Pengaruh Brand Image dan Country of Origin terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Mobil Toyota, Kia dan Ford (Studi Kasus pada Penduduk Kota Bandung).

(1)

ABSTRACT

The purpose of this study was to see whether the brand image and the country of origin affect consumer buying interest on Toyota, Kia and Ford. This research uses explanatory causal research. The population that was studied were all people who use the car Toyota, Kia and Ford, while the sample in this study is the population of Bandung, which is taken by purposive sampling techniques, provided consumers are using Toyota, Kia and Ford production year 2000-2016 domiciled in the city of Bandung. Researcher used a questionnaire closed or close-questionnaire and measured using a Likert scale. Based on testing the validity of the CFA, almost all of the items can be accepted because it is considered valid, and items surveyed already have a good reliability. The results showed that the brand image and the country of origin has an influence on consumer buying interest Toyota, Kia and Ford. Thus, the more positive the brand image which is owned by the consumer to the brand Toyota, Kia and Ford, the greater is also interest to buy products such vehicles. Seain that, researchers suggest to the producers, to be able to highlight aspects of country of origin, as consumers still have a preference to a specific country as the vehicle manufacturer, which is considered more qualified than the other countries.


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat apakah brand image dan country of origin mempengaruhi minat beli konsumen untuk mobil Toyota,Kia dan Ford. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal explanatory. Populasi yang diteliti adalah semua orang yang menggunakan mobil Toyota, Kia dan Ford, sementara Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk Kota Bandung, yang diambil dengan teknik Purposive Sampling, dengan syarat konsumen yang menggunakan mobil Toyota, Kia dan Ford tahun produksi 2000-2016 yang berdomisili di Kota Bandung. Peneliti menggunakan kuesioner tertutup atau close-kuesioner dan diukur dengan menggunakan skala likert. Berdasarkan pengujian validitas dengan CFA, hampir semua item dapat diterima karena dianggap valid, dan item-item yang diteliti sudah memiliki reliabilitas yang baik. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image dan country of origin memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen mobil Toyota, Kia dan Ford. Dengan demikian, semakin positif brand image yang dimiliki oleh para konsumen terhadap brand Toyota, Kia, dan Ford, maka akan semakin besar juga minat untuk membeli produk kendaraan tersebut. Selain itu, Peneliti menyarankan kepada para produsen, untuk dapat menonjolkan aspek country of origin, karena para konsumen masih memiliki preferensi terhadap negara tertentu sebagai produsen kendaraan, yang dianggap lebih berkualitas dibandingkan dengan negara yang lain.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5


(4)

BAB II TINJAUAN LITERATUR ... 8

2.1. Pendahuluan ... 8

2.2. Teori Manajemen Pemasaran ... 8

2.3. Teori Pemasaran ... 9

2.4. Teori Bauran Pemasaran ... 11

2.5. Teori Merek ... 14

2.6. Teori Costumer-based Brand Equity (CBBE) ... 16

2.7. Teori Citra Merek ... 17

2.8. Teori Country Of Origin ... 18

2.9. Teori Perilaku Konsumen ... 20

2.10. Teori Proses Keputusan Pembelian ... 22

2.11. Teori Minat Beli ... 27

2.12. Kerangka Teoritis ... 30

2.13. Kerangka Pemikiran ... 31

2.14. Penelitian Terdahulu ... 32

2.15. Pengembangan Hipotesis ... 34

2.16. Model Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1. Jenis Penelitian ... 39


(5)

3.3. Sampel ... 40

3.4. Teknik Pengambilan Sampel ... 40

3.5. Definisi Operasional Variabel ... 41

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 44

3.8. Uji Asumsi Klasik ... 46

3.8.1. Uji Normalitas ... 46

3.8.2. Uji Heteroskedastisitas ... 47

3.8.3. Uji Multikolinieritas ... 48

3.9. Teknik Analisis Data ... 49

3.9.1. Analisis Regresi ... 49

3.9.2. Analisis Varian atau Analysis of Variance (ANOVA) .... 50

3.9.3. Pengujian Hipotesis Uji t (Uji Parsial) ... 51

3.9.4. Koefisien Determinasi (R2) ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

4.1. Data Responden ... 53

4.2. Uji Deskriptif Setiap Variabel ... 56

4.2.1. Uji Deskriptif Untuk Variabel Brand Image ... 57

4.2.2. Uji Deskriptif Untuk Variabel Country Of Origin ... 58


(6)

