Lamp I SK 480 Thn 2016

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

Lampiran I : Keputusan Bupati Barito Kuala
                    Nomor  188.45/ 480 /KUM/2016

                    Tanggal 28 Desember 2016
TENTANG   IZIN   LINGKUNGAN  KEGIATAN   PEMBANGUNAN   DAN   OPERASIONAL
PDAM   BARITO   KUALA,   INSTALASI   PENGOLAHAN   AIR   (IPA)   MARABAHAN
KELURAHAN   ULU   BENTENG   KECAMATAN   MARABAHAN   KOTA, KABUPATEN
BARITO KUALA,
Matrik UKL UPL Pembangunan IPA IKK Marabahan Kapasitas 90 Liter/Detik
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup

1

2

3

4


Survey 
Awal dan
Perencan
aan

Persepsi 
positif

Besaran dampak
persepsi   positif
ditunjukkan
dengan   adanya
jumlah
masyarakat yang
memiliki
pandangan
positif   serta
dukungan
masyarakat
sekitar   proyek

khususnya
masyarakat   Di
Wilayah
Kecamatan
Marabahan   yang
berdekatan
langsung dengan
lokasi   kegiatan,
dimana   secara
administrasi
lokasi   kegiatan
berada   pada
Desa
 
Ulu
Benteng,
Kecamatan
Marabahan,

1.


2.

3.

Sebelum   melakukan
kegiatan   lapangan,
melakukan
pendekatan   kepada
RT/RW   setempat   dan
masyarakat   sekitar
yang
 
berbatasan
langsung
 
dengan
lokasi proyek.
Menginformasikan
lebih   awal   pada

masyarakat/   pelaku
usaha   di   sekitar
berkaitan   kegiatan
Pembangunan IPA IKK
Marabahan   Kapasitas
20   Liter/detik   bahwa
akan
 
dilakukan
kegiatan   survey   Awal
dan Perencanaan.
Melakukan   koordinasi
di   lapangan   secara
terus
 
menerus
denganRT/RW,   pihak
aparat   Desa   Ulu
Benteng,   Kecamatan
Marabahan   untuk

mengurangi   timbulnya

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Lokasi
Periode
Bentuk Upaya
Pengelolaan
Pengelolaan
Pemantauan
Lingkungan
Lingkungan
Lingkungan
Hidup
Hidup
Hidup
5
6
7
Kegiatan Tahap Pra Konstruksi

Pada   tapak Pengelolaan
Melakukan
lokasi   proyek dilakukan
pengamatan
Pembangunan
satu   kali secara
IPA  
  IKK setiap
langsung   di
Marabahan
kegiatan
lapangan   dan
Kapasitas   20 survey   awal melakukan
Liter/detik
dan
wawancara
dan   pada   area perencanaan
atau   dialog
sekitar proyek, berlangsung. dengan
RT/RW

masyarakat
setempat,
sekitar proyek.
Desa   Ulu
Benteng
Kecamatan
Marabahan

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9


Pada   tapak
lokasi   proyek
Pembangunan
IPA  
  IKK
Marabahan
Kapasitas   20
Liter/detik   dan
pada  
area
sekitar   proyek,
RT/RW
setempat,   Desa
Ulu   Benteng
Kecamatan
Marabahan

Satu   kali
pada  masa
kegiatan

survey
lapangan
berlangsung
sampai
masa
konstruksi
dimulai.

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup

Keterangan

10

11


a.

Pela
ksana
Pemrakarsa 

b.

Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Aparat   Desa
Ulu   Benteng
dibantu
Kecamatan
Marabahan

c.
erima
Laporan

Pen

Tolok Ukur :
Adanya
pandangan
positif   serta
dukungan
masyarakat
terhadap   tim
survey   awal
di lapangan.

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

1

2

Besaran
Dampak

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup

3
Kabupaten
Tabalong. 
4.

Mobilisa
si 
Peralata
n dan 
Material

Penurun
an 
kualitas 
udara

Besaran dampak
penurunan
kualitas   udara
dari   kegiatan
mobilisasi
material   dan
peralatan  adalah
konsentrasi
kualitas   udara
yang   terjadi
yaitu   yang   telah
diambil   hasil
sampling   yang
sudah dilakukan
pada   laporan
hasil uji kualitas
udara
 
dan
kebisingan
dibandingkan
dengan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.   53
tahun   2007
tentang   Baku
Mutu   Kualitas
Udara Ambient.

4
potensi­potensi
konflik.
 
Survey   awal
dilakukan
  secara
terbuka   sehingga
masyarakat   sekitar
dapat   melihat   secara
langsung
 
dan
memberikan   masukan
teknis.

Pengelolaan
 
dampak
untuk   areal   yang   dilalui
kendaraan
1.
Pengaturan arus lalu­lintas
sehingga   kegiatan
mobilisasi   peralatan
dan   material   ini
berlangsung   bertahap
dan   singkat   sehingga
tidak   menimbulkan
penurunan   kualitas
udara.
2.
Jadwal   pengangkutan
peralatan dan material
disesuaikan   dengan
kondisi   arus   lalu­
lintas   dan   sedapat
mungkin   dihindari
saat   jam­jam   sibuk
lalu­lintas.
3.
Pemilihan
 
kendaraan
pengangkut   material
dan   peralatan   yang
masih   layak   pakai
dengan   kondisi   mesin
yang   masih   memadai,
untuk   mengurangi

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Kegiatan Tahap Konstruksi
Lokasi
Satu   kali Melakukan
pengelolaan
selama masa pengamatan
lingkungan
kegiatan
secara
adalah   pada mobilisasi
langsung   di
sepanjang
material   dan lapangan   dan
jalan di sekitar peralatan
melakukan
lokasi proyek 
berlangsung
kegiatan
sampling
kualitas   udara
satu
 
kali
selama   masa
konstruksi

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Lokasi
pemantauan
lingkungan
adalah   pada
sepanjang jalan
di sekitar lokasi
proyek 

