartono

positif terkait dengan pajak daerah yang akan

(2008) menyatakan bahwa variabel kualitas pelayanan

mendukung keberhasilan penerimaan pajak daerah.

penerimaan
(2008)

berpengaruh

secara

berpengaruh

pajak.

menyatakan

signifikan

terhadap

komunikasi

serta

fasilitas

yang

tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan
pajak di Makassar. Pada penelitian Pardi dan

Pengaruh

Kesadaran

Handayani

Terhadap

Keberhasilan

(2010)

menyatakan

bahwa

variabel

kesadaran perpajakan dan pemahaman wajib pajak

Wajib

Pajak

Penerimaan

Pajak Daerah Kota Tarakan

tentang Undang-undang dan peraturan perpajakan
berpengaruh secara signifikan terhadap berhasilan

Menurut

penerimaan pajak restoran. Sedangkan Penelitian
Handoko

P.

(2013)

pada

kota

rasio

efektifitas

ketentuan perpajakan yang berlaku serta memiliki
kesungguhan

juga

memenuhi

rasa kerelaan dan sukarela, dan harus menyadari

rasa kesadaran dalam diri wajib pajak dalam

bahwa manfaat sendiri adalah untuk kemajuan dan

membayar pajak agar wajib pajak mengetahui

perkembangan negara kita sendiri. Apabila kesadaran

manfaat dalam membayar pajak daerah untuk

masyarakat rendah, maka target pajak seringkali tidak

pembangunan daerah dan menyadari pentingnya

terealisasi dengan baik dan benar.

ketentuan perpajakan yang berlaku sehingga wajib

Untuk meningkatkan kesadaran Wajib Pajak

pajak memiliki rasa kerelaan dan suka rela dalam
dalam

membayar pajak daerah yang dapat mendukung
daerah.

untuk

dalam membayar pajak, Wajib Pajak harus memiliki

baik kewajiban formal maupun material, dibutuhkan

pajak

keinginan

Kesadaran Wajib Pajak sangatlah diperlukan karena

Dalam menjalankan kewajiban perpajakan,

penerimaan

dan

kewajiban perpajakannya (dalam Wahyuni, 2013).

menunjukkan penerimaan pajak daerah yang efektif.

keberhasilan

kesadaran

mengetahui, mengakui, menghargai dan menaati

kontribusi yang baik terhadap PAD, yaitu mencapai
sedangkan

(2011),

perpajakan adalah suatu kondisi dimana seseorang

Pontianak

menyimpulkan bahwa pajak daerah memberikan

68,75%,

Muliari

melakukan

kewajiban

perpajakannya,

dibutuhkan persepsi yang positif terhadap pajak

Untuk

sehingga dalam membayar pajak, masyarakat tidak

pelaksanaan sistem self assesment, wajib pajak harus

perlu bertanya-tanya manfaat dalam membayar pajak

memiliki pemahaman terhadap peraturan perpajakan

dan mempunyai kerelaan dalam membayar pajak.

3

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
Untuk memberikan perpespi yang positif terhadap

H0:

Kesadaran

wajib

pajak

tidak

pajak, Wajib Pajak harus diberikan pendidikan

mempengaruhi keberhasilan penerimaan pajak daerah

perpajakan baik formal maupun non formal yang akan

Kota Tarakan.

meningkatkan kesadaran Wajib Pajak. Menurut

H1: Kesadaran wajib pajak mempengaruhi

Suryadi (2006), penyuluhan pajak yang dilakukan

keberhasilan penerimaan pajak daerah Kota Tarakan.

secara intensif dan kontinyu akan dapat meningkatkan
pemahaman

Wajib

Pajak

tentang

kewajiban

Pemahaman

pmembayar pajak sebagai wujud kegotong royongan

Terhadap

Peraturan

Perpajakan

nasional dalam menghimpun dana untuk kepentingan
pembiayaan pemerintah dan pembangunan nasional

Adiasa

(dalam Wahyuni, 2013).

tentang peraturan dan Undang-undang serta tata cara

hal-hal berikut (dalam Wahyuni, 2013):
adanya

perpajakan dan menerapkannya untuk melakukan

Undang-Undang

dan

kegiatan

ketentuan perpajakan
b.

pajak,

yang akhirnya berpengaruh terhadap perilaku atau
praktek masyarakat dalam hal kediplinan membayar
pajak.

Memahami fungsi pajak untuk pembiayaan

Sesuai dengan sistem perpajakan yaitu self

negara.
Menghitung,

membayar,

melaporkan

pajak

melaporkan

pajak

dengan suka rela.
f.

membayar

sikap masyarakat cenderung apatis terhadap pajak

Memahami bahwa kewajiban perpajakan harus

berlaku.

e.

seperti,

pemahaman masyarakat tentang pajak mengakibatkan

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang

d.

perpajakan

melaporkan SPT, dan sebagainya. Rendahnya tingkat

Mengetahui fungsi pajak untuk pembiayaan
negara.

c.

bahwa

dimana wajib pajak memahami dan mengetahui

memiliki kesadaran perpajakan apabila sesuai dengan

Mengetahui

menyatakan

pemahaman peraturan perpajakan adalah suatu proses

Menurut Asri (2009) Wajib Pajak dikatakan

a.

(2013)

Menghitung,

assessment

system,

dimana

diberikan

kepercayaan

wajib

untuk

pajak

yang

melaksanakan

perhitungan, penyetoran dan pelaporan sendiri pajak

membayar,

yang terhutang, yang diharapkan masyarakat paham

dengan benar.

akan pajak, khususnya peraturan akan perpajakan.
Kewajiban tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan

Kesadaran

akan

perpajakan

haruslah

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh

ditumbuhkan pada setiap wajib pajak agar wajib pajak
mempunyai

rasa

kerelaan

dalam

sebab itu, wajib pajak haruslah memiliki pemahaman

memenuhi

terhadap

kewajibannya serta dapat berkontribusi terhadap pajak

peraturan

perpajakan,

sebagai

dasar

terjalankannya kewajiban yang optimal. Wajib pajak

daerah yang akan dirasakan manfaatnya lewat

yang tidak paham akan peraturan perpajakan, akan

kemajuan dari pembangunan di daerah Kota Tarakan.

cenderung memiliki sikap apatis sehingga menjadi

Oleh sebab itu, kesadaran wajib pajak berpengaruh

tidak taat terhadap pajak.

terhadap pemungutan wajib pajak yang dapat dilihat

Menurut

dari tercapainya target wajib pajak yang dapat

Widayati

dan

Nurlis

(2010),

terdapat beberapa indikator wajib pajak mengetahui

mempengengaruhi keberhasilan penerimaan pajak

dan memahami peraturan perpajakan (dalam Adiasa,

daerah pula.