4.3.1. Uji Validitas ... 61

4.3.2. Uji Reliabilitas ... 64

4.4. Uji Asumsi Klasik ... 65

4.4.1. Uji Normalitas ... 65

4.4.2. Uji Heteroskedastisitas ... 66

4.4.3. Uji Multikolinieritas ... 67

4.5. Pengujian Hipotesis ... 67

4.5.1. Pengujian Hipotesis I ... 68

4.5.2. Pengujian Hpotesis II ... 71

4.6. Pembahasan ... 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 77

5.1. Simpulan ... 77

5.2. Implementasi Manajerial ... 78

5.3. Keterbatasan Penelitian dan Saran ... 80

5.3.1. Keterbatasan Penelitian ... 80

5.3.2. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... xviii


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Proses Keputusan Pembelian ... 22

Gambar 2.2. Kerangka Teoritis ... 30

Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran ... 31


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ... 32

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel... 41

Tabel 4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 53

Tabel 4.2. Responden Berdasarkan Usia ... 54

Tabel 4.3. Responden Berdasarkan Profesi Saat Ini ... 54

Tabel 4.4. Responden Berdasarkan Kota Domisili ... 55

Tabel 4.5. Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan ... 55

Tabel 4.6. Responden Berdasarkan Merk Mobil yang Digunakan ... 56

Tabel 4.7. Perhitungan KMO and Bartlett's Test ... 61

Tabel 4.8. Pengolahan Awal Validitas Berdasar Rotated Component Matrixa ... 62

Tabel 4.9. Pengolahan Akhir Validitas Berdasar Rotated Component Matrixa ... 62

Tabel 4.10. Reliabilitas Kuesioner ... 64


(9)

Tabel 4.12. Pengolahan Heteroskedadistitas Dengan Uji Glesjer ... 66

Tabel 4.13. Pengolahan Multikolinearitas ... 67

Tabel 4.14. Pengujian Hipotesis 1 ... 69

Tabel 4.15. Pengujian Koefisien Kontribusi Hipotesis 1 ... 69

Tabel 4.16. Pengujian Persamaan Regresi Untuk Hipotesis 1 ... 70

Tabel 4.17. Pengujian Hipotesis 2 ... 72

Tabel 4.18. Pengujian Koefisien Kontribusi Hipotesis 2 ... 72


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER ... xxii

LAMPIRAN 2 DATA RESPONDEN ... xxv

LAMPIRAN 3 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITASS ... xxvii

LAMPIRAN 4 UJI ASUMSI KLASIK ... xxx


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki perkembangan yang cukup menakjubkan pada dunia otomotif. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menilai industri otomotif Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi produk ekspor andalan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kemendag Bachrul Chairi menjelaskan, besarnya peluang industri otomotif nasional tak lepas dari banyaknya masyarakat di Asean yang menggunakan kendaraan otomotif pribadi (www.cnnindonesia.com).

Indonesia telah memperlihatkan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik sejak mengalami krisis finansial Asia di akhir 1990an. Pendapatan kotor per kapita nasional terus meningkat, dari $560 pada tahun 2000 hingga $3.630 pada 2015

(www.worldbank.org). Dengan pertumbuhan yang stabil serta pemberlakuan

regulasi otomotif yang mendukung pertumbuhan pasar, Frost & Sullivan meprediksi Indonesia akan menjadi pasar otomotif terbesar di ASEAN pada 2019 dengan total kendaraan mencapai 2,3 juta (http://mobilkamu.com).


(12)

2

Munculnya peluang positif dimanfaatkan oleh produsen otomotif dunia untuk terjun ke pasar Indonesia. Berbagai produk kendaraan kemudian muncul untuk merebut hati para konsumen. Para calon konsumen dalam melakukan pembelian terhadap suatu produk tentunya akan melihat dari berbagai aspek. Terdapat 2 aspek yaitu brand image dan country of origin. Fandy Tjiptono (2005) brand image atau brand description yaitu deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika seseorang berpikir tentang produk mobil. Asosiasi tersebut dapat dikonseptualisasi berdasarkan jenis, dukungan, kekuatan, dan keunikan (Shimp, 2003 dalam Arista, 2011). Brand Image didefinisikan sebagai persepsi konsumen dan preferensi terhadap merek, sebagaimana yang direfleksikan oleh berbagai macam asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen.

