Anatomi dan Substansi Perjanjian Pinjaman Luar Negeri

Anatomi dan Substansi
Perjanjian Pinjaman Luar
Negeri
Emmy Suparmiatun, SH, MPM
Biro Hukum
Kementerian PPN/Bappenas
Hotel Lumire, 22 Oktober 2013

Outline Paparan





1. General Condition/Loan
Regulation
2. Loan Agreement
3. Isu-isu penting dalam PHLN

Struktur Perjanjian
Terdiri dari Perjanjian Struktur 2 Tingkat dan Perjanjian Struktur 1

Tingkat
Perjanjian Struktur 2 Tingkat

Perjanjian pinjaman luar negeri Indonesia dengan lembaga
multilateral maupun bilateral.

Terdiri dari lebih satu dokumen, yakni General Conditions/Loan
Regulations dan Loan Agreement-nya itu sendiri.
Perjanjian Struktur 1 Tingkat

Perjanjian pinjaman dengan Bank Komersial

Terdiri dari satu dokumen saja (ketentuan-ketentuan umum
tersebut, terintegrasi dalam Loan Agreement-nya)

General Condition/
Loan Regulation

General Condition/
Loan Regulation





Pengertian: ketentuan umum yang
berlaku bagi seluruh negara
anggota lembaga multilateral atau
Ketentuan umum yang berlaku
bagi seluruh negara peminjam
(untuk pinjaman bilateral)



General dapat dirubah pada forum
tinggi seperti :
 Pertemuan tahunan (board of
directors) anggota lembaga
multilateral
 Pertemuan pejabat tinggi
negara/lembaga pemberi pinjaman


Obyek Pengaturan Dalam
General Condition/Loan
Regulation
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Introductory Provision
Withdrawals
Project Loan Terms
Project execution

Cancellation, Suspension, Acceleration
Governing Law
Dispute Settlement
Force Majeure
Amandment
Efeectiveness; Termination
Miscellaneous Provisions

1. Introductory Provision




Merupakan bagian pendahuluan yang harus
ada dalam sebuah General Condition/Loan
Regulation
Bagian ini terdiri dari:







Purpose
Application of general Condition/Loan Regulation
Inconsistency with Loan Agreement
Definitions
References; Heading







Purpose memuat tujuan dibuatnya General
Condition/Loan Agreement
Application of General Condition/Loan
Agreement memuat ruang lingkup berlakunya
General Condition/Loan Agreement

Inconsistency with Loan Agreement memuat
ketentuan bahwa apabila terdapat perbedaan
antara ketentuan dalam General
Condition/Loan Agreement dengan Loan
Agreement, maka yang digunakan adalah
ketentuan Loan Agreement



References; Heading berisi
pernyataan bahwa Judul Pasal,
Bagian, dan Lampiran hanyalah
sebagai referensi saja, tidak
digunakan sebagai bahan
pertimbangan penafsiran

2. Withdrawals





Bagian ini mengatur tentang tata cara
penarikan pinjaman dan segala
persyaratannya
Pada bagian ini, hindari persyaratan
yang samar dan multiprestasi seperti :
Satisfy (sebaiknya ganti dengan be
submitted to)
 by notice to borrower (sebaiknya diganti
dengan by approval of the borrower)


3. Project Loan Terms


Bagian ini mengatur tentang pembukaan Loan
Account, mata uang yang digunakan dalam
pinjaman, bunga (interest), biaya lain
(Commitment Charge & Front-end Fee),
pembayaran kembali (Repayment),

pembayaran sebelum waktunya (Prepayment),
pembayaran kurang dari yang seharusnya
(Partial Payment), tempat pembayaran (Place
of Payment), dan mata uang yang digunakan
untuk membayar (Currency of Payment),

4. Project Execution
Bagian ini berisi kewajiban-kewajiban yang
harus dilakukan peminjam terkait dengan
pelaksanaan proyek, seperti:







Land Acquisition and Resettlement Action Plan
(LARAP);
Asuransi;

Penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan
barang;
Penyimpanan dokumen, pelaporan, dan audit.

5. Cancellation; Suspension;
Acceleration




Merupakan ketentuan yang membuka
peluang yang sama bagi para pihak untuk
melakukan pembatalan pinjaman
(cancellation).
Hal yang harus diperhatikan adalah adanya
ketentuan yang menyatakan bahwa
pemberi pinjaman dapat menunda
(suspension) atau membatalkan
(cancellation) pinjaman seluruhnya atau
sebagian (in a whole or in a part). Hal ini

dapat menyulitkan pelaksanaan
kegiatan/proyek/program.