2013), yaitu:

4

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
a.

b.

Kewajiban pemilikan NPWP, setiap wajib pajak

urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung

yang

untuk

antara seseorang yang orang lain atau mesin secara

mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP

fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Persepsi

sebagai

adalah proses yang digunakan indvidu mengelola dan

memiliki

penghasilan

salah

satu

wajib

sarana

untuk

pengadministrasian pajak.

menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka

Pengetahuan dan pemahaman mengenai hak dan

memberikan makna kepada lingkungan mereka.

kewajiban sebagai wajib pajak. Apabila wajib

c.

d.

e.

Dikaitkan

dengan

pelayanan

dapat

pelayanan

perpajakan

pajak telah mengetahui kewajibannya sebagai

maka

wajib pajak, maka mereka akan melakukannya,

pelayanan dalam bentuk jasa di dibidang perpajakan

salah satunya adalah membayar pajak.

daerah oleh Dinas Pendapatan dan Keuangan melalui

Pengetahuan dan pemahaman mengenai sanksi

satuan kerja dalam rangka memenuhi ketentuan

perpajakan. semakin tahu dan paham wajib pajak

perpajakan yang telah ditetapkan dan dapat menjadi

terhadap peraturan perpajakan, maka semakin

sumbangan terbesar penerimaan daerah yang akan

tahu dan paham pula wajib pajak terhadap sanksi

meningkatkan kemajuan pembangunan daerah pula.

yang akan diterima bila melalaikan kewajiban

Hasil kualitas pelayanan yang diberikan merupakan

perpajakan mereka.

pelayanan dari Dinas Pendapatan dan Keuangan dapat

Pengetahuan dan pemahaman mengenai PTKP,

memberikan kepuasaan terhadap wajib pajak maka

PKP dan tarif pajak.

persepsi wajib pajak terhadap aparat pemungut pajak

Wajib

pajak

mengetahui

dan

memahami

didefinisikan

sebagai

dan Dinas Pendapatan dan Keuangan akan baik

peraturan perpajakan melalui sosialisasi.

sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak

Dengan adanya pemahaman terhadap peraturan

pula.

perpajakan, pemungutan pajak daerah akan berjalan

Dinas Pendapatan dan Keuangan harus

dengan efektif, sehingga dapat memicu tercapainya

melakukan

keberhasilan penerimaan pajak daerah.

pelayanan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan

peningkatan

kualitas

dan

kuantitas

kepada wajib pajak sebagai pelanggan, sehingga
H0 : Pemahaman terhadap peraturan perpajakan tidak

persepsi wajib pajak terhadap kualitas pelayanan dari

mempengaruhi keberhasilan penerimaan pajak daerah

DP2KA akan positif dan diharapkan wajib pajak akan

Kota Tarakan.

memenuhi

kewajiban

perpajakannya

dengan

H1: Pemahaman terhadap peraturan perpajakan

membayar pajak agar penerimaan sektor pajak daerah

mempengaruhi keberhasilan penerimaan pajak daerah

akan semakin meningkat. Upaya peningkatan kualitas

Kota Tarakan.

pelayanan dapat dilakukan dengan cara peningkatan
kualitas dan kemampuan teknis pegawai dalam bidang
perpajakan, perbaikan infrastruktur seperti perluasan

Persepsi Terhadap Kualitas Pelayanan
Menurut

Tjiptono

(2007),

tempat pelayanan terpadu (TPT), penggunaan sistem

kualitas

informasi dan teknologi untuk dapat memberikan

merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh

kemudahan kepada wajib pajak dalam memenuhi

dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan

kewajiban perpajakannya (Manalu, 2012).

yang memenuhi atau melebihi harapan (dalam Utami,

Untuk mengukur Parasuraman, et. al (1990)

Andi, dan Ayu, 2012). Menurut Utami, Andi, dan

pengukuran kualitas pelayanan khususnya yang

Ayu, 2012, pelayanan adalah suatu kegiatan atau

5

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
menyangkut pelayanan publik dapat menggunakan

kualitas pelayanan serta satu variabel dependen yaitu

penilaian jaga (dalam Ginting, 2003), yaitu:

keberhasilan penerimaan pajak daerah Kota Tarakan.

a.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas
fisik,

perlengkapan

pegawai,

dan

adalah tiga variabel independen yaitu kesadaran wajib

sarana

pajak, pemahaman terhadap peraturan perpajakan dan

komunikasi.
b.

c.

d.

e.

Keandalan

(reliability),

kemampuan

persepsi terhadap kualitas pelayanan. Jenis dan

memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan

sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

segera, akurat dan memuaskan.

adalah menggunakan data primer dan data sekunder.

Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan

Dalam penelitian ini, data primer didapatkan dengan

para staf untuk membantu para pelanggan dan

menggunakan kuisioner. Sedangkan data sekunder

memberikan pelayanan dengan tanggap.

adalah data yang sudah diproses oleh pihak tertentu

Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan,

sehingga data tersebut sudah tersedia saat diperlukan.

kemampuan

dapat

Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan

dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari

data deret berkala (time series), atau runtut waktu

bahaya, risiko atau keragu-raguan.

selama 5 tahun yaitu dari tahun 2009-2013 yang

Empati (emphaty), meliputi kemudahan dalam

diperoleh

melakukan hubungan, komunikasi yang baik,

Keuangan dan Aset kota Tarakan.

kesopanan,

yakni

dan

sifat

dari

Dinas

Pendapatan,

Pengelolaan

perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan
Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh

para pelanggan.
f.

