Renja Pariangan a41227710b0b076599ab638ddadb82ee

(1)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN PARIANGAN TAHUN

2014

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Kecamatan Parianan Tahun 2014 dan Capaian Renstra Kecamatan Pariangan

Kantor Camat Pariangan pada tahun 2014 mempunyai 9 (sembilan) indikator kinerja utama dan setiap indikator kinerja utama tersebut telah ditetapkan target kinerjanya. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan menghitung persentase realisasi dibandingkan dengan target.

Pada Bab ini akan dijelaskan secara rinci dan jelas pencapaian sasaran berdasarkan Indikator Kinerja Utama. Penjelasan tersebut akan dilengkapi dengan keterangan mengenai keberhasilan dan kegagalan dari suatu sasaran serta rencana tindak lanjut untuk tahun berikutnya.

Sasaran I : Meningkatnya pemahaman dan pengamalan agama

N

O Indikator Kinerja Target

Realisa

si Capaian (%) 1 Persentase jumlah

masjid / mushalla yang di junjungi dalam rangka pembinaan

21,7 41,3 190,3

2 Jumlah cabang yang diikuti pada MTQ Kab. Tanah Datar

100 86,95 86,95

Rata-rata Indikator I

Jumlah masjid di Kecamatan Pariangan 19 buah dan Mushalla sebanyak 27 buah. Berdasarkan penetapan kinerja Kecamatan Pariangan Tahun 2014 target yang akan dicapai pada indicator Persentase Jumlah Masjid/mushalla yang dikunjungi


(2)

adalah sebesar 21,7 % yaitu 6 buah masjid dan 4 mushalla. Semuanya itu dapat diwujudkan melalui kunjungan oleh tim ramadhan Kecamatan Pariangan, yaitu ke ;

1. Masjid Ishlah Pariangan 2. Masjid Makmur Simabur 3. Masjid Baburrahim Batubasa 4. Masjid Ihsan Koto Baru

5. Masjid Raudatul Mukminin Tanjung Limau 6. Masjid Lailatul Qadar Sialahan.

4’ Buah Mushalla yang dikunjungi :

1. Mushalla Uswatun Hasanah Sawah Tangah 2. Mushalla Ramadhan Batu Basa

3. Mushalla Mahadist Shalah Pariangan 4. Mushalla Darul Hikmah Tabek

Disamping kunjungan bersama Tim ramadhan sebagaimana tersebut di atas, Camat beserta Muspika juga telah melakukan kunjungan dan pembinaan ke mesjid melalui shalat jumat secara bergiliran ke setiap masjid. Sehingga semua masjid yang ada di kecamatan Pariangan telah dikunjungi dan telah dilakukan pembinaan. Jumlah Masjid di Kecamatan Pariangan adalah 19 buah. Hal ini berarti realisasi kinerja pada tahun ini adalah 41,3 % dengan capaian 190,3 %.

Keberhasilan pada indicator ini dapat dicapai karena :

1. Kecamatan Pariangan setiap tahun pada bulan Ramadhan mengunjungi beberapa masjid yang tergabung ke dalam Tim Ramadhan.

2. Disamping kunjungan oleh Tim Ramadhan, juga dilaksanakan kunjungan dengan shalat jumat bergiliran ke setiap masjid bersama Muspika.

3. Pelaksanaan BKMT Kecamatan yang juga digilirkan ke semua masjid.

Untuk meningkatkan kinerja pada tahun 2015, rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan adalah :

1. Menjadwalkan shalat jumat secara bergiliran disetiap masjid yang mengikutserta Muspika dan kepala UPT/Instansi.

2. Menghadiri setiap kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh masyarakat.

Jumlah dana yang dialokasikan untuk kegiatan Tim Ramadhan adalah Rp. 5.320.000 dengan realisasi 100%.


(3)

Indikator II

MTQ Tingkat Kabupaten Tanah Datar diselenggaran setiap 2 tahun sekali. Pada tahun 2014 Kecamatan Pariangan menargetkan untuk mengikuti semua cabang yang dimusabaqahkan atau target kinerja 100%. Namun darai 23 cabang yang dimusabaqahkan hanya 20 cabang yang dapat terikuti. Adapun 3 cabang yang tidak diikuti adalah :

1. Tahfizh 20 Juz 2. Tafsir Bahasa Arab 3. Tafsir Bahasa Inggris.

Hal ini berarti bahwa realisasi kinerja pada tahun 2014 adalah sebesar 86,95 dengan capaian 86,95. Pada MTQ tahun 2014 tersebut Kecamatan Pariangan menduduki peringkat 6 dari 14 Kecamatan.

