Model Pembelajaran RTS untuk Merangsang Multiple Intelligence Pada Pre-School Students (TG PHK Dia Bermutu 2010)
darmawan@uny.ac.id
Bidang IImu: Pendidikan
LAPORAN PENELITIAN
TEACHING GRANT (TG) PHK DIA BERMUTU
TAHUN ANGGARAN 2OIO
JIIDUL:
MODEL PEMBELAJARAN REAL TEACHING SCIENCE 1nT5)
UNTUK MERANGSANG MALTIPLE INTELLIGENCES (MI)
PADA PRE-SCHOOL STUDENTS
'fim Peneliti :
Denny Darmawan, M.Sc.
Pujianto, M.Pd.
Bambang Rulvanto, M.Si.
Sabar Nurohman, M.Pd.
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PBNGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
Dibial'.ai oleh Direktorat .leudral Pendidikan Tinggi l(elrentrial Pepciiclili., Nasio*al
SesLrai Deugan Si-rlat Perjanjian Pelalisanaan [-libah Penelitian
Nouror: 87(r1Hl4. I j/PNllPlPLl201(). rarroual 1 I\4ei 2() I o
HALAMAN PBNGESAHAN
l.
Judul Penelitian: Model pembelajaran Real Teaching Science (RfS) Untuk
Merangsang Multiple Intelligences (MD Pada Pre-School
Students
2. Ketua Peneliti
a. Nama lengkap
: Denny Darmawan, M.Sc.
b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. Jabatan struktural
: Laki-laki
e. Jabatan fungsional
f. Fakultas/Jurusan
g. Pusat Penelitian
h Alamat
i. Telpon/Faks
j. Alamat Rumah
k. Telpon/Faks/e-mail
l. Tim Peneliti
No.
2
-
J
:197912022003D 1 A02
Tenaga Pengajar
FMlPA/Pendidikan Fisika
Lembaga Penelitian Universitas Negeri yogyakarta
Karangmalang, Depok, Sleman, DI\'
(0274)s6ss00
Wonokromo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta
08132.8297839
Nama dan Gelar
Pujianto, M.Pd.
Keahlian
Bambang Ruwanto,
M.Si.
Sabar Nurohman, M.Pd.
Pend. Fisika
Institusi
FMIPA LINY
Fisika
FMIPA LINY
Pend. Sains
FMIPA LINY
3. Jangka Waktu Penelitian : 6 bulan
4. Pembiayaan
Jumlah biaya
: Rp. 20.000.000,00
Yogyakata, Nopember20l0
Mengetahui,
Kajurdik Fisika FMIPA LINY
tu
Ketua Tim Peneliti,
J--
Juli Astono. M.Si.
NrP. 19s80703 198403 I 002
Denny Darmawan. M.Sc.
NIP. 19791202 200312 1 002
uJul,
FMIPA LINY
19s90914 198803 I 003
,
MODEL PEMBELAJARAN REAL TEACHING SCIENCE i?TS)
UNTUK MERANGSANG MULTIPLE INTELLIGENCES (MI) PADA PRESCHOOL STUDENTS
Oleh:
Denny Darmawan, Pujianto, bambang Ruwanto, Sabar Nurohman
Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak
Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui ketercapaian
modei pembelajaran Real Teaching Science dalam merangsang kecerdasan ganda
pada anak usia dini.; 2)Untuk mengetahui jenis kecerdasan yang berkembang paling
dominan melalui penerapan model pembelajaran Real Teaching Science.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research and
development (R & D). Pengembangan model pembelajaran dilakukan dengan model
4D meliputi define, design, develop dan disseminate. Penelitian ini dilaksa.nakan di
TK Masjid Syuhada Kodya Yogyakarta
Hasil yang telah dicapai menunjukkan bahwa: 1) Pembelajaran rnodel Real
Teaching Science telah berhasil merangsang berkembangnya multiple intelegensi
siswa usia dini; dan 2) Kecerdasan yang paling dominan berkembang meliputi
linguistik verbal, ruang spatial/r,isual, kinestetik badani dan musikal ritmis.
Kata Kunci: pembelajaran Real Teaching Science, Multiple Intelegencies, anak usia
dini
ltl
&,
DAFTAR ISI
Halaman
I.IALAMAN JI]DUL
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB
BAB
I
i
ii
iii
iv
PENDAI{ULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
I
2
2
II KAJIAN PUSTAKA
A. Implikasi Teori Intelegensi Ganda Bagi Pendidikan
Garis Besar Teori Intelegensi Ganda
2. Intelegensi Ganda dan Pendidikan Berkelanjutan
B. Model Pembelajaran Real Teaching Science
C. Perkembangan Selama Anak-anak
1.
BAB
III
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAI{ASAN
A. Hasil Penelitian
Pembahsan
l2
12
l4
14
15
20
20
Saran
DAFTAR PUSTAKA
ir
k
8
9
10
18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B.
J
METODE PENELITIAN
A. Desain dan Setting Penelitian.
B. Prosedur Pengembangan
C. lnstrumen Penelitian.
D. Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data
B.
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Penelitian ini. Laporan ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat akuntabilitas pelaksanaan Program
DIA BERMUTU. Adapun judul penelitian ini adalah " Model
Pembelajaran Real Teaching Science &IS) Untuk Merangsang Multiple
Penelitian Hibah
Intel.ligences (MI) Pada Pre-School Students".
Pada kesempatan ini,penghargaan dan ucapan terimakasih peneliti sampaikan
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa saran, dukungan dan
motivasi demi terselesaikannya kegiatan ini. Penghargaan dan terimakasih juga kami
sampaikan kepada:
1.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kemendiknas yang telah memberi
kesempatan pada kami untuk melakukan penelitian melalui Teaching
Grant PHK DIA BERMUTU.
2.
Dr. Ariswan, selaku Dekan FMIPA UNY yang telah mengijinkan peneliti
untuk melakukan penelitian.
3. Juli Astono, M.Si. selaku Ketua Jumsan Pendidikan
Fisika FMIPA L|NY
yang telah memfasilitasi kegiatan penelitian.
4.
Farida Fakhruddin, selaku guru TK Masjid Syuhada serta para rekan-rekan
di TK Masjid Syuhada yang terlibat dalam penelitian ini serta semua pihak
yairg tidak dapat kami sebutkan satu per satu, yang telah memberikan
dukungan baik secara moral maupun material.
Semoga semua bantuan yang telah diberikan selama kegiatan ini menjadi amal
baik dan ibadah serta akan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Kami menyadari
bahwa laporan ini masih banyak kekurangan sehingga saran dan kritik sangat kami
harapkan demi kesempurnaan laporan
laporan
ini. Akhir kata, penyusun berharap semoga
ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, Nopember 2010
Peneliti
,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini atau sering disebut sebagai PAUD
diselenggarakan atas pemikiran bahwa pentingnya memberikan pondasi yang
kuat pada anak sedini mungkin. Pemikiran ini timbul sebagai reaksi secara
sadar bahwa usia dini (golden age) merupakan usia dimana anak-anak rentan
dan mudah sekali menerima semua pengetahuan maupun keterampilan dari
lingkungan sekitarnya. Setiap anak' akan mencoba mengadaptasi segala
pengetahuan yang diperolehnya selama bereksplorasi.
Anak-anak dilahirkan
ke dunia dengan membawa potensi berupa
kecerdasan ganda. Kecerdasan tersebut sering dikenal sebagai Multiple
Intellegences
(MD Seiring
dengan perkembangannya, hanya
kecerdasan saja yang dominan berkembang pada
diri
beberapa
setiap anak. Hal ini
dipengaruhi oieh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut yaitu pendidikan
yang drberikan pada anak sejak dini. Pemerintah telah menyadari
akan
pentingnya pendidikan bagi anak usia dini tersebut. Bentuk dari kepedulian
pemerintah salah satunya dengan pengembangan pendidikan anak usia dini
(PAUD).
Permasalahan yang timbul
di lapangan berkaitan dengan penyelenggaraan
PAUD salah satunya adalah belum adanya model pembelajaran yang baku bagi
anak usia dini. Selama
ini
setiap lembaga penyelenggara PAUD hanya
berpedoman pada rambu-rambu yang disusun pemerintah mengenai
penyelenggaraan PAUD
di
sekolah. Belum adanya pedoman yang baku ini
mernungkinkan adanya peluang bagi praktisi atau pemerhati pendidikan untuk
mengembangkan suatu model pembelajaran yang sesuai bagi anak usia dini
berdasarkan karakteristik siswa usia dini.
Oleh karena karakteristik anak usia dini di antaranya berupa senangnya
[-,ereksplorasi
dan berurain rnaka model pembelajara4 yang dirancang
sebaiknya melibatkan kedua aspek tersebut. Model pembelajaran Real
Teaching Science (RTS) yang mengoptimalkan kegiatan eksplorasi terhadap
fenomena alam yang sering ditemukan anak
di
lingkungan sekitarnya
memungkinkan anak untuk mengembangkan seluruh potensi intelegensi ganda
yang dimilikinya. Hal
ini
dikarenakan model
ini
menuntut aktivitas anak
untuk mencoba dan melakukan sendiri hal-hal yang merangsang
rasa
keingintahuannya. Apabila rasa keingintahuan anak disalurkan melalui suatu
kegiatan yang sesuai maka diharapkan seluruh intelensi ganda pada anak dapat
berkembang secara optimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
di atas maka rumusan perrnasalahan dalam penelitian
ini adalah:
1. Apakah model pembelajaran Real Teaching Science yang
dikembangkan dapat merangsang kecerdasan ganda anak usia dini.
2. Jenis kecerdasan apakah yang berkembang
paling dominan melalui
penerapan model pembelajaran Real Teaching Science.
C. Tujuan Penelitian
Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka dituangkan ke
dalam dua tujuan pokok dari penelitian yaitu:
a. Untuk mengetahui ketercapaian model pembelajaran Real
Teaching
science dalam merangsang kecerdasan ganda pada anak usia dini.
b. Untuk mengetahui jenis kecerdasan yang berkembang paling dominan
melalui penerapan model pembelajaran Real Teaching Science.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A. Implikasi Teori Inteligensi Ganda Bagi Pendidikan
1. Garis Besar Teori Inteligensi Ganda
Inteligensi yang berpusat pada struktur dan sensivitas jaringan syaraf
belahan-belahan otak tertentu, merupakan sifat alami dan potensi manusia
belajar ya.ng tak terhingga. Mahayana ( dalam Nggermanto:2001) mengatakan
itelek/inteligensi manusia jauh lebih luas dari yang disangka. Intelek manusia
mempunyai dimensi yang tak terhingga. Ditandaskannya, intelek manusia kian
hebat ini dapat terungkap dalam istilah yang mengatakan bahwa
Alt children
are born genios (seluruh anak dilahirkan sebagai genius), atau setiap bayi
mempunyai potensi untuk menjadi Imago Dei (citraTuhan) di muka bumi.
Teori inteligensi ganda dikembangkan sebagai penjelasan kemampuan
manusia belajar yang dapat tergantung pada tes empiris. Teori
ini
tampak
n-relindungi sejumlah implikasi pendidikan yang cukup berharga untuk
diperhatikan. Kecerdasan dipandang sekilas rnenggunakan lensa berbeda pada
titik-titik perkembangan berurutan. Dalam tahap yang mengikuti, keeerdasan
dihadapi lervat sistem simbol: bahasa bertemu dihadapi lewat kalimat dan
cerita. musik lewat lagu, pemahaman ruang lewat lukisan, dan seterusnya.
Ketika kemaiuan berkembang, masing-masing kecerdasan
bersama-sama
dengan sistem simbol diwakili dalam sistem penulisan.
Lebih dari 15 tahun, Dr. Howard Gardner. profesor pendidikan
di
Universitas Harvard, mealakukan riset inteligensi/ kecerdasan manusia, yang
metnatahkan mitos bahwa IQ tetap (terbawah sejak lahir dan tidak berubah
sepanjang hidup seseorang), sekaligus menegaskan bahwa
Ie
hanya sebagian
kecil dari kecerdasan manusia (Nggermanto, 2001; Amstrong, 2000). Ada
variasi bentttk intelieensi. tnencakup delapan tipe yang kini teridentifikasi oleh
Ciardrrer (Arencls. 2001). Gardrrer mengr-rngkapkan bahwa inteligensi
sebetulnya tidak terbatas pada apa yang telah
la identifikasi (masih terus
berkembang), namun diyakininya bahwa teori inteligensi ganda yang is
kemukakan kini memberikan jawaban kapasitas manusia yang jauh lebih
akurat daripada teori inteligensi tunggal
(Ie) yang kita kenal
sebelumnya.
Teori inteligensi ganda ini memperluas image yang berarti bagi potensi
manusia dan upaya realisasi/ aktualisasinya secara optimal.
Penelitian yang dilakukan Gardner menghasilkan teori inteligensi
gandanya yang menguak tabir (profil atau spektrum) inteligensi manusia yang
luas dari teori kepercayaan manusia sebelumnya, serta menghasilkan definisi
tentang konsep inteligensi yang pragmatic dan menyegarkan. campbell et al.
(1996) mengemukakan, Gardner tidak memandang inteligensi manusia
berdasarkan skor tes standar semata, tetapi ia menjelaskan/mendefinisikan
inteligensi sebagai: kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi
dalam kehidupan manusia, kemampuan untuk menghasilkan persoalanpersoalan baru untuk diselesaikan, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
atau menawarkan jasa yang akan menimbulkan penghargaan dalam budaya
seseorang. Definisi pragmatis Gardner tentang inteligensi manusia ini,
menegaskan hakekat teorinya.
Mahayana (2001 dalarn Nggermanto, 200r) mengemukakan,
k-esuksesan manusia hanya 4 oh ditentukan oleh Ie-nya dan
setidaknya
75%o
ditentukan oleh kecerdasan emosional (cerdas spiritual lebih berperan) Suparno
(2004) menjelaskan, orang yang ber-Ie tinggi tetapi karena emosinya tidak
stabil dan mudah marah, seringkali keliru dalam menentukan dan memecahkan
persoalan hidup karena tidak dapat konsentrasi. Emosi yang tidak berkembang
(kurang terolah), tidak terkuasai, sering membuatnya berubah-ubah dalam
menghadapi persoalan dan bersikap terhadap orang lain, sehingga banyak
menimbulkan konflik. Kiranya jelas bahwa model tes
Ie
hanya mengukur
sesuatu yang lebih tepat disebut bakat bersekolah, sementara kecerdasan sejati
mencakup berbagai ketrampilan yang jauh lebih luas (Amstrong, lggg).