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup

Keterangan

10
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala

Pemantaua a.
Pela
n   dilakukan ksana
satu   kali
Pemrakarsa
setiap
dan
kegiatan
kontraktor
mobilisasi
pelaksana
material
proyek.
dan
peralatan
Pen
berlangsung b.
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung : 
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala.

c.
erima

Pen

11

Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.
53   tahun
2007 tentang
Baku   Mutu
Kualitas
Udara
Ambient,
adalah
sebagai
berikut :

-

SO2 

  ≥

900
ug/Nm3

-

CO

 



20.000
ug/Nm3

-

NO2      ≥
200
ug/Nm3

-

Debu   ≥

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

1

2

3

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
emisi   gas
kendaraan,  
tonase   dan
kendaraan  
material 

  buang
termasuk
  ukuran
pembawa

4.
Kendaraan
 
pembawa
material
 
harus
dilengkapi   dengan
tutup
 
sehingga
material   tidak   mudah
diterbangkan angin. 
5.
Penutupan terutama untuk
material   yang   mudah
terdispersi
 
dan
terbawa   oleh   angin
atau   material   sumber
debu.
6.
Adanya   rambu­rambu   lalu
lintas   di   sekitar   area
proyek
 
yang
menunjukkan   arah
lokasi   pembangunan
proyek.
Pada areal di dalam lokasi
proyek
1.
Menyiapkan
 
lokasi
penampungan material
di   dalam   areal   proyek
dan   khusus   untuk
material­material   yang
mudah   diterbangkan
angin   disimpan   dalam
tempat khusus.
2.
Penyiraman
 
atau
pembasahan   secara
berkala
 
untuk
mengurangi   debu   di

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.

Keterangan

11
230
ug/Nm3

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

1

2

3

Peningka
tan 
kebisinga
n

Besaran dampak
peningkatan
kebisingan
adalah intensitas
bising   yang
terjadi
dibandingkan
dengan   kriteria
tingkat
kebisingan
berdasarkan
berdasarkan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.   53
tahun   2007,
besaran   dampak
kebisingan   yang
terjadi
diperkirakan
adalah   60   ­   70
dBA   dan   terjadi
sesaat   pada

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
dalam   areal   proyek
maupun   di   sekitar
lokasi   permukiman
penduduk   terutama
untuk   daerah­daerah
rawan debu.
3.
Pembersihan
 
ban
kendaraan
pengangkut   material
bila   keluar   dari   lokasi
proyek   sehingga   tidak
mengotori   jalan   yang
dilewati   dan   tidak
menimbulkan   debu
apabila
 
kotoran
tersebut
 
telah
mengering.
1.
Jadwal   pengangkutan
material dan peralatan
sedapat mungkin tidak
pada
 
saat­saat
istirahat   penduduk
atau pada malam hari.
2.
Pemilihan
 
kendaraan
pengangkut   material
dan   peralatan   yang
masih   layak   pakai
untuk   mengurangi
tingkat kebisingan. 
3.
Pengaturan arus lalu lintas
sehingga   tidak   terjadi
kemacetan   di   jalan
sekitar   proyek   yang
dapat   menimbulkan
kebisingan.

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Pada   jalan
yang   dilalui
oleh
kendaraan
pengangkut
material   dan
peralatan
terutama   pada
Jalan   jalan
sekitar proyek,
dalam   areal
lokasi kegiatan
proyek  

Satu kali 
selama masa
kegiatan 
mobilisasi 
material dan
peralatan 
berlangsung

Melakukan
pengukuran
tingkat
kebisingan   di
lapangan   dan
wawancara
dengan
masyarakat
sekitar

Lokasi
pemantauan
lingkungan
adalah   pada
sepanjang jalan
di sekitar lokasi
proyek 

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup

Keterangan

10

11

Pemantaua a.
Pela
n   dilakukan ksana
satu   kali
Pemrakarsa
setiap
dan
kegiatan
kontraktor
mobilisasi
pelaksana
material
proyek.
dan
peralatan
Pen
berlangsung b.
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung : 
Dinas
Kesehatan

Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.
53   tahun
2007 tentang
Baku Tingkat
Kebisingan

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup

1

2

3
suatu   waktu
(Canter  and  Hill,
1999)   atau   saat
kendaraan
pengangkut
material   dan
peralatan datang
dan   keluar   dari
lokasi proyek.

4

Kegiatan
mobilisasi
peralatan   kerja
dan   material
diprakirakan
akan   menambah
volume   lalu
lintas   di   sekitar
lokasi   proyek.
Kegiatan
mobilisasi
kendaraan
pengangkut
material   proyek
setiap
 
hari
diprakirakan
akan
menurunkan
kinerja   jalan   di
sekitar   proyek.
Apabila   kondisi
jalan yang buruk
sangat
berpengaruh
besar   terhadap
kemacetan
bahkan   tidak
menutup
kemungkinan
peluang

1.
Setiap   bak   kendaraan
pengangkut   material
urugan
 
(tanah)
diharuskan
tertutup/tersedia
jaring   penutup   pada
bak   kendaraan     agar
material  tidak tercecer
di jalan 
2.
Penempatan petugas untuk
mengatur
 
keluar
masuknya   alat­alat
berat   proyek   di   akses
keluar   masuk   lokasi
proyek
3.
Material   dan   peralatan
yang   akan   digunakan
berasal   dari   daerah
yang   paling   dekat
dengan   lokasi   proyek
sehingga   mengurangi
terjadinya   kemacetan
atau   penambahan
arus   lalu­lintas   pada
ruas   jalan   tertentu
disekitar
 
lokasi
proyek.

Penurun
an 
Kinerja 
Jalan

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Kabupaten
Barito Kuala.

Keterangan

11

c.

