PERBEDAAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI TK/RA HALFDAY DAN TK/RA FULLDAY : Penelitian Ex Post Facto pada Guru-guru TK/RA di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

(1)

(Penelitian Ex Post Facto pada Guru-guru TK/RA di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

Sarah Hasya Ramadhianty 1100455

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PERBEDAAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI TK/RA HALFDAY DAN TK/RA FULLDAY

(Penelitian Ex Post Facto pada Guru-guru TK/RA di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh:

Sarah Hasya Ramadhianty 1100455

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini

© Sarah Hasya Ramadhianty 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

1100455

PERBEDAAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI TK/RA HALFDAY DAN TK/RA FULLDAY

(Penelitian Ex Post Facto pada Guru-guru TK/RA di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 )

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I,

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP 19600707 198601 2 001

Pembimbing II,

Rita Mariyana, M.Pd NIP 19780308 200112 2 001

Menyetujui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Departemen Pedagogik Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Badru Zaman, M.Pd. NIP 19740806 200112 1 002


(4)

PERBEDAAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI TK/RA HALFDAY DAN TK/RA FULLDAY

(Penelitian Ex Post Facto pada Guru-guru TK/RA di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 )

Oleh

Sarah Hasya Ramadhianty 1100455

Disetujui dan disahkan oleh:

Penguji I

Dr. Aan Listiana, M.Pd. NIP. 19720803 2001122 2 002

Penguji II Penguji III

Dr. Badru Zaman, M.Pd. Asep Deni Gustiana, M.Pd NIP. 19740806 200112 1 002 NIP. 1984918 201212 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Departemen Pedagogik Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Badru Zaman, M.Pd NIP. 19740806 200112 1 002


(5)

(6)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBEDAAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI TK/RA

HALFDAY DAN TK/RA FULLDAY

(Penelitian Ex Post Facto pada Guru-guru TK/RA di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Sarah Hasya Ramadhianty 1100455

ABSTRAK

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru TK/RA adalah kompetensi profesional, karena itu diperlukan rencana dan kegiatan yang serius yang dapat membantu guru dalam mengembangkan kompetensinya agar dapat mendidik secara profesional sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan penelitian ini untuk melihat perbedaan profil kompetensi profesional antara guru yang mengajar di TK/RA fullday dengan halfday. Penelitian ini menggunakan metode ex post facto. Berdasarkan temuan penelitian yang dilakukan di TK/RA fullday dan

halfday tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai sig > 0,05 mengenai kompetensi profesional guru diantara kedua kelompok tersebut. Hasil temuan penelitian menunjukkan nilai 0,880 > 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa lamanya jam mengajar dalam satu hari tidak berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan guru mengenai kompetensi yang harus dimilikinya khususnya kompetensi profesional. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan pada setiap pendidik anak usia dini agar selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya baik dari segi peningkatan kualifikasi akademik maupun kompetensinya agar dapat menjadi pendidik yang profesional.


(7)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBEDAAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI TK/RA

HALFDAY DAN TK/RA FULLDAY

(Penelitian Ex Post Facto pada Guru-guru TK/RA di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Sarah Hasya Ramadhianty 1100455

ABSTRACT

One of the competencies required of a Kindergarden/RA teacher is professional competence, therefore it is necessary to have serious plans and activities that can help teachers develop competencies in order to educate as professional in appropriate with the purpose to be achieved. The purpose of this study was to see the difference between the professional competence profile of teachers who teach in fullday kindergarten/RA with halfday kindergarten/RA. This study uses ex post facto method. Based on the findings of research conducted in fullday and halfday kindergarten/RA, there is no significant difference with sig value > 0.05 on the professional competence of teachers between that two groups. Research shows the value 0,880 > 0.05, so it can be said that the number of hours of teaching a day has no effect on the level of teacher knowledge about the competencies required in particular its professional competence. Based on these results, the researchers recommend in every early childhood educators to always strive to improve teaching capability both in terms of improving academic qualifications and competence in order to become a professional educator

Key words: professional competence of early cildhood education teacher, fullday, halfday


(8)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GRAFIK... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian... ... 1

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

BAB II PERBEDAAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BERDASARKAN LAMANYA JAM MENGAJAR... 7

A. Konsep Kompetensi Profesional ... 7

1. Pengertian Kompetensi ... 7

2. Pengertian Guru Profesional ... 11

3. Kompetensi Profesional Guru PAUD ... 13

B. Konsep Program PAUD Halfday dan Fullday ... 18

1. Pengertian Ptogram PAUD Halfday dan Fullday ... 18

2. Keunggulan dan Kelemahan program PAUD Halfday ... 20


(9)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Desain Penelitian ... 24

B. Partisipan ... 26

C. Populasi dan Sampel Penelitian... 26

D. Definisi Operasional Variabel ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 29

1. Teknik Pengumpulan Data ... 29

2. Kisi-kisi Instrumen ... 29

3. Validitas dan Reailitas Instrumen... 31

F. Analisis Data Penelitian ... 35

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN... 37

A. Temuan Penelitian ... 37

1. Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi Profesional Guru PAUD di TK/RA Kota Bandung antara Guru yang Mengajar di TK/RA Fullday dengan Guru yang Mengajar di TK/RA Halfday... 37

2. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi Profesional Guru PAUD di TK/RA Kota Bandung Antara Guru yang Mengajar di TK/RA Fullday dengan Guru yang Mengajar di TK/RA Halfday ... 48

B. Pembahasan Temuan Penelitian ... 64

1. Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi Profesional Guru PAUD di TK/RA Kota Bandung untuk Guru yang Mengajar Fullday ... 64

2. Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi Profesional Guru PAUD di TK/RA Kota Bandung untuk Guru yang Mengajar Halfday ... 67 3. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA tentang


(10)

viii

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara Guru yang Mengajar di TK/RA Fullday dengan Guru

yang Mengajar di RK/RA Halfday... 70

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 73

A. Simpulan ... 73

B. Implikasi ... 74

C. Rekomendasi ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76

LAMPIRAN


(11)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Sampel Penelitian... 26

Tabel 3.2 Indikator Kompetensi Profesional Guru PAUD... 27

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian... 30

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Item... 34

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Reabilitas... 35

Tabel 3.6 Kriteria Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi Profesional berdasarkan Lamanya Jam Mengajar... 36

Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi Profesional Guru PAUD di TK/RA Kota Bandung antara Guru yang Mengajar di TK/RA Fullday dengan Guru yang Mengajar di TK/RA Halfday Berdasarkan Kategori... 38

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi Profesional Guru PAUD di TK/RA Kota Bandung antara Guru yang Mengajar di TK/RA Fullday dengan Guru yang Mengajar di TK/RA Halfday ditinjau dari Setiap Indikator... 40

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Tingkat Pengetahuan Guru tentang Kompetensi Profesional Guru PAUD... 47

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Tingkat Pengetahuan Guru tentang Kompetensi Profesional Guru PAUD... 48

Tabel 4.5 Hasil Uji Mann Whitney antara Kelompok Guru Fullday dengan Kelompok Guru Halfday... 49

Tabel 4.6 Rata-rata Data Tingkat Pengetahuan Guru tentang Kompetensi Profesional... 50

Tabel 4.7 Hasil Uji Mann Whitney anatara Kelompok Guru Fullday dengan Kelompok Guru Halfday berdasarkan Indikator Penguasaan Materi Pembelajaran... 52


(12)

x

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Profesional berdasarkan Indikator Penguasaan Materi

Pembelajaran... Tabel 4.9 Hasil Uji Mann Whitney anatara Kelompok Guru Fullday

dengan Kelompok Guru Halfday berdasarkan Indikator

Penguasaan Standar Kompetensi... 54 Tabel 4.10 Rata-rata Data Tingkat Pengetahuan Guru tentang Kompetensi

Profesional berdasarkan Indikator Penguasaan Standar

Kompetensi... 55 Tabel 4.11 Hasil Uji Mann Whitney anatara Kelompok Guru Fullday

dengan Kelompok Guru Halfday berdasarkan Indikator

Pengembangan Materi Pembelajaran... 57 Tabel 4.12 Rata-rata Data Tingkat Pengetahuan Guru tentang Kompetensi

Profesional berdasarkan Indikator Pengembangan Materi

Pembelajaran... 58 Tabel 4.13 Hasil Uji Mann Whitney anatara Kelompok Guru Fullday

dengan Kelompok Guru Halfday berdasarkan Indikator

Pengembangan Keprofesionalan... 59 Tabel 4.14 Rata-rata Data Tingkat Pengetahuan Guru tentang Kompetensi

Profesional berdasarkan Indikator Pengembangan

Keprofesionalan... 60 Tabel 4.15 Hasil Uji Mann Whitney anatara Kelompok Guru Fullday

dengan Kelompok Guru Halfday berdasarkan Indikator

Pemanfaatan Teknologi Informasi... 62 Tabel 4.16 Rata-rata Data Tingkat Pengetahuan Guru tentang Kompetensi

Profesional berdasarkan Indikator Pemanfaatan Teknologi


(13)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR


(14)

xii

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi Profesional Guru PAUD di TK/RA Kota Bandung antara Guru yang Mengajar di TK/RA Fullday dengan Guru yang Mengajar di TK/RA Halfday Berdasarkan Kategori... 39 Grafik 4.2 Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi

Profesional Guru PAUD di TK/RA Kota Bandung antara Guru yang Mengajar di TK/RA Fullday dengan Guru yang Mengajar di TK/RA Halfday berdasarkan Indikator Penguasaan Materi Pembelajaran ... 42 Grafik 4.3 Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi

Profesional Guru PAUD di TK/RA Kota Bandung antara Guru yang Mengajar di TK/RA Fullday dengan Guru yang Mengajar di TK/RA Halfday Berdasarkan Indikator Penguasaan Standar Kompetensi ... 43 Grafik 4.4 Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi

Profesional Guru PAUD di TK/RA Kota Bandung antara Guru yang Mengajar di TK/RA Fullday dengan Guru yang Mengajar di TK/RA Halfday berdasarkan Indikator Pengembangan Materi Pembelajaran ... 44 Grafik 4.5 Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi

Profesional Guru PAUD di TK/RA Kota Bandung antara Guru yang Mengajar di TK/RA Fullday dengan Guru yang Mengajar di TK/RA Halfday berdasarkan Indikator Pengembangan Keprofesionalan ... 45 Grafik 4.6 Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi

Profesional Guru PAUD di TK/RA Kota Bandung antara Guru yang Mengajar di TK/RA Fullday dengan Guru yang


(15)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengajar di TK/RA Halfday berdasarkan Indikator Pemanfaatan Teknologi Informasi... 46 Grafik 4.7 Rata-rata Perbedaan Tingkat Pengetahuan Guru tentang

Kompetensi Profesional Guru PAUD antara Guru yang Mengajar Fullday dengan Guru yang Mengajar Halfday... 51 Grafik 4.8 Rata-rata Perbedaan Tingkat Pengetahuan Guru tentang

Kompetensi Profesional Guru PAUD pada Indikator Penguasaan Materi Pembelajaran antara Guru yang Mengajar Fullday dengan Guru yang Mengajar Halfday ... 53 Grafik 4.9 Rata-rata Perbedaan Tingkat Pengetahuan Guru tentang

Kompetensi Profesional Guru PAUD pada Indikator Penguasaan Standar Kompetensi antara Guru yang Mengajar Fullday dengan Guru yang Mengajar Halfday ... 56 Grafik 4.10 Rata-rata Perbedaan Tingkat Pengetahuan Guru tentang

Kompetensi Profesional Guru PAUD pada Indikator Pengembangan Materi Pembelajaran antara Guru yang Mengajar Fullday dengan Guru yang Mengajar Halfday... 58 Grafik 4.11 Rata-rata Perbedaan Tingkat Pengetahuan Guru tentang

Kompetensi Profesional Guru PAUD pada Indikator Pengembangan Keprofesionalan antara Guru yang Mengajar Fullday dengan Guru yang Mengajar Halfday ... 61 Grafik 4.12 Rata-rata Perbedaan Tingkat Pengetahuan Guru tentang

Kompetensi Profesional Guru PAUD pada Indikator Pemanfaatan Teknologi Informasi antara Guru yang Mengajar Fullday dengan Guru yang Mengajar Halfday... 63


(16)

xiv

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dan SK Pembimbing Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen dan Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas, Reabilitas, Normalitas dan Homogenitas Lampiran 4 Data Profil dan Hasil Uji Mann Whitney


(17)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Masih banyaknya lulusan yang menganggur ataupun rendahnya kompetensi yang dimiliki menurut Kunandar (2008, hlm. 1) berimplikasi pada masih kurangnya profesionalisme para pendidik di Indonesia. Edy Suandi (dalam Setyawan, 2012) menyebutkan berdasarkan data terakhir tahun 2012 jumlah pengangguran yang bergelar sarjana mencapai 7,8 persen dari total angkatan kerja. Pada tahun 2013 menurut Muhaimin Iskandar (dalam Gunadha, 2013) 610 ribu sarjana masih menjadi penggangguran dari total 7,17 juta pengangguran terbuka di Indonesia. Dalam hal ini, kita bisa melihat fenomena-fenomena yang terjadi di Indonesia dimana beberapa lulusan perguruan tinggi kesulitan mendapatkan pekerjaan dan pada akhirnya menganggur. Kunandar (2008, hlm. 1) menambahkan, selain karena persaingan yang semakin terbuka, kompetensi pendidik yang masih kurang juga dinilai sebagai penyebab masih rendahnya kualitas lulusan di Indonesia. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, diperlukan kerjasama yang baik dari pihak sekolah, terutama guru. Guru baik secara individu maupun kolaboratif dapat melaksanakan perubahan-perubahan menuju pendidikan dan pembelajaran yang lebih berkualitas. Menurut Bafadal (2003, hlm. 3) jalan menuju pendidikan yang berkualitas tidak bergantung hanya pada guru saja, melainkan juga bergantung pada beberapa komponen yang saling berkaitan, seperti program kegiatan, peserta didik, sarana prasarana, dana, lingkungan masyarakat serta kepemimpinan sekolah. Pendidikan yang berkualitas memang perlu dibentuk dengan penuh keungguhan dan jalan yang panjang, tidak ada satu negara pun yang mampu membangun pendidikan berkuaitas dalam hitugan detik, oleh sebab itu kerjasama yang baik diperlukan dari semua pihak terkait.


(18)

2

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perihal guru profesional, telah banyak pakar yang mengemukakan pendapatnya, seperti Mulyasa (2009, hlm. 19) yang mengatakan bahwa guru yang profesional adalah seorang guru yang multitalenta, artinya sebagai seorang guru harus bersiap untuk menjadi pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pembaharu, model dan teladan, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pembawa cerita, aktor, emansipator, evaluator, dan kulminator. Morrison (2102, hlm. 4) berpendapat, dalam pendidikan anak usia dini sendiri, terdapat empat tujuan pengembangan profesional yang menjadi dasar, diantaranya pengetahuan isi pelajaran, pengetahuan tentang pendidikan, pengetahuan profesional dan kualitas profesional.

Di Indonesia hal tersebut sudah diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, maupun dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru, kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Saat ini guru-guru yang mengajar di satuan pendidikan mulai jenjang pendidikan anak usia dini hingga jenjang pendidikan menengah harus memenuhi kompetensi dan kualifikasi akademik yang sesuai dengan standar minimal yang ditetapkan oleh pemerintah. Semua kompetensi tersebut hendaknya dimiliki oleh seorang guru supaya seorang guru akan lebih matang dan siap menjalankan tugasnya.

Guru sebagai salah satu dalam penunjang kualitas sebuah satuan pendidikan bahkan pendidikan secara umum memegang peranan penting. Selain berusaha untuk menjadi profesional dalam menjalankan tugasnya, kepala sekolah pun mempunyai peranan dalam membantu guru-guru di sekolahnya dalam membimbing guru melalui supervisi pendidikan. Sebuah perencanaan supervisi yang baik, ternyata terbukti dapat membantu guru serta membina guru agar dapat


(19)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan kemampuannya demi peningkatan kompetensi guru sehingga tercapai situasi belajar mengajar yang lebih baik (Widayanti, 2010).

Guru yang mengajar dalam pendidikan anak usia dini harus memperhatikan dan berusaha untuk memenuhi kompetensi yang ditetapkan pemerintah karena dalam mengajar dan mendidik seorang anak, tidak hanya diperlukan kasih sayang, namun juga diperlukan kematangan konsep serta keterampilan-keterampilan yang dapat membantu peserta didik dalam belajar dan mempersiapkan dirinya menuju proses kemandirian hidup seperti misalnya pengetahuan guru dalam pengelolaan lingkungan belajar (Mariyana dkk, 2010, hlm. 16; Morrison, 2012, hlm. 4). Kompetensi profesional harus dimiliki seorang guru, karena dalam mendidik seorang guru tentu harus dapat menguasai materi dan konsep yang dapat mendukungnya dalam pembelajaran, harus dapat mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif, juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai kesempatan untuk pengembangan dirinya.

Dalam sebuah artikel dikemukakan fenomena yang belakangan terjadi mengenai pendidikan anak usia dini di Indonesia adalah belum diberlakukannya kurikulum yang universal serta belum meratanya keterampilan yang dimiliki guru yang disebabkan masih minimnya atau kurangnya pelatihan guru-guru agar terus menjadi lebih baik, tak adanya kerjasama antara sekolah dengan orangtua, dan kurang kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini lainnya (Felicia, 2011) . Banyak sekali permasalahan yang terjadi dalam pendidikan kita, satu diantaranya mengenai kurangnya pelatihan bagi guru-guru pengajar sehingga membuat kualitas pendidikan itu sendiri pun belum terlampau baik dan tentu kompetensi guru pun rasa-rasanya belum maksimal karena pelatihan serta bimbingan yang akan diberikan pada guru belum maksimal.

Melihat tingginya antusiasme masyarakat kini mengenai pendidikan membuat banyak orang tua mulai menyekolahkan anaknya sejak dini, hal ini membuat banyaknya bermunculan lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini terutama di kota-kota besar. Berdasarkan data yang dihimpun UNICEF, pada tahun 2009 proporsi anak perkotaan yang mengikuti beberapa bentuk program


(20)

4

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan anak usia dini dua kali lipat dari proporsi anak pedesaan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun akses pendidikan anak usia dini di Indonesia belum merata antara wilayah yang termasuk kota besar dengan wilayah-wilayah terpencil di Indonesia, namun antusiasme serta kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan sejak dini sudah mulai tumbuh dan membuat banyak pihak berusaha mendirikan lembaga pendidikan untuk memenuhi permintaan yang tinggi dari masyarakat. Namum banyaknya pendirian lembaga pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini di Indonesia belum sebanding dengan banyaknya jumlah pendidik yang memenuhi standar yang telah ditetapkan pemerintah baik dilihat dari kualifikasi akademik maupun kompetensinya.

Pendidikan anak usia dini di Indonesia terbagi dalam tiga jalur, formal, non formal dan informal. Pendidikan dalam jalur formal yaitu taman kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA), pendidikan dalam jalur non formal yaitu kelompok bermain (KB) dan taman penitipan anak (TPA) dan pendidikan dalam jalur informal adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga maupun lingkungan (UUSPN No 20 Tahun 2003).

Kebanyakan lembaga pendidikan anak usia dini menyelenggarakan pembelajaran selama 3 jam dimulai pukul 08.00 hingga pukul 11.00 (program halfday), namun beberapa lembaga juga menyelenggarakan program pendidikan fullday, dimana anak hampir berada di TK selama hampir 6 jam bahkan lebih. Secara sekilas tidak ada perbedaan antara TK halfday dengan TK fullday, hanya berbeda dalam lamanya jam operasional serta tambahan kegiatan dalam TK fullday saja. Kriteria pendidik di kedua TK pun tidak dibedakan. Tetapi pendidik di TK fullday tentu akan lebih banyak berinteraksi dan bermain dengan peserta didik di TK sehingga biasanya hal tersebut menjadi nilai tambah tersendiri bagi guru-guru di TK fullday. Selama ini belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa lamanya jam mengajar tersebut berkorelasi dengan kemampuan ataupun kompetensi guru yang dimiliki. Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan di atas, maka penelitian ini memfokuskan kajian tentang “Perbedaan Profil


(21)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Secara Umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan profil kompetensi profesional guru di TK/RA halfday dan TK/RA fullday?

Secara lebih khusus, masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Seperti apa profil kompetensi profesional guru-guru yang mengajar di TK/RA halfday?

2. Seperti apa profil kompetensi profesional guru-guru yang mengajar di TK/RA fullday?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara profil kompetensi profesional guru yang mengajar di TK/RA halfday dengan guru yang mengajar di TK/RA fullday?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai profil kompetensi profesional guru di TK/RA halfday dan TK/RA fullday.

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui profil kompetensi profesional guru-guru yang mengajar di TK/RA halfday

2. Untuk mengetahui profil kompetensi profesional guru-guru yang mengajar di TK/RA fullday

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara profil kompetensi profesional guru yang mengajar di TK/RA halfday dengan guru yang mengajar di TK/RA fullday


(22)

6

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk menambah dan memperluas konsep-konsep keilmuan khususnya mengenai kompetensi profesional guru PAUD.

2. Manfaat praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut:

a. Bagi Guru TK

Sebagai masukan atau umpan balik bagi guru-guru TK untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya.

b. Bagi Orangtua

Sebagai bahan informasi bagi orangtua upaya dalam mempertimbangkan kompetensi pendidik yang akan mendidik anak-anaknya di lembaga PAUD.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya khusunya yang berkaitan dengan kompetensi guru dan kedepannya diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan fokus penelitian pada variabel yang berbeda seperti kompetensi sosial, kompetensi kepribadian ataupun kompetensi pedagogik.


(23)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Bafadal, I. (2003). Peningkatan profesionalisme guru sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional (2003) Undang-undang republik indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (2005) Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (2005) Undang-undang republik indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (2007) Peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Jakarta: Depdiknas

Felicia, N. (2011). Ada apa dengan pendidikan anak usia dini di indonesia?. Kompas, 12 Februari, hlm. 1. Diakses pada tanggal 01 Juni 2014 di Website

http://female.kompas.com/read/2011/02/12/19564528/Ada.Apa.dengan.P endidikan.Anak.Usia.Dini.di.Indonesia.

Gunadha, Reza. (2013). Muhaimin Iskandar: 600 ribu sarjana di Indonesia jadi pengangguran. Tribun News, 3 November 2013, hlm. 1. Diakses pada

tanggal 28 November 2014 di Website

http://www.tribunnews.com/nasional/2013/11/03/muhaimin-iskandar-600-ribu-sarjana-di-indonesia-jadi-pengangguran

Kunandar. (2008). Guru profesional implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Kunandar. (2008). Guru profesional implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Maryana, R., Nugraha, A., & Rachmawati, Y. (2010). Pengelolaan lingkungan belajar. Jakarta: Kencana.

Morrison, G. (2012). Dasar-dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta: Indeks. Mulyasa, E. (2009). Menjadi guru profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Setyawan, Priyo. (2012). Jumlah sarjana menganggur tinggi. Okezone, 8 Maret


(24)

8

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://news.okezone.com/read/2012/03/08/373/589179/jumlah-sarjana-menganggur-tinggi

Unicef. (2012). Pendidikan dan Perkembangan Anak Usia Dini. Diakses pada

tanggal 01 Juni 2014. di Website

http://www.unicef.org/indonesia/id/A3__B_Ringkasan_Kajian_Pendidik an.pdf

Widayanti, I. (2010). Supervisi kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kompetensi mengajar guru: studi kasus di taman kanak -kanak (TK) kemala bhayangkari 48 tulungagung. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang, Malang.


(25)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran dan melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antar subjek dilihat melalui variabel yang sama.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Penelitian ex post facto disebut juga sebagai penelitian kausal komparatif (Emzir, 2008). Metode ex post facto adalah suatu metode yang meneliti hubungan mengenai sebab akibat atau meneliti faktor penyebab perbedaan antar kelompok mengenai variabel yang sama dengan tidak memanipulasi atau tidak memberikan perlakuan khusus terhadap subjek (Syaodih, 2006; Emzir, 2008).

Melalui pengunaan metode ini, peneliti ingin mengetahui bahwa pada dasarnya beberapa kelompok mempunyai perbedaan pada beberapa variabel dan peneliti berusaha mengidentifikasi faktor utama yang menjadi penyebab perbedaan tersebut. Metode ex post facto digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai profil kompetensi profesional guru serta apakah terdapat perbedaan profil kompetensi profesional antar guru berdasarkan lamanya jam mengajar.

Menurut Suryabrata (2010, hlm. 85) “dalam penelitian ex post facto data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung”. Berdasarkan pernyataan tersebut, langkah awal dalam desain penelitian ini adalah dengan mendefinisikan masalah serta melakukan penelaahan kepustakaan, hal ini dilakukan untuk mendefinisikan variabel yang akan diteliti. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui profil kompetensi profesional guru TK di lingkungan Kota Bandung serta apakah terdapat perbedaan kompetensi profesional guru ditinjau dari lamanya jam mengajar. Langkah selanjutnya adalah merumuskan hipotesis-hipotesis serta asumsi yang mendasari hipotesis tersebut.


(26)

25

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah mendefinisikan masalah serta merumuskan hipotesis, peneliti menentukan metode serta pendekatan yang dilakukan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan metode ex post facto yang penyajian datanya akan ditampilkan melalui angka atau grafik. Langkah selanjutnya adalah menentukan populasi dan sampel penelitian, dalam penelitian ini jumlah guru yang akan dijadikan sampel sebesar 62 orang. Setelah menentukan sampel, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan dan menganalisis data. Teknik pengumpulan data sendiri dilakukan melalui tes tertulis, dimana instrumen penelitian berbentuk soal tes pilihan ganda yang akan diisi oleh responden/sampel. Penyebaran soal tes dilakukan di beberapa TK/RA di Kota Bandung melalui bantuan masing-masing kepala TK/RA yang berada di sekolah tersebut. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan pengolahan hasil data penelitian untuk selanjutnya dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan.

Adapun pola desain penelitiannya sebagai berikut :

Desain penelitian Gambar .3. 1

Keterangan :

X: lamanya jam mengajar

X1: mengajar 2,5-3 jam/hari (half day) X2: mengajar di atas 6 jam/hari (full day)

Y1: Kompetensi Profesional guru yang mengajar half day Y2: Kompetensi profesional guru yang mengajar full day

X

X1

X2

Y1


(27)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Partisipan

Penelitian ini akan melibatkan beberapa partisipan yang akan membantu keterlaksanaan penelitian. Partisipan yang akan terlibat diantaranya kepala TK/RA

serta guru-guru TK/RA yang menjadi sampel penelitian.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah TK/RA yang berada di Kota Bandun. TK/RA yang menjadi menjadi sampel penelitian merupakan TK/RA yang berada di Kota Bandung berjumlah lima TK/RA. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya, dari kelima TK/RA tersebut terdapat dua TK fullday yaitu TK Lukmanul Hakim dan TK Salman Al Farisi serta tiga TK/RA halfday yaitu TK Aisyiyah XI, TKIT Mutmainah dan RA Nurul Huda. Berikut adalah data TK/RA yang menjadi sampel penelitian

Tabel 3.1

Data Sampel Penelitian

No Nama TK Jumlah Guru

halfday fullday

1 TK Lukmanul Hakim 20 - 20

2 TK Salman Al Farisi 12 - 12

3 TK Aisyiyah XI 8 8 -

4 TKIT Mutmainnah 14 14 -

5 RA Nurul Huda 8 8 -


(28)

27

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah guru-guru TK/RA yang ada di lokasi penelitian. Karena ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, serta agar didapat data yang objektif, peneliti merancang subjek dalam penelitian ini minimal berjumlah 30 orang. Dalam penelitian ini, subjek akan terbagi dalam dua kelompok, kelompok pertama guru dengan jam mengajar halfday dan kelompok kedua guru dengan jam mengajar fullday.

D. Definisi Operasional Variabel

Upaya untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan definisi mengenai kompetensi profesional dalam penelitian ini, akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional dijelaskan sebagai kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran sehingga guru dapat membimbing dan memberikan materi yang dapat menuntun peserta didik dalam menguasai hal-hal yang perlu dikuasainya, harus dapat mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif, juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai kesempatan untuk pengembangan dirinya serta mencapai standar yang ditetapkan pemerintah melalui standar nasional pendidikan.

Dalam Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 dijabarkan indikator-indikator dalam kompetensi profesional yang harus dikuasai guru sebagai berikut:

Tabel 3.2

Indikator Kompetensi Profesional Guru PAUD

No Sub Kompetensi Indikator

1 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

- Menguasai konsep dasar

matematika, sains, bahasa, pengetahuan sosial, agama, seni, pendidikan jasmani, kesehatan dan gizi sebagai sarana pengembangan untuk setiap bidang pengembangan


(29)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak TK/PAUD.

- Menguasai penggunaan

berbagai alat permainan untuk mengembangkan aspek fisik, kognitif, sosial-emosional, nilai moral, sosial budaya, dan bahasa anak TK/PAUD.

- Menguasai berbagai permainan

anak. 2 Menguasai standar kompetensi

dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu

- Memahami kemampuan anak

TK/PAUD dalam setiap bidang pengembangan.

- Memahami kemajuan anak

dalam setiap bidang

pengembangan di TK/PAUD.

- Memahami tujuan setiap

kegiatan pengembangan.

3 Mengembangkan materi

pembelajaran yang diampu secara kreatif

- Memilih materi bidang

pengembangan yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

- Mengolah materi bidang

pengembangan secara kreatif sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik. 4 Mengembangkan keprofesionalan

secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif

- Melakukan refleksi terhadap

kinerja sendiri secara terus menerus.

- Memanfaatkan hasil refleksi

dalam rangka peningkatan keprofesionalan.

- Melakukan penelitian tindakan

kelas untuk peningkatan keprofesionalan.

- Mengikuti kemajuan zaman

dengan belajar dari berbagai sumber.

5 Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan

mengembangkan diri

- Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.

- Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri. Sumber: Permendiknas no 16 tahun 2007


(30)

29

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TK halfday dijelaskan sebagai TK yang menyelenggarakan pembelajaran selama 2,5-3 jam/hari sedangkan TK fullday dijelaskan sebagai TK yang menyelenggarakan pembelajaran diatas 6 jam/hari.

E. Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu tes. Menurut

Riduwan (2012, hlm. 76) “tes sebagai instrumen pengumpul data adalah

serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

individu atau kelompok.” Melalui tes yang dilakukan kepada seluruh sampel penelitian, peneliti berharap dapat menggali informasi yang ingin didapatkan mengenai profil kompetensi profesional dari masing- masing sampel.

2. Kisi-Kisi Instrumen

Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis yang berupa pertanyaan pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Berikut kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian:


(31)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Penelitian Kompetensi Profesional Guru PAUD

Indikator Sub Indikator No Item

Teknik Pengumpulan

Data

Responden

Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran

yang diampu

Menguasai konsep dasar matematika, sains, bahasa, pengetahuan sosial, agama,

seni, pendidikan jasmani, kesehatan dan gizi sebagai sarana pengembangan untuk

setiap bidang pengembangan anak TK/PAUD

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Tes Guru

Menguasai penggunaan berbagai alat permainan untuk mengembangkan aspek

fisik, kognitif, sosial-emosional, nilai moral, sosial budaya, dan bahasa anak

TK/PAUD.


(32)

31

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menguasai berbagai permainan anak 11 Tes Guru

Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan

yang diampu

Memahami kemampuan anak TK/PAUD

dalam setiap bidang pengembangan 12, 13 14, 15, 16 Tes Guru

Memahami kemajuan anak dalam setiap

bidang pengembangan di TK/PAUD 17 Tes Guru

Memahami tujuan setiap kegiatan

pengembangan 18, 19 Tes Guru

Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu

secara kreatif

Memahami materi bidang pengembangan yang sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik

20, 21, 22, 23 Tes Guru

Mengolah materi bidang pengembangan secara kreatif sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik

24, 25 Tes Guru

Mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif

Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus

26, 27

Tes Guru

Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan

28, 29, 30


(33)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melakukan penelitian tindakan kelas

untuk peningkatan keprofesionalan 31, 32 Tes Guru

Mengikuti kemajuan zaman dengan

belajar dari berbagai sumber 33, 34 Tes Guru

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

berkomunikasi dan mengembangkan diri

Memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi dalam berkomunikasi 35, 36, 37 Tes Guru

Memanfaatkan teknologi informasi dan


(34)

33

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Validitas dan Reabilitas Instrumen a. Pengujian Validitas Instrumen

Uji validitas menurut Arikunto (2002, hlm. 63) adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau keshahihan suatu alat ukur. Jika instrumen tersebut valid, artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan data dan dijadikan alat ukur. Penelitian ini menggunakan pengujian validitas konstruksi (construct validity), adapun teknik yang digunakan yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus pearson product moment sebagai berikut:

Keterangan:

ℎ� �� = Koefisien Korelasi n = Jumlah Responden

∑ = Jumlah Skor Total (Seluruh Item)

∑ = Jumlah Skor Item

(Riduwan, 2007, hlm 98) Selanjutnya melakukan validasi pada setiap butir pertanyaan dengan kriteria sebagai berikut:

Jika r hitung positif, dan r hitung ≥ 0,320 maka butir soal dinyatakan valid

Jika r hitung negatif, dan r hitung ≤ 0,320 maka butir soal dinyatakan tidak valid

Berikut hasil rekapitulasi data mengenai tingkat pengetahuan guru TK/RA mengenai kompetensi profesional guru berdasarkan lamanya jam mengajar yang diolah dengan menggunakan program Mc. Excel 2007.

� = � ∑ − ∑ . ∑


(35)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Item

No r Hitung r Tabel Ket Valid No r Hitung r Tabel Ket Valid

1 0.364 0.320 VALID 20 0 0.320 IN VALID

2 0.669 0.320 VALID 21 0.358 0.320 VALID

3 0 0.320 IN VALID 22 0.267 0.320 IN VALID

4 0.720 0.320 VALID 23 0.669 0.320 VALID

5 0.720 0.320 VALID 24 0.488 0.320 VALID

6 0 0.320 IN VALID 25 0.488 0.320 VALID

7 0.669 0.320 VALID 26 0.720 0.320 VALID

8 0 0.320 IN VALID 27 0.669 0.320 VALID

9 0.423 0.320 VALID 28 0.412 0.320 VALID

10 0.423 0.320 VALID 29 0 0.320 IN VALID

11 0.488 0.320 VALID 30 0.488 0.320 VALID

12 0.423 0.320 VALID 31 0.412 0.320 VALID

13 0.423 0.320 VALID 32 0.994 0.320 VALID

14 0 0.320 IN VALID 33 0.720 0.320 VALID

15 0 0.320 IN VALID 34 0.364 0.320 VALID

16 0.488 0.320 VALID 35 0.423 0.320 VALID

17 0.669 0.320 VALID 36 0 0.320 IN VALID

18 0 0.320 IN VALID 37 0.720 0.320 VALID

19 0.488 0.320 VALID 38 0.488 0.320 VALID

Berdasarkan rekapitulasi data validasi tentang tingkat pengetahuan guru TK/RA mengenai kompetensi profesional diatas, terdapat butir soal yang dinyatakan valid dan in valid. Pernyataan yang dinyatakan valid terdapat 28 dan pernyataan yang dinyatakan in valid yaiu 10 pernyataan. Pernyataan tidak valid diartikan bahwa pernyataan tersebut tidak bisa mengukur apa yang hendak diukur. Butir pernyataan no 3, 6, 8, 14, 15, 18, 20, 22, 29, dan 36 dinyatakan tidak valid karena nilai r hitung lebih kecil dari standar r tabel yang sudah ditetapkan yaitu 0.320.


(36)

35

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pengujian Reabilitas Instrumen

Uji reabilitas menurut Suryabrata (2010, hlm. 58) “merujuk pada

konsistensi hasil perekaman data (pengukuran) jika instrumen tersebut digunakan oleh orang yang sama pada waktu yang berlainan.” Jika hasilnya konsisten, maka instrumen tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan uji reabilitas dengan rumus statistika

Cronbach’s Alpha dengan diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1.

Tabel 3.5

Kriteria Tingkat Reabilitas

Nilai alpha Cronbach Interpretasi

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,60 Cukup

0,61 – 0,80 Tinggi

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Dengan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil uji reabilitas instrumen penelitian kompetensi profesional guru, didapat nilai r hitung sebesar 0,829, maka berdasarkan tabel 3.5 dapat diinterpretasi bahwa reabilitas soal angket kompetensi profesional guru TK/RA termasuk dalam kategori sangat tinggi karena berada diantara 0,80 – 1,00. Dengan kata lain, instrumen ini dapat digunakan untuk penelitian.

F. Analisis Data Penelitian

Berdasarkan langkah-langkah penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, pengolahan dan analisis data hasil penelitian didasarkan atas jawaban responden sesuai instrumen yang telah disebarkan sebelumnya. Pengolahan hasil data penelitian ini ditentukan dengan cara menentukan skor maksimal dan skor minimal, kemudian mencari rentang skor dan interval skor. Berikut rumusannya:


(37)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor maksimal ideal yang diperoleh sampel :

Skor Maksimal Ideal = Jumlah Soal X Skor Tertinggi = 28 X 1

= 28

Skor Minimal ideal yang diperoleh sampel :

Skor Minimal Ideal = Jumlah Soal X Skor Terendah = 28 X 0

= 0

Rentang skor ideal yang diperoleh sampel :

Rentang Ideal = Skor Maksimal – Skor Minimal = 28 – 0

= 28

Interval Skor :

Interval Skor = Rentang Skor / 3 = 28 / 3

= 9.3

(Rahmawati, 2013, hlm 34) Setelah langkah-langkah di atas dilakukan, langkah selanjutnya yaitu menentukan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kriteria Pengetahuan Guru TK/RA tentang Kompetensi Profesional berdasarkan Lamanya Jam mengajar

NO ASPEK KRITERIA INTERVAL

1

Tingkat Pengetahuan Guru TK/RA mengenai kompetensi

profesional guru berdasarkan lamanya jam mengajar

Tinggi 19 - 28

Sedang 9 - 18


(38)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu:

1. Profil tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD di TK/RA Kota Bandung untuk guru yang mengajar dikelompok fullday pada umumnya berada pada kategori baik. Begitupun jika dilihat dari masing-masing indikator, pada umumnya guru kelompok fullday sudah memiliki pengetahuan mengenai materi pembelajaran, pengetahuan standar kompetensi, pengembangan materi pembelajaran, pengembangan keprofesionalan serta pemanfaatan teknologi yang baik.

2. Profil tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD di TK/RA Kota Bandung untuk guru yang mengajar dikelompok halfday pada umumnya juga berada pada kategori baik. Jika dilihat dari masing-masing indikator, pada umumnya guru kelompok fullday sudah memiliki pengetahuan mengenai materi pembelajaran, pengembangan materi pembelajaran, pengembangan keprofesionalan serta pemanfaatan teknologi yang baik sama seperti kelompok guru fullday. Hanya untuk indikator penguasaan standar kompetensi bidang yang diampu menunjukkan nilai yang cukup sehingga sebaiknya kemampuan guru dalam hal melihat kemampuan serta kemajuan anak juga pemahaman guru tentang tujuan dari setiap kegiatan perlu dtingkatkan.

3. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD antara kelompok guru yang mengajar fullday dengan guru yang mengajar halfday, sedangkan untuk kelima indikator yang menunjukan adanya perbedaan hanya indikatior penguasaan standar kompetensi dan pengembangan materi pembelajaran sedangkan untuk indikator lainnya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok guru yang mengajar fullday dengan kelompok guru yang mengajar halfday. Hal ini juga menunjukkan bahwa dimanapun seorang guru mengajar,


(39)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi profesional tetap harus dimiliki dan setiap guru dapat mendidik secara profesional pula.

B. IMPLIKASI

Penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan jam mengajar seorang guru dalam satu hari tidak berdampak terhadap perbedaan kompetensi profesionalnya, oleh karena itu baik guru halfday maupun guru fullday memang sudah seharusnya memiliki kompetensi-kompetensi yang sudah dirumuskan oleh Pemeintah untuk menunjang profesinya sehingga dapat menjadi guru yang profesional tidak hanya berdasar keilmuan yang dimiliki namun juga ahli secara praktek mengajar.

C. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran demi kemajuan serta gambaran baik untuk peneliti selanjutnya, pihak sekolah maupun guru mengenai tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD. Adapun rekomendasi tersebut sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Guru atau pendidik hendaknya selalu bisa meningkatkan mutu maupun kinerjanya khususnya dalam pengembangan kompetensi profesionalnya maupun kompetensi lainnya. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan diantaranya dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan khususnya PAUD, baik dalam bentuk diklat, seminar, workshop, dll agar guru memiliki wawasan yang luas. Selain itu guru juga hendaknya dapat meningkatkan kualifikasi akdemiknya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Bagi Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan hendaknya dapat memberikan dukungan pada setiap guru melalui pembinaan yang dilaksanakan secara terencana dan berkelanjutan supaya setiap guru dapat meningkatkan profesionalismenya. Meski hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional sudah baik namun tidak menutup kemungkinan jika tanpa dukungan dan fasilitas yang baik maka pengetahuan guru mengenai


(40)

76

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi profesional tersebut tidak akan banyak bermanfaat karena kurangnya sarana guru dalam mengamalkan ilmu yang dimilikinya tersebut. Selain itu lembaga pendidikan juga seyogyanya dapat memberikan kesempatan serta motivasi baik secara moril maupun materil.

3. Bagi Perguruan Tinggi

Bagi perguruan tinggi khususnya yang memiliki program studi PGPAUD, hendaknya dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajaran bagi mahasiswanya agar setelah lulus para mahasiswa lulusan PGPAUD dapat menjadi guru yang profesional dan berkualitas. Guru-guru lulusan PGPAUD diharapkan dapat menjadi Guru-guru teladan dan contoh bagi banyak pihak dalam hal pengajaran dan pendidikan anak di lembaga PAUD.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau informasi baru bagi para peneliti selanjutnya. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menggali lebih dalam lagi mengenai kompetensi profesional guru PAUD. Selain itu perlu penelitian lebih lanjut dengan tidak hanya meneliti mengenai kompetensi profesional saja tetapi mencakup kompetensi lainnya seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengembangkan penelitian sehingga dapat dimanfaatkan bagi dunia pendidikan terutama bagi guru untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya. Penelitian ini juga perlu ditindaklanjuti, mengingat masih banyak kemungkinan atau faktor lain yang berkenaan dengan kompetensi profesional guru PAUD, misalnya perbedaan kompetensi profesional guru berdasarkan latar belakang geografi, dan sebagainya.

Penelitian yang telah dilakukan tak luput dari kekurangan, berdasarkan temuan peneliti, terdapat beberapa kelemahan selama penelitian ini dilaksanakan, diantaranya penelitian ini kurang membahas kompetensi guru secara personal, penelitian ini belum mampu mewadahi seluruh guru TK/RA yang ada di Kota Bandung serta temuan penelitian bisa jadi kurang objektif karena tes dilakukan tanpa pengawasan langsung dari peneliti.


(41)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alfiah, Siti. (2014). Tingkat Pengetahuan Guru Pendidikan Anak Usia Dini tentang Kompetensi Profesional Mengajar Ditinjau dari Latar Belakang Kualifikasi Akademiknya. (Skripsi). Program Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung:tidak Diterbitkan.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Satuan Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Kelima. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bafadal, I. (2003). Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Beaty, Janice J. (1994). Skill for Preschool Teacher. New Jersey: Merrill Prentice-Hall.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2014) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdikbud

Departemen Pendidikan Nasional (2003) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (2005) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional (2007) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas.

Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Fathurohman, Pupuh dan Suryana, Aa. (2012). Guru Profesional. Bandung: refika Aditama.

Felicia, N. (2011). Ada apa dengan pendidikan anak usia dini di indonesia?.

[Online]. Diakses dari

http://female.kompas.com/read/2011/02/12/19564528/Ada.Apa.dengan.P endidikan.Anak.Usia.Dini.di.Indonesia. (01 Juni 2014)


(42)

77

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gunadha, Reza. (2013). Muhaimin Iskandar: 600 ribu sarjana di Indonesia jadi

pengangguran. [Online]. Diakses dari

http://www.tribunnews.com/nasional/2013/11/03/muhaimin-iskandar-600-ribu-sarjana-di-indonesia-jadi-pengangguran (28 November 2014) Iskandar, Beni. (2008). Upaya Pengembangan Kompetensi Profesional Guru

Taman Kanak-kanak dalam Meningkatkan Kinerja Pembelajaran: Studi Korelasional antara Kesejahteraan, Pendidikan dan Pelatihan, Pengembangan Disiplin dengan Kinerja Pembelajaran Guru TK di Kota Bandung. (Laporan Penelitian). Jakarta: Depdiknas.

Kunandar. (2008). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Maryana, R., Nugraha, A., & Rachmawati, Y. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana.

Morrison, George. (Dewi, Febrianti I). (2012). Fundamentals of Early Childhood Education, 5th Edition. New Jearsey: Pearson Education.

Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rugaiyah dan Sismiati, Atiek. (2013). Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Saondi, Ondi dan Suherman, Aris. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.

Setyawan, Priyo. (2012). Jumlah Sarjana Menganggur Tinggi. [Online]. Diakses dari http://news.okezone.com/read/2012/03/08/373/589179/jumlah-sarjana-menganggur-tinggi (28 November 2014)

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suryono, T. (2014). 50 Guru Himpaudi Wonogiri Ikuti Bintek IT. [Online].

Diakses dari m.solopos.com/2014/02/22/pelatihan-guru-paud-50-guru-himpaudi-wonogiri-ikuti-bintek-it-491516 (28 September 2015)


(43)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Unicef. (2012). Pendidikan dan Perkembangan Anak Usia Dini. [Online]. Diakses dari

http://www.unicef.org/indonesia/id/A3__B_Ringkasan_Kajian_Pendidik an.pdf (01 Juni 2014)

Usman, Uzer. (2004). Menjadi Guru yang Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Widayanti, I. (2010). Supervisi Kepala Sekolah dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Mengajar Guru: Studi Kasus di Taman Kanak -kanak (TK) Kemala Bhayangkari 48 Tulungagung. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Malang: Tidak Diterbitkan. Wijaya, Cece dan Rusyan, Tabrani. (1994). Kemampuan Dasar Guru dalam


(1)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu:

1. Profil tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD di TK/RA Kota Bandung untuk guru yang mengajar dikelompok fullday pada umumnya berada pada kategori baik. Begitupun jika dilihat dari masing-masing indikator, pada umumnya guru kelompok fullday sudah memiliki pengetahuan mengenai materi pembelajaran, pengetahuan standar kompetensi, pengembangan materi pembelajaran, pengembangan keprofesionalan serta pemanfaatan teknologi yang baik.

2. Profil tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD di TK/RA Kota Bandung untuk guru yang mengajar dikelompok halfday pada umumnya juga berada pada kategori baik. Jika dilihat dari masing-masing indikator, pada umumnya guru kelompok fullday sudah memiliki pengetahuan mengenai materi pembelajaran, pengembangan materi pembelajaran, pengembangan keprofesionalan serta pemanfaatan teknologi yang baik sama seperti kelompok guru fullday. Hanya untuk indikator penguasaan standar kompetensi bidang yang diampu menunjukkan nilai yang cukup sehingga sebaiknya kemampuan guru dalam hal melihat kemampuan serta kemajuan anak juga pemahaman guru tentang tujuan dari setiap kegiatan perlu dtingkatkan.

3. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD antara kelompok guru yang mengajar fullday dengan guru yang

mengajar halfday, sedangkan untuk kelima indikator yang menunjukan adanya

perbedaan hanya indikatior penguasaan standar kompetensi dan pengembangan materi pembelajaran sedangkan untuk indikator lainnya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok guru yang mengajar fullday dengan kelompok guru yang mengajar halfday. Hal ini juga menunjukkan bahwa dimanapun seorang guru mengajar,


(2)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi profesional tetap harus dimiliki dan setiap guru dapat mendidik secara profesional pula.

B. IMPLIKASI

Penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan jam mengajar seorang guru dalam satu hari tidak berdampak terhadap perbedaan kompetensi profesionalnya, oleh karena itu baik guru halfday maupun guru fullday memang sudah seharusnya memiliki kompetensi-kompetensi yang sudah dirumuskan oleh Pemeintah untuk menunjang profesinya sehingga dapat menjadi guru yang profesional tidak hanya berdasar keilmuan yang dimiliki namun juga ahli secara praktek mengajar.

C. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran demi kemajuan serta gambaran baik untuk peneliti selanjutnya, pihak sekolah maupun guru mengenai tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD. Adapun rekomendasi tersebut sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Guru atau pendidik hendaknya selalu bisa meningkatkan mutu maupun kinerjanya khususnya dalam pengembangan kompetensi profesionalnya maupun kompetensi lainnya. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan diantaranya dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan khususnya PAUD, baik dalam bentuk diklat, seminar, workshop, dll agar guru memiliki wawasan yang luas. Selain itu guru juga hendaknya dapat meningkatkan kualifikasi akdemiknya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Bagi Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan hendaknya dapat memberikan dukungan pada setiap guru melalui pembinaan yang dilaksanakan secara terencana dan berkelanjutan supaya setiap guru dapat meningkatkan profesionalismenya. Meski hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional sudah baik namun tidak menutup kemungkinan jika tanpa dukungan dan fasilitas yang baik maka pengetahuan guru mengenai


(3)

76

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi profesional tersebut tidak akan banyak bermanfaat karena kurangnya sarana guru dalam mengamalkan ilmu yang dimilikinya tersebut. Selain itu lembaga pendidikan juga seyogyanya dapat memberikan kesempatan serta motivasi baik secara moril maupun materil.

3. Bagi Perguruan Tinggi

Bagi perguruan tinggi khususnya yang memiliki program studi PGPAUD, hendaknya dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajaran bagi mahasiswanya agar setelah lulus para mahasiswa lulusan PGPAUD dapat menjadi guru yang profesional dan berkualitas. Guru-guru lulusan PGPAUD diharapkan dapat menjadi Guru-guru teladan dan contoh bagi banyak pihak dalam hal pengajaran dan pendidikan anak di lembaga PAUD.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau informasi baru bagi para peneliti selanjutnya. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menggali lebih dalam lagi mengenai kompetensi profesional guru PAUD. Selain itu perlu penelitian lebih lanjut dengan tidak hanya meneliti mengenai kompetensi profesional saja tetapi mencakup kompetensi lainnya seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengembangkan penelitian sehingga dapat dimanfaatkan bagi dunia pendidikan terutama bagi guru untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya. Penelitian ini juga perlu ditindaklanjuti, mengingat masih banyak kemungkinan atau faktor lain yang berkenaan dengan kompetensi profesional guru PAUD, misalnya perbedaan kompetensi profesional guru berdasarkan latar belakang geografi, dan sebagainya.

Penelitian yang telah dilakukan tak luput dari kekurangan, berdasarkan temuan peneliti, terdapat beberapa kelemahan selama penelitian ini dilaksanakan, diantaranya penelitian ini kurang membahas kompetensi guru secara personal, penelitian ini belum mampu mewadahi seluruh guru TK/RA yang ada di Kota Bandung serta temuan penelitian bisa jadi kurang objektif karena tes dilakukan tanpa pengawasan langsung dari peneliti.


(4)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alfiah, Siti. (2014). Tingkat Pengetahuan Guru Pendidikan Anak Usia Dini tentang Kompetensi Profesional Mengajar Ditinjau dari Latar Belakang Kualifikasi Akademiknya. (Skripsi). Program Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung:tidak Diterbitkan.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Satuan Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Kelima. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bafadal, I. (2003). Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Beaty, Janice J. (1994). Skill for Preschool Teacher. New Jersey: Merrill Prentice-Hall.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2014) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdikbud

Departemen Pendidikan Nasional (2003) Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (2005) Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (2005) Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional (2007) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas.

Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Fathurohman, Pupuh dan Suryana, Aa. (2012). Guru Profesional. Bandung: refika Aditama.

Felicia, N. (2011). Ada apa dengan pendidikan anak usia dini di indonesia?.

[Online]. Diakses dari

http://female.kompas.com/read/2011/02/12/19564528/Ada.Apa.dengan.P endidikan.Anak.Usia.Dini.di.Indonesia. (01 Juni 2014)


(5)

77

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gunadha, Reza. (2013). Muhaimin Iskandar: 600 ribu sarjana di Indonesia jadi

pengangguran. [Online]. Diakses dari

http://www.tribunnews.com/nasional/2013/11/03/muhaimin-iskandar-600-ribu-sarjana-di-indonesia-jadi-pengangguran (28 November 2014) Iskandar, Beni. (2008). Upaya Pengembangan Kompetensi Profesional Guru

Taman Kanak-kanak dalam Meningkatkan Kinerja Pembelajaran: Studi Korelasional antara Kesejahteraan, Pendidikan dan Pelatihan, Pengembangan Disiplin dengan Kinerja Pembelajaran Guru TK di Kota Bandung. (Laporan Penelitian). Jakarta: Depdiknas.

Kunandar. (2008). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Maryana, R., Nugraha, A., & Rachmawati, Y. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana.

Morrison, George. (Dewi, Febrianti I). (2012). Fundamentals of Early Childhood Education, 5th Edition. New Jearsey: Pearson Education.

Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rugaiyah dan Sismiati, Atiek. (2013). Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga

Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Saondi, Ondi dan Suherman, Aris. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.

Setyawan, Priyo. (2012). Jumlah Sarjana Menganggur Tinggi. [Online]. Diakses

dari

http://news.okezone.com/read/2012/03/08/373/589179/jumlah-sarjana-menganggur-tinggi (28 November 2014)

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suryono, T. (2014). 50 Guru Himpaudi Wonogiri Ikuti Bintek IT. [Online].

Diakses dari


(6)

Sarah Hasya Ramadhianty, 2015

PERBED AAN PROFIL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU D I TK/RA HALFD AY D AN TK/RA FULLD AY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Unicef. (2012). Pendidikan dan Perkembangan Anak Usia Dini. [Online]. Diakses dari

http://www.unicef.org/indonesia/id/A3__B_Ringkasan_Kajian_Pendidik an.pdf (01 Juni 2014)

Usman, Uzer. (2004). Menjadi Guru yang Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Widayanti, I. (2010). Supervisi Kepala Sekolah dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Mengajar Guru: Studi Kasus di Taman Kanak -kanak (TK) Kemala Bhayangkari 48 Tulungagung. (Skripsi). Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Malang: Tidak Diterbitkan. Wijaya, Cece dan Rusyan, Tabrani. (1994). Kemampuan Dasar Guru dalam