Lamp I SK 480 Thn 2016
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
Lampiran I : Keputusan Bupati Barito Kuala
Nomor 188.45/ 480 /KUM/2016
Tanggal 28 Desember 2016
TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN OPERASIONAL
PDAM BARITO KUALA, INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) MARABAHAN
KELURAHAN ULU BENTENG KECAMATAN MARABAHAN KOTA, KABUPATEN
BARITO KUALA,
Matrik UKL UPL Pembangunan IPA IKK Marabahan Kapasitas 90 Liter/Detik
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
4
Survey
Awal dan
Perencan
aan
Persepsi
positif
Besaran dampak
persepsi positif
ditunjukkan
dengan adanya
jumlah
masyarakat yang
memiliki
pandangan
positif serta
dukungan
masyarakat
sekitar proyek
khususnya
masyarakat Di
Wilayah
Kecamatan
Marabahan yang
berdekatan
langsung dengan
lokasi kegiatan,
dimana secara
administrasi
lokasi kegiatan
berada pada
Desa
Ulu
Benteng,
Kecamatan
Marabahan,
1.
2.
3.
Sebelum melakukan
kegiatan lapangan,
melakukan
pendekatan kepada
RT/RW setempat dan
masyarakat sekitar
yang
berbatasan
langsung
dengan
lokasi proyek.
Menginformasikan
lebih awal pada
masyarakat/ pelaku
usaha di sekitar
berkaitan kegiatan
Pembangunan IPA IKK
Marabahan Kapasitas
20 Liter/detik bahwa
akan
dilakukan
kegiatan survey Awal
dan Perencanaan.
Melakukan koordinasi
di lapangan secara
terus
menerus
denganRT/RW, pihak
aparat Desa Ulu
Benteng, Kecamatan
Marabahan untuk
mengurangi timbulnya
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Lokasi
Periode
Bentuk Upaya
Pengelolaan
Pengelolaan
Pemantauan
Lingkungan
Lingkungan
Lingkungan
Hidup
Hidup
Hidup
5
6
7
Kegiatan Tahap Pra Konstruksi
Pada tapak Pengelolaan
Melakukan
lokasi proyek dilakukan
pengamatan
Pembangunan
satu kali secara
IPA
IKK setiap
langsung di
Marabahan
kegiatan
lapangan dan
Kapasitas 20 survey awal melakukan
Liter/detik
dan
wawancara
dan pada area perencanaan
atau dialog
sekitar proyek, berlangsung. dengan
RT/RW
masyarakat
setempat,
sekitar proyek.
Desa Ulu
Benteng
Kecamatan
Marabahan
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Pada tapak
lokasi proyek
Pembangunan
IPA
IKK
Marabahan
Kapasitas 20
Liter/detik dan
pada
area
sekitar proyek,
RT/RW
setempat, Desa
Ulu Benteng
Kecamatan
Marabahan
Satu kali
pada masa
kegiatan
survey
lapangan
berlangsung
sampai
masa
konstruksi
dimulai.
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
11
a.
Pela
ksana
Pemrakarsa
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Aparat Desa
Ulu Benteng
dibantu
Kecamatan
Marabahan
c.
erima
Laporan
Pen
Tolok Ukur :
Adanya
pandangan
positif serta
dukungan
masyarakat
terhadap tim
survey awal
di lapangan.
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
1
2
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3
Kabupaten
Tabalong.
4.
Mobilisa
si
Peralata
n dan
Material
Penurun
an
kualitas
udara
Besaran dampak
penurunan
kualitas udara
dari kegiatan
mobilisasi
material dan
peralatan adalah
konsentrasi
kualitas udara
yang terjadi
yaitu yang telah
diambil hasil
sampling yang
sudah dilakukan
pada laporan
hasil uji kualitas
udara
dan
kebisingan
dibandingkan
dengan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No. 53
tahun 2007
tentang Baku
Mutu Kualitas
Udara Ambient.
4
potensipotensi
konflik.
Survey awal
dilakukan
secara
terbuka sehingga
masyarakat sekitar
dapat melihat secara
langsung
dan
memberikan masukan
teknis.
Pengelolaan
dampak
untuk areal yang dilalui
kendaraan
1.
Pengaturan arus lalulintas
sehingga kegiatan
mobilisasi peralatan
dan material ini
berlangsung bertahap
dan singkat sehingga
tidak menimbulkan
penurunan kualitas
udara.
2.
Jadwal pengangkutan
peralatan dan material
disesuaikan dengan
kondisi arus lalu
lintas dan sedapat
mungkin dihindari
saat jamjam sibuk
lalulintas.
3.
Pemilihan
kendaraan
pengangkut material
dan peralatan yang
masih layak pakai
dengan kondisi mesin
yang masih memadai,
untuk mengurangi
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Kegiatan Tahap Konstruksi
Lokasi
Satu kali Melakukan
pengelolaan
selama masa pengamatan
lingkungan
kegiatan
secara
adalah pada mobilisasi
langsung di
sepanjang
material dan lapangan dan
jalan di sekitar peralatan
melakukan
lokasi proyek
berlangsung
kegiatan
sampling
kualitas udara
satu
kali
selama masa
konstruksi
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Lokasi
pemantauan
lingkungan
adalah pada
sepanjang jalan
di sekitar lokasi
proyek
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Pemantaua a.
Pela
n dilakukan ksana
satu kali
Pemrakarsa
setiap
dan
kegiatan
kontraktor
mobilisasi
pelaksana
material
proyek.
dan
peralatan
Pen
berlangsung b.
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala.
c.
erima
Pen
11
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Mutu
Kualitas
Udara
Ambient,
adalah
sebagai
berikut :
-
SO2
≥
900
ug/Nm3
-
CO
≥
20.000
ug/Nm3
-
NO2 ≥
200
ug/Nm3
-
Debu ≥
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
emisi gas
kendaraan,
tonase dan
kendaraan
material
buang
termasuk
ukuran
pembawa
4.
Kendaraan
pembawa
material
harus
dilengkapi dengan
tutup
sehingga
material tidak mudah
diterbangkan angin.
5.
Penutupan terutama untuk
material yang mudah
terdispersi
dan
terbawa oleh angin
atau material sumber
debu.
6.
Adanya ramburambu lalu
lintas di sekitar area
proyek
yang
menunjukkan arah
lokasi pembangunan
proyek.
Pada areal di dalam lokasi
proyek
1.
Menyiapkan
lokasi
penampungan material
di dalam areal proyek
dan khusus untuk
materialmaterial yang
mudah diterbangkan
angin disimpan dalam
tempat khusus.
2.
Penyiraman
atau
pembasahan secara
berkala
untuk
mengurangi debu di
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Keterangan
11
230
ug/Nm3
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
Peningka
tan
kebisinga
n
Besaran dampak
peningkatan
kebisingan
adalah intensitas
bising yang
terjadi
dibandingkan
dengan kriteria
tingkat
kebisingan
berdasarkan
berdasarkan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No. 53
tahun 2007,
besaran dampak
kebisingan yang
terjadi
diperkirakan
adalah 60 70
dBA dan terjadi
sesaat pada
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
dalam areal proyek
maupun di sekitar
lokasi permukiman
penduduk terutama
untuk daerahdaerah
rawan debu.
3.
Pembersihan
ban
kendaraan
pengangkut material
bila keluar dari lokasi
proyek sehingga tidak
mengotori jalan yang
dilewati dan tidak
menimbulkan debu
apabila
kotoran
tersebut
telah
mengering.
1.
Jadwal pengangkutan
material dan peralatan
sedapat mungkin tidak
pada
saatsaat
istirahat penduduk
atau pada malam hari.
2.
Pemilihan
kendaraan
pengangkut material
dan peralatan yang
masih layak pakai
untuk mengurangi
tingkat kebisingan.
3.
Pengaturan arus lalu lintas
sehingga tidak terjadi
kemacetan di jalan
sekitar proyek yang
dapat menimbulkan
kebisingan.
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Pada jalan
yang dilalui
oleh
kendaraan
pengangkut
material dan
peralatan
terutama pada
Jalan jalan
sekitar proyek,
dalam areal
lokasi kegiatan
proyek
Satu kali
selama masa
kegiatan
mobilisasi
material dan
peralatan
berlangsung
Melakukan
pengukuran
tingkat
kebisingan di
lapangan dan
wawancara
dengan
masyarakat
sekitar
Lokasi
pemantauan
lingkungan
adalah pada
sepanjang jalan
di sekitar lokasi
proyek
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
11
Pemantaua a.
Pela
n dilakukan ksana
satu kali
Pemrakarsa
setiap
dan
kegiatan
kontraktor
mobilisasi
pelaksana
material
proyek.
dan
peralatan
Pen
berlangsung b.
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Tingkat
Kebisingan
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
suatu waktu
(Canter and Hill,
1999) atau saat
kendaraan
pengangkut
material dan
peralatan datang
dan keluar dari
lokasi proyek.
4
Kegiatan
mobilisasi
peralatan kerja
dan material
diprakirakan
akan menambah
volume lalu
lintas di sekitar
lokasi proyek.
Kegiatan
mobilisasi
kendaraan
pengangkut
material proyek
setiap
hari
diprakirakan
akan
menurunkan
kinerja jalan di
sekitar proyek.
Apabila kondisi
jalan yang buruk
sangat
berpengaruh
besar terhadap
kemacetan
bahkan tidak
menutup
kemungkinan
peluang
1.
Setiap bak kendaraan
pengangkut material
urugan
(tanah)
diharuskan
tertutup/tersedia
jaring penutup pada
bak kendaraan agar
material tidak tercecer
di jalan
2.
Penempatan petugas untuk
mengatur
keluar
masuknya alatalat
berat proyek di akses
keluar masuk lokasi
proyek
3.
Material dan peralatan
yang akan digunakan
berasal dari daerah
yang paling dekat
dengan lokasi proyek
sehingga mengurangi
terjadinya kemacetan
atau penambahan
arus lalulintas pada
ruas jalan tertentu
disekitar
lokasi
proyek.
Penurun
an
Kinerja
Jalan
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Kabupaten
Barito Kuala.
Keterangan
11
c.