Inteligensi-inteligensi 1,ang dikemukakan oleh Gardrler mengaldung
srrb-inteligensi. Canrpbell
et a1. (1996) rlensemukakap bal-1r,a ipteligepsi
dalam domain musik misalnya, mer^riliki sub-sub meliputi: bermain musik,
menyanyi, menulis pratitur musik, memimpin, memberikan kritik, dan
menghargai musik. Masing-masing dari tujuh kecerdasan lainnya juga
memiliki banyak komponen. Jika dihubungkan dengan model
kecerdasan
Quanturu, maka kecerdasan matematis-logis dan linguistic biasanya dikenal
IQ (Intellectual Quotient), sedangkan inteligensi intra personal dan
interpersonal dimasukkaq dalam rumpun Ee @motional
euotient-Emotional
Intelligence), dan kecerdasan spiritual sebagai Se (spiritual
euotient),
sebagai
sementara
AQ (Adversity Quotient) adalah kecerdasan merubah
tantangan
rnenjadi peluang (berkembang dalam tantangan) dari orang-orang sukses yang
dominan dalam kecerdasan emosional dan spiritual
Qrlggermanto:2001).
Aspek lain dari inteligensi ganda delapan ini adalah bahwa, mereka bisa
dikonseptualisasikan ke dalam tiga kategori besar (Campbell
antara lain:
(l)
et
a1.,1996),
bentuk-bentuk inteligensi yang berkaitan dengan obyek (spasial,
logika-matematika, kinestetik, naturalis), atau inteligensi yang kapasitasnya
dikontrol dan dibentuk oleh obyek yang ada dalam kehidupan seseorang. (2)
Inteligensi yang bebas dari obyek (verbal-linguistik, dan musical), yakni tidak
cibentuk oleh dunia fisik tetapi tergantung pada sistem bahasa dan musik. (3)
Inteligensi yang berkaitan dengan manusia (interpersonal dan intrapersonal),
)'ang menunjukkan rangkaian perimbangan (counterbalance) yang kuat.
a
Tabel
i. Des krr lsl
t Delapan Domain Intelisensi Ganda
Kemampuan menonjol terikat
Contoh orans
Int
nsr
I
Linguistik
verbal
2
J
Mengerti urutan dan arti kata; Menjelaskan,
mengajar, bercerita, berdebat; Humor;
Mengingat dan menghafal; Analisis
linguistic; Menulis dan berbicara; Main
drama, berpuisi, berpidato; Mahir dalam
Dramawan, Editor,
Pengarang, Jurnalis,
Sastrawan, Operator
perbgndaharaan kata.
\latematisLogis
Ruaug
::'.rtial/\/ isua
Klasifikasi dan kategorisasi; Abstraksi, Logikus,
simbolisasi; Pemikiran induktif dan Matematikus,
deduktif; Reasong, pola sebab akibat; Saintis, Programmer.
Berhitung dan bermain angka; pemikiran
ilmiah; problem solving; silogisme.
Men-9enal relasi benda-benda dalar-r-r r.uang Pemburr:. Arsitek
d elsql_
l9p3!__l4![geryar pglggpr,J3ry Dekorator.
tepat dari berbagai sudut; Representasi Navigator.
grafik; Manipulasi gambar, Menggambar;
Mudah menemukan jalan dan ruang;
Imaginasinya aktif; Peka terhadap warna,
garis, bentuk.
Mudah ekspresi dengan tubuh; Mengaitkan
pikiran dan tubuh; Kemampuan main
Kinestetik
Badani
mimic; Main drama, role playing; Aktif
\ Iusikal,
Ritmis
Interpersonal
bergerak, sport; Koordinasi dan fleksibilitas
tubuh linggi.
Kepekaan terhadap suara dan musik; tahu
struktur musik dengan baik; Mudah
menangkap musik; Mencipta melodi; peka
terhadap intonasi, ritmik; Menyanyi, pentas
musik.
Mudah kerjasama dengan teman; Mengenal
dan mudah membedakan perasaan pribaJi
teman; Komunikasi verbal; Peka terhadap
teman, empati; Suka memberikan feedback.
Dapat berkonsentrasi'
diri
Aktor, Atletik,
Penari, Pemahat,
Ahli
Bedah,
Sportmen dan
sportwomen.
Penyanyi
op"iu',
Musikus,
Pemain
Komponis.
Komunikator,
Fasilitator,
Penggerak
massa/politisi, Guru,
Wirausahawan.
Oe.,gan bai( Ahli agarna, Ahli
Kesadaran dan ekspresi perasaan yang filsafat, Psikolog,
berbeda; Pengenalan dirr yang dalam, Konselor, Terapis.
Keseimbangan diri; Kesadaran akan realitas
spiritual; Reflektif, suka \erja sendiri.
\aturalis
uerpllflr dalam acuan alam; Mampu ,A.hli biologi, Penjaga
mengenal bentuk-bentuk alam di sekitarnya hutan, Hortikulturis,
(burung, bunga, pohon, hewan dan fauna Nelayan, Dokter
serta flora lain); Kepekaan terhadap bentuk- hewan, Ekolog, dll
bentuk alam lain (ciri geologi bumi, awan
misalnya); Peka terhadap bentuk-bentuk
budaya populer (sepatu kanvas, sampul CD,
model mobil, dll); Memperlihatkan
kesadaran ekologis.
Sumber: Gardner (1993), Suparno (2000), Amstrong (19992000)
Intrapersonal
Di
era persaingan informasi dan globalisasi dengan
kecenderungan
perubahan yang demikian pesat ke depan, nasehat terbaik untuk
meningkatkan
daya saing menurut Amstrong (1999) adalah, jangan menitikberatkan perhatian
anda pada salah satu inteligensi. Sebab bisa saja pada saat anda baru
menguasainya, kecerdasan tersebut sudah "ketinggalan Jaman,,. perhatikan
kecerrderungan teknologi terdepan, sepefti hypertexr
dan pira,ti lu,ak
konr;rutel mulrintedia. ),aug terus n-renggabungkan kecerdasan (menuju
teknologi konvergensi) dengan cara kreatif, untuk menangkap isyarat betapa
pentingnya mengembangkan beberapa inteligensi sekaligus dalam waktu
bersarnaa,n.
Dengan demikian, inteligensi ganda adalah merupakan salah satu strategi
belajar (dengan aneka metode) penyelesaian masalah yang efektif untuk
menghadapi kehidupan nyata (Campbell:1996). Termasuk rekonsiliasi dari
penyelesaian konflik sosial berkelanjutan menurut penulis. Amstrong (2004)
menegaskan, Inteligensi ganda juga membantu anda lebih rnemahami serta
lebih damai dengan orang-orang di sekelilingmu. Dikatakannya melalui teori
ini kamu akan belajar bahwa semua orang mempunyai kekuatan serta ide yang
berbeda-treda tentang bagaimana mengerjakan segalanya,
yang
akan
memudahkanmu untuk memahami mereka, dan bahkan belajar dari mereka
(kecerdasan hidup interpersonal). Suparno (2oo\ menambahkan,
orang yang
mempunyai inteligensi intrapersonal menonjol, dapat mengatur perasaan dan
emosinya sehingga kelihatan sangat tenang (dewasa tanpa emosi yang meluapluap). orang yang ber-IQ tinggi dengan emosi yang stabil dan tidak mudah
marah. tidak keliru dalam menentukan/memecahkan persoalan hidup karena
dapat berkonsentrasi.
Kompetensi/inteligensi manusia adalah multidimensional dan bersifat
ganda atas majemuk, sebagai realisasi/aktualisasi potensi otak
(kiri dan kanan)
r,ranusia secara penuh atau seimbang, dan patut dikembangkan sejak
pendidikan dasar di Indonesia. Urgensi pembelajaran dengan setting inteligensi
ganda
ini dapat terjawab ii teori inteligensi ganda Gardner, yang
merupakan
t'asil dan riset bertahun-tahun sejak 1979 di Harvard Graduate Schools of
Educcrtion (didanai oleh Yayasan Berhard van Leer dari Den Haag), dengan
topik utarna: sifat alami dan realisasi potensi manusia, khususnya sifat alami
rnanttsia belajar. Teori baru Gardner ini telah diakui dunia sebagai suatu teori
b'elajar yang paling inovatif (Amstrong, 2000); dan akhir-akhir
ini
banyak
nrenrpengaruhi model kurikulum pembelajaran, evaluasi, pengaturan kelas,
:-:ir.li.likan nilai. dan sekolah individuar pada banyak negara maju Suparno,
I'rir
2. Inteligensi Ganda dan Pendidikan tserkelanjutan
Model pendidikan berkelanjutan ke depan, terbukti sejalan dengan
strategi intelegensi ganda. Sehingga teori interigensi ganda telah menjadi
kerangka kerja dalan-r aktivitas pengajaran dan pembelajaran yang diberikan
pada sepuluh tal.iun terakhir, dan merupakan redefenisi dari tujuan pendidikan
(campbell:1996). Mengingat manusia memiliki kemampuan yang tiada
terbatas untuk berkembang, dan melalui teori tentang multiple (delapan)
inteliigcnces, pembelajaran capat memberlakukan berbagai metode yang
memiliki peiuang jamak dan saluran jamak dalam proses pendidikan itu
sendiri, dimana hak individu pebelajar untuk berpartisipasi
sesuai
kemarnpuannya dapat terpenuhi (S emiawan: 2000)
Teori inteligensi ganda karya Gardner menawarkan pandangan yang
lebih luas tentang kecerdasan manusia dan kesinambungannya yang dapat
dikembangkan seumur hidup, membuka kesempatan dan tantangan baru bagi
pendidikan (Deporter dkk:1999). Dijelaskan bahwa dengan memasukkan
kecerdasan ganda ke dalam
isi dan perencanaan pengajaran, kita
membantu
siswa secara otomatis mendapatkan banyak makna dan rangsangan otak dalam
proses belajar mereka, sekaligus memberi mereka lebih banyak variasi dan
kesenangan, serta mengembangkan dan memperkuat kecerdasan mereka.
Gardner ( I 993 ) mengatakan. seorang guru yang terampil adalah orang
)'ang dapat membuka sejumlah jendela atau pintu masuk yang berbeda
mengenai konsep yang sama sewaktu mengajar dengan seting inteligensi
ganda, Semiawan (2000) menegaskan, tugas pendidikan adalah membuka
ker.nanrpuan (unlock the capacity) yang dimiliki seseorang seoptimal mungkin
melalui sharing of informatiom untuk menjadi manusia yang bukan saja pintar,
tetapi juga kreatif, kritis dan memiliki ketahanan mental yang tinggi. Atau
kecerdasan berkernbang dalarn tantangan, dengan merubah tantangan menjadi
peluang sukses.
De,gan dernikia,.
di
dalam proses
bela.iar-rnen
gajar, guru harus
nre'nriliki agar sisu,a dapat belajar efektif dan el'rsien" mengena pada tujuan
yang diharapkan. Kemasan strategi belajar
ini
menunjuk pada keseluruhan
prosedur yang ditempuh oleh guru dan siswa yang memungkinkan atau
memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam
rangka mencapai tujuan tertentu (Hamalik:2001 ).
Kegiatan belajar-mengajar dengan pendekatan keterampilan
proses
berdasarkan inteligensi ganda yang dikemas dalam kelompok kecil (kooperatif)
sisu,a yang berkemampuan berbeda akan melatih keterampilan-keterampilan
khusus sesuai intelegensi yang dimiiiki untuk membantu mereka bekerja sama
dengan baik. Sehirrgga baiknya mengemas strategi belajar dengan metode yang
memberikan peluang jamak saluran jamak (Semiawan:2000). menggunakan
multinilai dan multikebenaran (Suparno:2000), asesmen
altematif
(Amstrong:2000; ibrahim:2002). Sehingga pelaporan hasil ujian berbentr,k
profil kemampuan/prestasi siswa dalam bidang tertentu yang mencakup
aspek
Pengembangan strategi belajar inteligensi ganda yang demokratis
penting dan mendasar dalam konteks implementasi pembelajaran bagi PAUD.
\lengingat, proses belajar-mengajar atau proses pengajaran merupakan satu
kegiatan melaksanakan suatu kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat
mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan
(Sudjana:2001). Berupa kemainpuan dasar dalam pembelajaran dan
indikatornya, Gardner (1993) rnenegaskan bahwa seorang guru yang efektif
he
B.
ndaknya berfun gs i sebagai " pialang/perantara
llodel Pembelajaran Real Teaching
si
swa-kurikulum".
Science
Model pembelajaran Real Teaching Science merupakan jenis model
pembeiajaran yang berusaha mengoptimalkan segala fenomena nyata di
lingkungan sekitar tempat tinggal siswa sebagai media pembelajaran. Media ini
dipilih karena paling mudah ditemukan siswa dan Bering dilakukan
i'irenjadi bagian dari aktivitas keseharian siswa.
bahkan
10
Model pembelajaran ini diawali dengan pemberian informasi oleh guru
mengenai fenomena alam yang terjadi
dipilih berdasarkan karakteristik dan
di
sekitar siswa. Fenomena tersebut
substansi mated yang akan disampaikan
dalam proses pembelajaran. Informasi guru dilanjutkan dengan kegiatan
eksplorasi oleh siswa
di luar kelas berupa observasi
terhadap media nyata.
Siswa diminta mengamati dan mengingat segala
hal yafig menarik
perhatiannya berhubungan dengan informasi yang diberikan oleh guru.
Kegiatan dapat berupa menggotong-golongkan, membedakan
dan
mendemonstrasikan sesuatu.
Fase akhir dari model pembelajaran RTS berupa diskusi dan pemaparan
hasil eksplorasi oleh setiap sisr.l'a. Pada fase
ini
siswa diberi kesempatan
mengembangkan keterampilar,nya dalam menyampaikan pendapat maupun
keterampilan berkomunikasi.
C. Perkembangan Selama Anak-anak
Anak-anak dapat disebut pra sekolah apabila mereka berusia antara
3
dan 6 tahun. Inilah waktu terjadinya perubahan cepat dalam seluruh daerah
perk-embangan. Anak-anak menuntaskan hampir seluruh keterampilan rnotor
menjelang
akhir periode ini dan dapat menggunakan
keterampilan-
keterampilan fisiknya untuk mencapai berbagai macam tujuan. Secara kognitif,
mereka mulai mengembangkan pemahaman tentang klasifikasi dan hubungan
serta menyerap sejumlali besar informasi tentang dunia
fisik dan sosial mereka.
