PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT BULU DAN BIPARTITE LENGKAP | Sudarsana | Natural Science: Journal of Science and Technology 2211 6551 1 PB

(1)

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER (TSAS) PADA GABUNGAN GRAF ULAT

BULU DAN BIPARTITE LENGKAP

I W. Sudarsana1, Fitria2 and S. Musdalifah3

1,2,3

Combinatorial and Applied Mathematics Research Group, Tadulako University Jalan Sukarno-Hatta Km. 9 Palu 94118, Indonesia

1 sudarsanaiwayan@yahoo.co.id 2

fitria_matematika@yahoo.co.id

3 Selvymusdalifah@yahoo.com

ABSTRACT

An ( , ) edge anti-magic total labelling, ( , )-EAMT, on graph �( ,�) with vertices and

edges is bijektion � ∶ � ∪ � � ⟶ 1,2,3,…, + , which has a set of edge weights =

= � +� +� ∀ = ∈ � � = , + ,…, + −1 with > 0 and

0. A ( , ) super edge anti-magic total labelling �, , -SEAMT, if the vertex set of � obtain

the smallest labels � = {1,2,3,…, }. An ( , )-EAMT (SEAMT) labelling � is called EMT

(SEMT) labelling if = 0 and = . Furthermore, is called the magic constant. A graph � is said

EMT, SEMT, , -EAMT and , -SEAMT if there is EMT, SEMT, , -EAMT and ,

-SEAMT labelling on graph �, respectively. In this paper, we showed that the union of caterpillars and

complete bipartite graph are SEAMT and SEMT, especialy for �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

)

has (11 −2,0)-SEAMT and (5 + 3 ,2)-SEAMT with 6; graph �3, ∪ �2, 2 has (6 + 7,0)

-SEAMT and (2 + 9 ,2)-SEAMT for 3; and graph � , ∪ �2 ( 1, 2,…, 2 ) has (3 2+ +

1,0)-SEAMT and ( 2+ 2 + 3,2)-SEAMT with 1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3= 2 −2= 1;

2 −1= −4; 2 −3= −2; 2 +3 = −1 where = 2,3,… , −2 and = 1,2,… , −4 for

5. Thus, graph �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

) is SEMT with = 11 −2 for 6;

graph �3, ∪ �2, 2 also SEMT with = 6 + 7 for 3; as well graph � , ∪ �2 ( 1, 2,…, 2 )

is SEMT with = 3 2+ + 1 for 5.

Keywords : Caterpillars, Complete Bipartite, EMT, SEMT,(�,�)-SEAMT,(�,�)-SEAMT.

ABSTRAK

Pelabelan total ( , ) sisi anti ajaib, notasi ( , )-TSAA, pada graf �( ,�) dengan titik dan sisi

adalah pemetaan bijektif � ∶ � ∪ � � ⟶ 1,2,3,…, + , yang mempunyai himpunan bobot

sisi = = � +� +� ∀ = ∈ � � = { , + ,…, + −1 } dengan

bobot sisi awal > 0 dan beda 0. Pelabelan total ( , ) sisi anti ajaib super dari �, notasi ( , )

-TSAAS yaitu jika mempunyai sifat bahwa setiap titik memperoleh label terkecil � = {1,2,3,…, }.

Pelabelan ( , )-TSAA (TSAAS) dari � disebut pelabelan TSA (TSAS) jika = 0 dan = .

Selanjutnya disebut konstanta ajaib. Sebuah graf � dikatakan TSA, TSAS, ( , )-TSAA dan

( , )-TSAAS jika terdapat pelabelan TSA, TSAS, ( , )-TSAA dan ( , )-TSAAS pada graf tersebut, berturut-turut. Pada penelitian ini telah berhasil ditunjukkan bahwa gabungan graf ulat bulu

dan bipartite lengkap adalah TSAAS dan TSAS khususnya graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2


(2)

mempunyai (11 −2,0)-TSAAS dan (5 + 3 ,2)-TSAAS untuk 6; graf �3, ∪ �2, 2

mempunyai (6 + 7,0)-TSAAS dan (2 + 9 ,2)-TSAAS untuk 3; serta graf � , ∪

�2 ( 1, 2,…, 2 ) mempunyai (3 2+ + 1,0)-TSAAS dan ( 2+ 2 + 3,2)-TSAAS dengan

1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3= 2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3 = −2; 2 +3 = −1 dimana

= 2,3,… , −2 dan = 1,2,… , −4 untuk 5. Dengan demikian, Graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

) adalah TSAS dengan = 11 −2 untuk 6; graf �3, ∪

�2, −2 juga TSAS dengan = 6 + 7 untuk 3; serta � , ∪ �2 ( 1, 2,…, 2 ) adalah TSAS

dengan = 3 2+ + 1 untuk 5.

Kata Kunci : Ulat Bulu, Bipartite lengkap, TSA, TSAS, (�,�)-TSAA, (�,�)-TSAAS

I. PENDAHULUAN

Graf merupakan pasangan himpunan titik dan himpunan sisi. Pengaitan titik-titik pada graf membentuk sisi dan dapat direpresentasikan pada gambar sehingga membentuk pola graf tertentu. Pola-pola yang terbentuk didefinisikan dan

dikelompokkan menjadi kelas-kelas graf.

Beberapa kelas graf menurut banyaknya sisi yang terkait terhadap titik antara lain graf reguler, yang derajat setiap titiknya adalah sama dan graf irreguler, yang derajat setiap titiknya ada yang tidak sama. Pelabelan merupakan pemetaan injektif yang memetakan unsur himpunan titik dan atau unsur himpunan sisi ke bilangan asli yang disebut label. Pelabelan titik adalah pelabelan dengan domain himpunan titik, pelabelan sisi adalah pelabelan dengan domain himpunan sisi, dan pelabelan total adalah pelabelan dengan domain gabungan himpunan titik dan himpunan sisi.

Pelabelan titik dan sisi dari graf bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah melabelinya dengan bilangan. Terdapat banyak jenis pelabelan graf yang telah dikembangkan, diantaranya adalah pelabelan graceful, pelabelan harmoni, pelabelan total tak

beraturan, pelabelan ajaib, dan pelabelan anti ajaib. Dalam pengembangan pelabelan ajaib, dikenal pula pelabelan total titik ajaib, pelabelan

total , -titik anti ajaib super, pelabelan total

sisi ajaib, dan pelabelan total , -sisi-ajaib

super. Berdasarkan Gallian 2012 [1] gabungan graf ulat bulu dan bipartite lengkap masih menjadi masalah terbuka. Oleh karena itu permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimana menentukan pelabelan total sisi ajaib super pada gabungan graf ulat bulu dan bipartite lengkap

Permasalahan ini dibatasi pada pelabelan total

sisi ajaib super khususnya pada graf �3, ∪

�2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) untuk 6 ,

�3, ∪ �2, −2 untuk 3 dan � , ∪

�2 ( 1, 2,…, 2 ) dengan 1= 2= 0; 2 =

2 = 0; 3= 2 −2= 1; 2 −1= −4;

2 −3= −2; 2 +3= −1 dimana =

2,3,… , −2 dan = 1,2,… , −4 untuk 5.

