Lamp II SK No. 116 Thn 2016
Lampiran II : Keputusan Bupati Barito Kuala
Nomor 188.45/ 116 /KUM/2016
Tanggal 10 Maret 2016
TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN PERUMAHAN GHINA
GHANI PT. GHINA HAYATI DI DESA
SEMANGAT DALAM, KECAMATAN
ALALAK , KABUPATEN BARITO KUALA,
TELAAHAN SEBAGAI DASAR ARAHAN PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN.
Pembangunan perumahan pada hakikatnya adalah penyelenggaraan
upaya pemenuhan kebutuhan rakyat akan papan. Untuk mencapai
kemampuan hidup damai bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan kesejahteraan yang optimal. Pemenuhan akan perumahan
merupakan hak setiap warga Indonesia. Negara dalam hal ini
pemerintah daerah berkewajiban mengupayakan dan memfasilitasi
setiap usaha kearah kondisi tersebut. Fungsi rumah selain sebagai
tempat berlindung dan membentuk keluarga rumah juga sebagai
wahanan pendidikan dan penunjang proses tumbuh kembang anggota
keluarga baik dari segi fisik mental maupun sosial. Untuk
memfungsikan rumah seperti tujuan tersebut maka harus dipenuhi
beberapa persyaratan rumah yang kondusif. Lingkungan pemukiman
juga punya peran yang penting dalam hal tersebut. Untuk itu
perumahan dan permukiman perlu dikelola dengan baik sehingga
berjalan sesuai dengan fungsinya.
Menyadari hal tersebut maka pembangunan perumahan wajib
melakukan upaya pengelolaan lingkungan agar dampak negatif yang
ditimbulkan seperti pencemaran lingkungan dapat diminimalkan
sehingga perumahan sebagai sarana pemenuhan hidup bagi
masyarakat secara keseluruhan dapat terwujud. Mengingat dampak
yang ditimbulkan tersebut, berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/ atau
Kegiatan yang Wajib Melengkapi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan, maka kegiatan ini wajib dilengkapi dokumen UKL dan
UPL. Pembangunan Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati
berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitar,
baik berupa dampak positif maupun dampak negatif, untuk
meminimalkan dampak yang terjadi dari suatu kegiatan tersebut maka
perlu dilakukan perencanaan pengelolaan lingkungan usaha kegiatan.
Perencanaan pengelolaan tersebut tertuang dalam dokumen sebagai
pedoman dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
Berdasarkan kepada hasil prakiraan dan evaluasi terhadap dampak
yang muncul akibat kegiatan Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina
Hayati di Desa Semangat Dalam, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito
Kuala, Kabupaten Barito Kuala diperkirakan akan menimbulkan
dampak terhadap lingkungan, baik yang bersifat positif maupun
negatif. Komponen lingkungan yang terkena dampak tersebut meliputi
komponen lingkungan fisik–kimia, biologi, sosial ekonomi dan budaya,
serta kesehatan masyarakat dimana besaran dan sifat dampak akan
bervariasi terhadap komponen lingkungan yang satu dengan komponen
yang lainnya baik pada tahap pra konstruksi, tahap konsruksi dan
tahap operasi.
Untuk mengetahui bagaimana suatu komponen lingkungan akan
berubah akibat adanya suatu aktivitas/kegiatan manusia, maka
dilakukan perkiraan dampak lingkungan. Metode perkiraan dampak
yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat formal maupun non
formal dengan menggunakan kriteria atau standar baku mutu
lingkungan yang ada sehingga perlu dilakukan arahan pengelolaan dan
pemantauan. Pengelolaan terhadap dampak ini bertujuan untuk
meminimalkan dampak negatif dan mengoptimalkan dampak
positifnya. Dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang dilaksanaan ini
berdasarkan rona lingkungan dan dampak yang ditimbulkan maka
pengelolaan yang dilakukan berdasarkan sumber dampak dan jenis
dampak baik pada tahap pra konstruksi, tahap kontruksi, tahap
operasi dan tahap pasca operasi, maka program kegiatan yang
dilakukan adalah :
A. SUMBER DAN JENIS DAMPAK PADA TAHAP PRA KONSTRUKSI,
KONSTRUKSI, PASCA KONSTRUKSI DAN OPERASI
1. Pengelolaan Dampak Terhadap Kualitas Udara
Mobilisasi peralatan dan pengadaan material pada tahap pra
kontruksi kegiatan pembangunan Perumahan Ghina Ghani PT.
Ghina Hayati ini diprediksi menyebabkan terjadinya perubahan
kualitas udara terutama berupa peningkatan dispersi debu yang
disebabkan oleh aktivitas truck pengangkut peralatan dan material
konstruksi.
Adapun kegiatan pembangunan jalan pada tahap konstruksi ini
diprediksi menyebabkan juga terjadinya perubahan kualitas udara
terutama berupa peningkatan dispersi debu yang disebabkan oleh
aktivitas truk pengangkut material konstruksi jalan dan proses
pemadatan tanah urug jalan.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
•
Mengupayakan secara maksimal untuk mempertahankan
vegetasi, terutama tingkat pohon yang ada di sekitar lokasi
kegiatan yang berfungsi untuk menyerap gas dan debu.
•
Melakukan penanaman pohon pada bahu kiri dan kanan jalan
di lingkungan perumahan serta menanam sepanjang 1 (satu)
kilometer kiri dan kanan proyek. Pohon yang ditanam untuk
daerah tersebut disarankan adalah pohon berkanopi lebar.