\lenjelang usia 6 tahun, anak-anak hampir sepenuhnya fasih berbicara, tidak
hanva menyatakan keinginan dan kebutuhan mereka, tetapi juga berbagi ide
dan pengalaman mereka. Secara sosial, anak-anak belajar perilaku dan aturan-
aturan )'ang sesuai dan semakin lama semakin dapat menyesuaikan diri saat
lerinteraksi dengan anak-anak lain.
i.ti.el berikut
'
ir-ri rlenunjr"rkkan usia kapan anak-anak pada
:.'i.rgai keterar-npiIau u.rotor.
umumnya mencapai
l1
Tabel 2. Perkembangan Motor Anak-anak Prasekolah
Usia
2 tahun
Keteramnilan
Berjalan dengan dua kaki renggang, dan langkah gontai. Dapat
memanjat, ntendorong, menarik, lari, bergelantungan dengan dua
tangan. Memiliki daya tahan kecil. Menggapai objek dengan dua
i
Dapat menjaga kedua kaki lebih rapat pada saat berjalan dan berlari.
Dapat berlari dan berjalan lebih lancar. Menggapai satu objek dengan
satu tangan. Mencoreng-coreng dan memulaskan cat; menyusun
balok-balok.
Dapat mengubah-r-rbah keoepatan lari. Melompat-lompat dengan
kikuk. Memiliki kekuatan, daya tahan, dan koordinasi yang lebih
besar. Menggambar bentuk-bentuk dan gambar-gambar sederhana;
membuat lukisan; menggunakan balok-balok untuk membentuk
berbagai bangun.
Dapat berjalan di atas balok kesetimbangan. Meloncat-loncat dengan
lancar; berdiri pada satu kaki. Dapat menangani kancing dan resliting;
dapat mengikat.tali sepatu. Menggunakan perkakas dan alat dengan
tahun
J tahun
benar.
Sumber: Slavin (1997)
Pada saat setiap aspek perkembangan tersebut dibahas, perlu diingat selalu bahwa
perkembangan mengandung sejumlah unsur yang pelik dan bagaimana seluruh
aspek pertumbuhan anak saling berhubungan. Meskipun perkembangan fisik,
kognitif, dan sosial dapat dibahas dalam bab-bab terpisah dalam sebuah buku,
dalam kehidupan nyata ketiga hal itu tidak hanya saling mempengaruhi namun
iuga dipengaruhi oleh lingkungan dimarta anak-anak turnbuh.
BAB
III
METODE PENEI,ITIAN
A.
Desain dan Setting Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and
Development (R &. D). Adapun desain penelitian yang digunakan mengadopsi
model pengembangan Thiagarajan &. Semmel (1974) yaitu model 4D (define,
design, develop dan disseminare). Keempat tahap ini diterapkan di sekolah
untuk anak usia dini yaitu Taman Kanak-kanak. Adapun sebagai subjek
penelitian adalah anak-anak siswa TK Masjid Syuhada Kodya Yogyakarta.
B.
Prosedur Pengembangan
Pengembangan dimulai dengan tahap define, tahapan
penCefinisian kebutuhan-kebutuhan apa
ini
merupakan
saja yang diperlukan
bagi
pengembangan model pembelajaran Real Teaching Science. Pendefinisian
dilakukan dengan observasi awal
di
lokasi tempat akan dilakukannya
penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan identifikasi kebutuhan siswa dan
kebutuhan pelaksanaan pembelajaran
di
lapangan termasuk
di
dalamnya
perangkat pembelajaran apa saja yang dibutuhkan selama pembelajaran.
ini berisikan
Tahapan selanjutnya adalah design, tahapan
serangkaian.
Kegiatan dalarn rangka merancang model yang diinginkarr. Kegiatan yang
dilakukan berupa seleksi format dan seleksi substansi materi yang akan
digunakan selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran Real
Teaching Science. Format dapat diadopsi dari beberapa model pembelajaran
)'ang telah ada dan dikembangkan sesuai dengan kondisi
lapangan
sesungguhnya dalarn rangka mengembangkan keceldasan ganda siswa anak
r-rsia
dini. Adapun substansi materi disesuaikaii rde-ngan
Taman
D
Kanak-kanak.
e t, e l o
p
meru
Staudar materi siswa
,_";-.pakan tahapan setelah format, rl!$l,nengembangan
.
berhasi l
.lirancang pacia taherlran sebeluurnva. Pada tallap.:lq!.ffiirkukan pengembangan
n'.
.
'..
.; , ' .
_
n'
' ': F;'.' ::. '.
. r-.:.::ll:
.
&,'it:':':"' '.t:tr-l' t-,:
.
13
lebih lanjut terhadap rancangan yang telah dihasilkan. Pengembangan meliputi
proses maupun produk. Tahapan
ini dilaksanakan dalam rangka
mendapatkan
draft awal model pengembangan yang akan digunakan pada uji coba lapangan.
Draft awal hasil pengembangan selanjutnya diujicobakan pada
kelas
sesungguhnya melalui tahap disseminate. Tahapan ini merupakan disseminasi
terbatas terhadap rancangan model pembelajaran yang telah dikembangkan.
Hasil disseminasi digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki
rancangan
rnodel pembelajaran yang telah dikembangkan. Adapun
mekanisme
pelaksanaan penelitian dalam rangka ketercapaian tujuan penelitian ini dapat
digambarkan dalam diagram alir sebagai berikut:
.i'nalisis Kurikulum
Analisis Kebutuhan
Pendidikan Anak Usia Dini
Perumusan Model Pembelaj aran
Analisis Karakteristik
Intelegensi PAUD
Perumusan Tuj uan Pembelaj aran
Perancangan Perangkat Pembelaj aran
Desain Model Pengembangan
Model Pembeiajaran Real
Teaching Science
Deseminasi Terbatas
Deseminasi Luas
Uji Validasi
f indak
Laniut
Evaluasi dan Refleksi
Revisi Draft2
Evalusi dan Refleksi
Revisi Draft I
Ganrbar 1. Diagram Alir Rancanean Penger"nbiingan I\4odel Per-rlbelajaran
RTS r:ntuk Pre School Sltuclents'.
t4
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar
kegiatan Aktivitas siswa, Lembar Pengamatan Kecerdasan Ganda dan Lembar
Keterlaksanaan Rencana Petaksanaan Pembelajaran. Semua instrumen ini
divalidasi dengan menggunak an
co
nt e nt
v
al i dat
i
o
n.
D. lletode Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian mi berupa serangkaian aktivitas yang ciilakukan
oleh siswa selama pelaksanaan model pembela;aran Real Teaching Science.
OIeh karena itu data dikumpulkan dengan metode observasi dan wawancara
secara langsung terhadap subjek penelitian. Oleh karena subjek penelitian
adalah siswa Taman Kanak-kanak maka model wawancara disesuaikan dengan
karakteristik siswa.
Seluruh data yang diperoleh {ari kegiatan observasi maupun wawancara
seianjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data dianalisis berdasarkan
kode ketercapaian pengembangan setiap komponen kecerdasan yang dimiliki
oleh siswa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
\.
Hasil Penelitian
Penelitian
ini
dilaksanakan selama semester ganjil tahun akademik
1010,,2011. Oleh karena desain penelitian yang digunakan adalah penelitian
pengembangan maka data diperoleh pada tahap disseminasi terbatas.
Disseminasi dilaksanakan
di
kelas Kecil Taman Kanak-kanak Masjid
Si'uhada. Banyaknya siswa yang terlibat adalah 15 anak. Kelas Kecil identik
dengan Kelompok Bermain di beberapa sekolah Taman Kanak-kanak lainnya.
Hasil observasi terhadap analisis kebutuhan siswa diperoleh
bahwa
di Pendidikan Anak Usia
Dini adalah mengenal alam sekitar. Wawancara dengan gum di sekolah
substansi materi yang sesuai dengan materi sains
menunjukkan bahwa substansi materi
menjadi mengenal fenomena alam
di
ini
dapat dikembangkan oleh guru
sekitar tempat tinggal siswa dalam
rangka mensyukuri kebesaran ciptaan Tuhan. Selanjutnya, peneliti bersama
suru mendeskripsikan bentuk penugasan untuk siswa yang disesuaikan dengan
arah identifikasi multiple intelegensi. Tabel berikut ini merupakan jenis-jenis
penugasan yang telah dikembangkan oleh peneliti bersama guru kelas:
Tabel 3. Bentuk-bentuk Penugasan dalam Pembelajaran Real
Teaching
Science
Intelegensi
Kriteria Ketuntasan Perkembansan
Penusasan
1
2
J
Linguistik
r erbal
Bercerita dan mahir dalam perbendaharaan
kata.
Siswa diminta
menceritakan apa
yang dilakukarlnya
ketika di luar rumah
sedang teriadi huian
\latematisLogis
Klasifikasi dan kategorisasi; Berhitung sederhana
Siswa diminta
membuat
klasifikasi dan
kategorisasi
terhadaP bentuk-
15
.
r6
bentuk benda di
sekitarnya
misalnya berbagai
bentuk buahbuahan (bulat,
kotak, runcing dan
tumpul).
Siswa diminta
berhitung
sederhana dengan
;nenyebutkan
beberapa jumlah
organ tubuh
misalnya mata,
hidung, tangan
melalui lagu
Ruang
Menggambar dan peka terhadap w"ma, Siswa diminta
S:::ial \'isua garis, bentuk.
mewarnai gambar
I
dengan diberi
kebebasan memilih
jenis warna yang
akan digunakan
Mudah ekspresi dengan tubuh; kemarnpuan Siswa
diminta
main mimik dan aktif bergerak
menirukan gerak
beberapa binatans.
Menyanyi
Siswa diminta
menyanyikan sebuah
lagu di depan kelas
Mudah kerjasama dengan teman dan Siswa diberi game
Komunikasi verbal
atau permainan yang
dimainkan secara
berkelompok
:.:::personal
Dapat berkonsentrasi diri dengan baik;
Siswa diberikan
puzzle tentang
gambar binatang
kemudian dminta
menyusrmnya agar
diketahui nama
binatang tersebut
\:.Iuralr
Mampu mengenal bentuk-bendk alam di Siswa
diminta
sekitarnya (burung, bunga, pohon, hewan menyebutkan bentuk
dan fauna serta flora lain)
bunga, bagian-
bagian pohon
hervan
dan
tl
Be
riilut akan disajikan beberapa temuan selama proses pembelajaran
Jiiakukan baik di dalam dan atau di luar kelas:
Iabel
-1.
Temuan-temuan aktivitas siswa selama pembelajaran
lntelesensi
Bentuk Penusasan
1
2
Linguistik
verbal
\latematisLogis
Ruang
Spatia{iVisua
I
Kinestetik
Badani
lvlusikal,
Ritmis
Interpersonal
[:rtranersonal
Temuan
J
Siswa diminta
menceritakan apa yang
dilakukannya ketika di
luar rumah sedang terjadi
huian
Siswa diminta
membuat klasifikasi
dan kategorisasi
terhadap bentukbentuk benda di
sekitarnya misalnya
berbagai bentuk buahbuahan (bulat, kotak,
runcing dan turnpul).
Siswa diminta
berhitung sederhana
dengan menyebutkan
beberapa jumlah organ
tubuh misalnya mata,
hidung, tangan melalui
lasu
Siswa diminta mewarnai
gambar dengan diberi
kebebasan memilih j enis
warna yang akan
digunakan
Siswa diminta menirukan
gerak beberapa binatang.
menyanyikan sebuah
laeu di depan kelas
Siswa diberi game atau
permainan yang
dirnainkan secara
berkelompok
i:s_\!!
cl1lgllqrulg4le
Kategorisasi mengenai bentuk
benda belum sepenuhnya
dipahami oleh siswa ( ada
siswa menyebut bentuk bulat
dengan istilah lingkaran)
Berhitung sederhana. terhadap
jumlah beberapa organ tubuh
masih terbatas pada mengikuti
instruksi guru dan belum
dipahami dengan benar
Siswa lebih dominan untuk
memilih warna-warna yang lebih
terang dan menyolok
Seluruh siswa mampu
menyelesaikan penugasan
meskipun ditemukan jenis
gerakan yang sama ditirukan
oleh lebih dari dua orans
Siswa menyelesaikan penugasan
jenis ini dengan sangat baik
Siswa diminta
S
Seluruh sisw a dapat melakukan
penugasan ini dengan baik
Kerja sama antar siswa masih
rendah, siswa memilih anggota
kelompok dengan siswa tertentu
sai a
_
Sierelu
18
tentang gambar binatang
Naturalis
B.
kemudian dminta
menyusunnyaagar
diketahui nama binatang
tersebut
Siswa diminta
menyebutkan bentuk
bunga, bagian-bagian
Dohon dan hewan
berkonsentrasi masih belum
berkembang dengan baik
Siswa masih mengalami
kesulitan mengungkapkan
bentuk benda-benda di
sekitamya
Pembahasan
ini rnerupakan penelitian pengembangan atau research and
.ii';elopntent (R & D). Pengembangan model pembelajaran dilakukan dengan
:odel 4D meliputi define, design, develop dan disseminate. Tahap define
Penelitian
:erupakan tahap pendefinisian kebutuhan yang dilakukan dengan
l.ebutuhan (need analyze). Hasil pendefinisian
ini
diterjemahkan
analisis
ke
dalam
ilentifikasi kebutuhan. Tahapan berikutnya berupa design atau
perancangan
nodel )'ang berupa seleksi format, pemilihan rancangan dan
penyeleksian
:i.ncansan awal dari suatu model yang akan dikembangkan. Desain awal ini
sei:njutnva dikembangkan melalui tahap develop. Tahapan tersebut terdiri dari
seranskaian kegiatan mengembangkan model
yang diinginkan
dengan
:remperhatikan seluruh komponen yang terkait. Produk pengembangan
seianjutnva didisseminasikan dalam tahap disseminate yaitu
i
:.nan_qan
uji coba produk
ke
melalui disseminasi terbatas.
