Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia (44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations)

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014
(44 IPB's Innovations in 106 Indonesia's Innovations)

44 INOVASI IPB dalam 106 INOVASI
INDONESIA
©2014, Institut Pertanian Bogor
Direktorat Riset dan Inovasi IPB,
Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt. 5, Kampus
IPB Dramaga,
Bogor 16680
Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
ini tanpa izin tertulis dari Pemegang Hak Cipta.

Penyusun
Tim Direktorat Riset dan Inovasi IPB
Desain dan Layout
Fibri Aris Setiawan,
Husain Assa’di (disainku communication)
44 INOVASI IPB dalam 106 INOVASI INDONESIA
Institut Pertanian Bogor

Bogor, 2014
vi + 102 hlm; 15 x 17 cm

SANG INOVATOR

Gambar 1. Perkembangan Jumlah Inovasi IPB dalam Buku Inovasi Indonesia BIC (Akumulatif)

Gambar 2. Inovasi IPB dalam buku Inovasi Indonesia BIC

Keikutsertaan IPB dalam program 100 plus Inovasi Indonesia yang
diselenggarakan oleh Business Innovation Center (BIC) dengan dukungan
dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KMNRT) merupakan salah
satu ajang untuk mempromosikan inovasi IPB di tingkat nasional. Selama 7
(tujuh) tahun berturut-turut mengikuti program 100 plus Inovasi Indonesia
yang diselenggarakan sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2014, IPB
mendominasi daftar Karya Inovatif Indonesia Paling Prospektif. Selama
tujuh tahun tersebut dari total 721 inovasi Indonesia paling prospektif
sebanyak 278 inovasi merupakan karya inovatif yang dihasilkan oleh para
inovator IPB atau sekitar 38,56 %. Perkembangan jumlah inovasi IPB dalam
Buku Inovasi Indonesia BIC tahun 2008–2014 dapat dilihat pada Gambar 1

dan Gambar 2 memperlihatkan jumlah inovasi IPB dalam buku Inovasi
Indonesia BIC tahun 2008 – 2014.
Capaian tersebut tentu saja merupakan kebanggaan tersendiri bagi IPB.
Meskipun demikian, IPB menyadari sepenuhnya bahwa masih diperlukan
upaya lebih untuk menindaklanjuti capaian tersebut. Salah satu langkah
nyata yang diambil adalah menerbitkan buku “44 Inovasi IPB dalam 106
Inovasi Indonesia” secara eksklusif. Sejalan pula dengan tema Dies Natalis
IPB ke-51 yaitu “Sistem dan Kompatibilitas IPB untuk Pengarusutamaan
Pertanian”, karya inovatif yang terkandung dalam buku ini
menggambarkan langkah IPB dalam pemenuhan teknologi yang
dibutuhkan untuk penguatan pertanian masa depan.
Penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih disampaikan kepada
seluruh inovator IPB yang telah bekerja keras dalam menghasilkan inovasi
dan berbagai pihak yang telah berkontribusi sehingga buku ini dapat
diterbitkan. Media informasi seperti ini perlu diupayakan keberlanjutannya
dan kiranya dapat memberikan manfaat nyata bagi bangsa Indonesia.

Kata
Pengantar


Hal

Daftar Isi
Hal

Inovasi

PANGAN
02 Cara Cepat Dapat Tetua Cabai Hibrida
Quick Methods to Get Elders of Chilli Hybrid
04 Biskuit Daun Pepaya untuk Si Perah
Papaya Leaf Biscuits for The Dairy
06 Telur Puyuh Besar dengan Mengkudu
Large quail egos with Noni

Inovasi

22 Panen Buah Tropika berbasis Nir (Near Infrared) Spektroskopi
Tropical Fruit Harvest Based NIR (Near Infrared) Spectroscopy
24 IPB Kresna 15

IPB Kresna 15
26 Produksi Ternak Lokal Unggul
Production of Superior Local Livestock
28 Kumbang Datang, KumbangTertangkap
Beetles Come, Bettles Trapped
30 Obat Kuat Alami untuk Herbisida
Natural Herbicide Adjuvant

08 Pangan Organik Berbasis Petani
Farmer-Based Organic Food

ENERGI
34 Karburator untuk Bahan Bakar Biogas
Carburetor for Fuel Biogas

10 SASUMUZI
SASUMUZI

36 Katalis Ajaib dari Metil Ester Sulfonic Acid (MESA)
Magic Catalysts from Metil Ester Sulfonic Acid (MESA)


12 Varian-1 Ubi Kayu Produksi Tinggi
The High Production of Cassava Variant-1

38 Lampu Jalan yang Ramah Lingkungan dan Mandiri Energi
Free Energy Ana Well Environmentally Street Lamp

14 Traktor Ringan Serbaguna untuk Padi Sawah
Lightweight Multipurpose Tractor for Rice

40 Mini Power Station
Mini Power Station

16 Solar Power Irrigation di Lahan Kering
Solar Power Irrigation in Dryland

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
44 Prediksi kota Bersih, Bebas Sampah
Zero Waste Management Prediction


18 Bakteri Peningkat Mutu Benih Jagung dan Cabai
Bacteria for Enhancing Quality Seed Corn and Chili
20 Yang Orange yang Disuka
The Orange Which Is Like

46 Virtual Map Tanaman Obat
Medicinal Plants Virtual Map

Hal

Inovasi

Hal

Inovasi

TRANSPORTASI
50 Mini Transporter Tipe Crawler
Mini Transporter Crawler Type


MATERIAL MAJU
78 Tooth Filler dari Cangkang Telur
Tooth Filler from Egg Shells

SEHAT OBAT
54 Implan Aman Biodegradable
Biodegradable Safety Implant

80 Komponen Sepeda Motor dari Bionanokomposit Rotan
Motorcycle Component of Bionanokomposit Rattan

56 Si Manis Penjaga Kesehatan Mulut'
The Sweet 'Oral Health Keeper'
58 Beras Buatan untuk Pangan Fungsional
Artificial Rice for Functional Food
60 Si Handal Pendiagnosa Zoonosis Q Fever
The Reliable Zoonosis Q Fever
62 Minuman Kesehatan Sirih Merah untuk Penderita Diabetes
Healthy Drink made from Red Betel Leaves for Diabetics
64 MAhaDEWa (Mahkota Dewa dan Temulawak) Anti Dementia