Penyebab keberhasilan dan kegagalan pada indicator ini adalah :

1. Melaksanakan rekrutmen calon kafilah melalui seleksi secara langsung ke setiap Nagari.

2. Mengutamakan potensi putra daerah Kecamatan Pariangan, namun berdampak kepada tidak terisinya semua cabang yang dimusabaqahkan. 3. Masih kurang intensifnya pembinaan oleh instansi terkait terhadap

TPA/TPSA, MDA, dan Pondok Al Qur-an

Langkah yang akan dilakukan untuk meningkan kinerja pada tahun 2016 adalah :

1. Membentuk Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur-an (LPTQ) Kecamatan Pariangan.

2. Mengoptimalkan fungsi pondok Al Qur-an Kecamatan dan meningkatkan pembinaan terhadap TPA/TPSA, MDA, dan Pondok Al Qur-an (terutama untuk tenaga pengajar dan kurikulum pembelajarannya).

3. Menyelenggaran MTQ Tingkat Kecamatan yang diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sarana penseleksian calon kafilah.

Sasaran II : Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya

N

O Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)


(4)

diikuti pada kegiatan festival seni dan budaya Tk Kab. Tanah Datar

Kegiatan festival seni dan budaya yang diselenggarakan pada Tingkat Kabupaten Tanah Datar Tahun 2014 adalah :

1. Festival Pagaruyung, dengan 4 cabang yang dilombakan, yaitu : - Pawai Budaya

- Alua Pasambahan - Cerdas Budaya - Nyanyi Pop Minang

2. Festival Muharram, dengan 3 cabang lomba, yaitu : - Bintang Qasidah

- Grup Rebana - MSQ

3. Gelanggang Silih Berganti.

Kalau dilihat dari jumlah cabang yang diikuti pada tahun 2014, maka realisasi kinerja dapat dicapai 100%, tetapi kalau dilihat dari kualitas yang dapat diukur dengan prestasi yang diperoleh, maka dapat dikatakan masih sangat rendah, karena dari semua cabang yang telah diikuti Kecamatan Pariangan baru mampu meraih predikat juara, yaitu juara harapan I pada cabang lomba alua pasambahan.

Hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam pencapaian target ini adalah : 1. Rentang waktu yang disediakan untuk mempersiapkan personil relatife

sangat singkat.

2. Masih kurang intensifnya pembinaan terhadap kelompok atau sanggar seni. 3. Masih rendahnya motivasi generai muda untuk ikut terlibat dalam pelestarian

seni budaya tradisional.

4. Pola pewarisan seni budaya tradisonal dari generasi tua kepada generasi muda masih konvensional.

5. Terbatasnya anggaran yang dialokasikan dan sumber daya manusia untuk melakukan pembianaan.

6. Factor ekonomi di Nagari juga ikut mempengaruhi, sebab untuk mengadakan latihan hanya bisa dilaksanakan pada malam hari, yang mengakibatkan para peserta latihan tidak bias melakukan pekerjaan rutin pada esok harinya. 7. Dana pendukung untuk pengadaan sarana dan prasarana pengembangan


(5)

Beberapa usaha yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja adalah : 1. Mengintensifkan pembinaan terhadap kelompok atau sanggar seni.

2. Memberikan motivasi kepada generasi muda untuk dapat mencintai seni budaya tradisional.

3. Mendorong pemerintah Nagari untuk mengalokasikan dana pembinaan seni dan budaya tradisional di masing-masing Nagari melalui APB Nagarinya.

Program dan kegiatan untuk mendukung pencapaian target pada indicator ini adalah Program Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan dengan kegiatan Pentas seni dan budaya, lomba cipta dalam upaya peningkatan wawasan kebangsaan.

Dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah Rp. 5.000.000,- dengan realisasi

4.987.450,-Sasaran III : Berkurangnya Kenakalan Remaja dan Perbuatan Maksiat

N

O Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) 1 Jumlah SLTP dan SLTA

yang dibina 10 10 100

2 Jumlah Warnet yang

dibina 36,4 36,4 100

Indikator I

Pada tahun 2014 Kecamatan Pariangan telah menetapkan target yang akan dicapai adalah melaksanakan pembinaan ke 10 sekolah SLTP/SLTA se- Kecamatan Pariangan. Jumlah SLTP di Kecamatan Pariangan adalah 7 dan SLTA sebanyak 3 buah. Pembinaan berhasil dilaksanakan ke 10 sekolah tersebut, berarti capaian kinerjanya adalah 100%.

Bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam melakukan pembinaan adalah : 1. Bertindak selaku Pembina upacara yang digilirkan ke setiap sekolah. 2. Kunjungan langsung ke sekolah yang tidak terjadwal

3. Melalui rapat-rapat koordinasi. Keberhasilan ini dapat dicapai karena :


(6)

1. Terjalinnya komunikasi yang baik antara pihak kecamatan dengan semua sekolah.

2. Kesediaan dari instansi terkait untuk melakukan pembinaan secara bersama. 3. Melaksanakan razia narkoba, senjata tajam, dan video atau foto porno ke

sekolah-sekolah.

Usaha yang akan dilakukan pada tahun berikutnya adalah : 1. Mengoptimalkan penjadwalan pembinaan ke sekolah-sekolah. 2. Meningkatkan kualitas pembinaan.

3. Melakukan pembinaan secara terpadu dalam bentuk tim.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target ini adalah program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, dengan kegiatan Pengendalian kemanan lingkungan.

Jumlah anggaran yang dialokasikan adalah Rp.

5.000.000,-Kiranya perlu kita pahami bersama bahwa dana yang dialokasikan pada kegiatan juga dimanfaatkan untuk pencapaian target 3 buah indicator kinerja, yaitu :

1. Jumlah SLTP/SLTA yang dibina 2. Persentase Warnet yang dibina 3. Nagari binaan sadar hukum

Indikator II

Jumlah warnet yang ada di Kecamatan Pariangan adalah sebanyak 11 buah. Target pembinaan pada tahun ini adalah 4 buah warnet atau 36,4%, yaitu :

1. Warnet OASE di Jorong Simabur Nagari Simabur 2. Warnet Limsum di Jorong Tabek Nagari Tabek

3. Warnet Seri di Jorong Sungai Jambu Nagari Sungai Jambu 4. Warnet Perdana di Jorong Batu Basa Nagari Batu Basa


(7)

Bentuk pembinaan yang telah dilaksanakan adalah kunjungan langsung ke warnet untuk memeriksa kelengkapan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemilik warnet sesuai dengan Pearturan Bupati Tanah Datar Nomor 28 tahun 2013.

Kenyataan yang ditemukan adlah hanya ada satu warnet yang telah memiliki izin, yairu AISYAH NET di Jorong Simabur Nagari Simabur, dan tidak satupun warnet yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Perbup tersebut di atas.

Penyebab keberhasilan dan kegagalan adalah : 1. Telah dibentuknya tim terpadu bersama Muspika

2. Rendahnya tingkat kepatuhan dan kesadaran pemilik warnet terhadap aturan yang berlaku.

3. Lemahnya penegakan hokum terhadap pelanggaran.

Rencana tindak lanjut untuk tahun berikutnya adalah mengintensifkan pembinaan terhadap pemilik warnet agar memenuhi aturan yang berlaku dengan cara melaksanakan razia bersama unsure Muspika, serta melakukan pertemuan dengan pemilik warnet dan instansi terkait.

Sasaran IV : Meningkatnya Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan

N O

Indikator

Kinerja Target Realisasi Capaian (%) 1 Jumlah karang

taruna yang dibina

2 2 100

Jumlah karang taruna nagari di Kecamatan Pariangan adalah 6. Target untuk tahun 2014 adalah pembinaan terhadap 2 karang taruna, yaitu Karang Taruna nagari Sawah Tangah dan Karang Taruna Galundi nan baselo Nagari Pariangan. Target ini dapat dicapai 100%.

Bentuk pembinaan yang dilaksanakan adalah : 1. Pembenahan kepengurusan Karang Taruna.


(8)

3. Mendorong karang taruna untuk melaksanakan berbagai kegiatan kepemudaan.

Penyebab keberhasilan ini adalah :

1. Meningkatnya frekuensi pelaksanaan lomba dan bertandingan baik di tingkat Nagari, Kecamatan, maupun Kabupaten.

2. Masih tingginya minat generasi muda untuk mengikuti kegiatan olahraga.

Secara kuantitas tingkat capaian ini memang 100 %, tetapi secara kualitas masih belum maksimal, beberapa factor penghambatnya adalah :

1. Kurangnya sarana dan prasarana untuk melaksanakan kegiatan kepemudaan terutama bidang olahraga.

2. Masih kurangnya dana yang tersedia untuk melakukan pembinaan dan pelaksanaan kegiatan baik di tingkat Nagari maupun Kecamatan.

Rencana tindak lanjut untuk meningkatkan kinerja adalah :

1. Mengintensifkan pembinaan kegiatan kepemudaan, bukan hanya pada bidang olahraga, tetapi juga pada bidang lain.

2. Melanjutkan pembenahan kepengurusan karang taruna.

3. Menyelenggarakan open turnamen bola volley di tingkat Kecamatan.

Program dan kegiatan pendukung dalam pencapaian target pada indicator ini adalah program peningkatan peran serta kepemudaan dengan kegiatan Pembinaan Organisasi Kepemudaan.