Hasil dari tahap pendefinisian diperoleh serangkaian bentuk penugasan
t,ang akan diberikan kepada peserta didik. Serangkaian bentuk penugasan
:irerikan secara integratif artinya beberapa jenis komponen intelegensi diberikan
secara bersamaan, misalnya intelegensi matematis logis dengan musikal ritmis
serta kinestetik badani. Hal
ini dikarenakan bentuk
penugasannya diberikan oleh
:uru melalui ajakan menyanyi sekaligus melakukan gerakan dan menyebutkan
'';mlah tertentu.
Temuan-terrlrau dalam Tabel
:-
,lel
4
menr-ur.iukkan bahwa pernbela.iaran
Real teaclting Science telah berliasil merangsang perkeuibangan multiple
19
-:.:..--s.nsi siswa. Namun demikian, baru beberapa jenis intelegensi yang
:erkembang secara optimal. Adapun intelegensi yang dominan berkembang
"::lah linguistik verbal,
ruang spatial/visual, kinestetik badani dan musikal ritmis.
le:'ruan ini dapat digunakan bagi guru untuk lebih mengarahkan dan menemukan
::is
iatihan agar intelegensi lainnya dapat berkembang dengan optimal pula.
\
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
{-
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan analisis terhadap
data,/temuan-temuan
':-:::a
l
peraksanaan pembelajaran di kelas dapat
disimpulkan bahwa:
Pembelajaran model Real Teaching Science
ielah berhasil merangsang
berkembangnya multiple intelegensi siswa usia
dini
:'
B.
Kecerdasan yang paling dominan berkembang
meliputi linguistik
ruang spatial/visuar, kinestetik bada,i dan musikal
ritmis.
'erbar,
Saran
-{gar model pemberaj aran Rear Teaching science dapat
rebih optimar
diselenggarakan di sekolah PAUD maka
beberapa pertimbangan berikut
sebaiknya diperhatikan seberum mengimplementasikannya
di kelas, antara
lain:
l.
Guru diharapkan selaru membaga arat peraga
sebab penggunaan arat
peraga sangat membantu dalam mendekatkan
peserta didik terhadap
fenomena alam di sekitar anak
2. untuk lebih mengaktifkan
psikomotorik anak sebaiknya model ini
diintegrasikan dengan outdoor activities.
20
I
,
i
h
I
l
l
DAF'TAR PUSTAKA
1:-,s::,'ng. T 1999. 7 Kinds Of Smart: Identifuing and Developing Your Multiple
lnrelligences. Penguin Putnam Inc. Edisi Indonesia. Alih Bahas T. Hemaya,
2002.7 Kinds Of Smart: Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda
Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. Jakarta: PT. Gramedia.
r:fndS. R.l.
2001
. Learning to Teach. 5th edition. New York: Me Graw-Hill
Copanies Inc.
-::::13:: H. i993. Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York:
Basic Books. Edisi indonesia. Alih Bahasa Sindora, A.
Ibrahim.
M.
2002. Asesment Alternati/Alternate Assessmenr (Pelatihan
Terintegrasi Berbasis Kompetensi: Model Bio C-02).
.{enrp. J. N4orrison, G.R., Ross, S.M. 7994. Designing Effective Instruction. New
I :
York: Merrill.
Slavin. R.E. 1997. Educational Psycholog,t Theory and Practice. USA: Allin &
Bacon
Suparno, P. 2000. Teori Inteligensi Ganda Dalam Pembelajaran Fisika Di
Sekolah Menengah. Dalam Atmadi, A., Setiyaningsih, y. Transformasi
Pendidikan Memasuki Milenium Ketiga. Yogyakarta: Kanisius'
Thiagarajaan, S., Semmel. D.S.,& Semmel, Ivi.I. I 974. Instruetional Development
.for training teacher of Exceptional Children a Sourcebook. Bloominglon:
Center for Innovation on teaching the Handicaped.
& Grant. E.R. 1999. I Believe I Wilt Go Out Of Thtis Actually
Knon,ig Sornething; Cooperatit,e Learning Activities in Physical Chemistry;
.lournal Of Research In Science Teaching; Correspondence to: M. Hamby
fsrvns. M.H
Tou,ns.
Veenerna, S. and Gardner,
D
iakses melalui
,
__
H.
,,
:..
1996. Muttimedia and Multiple'lntelligences.
http //www. prospect. or gl printl vT l2gl,v.eenerna-shtml,
tanggal 4 Desember 2006.
:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UN IVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Korongmolong Yogyokorto Telp. 5851 68 Psw. 217, 218, 219
SI]RAT PERJANJIAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PENELITIAN DOSEN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAIIUAN ALAM UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2O1O
Nomor
Pada had
ini,
:
876/H34.13/PNBP/PL2010
Kamis tanggal Satu bulan April tahun Dua Ribu Sepuluh, kami yang bertanda tangan di
:a.*ah ini:
Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes
\ama
I 003
NIP
19620414 198803
Jabatan
Pembantu Dekan II FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, selaku Pejabat
Pembuat
Komitrnrin FMIPA yang selanjutnya disebut
PIHAK
PERTAMA
Nama
Denny Darmawan, M.Sc
\IP
19791202 200312
labatan
Ketua Pelaksana Penelitian Teaching Grand (TG) Program DIA
BERMUTU Batch - I Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA IJNY tahun 2010,
dengan judul "Model Pengembangan Real Teaching Science (RTS) Untuk
Merangsang Multiple Inteligences (MI) pada Pre-Scool" selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA
I
002
-ilar.a
belah pihak herdasarkan :
S,;r:r Pedanjian Pelaksanaan Pekerjaan/Kegiatan (Kontrak) Program DIA BERMUTU Batch I Tahun 2009ll I "1 nomor :294l.ltD4.llSPPK-DIA BERMUTU-A/2009 tanggal 30 November 2009.
:,alaiakan
sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian,pelaksanaan pekerjaan, dengan ketentuan
- syarat sebagaimana tercantum dalam pasal - pasal tersebut dibawah ini :
r:.:rr.e.trran dan syarat
Pasal
I
Ruang Lingkup Pekerjaan
iii.4.i( PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas
r1n.t{rr untuk bertindak sebagai penanggung jawab pelaksanaan kegiatan Penelitian Teaching Crand (TG)
?T,g!n1 DLA BERMUTU Batch - I Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,
riru:rak I (satu) judul
.
Pasal 2
:
Pembiayaan
ld3h biala program Penelitian Teaching Grand (TG) Program DIA BERMUTU Batch - I Jurusan
!r.:J:kan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta adalah sebesar Rp 20.000.000,- (Dua puluh
--: i. Junlah biaya tersebut akan dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA,
,
-.: _ iri.e:-ing Giro BPP BNI 46 Cabang UGM dengan Nomor Rekening 003.923.9705
.1-
i "r;.r F:r.eii:ian dosen FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta dibebankan dengan anggiuan Program
- I Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Tahun
:,-!- BEF-r.fl--fLr Batch
,,
:,.
?,=iis:.:r.a.an dana tersebut : Biaya manajemen
t
.
i:::--::i..?::x
:r-r-:
- ra':r
D-:-:
-
i.-
,,-
'-
+-i,
:
:
Biaya Operasional : 60 o/o,Biaya Pelaporan :
15
FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta bertahap sebagai
aras kegi3tan Penelitian Dosen
:
o/o,
:25
Pembayaran bantuan dana sebesar 70 % darijumlah bantuan yaitu :
7O oh x Rp 20.000.000,-:Rp 14.000.000,-(Empa Belas Juta rupiah), diterimakan
setelah pe;adatanganan kontrak oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
Pembayaran bantuan dana sebesar 30 % dari jumlah banfuan yaitu :
30 % x Rp 20.000.000,-=Rp 6.000.000,-(Enam juta rupiah), diterimakan pada saat
laporan Penelitian diserahkan oleh PIHAK KEDUA
!.mr:-: "rru-- :er->etr.rt diperhitungkan PPh pasal
2l
sebebar 15 Yo dari biaya manajemen.
Pasal 3
igu;r ur:
ll l
:-:-<
;qus
Jangka Waktu Pelaksanaan'
dan
berlaku mulai tanggal I Mei 2010 sampai dengan 30 November
dilaksanakan
Pasal 4
Petaksanaan dan Pelaporan Program
i':i!-\
(EDU.{ brrkewajiban
lt:-rj(
i\EDUA berkervajiban menyerahkan laporan Penelitian
melaksanakan:seluruh kegiatan Penelitian Dosen FMIPA Universitas
dan menyelenggarakan dokumentasi kegiatan'
,*eg= 'r',:"glaliarta tepat pada waktunya
kepada
PIHAK PERTAMA.
Pasal 5
Administrasi Keuangan
&.mr*:,rtr: -r.lgeluaran dan pemungutan pajak diadministrasikan (disetor ke Kas Negara) tersendiri
!iu@rrr;u: iqa&
dan
PIHAK PERTAMA.
Pasal6
SANKSI
,'j.:r-{j. (ED"-.\ bertanggungjawab atas selesainya pelaksanaan kegiatan Penelitian Dosen dalam Jangka
rt
&:.,
-lr3Etl-j
rer€but
'kmu
p"str
l'l*
pada pasal
3 aan apaUila melampaui batas waktu tersebut dikenakan
denda
maksimal sebesar 5%
1 satu permil) setiap hari keterlambatan dengan denda
jumlah
biaya nilai kontrak.
r ,1ari
*;r:ng:c,I!Ea:: s€bsar
Pasal 7
!,* m;ri* E
Biaya Meterai dan Pajak
yang timbul berkenaan dengan disepakatinya Surat-Perjanjian ini
lain
pajah serta biaya
ry.*uir-..r ::,:lj3ianggunglawab PIHAK fpoUe,
dilunasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
,rpg 1g-,*i:'
Pasal
Lain
-
I
Iain
lc;llj1 i!$;:Ei iang belum diatur dalam surat Perjanjian atau perubahan - perubahan yang dipandang perlu
ns r^*.:c -iatr pihah akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan dan merupakan bagian
rr'.i l :irr. :g:rsel'-\an dari Surat Perjanjian ini.
jir.
:.li,r,i,iliiiii[]r,
Pasal 9
Penutup
Sr-:=: perjanjian ini disusu,r dalam rangkap 5 (lima) 2 (dua) rangkap bermeterai masing-masing sebesar
.
R:
5 ,-{t0.- dibebankan pada
:
PIHAK KEDUA.
Hal-hal yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini ditentukan oleh kedua belah pihak secara
musl au arah
I Mei 2010
PERTAMA,
, :1, i":'.
Yogyakart4
:-1{K
'
KEDUA,
\,'
^
---!4^-_
3A5A6AAF1
-,,r'-:-' Darrnarvan, M.Sc
.;? l9;91202 200312 1002
Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes
NrP. 19620414 198803
l 003
Mengetahui
Pembantu Dckan I FMIPA UNY
Suyoso,M.Si
NrP. 19s30610 198203 r 003
i
I
DAFTAR
.. Pcr:iitian
--
'.:.:-:
Per:eliti
:i-: :::r 'anggal
\t,
:
:
Nama
i'rol. 5upanYoto, M.Pd.
U!.S lu. Amln Genda Paddusa
Prof. Dr. Mundilarto
Suhar_vanto, M.Pd
l'rot. Dr. Jumad
Dr. Yos. Sumardi
Prurl. I.)r. Zuhdan Kun
{hmad Abu Hamio, M.Pd
:lamet i\{ l.M Pd
Subroto, M.Pd
Drs. Supriyadi
5u oso. M.Sl
:
r
li
ii
::
j'
1
309368 I 0
305308 I 4
l3l t2l7t8
l3 I4t l08s
Dr. Heru Kuswanto
Dn. Eko Widodo
13t656346
,sr,an \f tyatmo. M.Si
ic Isirtono, M.Si
Sidi Punvanto, M.Si
. _.kl Sudomo, MA
S.rla-har. M.Si
ln .{1. }{arvanto
Sumarna. M.Si
lrs
l-.sir \\'ilujeng, ll.Pd
\u:
:i
t3t4s3t97
r308i48sl
n.
1314s3201
.r arsono. M.Si
::
;i
5.
r
Kadarisman. M.Si
!:,xardirono. M.Si
i,gus Punvanto, M.Sc
R.estu B'idiatmono, M.Si
:upardi. M.Si
Fuiianto, M.Pd
Kuncoro Asilr Nugroho. M.Pd.. M.Sc
Denny Darmawan. M.Sc
i\ S Bram Dwandoro, M.Sc
Sabar Nurhoman, M.Pd
R. \'osi Aprian Sari. M.Si
Rita Prastyowati. S.Si
--->
3053 1 33s
131121720
131656347
131930141
I 32048s I 6
32048s I 5
i2107033
31666730
3t930140
tr //
nv
Ia
10.
(\,
{rl
12.
I
13.
rl
ts.t
14.
k
i
/ ^
//)
nI^
19.\j,{*1,;
/ll
16.'
17.
l9.U
I
(
o..-d- 20#
21,
\
u,-
22.
23.
r')
W ": ,
24. y_-
26. Z,
27.
28.
29,
30.
3I
32t35229
32206ss7
32206562
32302s19
32302518
32304796
32309688
132309689
132319930
132319975
L4{-
4.
8.
3205 I 059
322404s3
31930142
32107032
v
f
6. K.---'- / 11
3068394 I
I 305308 I s
l
Tanda Tansan
l.
r
Kaha! u DSR, M.Pd
Dr Arisu'an
-! Dr Dadan Rosana
-:
1
Yuli Astono, M.Si
Ruwanto. M.Si
I
-',
-
NIP
3060504 r
134367439
I 3068 1 033
I
32.
JJ.
\
3s.
t34. --z --/
-a
^:*yfiy
.,'-, - 36. /.j5/,uil\
3K*X-s^ 38. n
39:rt
40.
41
I
Nz
.Y
42.
Yogyakarta,
Kajurdik Fisika FMIPA UNY
?---'
.lLrli Astono, M
NrP
1141 1 085
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
Alamat : Karangmalang Yogyakarta (55281) Telp/Fax: (0274) 550847
L.{.I'OR{N PELAKSANAAN SEMINAR
PreML/HASIL
PENELITIAN
")
l. a;na Peneliti
.- i:,Jsan
F;.irultas
>'drus Penelitian
.iudui Penelitian
r;;;;i;
?e.a-ksanaan
l:rrtrrat
).;:npin
:
i;.P-b,&b..
