PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT DENGAN MEDIA ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment Dengan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Bangun Ruang

(1)

i

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT DENGAN MEDIAALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 1 NGADIROJO TAHUN AJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh : WAHID NURROHMAN

A 410 080 295

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

(3)

(4)

1

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT DENGAN MEDIAALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 1 NGADIROJO TAHUN AJARAN 2011/2012

Wahid Nurrohman1, Sumardi2, dan Masduki3 1

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, wahidnurrohman69@yahoo.com 2

Staf Pengajar UMS Surakarta, s_mardi15@yahoo.co.id 3

Staf Pengajar UMS Surakarta, masduki918@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang dengan penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngadirojo tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi dengan menggunakan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga yang dilaksanakan dalam III putaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan siswa dari Putaran I sampai dengan putaran III melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari pengamatan sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung antara peneliti dengan kolaborator dan hasil belajar mata pelajaran matematika. Hasil penelitian tindakan kelas adalah: ada peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa melalui dengan penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga. Hal ini dilihat dari aspek a). Bertanya dari sebelum tindakan (16,12%) meningkat menjadi (64,51%) b). Menjawab pertanyaan dari sebelum tindakan (25,80%) meningkat menjadi (77,41%); c). Mengerjakan soal ke depan kelas dari sebelum tindakan (12,90%) meningkat menjadi (45,16%). Sedangkan Hasil belajar juga mengalami peningkatan siswa yang tuntas KKM sebelum tindakan (58,06%) dan setelah dilakukan penelitian meningkat menjadi (83,87%). Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media Alat peraga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngadirojo.


(5)

2 1. Pendahuluan

Pendidikan merupakan pengaruh dari perkembangan dan kemajuan disegala aspek kehidupan bangsa. Pada era persaingan global daya saing bangsa dapat dicapai apabila terdapat pondasi kesatuan dan persatuan bangsa yang kuat. Pendidikan merupakan salah satu pemersatu bangsa dan meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM). Untuk mewujudkan sumber daya yang berkualitas, pendidikan merupakan upaya yang lebih memadai dan mampu memperluas kesempatan belajar bagi seluruh warga negaranya. Pendidikan adalah suatu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan dan cara mendidik. Model pembelajaran konvensional dipandang tidak sesuai lagi dengan tuntutan jaman karena proses pembelajaran hanya berpusat pada guru, melainkan siswa harus diberi kesempatan untuk aktif mengembangkan pengetahuannya. Mata pelajaran matematika berbeda dengan pelajaran yang lain, bahkan kebanyakan siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga hasil belajar siswa dalam matematika selalu rendah.

Rasionalitas pentingnya penelitian ini dilaksanakan dikarenakan mempelajari matematika tidak cukup hanya dengan menghafal, namun juga diperlukan pemahaman, ketelitian dan latihan secara terus menerus. Hal inilah yang sebenarnya menjadi tujuan utama pembelajaran matematika, namun kenyataan yang terjadi di SMP Negeri 1 Ngadirojo saat ini adalah keaktifan dan hasil belajarnya masih rendah.

Penilain Instant Assessment adalah penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana ketercapaian hasil belajar atau kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa. penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seseorang. Penilaian ini merupakan teknik yang menyenangkan dan tidak menakutkan untuk mengetahui siswa/mahasiswa. Dengan strategi ini dalam waktu yang singkat dapat mengetahui siswa/mahasiswa dari sisi latar belakang, pengalaman, sikap, harapan, dan perhatiannya (Zaini, 2008:20).

Menurut Nwaocha Vivian Ogochukwu (2010) dalam African Journal of Mathematics and Computer Science Research menyatakan bahwa pembelajaran


(6)

3

menggunakan media pembelajaran multimedia presentasi dengan metodepembelajaranruang kelas tradisional siswa lebih tertarik dan mampu membangkitkan gairah belajar serta dapat meningkatkan hasil belajar. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Tina Puspita (2009) mengenai keaktifan belajar peserta didik dengan menggunakan metode Team Assisted Individualization dan Learning Together, menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan mengenai keaktifan belajar yang mempengaruhi hasil belajar matematika peserta didik.

Berdasarkan uraian diatas untuk mendukung proses pembelajaran disamping menggunakan strategi yang tepat, juga diperlukan suatu media yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Menurut Sanaky (2009:36) media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi atau penerima. Peranan media dalam pembelajaran adalah sebagai teknologi pembawa informasi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengajaran atau sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran.

Agar proses belajar mengajar tidak hanya berpusat pada guru, maka diperkenalkan salah satu alternatif bentuk pengajaran baru yaitu penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga. Dalam penelitian dengan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga ini siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan guru berperan sebagai fasilitator. Pengajaran dengan penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga merupakan strategi mengajar yang ditekankaan pada respont dan keaktifan siswa, sehingga siswa lebih aktif dan berani dalam mengemukakan pendapatnya dengan menyampaikan alasan jawaban yang telah di jawabnya dan siswa juga mudah menangkap pelajaran karena dengan adanya alat peraga dalam penyampaian materi

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment dengan Media Alat peraga Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun Ruang”.


(7)

4 2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ngadirojo, tepatnya dilakukan di kelas VIII F SMP Negeri 1 Ngadirojo yang berlokasi di Jl. Ngadirojo-Pacitan, Ngadirojo, Wonogiri. Penelitian ini termasuk PTK yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan minat belajar siswa. Penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

Teknik pengumpulan data Penelitian Tindakan Kelas dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang utama adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang menerima tindakan, serta sumber data berupa data dokumentasi. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, metode tes, catatan lapangan, dan dokumentasi.

Teknik analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih manayang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2008:335)

Sugiyono, (2008:337) mengungkapkan bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas. Analisis data penelitian ini menggunakan metode alur yang meliputi reduksi data,penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun keterangannya adalah sebagai berikut: 1. Reduksi data

Proses reduksi data dimulai dengan memilahkan data, menyederhanakan data, kemudian memberikan makna dari catatan lapangan pada proses pembelajaran melaluistrategi pembelajaran Instant Assessment dengan mengoptimalkan alat peraga.Hasil reduksi data berupa uraian singkat yang telah dikelompokkan dalam kategori-kategori tertentu.


(8)

5 2. Penyajian data

Penyajian data atau pelaporan dilakukan setelah reduksi data. Data-data tersebut disajikan dalam bentuk uraian singkat. Melalui penyajiandata tersebut, maka data terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.

3. Penarikan kesimpulan/verifikasi

Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap, yaitu dari kumpulan makna setiap kategori yang masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat pada tahap pengumpulan data.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Data ini adalah data lengkap mengenai hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngadirojo tahun ajaran 2011/2012, baik itu hasil pembelajaran sebelum tindakan maupun sesudah tindakan. Data mengenai keaktifan dan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan yang disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1. Data Peningkatan Keaktifan Siswa

No

Indikator Sebelum

tindakan Putaran I Putaran II Putaran III

1

Bertanya 5 siswa (16,12%) 8 siswa (25,80%) 12 siswa (38,70%) 20 siswa (64,51%) 2 Menjawab

pertanyaan 8 siswa (25,80%) 10 siswa (32,25%) 16 siswa (51,61%) 24 siswa (77,41%) 3 Mengerjakan soal

ke depan 4 siswa (12,90%) 4 siswa (12,90%) 9 siswa (29,03%) 14 siswa (45,16%)

Adapun grafik peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas putaran III dapat digambarkan sebagai berikut.


(9)

6

Gambar 1. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa

Tabel 2. Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Aspek yang diamati Sebelum putaran Putaran I Putaran II Putaran III 1. Memenuhi KKM 38,70% 25,80% 58,06% 83,87%

Adapun grafik peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas putaran III dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00% sebelum tindakan putaran I putaran II putaran III keaktifan dalam bertanya keaktifan menjawab pertanyaan keaktifan mengerjakan soal di depan

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% sebelum tindakan

putaran I putaran II putaran III

siswa yang memenuhi KKM


(10)

7

Pembahasan berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil tindakan kelas. Hasil penelitian yang dilakukan telah memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu. Pembahasan hasil penelitian akan membahas hasil pada setiap putaran dan antar putaran.

1. Pembahasan dalam Putaran

Pembahasan terhadap permasalahan penelitian maupun hipotesis tindakan berdasarkan pada analisis data kualitatif hasil penelitian dari kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru matematika SMP Negeri 1 Ngadirojo di kelas VIII F. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika dengan penerapan strategi Instant Assessment dengan media alat peraga.

a. Putaran I

Pada tindakan kelas putaran I keaktifan belajar matematika siswa sudah cukup bagus. Siswa sudah menampakkan keaktifan dalam pembelajaran matematika walaupun hanya sedikit. Siswa juga mengalami peningkatan hasil belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari siswa yang aktif bertanya sebanyak 8 siswa (25,80%), siswa yang berani mengerjakan soal didepan kelas sebanyak 4 siswa (12,90%), siswa yang aktif menjawab pertanyaan sebanyak 10 siswa (32,25%) dan siswa yang memenuhi KKM sebanyak siswa (25,80%).

b. Putaran II

Pada tindakan kelas putaran II kegiatan pembelajaran sudah berjalan lancar. Keaktifan dan hasil belajar matematika siswa sudah meningkat walaupun tidak signifikan. Keaktifan dan hasil belajar siswa pada tindakan kelas putaran II diperoleh rincian siswa yang aktif bertanya sebanyak 12 siswa (38,70%), siswa yang berani mengerjakan soal didepan kelas sebanyak 9 siswa (29,03%), siswa yang aktif menjawab pertanyaan sebanyak 16 siswa (51,61%), dan siswa yang memenuhi KKM sebanyak siswa (58,06%).


(11)

8 c. Putaran III

Pada putaran ke III ini kegiatan pembelajaran sudah belajar optimal. Keaktifan dan hasil belajar matematika siswa juga sudah meningkat signifikan. Keaktifan dan hasil belajar siswa pada putaran III dapat dilihat dari data siswa yang aktif bertanya sebanyak 20 siswa (64,51%), siswa yang berani mengerjakan soal didepan kelas sebanyak 14 siswa (45,16%), siswa yang aktif menjawab pertanyaan sebanyak 24 siswa (77,41%) dan siswa yang memenuhi KKM sebanyak siswa (83,87%). 2. Pembahasan antar Putaran

Keaktifan dan hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan kelas masih rendah ini terbukti dengan belum tercapainya indikator-indikator keaktifan dan hasil belajar. Solusi yang digunakan adalah dengan penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga. Pada putaran pertama indikator-indikator keaktifan dan hasil belajar sudah mulai terlihat dibandingkan sebelum tindakan walau masih belum ada peningkatan yang tajam. Putaran kedua indikator-indikator lebih meningkat dibanding pada putaran pertama. Pada putaran ketiga yang mengacu pada putaran kedua yang telah mengalami perbaikan menjadikan pada putaran ketiga ini mengalami peningkatan yang signifikan.

Tindakan kelas yang sudah dilakukan selama tiga putaran mengalami perubahan kearah yang lebih baik dari sebelumnya. Siswa lebih semangat, lebih aktif dan hasil belajar yang mememuhi KKM. Berarti hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa.

4. Simpulan

Proses pembelajaran matematika yang dilakukan pada penelitian ini menerapkan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga. Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti, guru matematika, dan kepala sekolah di kelas VIII F SMP Negeri 1 Ngadirojo dapat disimpulkan:


(12)

9

1. Penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Adapun tindak mengajar yang dilakukan guru yaitu:

a) Di awal pelajaran, guru memberikan materi pelajaran kepada siswa dan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan dengan menggunakan media media alat peraga. b) Setelah penyampaian materi selesai, guru menerapkan strategi pembelajaran Instant Assessment, yaitu dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat dan memberikan potongan-potongan kertas sebagai alat untuk menjawab pertanyaan dengan diacungkan yang berisi jawaban Benar untuk kertas bersimbol (B) dan jawaban salah dengan simbol (S). c) Kemudian siswa menyampaikan jawabannya dengan memberi alasan yang dikemukakan secara langsung atau siswa mengerjakan persoalan kedepan kelas. d) untuk menilai keaktifan siswa, dan dengan singkat guru dapat menilai keaktifan siswa. e) Kemudian guru memberi siswa tes tertulis secara individu agar mengetahui kemampuan siswa mengetahui materi yang diajarkan.

2. Adanya peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui Penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga, dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut : a) keaktifan siswa dalam bertanya, b) keaktifan siswa dalam mengerjakan soal didepan kelas, c) keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan. Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika dilihat dari indikator tersebut dari mulai sebelum tindakan, setelah dilakukan tindakan putaran I sampai dengan putaran III mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa Penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga dapat meningkatkan keaktifan siswa.

3. Hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan, melalui Penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga dilihat dari indikator nilai siswa yang memenuhi KKM meningkat. Hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan setelah dilakukannya tindakan yang dilakukan dari putaran I sampai putaran ke III. Sehingga dapat


(13)

10

disimpulkan bahwa Penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Dari kesimpulan diatas maka hipotesis yang diajukan dapat diterima yaitu Penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 Ngadirojo.

Daftar Pustaka

Ogochukwu, Nwaocha Vivian.2010. “Enhancing Students Interest in Mathematics via Multimedia Presentation”. African Journal of Mathematics and Computer Science Research. Volume 3(7), 2010. 107-113.

Puspitasari, Tina. 2009. Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan metode Team Assisted Individualization dan Learning Together ditinjau dari keaktifan belajar siswa. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta (tidak diterbitkan).

Sanaky, Hujair. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Zaini, Hasyam. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Jakarta: CTSD (Center for Teaching Staff Development).


(1)

5 2. Penyajian data

Penyajian data atau pelaporan dilakukan setelah reduksi data. Data-data tersebut disajikan dalam bentuk uraian singkat. Melalui penyajiandata tersebut, maka data terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.

3. Penarikan kesimpulan/verifikasi

Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap, yaitu dari kumpulan makna setiap kategori yang masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat pada tahap pengumpulan data.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Data ini adalah data lengkap mengenai hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngadirojo tahun ajaran 2011/2012, baik itu hasil pembelajaran sebelum tindakan maupun sesudah tindakan. Data mengenai keaktifan dan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan yang disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1. Data Peningkatan Keaktifan Siswa

No

Indikator Sebelum

tindakan Putaran I Putaran II Putaran III 1

Bertanya 5 siswa

(16,12%)

8 siswa (25,80%)

12 siswa (38,70%)

20 siswa (64,51%)

2 Menjawab

pertanyaan

8 siswa (25,80%)

10 siswa (32,25%)

16 siswa (51,61%)

24 siswa (77,41%)

3 Mengerjakan soal

ke depan

4 siswa (12,90%)

4 siswa (12,90%)

9 siswa (29,03%)

14 siswa (45,16%)

Adapun grafik peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas putaran III dapat digambarkan sebagai berikut.


(2)

6

Gambar 1. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa

Tabel 2. Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Aspek yang diamati Sebelum putaran Putaran I Putaran II Putaran III

1. Memenuhi KKM 38,70% 25,80% 58,06% 83,87%

Adapun grafik peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas putaran III dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa 0.00%

10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%

sebelum tindakan

putaran I

putaran II

putaran III

keaktifan dalam bertanya

keaktifan menjawab pertanyaan keaktifan mengerjakan soal di depan

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

sebelum tindakan

putaran I putaran II putaran III

siswa yang memenuhi KKM


(3)

7

Pembahasan berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil tindakan kelas. Hasil penelitian yang dilakukan telah memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu. Pembahasan hasil penelitian akan membahas hasil pada setiap putaran dan antar putaran.

1. Pembahasan dalam Putaran

Pembahasan terhadap permasalahan penelitian maupun hipotesis tindakan berdasarkan pada analisis data kualitatif hasil penelitian dari kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru matematika SMP Negeri 1 Ngadirojo di kelas VIII F. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika dengan penerapan strategi Instant Assessment dengan media alat peraga.

a. Putaran I

Pada tindakan kelas putaran I keaktifan belajar matematika siswa sudah cukup bagus. Siswa sudah menampakkan keaktifan dalam pembelajaran matematika walaupun hanya sedikit. Siswa juga mengalami peningkatan hasil belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari siswa yang aktif bertanya sebanyak 8 siswa (25,80%), siswa yang berani mengerjakan soal didepan kelas sebanyak 4 siswa (12,90%), siswa yang aktif menjawab pertanyaan sebanyak 10 siswa (32,25%) dan siswa yang memenuhi KKM sebanyak siswa (25,80%).

b. Putaran II

Pada tindakan kelas putaran II kegiatan pembelajaran sudah berjalan lancar. Keaktifan dan hasil belajar matematika siswa sudah meningkat walaupun tidak signifikan. Keaktifan dan hasil belajar siswa pada tindakan kelas putaran II diperoleh rincian siswa yang aktif bertanya sebanyak 12 siswa (38,70%), siswa yang berani mengerjakan soal didepan kelas sebanyak 9 siswa (29,03%), siswa yang aktif menjawab pertanyaan sebanyak 16 siswa (51,61%), dan siswa yang memenuhi KKM sebanyak siswa (58,06%).


(4)

8 c. Putaran III

Pada putaran ke III ini kegiatan pembelajaran sudah belajar optimal. Keaktifan dan hasil belajar matematika siswa juga sudah meningkat signifikan. Keaktifan dan hasil belajar siswa pada putaran III dapat dilihat dari data siswa yang aktif bertanya sebanyak 20 siswa (64,51%), siswa yang berani mengerjakan soal didepan kelas sebanyak 14 siswa (45,16%), siswa yang aktif menjawab pertanyaan sebanyak 24 siswa (77,41%) dan siswa yang memenuhi KKM sebanyak siswa (83,87%). 2. Pembahasan antar Putaran

Keaktifan dan hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan kelas masih rendah ini terbukti dengan belum tercapainya indikator-indikator keaktifan dan hasil belajar. Solusi yang digunakan adalah dengan penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga. Pada putaran pertama indikator-indikator keaktifan dan hasil belajar sudah mulai terlihat dibandingkan sebelum tindakan walau masih belum ada peningkatan yang tajam. Putaran kedua indikator-indikator lebih meningkat dibanding pada putaran pertama. Pada putaran ketiga yang mengacu pada putaran kedua yang telah mengalami perbaikan menjadikan pada putaran ketiga ini mengalami peningkatan yang signifikan.

Tindakan kelas yang sudah dilakukan selama tiga putaran mengalami perubahan kearah yang lebih baik dari sebelumnya. Siswa lebih semangat, lebih aktif dan hasil belajar yang mememuhi KKM. Berarti hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa.

4. Simpulan

Proses pembelajaran matematika yang dilakukan pada penelitian ini menerapkan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga. Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti, guru matematika, dan kepala sekolah di kelas VIII F SMP Negeri 1 Ngadirojo dapat disimpulkan:


(5)

9

1. Penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Adapun tindak mengajar yang dilakukan guru yaitu:

a) Di awal pelajaran, guru memberikan materi pelajaran kepada siswa dan tanya jawab mengenai materi yang disampaikan dengan menggunakan media media alat peraga. b) Setelah penyampaian materi selesai, guru menerapkan strategi pembelajaran Instant Assessment, yaitu dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat dan memberikan potongan-potongan kertas sebagai alat untuk menjawab pertanyaan dengan diacungkan yang berisi jawaban Benar untuk kertas bersimbol (B) dan jawaban salah dengan simbol (S). c) Kemudian siswa menyampaikan jawabannya dengan memberi alasan yang dikemukakan secara langsung atau siswa mengerjakan persoalan kedepan kelas. d) untuk menilai keaktifan siswa, dan dengan singkat guru dapat menilai keaktifan siswa. e) Kemudian guru memberi siswa tes tertulis secara individu agar mengetahui kemampuan siswa mengetahui materi yang diajarkan.

2. Adanya peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui Penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga, dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut : a) keaktifan siswa dalam bertanya, b) keaktifan siswa dalam mengerjakan soal didepan kelas, c) keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan. Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika dilihat dari indikator tersebut dari mulai sebelum tindakan, setelah dilakukan tindakan putaran I sampai dengan putaran III mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa Penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga dapat meningkatkan keaktifan siswa.

3. Hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan, melalui Penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga dilihat dari indikator nilai siswa yang memenuhi KKM meningkat. Hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan setelah dilakukannya tindakan yang dilakukan dari putaran I sampai putaran ke III. Sehingga dapat


(6)

10

disimpulkan bahwa Penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Dari kesimpulan diatas maka hipotesis yang diajukan dapat diterima yaitu Penerapan strategi pembelajaran Instant Assessment dengan media alat peraga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 Ngadirojo.

Daftar Pustaka

Ogochukwu, Nwaocha Vivian.2010. “Enhancing Students Interest in Mathematics via Multimedia Presentation”. African Journal of Mathematics and

Computer Science Research. Volume 3(7), 2010. 107-113.

Puspitasari, Tina. 2009. Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan metode Team Assisted Individualization dan Learning Together ditinjau dari keaktifan belajar siswa. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta (tidak diterbitkan).

Sanaky, Hujair. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Zaini, Hasyam. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Jakarta: CTSD (Center for Teaching Staff Development).


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI GEOMETRI Penggunaan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Geometri.

0 4 13

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT DENGAN MEDIA ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment Dengan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Bangun Ruang

0 1 15

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment Dengan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Bangun Ruang Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngadirojo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 6

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas XI IPS 5 Sekolah Menengah Atas M

0 0 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas XI IPS 5 Sekolah Menengah Atas M

0 1 13

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA UNTUK PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJA

0 0 15

PENERAPAN STRATEGI PEER LESSONS DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA SEBAGAI UPAYA UNTUK PENERAPAN STRATEGI PEER LESSONS DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas

0 0 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT MELALUI SIMULASI PERMAINAN DADU UNTUK MENINGKATKAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT MELALUI SIMULASI PERMAINAN DADU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII A SMP AL IS

0 0 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS XI RPL 2 SMK MUHAMMADIYAH 1 S

0 1 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT DENGAN MEDIA PERMAINAN CHOOSE NUMBER UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assessment Dan Media Permainan Choose Number Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas

0 0 15