PENGARUH KONSELING REMAJA STRATEGI SIMBOLIS TEKNIK RITUAL DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KORBAN BULLYING DI SMP NEGERI 1 LAGUBOTI T.A 2014/2015.
PENGARUH KONSELING REMAJA STRATEGI SIMBOLIS
TEKNIK RITUAL DALAM MENINGKATKAN
KEPERCAYAAN DIRI SISWA KORBAN
BULLYING DI SMP NEGERI 1
LAGUBOTI T.A 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
OLEH:
DIAN JUAN NABABAN
NIM. 1113151007
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
ABSTRAK
DIAN JUAN NABABAN. NIM. 1113151007. Pengaruh Konseling Remaja
Strategi Simbolis Teknik Ritual Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa
Korban Bullying Di SMP Negeri 1 Laguboti T.A 2014/2015. Skripsi, Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling.
Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2015.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah Pengaruh Konseling
Remaja Strategi Simbolis Teknik Ritual dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri
Siswa Korban Bullying di SMP Negeri 1 Laguboti T.A 2014/ 2015. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui Konseling Remaja Strategi Simbolis Teknik Ritual
dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Korban Bullying di SMP Negeri 1
Laguboti T.A 2014/ 2015.
Subjek penelitian ini adalah siswa korban bullying kelas VIII yang terdiri dari
5 orang siswa yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah, berusia 13-18 tahun
yaitu usia matang secara hukum dan menyadari bahwa mereka mempunyai masalah
kepercayaan diri yang dilihat dari pre-test. Instrument yang digunakan adalah angket
untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa yang sebelumnya diuji cobakan
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan
sesudah pelaksanaan konseling remaja strategi simbolis teknik ritual. Teknik analisis
data menggunakan uji wilcoxon.
Hasil peneltian menunjukkan bahwa pelaksanaan konseling remaja strategi
simbolis teknik ritual berpengaruh terhadap kepercayaa diri siswa korban bullying
kelas VIII SMP Negeri 1 Laguboti Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini tergambar
dengan hasil Uji Wilcoxon yang dilakukan dengan hasil diperoleh Jhitung = 0, Dengan
α = 0,05 dan n=5, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 0. Dari data tersebut terlihat
bahwa Jhitung sama dengan Jtabel, maka Hipotesis Ho ditolak hal ini diperkuat dengan
persamaan rumus Z. Karena nilai z hitung adalah -2,0226 dan itu lebih kecil dari nilai
z tabel yaitu -1,96. Maka hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan
sesudah diberi perlakuan sehingga, kepercayaan diri siswa korban bullying
meningkat sesudah mengikuti konseling remaja strategi simbolis teknik ritual pada
kelas VIII SMP Negeri 1 Laguboti Tahun Ajaran 2014/2015, dapat diterima.
Kata Kunci
:Konseling Remaja, Strategi Simbolis Teknik Ritual, Kepercayaan
diri, bullying.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa yang menciptakan manusia dengan
penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia dengan akal
sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari
kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang
rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu
menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Atas berkat rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan skripsi untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Konseling Remaja Strategi
Simbolis Teknik Ritual dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Korban
Bullying Di SMP Negeri 1 Laguboti T.A 2014/2015”.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja keras
yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen Pembimbing
Skripsi bapak Dr. Nasrun, MS yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan
saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai dan
memberikan kesempurnaan pada skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.
Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan, Serta Wakil Dekan 1 Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, Wakil
Dekan 2 Bapak Dr. Aman Simare-mare, MS. Wakil Dekan 3 Bapak Drs.
Edidon Hutasuhut, M.Pd
2. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Universitas Negeri Medan, Serta Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak Dr. Nasrun, MS dan Ibu Dra. Nuraini, MS selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah membantu mengoreksi kesempurnaan skripsi ini dan
memberi masukan yang bermanfaat untuk menyelasaikan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa memberi masukan akademik kepada penulis
5. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd, Kons. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Ibu
Dra. Zulhaini S. selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan
dan mengkoreksi dalam kesempurnaan skripsi ini
6. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas
Negeri Medan
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha
surat-menyurat
8. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai
Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan
9. Bapak Bonar Maruli Haloho, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1
Laguboti beserta wakilnya bapak Pahala Hutapea, S.Pd, guru-guru di SMP
Negeri 1 Laguboti khususnya koordinatir BK Ibu Berliana Sibarani, S.Pd serta
pegawai SMP Negeri 1 Laguboti yang telah banyak membantu penulis.
10. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Nelson Nababan
dan Ibunda Marintan Hutajulu. Melalui merekalah saya temukan dan rasakan
nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan
dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan
penopang semangat saya dalam menyelesaikan studi ini serta motivasimotivasi yang beliau berikan kepada saya membuat saya siap dan kuat dalam
mengarungi samudra kehidupan ini. Tak lupa buat abangku tercinta Onasis F.
Nababan, kakak tercinta Nelita E. Nababan, S.Pd dan Adik-adikku tersayang,
Donni M. Nababan, Elsana L. Nababan dan yang paling saya sayangi Siska S.
Nababan Terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya selama ini setia
menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi.
11. Terima kasih sebesar-besarnya kepada opung tercinta Op. Bangkit Br.
Panjaitan dan seluruh keluarga besar yang telah banyak memberi motivasi dan
selalu mendoakan yang terbaik untuk penulis
12. Terimakasih untuk seluruh Mahasiswa BK terkhusus untuk kelas tercinta BK
Reg-A Satu Darah 2011 (Regasda) yang selalu membantu dan memberi
motivasi dan terkhusus untuk Alfi Syahriani, Laila Sutari, Rizky Ananda S,
Khairani S, Stephanie Sibarani, Febbi Ayu S, kak Yusnilawati, Berma
Tarigan, Perdana F, Dear Alfan, dan Jan Fredi yang telah saling mendoakan,
memberikan masukan, motivasi dan semangat bagi penulis
untuk
menyelesaikan skripsi dan menjadi sahabat terbaik yang menemani dan
mencari pengalaman bersama selama perkuliahan.
13. Untuk teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Laguboti 2014 Novelita Pane, Janter
Nababan, Elisa Sigalingging, Melianti Lumbantobing, Dicky Siburian,
Apriadi Simanjuntak, Lestari Sibarani dll, yang telah memberi semangat dan
motivasi kepada penulis.
14. Untuk teman-teman Satu Geng TANGO (Tenaga Goreng) Yessy S.
Siringoringo, Sari Sihombing, Roma Silaban dan Morris Pakpahan yang
senantiasa memberi dukungan dan motivasi yang amat sangat berarti bagi
penulis.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya
ucapkan terima terima kasih.
Medan, 14 Mei 2015
Penulis
Dian juan Nababan
1113151007
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .....................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .........................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xi
BAB I
: PENDAHULUAN .......................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah .....................................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah ...........................................................................
7
1.3 Pembatasan Masalah ..........................................................................
7
1.4 Perumusan Masalah ...........................................................................
8
1.5 Tujuan Penelitian ...............................................................................
8
1.6 Manfaat Penelitian .............................................................................
9
BAB II
: KAJIAN TEORI .........................................................................
11
2.1 Kerangka Teori ...................................................................................
11
2.1.1
Konseling Remaja ...................................................................
11
2.1.1.1 Defenisi remaja .................................................................
11
a. Langkah –langkah konseling ..................................................
12
2.1.1.2 Defenisi remaja ..................................................................
15
2.1.1.3 Defenisi Konseling Remaja ..............................................
15
2.1.1.4 Strategi konseling ..............................................................
17
2.1.1.5 Teknik ritual dalam proses konseling ..............................
18
2.1.2 Kepercayaan Diri ........................................................................
20
a. Pengertian kepercayaan diri ....................................................