Sasaran V : Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Norma-norma dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku

N

O Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) 1 Jumlah Nagari Binaan

sadar hukum

1 0 0

Dalam mewujudkan tujuan untuk menciptakan tatanan kehidupan masyarakat aman dan damai di Kecamatan Pariangan adalah dengan maningkatkan kesadaran masyarakat terhadap norma-norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(9)

Pengukuran yang dapat digunakan dalam menguji tingkat kesadaran masyarakat terhadap norma-norma dan peraturan perundang-undangan di Kecamatan Pariangan adalah seberapa banyak Nagari yang ada di Kecamatan Pariangan yang dapat diusulkan sebagai nagari Binaan Sadar Hukum.

Sementara kriteria yang digunakan dalam pengusulan Nagari Binaan Sadar Hukum adalah :

1. Pelunasan kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan mencapai 90% atau lebih.

2. Tidak terdapatnya perkawinan di bawah usia berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan

3. Angka kriminalitas yang rendah 4. Rendahnya kasus Narkoba

5. Tingginya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan

Semenjak tahun 2012 di Kecamatan Pariangan tidak satupun nagari dapat mencapai target pemungutan PBB sebesar 90% atau lebih. Target tertinggi yang dapat dicapai adalah 45,53% yaitu oleh Nagari Sawah Tangah, berikut urutan pencapaian target tahun 2014 :

1. Nagari Sawah Tangah 45,53 % 2. Nagari Simabur 36,97 % 3. Nagari Pariangan 26,6 % 4. Nagari tabek 22,7 % 5. Nagari Batu Basa 19,55 % 6. Nagari Sungai Jambu 7,48 %

Dalam hal perkawinan di bawah usia berdasarkan Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, pada tahun 2014 tidak ada kasus perkawinan di bawah usia.


(10)

Angka kriminalitas di Kecamatan Pariangan pada tahun 2014 cukup rendah, yaitu 22 kasus, yaitu :

1. Nagari Pariangan 5 kasus 2. Nagari Simabur 3 kasus 3. Nagari Batu Basa 5 kasus 4. Nagari tabek 5 kasus

5. Nagari Sawah Tangah 1 kasus 6. Nagari Sungai jambu 3 kasus.

Sementara kasus Narkoba tidak ada selama tahun 2014.

Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan pelestarian lingkungan masih relative rendah karena masih banyak masyarakat yang membuah sampah sembarangan serta rendahnya kepedulian masyrakat terhadap pelestarian lingkungan.

Berdasarkan criteria tersebut di atas, maka tahun 2014 tidak mengusulkan nagari binaan sadar hokum.

Penyebab kegagalan ini adalah :

1. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kewajiban membayar PBB 2. Kurang intensifnya pelaksanaan pemungutan oleh kolektor

3. Terjadinya perubahan regulasi 4. Terdapatnya objek pajak ganda 5. Tidak ditemukanya objek pajak.

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja adalah :

1. Mengintensifkan pendampingan terhadap kolektor dalam melakukan pemungutan PBB

2. Mengusulkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah datar untuk dapat mengeluarkan peta yang rinci tentang objek pajak.

3. Menugaskan kepala jorong selaku penanggung jawab pemungutan PBB di jorongnya masing-masing.


(11)

Sasaran VI : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

N

O Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) 1 Persentase jumlah

permohonan yang dapat dilayani tepat waktu

92 63,5 69,05

2 Jumlah masyarakat yang telah merekam data E KTP

13,8 2,1 15,2

Indikator I

Tahun 2014 jumlah permohonan yang masuk ke Kantor Camat Pariangan adalah 2.507 surat, dengan rincian sebagai berikut :

1. Surat keterangan tidak mampu sebanyak 990 2. Surat pindah sebanyak 260

3. Surat keterangan catatan kepolisian 223 4. Surat permohonan bantuan dana 418 5. Legalisasi 121

6. Surat-surat perizinan 45

Dari 2.507 surat permohonan yang masuk, yang dapat dilayani tepat waktu adalah sebanyak 1.592 dan tidak dapat dilayani adalah 915 surat. Hal ini berarti realisasi yang dapat diwujudkan adalah 63,5 % sementara target yang sudah ditetapkan adalah 92% sehingga perolehan capaiannya adalah sebesar 69,02 %.

