KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNUL KHOTIMAH.

(1)

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS

KARYA KHUSNULKHOTIMAH

SKRIPSI

DiajukanuntukmemenuhisebagiansyaratmemperolehgelarSarjanaSastrapada DepartemenPendidikanBahasadanSastra Indonesia

oleh

RennaBadryaRenaldi NIM 1101915

PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Kekerasan Seksual Pada Perempuan

dalam Novel Bunga-Bunga Kertas Karya Khusnul Khotimah

oleh

Renna Badrya Renaldi

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra Pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

©Renna Badrya Renaldi Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

©Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotokopi atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

SKRIPSI

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNUL KHOTIMAH

diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjanaSastra oleh

RennaBadryaRenaldi NIM 1101915 Pembimbing I

NendenLilisAisyah, M.Pd. NIP 197109262003122001

Pembimbing II

Yulianeta, M.Pd. NIP 197507132005012002

disetujuioleh

KetuaDepartemenPendidikanBahasadanSastra Indonesia FakultasPendidikanBahasadanSastra

UniversitasPendidikan Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002


(4)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS

KARYA KHUSNUL KHOTIMAH oleh

Renna Badrya Renaldi NIM 1101915

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan kekerasan seksual, khususnya yang dialami perempuan. Persoalan tersebut juga digambarkan dalam karya sastra, khususnya novel.

Objek penelitian ini adalah novel dengan judul Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan struktur novel

Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah, (2) mendeskripsikan tingkatan kekerasan seksual yang dialami perempuan dalam novel tersebut, (3) mendeskripsikan perlawanan perempuan dalam menghadapi kekerasan seksual pada novel tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui studi pustaka. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kritik sastra feminis.

Hasil penelitian menunjukkan struktur novel Bunga-Bunga Kertas berkaitan satu sama lain, dengan latar di Jogja pada tahun 2000-an. Ketidakadilan yang dialami tokoh perempuan dalam novel ini adalah tindakan kekerasan seksual. Kekerasan seksual yang tergambar terbagi pada lima bagian yaitu, gender harresment, seduction behaviour, sexual bribery, sexual coercion, dan sexual imposition. Perlawanan yang dilakukan perempuan meliputi perlawanan fisik dan psikis, verbal dan kemandirian.

Kata-kata Kunci: Pelecehan Seksual, Gender Harresment, Seduction Behaviour, Sexual Bribery, Sexual Coercion,Sexual Imposition.


(5)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

SEXUAL VIOLENCE ON WOMEN

IN THE NOVEL ENTITLED BUNGA-BUNGA KERTAS BY KHUSNUL KHOTIMAH

By

Renna Badrya Renaldi

This study is based on the sexual viuolence issues, experienced especialy by women. The issues are depicted in literary works, particularly in novel.

The object investigation of this study is a novel entitled Bunga-bunga Kertas by Khusnul Khotimah. This study aims to (1) describe the structure of the novel entitled Bunga-bunga Kertas by Khusnul Khotimah ,(2) to describe the level of sexual violence that is experienced by women in particular novel. (3) and to describe women resistance in facing sexual violence in particular novel,

This study applies a descriptive qualitative method to analyze data. The data are corrected trhough library study research. Feminist literaly critism is use as the approach of this study.

The result of this study show that structure of the novel entitled of Bunga-bunga Kertas is interrelated to each other, with the setting in Jogja in the year 2000. The opperession that experienced by women caracter in This novel is the act of sexual violence. Five types of sexual violence. Five type of sexial violence that are depicted in this novel gender harresment, seduction behaviour, sexual bribery, sexual coercion, dan

sexual imposition. The resistance that is done by women are the resistance physical and phychical, oral ada self-reliant.

Key words: Sexual Violence, Gender Harresment, Seduction Behaviour, Sexual Bribery, Sexual Coercion,Sexual Imposition.


(6)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMAKASIH... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB 2 LANDASAN TEORETIS: NOVEL, STRUKTUR NOVEL, FEMINSME, KEKERASAN SEKSUAL, PERLAWANAN 2.1 Pengertian Novel ... 8

2.1.1 Unsur Pembentuk Novel ... 9

2.1.1.1 Tema ... 10

2.1.1.2 Alur ... 10


(7)

xi Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.1.4 Tokoh dan Penokohan ... 12

2.1.1.5 Pencerita dan penceritaan ... 13

2.2 Analisis Struktural ... 14

2.2.1 Aspek Sintaksis ... 15

2.2.2 Asepek Semantik ... 15

2.2.2.1 Tokoh ... 15

2.2.2.2 Latar ... 16

2.2.3 Aspek Verbal ... 16

2.3 Kritik Sastra Feminis ... 17

2.3.1 Pengertian Feminisme ... 17

2.3.2 Sejarah Munculnya Gerakan Feminisme dan Perkembangannya .. 18

2.3.3 Kritik Sastra Feminis ... 20

2.4 Ketidakadilan yang Dialami Perempuan ... 21

2.4.1 Bentuk-bentuk Ketidakadilan yang Dialami Perempuan ... 22

2.5 Kekerasan Seksual ... 25

2.5.1 Pengertian Kekerasan Seksual ... 25

2.5.2 Bentuk-Bentuk Kekerasan Seksual ... 25

2.5.2.1 Gender Harrasment ... 26

2.5.2.2 Seduction Behavior ... 26

2.5.2.3 Sexual Bribery ... 26

2.5.2.4 Sexual Coercion ... 27

2.5.2.5 Sexual Impotition ... 27

2.5 Perlawanan Terhadap ketidakadilan yang Dialami Perempuan ... 28

2.6 Penelitian yang Relevan ... 29


(8)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1 Metode Penelitian... 31

3.2 Sumber Data ... 31

3.3 Teknik Penelitian ... 31

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.3.2 Teknik Pengolahan Data ... 32

3.4 Instrumen Penelitian... 35

3.5 Definisi Operasional... 38

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Struktur dalam Novel Bunga-Bunga Kertas Karya Khusnul Khotimah ... 40

4.1.1 Pengaluran dan Alur ... 40

4.1.1.1 Pengaluran ... 40

4.1.1.2 Alur ... 67

4.1.2 Analisis Tokoh dan Penokohan ... 73

4.1.3 Latar ... 92

4.1.3.1 Latar Tempat ... 92

4.1.3.2 Latar Waktu ... 103

4.1.3.3 Latar Sosial... 109

4.1.3 Tema ... 110

4.1.4 Analisis Penceritaan ... 111

4.1.4.1 Kehadiran Pencerita ... 111

4.1.4.2 Tipe Penceritaan ... 113

4.1.4.3 Kaitan Antar Wicara ... 118

4.1.4.4 Kaitan Keseluruhan ... 118

4.2 Analisis Kekerasan Seksual dalam Novel Bunga-Bunga Kertas Karya Khusnul Khotimah ... 119


(9)

xiii Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.1 Tingkatan Kekerasan Seksual ... 119

4.2.1.1 Gender Harrasment ... 120

4.2.1.2 Seduction Behavior ... 127

4.2.1.3 Sexual Bribery ... 128

4.2.1.4 Sexual Coercion ... 128

4.2.1.5 Sexual Impotition ... 133

4.2.2 Perlawanan Perempuan Pada Kekerasan Seksual ... 137

4.2.2.1 Perlawanan Fisik ... 137

4.2.2.2 Perlawanan Verbal ... 142

4.2.2.3 Perlawanan Melalui Kemandirian ... 143

4.2.2.2 Perlawanan Psikis ... 145

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan ... 148

5.1.1 Analisis Strktur Novel ... 148

5.1.2 Kekerasan Seksual Pada Perempuan ... 150

5.1.2 Perlawanan Perempuan Pada Kekerasan Seksual ... 152

5.2 Implikasi dan Rekomendasi ... 154

DAFTAR PUSTAKA ... 156 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Teknik Kajian Novel……….. 33

Tabel 3.2 : Pedoman Analisis Struktur……….35

Tabel 3.3 : Pedoman Analisis Kekerasan Seksual ………...37


(11)

xv Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 : Alur Penelitian……….34 Bagan 4.1 : Pengaluran………....66


(12)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Pengesahan Judul

Lampiran 2 Cover Novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah Lampiran 3 Tabel Pemberitaan Perkosaan Juli-September 2011


(13)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bagian pendahuluan, peneliti memaparkan mengenai (1) latar belakang penelitian, (2) rumusan masalah penelitian, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) struktur organisasi skripsi.

1.1 Latar Belakang Masalah

Wanita merupakan kaum yang paling potensial untuk menjadi sasaran pemerkosaan. Sebagian besar masyarakat di Indonesia beranggapan bahwa perempuan sebagai korban pemerkosaan atau perempuan yang sudah tidak perawan adalah bukan perempuan baik-baik sehingga tidak dapat mempertahankan “kesucian” yang masih dianggap sangat penting oleh sebagian besar penduduk di Indonesia. Selebihnya anggapan bahwa penyebab terjadinya pemerkosaan itu adalah salah dari pihak korban yang dalam hal ini perempuan. Masyarakat menganggap perempuan sengaja menggoda dengan pakaian minim sehingga pemerkosaan itu terjadi. Namun pada nyatanya sebagian besar perempuan yang menjadi korban pemerkosaan bukanlah perempuan yang gemar menggunakan pakaian yang dianggap mengundang hawa nafsu. Karena memang bukan selalu tentang bagaimana perempuan berpakaian tetapi bagaimana kaum laki-laki bisa menghargai perempuan, menjaga pikiran dan menjaga hawa nafsu. Disamping itu memang perempuan pun harus menjaga perilaku dan sopan santun.

Perkosaan adalah pemaksaan dan perampasan hak seseorang. Ada pihak yang menikmati diatas penderitaan orang lain. Bila hubungan seksual dilakukan dengan koksensus (persetujuan di antara pihak-pihak yang melakukan), maka perkosaan tidak akan terjadi. Dengan kata lain, perkosaan lebih menjadi persoalan rasa hormat dan kesetaraan, daripada masalah seksual. Betapa besarnya gairah seksual seseorang, tidak akan menjadi soal bila dia melakukannya dengan pihak-pihak yang menyetujui hubungan ini (Jurnal Perempuan, 2011:75).


(14)

2

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reaksi yang sangat wajar bahkan peneltian di Amerika menyatakan bahwa korban pemerkosaan merupakan korban kelompok masyarakat terbesar yang dapat mengalami Post Traumatic Stress Disorder.

Pelecehan seksual adalah penyalahgunaan hubungan perempuan dan laki-laki yang merugikan salah satu pihak, karena dilecehkan dan direndahkan martabatnya. (Muniarti 1995:9)

Sayangnya, kasus pemerkosaan di Indonesia sering kali diberitakan sangat tidak pantas terlebih jika dilihat dari kacamata sebagai korban. Banyak sekali berita yang menuliskan bahwa pemerkosaan terjadi karena tidak mendapatkan kepuasan seksual dari istrinya. Atas alasan ini dapat disimpulkan bahwa kasus pemerkosaan di Indonesia didasari oleh hasrat alamiah seorang laki-laki dalam hal ini kebutuhan seksual. Namun, pemberitaan dari sisi korban tidak begitu disorot atau bahkan dianggap sesuatu yang tidak penting, jarang sekali pemberitaan yang membahas sudut pandang atau sesuatu yang mewakili perasaan dari pihak korban seakan hal itu bukanlah sesuatu yang penting untuk diangkat dan diperhatikan (Jurnal Perempuan, 2011). Pemberitaan di Indonesia pun selalu berpihak kepada pelaku pemerkosaan seringkali kalimat seakan pemerkosaan terjadi dibawah alam sadar dan bukanlah keinginan pelaku dan pemerkosaan yang terjadi bukanlah hal yang menjadi tanggungjawab pelaku karena pemberitaan selalu menuliskan kalimat yang seolah olah kaum laki-laki hanya kehilangan kendali seks bukanlah melakukan hal kejahatan yang sangat fatal. Perkosaan seolah suatu yang beralasan dilakukan atas dasar alami kebutuhan laki-laki, sementara pandangan sendiri jarang sekali terwakili (Jurnal Perempuan, 2011;37).

Berbicara tentang tindakan kekerasan seksual terhadap perempuan dan dampaknya baik bagi psikis dan kehidupan perempuan sebagai korban. Dampak yang dimaksudkan adalah dampak psikis dan fisik setelah terjadi pemerkosaan. Peneliti juga meneliti tentang lima tingkatan pelecehan seksual yang dijelaskan oleh Fitz


(15)

3

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gerald dan Schullman (1987:27) yaitu, gender harrasment, seduction behaviour, seksual briberry, sexual coercion, dan seksual imposition.

Novel Bunga-Bunga Kertas dikaji karena kisahnya yang fokus menyoroti kekerasan seksual terhadap kaum perempuan yang masih sangat terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, kajian yang dilakukan haruslah spesifik dan berbeda. Kajian mengenai perempuan khususnya dalam dikenal sebagai kritik sastra feminis. Menurut Ratna (2011:184), kritik sastra feminis merupakan suatu pendekatan dalam ilmu sastra yang berusaha mendeskripsikan dan menafsirkan pengalaman perempuan dalam karya sastra, yaitu dalam mempermasalahkan praduga terhadap kaum perempuan oleh sebab itu pendekatan dalam kajian ini lebih tepat menggunakan kritik sastra feminis.

Novel ini ditulis oleh seorang perempuan, maka sudah tidak asing lagi karya sastra yang membahas perempuan ditulis oleh kaum perempuan itu sendiri. Sumber penelitian dari penelitian ini adalah Novel yang merupakan sastra populer, yang kita ketahui sastra populer menurut KBBI adalah karya sastra yang dianggap populer dan baru dikenal setelah zaman post modernisme, pada sekitar tahun 1970-an dan cenderung menggunakan bahasa sehari-hari dikalangan remaja. pentingnya meneliti sastra populer karena sastra populer juga sangat berkembang mengikuti perkembangan zaman. Maka sastra populer penting diteliti untuk mengetahui realitas yang terjadi di masyarakat Indonesia yang dituliskan dalam sebuah novel karya Khusnul Khotimah Bunga-Bunga Kertas yang merupakan sebuah karya sastra populer.

Berkaitan dengan penjelasan mengenai kekerasan seksual yang sering terjadi terhadap perempuan, maka peneliti memilih novel Bunga-Bunga Kertas Karya Khusnul Khotimah sebagai objek penelitian. Alasan yang pertama peneliti memilih novel Bunga-Bunga Kertas sebagai objek penelitian karena secara nyata novel ini


(16)

4

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengandung konsep yang akan dikaji dalam penelitian ini yakni, kekerasan seksual yang terjadi pada perempuan.

Kekerasan sesksual yang tergambar dalam novel Bunga-Bunga Kertas ini tergambar sangat jelas. Tokoh perempuan yang digambarkan dalam novel ini mengalami kekerasan seksual tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki tetapi oleh kaum perempuan itu sendiri. Sebagai salah satu contoh, tokoh perempuan yang digambarkan mengalami kekerasan seksual dalam novel Bunga-Bunga Kertas ini adalah tokoh Bunga yang mengalami pemerkosaan oleh Ardi dan Bunga yang mendapat pandangan sinis serta hinaan dari Tante Siska yang notabene adalah ibu tirinya.

Alasan kedua peneliti memilih novel Bunga-Bunga Kertas adalah karena peneliti merasa kagum pada tokoh Bunga yang digambarkan dalam novel ini, karena tokoh Bunga digambarkan tegas dan memiliki sikap yang berani melawan semua orang yang memaksa Bunga untuk melakukan hal yang membuat dirinya tidak nyaman.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Dewi Sulistyorini dengan judul Pelecehan Seksual Terhadap tokoh Perempuan dalam Novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal EL-Saadawi dan The Colour Purple karya Alice Walker. Dwi membahas 2 novel untuk dibandingkan. Dan membahas kelima tingkatan pelecehan seksual yang terjadi dalam novel serta dampak yang terjadi kepada perempuan sebagai korban pemerkosaan.

Perbedaannya dengan penelitian yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah, jika dalam penelitian Dewi membahas kekerasan seksual dalam dua novel dan membandingkan keduanya, jika dalam penelitian ini peneliti meneliti kekerasan seksual dalam satu novel serta membahas struktur dan relasi antartokoh serta perlawanan perempuan pada tindak kekerasan seksual yang dilakukan kaum laki-laki maupun perempuan kepada kaum perempuan.


(17)

5

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka masalah yang akan diteliti dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah:

1) Bagaimana struktur dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah?

2) Bagaimana tingkatan kekerasan seksual pada perempuan dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah?

3) Bagaimana perlawanan tokoh perempuan terhadap kekerasan seksual dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan maka tujuan penelitian novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui dan menganalisis struktur novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah.

2) Untuk mengetahui dan menganalisis lima tingkatan kekerasan perempuan dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah.


(18)

6

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Untuk mengetahui dan menganalisis perlawanan perempuan terhadap kekerasan seksual pada novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah.

1.4 Manfaat penelitian

1) Penelitian ini diharapkan dapat memperluas cakrawala pengetahuan mengenai studi analisis terhadap karya sastra, terutama dalam tinjauan feminis.

2) Diharapkan mampu mengetahui bagaimana citra diri dan citra sosial tokoh-tokoh wanita dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah Sekaligus memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas tentang keberhasilan tokoh perempuan dalam perjalanan kehidupan yang dijalaninya.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi pada skripsi ini terdiri atas tiga bagian, yakni bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan mengenai keaslian skripsi, kata pengantar, halaman ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi, serta daftar tabel, daftar bagan, dan daftar lampiran.


(19)

7

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagian tengah terbagi lagi menjadi lima bab. Bab satu adalah bab pendahuluan yang berisi latar belakang. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan objek, yaitu mengenai kekerasan seksual pada perempuan dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah. Selain itu, bab pendahuluan menjelaskan mengenai keterkaitan pemilihan objek beserta aspek-aspek yang muncul di dalamnya, seperti kemunculan novel, kekerasan seksual di Indonesia dan gerakan feminis. Pada bagian ini, juga ditambahkan mengenai penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan perempuan dan kajian kritik sastra feminis. Selanjutnya adalah rumusan masalah yang memaparkan mengenai permasalahan apa saja yang akan dibahas dalam penelitian. Selanjutnya, penelitian ini menjelaskan mengenai tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Terakhir, pada bab ini akan memaparkan mengenai struktur organisasi skripsi.

Bab dua membahas landasan teoretis mengenai kekerasan seksual, tingkatan kekerasan seksual definisi novel, kritik sastra feminis dan ketidakadilan yang dialami perempuan akibat sistem patriarki. Pada pembahasan mengenai tingkatan kekerasan seksual dijelaskan beberapa teori salah satunya dari Fitzgerald dan Schuman hingga kekerasan seksual yang dibahas mengacu pada teori tersebut. Dalam bagian novel, terdapat subbab mengenai unsur pembentuk novel yang mengacu pada teori Todorrov. Selain itu, beberapa teori dan pemahaman mengenai gerakan feminisme hingga awal mula kemunculannya dalam karya sastra.

Bab tiga membahas metode penelitian, sumber data, teknik penelitian, instrumen penelitian, dan definisi operasional. Bab ini akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian, data yang digunakan, teknik penelitian yang terdiri dari pengolahan dan pengumpulan data. Selain itu, terdapat pula beberapa tabel dan bagan yang menjelaskan mengenai kerangka berpikir penelitian dan pedoman analisis yang berkaitan dengan struktur novel dan kekerasan seksual pada perempuan dalam novel tersebut. Bab tiga ini berfungsi untuk menjelaskan secara


(20)

8

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknis mengenai hal yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dalam bab satu dengan menggunakan landasan teoretis dalam bab dua.

Bab empat adalah bab temuan dan pembahasan yang akan menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah. Bab ini menjelaskan mengenai struktur novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah, serta kekerasan seksual pada perempuan. Ketidakadilan yang dialami perempuan, perlawanan yang dilakukan perempuan dalam menghadapi kekerasan seksual dan ketidakadilan.

Bab lima adalah bab penutup yang berisikan simpulan, implikasi, dan rekomendasi. Simpulan berisi penafsiran mengenai hasil penelitian. Implikasi dan rekomendasi ditujukan pada peneliti selanjutnya, pengguna penelitian, dan manfaat penelitian untuk masyarakat luas.

Bagian akhir pada penelitian ini berisi daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka berisi sumber-sumber buku, jurnal, atau bahan lainnya yang digunakan selama penulisan skripsi. Lampiran berisikan beberapa hal yang bersangkutan dengan penelitian dalam skripsi. .


(21)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bagian ini, peneliti memaparkan mengenai (1) metode penelitian, (2) sumber data, (3) teknik penelitian, (4) instrumen penelitian, dan (5) definisi operasional.

3.1Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik. Menurut Muttaqin metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian. Metode deskriptif dipilih karena mempermudah masalah yang akan diteliti dan sesuai untuk penelitian sastra tentang novel yang banyak menggambarkan tokoh, watak, alur tempat, dan sudut pandang. Metode deskriptif adalah metode yang memaparkan secara jelas objek penelitian. Sedangkan metode deskriptif analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis segala hal yang berkaitan dengan perwatakan tokoh perempuan dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah.

3.2Sumber Data

Novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah yang terbit pada tahun 2012. Novel ini diterbitkan oleh penerbit Safirah, Jogjakarta. Dengan tebal 300 halaman. Diteliti dengan menggunakan teori kritik sastra feminis.

3.3Teknik Penelitian

3.3.1 Teknik Pengumpulan data

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa telaah pustaka. Telaah pustaka dilakukan dengan cara menelaah buku-buku dan literatur yang berkaitan


(22)

32

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan permasalahan mengenai kekerasan seksual pada perempuan. Selain itu, peneliti juga melakukan telaah pustaka mengenai hasil penelitian yang membahas tentang kekerasan seksual pada perempuam. Hal tersebut dilakukan agar peneliti mengetahui apakah kekerasan seksual yang digambarkan dalam novel Bunga-Bunga Kertas benar-benar terjadi pula pada perempuan korban kekerasan seksual pada umumnya.

3.3.2 Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah yang hatus ditempuh dalam menganalisis data dengan menggunakan kritik sastra feminis meliputi:

1) Menganalisis bagaimana struktur novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah;

2) Menganalisis tingkatan kekerasan seksual yang tergambar dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah;

3) Menganalisis bagaimana perlawanan perempuan terhadap kekerasan seksual yang tergambar dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah; 4) Menarik kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan dari data-data yang


(23)

33

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Teknik Kajian Novel

Selanjutnya, dari data yang telah peneliti peroleh dari studi kepustakaan akan diolah, disusun, dan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Pertama, peneliti akan menganalisis bagaimana struktur novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah. Analisis struktur novel merupakan analisis yang paling utama harus dilakukan terlebih dahulu. Analisis struktur novel membantu mempermudah analisis feminisme, yakni dari segi alur dan pengaluran, latar, tokoh dan penokohan, dan analisis penceritaan.

2) Kedua, peneliti akan menganalisis kekerasan seksual pada perempuan dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah.

3) Ketiga, peneliti akan menganalisis perlawanan yang dilakukan oleh tokoh perempuan dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah. 4) Keempat, peneliti akan menarik kesimpulan yang dapat

dipertanggungjawabkan dari data-data yang telah terkumpul. Pendekatan Disiplin

Operasional

Unsur-Unsur Analisis

Tekanan

Deskriptif Feminisme

Kekerasan Seksual

Analisis alur dan pengaluran, analisis tokoh, analisis latar, dan analisis

penceritaan.

Kaitan unsur-unsur tersebut dengan ketidakadilan, kekerasan seksual dan perlawanan perempuan.


(24)

34

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Alur Penelitian Latar Belakang

Perempuan menjadi kaum yang dianggap lemah dan kebanyakan dari mereka sangat rentan mengalami pelecehan seksual, pelecehan seksual tidak hanya berbentuk kontak fisik, tetapi dapat berbentuk verbal.

Struktur Analisis Alur Tema Pengaluran Tokoh Latar Pencerita Penceritaan

Kritik Sastra Feminis Tingkatan kekerasan seksual

o Gender Harassment o Seduction Behavior o Sexual Bribery o Sexual Coercion o Sexual imposition Perlawanan

o Perlawanan Verbal o Perlawanan Fisik o Perlawanan Psikis o Perlawanan Melalui

Kemandirian

Kekerasan Seksual Pada Perempuan dalam Novel Bunga-Bunga Kertas

Karya Khusnul Khotimah Novel Bunga-Bunga Kertaskarya


(25)

35

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 1 Model Analisis Data Kekerasan Seksual Pada Perempuan dalam Novel Bunga-Bunga KertasKarya Khusnul Khotimah

(Kajian Feminisme) 3.4 Instrumen Pengolahan Data (Penelitian)

Agar penelitian yang dilakukan dapat sistematis, maka peneliti mengurutkannya secara ringkas dan jelas sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah. Permasalahan tersebut ditemukan karena tokohnya sebagai perempuan dan mengalami kekerasan seksual.

2) Mengkaji struktur novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah. Analisis ini meliputi, tema, alur dan pengaluran, tokoh dan penokohan, latar dan sudut pandang.

3) Mengkaji bagaimana kekerasan seksual pada perempuan yang digambarkan lewat tokoh-tokohnya dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah. Dalam menganalisis hal tersebut peneliti menggunakan pendekatan kritik sastra feminis.

4) Mengkaji bagaimana perlawanan tokoh perempuan pada novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah.

Tabel 3.1 Pedoman Analisis Struktur


(26)

36

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 Aspek Sintaksis

a. pengaluran

b. alur

a. Apa sajakah peristiwa-peristiwa yang menjadi fungsi utama dalam novel dan bagaimana urutannya.

b. Bagaimana urutan teks yang terdapat pada novel?

2 Aspek Semantik

a. latar a. Di mana sajakah tempat

berlangsungnya peristiwa dalam Novel Bunga-Bunga Kertas? b. Kapan sajakah terjadinya

peristiwa dalam Novel Bunga-Bunga Kertas?

c. Bagaimana sajakah latar sosial yang digambarkan dalam Novel Bunga-Bunga Kertas?


(27)

37

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Tokoh

a. Siapa sajakah tokoh utama yang hadir dalam Novel Bunga-Bunga Kertas?

b. Siapa sajakah tokoh tokoh tambahan yang hadir dalam Novel Bunga-Bunga Kertas? c. Bagaimanakah penokohan dan

perwatakan setiap tokoh yang digambarkan dalam Novel Bunga-Bunga Kertas?

Tabel 3.2 Pedoman Analisis Kekerasan Seksual

No Aspek yang Diteliti Acuan Analisis

1 Aspek Sintaksis a. alur

b. pengaluran

a. Apakah pada aspek-aspek tersebut terdapat penggambaran kekerasan seksual?

b. Bagaimana tingkatan kekerasan seksual yang digambarkan, apakah


(28)

38

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Pedoman Analisis Perlawanan

No Aspek yang Diteliti Acuan Analisis

1 Aspek Sintaksis a. pengaluran b. alur

a. Apakah pada aspek-aspek tersebut terdapat penggambaran perlawanan perempuan terhadap kekerasan seksual?

b. Bagaimana perlawanan 2

Aspek Semantik

a. tokoh b. latar

terdiri atas?

1) gender harassment 2) seduction behavior 3) sexual briberry 4) sexual coercion 5) sexual imposition

c. Pada unsur apa tingkat kekerasan seksual digambarkan?

3

Aspek Verbal

a. pencerita b. penceritaan


(29)

39

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 Aspek Semantik

a. tokoh b. latar

perempuan terhadap kekerasan seksual kekerasan seksual yang digambarkan pada aspek tersebut?

c. Pada unsur apa perlawanan perempuan terhadap kekerasan seksual digambarkan?

3 Aspek Verbal

a. pencerita b. penceritaan

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian karya ilmiah agar pembaca mendapatkan penggambaran yang jelas. Oleh sebab itu, peneliti merasa perlu mendeskripsikan istilah atau variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

1) Kekerasan seksual adalah penyalahgunaan hubungan perempuan dan laki-laki yang merugikan salah satu pihak, karena dilecehkan dan direndahkan martabatnya (Muniarti 1995:9).

2) Novel adalah bentuk prosa yang tergolong cerita fiksi, memiliki unsur intrinsik dan ektrinsik, isinya mengemukakan segala sesuatu secara lebih rinci, lebih detil dan lebih banyak melibatkan permasalahan yang kompleks dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

3) Perlawanan adalah suatu usaha, cara atau proses dan perbuatan melawan sesuatu, khususnya dalam penelitian ini adalah melawan ketidakadilan. Biasanya hal tersebut terjadi untuk menunjukan eksistensi diri.


(30)

40

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Kritik sastra feminis adalah sebuah pendekatan terhadap karya sastra yang umumnya mengedepankan wacana mengenai perempuan, yang mengalami penderitaan seperti represi, marginalisasi, dan subordinasi. Dalam makalahnya Sumiyadi dan tim (2011) menyebutkan bahawa kritik sastra feminis merupakan perpaduan tiga kata, yaitu ‘kritik’, ‘sastra’ dan ‘feminis’ merupakan sebuah pendekatan akademik pada studi sastra yang mengaplikasikan pemikiran feminis untuk menganalisis teks sastra dan konteks produksi dan resepsi.


(31)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 5

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang telah dilakukan terhadap persoalan kekerasan seksual pada perempuan dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah, sampailah pada kesimpulan sebagai berikut.

5.1.1 Struktur Novel

Untuk mengetahui struktur novel, maka perlu dilakukan analisis terhadap unsur-unsur novel tersebut. Analisis struktur dimulai dengan analisis pengaluran dan alur. Dalam pengaluran ditemukan 453 sekuen induk. Dari ke-453 sekuen induk tersebut termasuk di dalamnya enam sekuen ingatan. Keenam sekuen ingatan tersebut terdiri dari dua sekuen sorot balik (sekuen yang menampilkan kembali masa lampau dalam beberapa rangkaian peristiwa) dan empat sekuen kilas balik (sekuen yang menampilkan kembali masa lampau dalam satu peristiwa saja). Kemudian dari analisis alur ditemukan 40 fungsi utama yang mempunyai hubungan sebab akibat antara peristiwa satu dengan peristiwa lainnya.

Selanjutnya, hasil analisis tokoh dan penokohan. Analisis tokoh dibagi menjadi dua bagian. Pertama, adalah tokoh utama dan yang kedua adalah tokoh tambahan. Dalam novel ini terdapat tiga tokoh utama, yaitu Bunga, Hanum dan Ardi. Sementara itu, tokoh tambahan terdapat 18 tokoh tambahan yang berada di lingkungan tokoh utama dan menjalin erat jalannya cerita. Tokoh tambahan tersebut ada yang cukup intens ditampilkan, seperti Ayah, Bunda, Nabilla, Tante Siska, Firman, Alya dan Mama Alya ada pula yang hanya ditampilkan pada bagian-bagian tertentu saja namun tetap mendukung alur cerita. Dalam melakukan analisis terhadap tokoh-tokoh tersebut, penulis melihat berdasarkan tingkat kemunculan dan fungsi tokoh di dalam cerita berdasarkan narasi pencerita, dialog antar tokoh, perilaku tokoh,


(32)

149

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan pandangan tokoh lain. Teknik penokohan yang digunakan pengarang, yaitu melalui penamaan, pernyataan, penegasan, dialog antar tokoh, percakapan monolog, tingkah laku tokoh, dan tindakan tokoh lain.

Analisis latar meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat yang digunakan pengarang dalam novel ini sebagian besar berada di Jogja dan sisanya di Jakarta. Lebih sempit lagi, dijelaskan latar tempat yaitu, di daerah Warung Boto yaitu rumah keluarga Bunga.. Selain itu, latar tempat lain adalah Jalan Malioboro, tempat bertemunya Bunga dengan Hanum dan Ardi. Latar Stasiun Tugu, yakni tempat Bunga merenung dan mendapatkan kekerasan seksual yang dilakukan laki-laki hidung belang. Ada pula latar rumah sakit, yakni tempat di mana Bunda di rawat, Bunda meninggal, Bunga memeriksakan kandungan, Bunga melahirkan dan Bunga bertemu dengan anaknya selama anaknya dalam perawatan. Lalu, latar rumah Hanum, yakni tempat di mana Bunga diperkosa oleh Ardi.Lalu latar lainnya seperti Rumah Juara adalah tempat Bunga mengajar anak jalanan dan yang lainnya seperti Bandara, Pasar Beringharjo, Zamara Group, Perusahaan Silver, perkampungan, perusahaan silver, rumah kontrakan dan Jembatan Janti.

Sementara itu, latar waktu yang digunakan pengarang merupakan latar waktu yang terjadi di Indonesia, yakni latar waktu dini hari, pagi hari, siang hari, sore dan malam hari. Selain itu, latar waktu lainnya adalah tahun berlangsungnya peristiwa. Dalam novel ini cerita diawali pada masa sekarang kisaran tahun 2000-2012 dengan dimunculkannya penggunaan Handphone yang sudah dilengkapi fasilitas kamera di dalamnya hal tersebut ditunjukkan oleh pengarang secara eksplisit.

Selanjutnya adalah latar sosial, dalam novel ini latar sosial menggambarkan mengenai. Latar sosial yang digambarkan dalam novel ini, pertama adalah mengenai kehidupan keluarga pengusaha kaya dan lingkungan serta lingkaran sosialisasi yang hidup dengan sangat Islami. Dapat dilihat dari baju yang dikenakan dan semua kebiasaan yang dilakukan oleh mereka selalu atas dasar norma dan hukum islam. Masyarakat yang sangat peduli dengan fenomena sosial.Khususnya masalah anak


(33)

150

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan keluarga dan sangat aktif pada kegiatan-kegiatan sosial seperti pendirian LSM dan rumah singgah untuk anak jalanan. Diceritakan juga sisi lain masyarakat Jogja yang menyimpang. Ada sebagian orang yang masih berlaku tidak baik, seperti laki-laki hidung belang, pekerja seks komersial, pelaku pemerkosaan, dan prilaku menggugurkan kandungan.

Dalam analisis penceritaan, kehadiran pencerita yang ditemukan dalam novel Bunga-Bunga Kertas adalah pencerita ekstern. Hal tersebut dapat dilihat karena pencerita tidak hadir dalam teks. Pencerita menggunakan pronomina „dia‟ atau „ia‟ yang merupakan orang ketiga tunggal. Pencerita dalam novel ini hadir di luar karya sastra, dalam beberapa peristiwa penggunaan pronomina „dia‟ diganti dengan nama tokoh-tokohnya. Penulis menyimpulkan bahwa kehadiran pencerita ektern muncul di seluruh bagian cerita dan menjadi satu-satunya pencerita yang hadir karena penulis tidak menemukan adanya pencerita intern. Meskipun begitu, pencerita ektern ini merupakan pencerita serba tahu yang mendukung keseluruhan isi cerita, sehingga membuat cerita seolah tidak berjarak dan sangat dekat dengan pembaca.

Analisis struktur yang terakhir adalah tipe penceritaan, dalam novel ini tipe penceritaan yang digunakan pengarang meliputi tiga tipe penceritaan, yaitu wicara yang dilaporkan, wicara yang dinarasikan, dan wicara yang dialihkan. Pada wicara yang dilaporkan, pengarang melaporkan keseluruhan isi teks dalam bentuk dialog tokoh atau kalimat-kalimat langsung. Salah satunya adalah percakapan antara Ayah dengan Bunga. Berikutnya adalah wicara yang dinarasikan, dalam hal ini pengarang memaparkan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh tokoh.Salah satunya tergambar pada saat pencerita menceritakan perasaan Bunga yang sangat sedih dan kehilangan bundanya setela Bunda meninggal.Selanjutnya wicara yang dialihkan, pada tipe ini pencerita memperlihatkan mengenai pandangan tokoh atau pencerita tentang sesuatu, biasanya merupakan monolog tokoh. Salah satunya muncul saat Bunga berpikir bahwa Ayah tidak benar-benar mencarinya melainkan menemui Tante Siska.


(34)

151

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah melakukan analisis struktur novel, penulis kemudian menganalisis isi cerita untuk mengetahui kekerasan seksual pada perempuan dalam novel Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah. Dalam menganalisis kekerasan seksual pada perempuan tersebut penulis mengklasifikasikannya ke dalam tingkatan-tingkatan kekerasan seksual dari yang teringan hingga yang terberat yang ditemukan dalam novel tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah Gender Harassmentyang berarti pernyataan dan tingkah laku yang bersifat merendahkan seseorang berdasarkan jenis kelaminnya. Seduction Behavioryang artinya rayuan atau permintaan yang tidak senonoh dan bersifat seksual, atau bersifat merendahkan tanpa adanya suatu ancaman.Sexual Bribery Ajakan untuk melakukan hal-hal yang berkenaan dengan perhatian seksual yang disertai dengan janjijanji untuk mendapatkan imbalan tertentu (imbalan kenaikan gaji atau jabatan).Sexual Coercion atau ThreatTekanan untuk melakukan hal-hal yang bersifat eksternal dengan disertai ancaman baik secara halus ataupun langsung. Dan yang terakhir, Sexual Imposistion atau Serangan atau paksaan yang bersifat seksual dan dilakukannya secara kasar atau terang-terangan.

Kekerasan seksual terjadi karena anggapan masyarakat dan laki-laki bahwa perempuan adalah kaum yang lemah sehingga sering menjadi sasaran tindak kekerasan, baik fisik, psikis dan seksual.Dalam novel ini penulis menemukan tiga tokoh yang mengalami kekerasan seksual yaitu, Bunga, Mbak Sum, dan Rani.Dari ketiga tokoh tersebut tokoh Bunga adalah tokoh yang mengalami tindak kekerasan seksual yang tidak sedikit. Empat dari lima tingkatan seksual Bunga alami. Misal tindakan kekerasan seksual tingkat 1atau Gender Harassment Bunga dapatkan dari Tante Siska yang tidak lain adalah ibu tirinya. Tante Siska mengatakan bahwa Bunga ada main dengan “Om-Om” atau laki-laki hidung belang sudah jelas Tante Siska sudah melakuka kekerasan seksual tingkat pertama terhadap Bunga secara verbal karena pengakuan Bunga yang tidak mau menikah dengan pelaku pemerkosaannya dikarenakan laki-laki itu sudah berkeluarga. Selanjutnya kekerasan seksual tingkat kedua juga dialami oleh Bunga.Bunga mendapat rayuan dan ajakan untuk berkencan


(35)

152

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari laki-laki hidung belang saat Bunga berjalan di sekitaran stasiun Tugu.Selanjutnya, kekerasan seksual tingkat empat atau sexual coercion dialami juga oleh Bunga.Bunga mengalami kekerasan tingkat keempat dua kali, yang pertama Bunga mendapatkan kekerasan seksual tingkat empat dari laki-laki hidung belang di stasiun Tugu, dan yang kedua Bunga merasakannya lagi saat Bunga sudah menikah dengan Ardi. Selanjutnya, kekerasan seksual tingkat lima dialami juga oleh Bunga dan pelaku yang berbeda, Bunga mengalami pemerkosaan dan hal itu dilakukan oleh Ardi.

Selain Bunga, ada tokoh lain yang mengalami kekerasan seksual. Rani, adalah bocah 14 tahun yang mengalami kekerasan seksual yang dilakukan ayah kandungnya sendiri. Rani mengalami kekerasan tingkat ke empat karena ayahnya tidak sempat menjamah tubuh Rani. Permasalahan-permasalahan diatas adalah bukti, tidak semua kasus pemerkosaan atau tindak kekerasan seksual itu sepenuhnya menjadi salah perempuan, karena selama ini pemberitaan di Indonesia atau anggapan masyarakat Indonesia mengaggap jika perempuanlah yang menjadi pihak yang menggoda sehingga terjadilah tindakan kekerasan seksual dan pemerkosaan. Yang terakhir, kekerasan tingkat lima menimpa Mbak Sum. Tidak hanya sekali bahkan berkali-kali dan dilakukan oleh Ardi.Mbak Sum tidak berani membuka mulutnya dan mengadukan tindakan majikannya itu pada istrinya karena Mbak Sum sangat takut kehilangan pekerjaan. Permasalahan atau peristiwa yang menimpa Mbak Sum, menjadi bukti bahwa penindasan terhadap perempuan tidak terjadi hanya karena budaya atau sistem patriarki melainkan Faktor-faktor lain.Faktor ekonomi misalnya seperti yang dialami Mbak Sum.

5.1.3 Perlawanan Perempuan Terhadap Kekerasan Seksual dalam Novel

Bunga-Bunga Kertas karya Khusnul Khotimah

Dalam hal ini penulis menemukan berbagai bentuk-bentuk perlawanan perempuan dalam menghadapi keekrasan seksual dalam Novel Bunga-Bunga Kertas Karya Khusnul Khotimah.Perlawanan perempuan teradap kekerasan seksual


(36)

153

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan dengan beberapa jenis perlawanan, yaitu melalui perlawanan fisik, psikis, verbal dan kemandirian. Selain karena sistem patriarki, diskriminasi terhadap perempuan juga terjadi karena Faktor lain. Seperti yang terlihat pada novel Bunga-Bunga Kertas ini faktor ekonomi menjadi faktor pendukung terjadinya diskriminasi terhadap perempuan.Kekerasan seksual terjadi dan menyebabkan batasan terhadap ruang gerak perempuan.Yang terjadi pada tokoh Bunga misalnya, setelah mengalami kasusu kekerasan seksual Bunga menjadi lebih menjaga diri dan lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah karena Bunga hamil setelah mengalami tindakan pemerkosaan yang dilakukan oleh Ardi.Yang biasanya Bunga aktif berkuliah, mengajar di Rumah Juara dan lainnya. Tetapi setelah Bunga mengandung semua itu tidak dapat Bunga lakukan lagi karena Bunga merasa tidak tahan mendapatkan cemoohan dari orang lain. Selain cemoohan Bunga mendapatkan kekerasan seksual dari berbagai pihak karena sudah hamil di luar nikah. Bunga dan tokoh perempuan lainnya melakukan perlawanan terhadap kekerasan seksual dengan berbagai cara. Seperti perlawanan fisik, psikis, verbal dan kemandirian.

Perlawanan fisik banyak dilakukan oleh Bunga, salah satunya ketika Bunga sudah tidak tahan dengan keberadaan Ardi di tengah keluarganya. Bunga memutuskan untuk meninggalkan rumah agar bisa menghindari Ardi dan tindakan-tindakan Ardi yang memaksa Bunga secara halus untuk melakukan kontak fisik dan aktivitas seksual bersamanya. Lalu, perlawanan fisik juga dilakukan Bunga ketika mendapat ajakan kencan dari laki-laki hidung belang. Ketika itu, Bunga sudah menolak dan melawan laki-laki hidung belang dengan cara tidak menanggapi dan tidak menghiraukan godaan laki-laki hidung belang tersebut. Namun, Bunga mendapatkan kekerasan fisik sehingga memaksa Bunga untuk melakukan perlawanan fisik dan terpaksa menyakiti laki-laki hidung belang dengan menghempaskan ranselnya itu.

Lalu, perlawanan verbal dilakukan Bunga ketika dirinya mendapatkan kekerasan seksual tingkat pertama dari ibu tirinya. Terkadang, di Indonesia nasib sial


(37)

154

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selalu menimpa perempuan jika menyangkut masalah kekerasan seksual.Sudah dilecehkan dan mendapatkan kekerasan, perempuan masih saja dianggap sebagai pihak bersalah karena dianggap pemerkosan terjadi karena pihak perempuan yang sengaja menggoda dan mengundang syahwat laki-laki.Hal itu terjadi pula terhadap Bunga, pelakunya adalah ibu tirinya sendiri.ketika itu Tante Siska menyatakan bahwa Bunga adalah perempuan simpanan om-om. Bunga yang tidak teima dengan pernyataan Tante Siska sontak mengklarifikasi ucapan Tante Siska dengan cara menyatakan bahwa dirinya bukanlah wanita penggoda seperti ibu tirinya itu yang sudah menggoda ayahnya dan membuat keluarganya berantakan.

Selanjutnya perlawanan psikis yang dilakukan Bunga ketika menghadapi cemoohoan warga yang melihat keadaan Bunga yang hamil tidak jelas.Bunga merasa takut dan tertekan namun, Bunga tetap menghadapinya dengan hati yang tegar.Rasa takut dan malu oleh cemoohan warga Bunga lawan dengan menunjukan rasa tanggung jawab atas semua yang telah terjadi terhadap dirinya.Semua cemoohan warga dan rasa takutnya tak lantas membuat Bunga menutup dirinya.Bunga tetap melakukan aktifitasnya seperti biasa bahkan mencari pekerjaan, membangun kembali Rumah Juara dan melawan rasa trumanya terhadap laki-laki dengan mencoba membuka hatinya untuk laki-laki lain dan Bunga menikah dengannya.

Selanjutnya, perlawanan melalui kemandirian ditunjukan Bunga untuk melawan anggapan bahwa perempuan adalah kaum inferior yang tidak bisa hidup tanpa laki-laki yang dianggap kaum superior.Bunga membuktukannya dengan sikap dan kemandiriannya.ketika itu Bunga meninggalkan rumah dan suaminya karena sudah tidak tahan tinggal bersama pelaku pemerkosaannya. Dari mulai mencari perkerjaan, bekerja sebagai pembantu rumah tangga, melahirkan sendiri, membuka jasa laundry tangan di rumahnya, sampai bekerja sebagai sekretaris di perusahaan silver milik Hanum. Bunga berhasil membiayai kehidupan Ayah dan Shofi anak sematawayangnya tanpa bantuan Ardi, Suaminya. hal itu menjadi bukti bahwa


(38)

155

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anggapan perempuan kaum yang lemah dan membutuhkan laki-laki yang merupakan kaum yang kuat itu salah.

5.1.3 Implikasi dan Rekomendasi

Atas dasar penelitian di atas, maka dari itu penulis merekomendasikan beberapa hal berikut ini.

1. Dalam penelitian ini penulis hanya mengkaji kekerasan seksual dan perlawanan perempuan terhadap tindakan-tindakan kekerasan seksual hal itu masih terkait nilak-nilai partriarki dan terkait dengan karakteristik Feminisme dalam satu novel tersebut. Oleh karena itu, penelitian mengenai Feminisme masih terbuka seluas-luasnya. Penulis selanjutnya dapat mengkaji atau menganalisis kekerasan seksual dari pengarang yang berbeda dalam menggambarkan permasalahan perempuan terkait kekerasan sekual dan persoalan patriarki sehingga dapat mendeskripsikan perbedaan atau persamaannya.

2. Bagi masyarakat luas, penelitian ini dijadikan bahan refleksi agar lebih memahami tentang realitas sosial masyarakat khususnya tentang kekerasan-kekerasan yang dialami perempuan khususnya kekerasan-kekerasan seksual.

3. Bagi lembaga-lembaga sosial yang menangani masalah perempuan, penelitian ini dijadikan pertimbangan untuk dibuat peraturan dan dasar hukum yang baru menganai kekerasan, khususnya kekerasan seksual yang menimpa perempuan Indonesia.

4. Bagi dunia akademis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan reverensi tambahan dalam mengembangkan apresiasi dan penelitian terhadap karya sastra, khususnya kajian novel yang berideologi feminis.


(39)

156

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH


(40)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. (2010). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Anonim. (2006). Gender danKekerasanterhadapperempuan. MitraInti Foundation (yminti@mweb.co.id).

Anonim. (2000). MateriPokokPenyadaranJenderJakarta: Kantor Meneg PP.

Anwar, Ahyar. (2009). Geneologi Feminis.Jakarta:Penerbit Republika.

Arvia, Gadis. (2013). FilsafatberspektifFeminis. Jakarta: YayasanJurnalPerempuan (YJP).

Asril, Sabrina. (2013). “Calon Hakim Agung: Korban dan Pelaku Pemerkosaan Saling Menikmati”. Sebuah Artikel. Tersedia:

http://nasional.kompas.com/read/2013/01/14/22043991/Calon.Hakim.Agun g.Korban.dan.Pelaku.Pemerkosaan.Saling.Menikmati (Jumat, 16 Oktober 2015).

Burt, M. R. (1980). Cultural myth and supports for rape. Journal of Personality and Social Psychology, 38(2), 217-230.

Djajanegara, Soenardjat. (2003). Kritik Sastra Feminis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Endraswara, Suardi. (2011). Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: Caps

Faqih, M. (2013). Analisis gender & transformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Faruk dkk. (1997). Modul sastra populer. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Fitzgerld dan Scullman. (1987). The Career Psychology of Women: Californa Academic. Press.inc


(41)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Haryatmoko.(2002). KekuasaanMelahirkan Anti Kekuasaan.Majalah Basis, no: 01-02 th.Ke 51.

Hellwig, Tineke. (2003). In The Shadow Of Change: Citra PerempuanDalamSastra Indonesia. Terjemahan Rika IffatiFarikha. Depok:Desantra.

Hamidy, UU. (2001). Pembahasan Karya Fiksi dan Puisi. Pekanbaru: Unri Press.

Jurnal perempuan (2002). Jurnal perempuan (2011).

Khotimah, Khusnul. (2012). Bunga-Bunga Kertas. Yogyakarta: Safirah.

Mulyani, Yeni. Nantje Haridjatiwidjaja, & A. Sofian. (2003). Model Penderitaan Tokoh Perempuan dalam Novel Populer. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Murniati, AgustinaNunukPrasetyo. (1995).

KejahatanKesusilaandanPelecehanSeksualDalamPerspektif Agama YahudidanKatolikdalamDzuhayatin, SitiRuhaini (ed). 1995. PelecehanSeksual. Yogyakarta: FakultasHukum UII.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah mada University press.

Prabasmoro, A. P. (2006). Kajian Budaya Feminis Tubuh, Sastra dan Budaya Pop. Bandung: Jalasutra.

Ratna, N. K. (2009). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Renzetti, C. & Curran, D. (1989).Women, man, and society: The Sociology of Gender. Needham Heights: Allyn and Bacon.

Todorov, Tzevan (1985). Tata Sastra. TerjemahanOkke K.S. Zaimar, dkk. Jakarta Djembatan.


(42)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sofia, Adib dan Sugihastuti. (2003). Feminisme dan Sastra. Bandung: Kataris.

Sugihastuti dan Suharto. (2002). Kritik Sastra Feminis.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Sugihastuti. (2000). Wanita di mata wanita (perspektif sajak-sajak Toety Heraty). Bandung: Penerbit Nuansa.

Sugihastuti, dan Suharto. (2005). Kajian sastra feminis teori dan aplikasinya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sumardjo, J. (1982). Novel populer Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sumardjo, J. (1999). Konteks sosial novel Indonesia 1920-197. Bandung: Penerbit Alumni.

Sumiyadi dkk. (2011). Representasi perempuandalam novel-novel Pramoedya Ananta Toer (tinjauan kritik sastra feminis). Makalah Penelitian, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Sulistyoroni, Dwi. Pelecehan Seksual Terhadap Tokoh Perempuan Dalam Novel Perempuan di Titik Nol karya El-Saadawi dan The Colour karya Alice Walker. Tersedia: Jurnal-online.um.ac.id. Diakses 28 November 2014 pukul 20.30 WIB.

Tarigan, H.G (1993). Prinsip-prinsipdasarsastra. Bandung, Angkasa.

Tong, Rosemary Putnam. (2010). Feminist Thought: Pengantar Paling Komprehensif kepadaArusUtamaPemikiranFeminis. Yogyakarta: JalaSutra.

Wellek, Rene & Austin warren.(1989).

TeoriKesusastraan.TerjemahanMelaniBudianta. Jakarta. Indonesia.

Wiyatmi. (2005).Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka.

Zaimar, O. (2008). MetodologiKajianTradisiLisan.Jakarta: AsosiasiTradisiLisan (ATL).


(43)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Zulfahnur dan Firdaus, Sayuti Kurnia, Yuniar Z. Adji. (1996). Teori Sastra. Jakarta: Pustaka.


(1)

155

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anggapan perempuan kaum yang lemah dan membutuhkan laki-laki yang merupakan kaum yang kuat itu salah.

5.1.3 Implikasi dan Rekomendasi

Atas dasar penelitian di atas, maka dari itu penulis merekomendasikan beberapa hal berikut ini.

1. Dalam penelitian ini penulis hanya mengkaji kekerasan seksual dan perlawanan perempuan terhadap tindakan-tindakan kekerasan seksual hal itu masih terkait nilak-nilai partriarki dan terkait dengan karakteristik Feminisme dalam satu novel tersebut. Oleh karena itu, penelitian mengenai Feminisme masih terbuka seluas-luasnya. Penulis selanjutnya dapat mengkaji atau menganalisis kekerasan seksual dari pengarang yang berbeda dalam menggambarkan permasalahan perempuan terkait kekerasan sekual dan persoalan patriarki sehingga dapat mendeskripsikan perbedaan atau persamaannya.

2. Bagi masyarakat luas, penelitian ini dijadikan bahan refleksi agar lebih memahami tentang realitas sosial masyarakat khususnya tentang kekerasan-kekerasan yang dialami perempuan khususnya kekerasan-kekerasan seksual.

3. Bagi lembaga-lembaga sosial yang menangani masalah perempuan, penelitian ini dijadikan pertimbangan untuk dibuat peraturan dan dasar hukum yang baru menganai kekerasan, khususnya kekerasan seksual yang menimpa perempuan Indonesia.

4. Bagi dunia akademis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan reverensi tambahan dalam mengembangkan apresiasi dan penelitian terhadap karya sastra, khususnya kajian novel yang berideologi feminis.


(2)

156

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH


(3)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. (2010). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Anonim. (2006). Gender danKekerasanterhadapperempuan. MitraInti Foundation (yminti@mweb.co.id).

Anonim. (2000). MateriPokokPenyadaranJenderJakarta: Kantor Meneg PP. Anwar, Ahyar. (2009). Geneologi Feminis.Jakarta:Penerbit Republika.

Arvia, Gadis. (2013). FilsafatberspektifFeminis. Jakarta: YayasanJurnalPerempuan (YJP).

Asril, Sabrina. (2013). “Calon Hakim Agung: Korban dan Pelaku Pemerkosaan Saling Menikmati”. Sebuah Artikel. Tersedia:

http://nasional.kompas.com/read/2013/01/14/22043991/Calon.Hakim.Agun g.Korban.dan.Pelaku.Pemerkosaan.Saling.Menikmati (Jumat, 16 Oktober 2015).

Burt, M. R. (1980). Cultural myth and supports for rape. Journal of Personality and Social Psychology, 38(2), 217-230.

Djajanegara, Soenardjat. (2003). Kritik Sastra Feminis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Endraswara, Suardi. (2011). Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: Caps

Faqih, M. (2013). Analisis gender & transformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Faruk dkk. (1997). Modul sastra populer. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Fitzgerld dan Scullman. (1987). The Career Psychology of Women: Californa Academic. Press.inc


(4)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Haryatmoko.(2002). KekuasaanMelahirkan Anti Kekuasaan.Majalah Basis, no: 01-02 th.Ke 51.

Hellwig, Tineke. (2003). In The Shadow Of Change: Citra PerempuanDalamSastra Indonesia. Terjemahan Rika IffatiFarikha. Depok:Desantra.

Hamidy, UU. (2001). Pembahasan Karya Fiksi dan Puisi. Pekanbaru: Unri Press. Jurnal perempuan (2002).

Jurnal perempuan (2011).

Khotimah, Khusnul. (2012). Bunga-Bunga Kertas. Yogyakarta: Safirah.

Mulyani, Yeni. Nantje Haridjatiwidjaja, & A. Sofian. (2003). Model Penderitaan Tokoh Perempuan dalam Novel Populer. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Murniati, AgustinaNunukPrasetyo. (1995).

KejahatanKesusilaandanPelecehanSeksualDalamPerspektif Agama YahudidanKatolikdalamDzuhayatin, SitiRuhaini (ed). 1995. PelecehanSeksual. Yogyakarta: FakultasHukum UII.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah mada University press.

Prabasmoro, A. P. (2006). Kajian Budaya Feminis Tubuh, Sastra dan Budaya Pop.

Bandung: Jalasutra.

Ratna, N. K. (2009). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Renzetti, C. & Curran, D. (1989).Women, man, and society: The Sociology of Gender. Needham Heights: Allyn and Bacon.

Todorov, Tzevan (1985). Tata Sastra. TerjemahanOkke K.S. Zaimar, dkk. Jakarta Djembatan.


(5)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sofia, Adib dan Sugihastuti. (2003). Feminisme dan Sastra. Bandung: Kataris. Sugihastuti dan Suharto. (2002). Kritik Sastra Feminis.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Sugihastuti. (2000). Wanita di mata wanita (perspektif sajak-sajak Toety Heraty).

Bandung: Penerbit Nuansa.

Sugihastuti, dan Suharto. (2005). Kajian sastra feminis teori dan aplikasinya.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sumardjo, J. (1982). Novel populer Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sumardjo, J. (1999). Konteks sosial novel Indonesia 1920-197. Bandung: Penerbit Alumni.

Sumiyadi dkk. (2011). Representasi perempuandalam novel-novel Pramoedya Ananta Toer (tinjauan kritik sastra feminis). Makalah Penelitian, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Sulistyoroni, Dwi. Pelecehan Seksual Terhadap Tokoh Perempuan Dalam Novel Perempuan di Titik Nol karya El-Saadawi dan The Colour karya Alice Walker. Tersedia: Jurnal-online.um.ac.id. Diakses 28 November 2014 pukul 20.30 WIB.

Tarigan, H.G (1993). Prinsip-prinsipdasarsastra. Bandung, Angkasa.

Tong, Rosemary Putnam. (2010). Feminist Thought: Pengantar Paling Komprehensif kepadaArusUtamaPemikiranFeminis. Yogyakarta: JalaSutra.

Wellek, Rene & Austin warren.(1989).

TeoriKesusastraan.TerjemahanMelaniBudianta. Jakarta. Indonesia. Wiyatmi. (2005).Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka.

Zaimar, O. (2008). MetodologiKajianTradisiLisan.Jakarta: AsosiasiTradisiLisan (ATL).


(6)

Renna Badrya Renaldi, 2015

KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN DALAM NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNULKHOTIMAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Zulfahnur dan Firdaus, Sayuti Kurnia, Yuniar Z. Adji. (1996). Teori Sastra. Jakarta: Pustaka.