Previous LAP. A KEG. 16 PKB

RESUME

KEGIATAN KELOMPOK KERJA
GURU (KKG)
GUGUS KI AGENG TARUB
2015/2016
PERTEMUAN KE LIMA BELAS

PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

(PKB)

DI SD NEGERI 3 TARUB
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN
TAWANGHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN
KELOMPOK KERJA GURU KI AGENG TARUB
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TAWANGHARJO
SEKRETARIAT SEKOLAH DASAR INTI :

SD Negeri 2 Godan , Tawangharjo , Grobogan , Provinsi Jawa Tengah.
Kode Pos 58191

HASIL KEGIATAN
MELAKSANAKAN PENGEMBANGAN DIRI
DALAM
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
(PKB)
Pengembangan diri adalah upaya guru untuk meningkatkan profesionalisme agar
memilki kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan
sesuai dengan perkembangan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.
Menurut PermennegPAN dan RB Nomor 16 tahun 2009tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya, kegiatan pengembangan diri meliputi
A. Diklat fungsional
B. Kegiatan kolektif guru.
A. Diklat Fungsional
1. Pengertian Diklat Fungsional.
Diklat Pungsional/teknis adalah diklat yang dilaksanakan untuk mencapai
persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenjang jabatan fungsional guru.
2. Tujuan Dilkat Fungsional

Kegiatan diklat ini bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang
bersangkutan dalam kurun waktu tertentu. Hasil diklat fungsional/teknis ini
digunakan untuk kenaikan jabatan fungsional.
3. Jenis Diklat Fungsional
Dalam diklat fungsional yang didasarkan pada jenjang jabatan terdiri
dari 4 (empat) jenis diklat, yaitu
a. Diklat Dasar,
b. Diklat Lanjut,
c. Diklat Menengah, dan
d. Diklat Tinggi.
a. Diklat Dasar
Guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan
fungsionalnya (kompetensi professional, kompetensi pedagogis,
kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial).
Kriteria guru yang dikelompokkan untuk mengikuti Diklat Dasar ini
adalah:
1) guru dengan hasil uji kompetensi bidang profesional dan atau
pedagogisnya di bawah batas kelulusan yang ditetapkan, dan
2) hasil penilaian kinerja gurunya mendapatkan sebutan
“Cukup/Sedang/Kurang”.

b. Diklat Lanjut

Guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan
fungsionalnya dan pengembangannya dalam meningkatkan prestasi
peserta didik dan mengelola sekolah.
Kriteria guru yang dikelompokkan untuk mengikuti Diklat Lanjutini
adalah:
1) guru yang memperoleh hasil uji kompetensi bidang profesional dan
atau pedagogisnya mencapai batas kelulusan yang ditetapkan, dan
2) hasil penilaian kinerja gurunya mendapatkan sebutan “Baik“ atau
“Amat Baik”.
c. Diklat Menengah
Guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan fungsionalnya
dan pengembangannya dalam meningkatkan prestasi peserta
didik,mengelola dan mengembangkan sekolah.
Kriteria guru yang dikelompokkan untuk mengikuti Diklat Menengahini
adalah:
1) guru jenjang jabatan fungsional Madya dan Utama yang memperoleh
hasil uji kompetensi bidang profesional dan atau pedagogisnya
mencapai batas kelulusan yang ditetapkan, dan

2) hasil penilaian kinerja gurunya mendapatkan sebutan “Baik“ atau
“Amat Baik”.
d. DiklatTinggi
Guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan fungsionalnya
dan pengembangannya dalam meningkatkan prestasi peserta
didik,mengelola danmengembangkan sekolah, serta melakukan
pengembangan profesi.
Kriteria Diklat Tinggi ini diperuntukkan bagi guru jenjang jabatan
fungsional:
1) Guru Madya yang hasil pelaksanaan Uji Kompetensinya telah
memenuhi standar minimal yang ditetapkan dengan , dandemikian
juga dengan hasil penilaian kinerja gurunya telah mendapat nilai
dengan sebutan BAIK atau AMAT BAIK. Bagi guru dalam kondisi ini
Diklat Pengembangan ini ditekankan pada pengembangan karir
profesionalnya.
2) Guru Utama yang hasil pelaksanaan Uji Kompetensinya telah
memenuhi standar minimal yang ditetapkan, dandemikian juga dengan
hasil penilaian kinerja gurunya telah mendapat nilai dengan sebutan
BAIK atau AMAT BAIK. Bagi guru dalam kondisi ini Diklat
Pengembangan ini ditekankan pada pengembangan karir

profesionalnya.
4. Pelaksana Diklat Fungsional
a. Guru Pertama ke Guru Muda dilakukan oleh Badan Diklat Daerah
bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat,
b. Guru Muda ke Madya dilaksanakan oleh PPPPTK/LPMP bekerjasama
dengan Direktorat Jenderal terkait dan Badan PSDMPK dan PMP,
c. Guru Madya ke Guru Utama dilaksanakan oleh Badan PSDMPK dan
PMP dan Direktorat Jenderal terkait.
5. Untuk Penetapan Angka Kredit dari Diklat Fungsional
Bukti fisik sebagai berikut.
a. Laporan Hasil Pelatihan yang dibuat guru yang bersangkutan sesuai dengan
aturan yang berlaku; dengan Lampiran

b. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah. Bila surat tugas bukan dari kepala
Sekolah, Kepala Sekolah memberi Surat Keterangan persetujuan dalam
mengikuti Diklat Fungsional.
c. Fotokopi sertifikat Diklat Fungsional yang telah dilegalisir dari Kepala
Sekolah
B. Kegiatan Kolektif Guru
1. Pengetian Kegiatan Kolektif Guru

Kegiatan Kolektif Guru adalah kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan
pertemuan ilmiah atau mengikuti kegiatan bersama yang dilakukan guru baik
di sekolah maupun di luar sekolah dan bertujuan untuk meningkatkan
keprofesian guru yang bersangkutan.
2. Jenis Kegiatan kolektif Guru
a. lokakarya atau kegiatan bersama seperti pelatihan di tempat sendiri atau
In House Training yang dilakukan disekolah (IHT), Kelompok Kerja Guru
(KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja
Kepala Sekolah (KKKS), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS)
dalam menyusun perangkat kurikulum, pembelajaran, bahan ajar,
penilaian, peningkatan strategi pembelajaran.
b. keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah seperti seminar, koloqium,diskusi
panel, forum ilmiah, workshop, bimbingan teknis, Focus Group
Discussion (FGD), simposium, konferensi, sarasehan, kongres,
muktamar,dan kegiatan ilmiah lainnya baik sebagai pembahas maupun
peserta; dan
c. kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru di
sekolah, seperti menyusun kisi-kisi pembuatan soal Ujian Sekolah, dan
penyusunan kisi-kisi dan pembuatan soal, untuk Ujian Akhir Semester,
kegiatan bedah Standar Kompetensi Lulusan untuk persiapan Ujian

Nasional di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
3. Syarat Kegiatan Koleksif Guru
Kegiatan KKG dan MGMP merupakan kegiatan wajib semua guru pada
setiap jenjang jabatan sebagaimana telah diatur dalam Rambu-rambu
Penyelenggaraan KKG/MGMP.
Pelaksanaan Kegiatan Kolektif Guru :
a. Dalam 1 tahun, guru diwajibkan mengikuti kegiatan KKG/MGMP paling
sedikit 12 kali pertemuan. Setiap 1 paket kegiatan paling sedikit
memerlukan 3 kali pertemuan.
b. Setiap paket kegiatan yang diikuti oleh setiap guru harus dibuatkan
laporannya dan produk kegiatannya. Apabila dalam 1 tahun seorang guru
mengambil 4 paket kegiatan, maka ia harus menyiapkan 4 laporan hasil
kegiatan KKG/MGMP
c. beserta lampiran hasil/produk kegiatannya dan bukti fisik pendukung.
d. Seorang guru dapat memperoleh angka kredit dari kegiatan KKG/MGMP
paling sedikit telah hadir aktif sebanyak 85%.
Catatan :
lihat Buku 4 PEDOMAN KEGIATAN PKB edisi Revisi Halaman 33 baris
3 sampai baris 5, tertulis :
“ Satuan hasil pelaksanaan paket kegiatan tersebut berupa Surat

Keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan setempat atas usulan dari
Ketua KKG/MGMP ‘’.
4. Untuk Penetapan Angka Kredit dari Kegiatan Kolektif Guru
Bukti fisik sebagai berikut.

a. Laporan Hasil Kegiatan yang dibuat guru yang bersangkutan
(lihat Buku 4 PKB pada Lampiran 2).
b. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah.
Bila surat tugas bukan dari kepala Sekolah, kepala sekolah memberi Surat
Keterangan persetujuan untuk mengikuti Kegiatan Kolektif Guru.
c. Fotokopi sertifikat atau surat keterangan dari ketua pelaksana kegiatan,
dilegalisir Kepala Sekolah.
d. Sertifikat atau surat keterangan dari Ketua Pelaksana Kegiatan yang
diberikan kepada anggota KKG/MGMP satu kali dalam satu tahun diakhir
pertemuan sesuai dengan tahun pelajaran.

HASIL KEGIATAN
MELAKSANAKAN PUBLIKASI ILMIAH SUB UNSUR
FRESENTASI FORUM ILMIAH DAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
DALAM

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELAJUTAN
(PKB)
Pengertian Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada
masyarakat. Bentuk Publikasi ilmiah yang dapat dilakukan oleh guru dalam Penilaian
Penetapan Angka Kredit adalah :
1. Presentasi di Forum Ilmiah
2. Hasil Penelitian
3. Tinjauan Ilmiah
4. Tulisan Ilmiah Populer
5. Artikel Ilmiah
6. Buku Pelajaran
7. Modul / Diklat
8. Buku dalam Bidang Pendidikan
9. Karya Terjemahan
10. Buku Pedoman Guru
1. Presentasi pada Forum Ilmiah
Presentasi pada forum ilmiah adalah kegiatan penyampaian gagasan ilmiah sebagai
salah satu bentuk publikasi ilmiah.
a. Jenis Presentasi pada forum ilmiah

1)
Menjadi pemrasaran/nara sumber pada seminar atau lokakarya ilmiah.
2) Menjadi pemrasaran/nara sumber pada koloqium atau diskusi ilmiah
b. Untuk Penetapan Angka Kredit dari Presentasi pada forum ilmiah
1) makalah disajikan pada pertemuan ilmiah dan disahkan Kepala Sekolah.
2) surat keterangan atau sertifikat dari panitia pelaksana

Makalah yang disajikan harus merupakan tulisan ilmiah yang berisi ringkasan
laporan hasil penelitian, gagasan, ulasan, atau tinjauan ilmiah. Isi makalah
harus relevan dengan bidang pendidikan formal, seperti masalah pembelajaran,
tugas pokok guru pada satu pendidikannya sesuai dengan tugas.
Kerangka isi presentasi forum Ilmiah sebagaimana tersebut dalam Lampiran 3
Sesuai pada Buku 4
2. Laporan Hasil penelitian

Laporan hasil penelitian berupa karya tulis yang didasarkan pada hasil penelitian yang
dilakukan guru pada bidang pendidikan sesuai dengan tugas pokoknya.
Laporan penelitian Peneltian Tindakan Kelas ( PTK) atau Jurnal Pendidikan dapat
berupa :
-penelitian eksperimen,

- penelitian deskriptif,
- penelitian perbandingan,
- penelitian korelasi,.
Kerangka isi Publikasi Ilmiah Berupa Hasil Penelitian atau Gagasan Ilmu Bidang
Pendidikan Formal dicantumkan dalam Lampiran 4a dan 4b pada Buku 4.
1) Jenis laporan hasil penelitian
Jenis karya tulis berupa laporan hasil penelitian mencakup hal-hal sebagai berikut.
a) Laporan hasil penelitian yang diterbitkan/dipublikasi-kan dalam bentuk buku
ber ISBN dan telah mendapat pengakuan BSNP.
b) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah
diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah yang diedarkan
secara nasional dan terakreditasi.
c) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah
diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi.
d) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah
diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota.
e) Laporan hasil penelitian berupa makalah yang telah diseminarkan di
sekolah dan disimpan di perpustakaan.
2) Bukti fisik yang dinilai
Kegiatan gurudalam publikasi ilmiah berupa hasil penelitian ilmu bidang pendidikan
formal harus dibuktikan dengan bukti fisik sebagai berikut.
a) Buku asli yang menunjukkan keterangan nama penerbit, tahun
terbitan, serta nomor ISBN. Jika buku tersebut telah diedarkan secara nasional,
harus disertakan pernyataan dari penerbit yang menerangkan bahwa buku
tersebut telah beredar secara nasional. Jika buku tersebut telah lulus penilaian
dari BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, maka harus ada keterangan yang jelas tentang persetujuan atau
pengesahan dari BSNP tersebut, yang umumnya berupa tanda
persetujuan/pengesahan dari BSNP tersebut, yang tercetak di sampul buku.
b) Majalah/jurnal ilmiah asli yang menunjukkan adanya nomor ISSN, tanggal
terbitan, susunan dewan redaksi dan editor (mitra bestari). Jika jurnal tersebut
dinyatakan telah terakreditasi, harus disertai dengan keterangan akreditasi untuk
tingkat nasional. Jika dinyatakan jurnal tersebut diterbitkan di tingkat provinsi
atau kabupaten/kota harus disertai keterangan yang jelas tentang tingkat
penerbitan jurnal tersebut.
c) Jika satu artikel ilmiah yang sama (sangat mirip) dimuat di beberapa jurnal
ilmiah, maka angka kredit untuk artikel tersebut hanya diberikan pada salah satu
majalah/jurnal ilmiah dan dipilih angka kredit yang terbesar.
3) Untuk Penetapan Angka Kredit dari Diklat Fungsional
Bukti Pisik yang diperlukan
a. Masuk Jurnal Pendidikan
1) Jurnal Asli dari Penerbit
2) Surat Pernyataan jaminan keaslian dari kepala sekolah
3) Surat Keterangan telah disimpan di perpustakaan sekolah sebagai
referensi dari Kepala Sekolah.
b. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Makalah Asli laporan hasil penelitian sesuai dengan Lampiran 4a dan 4ab
Sesuai pada buku 4, yang didalamnya pada bagian lampiran berisi :
1) Ijin Penelitian Tindakan Kelas
2) Surat Pernyataan jaminan keaslian dari kepala sekolah
3) Surat Keterangan telah disimpan di perpustakaan sekolah sebagai
referensi dari Kepala Sekolah.
4)Surat Pengesahan, telah di Seminarkandari Kepala Sekolah,
dilengkapi dengan ;

a) Susunan Panitia Seminar
b) Notula Seminar
c) Daftar Hadir Peserta Seminar ditandatangani oleh ketua panitia
seminar dan kepala sekolah
HASIL KEGIATAN
MELAKSANAKAN KARYA INOVATIF SUB UNSUR
ALAT PELAJARAN/PERAGA DALAM
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELAJUTAN
(PKB)
Pengertian Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/atau masyarakat yang terdiri dari :
1. menemukan teknologi tepat guna (karya sains dan teknologi);
2. menemukan/ menciptakan karya seni;
3. membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum;
4. mengikuti pengembangan/ penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.
Penilaian Karya Inovatif individu dan kelompok dilakukan aturan sebagai berikut:
 1 orang = 100%
 2 orang = 60% dan 40%
 3 orang = 50% dan 25%-25%
 4 orang = 40% dan 20%-20%-20%
Hubungan antara Karya Inovatif dengan Tugas Mengajar Guru diatur sebagai berikut:
1. Karya seni, dapat dilakukan oleh semua guru
2. Karya sains/teknologi berupa alat/mesin dan software aplikasi, dapat dilakukan oleh
semua guru
3.Karya sains dan teknologi berupa media pembelajaran, penelitian bidang sains
/teknologi (eksperimen), model pembelajaran/evaluasi, alat pelajaran/peraga /
praktikum harus sesuai dengan tugas mengajar guru.
Kategori Karya Inovatif:
Dalam karya inovatif terdapat dua kategori, yaitu kompleks dan sederhana.
Alat Pelajaran/Peraga
Alat pelajaran/peraga adalah alat yang digunakan untuk memper-jelas
konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran atau
bimbingan.
Alat pelajaran/peraga mempunyai ciri memperjelas konsep/teori/cara kerja suatu alat
dan ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada disekolah.
1. Jenis alat pelajaran/peraga
a. Poster/gambar untuk pelajaran,
b. Alat permainan pendidikan,
c. Model benda/barang atau alat tertentu,
d. Benda potongan (cutaway object),
e. Film/video pelajaran pendek,
f. Gambar animasi komputer
2. Kriteria Alat Pelajaran/Peraga
a. Berupa alat yang berfungsi untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu
yang dipergunakan dalam proses pembelajaran/ bimbingan.
b. Pelaksanaan proses pembelajaran/bimbingan menjadi lebih jelas dan lebih efektif.
c. Alat peraga yang dibuat harus sesuai dengan tugas mengajar/membimbing guru

yang bersangkutan
3.Kategori karya alat Pelajaran/Peraga
Kategori Kompleks:
 Poster/gambar = berjumlah 4 poster
 Alat permainan pendidikan = berjumlah 4 set
 Model = berjumlah 4 set
 Benda potongan (cutaway) = berjumlah = 2 buah
 Film/video=durasi minimal 30 menit
 Animasi komputer = durasi minimal 30 menit
Kategori Sederhana:
 Poster/gambar = berjumlah 2 poster
 Alat permainan pendidikan = berjumlah 2 set
 Model = berjumlah 2 set
 Benda potongan (cutaway)= berjumlah = 1 buah
 Film/video=durasi minimal 15 menit
 Animasi komputer = durasi minimal15 menit
4.Untuk Penetapan Angka Kredit dari membuat Alat Pelajaran/Peraga
Kegiatan yang menunjukkan bahwa guru telah membuat alat pelajaran/peraga
harus dibuktikan dengan
a . Alat Pelajaraan/Peraga tidak dapat dikirim.
Laporan tertulis cara pembuatan dan penggunaan alat pelajaran /peraga.
Dengan Lampiran :
1). Gambar/foto alat peraga
2). Lembar pengesahan dari kepala sekolah bahwa alat peraga tersebut
dipergunakan di sekolah.
b. Alat Pelajaran/Peraga dapat dikirim.
Laporan tertulis cara pembuatan dan penggunaan alat pelajaran/peraga.
Dengan Lampiran : lembar pengesahan dari kepala sekolah bahwa alat
peraga tersebut dipergunakan di sekolah