• Melakukan penyiraman pada area pekerjaan untuk mengurangi
peningkatan dispersi debu, terutama pada saat musim kemarau.
• Pembatasan kecepatan kendaraan angkut maksimal 30 km/jam,
pada saat melintasi jalan tanah di lokasi kegiatan.
• Pembatasan kapasitas angkut kendaraan agar jangan sampai
melebihi batas maksimum yang direkomendasi pabrikan.
• Penggunaan sarana K3 berupa penutup hidung (masker) bagi
pekerja yang bekerja di sumber pencemar.
• Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap kualitas udara sebagai dampak kegiatan
pembangunan dan operasional Perumahan Ghina Ghani PT.
Ghina Hayati.
2. Pengelolaan Dampak Terhadap Kebisingan
Mobilisasi peralatan dan pengadaan material pada tahap Konstruksi
kegiatan pembangunan Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati
ini diprediksi menyebabkan terjadinya perubahan kualitas udara
terutama berupa peningkatan dispersi debu yang disebabkan oleh
Kegiatan pembangunan jalan dan kegiatan konstruksi fisik
bangunan dan fasilitas umum.
Sedangkan Mobilisasi peralatan dan pengadaan material pada tahap
konstruksi kegiatan pembangunan Perumahan Ghina Ghani PT.
Ghina Hayati ini diprediksi menyebabkan terjadinya perubahan
tingkat kebisingan, terutama akibat aktivitas truck pengangkut
peralatan dan material konstruksi.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
• Mengupayakan secara maksimal untuk mempertahankan
vegetasi, terutama tingkat pohon yang ada di sekitar lokasi
kegiatan yang berfungsi untuk menghalangi dispersi kebisingan.
• Pembatasan kecepatan kendaraan angkut maksimal 30 km/jam,
pada saat melintasi jalan tanah di lokasi kegiatan.
• Pembatasan kapasitas angkut kendaraan agar jangan sampai
melebihi batas maksimum yang direkomendasi pabrikan.
• Melakukan perawatan kendaraan dan alat berat yang digunakan
secara berkala agar dapat mengurangi kebisingan yang
diakibatkan pada saat beroperasinya alat tersebut.
• Melaksanakan uji kebisingan terhadap kendaraan, alat berat dan
mesin yang digunakan.
• Penggunaan penyumbat/penutup telinga (ear plug/ear muff) pada
pekerjaan yang tingkat kebisingannya tinggi (> 70 db).
• Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap tingkat kebisingan sebagai dampak kegiatan
pembangunan dan operasional perumahan Ghina Ghani PT.
Ghina Hayati.
3. Pengelolaan Dampak Terhadap Kualitas Air Permukaan
Kegiatan pembangunan jalan pada tahap konstruksi pembangunan
Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati ini diprediksi
menyebabkan terjadinya perubahan kualitas air, terutama akibat
proses pembersihan lahan.
Penggunaan rumah/hunian Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina
Hayati pada tahap operasi diprediksi menyebabkan terjadinya
perubahan kualitas air permukaan, terutama akibat aktivitas dapur
dan MCK serta timbulan sampah. Aktivitas harian penggunaan
rumah/hunian akan menghasilkan sampah berupa sisasisa bahan
makanan dan makanan yang tidak termakan. Sampah ini kalau
dibuang secara langsung dan sembarangan, akan berdampak
terhadap estetika dan kualitas air permukaan yang selanjutnya
dapat berdampak lanjutan terhadap kesehatan penghuni rumah dan
masyarakat sekitar. Selain itu, kegiatan dapur berupa pencucian
bahan makanan dan peralatan dapur lainnya akan menghasilkan
limbah cair yang dapat berdampak negatif
terhadap kualitas air badan air penerima. Limbah cair tersebut
banyak mengandung bahan organik yang walaupun tingkat
toksisitasnya tergolong rendah, namun dalam proses
dekomposisinya akan menimbulkan bau tidak sedap dan
merupakan media hidup yang baik bagi organisme patogen,
sehingga dapat menimbulkan dampak lanjutan terhadap kesehatan
masyarakat. Dalam proses dekomposisinya, bahan organik
memerlukan sejumlah oksigen terlarut yang diambil dari perairan
dan akan menghasilkan senyawasenyawa kimia yang bersifat toksik
bagi organisme perairan seperti NH3 dan H2S sehingga akan
mengganggu keseimbangan ekologis badan air penerima limbah.
Kegiatan MCK dengan menggunakan sabun dan detergen serta
bahan lainnya akan menghasilkan limbah cair yang banyak
mengandung bahanbahan kimia. Hal ini akan mengakibatkan
dampak negatif terhadap parameter kualitas air, berupa
peningkatan kandungan fosfat dan senyawa lainnya di perairan.
Peningkatan kandungan fosfat ini akan mempengaruhi kesimbangan
N/P diperairan sehingga unsur N akan menjadi faktor pembatas
pada ekosistem perairan. Senyawasenyawa lainnya yang terdapat
dalam limbah cair tersebut juga akan masuk ke perairan sehingga
akan menurunkan nilai kualitas air dan mengganggu kehidupan
organisme perairan yang ada di dalamnya. Parameter utama yang
menjadi indikator dalam pengelolaan kualitas limbah cair adalah
pH, TSS, BOD dan COD.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
a.Tahap Konstruksi
• Membuat konstruksi tanggul di sisi kiri dan kanan lokasi
pembangunan jalan sebelum tanah urug didatangkan dan
dipadatkan menjadi Kantor jalan.