Pada jalan
yang dilalui
oleh
kendaraan
pengangkut
material dan
peralatan
terutama pada
Jalan jalan
sekitar proyek,
dalam areal
lokasi kegiatan
proyek
Satu kali
selama masa
kegiatan
mobilisasi
material dan
peralatan
berlangsung
Melakukan
pengamatan
secara
langsung di
lapangan
terhadap
kondisi jalan
dan visual
kepadatan
lalin
Lokasi
pemantauan
lingkungan
adalah pada
sepanjang jalan
di sekitar lokasi
Kegiatan
Pembangunan
IPA
IKK
Marabahan
Kapasitas 90
Liter/detik
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Periode
a.
Pela
pengelolaan ksana
lingkungan
Pemrakarsa
dilakukan
dan
satu kali
kontraktor
setiap
pelaksana
dilakukan
proyek.
kegiatan
mobilisasi
b.
Pen
peralatan
gawas
dan
Leading
material
berlangsung
Sector :
.
Dinas
Perhubungan
Komunikasi
dan
Informatika
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Tolok Ukur :
Tidak terjadi
kemacetan
atau
penurunan
kinerja jalan
di sepanjang
jalan di
sekitar lokasi
Kegiatan
Pembanguna
n IPA IKK
Marabahan
Kapasitas 90
Liter/detik
saat kegiatan
mobilisasi
peralatan
dan material
berlangsung
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
1
2
Besaran
Dampak
3
terhadap
terjadinya
kecelakaan.
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
4.
Mengatur lokasi yang
cocok
untuk
penyimpanan material
sehingga
akan
mengurangi gangguan
yang disebabkan arus
lalu lintas angkutan
kendaraan pengangkut
5.
Adanya
pemasangan
rambu keluar masuk
kendaraan proyek
dilengkapi petugas
proyek pada lokasi
proyek.
6.
Adanya pemasangan dan
pemeliharaan rambu
lalu lintas, penghalang
dan fasilitas lainnya
yang sejenis pada
setiap tempat dimana
kegiatan pelaksanaan
akan mengganggu lalu
lintas umum. Semua
rambu lalu lintas dan
penghalang harus
diberi
garisgaris
(strips) yang reflektif
dan atau terlihat
dengan jelas pada
malam hari.
7.
Kontraktor
harus
menyediakan dan
menempatkan petugas
pengatur lalu lintas di
semua
tempat
kegiatan pelaksanaan
yang diperkirakan
mengganggu arus lalu
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
11
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Pada
kontraktor
pelaksana dan
masyarakat
sekitar proyek
serta tenaga
kerja proyek.
Satu kali
selama masa
kegiatan
mobilisasi
tenaga kerja
berlangsung
Melakukan
dialog/
wawancara
dengan
kontraktor
pelaksana
proyek dan
tenaga kerja
proyek tentang
mekanisme
rekruitmen
tenaga kerja,
klasifikasi
Pada tapak
lokasi Kegiatan
Pembangunan
IPA
IKK
Marabahan
Kapasitas 90
Liter/detik dan
pada
area
sekitar proyek,
RT/
RW
setempat, Desa
Ulu Benteng
Kecamatan
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
11
lintas.
8.
Menyesuaikan kapasitas
kendaraan pengangkut
dengan tipe jalan yang
dilalui agar tidak
menimbulkan
kerusakan jalan (< 10
ton)
9.
Pemberitahuan kepada
RT/RW terdekat untuk
jadwal dimulainya
kegiatan pengiriman
bahan material proyek
dan peralatan, serta
jadwal
jadwal
pengiriman material
dan peralatan
10.
Mobilisa
si
Tenaga
Kerja
Kesempa
tan
kerja
Besaran dampak
adanya
peningkatan
kesempatan
kerja
ditunjukkan
dengan adanya
kebutuhan
pekerja proyek
sebanyak
20
orang
yang
direkrut secara
bertahap sesuai
Jika terjadi pengiriman
material dan peralatan
berat pada malam
hari, maka harus
melalui koordinasi
dengan
Polsek
Marabahan dan pihak
Aparat Desa Ulu
Benteng.
1.
Memberikan informasi
secara transparan
kepada masyarakat
tentang
adanya
lowongan tenaga kerja
untuk
kegiatan
Pembangunan IPA IKK
Marabahan Kapasitas
90
Liter/detik.
Informasi
dapat
dilakukan satu pintu
lewat Kantor Desa
Satu kali a.
Pela
setiap
ksana
kegiatan
Pemrakarsa
mobilisasi
dan
tenaga kerja
kontraktor
berlangsung
pelaksana
.
proyek.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Tolok Ukur ;
Jumlah
tenaga kerja
yang direkrut
untuk
kegiatan
konstruksi
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
dengan
keperluan dan
jadwal proyek.
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
setempat.
2.
Mengutamakan tenaga
kerja non skill yang
berasal dari daerah
sekitar proyek atau
masyarakat Desa
setempat.
3.
Adanya
keterbukaan
syaratsyarat tenaga
kerja oleh kontraktor
pelaksana
dalam
proses pengambilan
tenaga kerja melalui
sistem satu atap yaitu
melalui kantor Desa
setempat.
4.
Pemberian upah para
pekerja baik mandor,
tukang, tenaga kasar
sesuai aturan yang
umumnya berlaku
melalui perjanjian
antara kontraktor dan
tenaga kerja yang
terlibat
sehingga
terhindar adanya
perselisihan.
5.
Melakukan kontrak kerja
yang jelas sehingga
pada masa pemutusan
kerja tidak terjadi
salah paham dan
menimbulkan gejolak.
6.
Memberikan kesempatan
lahan
kepada
masyarakat sekitar
/warga sekitar untuk
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
tenaga kerja
yang
dibutuhkan
dan hal hal
yang terkait
dengan
manajemen
kontraktor
pelaksana
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Muara
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Dinas Tenaga
Kerja
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Aparat Desa
Ulu Benteng,
Kecamatan
Marabahan
c.Penerima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
Peningka
tan
Pendapat
an
Besaran dampak
yang
terjadi
adalah besarnya
pendapatan
tenaga kerja
sebanyak 20
orang
yang
digunakan
selama kegiatan
pra konstruksi
dan konstruksi
Kegiatan
Pembangunan
IPA
IKK
Marabahan
Kapasitas 90
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
membuka warung bagi
tenaga kerja dengan
mekanisme kerjasama
dengan pemrakarsa
sehingga tidak terjadi
kegiatan liar di sekitar
proyek (warung tidak
permanen) dan tidak
mengganggu jalannya
kegiatan proyek atau
dapat bekerja sama
dengan warga sekitar
terhadap penyediaan
konsumsi tenaga kerja
atau
tempat
pondokan.
7.
Tenaga kerja yang terlibat
wajib melapor dan
menyerahkan KTP
untuk
dilakukan
registrasi
demi
menjaga pelaksanaan
proyek
1. Pemberian
batas
waktu kontrak yang
jelas dan upah yang
jelas termasuk tanggal
penerimaan gaji.
2. Untuk tenaga kerja
yang
digunakan,
sistem upah/ gaji yang
diberlakukan dan
minimal disesuaikan
dengan
Upah
Minimum Regional
Kabupaten Barito
Kuala atau tarif
tukang/mandor/buruh
bangunan
yang
umumnya diberikan di
Kabupaten Barito
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Pada tapak
lokasi
Kegiatan
Pembangunan
IKK
IPA
Marabahan
Kapasitas 90
Liter/detik
Satu kali
setiap
kegiatan
penerimaan
tenaga kerja
berlangsung.
Metode
pengumpulan
data dilakukan
dengan cara
dialog/
wawancara
dengan
kontraktor
pelaksana
proyek dan
tenaga kerja
proyek yang
terlibat selama
tahap kegiatan
konstruksi
proyek.
Pada tapak
lokasi Kegiatan
Pembangunan
IPA
IKK
Marabahan
Kapasitas 90
Liter/detik
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
11
Satu kali a.
Pela
setiap
ksana
kegiatan
Pemrakarsa
mobilisasi
dan
tenaga kerja
kontraktor
berlangsung
pelaksana
proyek
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Dinas Tenaga
Kerja
Kabupaten
Barito Kuala
Tolok Ukur:
UU RI no. 13
tahun 2003
sebagai
dasar hukum
di bidang
ketenagakerj
aan
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
1
2
Kecembu
ruan
Sosial
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3
4
Liter/detik
Kuala
(tenaga skill dan
tenaga non skill),
dengan besar
pendapatan
minimal tenaga
kerja adalah
sesuai nilai UMR
Kabupaten Barito
Kuala
atau
pendapatan yang
diterima setiap
minggu oleh
tukang yang
disesuaikan
dengan upah
minimum untuk
tiap
tukang/mandor/
buruh bangunan
yang umumnya
berlaku
di
Kabupaten Barito
Kuala.
Adanya
1. Prioritas tenaga kerja
harus dari masyarakat
kecemburuan
Desa setempat melalui
sosial dapat
upaya memasukkan
terukur dengan
salah satu klausul atau
jumlah
SPK pada kontraktor
masyarakat
pelaksana
untuk
setempat yang
mengambil tenaga kerja
protes atau
dari masyarakat sekitar
proyek
mengeluh
2. Transparasi
dalam
karena
proses rekruitmen dan
rekruitmen
dilewatkan informasi
tenaga kerja oleh
peluang kerja pada
kontraktor
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Instansi
Pendukung :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Pada lokasi
proyek dan
masyarakat
sekitar proyek.
Satu kali
selama masa
kegiatan
mobilisasi
tenaga kerja
berlangsung
Melakukan
dialog
/
wawancara
dengan tenaga
kerja proyek,
kontraktor
pelaksana
proyek, aparat
Desa dan
warga
di
sekitar proyek
tentang
mekanisme
rekrutmen
tenaga kerja
Pada lokasi
proyek dan
masyarakat
sekitar proyek.
Satu kali
a.
Pela
selama
ksana
masa
Pemrakarsa
kegiatan
dan
mobilisasi
kontraktor
tenaga kerja
pelaksana
berlangsung
proyek.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Dinas Tenaga
Tolok Ukur:
Jumlah
tenaga kerja
pada
Kegiatan
Pembanguna
n IPA IKK
Marabahan
Kapasitas 90
Liter/detik
yang berasal
dari lokasi
terdekat
proyek
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
pelaksana tidak
diutamakan dari
masyarakat
sekitar
Kecamatan
Marabahan
tersebut.
4
Kantor Desa setempat.
3. Memberi kemudahan
masyarakat yang akan
berusaha
untuk
membuka warung di
dalam areal proyek dan
diutamakan
pada
masyarakat
sekitar
proyek.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
bagi warga
sekitar,
klasifikasi
tenaga kerja
setempat yang
dibutuhkan
dan halhal
yang terkait
dengan
manajemen
kontraktor
pelaksana.
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Kerja
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Aparat Desa
Ulu Benteng,
Kecamatan
Marabahan,
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
c.
Penyiapa
n Lahan
Peningka
tan
kebisinga
n
Besaran dampak 1. Sedapat mungkin tidak
peningkatan
melakukan kerja pada
kebisingan
malam hari dan pada
adalah tingkat
waktu
istirahat
kebisingan yang
penduduk terutama
terjadi
yang menimbulkan
dibandingkan
kebisingan sehingga
dengan kriteria
tidak
mengganggu
tingkat
masyarakat sekitar.
kebisingan
2. Pemilihan alat untuk
berdasarkan
kegiatan
penyiapan
Peraturan
lahan yang masih layak
Gubernur
pakai untuk mengurangi
Kalimantan
tingkat kebisingan.
Pada areal
penyiapan
lahan
Satu kali
selama masa
kegiatan
penyiapan
lahan
berlangsung
Melakukan
pengukuran
tingkat
kebisingan di
lapangan dan
wawancara
dengan
masyarakat
sekitar
Pada areal
penyiapan
lahan
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Satu kali
a. Pelaksana
selama
Pemrakarsa
masa
dan
kegiatan
kontraktor
penyiapan
pelaksana
lahan
proyek.
berlangsung
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 Tahun
2007 tentang
Baku Tingkat
Kebisingan
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
1
2
Penurun
an
kualitas
udara
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3
4
Selatan No. 53 3. Kegiatan
penyiapan
tahun 2007
lahan dilakukan secara
tentang Baku
bertahap
untuk
Tingkat
meminimalkan terjadinya
Kebisingan. Pada
kebisingan dari alat
saat kegiatan
pemotong tanaman.
penyiapan
4. Jika untuk kepentingan
lahan, besaran
penyiapan
lahan,
kebisingan yang
diperlukan genset maka
terjadi
genset harus dalam
diperkirakan
keadaan layak pakai dan
dapat mencapai
tidak
menimbulkan
70 80 dBA
kebisingan berlebihan.
karena peralatan
yang digunakan
menghasilkan
suara/
kebisingan
dengan level
cukup tinggi dan
terjadi sesaat
pada suatu
waktu (Canter
and Hill, 1999).
Besaran dampak 1. Melakukan kegiatan
penurunan
pembersihan lahan
kualitas udara
secara
bertahap
dari pekerjaan
sehingga meminimalkan
penyiapan lahan
terjadinya debu yang
adalah
terdispersi ke udara.
konsentrasi
2. Penyiraman
atau
partikel debu
pembasahan secara
yang
berkala pada areal di
ditimbulkan
sekitar proyek dan
selama
permukiman penduduk
pekerjaan
terdekat
untuk
penyiapan dan
mengurangi
debu
pembersihan
terutama untuk wilayah
lahan
wilayah rawan debu.
dibandingkan
3. Pengangkutan material
dengan
hasil pembersihan lahan
Peraturan
berupa tanaman dan
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala.
11
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Pada tapak
areal proyek
khususnya
pada areal
lahan yang
akan
digunakan
Satu kali 1.
selama masa
kegiatan
penyiapan
lahan
berlangsung.
2.
Melakukan
pengamata
n secara
langsung
di
lapangan.
Melakukan
kegiatan
sampling
kualitas
udara
Pada tapak
areal proyek
khususnya
pada areal
lahan yang
akan
digunakan
Satu kali
selama
masa
kegiatan
penyiapan
lahan
berlangsung
.
a. Pelaksana
Pemrakarsa
dan
kontraktor
pelaksana
proyek.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Mutu
Kualitas
Udara
Ambient,
adalah
sebagai
berikut :
-
SO2
≥
900
ug/Nm3
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
Gubernur
Kalimantan
Selatan No. 53
tahun 2007
tentang Baku
Mutu Kualitas
Udara Ambient,
yaitu
konsentrasi
debu ≥ 230
ug/Nm3.
Pembang
unan
dan
Pengoper
asian
Basecam
p
Dihasilka
nnya
sampah
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4.
5.
Besaran jumlah 1.
sampah yang
dihasilkan dari
kegiatan tenaga
kerja kurang
lebih adalah 0,04
m3/hari, dengan 2.
asumsi setiap
tenaga kerja
membuang
sampah
2
liter/orang/hari
dengan jumlah
tenaga kerja 20
orang.
Sedangkan
3.
sampah
yang
berasal
dari
lapak atau sisa
sisa konstruksi
proyek
4
lainlain
dengan
kendaraan tertutup dan
tidak melebihi kapasitas
kendaraan pengangkut
Pemilihan peralatan
untuk
kegiatan
pembersihan lahan yang
masih layak pakai
Pada saat pembersihan
lahan, apabila terdapat
pohon – pohon besar di
lokasi
kegiatan
diusahakan
selama
pohon – pohon tersebut
tidak
mengganggu
rencana pembangunan
maka pohon – pohon
yang sudah hidup dan
besar
tetap
dipertahankan/jangan
dipotong
Penyediaan
tempat
sampah di dalam areal
proyek yang mudah
diakses tenaga kerja dan
mudah diambil oleh
petugas kebersihan.
Melakukan kerjasama
dengan pihak ketiga
untuk
menangani
sampah yang sifatnya
adalah sampah kardus,
plastik, sampah sisa
kayu, dan bahanbahan
bangunan lainnya agar
dimanfaatkan kembali.
Pemberlakuan larangan
bagi tenaga kerja proyek
untuk
membuang
sampahnya
secara
sembarangan.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala.
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Pada tempat
pewadahan
sampah di
areal
basecamp
Setiap hari
selama masa
kegiatan
konstruksi
proyek
berlangsung
Melakukan
pengamatan
terhadap
pengoperasian
basecamp
secara
langsung di
lapangan.
Pada tempat
pewadahan
sampah di
areal basecamp
Setiap hari a.
Pela
selama
ksana
masa
Pemrakarsa
kegiatan
dan
konstruksi
kontraktor
proyek
pelaksana
berlangsung
proyek.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Dinas Tata
Kota Dan
Kebersihan
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Keterangan
11
-
CO
≥
20.000
ug/Nm3
-
NO2 ≥
200
ug/Nm3
-
Debu ≥
230
ug/Nm3
Tolok Ukur :
Jumlah dan
jenis sampah
yang
dihasilkan
pekerja
proyek dari
kegiatan
basecamp
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
diprakirakan
sekitar 1 2
m3/hari,
sehingga total
sampah akibat
adanya proyek
dan aktivitas
tenaga kerja
proyek adalah
1,04 2,04 m3/
hari.
Dihasilka
nnya air
limbah
domestik
Besaran volume
air limbah yang
dihasilkan
dalam satu hari
dari kegiatan
pekerja proyek
dengan asumsi
kebutuhan air
tiap pekerja 40
liter/orang/hari
x 20 orang x
70%
yaitu
sebanyak 0,56
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
4. Penanganan sampah sisa
proyek
dengan
melakukan kerja sama
dengan pihak pengumpul
material bekas, atau
digunakan
kembali
untuk proyek di tempat
lain milik kontraktor
yang bersangkutan dan
tidak membuang sampah
proyek ke TPA. Apabila
masih terdapat sisa
material yang dapat
digunakan
maka
kontraktor
harus
menyediakan tempat
penyimpanan tersendiri
atau gudang.
5. Bekerja sama dengan
pihak ketiga/pengumpul
material bekas/tukang
puing dalam melakukan
pengangkutan sampah
proyek yang masih dapat
dimanfaatkan namun
tidak digunakan lagi di
dalam proyek
1. Melakukan koordinasi
untuk
pemakaian
KM/WC
antara
pemrakarsa
dan
kontraktor pelaksana
sekaligus pemberian
informasi
terkait
penggunaan sarana yang
ada di dalam Base Camp
2. Memasang
pemberitahuan untuk
selalu
menjaga
kebersihan KM/WC dan
lingkungan base camp
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Lokasi KM/WC
yang
digunakan
pekerja serta
tempat base
camp
Setiap hari
selama
KM/WC
untuk
pekerja
digunakan
Melakukan
pengamatan
terhadap
pengoperasian
basecamp
secara
langsung di
lapangan
Lokasi KM/WC
yang
digunakan
pekerja serta
tempat
base
camp
Setiap hari a.
Pela
selama
ksana
KM/WC
Pemrakarsa
untuk
dan
pekerja
kontraktor
digunakan
pelaksana
proyek.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Tolok Ukur :
Jumlah air
limbah yang
dihasilkan
pekerja
proyek dari
kegiatan
pekerja
proyek
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
1
2
Ganggua
n
Kamtibm
as
Besaran
Dampak
3
m3/hari.
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
pekerja
3. Larangan tenaga kerja
proyek untuk membuang
air limbahnya secara
sembarangan
4. Melakukan penutupan
atau merapikan kemabli
bekas
basecamp
terutama untuk fasilitas
KM/WC setelah proyek
selesai
Besaran dampak 1. Penempatan peralatan
dan material sesuai
adanya
dengan jenis materialnya
gangguan
terutama material mahal
kamtibmas yaitu
sehingga terhindar dari
jumlah dan jenis
kasus pencurian.
kejadian
2. Memperbanyak
gangguan
penerangan malam hari
kamtibmas yang
di dalam wilayah proyek
terjadi pada
sehingga akan terkesan
aman dan tidak gelap,
lingkungan
terutama di lokasi
sekitar proyek
dumping area untuk
yang umumnya
material
berupa tindak
3. Penempatan petugas
pencurian
keamanan 24 jam di
material dan lain
lokasi proyek.
sebagainya.
4. Bekerja sama dan
berinteraksi secara aktif
antara pemrakarsa dan
petugas
keamanan
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala.
Keterangan
11
c.
Lokasi areal
basecamp dan
sekitarnya
Satu kali
selama masa
kegiatan
pengoperasia
n base camp
berlangsung
Melakukan
pengamatan
kondisi
kamtibmas
secara
langsung di
lapangan
Lokasi areal
basecamp dan
sekitarnya
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Satu kali
a.
Pela
selama
ksana
masa
Pemrakarsa
kegiatan
dan
pengoperasi
kontraktor
an base
pelaksana
camp
proyek.
berlangsung
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Aparat Desa
Ulu Benteng,
Kecamatan
Marabahan
Instansi
Pendukung :
Badan
Lingkungan
Tolok Ukur ;
Kondisi di
lingkungan
proyek dan
sekitarnya
terhindar
dari
gangguan
kamtibmas
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
4
lingkungan
5. Jumlah tenaga kerja
yang tinggal di base
camp dibatasi dengan
jumlah
seminimal
mungkin.
6. Jika terdapat tenaga
kerja yang menempati
basecamp maka harus
terdata secara rinci dan
dilaporkan ke aparat
terdekat minimal RT/RW
setempat.
Keresaha
n
masyara
kat
Besaran dampak 1. Bekerja sama dan
adanya
berinteraksi secara aktif
keresahan
antara masyarakat,
masyarakat
aparat dan pemilik
ditunjukkan
proyek.
dengan adanya 2. Sedikit mungkin atau
masyarakat
dibatasinya keberadaan
sekitar yang
tenaga proyek yang
memprotes atau
menempati base camp
resah karena 3. Peningkatan penerangan
perilaku pekerja
di dalam kawasan proyek
di
dalam
4. Melibatkan
aparat
basecamp
Muspika dalam kegiatan
pengamanan wilayah
proyek
5. Berkoordinasi antara
kontraktor pelaksana
dengan mandor proyek
atau pengawas proyek.
6. Pihak pemrakarsa dapat
memberikan ruang /
lahan di sekitar area
proyek bagi warga sekitar
untuk membuka usaha
7. Penempatan petugas
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Pada
masyarakat
sekitar proyek.
Satu kali
selama masa
kegiatan
penyiapan
operasional
basecamp
berlangsung.
1.
2.
Melakukan
pengamata
n secara
langsung
di
lapangan.
Melakukan
dialog /
wawancara
dengan
aparat
pemerintah
setempat,
tokoh
masyaraka
t, dan
warga di
sekitar
proyek
tentang
kegiatan
pengoperas
ian
basecamp.
Pada
masyarakat
sekitar proyek.
Satu kali
a.
Pela
selama
ksana
masa
Pemrakarsa
kegiatan
dan
penyiapan
kontraktor
operasional
pelaksana
basecamp
proyek.
berlangsung
.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Aparat Desa
Ulu Benteng,
Kecamatan
Marabahan
Instansi
Pendukung :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Tolok Ukur ;
ada tidaknya
protes atau
penolakan
masyarakat
setempat
terhadap
kegiatan
basecamp
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
4
keamanan 24 jam di
lokasi proyek
8. Bekerja sama dengan
aparat Desa setempat
terutama pendataan
tenaga kerja di lokasi
proyek sebagai penduduk
sementara sehingga
keberadaannya
terpantau
dan
menyerahkan KTP
Pekerjaa
n
Banguna
n
Penunja
ng
Penurun
an
kualitas
udara
Besaran dampak 1. Penyiraman
atau
penurunan
pembasahan secara
kualitas udara
berkala pada areal di
dari pekerjaan
sekitar proyek dan
bangunan
permukiman penduduk
penunjang
terdekat
untuk
adalah
mengurangi
debu
konsentrasi
terutama untuk wilayah
partikel debu
wilayah rawan debu.
yang
2. Pekerjaan pembangunan
ditimbulkan
bangunan penunjang
selama
dilakukan sesuai SOP
pekerjaan
yang ada.
bangunan
3. Pemilihan peralatan
penunjang
untuk kegiatan galian
dibandingkan
yang masih layak pakai.
dengan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No. 53
tahun 2007
tentang Baku
Mutu Kualitas
Udara Ambient.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
Barito Kuala
11
c.
Di lokasi
kegiatan
pembangunan
bangunan
penunjang
Satu kali
selama masa
kegiatan
pekerjaan
pembanguna
n bangunan
penunjang
Melakukan
pengamatan
secara
langsung di
lapangan
Di lokasi
kegiatan
pembangunan
bangunan
penunjang
Satu kali
selama
masa
kegiatan
pekerjaan
pembangun
an
bangunan
penunjang
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
a.
Pela
ksana
Pemrakarsa
dan
kontraktor
pelaksana
proyek.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Mutu
Kualitas
Udara
Ambient,
adalah
sebagai
berikut :
-
SO2
≥
900
ug/Nm3
-
CO
≥
20.000
ug/Nm3
-
NO2 ≥
200
ug/Nm3
-
Debu ≥
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
4
Peningka
tan
kebisinga
n
Pekerjaan
Peningka
Besaran dampak
peningkatan
kebisingan
adalah tingkat
kebisingan yang
terjadi
dibandingkan
dengan kriteria
tingkat
kebisingan
berdasarkan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No. 53
tahun 2007
tentang Baku
Tingkat
Kebisingan. Pada
saat kegiatan
penyiapan
lahan, besaran
kebisingan yang
terjadi
diperkirakan
dapat mencapai
70 80 dBA
karena peralatan
yang digunakan
menghasilkan
suara/
kebisingan
dengan level
cukup tinggi dan
terjadi sesaat
pada suatu
waktu (Canter
and Hill, 1999).
Besaran dampak
1. Pemilihan alat kerja
yang masih layak pakai
untuk
mengurangi
tingkat kebisingan.
2. Jika untuk kepentingan
pembangunan bangunan
penunjang, diperlukan
genset maka genset
harus dalam keadaan
layak pakai dan tidak
menimbulkan kebisingan
berlebihan.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Lokasi
kegiatan
bangunan
penunjang
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
Satu kali
selama masa
kegiatan
pekerjaan
bangunan
penunjang
berlangsung
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Melakukan
pengukuran
tingkat
kebisingan di
lapangan
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Lokasi kegiatan
pembangunan
bangunan
penunjang
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Satu kali
selama
masa
kegiatan
pekerjaan
bangunan
penunjang
berlangsung
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
a.
Pela
ksana
Pemrakarsa
dan
kontraktor
pelaksana
proyek
Keterangan
11
230
ug/Nm3
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Tingkat
Kebisingan
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
1. Pemilihan alat kerja yang
Area
lokasi
Satu kali
Melakukan
Area
lokasi
Satu kali
a.
Pela
Tolok Ukur :
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
Pemasang
an
Bangunan
IPA
2
tan
kebisinga
n
3
peningkatan
kebisingan
akibat kegiatan
pemasangan
bangunan IPA
yang
diprakirakan
adalah berkisar
antara 60 – 70
dBA dan terjadi
sering pada
beberapa tempat
atau termasuk
dalam kategori
skala kualitas
lingkungan
sedang.
4
masih layak pakai untuk
mengurangi
tingkat
kebisingan.
2. Jika untuk kepentingan
kegiatan pemasangan
IPA, diperlukan genset
maka genset harus
dalam keadaan layak
pakai dan tidak
menimbulkan kebisingan
berlebihan.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
selama masa
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
berlangsung
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
pengukuran
tingkat
kebisingan di
lapangan
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
10
selama
ksana
masa
Pemrakarsa
kegiatan
dan
pekerjaan
kontraktor
pemasanga
pelaksana
n IPA
proyek.
berlangsung
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Tingkat
Kebisingan
c.
Penurun
an
kualitas
udara
Besaran dampak 1.
penurunan
kualitas udara
dari kegiatan
pemasangan
bangunan IPA
adalah
konsentrasi
Penyiraman
atau
pembasahan secara
berkala pada areal di
sekitar proyek dan
permukiman penduduk
terdekat
untuk
mengurangi
debu
terutama untuk wilayah
Area lokasi
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
Satu kali
selama masa
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
Melakukan
pengamatan
secara
langsung di
lapangan
Area lokasi
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
Satu kali
selama
masa
kegiatan
pekerjaan
pemasanga
n IPA
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
a.
Pela
ksana
Pemrakarsa,
kontraktor
pelaksana
proyek
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Mutu
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
kualitas udara
yang terjadi
dibandingkan
dengan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No. 53
tahun 2007
tentang baku
Mutu Kualitas
Udara Ambient
4
wilayah rawan debu.
2. Pekerjaan pemasangan
IPA dilakukan sesuai
SOP yang ada.
3. Pemilihan peralatan
untuk kegiatan galian
yang masih layak pakai.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
Kualitas
Udara
Ambient,
adalah
sebagai
berikut :
-
Keresaha
n
masyara
kat
Besaran dampak
adanya
keresahan
masyarakat
ditunjukkan
dengan adanya
masyarakat
sekitar yang
memprotes atas
gangguan debu
dan
bising,
gangguan K3
1. Menjelaskan
sistem
pemasangan IPA yang
direncanakan kepada
aparat Desa dan warga
sekitar bahwa sistem
yang dipilih adalah lebih
aman
terhadap
lingkungan
2. Menginformasikan lebih
awal pada masyarakat
yang lokasinya dekat
dengan lokasi rencana
pemasangan IPA.
3. Melakukan koordinasi di
Pada areal
yang
digunakan
sebagai lokasi
pemasangan
IPA
Satu kali
selama masa
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
berlangsung
Melakukan
pengamatan
secara
langsung di
lapangan
Pada areal yang
digunakan
sebagai lokasi
pemasangan
IPA
≥
900
ug/Nm3
-
CO
≥
20.000
ug/Nm3
-
NO2 ≥
200
ug/Nm3
c.
Pen
erima Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Satu kali a.
Pela
selama
ksana
masa
Pemrakarsa,
kegiatan
kontraktor
pekerjaan
pelaksana
pemasanga
proyek
n
IPA
berlangsung
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
SO2
-
Debu ≥
230
ug/Nm3
Tolok ukur :
Keresahan
masyarakat
yang dapat
dikendalikan
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
serta getaran
yang mungkin
terjadi
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
Lampiran I : Keputusan Bupati Barito Kuala
Nomor 188.45/ 480 /KUM/2016
Tanggal 28 Desember 2016
TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN OPERASIONAL
PDAM BARITO KUALA, INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) MARABAHAN
KELURAHAN ULU BENTENG KECAMATAN MARABAHAN KOTA, KABUPATEN
BARITO KUALA,
Matrik UKL UPL Pembangunan IPA IKK Marabahan Kapasitas 90 Liter/Detik
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
4
Survey
Awal dan
Perencan
aan
Persepsi
positif
Besaran dampak
persepsi positif
ditunjukkan
dengan adanya
jumlah
masyarakat yang
memiliki
pandangan
positif serta
dukungan
masyarakat
sekitar proyek
khususnya
masyarakat Di
Wilayah
Kecamatan
Marabahan yang
berdekatan
langsung dengan
lokasi kegiatan,
dimana secara
administrasi
lokasi kegiatan
berada pada
Desa
Ulu
Benteng,
Kecamatan
Marabahan,
1.
2.
3.
Sebelum melakukan
kegiatan lapangan,
melakukan
pendekatan kepada
RT/RW setempat dan
masyarakat sekitar
yang
berbatasan
langsung
dengan
lokasi proyek.
Menginformasikan
lebih awal pada
masyarakat/ pelaku
usaha di sekitar
berkaitan kegiatan
Pembangunan IPA IKK
Marabahan Kapasitas
20 Liter/detik bahwa
akan
dilakukan
kegiatan survey Awal
dan Perencanaan.
Melakukan koordinasi
di lapangan secara
terus
menerus
denganRT/RW, pihak
aparat Desa Ulu
Benteng, Kecamatan
Marabahan untuk
mengurangi timbulnya
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Lokasi
Periode
Bentuk Upaya
Pengelolaan
Pengelolaan
Pemantauan
Lingkungan
Lingkungan
Lingkungan
Hidup
Hidup
Hidup
5
6
7
Kegiatan Tahap Pra Konstruksi
Pada tapak Pengelolaan
Melakukan
lokasi proyek dilakukan
pengamatan
Pembangunan
satu kali secara
IPA
IKK setiap
langsung di
Marabahan
kegiatan
lapangan dan
Kapasitas 20 survey awal melakukan
Liter/detik
dan
wawancara
dan pada area perencanaan
atau dialog
sekitar proyek, berlangsung. dengan
RT/RW
masyarakat
setempat,
sekitar proyek.
Desa Ulu
Benteng
Kecamatan
Marabahan
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Pada tapak
lokasi proyek
Pembangunan
IPA
IKK
Marabahan
Kapasitas 20
Liter/detik dan
pada
area
sekitar proyek,
RT/RW
setempat, Desa
Ulu Benteng
Kecamatan
Marabahan
Satu kali
pada masa
kegiatan
survey
lapangan
berlangsung
sampai
masa
konstruksi
dimulai.
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
11
a.
Pela
ksana
Pemrakarsa
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Aparat Desa
Ulu Benteng
dibantu
Kecamatan
Marabahan
c.
erima
Laporan
Pen
Tolok Ukur :
Adanya
pandangan
positif serta
dukungan
masyarakat
terhadap tim
survey awal
di lapangan.
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
1
2
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3
Kabupaten
Tabalong.
4.
Mobilisa
si
Peralata
n dan
Material
Penurun
an
kualitas
udara
Besaran dampak
penurunan
kualitas udara
dari kegiatan
mobilisasi
material dan
peralatan adalah
konsentrasi
kualitas udara
yang terjadi
yaitu yang telah
diambil hasil
sampling yang
sudah dilakukan
pada laporan
hasil uji kualitas
udara
dan
kebisingan
dibandingkan
dengan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No. 53
tahun 2007
tentang Baku
Mutu Kualitas
Udara Ambient.
4
potensipotensi
konflik.
Survey awal
dilakukan
secara
terbuka sehingga
masyarakat sekitar
dapat melihat secara
langsung
dan
memberikan masukan
teknis.
Pengelolaan
dampak
untuk areal yang dilalui
kendaraan
1.
Pengaturan arus lalulintas
sehingga kegiatan
mobilisasi peralatan
dan material ini
berlangsung bertahap
dan singkat sehingga
tidak menimbulkan
penurunan kualitas
udara.
2.
Jadwal pengangkutan
peralatan dan material
disesuaikan dengan
kondisi arus lalu
lintas dan sedapat
mungkin dihindari
saat jamjam sibuk
lalulintas.
3.
Pemilihan
kendaraan
pengangkut material
dan peralatan yang
masih layak pakai
dengan kondisi mesin
yang masih memadai,
untuk mengurangi
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Kegiatan Tahap Konstruksi
Lokasi
Satu kali Melakukan
pengelolaan
selama masa pengamatan
lingkungan
kegiatan
secara
adalah pada mobilisasi
langsung di
sepanjang
material dan lapangan dan
jalan di sekitar peralatan
melakukan
lokasi proyek
berlangsung
kegiatan
sampling
kualitas udara
satu
kali
selama masa
konstruksi
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Lokasi
pemantauan
lingkungan
adalah pada
sepanjang jalan
di sekitar lokasi
proyek
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Pemantaua a.
Pela
n dilakukan ksana
satu kali
Pemrakarsa
setiap
dan
kegiatan
kontraktor
mobilisasi
pelaksana
material
proyek.
dan
peralatan
Pen
berlangsung b.
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala.
c.
erima
Pen
11
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Mutu
Kualitas
Udara
Ambient,
adalah
sebagai
berikut :
-
SO2
≥
900
ug/Nm3
-
CO
≥
20.000
ug/Nm3
-
NO2 ≥
200
ug/Nm3
-
Debu ≥
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
emisi gas
kendaraan,
tonase dan
kendaraan
material
buang
termasuk
ukuran
pembawa
4.
Kendaraan
pembawa
material
harus
dilengkapi dengan
tutup
sehingga
material tidak mudah
diterbangkan angin.
5.
Penutupan terutama untuk
material yang mudah
terdispersi
dan
terbawa oleh angin
atau material sumber
debu.
6.
Adanya ramburambu lalu
lintas di sekitar area
proyek
yang
menunjukkan arah
lokasi pembangunan
proyek.
Pada areal di dalam lokasi
proyek
1.
Menyiapkan
lokasi
penampungan material
di dalam areal proyek
dan khusus untuk
materialmaterial yang
mudah diterbangkan
angin disimpan dalam
tempat khusus.
2.
Penyiraman
atau
pembasahan secara
berkala
untuk
mengurangi debu di
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Keterangan
11
230
ug/Nm3
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
Peningka
tan
kebisinga
n
Besaran dampak
peningkatan
kebisingan
adalah intensitas
bising yang
terjadi
dibandingkan
dengan kriteria
tingkat
kebisingan
berdasarkan
berdasarkan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No. 53
tahun 2007,
besaran dampak
kebisingan yang
terjadi
diperkirakan
adalah 60 70
dBA dan terjadi
sesaat pada
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
dalam areal proyek
maupun di sekitar
lokasi permukiman
penduduk terutama
untuk daerahdaerah
rawan debu.
3.
Pembersihan
ban
kendaraan
pengangkut material
bila keluar dari lokasi
proyek sehingga tidak
mengotori jalan yang
dilewati dan tidak
menimbulkan debu
apabila
kotoran
tersebut
telah
mengering.
1.
Jadwal pengangkutan
material dan peralatan
sedapat mungkin tidak
pada
saatsaat
istirahat penduduk
atau pada malam hari.
2.
Pemilihan
kendaraan
pengangkut material
dan peralatan yang
masih layak pakai
untuk mengurangi
tingkat kebisingan.
3.
Pengaturan arus lalu lintas
sehingga tidak terjadi
kemacetan di jalan
sekitar proyek yang
dapat menimbulkan
kebisingan.
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Pada jalan
yang dilalui
oleh
kendaraan
pengangkut
material dan
peralatan
terutama pada
Jalan jalan
sekitar proyek,
dalam areal
lokasi kegiatan
proyek
Satu kali
selama masa
kegiatan
mobilisasi
material dan
peralatan
berlangsung
Melakukan
pengukuran
tingkat
kebisingan di
lapangan dan
wawancara
dengan
masyarakat
sekitar
Lokasi
pemantauan
lingkungan
adalah pada
sepanjang jalan
di sekitar lokasi
proyek
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
11
Pemantaua a.
Pela
n dilakukan ksana
satu kali
Pemrakarsa
setiap
dan
kegiatan
kontraktor
mobilisasi
pelaksana
material
proyek.
dan
peralatan
Pen
berlangsung b.
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Tingkat
Kebisingan
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
suatu waktu
(Canter and Hill,
1999) atau saat
kendaraan
pengangkut
material dan
peralatan datang
dan keluar dari
lokasi proyek.
4
Kegiatan
mobilisasi
peralatan kerja
dan material
diprakirakan
akan menambah
volume lalu
lintas di sekitar
lokasi proyek.
Kegiatan
mobilisasi
kendaraan
pengangkut
material proyek
setiap
hari
diprakirakan
akan
menurunkan
kinerja jalan di
sekitar proyek.
Apabila kondisi
jalan yang buruk
sangat
berpengaruh
besar terhadap
kemacetan
bahkan tidak
menutup
kemungkinan
peluang
1.
Setiap bak kendaraan
pengangkut material
urugan
(tanah)
diharuskan
tertutup/tersedia
jaring penutup pada
bak kendaraan agar
material tidak tercecer
di jalan
2.
Penempatan petugas untuk
mengatur
keluar
masuknya alatalat
berat proyek di akses
keluar masuk lokasi
proyek
3.
Material dan peralatan
yang akan digunakan
berasal dari daerah
yang paling dekat
dengan lokasi proyek
sehingga mengurangi
terjadinya kemacetan
atau penambahan
arus lalulintas pada
ruas jalan tertentu
disekitar
lokasi
proyek.
Penurun
an
Kinerja
Jalan
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Kabupaten
Barito Kuala.
Keterangan
11
c.
Pada jalan
yang dilalui
oleh
kendaraan
pengangkut
material dan
peralatan
terutama pada
Jalan jalan
sekitar proyek,
dalam areal
lokasi kegiatan
proyek
Satu kali
selama masa
kegiatan
mobilisasi
material dan
peralatan
berlangsung
Melakukan
pengamatan
secara
langsung di
lapangan
terhadap
kondisi jalan
dan visual
kepadatan
lalin
Lokasi
pemantauan
lingkungan
adalah pada
sepanjang jalan
di sekitar lokasi
Kegiatan
Pembangunan
IPA
IKK
Marabahan
Kapasitas 90
Liter/detik
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Periode
a.
Pela
pengelolaan ksana
lingkungan
Pemrakarsa
dilakukan
dan
satu kali
kontraktor
setiap
pelaksana
dilakukan
proyek.
kegiatan
mobilisasi
b.
Pen
peralatan
gawas
dan
Leading
material
berlangsung
Sector :
.
Dinas
Perhubungan
Komunikasi
dan
Informatika
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Tolok Ukur :
Tidak terjadi
kemacetan
atau
penurunan
kinerja jalan
di sepanjang
jalan di
sekitar lokasi
Kegiatan
Pembanguna
n IPA IKK
Marabahan
Kapasitas 90
Liter/detik
saat kegiatan
mobilisasi
peralatan
dan material
berlangsung
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
1
2
Besaran
Dampak
3
terhadap
terjadinya
kecelakaan.
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
4.
Mengatur lokasi yang
cocok
untuk
penyimpanan material
sehingga
akan
mengurangi gangguan
yang disebabkan arus
lalu lintas angkutan
kendaraan pengangkut
5.
Adanya
pemasangan
rambu keluar masuk
kendaraan proyek
dilengkapi petugas
proyek pada lokasi
proyek.
6.
Adanya pemasangan dan
pemeliharaan rambu
lalu lintas, penghalang
dan fasilitas lainnya
yang sejenis pada
setiap tempat dimana
kegiatan pelaksanaan
akan mengganggu lalu
lintas umum. Semua
rambu lalu lintas dan
penghalang harus
diberi
garisgaris
(strips) yang reflektif
dan atau terlihat
dengan jelas pada
malam hari.
7.
Kontraktor
harus
menyediakan dan
menempatkan petugas
pengatur lalu lintas di
semua
tempat
kegiatan pelaksanaan
yang diperkirakan
mengganggu arus lalu
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
11
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Pada
kontraktor
pelaksana dan
masyarakat
sekitar proyek
serta tenaga
kerja proyek.
Satu kali
selama masa
kegiatan
mobilisasi
tenaga kerja
berlangsung
Melakukan
dialog/
wawancara
dengan
kontraktor
pelaksana
proyek dan
tenaga kerja
proyek tentang
mekanisme
rekruitmen
tenaga kerja,
klasifikasi
Pada tapak
lokasi Kegiatan
Pembangunan
IPA
IKK
Marabahan
Kapasitas 90
Liter/detik dan
pada
area
sekitar proyek,
RT/
RW
setempat, Desa
Ulu Benteng
Kecamatan
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
11
lintas.
8.
Menyesuaikan kapasitas
kendaraan pengangkut
dengan tipe jalan yang
dilalui agar tidak
menimbulkan
kerusakan jalan (< 10
ton)
9.
Pemberitahuan kepada
RT/RW terdekat untuk
jadwal dimulainya
kegiatan pengiriman
bahan material proyek
dan peralatan, serta
jadwal
jadwal
pengiriman material
dan peralatan
10.
Mobilisa
si
Tenaga
Kerja
Kesempa
tan
kerja
Besaran dampak
adanya
peningkatan
kesempatan
kerja
ditunjukkan
dengan adanya
kebutuhan
pekerja proyek
sebanyak
20
orang
yang
direkrut secara
bertahap sesuai
Jika terjadi pengiriman
material dan peralatan
berat pada malam
hari, maka harus
melalui koordinasi
dengan
Polsek
Marabahan dan pihak
Aparat Desa Ulu
Benteng.
1.
Memberikan informasi
secara transparan
kepada masyarakat
tentang
adanya
lowongan tenaga kerja
untuk
kegiatan
Pembangunan IPA IKK
Marabahan Kapasitas
90
Liter/detik.
Informasi
dapat
dilakukan satu pintu
lewat Kantor Desa
Satu kali a.
Pela
setiap
ksana
kegiatan
Pemrakarsa
mobilisasi
dan
tenaga kerja
kontraktor
berlangsung
pelaksana
.
proyek.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Tolok Ukur ;
Jumlah
tenaga kerja
yang direkrut
untuk
kegiatan
konstruksi
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
dengan
keperluan dan
jadwal proyek.
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
setempat.
2.
Mengutamakan tenaga
kerja non skill yang
berasal dari daerah
sekitar proyek atau
masyarakat Desa
setempat.
3.
Adanya
keterbukaan
syaratsyarat tenaga
kerja oleh kontraktor
pelaksana
dalam
proses pengambilan
tenaga kerja melalui
sistem satu atap yaitu
melalui kantor Desa
setempat.
4.
Pemberian upah para
pekerja baik mandor,
tukang, tenaga kasar
sesuai aturan yang
umumnya berlaku
melalui perjanjian
antara kontraktor dan
tenaga kerja yang
terlibat
sehingga
terhindar adanya
perselisihan.
5.
Melakukan kontrak kerja
yang jelas sehingga
pada masa pemutusan
kerja tidak terjadi
salah paham dan
menimbulkan gejolak.
6.
Memberikan kesempatan
lahan
kepada
masyarakat sekitar
/warga sekitar untuk
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
tenaga kerja
yang
dibutuhkan
dan hal hal
yang terkait
dengan
manajemen
kontraktor
pelaksana
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Muara
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Dinas Tenaga
Kerja
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Aparat Desa
Ulu Benteng,
Kecamatan
Marabahan
c.Penerima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
Peningka
tan
Pendapat
an
Besaran dampak
yang
terjadi
adalah besarnya
pendapatan
tenaga kerja
sebanyak 20
orang
yang
digunakan
selama kegiatan
pra konstruksi
dan konstruksi
Kegiatan
Pembangunan
IPA
IKK
Marabahan
Kapasitas 90
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
membuka warung bagi
tenaga kerja dengan
mekanisme kerjasama
dengan pemrakarsa
sehingga tidak terjadi
kegiatan liar di sekitar
proyek (warung tidak
permanen) dan tidak
mengganggu jalannya
kegiatan proyek atau
dapat bekerja sama
dengan warga sekitar
terhadap penyediaan
konsumsi tenaga kerja
atau
tempat
pondokan.
7.
Tenaga kerja yang terlibat
wajib melapor dan
menyerahkan KTP
untuk
dilakukan
registrasi
demi
menjaga pelaksanaan
proyek
1. Pemberian
batas
waktu kontrak yang
jelas dan upah yang
jelas termasuk tanggal
penerimaan gaji.
2. Untuk tenaga kerja
yang
digunakan,
sistem upah/ gaji yang
diberlakukan dan
minimal disesuaikan
dengan
Upah
Minimum Regional
Kabupaten Barito
Kuala atau tarif
tukang/mandor/buruh
bangunan
yang
umumnya diberikan di
Kabupaten Barito
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Pada tapak
lokasi
Kegiatan
Pembangunan
IKK
IPA
Marabahan
Kapasitas 90
Liter/detik
Satu kali
setiap
kegiatan
penerimaan
tenaga kerja
berlangsung.
Metode
pengumpulan
data dilakukan
dengan cara
dialog/
wawancara
dengan
kontraktor
pelaksana
proyek dan
tenaga kerja
proyek yang
terlibat selama
tahap kegiatan
konstruksi
proyek.
Pada tapak
lokasi Kegiatan
Pembangunan
IPA
IKK
Marabahan
Kapasitas 90
Liter/detik
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
11
Satu kali a.
Pela
setiap
ksana
kegiatan
Pemrakarsa
mobilisasi
dan
tenaga kerja
kontraktor
berlangsung
pelaksana
proyek
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Dinas Tenaga
Kerja
Kabupaten
Barito Kuala
Tolok Ukur:
UU RI no. 13
tahun 2003
sebagai
dasar hukum
di bidang
ketenagakerj
aan
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
1
2
Kecembu
ruan
Sosial
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3
4
Liter/detik
Kuala
(tenaga skill dan
tenaga non skill),
dengan besar
pendapatan
minimal tenaga
kerja adalah
sesuai nilai UMR
Kabupaten Barito
Kuala
atau
pendapatan yang
diterima setiap
minggu oleh
tukang yang
disesuaikan
dengan upah
minimum untuk
tiap
tukang/mandor/
buruh bangunan
yang umumnya
berlaku
di
Kabupaten Barito
Kuala.
Adanya
1. Prioritas tenaga kerja
harus dari masyarakat
kecemburuan
Desa setempat melalui
sosial dapat
upaya memasukkan
terukur dengan
salah satu klausul atau
jumlah
SPK pada kontraktor
masyarakat
pelaksana
untuk
setempat yang
mengambil tenaga kerja
protes atau
dari masyarakat sekitar
proyek
mengeluh
2. Transparasi
dalam
karena
proses rekruitmen dan
rekruitmen
dilewatkan informasi
tenaga kerja oleh
peluang kerja pada
kontraktor
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Instansi
Pendukung :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Pada lokasi
proyek dan
masyarakat
sekitar proyek.
Satu kali
selama masa
kegiatan
mobilisasi
tenaga kerja
berlangsung
Melakukan
dialog
/
wawancara
dengan tenaga
kerja proyek,
kontraktor
pelaksana
proyek, aparat
Desa dan
warga
di
sekitar proyek
tentang
mekanisme
rekrutmen
tenaga kerja
Pada lokasi
proyek dan
masyarakat
sekitar proyek.
Satu kali
a.
Pela
selama
ksana
masa
Pemrakarsa
kegiatan
dan
mobilisasi
kontraktor
tenaga kerja
pelaksana
berlangsung
proyek.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Dinas Tenaga
Tolok Ukur:
Jumlah
tenaga kerja
pada
Kegiatan
Pembanguna
n IPA IKK
Marabahan
Kapasitas 90
Liter/detik
yang berasal
dari lokasi
terdekat
proyek
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
pelaksana tidak
diutamakan dari
masyarakat
sekitar
Kecamatan
Marabahan
tersebut.
4
Kantor Desa setempat.