*e,-i.?, P;k;i
;
oilo:;;i;;;i
Perpustakaan Jurusan Pendidikarl Fisika FMIPA UNY
OIeh
P
Bidang IImu: Pendidikan
LAPORAN PENELITIAN
TEACHING GRANT (TG) PHK DIA BERMUTU
TAHUN ANGGARAN 2OIO
JIIDUL:
MODEL PEMBELAJARAN REAL TEACHING SCIENCE 1nT5)
UNTUK MERANGSANG MALTIPLE INTELLIGENCES (MI)
PADA PRE-SCHOOL STUDENTS
'fim Peneliti :
Denny Darmawan, M.Sc.
Pujianto, M.Pd.
Bambang Rulvanto, M.Si.
Sabar Nurohman, M.Pd.
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PBNGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
Dibial'.ai oleh Direktorat .leudral Pendidikan Tinggi l(elrentrial Pepciiclili., Nasio*al
SesLrai Deugan Si-rlat Perjanjian Pelalisanaan [-libah Penelitian
Nouror: 87(r1Hl4. I j/PNllPlPLl201(). rarroual 1 I\4ei 2() I o
HALAMAN PBNGESAHAN
l.
Judul Penelitian: Model pembelajaran Real Teaching Science (RfS) Untuk
Merangsang Multiple Intelligences (MD Pada Pre-School
Students
2. Ketua Peneliti
a. Nama lengkap
: Denny Darmawan, M.Sc.
b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. Jabatan struktural
: Laki-laki
e. Jabatan fungsional
f. Fakultas/Jurusan
g. Pusat Penelitian
h Alamat
i. Telpon/Faks
j. Alamat Rumah
k. Telpon/Faks/e-mail
l. Tim Peneliti
No.
2
-
J
:197912022003D 1 A02
Tenaga Pengajar
FMlPA/Pendidikan Fisika
Lembaga Penelitian Universitas Negeri yogyakarta
Karangmalang, Depok, Sleman, DI\'
(0274)s6ss00
Wonokromo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta
08132.8297839
Nama dan Gelar
Pujianto, M.Pd.
Keahlian
Bambang Ruwanto,
M.Si.
Sabar Nurohman, M.Pd.
Pend. Fisika
Institusi
FMIPA LINY
Fisika
FMIPA LINY
Pend. Sains
FMIPA LINY
3. Jangka Waktu Penelitian : 6 bulan
4. Pembiayaan
Jumlah biaya
: Rp. 20.000.000,00
Yogyakata, Nopember20l0
Mengetahui,
Kajurdik Fisika FMIPA LINY
tu
Ketua Tim Peneliti,
J--
Juli Astono. M.Si.
NrP. 19s80703 198403 I 002
Denny Darmawan. M.Sc.
NIP. 19791202 200312 1 002
uJul,
FMIPA LINY
19s90914 198803 I 003
,
MODEL PEMBELAJARAN REAL TEACHING SCIENCE i?TS)
UNTUK MERANGSANG MULTIPLE INTELLIGENCES (MI) PADA PRESCHOOL STUDENTS
Oleh:
Denny Darmawan, Pujianto, bambang Ruwanto, Sabar Nurohman
Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak
Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui ketercapaian
modei pembelajaran Real Teaching Science dalam merangsang kecerdasan ganda
pada anak usia dini.; 2)Untuk mengetahui jenis kecerdasan yang berkembang paling
dominan melalui penerapan model pembelajaran Real Teaching Science.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research and
development (R & D). Pengembangan model pembelajaran dilakukan dengan model
4D meliputi define, design, develop dan disseminate. Penelitian ini dilaksa.nakan di
TK Masjid Syuhada Kodya Yogyakarta
Hasil yang telah dicapai menunjukkan bahwa: 1) Pembelajaran rnodel Real
Teaching Science telah berhasil merangsang berkembangnya multiple intelegensi
siswa usia dini; dan 2) Kecerdasan yang paling dominan berkembang meliputi
linguistik verbal, ruang spatial/r,isual, kinestetik badani dan musikal ritmis.
Kata Kunci: pembelajaran Real Teaching Science, Multiple Intelegencies, anak usia
dini
ltl
&,
DAFTAR ISI
Halaman
I.IALAMAN JI]DUL
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB
BAB
I
i
ii
iii
iv
PENDAI{ULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
I
2
2
II KAJIAN PUSTAKA
A. Implikasi Teori Intelegensi Ganda Bagi Pendidikan
Garis Besar Teori Intelegensi Ganda
2. Intelegensi Ganda dan Pendidikan Berkelanjutan
B. Model Pembelajaran Real Teaching Science
C. Perkembangan Selama Anak-anak
1.
BAB
III
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAI{ASAN
A. Hasil Penelitian
Pembahsan
l2
12
l4
14
15
20
20
Saran
DAFTAR PUSTAKA
ir
k
8
9
10
18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B.
J
METODE PENELITIAN
A. Desain dan Setting Penelitian.
B. Prosedur Pengembangan
C. lnstrumen Penelitian.
D. Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data
B.
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Penelitian ini. Laporan ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat akuntabilitas pelaksanaan Program
DIA BERMUTU. Adapun judul penelitian ini adalah " Model
Pembelajaran Real Teaching Science &IS) Untuk Merangsang Multiple
Penelitian Hibah
Intel.ligences (MI) Pada Pre-School Students".
Pada kesempatan ini,penghargaan dan ucapan terimakasih peneliti sampaikan
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa saran, dukungan dan
motivasi demi terselesaikannya kegiatan ini. Penghargaan dan terimakasih juga kami
sampaikan kepada:
1.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kemendiknas yang telah memberi
kesempatan pada kami untuk melakukan penelitian melalui Teaching
Grant PHK DIA BERMUTU.
2.
Dr. Ariswan, selaku Dekan FMIPA UNY yang telah mengijinkan peneliti
untuk melakukan penelitian.
3. Juli Astono, M.Si. selaku Ketua Jumsan Pendidikan
Fisika FMIPA L|NY
yang telah memfasilitasi kegiatan penelitian.
4.
Farida Fakhruddin, selaku guru TK Masjid Syuhada serta para rekan-rekan
di TK Masjid Syuhada yang terlibat dalam penelitian ini serta semua pihak
yairg tidak dapat kami sebutkan satu per satu, yang telah memberikan
dukungan baik secara moral maupun material.
Semoga semua bantuan yang telah diberikan selama kegiatan ini menjadi amal
baik dan ibadah serta akan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Kami menyadari
bahwa laporan ini masih banyak kekurangan sehingga saran dan kritik sangat kami
harapkan demi kesempurnaan laporan
laporan
ini. Akhir kata, penyusun berharap semoga
ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, Nopember 2010
Peneliti
,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini atau sering disebut sebagai PAUD
diselenggarakan atas pemikiran bahwa pentingnya memberikan pondasi yang
kuat pada anak sedini mungkin. Pemikiran ini timbul sebagai reaksi secara
sadar bahwa usia dini (golden age) merupakan usia dimana anak-anak rentan
dan mudah sekali menerima semua pengetahuan maupun keterampilan dari
lingkungan sekitarnya. Setiap anak' akan mencoba mengadaptasi segala
pengetahuan yang diperolehnya selama bereksplorasi.
Anak-anak dilahirkan
ke dunia dengan membawa potensi berupa
kecerdasan ganda. Kecerdasan tersebut sering dikenal sebagai Multiple
Intellegences
(MD Seiring
dengan perkembangannya, hanya
kecerdasan saja yang dominan berkembang pada
diri
beberapa
setiap anak. Hal ini
dipengaruhi oieh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut yaitu pendidikan
yang drberikan pada anak sejak dini. Pemerintah telah menyadari
akan
pentingnya pendidikan bagi anak usia dini tersebut. Bentuk dari kepedulian
pemerintah salah satunya dengan pengembangan pendidikan anak usia dini
(PAUD).
Permasalahan yang timbul
di lapangan berkaitan dengan penyelenggaraan
PAUD salah satunya adalah belum adanya model pembelajaran yang baku bagi
anak usia dini. Selama
ini
setiap lembaga penyelenggara PAUD hanya
berpedoman pada rambu-rambu yang disusun pemerintah mengenai
penyelenggaraan PAUD
di
sekolah. Belum adanya pedoman yang baku ini
mernungkinkan adanya peluang bagi praktisi atau pemerhati pendidikan untuk
mengembangkan suatu model pembelajaran yang sesuai bagi anak usia dini
berdasarkan karakteristik siswa usia dini.
Oleh karena karakteristik anak usia dini di antaranya berupa senangnya
[-,ereksplorasi
dan berurain rnaka model pembelajara4 yang dirancang
sebaiknya melibatkan kedua aspek tersebut. Model pembelajaran Real
Teaching Science (RTS) yang mengoptimalkan kegiatan eksplorasi terhadap
fenomena alam yang sering ditemukan anak
di
lingkungan sekitarnya
memungkinkan anak untuk mengembangkan seluruh potensi intelegensi ganda
yang dimilikinya. Hal
ini
dikarenakan model
ini
menuntut aktivitas anak
untuk mencoba dan melakukan sendiri hal-hal yang merangsang
rasa
keingintahuannya. Apabila rasa keingintahuan anak disalurkan melalui suatu
kegiatan yang sesuai maka diharapkan seluruh intelensi ganda pada anak dapat
berkembang secara optimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
di atas maka rumusan perrnasalahan dalam penelitian
ini adalah:
1. Apakah model pembelajaran Real Teaching Science yang
dikembangkan dapat merangsang kecerdasan ganda anak usia dini.
2. Jenis kecerdasan apakah yang berkembang
paling dominan melalui
penerapan model pembelajaran Real Teaching Science.
C. Tujuan Penelitian
Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka dituangkan ke
dalam dua tujuan pokok dari penelitian yaitu:
a. Untuk mengetahui ketercapaian model pembelajaran Real
Teaching
science dalam merangsang kecerdasan ganda pada anak usia dini.
b. Untuk mengetahui jenis kecerdasan yang berkembang paling dominan
melalui penerapan model pembelajaran Real Teaching Science.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A. Implikasi Teori Inteligensi Ganda Bagi Pendidikan
1. Garis Besar Teori Inteligensi Ganda
Inteligensi yang berpusat pada struktur dan sensivitas jaringan syaraf
belahan-belahan otak tertentu, merupakan sifat alami dan potensi manusia
belajar ya.ng tak terhingga. Mahayana ( dalam Nggermanto:2001) mengatakan
itelek/inteligensi manusia jauh lebih luas dari yang disangka. Intelek manusia
mempunyai dimensi yang tak terhingga. Ditandaskannya, intelek manusia kian
hebat ini dapat terungkap dalam istilah yang mengatakan bahwa
Alt children
are born genios (seluruh anak dilahirkan sebagai genius), atau setiap bayi
mempunyai potensi untuk menjadi Imago Dei (citraTuhan) di muka bumi.
Teori inteligensi ganda dikembangkan sebagai penjelasan kemampuan
manusia belajar yang dapat tergantung pada tes empiris. Teori
ini
tampak
n-relindungi sejumlah implikasi pendidikan yang cukup berharga untuk
diperhatikan. Kecerdasan dipandang sekilas rnenggunakan lensa berbeda pada
titik-titik perkembangan berurutan. Dalam tahap yang mengikuti, keeerdasan
dihadapi lervat sistem simbol: bahasa bertemu dihadapi lewat kalimat dan
cerita. musik lewat lagu, pemahaman ruang lewat lukisan, dan seterusnya.
Ketika kemaiuan berkembang, masing-masing kecerdasan
bersama-sama
dengan sistem simbol diwakili dalam sistem penulisan.
Lebih dari 15 tahun, Dr. Howard Gardner. profesor pendidikan
di
Universitas Harvard, mealakukan riset inteligensi/ kecerdasan manusia, yang
metnatahkan mitos bahwa IQ tetap (terbawah sejak lahir dan tidak berubah
sepanjang hidup seseorang), sekaligus menegaskan bahwa
Ie
hanya sebagian
kecil dari kecerdasan manusia (Nggermanto, 2001; Amstrong, 2000). Ada
variasi bentttk intelieensi. tnencakup delapan tipe yang kini teridentifikasi oleh
Ciardrrer (Arencls. 2001). Gardrrer mengr-rngkapkan bahwa inteligensi
sebetulnya tidak terbatas pada apa yang telah
la identifikasi (masih terus
berkembang), namun diyakininya bahwa teori inteligensi ganda yang is
kemukakan kini memberikan jawaban kapasitas manusia yang jauh lebih
akurat daripada teori inteligensi tunggal
(Ie) yang kita kenal
sebelumnya.
Teori inteligensi ganda ini memperluas image yang berarti bagi potensi
manusia dan upaya realisasi/ aktualisasinya secara optimal.
Penelitian yang dilakukan Gardner menghasilkan teori inteligensi
gandanya yang menguak tabir (profil atau spektrum) inteligensi manusia yang
luas dari teori kepercayaan manusia sebelumnya, serta menghasilkan definisi
tentang konsep inteligensi yang pragmatic dan menyegarkan. campbell et al.
(1996) mengemukakan, Gardner tidak memandang inteligensi manusia
berdasarkan skor tes standar semata, tetapi ia menjelaskan/mendefinisikan
inteligensi sebagai: kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi
dalam kehidupan manusia, kemampuan untuk menghasilkan persoalanpersoalan baru untuk diselesaikan, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
atau menawarkan jasa yang akan menimbulkan penghargaan dalam budaya
seseorang. Definisi pragmatis Gardner tentang inteligensi manusia ini,
menegaskan hakekat teorinya.
Mahayana (2001 dalarn Nggermanto, 200r) mengemukakan,
k-esuksesan manusia hanya 4 oh ditentukan oleh Ie-nya dan
setidaknya
75%o
ditentukan oleh kecerdasan emosional (cerdas spiritual lebih berperan) Suparno
(2004) menjelaskan, orang yang ber-Ie tinggi tetapi karena emosinya tidak
stabil dan mudah marah, seringkali keliru dalam menentukan dan memecahkan
persoalan hidup karena tidak dapat konsentrasi. Emosi yang tidak berkembang
(kurang terolah), tidak terkuasai, sering membuatnya berubah-ubah dalam
menghadapi persoalan dan bersikap terhadap orang lain, sehingga banyak
menimbulkan konflik. Kiranya jelas bahwa model tes
Ie
hanya mengukur
sesuatu yang lebih tepat disebut bakat bersekolah, sementara kecerdasan sejati
mencakup berbagai ketrampilan yang jauh lebih luas (Amstrong, lggg).