20
b. Jenis-jenis kepercayaan diri ....................................................
22
c. Ciri-ciri kepercayaan diri ........................................................
24
d. Proses pembentukan kepercayaan diri ....................................
25
2.1.3 Bullying dan Korban Bullying ...................................................
28
a. Pengertian Bullying .................................................................
28
b. Pelaku-pelaku Bullying ...........................................................
29
c. Bentuk-bentuk Bullying ...........................................................
30
d. Dampak Bullying ......................................................................
31
2.2 Kerangka Konseptual .........................................................................
33
2.3 Hipotesis .............................................................................................
34
BAB III
: METODE PENELITIAN .........................................................
35
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................
35
3.2 Desain Penelitian .................................................................................
35
3.3 Rancangan Penelitian ..........................................................................
36
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................................
36
3.5 Operasional Variabel Penelitian .........................................................
37
3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................
39
3.7 Teknik Analisis Data ...........................................................................
43
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................
44
BAB IV : HASIL PENELITIAN ................................................................
46
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................
46
4.2 Jadwal Penelitian .................................................................................
47
4.3 Persiapan Penelitian ............................................................................
47
4.4 Uji persyaratan Analisis .......................................................................
48
4.5 Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................................
51
4.6 Hipotesis ..............................................................................................
53
4.7 Pembahasan Penelitian ........................................................................
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
56
5.1 Kesimpulan .........................................................................................
56
5.2 Saran-saran ..........................................................................................
56
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
58
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 3.1 Desain Penelitian Eksperimen .....................................................
35
TABEL 3.2 Angket Berdasarkan Skala Likert ..............................................
39
TABEL 3.3 Kisi-kisi Angket Kepercayaan Diri ..............................................
40
TABEL 3.4 Daftar Kegiatan Penelitian ...........................................................
45
TABEL 4.1 Kisi-kisi Angket Kepercayaan Diri Setelah Validitas .................
49
TABEL 4.2 Hasil Pre-Test ..............................................................................
52
TABEL 4.3 Hasil Post-Test ............................................................................
52
TABEL 4.4 Hasil Perbandingan .....................................................................
53
DAFTAR GAMBAR
Halaman
GAMBAR 1 Uji Coba Instrument Angket ...................................................... 137
GAMBAR 2 Proses Konseling (Treatment) .................................................... 139
GAMBAR 3 Foto bersama siswa SMP Negeri 1 Laguboti ............................. 139
GAMBAR 4 Foto berama Guru BP SMP Negeri 1 Laguboti .......................... 140
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket Kepercayaan Diri ............................................................
59
Lampiran 2 Sebaran Data Uji Validitas Angket ............................................
62
Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket .....................................................
64
Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas .............................................................
67
Lampiran 5 Instrument Angket .......................................................................
70
Lampiran 6 Sebaran Data Pre-Test .................................................................
73
Lampiran 7 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi Pre-Test .............
74
Lampiran 8 Sebaran Data Post-Test ................................................................
76
Lampiran 9 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi Post-Test ............
77
Lampiran 10 Tabulasi Data Penelitian ............................................................
79
Lampiran 11 Perhitungan Kategori Kepercayaan Diri ...................................
80
Lampiran 12 Uji Hipotesisi .............................................................................
82
Lampiran 13 Perhitungan Peningkatan Kepercayaan diri siswa korban .........
86
Lampiran 14 Uji Wilxocon .............................................................................
87
Lampiran 15 Rencana Pelayanan Layanan .....................................................
88
Lampiran 16 Dialog Konseling ........................................................................
89
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Interaksi pergaulan siswa yang terjadi di sekolah, tidak dapat terlepas dari
masalah yang menyangkut pribadi dan sosialnya. Hal tersebut terjadi karena beberapa
faktor penyebab yang sangat beragam, seperti karena masalah fisik, ekonomi, budaya,
keterampilan sosial dan lain sebagainya. Beberapa faktor masalah pribadi dan sosial
diatas dapat memicu terjadinya perilaku bullying antar siswa.
Bullying adalah fenomena yang telah lama terjadi di kalangan remaja.
Kejadian sehari-hari yang dapat dianggap sebagai tindakan bullying adalah seperti
memanggil korban dengan nama ejekan (sebutan gendut, kerdil, juling dan
sebagainya), kontak fisik yang berpotensi mencederai, menjadikan seorang sebagai
subjek rumor, mengancam korban, mengisolasi korban secara sosial, dan mengambil
barang-barang korban secara paksa.
Coloroso (2006: 47) menjelaskan bahwa: “Perilaku bullying
setidaknya melibatkan dua pihak utama, yakni pelaku dan korban.
Pada pelaku, terjadi disfungsi keyakinan dan pemikiran yang irasional
bahwa dirinya merasa lebih kuat dan untuk menunjukkan kekuatannya
tersebut maka pelaku merasa pantas menindas korban yang lebih
lemah. Keyakinan tersebut pada akhirnya diwujudkan dalam bentuk
tindakan yakni mem-bully korbannya. Pada saat pelaku mem-bully
korban, maka dalam diri pelaku muncul rasa superioritas yang
mendorong dia untuk terus melakukan bullying”.
Terjadinya bullying di sekolah merupakan suatu proses dinamika kelompok,
di mana ada pembagian-pembagian peran diantara para remaja yang menjadi pelaku.
1
Peran-peran tersebut adalah: Bully, Asisten Bully, Reinforcer, Victim, Defender dan
Outsider. Pelaku bullying akan mengintimidasi/mengejek korban sehingga korban
tersebut jengkel dan lebih parah lagi korban bullying akan mengalami depresi hingga
timbul rasa kurang percaya diri dalam menghadapi orang lain dan dalam melakukan
berbagai hal. Pada diri korban, pemikiran negatif cenderung muncul setelah dia
mendapatkan perlakuan bullying dari pelaku, seperti korban merasa dirinya lemah,
tidak berdaya, dan merasa pantas untuk di-bully. Akibatnya, korban akan terusmenerus menerima bullying tanpa ada usaha untuk melakukan perlawanan dan
kondisi demikian akan semakin menguatkan intensitas bullying.
Di lingkungan sekolah bullying harus dihindari, karena seperti yang telah
diuraikan diatas bahwa bullying dapat mengakibatkan korbannya berpikiran negatif,
dimana korban merasa dirinya lemah, tidak berdaya, minder, menutup diri, takut
untuk bersosialisasi, sehingga malas untuk masuk kesekolah, karena merasa dirinya
pantas untuk di-bully. Sebagai contoh, seorang remaja korban bullying yang tidak
berangkat ke sekolah karena ia takut di sekolahnya ia akan mendapat perlakuan
bullying dari si pelaku. Selain itu, bullying juga dapat menjadikan seorang remaja
turun prestasinya karena merasa tertekan sering di bully sehingga membuat ia kurang
semangat dalam proses pembelajarannya.
Pemikiran negatif seperti ketidakpercayaan siswa remaja korban bullying
untuk menerima orang lain dalam dirinya akan membuat korban kurang mampu
untuk menerima bantuan yang diberikan oleh orang lain, sebab ia akan menganggap
bahwa setiap individu akan mengejeknya.
2
Banyak usaha yang dilakukan oleh para konselor dan tenaga pendidik dalam
mengatasi masalah bullying disekolah dengan berfokus pada pelaku maupun pada
korban. Namun dalam mengatasi rasa tertekan yang dialami oleh korban bullying
tidaklah mudah, terdapat banyak hambatan-hambatan yang mungkin terjadi seperti
kurangnya kepercayaan korban bully dalam menerima bantuan orang lain, kesulitan
yang dihadapi oleh konselor dalam berkomunikasi yang baik dengan korban bullying.