3. Memberi kemudahan
masyarakat yang akan
berusaha
untuk
membuka warung di
dalam areal proyek dan
diutamakan
pada
masyarakat
sekitar
proyek.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
bagi warga
sekitar,
klasifikasi
tenaga kerja
setempat yang
dibutuhkan
dan halhal
yang terkait
dengan
manajemen
kontraktor
pelaksana.
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Kerja
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Aparat Desa
Ulu Benteng,
Kecamatan
Marabahan,
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
c.
Penyiapa
n Lahan
Peningka
tan
kebisinga
n
Besaran dampak 1. Sedapat mungkin tidak
peningkatan
melakukan kerja pada
kebisingan
malam hari dan pada
adalah tingkat
waktu
istirahat
kebisingan yang
penduduk terutama
terjadi
yang menimbulkan
dibandingkan
kebisingan sehingga
dengan kriteria
tidak
mengganggu
tingkat
masyarakat sekitar.
kebisingan
2. Pemilihan alat untuk
berdasarkan
kegiatan
penyiapan
Peraturan
lahan yang masih layak
Gubernur
pakai untuk mengurangi
Kalimantan
tingkat kebisingan.
Pada areal
penyiapan
lahan
Satu kali
selama masa
kegiatan
penyiapan
lahan
berlangsung
Melakukan
pengukuran
tingkat
kebisingan di
lapangan dan
wawancara
dengan
masyarakat
sekitar
Pada areal
penyiapan
lahan
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Satu kali
a. Pelaksana
selama
Pemrakarsa
masa
dan
kegiatan
kontraktor
penyiapan
pelaksana
lahan
proyek.
berlangsung
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 Tahun
2007 tentang
Baku Tingkat
Kebisingan
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
1
2
Penurun
an
kualitas
udara
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3
4
Selatan No. 53 3. Kegiatan
penyiapan
tahun 2007
lahan dilakukan secara
tentang Baku
bertahap
untuk
Tingkat
meminimalkan terjadinya
Kebisingan. Pada
kebisingan dari alat
saat kegiatan
pemotong tanaman.
penyiapan
4. Jika untuk kepentingan
lahan, besaran
penyiapan
lahan,
kebisingan yang
diperlukan genset maka
terjadi
genset harus dalam
diperkirakan
keadaan layak pakai dan
dapat mencapai
tidak
menimbulkan
70 80 dBA
kebisingan berlebihan.
karena peralatan
yang digunakan
menghasilkan
suara/
kebisingan
dengan level
cukup tinggi dan
terjadi sesaat
pada suatu
waktu (Canter
and Hill, 1999).
Besaran dampak 1. Melakukan kegiatan
penurunan
pembersihan lahan
kualitas udara
secara
bertahap
dari pekerjaan
sehingga meminimalkan
penyiapan lahan
terjadinya debu yang
adalah
terdispersi ke udara.
konsentrasi
2. Penyiraman
atau
partikel debu
pembasahan secara
yang
berkala pada areal di
ditimbulkan
sekitar proyek dan
selama
permukiman penduduk
pekerjaan
terdekat
untuk
penyiapan dan
mengurangi
debu
pembersihan
terutama untuk wilayah
lahan
wilayah rawan debu.
dibandingkan
3. Pengangkutan material
dengan
hasil pembersihan lahan
Peraturan
berupa tanaman dan
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala.
11
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Pada tapak
areal proyek
khususnya
pada areal
lahan yang
akan
digunakan
Satu kali 1.
selama masa
kegiatan
penyiapan
lahan
berlangsung.
2.
Melakukan
pengamata
n secara
langsung
di
lapangan.
Melakukan
kegiatan
sampling
kualitas
udara
Pada tapak
areal proyek
khususnya
pada areal
lahan yang
akan
digunakan
Satu kali
selama
masa
kegiatan
penyiapan
lahan
berlangsung
.
a. Pelaksana
Pemrakarsa
dan
kontraktor
pelaksana
proyek.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Mutu
Kualitas
Udara
Ambient,
adalah
sebagai
berikut :
-
SO2
≥
900
ug/Nm3
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
Gubernur
Kalimantan
Selatan No. 53
tahun 2007
tentang Baku
Mutu Kualitas
Udara Ambient,
yaitu
konsentrasi
debu ≥ 230
ug/Nm3.
Pembang
unan
dan
Pengoper
asian
Basecam
p
Dihasilka
nnya
sampah
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4.
5.
Besaran jumlah 1.
sampah yang
dihasilkan dari
kegiatan tenaga
kerja kurang
lebih adalah 0,04
m3/hari, dengan 2.
asumsi setiap
tenaga kerja
membuang
sampah
2
liter/orang/hari
dengan jumlah
tenaga kerja 20
orang.
Sedangkan
3.
sampah
yang
berasal
dari
lapak atau sisa
sisa konstruksi
proyek
4
lainlain
dengan
kendaraan tertutup dan
tidak melebihi kapasitas
kendaraan pengangkut
Pemilihan peralatan
untuk
kegiatan
pembersihan lahan yang
masih layak pakai
Pada saat pembersihan
lahan, apabila terdapat
pohon – pohon besar di
lokasi
kegiatan
diusahakan
selama
pohon – pohon tersebut
tidak
mengganggu
rencana pembangunan
maka pohon – pohon
yang sudah hidup dan
besar
tetap
dipertahankan/jangan
dipotong
Penyediaan
tempat
sampah di dalam areal
proyek yang mudah
diakses tenaga kerja dan
mudah diambil oleh
petugas kebersihan.
Melakukan kerjasama
dengan pihak ketiga
untuk
menangani
sampah yang sifatnya
adalah sampah kardus,
plastik, sampah sisa
kayu, dan bahanbahan
bangunan lainnya agar
dimanfaatkan kembali.
Pemberlakuan larangan
bagi tenaga kerja proyek
untuk
membuang
sampahnya
secara
sembarangan.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala.
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Pada tempat
pewadahan
sampah di
areal
basecamp
Setiap hari
selama masa
kegiatan
konstruksi
proyek
berlangsung
Melakukan
pengamatan
terhadap
pengoperasian
basecamp
secara
langsung di
lapangan.
Pada tempat
pewadahan
sampah di
areal basecamp
Setiap hari a.
Pela
selama
ksana
masa
Pemrakarsa
kegiatan
dan
konstruksi
kontraktor
proyek
pelaksana
berlangsung
proyek.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Dinas Tata
Kota Dan
Kebersihan
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Keterangan
11
-
CO
≥
20.000
ug/Nm3
-
NO2 ≥
200
ug/Nm3
-
Debu ≥
230
ug/Nm3
Tolok Ukur :
Jumlah dan
jenis sampah
yang
dihasilkan
pekerja
proyek dari
kegiatan
basecamp
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
diprakirakan
sekitar 1 2
m3/hari,
sehingga total
sampah akibat
adanya proyek
dan aktivitas
tenaga kerja
proyek adalah
1,04 2,04 m3/
hari.
Dihasilka
nnya air
limbah
domestik
Besaran volume
air limbah yang
dihasilkan
dalam satu hari
dari kegiatan
pekerja proyek
dengan asumsi
kebutuhan air
tiap pekerja 40
liter/orang/hari
x 20 orang x
70%
yaitu
sebanyak 0,56
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
4. Penanganan sampah sisa
proyek
dengan
melakukan kerja sama
dengan pihak pengumpul
material bekas, atau
digunakan
kembali
untuk proyek di tempat
lain milik kontraktor
yang bersangkutan dan
tidak membuang sampah
proyek ke TPA. Apabila
masih terdapat sisa
material yang dapat
digunakan
maka
kontraktor
harus
menyediakan tempat
penyimpanan tersendiri
atau gudang.
5. Bekerja sama dengan
pihak ketiga/pengumpul
material bekas/tukang
puing dalam melakukan
pengangkutan sampah
proyek yang masih dapat
dimanfaatkan namun
tidak digunakan lagi di
dalam proyek
1. Melakukan koordinasi
untuk
pemakaian
KM/WC
antara
pemrakarsa
dan
kontraktor pelaksana
sekaligus pemberian
informasi
terkait
penggunaan sarana yang
ada di dalam Base Camp
2. Memasang
pemberitahuan untuk
selalu
menjaga
kebersihan KM/WC dan
lingkungan base camp
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Lokasi KM/WC
yang
digunakan
pekerja serta
tempat base
camp
Setiap hari
selama
KM/WC
untuk
pekerja
digunakan
Melakukan
pengamatan
terhadap
pengoperasian
basecamp
secara
langsung di
lapangan
Lokasi KM/WC
yang
digunakan
pekerja serta
tempat
base
camp
Setiap hari a.
Pela
selama
ksana
KM/WC
Pemrakarsa
untuk
dan
pekerja
kontraktor
digunakan
pelaksana
proyek.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Tolok Ukur :
Jumlah air
limbah yang
dihasilkan
pekerja
proyek dari
kegiatan
pekerja
proyek
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
1
2
Ganggua
n
Kamtibm
as
Besaran
Dampak
3
m3/hari.
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
pekerja
3. Larangan tenaga kerja
proyek untuk membuang
air limbahnya secara
sembarangan
4. Melakukan penutupan
atau merapikan kemabli
bekas
basecamp
terutama untuk fasilitas
KM/WC setelah proyek
selesai
Besaran dampak 1. Penempatan peralatan
dan material sesuai
adanya
dengan jenis materialnya
gangguan
terutama material mahal
kamtibmas yaitu
sehingga terhindar dari
jumlah dan jenis
kasus pencurian.
kejadian
2. Memperbanyak
gangguan
penerangan malam hari
kamtibmas yang
di dalam wilayah proyek
terjadi pada
sehingga akan terkesan
aman dan tidak gelap,
lingkungan
terutama di lokasi
sekitar proyek
dumping area untuk
yang umumnya
material
berupa tindak
3. Penempatan petugas
pencurian
keamanan 24 jam di
material dan lain
lokasi proyek.
sebagainya.
4. Bekerja sama dan
berinteraksi secara aktif
antara pemrakarsa dan
petugas
keamanan
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala.
Keterangan
11
c.