MAhaDEWa (Mahkota Dewa and Curcuma) Anti Dementia
66 Matriks Pembawa Obat dari Nano Pati Urut
Matrix Carrier of Herbal Compound krom Arrowroot
Nanostarch
68 Kue Anti Flu Burung
Cookies Anti Avian Influenza
70 Cegah Diare dengan Terapi Fag Litik
Prevent Diarrhea Alt Lytic Phage Therapy
72 Rambut Lebat Berkat Mangkokan
Bushy Hair dua to Mangkokan
74 Lotion untuk Perawatan Kesehatan Kulit
Lotion for Skin Health Care

82 Kertas Nata De Cassava dan Tandan Kelapa Sawit
Paper Nata De Cassava and Oil Palm Bunches
84 Pupa Anti Osteoarthritis
Anti Osteoarthritis Pupae
86 Product Composite: Polybag Composite (PC) Ramah Lingkungan
Re-recycle Green Product Composite: Polybag Composite
88 Popok Ramah Lingkungan

Biodegradable Diaper
90 Membran Telinga dari Chitosan
Ear Membran krom Chitosan
LAIN-LAIN
94 Si Penangkap dan Penyaring Debu
Dustfall Canister
96 Cross Laminated Lumber dari Limbah Batang Kelapa Sawit
Cross Laminated Lumber from Waste Oil Palm Trunk
98 Menyusun Peta Biomasa Lanskap tanpa Tebang Pohon
Constructing Lanscape Biomass Map without Cutting Trees
100 Mobile Sprayer Machine
Mobile Sprayer Machine

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

PANGAN

Cara Cepat
Dapat Tetua
Cabai Hibrida

Quick Methods
to Get Elders of
Chilli Hybrid

02

Kultur Antera Cabai Pada Sistem Media DuaLapis: Prosedur cepat untuk memproduksi tetua
dalam pengembangan varietas hibrida
Kebutuhan benih varietas hibrida terus meningkat dan menjadi peluang
bagi berkembangnya perusahaan benih. Pengembangan varietas
hibrida bergantung pada galur murni sebagai calon tetua.
Pembentukan galur murni dengan teknik konvensional melalui
penyerbukan sendiri terkendali membutuhkan waktu 5-7 generasi.
Teknik kultur antera cabai pada sistem media dua lapis telah diadaptasi
untuk kondisi lokal di Bogor yang merepresentasikan kondisi di
Indonesia pada umumnya. Hasil proses adaptasi ini menjadikan teknik
kultur antera cabai pada sistem media dua lapis dapat
diimplementasikan untuk memproduksi tanaman haploid ganda atau
galur murni secara cepat dan efisien berbagai kultivar cabai lokal
Indonesia pada kondisi lokal.

The development of hybrid varieties depends on pure strain as
prospective elders. Formation of pure lines with conventional
techniques through controlled pollination itself takes 5-7 generations.
Anther culture technique chili on medium two-tier system has been
adapted and can be implemented to produce double haploid plants or
pure line quickly and efficiently.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Teknik kultur antera cabai pada sistem media dua-lapis ini lebih efektif dan lebih efisien
dalam memproduksi tanaman haploid ganda dari teknik lainnya, baik melalui kultur
antera pada media padat, maupun kultur isolasi mikrospora pada media cair. Efektivitas
dan efisiensi ini untuk cabai besar, cabai keriting Indonesia dan jenis cabai paprika.
Teknik ini telah diaplikasikan di satu perusahaan benih di Belanda, dan telah berhasil
diterapkan di Indonesia.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovator: Ence Darmo Jaya Supena, Suharsono, Jan B.M. Custers
Profil Ketua Inovator
Ence Darmo Jaya Supena, lahir di Karawang pada 2 Oktober 1964, sesaat
setelah kultur antera pada tanaman Datura pertama kali dipublikasikan.
Dosen aktif di Departemen Biologi,FMIPA IPB ini juga sebagai peneliti di
Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi IPB, serta sebagai
Sekretaris FMIPA-IPB Bidang PPM dan Kerjasama. Beliau menempuh S1
dan S2 dalam bidang Biologi di IPB serta S3 dalam bidang Plant Sciences
di Wageningen University, Belanda. Penelitian beliau tentang pengembangan teknologi
haploid untuk cabai telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam
106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada 2014 dan metodenya
telah diimplementasikan di perusahaan benih. Beberapa penelitian yang beliau lakukan
didanai oleh hibah penelitian DIKTI-Kemendikbud, Kementan, Kemenristek, dan KNAWBelanda. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi haploid untuk tanaman
lainnya yaitu Terong, Tomat, Brassica, Kedelai, dan Kelapa Sawit, dalam rangka untuk
produksi cepat calon tetua guna pengembangan varietas hibrida, dan percepatan
proses pemuliaan tanaman.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

03

Biskuit Daun
Pepaya untuk Si
Perah
Papaya Leaf
Biscuits for The
Dairy

04

Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan
Kualitas Kambing Perah

Daun papaya merupakan tanaman obat-obatan karena mengandung
senyawa alkaloida dan enzim proteolitik, papain, khimopapain dan
lisozim, yang berguna pada proses pencernaan dan mempermudah kerja
usus. Papain juga berfungsi membantu pengaturan asam amino dan
membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Biskuit daun pepaya
merupakan pakan suplemen sebagai pemacu produksi susu. Proses
pembuatan biskuit daun pepaya dengan bantuan proses panas dan
tekanan. Biskuit daun pepaya merupakan pakan suplemen sebagai
pemacu produksi susu. Pemberian 15% biskuit daun pepaya memiliki
rataan produksi susu lebih tinggi (932 ml/hari/ekor) sekitar 44,95%. Selain
itu pemberian biskuit daun pepaya berpengaruh terhadap kualitas susu
kadar lemak (10,62%), protein (7,63%) dan kandungan laktosa (4,85).
Biscuits papaya is a feed supplement a bid to boost milk production.
Papaya leaf biscuit making process with the help of heat and pressure
process. Giving 15% biscuit papaya leaf has a higher mean milk production
(932 ml/day/head) approximately 44.95%. Besides giving biscuits papaya
effect on the quality of milk fat content (10.62%), protein (7.63%) and
lactose content (4.85%).

