Chess Museum with Strategy and Tactics Concept in Bandung.

(1)

iii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Catur merupakan salah satu cabang olahraga yang tetap bertahan meski hanya memiliki peminat yang cukup sedikit jika dibandingkan dengan olahraga lainnya. Dengan tujuan untuk membangkitkan kembali olahraga ini, terutama dikalangan pelajar, maka perlu dibuat museum catur yang menarik dan dilengkapi dengan tempat pelatihan.

Desain museum catur ini menggunakan konsep “Strategi dan Taktik”, yang merupakan dua hal yang paling penting dalam bermain catur. Dengan tujuan membawa pengunjung ke masa lalu, maka museum ini dibagi menjadi dua area. Lobby merupakan area modern dan area museum sebagai area masa lalu. Area museum dirancang untuk membuat pengunjung dapat merasakan suasana kehidupan para bidak catur di masa lalu. Museum catur ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menarik minat masyarakat terhadap olahraga catur.


(2)

iv

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Chess is one of the sports that persist despite only having a quite a bit of demand if compared to other sports. With the goal to revive the sport, especially among students, it needs to be made an interesting chess museum and are equipped with the training.

This chess museum design uses the concept of “ Strategy and Tactics ”, which are the two most important things in a game of chess. With the aim of bringing visitors into the past, the museum is divided into two areas. The lobby is modern area and museum area as the past area’s. The museum area is designed to make visitors feel the atmosphere of the life of chess pawn in the past. The chess museum is expected to provide information and the interests of society aginst the sport of chess.


(3)

v

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR SKEMA... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I Pendahuluan ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Ide Perancangan Museum and Chess Centre ... 3

1.4 Rumusan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Perancangan ... 4

1.6 Manfaat Penulisan Perancangan ... 4

1.7 Batasan Perancangan ... 4

1.8 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II Museum Catur dan Studi Ergonomi Tempat Pelatihan Catur... 6

2.1 Museum ... 6

2.1.1 Pengertian Museum ... 6

2.1.2 Sejarah Museum ... 7

2.1.3 Fungsi, Tugas, dan Peranan Museum ... 8

2.1.4 Klasifikasi Museum ... 10

2.1.5 Sirkulasi di Museum ... 12

2.1.6 Prinsip – Prinsip Tata Pamer ... 14

2.1.7 Display ... 25

2.1.7.1 Aspek Display ... 27


(4)

vi

Universitas Kristen Maranatha

2.1.8 Transportasi Karya ... 30

2.1.9 Keamanan Museum ... 30

2.1.9.1 Lingkup Masalah Pengamanan ... 31

2.1.9.2 Pengamanan Benda – Benda Museum ... 31

2.1.9.3 Pengamanan Terhadap Kebakaran ... 33

2.1.10Pencahayaan Museum ... 33

2.1.10.1 Pencahayaan Buatan ... 34

2.1.11Penghawaan Museum ... 35

2.1.12Furniture Museum... 35

2.1.13Lingkup Pengunjung ... 36

2.1.14Warna ... 37

2.1.15Standar Ergonomi Museum ... 37

2.2 Sejarah Catur ... 39

2.2.1 Sejarah Catur di Indonesia ... 43

2.2.2 Gelar – Gelar di Olahraga Catur ... 44

2.2.3 Jam Catur ... 47

2.2.4 Meja Catur ... 48

2.3 Studi Banding ... 50

2.3.1 Museum Geologi Bandung ... 50

2.3.2 Sekolah Catur Tunas Priangan ( SCTP ) ... 52

2.3.3 Pekan Olahraga dan Seni Pelajar Tingkat SMA di Tasikmalaya ... 55

2.3.4 Dealer Honda Pasteur di Bandung ... 59

BAB III Museum and Chess Centre ... 61

3.1 Deskripsi Objek Studi ... 61

3.1.1 Deskripsi Proyek ... 62

3.2 Deskripsi Site ... 64

3.2.1 Analisa Fungsi ... 68

3.2.2 Analisa Site ... 70

3.3 Identifikasi User ... 74

3.4 Flow Activity ... 75

3.4.1 Kebutuhan Ruang ... 77

3.4.2 Bubble Diagram ... 80


(5)

vii

Universitas Kristen Maranatha

3.5 Ide Implementasi Konsep Pada Objek Studi ... 82

3.6 Implementasi Konsep dan Tema ... 85

3.6.1 Konsep Bentuk ... 83

3.6.2 Konsep Warna ... 84

3.6.3 Konsep Furniture ... 84

3.6.4 Konsep Pencahayaan ... 85

3.6.5 Konsep Material ... 86

3.6.6 Konsep Tekstur ... 87

3.6.7 Konsep Pola ... 87

3.6.8 Konsep Ruang / Skala ... 87

3.6.9 Konsep Penghawaan ... 88

3.6.10Konsep Keamanan ... 88

BAB IV Perancangan Chess Museum di Bandung ... 90

4.1 Penerapan Tema dan Konsep Pada Desain ... 90

4.1.1 Konsep Bentuk ... 91

4.1.2 Konsep Warna ... 92

4.1.3 Konsep Material ... 93

4.1.4 Konsep Furniture ... 94

4.1.5 Konsep Pencahayaan ... 95

4.2 Perancangan General ... 96

4.3 Perancangan Area Khusus ... 97

4.3.1 Lobby ... 97

4.3.2 Trantition Corridor ... 98

4.3.3 Museum ... 98

BAB V Simpulan dan Saran ... 100

5.1 Simpulan ... 100

5.2 Saran ... 101

DAFTAR REFERENSI ... 102

LAMPIRAN 1 ... 103

Lampiran Sejarah Catur... 103 Lampiran Lembar Kerja ...


(6)

---viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR SKEMA... xii


(7)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Open Plan ... 15

Gambar 2.2 Linear ... 15

Gambar 2.3 Loop ( Putaran ) ... 16

Gambar 2.4 Complex ... 16

Gambar 2.5 Labyrinth ... 17

Gambar 2.6 Peletakan Terpusat ... 17

Gambar 2.7 Peletakan Linear ... 18

Gambar 2.8 Peletakan Radial ... 18

Gambar 2.9 Peletakan Cluster ... 19

Gambar 2.10 Peletakan Grid ... 19

Gambar 2.11 Rangkaian Tata Pamer yang Terbuka ... 20

Gambar 2.12 Rangkaian Tata Pamer Empat Bagian ... 20

Gambar 2.13 Rangkaian Tata Pamer Dua Sisi ... 21

Gambar 2.14 Rangkaian Terpotong ... 22

Gambar 2.15 Rangkaian Bercabang ... 22

Gambar 2.16 Pola Radial ( Radial Circulation ) ... 23

Gambar 2.17 Pola Linear ( Sequential Circulation ) ... 24

Gambar 2.18 Pola Linear Bercabang... 24

Gambar 2.19 Random Circulation ... 25

Gambar 2.20 Jarak Pandang Orang Dewasa dan Anak - Anak ... 28

Gambar 2.21 Posisi Display Karya ... 28

Gambar 2.22 Rentang Sudut Pandang Manusia ... 29

Gambar 2.23 Pengamatan Karya Pada Posisi Berdiri ... 30

Gambar 2.24 Compact Fluorescent Lamp ( CFL ) ... 34

Gambar 2.25 Pengamatan Karya Pria dan Wanita Pada Posisi Duduk ... 38

Gambar 2.26 Tinggi dan Cakupan Arah Pandang ... 38

Gambar 2.27 Tinggi Display dan Cakupan Arah Pandang ... 39

Gambar 2.28 History of Chess ... 40

Gambar 2.29 Tumbling Chess Clock ... 47


(8)

x

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 2.31 Digital Chess Clock ... 48

Gambar 2.32 Cabang Catur Putri di POMNAS XII ... 49

Gambar 2.33 Peserta TTC International 2011, Jakarta... 49

Gambar 2.34 Museum Geologi Bandung ... 50

Gambar 2.35 Ruang Sayap Timur dan Ruang Sayap Barat... 51

Gambar 2.36 Ruang Timur Lantai 2 ... 52

Gambar 2.37 Façade Sekolah Catur Tunas Priangan ... 53

Gambar 2.38 Ruang Kelas ... 54

Gambar 2.39 Ruang Administrasi dan Ruang Kelas ... 54

Gambar 2.40 Ruang Kelas ... 54

Gambar 2.41 Sekolah SDN Dadaha ... 55

Gambar 2.42 Ruang Kelas yang Digunakan... 55

Gambar 2.43 Suasana Pertandingan Porseni ... 56

Gambar 2.44 Pertandingan Paa Hari ke – 2 ... 56

Gambar 2.45 Juniart. F. Samosir ... 57

Gambar 2.46 Bapak Rahmat ... 58

Gambar 2.47 Nickolas Cornelius Siantar ... 59

Gambar 2.48 Façade Honda Pasteur ... 60

Gambar 2.49 Façade Honda Pasteur ... 60

Gambar 3.1 Peta Jalan Honda Pasteur ... 62

Gambar 3.2 Porseni Catur di Tasikmalaya ... 63

Gambar 3.3 Ruang Kelas di SCTP ... 64

Gambar 3.4 Denah Honda Pasteur... 64

Gambar 3.5 Potongan Bangunan Honda Pasteur ... 66

Gambar 3.6 Façade Honda Pasteur ... 66

Gambar 3.7 Showroom Honda Pasteur ... 66

Gambar 3.8 Area Bengkel Honda Pasteur ... 67

Gambar 3.9 Showroom Honda Pasteur ... 67

Gambar 3.10 Area Tangga Depan dan Receptionist Honda Pasteur ... 67

Gambar 3.11 Area Bengkel Honda Pasteur ... 68

Gambar 3.12 Zoning Blocking Lantai 1 ... 81

Gambar 3.13 Zoning Blocking Lantai 2 ... 82

Gambar 3.14 Diagonal Ribs dan Transverse Arch ... 83


(9)

xi

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.16 Konsep Warna ... 84

Gambar 3.17 Konsep Furniture ... 85

Gambar 3.18 Pawn Chair ... 85

Gambar 3.19 Konsep Pencahayaan ... 86

Gambar 3.20 Konsep Material ... 87

Gambar 3.21 Konsep Pola Berulang ... 87

Gambar 3.22 Lobby Berskala Monumental ... 88

Gambar 3.23 Kamera CCTV ... 88

Gambar 3.24 Smoke Detector dan Sprinkler ... 89

Gambar 3.25 Portable Fire Extinguisher ... 89

Gambar 4.1 Store Shelves ... 91

Gambar 4.2 Bentuk Arch ... 92

Gambar 4.3 Study Image Modern Interior Design ... 92

Gambar 4.4 Study Image Arch ... 93

Gambar 4.5 Study Image Material... 93

Gambar 4.6 Bookshelves mini library ... 94

Gambar 4.7 Partition ... 94

Gambar 4.8 Trantition Corridor ... 95

Gambar 4.9 General Plan 1st Floor ... 96

Gambar 4.10 General Plan 2nd Floor ... 96

Gambar 4.11 General Section... 97

Gambar 4.12 Lobby ... 97

Gambar 4.13 Trantition Corridor ... 98


(10)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Sirkulasi Pengunjung ... 13 Skema 2.2 Sirkulasi Barang Display ... 14 Skema 3.1 Bubble Diagram Kedekatan Antar Ruang ... 80


(11)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Sejarah Catur ... 103 Lampiran Lembar Kerja ...


(12)

---1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Di zaman yang semakin berkembang dan modern ini banyak sekali cabang olahraga yang diminati oleh masyarakat. “Demam bola” sangat menjamur di berbagai daerah dan di semua negara. Begitu juga dengan bulutangkis, basket, renang, voli, dll. Olahraga – olahraga ini tak pernah sepi dari penontonnya di setiap pertandingan yang diadakan. Namun, ini semua merupakan cabang olahraga yang populer saat ini.

Beda halnya dengan olahraga catur. Permainan ini merupakan salah satu cabang olahraga yang unik dan berbeda dari cabang olahraga lain. Hal ini karena permainannya tidak banyak bergerak namun cukup menguras otak


(13)

2

untuk mengatur strategi dan dapat membaca arah permainan lawan. Jika dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya, catur masih kalah pamor meskipun ada pertandingannya yang sampai tingkat dunia. Bahkan jika diamati di Indonesia, pertandigan catur resmi rata – rata hanya dikunjungi oleh para pengurus, pelatih, dan keluarga peserta itu sendiri.

Selain itu, orang – orang juga kurang menaruh minat karena banyaknya pandangan bahwa catur merupakan permainan kalangan bawah dan hanya membuang waktu, walau sebenarnya ini untuk semua umur dan semua kalangan. Catur tidak hanya sekedar permainan yang menguras otak tetapi memiliki manfaat – manfaat bagi manusia terutama anak – anak. Manfaat – manfaat catur antara lain, melatih kesabaran, meningkatkan daya konsentrasi, mengembangkan pemikiran yang logis, meningkatkan daya imaginasi dan kreatifitas, mengajarkan untuk mandiri dalam mengambil keputusan, dan mengembangkan kemampuan menganalisa dan memprediksi dengan melihat semua kemungkinan yang akan terjadi pada sebuah keputusan yang dipilih.

Ada beberapa jenis permainan catur, misalnya catur cepat, catur buta, catur beregu, catur online, dll. Permainan catur tidak hanya sekedar permainan biasa yang dibuat untuk mengasah otak, namun ternyata memiliki makna simbolik yang tidak diketahui oleh banyak orang.

Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam bidang ini. dapat dilihat dari adanya pecatur – pecatur Indonesia yang memiliki gelar Grand Master. Peraih gelar ini tidak hanya pecatur yang sudah tua, tetapi ada juga yang masih belia. Irene Kharisma Sukandar yang kini berusia 20 tahun meraih gelar “GMW” (Grand Master Wanita) saat ia masih 16 tahun. Selain itu pecatur senior, Utut Adianto, memberikan contoh yang baik. Karena kecintaan dan kepeduliaannya terhadap masa depan catur Indonesia, beliau membuat sekolah catur “SCUA” di Jakarta Timur. Di sekolah catur ini, murid – muridnya dilatih agar dapat menjadi pecatur kelas dunia. Dalam bermain catur, sebaiknya tidak hanya berpikir untuk menang karena jangkauan berpikir akan menjadi pendek dan cenderung mengabaikan kualitas permainan.


(14)

3

1.2Identifikasi Masalah

Permainan catur akan lebih berkembang jika lebih diperhatikan dan ditindak lebih lanjut. Kurangnya perhatian pemerintah, sekolah, dan masyarakat terhadap catur lah yang akan membuat permainan ini mati. Hal ini dapat dilihat dari minimnya fasilitas pelatihan, pertandingan catur, dan adanya paradigma bahwa catur merupakan permainan kelas bawah yang hanya membuang waktu.

Maka akan dibuat Chess Museum yang dilengkapi dengan tempat pelatihan dan pertandingan dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan catur secara mendalam, memfasilitasi tempat pelatihan, dan pertandingan catur. Sehingga masyarakat atau para pecatur memiliki fasilitas yang memadai. Dengan harapan dapat melahirkan pecatur – pecatur berbakat dan menghilangkan anggapan masyarakat selama ini tentang catur. Selain itu juga, ini merupakan salah satu upaya untuk mengangkat kembali citra catur yang saat ini sudah rusak.

1.3Ide Perancangan Chess Museum

Penulis akan membuat proyek “Chess Museum dengan user dari kalangan bawah hingga atas dan sebagai tempat yang memfasilitasi kebutuhan belajar, berlatih, dan bertanding para pecatur. Dimana museum sebagai tempat yang memberikan pengetahuan lebih mendalam mengenai catur. Berdasarkan pengamatan penulis, permainan ini membutuhkan dua unsur penting yaitu strategi dan taktik. Dimana dalam bermain catur strategi adalah sebuah tujuan utama, sedangkan taktik merupakan cara bagaimana mendapatkan kemenangan atas lawan.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan diidentifikasikan masalah yang muncul dari fenomena atau cuplikan data di lapangan yaitu sebagai berikut.


(15)

4

1. Bagaimana menerapkan tema “Education, Entertaint, Interactive”dan konsep “ Strategy and Tactics” pada interior museum?

2. Bagaimana merancang pola sirkulasi sesuai dengan fungsi dan kebutuhan?

3. Bagaimana menciptakan suasana ruang yang menggambarkan pencitraan kehidupan setiap bidak catur di masa lalu?

1.5Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok – pokok persoalan yang telah dikemukakan dan dirumuskan di atas, berikut ini akan dipaparkan garis – garis besar hasil yang ingin dicapai setelah dipecahkan dan dijawab, yaitu sebagai berikut :

1. Merancang desain yang tidak konvensional, menarik, dan melibatkan pengunjung secara langsung.

2. Membuat berbagai macam pilihan sirkulasi untuk mencapai area museum.

3. Merandalami makna setiap bidak catur dan mendesain sesuai dengan karakter dan cara hidupnya.

1.6Manfaat Penulisan Perancangan

Dengan adanya perancangan chess museum ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat sekitar. Manfaat- manfaat tersebut antara lain adalah masyarakat pecinta catur memiliki fasilitas bermain dan sarana untuk bertanding dengan orang lain. Selain itu juga, diharapkan masyarakat atau generasi muda menjadi tahu latar belakang catur dan dapat menambah minat orang – orang terhadap catur.

1.7Batasan Perancangan

Batasan perancangan yang ada dalam merancang proyek ini adalah : a. Area lobby


(16)

5

1.8Sistematika Penulisan

Bab I yaitu bab pendahuluan dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, ide perancangan, rumusan masalah, tujuan, manfaat, batasan perancangan, dan sistematika penulisan.

Bab II yaitu tinjauan pustaka mengenai sejarah catur, standar ergonomi, dan literatur lainnya.

Bab III yaitu deskripsi objek studi yang mencakup deskripsi proyek, site, analisa fungsi dan site, identifikasi user, flow activity, kebutuhan ruang, zoning blocking, implementasi konsep dan tema, dll.

Bab IV yaitu penjelasan perancangan chess museum di Bandung yang mencakup konsep, tema, dan penerapannya.

Bab V merupakan simpulan dan saran bagi mereka yang mungkin akan membuat proyek yang serupa.


(17)

100

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Pada perancangan ini perancang menarik simpulan mengenai bagaimana membuat museum yang tidak konvensional dan menggabungkan dua bagian yang sangat kontras. Bagian gedung depan yang ingin menampilkan suasana masa kini yang modern untuk memperbaiki citra catur dan bagian gedung belakang yang menampilkan suasana masa lalu dengan tujuan membuat pengunjung mengetahui dan merasakan secara langsung suasana dan kehidupan di masa lalu yang merupakan pencitraan kehidupan setiap bidaknya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara penggunaan material yanag berubah secara bertahap, sehingga perubahannya cukup terasa. Sedangkan


(18)

101

Universitas Kristen Maranatha mengenai peletakan ruangannya pun diletakan secara acak, berbeda dengan museum pada umumnya yang memiliki urutan ruang yang jelas bagi pengunjung yang datang. Dilihat dari target utama user yang merupakan pelajar, sangat memungkinkan bahwa pengunjung akan datang secara berkelompok. Maka peletakan yang acak ini juga bertujuan untuk menciptakan pola sirkulasi yang dapat meminimalisir kepadatan pengunjung pada salah satu area. Pada penerapan konsepnya, pola sirkulasi ini dirancang dengan satu tempat tujuan yaitu area museum, namun terdapat banyak cara atau jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam mengedukasi pengunjung secara interaktif, maka dirancang sebuah area dimana pengunjung dapat bermain catur raksasa pada lobby. Sehingga pengunjung dapat belajar bermain catur namun dengan cara yang lebih seru dan tidak kaku. Selain itu juga, pada area museum pengunjung dapat mengoleksi setiap bidak catur pada masa lampau hanya jika mereka teliti pada display – display yang ada di setiap ruangnya.

5.2Saran

Diharapkan perancangan ini dapat menjadi salah satu referensi bagi yang akan membuat museum yang serupa ataupun museum lainnya. Bagi yang akan membuat rancangan yang serupa, diharapkan dapat merancang dengan konsep yang berbeda namun tetap seputar bagaimana cara orang bermain catur. Semoga perancangan ini dapat memberikan wawasan bagi pembaca mengenai makna permainan catur dan perancangan museum catur.


(19)

92

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR REFERENSI

Hooper, David dan Kenneth Whyld. 1992. The Oxford Companion to Chess ( second edition ). Oxford University Press.

Davidson, Henry A. 1949. A Short History of Chess. McKay.

Parlett, David. 1999. The Oxford History of Board Games. Oxford University Press.

Pritchard, D. B. 2007. The Encyclopedia of Chess Variants ( second revised edition ). John Beasley.

Murray, H. J. R. 1913. A History of Chess. Premier Pub. Co

Wilkins, Sally. 2002. Sports and Games of Medieval Cultures. Greenwood Press. Leibs, Andrew. 2004. Sports and Games of The Renaissance. Connecticut: Greenwood Publishing Group.

Meri, Josef W. 2005. Medieval Islamic Civilization : An Encyclopedia. Routledge. D.K. Ching, F. (1996). Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Erlangga.

Ernst, & Neufert, P. (1996). Architect’s Data. Jakarta : Erlangga.

Panero, J., & Zelnik, M. (1979). Human Dimension and Interior Sapces. United States: Library of Design.

FRANCIS D.K. CHING. (2008) ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN. Erlangga.

www.saintlouischessclub.org [Accessed : 20 Februari 2013] www.uschess.org [Accessed : 20 Februari 2013]

www.catur.com [ Accessed : 20 Februari 2013] www.chessvariants.org [Accessed : 20 Februari 2013] www. kompasiana.com [Accessed : 21 Februari 2013] www.id.prmob.net [Accessed : 27 Februari 2013] www.uganda.fide.com [Accessed : 27 Februari 2013] www.inachess.com [Accessed : 5 Maret 2013] www.hinduwisdom.info [Accessed : 18 April 2013] www.thechessstore.com [Accessed : 18 April 2013] www.mindsports.nl [Accessed : 18 April 2013]


(1)

3 1.2Identifikasi Masalah

Permainan catur akan lebih berkembang jika lebih diperhatikan dan ditindak lebih lanjut. Kurangnya perhatian pemerintah, sekolah, dan masyarakat terhadap catur lah yang akan membuat permainan ini mati. Hal ini dapat dilihat dari minimnya fasilitas pelatihan, pertandingan catur, dan adanya paradigma bahwa catur merupakan permainan kelas bawah yang hanya membuang waktu.

Maka akan dibuat Chess Museum yang dilengkapi dengan tempat pelatihan dan pertandingan dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan catur secara mendalam, memfasilitasi tempat pelatihan, dan pertandingan catur. Sehingga masyarakat atau para pecatur memiliki fasilitas yang memadai. Dengan harapan dapat melahirkan pecatur – pecatur berbakat dan menghilangkan anggapan masyarakat selama ini tentang catur. Selain itu juga, ini merupakan salah satu upaya untuk mengangkat kembali citra catur yang saat ini sudah rusak.

1.3Ide Perancangan Chess Museum

Penulis akan membuat proyek “Chess Museum” dengan user dari kalangan bawah hingga atas dan sebagai tempat yang memfasilitasi kebutuhan belajar, berlatih, dan bertanding para pecatur. Dimana museum sebagai tempat yang memberikan pengetahuan lebih mendalam mengenai catur. Berdasarkan pengamatan penulis, permainan ini membutuhkan dua unsur penting yaitu strategi dan taktik. Dimana dalam bermain catur strategi adalah sebuah tujuan utama, sedangkan taktik merupakan cara bagaimana mendapatkan kemenangan atas lawan.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan diidentifikasikan masalah yang muncul dari fenomena atau cuplikan data di lapangan yaitu sebagai berikut.


(2)

4

1. Bagaimana menerapkan tema “Education, Entertaint, Interactive”dan konsep “ Strategy and Tactics” pada interior museum?

2. Bagaimana merancang pola sirkulasi sesuai dengan fungsi dan kebutuhan?

3. Bagaimana menciptakan suasana ruang yang menggambarkan pencitraan kehidupan setiap bidak catur di masa lalu?

1.5Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok – pokok persoalan yang telah dikemukakan dan dirumuskan di atas, berikut ini akan dipaparkan garis – garis besar hasil yang ingin dicapai setelah dipecahkan dan dijawab, yaitu sebagai berikut :

1. Merancang desain yang tidak konvensional, menarik, dan melibatkan pengunjung secara langsung.

2. Membuat berbagai macam pilihan sirkulasi untuk mencapai area museum.

3. Merandalami makna setiap bidak catur dan mendesain sesuai dengan karakter dan cara hidupnya.

1.6Manfaat Penulisan Perancangan

Dengan adanya perancangan chess museum ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat sekitar. Manfaat- manfaat tersebut antara lain adalah masyarakat pecinta catur memiliki fasilitas bermain dan sarana untuk bertanding dengan orang lain. Selain itu juga, diharapkan masyarakat atau generasi muda menjadi tahu latar belakang catur dan dapat menambah minat orang – orang terhadap catur.

1.7Batasan Perancangan

Batasan perancangan yang ada dalam merancang proyek ini adalah : a. Area lobby


(3)

5 1.8Sistematika Penulisan

Bab I yaitu bab pendahuluan dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, ide perancangan, rumusan masalah, tujuan, manfaat, batasan perancangan, dan sistematika penulisan.

Bab II yaitu tinjauan pustaka mengenai sejarah catur, standar ergonomi, dan literatur lainnya.

Bab III yaitu deskripsi objek studi yang mencakup deskripsi proyek, site, analisa fungsi dan site, identifikasi user, flow activity, kebutuhan ruang,

zoning blocking, implementasi konsep dan tema, dll.

Bab IV yaitu penjelasan perancangan chess museum di Bandung yang mencakup konsep, tema, dan penerapannya.

Bab V merupakan simpulan dan saran bagi mereka yang mungkin akan membuat proyek yang serupa.


(4)

100

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Pada perancangan ini perancang menarik simpulan mengenai bagaimana membuat museum yang tidak konvensional dan menggabungkan dua bagian yang sangat kontras. Bagian gedung depan yang ingin menampilkan suasana masa kini yang modern untuk memperbaiki citra catur dan bagian gedung belakang yang menampilkan suasana masa lalu dengan tujuan membuat pengunjung mengetahui dan merasakan secara langsung suasana dan kehidupan di masa lalu yang merupakan pencitraan kehidupan setiap bidaknya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara penggunaan material yanag berubah secara bertahap, sehingga perubahannya cukup terasa. Sedangkan


(5)

101

Universitas Kristen Maranatha

mengenai peletakan ruangannya pun diletakan secara acak, berbeda dengan museum pada umumnya yang memiliki urutan ruang yang jelas bagi pengunjung yang datang. Dilihat dari target utama user yang merupakan pelajar, sangat memungkinkan bahwa pengunjung akan datang secara berkelompok. Maka peletakan yang acak ini juga bertujuan untuk menciptakan pola sirkulasi yang dapat meminimalisir kepadatan pengunjung pada salah satu area. Pada penerapan konsepnya, pola sirkulasi ini dirancang dengan satu tempat tujuan yaitu area museum, namun terdapat banyak cara atau jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam mengedukasi pengunjung secara interaktif, maka dirancang sebuah area dimana pengunjung dapat bermain catur raksasa pada lobby. Sehingga pengunjung dapat belajar bermain catur namun dengan cara yang lebih seru dan tidak kaku. Selain itu juga, pada area museum pengunjung dapat mengoleksi setiap bidak catur pada masa lampau hanya jika mereka teliti pada

display – display yang ada di setiap ruangnya.

5.2Saran

Diharapkan perancangan ini dapat menjadi salah satu referensi bagi yang akan membuat museum yang serupa ataupun museum lainnya. Bagi yang akan membuat rancangan yang serupa, diharapkan dapat merancang dengan konsep yang berbeda namun tetap seputar bagaimana cara orang bermain catur. Semoga perancangan ini dapat memberikan wawasan bagi pembaca mengenai makna permainan catur dan perancangan museum catur.


(6)

92

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR REFERENSI

Hooper, David dan Kenneth Whyld. 1992. The Oxford Companion to Chess

( second edition ). Oxford University Press.

Davidson, Henry A. 1949. A Short History of Chess. McKay.

Parlett, David. 1999. The Oxford History of Board Games. Oxford University Press.

Pritchard, D. B. 2007. The Encyclopedia of Chess Variants ( second revised

edition ). John Beasley.

Murray, H. J. R. 1913. A History of Chess. Premier Pub. Co

Wilkins, Sally. 2002. Sports and Games of Medieval Cultures. Greenwood Press. Leibs, Andrew. 2004. Sports and Games of The Renaissance. Connecticut: Greenwood Publishing Group.

Meri, Josef W. 2005. Medieval Islamic Civilization : An Encyclopedia. Routledge. D.K. Ching, F. (1996). Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Erlangga.

Ernst, & Neufert, P. (1996). Architect’s Data. Jakarta : Erlangga.

Panero, J., & Zelnik, M. (1979). Human Dimension and Interior Sapces. United States: Library of Design.

FRANCIS D.K. CHING. (2008) ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN

TATANAN. Erlangga.

www.saintlouischessclub.org [Accessed : 20 Februari 2013] www.uschess.org [Accessed : 20 Februari 2013]

www.catur.com [ Accessed : 20 Februari 2013] www.chessvariants.org [Accessed : 20 Februari 2013] www. kompasiana.com [Accessed : 21 Februari 2013] www.id.prmob.net [Accessed : 27 Februari 2013] www.uganda.fide.com [Accessed : 27 Februari 2013] www.inachess.com [Accessed : 5 Maret 2013] www.hinduwisdom.info [Accessed : 18 April 2013] www.thechessstore.com [Accessed : 18 April 2013] www.mindsports.nl [Accessed : 18 April 2013]