Selain itu, aspek yang menjadi acuan bagi para konsumen sebelum melakukan pembelian juga dengan melihat dari mana negara asal suatu produk diproduksi. Country of origin didefinikan sebagai negara dimana suatu produk diproduksi (Thakor dan Katsanis, 1997 dalam Setyaningsih 2007). Konsep Country of Origin pertama kali dikemukakan oleh Nagashima pada tahun 1960, pada awalnya konsep Country of Origin sama dengan Made Incountry atau Country of Manufacture. Oleh

karena itu, negara yang tercantum pada label produk “made in” awalnya berarti

negara dimana suatu produk tersebut dibuat mulai dari perancangan, perakitan hingga finishing dilakukan. Namun saat ini, sebenarnya kata made in tidak selalu


(13)

3

menunjukkan negara asal produk, karena bias saja dalam kemasan produk tercantum

“made in Indonesia” tetapi produk tersebut sebenarnya hanya dirakit atau diproduksi

di Indonesia, sedangkan country of origin-nya (negara asalnya) adalah Jepang. Ini berarti produk yang dipasarkan merupakan hybrid product yang meliputi beberapa komponen country of origin (Chao, 2001 dalam Listiana, 2014).

Istilah minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Terdapat perbedaan antara pembelian actual dan minat pembelian. Bila pembelian aktual adalah pembelian yang benar-benar dilakukan oleh konsumen, maka minat beli adalah niat untuk melakukan pembelian pada kesempatan mendatang. Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001 dalam Suradi, 2013)

Menutu Kotler dan Keller (2003), customer buying decision – all their experience in learning, choosing, using, even disposing of a product. Yang kurang lebih memiliki arti minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk. Definisi lain minat beli adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap. Individu yang berminat terhadap suatu objek


(14)

4

akan memiliki kekuatan atau dorongan untuk mendapatkan objek tersebut (Simamora, 2002 dalam Suradi, 2012).

Banyaknya produsen mobil yang beredar di Indonesia menjadikan konsumen lebih selektif dalam memilih merek mobil. Terdapat pemimpin pasar mobil di Indonesia jika dilihat darimana produsen mobil itu berasal. Data dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), produsen mobil Toyota memimpin penjualan pangsa pasar mobil asal Jepang sebesar 31,8% dan membukukan penjualan wholesales sebanyak 321.818 unit selama tahun 2015. Kemudian pabrikan mobil yang berasal dari Korea dipimpin oleh Kia yang pada tahun 2015 menorehkan total penjualan 2.814 unit diatas kompetitornya yang sama-sama berasal dari negara asal yang sama-sama yaitu Hyundai yang hanya bisa menjual produknya sebanyak 1.511 unit. Sedangkan Ford memimpin di atas Chevrolet yang sama sama mewakili produk mobil Amerika pada semester ke-2 2015 (www.gaikindo.or.id).

Konsumen yang sangat selektif dalam memilih merek dan sering mengikuti perkembangan mobil biasanya adalah konsumen yang memiliki kemampuan ekonomi memengah ke atas salah satunya ialah penduduk Kota Bandung. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, pertumbuhan ekonomi Kota Bandung termasuk dua tetinggi di Indonesia. BI Jabar menyatakan, pertumbuhan ekonomi Kota Kembang mencapai 8,5 persen (www.republika.co.id).


(15)

5

Penduduk Kota Bandung mengikuti perkembangan mobil didasarkan dengan beberapa faktor, antara lain model-model yang diproduksi semakin beragam sesuai dengan kebutuhan konsumen, fungsi dari sebuah mobil yang semakin memanjakan konsumen dan bahkan gaya hidup yang mengharuskan memiliki sebuah mobil di garasi mereka. Di Kota Bandung banyak terdapat berbagai jenis mobil dengan merek dan negara asal dari mobil tersebut. Saat ini, terdapat 1,25 juta kendaraan bermotor di Kota Bandung. Dari jumlah tersebut sekitar 94% nya adalah kendaraan pribadi dan setiap tahun kendaraan bermotor di Kota Bandung meningkat 11% pertahunnya

(www.edorusyanto.wordpress.com).