II. HASIL TERDAHULU

Sebelum disajikan hasil penelitian ini, terlebih dahulu diberikan teorema-teorema penting yang telah ditemukan sebelumnya yang akan digunakan untuk membuktikan hasil baru


(3)

dalam penelitian ini. Teorema-teorema tersebut adalah:

Teorema 2.1.

Misalkan graf � adalah TSA dengan titik dan

sisi. Jika �adalah pelabelan TSA dari � dengan

konstanta ajaib dan pelabelan �′ didefinisikan

sebagai berikut:

�′ ( ) = �– �( ),∀ ∈ (�), dan �′( ) = � − � ( ),∀ ∈ �(�)

dimana �= + + 1.

maka �′ adalah pelabelan TSA dengan konstanta

ajaib ′ = 3� − .

Pelabelan �′ pada teorema di atas dikatakan

pelabelan dual dari � pada �, jika ′ = maka

�′ disebut selfdual dari (Wallis et al. [4]).

Teorema 2.2.

Misalkan graf � adalah TSAS dengan titik dan

sisi. Jika �adalah pelabelan TSAS dari �

dengan konstanta ajaib dan pelabelan �′

didefinisikan sebagai berikut:

�′ = + 1− � ,∀ ∈ � , dan �′ = 2 + + 1− � ,∀ ∈ � �

maka �′ adalah pelabelan TSAS dengan

konstanta ajaib ′ = 4 + + 3 – .

Pelabelan �′ pada Teorema 2.2. diatas

dikatakan pelabelan dual super dari � pada �

jika ′ = maka �′ disebut selfdual dari �

(Sudarsana et al. [3]).

Teorema 2.3.

Misalkan � adalah graf yang memuat titik

dan sisi adalah ( , )-TSAAS. Jika � adalah

pelabelan ( , )-TSAAS dari � maka pelabelan

�′ di definisikan sebagai berikut :

�′ = + 1− � ,∀ ∈ � , dan �′ = 2 + + 1− � ,∀ ∈ � �

maka �′ mempunyai pelabelan ( ′, )-TSAAS

dari graf � dengan ′ = 4 + + 3− −

−1 .

Pelabelan �′ pada teorema di atas dikatakan

pelabelan dual super dari �, jika ′ = maka �′

disebut selfdual dari � (Sudarsana et al. [2]).

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan berikut ini akan membahas mengenai pelabelan TSAS dan TSAAS untuk graf ulat bulu dan bipartite lengkap. Berikut adalah gambar dan notasi secara

umum untuk graf � , ∪ �2 ( 1, 2,…, 2 ) :

V6,1 V5,1 V4,1 V3,1 V2,1 V1,1 en+2,1 en+1,1

e1,1 e2,1 e3,1 e4,1 e5,1 e6,1

Vn,1

Vn+1,1 Vn+2,1 Vn+3,1 Vn+4,1 Vn+5,1 Vn+m,1

en,1

en+3,1 en+4,1 en+5,1 en+6,1 e2n,1

e2n+1,1 e2n+2,1 e2n+3,1 e2n+4,1 e2n+5,1 e2n+6,1 e3n,1

e3n+1,1 e3n+2,1 e3n+3,1 e3n+4,1 e3n+5,1 e3n+6,1 e4n,1

e4n+1,1 e4n+2,1e4n+3,1e4n+4,1e4n+5,1e4n+6,1 e5n,1

e5n+1,1e 5n+2,1

e5n+3,1e 5n+4,1e

5n+5,1

e5n+6,1

enxm,1

V1,2 V2,2 V3,2 V4,2 V5,2 V6,2 V7,2 V2n,2

e1,2

e2,2

e3,2

e4,2

e5,2

e6,2 e8,2

e2n-1,2

e9,2

e10,2

e11,2

e12,2

V12,2 V13,2

V8,2 V9,2 V10,2 V11,2

e7,2

V2n+1,2V2n+2,2 V3n,2

V3n+1,2

V3n+2,2

V4n,2

V4n+1,2

V4n+2,2

V5n,2 V8n+1,2

V5n+1,2

V5n+2,2V6n,2

V6n+1,2

V6n+2,2

V7n,2

V7n+1,2

V7n+2,2V8n,2

V8n+2,2

V9n,2

V9n+1,2

V9n+2,2V10n,2

V10n+1,2 V10n+2,2 V11n,2 V11n+1,2 V11n+2,2 V12n,2 V12n+1,2 V12n+2,2 V13n,2 V13n+1,2

V13n+2,2V14n,2

V14n+1,2V14n+2,2V15n,2

V15n+1,2

V15n+2,2V16n,2

e2n,2 e 2 n+ 1 ,2

e3n-1 ,2 e3n,2 e 3 n+1, 2 e 4n-1 ,2 e 4n ,2 e 4 n + 1 ,2

e5n-1,2 e5n,2

e 5n+1, 2 e 6 n-1 ,2 e 6n ,2 e6n+1,2

e7n-1,2 e7n,2

e 7n +1 ,2 e 8n -1 ,2 e 8n ,2 e 8 n + 1 ,2

e9n-1,2 e9n,2

e

9n

+1,

2 e10

n -1 ,2 e 10 n ,2 e 10 n + 1 ,2 e11 n-1,2 e11 n,2 e 1 1n + 1

,2 e12

n -1 ,2 e 1 2n ,2 e 12 n + 1 ,2 e 13n -1,2 e13n ,2 e 13 n+1 ,2 e 14 n -1 ,2 e 14 n,2 e 14 n + 1 ,2 e15 n-1,2 e15n

,2 e 15n+1,2 e 16 n -1 ,2

Gambar 1 : Penotasian titik dan sisi graf � , ∪

�2 ( 1, 2,…, 2 )

Berdasarkan Gambar 1 di atas, dapat dinotasikan himpunan titik dan sisi graf

� , ∪ �2 ( 1, 2,…, 2 )sebagai berikut.

� , ∪ �2 ( 1, 2,…, 2 )

= , = 1, 1 +

, = 2, 1 2 2−6

� � , ∪ �2 ( 1, 2,…, 2 )

= , = 1, 1

2 , = 2, 1 2 2−6 −1

Pada Gambar 1 di atas graf � , ∪

�2 ( 1, 2,…, 2 ) belum menunjukan sifat TSAS

maupun TSAAS, adapun graf yang menunjukan sifat TSAS maupun TSAAS untuk graf ulat bulu dan bipartite lengkap dibagi kedalam sub-sub bahasan berikut :


(4)

3.1.Graf ,∪ � ( , , , … , ,� − �, , , ,

) Pada bagian ini, akan dibahas pelabelan

TSAS pada graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) untuk

6. Notasi titik dan sisi pada graf �3, ∪

�2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) untuk 6

disajikan pada Gambar 2 berikut.