Pada   jalan
yang   dilalui
oleh
kendaraan
pengangkut
material   dan
peralatan
terutama   pada
Jalan   jalan
sekitar proyek,
dalam   areal
lokasi kegiatan
proyek  

Satu kali 
selama masa
kegiatan 
mobilisasi 
material dan
peralatan 
berlangsung

Melakukan
pengamatan
secara
langsung   di
lapangan
terhadap
kondisi   jalan
dan   visual
kepadatan
lalin

Lokasi
pemantauan
lingkungan
adalah   pada
sepanjang jalan
di sekitar lokasi
Kegiatan
Pembangunan
IPA
 
IKK
Marabahan
Kapasitas   90
Liter/detik

Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Periode
a.
Pela
pengelolaan ksana
lingkungan
Pemrakarsa
dilakukan
dan
satu   kali
kontraktor
setiap
pelaksana
dilakukan
proyek.
kegiatan
mobilisasi
b.
Pen
peralatan
gawas
dan
Leading
material
berlangsung
Sector :
.
Dinas
Perhubungan
Komunikasi
dan
Informatika
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung : 
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala

Tolok Ukur :
Tidak terjadi 
kemacetan 
atau 
penurunan 
kinerja jalan 
di sepanjang 
jalan di 
sekitar lokasi
Kegiatan 
Pembanguna
n IPA IKK 
Marabahan 
Kapasitas 90
Liter/detik 
saat kegiatan
mobilisasi 
peralatan 
dan material 
berlangsung

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

1

2

Besaran
Dampak
3
terhadap
terjadinya
kecelakaan.

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
4.
Mengatur   lokasi   yang
cocok
 
untuk
penyimpanan   material
sehingga
 
akan
mengurangi   gangguan
yang   disebabkan   arus
lalu   lintas   angkutan
kendaraan pengangkut
5.
Adanya
 
pemasangan
rambu   keluar   masuk
kendaraan   proyek
dilengkapi   petugas
proyek   pada   lokasi
proyek.
6.
Adanya   pemasangan   dan
pemeliharaan   rambu
lalu lintas, penghalang
dan   fasilitas   lainnya
yang   sejenis   pada
setiap   tempat   dimana
kegiatan   pelaksanaan
akan mengganggu lalu
lintas   umum.   Semua
rambu   lalu   lintas   dan
penghalang   harus
diberi
 
garis­garis
(strips)   yang   reflektif
dan   atau   terlihat
dengan   jelas   pada
malam hari.
7.
Kontraktor
 
harus
menyediakan   dan
menempatkan   petugas
pengatur lalu lintas di
semua
 
tempat
kegiatan   pelaksanaan
yang   diperkirakan
mengganggu   arus   lalu

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup

Keterangan

10

11

c.

Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

1

2

3

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Pada
kontraktor
pelaksana   dan
masyarakat
sekitar   proyek
serta   tenaga
kerja proyek.

Satu kali 
selama masa
kegiatan 
mobilisasi 
tenaga kerja 
berlangsung

Melakukan
dialog/
wawancara
dengan
kontraktor
pelaksana
proyek   dan
tenaga   kerja
proyek tentang
mekanisme
rekruitmen
tenaga   kerja,
klasifikasi

Pada   tapak
lokasi   Kegiatan
Pembangunan
IPA
 
IKK
Marabahan
Kapasitas   90
Liter/detik   dan
pada  
area
sekitar   proyek,
RT/
 
RW
setempat,   Desa
Ulu   Benteng
Kecamatan

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup

Keterangan

10

11

lintas. 
8.
Menyesuaikan   kapasitas
kendaraan pengangkut
dengan tipe jalan yang
dilalui   agar   tidak
menimbulkan
kerusakan   jalan   (<   10
ton)
9.
Pemberitahuan   kepada
RT/RW terdekat untuk
jadwal   dimulainya
kegiatan   pengiriman
bahan material proyek
dan   peralatan,   serta
jadwal
 
jadwal
pengiriman   material
dan peralatan

10.

Mobilisa
si 
Tenaga 
Kerja

Kesempa
tan  
kerja

Besaran dampak
adanya
peningkatan
kesempatan
kerja
ditunjukkan
dengan   adanya
kebutuhan
pekerja   proyek
sebanyak
 20
orang 
yang
direkrut   secara
bertahap   sesuai

Jika   terjadi     pengiriman
material dan peralatan
berat   pada   malam
hari,   maka   harus
melalui   koordinasi
dengan
 
Polsek
Marabahan   dan   pihak
Aparat   Desa   Ulu
Benteng.
1.
Memberikan   informasi
secara   transparan
kepada   masyarakat
tentang
 
adanya
lowongan   tenaga   kerja
untuk
 
kegiatan
Pembangunan IPA IKK
Marabahan   Kapasitas
90
 
Liter/detik.
Informasi
 
dapat
dilakukan   satu   pintu
lewat   Kantor   Desa

Satu   kali a.
Pela
setiap
ksana
kegiatan
Pemrakarsa
mobilisasi
dan
tenaga  kerja
kontraktor
berlangsung
pelaksana
.
proyek.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :

Tolok Ukur ;
Jumlah
tenaga   kerja
yang direkrut
untuk
kegiatan
konstruksi

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

1

2

3
dengan
keperluan   dan
jadwal proyek.

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
setempat.
2.
Mengutamakan   tenaga
kerja   non   skill   yang
berasal   dari   daerah
sekitar   proyek   atau
masyarakat   Desa
setempat.
3.
Adanya
 
keterbukaan
syarat­syarat   tenaga
kerja   oleh   kontraktor
pelaksana
 
dalam
proses   pengambilan
tenaga   kerja   melalui
sistem satu atap yaitu
melalui   kantor   Desa
setempat.
4.
Pemberian   upah   para
pekerja   baik   mandor,
tukang,   tenaga   kasar
sesuai     aturan   yang
umumnya   berlaku
melalui   perjanjian
antara   kontraktor   dan
tenaga   kerja   yang
terlibat
 
sehingga
terhindar   adanya
perselisihan.
5.
Melakukan   kontrak   kerja
yang   jelas   sehingga
pada masa pemutusan
kerja   tidak   terjadi
salah   paham   dan
menimbulkan gejolak.
6.
Memberikan   kesempatan
lahan
 
kepada
masyarakat   sekitar
/warga   sekitar   untuk

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
tenaga   kerja
yang
dibutuhkan
dan   hal   ­   hal
yang   terkait
dengan
manajemen
kontraktor
pelaksana