Penelitian ini merupakan replikasi dari jurnal jurnal antara lain Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol 25 no. 1, 2015 dan Tesis UI, 2009 (Ermawaty Ratna) hasil dari penelitian adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Country of Origin, Brand Image dan Minat Beli.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh

Brand Image dan Country of Origin Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk

Mobil Toyota, Kia dan Ford (Studi Kasus Pada Penduduk Kota Bandung)”. 1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam identifikasi masalah penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka garis besar permasalahannya adalah:


(16)

6

1. Apakah brand image mempengaruhi minat beli konsumen untuk mobil Toyota, Kia dan Ford?

2. Apakah country of origin mempengaruhi minat beli konsumen untuk mobil Toyota, Kia dan Ford?

1.3.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk menguji apakah ada pengaruh positif dari brand image pada minat beli mobil Toyota, Kia dan Ford.

2. Untuk menguji apakah ada pengaruh positif dari country of origin pada minat beli mobil Toyota, Kia dan Ford.

1.4.Manfaat Penelitian 2. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan kepada perusahaan mengenai brand image dan country of origin terhadap minat beli pada produk mobil Toyota, Kia dan Ford.


(17)

7

Memberikan informasi dan masukan kepada pemerintah Indonesia bahwa sangat penting bagi sebuah negara memiliki citra bangsa yang baik dan dikenal di mata internasional.

4. Bagi masyarakat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan, referensi, serta pengalaman tentang pengaruh dan perbedaan brand image dan country of origin terhadap minat beli konsumen untuk mobil Toyota, Kia dan Ford. Selain itu dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak lain yang berkeinginan untuk melakukan penelitian sejenis lebih lanjut.


(18)

77

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil penelitian yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan karakteristik responden yang telah diteliti, keseluruhan responden cenderung untuk menjawab setuju pada setiap item pertanyaan. Ini terlihat dari jumlah skor jawaban ‘setuju’ selalu lebih besar pada pertanyaan mengenai brand image, country of origin dan minat beli.

2. Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan CFA (Conformatory Factor Analysis), data kuesioner yang diperoleh sudah memenuhi syarat dan dinyatakan valid karena seluruh data berada di atas nilai rule of thumb sebesar |.400| dan sudah berada dalam faktor yang sesuai dengan variabel yang diukurnya.

3. Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan Alpha Cronbach, data yang diperoleh sudah berada di atas |.600| untuk setiap variabelnya dan dapat dinyatakan data tersebut cukup reliabel.

4. Berdasarkan uji asumsi klasik, pada uji normalitas peneliti menemukan nilai signifikansi hitung berada diatas nilai .062, yang berarti lebih besar dibandingkan


(19)

78

α=0.05 dan artinya data yang berjumlah 150 orang dapat dianggap telah berdistribusi normal. Pada uji heteroskedadistitas menggunakan uji Glejser didapat signifikansi hitung sebesar 0.54, yang berarti bahwa dalam penelitian ini tidak menunjukkan gejala heteroskedadistitas. Dan pada uji multikolinearitas dengan menggunakan nilai VIF (Variable Inflation Factors), nilai VIF untuk variabel Brand Image sebesar 1.910, dan untuk variabel Country of Origin sebesar 1.910. Dengan demikian, data-data yang diteliti dapat diolah lebih lanjut dengan menggunakan regresi linier sederhana.

5. Dari hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa brand image memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen mobil Toyota, Kia dan Ford. Pengaruh brand image terhadap minat beli memiliki pengaruh sebesar 30%, dan sisanya sebesar 70% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian.

6. Dari hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa country of origin memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen mobil Toyota, Kia dan Ford. Pengaruh country of origin terhadap minat beli memiliki pengaruh sebesar 32,7%, dan sisanya sebesar 67,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian.