• Memastikan dan merawat konstruksi tanggul jalan yang telah
dibangun, agar dapat berfungsi dengan baik.
• Bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Barito
Kuala, membuat saluran air buangan domestik sebagai fasilitas
awal pengolahan air limbah domestik.
• Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap kualitas air sebagai dampak kegiatan
pembangunan dan opersioanal Perumahan Ghina Ghani PT.
Ghina Hayati.
b.Tahap Operasi
•
Membuat tangki septik (septic tank) yang memenuhi standart
pengolahan air limbah dari aktivitas kakus (WC).
•
Membuat, mengoperasikan dan merawat instalasi pengolahan
air limbah (IPAL) komunal untuk pengolahan air limbah
domestik non WC yang terintegrasi dengan saluran air buangan
domestik yang telah dibangun sebelumnya.
•
Mengoperasikan dan merawat TPST (tempat pembuangan
sampah terpadu) yang telah dibangun oleh pihak pengembang,
serta mengintegrasikannya dengan sistem pengelolaan sampah
di Kabupaten Barito Kuala.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap kualitas air sebagai dampak kegiatan
pembangunan dan Operasional Perumahan Ghina Ghani PT.
Ghina Hayati.
4. Pengelolaan Dampak Terhadap Kesempatan Kerja dan Usaha
Persepsi masyarakat pada saat prakontruksi akan bersifat positif
selama dalam penerimaan tenaga kerja memprioritaskan warga
sekitar. Dengan memperhatikan jumlah tenaga kerja, terutama
tenaga kerja nonskill yang akan diterima, maka jumlah mereka
yang terkena dampak cukup banyak. Dampak yang terjadi akan
berlangsung selama kegiatan pembangunan perumahan
berlangsung.
Kontroversi di masyarakat dan/atau kepada pelaksana kegiatan
dapat muncul apabila tenaga kerja yang diterima lebih banyak dari
luar daerah sekitar lokasi kegiatan, karena hal tersebut akan
menimbulkan kecemburuan sosial bagi tenaga kerja lokal. Selain itu
dengan memperhatikan berbagai latar belakang struktur dan
komposisi penduduk yang terdiri atas berbagai etnis yang akan
berinteraksi dalam
kehidupan seharihari, kurang pemahaman terhadap keberadaan
sistem nilai dari suku lain dan kurangnya saling pengertian antara
penduduk dapat memicu terjadinya konflik sosial yang akan
mengganggu ketertiban dan keamanan di daerah studi.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
a. Tahap prakonstruksi
•
Melakukan penerimaan tenaga kerja sesuai peraturan
perundangundangan yang berlaku.
•
Memprioritaskan kesempatan kerja bagi pekerja lokal yang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, tahapan
perkembangan usaha dan kualifikasi calon tenaga kerja.
•
Mengoptimalkan keterlibatan kelembagaan masyarakat
(formal dan/atau nonformal) dalam proses penerimaan tenaga
kerja.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap proses penerimaan tenaga kerja.
b. Tahap konstruksi
•
Memprioritaskan kesempatan kerja bagi pekerja lokal yang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, tahapan
perkembangan usaha dan kualifikasi calon tenaga kerja.
•
Memberikan ruang bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan
untuk berusaha di sektor informal, terutama untuk memenuhi
kebutuhan pokok pekerja seharihari.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap kegiatan pembangunan jalan, dan
Konstruksi fisik bangunan dan fasilitas umum.
c. Tahap operasi
•
Memberikan ruang bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan
untuk berusaha di sektor informal, terutama untuk memenuhi
kebutuhan pokok pekerja seharihari.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap aktivitas sosial ekonomibudaya
masyarakat.
5. Pengelolaan Dampak Terhadap Tingkat Pendapatan Masyarakat
Dampak positif berupa Kegiatan penerimaan tenaga kerja
masyarakat pada saat prakontruksi di sekitar lokasi kegiatan dan
pada tahap kontruksi berkaitan erat dengan Kegiatan pembangunan
jalan dan Konstruksi fisik bangunan dan fasilitas umum dari
adanya kegiatan pembangunan Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina
Hayati. Dengan diterimanya penduduk sekitar menjadi tenaga kerja
pembangunan perumahan tentunya akan
mengakibatkan
peningkatan pendapatan keluarga.
Terlebih lagi apabila hal tersebut dapat memunculkan pola nafkah
ganda dalam keluarga yang tentunya akan sangat membantu
kondisi perekonomian keluarga.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
a. Tahap prakonstruksi
•
Pemberian upah kepada tenaga kerja lokal sesuai dengan
peraturan pemerintah (Upah Minimum Sektor Provinsi (UMSP)
Kalimantan Selatan) yang berlaku dan tidak membedakan
dengan tenaga kerja dari luar daerah pada posisi yang sama di
perusahaan.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap proses penerimaan tenaga kerja.
b. Tahap konstruksi
•
Memprioritaskan kesempatan kerja bagi pekerja lokal yang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, tahapan
perkembangan usaha dan kualifikasi calon tenaga kerja.
•
Memberikan ruang bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan
untuk berusaha di sektor informal, terutama untuk memenuhi
kebutuhan pokok pekerja seharihari.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap kegiatan pembangunan jalan,dan
Konstruksi fisik bangunan dan fasilitas umum.
c. Tahap operasi
•
Memberikan ruang bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan
untuk berusaha di sektor informal, terutama untuk memenuhi
kebutuhan pokok pekerja seharihari.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap aktivitas sosial ekonomibudaya
masyarakat.
