Ringkasan Materi Ikatan kimia

SD SMP SMU

KIMIA
1 SMU

Ringkasan Materi

IKATAN KIMIA

Ikatan kimia : ikatan yang terjalin secara terpadu antara dua atom atau lebih dalam suatu molekul.
A. Ruang Lingkup Ikatan
B.
Kestabilan (Teori Oktet Lewis)
Atom menjadi stabil jika memiliki susunan
Ikatan
elektron seperti gas mulia dengan serah terima
antar atom
elektron (ikatan ion) atau dengan perseketuan
elektron (ikatan kovalen).
Unsur-unsur gas mulia yaitu :
2He : 2

10Ne : 2, 8
Ikatan Kovalen/
Ikatan Ion/
18Ar : 2, 8, 8
Homopolar :
elektrovalen/
Kr : 2, 8, 18, 8
36
Kovalen
tunggal
heteropolar
Xe : 2, 8, 18, 18, 8
54
- Kovalen rangkap 2
Rn : 2, 8, 18, 32, 18, 8
86
- Kovalen rangkap 3

Unsur yang no. atomnya  5 (H,
He, Li, Be, B) cenderung memiliki 2 elektron

seperti Helium (duplet)

Unsur yang no. atomnya > 5 cenderung
Semipolar/
Polar
Non polar
memiliki 8 elektron di kulit terluar (oktet)
Koordinat /
C.
Unsur sekitar gas mulia
datif
A. Hakikat Ikatan : setelah berikatan
susunan elektron masing-masing atom
mencapai kestabilan.

IA
3Li
11Na
19K
37Rb

55Cs

IIA
4Be
12Mg
20Ca
38Sr
56Ba

IIIA
5B
13Al

Memberikan elektron

VIIIA
2He
10Ne
18Ar
36Kr

54Xe

VIA
8O
16S
34Se
52Te

VIIA
7F
17Cl
35Br
53I

Menerima elektron

Ikatan Ion/Heteropolar/Elektrovalen
A. Pengertian :
Ikatan
yang

terjadi
akibat
perpindahan elektron

Ikatan antara atom yang melepaskan
elektron (logam) dengan atom yang menangkap
elektron (bukan logam)

Ikatan antara gol. IA & IIA dengan
golongan VIA dan VIIA

Ikatan antara ion positif dan ion
negatif

Ikatan antara atom-atom yang
perbedaan keelektronegatifannya besar

Ikatan antara atom-atom yang
mempunyai potensial ionisasi rendah dengan
atom-atom yang mempunyai afinitas elektron

tinggi
Catatan :
1.
Jika atom memiliki elektron valensi
1, 2, atau 3, maka atom itu cenderung melepaskan
elektron.
2.
Jika atom memiliki elektron valensi


B. Pembentukan Ion Positif

Golongan Alkali
Unsur

Konfigurasi elektron

Li
Na
11

19K
37Rb
55Cs
87Fr

2, 1
2, 8, 1
2, 8, 8, 1
2, 8, 18, 8, 1
2, 8, 18, 18, 8, 1
2, 8, 18, 32, 18, 8, 1

3

Golongan Alkali Tanah
Unsur
Konfigurasi elektron
Be
Mg
20Ca

38Sr
56Ba
88Ra
4

12

2, 2
2, 8, 2
2, 8, 8, 2
2, 8, 18, 8, 2
2, 8, 18, 18, 8, 2
2, 8, 18, 32, 18, 8, 2

Elektron
valensi
1
1
1
1

1
1
Elektron
valensi
2
2
2
2
2
2

SD SMP SMU

Konfigurasi elektron ion alkali = konfigurasi

Konfigrasi elektron ion halogen = konfigurasi
elektron ion alkali tanah = konfigurasi elektron elektron ion golongan oksigen = konfigurasi
gas mulia
elektron gas mulia
Ion alkali


Ion alkali tanah

Konfigurasi
Elektron

Ion halogen

+
Li+
2
4Be
+
+
2, 8
11Na
12Mg
+
+
2, 8, 8

19K
20Ca
+
+
2, 8, 18, 8
37Rb
38Sr
+
+
2, 8, 18, 18, 8
55Cs
56Ba
+
+
2, 8, 18, 32, 18, 8
87Fr
88Ra
C. Pembentukan Ion Negatif
3

Golongan VIIA
Unsur

Konfigurasi elektron

F
17Cl
35Br
53I
85At

2, 7
2, 8, 7
2, 8, 18, 7
2, 8, 18, 18, 7
2, 8, 18, 32, 18, 7

9

Elektron
valensi
7
7
7
7
7

Golongan VIA
Unsur

Konfigurasi elektron

O
16S
34Se
52Te

2, 6
2, 8, 6
2, 8, 18, 6
2, 8, 18, 18, 6

8

Elektron
valensi
6
6
6
6

F17Cl
35Br
53I
85At
9

Ion gol.
Oksigen
28O
216S
234Se
252Te
28O

Konfigurasi Elektron
2, 8
2, 8, 8
2, 8, 18, 8
2, 8, 18, 18, 8
2, 8, 18, 32, 18, 8

D. Proses Pembentukan Ikatan Ion
Contoh : Pembentukan senyawa MgF2
2+
x1
12Mg (2, 8, 2) → Mg (2, 8) + 2e
F
(2,
7)
+
e

F
(2,
8)
x2
9
2+
Mg (2, 8, 2) + 2F (2, 7) → Mg (2, 8) + 2F(2, 8)
Mg2+ + F- → MgF2
Contoh senyawa Ion :
 Gol. Alkali (IA) dan Gol. Halogen
(VIIA)
NaF, NaBr, KI, KBr, RbI, CsF, LiF
 Gol. Alkali (IA) dan Gol. VIA
Na2O, Na2S, K2O, Rb2S
 Gol. Alkali Tanah (IIA) dan Gol.
Halogen (VIIA)
CaBr2, CaF2, MgBr2, SrCl2, CaCl2,
MgI2
 Gol. Alkali Tanah (IIA) dan Gol. VIA
MgO, CaO, CaS, BaO, SrO, MgS
 Ikatan Ion (dari ion logam dan ion
non logam )
KH, CaH2, Mg3N2, LiN, CaC2, AlCl3,
Al2O3

Ikatan Kovalen/Homopolar
A. Pengertian
- Ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama
- Ikatan antara atom-atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam)
- Ikatan antara atom-atom yang perbedaan keelektronegatifan rendah
B. Pembagian
Berdasarkan
penggunaan
bersama

Persekutuan 2 Pihak
Ikatan
Tunggal

Ikatan
Rangkap 2

Berdasarkan
Kepolaran

Persekutuan Sepihak
Ikatan
Rangkap 3

Kovalen
koordinat/
semipolar

Kovalen
nonpolar

Kovalen
polar

SD SMP SMU



Ikatan kovalen tunggal : penggunaan sepasang
elektron bersama. Contoh :
Rumus
H2
HCl
H2O
NH3
CH4
Kimia
H
H
H
H
H
H
Cl
O
N H H CH
Rumus
H
Lewis
H
H
H
Rumus
Struktur



H
H

H
Cl

H
O
H

N
H

H
H

Ikatan kovalen rangkap 2 : penggunaan 2
pasang elektron bersama. Contoh :
Rumus
O2
CO2
C2H4
Kimia
H H
Rumus Lewis
O
O C
O
O
H C C
H
H H
Rumus
O
O C
Struktur
O
O
H C C
H


HC H
H

Ikatan kovalen rangkap 3 : penggunaan 3
pasang elektron bersama. Contoh :
Rumus
N2
HCN
C2H2
Kimia
Rumus
N
H C
H C C
Lewis
N
N
H

Penyimpangan Kaidah Oktet
Penyimpangan aturan oktet dibagi tiga kelompok,
yaitu :
a.
Senyawa yang tidak
mencapai aturan oktet, yaitu senyawa yang atom
pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari
4, sehingga setelah semua elektron valensinya
dipasangkan tetap belum mencapai kaidah oktet.
Contoh: BeCl2, BCl3, dan AlBr3.

Rumus
N
H C
H C C
Struktur
N
N
H
Catatan :
Pasangan elektron yang dipakai bersama-sama
Senyawa dengan jumlah
disebut Pasangan Elektron Ikatan (PEI) b.
elektron
valensi
ganijl,
contoh
: NO2.
sedangkan yang tidak dipakai dalam ikatan disebut
Pasangan Elektron Bebas (PEB). Contoh :
c.
Senyawa
yang
Rumu
melampaui aturan oktet, Unsur dari periode 3
s
O2
N2
CH4
NH3
H2O
atau lebih dapat menampung lebih dari 8 elektron
Kimia
pada kulit terluarnya. Contoh : PCl5, SF6, ClF3,
PEI
2
3
4
3
2
IF7, dan SbCl5.
PEB
4
2
1
2


Ikatan kovalen koordinasi = ikatan semi polar :
Pasangan elektron milik bersama hanya
disumbangkan oleh satu atom, sedangkan
atom yang satu lagi tidak menyumbangkan
elektron. Contoh : NH4Cl, NH3BH3, H2CO3,
H2SO4, HNO3, SO3, H3PO4.
- Syarat terjadinya ikatan kovalen koordinasi
yaitu bila salah satu atom mempunyai PEB.
- Ketika berikatan, PEB berubah status
menjadi PEI.

SD SMP SMU

Rumus
Kimia
Rumus
Lewis

BCl3
Cl
Cl

B

NO2

PCl5

O

Cl

N

Cl
Cl

Cl

O

Cl

O

P

Cl
Rumus
struktur
Cl

B
Cl

N

Cl
Cl

Cl
Cl

P

O
Cl
Cl

 Ikatan Kovalen Polar dan Kovalen Non Polar
Banyakny
Ikatan Kovalen
Ikatan
a atom
Polar
Kovalen Non
yang
Polar
berikatan
Terjadi bila PEI Terjadi bila PEI
tertarik lebih kuat tertarik sama
Molekul
ke salah satu atom kuat ke kedua
yang
(kedua atom tidak atom
(kedua
terbentuk sejenis)
atom sejenis)
dari dua
Contoh :
Contoh :
atom
HF, HCl, HBr, ICl, Cl2, O2, I2, Br2,
IF, ClF.
N2, F2, H2.
Terjadi bila atom Terjadi
bila
pusat mempunyai atom
pusat
PEB, sehingga PEI tidak
tertarik lebih kuat mempunyai
ke atom pusat, PEB, sehingga
Molekul
akibatnya bentuk PEI
tertarik
yang
molekul
tidak sama sama kuat
terbentuk
simetris.
ke semua atom
dari tiga
Contoh :
akibatnya
atom atau
H2O, NH3, PCl3, bentuk molekul
lebih
Cl2O, OF2.
simetris.
- Senyawa polar Contoh :
karena pengaruh CH4,
CCl4,
struktur
ruang. BH3,
BCl3,
Contoh : CHCl3.
PCl5, CO2, CS2.
Catatan : Atom pusat yaitu atom yang persis ditengahtengah molekul.

Bentuk Molekul Senyawa
Untuk meramalkan bentuk molekul sederhana dapat
ditempuh melalui langkah – langkah sebagai
berikut:
1. Menentukan elektron valensi tiap atom
2. Menentukan
jumlah
elektron
yang
digunakan untuk ikatan, yaitu dengan cara
menjumlahkan elektron valensi atom pusat
dengan elektron-elektron dari atom yang
mengelilingi atom pusat.
3. Menentukan banyaknya pasangan elektron
total (PE), yaitu dengan cara : banyaknya
elektron yang digunakan untuk ikatan dibagi
dua.
4. Menentukan banyaknya pasangan elektron
terikat (PEI).
5. Menentukan banyaknya pasangan elektron
bebas (PEB) dengan cara : jumlah pasangan
elektron total (PE) dikurangi banyaknya
pasangan elektron terikat (PEI).
Tabel berbagai kemungkinan bentuk mo lekul

senyawa
Σ PEI
4
3
2
5

Σ PEB
0
1
2
0

4
3
2
6
5
4

1
2
3
0
1
2

Bentuk Molekul
Tetrahedron
Piramida trigonal
Planar bentuk V
Bipiramida
trigonal
Bidang empat
Planar bentuk T
Linier
Oktahedron
Piramida sisiempat
Segi empat planar

Contoh
CH4
NH3
H2O
PCl5
SF4
IF3
XeF3
SF6
IF5
XeF4