5.2.Implikasi Manajerial


(20)

79

merek yang dapat disukai oleh banyak orang. Sehingga konsumen akan merasa percaya diri ketika menggunakannya karena konsumen cenderung suka dan memilih produk yang memiliki citra yang baik sehingga produk tersebut dapat membentuk citra baik juga bagi konsumen yang memakainya.

2. Perusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan minat beli konsumen terhadap sebuah produk, dalam hal ini dapat dengan cara menaikkan dan menguatkan citra dan persepsi positif pada merek mobil Toyota, Kia dan Ford supaya dapat membentuk sebuah citra merek yang kuat dalam ingatan konsumen. Hal yang dapat dilakukan yaitu bisa dengan menciptakan keunikan/ ciri khas dari sebuah merek agar dapat dengan mudah melekat dalam ingatan konsumen, mengembangkan produk menjadi lebih inovatif, menciptakan produk sesuai kebutuhan konsumen, dan menciptakan kualitas yang baik dari sebuah produk. 3. Perusahaan dapat memperhatikan untuk memunculkan istilah “made in” dalam

sebuah produk agar masyarakat mengetahui country of origin dari sebuah produk sehingga dapat memberikan pertimbangan bagi konsumen yang akan membeli sebuah produk, tetapi hal ini tergantung dari citra bangsa yang dimiliki oleh setiap negara apakah itu baik atau buruk. Hal ini perlu dilakukan karena efek country of origin memberikan pengaruh yang besar di mata konsumen ketika tidak adanya informasi tentang suatu produk.


(21)

80

5.3.Keterbatasan Penelitian dan Saran 5.3.1. Keterbatasan Penelitian

1. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pengambilan data hanya dilakukan apda para konsumen pengguna mobil Toyota, Kia, dan Ford. Untuk itu, hasil penelitian yang dilakukan hanya dapat digeneralisasikan pada para penguna kendaaraan dari ketiga brand tersebut.

2. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian untuk mengukur pengaruh antara Brand Image, Country of Origin, dan Minat Beli. Dengan demikian, peneliti memfokuskan bahasan dalam penelitian ini pada ketiga variabel yang digunakan, sebagai sasaran dari penelitan

5.3.2. Saran

1. Penelitian ini hanya meneliti tentang brand image dan country of origin saja, diharapkan dalam penelitian mendatang dapat meneliti tentang faktor lain yang mempengaruhi minat beli konsumen seperti harga, kualitas, iklan, promosi, dan lainnya.

2. Penelitian ini juga hanya terbatas pada minat beli ulang, sehingga kedepannya penelitian ini dapat dikembangkan untuk tingkat loyalitas konsumen dan kepuasan konsumen terhadap produk.


(22)

81

3. Untuk pengembangannya, penelitian selanjutnya juga dapat meneliti tentang tingkat kepuasan konsumen terhadap merek mobil dengan lebih memperluas sampel penelitian dan lokasi penelitian di luar Kota Bandung.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Z.U., Johnson, J.P., & Boon, L.C. 2004. “Does country of origin matter for low-involvement products”. International Marketing Review, Vol.21 No.1, pp.102-120

Alma, B., 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Keenam, Alfabeta, Bandung.

Arafat, W., 2006. Behind A Powerful Image: Menggenggam Strategi dan Kunci-kunci Sukses Menancapkan Image Perusahaan yang Kokoh. Yogyakarta: Andi Arista, E.D., 2011. Analisis Pengaruh Iklan, Brand Trust dan Brand Image terhadap

Minat Beli Konsumen Telkom Speedy di Kota Semarang.

http://eprints.undip.ac.id/29465/1/JURNAL.pdf

Armstrong, dan Kotler, P., 2003. Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesembilan. Penerbit PT. Indeks Gramedia, Jakarta

Czinkota, Michael R, dan IIkka,A.R., 2001. International Marketing, Sixth edition. Florida : Harcout

Dharmmesta,B.S. dan Handoko,T.H. 1982. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Liberty : Yogyakarta

Ferdinand, A., 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Semarang:FE UNDIP.

