PENGEMBANGAN PUPUK BIOSULFO UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA.

PENGEMBANGAN PUPUK BIOSULFO UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA
Sudadi1, Sumarno1 & Jaka Widada2
1
Jurusan Ilmu Tanah, F. Pertanian UNS, Surakarta. Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan Surakarta
57126. Telp./faks. (0271) 632477. Contact person : sudaddi_uns@Yahoo.com
2
Jurusan Mikrobiologi, F. Pertanian UGM, Yogyakarta. Sekip Unit I, Yogyakarta 55281 Telp.
(0274) 523065. Yogyakarta.
Abstract
Penelitian ini merupakan lanjutan dari judul penelitian yang sama pada tahun pertama
dan bertujuan untuk menguji pada aras percobaan lapangan formula-formula pupuk pelet
biosulfo yang dipilih dari hasil penelitian tahun pertama yaitu yang mampu mendukung
pertumbuhan dan memberikan hasil yang paling tinggi untuk bawang merah dan kedelai pada
tanah masam (Alfisol), netral (Entisol) dan alkalis (Veertisol). Penelitian menggunakan
percobaan lapangan pada lahan petani di Desa Sukasari, Jumantono, Kaanganyar untuk tanah
masam (Alfisol), di Desa Palur, Mojolaban, Sukoharjo untuk tanah netral (Entisol) dan di Desa
Pungkruk, Sragen untuk tanah alkalis (Vertisol). Percobaan menggunakan rancangan acak
kelompok lengkap faktor tunggal, dengan empat ulangan. Perlakuan untuk bawang merah
adalah : B1 (900 kg/ha BF60 J11, 0 ton/ha BO), B2 (450 kg/ha BF60 J11,10 ton/ha BO), B3 (900
kg/ha BF80 J11,0 ton/ha BO), B4 (450 kg/ha BF80 J11,10 ton/ha BO), SP-36 (450kg/ha SP-36,10
ton/ha BO) dan kontrol untuk tanah Alfisol, B1 (900 kg/ha BF60 J11, 0 ton/ha BO), B2 (900 kg/ha

BF60 J11, 5 ton/ha BO), B3 (900 kg/ha BF80 J31, 0 ton/ha BO), B4 (900 kg/ha BF80 J31, 5 ton/ha
BO), SP-36 (450kg/ha SP-36, 5 ton/ha BO) dan kontrol untuk tanah Entisol, B1 (450 kg/ha BF60
J11, 10 ton/ha BO), B2 (900 kg/ha BF60 J11, 10 ton/ha BO), B3 (450 kg/ha BF80 J11, 10 ton/ha
BO), B4 (900 kg/ha BF80 J11, 10 ton/ha BO), SP-36 (450kg/ha SP-36, 10 ton/ha BO) dan kontrol
untuk tanah Vertisol. Perlakuan untuk tanaman kedelai adalah: B1 (200 kg/ha BF60 J11, 5 ton/ha
BO), B2 (100 kg/ha BF60 J11, 10 ton/ha BO), B3 (200 kg/ha BF80 J11, 5 ton/ha BO), B4 (100 kg/ha
BF80 J11, 10 ton/ha BO), SP-36 (100 kg/ha SP-36, 5 ton/ha BO) dan kontrol untuk tanah Alfisol,
B1 (100 kg/ha BF60 J31, 5 ton/ha BO), B2 (200 kg/ha BF60 J31, 5 ton/ha BO). B3 (100 kg/ha BF80
J31, 5 ton/ha BO), B4 (200 kg/ha BF80 J31, 5 ton/ha BO), SP-36 (100 kg/ha SP-36, 5 ton/ha BO)
dan kontrol untuk tanah Entisol, and B1 (100 kg/ha BF60 J11, 5 ton/ha BO), B2 (200 kg/ha BF60
J11, 0 ton/ha BO), B3 (100 kg/ha BF60 J31, 5 ton/ha BO), B4 (200 kg/ha BF60 J31, 0 ton/ha BO),
SP-36 (100 kg/ha SP-36, 5 ton/ha BO) dan kontrol untuk tanah Vertisol. Variabel yang diamati
meliputi P and S tersedia, serapan P and S serta hasil tanaman. Data data dianalisis secara
statistik dengn uji F pada aras kepercayaan 5% dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda
Duncan bila ada pengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk biosulfo mampu
menyediakan P and S untuk bawang merah dan kedelai serta memberikan hasil sebaik
pemupukan SP-36. Perlakuan yang memberikan hasil bawang merah paling tinggi adalah : B4
(450 kg/ha BF80 J11,10 ton/ha BO) untuk Alfisol, B3 (900 kg/ha BF80 J31, 0 ton/ha BO) untuk
Entisol dan B4 (900 kg/ha BF80 J11, 10 ton/ha BO) untuk Vertisol. Sedangkan untuk kedelai,
perlakuan yang memberikan hasil paling baik adalah : B4 (100 kg/ha BF80 J11, 10 ton/ha BO)

untuk Alfisol, B1 (100 kg/ha BF60 J31, 5 ton/ha BO) untuk Entisol dan B3 (100 kg/ha BF60 J31, 5
ton/ha BO) untuk Vertisol. Formula-formula tersebut masih memerlukan pengembangan lebih
lanjut untuk menjadi formula tetap bioslfo yang siap digunakan petani.
Kata kunci :

Pupuk biosulfo

hortikultura

Alfisol

Entisol

Vertisol