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
Muara

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Dinas Tenaga
Kerja
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Aparat   Desa
Ulu   Benteng,
Kecamatan
Marabahan
c.Penerima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala

Keterangan

11

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

1

2

3

Peningka
tan 
Pendapat
an

Besaran   dampak
yang  
terjadi
adalah   besarnya
pendapatan
tenaga   kerja
sebanyak   20
orang
 
yang
digunakan
selama   kegiatan
pra   konstruksi
dan   konstruksi
Kegiatan
Pembangunan
IPA
 
IKK
Marabahan
Kapasitas   90

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
membuka warung bagi
tenaga   kerja   dengan
mekanisme   kerjasama
dengan     pemrakarsa
sehingga   tidak   terjadi
kegiatan liar di sekitar
proyek   (warung   tidak
permanen)   dan   tidak
mengganggu   jalannya
kegiatan   proyek   atau
dapat   bekerja   sama
dengan   warga   sekitar
terhadap   penyediaan
konsumsi tenaga kerja
atau
 
tempat
pondokan. 
7.
Tenaga   kerja   yang   terlibat
wajib   melapor   dan
menyerahkan   KTP
untuk
 
dilakukan
registrasi
 
demi
menjaga   pelaksanaan
proyek
1. Pemberian
 
batas
waktu   kontrak   yang
jelas   dan   upah   yang
jelas   termasuk   tanggal
penerimaan gaji.
2. Untuk   tenaga   kerja
yang
 
digunakan,
sistem upah/ gaji yang
diberlakukan   dan
minimal   disesuaikan
dengan
 
Upah
Minimum   Regional
Kabupaten   Barito
Kuala   atau   tarif
tukang/mandor/buruh
bangunan
 
yang
umumnya diberikan di
Kabupaten   Barito

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Pada   tapak
lokasi
Kegiatan
Pembangunan
IKK
 
IPA
Marabahan
Kapasitas   90
Liter/detik

Satu   kali
setiap
kegiatan
penerimaan
tenaga   kerja
berlangsung.

Metode
pengumpulan
data dilakukan
dengan   cara
dialog/
wawancara
dengan
kontraktor
pelaksana
proyek   dan
tenaga   kerja
proyek   yang
terlibat selama
tahap kegiatan
konstruksi
proyek.

Pada   tapak
lokasi   Kegiatan
Pembangunan
IPA
 
IKK
Marabahan
Kapasitas   90
Liter/detik 

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup

Keterangan

10

11

Satu   kali a.
Pela
setiap
ksana
kegiatan
Pemrakarsa
mobilisasi
dan
tenaga kerja
kontraktor
berlangsung
pelaksana
proyek

b.

Pen
gawas
Leading
Sector :
Dinas Tenaga
Kerja
Kabupaten
Barito Kuala

Tolok Ukur:
UU RI no. 13
tahun   2003
sebagai
dasar hukum
di   bidang
ketenagakerj
aan

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

1

2

Kecembu
ruan 
Sosial

Besaran
Dampak

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup

3
4
Liter/detik
Kuala
(tenaga   skill   dan
tenaga non skill),
dengan   besar
pendapatan
minimal   tenaga
kerja   adalah
sesuai   nilai   UMR
Kabupaten Barito
Kuala
 
atau
pendapatan   yang
diterima   setiap
minggu   oleh
tukang   yang
disesuaikan
dengan   upah
minimum   untuk
tiap
tukang/mandor/
buruh   bangunan
yang   umumnya
berlaku
 
di
Kabupaten Barito
Kuala.
Adanya
1. Prioritas  tenaga   kerja
harus   dari   masyarakat
kecemburuan
Desa   setempat   melalui
sosial   dapat
upaya   memasukkan
terukur   dengan
salah   satu   klausul   atau
jumlah
SPK   pada   kontraktor
masyarakat
pelaksana  
  untuk
setempat   yang
mengambil   tenaga   kerja
protes   atau
dari   masyarakat   sekitar
proyek
mengeluh
2. Transparasi
 
dalam
karena
proses   rekruitmen   dan
rekruitmen
dilewatkan   informasi
tenaga kerja oleh
peluang   kerja   pada
kontraktor

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Instansi
Pendukung :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala

Keterangan

11

c.

Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala

Pada   lokasi
proyek   dan
masyarakat
sekitar proyek.

Satu kali 
selama masa
kegiatan 
mobilisasi 
tenaga kerja 
berlangsung

Melakukan
dialog
 
/
wawancara
dengan   tenaga
kerja   proyek,
kontraktor
pelaksana
proyek,   aparat
Desa   dan
warga
 
di
sekitar   proyek
tentang
mekanisme
rekrutmen
tenaga   kerja

Pada   lokasi
proyek   dan
masyarakat
sekitar proyek.

Satu kali 
a.
Pela
selama 
ksana
masa 
Pemrakarsa
kegiatan 
dan
mobilisasi 
kontraktor
tenaga kerja
pelaksana
berlangsung
proyek.

b.

Pen
gawas
Leading
Sector :
Dinas Tenaga

Tolok Ukur:
Jumlah
tenaga   kerja
pada
Kegiatan
Pembanguna
n   IPA   IKK
Marabahan
Kapasitas   90
Liter/detik
yang   berasal
dari   lokasi
terdekat
proyek

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup

1

2

3
pelaksana   tidak
diutamakan   dari
masyarakat
sekitar
Kecamatan
Marabahan
tersebut.

4
Kantor Desa setempat.
3. Memberi   kemudahan
masyarakat   yang   akan
berusaha
 
untuk
membuka   warung   di
dalam   areal   proyek   dan
diutamakan
 
pada
masyarakat
 
sekitar
proyek.

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
bagi   warga
sekitar,
klasifikasi
tenaga   kerja
setempat   yang
dibutuhkan
dan   hal­hal
yang   terkait
dengan
manajemen
kontraktor
pelaksana.