Ghozali, I., 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : BP Universitas Diponegoro

Giri, I.G.W, dan Jatra, I.M., 2014. Pengarih Promosi dan Citra Merek Terhadap


(24)

Irwanti, I., 2012. Analisis Pengaruh Brand Equity terhadap Proses Keputusan Pembelian pada Konsumen POND’S di Kota Surabaya. http://journal.wima.ac.id Joreskog, K.G. & Sorbom, D., 1993. Lisrel 8: StructuralEquation Modeling with the

Simplis Command Language. Chicago: SSI Inc.

Keller, K.L., 1998, Strategic Brands Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity, New Jersey: Prentice Hall Inc.

Kolopita, D.A., dan Soegoto A.S., 2015. Analisis Atribut Produk dan Harga terhadap Minat Beli Mobil Suzuki Ertiga di Kota Manado. Jurnal EMBA, Vol. 3, No.2: 12-24.

Kotler, P., & Armstrong,G., 2004. Principles Marketing (10th ed). New Jersey. Prentice Hall.

Kotler, P., dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga

Kotler, P., 2002. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium, Jakarta, Prehallindo

Kotler, P., 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, P., 2008. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium diterjemahkan Benyamin Molan, PT. Prenhallindo, Jakarta

Krajewski, L.J., Ritzman, L.P. & Malhotra, M.K., 2012. Operations Management, 10th Edition. USA: Pearson.

Kusnendi. 2008. Model-Model Persamaan Struktural. Bandung. Alfabeta.

Listiana, E., dan Elida, S.S., 2014. Pengaruh Country Of Origin dan Country Of Manufacture terhadap Asosiasi Merek. Jurnal Media Ekonomi dan Manajemen. Vol. 29, No. 1: 1-14


(25)

Long, S. J. (1984). Adult Life: Development Process. 2 nd. California: Mayfields Publishing Company

Lukman, M.D., 2014. “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Produk The Botol Sosro Kemasan Kotak”, Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Volume 10, Nomor 1, 64-81.

Parameswaran, R., And Pisharodi, R.M. 1994. “Facets of Country of Origin Image an Empirical Assesment”. Journal of Advertising. Vol. 23 No. 1. March : pp 43-56.

Pratiwi, P.O.A., dan Sudiksa, I.B., 2012. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Mobil Avanza Pada PT. Agung Automall Denpasar. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Bali:.1053-1069. Ratna, E., (2009). Pengaruh Country Of Origin terhadap Persepsi Konsumen pada Kualitas Produk Mobil Buatan Jerman, Amerika dan Jepang. Tesis Magister Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ridhwan, R.M., 2014. Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Honda All New Jazz di Kota Malang. http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/1051

Roth, M.S., and Jean B.R., l992. Matching Product Category and Country Image Perceptions : A Framework for Managing Country of Origin effects”.Journal of International Busines Studies. Third Quarter : pp 477-495.

Selang, C.A.D. 2013. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado. Jurnal Emba Universitas Sam Ratulangi Manado, Vol.1 No.3: 71-80.


(26)

Simamora, B., 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Singgih, S., 2006. Menggunakan SPSS untuk Statistik Non Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA Suherman, E., 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI Suliyanto. 2005. Metode Riset Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sunjoyo. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (program IBM SPSS 21.0). Bandung: Alfabeta

Suradi. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen terhadap

Produk Tepung Sagu.

http://p3m.polbeng.ac.id/dataq/file_content/File/ABSTRAK_TA_MAHASIS WA/ADM/jurnal%20adm%20suradi.pdf

Tjiptono, F., 2005. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia Publising Tjiptono, F., 2008, Strategi Bisnis Pemasaran. Andi. Yogyakarta.

Yahya. 2011. Pengaruh Variabel Demografis Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk. Jurnal Akuntasi. Manajemen Bisnis dan Sektor Publik, Vol. 8, No.1: 23-40.