Wajib Pajak daerah dengan jumlah 54.000 wajib

Oleh sebab itu, kualitas pelayanan haruslah

pajak. Sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak

ditingkatkan agar persepsi wajib pajak terhadap

daerah. Wajib pajak daerah adalah orang pribadi atau

kewajiban perpajakannya dan pemerintah daerah

Badan, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang

menjadi positif sehingga diharapkan wajib pajak
akan

memenuhi

kewajiban

mempenpunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai

perpajakannya

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

dengan membayar pajak agar penerimaan sektor

perpajakan daerah. Teknik sampling yang digunakan

pajak daerah akan semakin meningkat yang akan

dalam penelitian ini adalah simple random sampling .

mempengaruhi keberhasilan penerimaan pajak

Dan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan

daerah.

rumus Slovin, sehingga menghasilkan jumlah sampel

H0: Persepsi Terhadap Kualitas pelayanan tidak

sebanyak 99,82 yang dibulatkan menjadi 100 sampel.

mempengaruhi keberhasilan penerimaan pajak daerah

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala

Kota Tarakan.
H1:

Persepsi

Terhadap

Kualitas

pengukuran likert scale dengan 4 poin untuk variabel

pelayanan

independen. Skala pengukuran kedua yang dipakai

mempengaruhi keberhasilan penerimaan pajak daerah

tingkat efektifitas dan kontribusi pajak daerah, yaitu

Kota Tarakan.

target anggaran, realisasi penerimaan pajak daerah,
pajak daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

METODE PENELITIAN

menggunakan skala pengukuran rasio.

Desain penelitian ini adalah survey,yaitu

Suatu

suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh

kesadaran

wajib

pajak,

variabel

dikatakan

reliabel,

jika

memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Sedangkan

pemahaman

validitas

terhadap peraturan perpajakan dan persepsi terhadap

dalam

penelitian

ini

diukur

dengan

menggunakan korelasi pearson product moment.

6

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
Metode statistik yang digunakan untuk menguji

Perkotaan

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

11

Bea Perolehan Hak Atas

teknik analisis regresi berganda dengan bantuan

13 orang

Tanah dan Bangunan

program SPSS 19. Model persamaan regresi dalam

Total

100 orang

penelitian ini adalah sebagai berikut:
Penelitian ini telah memenuhi uji validitas
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

dan reliabilitas serta uji asumsi klasik sebagai syarat
sebelum masuk ke dalam tahap analisis regresi

Keterangan:

berganda. Uji asumsi klasik yang telah diuji meliputi

Y = Variabel tidak bebas

uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi

a = konstanta

dan uji heteroskedastisitas.

b = koefisien regresi linier X

Persamaan

X = variabel bebas

Y=

HASIL PENELITIAN DAN

yang

responden.

+

Berdasarkan

2x2 +

3x3

+

4x4



Tarakan apabila ketiga variabel sama dengan nol atau
tidak memberikan pengaruh.

hasil

Nilai koefisien regresi Kesadaran Wajib

pengumpulan data menunjukkan bahwa kuesioner

(X1)

sebesar

menunjukkan

adanya

Pajak

yang kembali dan layak untuk dianalisis sebanyak 100
kuesioner. Berikut data mengenai responden:

Kesadaran

Wajib

-0,091

(bernilai

negatif)

arah

pengaruh

negatif

Pajak

terhadap

keberhasilan

penerimaan pajak daerah Kota Tarakan.

Tabel 2. Tabel Wajib Pajak Daerah

Nilai
Keterangan

1x1 +

besarnya keberhasilan penerimaan pajak daerah Kota

Data dikumpulkan melalui kuesioner yang

No.

linier

Nilai konstanta sebesar 2.571 menunjukkan

PEMBAHASAN

kepada

regresi

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

e = error

disebar

analisa

koefisien

regresi

Pemahaman

Jumlah

Terhadap Peraturan Perpajakan (X2) sebesar 0,655

1

Pajak Hotel

13 orang

(bernilai positif) menunjukkan adanya arah pengaruh

2

Pajak Restoran

9 orang

positif Pemahaman Terhadap Peraturan Perpajakan

3

Pajak Hiburan

6 orang

terhadap keberhasilan penerimaan pajak daerah Kota

4

Pajak Reklame

14 orang

Tarakan.

5

Pajak Penerangan Jalan

1 orang

Nilai koefisien regresi Persepsi Terhadap

6

Pajak Parkir

5 orang

Kualitas Pelayanan (X3) sebesar -0,121 (bernilai

7

Pajak Air Bawah Tanah

4 orang

negatif) menunjukkan adanya arah pengaruh negatif

8

Pajak Sarang Burung

4 orang

Persepsi Terhadap Kualitas Pelayanan terhadap

keberhasilan penerimaan pajak daerah Kota Tarakan.

Walet
9

Pajak Mineral Bukan

Tabel 3 Koefisien Determinasi

6 orang

Logam dan Batuan
10

Pajak Bumi dan

25 orang

Bangunan Perdesaan dan

7

R

0,762

R Square

0,580

Adjusted Rsquare

0,567

(Constant)

2,571

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
= 0.069 > 0.050. Hasil perhitungan adalah (-1,985) <
(-1,837) < 1,985. Berdasarkan hasil tersebut maka H 0

Nilai R yang diperoleh sebesar 0.762
menunjukkan

bahwa

hubungan

ketiga

diterima dan disimpulkan bahwa Kesadaran Wajib

variabel

tidak

berpengaruh

terhadap

keberhasilan

terhadap keberhasilan penerimaan pajak daerah Kota

Pajak

Tarakan tergolong cukup kuat.

penerimaan pajak daerah Kota Tarakan. Hal ini berarti
peningkatan

Nilai R Square yang diperoleh sebesar 0.580

Kesadaran

Wajib

Pajak

akan

menunjukkan bahwa kemampuan ketiga variabel

menurunkan keberhasilan penerimaan pajak daerah

dalam menjelaskan variasi keberhasilan penerimaan

Kota Tarakan. Berdasarkan hasil ini hipotesis

pajak daerah Kota Tarakan adalah sebesar 58% dan

penelitian (H1) ditolak dan mendapatkan kesimpulan

sisanya sebesar 42% dijelaskan oleh variabel lain.

bahwa Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh

Tabel 4 Tabel ANOVA untuk Uji F Variabel X1,2,3

berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan pajak
daerah Kota Tarakan.

terhadap Y

Uji t antara Pemahaman Terhadap Peraturan
Perpajakan terhadap keberhasilan penerimaan pajak

daerah Kota Tarakan menghasilkan nilai t hitung =
8,356 > t tabel= 1,985 dalam hubungan positif uji dua
sisi (df= n-k=100-4=96, α/2=0.025)

dan nilai

signifikansi = 0.000 < 0.050. Berdasarkan hasil
Dari tabel diatas, diketahui nilai F hitung =

tersebut maka H0 ditolak dan disimpulkan bahwa

44,3 > F tabel 2,70 (df1=k-1=4-1=3 , df2=n-k=100-

Pemahaman

4=96, α=0.05) dan nilai signifikansi = 0.000 < 0.005,

pajak,

pemahaman

terhadap

Peraturan

Perpajakan

berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan pajak

maka H1 diterima dan disimpulkan bahwa kesadaran
wajib

Terhadap

daerah Kota Tarakan. Hal ini berarti peningkatan

peraturan

Pemahaman Terhadap Peraturan Perpajakan akan

perpajakan, dan persepsi terhadap kualitas pelayanan

meningkatkan keberhasilan penerimaan pajak daerah

berpengaruh secara simultan terhadap keberhasilan

Kota Tarakan. Berdasarkan hasil ini hipotesis

penerimaan pajak daerah Kota Tarakan .