Inteligensi-inteligensi 1,ang dikemukakan oleh Gardrler mengaldung
srrb-inteligensi. Canrpbell
et a1. (1996) rlensemukakap bal-1r,a ipteligepsi
dalam domain musik misalnya, mer^riliki sub-sub meliputi: bermain musik,
menyanyi, menulis pratitur musik, memimpin, memberikan kritik, dan
menghargai musik. Masing-masing dari tujuh kecerdasan lainnya juga
memiliki banyak komponen. Jika dihubungkan dengan model
kecerdasan
Quanturu, maka kecerdasan matematis-logis dan linguistic biasanya dikenal
IQ (Intellectual Quotient), sedangkan inteligensi intra personal dan
interpersonal dimasukkaq dalam rumpun Ee @motional
euotient-Emotional
Intelligence), dan kecerdasan spiritual sebagai Se (spiritual
euotient),
sebagai
sementara
AQ (Adversity Quotient) adalah kecerdasan merubah
tantangan
rnenjadi peluang (berkembang dalam tantangan) dari orang-orang sukses yang
dominan dalam kecerdasan emosional dan spiritual
Qrlggermanto:2001).
Aspek lain dari inteligensi ganda delapan ini adalah bahwa, mereka bisa
dikonseptualisasikan ke dalam tiga kategori besar (Campbell
antara lain:
(l)
et
a1.,1996),
bentuk-bentuk inteligensi yang berkaitan dengan obyek (spasial,
logika-matematika, kinestetik, naturalis), atau inteligensi yang kapasitasnya
dikontrol dan dibentuk oleh obyek yang ada dalam kehidupan seseorang. (2)
Inteligensi yang bebas dari obyek (verbal-linguistik, dan musical), yakni tidak
cibentuk oleh dunia fisik tetapi tergantung pada sistem bahasa dan musik. (3)
Inteligensi yang berkaitan dengan manusia (interpersonal dan intrapersonal),
)'ang menunjukkan rangkaian perimbangan (counterbalance) yang kuat.
a
Tabel
i. Des krr lsl
t Delapan Domain Intelisensi Ganda
Kemampuan menonjol terikat
Contoh orans
Int
nsr
I
Linguistik
verbal
2
J
Mengerti urutan dan arti kata; Menjelaskan,
mengajar, bercerita, berdebat; Humor;
Mengingat dan menghafal; Analisis
linguistic; Menulis dan berbicara; Main
drama, berpuisi, berpidato; Mahir dalam
Dramawan, Editor,
Pengarang, Jurnalis,
Sastrawan, Operator
perbgndaharaan kata.
\latematisLogis
Ruaug
::'.rtial/\/ isua
Klasifikasi dan kategorisasi; Abstraksi, Logikus,
simbolisasi; Pemikiran induktif dan Matematikus,
deduktif; Reasong, pola sebab akibat; Saintis, Programmer.
Berhitung dan bermain angka; pemikiran
ilmiah; problem solving; silogisme.
Men-9enal relasi benda-benda dalar-r-r r.uang Pemburr:. Arsitek
d elsql_
l9p3!__l4![geryar pglggpr,J3ry Dekorator.
tepat dari berbagai sudut; Representasi Navigator.
grafik; Manipulasi gambar, Menggambar;
Mudah menemukan jalan dan ruang;
Imaginasinya aktif; Peka terhadap warna,
garis, bentuk.
Mudah ekspresi dengan tubuh; Mengaitkan
pikiran dan tubuh; Kemampuan main
Kinestetik
Badani
mimic; Main drama, role playing; Aktif
\ Iusikal,
Ritmis
Interpersonal
bergerak, sport; Koordinasi dan fleksibilitas
tubuh linggi.
Kepekaan terhadap suara dan musik; tahu
struktur musik dengan baik; Mudah
menangkap musik; Mencipta melodi; peka
terhadap intonasi, ritmik; Menyanyi, pentas
musik.
Mudah kerjasama dengan teman; Mengenal
dan mudah membedakan perasaan pribaJi
teman; Komunikasi verbal; Peka terhadap
teman, empati; Suka memberikan feedback.
Dapat berkonsentrasi'
diri
Aktor, Atletik,
Penari, Pemahat,
Ahli
Bedah,
Sportmen dan
sportwomen.
Penyanyi
op"iu',
Musikus,
Pemain
Komponis.
Komunikator,
Fasilitator,
Penggerak
massa/politisi, Guru,
Wirausahawan.
Oe.,gan bai( Ahli agarna, Ahli
Kesadaran dan ekspresi perasaan yang filsafat, Psikolog,
berbeda; Pengenalan dirr yang dalam, Konselor, Terapis.
Keseimbangan diri; Kesadaran akan realitas
spiritual; Reflektif, suka \erja sendiri.
\aturalis
uerpllflr dalam acuan alam; Mampu ,A.hli biologi, Penjaga
mengenal bentuk-bentuk alam di sekitarnya hutan, Hortikulturis,
(burung, bunga, pohon, hewan dan fauna Nelayan, Dokter
serta flora lain); Kepekaan terhadap bentuk- hewan, Ekolog, dll
bentuk alam lain (ciri geologi bumi, awan
misalnya); Peka terhadap bentuk-bentuk
budaya populer (sepatu kanvas, sampul CD,
model mobil, dll); Memperlihatkan
kesadaran ekologis.
Sumber: Gardner (1993), Suparno (2000), Amstrong (19992000)
Intrapersonal
Di
era persaingan informasi dan globalisasi dengan
kecenderungan
perubahan yang demikian pesat ke depan, nasehat terbaik untuk
meningkatkan
daya saing menurut Amstrong (1999) adalah, jangan menitikberatkan perhatian
anda pada salah satu inteligensi. Sebab bisa saja pada saat anda baru
menguasainya, kecerdasan tersebut sudah "ketinggalan Jaman,,. perhatikan
kecerrderungan teknologi terdepan, sepefti hypertexr
dan pira,ti lu,ak
konr;rutel mulrintedia. ),aug terus n-renggabungkan kecerdasan (menuju
teknologi konvergensi) dengan cara kreatif, untuk menangkap isyarat betapa
pentingnya mengembangkan beberapa inteligensi sekaligus dalam waktu
bersarnaa,n.
Dengan demikian, inteligensi ganda adalah merupakan salah satu strategi
belajar (dengan aneka metode) penyelesaian masalah yang efektif untuk
menghadapi kehidupan nyata (Campbell:1996). Termasuk rekonsiliasi dari
penyelesaian konflik sosial berkelanjutan menurut penulis. Amstrong (2004)
menegaskan, Inteligensi ganda juga membantu anda lebih rnemahami serta
lebih damai dengan orang-orang di sekelilingmu. Dikatakannya melalui teori
ini kamu akan belajar bahwa semua orang mempunyai kekuatan serta ide yang
berbeda-treda tentang bagaimana mengerjakan segalanya,
yang
akan
memudahkanmu untuk memahami mereka, dan bahkan belajar dari mereka
(kecerdasan hidup interpersonal). Suparno (2oo\ menambahkan,
orang yang
mempunyai inteligensi intrapersonal menonjol, dapat mengatur perasaan dan
emosinya sehingga kelihatan sangat tenang (dewasa tanpa emosi yang meluapluap). orang yang ber-IQ tinggi dengan emosi yang stabil dan tidak mudah
marah. tidak keliru dalam menentukan/memecahkan persoalan hidup karena
dapat berkonsentrasi.
Kompetensi/inteligensi manusia adalah multidimensional dan bersifat
ganda atas majemuk, sebagai realisasi/aktualisasi potensi otak
(kiri dan kanan)
r,ranusia secara penuh atau seimbang, dan patut dikembangkan sejak
pendidikan dasar di Indonesia. Urgensi pembelajaran dengan setting inteligensi
ganda
ini dapat terjawab ii teori inteligensi ganda Gardner, yang
merupakan
t'asil dan riset bertahun-tahun sejak 1979 di Harvard Graduate Schools of
Educcrtion (didanai oleh Yayasan Berhard van Leer dari Den Haag), dengan
topik utarna: sifat alami dan realisasi potensi manusia, khususnya sifat alami
rnanttsia belajar. Teori baru Gardner ini telah diakui dunia sebagai suatu teori
b'elajar yang paling inovatif (Amstrong, 2000); dan akhir-akhir
ini
banyak
nrenrpengaruhi model kurikulum pembelajaran, evaluasi, pengaturan kelas,
:-:ir.li.likan nilai. dan sekolah individuar pada banyak negara maju Suparno,
I'rir
2. Inteligensi Ganda dan Pendidikan tserkelanjutan
Model pendidikan berkelanjutan ke depan, terbukti sejalan dengan
strategi intelegensi ganda. Sehingga teori interigensi ganda telah menjadi
kerangka kerja dalan-r aktivitas pengajaran dan pembelajaran yang diberikan
pada sepuluh tal.iun terakhir, dan merupakan redefenisi dari tujuan pendidikan
(campbell:1996). Mengingat manusia memiliki kemampuan yang tiada
terbatas untuk berkembang, dan melalui teori tentang multiple (delapan)
inteliigcnces, pembelajaran capat memberlakukan berbagai metode yang
memiliki peiuang jamak dan saluran jamak dalam proses pendidikan itu
sendiri, dimana hak individu pebelajar untuk berpartisipasi
sesuai
kemarnpuannya dapat terpenuhi (S emiawan: 2000)
Teori inteligensi ganda karya Gardner menawarkan pandangan yang
lebih luas tentang kecerdasan manusia dan kesinambungannya yang dapat
dikembangkan seumur hidup, membuka kesempatan dan tantangan baru bagi
pendidikan (Deporter dkk:1999). Dijelaskan bahwa dengan memasukkan
kecerdasan ganda ke dalam
isi dan perencanaan pengajaran, kita
membantu
siswa secara otomatis mendapatkan banyak makna dan rangsangan otak dalam
proses belajar mereka, sekaligus memberi mereka lebih banyak variasi dan
kesenangan, serta mengembangkan dan memperkuat kecerdasan mereka.
Gardner ( I 993 ) mengatakan. seorang guru yang terampil adalah orang
)'ang dapat membuka sejumlah jendela atau pintu masuk yang berbeda
mengenai konsep yang sama sewaktu mengajar dengan seting inteligensi
ganda, Semiawan (2000) menegaskan, tugas pendidikan adalah membuka
ker.nanrpuan (unlock the capacity) yang dimiliki seseorang seoptimal mungkin
melalui sharing of informatiom untuk menjadi manusia yang bukan saja pintar,
tetapi juga kreatif, kritis dan memiliki ketahanan mental yang tinggi. Atau
kecerdasan berkernbang dalarn tantangan, dengan merubah tantangan menjadi
peluang sukses.
De,gan dernikia,.
di
dalam proses
bela.iar-rnen
gajar, guru harus
nre'nriliki agar sisu,a dapat belajar efektif dan el'rsien" mengena pada tujuan
yang diharapkan. Kemasan strategi belajar
ini
menunjuk pada keseluruhan
prosedur yang ditempuh oleh guru dan siswa yang memungkinkan atau
memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam
rangka mencapai tujuan tertentu (Hamalik:2001 ).
Kegiatan belajar-mengajar dengan pendekatan keterampilan
proses
berdasarkan inteligensi ganda yang dikemas dalam kelompok kecil (kooperatif)
sisu,a yang berkemampuan berbeda akan melatih keterampilan-keterampilan
khusus sesuai intelegensi yang dimiiiki untuk membantu mereka bekerja sama
dengan baik. Sehirrgga baiknya mengemas strategi belajar dengan metode yang
memberikan peluang jamak saluran jamak (Semiawan:2000). menggunakan
multinilai dan multikebenaran (Suparno:2000), asesmen
altematif
(Amstrong:2000; ibrahim:2002). Sehingga pelaporan hasil ujian berbentr,k
profil kemampuan/prestasi siswa dalam bidang tertentu yang mencakup
aspek
Pengembangan strategi belajar inteligensi ganda yang demokratis
penting dan mendasar dalam konteks implementasi pembelajaran bagi PAUD.
\lengingat, proses belajar-mengajar atau proses pengajaran merupakan satu
kegiatan melaksanakan suatu kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat
mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan
(Sudjana:2001). Berupa kemainpuan dasar dalam pembelajaran dan
indikatornya, Gardner (1993) rnenegaskan bahwa seorang guru yang efektif
he
B.
ndaknya berfun gs i sebagai " pialang/perantara
llodel Pembelajaran Real Teaching
si
swa-kurikulum".
Science
Model pembelajaran Real Teaching Science merupakan jenis model
pembeiajaran yang berusaha mengoptimalkan segala fenomena nyata di
lingkungan sekitar tempat tinggal siswa sebagai media pembelajaran. Media ini
dipilih karena paling mudah ditemukan siswa dan Bering dilakukan
i'irenjadi bagian dari aktivitas keseharian siswa.
bahkan
10
Model pembelajaran ini diawali dengan pemberian informasi oleh guru
mengenai fenomena alam yang terjadi
dipilih berdasarkan karakteristik dan
di
sekitar siswa. Fenomena tersebut
substansi mated yang akan disampaikan
dalam proses pembelajaran. Informasi guru dilanjutkan dengan kegiatan
eksplorasi oleh siswa
di luar kelas berupa observasi
terhadap media nyata.
Siswa diminta mengamati dan mengingat segala
hal yafig menarik
perhatiannya berhubungan dengan informasi yang diberikan oleh guru.
Kegiatan dapat berupa menggotong-golongkan, membedakan
dan
mendemonstrasikan sesuatu.
Fase akhir dari model pembelajaran RTS berupa diskusi dan pemaparan
hasil eksplorasi oleh setiap sisr.l'a. Pada fase
ini
siswa diberi kesempatan
mengembangkan keterampilar,nya dalam menyampaikan pendapat maupun
keterampilan berkomunikasi.
C. Perkembangan Selama Anak-anak
Anak-anak dapat disebut pra sekolah apabila mereka berusia antara
3
dan 6 tahun. Inilah waktu terjadinya perubahan cepat dalam seluruh daerah
perk-embangan. Anak-anak menuntaskan hampir seluruh keterampilan rnotor
menjelang
akhir periode ini dan dapat menggunakan
keterampilan-
keterampilan fisiknya untuk mencapai berbagai macam tujuan. Secara kognitif,
mereka mulai mengembangkan pemahaman tentang klasifikasi dan hubungan
serta menyerap sejumlali besar informasi tentang dunia
fisik dan sosial mereka.