6. Pengelolaan Dampak Terhadap Sikap dan Persepsi Masyarakat
Persepsi masyarakat pada saat prakontruksi akan bersifat positif
selama dalam penerimaan tenaga kerja memprioritaskan warga
sekitar. Dengan memperhatikan jumlah tenaga kerja, terutama
tenaga kerja nonskill yang akan diterima, maka jumlah mereka
yang terkena dampak cukup banyak. Dampak yang terjadi akan
berlangsung selama kegiatan pembangunan perumahan
berlangsung.
Kontroversi di masyarakat dan/atau kepada pelaksana kegiatan
dapat muncul apabila tenaga kerja yang diterima lebih banyak dari
luar daerah sekitar lokasi kegiatan, karena hal tersebut akan
menimbulkan kecemburuan sosial bagi tenaga kerja lokal. Selain itu
dengan memperhatikan berbagai latar belakang struktur dan
komposisi penduduk yang terdiri atas berbagai etnis yang akan
berinteraksi dalam
kehidupan seharihari, kurang pemahaman terhadap keberadaan
sistem nilai dari suku lain dan kurangnya saling pengertian antara
penduduk dapat memicu terjadinya konflik sosial yang akan
mengganggu ketertiban dan keamanan di daerah studi.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
•
Mengoptimalkan dampak positif kegiatan pembangunan dan
operasional Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati bagi
terciptanya kesempatan kerja dan usaha yang secara langsung
maupun tidak langsung akan meningkatkan pendapatan
masyarakat dan perkembangan perekonomian lokal.
•
Mengoptimalkan penanggulangan dampak terhadap
lingkungan, terutama dampak pencemaran air permukaan,
pencemaran udara dan kebisingan dengan caracara yang telah
dijelaskan sebelumnya.
•
Melaksanakan komunikasi dua arah atau dialog dengan
masyarakat setempat untuk memperoleh umpan balik yang efektif
dalam pelaksanaan upaya pengelolaan dampak lingkungan
terhadap pencemaran air permukaan, pencemaran udara dan
kebisingan.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap kegiatan perusahaan.
7. Pengelolaan Dampak Terhadap Kesehatan Masyarakat
Mobilisasi tenaga kerja pada tahap konstruksi kegiatan
pembangunan Perumahan Kota Ghina Ghani PT. Ghina Hayati ini
diprediksi menyebabkan terjadinya Perubahan status kesehatan
masyarakat, terutama akibat aktivitas truck pengangkut peralatan
dan material konstruksi.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
•
Mengoptimalkan penanggulangan dampak terhadap
lingkungan, terutama dampak pencemaran air permukaan,
pencemaran udara dan kebisingan dengan caracara yang telah
dijelaskan sebelumnya.
•
Melaksanakan komunikasi dua arah atau dialog dengan
masyarakat setempat untuk memperoleh umpan balik yang efektif
dalam pelaksanaan upaya pengelolaan dampak lingkungan
terhadap pencemaran air permukaan, pencemaran udara dan
kebisingan.
B. REKOMENDASI KELAYAKAN LINGKUNGAN
Dari hasil analisis prakiraan dampak penting dan evaluasi dampak
penting, maka kegiatan Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati
di Desa Semangat Dalam, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito
Kuala dapat dinilai layak dengan beberapa pertimbangan sebagai
berikut :
1. Dari aspek ketataruangan, keberadaan kegiatan Pembangunan
Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati di Desa Semangat
Dalam, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala tidak
menyalahi aturan pada Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan nomor 9 tahun 2000 tentang RTRW Kalimantan Selatan
Tahun 20002015 dan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala
nomor 6 tahun 2012.
2. Aspek teknis kegiatan Pembangunan Perumahan Ghina Ghani
PT. Ghina Hayati di Desa Semangat Dalam, Kecamatan Alalak,
Kabupaten Barito Kuala telah didesain sedemikian rupa sehingga
terjamin keamanannya dan akan dibangun sesuai dengan
prosedur perijinan yang akan diperoleh.
3. Penanganan dampak terhadap lingkungan dapat ditangani
dengan segera dan tidak memerlukan teknologi yang sangat
canggih namun lebih bersifat penanganan yang dilakukan secara
umum bila memang dampak tersebut terjadi. Dari dampak yang
timbul telah diberikan rancangan dan rumusan tindakan yang
bersifat mudah dilakukan baik melalui pendekatan teknis,
pendekatan sosialekonomibudaya maupun pendekatan
institusi.
4. Dari aspek kemitraan dengan pihak masyarakat terutama
masyarakat di wilayah Desa Semangat Dalam Kecamatan Alalak
menjadi wilayah administrasi proyek yang mendapat dampak
langsung telah dapat dilakukan komunikasi dan pendekatan
atau sosialisasi bersama yang menguntungkan kedua belah
pihak
5. sehingga proses pengelolaan dampak pada aspek adanya gesekan
atau ketidaksepahaman dengan masyarakat sekitar dapat segera
diminimalisir.
Dari beberapa pertimbangan tersebut, maka kegiatan Pembangunan
Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati di Desa Semangat
Dalam, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala layak bagi
lingkungan.