penelitian

(H1)

diterima

yang

mendapatkan

kesimpulan bahwa Pemahaman Terhadap Peraturan
Tabel 5 Uji t Variabel X1,2,3 terhadap Y

Perpajakan

berpengaruh

terhadap

keberhasilan

penerimaan pajak daerah Kota Tarakan.
Uji t antara Persepsi Terhadap Kualitas
Pelayanan terhadap keberhasilan penerimaan pajak

daerah Kota Tarakan menghasilkan nilai t hitung = 1,670 dengan nilai t tabel =1,985 dalam hubungan
positif uji dua sisi (df= n-k=100-4=96, α/2=0.025) dan
nilai signifikansi = ,098 > 0.050. Hasil perhitungan
Uji t antara Kesadaran Wajib Pajak terhadap

adalah (-1,985) < (-1,670) < 1,985. Berdasarkan hasil

keberhasilan penerimaan pajak daerah Kota Tarakan

tersebut maka H0 diterima dan disimpulkan bahwa

menghasilkan nilai t hitung = -1,837 sedangkan t

Persepsi

tabel = (-1,985) dalam hubungan positif uji dua sisi

berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan pajak

(df= n-k=100-4=96, α/2=0.025) dan nilai signifikansi

daerah Kota Tarakan. Hal ini berarti peningkatan

8

Terhadap

Kualitas

Pelayanan

tidak

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
Persepsi

Terhadap

Kualitas

akan

Pelayanan

tergolong efektif yang berarti pajak daerah di Kota
Tarakan menunjukkan hasil yang efektif.

menurunkan keberhasilan penerimaan pajak daerah
Kota Tarakan. Berdasarkan hasil ini hipotesis

a.

penelitian (H1) ditolak dan mendapatkan kesimpulan

Pajak Hotel

bahwa Persepsi Terhadap Kualitas Pelayanan tidak

Tabel 7 Tingkat Efektivitas Pajak Hotel Kota

berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan pajak

Tarakan Tahun 2009-2013

daerah Kota Tarakan.
Dilihat dari nilai Beta, faktor yang paling
dominan

berpengaruh

terhadap

keberhasilan

penerimaan pajak daerah Kota Tarakan adalah
Pemahaman Terhadap Peraturan Perpajakan karena

mempunyai nilai Beta paling besar yaitu diperoleh
sebesar 0,655, sedangkan nilai Beta terkecil (paling
tidak

signifikan

pengaruhnya)

adalah

Persepsi

Terhadap Kualitas Pelayanan yang hanya memiliki

Beta sebesar -0,121.
Efektivitas

b.
merupakan

hubungan

antara

Pajak Restoran

Tabel 8 Tingkat Efektivitas Pajak Restoran Kota

realisasi penerimaan pajak terhadap target penerimaan

Tarakan Tahun 2009-2013

pajak untuk melihat apakah pajak daerah yang
dipungut telah sesuai denga target yang telah
ditetapkan. Untuk menghitung besarnya tingkat
efektivitas dapat dihitung dengan membandingkan
realisasi pajak daerah dengan target pajak daerah.
Tabel 6 Tingkat Efektivitas Kota Tarakan Tahun
2009-2013
c.

Pajak Hiburan

Tabel 9 Tingkat Efektivitas Pajak Hiburan Kota
Tarakan Tahun 2009-2013

Dari tabel diatas dapat terlihat hasil tingkat
efektivitas yang menunjukkan hasil efektif dan hasil
yang tinggi ditunjukkan pada tahun 2012 dengan hasil
sangat efektif dikarenakan realisasi penerimaan pajak
d.

daerah yang berhasil menembus target pajak daerah.
Rata-rata rasio efektivitas sebesar 97,95% yang

9

Pajak Reklame

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
Tabel 10 Tingkat Efektivitas Pajak Reklame Kota
Tarakan Tahun 2009-2013

h.

Pajak Air Tanah

Tabel 14 Tingkat Efektivitas Pajak Air Tanah
Kota Tarakan Tahun 2009-2013
e.

Pajak Penerangan Jalan Umum

Tabel 11 Tingkat Efektivitas Pajak Penerangan
Jalan Umum Kota Tarakan Tahun 2009-2013

i.

Pajak Sarang Burung Walet

Tabel 15 Tingkat Efektivitas Pajak Sarang Burung
f.

Walet Kota Tarakan Tahun 2009-2013

Mineral Bukan Logam & Batuan

Tabel 12 Tingkat Efektivitas Pajak Mineral Bukan
Logam & Batuan Kota Tarakan Tahun 2009-2013

g.

Pajak Parkir

j.

Tabel 13 Tingkat Efektivitas Pajak Parkir Kota

Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan

Tarakan Tahun 2009-2013

Tabel 16 Tingkat Efektivitas Pajak Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Kota
Tarakan Tahun 2009-2013

10

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
tersebut dalam membayar pajak daerah. Dikatakan
wajib pajak harus mempunyai kesadaran yaitu wajib
pajak harus mengetahui betapa pentingnya dalam
membayar pajak daerah dan bahwa sebagai warga
negara yang baik, membayar pajak daerah merupakan
kewajiban yang tidak boleh dilanggar dan sebaiknya
dilakukan dengan rutin dan disiplin. Kesadaran wajib
pajak berkaitan dan sesuai ketentuan menurut
Wahyuni

(2013),

yaitu

mengetahui

mengenai

Undang-Undang dan ketentuan perpajakan yang
k.