Pemaparan di atas mengindikasikan bahwa dalam sebuah peristiwa bullying, pelaku
dan korban sama-sama merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Kepercayaan diri sangat penting dalam hal mengembangkan sikap sosialisasi
didalam lingkungan baru siswa remaja. Supriyo (2008: 44-45), menjelaskan bahwa
“Kepercayaan diri merupakan perasaan yang mendalam pada batin seseorang, bahwa
ia mampu berbuat sesuatu untuk dirinya, keluarganya, masyarakatnya, umatnya dan
agamanya yang memotivasi untuk optimis, kreatif dan dinamis yang positif”.
Kepercayaan diri secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu keyakinan seseorang
terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut
membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
Siswa remaja yang memiliki kepercayaan diri akan merasa nyaman pada lingkungan
yang bagaimanapun dan kondisi yang seperti apapun karena ia dapat dengan mudah
beradaptasi, akan tetapi tidak semua siswa mempunyai kepercayaan diri yang tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara pada 11 November 2014 yang dilakukan oleh
peneliti dengan guru BP Di SMP Negeri 1 Laguboti Kabupaten Tobasa, Ibu Berliana
Sibarani, S.Pd mengatakan bahwa banyak siswa korban bullying yang sulit untuk
diajak berkomunikasi secara terbuka, mereka kerap kali mengisolasi diri terlebih dari
3
temannya, dan cenderung malu dalam melaksanakan proses konseling dan akan sulit
meminta penjelasan atas kejadian yang sebenarnya dia alami dan ia akan semaksimal
mungkin berusaha menutupi kejadian yang sebenarnya sebab korban takut jika pelaku
mengetahui apa yang ia ceritakan pada konselor, maka ia akan mendapat kekerasan
yang lebih dari si pelaku.
Berdasarkan pengamatan guru BP dan guru mata pelajaran dalam hal
pendidikan banyak ditemukan kurangnya konsentrasi dalam belajar, beberapa siswa
korban bullying ini akan terlihat malu untuk bertanya, malu untuk mengungkapkan
pendapat dan cenderung diam, canggung dalam menghadapi pertanyaan dari guru,
tidak punya motivasi untuk bersaing dalam bidang akademik, sehingga nilai
akademiknya pun cenderung rendah. Sedangkan dari hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti di SMP N.1 Laguboti juga terlihat beberapa siswa korban bullying yang
canggung dalam menghadapi orang lain, suka meyendiri ketika teman-temannya
bermain bersama, dan bersikap individualis.
Adanya permasalahan ini menuntut diperlukannya suatu upaya untuk dapat
meningkatkan kepercayaan diri pada kalangan siswa remaja korban bullying untuk
mampu menerima orang lain dan mampu menerima bantuan dari orang lain sebagai
salah satu indikator dari tercapainya interaksi sosial yang baik antara siswa dengan
lingkungan sosialnya.
Sekolah sebagai suatu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal
mempunyai peranan penting dalam pembentukan kepribadian/karakter siswasiswanya kearah yang lebih baik. Menurut Hurlock (1980: 220) “Sekolah merupakan
4
faktor penentu bagi perkembangan kepribadian remaja (siswa), baik dalam cara
berpikir, bersikap maupun cara berperilaku”. Dengan demikian sekolah diharapkan
mampu mewujudkan perkembangan siswa secara optimal sesuai dengan potensinya
masing-masing.
Bimbingan dan Konseling merupakan upaya bantuan untuk mewujudkan
perkembangan individu secara optimal sesuai dengan potensinya masing-masing.
Konselor dapat mengupayakan berbagai teknik dalam mengatasi masalah-masalah
yang terkait pada perkembangan siswa. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa remaja korban bullying, salah satu upaya
untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa korban bullying dapat dilakukan dengan
konseling remaja. Konseling remaja merupakan salah satu layanan bimbingan
konseling yang dapat membantu siswa dalam mengarahkan dirinya untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangannya dan mengatasi permasalahan yang
muncul dalam kehidupannya.
Menurut Geldard & Geldard (2011:265) “Remaja adalah suatu kelompok
khusus disebabkan tahap perkembangan mereka dan masalah-masalah khusus yang
hadir dalam tahap masa transisi. Kebanyakan remaja enggan untuk mencari
pertolongan dari orang dewasa dan lebih cenderung berkonsultasi dengan teman
sebaya mereka terlebih dahulu”. Namun dalam hal ini teman sebaya sering kali
membantu remaja tersebut dengan hal yang tidak tepat, seperti memperkenalkan
penggunaan alkohol, obat-obatan terlarang, perilaku seksual, dan perkenalan perilaku
beresiko lainnya. Oleh sebab itu dalam membantu remaja diperlukan strategi dan
teknik yang tepat, konselor perlu mempersiapkan pendekatan konseling untuk dapat
5
terlibat secara langsung dan aktif dengan remaja dan menggunakan strategi yang
secara khusus memberikan perhatian pada berbagai kebutuhan mereka dalam caracara yang bisa mereka terima. Melalui konseling individual dengan remaja, konseli
mendapat layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dalam rangka pemecahan
masalah.
Di dalam Konseling remaja, terdapat beberapa strategi yang dapat di terapkan
berdasarkan fungsi konseling yang relevan
pada saat melaksanakan konseling
terhadap remaja. Salah satu diantara strategi tersebut adalah strategi simbolis yang
terdiri dari beberapa teknik seperti metafora, ritual, simbol, kotak pasir, dan miniatur
binatang. Berdasarkan masalah diatas yaitu, bagaimana konselor dapat meningkatkan
kepercayaan diri pada remaja korban bullying, terlebih dalam meningkatkan
kepercayaan diri siswa dalam mengungkapkan masalah yang sedang ia hadapi, maka
konselor bersama-sama dengan klien remaja dapat secara proaktif dan imajinatif
menciptakan ritual untuk maksud-maksud tertentu. Seperti dengan teknik ritual
konselor bersama dengan konseli dapat menciptakan ritual yang imajinatif sebagai
wadah untuk menuangkan berbagai perasaan konseli remaja korban bullying, selain
itu konselor dan konseli remaja juga dapat menciptakan ritual dalam pemecahan
masalah yang dialami konseli remaja.
Konseling remaja dengan strategi simbolis dan melalui teknik ritual
diharapkan dapat diterapkan di SMP Negeri 1 Laguboti untuk meningkatkan
kepercayaan diri siswa kelas VIII korban bullying. Oleh sebab itu peneliti merasa
tertarik dan perlu untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Konseling Remaja
6
Strategi Simbolis Teknik Ritual dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri
Siswa
Korban Bullying di SMP Negeri 1 Laguboti T.A 2014/ 2015.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, hasil observasi dan wawancara dengan
guru BP di SMP Negeri 1 Laguboti, ada beberapa masalah yang menyebabkan siswa
korban Bullying tidak memliki kepercayaan diri. Masalah yang muncul dalam
kegiatan penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1. Banyak siswa korban bullying kerap kali mengisolasi diri dari temannya
2. Rendahnya motivasi siswa korban Bullying untuk meningkatkan kepercayaan
dirinya
3. Rendahnya motivasi siswa korban bullying dalam mengatasi masalahnya sendiri
1.3.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah Pengaruh Konseling Remaja Strategi Simbolis Teknik Ritual
dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Kelas VIII Korban Bullying di SMP
Negeri 1 Laguboti T.A 2014/ 2015.
1.4.
Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: “Adakah Pengaruh Konseling Remaja Strategi Simbolis Teknik Ritual
7
dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Korban Bullying di SMP Negeri 1
Laguboti T.A 2014/ 2015?”.
1.5.
Tujuan Penelitian
1.5.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Pengaruh Konseling Remaja Strategi Simbolis Teknik Ritual dalam Meningkatkan
Kepercayaan Diri Siswa Korban Bullying di SMP Negeri 1 Laguboti T.A 2014/ 2015.
1.5.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus Penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh konseling remaja strategi simbolis teknik ritual
dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa korban bullying
b. Untuk mengetahui pengaruh konseling remaja strategi simbolis teknik ritual
dalam
meningkatkan
kepercayaan
diri
siswa
korban
bullying
untuk
mengungkapkan masalah yang sebenarnya terjadi
c. Untuk menunjukkan sumbangan kajian bahwa konseling remaja strategi simbolis
teknik ritual memiliki pengaruh dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa
korban bullying
1.6.
Manfaat Penelitian
1.6.1. Manfaat praktis
8
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
banyak pihak. Berikut deskripsi kontribusi hasil penelitian yang diharapkan melalui
penelitan ini.
a. Bagi siswa
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa korban
bullying, sehingga akan meningkatkan keterampilan siswa dalam bersosialisasi
dalam lingkungannya.
b. Bagi Guru BK di SMP Negeri 1 Laguboti
Melalui penelitian ini, diharapkan guru BK dapat lebih tanggap dalam
mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada siswa dan mampu menggunakan
strategi dan pendekatan yang sesuai dengan masalah dalam meningkatkan mutu
pembelajaran yang dilakukan. Guru BK juga mendapat acuan untuk meneliti sebagai
upaya meningkatkan profesionalisme guru BK.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini bisa digunakan untuk memberikan sumbangan mengenai
peningkatan kepercayaan diri pada diswa kelas VIII korban bullying di SMP Negeri
1 Laguboti.
d. Bagi peneliti selanjutnya
9
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan dapat
memberikan informasi teoristis maupun empiris, khususnya bagi pihak-pihak yang
akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan tentang kepercayaan
diri bagi siswa korban bullying.
1.6.2. Manfaat konseptual
Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pendidikan khususnya Bimbingan dan Konseling yang berhubungan dengan layanan
konseling bagi remaja, strategi simbolis dengan teknik ritual dalam meningkatkan
kepercayaan diri korban bullying.
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kepercayaan diri siwa korban
bullying kelas VIII SMP Negeri 1 Laguboti dapat dipengaruhi oleh pelaksanaan
konseling remaja strategi simbolis teknik ritual. Hasil perhitungan pada kelompok
perlakuan diperoleh Jhitung = 0 Dengan α = 0,05 dan n= 5, maka berdasarkan daftar,
Jtabel = 0. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung sama dengan Jtabel, maka Hipotesis
Ho ditolak, hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z, karena nilai z hitung adalah
-2,0226 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96. Maka h1 ditolak artinya ada
perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan sehingga, kepercayaan diri
siswa meningkat sesudah mengikuti konseling remaja strategi simbolis teknik ritual.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
disarankan hal-hal sebagai berikut:
1)
Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa yang
disebabkan oleh perilaku bullying, diharapkan para pendidik khususnya guru
BK dapat memaksimalkan pelayanan dalam berbagai layanan terkhusus
layanan konseling remaja.
2) Pencegahan yang dilakukan sejak dini juga tidak hanya dilakukan oleh para siswa
di sekolah, namun juga seluruh tenaga pendidik sehingga tujuan pendidikan dapat
tercapai melalui anak-anak yang tidak memiliki permasalahan yang bersumber
dari rendahnya kepercayaan diri siswa.
3) Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat
mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada pada diri sendiri baik dalam
bidang pribadi maupun sosial.
4) Hendaknya setiap stake holder di sekolah dapat saling bekerja sama dan saling
membantu dalam program pendidikan di sekolah, terkhusus di bidang bimbingan
dan konseling.
5) Dengan berbagai layanan, diharapkan juga para guru BK di sekolah untuk dapat
terus berinovasi untuk menciptakan kreasi-kreasi baru dalam layanan konseling
individu terkhusus konseling remaja strategi simbolis teknik ritual.
DAFTAR PUSTAKA
Amira. P. 2013. Perilaku Bullying Siswa SMP: Pengaruh Bullying Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas VII Di SMPN 31 SAMARINDA. Jurnal
Psikologi Bullying, (Online), dalam (http://jurnal psikologi_untagsmdblogspot.com, diakses 06 Oktober 2013)
Anesty, E. (2009). Konseling Kelompok Behavioral Untuk Mereduksi Perilaku
Bullying Siswa Sekolah Menengah Atas (Penelitian Eksperimen Kuasi
terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung).
Skripsi di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI. (Online).
Dalam, (http://repository.upi.edu/8352/7/t_bp_1007076_bibliography.pdf)
Angels. 2002. Percaya Diri. Jakarta : Gramedia Pustaka
Aqshari, Y. 2005. Kunci Sukses Membangun Kepercayaan diri. Jakarta: Cendikia
Sentra Muslim
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Coloroso, A. 2006. Penindas, Tertindas, dan Penonton; Resep MemutusRantai
Kekerasan Anak dari Prasekolah hingga SMU. Jakarta: Serambi Ilmu
Pustaka.
Geldart. K. 2012. Konseling Remaja Intervensi Praktis Bagi Remaja Berisiko.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Geldard, K & Geldard, D. 2011. Konseling Remaja: Pendekatan Proaktif untuk Anak
Muda. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hakim, T. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Purwa Suara.
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan . Jakarta: Erlangga.
John McLend. 2008. Pengantar Keterampilan Konseling. Jakarta: Kencana Prenada
Lauster, P. 2002. Tes Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara
Lindenfield, G. (Alih Bahasa Ediati Kamil). 1997. Mendidik Anak Agar Percaya Diri.
Yogyakarta : Arcan
Lutfi. 2013. Bullying dan dampak-dampak kepada korban dan pelaku bullying: Tiada
kisah yang tak tertuliskan. The lutfi journal, (Online), dalam
(https://celotehanlutfihensob-.wordpress.com/2013/09/19/-bullying-dandampak-dampak-kepada-korban-dan-pelaku-bullying/, diakses 19 septem-ber
2013).
Mastuti, I. 2008. 50 Kiat Percaya Diri. Jakarta: Hi- Fest Publishing
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil).
Padang: Ghalia Indonesia
Prayitno, Amti E. 2008 Dasar-Dasar Bimbingan dan Koneling. Jakarta: Rineka Cipta
Santrock, J. W. 2003. Andolesensce (Perkembangan Remaja). Jakarta: Erlangga
Sarwono, S.W. 1997. Psikologi Remaja. Jakarta: Grafindo Persada
Sudjana, N. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Edisi Ke-6
Sudrajat, A. 2008. Tahap-tahap Konseling (Online), dalam (https://akhmadsudrajat.word-press.com/2008/01/26/-proses-layanankonselingindividual/Tantim. 2012. Kepercayaan diri. Jurnal PsikologiTulisantantim. (Online), dalam (http://tulisantantim.wordpress.com/2002/07/04/psikologi-perca-ya-diri)
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Supriyo. 2008. Studi Kasus Bimbingan Konseling. Semarang : CV.Nieuw Setapak
Surya, H. 2007. Percaya Diri Itu Penting. Jakarta: Gramedia
Susanti, Inda. 2006. Bullying Bikin Anak Depresi dan Bunuh Diri. (Online). Dalam,
(http://www.kpai.go.id/mn_access.php?to=2artikel&sub=kpai_2artikel_bd.html)
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT Raja
Grasindo Persada..
