Peran Mahkamah Konstitusi sebagai Lembaga Pembentuk Hukum dikaitkan dengan Perlindungan Hak Privasi di Indonesia.

Peran Mahkamah Konstitusi sebagai Lembaga Pembentuk Hukum
dikaitkan dengan Perlindungan Hak Privasi di Indonesia
Sinta Dewi

The evil incident to invasion of the privacy of the telephone is far greater than that involved in
tampering with the mails. Whenever a telephone line is tapped, the privacy of the persons at both
ends of the line is invaded, and all conversations between them upon any subject, and although
proper, confidential, and privileged, may be overheard. Moreover, the tapping of one man's
telephone line involves the tapping of the telephone of every other person whom he may call, or
who may call him. As a means of espionage, writs of assistance and general warrants are but
puny instruments of tyranny and oppression when compared with wire tapping." -Justice Louis
Brandeis

ABSTRACT

Privasi merupakan salah satu jenis hak dilindungi oleh Hukum Internasional seperti
dalam Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia 1948 dalam Kovenan
Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik , 1966 dan dalam Konvensi Eropa
tentang Hak Asasi Manusia , 1950 . Ketiga instrumen internasioal di atas
menyebutkan bahwa yang termasuk dalam hak privasi yang harus dilindungi adalah
hak atas Perlindungan privasi terhadap keluarga dan tempat tinggal, perlindungan

terhadap cara seseorang melakukan korespondensi, perlindungan
terhadap
penggeledahan warga negara (searces) yang dilakukan oleh Pemerintah dan
perlindungan terhadap kehormatan dan reputasi seseorang. Di dalam hal melindungi
hak privasi yang merupakan salah satu hak yang dilindungi oleh rejim hak asasi
manusia, Mahkamah Konstitusi telah memutuskan tiga (3) kasus yang berkaitan
dengan perlindungan hak privasi di Indonesia dan menegaskan bahwa hak privasi
dilindungi di Indonesia. Dalam putusannya , Mahkamah Konstitusi menyatakan
secara jelas bahwa hak privasi merupakan hak dasar yang harus dilindungi di
Indonesia dan penyadapan merupakan pelanggaran terhadap hak privasi disamping
itu Mahkamah Konstitusi juga mengakui bahwa hak privasi bukan merupakan hak
yang absolut sehingga bisa diberlakukan pembatasan khususnya berkaitan dengan
proses penegakan hukum untuk pengungkapan tindak kejahatan tertentu yang
memerlukan proses penyadapan tetapi tatacara penyadapan tersebut harus diatur
dengan undang-undang.

1