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

berlaku, mengetahui dan memahami fungsi pajak dan

Perkotaan (PBB)

manfaat pajak untuk pembiayaan negara, paham akan

Tabel 17 Tingkat Efektivitas PBB Kota Tarakan

kewajiban perpajakan yang harus dilaksanakan sesuai

Tahun 2009-2013

dengan

ketentuan

yang

berlaku,

melakukan

perhitungan, pembayaran, serta pelaporan pajak
dengan suka rela dan dengan benar.
Dalam penelitian ini, variabel kesadaran
wajib pajak tidak berpengaruh terhadap keberhasilan

penerimaan pajak daerah Kota Tarakan. Hasil temuan
ini konsisten dengan hasil penelitian Hartinah (2013)
yang menyimpulkan bahwa kesadaran dan kejujuran
wajib pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan penerimaan pajak restoran di Makassar,
dikarenakan
Kontribusi dihitung dengan membandingkan

sikap

wajib

pajak

yang

tidak

menunjukkan adanya kesadaran dan wajib pajak

antara besarnya realisasi penerimaan pajak daerah

hanya mau membayar pajak daerah dikarenakan

dengan jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah.

teguran atau diingatkan oleh orang sekitarnya.
Sedangkan penelitian ini tidak mendukung penelitian

Tabel 18 Kontribusi Pajak Daerah

Fauziyah

(2008)

yang

menyimpulkan

bahwa

kesadaran wajib pajak berpengaruh secara signifikan
terhadap penerimaan PBB, dikarenakan karena wajib
pajak mempunyai sikap sadar terhadap fungsi pajak
dan membayar kewajiban pajak PBB. Penelitian
Rachman, Rindah dan Gita (2009) menyimpulkan
bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan penerimaan PBB, dikarenakan
mengetahui

bahwa

PBB

merupakan

sumber

pendapatan negara, wajib pajak yang memiliki rasa
Untuk variabel kesadaran wajib pajak,

kerelaan dan suka rela dalam membayar pajak,

dimana wajib pajak harus mempunyai karakteristik

ketepatan waktu membaayar PBB dengan jumlah

11

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
pajak terhutang yang benar, serta membayar PBB

meningkat apabila pengetahuan dan pemahaman

sesuai dengan kewajiban wajib pajak. Penelitian Pardi

wajib

dan Handayani (2010) juga menyimpulkan kesadaran

Fauziyah (2008) menyimpulkan bahwa pemahaman

perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap

wajib pajak berpengaruh secara signifikan terhadap

berhasilan penerimaan pajak restoran, dikarenakan

penerimaan PBB, berdasarkan kuisioner dan hasil

wajib pajak banyak yang menyadari manfaat dan

penelitian, wajib pajak telah paham tentang Undang-

fungsi dari membayar pajak.

undang PBB (Undang-undang cukup jelas dan singkat

pajaknya

ditingkatkan.

Dalam

penelitian

dan dapat menghitung sesuai Undang-undang) serta
Untuk

variabel

Pemahaman

terhadap

paham mengenai PBB (SPPT terhadap hak dan

Peraturan Perpajakan , dimana wajib pajak yang

kewajiban wajib pajak, manfaat membayar PBB,

mempunyai kewajiban sebagai pembayar pajak dan
menjalankan

hak

dan

kewajiban

objek pajak dan dasar pengenaan PBB). Sedangkan

perpajakan,

penelitian ini tidak mendukung penelitian Rachman,

membutuhkan pemahaman dan pengetahuan yang

Rindah dan Gita (2009) yang menyimpulkan bahwa

berpedoman dan berlandaskan terhadap peraturan

pemahaman wajib pajak atas PBB tidak berpengaruh

perpajakan yang berlaku dan yang memegang kendali

signifikan terhadap keberhasilan penerimaan PBB,

dan menjadi dasar terhadap penjalanan kewajiban

dikarenakan wajib pajak memanfaatkan dengan

wajib pajak. Widayati dan Nurlis (2010) menyatakan

memahami peraturan perpajakn untuk melakukan

bahwa agar wajib pajak dapat dikatakan paham
terhadap peraturan perpajakan, harus mengetahui dan
memahami terkait (dalam Adiasa, 2013) dengan 1)

penghindaran

kewajiban

memanfaatkan

kelemahan-kelemahan

Undang-undang

kewajiban pemilikan NPWP yaitu wajib pajak wajib

penelitian

untuk mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWPD

Pardi

perpajakan

perpajakan
dan

atau

Handayani

dengan

atau

celah

PBB.

Dalam

(2010)

yang

menyimpulkan pemahaman wajib pajak tentang

sebagai salah satu sarana untuk pengadministrasian

Undang-undang

pajak, 2) hak dan kewajiban sebagai wajib pajak, 3)

dan

peraturan

perpajakan

berpengaruh secara signifikan terhadap berhasilan

sanksi perpajakan, yaitu sanksi yang akan diterima

penerimaan pajak restoran dikarenakan pengetahuan

bila melalaikan kewajiban perpajakan mereka yang

wajib pajak yang sudah cukup memadai dalam

dapat membuat wajib pajak tersadar bahwa ketepatan

mengetahui hak dan kewajiban wajib pajak, serta

waktu dalam membayar dan melaporkan pajak daerah

mengetahui

sangatlah penting, 4) Subjek Pajak, Objek Pajak dan

menjalankan

kewajiban

perpajakan

berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang

tarif pajak.

berlaku.
Dalam

penelitian

ini,

pemahaman

terhadap peraturan perpajakan berpengaruh terhadap

Variabel

keberhasilan penerimaan pajak daerah Kota Tarakan

persepsi

terhadap

kualitas

pelayanan, dimana kualitas pelayanan sangat menjadi

yang konsisten dengan hasil penelitian Hartinah

patokan dalam membayar pajak. Kualitas pelayanan

(2013) yang menyimpulkan bahwa pengetahuan dan

yang dimaksudkan oleh penelitian ini adalah kualitas

pemahaman wajib pajak tentang peraturan perpajakan

pelayanan

berpengaruh terhadap pertumbuhan penerimaan pajak

dari

Dinas

Pendapatan

Pengelolaan

Keuangan&Aset (DP2KA) Kota Tarakan yang akan

restoran di Makassar. Hasil kuisioner yang diperoleh

menentukan persepsi positif atau negatif oleh wajib

Hartinah (2013), responden banyak yang menjawab

pajak. Persepsi wajib pajak yang negatif menimbulkan

netral. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa

rasa apatis dan kengganan dalam membayar pajak

penerimaan pajak memiliki potensi yang besar untuk

12

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
daerah serta ketidak disiplinan pembayaran pajak

restoran sudah merasakan pelayanan yang diberikan

daerah. apabila persepsi wajib pajak positif, maka hal

oleh petugas pajak sudah baik, namun hasil penelitian

tersebut akan mendukung proses penerimaan pajak

Hartinah (2013) menyatakan bahwa meskipun wajib

daerah

mengukur

pajak menganggap pelayanan petugas pajak sudah

Parasuraman, et. al (1990) kualitas pelayanan publik

baik, namun dari sisi internal KPP menganggap

dapat diukur dengan menggunakan (dalam Ginting,

bahwa

2003) yaitu 1) Bukti langsung (tangibles), meliputi

menghambat pemungutan pajak.

yang

lebih

baik.