Yasin, N.M., Noor, M.N., Mohamad, O., “Does Image of Country of Origin Matter to Brand Equity?” Journal of Product and Brand Management. Vol. 16 : pp 38-48

http://www.kemenperin.go.id/artikel/7460/Pasar-Indonesia-Menarik-Minat-Produsen-Otomotif Diakses tanggal 18 April 2016

http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20151231192208-92-101515/industri-otomotif-dinilai-jadi-andalan-indonesia-hadapi-mea/ Diakses tanggal 18 April 2016


(27)

http://mobilkamu.com/artikel/otomotif/ Diakses tanggal 18 April 2016

http://bandungkota.bps.go.id/#accordion-daftar-subjek1 Diakses tanggal 18 April 2016

http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/06/21/nqafuh-pertumbuhan-ekonomi-kota-bandung-capai-85-persen Diakses tanggal 19 April 2016

https://edorusyanto.wordpress.com/2014/10/27/kendaraan-pribadi-dominasi-95-angkutan-di-kota-bandung/ Diakses tanggal 19 April 2016

http://otomotif.news.viva.co.id/news/read/727276-kia-vs-hyundai-mana-paling-laris Diakses tanggal 19 April 2016

http://www.kabarbisnis.com/read/2845749/ini-dia-pemimpin-pasar-mobil-di-indonesia Diakses tanggal 19 April 2016

http://www.beritasatu.com/mobil/341242-toyota-masih-kuasai-pasar-mobil-indonesia.html Diakses tanggal 19 April 2016

https://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/10/31/tahapan-keputusan-pembelian/ Diakses 20 April 2016


(1)

81

3. Untuk pengembangannya, penelitian selanjutnya juga dapat meneliti tentang tingkat kepuasan konsumen terhadap merek mobil dengan lebih memperluas sampel penelitian dan lokasi penelitian di luar Kota Bandung.


(2)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Z.U., Johnson, J.P., & Boon, L.C. 2004. “Does country of origin matter for low-involvement products”. International Marketing Review, Vol.21 No.1, pp.102-120

Alma, B., 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan Keenam, Alfabeta, Bandung.

Arafat, W., 2006. Behind A Powerful Image: Menggenggam Strategi dan Kunci-kunci Sukses Menancapkan Image Perusahaan yang Kokoh. Yogyakarta: Andi Arista, E.D., 2011. Analisis Pengaruh Iklan, Brand Trust dan Brand Image terhadap

Minat Beli Konsumen Telkom Speedy di Kota Semarang.

http://eprints.undip.ac.id/29465/1/JURNAL.pdf

Armstrong, dan Kotler, P., 2003. Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesembilan. Penerbit PT. Indeks Gramedia, Jakarta

Czinkota, Michael R, dan IIkka,A.R., 2001. International Marketing, Sixth edition. Florida : Harcout

Dharmmesta,B.S. dan Handoko,T.H. 1982. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Liberty : Yogyakarta

Ferdinand, A., 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Semarang:FE UNDIP.

Ghozali, I., 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : BP Universitas Diponegoro

Giri, I.G.W, dan Jatra, I.M., 2014. Pengarih Promosi dan Citra Merek Terhadap

Keputusan Pembelian.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/9373


(3)

xviii

Irwanti, I., 2012. Analisis Pengaruh Brand Equity terhadap Proses Keputusan Pembelian pada Konsumen POND’S di Kota Surabaya. http://journal.wima.ac.id Joreskog, K.G. & Sorbom, D., 1993. Lisrel 8: StructuralEquation Modeling with the

Simplis Command Language. Chicago: SSI Inc.

Keller, K.L., 1998, Strategic Brands Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity, New Jersey: Prentice Hall Inc.

Kolopita, D.A., dan Soegoto A.S., 2015. Analisis Atribut Produk dan Harga terhadap Minat Beli Mobil Suzuki Ertiga di Kota Manado. Jurnal EMBA, Vol. 3, No.2: 12-24.

Kotler, P., & Armstrong,G., 2004. Principles Marketing (10th ed). New Jersey. Prentice Hall.

Kotler, P., dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga

Kotler, P., 2002. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Milenium, Jakarta, Prehallindo

Kotler, P., 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, P., 2008. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium diterjemahkan Benyamin Molan, PT. Prenhallindo, Jakarta

Krajewski, L.J., Ritzman, L.P. & Malhotra, M.K., 2012. Operations Management, 10th Edition. USA: Pearson.

Kusnendi. 2008. Model-Model Persamaan Struktural. Bandung. Alfabeta.