Widarso, W. 2005. Sukses Membangun Kepercayaan Diri. Jakarta: Gramedia
Wiyani, N. A. 2012. Save Our Children From School Bullying. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
TEKNIK RITUAL DALAM MENINGKATKAN
KEPERCAYAAN DIRI SISWA KORBAN
BULLYING DI SMP NEGERI 1
LAGUBOTI T.A 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
OLEH:
DIAN JUAN NABABAN
NIM. 1113151007
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
ABSTRAK
DIAN JUAN NABABAN. NIM. 1113151007. Pengaruh Konseling Remaja
Strategi Simbolis Teknik Ritual Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa
Korban Bullying Di SMP Negeri 1 Laguboti T.A 2014/2015. Skripsi, Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling.
Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2015.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah Pengaruh Konseling
Remaja Strategi Simbolis Teknik Ritual dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri
Siswa Korban Bullying di SMP Negeri 1 Laguboti T.A 2014/ 2015. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui Konseling Remaja Strategi Simbolis Teknik Ritual
dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Korban Bullying di SMP Negeri 1
Laguboti T.A 2014/ 2015.
Subjek penelitian ini adalah siswa korban bullying kelas VIII yang terdiri dari
5 orang siswa yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah, berusia 13-18 tahun
yaitu usia matang secara hukum dan menyadari bahwa mereka mempunyai masalah
kepercayaan diri yang dilihat dari pre-test. Instrument yang digunakan adalah angket
untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri siswa yang sebelumnya diuji cobakan
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan
sesudah pelaksanaan konseling remaja strategi simbolis teknik ritual. Teknik analisis
data menggunakan uji wilcoxon.
Hasil peneltian menunjukkan bahwa pelaksanaan konseling remaja strategi
simbolis teknik ritual berpengaruh terhadap kepercayaa diri siswa korban bullying
kelas VIII SMP Negeri 1 Laguboti Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini tergambar
dengan hasil Uji Wilcoxon yang dilakukan dengan hasil diperoleh Jhitung = 0, Dengan
α = 0,05 dan n=5, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 0. Dari data tersebut terlihat
bahwa Jhitung sama dengan Jtabel, maka Hipotesis Ho ditolak hal ini diperkuat dengan
persamaan rumus Z. Karena nilai z hitung adalah -2,0226 dan itu lebih kecil dari nilai
z tabel yaitu -1,96. Maka hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan
sesudah diberi perlakuan sehingga, kepercayaan diri siswa korban bullying
meningkat sesudah mengikuti konseling remaja strategi simbolis teknik ritual pada
kelas VIII SMP Negeri 1 Laguboti Tahun Ajaran 2014/2015, dapat diterima.
Kata Kunci
:Konseling Remaja, Strategi Simbolis Teknik Ritual, Kepercayaan
diri, bullying.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa yang menciptakan manusia dengan
penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia dengan akal
sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari
kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang
rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu
menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Atas berkat rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan skripsi untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Konseling Remaja Strategi
Simbolis Teknik Ritual dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Korban
Bullying Di SMP Negeri 1 Laguboti T.A 2014/2015”.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja keras
yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen Pembimbing
Skripsi bapak Dr. Nasrun, MS yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan
saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai dan
memberikan kesempurnaan pada skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.
Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan, Serta Wakil Dekan 1 Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, Wakil
Dekan 2 Bapak Dr. Aman Simare-mare, MS. Wakil Dekan 3 Bapak Drs.
Edidon Hutasuhut, M.Pd
2. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Universitas Negeri Medan, Serta Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak Dr. Nasrun, MS dan Ibu Dra. Nuraini, MS selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah membantu mengoreksi kesempurnaan skripsi ini dan
memberi masukan yang bermanfaat untuk menyelasaikan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa memberi masukan akademik kepada penulis
5. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd, Kons. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Ibu
Dra. Zulhaini S. selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan
dan mengkoreksi dalam kesempurnaan skripsi ini
6. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas
Negeri Medan
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha
surat-menyurat
8. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai
Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan
9. Bapak Bonar Maruli Haloho, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1
Laguboti beserta wakilnya bapak Pahala Hutapea, S.Pd, guru-guru di SMP
Negeri 1 Laguboti khususnya koordinatir BK Ibu Berliana Sibarani, S.Pd serta
pegawai SMP Negeri 1 Laguboti yang telah banyak membantu penulis.
10. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Nelson Nababan
dan Ibunda Marintan Hutajulu. Melalui merekalah saya temukan dan rasakan
nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan
dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan
penopang semangat saya dalam menyelesaikan studi ini serta motivasimotivasi yang beliau berikan kepada saya membuat saya siap dan kuat dalam
mengarungi samudra kehidupan ini. Tak lupa buat abangku tercinta Onasis F.
Nababan, kakak tercinta Nelita E. Nababan, S.Pd dan Adik-adikku tersayang,
Donni M. Nababan, Elsana L. Nababan dan yang paling saya sayangi Siska S.
Nababan Terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya selama ini setia
menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi.
11. Terima kasih sebesar-besarnya kepada opung tercinta Op. Bangkit Br.
Panjaitan dan seluruh keluarga besar yang telah banyak memberi motivasi dan
selalu mendoakan yang terbaik untuk penulis
12. Terimakasih untuk seluruh Mahasiswa BK terkhusus untuk kelas tercinta BK
Reg-A Satu Darah 2011 (Regasda) yang selalu membantu dan memberi
motivasi dan terkhusus untuk Alfi Syahriani, Laila Sutari, Rizky Ananda S,
Khairani S, Stephanie Sibarani, Febbi Ayu S, kak Yusnilawati, Berma
Tarigan, Perdana F, Dear Alfan, dan Jan Fredi yang telah saling mendoakan,
memberikan masukan, motivasi dan semangat bagi penulis
untuk
menyelesaikan skripsi dan menjadi sahabat terbaik yang menemani dan
mencari pengalaman bersama selama perkuliahan.
13. Untuk teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Laguboti 2014 Novelita Pane, Janter
Nababan, Elisa Sigalingging, Melianti Lumbantobing, Dicky Siburian,
Apriadi Simanjuntak, Lestari Sibarani dll, yang telah memberi semangat dan
motivasi kepada penulis.
14. Untuk teman-teman Satu Geng TANGO (Tenaga Goreng) Yessy S.
Siringoringo, Sari Sihombing, Roma Silaban dan Morris Pakpahan yang
senantiasa memberi dukungan dan motivasi yang amat sangat berarti bagi
penulis.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya
ucapkan terima terima kasih.
Medan, 14 Mei 2015
Penulis
Dian juan Nababan
1113151007
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .....................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .........................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xi
BAB I
: PENDAHULUAN .......................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah .....................................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah ...........................................................................
7
1.3 Pembatasan Masalah ..........................................................................
7
1.4 Perumusan Masalah ...........................................................................
8
1.5 Tujuan Penelitian ...............................................................................
8
1.6 Manfaat Penelitian .............................................................................
9
BAB II
: KAJIAN TEORI .........................................................................
11
2.1 Kerangka Teori ...................................................................................
11
2.1.1
Konseling Remaja ...................................................................
11
2.1.1.1 Defenisi remaja .................................................................
11
a. Langkah –langkah konseling ..................................................
12
2.1.1.2 Defenisi remaja ..................................................................
15
2.1.1.3 Defenisi Konseling Remaja ..............................................
15
2.1.1.4 Strategi konseling ..............................................................
17
2.1.1.5 Teknik ritual dalam proses konseling ..............................
18
2.1.2 Kepercayaan Diri ........................................................................
20
a. Pengertian kepercayaan diri ....................................................
20
b. Jenis-jenis kepercayaan diri ....................................................