Menurut

masih

fasilitas yang diberikan, perlengkapan para pegawai

terbatasnya

Pembahasan

teori

jumlah

secara

SDM

yang

umum

yang

yang mendukung pelayanan, dan sarana komunikasi

berkaitan denga teori keberhasilan penerimaan pajak

yang diberikan kepada wajib pajak, 2) Keandalan

Daerah menurut Fuad Bawazier (1993), Guritno

(reliability),

memberikan

(1994), dan Tubagus Chairul (1992), faktor yang

pelayanan yang diberikan dengan keandalan, akurat

mempengaruhi keberhasilan perpajakan adalah tax

dan

law

hasilnya

yakni

kemampuan

memuaskan,

3)

Daya

tanggap

(Undang-Undang

Perpajakan),

tax

policy

(responsiveness), yaitu pelayanan yang diberikan

(Kebijakan

untuk membantu para pelanggan dan memberikan

(Administrasi Perpajakan) dan tax payer (Faktor yang

pelayanan dengan tanggap dan cepat 4) Jaminan

dilihat dari sisi wajib pajak) (dalam Harimulyono,

(assurance), mencakup pengetahuan, kesopanan para

2008). Dalam penelitian ini, faktor yang dipilih adalah

staf, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf,

tax payer (faktor-faktor yang melekat dalam diri wajib

bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan, 5)

pajak) yang paling berpengaruh adalah faktor

Empati

pemahaman terhadap peraturan perpajakan.

(emphaty),

meliputi

kemudahan

dalam

Perpajakan),

tax

administration

melakukan hubungan dengan wajib pajak dan

Definisi penerimaan pajak menurut John

dijalankan dengan memberikan komunikasi yang

Hutagapol (2007) dan Lina Rahmawatin (2011) dan

baik, perhatian dan memahami kebutuhan para wajib

Suryadi adalah sumber penerimaan yang diperoleh

pajak.

secara rutin yang dapat dikembangkan secara optimal

kualitas

Dalam penelitian ini, persepsi terhadap

sesuai dengan kebutuhan pemerintah serta kondisi

pelayanan

masyarakat yang dominan untuk belanja rutin maupun

tidak

berpengaruh

terhadap

keberhasilan penerimaan pajak daerah Kota Tarakan.

pembangunan.

Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

keberhasilan penerimaan pajak merupakan salah satu

oleh Suhartono (2008) yang menyimpulkan bahwa

ukuran

kualitas

kesesuaiannya

pelayanan

tidak

berpengaruh

terhadap

Menurut

keberhasilan
dengan

Fraternesi

(2002),

perpajakan,
fungsi

karena

budgeter

pajak

penerimaan PBB di KP PBB Jakarta Selatan III,

(pembiayaan). Guritno (1987) menyatakan bahwa

dikarenakan pembayaran pajak merupakan sesuatu

pajak akan berhasil apabila tingginya kepatuhan

yang dipaksakan dan telah diatur oleh Undang-undang

masyarakat

sehingga wajib pajak tetap membayar pajaknya

Maka,keberhasilan penerimaan perpajakan daerah

walaupun kualitas pelayanan di KPP tersebut tidak

adalah

memadai. Namun penelitian ini tidak mendukung

bersumber

penelitian yang dilakukan oleh Hartinah (2013) yang

masyarakat yang digunakan untuk pembiayaan daerah

menyimpulkan

yaitu untuk kebutuhan pemerintah (belanja rutin) dan

bahwa

pendapat

wajib

pajak

dalam

ukuran
dari

keberhasilan
pemungutan

berpengaruh terhadap pertumbuhan penerimaan pajak

masyarakat(pembangunan

restoran di Makassar, dikarenakan wajib pajak

keberhasilan

13

membayar

penerimaan

pajak.

perpajakan
pajak

daerah

daerah),
pajak

yang

daerah

ke

dimana
tersebut

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
disebabkan oleh tingginya kepatuhan wajib pajak

kategori efektif pada tahun 2009, 2010, 2011 dan

dalam membayar pajak daerah.

2013 dan sangat efektif pada tahun 2012. Hal ini
menandakan bahwa kinerja aparat aparat pemungut

Dalam beberapa penelitian dan jurnal juga
diduga

pajak daerah sudah cukup memuaskan dan cukup

mempengaruhi keberhasilan penerimaan pajak daerah.

optimal. Dalam penelitian ini, menyimpulkan bahwa

dalam

berjudul

tingkat efektivitas pajak daerah Kota Tarakan

“Pengaruh Karakteristik Pada Wajib Pajak Terhadap

menunjukkan hasil yang cukup memuaskan, yaitu

Keberhasilan Penerimaan PBB”, terdapat faktor lain

berada dalam kategori efektif. Penelitian ini telah

yang diduga mempengaruhi keberhasilan penerimaan

sesuai

pajak daerah yaitu sikap wajib pajak terhadap PBB.

Handoko (2013) yang berjudul “Analisis Tingkat

Dalam penelitian Pardi dan Handayani (2010) yang

Efektivitas

berjudul “Pengaruh Faktor Tax Payer Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kota Pontianak” yang

Keberhasilan Penerimaan Pajak Restoran”, faktor

menyimpulkan bahwa tingkat efektifitas yaitu sangat

lain

keberhasilan

efektifitas pada tahun 2007, 2009, 2010, dan 2010

penerimaan pajak daerah adalah persepsi wajib pajak

dengan tingkat efektifitas masing-masing sebesar

tentang pelaksanaan sanksi administrasi PBB dan tax

100,13%,

avoidance. Pada penelitian Rachman, Rindah dan Gita

sedangkan pada tahun 2008 tingkat efektifitas Kota

(2009) faktor lain yang diduga mempengaruhi

Pontianak berada dalam kategori efektif dengan

keberhasilan

tingkat

dijumpai

faktor-faktor

jurnal

yang

Fauziyah

diduga

lain

(2008)

yang

yang

mempengaruhi

penerimaan

pajak

daerah

yaitu

dengan penelitian

Pajak

yang dilakukan oleh

Daerah

102,49%,

efektifitas

Sebagai

103,49%,

sebesar

keberhasilan

dan

Sumber

113,68%,

99,18%

kepatuhan wajib pajak. Penelitian yang dilakukan oleh

mencerminkan

kinerja

Fraternesi (2002), “Studi Empiris Tentang Pengaruh

DP2KA Kota Pontianak yang sangat optimal.