6.Governing Law


Pilihan hukum (Governing Law)
menurut Hikmahanto Juwana adalah
ketentuan tentang hukum yang
harus diberlakukan oleh pengambil
putusan (hakim atau arbiter) dalam
menyelesaikan sengketa dan juga
hukum yang digunakan untuk
keseluruhan pelaksanaan perjanjian.

7. Dispute Settlement





Merupakan choice of forum bila
terjadi sengketa.
Pilihan forum dapat berupa :



penyelesaian melalui pengadilan
arbitrase

8. Force Majeure


Force Majeure atau Keadaan Kahar
adalah keadaan yang mengakibatkan
salah satu pihak tidak dapat
melaksanakan kewajibannya karena
keadaan di luar kemampuan/
kekuasaannya. Atas kejadian tersebut,
para pihak tidak dapat menuntut
ataupun dituntut untuk membayar
kerugian dan memenuhi kewajibannya.

9. Amandment


General Conditions/Loan
Regulations harus memberikan
peluang bagi para pihak untuk
melakukan perubahan atas Loan
Agreement yang sedang
dilaksanakan untuk
mengakomodasi berbagai
perubahan yang terjadi.

10. Effectiveness;
Termination




Persyaratan efektifnya Loan Agreement
adalah setelah pemberi pinjaman puas
(satisfy) dengan legal opinion yang
diberikan oleh peminjam dan terpenuhinya
persyaratan yang secara specifik di atur
dalam Loan Agreement
Jika sampai jangka waktu tertentu,
persyaratan efektif loan agreement belum
dipenuhi, maka loan tersebut dapat
dihentikan (termination)

11. Miscellaneous
Provisions
Merupakan ketentuan tambahan seperti :


Confidentiality & Disclosure
Mengatur keharusan menyimpan rahasia atas segala hal
yang terkait dengan Loan Agreement.



Notices and Requests
Alamat untuk menyampaikan berbagai pemberitahuan,
dan cara pemberitahuan



Part of The Agreement
Perlu ada pernyataan bahwa General Conditions/Loan
Regulations, Loan Agreement, Annexes, Schedules, dan
dokumen lainnya merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan

11. Miscellaneous Provisions
(lanjutan)


Language
Perlu diatur tentang bahasa resmi yang
digunakan (misalnya bahasa Inggris) serta
diperbolehkannya Loan Agreement dan
dokumen lain yang terkait diterjemahkan ke
dalam bahasa yang dibutuhkan oleh peminjam.



Duplicate
Perlu dimuat klausul yang menyatakan bahwa
Loan Agreement dan dokumen lainnya dibuat
dalam beberapa duplikat (minimal dua),
masing-masing duplikat tersebut memiliki
kekuatan hukum yang sama.

Loan Agreement

Pengertian
Loan Agreement yang merupakan
turunan dari General
Conditions/Loan Regulations
berisikan hal-hal khusus terkait
dengan pelaksanaan
kegiatan/proyek/program tertentu.

Anatomi Loan Agreement
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Judul Loan Agreement
Nomor Loan Agreement
Preamble
Relation to General Condition/Loan Regulations
Definitions
References; Headings
Loan
Program/Project
Procurement
Effectiveness
Representative; Addresses
Closing & Signature
Annexes, Schedule, and Appendix

1. Judul Loan Agreement


Judul merupakan unsur penting
identitas suatu Loan Agreement
untuk membedakan dengan Loan
Agreement lain

2. Nomor Loan Agreement


Nomor merupakan identitas yang
digunakan untuk membedakan
suatu Loan Agreement dengan
Loan Agreement lain. Di samping
itu penomoran terkait dengan
kemudahan pengadministrasian
proyek,

3. Preamble


Bagian ini merupakan bagian
pembukaan yang terdiri dari:







Tanggal Ditandatangani Loan
Agreement
Identitas Para Pihak
Tujuan Dibuatnya Loan Agreement
Latar Belakang
Pernyataan Persetujuan

4. Relation to General
Condition/Loan Regulations


Hal-hal yang harus dinyatakan pada bagian
ini adalah sebagai berikut:






Ketentuan dalam General Conditions/Loan
Regulations berlaku untuk Loan Agreement ini.
General Conditions/Loan Regulations merupakan
satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan Loan
Agreement.
Bila terjadi perbedaan antara General
Conditions/Loan Regulations dengan Loan
Agreement, maka yang digunakan adalah
ketentuan dalam Loan Agreement.