BUPATI BARITO KUALA,
H. HASANUDDIN MURAD
Nomor 188.45/ 116 /KUM/2016
Tanggal 10 Maret 2016
TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN PERUMAHAN GHINA
GHANI PT. GHINA HAYATI DI DESA
SEMANGAT DALAM, KECAMATAN
ALALAK , KABUPATEN BARITO KUALA,
TELAAHAN SEBAGAI DASAR ARAHAN PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN.
Pembangunan perumahan pada hakikatnya adalah penyelenggaraan
upaya pemenuhan kebutuhan rakyat akan papan. Untuk mencapai
kemampuan hidup damai bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan kesejahteraan yang optimal. Pemenuhan akan perumahan
merupakan hak setiap warga Indonesia. Negara dalam hal ini
pemerintah daerah berkewajiban mengupayakan dan memfasilitasi
setiap usaha kearah kondisi tersebut. Fungsi rumah selain sebagai
tempat berlindung dan membentuk keluarga rumah juga sebagai
wahanan pendidikan dan penunjang proses tumbuh kembang anggota
keluarga baik dari segi fisik mental maupun sosial. Untuk
memfungsikan rumah seperti tujuan tersebut maka harus dipenuhi
beberapa persyaratan rumah yang kondusif. Lingkungan pemukiman
juga punya peran yang penting dalam hal tersebut. Untuk itu
perumahan dan permukiman perlu dikelola dengan baik sehingga
berjalan sesuai dengan fungsinya.
Menyadari hal tersebut maka pembangunan perumahan wajib
melakukan upaya pengelolaan lingkungan agar dampak negatif yang
ditimbulkan seperti pencemaran lingkungan dapat diminimalkan
sehingga perumahan sebagai sarana pemenuhan hidup bagi
masyarakat secara keseluruhan dapat terwujud. Mengingat dampak
yang ditimbulkan tersebut, berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/ atau
Kegiatan yang Wajib Melengkapi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan, maka kegiatan ini wajib dilengkapi dokumen UKL dan
UPL. Pembangunan Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati
berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitar,
baik berupa dampak positif maupun dampak negatif, untuk
meminimalkan dampak yang terjadi dari suatu kegiatan tersebut maka
perlu dilakukan perencanaan pengelolaan lingkungan usaha kegiatan.
Perencanaan pengelolaan tersebut tertuang dalam dokumen sebagai
pedoman dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
Berdasarkan kepada hasil prakiraan dan evaluasi terhadap dampak
yang muncul akibat kegiatan Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina
Hayati di Desa Semangat Dalam, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito
Kuala, Kabupaten Barito Kuala diperkirakan akan menimbulkan
dampak terhadap lingkungan, baik yang bersifat positif maupun
negatif. Komponen lingkungan yang terkena dampak tersebut meliputi
komponen lingkungan fisik–kimia, biologi, sosial ekonomi dan budaya,
serta kesehatan masyarakat dimana besaran dan sifat dampak akan
bervariasi terhadap komponen lingkungan yang satu dengan komponen
yang lainnya baik pada tahap pra konstruksi, tahap konsruksi dan
tahap operasi.
Untuk mengetahui bagaimana suatu komponen lingkungan akan
berubah akibat adanya suatu aktivitas/kegiatan manusia, maka
dilakukan perkiraan dampak lingkungan. Metode perkiraan dampak
yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat formal maupun non
formal dengan menggunakan kriteria atau standar baku mutu
lingkungan yang ada sehingga perlu dilakukan arahan pengelolaan dan
pemantauan. Pengelolaan terhadap dampak ini bertujuan untuk
meminimalkan dampak negatif dan mengoptimalkan dampak
positifnya. Dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang dilaksanaan ini
berdasarkan rona lingkungan dan dampak yang ditimbulkan maka
pengelolaan yang dilakukan berdasarkan sumber dampak dan jenis
dampak baik pada tahap pra konstruksi, tahap kontruksi, tahap
operasi dan tahap pasca operasi, maka program kegiatan yang
dilakukan adalah :
A. SUMBER DAN JENIS DAMPAK PADA TAHAP PRA KONSTRUKSI,
KONSTRUKSI, PASCA KONSTRUKSI DAN OPERASI
1. Pengelolaan Dampak Terhadap Kualitas Udara
Mobilisasi peralatan dan pengadaan material pada tahap pra
kontruksi kegiatan pembangunan Perumahan Ghina Ghani PT.
Ghina Hayati ini diprediksi menyebabkan terjadinya perubahan
kualitas udara terutama berupa peningkatan dispersi debu yang
disebabkan oleh aktivitas truck pengangkut peralatan dan material
konstruksi.
Adapun kegiatan pembangunan jalan pada tahap konstruksi ini
diprediksi menyebabkan juga terjadinya perubahan kualitas udara
terutama berupa peningkatan dispersi debu yang disebabkan oleh
aktivitas truk pengangkut material konstruksi jalan dan proses
pemadatan tanah urug jalan.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
•
Mengupayakan secara maksimal untuk mempertahankan
vegetasi, terutama tingkat pohon yang ada di sekitar lokasi
kegiatan yang berfungsi untuk menyerap gas dan debu.
•
Melakukan penanaman pohon pada bahu kiri dan kanan jalan
di lingkungan perumahan serta menanam sepanjang 1 (satu)
kilometer kiri dan kanan proyek. Pohon yang ditanam untuk
daerah tersebut disarankan adalah pohon berkanopi lebar.
• Melakukan penyiraman pada area pekerjaan untuk mengurangi
peningkatan dispersi debu, terutama pada saat musim kemarau.