yang

pemungutan

Faktor-faktor yang Melekat Pada Wajib Pajak

Menurut

Terhadap Tingkat Keberhasilan Penerimaan Pajak

Riduansyah

(2003),

sumber

Bumi dan Bangunan di Kota Bengkulu ”, faktor lain

pembiayaan (pendapatan) daerah terbagi menjadi dua

yang diduga mempengaruhi keberhasilan penerimaan

kategori sumber pembiayaan, yaitu pendapatan yang

pajak daerah adalah sikap wajib pajak terhadap

diperoleh dari sumber eskternal (pemerintah pusat,

pembangunan daerah, sikap wajib pajak terhadap

tingkatan pemerintahan yang ada di atas pemerintahan

sanksi denda PBB, pendapat wajib pajak tentang

daerah yang bersangkutan, negara asing, pihak swasta

penghindaran PBB, dan Pendapat wajib pajak tentang

dan pihak ketiga) dan pendapatan yang diperoleh dari

berat tidaknya beban PBB.

sumber internal (pajak daerah, retribusi daerah dan
hasil-hasil badan usaha yang dimiliki oleh daerah).

Menurut Mardiasmo (2002) Efektifitas pada

Kontribusi yang berasal dari pihak internal, khususnya

dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau

pajak daerah, harus mendapatkan perhatian dan harus

target kebijakan (hasil guna). Efektifitas merupakan

diupayakan agar meningkat secara insentif dari

keberhasilan dalam pemungutan pajak daerah yang

berbagai aspek.

dibandingkan dengan target anggaran yang ditetapkan
yang

mencerminkan

hasil

kinerja

dari

Dalam penelitian ini, menyimpulkan bahwa

aparat

kontribusi pajak Daerah Kota Tarakan masuk kedalam

pemungut dari suatu daerah tersebut.

kriteria sedang, dimana hal ini menunjukkan bahwa

Dari hasil penelitian ini, tingkat efektifitas

realisasi penerimaan pajak daerah yang telah dipungut

pajak daerah yang hasilnya berfluktiatif terbilang

oleh DP2KA belum dapat memberikan kontribusi

cukup memuaskan, dikarenakan masuk kedalam

14

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
yang besar terhadap PAD Kota Tarakan. Hal ini

efektifitas pajak daerah di Kota Tarakan pada tahun

dikarenakan masih banyaknya pos-pos pajak daerah

2009 sampai 2013 adalah sangat baik. Dengan melihat

yang tidak dapat menembus target anggaran. keadaan

rata-rata efektifitas pajak daerah Kota Tarakan sebesar

kontribusi pajak daerah Kota Tarakan, menandakan

97,95%.

DP2KA masih harus mengupayakan peningkatan

pemungutan pajak sudah sangat baik, 6) Kontribusi

potensi dari sumber-sumber pajak daerah yang sudah

pajak derah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

ada. Dilihat dari kontribusi pajak daerah yang masih

pada tahun 2009 sampai 2013 menunjukkan hasil

berada

dapat

yang berfluktuasi namun mengalami peningkatan dari

disimpulkan bahwa Kota Tarakan masih belum bisa

tahun 2009 sampai 2012, dan turun pada tahun 2013

bergantung

yang menunjukkan rata-rata kontribusi tahun 2009-

dalam

kategori

kepada

‘sedang’,

pendapatan

maka
dari

sumber

internalnya, melainkan kepada sumber eksternal.

Hal

ini

menunjukkan

kinerja

dalam

2013 sebesar 22% (sedang). Hal ini menunjukkan

Dalam penelitian ini, kontribusi pajak daerah

penerimaan dari pos pajak daerah belum bisa

belum memberikan kontribusi yang baik terhadap

memberikan kontribusi yang besar dalam PAD Kota

Penerimaan Asli Daerah. Penelitian ini tidak disesuai

Tarakan.

dengan penelitian yang dilakukan oleh Handoko
SARAN

(2013) yang berjudul “Analisis Tingkat Efektivitas
Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli

1) Variabel independen yang digunakan dalam

Daerah Kota Pontianak” yang menyimpulkan bahwa

penelitian hanya kesadaran wajib pajak, pemahaman

rata-rata kontribusi pajak daerah Kota Pontianak

terhadap peraturan perpajakan, dan persepsi terhadap

berada dalam kategori ‘Sangat Baik’, yaitu sebesar

kualitas pelayanan terhadap keberhasilan penerimaan

68,75%, yang berarti bahwa pajak daerah sudah

pajak

memberikan pendapatan sebesar 68,75% terhadap

daerah

Kota

Tarakan.

Hasil

analisis

menyimpulkan hanya 58% dari variabel dependen

Pendapatan Asli Daerah Kota Pontianak dan hal

yang dapat dijelaskan oleh variabel independen,

tersebut sudah sangat memuaskan.

sehingga variabel lainnya harus ditambahkan yang
dapat

KESIMPULAN DAN SARAN

mempengaruhi

perpajakan,

2)

Dinas

keberhasilan

penerimaan

Pendapatan

Pengelolaan

Berdasarkan hasil dari analisa dan pengujian

Keuangan & Aset hendaknya memberikan sosialisasi

pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan:

kepada wajib pajak agar dapat menambah pemahaman

1) Kesadaran Wajib Pajak (X1) tidak mempengaruhi

dan kesadaran wajib pajak terhadap pajak daerah, 3)

Keberhasilan

Penerimaan

Kota

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan & Aset

Tarakan,

Pemahaman

Peraturan

harus memberikan tindakan sanksi yang tegas kepada

2)

Pajak

Daerah

Terhadap

positif

wajib pajak yang kepatuhan pajaknya rendah, 4)

Kota

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan & Aset

Tarakan, 3) Persepsi Terhadap Kualitas Pelayanan

harus memberikan pelayanan dan cepat, tepat dan

(X3) tidak mempengaruhi Keberhasilan Penerimaan

memuaskan para wajib pajak dan memberikan

Pajak Daerah Kota Tarakan , 4) kesadaran wajib

fasilitas yang memudahkan pembayaran pajak daerah

pajak, pemahaman terhadap peraturan perpajakan,

kepada wajib pajak, seperti mengadakan program

dan

mobil keliling untuk pembayaran PBB, serta dapat

Perpajakan

(X2)