5. Definition


Hal penting yang harus
dicantumkan dalam bagian ini
adalah pernyataan bahwa definisi
atas terminologi dalam General
Conditions/Loan Regulations
berlaku pula untuk Loan
Agreement, kecuali didefinisikan
lain oleh Loan Agreement.

6. References; Headings


Bagian ini berisi pernyataan bahwa
judul Pasal, Bagian, dan lampiran
hanyalah sebagai referensi saja,
tidak digunakan untuk bahan
pertimbangan penafsiran General
Conditions/Loan Regulations.

7. Loan




Unsur ini berisi jumlah uang
pinjaman serta besaran bunga dan
biaya lainnya
Pada umumnya pemberi pinjaman
meminta agar uang pinjaman
digunakan untuk membiayai
pengeluaran yang telah ditetapkan
oleh peminjam.

8. Program/Project


Unsur ini berisi pernyataan
kesungguhan para pihak untuk
melaksanakan kegiatan/proyek/
program yang dibiayai dari
pinjaman.

9. Procurement


Pada umumnya pemberi pinjaman
meminta pelaksanaan
kegiatan/proyek/ program
menggunakan sistem dan prosedur
pengadaan barang/jasa milik
mereka (Procurement Guidelines).

10. Effectiveness




Unsur ini mengatur syarat tambahan
efektifnya Loan Agreement.
Sebagaimana yang dipaparkan di atas
tadi bahwa General Conditions/Loan
Regulations mengatur persyaratan
efektif yakni adanya legal opinion dan
syarat tambahan yang akan diatur
dalam Loan Agreement

11. Representative;
Addresses


Unsur ini berisi alamat
korespondesi para pihak yang
digunakan untuk menyampaikan
pemberitahuan dan hal-hal
lainnya.

12. Closing & Signature


Pada bagian ini harus memuat
pernyataan bahwa wakil para pihak
yang menandatangani adalah wakil
yang sah dan berwenang
menandatangani perjanjian. Nama,
jabatan, dan tandatangan wakil
yang sah tersebut dicantumkan di
dalam bagian ini.

13. Annexes, Schedule, and
Appendix


Merupakan lampiran-lampiran
yang berisi uraian berbagai hal
yang diperlukan dalam
pelaksanaan Loan Agreement
seperti uraian definisi, uraian
proyek, jadwal pembayaran, dan
lain sebagainya

Isu-isu Penting
Dalam PHLN







Taxes & Custom
Waiver of Sovereign Immunities
Dokumen lain yang terkait
Antikorupsi
Terorisme

Taxes & Custom




Pajak dan bea masuk harus sesuai
dengan regulasi di Indonesia
Untuk proyek pemerintah
(tercantum dalam APBN) bebas
pajak, sedangkan untuk supplier
selain supplier utama tetap
dikenakan pajak

Waiver of Sovereign
Immunities


Undang undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan
Negara menyatakan bahwa pihak
manapun dilarang melakukan
penyitaan terhadap aset negara

Dokumen lain yang terkait




Dalam Agreement biasanya terdapat dokumendokumen lain yang merupakan satu kesatuan
dan tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan
program/proyek (merupakan rujukan) antara
lain Procurement Guidelines, Resettlement,
Disbursement Guidelines, Anticorruption
Guidelines, Land Acquisition Guidelines
Perlu diperhatikan kalimat yang menyatakan
bahwa dokumen tersebut telah diamandemen
dari waktu ke waktu (harus dicermati
amandemennya seperti apa)

Antikorupsi






Indonesia sudah meratifikasi perjanjian
internasional yang terkait dengan anti
korupsi
Biasanya lender meminta hak untuk
menginvestigasi secara langsung.
High call (permintaan pertama): jika terjadi
dugaan korupsi, maka hal ini harus
dikomunikasikan dengan aparat RI yang
berwenang dan investigasi harus dilakukan
dengan metode joint investigation.

Terorisme







Isu-isunya sangat umum dan sangat
tidak bisa dipastikan ukuran
(parameter) dalam pelaksanaannya.
Jangan sampai isu terorisme dikaitkan
dengan cancelation, suspended
Contoh : Beasiswa.
Kita tidak bisa memastikan bahwa
penerima beasiswa nantinya tidak
berafiliasi dengan kelompok teroris

TERIMA KASIH