V1,1 V2,1 V3,1 V4,1 V5,1 V6,1 V7,1 Vn,1

Vn+1,1 Vn+2,1 Vn+3,1

e1,1 e2,1 e3,1 e4,1 e5,1 e6,1 e7,1 en,1

en+1,1 en+2,1 en+3,1 en+4,1 en+5,1 en+6,1 en+7,1 e2n,1 e2n+1,1e2n+2,1e2n+3,1e2n+4,1e2n+5,1e2n+6,1e2n+7,1e3n,1

V1,2 V2,2 V3,2 V4,2 V5,2 V6,2 V7,2 V8,2 V9,2 V10,2 V2n-4,2 V2n,1

V2n+1,2 V2n+2,2V2n+3,2V3n - 4,2 V3n - 3,2

e1,2 e2,2 e3,2 e4,2 e5,2 e6,2 e7,2 e8,2 e9,2 e2n-1,2

e2n,2 e2n+1,2e2n+2,2e3n -5,2 e3n - 4,2

V2n-3,2V2n-2,2V2n-1,2

e2n-2,2

e2n-3,2

e2n-4,2

e2n-5,2

Gambar 2: Penotasian titik dan sisi graf �3, ∪

�2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

)

Berdasarkan Gambar 2 di atas, dapat dinotasikan himpunan titik dan sisi graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

)sebagai berikut.

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

)

= , = 1, 1 + 3

, = 2, 1 3 −3

� �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

)

= , = 1, 1 3

, = 2, 1 3 −4

,1=

,1 +1,1 , 1

− ,1 +2,1 , + 1 2

−2 ,1 +3,1 , 2 + 1 3

,2=

,2 +1,2 , 1 2 −1 2,2 +1,2, = 2

2 −4,2 +1,2 , 2 + 1 3 −5

2 −1,2 +1,2, = 3 −4

….(1)

Pelabelan TSAS untuk graf �3, ∪

�2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) dengan 6

disajikan dalam teorema berikut.

Teorema 3.1.

Graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) adalah

TSAS dengan = 11 −2, untuk 6.

Bukti :

Pandang notasi titik dan sisi graf �3, ∪

�2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) dalam Persamaan

(1) dan Gambar 2 Berikan label pada titik dan sisinya dengan cara berikut.

� ,1 =

, 1 + 1

2 + 1, = + 2

3 + 1, = + 3

� ,2 =

3 , = 1 6 +

2 + 1, 2 2 −2 ; genap

2 + −1

2 + 1, 3 2 −1; ganjil

2 + 3, = 2

3 −1, = 2 + 1

+ 2, 2 + 2 3 −4

2 + 2, = 3 −3

� ,1 = 10 − −3, 1 3

� ,2 =

5 −4, = 1

7 − −4, 2 2 −2

7 −5, = 2 −1

5 −3, = 2

7 − −4, 2 + 1 3 −5

7 −4, = 3 −4

Dengan label tersebut diperoleh konstanta ajaib sebagai berikut :


(5)

=

� ,1 +� ,1 +� +1,1 , 1

� − ,1 +� ,1 +� +2,1 , + 1 2

� −2 ,1 +� ,1 +� +3,1 , 2 + 1 3

=

+ 10 − −3 + + 1 = 11 −2

− + 10 − −3 + 2 + 1 = 11 −2

−2 + 10 − −3 + 3 + 1 = 11 −2

2.Untuk graf kedua

=

� ,2 +� ,2 +� 1+ ,2 , 1 2 −1

� 2,2 +� ,2 +� +1,2 , = 2

� 2 −4,2 +� ,2 +� +1,2 , 2 + 1 3 −5

� 2−1 +� ,2 +� +1,2 , = 3 −4

=

3 + 5 4 + 3 + 2 = 11 2 6 +

2 + 1 + 7 − −4 + 2 +

2 + 1 = 11 −2 2 + −1

2 + 1 + 7 − −4 +

6 + + 1

2 + 1 = 11 −2 2 + 7 −5 + 2 + 3 = 11 −2 3 + 2 + 5 −3 + 3 −1 = 11 −2 4 −1 + 7 − −4 + + 3 = 11 −2 2 + 7 −4 + 2 + 2 = 11 −2

Dengan demikian, graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) adalah

TSAS dengan = 11 −2 untuk 6.

Menggunakan Teorema 2.1., Teorema 2.2 dan Teorema 2.3., diperoleh akibat-akibat berikut :

Akibat 3.1.1.

Graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

) adalah

TSA dengan = 19 −7, untuk 6.

Akibat 3.1.2.

Graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

) adalah

TSAS dengan = 11 + 1, untuk 6.

Akibat 3.1.3

Untuk 6, Graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) mempunyai

pelabelan (5 + 12 ,2) TSAAS

3.2.Graf � ,�∪ � ,�−

Pada bagian ini, akan dibahas pelabelan

TSAS pada graf �3, ∪ �2, −2 untuk 3.

Notasi titik dan sisi pada graf �3, ∪ �2, 2

untuk 3 disajikan pada Gambar 3 berikut.

V1,1 V2,1 V3,1 V4,1 V5,1 V6,1 V7,1 Vn,1

Vn+1,1 Vn+2,1 Vn+3,1

e1,1 e2,1 e3,1 e4,1 e5,1 e6,1 e7,1 en,1

en+1,1 en+2,1 en+3,1 en+4,1 en+5,1 en+6,1 en+7,1 e2n,1 e2n+1,1 e2n+2,1e2n+3,1e2n+4,1e2n+5,1e2n+6,1e2n+7,1e3n,1

V1,2 V2,2 V3,2

V7,2

V6,2

V5,2

V4,2

Vn,2

e1,2 e2,2

e3,2

e4,2

e5,2

e6,2

en-1,2

Gambar 3 : Penotasian titik dan sisi graf �3, ∪ �2, 2

Berdasarkan Gambar 3 di atas, dapat dinotasikan himpunan titik dan sisi graf

�3, ∪ �2, 2 sebagai berikut.

�3, ∪ �2, −2 =

, = 1, 1 + 3

, = 2, 1

� �3, ∪ �2, −2 =

, = 1, 1 3

, = 2, 1 −1

,1=

,1 +1,1 , 1

− ,1 +2,1 , + 1 2

−2 ,1 +3,1 , 2 + 1 3

,2=

,2 +1,2 , 1 2

3,2 +1,2, 3 −1

….(2)

Pelabelan TSAS untuk graf �3, ∪ �2, 2


(6)

Teorema 3.2.

Graf �3, ∪ �2, 2 adalah TSAS dengan =

6 + 7, untuk 3.Graf ini mempunyai pelabelan selfdual

Bukti :

Pandang notasi titik dan sisi graf �3, ∪

�2, −2 dalam Persamaan (2) dan Gambar 3

Berikan label pada titik dan sisinya dengan cara :

� ,1 =

+ 2,1

2, = + 1

+ 3, = + 2

2 + 3, = + 3

� ,2 =

1, = 1 + 4, = 2 2 + 2, = 3

+ 1 + , 4

� ,1 =

6 + 3− , 1

6 + 2− , + 1 3

� ,2 =

5 + 2, = 1 3 + 1, = 2

3 + 3− , 3 −1

Dengan label tersebut diperoleh konstanta ajaib sebagai berikut :

1.Untuk graf pertama

=

� ,1 +� ,1 +� +1,1 , 1

� −,1 +� ,1 +� +2,1 , + 1 2 , 1

� −2 ,1 +� ,1 +� +3,1 , 2 + 1 3 , 1

=

+ 2 + 6 + 3− + 2 = 6 + 7

− + 2 + 6 + 2− + + 3 = 6 + 7

−2 + 2 + 6 + 2− + 2 + 3 = 6 + 7

2.Untuk graf kedua

=

� ,2 +� ,2 +� 1+ ,2 , 1 2

� 3,2 +� ,2 +� +1,2 , 3 −1

=

1 + 5 + 2 + + 4 = 6 + 7

+ 4 + 3 + 1 + 2 + 2 = 6 + 7

2 + 2 + 3 + 3− + + 2 + = 6 + 7

Dengan demikian, graf �3, ∪ �2, 2 adalah

TSAS dengan = 6 + 7 untuk 3.