Penyebab keberhasil dan kegagalannya adalah :

1. Adanya pelimpahan wewenang dari camat kepada sekcam 2. Keterbatasan sumber daya manusia

3. Banyaknya kegiatan yang harus diikuti baik di tingkat Kecamatan, kabupaten, maupun propinsi pada waktu yang bersamaa.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target ini adalah

a. program pelayanan administrasi perkantoran, terbagi ke dalam 13 kegiatan dengan jumlah dana sebesar Rp. 131.104.000, realisasi sebanyak Rp.

112.884.488,-b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur terdiri dari 7 kegiatan dengan jumlah dana sebesar Rp. 96.500.000 realisasi Rp. 91.554.589

c. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan formal Rp. 5.000.000 realisasi Rp.


(12)

Jumlah wajib KTP pada tahun 2014 adalah 15.768 orang dan yang merekam data untuk E KTP sebanyak 332 orang. Target pada ini adalah 13,8 % atau 2.176 orang. Hal ini berarti realisasi yang dapat dicapai adalah sebesar 2,1 % dengan tingkat capaian 15,22 %.

Hambatnya adalah :

1. Masih adanya NIK yang bermasalah

2. Adanya penduduk yang pindah dan meninggal dunia 3. Masih adanya masyarakat yang belum memiliki KK

Program yang dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian target pada indikator ini adalah Program penataan administrasi kependudukan, dengan kegiatan Pengembangan data base kependudukan.

Langkah tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi adalah :

Dengan merencanakan pengadaan sarana dan prasarana penunjang untuk pelaksanaan PATEN.

a. Dengan ditemukannya NIK yang bermasalah maka petugas di Kecamatan mengonsultasikannya ke Dinas Dukcapil serta menyarankan kepada yang bersangkutan untuk merekam data ke Dinas Dukcapil.

b. Menghimbau masyarakat melalui Wali Nagari untuk mengurus Kartu keluarganya.

2.2. Analisi Kinerja Pelayanan Kecamatan Pariangan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan pada Bab IV pasal 15 menjelaskan bahwa salah satu tugas umum pemerintahan yang dijalankan oleh Kecamatan atau Camat adalah melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau keluarahan, yang meliputi :

1. Melakukan perencanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di kecamatan

2. Melakukan percepatan pencapaian standar pelayanan minimal di wilayahnya

3. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat di kecamatan

4. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat di wilayah kecamatan

5. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada masyrakat di wilayah kecamatan kepada bupati/walikota.


(13)

Beberapa jenis pelayanan yang dilaksanakan di kantor Camat Pariangan adalah perekaman data untuk KTP elektrik dan pelayanan administrasi lainnya, seperti legalisasi dan perizinan.

Dalam rangka percepatan pencapaian standar pelayanan minimal, maka disusun standar operasional prosedur terhadap semua jenis pelayanan. Pada saat ini jenis SOP yang sudah tersedia adalah sebanyak 10 sedangkan yang langsung berkaitan dengan pelayanan terhadap masyarakat hanya ada 2 SOP, yaitu SOP pembuatan surat panggilan untuk perekaman data E KTP dan SOP perekaman data E KTP. Sementara SOP untuk pelayanan perizinan dan legalisasi belum disusun.

Dalam rangka memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, kecamatan Pariangan perenacanaan kegiatan berupa Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), dan menyusun SOP tentang pelayanan perizinan dan legalisasi.

Dalam hal melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat Camat telah melakukan pembinaan dan pengawasan kepada Wali nagari dan perangkat agar di tingkat Nagari pelayanan prima juga dapat terwujud.

Untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat, camat telah melakukan beberapa upaya yaitu menyediakan kotak saran dan mendistribusikan kuisioner kepada masyarakat yang berkunjung untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat. Indek kepuasana masyarakat pada tahun 2014 tidak dapat terukur dengan baik karena keterbatasan sumberdaya manusia yang bertugas untuk itu.

Secara keseluruhan berdasarkan laporan capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik dengan 2 indikator yaitu persentase jumlah permohonan yang dapat dilayani tepat waktu dengan capaian 69,05 % dan persentase wajib KTP yang merekam data untuk E KTP dengan capaian 15,2 %.

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan fungsi Kecamatan Pariangan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2008 Bab IV pasal 15 menjelaskan bahwa Camat menyelenggaran tugas umum pemerintahan yang meliputi :

1. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat

2. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan kententeraman dan ketertiban umum


(14)

3. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan

4. Mengoordinasikan pemeliharaan sarana dan prasarana fasilitas pelayanan umum

5. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan

6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan 7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup

tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

Beberapa isu penting tentang penyelenggaraan tugas camat adalah :

1. Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap kegiatan pembangunan, salah satu indikatornya dapat dilihat pada rendahnya tingkat keikutsertaan masyarakat pada kegiatan gotong royong yang diselenggarakan oleh nagari.

2. Masih terjadinya beberapa kasus kenakalan remaja dan penyakit masyarakat lainnya di setiap nagari.

3. Rendahnya pemahaman generasi muda terhadap agama, adat dan budaya minangkabau.

4. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pembayaran pajak bumi dan bangunan

2.4. Review terhadap rancangan awal RKPD

Beberapa dokumen perencanaan yang dimiliki oleh masing-masing SKPD adalah Rencana Starategis yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan RKPD, Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan atau Rencana kerja, dan Penetapan Kinerja (Tapkin). Antara dokumen yang satu dengan dokumen yang saling berhubungan dan saling ketergantungan.

Semua dokumen perencanaan yang disusun oleh Kecamatan Pariangan termasuk di dalamnya Rencana Kerja telah mengacu kepada RPJMD dan rancangan awal RKPD.

2.5. Penelaahan usulan Program dan kegiatan masyarakat

Usulan program dan kegiatan masyarakat dapat ditampung pada pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) mulai dari tingkat Nagari sampai ke tingkat Kecamatan. Sebagian program dan kegiatan yang diusulkan masyarakat telah dapat diakomodir oleh Pemerintah Daerah


(15)

baik melalui DPA di masing-masing SKPD yang terkait maupun melalui PNPM-MPd.

Usulan Program dan kegiatan masyarakat hasil Musrenbang tahun 2014 adalah sebagaimana terlampir.


(16)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Kebijakan Nasional dan Renja K/L

Perioritas pembangunan dan arah kebijakan Nasional tahun 2016 adalah : 1. Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama, adat, dan

budaya.

a. Menjadikan masjid sebagai pusat aktifitas keagamaan b. Menambah jam pelajaran ekstra kurikuler muatan local

(pendidikan agama, adat, dan budaya)

c. Meningkatkan pembinaan terhadap kelompok-kelompok pengajian d. Memasyarakatkan nilai-nilai adat dan budaya daerah

e. Mengembangkan sarana dan prasarana adat dan budaya f. Menfasilitasi fungsionaris adat, budaya, dan ulama dalam

menjalankan peran dan fungsinya.

g. Menyusun aturan adat dan budaya pada tingkat nagari sejalan dengan dinamika masyarakat.

h. Meningkatkan penerapan hokum adat

i. Meningkatkan pengawasan kegiatan remaja 2. Peningkatan pemerataan dan kualitas pendidikan

a. Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan b. Peningkatan pelayanan pendidikan formal dan non formal c. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan

d. Peningkatan aksesibilitas pendidikan usi a dini, dasar, dan menengah

3. Peningkatan pemerataan dan kualitas kesehatan serta kesejahteraan social masyarakat

a. Peningkatan sarana dan prasaran kesehatan b. Peningkatan pelayanan kesehatan

c. Peningkatan pemerataan tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan

d. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat e. Peningkatan pengawasan obat dan makanan

4. Peningkatan efektifitas penanggulan kemiskinan dan pengangguran a. Pemberdayaan keluarga miskin

b. Perluasan kesempatan kerja c. Peningkatan pelayanan dasar

5. Peningkatan pembangunan ekonomi melalui pembangunan pertanian, industri, perdagangan, dan lembaga keuangan

a. Pengembangan industri pengolahan hasil pertanian b. Penerapan teknologi pertanian


(17)

d. Perluasan pemasaran produk pertanian e. Pengembangan komoditi unggulan daerah

f. Pengembangan sarana dan prasarana pasar produk pertanian 6. Peningkatan pembangunan pariwisata

a. Peningkatan dan pengembangan destinasi wisata unggulan b. Pengembangan fasilitas dan sarana penunjang kepariwisataan c. Peningkatan promosi kepariwisataan

d. Peningkatan peran serta masyarakat dan pelaku industri kepariwisataan

e. Pengembangan industry kerajinan penunjang pariwisata daerah 7. Peningkatan kualitas dan kualitas sarana dan prasarana wilayah

penunjang ekonomi rakyat

a. Peningkatan dan pengembangan infrastruktur wilayah pada kawasan strategis, sentra-sentra produksi, pendidikan, dan pariwisata

b. Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman c. Peningkatan perencanaan pemanfaatan ruang

d. Pengembangan kawasan strategis

8. Mitigasi, penggulangan bencana alam dan pelestarian lingkungan hidup

a. Peningkatan pemahaman masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana

b. Peningkatan sarana dan prasarana penanggulangan bencana c. Peningkatan sarana dan prasarana lalu lintas

d. Peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup 9. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat

a. Peningkatan sosialisasi norma-norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

b. Peningkatan pengawasan dan penegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku

c. Penyempurnaan peraturan daerah yang tidak sesuai dengan kondisi terkini dan peraturan perundangan yang lebih tinggi. 10.Pelaksanaan reformasi birokrasi

a. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang bersih, transparan, dan akuntabel

b. Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM aparatur c. Pen ingkatan pengelolaan keuangan dan asset daerah d. Peningkatan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kecamatan, dari sepuluh perioritas pembangunan dan arah kebijakan nasional tahun 2016, maka yang


(18)

dilaksanakan oleh Kecamatan Pariangan hanya perioritas ke 10 yaitu Pelaksanaan reformasi birokrasi.