22
c. Ciri-ciri kepercayaan diri ........................................................
24
d. Proses pembentukan kepercayaan diri ....................................
25
2.1.3 Bullying dan Korban Bullying ...................................................
28
a. Pengertian Bullying .................................................................
28
b. Pelaku-pelaku Bullying ...........................................................
29
c. Bentuk-bentuk Bullying ...........................................................
30
d. Dampak Bullying ......................................................................
31
2.2 Kerangka Konseptual .........................................................................
33
2.3 Hipotesis .............................................................................................
34
BAB III
: METODE PENELITIAN .........................................................
35
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................
35
3.2 Desain Penelitian .................................................................................
35
3.3 Rancangan Penelitian ..........................................................................
36
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................................
36
3.5 Operasional Variabel Penelitian .........................................................
37
3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................
39
3.7 Teknik Analisis Data ...........................................................................
43
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................
44
BAB IV : HASIL PENELITIAN ................................................................
46
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................
46
4.2 Jadwal Penelitian .................................................................................
47
4.3 Persiapan Penelitian ............................................................................
47
4.4 Uji persyaratan Analisis .......................................................................
48
4.5 Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................................
51
4.6 Hipotesis ..............................................................................................
53
4.7 Pembahasan Penelitian ........................................................................
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
56
5.1 Kesimpulan .........................................................................................
56
5.2 Saran-saran ..........................................................................................
56
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
58
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 3.1 Desain Penelitian Eksperimen .....................................................
35
TABEL 3.2 Angket Berdasarkan Skala Likert ..............................................
39
TABEL 3.3 Kisi-kisi Angket Kepercayaan Diri ..............................................
40
TABEL 3.4 Daftar Kegiatan Penelitian ...........................................................
45
TABEL 4.1 Kisi-kisi Angket Kepercayaan Diri Setelah Validitas .................
49
TABEL 4.2 Hasil Pre-Test ..............................................................................
52
TABEL 4.3 Hasil Post-Test ............................................................................
52
TABEL 4.4 Hasil Perbandingan .....................................................................
53
DAFTAR GAMBAR
Halaman
GAMBAR 1 Uji Coba Instrument Angket ...................................................... 137
GAMBAR 2 Proses Konseling (Treatment) .................................................... 139
GAMBAR 3 Foto bersama siswa SMP Negeri 1 Laguboti ............................. 139
GAMBAR 4 Foto berama Guru BP SMP Negeri 1 Laguboti .......................... 140
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket Kepercayaan Diri ............................................................
59
Lampiran 2 Sebaran Data Uji Validitas Angket ............................................
62
Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket .....................................................
64
Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas .............................................................
67
Lampiran 5 Instrument Angket .......................................................................
70
Lampiran 6 Sebaran Data Pre-Test .................................................................
73
Lampiran 7 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi Pre-Test .............
74
Lampiran 8 Sebaran Data Post-Test ................................................................
76
Lampiran 9 Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi Post-Test ............
77
Lampiran 10 Tabulasi Data Penelitian ............................................................
79
Lampiran 11 Perhitungan Kategori Kepercayaan Diri ...................................
80
Lampiran 12 Uji Hipotesisi .............................................................................
82
Lampiran 13 Perhitungan Peningkatan Kepercayaan diri siswa korban .........
86
Lampiran 14 Uji Wilxocon .............................................................................
87
Lampiran 15 Rencana Pelayanan Layanan .....................................................
88
Lampiran 16 Dialog Konseling ........................................................................
89
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Interaksi pergaulan siswa yang terjadi di sekolah, tidak dapat terlepas dari
masalah yang menyangkut pribadi dan sosialnya. Hal tersebut terjadi karena beberapa
faktor penyebab yang sangat beragam, seperti karena masalah fisik, ekonomi, budaya,
keterampilan sosial dan lain sebagainya. Beberapa faktor masalah pribadi dan sosial
diatas dapat memicu terjadinya perilaku bullying antar siswa.
Bullying adalah fenomena yang telah lama terjadi di kalangan remaja.
Kejadian sehari-hari yang dapat dianggap sebagai tindakan bullying adalah seperti
memanggil korban dengan nama ejekan (sebutan gendut, kerdil, juling dan
sebagainya), kontak fisik yang berpotensi mencederai, menjadikan seorang sebagai
subjek rumor, mengancam korban, mengisolasi korban secara sosial, dan mengambil
barang-barang korban secara paksa.
Coloroso (2006: 47) menjelaskan bahwa: “Perilaku bullying
setidaknya melibatkan dua pihak utama, yakni pelaku dan korban.
Pada pelaku, terjadi disfungsi keyakinan dan pemikiran yang irasional
bahwa dirinya merasa lebih kuat dan untuk menunjukkan kekuatannya
tersebut maka pelaku merasa pantas menindas korban yang lebih
lemah. Keyakinan tersebut pada akhirnya diwujudkan dalam bentuk
tindakan yakni mem-bully korbannya. Pada saat pelaku mem-bully
korban, maka dalam diri pelaku muncul rasa superioritas yang
mendorong dia untuk terus melakukan bullying”.
Terjadinya bullying di sekolah merupakan suatu proses dinamika kelompok,
di mana ada pembagian-pembagian peran diantara para remaja yang menjadi pelaku.
1
Peran-peran tersebut adalah: Bully, Asisten Bully, Reinforcer, Victim, Defender dan
Outsider. Pelaku bullying akan mengintimidasi/mengejek korban sehingga korban
tersebut jengkel dan lebih parah lagi korban bullying akan mengalami depresi hingga
timbul rasa kurang percaya diri dalam menghadapi orang lain dan dalam melakukan
berbagai hal. Pada diri korban, pemikiran negatif cenderung muncul setelah dia
mendapatkan perlakuan bullying dari pelaku, seperti korban merasa dirinya lemah,
tidak berdaya, dan merasa pantas untuk di-bully. Akibatnya, korban akan terusmenerus menerima bullying tanpa ada usaha untuk melakukan perlawanan dan
kondisi demikian akan semakin menguatkan intensitas bullying.
Di lingkungan sekolah bullying harus dihindari, karena seperti yang telah
diuraikan diatas bahwa bullying dapat mengakibatkan korbannya berpikiran negatif,
dimana korban merasa dirinya lemah, tidak berdaya, minder, menutup diri, takut
untuk bersosialisasi, sehingga malas untuk masuk kesekolah, karena merasa dirinya
pantas untuk di-bully. Sebagai contoh, seorang remaja korban bullying yang tidak
berangkat ke sekolah karena ia takut di sekolahnya ia akan mendapat perlakuan
bullying dari si pelaku. Selain itu, bullying juga dapat menjadikan seorang remaja
turun prestasinya karena merasa tertekan sering di bully sehingga membuat ia kurang
semangat dalam proses pembelajarannya.
Pemikiran negatif seperti ketidakpercayaan siswa remaja korban bullying
untuk menerima orang lain dalam dirinya akan membuat korban kurang mampu
untuk menerima bantuan yang diberikan oleh orang lain, sebab ia akan menganggap
bahwa setiap individu akan mengejeknya.
2
Banyak usaha yang dilakukan oleh para konselor dan tenaga pendidik dalam
mengatasi masalah bullying disekolah dengan berfokus pada pelaku maupun pada
korban. Namun dalam mengatasi rasa tertekan yang dialami oleh korban bullying
tidaklah mudah, terdapat banyak hambatan-hambatan yang mungkin terjadi seperti
kurangnya kepercayaan korban bully dalam menerima bantuan orang lain, kesulitan
yang dihadapi oleh konselor dalam berkomunikasi yang baik dengan korban bullying.
Pemaparan di atas mengindikasikan bahwa dalam sebuah peristiwa bullying, pelaku
dan korban sama-sama merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Kepercayaan diri sangat penting dalam hal mengembangkan sikap sosialisasi
didalam lingkungan baru siswa remaja. Supriyo (2008: 44-45), menjelaskan bahwa
“Kepercayaan diri merupakan perasaan yang mendalam pada batin seseorang, bahwa
ia mampu berbuat sesuatu untuk dirinya, keluarganya, masyarakatnya, umatnya dan
agamanya yang memotivasi untuk optimis, kreatif dan dinamis yang positif”.
Kepercayaan diri secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu keyakinan seseorang
terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut
membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
Siswa remaja yang memiliki kepercayaan diri akan merasa nyaman pada lingkungan
yang bagaimanapun dan kondisi yang seperti apapun karena ia dapat dengan mudah
beradaptasi, akan tetapi tidak semua siswa mempunyai kepercayaan diri yang tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara pada 11 November 2014 yang dilakukan oleh
peneliti dengan guru BP Di SMP Negeri 1 Laguboti Kabupaten Tobasa, Ibu Berliana
Sibarani, S.Pd mengatakan bahwa banyak siswa korban bullying yang sulit untuk
diajak berkomunikasi secara terbuka, mereka kerap kali mengisolasi diri terlebih dari
3
temannya, dan cenderung malu dalam melaksanakan proses konseling dan akan sulit
meminta penjelasan atas kejadian yang sebenarnya dia alami dan ia akan semaksimal
mungkin berusaha menutupi kejadian yang sebenarnya sebab korban takut jika pelaku
mengetahui apa yang ia ceritakan pada konselor, maka ia akan mendapat kekerasan
yang lebih dari si pelaku.
Berdasarkan pengamatan guru BP dan guru mata pelajaran dalam hal
pendidikan banyak ditemukan kurangnya konsentrasi dalam belajar, beberapa siswa
korban bullying ini akan terlihat malu untuk bertanya, malu untuk mengungkapkan
pendapat dan cenderung diam, canggung dalam menghadapi pertanyaan dari guru,
tidak punya motivasi untuk bersaing dalam bidang akademik, sehingga nilai
akademiknya pun cenderung rendah. Sedangkan dari hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti di SMP N.1 Laguboti juga terlihat beberapa siswa korban bullying yang
canggung dalam menghadapi orang lain, suka meyendiri ketika teman-temannya
bermain bersama, dan bersikap individualis.
Adanya permasalahan ini menuntut diperlukannya suatu upaya untuk dapat
meningkatkan kepercayaan diri pada kalangan siswa remaja korban bullying untuk
mampu menerima orang lain dan mampu menerima bantuan dari orang lain sebagai
salah satu indikator dari tercapainya interaksi sosial yang baik antara siswa dengan
lingkungan sosialnya.
Sekolah sebagai suatu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal
mempunyai peranan penting dalam pembentukan kepribadian/karakter siswasiswanya kearah yang lebih baik. Menurut Hurlock (1980: 220) “Sekolah merupakan
4
faktor penentu bagi perkembangan kepribadian remaja (siswa), baik dalam cara
berpikir, bersikap maupun cara berperilaku”. Dengan demikian sekolah diharapkan
mampu mewujudkan perkembangan siswa secara optimal sesuai dengan potensinya
masing-masing.
Bimbingan dan Konseling merupakan upaya bantuan untuk mewujudkan
perkembangan individu secara optimal sesuai dengan potensinya masing-masing.
Konselor dapat mengupayakan berbagai teknik dalam mengatasi masalah-masalah
yang terkait pada perkembangan siswa. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa remaja korban bullying, salah satu upaya
untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa korban bullying dapat dilakukan dengan
konseling remaja. Konseling remaja merupakan salah satu layanan bimbingan
konseling yang dapat membantu siswa dalam mengarahkan dirinya untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangannya dan mengatasi permasalahan yang
muncul dalam kehidupannya.
Menurut Geldard & Geldard (2011:265) “Remaja adalah suatu kelompok
khusus disebabkan tahap perkembangan mereka dan masalah-masalah khusus yang
hadir dalam tahap masa transisi. Kebanyakan remaja enggan untuk mencari
pertolongan dari orang dewasa dan lebih cenderung berkonsultasi dengan teman
sebaya mereka terlebih dahulu”. Namun dalam hal ini teman sebaya sering kali
membantu remaja tersebut dengan hal yang tidak tepat, seperti memperkenalkan
penggunaan alkohol, obat-obatan terlarang, perilaku seksual, dan perkenalan perilaku
beresiko lainnya. Oleh sebab itu dalam membantu remaja diperlukan strategi dan
teknik yang tepat, konselor perlu mempersiapkan pendekatan konseling untuk dapat
5
terlibat secara langsung dan aktif dengan remaja dan menggunakan strategi yang
secara khusus memberikan perhatian pada berbagai kebutuhan mereka dalam caracara yang bisa mereka terima. Melalui konseling individual dengan remaja, konseli
mendapat layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dalam rangka pemecahan
masalah.
Di dalam Konseling remaja, terdapat beberapa strategi yang dapat di terapkan
berdasarkan fungsi konseling yang relevan
pada saat melaksanakan konseling
terhadap remaja. Salah satu diantara strategi tersebut adalah strategi simbolis yang
terdiri dari beberapa teknik seperti metafora, ritual, simbol, kotak pasir, dan miniatur
binatang. Berdasarkan masalah diatas yaitu, bagaimana konselor dapat meningkatkan
kepercayaan diri pada remaja korban bullying, terlebih dalam meningkatkan
kepercayaan diri siswa dalam mengungkapkan masalah yang sedang ia hadapi, maka
konselor bersama-sama dengan klien remaja dapat secara proaktif dan imajinatif
menciptakan ritual untuk maksud-maksud tertentu. Seperti dengan teknik ritual
konselor bersama dengan konseli dapat menciptakan ritual yang imajinatif sebagai
wadah untuk menuangkan berbagai perasaan konseli remaja korban bullying, selain
itu konselor dan konseli remaja juga dapat menciptakan ritual dalam pemecahan
masalah yang dialami konseli remaja.
Konseling remaja dengan strategi simbolis dan melalui teknik ritual
diharapkan dapat diterapkan di SMP Negeri 1 Laguboti untuk meningkatkan
kepercayaan diri siswa kelas VIII korban bullying. Oleh sebab itu peneliti merasa
tertarik dan perlu untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Konseling Remaja
6
Strategi Simbolis Teknik Ritual dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri
Siswa
Korban Bullying di SMP Negeri 1 Laguboti T.A 2014/ 2015.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, hasil observasi dan wawancara dengan
guru BP di SMP Negeri 1 Laguboti, ada beberapa masalah yang menyebabkan siswa
korban Bullying tidak memliki kepercayaan diri. Masalah yang muncul dalam
kegiatan penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1. Banyak siswa korban bullying kerap kali mengisolasi diri dari temannya
2. Rendahnya motivasi siswa korban Bullying untuk meningkatkan kepercayaan
dirinya
3. Rendahnya motivasi siswa korban bullying dalam mengatasi masalahnya sendiri
1.3.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah Pengaruh Konseling Remaja Strategi Simbolis Teknik Ritual
dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Kelas VIII Korban Bullying di SMP
Negeri 1 Laguboti T.A 2014/ 2015.
1.4.
Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: “Adakah Pengaruh Konseling Remaja Strategi Simbolis Teknik Ritual
7
dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Korban Bullying di SMP Negeri 1
Laguboti T.A 2014/ 2015?”.
1.5.
Tujuan Penelitian
1.5.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Pengaruh Konseling Remaja Strategi Simbolis Teknik Ritual dalam Meningkatkan
Kepercayaan Diri Siswa Korban Bullying di SMP Negeri 1 Laguboti T.A 2014/ 2015.
1.5.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus Penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh konseling remaja strategi simbolis teknik ritual
dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa korban bullying
b. Untuk mengetahui pengaruh konseling remaja strategi simbolis teknik ritual
dalam
meningkatkan
kepercayaan
diri
siswa
korban
bullying
untuk
mengungkapkan masalah yang sebenarnya terjadi
c. Untuk menunjukkan sumbangan kajian bahwa konseling remaja strategi simbolis
teknik ritual memiliki pengaruh dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa
korban bullying
1.6.
Manfaat Penelitian
1.6.1. Manfaat praktis
8
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
banyak pihak. Berikut deskripsi kontribusi hasil penelitian yang diharapkan melalui
penelitan ini.
a. Bagi siswa
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa korban
bullying, sehingga akan meningkatkan keterampilan siswa dalam bersosialisasi
dalam lingkungannya.
b. Bagi Guru BK di SMP Negeri 1 Laguboti
Melalui penelitian ini, diharapkan guru BK dapat lebih tanggap dalam
mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada siswa dan mampu menggunakan
strategi dan pendekatan yang sesuai dengan masalah dalam meningkatkan mutu
pembelajaran yang dilakukan. Guru BK juga mendapat acuan untuk meneliti sebagai
upaya meningkatkan profesionalisme guru BK.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini bisa digunakan untuk memberikan sumbangan mengenai
peningkatan kepercayaan diri pada diswa kelas VIII korban bullying di SMP Negeri
1 Laguboti.
d. Bagi peneliti selanjutnya
9
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan dapat
memberikan informasi teoristis maupun empiris, khususnya bagi pihak-pihak yang
akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan tentang kepercayaan
diri bagi siswa korban bullying.
1.6.2. Manfaat konseptual
Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pendidikan khususnya Bimbingan dan Konseling yang berhubungan dengan layanan
konseling bagi remaja, strategi simbolis dengan teknik ritual dalam meningkatkan
kepercayaan diri korban bullying.
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kepercayaan diri siwa korban
bullying kelas VIII SMP Negeri 1 Laguboti dapat dipengaruhi oleh pelaksanaan
konseling remaja strategi simbolis teknik ritual. Hasil perhitungan pada kelompok
perlakuan diperoleh Jhitung = 0 Dengan α = 0,05 dan n= 5, maka berdasarkan daftar,
Jtabel = 0. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung sama dengan Jtabel, maka Hipotesis
Ho ditolak, hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z, karena nilai z hitung adalah
-2,0226 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96. Maka h1 ditolak artinya ada
perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan sehingga, kepercayaan diri
siswa meningkat sesudah mengikuti konseling remaja strategi simbolis teknik ritual.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
disarankan hal-hal sebagai berikut:
1)
Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa yang
disebabkan oleh perilaku bullying, diharapkan para pendidik khususnya guru
BK dapat memaksimalkan pelayanan dalam berbagai layanan terkhusus
layanan konseling remaja.
2) Pencegahan yang dilakukan sejak dini juga tidak hanya dilakukan oleh para siswa
di sekolah, namun juga seluruh tenaga pendidik sehingga tujuan pendidikan dapat
tercapai melalui anak-anak yang tidak memiliki permasalahan yang bersumber
dari rendahnya kepercayaan diri siswa.
3) Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat
mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada pada diri sendiri baik dalam
bidang pribadi maupun sosial.
4) Hendaknya setiap stake holder di sekolah dapat saling bekerja sama dan saling
membantu dalam program pendidikan di sekolah, terkhusus di bidang bimbingan
dan konseling.
5) Dengan berbagai layanan, diharapkan juga para guru BK di sekolah untuk dapat
terus berinovasi untuk menciptakan kreasi-kreasi baru dalam layanan konseling
individu terkhusus konseling remaja strategi simbolis teknik ritual.
DAFTAR PUSTAKA
Amira. P. 2013. Perilaku Bullying Siswa SMP: Pengaruh Bullying Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas VII Di SMPN 31 SAMARINDA. Jurnal
Psikologi Bullying, (Online), dalam (http://jurnal psikologi_untagsmdblogspot.com, diakses 06 Oktober 2013)
Anesty, E. (2009). Konseling Kelompok Behavioral Untuk Mereduksi Perilaku
Bullying Siswa Sekolah Menengah Atas (Penelitian Eksperimen Kuasi
terhadap Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung).
Skripsi di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI. (Online).
Dalam, (http://repository.upi.edu/8352/7/t_bp_1007076_bibliography.pdf)
Angels. 2002. Percaya Diri. Jakarta : Gramedia Pustaka
Aqshari, Y. 2005. Kunci Sukses Membangun Kepercayaan diri. Jakarta: Cendikia
Sentra Muslim
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Coloroso, A. 2006. Penindas, Tertindas, dan Penonton; Resep MemutusRantai
Kekerasan Anak dari Prasekolah hingga SMU. Jakarta: Serambi Ilmu
Pustaka.
Geldart. K. 2012. Konseling Remaja Intervensi Praktis Bagi Remaja Berisiko.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Geldard, K & Geldard, D. 2011. Konseling Remaja: Pendekatan Proaktif untuk Anak
Muda. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hakim, T. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Purwa Suara.
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan . Jakarta: Erlangga.
John McLend. 2008. Pengantar Keterampilan Konseling. Jakarta: Kencana Prenada
Lauster, P. 2002. Tes Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara
Lindenfield, G. (Alih Bahasa Ediati Kamil). 1997. Mendidik Anak Agar Percaya Diri.
Yogyakarta : Arcan
Lutfi. 2013. Bullying dan dampak-dampak kepada korban dan pelaku bullying: Tiada
kisah yang tak tertuliskan. The lutfi journal, (Online), dalam
(https://celotehanlutfihensob-.wordpress.com/2013/09/19/-bullying-dandampak-dampak-kepada-korban-dan-pelaku-bullying/, diakses 19 septem-ber
2013).
Mastuti, I. 2008. 50 Kiat Percaya Diri. Jakarta: Hi- Fest Publishing
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil).
Padang: Ghalia Indonesia
Prayitno, Amti E. 2008 Dasar-Dasar Bimbingan dan Koneling. Jakarta: Rineka Cipta
Santrock, J. W. 2003. Andolesensce (Perkembangan Remaja). Jakarta: Erlangga
Sarwono, S.W. 1997. Psikologi Remaja. Jakarta: Grafindo Persada
Sudjana, N. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Edisi Ke-6
Sudrajat, A. 2008. Tahap-tahap Konseling (Online), dalam (https://akhmadsudrajat.word-press.com/2008/01/26/-proses-layanankonselingindividual/Tantim. 2012. Kepercayaan diri. Jurnal PsikologiTulisantantim. (Online), dalam (http://tulisantantim.wordpress.com/2002/07/04/psikologi-perca-ya-diri)
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Supriyo. 2008. Studi Kasus Bimbingan Konseling. Semarang : CV.Nieuw Setapak
Surya, H. 2007. Percaya Diri Itu Penting. Jakarta: Gramedia
Susanti, Inda. 2006. Bullying Bikin Anak Depresi dan Bunuh Diri. (Online). Dalam,
(http://www.kpai.go.id/mn_access.php?to=2artikel&sub=kpai_2artikel_bd.html)
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT Raja
Grasindo Persada..
Widarso, W. 2005. Sukses Membangun Kepercayaan Diri. Jakarta: Gramedia
Wiyani, N. A. 2012. Save Our Children From School Bullying. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media