Selanjutnya dengan menggunakan Teorema 2.2, dan mengambil label titik dan sisi yang baru berupa :

,1 = 2 + 3 + 1 ,1

,2 = 2 + 3 + 1 ,2

,1 = 2 2 + 3 + 4 1 + 1 ,1

,2 = 2 2 + 3 + 4 1 + 1 ,2 Dengan pelabelan tersebut diperoleh :

= 4(2 + 3) + 4 1 + 3(6 + 7)

= 8 + 12 + 4 −1 + 3−(6 + 7) = 8 + 12 + 4 −1 + 3−6 −7 = 6 + 7.

Dengan demikian, graf �3, ∪ �2, −2

mempunyai pelabelan self dual dengan = 6 +

7, untuk 3.

Menggunakan Teorema 2.1 dan Teorema 2.3. diperoleh akibat-akibat berikut :

Akibat 3.2.1. Graf �3, ∪ �2, 2 adalah TSA

dengan = 12 + 2,untuk 3.

Akibat 3.2.3. Untuk 3, Graf �3, ∪ �2, 2

mempunyai pelabelan (2 + 19 ,2) - TSAAS .

3.3.Graf ,∪ � (� ,� ,⋯,� )

Pada bagian ini, akan dibahas pelabelan

TSAS pada graf � , ∪ �2 ( 1, 2,⋯, 2 ) untuk

5. Notasi titik dan sisi pada graf � ,

�2 ( 1, 2,⋯, 2 ) untuk 5 disajikan pada


(7)

V6,1 V5,1 V4,1 V3,1 V2,1 V1,1 en+2,1 en+1,1

e1,1 e2,1 e3,1 e4,1 e5,1 e6,1

Vn,1

V2n

Vn+1,1 Vn+2,1 Vn+3,1 Vn+4,1 Vn+5,1 Vn+6,1

en,1

en+3,1 en+4,1 en+5,1 en+6,1 e2n,1

e2n+1,1 e2n+2,1 e2n+3,1 e2n+4,1 e2n+5,1 e2n+6,1 e3n,1

e3n+1,1 e3n+2,1 e3n+3,1 e3n+4,1 e3n+5,1 e3n+6,1 e4n,1

e4n+1,1e4n+2,1 e4n+3,1e4n+4,1e4n+5,1e4n+6,1 e5n,1

e5n+1,1e5n+2,1e5n+3,1e5n+4,1e5n+5,1e5n+6,1e6n,1

e6n+1,1e6n+2,1e6n+3,1e6n+4,1e6n+5,1e6n+6,1

e

V1,2 V2,2 V3,2 V4,2 V5,2 V6,2 V7,2

V2n-5,2

V2n,2 V2n+1,2

V2n+2,2 V2n+3,2

V2n+4,2V2n+5,2 V2n+6,2

V3n,2

V3n+1,2 V3n+2,2

V3n+3,2V3n+4,2 V3n+5,2

V4n - 1,2 V V V V V V V V V V V V V V v

e1,2 e2,2 e3,2 e4,2 e5,2

e6,2

e2n-6,2 e2n-1,2

e2n,2

e2n+1, 2 e

2n+2 ,2

e2n +3 ,2

e2n+ 4 ,2

e2n+5,2

e3n - 1

,2

e3n,2 e3n+1,2

e3n+ 2 ,2e3n+

3 ,2

e

3n+4, 2

e4n - 2,2

e e e e e e e e e e e e e e e e2n-5,2

e2n-4,2 e2n-3,2 e2n-2,2 V2n-4,2V2n-3,2V2n-2,2

V2n-1,2

Gambar 4 : Penotasian titik dan sisi graf � ,

�2 ( 1, 2,⋯, 2 )

Berdasarkan Gambar 4 di atas, dapat

dinotasikan graf � , ∪ �2 ( 1, 2,⋯, 2 )

dengan himpunan titik dan sisinya sebagai berikut

� , ∪ �2 1, 2,⋯, 2

= , = 1, 1 2

, = 2, 1 2−

� �, ∪ �2 1, 2,⋯, 2

= , = 1, 1

2

, = 2, 1 2− −1

,1=

,1 +1,1 , 1

− −1 ,1 + ,1 , 2 , + 1 2

,2=

,2 +1,2 , 1 2 −1 3,2 +1,2, = 2

2 +3,2 +1,2 , 1 −4,2 + 1 2−3 + 4

2 −3,2 +1,2 , 2−3 + 5 2−2 + 2 2−2,2 i+1,2, = 2−2 + 3,2 2−1,2 +1,2, 2−2 + 4 2− −1

………..(3)

Pelabelan TSAS untuk graf � , ∪

�2 ( 1, 2,⋯, 2 ) untuk 5 disajikan dalam

teorema berikut.

Teorema 3.3.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan

asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3=

2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2;

2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan

= 1,2,… , −4 untuk 5, maka graf

� , ∪ �2 1, 2,⋯, 2 adalah TSAS dengan

= 3 2+ + 1.

Bukti :

Pandang notasi titik dan sisi graf � , ∪

�2 1, 2,⋯, 2 dalam Persamaan (3) dan

Gambar 4 Berikan label pada titik dan sisinya dengan cara :

� ,1 =

, 1 + 1

− + 1, + 2 2

� ,2

=

2 2+ + 3

2 , 1 2 −3; ganjil 2 +

2 + 1, 1 2 −2 ; genap 2 + 2, = 2 1 2 + 4, = 2 22 + 2, = 2 + 1 22 + 3 + + 1, 1 4, 12 + 2 23 + 5 + −3, 23 + 6 22 + 3 2 + 3, = 22 + 4 + , 22 + 5 2

� ,1 = 3 2− , 1 2

� ,2

=

2 22 , 1 2 3

2 21, = 2 2

2+ 3 5, = 2 1

2+ 3 4, = 2

2+ 2 + 4 − −2 2, 1 4, 2 + 1 23 + 4

2 2− − + 3, 23 + 5 22 + 2

222, = 22 + 3

2 2+ − −2, 22 + 4 2− −1

Dengan label tersebut diperoleh konstanta ajaib sebagai berikut :


(8)

1.Untuk graf pertama

= �

,1 +� ,1 +� +1,1, 1

� − −1 ,1 +� ,1 +� + ,1, 2 , + 1 2

=

+ 3 2 + + 1 = 3 2+ + 1

− −1 + 3 2 + + 1 = 3 2+ + 1

2.Untuk graf kedua

=

� ,2 +� ,2 +� 1+ ,2, 1 2 −1

� 3,2 +� ,2 +� +1,2, = 2

� 2 +3,2 +� ,2 +� +1,2, 1 −4, 2 + 1 2−3 + 4

� 2 −3 +� ,2 +� +1,2, 2−3 + 5 2−2 + 2

� 2 −2 +� ,2 +� +1,2, = 2−2 + 3,2

� 2−1 +� ,2 +� +1,2, 2−2 + 4 2− −1

=

2 2+ + 3

2 + 2

22 +2 + + 1

2 + 1 = 3

2+ + 1

2 +

2 + 1 + 2

22 +2

2+ + 2

2 + 1 = 3

2+ + 1

2 + 221 + 2 + 2 = 32+ + 1 2 + 2 + 2+ 3 5 + 2 + 4 = 32+ + 1 2+ 3 + 2+ 3 4 + 22 + 2 = 32+ + 1

2+ + 3 + 2+ 2 + 4 − −22 + 22 + 3 + + = 3 2+ + 1

2+ + 2 2− − + 3 + + 2 = 3 2+ + 1

2 + 222 + 2 + 3 = 32+ + 1 2 + 2 + 2 2+ − −2 + + + 1 = 32+ + 1

Menggunakan Teorema 2.1. Teorema 2.2. dan Teorema 2.3. diperoleh akibat-akibat berikut :

Akibat 3.3.1.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan

asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3=

2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2;

2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan

= 1,2,… , −4 5, maka graf � ,

�2 1, 2,⋯, 2 adalah TSA dengan =

6 2− −1.

Akibat 3.3.2.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan

asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0;

3= 2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2;

2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan

= 1,2,… , −4 5, maka graf � ,

�2 1, 2,⋯, 2 adalah TSAS dengan =

3 2+ 2 + 1.

Akibat 3.3.3.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan

asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3=

2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2;

2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan

= 1,2,… , −4 5, maka graf � ,

�2 1, 2,⋯, 2 mempunyai pelabelan

( 2+ 3 + 1,2) - TSAAS.

Hasil lain yang dapat diperoleh pada

penelitian ini adalah graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) untuk

6, �3, ∪ �2, −2 untuk 3 dan � , ∪

�2 1, 2,⋯, 2 untuk 5 masing-masing

mempunyai pelabelan ( , )-TSAAS untuk

= 2 dan = 5 + 3, 2 + 9 dan 2+ 2 + 3

yang tersaji dalam teorema-teorema berikut :

Teorema 4.1.

Graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

)

mempunyai pelabelan (5 + 3 ,2) TSAAS untuk

6.

Bukti :

Berdasarkan notasi titik dan sisi graf �3, ∪

�2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) dalam Persamaan 1

dan Gambar 2 di dapatkan label titik yang sama untuk Teorema 3.1 sehingga diperoleh label sisi sebagai berikut :

� ,1 = 4 + , 1 3

� ,2 =

9 + 1, = 1 7 + + 1, 2 2 −2 7 + 2, = 2 −1 9 , = 2

9 −2 + + 1, 2 + 1 3 −5

7 + 1, = 3 −4

Dengan label tersebut diperoleh himpunan bobot


(9)

1 = 5 + 2 + 11 3

= {5 + 3,5 + 5,…,11 + 1}.

2 = 11 + 3 = 3 −4 ∪ 11 + 5 = 2 −

1∪11 +2 +3 −2∪15 +1 =2 ∪15 +

3 =1∪11 +2 +3 2 + −5

= 11 + 3, 11 + 5, 11 + 7, 11 +

9, … , −1, 15 +1, 15 +3, 15 +5, 15 +7,

… , 7 −7.

= 1∪ 2= 5 + 3, 5 + 5, 5 + 7,…, 17 −

7.

Dengan demikian, graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) mempunyai

pelabelan ( , )-TSAAS dengan = 5 + 3 dan

= 2 untuk 6.

Teorema 4.2.

Graf �3, ∪ �2, 2 mempunyai pelabelan

(2 + 9 ,2) - TSAAS Untuk 3.

Bukti :

Berdasarkan notasi titik dan sisi graf �3, ∪

�2, −2 dalam Persamaan 2 dan Gambar 3 di

dapatkan label titik yang sama untuk Teorema 3.2 sehingga diperoleh label sisi sebagai berikut :

� ,1 =

2 + 3 + , 1

2 + 4 + , + 1 3

� ,2 =

3 + 4, = 1 5 + 5, = 2

5 + 3 + , 3 −1

Dengan label tersebut diperoleh himpunan

bobot sisi sebagai berikut :

1 = 2 + 2 + 71 ∪ 2 + 2 + 9 +

1 3

= 2 + 9, 2 + 11,…, 4 + 7, 4 + 11, 4 + 13,…, 8 + 9 .

2 = 4 + 9 = 1 ∪ 8 + 11 = 2 ∪

8 + 2 + 73 −1

= 4 + 9, 8 + 11, 8 + 13, 8 + 15,…, 10 +

5.

= 1∪ 2= 2 + 9, 2 + 11, 2 +

…, +5.

Dengan demikian, graf �3, ∪ �2, 2

mempunyai pelabelan total ( , )- TSAAS

dengan = 2 + 9 dan = 2.

Teorema 4.3.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan

asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3=

2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2;

2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan

= 1,2,… , −4 5, maka graf � , ∪

�2 1, 2,⋯, 2 mempunyai pelabelan

( 2+ 2 + 3,2) - TSAAS.

Bukti :

Berdasarkan notasi titik dan sisi graf � , ∪

�2 ( 1, 2,⋯, 2 ) dalam Persamaan 3 dan

Gambar 4 di dapatkan label titik yang sama untuk Teorema 3.3 sehingga diperoleh label sisi sebagai berikut :


(10)

� ,2 =

2 2+ + 2 + , 1 2 3

2 2+ + 1, = 2 2

3 22 + 5, = 2 1

3 22 + 4, = 2

3 22 + 3 + 2 + 2 + , 1 4, 2 + 1 23 + 4

2 2+ 2 3 + , = 2, 23 + 5 22 + 2

2 2+ + 2, = 2, = 22 + 3

2 2+ 2 + , = 2, 22 + 4 2− −1

Dengan label tersebut diperoleh himpunan

bobot sisi sebagai berikut :

1 = 2+ 2 + 2 + 11 2

= 2+ 2 + 3, 2+ 2 + 5,…, 3 2+ 2 + 1}.

2 = 3 2+ 2 + 3 = 2 −3 ∪{3 2+ 2 +

5 = 2−2 +3} ∪

{3 2+ 2 + 2 + 51 2 −3}∪

{5 2+ 4 −4 −6 + 2 + 5 1 −

4, 2 + 1 23 + 4} {5 24 +

9 =2 }∪ 5 2−4 +11 =2 −1}∪ 3 2+2 +5

2−2 + 2− −1}∪ 3 2+4 +2−5 2

−3 + 2−2 +2}

= 3 2+ 2 + 3, 3 2+ 2 + 5, 3 2+ 2 +

7,…, 3 2+6 −1, 3 2+6 + , …, 5 2−4 +7,

5 2−4 +9, 5 2−4 +11, 5 2−4 + , …,

5 2−2 +3, 5 2−2 + , …, 5 2−1}.

= 1∪ 2= 2+ 2 + 3, 2+ 2 + 5, 2+

2 +7, …, 5 2−1.

Dengan demikian, graf

� , ∪ �2 1, 2,⋯, 2 mempunyai pelabelan

( , ) - TSAAS dengan = 2+ 2 + 3 dan

= 2.

DAFTAR PUSTAKA

Gallian, J. A., 2012, A Dynamic Survey of Graph

Labelling, Electronic Journal of

Combinatorics, Vol. 18,

(http://www.emis.ams.org/journals/EJC/Surv ey/ds6.pdf), diakses 14 November 2012. I W. Sudarsana, E. T. Baskoro, D. Izmaimusa and

H. Assiyatun, On super ( , )-edge

antimagic total labeling of disconnected graphs, J. Combin. Math. Combin.Comput., 55 (2005), 149-158.

Sudarsana, I W., Baskoro, E. T.,Ismaimuza, D., and Uttunggadewa, S., 2009, An Expansion Technique on Super Edge-Magic Total Graphs, ARS Combinatoria, Vol. 91 : 231-241.

Wallis, W. D., Baskoro, E. T., Miller, M., and Slamin, 2000, Edge-Magic Total Labelings, Australasian J. Combin.,Vol. 22 : 177-190.


(1)

=

� ,1 +� ,1 +� +1,1 , 1

� − ,1 +� ,1 +� +2,1 , + 1 2

� −2 ,1 +� ,1 +� +3,1 , 2 + 1 3

=

+ 10 − −3 + + 1 = 11 −2

− + 10 − −3 + 2 + 1 = 11 −2

−2 + 10 − −3 + 3 + 1 = 11 −2

2.Untuk graf kedua

=

� ,2 +� ,2 +� 1+ ,2 , 1 2 −1

� 2,2 +� ,2 +� +1,2 , = 2

� 2 −4,2 +� ,2 +� +1,2 , 2 + 1 3 −5

� 2−1 +� ,2 +� +1,2 , = 3 −4

=

3 + 5 4 + 3 + 2 = 11 2 6 +

2 + 1 + 7 − −4 + 2 +

2 + 1 = 11 −2 2 + −1

2 + 1 + 7 − −4 +

6 + + 1

2 + 1 = 11 −2 2 + 7 −5 + 2 + 3 = 11 −2 3 + 2 + 5 −3 + 3 −1 = 11 −2 4 −1 + 7 − −4 + + 3 = 11 −2 2 + 7 −4 + 2 + 2 = 11 −2

Dengan demikian, graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) adalah

TSAS dengan = 11 −2 untuk 6.

Menggunakan Teorema 2.1., Teorema 2.2 dan Teorema 2.3., diperoleh akibat-akibat berikut :

Akibat 3.1.1.

Graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

) adalah TSA dengan = 19 −7, untuk 6.

Akibat 3.1.2.

Graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0

2

) adalah TSAS dengan = 11 + 1, untuk 6.

Akibat 3.1.3

Untuk 6, Graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) mempunyai pelabelan (5 + 12 ,2) TSAAS

3.2.Graf � ,�∪ � ,�−

Pada bagian ini, akan dibahas pelabelan TSAS pada graf �3, ∪ �2, −2 untuk 3. Notasi titik dan sisi pada graf �3, ∪ �2, 2 untuk 3 disajikan pada Gambar 3 berikut.

V1,1 V2,1 V3,1 V4,1 V5,1 V6,1 V7,1 Vn,1

Vn+1,1 Vn+2,1 Vn+3,1

e1,1 e2,1 e3,1 e4,1 e5,1 e6,1 e7,1 en,1

en+1,1 en+2,1 en+3,1 en+4,1 en+5,1 en+6,1 en+7,1 e2n,1

e2n+1,1 e2n+2,1e2n+3,1e2n+4,1e2n+5,1e2n+6,1e2n+7,1e3n,1

V1,2 V2,2 V3,2

V7,2

V6,2

V5,2

V4,2

Vn,2

e1,2 e2,2

e3,2 e4,2

e5,2 e6,2

en-1,2

Gambar 3 : Penotasian titik dan sisi graf �3, ∪ �2, 2 Berdasarkan Gambar 3 di atas, dapat dinotasikan himpunan titik dan sisi graf

�3, ∪ �2, 2 sebagai berikut. �3, ∪ �2, −2 =

, = 1, 1 + 3

, = 2, 1

� �3, ∪ �2, −2 =

, = 1, 1 3

, = 2, 1 −1

,1=

,1 +1,1 , 1

− ,1 +2,1 , + 1 2

−2 ,1 +3,1 , 2 + 1 3

,2=

,2 +1,2 , 1 2

3,2 +1,2, 3 −1

….(2) Pelabelan TSAS untuk graf �3, ∪ �2, 2 dengan 3 disajikan dalam teorema berikut.


(2)

Teorema 3.2.

Graf �3, ∪ �2, 2 adalah TSAS dengan = 6 + 7, untuk 3.Graf ini mempunyai pelabelan selfdual

Bukti :

Pandang notasi titik dan sisi graf �3, ∪

�2, −2 dalam Persamaan (2) dan Gambar 3 Berikan label pada titik dan sisinya dengan cara :

� ,1 =

+ 2,1

2, = + 1

+ 3, = + 2

2 + 3, = + 3

� ,2 =

1, = 1 + 4, = 2 2 + 2, = 3

+ 1 + , 4

� ,1 =

6 + 3− , 1

6 + 2− , + 1 3

� ,2 =

5 + 2, = 1 3 + 1, = 2

3 + 3− , 3 −1

Dengan label tersebut diperoleh konstanta ajaib sebagai berikut :

1.Untuk graf pertama

=

� ,1 +� ,1 +� +1,1 , 1

� −,1 +� ,1 +� +2,1 , + 1 2 , 1

� −2 ,1 +� ,1 +� +3,1 , 2 + 1 3 , 1

=

+ 2 + 6 + 3− + 2 = 6 + 7

− + 2 + 6 + 2− + + 3 = 6 + 7

−2 + 2 + 6 + 2− + 2 + 3 = 6 + 7

2.Untuk graf kedua

=

� ,2 +� ,2 +� 1+ ,2 , 1 2

� 3,2 +� ,2 +� +1,2 , 3 −1

=

1 + 5 + 2 + + 4 = 6 + 7

+ 4 + 3 + 1 + 2 + 2 = 6 + 7

2 + 2 + 3 + 3− + + 2 + = 6 + 7

Dengan demikian, graf �3, ∪ �2, 2 adalah TSAS dengan = 6 + 7 untuk 3.

Selanjutnya dengan menggunakan Teorema 2.2, dan mengambil label titik dan sisi yang baru berupa :

,1 = 2 + 3 + 1− � ,1

,2 = 2 + 3 + 1− � ,2

,1 = 2 2 + 3 + 4 −1 + 1− � ,1

,2 = 2 2 + 3 + 4 −1 + 1− � ,2

Dengan pelabelan tersebut diperoleh :

= 4(2 + 3) + 4 1 + 3(6 + 7)

= 8 + 12 + 4 −1 + 3−(6 + 7)

= 8 + 12 + 4 −1 + 3−6 −7

= 6 + 7.

Dengan demikian, graf �3, ∪ �2, −2 mempunyai pelabelan self dual dengan = 6 + 7, untuk 3.

Menggunakan Teorema 2.1 dan Teorema 2.3. diperoleh akibat-akibat berikut :

Akibat 3.2.1. Graf �3, ∪ �2, 2 adalah TSA

dengan = 12 + 2,untuk 3.

Akibat 3.2.3. Untuk 3, Graf �3, ∪ �2, 2

mempunyai pelabelan (2 + 19 ,2) - TSAAS .

3.3.Graf ,∪ � (� ,� ,⋯,� )

Pada bagian ini, akan dibahas pelabelan TSAS pada graf � , ∪ �2 ( 1, 2,⋯, 2 ) untuk

5. Notasi titik dan sisi pada graf � ,

�2 ( 1, 2,⋯, 2 ) untuk 5 disajikan pada Gambar 4 berikut.


(3)

V6,1 V5,1 V4,1 V3,1 V2,1 V1,1 en+2,1 en+1,1

e1,1 e2,1 e3,1 e4,1 e5,1 e6,1

Vn,1

V2n

Vn+1,1 Vn+2,1 Vn+3,1 Vn+4,1 Vn+5,1 Vn+6,1

en,1

en+3,1 en+4,1 en+5,1 en+6,1 e2n,1

e2n+1,1 e2n+2,1 e2n+3,1 e2n+4,1 e2n+5,1 e2n+6,1 e3n,1

e3n+1,1 e3n+2,1 e3n+3,1 e3n+4,1 e3n+5,1 e3n+6,1 e4n,1

e4n+1,1e4n+2,1 e4n+3,1e4n+4,1e4n+5,1e4n+6,1 e5n,1 e5n+1,1e5n+2,1e5n+3,1e5n+4,1e5n+5,1e5n+6,1e6n,1

e6n+1,1e6n+2,1e6n+3,1e6n+4,1e6n+5,1e6n+6,1 e

V1,2 V2,2 V3,2 V4,2 V5,2 V6,2 V7,2 V2n-5,2

V2n,2 V2n+1,2

V2n+2,2 V2n+3,2

V2n+4,2V2n+5,2 V2n+6,2

V3n,2

V3n+1,2

V3n+2,2 V3n+3,2V3n+4,2

V3n+5,2 V4n - 1,2 V V V V V V V V V V V V V V v

e1,2 e2,2 e3,2 e4,2 e5,2 e6,2

e2n-6,2 e2n-1,2 e2n,2

e2n+1, 2 e

2n+2 ,2

e2n +3 ,2

e2n+ 4 ,2

e2n+5,2

e3n - 1

,2

e3n,2

e3n+1,2 e3n+ 2 ,2e3n+

3 ,2

e

3n+4, 2

e4n

- 2,2

e e e e e e e e e e e e e e e e2n-5,2

e2n-4,2 e2n-3,2 e2n-2,2 V2n-4,2V2n-3,2V2n-2,2

V2n-1,2

Gambar 4 : Penotasian titik dan sisi graf � , ∪ �2 ( 1, 2,⋯, 2 )

Berdasarkan Gambar 4 di atas, dapat dinotasikan graf � , ∪ �2 ( 1, 2,⋯, 2 ) dengan himpunan titik dan sisinya sebagai berikut

� , ∪ �2 1, 2,⋯, 2

= , = 1, 1 2

, = 2, 1 2−

� �, ∪ �2 1, 2,⋯, 2

= , = 1, 1

2

, = 2, 1 2− −1

,1=

,1 +1,1 , 1

− −1 ,1 + ,1 , 2 , + 1 2

,2=

,2 +1,2 , 1 2 −1 3,2 +1,2, = 2 2 +3,2 +1,2 , 1 −4,2 + 1 2−3 + 4 2 −3,2 +1,2 , 2−3 + 5 2−2 + 2 2−2,2 i+1,2, = 2−2 + 3,2 2−1,2 +1,2, 2−2 + 4 2− −1

………..(3)

Pelabelan TSAS untuk graf � , ∪

�2 ( 1, 2,⋯, 2 ) untuk 5 disajikan dalam teorema berikut.

Teorema 3.3.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3=

2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2;

2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan = 1,2,… , −4 untuk 5, maka graf

� , ∪ �2 1, 2,⋯, 2 adalah TSAS dengan = 3 2+ + 1.

Bukti :

Pandang notasi titik dan sisi graf � , ∪

�2 1, 2,⋯, 2 dalam Persamaan (3) dan Gambar 4 Berikan label pada titik dan sisinya dengan cara :

� ,1 =

, 1 + 1

− + 1, + 2 2

� ,2

=

2 2+ + 3

2 , 1 2 −3; ganjil 2 +

2 + 1, 1 2 −2 ; genap 2 + 2, = 2 1 2 + 4, = 2 22 + 2, = 2 + 1 22 + 3 + + 1, 1 4, 12 + 2 23 + 5 + −3, 23 + 6 22 + 3 2 + 3, = 22 + 4 + , 22 + 5 2 � ,1 = 3 2− , 1 2

� ,2

=

2 22 , 1 2 3

2 21, = 2 2 2+ 3 5, = 2 1 2+ 3 4, = 2 2+ 2 + 4 − −2 2, 1 4, 2 + 1 23 + 4

2 2− − + 3, 23 + 5 22 + 2

222, = 22 + 3

2 2+ − −2, 22 + 4 2− −1

Dengan label tersebut diperoleh konstanta ajaib sebagai berikut :


(4)

1.Untuk graf pertama

= �

,1 +� ,1 +� +1,1, 1

� − −1 ,1 +� ,1 +� + ,1, 2 , + 1 2

=

+ 3 2 + + 1 = 3 2+ + 1

− −1 + 3 2 + + 1 = 3 2+ + 1

2.Untuk graf kedua

=

� ,2 +� ,2 +� 1+ ,2, 1 2 −1

� 3,2 +� ,2 +� +1,2, = 2

� 2 +3,2 +� ,2 +� +1,2, 1 −4, 2 + 1 2−3 + 4

� 2 −3 +� ,2 +� +1,2, 2−3 + 5 2−2 + 2

� 2 −2 +� ,2 +� +1,2, = 2−2 + 3,2

� 2−1 +� ,2 +� +1,2, 2−2 + 4 2− −1

=

2 2+ + 3

2 + 2

22 +2 + + 1

2 + 1 = 3

2+ + 1

2 + 2 + 1 + 2

22 +2

2+ + 2

2 + 1 = 3

2+ + 1

2 + 221 + 2 + 2 = 32+ + 1 2 + 2 + 2+ 3 5 + 2 + 4 = 32+ + 1 2+ 3 + 2+ 3 4 + 22 + 2 = 32+ + 1 2+ + 3 + 2+ 2 + 4 − −22 + 22 + 3 + + = 3 2+ + 1 2+ + 2 2− − + 3 + + 2 = 3 2+ + 1

2 + 222 + 2 + 3 = 32+ + 1 2 + 2 + 2 2+ − −2 + + + 1 = 32+ + 1

Menggunakan Teorema 2.1. Teorema 2.2. dan Teorema 2.3. diperoleh akibat-akibat berikut :

Akibat 3.3.1.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3=

2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2;

2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan = 1,2,… , −4 5, maka graf � ,

�2 1, 2,⋯, 2 adalah TSA dengan = 6 2− −1.

Akibat 3.3.2.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0;

3= 2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2; 2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan = 1,2,… , −4 5, maka graf � ,

�2 1, 2,⋯, 2 adalah TSAS dengan = 3 2+ 2 + 1.

Akibat 3.3.3.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3=

2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2;

2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan = 1,2,… , −4 5, maka graf � ,

�2 1, 2,⋯, 2 mempunyai pelabelan ( 2+ 3 + 1,2) - TSAAS.

Hasil lain yang dapat diperoleh pada

penelitian ini adalah graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) untuk

6, �3, ∪ �2, −2 untuk 3 dan � , ∪

�2 1, 2,⋯, 2 untuk 5 masing-masing mempunyai pelabelan ( , )-TSAAS untuk = 2 dan = 5 + 3, 2 + 9 dan 2+ 2 + 3 yang tersaji dalam teorema-teorema berikut :

Teorema 4.1.

Graf �3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) mempunyai pelabelan (5 + 3 ,2) TSAAS untuk

6.

Bukti :

Berdasarkan notasi titik dan sisi graf �3, ∪

�2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) dalam Persamaan 1 dan Gambar 2 di dapatkan label titik yang sama untuk Teorema 3.1 sehingga diperoleh label sisi sebagai berikut :

� ,1 = 4 + , 1 3

� ,2 =

9 + 1, = 1

7 + + 1, 2 2 −2

7 + 2, = 2 −1

9 , = 2

9 −2 + + 1, 2 + 1 3 −5

7 + 1, = 3 −4

Dengan label tersebut diperoleh himpunan bobot sisi sebagai berikut :


(5)

1 = 5 + 2 + 11 3

= {5 + 3,5 + 5,…,11 + 1}.

2 = 11 + 3 = 3 −4 ∪ 11 + 5 = 2 −

1∪11 +2 +3 −2∪15 +1 =2 ∪15 +

3 =1∪11 +2 +3 2 + −5

= 11 + 3, 11 + 5, 11 + 7, 11 +

9, … , −1, 15 +1, 15 +3, 15 +5, 15 +7,

… , 7 −7.

= 1∪ 2= 5 + 3, 5 + 5, 5 + 7,…, 17 −

7.

Dengan demikian, graf

�3, ∪ �2 (0,1,0 … ,0, −5,0,0,1,0 2

) mempunyai

pelabelan ( , )-TSAAS dengan = 5 + 3 dan = 2 untuk 6.

Teorema 4.2.

Graf �3, ∪ �2, 2 mempunyai pelabelan (2 + 9 ,2) - TSAAS Untuk 3.

Bukti :

Berdasarkan notasi titik dan sisi graf �3, ∪

�2, −2 dalam Persamaan 2 dan Gambar 3 di dapatkan label titik yang sama untuk Teorema 3.2 sehingga diperoleh label sisi sebagai berikut :

� ,1 =

2 + 3 + , 1

2 + 4 + , + 1 3

� ,2 =

3 + 4, = 1 5 + 5, = 2

5 + 3 + , 3 −1

Dengan label tersebut diperoleh himpunan bobot sisi sebagai berikut :

1 = 2 + 2 + 71 ∪ 2 + 2 + 9 +

1 3

= 2 + 9, 2 + 11,…, 4 + 7, 4 + 11, 4 +

13,…, 8 + 9 .

2 = 4 + 9 = 1 ∪ 8 + 11 = 2 ∪

8 + 2 + 73 −1

= 4 + 9, 8 + 11, 8 + 13, 8 + 15,…, 10 +

5.

= 1∪ 2= 2 + 9, 2 + 11, 2 +

…, +5.

Dengan demikian, graf �3, ∪ �2, 2 mempunyai pelabelan total ( , )- TSAAS dengan = 2 + 9 dan = 2.

Teorema 4.3.

Jika dengan = 1,2,… ,2 adalah bilangan asli dengan 1= 2= 0; 2 = 2 = 0; 3=

2 −2= 1; 2 −1= −4; 2 −3= −2;

2 +3= −1 dimana = 2,3,… , −2 dan = 1,2,… , −4 5, maka graf � , ∪

�2 1, 2,⋯, 2 mempunyai pelabelan ( 2+ 2 + 3,2) - TSAAS.

Bukti :

Berdasarkan notasi titik dan sisi graf � , ∪

�2 ( 1, 2,⋯, 2 ) dalam Persamaan 3 dan Gambar 4 di dapatkan label titik yang sama untuk Teorema 3.3 sehingga diperoleh label sisi sebagai berikut :


(6)

� ,2 =

2 2+ + 2 + , 1 2 3

2 2+ + 1, = 2 2

3 22 + 5, = 2 1

3 22 + 4, = 2

3 22 + 3 + 2 + 2 + , 1 4, 2 + 1 23 + 4

2 2+ 2 3 + , = 2, 23 + 5 22 + 2

2 2+ + 2, = 2, = 22 + 3

2 2+ 2 + , = 2, 22 + 4 2− −1

Dengan label tersebut diperoleh himpunan bobot sisi sebagai berikut :

1 = 2+ 2 + 2 + 11 2

= 2+ 2 + 3, 2+ 2 + 5,…, 3 2+ 2 + 1}.

2 = 3 2+ 2 + 3 = 2 −3 ∪{3 2+ 2 +

5 = 2−2 +3} ∪

{3 2+ 2 + 2 + 51 2 −3}∪

{5 2+ 4 −4 −6 + 2 + 5 1 −

4, 2 + 1 23 + 4} {5 24 +

9 =2 }∪ 5 2−4 +11 =2 −1}∪ 3 2+2 +5

2−2 + 2− −1}∪ 3 2+4 +2−5 2

−3 + 2−2 +2}

= 3 2+ 2 + 3, 3 2+ 2 + 5, 3 2+ 2 +

7,…, 3 2+6 −1, 3 2+6 + , …, 5 2−4 +7,

5 2−4 +9, 5 2−4 +11, 5 2−4 + , …,

5 2−2 +3, 5 2−2 + , …, 5 2−1}.

= 1∪ 2= 2+ 2 + 3, 2+ 2 + 5, 2+

2 +7, …, 5 2−1.

Dengan demikian, graf

� , ∪ �2 1, 2,⋯, 2 mempunyai pelabelan ( , ) - TSAAS dengan = 2+ 2 + 3 dan

= 2.

DAFTAR PUSTAKA

Gallian, J. A., 2012, A Dynamic Survey of Graph Labelling, Electronic Journal of

Combinatorics, Vol. 18,

(http://www.emis.ams.org/journals/EJC/Surv ey/ds6.pdf), diakses 14 November 2012. I W. Sudarsana, E. T. Baskoro, D. Izmaimusa and

H. Assiyatun, On super ( , )-edge antimagic total labeling of disconnected graphs, J. Combin. Math. Combin.Comput., 55 (2005), 149-158.

Sudarsana, I W., Baskoro, E. T.,Ismaimuza, D., and Uttunggadewa, S., 2009, An Expansion Technique on Super Edge-Magic Total Graphs, ARS Combinatoria, Vol. 91 : 231-241.

Wallis, W. D., Baskoro, E. T., Miller, M., and Slamin, 2000, Edge-Magic Total Labelings, Australasian J. Combin.,Vol. 22 : 177-190.