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Kerja
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Aparat   Desa
Ulu   Benteng,
Kecamatan
Marabahan,
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala

Keterangan

11

c.

Penyiapa
n Lahan

Peningka
tan 
kebisinga
n

Besaran dampak 1. Sedapat   mungkin   tidak
peningkatan
melakukan   kerja   pada
kebisingan
malam   hari   dan   pada
adalah   tingkat
waktu
 
istirahat
kebisingan   yang
penduduk   terutama
terjadi
yang   menimbulkan
dibandingkan
kebisingan   sehingga
dengan     kriteria
tidak
 
mengganggu
tingkat
masyarakat sekitar.
kebisingan
2. Pemilihan   alat   untuk
berdasarkan
kegiatan
 
penyiapan
Peraturan
lahan   yang   masih   layak
Gubernur
pakai   untuk   mengurangi
Kalimantan
tingkat kebisingan.

Pada areal  
penyiapan 
lahan

Satu kali 
selama masa
kegiatan 
penyiapan 
lahan 
berlangsung

Melakukan
pengukuran
tingkat
kebisingan   di
lapangan     dan
wawancara
dengan
masyarakat
sekitar

Pada areal  
penyiapan 
lahan

Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Satu kali 
a. Pelaksana
selama 
Pemrakarsa
masa 
dan
kegiatan 
kontraktor
penyiapan 
pelaksana
lahan 
proyek.
berlangsung
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup

Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.
53   Tahun
2007 tentang
Baku Tingkat
Kebisingan

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

1

2

Penurun
an 
kualitas 
udara

Besaran
Dampak

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup

3
4
Selatan   No.   53 3. Kegiatan
  penyiapan
tahun   2007
lahan   dilakukan   secara
tentang   Baku
bertahap
 
untuk
Tingkat
meminimalkan terjadinya
Kebisingan. Pada
kebisingan   dari   alat
saat   kegiatan
pemotong tanaman. 
penyiapan
4. Jika   untuk   kepentingan
lahan,   besaran
penyiapan
 
lahan,
kebisingan   yang
diperlukan   genset   maka
terjadi
genset   harus   dalam
diperkirakan
keadaan layak pakai dan
dapat   mencapai
tidak
 
menimbulkan
70   ­   80   dBA
kebisingan berlebihan.
karena peralatan
yang   digunakan
menghasilkan
suara/
kebisingan
dengan   level
cukup tinggi dan
terjadi   sesaat
pada   suatu
waktu   (Canter
and Hill, 1999).
Besaran dampak 1. Melakukan   kegiatan
penurunan
pembersihan   lahan
kualitas   udara
secara
 
bertahap
dari   pekerjaan
sehingga   meminimalkan
penyiapan   lahan
terjadinya   debu   yang
adalah
terdispersi ke udara.
konsentrasi
2. Penyiraman
 
atau
partikel   debu
pembasahan   secara
yang
berkala   pada   areal   di
ditimbulkan
sekitar   proyek   dan
selama
permukiman   penduduk
pekerjaan
terdekat
 
untuk
penyiapan   dan
mengurangi
 
debu
pembersihan
terutama  untuk  wilayah­
lahan
wilayah rawan debu. 
dibandingkan
3. Pengangkutan   material
dengan
hasil   pembersihan   lahan
Peraturan
berupa   tanaman   dan

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup

Keterangan

10
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung : 
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala.

11

c.

Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.

Pada   tapak
areal   proyek
khususnya
pada   areal
lahan   yang
akan
digunakan

Satu   kali 1.
selama masa
kegiatan
penyiapan
lahan
berlangsung.
2.

Melakukan
pengamata
n   secara
langsung
di
lapangan.
Melakukan
kegiatan
sampling
kualitas
udara

Pada   tapak
areal   proyek
khususnya
pada   areal
lahan   yang
akan
digunakan

Satu   kali
selama
masa
kegiatan
penyiapan
lahan
berlangsung
.

a. Pelaksana
Pemrakarsa
dan
kontraktor
pelaksana
proyek.

b.

Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten

Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.
53   tahun
2007 tentang
Baku   Mutu
Kualitas
Udara
Ambient,
adalah
sebagai
berikut :

-

SO2 

  ≥

900
ug/Nm3

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

1

2

3
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.   53
tahun   2007
tentang   Baku
Mutu   Kualitas
Udara   Ambient,
yaitu
konsentrasi
debu     ≥   230
ug/Nm3.

Pembang
unan 
dan 
Pengoper
asian 
Basecam
p

Dihasilka
nnya 
sampah

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup

4.

5.

Besaran   jumlah 1.
sampah   yang
dihasilkan   dari
kegiatan   tenaga
kerja   kurang
lebih adalah 0,04
m3/hari,   dengan 2.
asumsi   setiap
tenaga   kerja
membuang
sampah
 2
liter/orang/hari
dengan   jumlah
tenaga   kerja   20
orang.
Sedangkan
3.
sampah
 yang
berasal
 dari
lapak atau sisa  ­
sisa   konstruksi
proyek

4
lain­lain
 
dengan
kendaraan    tertutup  dan
tidak   melebihi   kapasitas
kendaraan pengangkut 
Pemilihan   peralatan
untuk
 
kegiatan
pembersihan   lahan   yang
masih layak pakai
Pada   saat   pembersihan
lahan,   apabila   terdapat
pohon   –   pohon   besar   di
lokasi
 
kegiatan
diusahakan
 
selama
pohon   –   pohon   tersebut
tidak
 
mengganggu
rencana   pembangunan
maka   pohon   –   pohon
yang   sudah   hidup   dan
besar
 
tetap
dipertahankan/jangan
dipotong
Penyediaan
 
tempat
sampah   di   dalam   areal
proyek   yang   mudah
diakses tenaga kerja dan
mudah   diambil   oleh
petugas kebersihan.
Melakukan   kerjasama
dengan   pihak   ketiga
untuk
 
menangani
sampah   yang   sifatnya
adalah   sampah   kardus,
plastik,   sampah   sisa
kayu,   dan   bahan­bahan
bangunan   lainnya   agar
dimanfaatkan kembali.
Pemberlakuan   larangan
bagi  tenaga   kerja   proyek
untuk
 
membuang
sampahnya
 
secara
sembarangan.

