PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas XI IPS 5 Sekolah Menengah Atas M

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT
UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR
IPS PADA SISWA KELAS XI IPS 5 SEKOLAH MENENGAH
ATAS MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Diajukan Oleh:
ANA SOIMUN
A 210090009

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Telepon (0271) 71417
Ext. 213 Surakarta - 57102
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama
: ANA SOIMUN
NIM
: A 210090009
Fakultas/ Jurusan : FKIP/ Pendidikan Akuntansi
Jenis
: Skripsi
Judul
: PENERAPAN
STRATEGI
PEMBELAJARAN
INSTANT
ASSESSMENT
UNTUK

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL
BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS XI IPS 5
SEKOLAH
MENENGAH
ATAS
MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2012/2013A
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya,
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta,

Juni 2013

Yang Menyatakan

ANA SOIMUN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT
UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR
IPS PADA SISWA KELAS XI IPS 5 SEKOLAH MENEGAH
ATAS MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Ana Soimun, A 210090009, Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 78 Halaman.
ABSTRAK: Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Ini adalah dengan penerapan
metode pembelajaran Instant Assessment untuk meningkatkan partisipasi dan
hasil belajar dalam pembelajaran IPS. Subjek penerima tindakan adalah siswa
kelas XI IPS 5 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 yang
berjumah 42 siswa dan subjek pelaksana adalah guru mata pelajaran ekonomi.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dengan model
interaktif yang terdiri 3 kegiatan yaitu pengumpulan data, reduksi data penarikan
kesimpulan. Prosedur dalam Penelitian ini ada empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dengan dua
siklus dimana tiap siklus dilakukan dalam dua kali pertemuan yang bertujuan
untuk memperoleh data peningkatan partisipasi dan hasil belajar dalam
pembelajaran IPS siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum tindakan
diperoleh rata – rata tingkat partisipasi siswa sebesar 30,9% dan hasil belajar
sebesar 61,3%. Pada siklus I tingkat rata – rata partisipasi siswa meningkat
menjadi 67,5% dan hasil belajar siswa 67,5%. Pada siklus II tingkat rata – rata
partisipasi siswa meningkat menjadi 79,4% dan hasil belajar siswa sebesar
84,9%. Hal ini berarti peningkatan partisipasi dan hasil belajar siswa melebihi
indikator pencapaian yakni 70%. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan
kelas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode
pembelajaran Instant Assessment dapat meningkatkan partisipasi dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas XI IPS 5 SMA
Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
Kata kunci: Metode pembelajaran Instant Assessment, Partisipasi siswa, Hasil

Belajar siswa, Pembelajaran IPS.

PENDAHULUAN
Pembangunan di bidang pendidikan perlu mendapatkan perhatian khusus
guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pada dasarnya pembelajaran

1

merupakan upaya untuk mengarahkan siswa ke dalam proses belajar sehingga
siswa dapat memperoleh tujuan belajar sesuai yang diharapkan.
Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu siswa karena
merekalah yang akan belajar. Siswa merupakan individu yang berbeda satu sama
lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh
karena

itu pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan

individual anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah
kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi
paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik

Pembelajaran adalah proses penggunaan keseluruhan unsur-unsur dan alat
kelengkapan pendidikan untuk mencapai mutu pendidikan yang tinggi. Sesuai
dengan pendapat M. Saechan Muchith yang telah dikutip oleh Ike Novianti
(2008:145), pembelajaran merupakan proses untuk “meramu” sarana dan
prasarana pendidikan untuk mencapai kualitas yang diharapkan.
Kenyataan dalam pendidikan sekarang ini terdapat banyak masalah yang
dihadapi pada saat proses pembelajaran. Salah satu masalah dari berbagai masalah
yang terdapat dalam proses pembelajaran adalah kurangnya partisipasi dan kurang
maksimalnyahasil belajar yang ingin di capai siswa dalam proses pembelajaran di
kelas sehingga menjadikan proses pembelajaran hanya berorientasi pada guru
semata. Sama halnya dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan pada SMA
Muhammadiyah 1 Surakarta yang berlangsung belum mencapai yang diharapkan.
Pengamatan proses pembelajaran di kelas dilakukan terlebih dahulu oleh
peneliti di salah satu kelas di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta pada hari Sabtu
tanggal 22 Desember 2012. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
banyak ditemukan keragaman masalah yang berhubungan dengan partisipasi dan
hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain melakukan
pengamatan, peneliti juga melakukan wawancara terhadap salah satu guru mata
pelajaran IPS yakni Ibu Sularsih, S.Pd. pada saat pengamatan partisipasi siswa
hanya 30,9% dan hasil belajar 61,3% dalam proses pembelajaran. Dari hasil

pengamatan dan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa hal ini disebabkan
karena penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.

2

Menurut sapriya (2009:13) Pada dasarnya pembelajaran IPS di sekolah yang
bersifat terpadu (integrated) bertujuan “agar mata pelajaran ini lebih bermakna
bagi peserta didik sehingga pengorganisasian materi/bahan pelajaran disesuaikan
dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik”. Sapriya
(2009:15). Sehingga siswa dapat menguasai dimensi-dimensi pembelajaran IPS di
sekolah, yaitu: “menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap
dan nilai (attitudes and values), dan bertindak (action)”.
Memperhatikan

tujuan

dan

esensi


pendidikan

IPS,

sebaiknya

penyelenggaraan pembelajaran IPS mampu mempersiapkan, membina, dan
membentuk kemampuan siswa yang menguasai pengetahuan, sikap, nilai, dan
kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupan di masyarakat. Tujuan IPS akan
tercapai jika didukung oleh iklim pembelajaran yang dikembangkan oleh guru
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan belajar siswa.
Berdasarkan kenyataan diatas bahwasanya seorang guru yang mengajar
mata pelajaran IPS, harus menemukan solusi untuk memecahkan masalahmasalah yang terjadi, maka guru perlu melakukan perubahan tindakan
pembelajaran, untuk dapat mengatasi hal tersebut upaya yang dapat dilakukan
yaitu dengan penelitian tindakan kelas (PTK).
Melalui
mengidentifikasi

penelitian
masalah


tindakan
dan

kelas

menetapkan

(PTK)

seorang

masalah,

guru

menganalisis

dapat
dan


merumuskan masalah, serta selanjutnya mengadakan tindakan perbaikan terhadap
masalah- masalah yang ada pada saat pembelajaran karena PTK memiliki potensi
yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan
dengan baik dan benar. Banyak strategi yang dilakukan oleh guru untuk
meningkatkan partisispasi dan hasil belajar peserta didik, salah satunya yaitu
dengan menerapkan metode pembelajaran aktif. Menurut Nana Sudjana (2005:
76), “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.
Dengan metode belajar aktif, siswa akan mampu memecahkan masalahnya
sendiri dan yang paling penting melaksanakan tugasnya sesuai dengan
pengetahuan yang mereka miliki. Faktor yang paling penting adalah penerapan

3

metode pembelajaran yang sesuai dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan partisipasi aktif.
Partisipasi itu beraneka ragam bentuknya mulai dari kegiatan fisik yang mudah
untuk kita amati dan kegiatan psikis yang susah diamati.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di SMA Muhammadiyah 1

Surakarta mengenai kurang maksimalnya partisipasi dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPS, peneliti memiliki solusi untuk mengatasi masalah tersebut,
yakni dengan penerapan metode pembelajaran Instant Assessment sebagai upaya
untuk meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa. Menurut Zaini (2002:20),
metode pembelajaran Instant Assessment merupakan tehnik yang menyenangkan
dan tidak menakutkan untuk mengetahui siswa/mahasiswa anda. Dengan strategi
ini dalam waktu yang singkat dapat mengetahui siswa/mahasiswa anda dari sisi
latar belakang, pengalaman, sikap, harapan, dan perhatiannya. Penerapan
metodeInstant assessment diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran IPS, sehingga guru tidak mendominasi proses pembelajaran
karena siswa dapat berperan aktif.
Tujuan Umum dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui peningkatan
partisipasi dan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran IPS. 2)
Untuk melatih peserta didik dalam bertanya dan mengemukakan pendapat. 3)
Untuk melatih peserta didik agar berani menjawab pertanyaan dari guru.
Sedangakan tujuan khususnya adalah: Untuk mengetahui peningkatan partisipasi
dan hasil belajar IPS dengan menerapkan Metode Instant Assessment pada siswa
kelas XI IPS 5 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yang
direncanakan terlaksana pada bulan Desember 2012 sampai dengan selesai.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 5 SMA Muhammadiyah 1
Surakarta pada mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 42
siswa, 26 siswa laki-laki dan 16 adalah siswa perempuan.

4

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bersifat kualitatif.
Menurut Sutama (2011:16), Penelitian tindakan kelas atau Classroom Action
Reset merupakan penelitian yang bersifat reflektif. Kegiatan penelitian berangkat
dari permasalahan riil yang dihadapi oleh praktisi pendidikan dalam tugas pokok
dan fungsinya masing-masing, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan
masalahnya dan ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana
dan terukur.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh guru dimana peneliti sebagai
pengamat dalam proses pelaksanaan. Guru sebagai tempat berkonsultasi dalam
melaksanakan penelitian, sedangkan peneliti hanya sebagai peneliti.
Guru berperan sebagai pelaku untuk melaksankan pembelajaran yang
dimulai dari: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, 4) Refleksi, 5)
Evaluasi yang telah disusun, dilakukan observasi dan evaluasi yang hasilnya
digunakan sebagai masukan untuk melakukan refleksi

yang

dijadikan

pertimbangan pada rencana tindakan selanjutnya. Sebagaimana yang telah
dipaparkan oleh Kunandar (2008:71), model penelitian tindakan kelas terdapat 4
tahapan, yaitu: 1) Penyusunan rencana, 2) Tindakan, 3) Observasi 4) Refleksi.
Sedangkan menurut Arikunto (2006: 16) juga memaparkan bahwa model penelitian
tiandakan kelas ada 4 tahapan yang harus duketahui, yaitu: 1) Perencanaan, 2)
Pelaksanaan, 3) Pengamatan, 4) Refleksi.
Siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yang masing masing pertemuan dilaksanakan dalam 1 jam pelajaran. Akan tetapi, sebelum
melaksanakan siklus I peneliti melakukan observasi awal terhadap guru dan siswa
pada saat pembelajaran . Pada tahap perencanaan meliputi kegiatan yaitu: (1)
Membuat rencana pembelajaran untuk satu pertemuan dengan menggunakan
strategi Instant Assessment. (2) Membuat dan menyiapkan alat yang berupa kartu
yaitu potongan kertas yang berisi huruf abjad yang nantinya akan digunakan
dalam penerapan strategi Instant Assessment. (3) Membuat lembar pengamatan
terhadap guru dan siswa.
Untuk selanjutnya adalah pelaksaan tindakan, untuk mengetahui efektifitas
pembelajaran Instant Assessment diperlukan 2 (dua) siklus. Siklus I dilaksanakan

5

dua kali pertemuan. Satu kali pertemuan alokasi waktunya 1 (satu) jam
pembelajaran yaitu, 45 menit. Jadi alokasinya 1X2 jam pelajaran yaitu, 1X2X 45=
90 menit.Urut – urutan pelaksanaan tidakan pada siklus I adalah : 1) Membuka
pelajaran dengan melakukan refleksi pelajaran. 2) Membagikan kartu sebagai
media siswa dalam menjawab pertanyaan yaitu pada saat pelaksanaan metode
Instant Assessment 3) Peneliti yang berperan sebagai observer dan guru
menjelaskan materi pada jam pelajaran yang pertama, sedangkan penerapan
metode Instant Assessment yang dilaksanakan pada pertemuan kedua. 4) Pelajaran
selesai guru dan peneliti sebelum keluar ruang kelas memberi tugas.
Observasi atau Monitoring dilakukan setelah siklus tindakan dilakukan.
Observasi dan monitoring adalah upaya merekam segala peristiwa kegiatan yang
terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pelaksana kegiatan hanya
bertindak sebagai observer yang mengamati segala tindakan kelas dan juga
mencatatnya dalam pedoman observasi yang telah dibuat.
Sedangkan kegiatan refleksi dilakukan dengan mengkaji apa yang telah
terjadi atau yang tidak terjadi, yang telah dihasilkan maupun yang belum
dihasilkan selama kegiatan berlangsung. Hasil dari refleksi digunakan untuk
menentukan langkah dalam rangka mencapai tujuan. Refleksi dilakukan oleh
peneliti sebagai pengamatan akan keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai
tujuan sementara. Refleksi dalam PTK mencakup analisis, dan penilaian terhadap
hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses
refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang
meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang
sehingga permasalahan dapat teratasi.
Data yang diperoleh adalah data kualitatif yang terdiri dari: (1) partisipasi
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. (2) Respon siswa terhadap metode
pembelajaran Instant Assessment. (3) Cara guru mengajar dengan penerapan
metode tersebut. (4) Keterkaitan perencanaan dengan pelaksanaan tindakan. Data
dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dan guru melalui observasi,
wawancara, dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dengan model
interaktif yang terdiri 3 kegiatan yaitu reduksi data, pengumpulan data, penarikan

6

kesimpulan. Indikator pencapaian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPS pada siswa kelas XI
IPS 5 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 diharapkan
mengalami peningkatan dari 30,9% dan 61,5% menjadi 70%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bangunan gedung SMA Muhammadiyah 1 Surakarta sangat memadahi.
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta letaknya strategis, yaitu di jalan raya SoloJogja sehingga dapat dijangkau dengan kendaraan umum maupun kendaraan
pribadi. XI IPS 5 terletak disamping kelas XI IPS 4 dan memiliki luas bangunan ±
35m ² dan jumlah siswa 42 orang.

Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran IPS kelas XI IPS 5 SMA
Muhammadiyah 1 Surakarta, siswa dirasa ragu-ragu dan kurang percaya diri
dalam menjawab pertanyaan dari guru, dan dalam mengungkapkan pendapat
masih secara bersama - sama. Akan tetapi Ibu Sularsih S.Pd. selaku guru IPS juga
menuturkan bahwa siswa kelas XI IPS 5 lebih mudah untuk diatur daripada kelas
XI IPS lainnya. Siswa kelas VIII.A SMP Karya Toroh rata- rata berusia sekitar
16 tahun atau 17 tahun dan pada saat-saat tersebut siswa masih mempunyai emosi
yang labil, dan ingin ingin mencoba hal baru
Pada refleksi awal, peneliti melakukan dialog awal dengan guru IPS pada
hari Sabtu tanggal 22 Desember 2012. Dialog awal tersebut menghasilkan
kesimpulan bahwa permasalahan dan hambatan yang muncul antara lain: 1) dari
sisi guru; berupa

Siswa pasif dalam proses pembelajaran. (2) Siswa sering

membuat kegaduhan di dalam kelas. (3) Siswa kurang konsentrasi dalam
mengikuti pembelajaran. (4) Siswa tidak memiliki kemauan dalam mengerjakan
soal. (5) Kurang maksimalnya partisipasi dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi.
dalam proses belajar mengajar, misalnya siswa tidak mau bertanya, artinya
jika mereka belum jelas hanya diam saja, kurangnya keberanian siswa untuk
mengutarakan pendapatnya didepan kelas, tidak berani memberikan jawaban atas
pertanyaan guru, kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang dijelaskan guru,

7

serta kurangnya partisipasi siswa dalam tugas yang diberikan guru. Tindakan
kelas yang peneliti lakukan di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta terdiri dari dua
siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yakni (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan/obsevasi, (4) refleksi tindakan.
Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakaukan observasi awal untuk
mengetahui kondisi awal sekolah tersebut. Kegiatan observasi tersebut
memberikan hasil kepada peneliti bahwa tingginya partisipsi siswa 30,9% dan
hasil belajar siswa mencapai 61,5%. Hal ini dikarenakan pembelajaran masih
terpusat pada guru, metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariatif yang
membuat jenuh, mengantuk dan melamun.
Selain hal – hal tersebut, hasil observasi awal juga menunjukkan bahwa
ketika guru memberikan pertanyaan, siswa enggan untuk menjawab. Pertanyaan
tresebut hanya didominasi dijawab oleh siswa yang sama. Siswa yang lain hanya
mengikut saja tanpa berusah untuk ikut menjawab. Jika masih ada materi
pelajaran yangkiurang jelas, siswa juga tidak bersemangat untuk mencari tahu dan
bertanya kepada guru.
Selanjutnya peneliti dan guru IPS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta
merencanakan dan menetapkan untuk menggunakan metode Instant Assessment.
Setelah menentukan metode pembelajaran, tahap selanjutnya adalah menyusun
Rencan

Pelaksanaan

Pembelajaran

(RPP),

skenario

pembelajaran,

dan

menentukan indikator pencapaian. Materi pelajaran pada siklus I adalah pasar
modal.
Setelah metode pembelajaran tersebut digunakan, partisipasi dan hasil
belajar siswa pada siklus I meningkat menjadi 67,5%. Hasil ini dihitung dari rata
– rata partisipasi siswa setiap indikator yang dilaksanakan setiap akhir pertemuan
pada masing – masing siklus. Dari hasil tersebut menunjukan adanya peningkatan
dari sebelum adanya pelaksanaan tindakan.
Hasil siklus I yang berlangsung dalam 2 x pertemuan dirasa belum optimal dan
belum mencapai indikator yang telah ditentukan . Oleh karena itu peneliti
mengadakan revisi dan evaluasi lagi untuk mendapatkan hasil yang optimal. Setelah
rancangan siklus diperbaiki peneliti melaksanakan siklus II, dari pelaksanaan siklus II

8

didapatkan peningkatan partisipasi siswa sebesar 79,4% dan hasil belajar sebesar
84,9%. Dimana hasil tersebut sudah sesuai dengan indicator pencapaian. Berdasarkan
hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II mengenai penggunaan metode
pembelajaran Instant Assessment pada siswa kelas XI IPS 5 SMA Muhammadiyah 1
Surakarta dapat dikatakan lebih efektif dalam meningkatkan partisipasi dan hasil
belajar.

Maka dari itu hipotesis tindakan dengan indikator pencapaian yang telah
ditetapkan sebesar 70% dapat dibuktikan benar adanya, dengan penerapan metode
pembelajaran Instant Assessment pada kelas XI IPS 5 SMA Muhammadiyah 1
Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat meningkatkan partisipasi dan hasil
belajar pada siklus II meningkat menjadi 84,9%.

SIMPULAN
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara
peneliti dan guru IPS kelas XI IPS 5 dalam pembelajaran IPS dapat disimpulkan
bahwa melalui penerapan metode pembelajaran Instant Assessment, partisipasi
dan hasil belajar siswa meningkat karena pencapaiannya melebihi indicator
pencapaian yakni 70%.

Hal ini terlihat dari jumlah prosentase peningkatan

partisipasi dan hasil belajar bahwa partisipasi siswa saat observasi adalah 30,9%
dan hasil belajar 61,3%, setelah diadakan siklus I meningkat menjadi 67,5% yang
artinya partisipasi mengalami peningkatan sebesar 36,6% dan hasil belajar 6,2%
dan pada siklus II partisipasi meningkat menjadi 79,4% dan hasil belajar 84,9%
yang artinya partisipasi mengalami peningkatan sebesar11,9% dan hasil belajar
17,4%.

9

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi, dkk. 2006. Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Kunandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Novianti, Ike. 2012. Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika
Dengan Metode Questions Students Have(PTK Pembelajaran Kelas VII
B SMP KARYA Toroh): Skripsi UMS. Tidak diterbitkan.
Sapriya. 2009. Pengertian IPS,(Online). Diakses tanggal 06 Oktober 2012 dari
(http://erna-ips.blogspot.com/2010/02/pengertian- ips.html)
Silberman, Mel. 2009. Active Learning (101 Strategi Pembelajaran Aktif).
Yogjakarta: Pustaka Insan Madani.
Sudjana, Nana.1998.Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru
Susilo, Joko. 2006. Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar. Yogyakarta: Pinus
Book Publisher.
Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek Dalam PTK, PTS, dan
PTBK. Semarang: Citra Mandiri Utama.

10

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT DENGAN MEDIA ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment Dengan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Bangun Ruang

0 1 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT DENGAN MEDIA ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment Dengan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Bangun Ruang

0 1 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas XI IPS 5 Sekolah Menengah Atas M

0 0 17

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas XI IPS 5 Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 10

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS XI TO 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 S

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT MELALUI SIMULASI PERMAINAN DADU UNTUK MENINGKATKAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT MELALUI SIMULASI PERMAINAN DADU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII A SMP AL IS

0 0 15

PENDAHULUAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT MELALUI SIMULASI PERMAINAN DADU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII A SMP AL ISLAM KARTASURA PADA MATERI FOTOSINTESIS.

0 0 9

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS XI RPL 2 SMK MUHAMMADIYAH 1 S

0 1 16

PENDAHULUAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS XI RPL 2 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 1 7

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT DENGAN MEDIA PERMAINAN CHOOSE NUMBER UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment Dan Media Permainan Choose Number Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas

0 0 15