• Pembatasan kecepatan kendaraan angkut maksimal 30 km/jam,
pada saat melintasi jalan tanah di lokasi kegiatan.
• Pembatasan kapasitas angkut kendaraan agar jangan sampai
melebihi batas maksimum yang direkomendasi pabrikan.
• Penggunaan sarana K3 berupa penutup hidung (masker) bagi
pekerja yang bekerja di sumber pencemar.
• Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap kualitas udara sebagai dampak kegiatan
pembangunan dan operasional Perumahan Ghina Ghani PT.
Ghina Hayati.
2. Pengelolaan Dampak Terhadap Kebisingan
Mobilisasi peralatan dan pengadaan material pada tahap Konstruksi
kegiatan pembangunan Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati
ini diprediksi menyebabkan terjadinya perubahan kualitas udara
terutama berupa peningkatan dispersi debu yang disebabkan oleh
Kegiatan pembangunan jalan dan kegiatan konstruksi fisik
bangunan dan fasilitas umum.
Sedangkan Mobilisasi peralatan dan pengadaan material pada tahap
konstruksi kegiatan pembangunan Perumahan Ghina Ghani PT.
Ghina Hayati ini diprediksi menyebabkan terjadinya perubahan
tingkat kebisingan, terutama akibat aktivitas truck pengangkut
peralatan dan material konstruksi.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
• Mengupayakan secara maksimal untuk mempertahankan
vegetasi, terutama tingkat pohon yang ada di sekitar lokasi
kegiatan yang berfungsi untuk menghalangi dispersi kebisingan.
• Pembatasan kecepatan kendaraan angkut maksimal 30 km/jam,
pada saat melintasi jalan tanah di lokasi kegiatan.
• Pembatasan kapasitas angkut kendaraan agar jangan sampai
melebihi batas maksimum yang direkomendasi pabrikan.
• Melakukan perawatan kendaraan dan alat berat yang digunakan
secara berkala agar dapat mengurangi kebisingan yang
diakibatkan pada saat beroperasinya alat tersebut.
• Melaksanakan uji kebisingan terhadap kendaraan, alat berat dan
mesin yang digunakan.
• Penggunaan penyumbat/penutup telinga (ear plug/ear muff) pada
pekerjaan yang tingkat kebisingannya tinggi (> 70 db).
• Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap tingkat kebisingan sebagai dampak kegiatan
pembangunan dan operasional perumahan Ghina Ghani PT.
Ghina Hayati.
3. Pengelolaan Dampak Terhadap Kualitas Air Permukaan
Kegiatan pembangunan jalan pada tahap konstruksi pembangunan
Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati ini diprediksi
menyebabkan terjadinya perubahan kualitas air, terutama akibat
proses pembersihan lahan.
Penggunaan rumah/hunian Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina
Hayati pada tahap operasi diprediksi menyebabkan terjadinya
perubahan kualitas air permukaan, terutama akibat aktivitas dapur
dan MCK serta timbulan sampah. Aktivitas harian penggunaan
rumah/hunian akan menghasilkan sampah berupa sisasisa bahan
makanan dan makanan yang tidak termakan. Sampah ini kalau
dibuang secara langsung dan sembarangan, akan berdampak
terhadap estetika dan kualitas air permukaan yang selanjutnya
dapat berdampak lanjutan terhadap kesehatan penghuni rumah dan
masyarakat sekitar. Selain itu, kegiatan dapur berupa pencucian
bahan makanan dan peralatan dapur lainnya akan menghasilkan
limbah cair yang dapat berdampak negatif
terhadap kualitas air badan air penerima. Limbah cair tersebut
banyak mengandung bahan organik yang walaupun tingkat
toksisitasnya tergolong rendah, namun dalam proses
dekomposisinya akan menimbulkan bau tidak sedap dan
merupakan media hidup yang baik bagi organisme patogen,
sehingga dapat menimbulkan dampak lanjutan terhadap kesehatan
masyarakat. Dalam proses dekomposisinya, bahan organik
memerlukan sejumlah oksigen terlarut yang diambil dari perairan
dan akan menghasilkan senyawasenyawa kimia yang bersifat toksik
bagi organisme perairan seperti NH3 dan H2S sehingga akan
mengganggu keseimbangan ekologis badan air penerima limbah.
Kegiatan MCK dengan menggunakan sabun dan detergen serta
bahan lainnya akan menghasilkan limbah cair yang banyak
mengandung bahanbahan kimia. Hal ini akan mengakibatkan
dampak negatif terhadap parameter kualitas air, berupa
peningkatan kandungan fosfat dan senyawa lainnya di perairan.
Peningkatan kandungan fosfat ini akan mempengaruhi kesimbangan
N/P diperairan sehingga unsur N akan menjadi faktor pembatas
pada ekosistem perairan. Senyawasenyawa lainnya yang terdapat
dalam limbah cair tersebut juga akan masuk ke perairan sehingga
akan menurunkan nilai kualitas air dan mengganggu kehidupan
organisme perairan yang ada di dalamnya. Parameter utama yang
menjadi indikator dalam pengelolaan kualitas limbah cair adalah
pH, TSS, BOD dan COD.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
a.Tahap Konstruksi
• Membuat konstruksi tanggul di sisi kiri dan kanan lokasi
pembangunan jalan sebelum tanah urug didatangkan dan
dipadatkan menjadi Kantor jalan.