\lenjelang usia 6 tahun, anak-anak hampir sepenuhnya fasih berbicara, tidak
hanva menyatakan keinginan dan kebutuhan mereka, tetapi juga berbagi ide
dan pengalaman mereka. Secara sosial, anak-anak belajar perilaku dan aturan-
aturan )'ang sesuai dan semakin lama semakin dapat menyesuaikan diri saat
lerinteraksi dengan anak-anak lain.
i.ti.el berikut
'
ir-ri rlenunjr"rkkan usia kapan anak-anak pada
:.'i.rgai keterar-npiIau u.rotor.
umumnya mencapai
l1
Tabel 2. Perkembangan Motor Anak-anak Prasekolah
Usia
2 tahun
Keteramnilan
Berjalan dengan dua kaki renggang, dan langkah gontai. Dapat
memanjat, ntendorong, menarik, lari, bergelantungan dengan dua
tangan. Memiliki daya tahan kecil. Menggapai objek dengan dua
i
Dapat menjaga kedua kaki lebih rapat pada saat berjalan dan berlari.
Dapat berlari dan berjalan lebih lancar. Menggapai satu objek dengan
satu tangan. Mencoreng-coreng dan memulaskan cat; menyusun
balok-balok.
Dapat mengubah-r-rbah keoepatan lari. Melompat-lompat dengan
kikuk. Memiliki kekuatan, daya tahan, dan koordinasi yang lebih
besar. Menggambar bentuk-bentuk dan gambar-gambar sederhana;
membuat lukisan; menggunakan balok-balok untuk membentuk
berbagai bangun.
Dapat berjalan di atas balok kesetimbangan. Meloncat-loncat dengan
lancar; berdiri pada satu kaki. Dapat menangani kancing dan resliting;
dapat mengikat.tali sepatu. Menggunakan perkakas dan alat dengan
tahun
J tahun
benar.
Sumber: Slavin (1997)
Pada saat setiap aspek perkembangan tersebut dibahas, perlu diingat selalu bahwa
perkembangan mengandung sejumlah unsur yang pelik dan bagaimana seluruh
aspek pertumbuhan anak saling berhubungan. Meskipun perkembangan fisik,
kognitif, dan sosial dapat dibahas dalam bab-bab terpisah dalam sebuah buku,
dalam kehidupan nyata ketiga hal itu tidak hanya saling mempengaruhi namun
iuga dipengaruhi oleh lingkungan dimarta anak-anak turnbuh.
BAB
III
METODE PENEI,ITIAN
A.
Desain dan Setting Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and
Development (R &. D). Adapun desain penelitian yang digunakan mengadopsi
model pengembangan Thiagarajan &. Semmel (1974) yaitu model 4D (define,
design, develop dan disseminare). Keempat tahap ini diterapkan di sekolah
untuk anak usia dini yaitu Taman Kanak-kanak. Adapun sebagai subjek
penelitian adalah anak-anak siswa TK Masjid Syuhada Kodya Yogyakarta.
B.
Prosedur Pengembangan
Pengembangan dimulai dengan tahap define, tahapan
penCefinisian kebutuhan-kebutuhan apa
ini
merupakan
saja yang diperlukan
bagi
pengembangan model pembelajaran Real Teaching Science. Pendefinisian
dilakukan dengan observasi awal
di
lokasi tempat akan dilakukannya
penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan identifikasi kebutuhan siswa dan
kebutuhan pelaksanaan pembelajaran
di
lapangan termasuk
di
dalamnya
perangkat pembelajaran apa saja yang dibutuhkan selama pembelajaran.
ini berisikan
Tahapan selanjutnya adalah design, tahapan
serangkaian.
Kegiatan dalarn rangka merancang model yang diinginkarr. Kegiatan yang
dilakukan berupa seleksi format dan seleksi substansi materi yang akan
digunakan selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran Real
Teaching Science. Format dapat diadopsi dari beberapa model pembelajaran
)'ang telah ada dan dikembangkan sesuai dengan kondisi
lapangan
sesungguhnya dalarn rangka mengembangkan keceldasan ganda siswa anak
r-rsia
dini. Adapun substansi materi disesuaikaii rde-ngan
Taman
D
Kanak-kanak.
e t, e l o
p
meru
Staudar materi siswa
,_";-.pakan tahapan setelah format, rl!$l,nengembangan
.
berhasi l
.lirancang pacia taherlran sebeluurnva. Pada tallap.:lq!.ffiirkukan pengembangan
n'.
.
'..
.; , ' .
_
n'
' ': F;'.' ::. '.
. r-.:.::ll:
.
&,'it:':':"' '.t:tr-l' t-,:
.
13
lebih lanjut terhadap rancangan yang telah dihasilkan. Pengembangan meliputi
proses maupun produk. Tahapan
ini dilaksanakan dalam rangka
mendapatkan
draft awal model pengembangan yang akan digunakan pada uji coba lapangan.
Draft awal hasil pengembangan selanjutnya diujicobakan pada
kelas
sesungguhnya melalui tahap disseminate. Tahapan ini merupakan disseminasi
terbatas terhadap rancangan model pembelajaran yang telah dikembangkan.
Hasil disseminasi digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki
rancangan
rnodel pembelajaran yang telah dikembangkan. Adapun
mekanisme
pelaksanaan penelitian dalam rangka ketercapaian tujuan penelitian ini dapat
digambarkan dalam diagram alir sebagai berikut:
.i'nalisis Kurikulum
Analisis Kebutuhan
Pendidikan Anak Usia Dini
Perumusan Model Pembelaj aran
Analisis Karakteristik
Intelegensi PAUD
Perumusan Tuj uan Pembelaj aran
Perancangan Perangkat Pembelaj aran
Desain Model Pengembangan
Model Pembeiajaran Real
Teaching Science
Deseminasi Terbatas
Deseminasi Luas
Uji Validasi
f indak
Laniut
Evaluasi dan Refleksi
Revisi Draft2
Evalusi dan Refleksi
Revisi Draft I
Ganrbar 1. Diagram Alir Rancanean Penger"nbiingan I\4odel Per-rlbelajaran
RTS r:ntuk Pre School Sltuclents'.
t4
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar
kegiatan Aktivitas siswa, Lembar Pengamatan Kecerdasan Ganda dan Lembar
Keterlaksanaan Rencana Petaksanaan Pembelajaran. Semua instrumen ini
divalidasi dengan menggunak an
co
nt e nt
v
al i dat
i
o
n.
D. lletode Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian mi berupa serangkaian aktivitas yang ciilakukan
oleh siswa selama pelaksanaan model pembela;aran Real Teaching Science.
OIeh karena itu data dikumpulkan dengan metode observasi dan wawancara
secara langsung terhadap subjek penelitian. Oleh karena subjek penelitian
adalah siswa Taman Kanak-kanak maka model wawancara disesuaikan dengan
karakteristik siswa.
Seluruh data yang diperoleh {ari kegiatan observasi maupun wawancara
seianjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data dianalisis berdasarkan
kode ketercapaian pengembangan setiap komponen kecerdasan yang dimiliki
oleh siswa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
\.
Hasil Penelitian
Penelitian
ini
dilaksanakan selama semester ganjil tahun akademik
1010,,2011. Oleh karena desain penelitian yang digunakan adalah penelitian
pengembangan maka data diperoleh pada tahap disseminasi terbatas.
Disseminasi dilaksanakan
di
kelas Kecil Taman Kanak-kanak Masjid
Si'uhada. Banyaknya siswa yang terlibat adalah 15 anak. Kelas Kecil identik
dengan Kelompok Bermain di beberapa sekolah Taman Kanak-kanak lainnya.
Hasil observasi terhadap analisis kebutuhan siswa diperoleh
bahwa
di Pendidikan Anak Usia
Dini adalah mengenal alam sekitar. Wawancara dengan gum di sekolah
substansi materi yang sesuai dengan materi sains
menunjukkan bahwa substansi materi
menjadi mengenal fenomena alam
di
ini
dapat dikembangkan oleh guru
sekitar tempat tinggal siswa dalam
rangka mensyukuri kebesaran ciptaan Tuhan. Selanjutnya, peneliti bersama
suru mendeskripsikan bentuk penugasan untuk siswa yang disesuaikan dengan
arah identifikasi multiple intelegensi. Tabel berikut ini merupakan jenis-jenis
penugasan yang telah dikembangkan oleh peneliti bersama guru kelas:
Tabel 3. Bentuk-bentuk Penugasan dalam Pembelajaran Real
Teaching
Science
Intelegensi
Kriteria Ketuntasan Perkembansan
Penusasan
1
2
J
Linguistik
r erbal
Bercerita dan mahir dalam perbendaharaan
kata.
Siswa diminta
menceritakan apa
yang dilakukarlnya
ketika di luar rumah
sedang teriadi huian
\latematisLogis
Klasifikasi dan kategorisasi; Berhitung sederhana
Siswa diminta
membuat
klasifikasi dan
kategorisasi
terhadaP bentuk-
15
.
r6
bentuk benda di
sekitarnya
misalnya berbagai
bentuk buahbuahan (bulat,
kotak, runcing dan
tumpul).
Siswa diminta
berhitung
sederhana dengan
;nenyebutkan
beberapa jumlah
organ tubuh
misalnya mata,
hidung, tangan
melalui lagu
Ruang
Menggambar dan peka terhadap w"ma, Siswa diminta
S:::ial \'isua garis, bentuk.
mewarnai gambar
I
dengan diberi
kebebasan memilih
jenis warna yang
akan digunakan
Mudah ekspresi dengan tubuh; kemarnpuan Siswa
diminta
main mimik dan aktif bergerak
menirukan gerak
beberapa binatans.
Menyanyi
Siswa diminta
menyanyikan sebuah
lagu di depan kelas
Mudah kerjasama dengan teman dan Siswa diberi game
Komunikasi verbal
atau permainan yang
dimainkan secara
berkelompok
:.:::personal
Dapat berkonsentrasi diri dengan baik;
Siswa diberikan
puzzle tentang
gambar binatang
kemudian dminta
menyusrmnya agar
diketahui nama
binatang tersebut
\:.Iuralr
Mampu mengenal bentuk-bendk alam di Siswa
diminta
sekitarnya (burung, bunga, pohon, hewan menyebutkan bentuk
dan fauna serta flora lain)
bunga, bagian-
bagian pohon
hervan
dan
tl
Be
riilut akan disajikan beberapa temuan selama proses pembelajaran
Jiiakukan baik di dalam dan atau di luar kelas:
Iabel
-1.
Temuan-temuan aktivitas siswa selama pembelajaran
lntelesensi
Bentuk Penusasan
1
2
Linguistik
verbal
\latematisLogis
Ruang
Spatia{iVisua
I
Kinestetik
Badani
lvlusikal,
Ritmis
Interpersonal
[:rtranersonal
Temuan
J
Siswa diminta
menceritakan apa yang
dilakukannya ketika di
luar rumah sedang terjadi
huian
Siswa diminta
membuat klasifikasi
dan kategorisasi
terhadap bentukbentuk benda di
sekitarnya misalnya
berbagai bentuk buahbuahan (bulat, kotak,
runcing dan turnpul).
Siswa diminta
berhitung sederhana
dengan menyebutkan
beberapa jumlah organ
tubuh misalnya mata,
hidung, tangan melalui
lasu
Siswa diminta mewarnai
gambar dengan diberi
kebebasan memilih j enis
warna yang akan
digunakan
Siswa diminta menirukan
gerak beberapa binatang.
menyanyikan sebuah
laeu di depan kelas
Siswa diberi game atau
permainan yang
dirnainkan secara
berkelompok
i:s_\!!
cl1lgllqrulg4le
Kategorisasi mengenai bentuk
benda belum sepenuhnya
dipahami oleh siswa ( ada
siswa menyebut bentuk bulat
dengan istilah lingkaran)
Berhitung sederhana. terhadap
jumlah beberapa organ tubuh
masih terbatas pada mengikuti
instruksi guru dan belum
dipahami dengan benar
Siswa lebih dominan untuk
memilih warna-warna yang lebih
terang dan menyolok
Seluruh siswa mampu
menyelesaikan penugasan
meskipun ditemukan jenis
gerakan yang sama ditirukan
oleh lebih dari dua orans
Siswa menyelesaikan penugasan
jenis ini dengan sangat baik
Siswa diminta
S
Seluruh sisw a dapat melakukan
penugasan ini dengan baik
Kerja sama antar siswa masih
rendah, siswa memilih anggota
kelompok dengan siswa tertentu
sai a
_
Sierelu
18
tentang gambar binatang
Naturalis
B.
kemudian dminta
menyusunnyaagar
diketahui nama binatang
tersebut
Siswa diminta
menyebutkan bentuk
bunga, bagian-bagian
Dohon dan hewan
berkonsentrasi masih belum
berkembang dengan baik
Siswa masih mengalami
kesulitan mengungkapkan
bentuk benda-benda di
sekitamya
Pembahasan
ini rnerupakan penelitian pengembangan atau research and
.ii';elopntent (R & D). Pengembangan model pembelajaran dilakukan dengan
:odel 4D meliputi define, design, develop dan disseminate. Tahap define
Penelitian
:erupakan tahap pendefinisian kebutuhan yang dilakukan dengan
l.ebutuhan (need analyze). Hasil pendefinisian
ini
diterjemahkan
analisis
ke
dalam
ilentifikasi kebutuhan. Tahapan berikutnya berupa design atau
perancangan
nodel )'ang berupa seleksi format, pemilihan rancangan dan
penyeleksian
:i.ncansan awal dari suatu model yang akan dikembangkan. Desain awal ini
sei:njutnva dikembangkan melalui tahap develop. Tahapan tersebut terdiri dari
seranskaian kegiatan mengembangkan model
yang diinginkan
dengan
:remperhatikan seluruh komponen yang terkait. Produk pengembangan
seianjutnva didisseminasikan dalam tahap disseminate yaitu
i
:.nan_qan
uji coba produk
ke
melalui disseminasi terbatas.