3.2. Tujuan dan sasaran Renja Kecamatan Pariangan

NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS

1 Terciptanya kehidupan masyarakat madani yang harmonis dan agamais melalui pengamalan nilai-nilai agama, adat, dan budaya, dengan mengoptimalkan peran lembaga-lembaga agama, adat, dan budaya

1. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama

2. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya

3. Berkurangnya kenakalan remaja dan perbuatan maksiat


(19)

2 Terwujudnya sumberdaya manusia yang cerdas, sehat dan berkualitas melalui peran lembaga pendidikan formal dan non formal

1. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan

3 Terciptanya tatanan kehidupan masyarakat aman dan damai

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap norma-norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

4 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel

1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik


(20)

BAB IV PENUTUP

Dalam pelaksanaan penyusunan serta penetapan berbagai program dan kegiatan pembangunan ditujukan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan produk perencanaan yang diukur berdasarkan sasaran-sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Strategis Kantor Camat Pariangan Tahun 2010 – 2015. Program dan kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Kantor Camat Pariangan Tahun 2016 harus menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas.

Guna memperoleh optimalisasi pencapaian hasil pada pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan pada Kantor Camat Pariangan , baik dalam kerangka regulasi maupun mensyaratkan keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan dalam satu program maupun antar kegiatan antar program dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang melekat pada melekat pada masing-masing SKPD.

Untuk memperoleh keterpaduan dan sinkronisasi dalam pelaksanaan program/kegiatan yang telah direncakan, harus melelui proses musyawarah antar pelaku pembangunan melalui tahap musyawarah perencanaan pembangunan mulai dari tingkat jorong sampai ke tingakat Kecamatan.

Rencana Tindak Lanjut

• Perlu peningkatan kapasitas SDM aparatur perencanaan untuk melaksanakan tugas perencanaan yang semakin kompleks, upaya yang dapat ditrempuh dapat melalui pendidikan dan pelatihan formal.

• Dalam rangka sinergisitas perencanaan harus lebih intensif melaksanakan koordinasi dengan SKPD, agar proses pembangunan yang dilaksanakan berdaya guna dan berhasil guna.

• Meningkatkan peran serta masyarakat, baik dalam proses perencanaan maupun penganggaran, sehingga transparansi akan lebih terwujud.

• Dalam menetapkan dokumen perencanaan harus tepat waktu sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Simabur, 2015 CAMAT PARIANGAN


(21)

SUHARDI, SH


(1)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Kebijakan Nasional dan Renja K/L

Perioritas pembangunan dan arah kebijakan Nasional tahun 2016 adalah : 1. Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama, adat, dan

budaya.

a. Menjadikan masjid sebagai pusat aktifitas keagamaan b. Menambah jam pelajaran ekstra kurikuler muatan local

(pendidikan agama, adat, dan budaya)

c. Meningkatkan pembinaan terhadap kelompok-kelompok pengajian d. Memasyarakatkan nilai-nilai adat dan budaya daerah

e. Mengembangkan sarana dan prasarana adat dan budaya f. Menfasilitasi fungsionaris adat, budaya, dan ulama dalam

menjalankan peran dan fungsinya.

g. Menyusun aturan adat dan budaya pada tingkat nagari sejalan dengan dinamika masyarakat.

h. Meningkatkan penerapan hokum adat

i. Meningkatkan pengawasan kegiatan remaja 2. Peningkatan pemerataan dan kualitas pendidikan

a. Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan b. Peningkatan pelayanan pendidikan formal dan non formal c. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan

d. Peningkatan aksesibilitas pendidikan usi a dini, dasar, dan menengah

3. Peningkatan pemerataan dan kualitas kesehatan serta kesejahteraan social masyarakat

a. Peningkatan sarana dan prasaran kesehatan b. Peningkatan pelayanan kesehatan

c. Peningkatan pemerataan tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan

d. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat e. Peningkatan pengawasan obat dan makanan

4. Peningkatan efektifitas penanggulan kemiskinan dan pengangguran a. Pemberdayaan keluarga miskin

b. Perluasan kesempatan kerja c. Peningkatan pelayanan dasar

5. Peningkatan pembangunan ekonomi melalui pembangunan pertanian, industri, perdagangan, dan lembaga keuangan

a. Pengembangan industri pengolahan hasil pertanian b. Penerapan teknologi pertanian


(2)

d. Perluasan pemasaran produk pertanian e. Pengembangan komoditi unggulan daerah

f. Pengembangan sarana dan prasarana pasar produk pertanian 6. Peningkatan pembangunan pariwisata

a. Peningkatan dan pengembangan destinasi wisata unggulan b. Pengembangan fasilitas dan sarana penunjang kepariwisataan c. Peningkatan promosi kepariwisataan

d. Peningkatan peran serta masyarakat dan pelaku industri kepariwisataan

e. Pengembangan industry kerajinan penunjang pariwisata daerah 7. Peningkatan kualitas dan kualitas sarana dan prasarana wilayah

penunjang ekonomi rakyat

a. Peningkatan dan pengembangan infrastruktur wilayah pada kawasan strategis, sentra-sentra produksi, pendidikan, dan pariwisata

b. Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman c. Peningkatan perencanaan pemanfaatan ruang

d. Pengembangan kawasan strategis

8. Mitigasi, penggulangan bencana alam dan pelestarian lingkungan hidup

a. Peningkatan pemahaman masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana

b. Peningkatan sarana dan prasarana penanggulangan bencana c. Peningkatan sarana dan prasarana lalu lintas

d. Peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup 9. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat

a. Peningkatan sosialisasi norma-norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

b. Peningkatan pengawasan dan penegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku

c. Penyempurnaan peraturan daerah yang tidak sesuai dengan kondisi terkini dan peraturan perundangan yang lebih tinggi. 10.Pelaksanaan reformasi birokrasi

a. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang bersih, transparan, dan akuntabel

b. Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM aparatur c. Pen ingkatan pengelolaan keuangan dan asset daerah d. Peningkatan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kecamatan, dari sepuluh perioritas pembangunan dan arah kebijakan nasional tahun 2016, maka yang


(3)

dilaksanakan oleh Kecamatan Pariangan hanya perioritas ke 10 yaitu Pelaksanaan reformasi birokrasi.

3.2. Tujuan dan sasaran Renja Kecamatan Pariangan

NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS

1 Terciptanya kehidupan masyarakat madani yang harmonis dan agamais melalui pengamalan nilai-nilai agama, adat, dan budaya, dengan mengoptimalkan peran lembaga-lembaga agama, adat, dan budaya

1. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama

2. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya

3. Berkurangnya kenakalan remaja dan perbuatan maksiat


(4)

2 Terwujudnya sumberdaya manusia yang cerdas, sehat dan berkualitas melalui peran lembaga pendidikan formal dan non formal

1. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan

3 Terciptanya tatanan kehidupan masyarakat aman dan damai

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap norma-norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

4 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel

1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik


(5)

BAB IV PENUTUP

Dalam pelaksanaan penyusunan serta penetapan berbagai program dan kegiatan pembangunan ditujukan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan produk perencanaan yang diukur berdasarkan sasaran-sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Strategis Kantor Camat Pariangan Tahun 2010 – 2015. Program dan kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Kantor Camat Pariangan Tahun 2016 harus menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas.

Guna memperoleh optimalisasi pencapaian hasil pada pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan pada Kantor Camat Pariangan , baik dalam kerangka regulasi maupun mensyaratkan keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan dalam satu program maupun antar kegiatan antar program dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang melekat pada melekat pada masing-masing SKPD.

Untuk memperoleh keterpaduan dan sinkronisasi dalam pelaksanaan program/kegiatan yang telah direncakan, harus melelui proses musyawarah antar pelaku pembangunan melalui tahap musyawarah perencanaan pembangunan mulai dari tingkat jorong sampai ke tingakat Kecamatan.

Rencana Tindak Lanjut

• Perlu peningkatan kapasitas SDM aparatur perencanaan untuk melaksanakan tugas perencanaan yang semakin kompleks, upaya yang dapat ditrempuh dapat melalui pendidikan dan pelatihan formal.

• Dalam rangka sinergisitas perencanaan harus lebih intensif melaksanakan koordinasi dengan SKPD, agar proses pembangunan yang dilaksanakan berdaya guna dan berhasil guna.

• Meningkatkan peran serta masyarakat, baik dalam proses perencanaan maupun penganggaran, sehingga transparansi akan lebih terwujud.

• Dalam menetapkan dokumen perencanaan harus tepat waktu sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Simabur, 2015 CAMAT PARIANGAN


(6)

SUHARDI, SH