• Memastikan dan merawat konstruksi tanggul jalan yang telah
dibangun, agar dapat berfungsi dengan baik.
• Bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Barito
Kuala, membuat saluran air buangan domestik sebagai fasilitas
awal pengolahan air limbah domestik.
• Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap kualitas air sebagai dampak kegiatan
pembangunan dan opersioanal Perumahan Ghina Ghani PT.
Ghina Hayati.
b.Tahap Operasi
•
Membuat tangki septik (septic tank) yang memenuhi standart
pengolahan air limbah dari aktivitas kakus (WC).
•
Membuat, mengoperasikan dan merawat instalasi pengolahan
air limbah (IPAL) komunal untuk pengolahan air limbah
domestik non WC yang terintegrasi dengan saluran air buangan
domestik yang telah dibangun sebelumnya.
•
Mengoperasikan dan merawat TPST (tempat pembuangan
sampah terpadu) yang telah dibangun oleh pihak pengembang,
serta mengintegrasikannya dengan sistem pengelolaan sampah
di Kabupaten Barito Kuala.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap kualitas air sebagai dampak kegiatan
pembangunan dan Operasional Perumahan Ghina Ghani PT.
Ghina Hayati.
4. Pengelolaan Dampak Terhadap Kesempatan Kerja dan Usaha
Persepsi masyarakat pada saat prakontruksi akan bersifat positif
selama dalam penerimaan tenaga kerja memprioritaskan warga
sekitar. Dengan memperhatikan jumlah tenaga kerja, terutama
tenaga kerja nonskill yang akan diterima, maka jumlah mereka
yang terkena dampak cukup banyak. Dampak yang terjadi akan
berlangsung selama kegiatan pembangunan perumahan
berlangsung.
Kontroversi di masyarakat dan/atau kepada pelaksana kegiatan
dapat muncul apabila tenaga kerja yang diterima lebih banyak dari
luar daerah sekitar lokasi kegiatan, karena hal tersebut akan
menimbulkan kecemburuan sosial bagi tenaga kerja lokal. Selain itu
dengan memperhatikan berbagai latar belakang struktur dan
komposisi penduduk yang terdiri atas berbagai etnis yang akan
berinteraksi dalam
kehidupan seharihari, kurang pemahaman terhadap keberadaan
sistem nilai dari suku lain dan kurangnya saling pengertian antara
penduduk dapat memicu terjadinya konflik sosial yang akan
mengganggu ketertiban dan keamanan di daerah studi.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
a. Tahap prakonstruksi
•
Melakukan penerimaan tenaga kerja sesuai peraturan
perundangundangan yang berlaku.
•
Memprioritaskan kesempatan kerja bagi pekerja lokal yang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, tahapan
perkembangan usaha dan kualifikasi calon tenaga kerja.
•
Mengoptimalkan keterlibatan kelembagaan masyarakat
(formal dan/atau nonformal) dalam proses penerimaan tenaga
kerja.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap proses penerimaan tenaga kerja.
b. Tahap konstruksi
•
Memprioritaskan kesempatan kerja bagi pekerja lokal yang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, tahapan
perkembangan usaha dan kualifikasi calon tenaga kerja.
•
Memberikan ruang bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan
untuk berusaha di sektor informal, terutama untuk memenuhi
kebutuhan pokok pekerja seharihari.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap kegiatan pembangunan jalan, dan
Konstruksi fisik bangunan dan fasilitas umum.
c. Tahap operasi
•
Memberikan ruang bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan
untuk berusaha di sektor informal, terutama untuk memenuhi
kebutuhan pokok pekerja seharihari.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap aktivitas sosial ekonomibudaya
masyarakat.
5. Pengelolaan Dampak Terhadap Tingkat Pendapatan Masyarakat
Dampak positif berupa Kegiatan penerimaan tenaga kerja
masyarakat pada saat prakontruksi di sekitar lokasi kegiatan dan
pada tahap kontruksi berkaitan erat dengan Kegiatan pembangunan
jalan dan Konstruksi fisik bangunan dan fasilitas umum dari
adanya kegiatan pembangunan Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina
Hayati. Dengan diterimanya penduduk sekitar menjadi tenaga kerja
pembangunan perumahan tentunya akan
mengakibatkan
peningkatan pendapatan keluarga.
Terlebih lagi apabila hal tersebut dapat memunculkan pola nafkah
ganda dalam keluarga yang tentunya akan sangat membantu
kondisi perekonomian keluarga.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
a. Tahap prakonstruksi
•
Pemberian upah kepada tenaga kerja lokal sesuai dengan
peraturan pemerintah (Upah Minimum Sektor Provinsi (UMSP)
Kalimantan Selatan) yang berlaku dan tidak membedakan
dengan tenaga kerja dari luar daerah pada posisi yang sama di
perusahaan.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap proses penerimaan tenaga kerja.
b. Tahap konstruksi
•
Memprioritaskan kesempatan kerja bagi pekerja lokal yang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, tahapan
perkembangan usaha dan kualifikasi calon tenaga kerja.
•
Memberikan ruang bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan
untuk berusaha di sektor informal, terutama untuk memenuhi
kebutuhan pokok pekerja seharihari.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap kegiatan pembangunan jalan,dan
Konstruksi fisik bangunan dan fasilitas umum.
c. Tahap operasi
•
Memberikan ruang bagi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan
untuk berusaha di sektor informal, terutama untuk memenuhi
kebutuhan pokok pekerja seharihari.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap aktivitas sosial ekonomibudaya
masyarakat.