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Barito Kuala
Instansi
Pendukung : 
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala.

c.

Pen

erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.

Pada   tempat
pewadahan
sampah   di
areal
basecamp

Setiap   hari
selama masa
kegiatan
konstruksi
proyek
berlangsung

Melakukan
pengamatan
terhadap
pengoperasian
basecamp
secara
langsung   di
lapangan. 

Pada   tempat
pewadahan
sampah   di
areal basecamp

Setiap   hari a.
Pela
selama
ksana
masa
Pemrakarsa
kegiatan
dan
konstruksi
kontraktor
proyek
pelaksana
berlangsung
proyek.

b.

Pen
gawas
Leading
Sector :
Dinas   Tata
Kota   Dan
Kebersihan
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :

Keterangan

11

-

CO

 



20.000
ug/Nm3

-

NO2      ≥
200
ug/Nm3

-

Debu   ≥
230
ug/Nm3

Tolok Ukur :
Jumlah   dan
jenis sampah
yang
dihasilkan
pekerja
proyek   dari
kegiatan
basecamp 

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

1

2

3
diprakirakan
sekitar   1  ­  2
m3/hari,
sehingga   total
sampah   akibat
adanya   proyek
dan   aktivitas
tenaga   kerja
proyek   adalah
1,04  ­  2,04   m3/
hari.

Dihasilka
nnya air 
limbah 
domestik

Besaran   volume
air   limbah   yang
dihasilkan
dalam   satu   hari
dari   kegiatan
pekerja   proyek
dengan   asumsi
kebutuhan   air
tiap   pekerja  40
liter/orang/hari
x   20   orang   x
70%
 
yaitu
sebanyak   0,56

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

4. Penanganan sampah sisa
proyek
 
dengan
melakukan   kerja   sama
dengan pihak pengumpul
material   bekas,   atau
digunakan
 
kembali
untuk   proyek   di   tempat
lain   milik   kontraktor
yang   bersangkutan     dan
tidak membuang sampah
proyek   ke   TPA.   Apabila
masih   terdapat   sisa
material   yang   dapat
digunakan
 
maka
kontraktor
 
harus
menyediakan   tempat
penyimpanan   tersendiri
atau gudang.
5. Bekerja   sama   dengan
pihak   ketiga/pengumpul
material   bekas/tukang
puing   dalam   melakukan
pengangkutan   sampah
proyek yang masih dapat
dimanfaatkan   namun
tidak   digunakan   lagi   di
dalam proyek
1. Melakukan   koordinasi
untuk
 
pemakaian
KM/WC
 
antara
pemrakarsa
 
dan
kontraktor   pelaksana
sekaligus   pemberian
informasi
 
terkait
penggunaan sarana yang
ada di dalam Base Camp
2. Memasang
pemberitahuan   untuk
selalu
 
menjaga
kebersihan   KM/WC   dan
lingkungan   base   camp

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala

Keterangan

11

c.

Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala

Lokasi KM/WC
yang
digunakan
pekerja   serta
tempat  base
camp

Setiap   hari
selama
KM/WC
untuk
pekerja
digunakan

Melakukan
pengamatan
terhadap
pengoperasian
basecamp
secara
langsung   di
lapangan

Lokasi   KM/WC
yang
digunakan
pekerja   serta
tempat
 base
camp

Setiap   hari a.
Pela
selama
ksana
KM/WC
Pemrakarsa
untuk
dan
pekerja
kontraktor
digunakan
pelaksana
proyek.

b.

Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan

Tolok Ukur :
Jumlah   air
limbah   yang
dihasilkan
pekerja
proyek   dari
kegiatan
pekerja
proyek

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

1

2

Ganggua
n
Kamtibm
as

Besaran
Dampak
3
m3/hari.

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4
pekerja
3. Larangan   tenaga   kerja
proyek untuk membuang
air   limbahnya   secara
sembarangan
4. Melakukan   penutupan
atau   merapikan   kemabli
bekas
 
basecamp
terutama   untuk   fasilitas
KM/WC     setelah   proyek
selesai

Besaran dampak 1. Penempatan   peralatan
dan   material   sesuai
adanya
dengan jenis materialnya
gangguan
terutama material mahal
kamtibmas   yaitu
sehingga   terhindar   dari
jumlah dan jenis
kasus pencurian.
kejadian
2. Memperbanyak
gangguan
penerangan   malam   hari
kamtibmas   yang
di   dalam   wilayah   proyek
terjadi   pada
sehingga   akan   terkesan
aman   dan   tidak   gelap,
lingkungan
terutama   di   lokasi
sekitar   proyek
dumping   area   untuk
yang   umumnya
material
berupa   tindak
3. Penempatan   petugas
pencurian
keamanan   24   jam   di
material dan lain
lokasi proyek. 
sebagainya.
4. Bekerja   sama   dan
berinteraksi   secara   aktif
antara   pemrakarsa   dan
petugas
 
keamanan

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala.

Keterangan

11

c.

Lokasi areal 
basecamp dan 
sekitarnya

Satu kali 
selama masa
kegiatan 
pengoperasia
n base camp
berlangsung

Melakukan 
pengamatan 
kondisi 
kamtibmas 
secara 
langsung di 
lapangan

Lokasi areal 
basecamp dan 
sekitarnya

Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
Satu kali 
a.
Pela
selama 
ksana
masa 
Pemrakarsa
kegiatan 
dan
pengoperasi
kontraktor
an base 
pelaksana
camp 
proyek.
berlangsung

b.