Lokasi areal
basecamp dan
sekitarnya
Satu kali
selama masa
kegiatan
pengoperasia
n base camp
berlangsung
Melakukan
pengamatan
kondisi
kamtibmas
secara
langsung di
lapangan
Lokasi areal
basecamp dan
sekitarnya
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Satu kali
a.
Pela
selama
ksana
masa
Pemrakarsa
kegiatan
dan
pengoperasi
kontraktor
an base
pelaksana
camp
proyek.
berlangsung
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Aparat Desa
Ulu Benteng,
Kecamatan
Marabahan
Instansi
Pendukung :
Badan
Lingkungan
Tolok Ukur ;
Kondisi di
lingkungan
proyek dan
sekitarnya
terhindar
dari
gangguan
kamtibmas
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
4
lingkungan
5. Jumlah tenaga kerja
yang tinggal di base
camp dibatasi dengan
jumlah
seminimal
mungkin.
6. Jika terdapat tenaga
kerja yang menempati
basecamp maka harus
terdata secara rinci dan
dilaporkan ke aparat
terdekat minimal RT/RW
setempat.
Keresaha
n
masyara
kat
Besaran dampak 1. Bekerja sama dan
adanya
berinteraksi secara aktif
keresahan
antara masyarakat,
masyarakat
aparat dan pemilik
ditunjukkan
proyek.
dengan adanya 2. Sedikit mungkin atau
masyarakat
dibatasinya keberadaan
sekitar yang
tenaga proyek yang
memprotes atau
menempati base camp
resah karena 3. Peningkatan penerangan
perilaku pekerja
di dalam kawasan proyek
di
dalam
4. Melibatkan
aparat
basecamp
Muspika dalam kegiatan
pengamanan wilayah
proyek
5. Berkoordinasi antara
kontraktor pelaksana
dengan mandor proyek
atau pengawas proyek.
6. Pihak pemrakarsa dapat
memberikan ruang /
lahan di sekitar area
proyek bagi warga sekitar
untuk membuka usaha
7. Penempatan petugas
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Pada
masyarakat
sekitar proyek.
Satu kali
selama masa
kegiatan
penyiapan
operasional
basecamp
berlangsung.
1.
2.
Melakukan
pengamata
n secara
langsung
di
lapangan.
Melakukan
dialog /
wawancara
dengan
aparat
pemerintah
setempat,
tokoh
masyaraka
t, dan
warga di
sekitar
proyek
tentang
kegiatan
pengoperas
ian
basecamp.
Pada
masyarakat
sekitar proyek.
Satu kali
a.
Pela
selama
ksana
masa
Pemrakarsa
kegiatan
dan
penyiapan
kontraktor
operasional
pelaksana
basecamp
proyek.
berlangsung
.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Aparat Desa
Ulu Benteng,
Kecamatan
Marabahan
Instansi
Pendukung :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Tolok Ukur ;
ada tidaknya
protes atau
penolakan
masyarakat
setempat
terhadap
kegiatan
basecamp
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
4
keamanan 24 jam di
lokasi proyek
8. Bekerja sama dengan
aparat Desa setempat
terutama pendataan
tenaga kerja di lokasi
proyek sebagai penduduk
sementara sehingga
keberadaannya
terpantau
dan
menyerahkan KTP
Pekerjaa
n
Banguna
n
Penunja
ng
Penurun
an
kualitas
udara
Besaran dampak 1. Penyiraman
atau
penurunan
pembasahan secara
kualitas udara
berkala pada areal di
dari pekerjaan
sekitar proyek dan
bangunan
permukiman penduduk
penunjang
terdekat
untuk
adalah
mengurangi
debu
konsentrasi
terutama untuk wilayah
partikel debu
wilayah rawan debu.
yang
2. Pekerjaan pembangunan
ditimbulkan
bangunan penunjang
selama
dilakukan sesuai SOP
pekerjaan
yang ada.
bangunan
3. Pemilihan peralatan
penunjang
untuk kegiatan galian
dibandingkan
yang masih layak pakai.
dengan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No. 53
tahun 2007
tentang Baku
Mutu Kualitas
Udara Ambient.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Keterangan
10
Barito Kuala
11
c.
Di lokasi
kegiatan
pembangunan
bangunan
penunjang
Satu kali
selama masa
kegiatan
pekerjaan
pembanguna
n bangunan
penunjang
Melakukan
pengamatan
secara
langsung di
lapangan
Di lokasi
kegiatan
pembangunan
bangunan
penunjang
Satu kali
selama
masa
kegiatan
pekerjaan
pembangun
an
bangunan
penunjang
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
a.
Pela
ksana
Pemrakarsa
dan
kontraktor
pelaksana
proyek.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Mutu
Kualitas
Udara
Ambient,
adalah
sebagai
berikut :
-
SO2
≥
900
ug/Nm3
-
CO
≥
20.000
ug/Nm3
-
NO2 ≥
200
ug/Nm3
-
Debu ≥
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
4
Peningka
tan
kebisinga
n
Pekerjaan
Peningka
Besaran dampak
peningkatan
kebisingan
adalah tingkat
kebisingan yang
terjadi
dibandingkan
dengan kriteria
tingkat
kebisingan
berdasarkan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No. 53
tahun 2007
tentang Baku
Tingkat
Kebisingan. Pada
saat kegiatan
penyiapan
lahan, besaran
kebisingan yang
terjadi
diperkirakan
dapat mencapai
70 80 dBA
karena peralatan
yang digunakan
menghasilkan
suara/
kebisingan
dengan level
cukup tinggi dan
terjadi sesaat
pada suatu
waktu (Canter
and Hill, 1999).
Besaran dampak
1. Pemilihan alat kerja
yang masih layak pakai
untuk
mengurangi
tingkat kebisingan.
2. Jika untuk kepentingan
pembangunan bangunan
penunjang, diperlukan
genset maka genset
harus dalam keadaan
layak pakai dan tidak
menimbulkan kebisingan
berlebihan.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Lokasi
kegiatan
bangunan
penunjang
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
Satu kali
selama masa
kegiatan
pekerjaan
bangunan
penunjang
berlangsung
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Melakukan
pengukuran
tingkat
kebisingan di
lapangan
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Lokasi kegiatan
pembangunan
bangunan
penunjang
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Satu kali
selama
masa
kegiatan
pekerjaan
bangunan
penunjang
berlangsung
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
a.
Pela
ksana
Pemrakarsa
dan
kontraktor
pelaksana
proyek
Keterangan
11
230
ug/Nm3
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Tingkat
Kebisingan
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala
c.
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
1. Pemilihan alat kerja yang
Area
lokasi
Satu kali
Melakukan
Area
lokasi
Satu kali
a.
Pela
Tolok Ukur :
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
Pemasang
an
Bangunan
IPA
2
tan
kebisinga
n
3
peningkatan
kebisingan
akibat kegiatan
pemasangan
bangunan IPA
yang
diprakirakan
adalah berkisar
antara 60 – 70
dBA dan terjadi
sering pada
beberapa tempat
atau termasuk
dalam kategori
skala kualitas
lingkungan
sedang.
4
masih layak pakai untuk
mengurangi
tingkat
kebisingan.
2. Jika untuk kepentingan
kegiatan pemasangan
IPA, diperlukan genset
maka genset harus
dalam keadaan layak
pakai dan tidak
menimbulkan kebisingan
berlebihan.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
selama masa
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
berlangsung
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
pengukuran
tingkat
kebisingan di
lapangan
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
10
selama
ksana
masa
Pemrakarsa
kegiatan
dan
pekerjaan
kontraktor
pemasanga
pelaksana
n IPA
proyek.
berlangsung
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Tingkat
Kebisingan
c.
Penurun
an
kualitas
udara
Besaran dampak 1.
penurunan
kualitas udara
dari kegiatan
pemasangan
bangunan IPA
adalah
konsentrasi
Penyiraman
atau
pembasahan secara
berkala pada areal di
sekitar proyek dan
permukiman penduduk
terdekat
untuk
mengurangi
debu
terutama untuk wilayah
Area lokasi
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
Satu kali
selama masa
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
Melakukan
pengamatan
secara
langsung di
lapangan
Area lokasi
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
Satu kali
selama
masa
kegiatan
pekerjaan
pemasanga
n IPA
Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
a.
Pela
ksana
Pemrakarsa,
kontraktor
pelaksana
proyek
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No.
53 tahun
2007 tentang
Baku Mutu
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
1
2
3
kualitas udara
yang terjadi
dibandingkan
dengan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan No. 53
tahun 2007
tentang baku
Mutu Kualitas
Udara Ambient
4
wilayah rawan debu.
2. Pekerjaan pemasangan
IPA dilakukan sesuai
SOP yang ada.
3. Pemilihan peralatan
untuk kegiatan galian
yang masih layak pakai.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala
Keterangan
11
Kualitas
Udara
Ambient,
adalah
sebagai
berikut :
-
Keresaha
n
masyara
kat
Besaran dampak
adanya
keresahan
masyarakat
ditunjukkan
dengan adanya
masyarakat
sekitar yang
memprotes atas
gangguan debu
dan
bising,
gangguan K3
1. Menjelaskan
sistem
pemasangan IPA yang
direncanakan kepada
aparat Desa dan warga
sekitar bahwa sistem
yang dipilih adalah lebih
aman
terhadap
lingkungan
2. Menginformasikan lebih
awal pada masyarakat
yang lokasinya dekat
dengan lokasi rencana
pemasangan IPA.
3. Melakukan koordinasi di
Pada areal
yang
digunakan
sebagai lokasi
pemasangan
IPA
Satu kali
selama masa
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
berlangsung
Melakukan
pengamatan
secara
langsung di
lapangan
Pada areal yang
digunakan
sebagai lokasi
pemasangan
IPA
≥
900
ug/Nm3
-
CO
≥
20.000
ug/Nm3
-
NO2 ≥
200
ug/Nm3
c.
Pen
erima Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Satu kali a.
Pela
selama
ksana
masa
Pemrakarsa,
kegiatan
kontraktor
pekerjaan
pelaksana
pemasanga
proyek
n
IPA
berlangsung
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
SO2
-
Debu ≥
230
ug/Nm3
Tolok ukur :
Keresahan
masyarakat
yang dapat
dikendalikan
IZIN LINGKUNGAN
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sumber
Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
1
2
3
serta getaran
yang mungkin
terjadi
Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup