Hubungan Sindroma Fragile-X Dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) (Studi Pustaka).

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN SINDROMA FRAGILE-X DENGAN AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) Irvan Reza, 2007. PEMBIMBING I: Sylvia Soeng, dr, M. Kes.

PEMBIMBING II: Teresa Liliana W., S. Si.

Sindroma fragile-X merupakan penyakit retardasi mental menurun utama pada saat ini, sebagian penderita Autism Spectrum Disorder (ASD) dilaporkan juga menderita kelainan ini. Hubungan antara keduanya telah dan masih dipelajari sampai sekarang, baik dari aspek klinis, molekuler, genetika, dan neurobiologi. Sindroma fragile-X diturunkan secara terpaut-X (X-linked), tetapi berbeda dengan penyakit herediter lain yang diturunkan secara terpaut-X, di mana pria lebih sering menderita penyakit sedangkan wanita kebanyakan sebagai pembawa sifat (karier), sindroma fragile-X ini dapat mengenai laki-laki dan perempuan. Pola transmisi sindroma ini ialah ditransmisikannya gen dari laki-laki yang asimptomatik kepada anak perempuan yang asimptomatik, baru pada generasi ketiga timbul gejala. Pola ini dikenal sebagai “Sherman paradox”. Dasar dari Sherman paradox menjadi jelas setelah ditemukannya gen FMR-1 sebagai penyebab sindroma fragile-X. Gen FMR-1 terletak pada regio promoter (pada regio 5’ UTRs) yang mempunyai triplet basa CGG berulang beberapa kali. Dalam keadaan normal jumlah pengulangan CGG antara 5-50, dengan modus rata-rata pada bangsa Kaukasia 30 pengulangan dan bangsa Asia 29 pengulangan. Pada sindroma fragile-X pengulangan yang terjadi antara 50-200 kali, dan semakin banyak pengulangan semakin parah gejala yang ditemukan. Ciri-ciri dari sindroma fragile-X seperti menggigit kuku, mengayunkan telapak tangan, menghindari tatapan mata, malu, dan keterbelakangan sosial disebut juga “autistic-like features” karena dapat juga ditemukan pada individu-individu yang menderita ASD. Untuk mendeteksi adanya ASD pada penderita sindroma fragile-X tidak cukup hanya dengan melihat kelainan bersosialisasi khas atau perilaku stereotipik saja tetapi harus melihat abnormalitas yang ada secara menyeluruh melalui metode-metode penelitian yang ada. Pada akhirnya, pemeriksaan klinis yang dilanjutkan dengan analisis kromosom diperlukan untuk mendeteksi adanya ASD pada penderita sindroma fragile-X.


(2)

Universitas Kristen Maranatha v

ABSTRACT

AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) IN FRAGILE-X SYNDROME

Irvan Reza, 2007. TUTOR I : Sylvia Soeng, dr, M. Kes. TUTOR II: Teresa Liliana W., S. Si.

Fragile-X syndrome is currently the most common cause of inherited mental retardation, and it is also found in some ASD cases. The connections of Fragile-X Syndrome and ASD in clinical, molecular, genetics, and neurobiology are still investigated. Fragile-X syndrome is linked inherited, but unlike the other X-linked inherited disease, the fragile-X syndrome can affect both male and female. The syndrome transmission pattern is that the gene is transmitted from an asymptomatic male to an asymptomatic female child, and the symptom arises in the third generation. This phenomenon is called the Sherman paradox. The basic of Sherman paradox is acknowledge after the FMR-1 gene that caused fragile-X syndrome was found. The FMR-1 gene is located at the promoter region (5’ UTRs region) where the CGG repeats. The normal CGG repeats are 5 to 50 times, the normal Caucasian repeats is 30 and in Asian is 29. In the fragile-X syndrome there are 50 to 200 CGG repeats (the more the CGG repeats, the more severe the disease). The clinical features of the fragile-X syndrome like nail biting, hand flapping, avoiding eye contact, shyness, and social retardation are also called “autistic-like features” because these features can also be found in ASD patients. Fragile-X syndrome in ASD patients examination involved complex communication and socialization examination, and not just fundamental social interaction or stereotypic behavior. Finally, clinical evaluation followed by chromosome analysis is needed for detection of fragile-X syndrome in ASD patients.


(3)

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.

Terima kasih kepada Sylvia Soeng, dr, M. Kes. dan Teresa Liliana W., S. Si. atas bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis hingga Karya Tulis Ilmiah ini selesai. Terima kasih kepada Yan Pieter S., SpKj, dr, M. Kes. dan Dra. Sri Utami Sugeng, M. Kes. atas kesediaan memberikan kritik dan saran agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi lebih baik. Terima kasih kepada keluarga saya yang telah memberikan kesempatan dan dukungan untuk mengenyam pendidikan sampai sejauh ini. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya atas bantuan bantuan berharga yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima dan mengucapkan terima kasih atas kritik dan saran yang diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembacanya.

Bandung, Januari 2007 Penulis,


(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN………..………..ii

SURAT PERNYATAAN………..……….iii

ABSTRAK……….…….…iv

ABSTRACT……….…………...v

PRAKATA………..………vi

DAFTAR ISI………..……....vii

DAFTAR TABEL………..…….…ix

BAB I PENDAHULUAN……….……….1

1.1. Latar Belakang……...………..1

1.2. Identifikasi Masalah……….1

1.3. Maksud dan Tujuan……….2

1.4. Manfaat Karya Tulis………2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...3

2.1. Sindroma Fragile-X...………....……….…...3

2.1.1. Definisi Sindroma Fragile-X ……….…...3

2.1.2. Prevalensi Penderita Fragile-X...4

2.1.3. Karakteristik Penderita Sindroma Fragile-X...…..6

2.1.4 Etiologi Sindroma Fragile-X...7

2.2. Autistic Spectrum Disorder (ASD)...……….…....….9

2.2.1. Definisi ASD...10

2.2.2. Prevalensi Penderita ASD...11

2.2.3. Karakteristik Penderita ASD...12

2.2.4. Etiologi ASD...15

2.2.5. Gen-gen kandidat ASD...17


(5)

2.3.1. Hagerman (2002)……….26

2.3.2. Roberts (2002)………..27

2.3.3. Kavita S. Reddy (2004)………27

2.3.4 Walter E. Kauffman (2004)…...………...29

BAB III PEMBAHASAN.……….………....………..…………...31

3.1 Hubungan Sindroma Fragile-X dengan Autisme ...27

3.2 Analisis Sindroma Fragile-X pada ASD...34

3.3 Analisis Kromosom...36

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………....……39

4.1. Kesimpulan……….39

4.2. Saran………...…39

DAFTAR PUSTAKA………40


(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Gen-gen Kandidat ASD Pada Kromosom 2……….…………....18

Tabel 3.2. Gen-gen Kandidat ASD Pada Kromosom 3……….……...….18

Tabel 3.3. Gen-gen Kandidat ASD Pada Kromosom 4………….…………...….19

Tabel 3.4. Gen-gen Kandidat ASD Pada Kromosom 5……….…...…….19

Tabel 3.5. Gen-gen Kandidat ASD Pada Kromosom 6………….…………...….20

Tabel 3.6. Gen-gen Kandidat ASD Pada Kromosom 7……….………...….20

Tabel 3.7. Gen-gen Kandidat ASD Pada Kromosom 10……….………...……...21

Tabel 3.8. Gen-gen Kandidat ASD Pada Kromosom 15………….………...…...22

Tabel 3.10. Gen-gen Kandidat ASD Pada Kromsosom 16…..……….…….23

Tabel 3.11. Gen-gen Kandidat ASD Pada Kromosom 17………...…..…23

Tabel 3.12. Gen-gen Kandidat ASD Pada Kromosom 18……….………24

Tabel 3.14. Gen-gen Kandidat ASD Pada Kromosom X……….……….25


(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sindroma fragile-X (FRAXA) merupakan penyebab utama penyakit retardasi mental menurun dan penyebab kedua retardasi mental genetik setelah Sindroma Down (Sultana M.H Faradz, 2003).

Kelainan yang diturunkan secara terpaut-X (X-linked) ini berbeda dengan penyakit herediter lain yang diturunkan secara terpaut-X, yang mana pria lebih sering terkena penyakit sedangkan wanita kebanyakan sebagai pembawa sifat (karier), sindroma fragile-X ini dapat diderita oleh laki-laki maupun perempuan (Dedeh Supantini Jahja, 2003). Tetapi secara klinis pada laki-laki simptomnya lebih berat sehingga lebih banyak laki-laki yang didiagnosis sebagai penderita sindroma fragile-X, sedangkan perempuan hanya sedikit yang teridentifikasi (Gillberg, 1995).

Insidensi penderita kelainan ini pada tahun 1997 ialah 1/4000 kelahiran pada laki-laki dan 1/8000 kelahiran pada perempuan (Turner,1997). Namun terjadi peningkatan di tahun 2003, pada laki-laki meningkat menjadi 1/2000 kelahiran dan pada perempuan menjadi 1/4000 kelahiran (Sultana M.H Faradz, 2003). Selain itu didapatkan sekitar 2,5% - 6% penderita Autistic Spectrum Disorder (ASD) juga menderita sindroma fragile-X.

Sindroma fragile-X sering dihubungkan dengan gangguan belajar, tampilan fisik spesifik dan gangguan sistem saraf seperti autisme (Sultana M.H Faradz dan Amallia N.S, 2006). Oleh sebab itu penulis mencoba mengangkat hubungan antara sindroma fragile-X dengan autisme untuk dibahas lebih lanjut.

1.2. Identifikasi Masalah

Bagaimana hubungan antara sindroma fragile-X dengan ASD baik berdasarkan aspek genetika maupun aspek klinisnya.


(8)

2

1.3. Maksud dan Tujuan

Mengenal sindroma fragile-X lebih lanjut

• Mengenal autisme lebih lanjut

Mengetahui hubungan antara sindroma fragile-X dan ASD melalui aspek genetika dan molekulernya.

Mengetahui metode-metode pemeriksaan sindroma fragile-X pada ASD 1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat dari Karya Tulis Ilmiah ini ialah memberikan informasi terkini kepada pembaca mengenai sindroma fragile-X, ASD, dan hubungan keduanya baik dari aspek genetika maupun aspek klinis serta pemeriksaan-pemeriksaan yang tersedia dan indikasi untuk analisis kromosom.


(9)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

2,2% - 6% penderita ASD menderita sindroma fragile-X.

15% - 33% penderita sindroma fragile-X menderita ASD.

• Mutasi gen FMR1 pada lokasi Xq27.3 yang merupakan lokasi fragile site, juga merupakan kandidat kuat penyebab ASD.

• Ditemukan adanya beberapa gejala klinik yang hampir sama antara sindroma fragile-X dan ASD (autistic like feature).

4.2. Saran

• Penelitian mengenai hubungan antara kedua kelainan ini masih perlu dikembangkan.

• Selain pemeriksaan klinis juga diperlukan analisis kromosom pada penderita ASD.


(10)

40

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz. 2003. Terapi Okupasi Untuk Anak Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 204 – 211.

A. Adipurnama. 2003. Masalah Disbiosis Pada Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 326 – 330.

Anna Alisjahbana. 2003. Tanda-tanda Awal Dari Autisme. Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI: 28 – 34.

Assumpcao Junior F. B. 1998. Brief Report: a Case of Chromosome 22 Alteration Associated with Autistic Syndrome. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pubmed& dopt=Abstract&list_uids=9656137&itool=iconabstr. September 1st, 2006.

Auranen M., Varilo T., Alen R., Vanhala R., Ayers K., Kempas E., et al. 2003. Evidence for Allelic Association on Chromosome 3q25-27 in Families with Autism Spectrum Disorder Originating from a Subisolate of Finland. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pubmed& dopt=Abstract&list_uids=14515138&itool=iconabstr. September 1st, 2006.

Autism Information Center. 2004. About Autism. http://www.cdc.gov.html. September 1st, 2006.

Autism Society of America. 2004. Autism Info. http://autism-society.org.html. September 1st, 2006.

Bachelli E., Blasi F., Biondolillo M., Lamb J. A., Bonora E., Barnby G., et al. 2003. Screening of Nine Candidate Genes for Autism on Chromosome 2q reveals rare non-synonymous variants in The camp-gefii Gene. http://www.well.ox.ac.uk/~maestrin/chr2genes_mp03_abstract.html.

September 1st, 2006.

Catherine J. 1998. The Hunt for Autism Genes. http://www2.umdnj.edu/forumweb/R1-oct-98.htm. September 1st, 2006


(11)

41 Cook E. H., Lindgren V., Leventhal B. L., Courchesne R., Lincoln A., Shulman

C., et al. 1997. Autism or Atypical Autism in Maternally but not Paternally

Derived 15q Duplication. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pubmed&

dopt=Abstract&list_uids=9106540&itool=iconabstr. December 4tht, 2006.

Craddock N., Lendon C. 1999. Chromosome Workshop: Chromosome 11, 14, and 15. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pubmed& dopt=Abstract&list_uids=10374739&itool=iconabstr. September 1st, 2006.

Diana Krisanti Jasaputra. 2003. Alergi Makanan Pada Anak Autis. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 222 – 236.

_______. 2003. Gangguan Sistem Imun Pada Anak Autistik. Jurnal Kedokteran Maranatha, 2 (2): 94 – 104.

_______. 2003. Sindroma Fragile-X. Jurnal Kedokteran Maranatha, 3 (1): 43 – 51.

Fields S. 2001. Proteomics in Genomeland. Science (291). p. 122 – 124.

Hagerman RJ. 2002. The Physical and Behavioral Phenotype. Fragile X Syndrome: Diagnosis, treatment, and research. Baltimore: The Johns Hopkins University Press: 3 - 109

Hana Ratnawati. 2003. Leaky Gut Sebagai Penyebab Gangguan Gastrointestinal Pada ASD. Jurnal Kedokteran Maranatha, 2 (2): 105 – 121

_______. 2003. Leaky Gut Pada Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 236 – 248.

Hardiono D. Pusponegoro. 2003. Pandangan Umum Mengenai Klasifikasi Spektrum Gangguan Autistik dan Kelainan Susunan Saraf Pusat. Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI: 1 – 7.


(12)

42 Ika Widyawati. 2003. Manajemen Multidisiplin Pada Individu Dengan Autistic

Spectrum Disorder. Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI: 61 – 66.

Iwan Muljadi, Khie Khiong, dan Teresa Liliana Wargasetia. 2004. Biologi Sel dan Molekul. Bandung: Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Maranatha: 45-53.

Iwan Muljadi, Sylvia Soeng, dan Khie Khiong. 2003. Biologi Medik. Bandung: Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Maranatha: 23 – 29.

Jan S. Purba. 2003. Patogenesis Autisme: Menuju Tatalaksana Holistik dan Terintegrasi. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 321 – 325.

_______. 2003. Pengaruh Imunobiologi Terhadap Perilaku Pada Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 386 – 389.

Jan Prasetyo. 2003. Gangguan Disruptif dan Sindroma Autistik Pada Anak. Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI: 43 – 47.

J.M Connor, M.A. Ferguson-Smith. 1993. Essential Medical Genetics. Fourth edition. Oxford: Blackwell Scientific Publication: 148 - 174

Kavita S. Reddy, Cytogenic abnormalities and fragile-x syndrome in Autism Spectrum Disorder.

http://www.biomedcentral.com/1471-2350/6/3 October 7th, 2006

Machmud. 2003. Strategi: Pengembangan Kemampuan Anak Autisme Secara Terpadu. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 165 – 171.

Meilinah Hidayat. 2003. Jalan Berliku Menuju Kepulihan Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 289 – 302.


(13)

43

_______. 2003. Pulih Dari Autisme. Jurnal Kedokteran Maranatha, 2 (2): 122 – 131.

R.J Trent. 1993. Fragile-X Mental Retardation. Molecular Medicine. First Edition. Edinburgh: Churchill Livingstone: 60 - 67, 85

The National Autistic Society. 2004. About Autistic Spectrum Disorder. http://www.nas.org.html. September 1st, 2006.

Sasanti Yuniar. 2003. Masalah perilaku Pada Gangguan Spektrum Autisme (GSA). Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI: 35 – 42.

Slamet Santosa. 2003. Pengaruh Logam Berat pada Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 24 – 34.

_______. 2003. Peran Metallothionein Pada Autisme. Jurnal Kedokteran Maranatha, 2 (2): 86 – 93.

Sri Utami Soedarsono Djamaluddin. 2003. Model Layanan Pendidikan Anak Autistik. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 420 – 433.

_______. 2003. Penyesuaian Pendidikan Anak Autistik Berdasarkan Karakter Sultana M. H. Faradz. 2003. Genetic Evaluation of Autism With Special Reference to Fragile-X Syndrome. Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI: 8 – 16.

Sultana Mh Faradz. 2003. The Indonesian Course in Genetic Counseling. Edisi I. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro: 21 – 28

Sultana Mh Faradz. 2005. Sindrom Fragile-X. Edisi I. Semarang: Unit Molekular & Sitogenetika Laboratorium Bioteknologi Kedokteran Fakultas Kedokteran UNDIP: 2-18


(14)

44 Teresa Liliana Wargasetia. 2003. Aspek Genetika Pada Autisme.

Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 13 – 23.

_______. 2003. Perkembangan Mutakhir Genetika Biomolekuler Pada Autisme. Jurnal Kedokteran Maranatha, 2 (2): 73 – 85.

Thomas D. Gelehrter, Francis S. Collins, and David Ginsburg. 1998. Principles of Medical Genetics. Second Edition. Baltimore: Williams and Wilkins: 188-193.

Timothy M. Cox and John Sinclair. 1997. Fragile-X or Martin-Bell Syndrome. Molecular Biology in Medicine. First edition. Oxford: Blackwell Science: 101 - 119

Tjut Meura Salma Oobit Edi. 2003. Diagnosis Dini Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 9 – 12.

Widura. 2003. Aspek Imunologi Autoimunitas pada Autisme dan Pengobatannya dengan Imunologi G intravena (IVIG). Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 139 – 143.

_______. 2003. Faktor-faktor Pencetus Autism Spectrum Disorder (ASD). Jurnal Kedokteran Maranatha, 2 (2): 64 – 72.


(1)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

2,2% - 6% penderita ASD menderita sindroma fragile-X. 15% - 33% penderita sindroma fragile-X menderita ASD.

• Mutasi gen FMR1 pada lokasi Xq27.3 yang merupakan lokasi fragile site, juga merupakan kandidat kuat penyebab ASD.

• Ditemukan adanya beberapa gejala klinik yang hampir sama antara sindroma fragile-X dan ASD (autistic like feature).

4.2. Saran

• Penelitian mengenai hubungan antara kedua kelainan ini masih perlu dikembangkan.

• Selain pemeriksaan klinis juga diperlukan analisis kromosom pada penderita ASD.

39


(2)

40

Abdul Aziz. 2003. Terapi Okupasi Untuk Anak Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 204 – 211.

A. Adipurnama. 2003. Masalah Disbiosis Pada Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 326 – 330.

Anna Alisjahbana. 2003. Tanda-tanda Awal Dari Autisme. Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI: 28 – 34.

Assumpcao Junior F. B. 1998. Brief Report: a Case of Chromosome 22 Alteration Associated with Autistic Syndrome.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pubmed&

dopt=Abstract&list_uids=9656137&itool=iconabstr. September 1st, 2006.

Auranen M., Varilo T., Alen R., Vanhala R., Ayers K., Kempas E., et al. 2003. Evidence for Allelic Association on Chromosome 3q25-27 in Families with Autism Spectrum Disorder Originating from a Subisolate of Finland.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pubmed&

dopt=Abstract&list_uids=14515138&itool=iconabstr. September 1st, 2006.

Autism Information Center. 2004. About Autism. http://www.cdc.gov.html. September 1st, 2006.

Autism Society of America. 2004. Autism Info. http://autism-society.org.html. September 1st, 2006.

Bachelli E., Blasi F., Biondolillo M., Lamb J. A., Bonora E., Barnby G., et al. 2003. Screening of Nine Candidate Genes for Autism on Chromosome 2q reveals rare non-synonymous variants in The camp-gefii Gene.

http://www.well.ox.ac.uk/~maestrin/chr2genes_mp03_abstract.html.

September 1st, 2006.

Catherine J. 1998. The Hunt for Autism Genes.


(3)

41 Cook E. H., Lindgren V., Leventhal B. L., Courchesne R., Lincoln A., Shulman

C., et al. 1997. Autism or Atypical Autism in Maternally but not Paternally

Derived 15q Duplication.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pubmed&

dopt=Abstract&list_uids=9106540&itool=iconabstr. December 4tht, 2006.

Craddock N., Lendon C. 1999. Chromosome Workshop: Chromosome 11, 14, and 15.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=pubmed&

dopt=Abstract&list_uids=10374739&itool=iconabstr. September 1st, 2006.

Diana Krisanti Jasaputra. 2003. Alergi Makanan Pada Anak Autis. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 222 – 236.

_______. 2003. Gangguan Sistem Imun Pada Anak Autistik. Jurnal Kedokteran Maranatha, 2 (2): 94 – 104.

_______. 2003. Sindroma Fragile-X. Jurnal Kedokteran Maranatha, 3 (1): 43 – 51.

Fields S. 2001. Proteomics in Genomeland. Science (291). p. 122 – 124.

Hagerman RJ. 2002. The Physical and Behavioral Phenotype. Fragile X Syndrome: Diagnosis, treatment, and research. Baltimore: The Johns Hopkins University Press: 3 - 109

Hana Ratnawati. 2003. Leaky Gut Sebagai Penyebab Gangguan Gastrointestinal Pada ASD. Jurnal Kedokteran Maranatha, 2 (2): 105 – 121

_______. 2003. Leaky Gut Pada Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 236 – 248.

Hardiono D. Pusponegoro. 2003. Pandangan Umum Mengenai Klasifikasi Spektrum Gangguan Autistik dan Kelainan Susunan Saraf Pusat. Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI: 1 – 7.


(4)

Ika Widyawati. 2003. Manajemen Multidisiplin Pada Individu Dengan Autistic Spectrum Disorder. Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI: 61 – 66.

Iwan Muljadi, Khie Khiong, dan Teresa Liliana Wargasetia. 2004. Biologi Sel dan Molekul. Bandung: Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Maranatha: 45-53.

Iwan Muljadi, Sylvia Soeng, dan Khie Khiong. 2003. Biologi Medik. Bandung: Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Maranatha: 23 – 29.

Jan S. Purba. 2003. Patogenesis Autisme: Menuju Tatalaksana Holistik dan Terintegrasi. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 321 – 325.

_______. 2003. Pengaruh Imunobiologi Terhadap Perilaku Pada Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 386 – 389.

Jan Prasetyo. 2003. Gangguan Disruptif dan Sindroma Autistik Pada Anak. Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI: 43 – 47.

J.M Connor, M.A. Ferguson-Smith. 1993. Essential Medical Genetics. Fourth edition. Oxford: Blackwell Scientific Publication: 148 - 174

Kavita S. Reddy, Cytogenic abnormalities and fragile-x syndrome in Autism Spectrum Disorder.

http://www.biomedcentral.com/1471-2350/6/3 October 7th, 2006

Machmud. 2003. Strategi: Pengembangan Kemampuan Anak Autisme Secara Terpadu. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 165 – 171.

Meilinah Hidayat. 2003. Jalan Berliku Menuju Kepulihan Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 289 – 302.


(5)

43

_______. 2003. Pulih Dari Autisme. Jurnal Kedokteran Maranatha, 2 (2): 122 – 131.

R.J Trent. 1993. Fragile-X Mental Retardation. Molecular Medicine. First Edition. Edinburgh: Churchill Livingstone: 60 - 67, 85

The National Autistic Society. 2004. About Autistic Spectrum Disorder.

http://www.nas.org.html. September 1st, 2006.

Sasanti Yuniar. 2003. Masalah perilaku Pada Gangguan Spektrum Autisme (GSA). Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI: 35 – 42.

Slamet Santosa. 2003. Pengaruh Logam Berat pada Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 24 – 34.

_______. 2003. Peran Metallothionein Pada Autisme. Jurnal Kedokteran Maranatha, 2 (2): 86 – 93.

Sri Utami Soedarsono Djamaluddin. 2003. Model Layanan Pendidikan Anak Autistik. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 420 – 433.

_______. 2003. Penyesuaian Pendidikan Anak Autistik Berdasarkan Karakter Sultana M. H. Faradz. 2003. Genetic Evaluation of Autism With Special Reference to Fragile-X Syndrome. Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme I. Jakarta: PDSKJI, IDAI, dan PERDOSSI: 8 – 16.

Sultana Mh Faradz. 2003. The Indonesian Course in Genetic Counseling. Edisi I. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro: 21 – 28

Sultana Mh Faradz. 2005. Sindrom Fragile-X. Edisi I. Semarang: Unit Molekular & Sitogenetika Laboratorium Bioteknologi Kedokteran Fakultas Kedokteran UNDIP: 2-18


(6)

Teresa Liliana Wargasetia. 2003. Aspek Genetika Pada Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 13 – 23.

_______. 2003. Perkembangan Mutakhir Genetika Biomolekuler Pada Autisme. Jurnal Kedokteran Maranatha, 2 (2): 73 – 85.

Thomas D. Gelehrter, Francis S. Collins, and David Ginsburg. 1998. Principles of Medical Genetics. Second Edition. Baltimore: Williams and Wilkins: 188-193.

Timothy M. Cox and John Sinclair. 1997. Fragile-X or Martin-Bell Syndrome. Molecular Biology in Medicine. First edition. Oxford: Blackwell Science: 101 - 119

Tjut Meura Salma Oobit Edi. 2003. Diagnosis Dini Autisme. Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 9 – 12.

Widura. 2003. Aspek Imunologi Autoimunitas pada Autisme dan Pengobatannya dengan Imunologi G intravena (IVIG). Penatalaksanaan Holistik Autisme. Edisi I. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: 139 – 143.

_______. 2003. Faktor-faktor Pencetus Autism Spectrum Disorder (ASD). Jurnal Kedokteran Maranatha, 2 (2): 64 – 72.