Pen
gawas
Leading
Sector :
Aparat   Desa
Ulu   Benteng,
Kecamatan
Marabahan
Instansi
Pendukung :
Badan
Lingkungan

Tolok Ukur ;
Kondisi   di
lingkungan
proyek   dan
sekitarnya
terhindar
dari
gangguan
kamtibmas

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup

1

2

3

4
lingkungan
5. Jumlah   tenaga   kerja
yang   tinggal   di   base
camp   dibatasi   dengan
jumlah
 
seminimal
mungkin. 
6. Jika   terdapat   tenaga
kerja   yang   menempati
basecamp   maka   harus
terdata   secara   rinci   dan
dilaporkan   ke   aparat
terdekat minimal RT/RW
setempat.

Keresaha
n
masyara
kat

Besaran dampak 1. Bekerja   sama   dan
adanya
berinteraksi   secara   aktif
keresahan
antara   masyarakat,
masyarakat
aparat   dan   pemilik
ditunjukkan
proyek.
dengan   adanya 2. Sedikit   mungkin   atau
masyarakat
dibatasinya   keberadaan
sekitar   yang
tenaga   proyek   yang
memprotes   atau
menempati base camp
resah   karena 3. Peningkatan   penerangan
perilaku   pekerja
di dalam kawasan proyek
di
 
dalam
4. Melibatkan
 
aparat
basecamp
Muspika   dalam   kegiatan
pengamanan   wilayah
proyek
5. Berkoordinasi   antara
kontraktor   pelaksana
dengan   mandor   proyek
atau pengawas proyek.
6. Pihak   pemrakarsa   dapat
memberikan   ruang   /
lahan   di   sekitar   area
proyek bagi warga sekitar
untuk membuka usaha
7. Penempatan   petugas

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala 

Keterangan

11

c.

Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.

Pada
masyarakat
sekitar proyek.

Satu kali 
selama masa
kegiatan 
penyiapan 
operasional 
basecamp 
berlangsung.

1.

2.

Melakukan
pengamata
n   secara
langsung
di
lapangan.
Melakukan
dialog   /
wawancara
dengan
aparat
pemerintah
setempat,
tokoh
masyaraka
t,   dan
warga   di
sekitar
proyek
tentang
kegiatan
pengoperas
ian
basecamp.

Pada
masyarakat
sekitar proyek. 

Satu kali 
a.
Pela
selama 
ksana
masa 
Pemrakarsa
kegiatan 
dan
penyiapan 
kontraktor
operasional 
pelaksana
basecamp 
proyek.
berlangsung
.
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Aparat   Desa
Ulu   Benteng,
Kecamatan
Marabahan
Instansi
Pendukung :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten

Tolok Ukur ;
ada   tidaknya
protes   atau
penolakan
masyarakat
setempat
terhadap
kegiatan
basecamp

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup

1

2

3

4
keamanan   24   jam   di
lokasi proyek 
8. Bekerja   sama   dengan
aparat   Desa   setempat
terutama   pendataan
tenaga   kerja   di   lokasi
proyek sebagai penduduk
sementara   sehingga
keberadaannya
terpantau
 
dan
menyerahkan KTP 

Pekerjaa
n
Banguna
n
Penunja
ng

Penurun
an 
kualitas 
udara

Besaran dampak 1. Penyiraman
 
atau
penurunan
pembasahan   secara
kualitas   udara
berkala   pada   areal   di
dari   pekerjaan
sekitar   proyek   dan
bangunan
permukiman   penduduk
penunjang
terdekat
 
untuk
adalah
mengurangi
 
debu
konsentrasi
terutama untuk wilayah­
partikel   debu
wilayah rawan debu. 
yang
2. Pekerjaan   pembangunan
ditimbulkan
bangunan   penunjang
selama
dilakukan   sesuai   SOP
pekerjaan
yang ada.
bangunan
3. Pemilihan   peralatan
penunjang
untuk   kegiatan   galian
dibandingkan
yang masih layak pakai. 
dengan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.   53
tahun   2007
tentang   Baku
Mutu   Kualitas
Udara Ambient.

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup

Keterangan

10
Barito Kuala 

11

c.

Di lokasi 
kegiatan 
pembangunan 
bangunan 
penunjang

Satu kali 
selama masa
kegiatan 
pekerjaan 
pembanguna
n bangunan 
penunjang

Melakukan
pengamatan
secara
langsung   di
lapangan

Di lokasi 
kegiatan 
pembangunan 
bangunan 
penunjang

Satu kali 
selama 
masa 
kegiatan 
pekerjaan 
pembangun
an 
bangunan 
penunjang

Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
a.
Pela
ksana
Pemrakarsa
dan
kontraktor
pelaksana
proyek.

b.

Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala

c.

Pen

erima
Laporan
Badan
Lingkungan

Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.
53   tahun
2007 tentang
Baku   Mutu
Kualitas
Udara
Ambient,
adalah
sebagai
berikut :

-

SO2 

  ≥

900
ug/Nm3

-

CO

 



20.000
ug/Nm3

-

NO2        ≥
200
ug/Nm3

-

Debu     ≥

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup

1

2

3

4

Peningka
tan 
kebisinga
n

Pekerjaan

Peningka

Besaran dampak
peningkatan
kebisingan
adalah   tingkat
kebisingan   yang
terjadi
dibandingkan
dengan     kriteria
tingkat
kebisingan
berdasarkan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.   53
tahun   2007
tentang   Baku
Tingkat
Kebisingan. Pada
saat   kegiatan
penyiapan
lahan,   besaran
kebisingan   yang
terjadi
diperkirakan
dapat   mencapai
70   ­   80   dBA
karena peralatan
yang   digunakan
menghasilkan
suara/
kebisingan
dengan   level
cukup tinggi dan
terjadi   sesaat
pada   suatu
waktu   (Canter
and Hill, 1999).
Besaran dampak

1. Pemilihan   alat   kerja
yang   masih   layak   pakai
untuk
 
mengurangi
tingkat kebisingan.
2. Jika   untuk   kepentingan
pembangunan   bangunan
penunjang,   diperlukan
genset   maka   genset
harus   dalam   keadaan
layak   pakai   dan   tidak
menimbulkan  kebisingan
berlebihan.