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Inovasi ini menghasilkan teknologi pengolahan biskuit pakan yang mudah, awet
dan, murah, serta selalu tersedia. Teknologi ini mampu membuat biosuplemen
pakan yang berasal dari hijauan berkualitas sebagai pemacu produksi susu yang.
aman dikonsumsi ternak serta menghasilkan produk pakan suplemen yang berasal
dari herbal pemacu produksi susu sehingga aman bagi kesehatan ternak dan
konsumen

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovator: Yuli Retnani, Idat Galih Permana, Nur Rochmah Kumalasari
Profil Ketua Inovator
Yuli Retnani, lahir di Mojokerto pada tanggal 24 Juli 1964. Dosen aktif
di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas
Peternakan IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang pakan serta
S3 pada bidang Lingkungan. Penulis buku “Proses Industri Pakan” ini
aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Penelitian beliau tentang “Biskuit Limbah tanaman jagung untuk
ruminansia”, ”Wafer Limbah Sayuran Pasar”, ”Ekstrak Duan Mengkudu Untuk
Memperbesar Telur Puyuh” serta “Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi
dan Kualitas Kambing Perah” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu
innovator dalam 102,105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation
Center (BIC) pada tahun 2010,2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau
lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, Deptan, DP2M, dan Strategis Nasional.
Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengolahan pakan untuk
meningkatkan produktivitas ternak.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

05

Telur Puyuh
Besar dengan
Mengkudu
Large quail eggs
with Noni

06

Ekstrak Daun Mengkudu Untuk Memperbesar
Telur Puyuh

Daun mengkudu memiliki kandungan antraquinon, asam amino,
glikosida, senyawa fenolik, dan asam ursulat. Berdasarkan uji kualitatif
ekstrak daun mengkudu mengandung alkoloid, saponin, felonik,
flavonoid, triterfenoid dan glikosida. Flavonoid berkhasiat sebagai
antioksidan. Inovasi ini berkaitan dengan pemanfaatan ekstrak daun
mengkudu untuk memperbesar telur puyuh. Pemberian ekstrak daun
mengkudu diberikan dalam air minum agar homogenitas terjaga dan
absorpsinya lebih cepat dalam saluran pencernaan ternak. Hasil dari
inovasi ini menunjukkan bahwa 15% ekstrak daun mengkudu dalam air
minum memberikan hasil yang terbaik terhadap mortalitas, produksi
telur, hen day , dan daya tetas.
This innovation relates to the use of noni leaf extract to increase the
quail eggs. Noni leaf extract administered in the drinking water in order
to homogeneity awake and faster absorption in the gastro intestinal
tract of cattle. The results of this innovation shows that 15% noni leaf
extract in drinking water gives the best results on mortality, egg
production, henday, and hatchability.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Inovasi ini menghasilkan teknologi pengolahan daun mengkudu sebagai antibiotik
alami yang mudah, awet dan, murah, serta selalu tersedia. Produk antibiotik alami
inidihasilkan dari rempah-rempah yaitu daun mengkudu untuk menurunkan
mortalitasburung puyuh starter, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan
konsumsi pakan, meningkatkan berat badan, mempercepat dewasa kelamin,
mempercepat produksi telur burung puyuh dan memperbesar ukuran burung
puyuh.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovator: Yuli Retnani, Tuty Maria Wardiny, Taryati
Profil Ketua Inovator
Yuli Retnani, lahir di Mojokerto pada tanggal 24 Juli 1964. Dosen aktif
di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas
Peternakan IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang pakan serta
S3 pada bidang Lingkungan. Penulis buku “Proses Industri Pakan” ini
aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Penelitian beliau tentang “Biskuit Limbah tanaman jagung untuk
ruminansia”, ”Wafer Limbah Sayuran Pasar”, ”Ekstrak Duan Mengkudu Untuk
Memperbesar Telur Puyuh” serta “Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi
dan Kualitas Kambing Perah” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu
innovator dalam 102,105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation
Center (BIC) pada tahun 2010,2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau
lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, Deptan, DP2M, dan Strategis Nasional.
Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengolahan pakan untuk
meningkatkan produktivitas ternak.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

07

Pangan Organik
Berbasis Petani
Farmer-Based
Organic Food

08

Strategi Produksi Pangan Organik Bernilai
Tambah Tinggi Berbasis Petani

Banyaknya permintaan dan adanya kebijakan pemerintah mengenai
produk pangan organik, menjadikan tanaman pangan organik sebagai
bagian dari green policy (going green) yang terlibat dengan
pelestarian/ramah lingkungan, atau gaya hidup baru. Pendukung gaya
hidup organik percaya bahwa makanan yang diproduksi dengan cara ini
memiliki mutu dan nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
makanan yang diproduksi secara konvensional dengan kimia sintetik
sebagai input pertanian. Inovasi ini menunjukkan bahwa terdapat 3
rantai pasok sayuran organik di Jawa Barat, khususnya di daerah Garut.
Hasil FGD memperlihatkan bahwa pertanian di Jawa Barat berupa
pertanian konvensional, semi organik dan organik.
Demand and government policy regarding organic food products,
organic food crops made ?as part of a green policy (going green) involved
with conservation / environmentally friendly, or a new lifestyle. This
innovation shows that there are 3 organic vegetable supply chain in
West Java, especially in the area of ?Garut. The results showed that
agricultural FGD conducted in West Java in the form of conventional
agriculture, organic farming and organic farming spring.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Strategi produksi pangan organik bernilai tambah tinggi. Karakteristik dapat
dikembangkan menurut kategori kesamaan dan perbedaan produk dominan yang
dihasilkan. Faktor internal dan eksternalnya dapat direpresentasikan atas strategi
penetrasi pasar dan pengembangan produk. Inovasi ini dapat disusun atas penekanan
tema bervariasi. Keberagaman produk sayuran daun organik, memiliki kemasan dan
label sendiri, lahan bersertifikasi dan sudah memiliki Internal Control Systems (ICS),
serta harga terjangkau. Pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat, program pelatihan
dan pembinaan, asosiasi pertanian organik.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovator: Musa Hubeis
Profil Ketua Inovator
Musa Hubeis, lahir di Jakarta pada 26 Juni 1955. Dosen aktif di
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB ini juga
menjabat sebagai Kepala Bagian Produksi dan Operasi, serta Ketua
Program Studi Industri Kecil Menengah (MPI) Fakultas Pascasarjana IPB.
Beliau menempuh S1 di bidang Statistika dan Komputasi, S2 di bidang
Ilmu Pangan IPB dan Manajemen Teknologi INPL France, serta S3 INPL
France pada bidang Teknik Sistem Industri. Penulis berbagai buku, diantaranya “Prospek
Pangan Organik Bernilai Tambah Tinggi” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Dispenser Yoghurt Segar”,
“Penjurian Nasi yang Adil” dan “Strategi Produksi Pangan Organik bernilai tambah tinggi
berbasis Petani” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam
102, 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun
2010, 2011 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah
penelitian DP2M dan Strategis Nasional, serta sumber lain dari Pemda dan dunia usaha.
Saat ini beliau fokus mengembangkan kewirausahaan berbasis teknologi dan
pengembangan UMKM berbasis incubator bisnis.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

09

SASUMUZI
SASUMUZI

10

“SASUMUZI” Sagon Sukun Multi Gizi Alternatif
Pangan Darurat Anak Usia Sekolah Saat Bencana
dan Rawan Gizi
Sasumuzi merupakan produk sagon yang dikembangkan berbasis
pangan lokal yakni sukun. Produk ini ditingkatkan nilai gizinya dengan
penambahan sumber protein dan multivitamin mineral. Sasumuzi
tinggi mineral Ca, Fe, Zn, serat pangan dan, sumber protein. Bahan baku
sukun mengandung prebiotik alfa 1-3 yang dapat mencegah konstipasi.
Kandungan air dan lemak yang rendah memungkinkan masa simpan
produk lebih panjang.
Sasumuzi is a sagon product developed that is based on local food
breadfruit. This product is enhanced with the addition of nutritive value
of protein and multivitamin mineral resources. Sasumuzi has high
minerals Ca, Fe, Zn, and dietary fiber, protein source. Breadfruit raw
material containing alpha 1-3 prebiotics can prevent constipation.
Water content and low fat enables longer product shelf life.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Sasumuzi memiliki kandungan air dan lemak yang rendah sehingga menjadikan produk inovasi
ini lebih tahan lama untuk disimpan. Sasumuzi merupakan alternatif pangan darurat yang
padat gizi baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro, memiliki kandungan mineral kalsium, besi,
dan seng yang tinggi sehingga cocok bagi anak-anak untuk mencegah terjadinya defisiensi
pasca bencana. Sasumuzi juga memiliki kandungan serat pangan sagon yang tinggi juga
berdampak positif untuk mengurangi resiko konstipasi pada saat bencana.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovator: Ahmad Sulaeman, Wiwi Febriani, Ikeu Ekayanti
Profil Ketua Inovator
Ahmad Sulaeman, lahir di Sukabumi tanggal 31 Maret 1962. Dosen aktif di
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB ini juga menjabat
sebagai Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB, Guru Besar Keamanan
Pangan dan Gizi sekaligus Kepala Bagian Manajemen Pangan dan Kesehatan
Lingkungan Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, anggota Senat Akademik
IPB, Dewan Guru Besar IPB serta anggota Pokja Otoritas Kompeten Pangan
Organik, Kementerian Pertanian. Saat ini beliau adalah Anggota Komisi Ahli
Sanitary and Phytosanitary – Badan Karantina Pertanian, anggota Komisi Ahli Kebijakan Makro
– Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dan nara sumber pada Badan Ketahanan Pangan
dan Badan Pengawa Obat dan Makanan (BPOM). Beliau mendapatkan gelar sarjana (Ir) di
bidang Ilmu dan Teknologi Pangan dan Magister (MS) di bidang Ilmu Pangan dari IPB dan gelar
doktor (PhD) dalam bidang Human Nutrition dari University of Nebraska Lincoln, USA.
Penelitian beliau tentang minuman sinbiotik dari buah sukun, pengembangan mie glosor
instant dari labu parang dan penelitian sagon multi gizi dari buah sukun sebagai pangan darurat
untuk anak anak berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 104, 105 dan
106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2012, 2013 dan 2014.
Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, BOPTN, GAIN
(Global Alliance for Improved Nutrition), Danone Foundation, Unilever, dll. Saat ini beliau
fokus meneliti pangan-pangan lokal dan pangan organik dalam hubungannya dengan manfaat
gizi dan kesehatan untuk pencegahan berbagai penyakit degeneratif.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

11

Varian-1 Ubi
Kayu Produksi
Tinggi
The High
Production of
Cassava
Variant-1
12

Varian-1 Ubikayu Produksi Tinggi

Ubi kayu adalah salah satu tanaman umbi-umbian sebagai sumber
karbohidrat yang potensial dikembangkan karena memiliki potensi hasil
dan kandungan pati yang tinggi. Selain sebagai sumber bahan pangan,
pakan, dan bioetanol, ubi kayu dapat digunakan diberbagai industri
lainnya. Inovasi ini menghasilkan varian ubi kayu dengan potensi hasil
tinggi, kandungan pati tinggi, dan bermanfaat untuk tahap seleksi
lanjutan dalam menghasilkan varietas baru.
Cassava is important dietary carbohydrate source in the tropics and also
as alternative for feed and bioenergy. Since cassava breeding throught
conventional approaches are hampered with some limitations, which
resulted in a low number of superrior cassava varieties. Therefore,
mutation breeding program should fasten the superior cassava
varieties development (high yielding and high conten of starch). This
innovation produces a variant-1 of cassava with high yielding and high
starch content, as well as beneficial to the selection process continued.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Produktivitas/ha meningkat, sehingga dapat menunjang produksi ubikayu nasional
Memberikan nilai lebih bagi pelaku industri berbahan ubi kayu karena kandungan pati
tinggi. Tersedianya varian baru yang dapat diandalkan sebagai bahan tanam. Peluang
ketersedian varietas baru dan bibit secara massal sangat memungkinkan karena adanya
teknologi perbanyakan planlet secara in vitro
DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovator: Nurul Khumaida, Sintho W. Ardie, M. Syukur
Profil Ketua Inovator
Nurul Khumaida, lahir di kota sejuk Malang Jawa Timur pada19 Juli 1965.
Dosen aktif pada Bagian Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi
dan Hortikultura (AGH) Fakultas Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai
Kasubdit Agenda Riset dan Publikasi Direktorat Riset dan Inovasi IPB.
Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Agronomi serta S3 di University of
Tokyo (Todai) Jepang pada bidang Agriculture and Environmental
Biology. Anggota penulis buku “Bioteknologi dalam Pemuliaan Tanaman” ini aktif
dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau
tentang Percepatan Teknologi Produksi Bibit Ubi Kayu Unggul Bermutu Tinggi melalui
Teknik In Vitro(Hibah Stranas, 2009-2011) dan Pengembangan Varietas Ubi Kayu
Berkadar HCN Rendah Tahan Kekeringan atau Tanah Masam (Hibah Pascasarjana, 20122014) telah berhasil membawa beliau dan tim menjadi salah satu inovator dalam 103
dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan
2014. Tim peneliti yang secara bersama-sama memperkuat riset ubi kayu di
Departemen AGH adalah Dr Sintho W. Ardie, Prof Dr Muhamad Syukur, dan Dr Suwarto.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

13

Traktor Ringan
Serbaguna
untuk Padi
Sawah
Lightweight
Multipurpose
Tractor for Rice
14

Pengembangan LITOR Traktor Ringan Serbaguna
untuk Pemeliharaan Tanaman pada Budidaya Padi
Sawah
Mesin pertanian sangat diperlukan dalam pemeliharaan tanaman di
sawah. Traktor tangan dan traktor 4 roda yang ada mengalami kesulitan
dalam mobilitasnya karena tidak mempunyai lapisan tanah keras
sebagai tapakan roda dari mesin yang lewat diatasnya. Mesin traktor
ringan perlu dikembangkan agar pemeliharaan tanaman tidak
mengalami kesulitan lagi. Inovasi yang dikembangkan adalah
menghasilkan mesin ringan beroda tunggal sebagai mesin multiguna di
lahan berlumpur.
Farm machinery is needed in the maintenance of the plants in the fields.
Machinery used tractors have difficulty in mobility due to not having a
layer of hard subsoil wheels of the tractor engine. Tractor engine light
need to be developed so that the difficulty is resolved. Innovations
developed is to produce a single light machine wheeled multipurpose
machines in a muddy field.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Mesin multiguna untuk pemeliharaan tanaman di lahan berlumpur. Mesin lebih ringan,
manuver berputar dengan mudah di lahan sawah. Mesin ini didesain khusus untuk
beroperasi pada kondisi lahan sawah di Indonesia
Inovator: Radite Praeko Agus Setiawan, I Wayan Astika, I Dewa Made Subrata
DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Profil Ketua Inovator
Radite P.A. Setiawan lahir di Wonogiri pada tanggal 23 bulan Desember
1962. Dosen aktif di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas
Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Laboratorium
Lapangan Siswadhi Soepardjo di Leuwikopo. Beliau menempuh S1 di
IPB bidang Teknik Pertanian dan S2 dan S3 di Kyoto University Jepang
pada bidang Agricultural Engineering dengan spesialisasi alat dan mesin
pertanian (Farm Machinery). Peneliti yang memiliki beberapa paten ini aktif dalam
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau bersama
mahasiswa tentang Mesin Tanam (Transplanter) Sengon, Alat Pencetak Opak, Alat
perangkap Keong, dan LITOR Traktor Ringan Serbaguna Untuk Pemeliharaan Tanaman
Pada Budidaya Padi Sawah telah berhasil membawa beliau dan mahasiswanya menjadi
salah satu inovator dalam 104, 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation
Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan
didanai oleh hibah penelitian DIKTI, PUPT, BOPTN, DP2M dan Strategis Nasional. Saat ini
beliau fokus mengembangkan smart machine untuk pertanian presisi.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

15

Solar Power
Irrigation di
Lahan Kering
Solar Power
Irrigation in
Dryland

16

Pengembangan Solar Power Irrigation di Lahan
Kering dengan Menggunakan Disc Irrigation
System
Permasalahan ketersediaan air berdampak pada produktivitas lahan
kering yang tidak memiliki infrastruktur irigasi dan mengandalkan
hujan. Akibatnya produktivitas lahan menurun. Untuk mengatasi hal
tersebut adalah menjaga ketersediaan air yang cukup untuk setiap kali
tanam. Inovasi ini menawarkan sistem irigasi otomatis bertenaga surya
yang bekerja dengan menjaga kelembutan tanah pada rentang air
tersedia, sehingga tidak terjadi evaporasi berlebih dan kehilangan air.
Water availability issues impacting on the productivity of the dry land
because there is no good irrigation infrastructure. Land productivity is
lowered and need a solution to maintain the availability of water. This
innovation offers a solar-powered irrigation system that works to keep
the soil moisture over a range of water available so there is no excessive
evaporation.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Sistem irigasi bekerja secara otomatis dan terkendali. Sistem irigasi ini menggunakan
energi surya yang cukup tersedia di Indonesia. Biaya satu unit irigasi otomatis bertenaga
surya relatif murah dan perawatannya juga mudah.
Inovator: Setyanto Krido Saptomo, Budi Indra Setiawan, Popi Redjekiningrum Dwi M, I
Wayan Budiasa, Yudi Chadirin

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Profil Ketua Inovator
Satyanto Krido Saptomo lahir di Jakarta pada 11-April-1973. Dosen aktif
di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian
IPB ini juga menjabat sebagai KEtua Program Studi S2 Teknik Sipil dan
Lingkungan. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Teknik Pertanian
serta S3 di Kyushu University pada bidang Irrigation Water
Management. Penelitian beliau tentang “Pengembangan Irigasi
bertenaga Surya di Lahan Kering dengan Menggunakan Disc Irrigation System” telah
berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia
versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang
beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI dan KKP3N Litbang Pertanian. Saat
ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengelolaan air ramah lingkungan dan Low
Impact Development.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

17

Bakteri
Peningkat Mutu
Benih Jagung
dan Cabai
Bacteria for
Enhancing
Quality Seed
Corn and Chili
18

Aplikasi Bakteri Probiotik Untuk Peningkatan
Mutu Benih Jagung dan Cabai

Pemanfaatan mikroba yang menguntungkan pada saat ini merupakan
teknologi yang banyak dikembangkan untuk mendukung pertanian
ramah lingkungan. Beberapa isolat bakteri yang mampu memproduksi
zat pengatur tumbuh dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
perkecambahan benih. Pada inovasi ini dilakukan pemurnian beberapa
isolat bakteri probiotik untuk pemanfaatannya dalam meningkatkan
mutu benih cabai dan jagung manis.
Utilization of beneficial microbes at this point is a technology that has
been developed to support environmentally friendly farming. Several
bacterial isolates capable of producing growth regulators can be used to
improve seed germination. In this innovation made ?purification few
probiotic bacterial isolates for utilization in improving the quality of chili
and sweet corn seed.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Pemanfaatan sumberdaya genetik berupa bakteri probbiotik untuk peningkatan mutu
benih jagung dan cabai. Daya simpan isolate bakteri dapat dipertahankan sampai 3
bulan. Perlakuan seed coating dilanjutkan dengan penyemprotan bibit dengan isolate
bakteri menghasilkan pertumbuhan bibit yang lebih baik dibanding kontrol.
DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovator: Eny Widajati, M. Syukur, Giyanto
Profil Ketua Inovator
Eny Widajati lahir di Jakarta, 6 Januari 1961. Dosen aktif di Departemen
Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB, saat ini juga
menjabat sebagai sekeretaris departemen. Pendidikan S1, S2 dan S3
bidang Agronomi. Penulis buku “Dasar Ilmu dan Teknologi Benih” ini
aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Penelitian tentang Aplikasi bakteri probiotik untuk peningkatan mutu
benih jagung dan cabai IPB telah berhasil membawa beliau menjadi
salah satu innovator dalam 106 inovasi Indonesia versi Business
Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan
“Potensi Methylobacterium spp Asal Kalimantan Timur Untuk Meningkatkan Mutu
Benih dan Kultur in vitro Tanaman Serta Analisis Keragamannya”dan ” Pemanfaatan
isolat Methylobacterium spp untuk peningkatan vigor benih dan produksi kedelai dalam
mendukung swasembada kedelai di Indonesia” didanai oleh KKP3T. Penelitian yang
menjadi focus saat ini didanai BOPTN tentang Teknologi Seed pelleting dan Mesin
Tanam untuk Penyediaan Benih Padi Bermutu dan Teknologi Benih Pala.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

19

Yang Orange
yang Disuka
The Orange
Which Is Like

20

Pengembangan Teknologi Pembentukan Pigmen
Jingga dan Fitronutirnt pada Kulit Buah Jeruk
Indonesia
Sebagian besar jeruk di Indonesia berwarna hijau. Buah berwarna kulit
hijau kurang menarik; konsumen menghendaki jeruk berwarna jingga.
Salah satu upaya untuk menghilangkan warna hijau dari kulit jeruk
adalah dengan degreening.Usaha degreening jeruk yang sudah
dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian di Indonesia berhasil
mengubah warna kulit jeruk dari hijau menjadi kuning. Jeruk yang
kulitnya berwarna kuning juga kurang disukai konsumen karena
dianggap hampir busuk. Di sisi lain jeruk yang kulitnya berwarna jingga
sangat disukai. Inovasi ini merupakan inovasi degreening jeruk yang
menghasilkan warna jingga pada kulit jeruk.
Most of Indonesia's citrus is green, but consumers want orange peel
citrus. One effort to fade the green color from orange peel is the
degreening. Citrus degreening effort has been done by another
researchers, but resulting yellow peel citrus. Citrus with yellow peel is
also less preferred by consumers. On the other hand citrus with bright
orange peel is highly preferred. This is an innovation on degreening
technology to produce bright orange citrus peel.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Inovasi ini akan menghasilkan teknologi degreening untuk mengubah warna kulit jeruk
dari hijau menjadi jingga cerah. Jeruk Indonesia yang berwarna jingga akan mampu
bersaing dengan jeruk impor, karena jeruk tersebut selain lebih segar, lebih bergizi
(karena kandungan gizi belum turun akibat penyimpanan), cita rasanya lebih sesuai
dengan lidah orang Indonesia, juga mempunyai warna kulit yang tidak kalah menarik
dibandingkan jeruk impor.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovator: Roedhy Poerwanto, Y. Aris Purwanto, Andria Agusta, Sri Yuliani
Profil Ketua Inovator
Roedhy Poerwanto, lahir di Klaten pada tanggal 18 Juli 1958. Dosen aktif
di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB ini
juga menjabat sebagai Ketua Dewan Guru Besar IPB. Beliau menempuh
S1 di IPB pada bidang Agronomi, S2 di Kagawa University Jepang pada
bidang Hortikultura, serta S3 di Ehime University Jepang pada bidang
Bioresources Production Sciences. Penulis buku “Hortikultura Tropika”
ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Penelitian beliau tentang Pengendalian Getah Kuning pada buah Manggisdan tentang
Pengembangan Teknologi Pembentukan Pigmen Jingga pada Kulit Buah Jeruk
Indonesiatelah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 105dan
106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014.
Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian RUSNAS, Hibah
Pasca Sarjana, Hibah Kompetensi, SINAS Riset, KKP3N serta kerjasama internasional
yang dibiayai ACIAR dan JICA. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi budidaya
dan pasca panen manggis, jeruk, mangga dan buah-buahan tropika lainnya.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

21

22

Panen Buah
Tropika
berbasis Nir
(Near Infrared)
Spektroskopi
Tropical Fruit
Harvest Based
NIR (Near
Infrared)
Spectroscopy

Pengembangan Metode Prediksi Umur Panen
Buah Tropika Secara Optimal Menggunakan Nir
(Near Infrared) Spektroskopi
Indeks panen merupakan salah satu parameter yang penting dalam
menentukan waktu panen buah karena menentukan kualitas buah
setelah mengalami proses kematangan sempurna. Pengembangan
metode penentuan umur panen buah tropika yang optimal secara real
time dengan Near Infrared Spektroskopi diperlukan untuk mengganti
metode yang lama. Pengembangan metode non destruktif dianggap
relevan dalam penanganan pasca panen buah tropika secara optimal.
Hasil pengukuran destruktif buah pepaya berdasarkan umur panen
didapat bahwa kadar air dan TPT mampu menggambarkan dengan baik.
Harvest index, an important parameter for determining the fruit to
harvest fruit quality after undergoing a process of maturation perfectly.
Development of a method of determining the optimal harvest tropical
fruit in real time with Near Infrared Spectroscopy is needed because
non-destructive methods are considered relevant in the post-harvest
handling of tropical fruit.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Inovasi ini memudahkan dalam menentukan umur panen buah tropika karena
teknik pengukurannya dilakukan secara non destruktif. Selain itu, prosedurnya
lebih sederhana, cepat, murah, akurat dan bersifat real time sesuai dengan
permintaan konsumen dan pelaku usaha di bidang pertanian.
DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovator: Emmy Darmawati, Sutrisno
Profil Ketua Inovator
Emmy Darmawati, lahir di Malang pada 5 Mei 1961. Dosen aktif
di Departemen Teknik Mesin dan Biosistim Fakultas Teknologi
Pertanian IPB . Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang
Mekanisasi/Teknik Pertanian serta S3 di Sekolah Pascasarjana
IPB pada bidang Keteknikan Pertanian. Penelitian beliau tentang
“Pengembangan Metode Prediksi Umur Panen Buah Tropika
Secara Optimal Menggunakan Nir (Near Infrared) Spektroskopi”
telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 103 dan 106
Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan
2014.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

23

IPB Kresna 15
IPB Kresna 15

24

IPB Kresna-15 Kedelai Hitam Protein Tinggi

Galur Kedelai Hitam IPB Kresna-15 merupakan galur kedelai hasil
pemuliaan IPB yang memiliki keunggulan kandungan protein tinggi
(40,14%) sehingga sangat sesuai untuk digunakan sebagai bahan baku
industri kecap dan susu kedelai. Keunggulan lainnya adalah daya
simpan yang baik yakni dapat disimpan di suhu ruang selama > 3 bulan.
Galur kedelai hitam IPB Kresna-15 dapat ditanam sebagai tanaman sela
di bawah tegakan tanaman perkebunan karena galur ini toleran
terhadap intensitas cahaya rendah/naungan.
Black Soybean Krishna strain IPB-15 is the resul tof breeding soybean
lines that IPB has the advantage of a high protein content (40.14%) so it
is suitable for use as an industrial raw material of soy sauce and soymilk.
Another advantage is that both the power savings can be stored at room
temperature for >3 months. Black soybean lines IPB Krishna-15 can be
grown as intercrops under plantation crops stands because these strains
tolerant to low light intensity/shade.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Galur Kedelai Hitam IPB Kresna-15 merupakan galur kedelai yang mempunyai
keunggulan di dalam kandungan protein yang mencapai 40,14% , disamping itu galur ini
juga mempunyai daya simpan yang baik, sehingga dapat disimpan di suhu ruang selama
lebih dari tiga bulan. Galur kedelai hitam IPB Kresna-15 juga dapat ditanam sebagai
tanaman sela di bawah tegakan tanaman perkebunan, karena galur ini termasuk toleran
terhadap intensitas cahaya rendah/naungan.Galur kedelai hitam IPB Kresna-15 dapat
dibudidayakan secara luas di lahan kering dan lahan sawah untuk menyediakan bahan
baku bagi industri kecap. Dengan kandungan protein yang tinggi, biji kedelai dari galur
IPB Kresna-15 juga sesuai untuk dijadikan bahan baku susu kedelai.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovator: Trikoesoemaningtyas, Desta Wirnas, Didy Soepandi, Surjono H. Sutjahjo, Siti
Marwiyah
Profil Ketua Inovator
Trikoesoemaningtyas, lahir di Bandung pada 02 Januari 1962. Beliau
adalah dosen aktif Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor. Beliau menyelesaikan pendidikan S3
pada bidang pemuliaan tanaman di IPB. Mata kuliah yang beliau ajar
diantaranya Dasar-dasar agronomi, Ilmu tanaman pangan dan Dasar
Pemuliaan Tanaman. Penelitian beliau mengenai varietas kedelai hitam
“IPB Kresna 15” telah membawa beliau menjadi inovator dalam 106
Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center. Varietas IPB kresna 15 juga menjadi
salah satu varietas unggulan IPB. Saat ini beliau fokus pada pengembangan kedelai
hitam selain pengembangan sorgum manis untuk bioetanol yang dibiayai oleh hibah
pasca DIKTI bersama dengan Prof. Dr. Didy Soepandi dan Dr. Desta Wirnas.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

25

Produksi Ternak
Lokal Unggul
Production of
Superior Local
Livestock

26

Peningkatan Produktivitas Ternak Lokal
Indonesia melalui Perbaikan Sekresi Endogen
Hormon Kebuntingan
Permasalahan utama dalam usaha ternak di Indonesia ialah
produktivitas yang rendah dan kualitas bakalan yang tidak optimum.
Laju pertumbuhan anak yang bertahan hidup pun rendah. Upaya
perbaikan makanan dan manajemen yang relatif lebih mahal dan
kontinu tidak optimal mengatasi masalah ini. Perbaikan sekresi
endogen hormon kebuntingan induk melalui penyuntikan sediaan
hormon PMSG secara drastis memperbaiki pertumbuhan anak dalam
kandungan yang menghasilkan ekspresi genetik pertumbuhan yang
unggul dan produksi susu induk yang lebih tinggi yang pada akhirnya
meningkatkan pertumbuhan dan daya hidup anak sampai dewasa dan
dipasarkan.
Improvement of endogenous secretion of pregnant hormones by PMSG
injection prior to mating has been shown to improve embryonic and
fetal growth and development in the uterus and placenta that finally
improved birth weight and milk production. Improved birth weight and
milk production would increase postnatal growth and offspring
survival. Increased postnatal growth and survival of the offspring
increase maternal productivity almost twice.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Teknologi superovulasi dilakukan hanya sekali saja dengan memberikan hormon PMSG
sebelum perkawinan induk sehingga secara teknis teknologi ini mudah untuk
diaplikasikan. Hormon yang diharapkan bekerja untuk memperbaiki kondisi
pertumbuhan anak dan perkembangan kelenjar susu adalah hormon yang dihasilkan
oleh tubuh ternak itu sendiri, bukan bahan asing yang diimplantasikan atau disuntikkan
dari luar tubuh sehingga terbebas dari bahaya residu dan efek berbahaya lainnya.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovator: Wasmen Manalu, Andriyanto
Profil Ketua Inovator
Wasmen Manalu, lahir di Simamora, Tapanuli Utara pada 20 Desember
1957. Dosen yang aktif di Departemen Anatomi, Fisiologi, dan
Farmakologi, Fakultas Kedokteran Hewan, IPB ini juga menjabat sebagai
Kepala Bagian Fisiologi. Beliau menempuh S-1 di bidang Animal
Nutrition di IPB serta S-3 di bidang Environmental Physiology di
University of Missouri-Columbia, USA. Dosen yang menerjemahkan
buku Biology tulisan Campbell ini aktif dalam kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang Peningkatan Produktivitas
Ternak Lokal Indonesia melalui Perbaikan Sekresi Endogen Hormon Kebuntingan telah
berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia
versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang
beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian Ristek, Deptan, DIKTI, MP3EI, PUPT,
BOPTN, dan DP2M. Saat ini beliau fokus pada penelitian tentang data biologis dan
fisiologis anak-anak unggul yang dihasilkan melalui metode yang dikembangkan,
termasuk informasi keunggulan fungsi organ, kesehatan, kecerdasan, dan daya adaptasi
pada lingkungan buruk.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

27

Kumbang
Datang,
Kumbang
Tertangkap
Beetles Come,
Bettles Trapped

28

Multi-Trap: Perangkap Efektif Pengendali Hama Kumbang
Badak dan Kumbang Sagu pada Kelapa, Kelapa Kopyor, dan
Kelapa Sawit (Kumbang Datang, Kumbang Tertangkap)

