âPEMODELAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU DALAM PERHITUNGAN ALIRAN DAYA LISTRIKâ.
ABSTRAK
Kebutuhan energi listrik dari tahun ke tahun semakin meningkat. Idealnya
peningkatan pembangunan pembangkit adalah 2-2.5 kali lipat dari laju pertumbuhan
ekonomi. Salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga angin.
Pembangkit listrik tenaga angin diletakkan pada salah satu bus yang ada
pada saluran distribusi dan divariasikan letaknya untuk mendapatkan kondisi kerja
optimal. Pembangkit divariasikan letaknya pada bus 2, 17, dan 35. Ada 2 jenis
pembangkit yang digunakan yaitu pembangkit yang menggunakan generator induksi
dan generator sinkron dan kemudian aliran daya dihitung.
Program aliran daya dijalankan menggunakan Microsoft Visual Studio 2010
dengan metode fast decoupled. Sistem distribusi listrik yang digunakan adalah sistem
yang dioperasikan oleh Companhia Energética de Minas Gerais(CEMIG), Brazil.
Sistem distribusi ini adalah sistem radial dan terdiri atas 37 bus dengan total beban
adalah 2,298 MVA. Data yang diambil adalah jatuh tegangan maksimum, rugi-rugi
daya aktif dan reaktif.
Dari program yang dijalankan, diketahui bahwa penambahan pembangkit
listrik tenaga angin mengakibatkan peningkatan profil tegangan yang mengakibatkan
penurunan rugi-rugi daya. Saat beban puncak yaitu jam 10.00, rugi-rugi daya aktif
menurun dari 19.59 kW menjadi 11.70 pada generator induksi dan 19.59 menjadi
18.22 kW pada generator sinkron turbin angin. Rugi-rugi daya reaktif juga menurun
dari 21.41 kW menjadi 12.48 kW pada generator induksi dan 21.41 kW menjadi
20.15 kW pada generator sinkron turbin angin.
Kata kunci : Krisis energi, Pembangkit listrik Tenaga Angin, Aliran Daya, Metode
Fast Decoupled, Microsoft Visual Studio 2010.
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan kebutuhan energi berbanding lurus dengan perkembangan teknologi.
Semakin pesatnya perkembangan teknologi khususnya dunia digitalpun membuat kebutuhan
masyarakat akan listrik akan meningkat pula. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa listrik
bisa dikatakan sebagai salah satu kebutuhan bagi masyarakat modern saat ini.
Kebutuhan listrik semakin bertambah dengan meningkatnya pertumbuhan populasi
penduduk setiap tahun. Dengan demikian, diperlukan alternatif pembangkit baru yang bisa
mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga
angin. Di negara berkembang seperti Indonesia, idealnya pertumbuhan listrik 2-2,5 kali lipat
dibandingkan pertumbuhan ekonomi. Kenyataannya, saat ini pertumbuhan listrik 7-8 persen. Jika
pertumbuhan ekonomi 7 persen, idealnya pertumbuhan sekitar 14 persen per tahun[1]
Di Indonesia, angin adalah energi yang belum dimanfaatkan secara maksimal untuk
menghasilkan listrik. Angin sebagai salah satu energi hijau merupakan salah satu jawaban dari
masalah kekurangan pasokan listrik dan isu lingkungan yang ada saat ini. Oleh karena itu
diperlukan eksplorasi lebih dalam tentang pemanfaatan energi angin ini.
Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) adalah pembangkit yang memanfaatkan energi
angin sebagai penggeraknya. Pemanfaatan energi angin yang belum optimal memungkinkan
pemenuhan kebutuhan energi dari energi yang terbarukan ini. Penambahan PLTB pada sistem
akan mempengaruhi sistem yang sudah ada. Untuk mengetahui pengaruh sistem dangan
mengintegrasikan PLTB pada program aliran daya diperlukan studi aliran daya untuk
mengetahui dampak yang akan ditimbulkan pada sistem dengan adanya penambahan pembangkit
baru.
1.2 Perumusan masalah
Penambahan PLTB akan mempengaruhi suatu sistem tenaga listrik khususnya sistem
distribusi. Untuk itu, diperlukan studi aliran daya untuk mengetahui pengaruh penambahan
PLTB terhadap sistem.
1.3 Tujuan Penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan PLTB yang bergantung
kepada kecepatan angin dalam satu hari terhadap suatu sistem distribusi 37 bus.
1.4 Manfaat penulisan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan jika nantinya ada penambahan
PLTB pada sebuah sistem tenaga listrik terutama sistem distribusi 37 feeder.
1.5 Batasan Masalah
Berdasarkan tujuan penulisan diatas, permasalahan dibatasi sebagai berikut :
1. Aliran daya dihitung menggunakan metode fast decoupled.
2. Jenis PLTB yang digunakan adalah menggunakan generator induksi dan sinkron.
3. Kondisi yang dibahas adalah kondisi pada saat steady state.
4. Sistem distribusi yang dianalisis adalah sistem yang dioperasikan Companhia Energética de
Minas Gerais(CEMIG), Brazil yang merupakan sistem distribusi seimbang yang
menggunakan data 37 bus feeder.
5. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C++ dengan menggunakan Microsoft
Visual Studio 2010.
1.6 SistematikaPenulisan
Penulisan laporan Tugas Akhir ini dibagi kedalam lima bab dengan sistematika sebagai
berikut :
1. Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
batasan masalah dan sistematika penulisan.
2. Bab II. Studi Literatur Dan Teori Dasar
Bab ini berisikan teori pendukung yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini.
3. Bab III. Metodologi Penelitian
Bab ini berisikan penguraian tentang metodologi yang digunakan dalam menganalisa dan
pembuatan tugas akhir ini.
4. Bab IV. Analisis Hasil dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang analisis studi aliran daya sebelum dan setelah penambahan
PLTB terhadap sistem distribusi 37 bus feeder dengan beban seimbang.
5. Bab V. Penutup
Bab terakhir ini berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran yang disampaikan
berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penelitian ini.
“PEMODELAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU
DALAM PERHITUNGAN ALIRAN DAYA LISTRIK”
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan tahap Pendidikan Strata-1 pada
Jurusan Teknik Elektro - Universitas Andalas
Oleh :
JONDRI YOZA
NO.BP : 07 175 078
Pembimbing:
SYAFII, Ph.D.
NIP: 19740505 199802 1 001
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012
Kebutuhan energi listrik dari tahun ke tahun semakin meningkat. Idealnya
peningkatan pembangunan pembangkit adalah 2-2.5 kali lipat dari laju pertumbuhan
ekonomi. Salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga angin.
Pembangkit listrik tenaga angin diletakkan pada salah satu bus yang ada
pada saluran distribusi dan divariasikan letaknya untuk mendapatkan kondisi kerja
optimal. Pembangkit divariasikan letaknya pada bus 2, 17, dan 35. Ada 2 jenis
pembangkit yang digunakan yaitu pembangkit yang menggunakan generator induksi
dan generator sinkron dan kemudian aliran daya dihitung.
Program aliran daya dijalankan menggunakan Microsoft Visual Studio 2010
dengan metode fast decoupled. Sistem distribusi listrik yang digunakan adalah sistem
yang dioperasikan oleh Companhia Energética de Minas Gerais(CEMIG), Brazil.
Sistem distribusi ini adalah sistem radial dan terdiri atas 37 bus dengan total beban
adalah 2,298 MVA. Data yang diambil adalah jatuh tegangan maksimum, rugi-rugi
daya aktif dan reaktif.
Dari program yang dijalankan, diketahui bahwa penambahan pembangkit
listrik tenaga angin mengakibatkan peningkatan profil tegangan yang mengakibatkan
penurunan rugi-rugi daya. Saat beban puncak yaitu jam 10.00, rugi-rugi daya aktif
menurun dari 19.59 kW menjadi 11.70 pada generator induksi dan 19.59 menjadi
18.22 kW pada generator sinkron turbin angin. Rugi-rugi daya reaktif juga menurun
dari 21.41 kW menjadi 12.48 kW pada generator induksi dan 21.41 kW menjadi
20.15 kW pada generator sinkron turbin angin.
Kata kunci : Krisis energi, Pembangkit listrik Tenaga Angin, Aliran Daya, Metode
Fast Decoupled, Microsoft Visual Studio 2010.
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan kebutuhan energi berbanding lurus dengan perkembangan teknologi.
Semakin pesatnya perkembangan teknologi khususnya dunia digitalpun membuat kebutuhan
masyarakat akan listrik akan meningkat pula. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa listrik
bisa dikatakan sebagai salah satu kebutuhan bagi masyarakat modern saat ini.
Kebutuhan listrik semakin bertambah dengan meningkatnya pertumbuhan populasi
penduduk setiap tahun. Dengan demikian, diperlukan alternatif pembangkit baru yang bisa
mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga
angin. Di negara berkembang seperti Indonesia, idealnya pertumbuhan listrik 2-2,5 kali lipat
dibandingkan pertumbuhan ekonomi. Kenyataannya, saat ini pertumbuhan listrik 7-8 persen. Jika
pertumbuhan ekonomi 7 persen, idealnya pertumbuhan sekitar 14 persen per tahun[1]
Di Indonesia, angin adalah energi yang belum dimanfaatkan secara maksimal untuk
menghasilkan listrik. Angin sebagai salah satu energi hijau merupakan salah satu jawaban dari
masalah kekurangan pasokan listrik dan isu lingkungan yang ada saat ini. Oleh karena itu
diperlukan eksplorasi lebih dalam tentang pemanfaatan energi angin ini.
Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) adalah pembangkit yang memanfaatkan energi
angin sebagai penggeraknya. Pemanfaatan energi angin yang belum optimal memungkinkan
pemenuhan kebutuhan energi dari energi yang terbarukan ini. Penambahan PLTB pada sistem
akan mempengaruhi sistem yang sudah ada. Untuk mengetahui pengaruh sistem dangan
mengintegrasikan PLTB pada program aliran daya diperlukan studi aliran daya untuk
mengetahui dampak yang akan ditimbulkan pada sistem dengan adanya penambahan pembangkit
baru.
1.2 Perumusan masalah
Penambahan PLTB akan mempengaruhi suatu sistem tenaga listrik khususnya sistem
distribusi. Untuk itu, diperlukan studi aliran daya untuk mengetahui pengaruh penambahan
PLTB terhadap sistem.
1.3 Tujuan Penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan PLTB yang bergantung
kepada kecepatan angin dalam satu hari terhadap suatu sistem distribusi 37 bus.
1.4 Manfaat penulisan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan jika nantinya ada penambahan
PLTB pada sebuah sistem tenaga listrik terutama sistem distribusi 37 feeder.
1.5 Batasan Masalah
Berdasarkan tujuan penulisan diatas, permasalahan dibatasi sebagai berikut :
1. Aliran daya dihitung menggunakan metode fast decoupled.
2. Jenis PLTB yang digunakan adalah menggunakan generator induksi dan sinkron.
3. Kondisi yang dibahas adalah kondisi pada saat steady state.
4. Sistem distribusi yang dianalisis adalah sistem yang dioperasikan Companhia Energética de
Minas Gerais(CEMIG), Brazil yang merupakan sistem distribusi seimbang yang
menggunakan data 37 bus feeder.
5. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C++ dengan menggunakan Microsoft
Visual Studio 2010.
1.6 SistematikaPenulisan
Penulisan laporan Tugas Akhir ini dibagi kedalam lima bab dengan sistematika sebagai
berikut :
1. Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
batasan masalah dan sistematika penulisan.
2. Bab II. Studi Literatur Dan Teori Dasar
Bab ini berisikan teori pendukung yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini.
3. Bab III. Metodologi Penelitian
Bab ini berisikan penguraian tentang metodologi yang digunakan dalam menganalisa dan
pembuatan tugas akhir ini.
4. Bab IV. Analisis Hasil dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang analisis studi aliran daya sebelum dan setelah penambahan
PLTB terhadap sistem distribusi 37 bus feeder dengan beban seimbang.
5. Bab V. Penutup
Bab terakhir ini berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran yang disampaikan
berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penelitian ini.
“PEMODELAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU
DALAM PERHITUNGAN ALIRAN DAYA LISTRIK”
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan tahap Pendidikan Strata-1 pada
Jurusan Teknik Elektro - Universitas Andalas
Oleh :
JONDRI YOZA
NO.BP : 07 175 078
Pembimbing:
SYAFII, Ph.D.
NIP: 19740505 199802 1 001
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012