Hasil dari tahap pendefinisian diperoleh serangkaian bentuk penugasan
t,ang akan diberikan kepada peserta didik. Serangkaian bentuk penugasan
:irerikan secara integratif artinya beberapa jenis komponen intelegensi diberikan
secara bersamaan, misalnya intelegensi matematis logis dengan musikal ritmis
serta kinestetik badani. Hal
ini dikarenakan bentuk
penugasannya diberikan oleh
:uru melalui ajakan menyanyi sekaligus melakukan gerakan dan menyebutkan
'';mlah tertentu.
Temuan-terrlrau dalam Tabel
:-
,lel
4
menr-ur.iukkan bahwa pernbela.iaran
Real teaclting Science telah berliasil merangsang perkeuibangan multiple
19
-:.:..--s.nsi siswa. Namun demikian, baru beberapa jenis intelegensi yang
:erkembang secara optimal. Adapun intelegensi yang dominan berkembang
"::lah linguistik verbal,
ruang spatial/visual, kinestetik badani dan musikal ritmis.
le:'ruan ini dapat digunakan bagi guru untuk lebih mengarahkan dan menemukan
::is
iatihan agar intelegensi lainnya dapat berkembang dengan optimal pula.
\
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
{-
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan analisis terhadap
data,/temuan-temuan
':-:::a
l
peraksanaan pembelajaran di kelas dapat
disimpulkan bahwa:
Pembelajaran model Real Teaching Science
ielah berhasil merangsang
berkembangnya multiple intelegensi siswa usia
dini
:'
B.
Kecerdasan yang paling dominan berkembang
meliputi linguistik
ruang spatial/visuar, kinestetik bada,i dan musikal
ritmis.
'erbar,
Saran
-{gar model pemberaj aran Rear Teaching science dapat
rebih optimar
diselenggarakan di sekolah PAUD maka
beberapa pertimbangan berikut
sebaiknya diperhatikan seberum mengimplementasikannya
di kelas, antara
lain:
l.
Guru diharapkan selaru membaga arat peraga
sebab penggunaan arat
peraga sangat membantu dalam mendekatkan
peserta didik terhadap
fenomena alam di sekitar anak
2. untuk lebih mengaktifkan
psikomotorik anak sebaiknya model ini
diintegrasikan dengan outdoor activities.
20
I
,
i
h
I
l
l
DAF'TAR PUSTAKA
1:-,s::,'ng. T 1999. 7 Kinds Of Smart: Identifuing and Developing Your Multiple
lnrelligences. Penguin Putnam Inc. Edisi Indonesia. Alih Bahas T. Hemaya,
2002.7 Kinds Of Smart: Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda
Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. Jakarta: PT. Gramedia.
r:fndS. R.l.
2001
. Learning to Teach. 5th edition. New York: Me Graw-Hill
Copanies Inc.
-::::13:: H. i993. Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York:
Basic Books. Edisi indonesia. Alih Bahasa Sindora, A.
Ibrahim.
M.
2002. Asesment Alternati/Alternate Assessmenr (Pelatihan
Terintegrasi Berbasis Kompetensi: Model Bio C-02).
.{enrp. J. N4orrison, G.R., Ross, S.M. 7994. Designing Effective Instruction. New
I :
York: Merrill.
Slavin. R.E. 1997. Educational Psycholog,t Theory and Practice. USA: Allin &
Bacon
Suparno, P. 2000. Teori Inteligensi Ganda Dalam Pembelajaran Fisika Di
Sekolah Menengah. Dalam Atmadi, A., Setiyaningsih, y. Transformasi
Pendidikan Memasuki Milenium Ketiga. Yogyakarta: Kanisius'
Thiagarajaan, S., Semmel. D.S.,& Semmel, Ivi.I. I 974. Instruetional Development
.for training teacher of Exceptional Children a Sourcebook. Bloominglon:
Center for Innovation on teaching the Handicaped.
& Grant. E.R. 1999. I Believe I Wilt Go Out Of Thtis Actually
Knon,ig Sornething; Cooperatit,e Learning Activities in Physical Chemistry;
.lournal Of Research In Science Teaching; Correspondence to: M. Hamby
fsrvns. M.H
Tou,ns.
Veenerna, S. and Gardner,
D
iakses melalui
,
__
H.
,,
:..
1996. Muttimedia and Multiple'lntelligences.
http //www. prospect. or gl printl vT l2gl,v.eenerna-shtml,
tanggal 4 Desember 2006.
:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UN IVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Korongmolong Yogyokorto Telp. 5851 68 Psw. 217, 218, 219
SI]RAT PERJANJIAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PENELITIAN DOSEN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAIIUAN ALAM UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2O1O
Nomor
Pada had
ini,
:
876/H34.13/PNBP/PL2010
Kamis tanggal Satu bulan April tahun Dua Ribu Sepuluh, kami yang bertanda tangan di
:a.*ah ini:
Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes
\ama
I 003
NIP
19620414 198803
Jabatan
Pembantu Dekan II FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, selaku Pejabat
Pembuat
Komitrnrin FMIPA yang selanjutnya disebut
PIHAK
PERTAMA
Nama
Denny Darmawan, M.Sc
\IP
19791202 200312
labatan
Ketua Pelaksana Penelitian Teaching Grand (TG) Program DIA
BERMUTU Batch - I Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA IJNY tahun 2010,
dengan judul "Model Pengembangan Real Teaching Science (RTS) Untuk
Merangsang Multiple Inteligences (MI) pada Pre-Scool" selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA
I
002
-ilar.a
belah pihak herdasarkan :
S,;r:r Pedanjian Pelaksanaan Pekerjaan/Kegiatan (Kontrak) Program DIA BERMUTU Batch I Tahun 2009ll I "1 nomor :294l.ltD4.llSPPK-DIA BERMUTU-A/2009 tanggal 30 November 2009.
:,alaiakan
sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian,pelaksanaan pekerjaan, dengan ketentuan
- syarat sebagaimana tercantum dalam pasal - pasal tersebut dibawah ini :
r:.:rr.e.trran dan syarat
Pasal
I
Ruang Lingkup Pekerjaan
iii.4.i( PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas
r1n.t{rr untuk bertindak sebagai penanggung jawab pelaksanaan kegiatan Penelitian Teaching Crand (TG)
?T,g!n1 DLA BERMUTU Batch - I Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,
riru:rak I (satu) judul
.
Pasal 2
:
Pembiayaan
ld3h biala program Penelitian Teaching Grand (TG) Program DIA BERMUTU Batch - I Jurusan
!r.:J:kan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta adalah sebesar Rp 20.000.000,- (Dua puluh
--: i. Junlah biaya tersebut akan dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA,
,
-.: _ iri.e:-ing Giro BPP BNI 46 Cabang UGM dengan Nomor Rekening 003.923.9705
.1-
i "r;.r F:r.eii:ian dosen FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta dibebankan dengan anggiuan Program
- I Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Tahun
:,-!- BEF-r.fl--fLr Batch
,,
:,.
?,=iis:.:r.a.an dana tersebut : Biaya manajemen
t
.
i:::--::i..?::x
:r-r-:
- ra':r
D-:-:
-
i.-
,,-
'-
+-i,
:
:
Biaya Operasional : 60 o/o,Biaya Pelaporan :
15
FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta bertahap sebagai
aras kegi3tan Penelitian Dosen
:
o/o,
:25
Pembayaran bantuan dana sebesar 70 % darijumlah bantuan yaitu :
7O oh x Rp 20.000.000,-:Rp 14.000.000,-(Empa Belas Juta rupiah), diterimakan
setelah pe;adatanganan kontrak oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
Pembayaran bantuan dana sebesar 30 % dari jumlah banfuan yaitu :
30 % x Rp 20.000.000,-=Rp 6.000.000,-(Enam juta rupiah), diterimakan pada saat
laporan Penelitian diserahkan oleh PIHAK KEDUA
!.mr:-: "rru-- :er->etr.rt diperhitungkan PPh pasal
2l
sebebar 15 Yo dari biaya manajemen.
Pasal 3
igu;r ur:
ll l
:-:-<
;qus
Jangka Waktu Pelaksanaan'
dan
berlaku mulai tanggal I Mei 2010 sampai dengan 30 November
dilaksanakan
Pasal 4
Petaksanaan dan Pelaporan Program
i':i!-\
(EDU.{ brrkewajiban
lt:-rj(
i\EDUA berkervajiban menyerahkan laporan Penelitian
melaksanakan:seluruh kegiatan Penelitian Dosen FMIPA Universitas
dan menyelenggarakan dokumentasi kegiatan'
,*eg= 'r',:"glaliarta tepat pada waktunya
kepada
PIHAK PERTAMA.
Pasal 5
Administrasi Keuangan
&.mr*:,rtr: -r.lgeluaran dan pemungutan pajak diadministrasikan (disetor ke Kas Negara) tersendiri
!iu@rrr;u: iqa&
dan
PIHAK PERTAMA.
Pasal6
SANKSI
,'j.:r-{j. (ED"-.\ bertanggungjawab atas selesainya pelaksanaan kegiatan Penelitian Dosen dalam Jangka
rt
&:.,
-lr3Etl-j
rer€but
'kmu
p"str
l'l*
pada pasal
3 aan apaUila melampaui batas waktu tersebut dikenakan
denda
maksimal sebesar 5%
1 satu permil) setiap hari keterlambatan dengan denda
jumlah
biaya nilai kontrak.
r ,1ari
*;r:ng:c,I!Ea:: s€bsar
Pasal 7
!,* m;ri* E
Biaya Meterai dan Pajak
yang timbul berkenaan dengan disepakatinya Surat-Perjanjian ini
lain
pajah serta biaya
ry.*uir-..r ::,:lj3ianggunglawab PIHAK fpoUe,
dilunasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
,rpg 1g-,*i:'
Pasal
Lain
-
I
Iain
lc;llj1 i!$;:Ei iang belum diatur dalam surat Perjanjian atau perubahan - perubahan yang dipandang perlu
ns r^*.:c -iatr pihah akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan dan merupakan bagian
rr'.i l :irr. :g:rsel'-\an dari Surat Perjanjian ini.
jir.
:.li,r,i,iliiiii[]r,
Pasal 9
Penutup
Sr-:=: perjanjian ini disusu,r dalam rangkap 5 (lima) 2 (dua) rangkap bermeterai masing-masing sebesar
.
R:
5 ,-{t0.- dibebankan pada
:
PIHAK KEDUA.
Hal-hal yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini ditentukan oleh kedua belah pihak secara
musl au arah
I Mei 2010
PERTAMA,
, :1, i":'.
Yogyakart4
:-1{K
'
KEDUA,
\,'
^
---!4^-_
3A5A6AAF1
-,,r'-:-' Darrnarvan, M.Sc
.;? l9;91202 200312 1002
Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes
NrP. 19620414 198803
l 003
Mengetahui
Pembantu Dckan I FMIPA UNY
Suyoso,M.Si
NrP. 19s30610 198203 r 003
i
I
DAFTAR
.. Pcr:iitian
--
'.:.:-:
Per:eliti
:i-: :::r 'anggal
\t,
:
:
Nama
i'rol. 5upanYoto, M.Pd.
U!.S lu. Amln Genda Paddusa
Prof. Dr. Mundilarto
Suhar_vanto, M.Pd
l'rot. Dr. Jumad
Dr. Yos. Sumardi
Prurl. I.)r. Zuhdan Kun
{hmad Abu Hamio, M.Pd
:lamet i\{ l.M Pd
Subroto, M.Pd
Drs. Supriyadi
5u oso. M.Sl
:
r
li
ii
::
j'
1
309368 I 0
305308 I 4
l3l t2l7t8
l3 I4t l08s
Dr. Heru Kuswanto
Dn. Eko Widodo
13t656346
,sr,an \f tyatmo. M.Si
ic Isirtono, M.Si
Sidi Punvanto, M.Si
. _.kl Sudomo, MA
S.rla-har. M.Si
ln .{1. }{arvanto
Sumarna. M.Si
lrs
l-.sir \\'ilujeng, ll.Pd
\u:
:i
t3t4s3t97
r308i48sl
n.
1314s3201
.r arsono. M.Si
::
;i
5.
r
Kadarisman. M.Si
!:,xardirono. M.Si
i,gus Punvanto, M.Sc
R.estu B'idiatmono, M.Si
:upardi. M.Si
Fuiianto, M.Pd
Kuncoro Asilr Nugroho. M.Pd.. M.Sc
Denny Darmawan. M.Sc
i\ S Bram Dwandoro, M.Sc
Sabar Nurhoman, M.Pd
R. \'osi Aprian Sari. M.Si
Rita Prastyowati. S.Si
--->
3053 1 33s
131121720
131656347
131930141
I 32048s I 6
32048s I 5
i2107033
31666730
3t930140
tr //
nv
Ia
10.
(\,
{rl
12.
I
13.
rl
ts.t
14.
k
i
/ ^
//)
nI^
19.\j,{*1,;
/ll
16.'
17.
l9.U
I
(
o..-d- 20#
21,
\
u,-
22.
23.
r')
W ": ,
24. y_-
26. Z,
27.
28.
29,
30.
3I
32t35229
32206ss7
32206562
32302s19
32302518
32304796
32309688
132309689
132319930
132319975
L4{-
4.
8.
3205 I 059
322404s3
31930142
32107032
v
f
6. K.---'- / 11
3068394 I
I 305308 I s
l
Tanda Tansan
l.
r
Kaha! u DSR, M.Pd
Dr Arisu'an
-! Dr Dadan Rosana
-:
1
Yuli Astono, M.Si
Ruwanto. M.Si
I
-',
-
NIP
3060504 r
134367439
I 3068 1 033
I
32.
JJ.
\
3s.
t34. --z --/
-a
^:*yfiy
.,'-, - 36. /.j5/,uil\
3K*X-s^ 38. n
39:rt
40.
41
I
Nz
.Y
42.
Yogyakarta,
Kajurdik Fisika FMIPA UNY
?---'
.lLrli Astono, M
NrP
1141 1 085
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
Alamat : Karangmalang Yogyakarta (55281) Telp/Fax: (0274) 550847
L.{.I'OR{N PELAKSANAAN SEMINAR
PreML/HASIL
PENELITIAN
")
l. a;na Peneliti
.- i:,Jsan
F;.irultas
>'drus Penelitian
.iudui Penelitian
r;;;;i;
?e.a-ksanaan
l:rrtrrat
).;:npin
:
i;.P-b,&b..
*e,-i.?, P;k;i
;
oilo:;;i;;;i
Perpustakaan Jurusan Pendidikarl Fisika FMIPA UNY
OIeh
P