Kumbang badak (Oryctes sp.) dan kumbang sagu (Rhyncophorus sp.)
merupakan hama utama pada tanaman kelapa, kelapa kopyor, kelapa
sawit dan sagu. Kumbang tersebut telah mematikan banyak
pertanaman kelapa dan kelapa kopyor serta menjadi masalah pada
replanting kelapa sawit. Pengendalian kumbang secara kimiawi dan
biologi terbukti kurang efektif, sedangkan perangkap hama yang ada
saat ini tidak mampu menangkap hamanya. Inovasi ini menghasilkan
alat perangkap hama yang efektif untuk pengendalian kumbang pada
pertanaman kelapa, kelapa kopyor, kelapa sawit, dan sagu. Perangkap
yang telah diuji di Jawa Tengah ini mampu mengeradikasi ribuan
kumbang badak dan kumbang sagu dari pertanaman kelapa kopyor
Rhinoceros beetle and Red Palm Weevil are major pests attacking
coconut, oil palm and sago. Chemical and biological control of the pests
are ineffective. Neither is the available pest traps. This inovation offers
effective trap for controlling beetle and weevil attack in coconut, oil
palm, and sago. The trap has been tested and able to erradicate
thousands of pests in Kopyor coconut and oil palm

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Dengan menggunakan umpan feromon yang tepat, perangkap ini menjamin kumbang
badak dan kumbang sagu yang datang akan terperangkap. Perangkap sederhana dan
mudah dibuat ini terbukti efektif dalam uji di lapangan dan telah mampu menangkap
dan mengeradikasi ribuan kumbang badak dan kumbang sagu dari pertanaman kelapa
kopyor di Jawa Tengah dan dari kelapa sawit. Perangkap ini dapat disiapkan dengan
bahan lokal yang tersedia

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Inovator: Sudarsono; Meldy L.A. Hossang; Dini Dinarti; Sudrajat; Hengki Novarianto;
Ismail Maskromo; Megayani Sri Rahayu; Agus Susetyo Purwono
Profil Ketua Inovator
Sudarsono, lahir di Surakartapada tanggal 13 Juni 1961. Dosen aktif di
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB ini
juga menjabat sebagai Kepala Bagian Bioteknologi Tanaman. Beliau
menempuh S1 dan S2 di bidang Agronomi dan Hortikulturaserta S3 di
North Carolina State University (NCSU)pada bidang Biologi Molekuler
Tanaman. Guru besar IPB ini aktif dalam kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang kelapa
kopyor asli Indonesia initelah berhasil membawa beliau menjadi salah
satu inovator dalam 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center
(BIC) pada tahun 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh
hibah penelitian Hibah Pasca dan program Hi Link, Dirjen DIKTI; KKP3T dan KKP3N,
Departemen Pertanian; dan Riset Unggulan Terpadu (RUT), Kemenristek Republik
Indonesia. Saat ini beliau fokus mengembangkan varietas dan teknologi budidaya dan
pengendalian hama tanaman Kelapa Kopyor, serta tanaman pangan lainnya.

44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations

29

Obat Kuat Alami
untuk Herbisida
Natural
Herbicide
adjuvant

30

Peningkatan Efektivitas Herbisida Menggunakan Surfaktan
Dietahnolamida dari Metil Ester Olein Sawit

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja herbisida. Dalam formulasi
herbisida umumnya ditambahkan bahan aditif berupa surfaktan untuk
meningkatkan kinerja herbisida. Surfaktan DEA dari olein sawit ternyata
dapat meningkatkan kinerja herbisida dilihat dari nilai tegangan
permukaan yang lebih rendah dan daya berantas di lapangan. Herbisida
IPA-Glifosat tanpa surfaktan memiliki tegangan permukaan 42,97
dyne/cm. Sedangkan formulasi herbisida IPA-Glifosat yang ditambah
dengan surfaktan DEA memiliki tegangan permukaan 24,05 dyne/cm,
hampir sama dengan tegangan permukaan herbisida komersial Round
Up yang sebesar 24,20 dyne/cm. Formulasi herbisida dengan
penambahan additif surfaktan DEA berbahan baku olein sawit
merupakan inovasi yang sangat prospektif untuk dikomersialisasikan
dan sekaligus berperan untuk meningkatkan nilai tambah kelapa sawit.
Adjuvants are commonly used to improve the performance of
herbicides. DEA is natural adjuvant made from palm olein. It can reduce
the surface tension of the carrier solution, improve retention and
coverage of spray droplets on the leaf surface, increase herbicide
absorbed rate, and reduce the need for over application of herbicides.

44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia Tahun 2014

Keunggulan
Tahapan proses produksi lebih pendek, biaya produksi lebih murah dan dapat
dikembangkan oleh UKM. Bahan baku lebih murah dan ketersediaannya melimpah
karena berasal dari metil ester olein sawit. Tegangan permukaan lebih rendah
dibanding surfaktan etoksilat, betain dan APG. Kualitas produk sesuai standar
insektisida komersial.
Inovator: Erliza Hambali, Ani Suryani,Dadang, Fifin Nashirotun Nisya, Mira Rivai, Ari
Imam Sutanto, Ainun Nurkania
Profil Ketua Inovator
Erliza Hambali, lahir di Padang, pada tanggal 21 Agustus 1962. Staf
pengajar di Departemen Teknologi industri Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Pusat
Surfactant and Bioenergy Research Center LPPM IPB. Penelitian
beliau bersama tim peneliti lainnya yang fokus dan berkelanjutan
tentang Surfaktan dan Bioenergi telah berhasil membawa beliau
menjadi salah satu inovator dalam 100, 101, 102, 103, 104, 105 dan
106 Inovasi Indonesia yang Prospektif versi Business Innovation Center
(BIC)-Kementrian Riset dan Teknologi RI sejak tahun 2008 hingga tahun 2014.
Penelitian unggulan beliau bersama tim peneliti lainnya di SBRC-LPPM-IPB adalah
pengembangan surfaktan dari minyak sawit untuk peningkatan produksi minyak bumi
menggunakan teknik Enhanced Oil Recovery (EOR) berhasil menarik perhatian berbagai
industri perminyakan dan industri surfaktan dalam dan luar negeri. Bahkan pada tahun
2012 beliau memperoleh Penghargaan Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa
Bidang Teknologi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Tahun 2014 Prof. Dr.
Erliza Hambali bersama tim peneliti kembali memperoleh Penghargaan Energi Prakarsa
Kelompok Masyarakat (The Best Prakarsa Kelompok Masyarakat) dari Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral. Tidak ketinggalan Pemerintah Propinsi Jawa Barat
pada tahun 2014 juga memberikan Penghargaan Anugerah Inovasi Jawa Barat untuk
Bidang Energ