Keberhasilan

persepsi

mempengaruhi

Penerimaan

terhadap

Pajak

secara
Daerah

kualitas

pelayanan
pajak

melakukan pembayaran pada ATM yang lainnya, 5)

daerah Kota Tarakan secara simultan, 5) Tingkat

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan & Aset

mempengaruhi

keberhasilan

penerimaan

15

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
hendaknya

melakukan

pengecekan

langsung

dan

kelapangan dalam rangka pemenuhan kepatuhan

Bisnis

Universitas

Semarang

Diponegoro

Sarjana Ekonomi

wajib pajak untuk memeriksa secara langsung objek
Ginting, Rosalina. 2003. Kualitas Pelayanan

pajak yang dilaporkan oleh wajib pajak sehingga
dapat mengetahui sikap dan kejujuran yang dimiiki
oleh wajib pajak, 6) Hendaknya Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan & Aset mengadakan upaya
Intensifikasi Pajak dan Ekstensifikasi Pajak yang
dapat mengoptimalkan pemungutan pajak daerah
sehingga

dapat

meningkatkan

keberhasilan

Pemungutan

Pajak

Bangunan Kota

Semarang.

Program

Pascasarjana

Universitas

Diponegoro

Program Studi

Magister

Administrasi.

Thesis.

Handoko

penerimaan pajak daerah Kota Tarakan.

P.,Sri.

2013.

Analisis

Tingkat

Kota

Pontianak.Jurnal Ilmiah

Magister Ilmu

Wajib

Ilmu

Sumber Pendapatan Asli Daerah

Adiasa, Nirawan. 2013. Pengaruh Pemahaman
Pajak

dan

Efektivitas Pajak Daerah Sebagai

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan

Bumi

Terhadap

Program

Ekonomi

Universitas

Tanjungpura

Kepatuhan

Harimulyono,

Pajak Dengan Preferensi Risiko

Nurrohman.

Sebagai Variabel Moderating .

Efektivitas

Fakultas Ekonomi

dan

Universitas

2008.

Pengaruh

Administrasi

Kepatuhan

Perpajakan

Wajib

Pajak

Terhadap Penerimaan Pajak Daerah .

Negeri Semarang Skripsi

staf pengajar STIE Al.Budi, Triton P. (2006). SPSS 13.0 Terapan :

Anwar

Mojokerto.

Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta : CV.

Hartinah (2013). Analisa Pengaruh Faktor- faktor

Andi Offset.

Cahya (2013). Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Penghasilan

Penerimaan
Wajib

Pribadi (Studi Pada
Pajak Pratama Kota
Skripsi

Fakultas

Kantor

Pajak

Makassar.

Restoran Di

Hasanuddin

Orang

Bisnis Universitas

Makasar Skripsi

Pelayanan

Bandung).
Ekonomi

Universitas

Keputusan Menteri Keuangan Nomor

Pasundan .

544/KMK.04/2000 tentang Kriteria

Dewinta, Rinta Mulia. 2012. Pengaruh

Wajib Pajak Yang

Persepsi

Diberikan

Pelaksanaan Sesnsus Pajak
Nasional dan
Terhadap

Penerimaan

Fakultas Ekonomi dan

Pajak

Pajak

Wajib Pajak Terhadap

Kesadaran

Kepatuhan

Lingkungan Kantor

Wajib

Kelebihan

Perpajakan
Pajak

Dapat

Pengembalian
Pembayaran

Pendahuluan
Pajak.

Menteri

Keuangan Republik Indonesia. Jakarta

Di

Wilayah

Manalu, Lasmauli N. 2012. Pengaruh Kualitas

Direktorat Jendral Pajak Daerah

Pelayanan

Istimewa Yogyakarta. Program

Pajak

Sarjana Fakultas Ekonomika

Keuangan dan Aset Daerah Kota

16

Terhadap

Pada

Kepuasan

Dinas

Wajib

Pengelolaan
Binjai.

TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
Program Studi

Ilmu

Manajemen

Seolah Pascasarjana

Kabupaten

Magister

Sains

Universitas Sumatera

Karanganyar.

Fakultas Ekonomi Universitas

Utara.

Sebelas Maret Surakarta skripsi.

Thesis.

Suhartono,
Mardiasmo

(2002).

Otonomi

dan

Manajemen

Bono

(2008).

Pengaruh

Kualitas

Pelayanan Terhadap Peningkatan Potensi

Keuangan Daerah . Yogyakarta : Andi

dan

Penerimaan

Pajak

Bumi

Bangunan Pada KP PBB Jakarta

Pardi

dan

Handayani (2010).

Pengaruh

Faktor

III. Skripsi

Tax Payer Terhada Keberhasilan

Pajak

Penerimaan

dan

Selatan

Jurusan Akuntansi

Universitas Pembangunan Nasional

Restoran”

Vol.

“Veteran” Jakarta.

18, No. 9 (Maret 2010) STIE AUB Surakarta
Utami, Sri. R, Andi, dan Ayu Noorida Soerono.
Riduansyah, Mohammad. 2003. Kontribusi Pajak
Daerah

dan

Terhadap

Retribusi

2012. Pengaruh Faktor-Faktor

Daer

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH KABUPATEN WONOGIRI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten Wonogiri Dalam Era Desentralisasi Fiskal.

1 6 14

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILING | Lie | Tax & Accounting Review 3064 5750 1 SM

3 13 15

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN WAJIB PAJAK DI SURABAYA | Herlina | Tax & Accounting Review 3063 5748 1 SM

3 19 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT WAJIB PAJAK DALAM PENGGUNAAN E-FILING DI SURABAYA | Wibisono | Tax & Accounting Review 3113 5846 1 SM

0 0 15

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Pertambahan Nilai | Effendy | Tax & Accounting Review 454 804 1 SM

0 0 4

Analisis Faktor- Faktor yang Memotivasi Manajemen Perusahaan Melakukan Tax Planning | Wibowo | Tax & Accounting Review 453 802 1 SM

0 0 7

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak di Surabaya | Siat | Tax & Accounting Review 440 776 1 SM

0 0 8

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI KONSULTAN PAJAK | Mulianto | Tax & Accounting Review 3944 7522 1 SM

0 1 14

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DAN PEDESAAN KOTA PALANGKA RAYA | Darnita | Tax & Accounting Review 3935 7504 1 SM

0 0 10

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD ANALISIS FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN ...

0 6 11