6. Pengelolaan Dampak Terhadap Sikap dan Persepsi Masyarakat
Persepsi masyarakat pada saat prakontruksi akan bersifat positif
selama dalam penerimaan tenaga kerja memprioritaskan warga
sekitar. Dengan memperhatikan jumlah tenaga kerja, terutama
tenaga kerja nonskill yang akan diterima, maka jumlah mereka
yang terkena dampak cukup banyak. Dampak yang terjadi akan
berlangsung selama kegiatan pembangunan perumahan
berlangsung.
Kontroversi di masyarakat dan/atau kepada pelaksana kegiatan
dapat muncul apabila tenaga kerja yang diterima lebih banyak dari
luar daerah sekitar lokasi kegiatan, karena hal tersebut akan
menimbulkan kecemburuan sosial bagi tenaga kerja lokal. Selain itu
dengan memperhatikan berbagai latar belakang struktur dan
komposisi penduduk yang terdiri atas berbagai etnis yang akan
berinteraksi dalam
kehidupan seharihari, kurang pemahaman terhadap keberadaan
sistem nilai dari suku lain dan kurangnya saling pengertian antara
penduduk dapat memicu terjadinya konflik sosial yang akan
mengganggu ketertiban dan keamanan di daerah studi.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
•
Mengoptimalkan dampak positif kegiatan pembangunan dan
operasional Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati bagi
terciptanya kesempatan kerja dan usaha yang secara langsung
maupun tidak langsung akan meningkatkan pendapatan
masyarakat dan perkembangan perekonomian lokal.
•
Mengoptimalkan penanggulangan dampak terhadap
lingkungan, terutama dampak pencemaran air permukaan,
pencemaran udara dan kebisingan dengan caracara yang telah
dijelaskan sebelumnya.
•
Melaksanakan komunikasi dua arah atau dialog dengan
masyarakat setempat untuk memperoleh umpan balik yang efektif
dalam pelaksanaan upaya pengelolaan dampak lingkungan
terhadap pencemaran air permukaan, pencemaran udara dan
kebisingan.
•
Tanggapan dan penyelesaian secara cepat mengenai keluhan
masyarakat terhadap kegiatan perusahaan.
7. Pengelolaan Dampak Terhadap Kesehatan Masyarakat
Mobilisasi tenaga kerja pada tahap konstruksi kegiatan
pembangunan Perumahan Kota Ghina Ghani PT. Ghina Hayati ini
diprediksi menyebabkan terjadinya Perubahan status kesehatan
masyarakat, terutama akibat aktivitas truck pengangkut peralatan
dan material konstruksi.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi
dampak yang ditimbulkan adalah :
•
Mengoptimalkan penanggulangan dampak terhadap
lingkungan, terutama dampak pencemaran air permukaan,
pencemaran udara dan kebisingan dengan caracara yang telah
dijelaskan sebelumnya.
•
Melaksanakan komunikasi dua arah atau dialog dengan
masyarakat setempat untuk memperoleh umpan balik yang efektif
dalam pelaksanaan upaya pengelolaan dampak lingkungan
terhadap pencemaran air permukaan, pencemaran udara dan
kebisingan.
B. REKOMENDASI KELAYAKAN LINGKUNGAN
Dari hasil analisis prakiraan dampak penting dan evaluasi dampak
penting, maka kegiatan Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati
di Desa Semangat Dalam, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito
Kuala dapat dinilai layak dengan beberapa pertimbangan sebagai
berikut :
1. Dari aspek ketataruangan, keberadaan kegiatan Pembangunan
Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati di Desa Semangat
Dalam, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala tidak
menyalahi aturan pada Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan nomor 9 tahun 2000 tentang RTRW Kalimantan Selatan
Tahun 20002015 dan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala
nomor 6 tahun 2012.
2. Aspek teknis kegiatan Pembangunan Perumahan Ghina Ghani
PT. Ghina Hayati di Desa Semangat Dalam, Kecamatan Alalak,
Kabupaten Barito Kuala telah didesain sedemikian rupa sehingga
terjamin keamanannya dan akan dibangun sesuai dengan
prosedur perijinan yang akan diperoleh.
3. Penanganan dampak terhadap lingkungan dapat ditangani
dengan segera dan tidak memerlukan teknologi yang sangat
canggih namun lebih bersifat penanganan yang dilakukan secara
umum bila memang dampak tersebut terjadi. Dari dampak yang
timbul telah diberikan rancangan dan rumusan tindakan yang
bersifat mudah dilakukan baik melalui pendekatan teknis,
pendekatan sosialekonomibudaya maupun pendekatan
institusi.
4. Dari aspek kemitraan dengan pihak masyarakat terutama
masyarakat di wilayah Desa Semangat Dalam Kecamatan Alalak
menjadi wilayah administrasi proyek yang mendapat dampak
langsung telah dapat dilakukan komunikasi dan pendekatan
atau sosialisasi bersama yang menguntungkan kedua belah
pihak
5. sehingga proses pengelolaan dampak pada aspek adanya gesekan
atau ketidaksepahaman dengan masyarakat sekitar dapat segera
diminimalisir.
Dari beberapa pertimbangan tersebut, maka kegiatan Pembangunan
Perumahan Ghina Ghani PT. Ghina Hayati di Desa Semangat
Dalam, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala layak bagi
lingkungan.
BUPATI BARITO KUALA,
H. HASANUDDIN MURAD