Listiana, E., dan Elida, S.S., 2014. Pengaruh Country Of Origin dan Country Of Manufacture terhadap Asosiasi Merek. Jurnal Media Ekonomi dan Manajemen. Vol. 29, No. 1: 1-14


(4)

xix

Long, S. J. (1984). Adult Life: Development Process. 2 nd. California: Mayfields Publishing Company

Lukman, M.D., 2014. “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Produk The Botol Sosro Kemasan

Kotak”, Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Volume 10, Nomor 1, 64-81.

Parameswaran, R., And Pisharodi, R.M. 1994. “Facets of Country of Origin Image an Empirical Assesment”. Journal of Advertising. Vol. 23 No. 1. March : pp 43-56.

Pratiwi, P.O.A., dan Sudiksa, I.B., 2012. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Mobil Avanza Pada PT. Agung Automall Denpasar. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Bali:.1053-1069. Ratna, E., (2009). Pengaruh Country Of Origin terhadap Persepsi Konsumen pada Kualitas Produk Mobil Buatan Jerman, Amerika dan Jepang. Tesis Magister Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ridhwan, R.M., 2014. Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Honda All New Jazz di Kota Malang. http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/1051

Roth, M.S., and Jean B.R., l992. Matching Product Category and Country Image Perceptions : A Framework for Managing Country of Origin effects”.Journal of International Busines Studies. Third Quarter : pp 477-495.

Selang, C.A.D. 2013. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado. Jurnal Emba Universitas Sam Ratulangi Manado, Vol.1 No.3: 71-80.

Setyaningsih, Rahmawati. S.M., Harry S., 2007. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Ekuitas Merek Untuk Meningkatkan Minat Beli Ulang, Jurnal Studi Managemen & Organisasi Uniuversitas Diponegoro Semarang, Vol. 4, No. 2: 30-35.


(5)

xx

Simamora, B., 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Singgih, S., 2006. Menggunakan SPSS untuk Statistik Non Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA Suherman, E., 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI Suliyanto. 2005. Metode Riset Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sunjoyo. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (program IBM SPSS 21.0). Bandung: Alfabeta

Suradi. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen terhadap

Produk Tepung Sagu.

http://p3m.polbeng.ac.id/dataq/file_content/File/ABSTRAK_TA_MAHASIS WA/ADM/jurnal%20adm%20suradi.pdf

Tjiptono, F., 2005. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia Publising Tjiptono, F., 2008, Strategi Bisnis Pemasaran. Andi. Yogyakarta.

Yahya. 2011. Pengaruh Variabel Demografis Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk. Jurnal Akuntasi. Manajemen Bisnis dan Sektor Publik, Vol. 8, No.1: 23-40.

Yasin, N.M., Noor, M.N., Mohamad, O., “Does Image of Country of Origin Matter to Brand Equity?” Journal of Product and Brand Management. Vol. 16 : pp 38-48

http://www.kemenperin.go.id/artikel/7460/Pasar-Indonesia-Menarik-Minat-Produsen-Otomotif Diakses tanggal 18 April 2016

http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20151231192208-92-101515/industri-otomotif-dinilai-jadi-andalan-indonesia-hadapi-mea/ Diakses tanggal 18 April 2016


(6)

xxi

http://mobilkamu.com/artikel/otomotif/ Diakses tanggal 18 April 2016

http://bandungkota.bps.go.id/#accordion-daftar-subjek1 Diakses tanggal 18 April 2016

http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/06/21/nqafuh-pertumbuhan-ekonomi-kota-bandung-capai-85-persen Diakses tanggal 19 April 2016

https://edorusyanto.wordpress.com/2014/10/27/kendaraan-pribadi-dominasi-95-angkutan-di-kota-bandung/ Diakses tanggal 19 April 2016

http://otomotif.news.viva.co.id/news/read/727276-kia-vs-hyundai-mana-paling-laris Diakses tanggal 19 April 2016

http://www.kabarbisnis.com/read/2845749/ini-dia-pemimpin-pasar-mobil-di-indonesia Diakses tanggal 19 April 2016

http://www.beritasatu.com/mobil/341242-toyota-masih-kuasai-pasar-mobil-indonesia.html Diakses tanggal 19 April 2016

https://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/10/31/tahapan-keputusan-pembelian/ Diakses 20 April 2016