PENENTUAN AREA PROSPEK DAN PERHITUNGAN CADANGAN FORMASI PETANI PADA LAPANGAN X , CEKUNGAN SUMATRA TENGAH.

BAB V
KESIMPULAN

1. Dari analisis geokimia di dapat bahwa unit Brown Shale dari Formasi
Pematang memiliki kualitas yang kurang baik sampai sedang sebagai
batuan induk. Tingkat kematangan dari batuan induk Formasi Pematang
unit Brown Shale ini dari early mature – peak mature. Dari nilai HI yang
dihasilkan berkisar antara 73 – 112 yang menunjukan bahwa tipe kerogen
yang dihasilkan adalah tipe kerogen jenis ke tiga dan hidrokarbon yang
dihasilkan yaitu gas.
2. Rembesan gas yang terdapat pada daerah penelitian belum dapat di
pastikan apakah itu gas thermogenik ataukah gas biogenik, diperlukan
analisis isotop δ13C untuk lebih memastikan gas tersebut gas biogenik
ataukah thermogenik karena bisa saja tingginya kandungan gas C1 ini
masih bercampur dengan gas thermogenik. Dari analisis gas kromatografi
Formasi Petani ini di dapat nilai C1 yang sangat tinggi dengan persentase
berkisar antara 95.6% - 100% menunjukan bahwa gas ini adalah biogenik
gas dengan kandungan gas C1 yang sangat tinggi. Untuk lebih memastikan
bahwa gas yang dihasilkan ini adalah bigenik gas perlu di lakukan analisis
isoto karbon 13.


91

92

3. Terdapat tiga lokasi area prospek yaitu area A, area B dan area C dan
dengan menggunakan metode monte carlo di dapat nilai OGIP ( Original
Gas In Place ) untuk P50 dari masing – masing prospek yaitu area A

33,771.45 MCF , Area B 96,316.45 MCF dan untuk area C 67,029.98
MCF.

4. Setelah di lakukan evaluasi resiko geologi untuk semua prospek area di
dapat nilai geological risk factor 5,83 yang artinya area prospek tersebut
mempunyai resiko geologi dari menengah – tinggi. Nilai OGIP ( Original
Gas In Place ) untuk P50 dari masing – masing area prospek setelah di

kalikan dengan faktor resiko geologi di dapat yaitu area A 5,791.80 MCF
, Area B 16,518.27 MCF dan untuk area C 11,495.64 MCF.