TINJAUAN HUKUM TERHADAP KEWENANGAN NOTARIS DALAM MEMBUAT AKTA PELEPASAN HAK PAKAI PUBLIK/KHUSUS MELALUI PERJANJIAN TUKAR MENUKAR ANTARA PEMERINTAH PROPINSI DENGAN PIHAK SWASTA.

TINJAUAN HUKUM TERHADAP KEWENANGAN NOTARIS
DALAM MEMBUAT AKTA PELEPASAN HAK PAKAI
PUBLIK/KHUSUS MELALUI PERJANJIAN TUKAR
MENUKAR ANTARA PEMERINTAH PROVINSI
DENGAN PIHAK SWASTA
ABSTRAK

Dengan terbatasnya anggaran pembangunan daerah maka
alternatif Pemerintah Provinsi dalam mengatasi permasalahan tersebut
yaitu dengan cara tukar menukar. Perjanjian tukar menukar dalam
pelaksanaannya menggandeng pihak swasta untuk membiayainya agar
Pemerintah Provinsi dapat memperoleh aset pengganti yang lebih besar
baik berupa tanah maupun bangunannya.Biasanya dalam isi perjanjian
baik pihak Pemerintah Provinsi maupun pihak swasta perlu secara jelas
mencantumkan isi perjanjiannya untuk dapat memperoleh haknya masing
masing.

Perjanjian tukar menukar secara berjenjang diajukan kepada

Gubernur untuk selanjutnya diteruskan kepada Menteri Dalam


Negeri

untuk memperoleh ijin definitif sebagai persetujuan pelaksanaan tukar
menukar. Perjanjian yang dibuat para pihak dapat disebut perjanjian
dibawah tangan sehingga bila timbul permasalahan

dikemudian hari

maka pihak swasta cukup sulit untuk membuktikannya.
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif

analisis,

dengan

menggambarkan

peraturan


perundang

undangan yang berlaku dengan teori teori hukum .Pendekatan dilakukan
secara yuridis normatif , yang selanjutnya dianalisis berdasarkan Undang
Undang Jabatan Notaris.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pelaksanaan tukar menukar ini
bukan tukar menukar yang seperti biasanya ,dimana pihak swasta bukan
merupakan subyek dari Hak Pakai Khusus , sehingga diperlukan adanya
pelepasan hak untuk dapat memperoleh haknya yaitu berupa hak guna
bangunan.

iv