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Lokasi
kegiatan
bangunan
penunjang

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

Satu kali 
selama masa
kegiatan 
pekerjaan 
bangunan 
penunjang 
berlangsung

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Melakukan
pengukuran
tingkat
kebisingan   di
lapangan

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Lokasi kegiatan
pembangunan
bangunan
penunjang

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Satu kali 
selama 
masa 
kegiatan 
pekerjaan 
bangunan 
penunjang 
berlangsung

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10
Hidup Daerah
Kabupaten
Barito Kuala.
a.
Pela
ksana
Pemrakarsa
dan
kontraktor
pelaksana
proyek

Keterangan

11
230
ug/Nm3
Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.
53   tahun
2007 tentang
Baku Tingkat
Kebisingan

b.

Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala

c.

Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala

1. Pemilihan alat kerja yang

Area

 

lokasi

Satu kali 

Melakukan 

Area

 

lokasi

Satu kali 

a.

Pela

Tolok Ukur :

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup

1
Pemasang
an
Bangunan
IPA

2
tan 
kebisinga
n

3
peningkatan
kebisingan
akibat   kegiatan
pemasangan
bangunan   IPA
yang
diprakirakan
adalah   berkisar
antara   60   –   70
dBA dan   terjadi
sering   pada
beberapa   tempat
atau   termasuk
dalam   kategori
skala   kualitas
lingkungan
sedang.

4
masih layak pakai untuk
mengurangi
 
tingkat
kebisingan.
2. Jika   untuk   kepentingan
kegiatan   pemasangan
IPA,   diperlukan   genset
maka   genset   harus
dalam   keadaan   layak
pakai   dan   tidak
menimbulkan  kebisingan
berlebihan.

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6
selama masa
kegiatan 
pekerjaan 
pemasangan
IPA  
berlangsung

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7
pengukuran 
tingkat 
kebisingan di 
lapangan

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9
10
selama 
ksana
masa 
Pemrakarsa
kegiatan 
dan
pekerjaan 
kontraktor
pemasanga
pelaksana
n IPA  
proyek.
berlangsung
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala

Keterangan

11
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.
53   tahun
2007 tentang
Baku Tingkat
Kebisingan

c.

Penurun
an 
kualitas 
udara

Besaran dampak 1.
penurunan
kualitas   udara
dari   kegiatan
pemasangan
bangunan   IPA
adalah
konsentrasi

Penyiraman
 
atau
pembasahan   secara
berkala   pada   areal   di
sekitar   proyek   dan
permukiman   penduduk
terdekat
 
untuk
mengurangi
 
debu
terutama untuk wilayah­

Area lokasi 
kegiatan 
pekerjaan 
pemasangan 
IPA

Satu kali 
selama masa
kegiatan 
pekerjaan 
pemasangan
IPA

Melakukan
pengamatan
secara
langsung   di
lapangan

Area lokasi 
kegiatan 
pekerjaan 
pemasangan 
IPA

Satu kali 
selama 
masa 
kegiatan 
pekerjaan 
pemasanga
n IPA

Pen
erima
Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
a.
Pela
ksana
Pemrakarsa,
kontraktor
pelaksana
proyek 

Tolok Ukur :
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.
53   tahun
2007 tentang
Baku   Mutu

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup

1

2

3
kualitas   udara
yang   terjadi
dibandingkan
dengan
Peraturan
Gubernur
Kalimantan
Selatan   No.   53
tahun   2007
tentang   baku
Mutu   Kualitas
Udara Ambient

4
wilayah rawan debu. 
2. Pekerjaan   pemasangan
IPA     dilakukan   sesuai
SOP yang ada.
3. Pemilihan   peralatan
untuk   kegiatan   galian
yang masih layak pakai. 

Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
5

Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
6

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
7

Lokasi
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
8

Periode
Pemantuan
Lingkungan
Hidup
9

Institusi
Pengelola
Dan
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
10

b.

Pen

gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Instansi
Pendukung :
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Barito Kuala

Keterangan

11
Kualitas
Udara
Ambient,
adalah
sebagai
berikut :

-

Keresaha
n
masyara
kat

Besaran dampak
adanya
keresahan
masyarakat
ditunjukkan
dengan   adanya
masyarakat
sekitar   yang
memprotes   atas
gangguan   debu
dan
 
bising,
gangguan   K3

1. Menjelaskan

  sistem
pemasangan   IPA   yang
direncanakan   kepada
aparat   Desa   dan   warga
sekitar   bahwa   sistem
yang dipilih  adalah lebih
aman
 
terhadap
lingkungan 
2. Menginformasikan   lebih
awal   pada   masyarakat
yang   lokasinya   dekat
dengan   lokasi   rencana
pemasangan IPA.
3. Melakukan   koordinasi   di

Pada   areal
yang
digunakan
sebagai   lokasi
pemasangan
IPA

Satu   kali
selama masa
kegiatan
pekerjaan
pemasangan
IPA
berlangsung

Melakukan
pengamatan
secara
langsung   di
lapangan

Pada areal yang
digunakan
sebagai   lokasi
pemasangan
IPA

  ≥

900
ug/Nm3

-

CO

 



20.000
ug/Nm3

-

NO2        ≥
200
ug/Nm3

c.

Pen
erima Laporan
Badan
Lingkungan
Hidup
Daerah
Kabupaten
Barito Kuala
Satu   kali a.
Pela
selama
ksana
masa
Pemrakarsa,
kegiatan
kontraktor
pekerjaan
pelaksana
pemasanga
proyek 
n
 
IPA
berlangsung
b.
Pen
gawas
Leading
Sector :
Badan
Lingkungan

SO2 

-

Debu     ≥
230
ug/Nm3

Tolok ukur :
Keresahan
masyarakat
yang   dapat
dikendalikan

IZIN LINGKUNGAN

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 Liter/Detik
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Barito Kuala

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber
Dampak

Jenis
Dampak

Besaran
Dampak

1

2

3
serta   getaran
yang     mungkin
terjadi 

Bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup